PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M 1
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Rifka Khairunnisa Nim : 104082002627
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Wiwik Utami, SE, Ak, M.Si
Amilin, SE, Ak, M.Si
NIP: 131.664.643
NIP: 150.370.232
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
2
Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Sembilan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627 dengan judul Skripsi “Pengaruh Total Quality Management dan Just in Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA Ketua
Amilin, SE., Ak., M.Si Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
3
Hari ini Selasa Tanggal Enam Belas September Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627 dengan judul Skripsi “PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan JUST IN TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Ketua
Amilin, SE, Ak., M.si Anggota
Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si Penguji Ahli
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Rifka Khairunnisa
Tempat/tanggal lahir
: Jakarta, 13 Maret 1986
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Sitrun gg. Mushola II Rt 004/ Rw 010 No. 29 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530
Telp
: (021) 53671443 / 08567994559
Email
:
[email protected]
Pendidikan 1. SDN 09 Kebon Jeruk Jakarta Barat (1992-1998). 2. SLTPN 127 Batusari Kebon Jeruk Jakarta Barat (1998-2001). 3. SMAN Joglo Jakarta Barat (2001-2004). 4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Manajemen.
Jakarta, Juli 2008
Penulis (Rifka Khairunnisa)
5
ABSTRACT
The primary objective of this study is to analyze the effect of the Total Quality Management and Just In Time with Quality Performance which is utilized at Manufacture Company In Kabupaten Tangerang. Based on the theoritical model that is proposed in this research, the statistical techniques used in this study is multiple linier regression analysis. The sample of 8 manufacturing companies in Kabupaten Tangerang is selected purposively. Data collected by sending 65 questionaires to Manufacture Manager in Kabupaten Tangerang and Just 40 questionaire can use or about 80 % response. The analyses used software Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 12.0 with. The test conducted on hypothesis had shown that significant of the the Total Quality Management and Just In Time with Quality Performance.
Keywords: Total Quality Management and Just In Time and Quality Performance.
6
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Total Quality Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan pada perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang. Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini teknik statistik yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda. Sampel diambil secara purposive sebanyak 8 sampel perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang. Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah atau sekitar 61,5% responden. Analisis menggunakan Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 12.0. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Total Quality Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Kata kunci : Total Quality Management, Just In Time dan kinerja kualitas perusahaan
7
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim. Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan”. Semoga penulisan skripsi memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan para pembacanya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, Ayah (Abdul Aziz) dan Mamah (Maknah, Spd) yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tiada pernah terputus. 2. Ibu Dr. Wiwik Utami, selaku dosen pembimbing I dan Pak Amilin. SE, Ak, Msi., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak M. Faisal Badroen, MBA., selaku dekan FEIS yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Drs. A. Hamid Cebba, Ak, MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi. 5. Adik-adikku yaitu Nadiatul Azizah, Robiatul Adawiyah, Meitha Khairul Ummah yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis baik moril maupun materi. 6. Encing-encingku tercinta yaitu Ka Oceh, Cing Kokom (makasih atas air doanya), Cing Ibat, Cing Amah yang udah banyak kasih bantuan doa dan 8
materil, semoga Allah SWT memberikan sesuatu yang terindah yang Dia turunkan dari Surganya untuk kalian semua. 7. Kakek dan Nenekku yang telah meninggal dunia, Ismail bin H. Yunus, H. Muh. Ali bin Niung dan Hj. Muhinah binti Muming, serta kakek neneku yang lainnya. Terima kasih atas semua doa yang selama ini kalian berikan untukku, semoga Allah SWT memberikan Jannah-Nya yang terindah untuk kalian semua. Amin 8. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi yang sekarang dah sidang duluan Nisa (kayanya banyakan susahnya yee), Sushe, Putri, Denok (Soulmate), Ieda dan untuk Indah, Nindy, Devi, Rio, Ucup, Eli, Wendy serta Semua anak Akuntansi A yang tidak bisa disebut satu persatu, Ayo teman selalu semangat menghadapi tantangan, yakinlah kita bisa. 9. Buat Ka Arif, Ka Wi2t makasih ya tas bantuannya selama ini,,,dah kasih datadata dan skripsinya...buat ka Sari makasih dah bantuin temen saya yang cerewet yaitu nisa,,,smoga selalu sukses ya.. 10. Motor (B 6920 BIN) kesayanganku yang selalu menemaniku baik dalam keadaan panas maupun hujan dimana dengan motor itu aku bisa menyebarkan kuesioner dan menemaniku selama 2 bulan nyebarin. 11. Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, senang bertemu dan mengenal kalian. 12. Seluruh teman-teman angkatan 2004 kelas A,B,C,D, dan E yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhit kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, September 2008
Penulis (Rifka Khairunnisa) 9
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................. v ABSTRACT ......................................................................................................... vi ABSTRAK............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A.
Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B.
Perumusan Masalah .......................................................................... 5
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6 A.
Konsep Total Quality Management................................................... 6 1. Definisi Kualitas ........................................................................... 6 2. Keuntungan Kualitas yang Baik .................................................... 7 3. Definisi Total Quality Management .............................................. 7 4. Elemen-elemen Kunci TQM ......................................................... 13
B.
Just In Time (JIT).............................................................................. 19 1. Definisi Just In Time..................................................................... 19 1. Elemen-elemen Kunci JIT............................................................. 23
C.
Definisi Kinerja Kualitas................................................................... 26
D. Perumusan Hipotesis......................................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 32 A.
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 32
B.
Metode Penentuan Sampel ................................................................ 32 10
C.
Metode Pengumpulan Data ............................................................... 33
D.
Metode Analisis Data........................................................................ 33 1. Uji Kualitas Data .......................................................................... 33 a. Uji Validitas .............................................................................. 33 b. Uji Reliabilitas .......................................................................... 34 2. Uji Asumsi Klasik......................................................................... 35 a. Uji Multikolinearitas ................................................................. 35 b. Uji Heterokedastisitas ............................................................... 35 c. Uji Normalitas........................................................................... 35 3. Uji Hipotesis................................................................................. 36 a. Koefisien Determinan (R2) ........................................................ 36 b. Regresi Linier Berganda............................................................ 36 c. Uji Statistik t ............................................................................. 37
E.
Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 44 A.
Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 44
B.
Analisis Deksriptif ............................................................................ 46
C.
Hasil Uji Kualitas Data ..................................................................... 50 a. Uji Validitas................................................................................. 50 b. Uji Reliabilitas............................................................................. 53
D.
Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 55 1. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 55 2. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 56 3. Uji Normalitas .............................................................................. 57
E.
Uji Hipotesis .................................................................................... 58
F.
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................... 63 A.
Kesimpulan ...................................................................................... 63
B.
Implikasi........................................................................................... 64
C.
Keterbatasan ..................................................................................... 64
D.
Saran ................................................................................................ 65 11
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Halaman
Tabel 3.1
Tabel Variabel, Sub variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 4.1
Tabel Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten
39
Tangerang
45
Tabel 4.2
Tabel Gambaran Distribusi Kuesioner
46
Tabel 4.3
Tabel Gambaran Distribusi Pengiriman Kuesioner
46
Tabel 4.4
Tabel Jenis Kelamin
46
Tabel 4.5
Tabel Usia Responden
48
Tabel 4.6
Tabel Tingkat Jabatan Responden
48
Tabel 4.7
Tabel Tingkat Pendidikan Akhir
49
Tabel 4.8
Tabel Lama Bekerja
50
Tabel 4.9
Tabel Hasil Uji Validitas Total Quality Management
51
Tabel 4.10
Tabel Hasil Uji Validitas Just In Time
52
Tabel 4.11
Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Kualitas
53
Tabel 4.12
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Total Quality Management
54
Tabel 4.13
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Just In Time
54
Tabel 4.14
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas
55
Tabel 4.15
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Total Quality Management
56
Tabel 4.18
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)
58
Tabel 4.19
Tabel Hasil Uji Statistik t
59
13
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Gambar 2.1
Gambar Manfaat Total Quality Management
Gambar 2.2
Gambar Siklus PDCA
11
Gambar 2.3
Gambar Model Sistem Pengendalian Mutu
13
Gambar 2.4
Gambar Model Filosofi Just In Time
25
Gambar 2.5
Model Hubungan Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas
Halaman 8
29
Gambar 4.16 Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas
56
Gambar 4.17 Gambar Hasil Uji Normalitas
57
14
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Lampiran 1
Kuesioner
Lampiran 2
Lampiran mengenai hasil uji Validitas
Lampiran 3
Lapiran mengenai hasil uji Reliabilitas
Lampiran 4
Lampiran mengenai hasil uji Multikolinearitas
Lampiran 5
Lampiran mengenai hasil uji Heterokedastisitas
Lampiran 6
Lampiran mengenai hasil uji Normalitas
Lampiran 7
Lampiran mengenai hasil uji Hipotesis
15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi ekonomi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis harus memiliki keunggulan. Pada umumnya, setiap pelaku bisnis akan memberikan perhatian penuh kepada kualitas karena kualitas dianggap sebagai salah satu faktor kunci sukses didalam berkompetisi. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas maka tercapailah tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan (customer
satisfaction).
Suatu
perusahaan
tidak
dapat
memperoleh
keunggulan bersaing dengan hanya mengadopsi teknologi baru secara tepat atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan baik. Perusahaan dituntut harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah dan bersaing dalam pasar yang sangat ketat dengan melakukan perbaikan berkelanjutan (continous improvement). Pada umumnya, kinerja suatu perusahaan baik secara finansial maupun non finansial dapat menjadi alat ukur atas keberhasilan perusahaan tersebut dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja suatu perusahaan juga dapat menjadi pedoman dalam berbagai macam pembuatan keputusan. Contohnya dalam penentuan investasi, pinjaman maupun dalam pembelian aktiva tetap. Mengingat pentingnya kinerja yang baik bagi continuity suatu perusahaan. Para pelaku bisnis memerlukan suatu strategi
16
baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja mereka dan untuk menghadapi perubahan dan persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini. Penerapan Total Quality Management (TQM) dan Just In Time (JIT) dapat digunakan sebagai alternatif untuk mempertahankan continuity suatu perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Sim dan Killough (1998) dalam Supratiningrum dan Zulaikha (2003), menyatakan bahwa TQM dan JIT merupakan suatu filosofi yang menekankan pada peningkatan proses manufktur
secara
berkelanjutan
dalam
mengeliminasi
pemborosan,
peningkatan kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya produksi. Wruck dan Jansen (1994) dalam Supratiningrum dan Zulaikha (2003:775), menyatakan bahwa keefektivitasan penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar pada infrastruktur organisasional, antara lain: meliputi sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan serta hukuman atau punishmen. Sistem penghargaan yang diberikan perusahaan sangat berpengaruh produktivitas dan tendensi para karyawan untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lain. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawan perusahaan tersebut akan mendapatkan timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam produktivitas kerja (Narsa dan Rani, 2003: 19). Penelitian ini ingin menguji pengaruh yang lebih signifikan antara total quality management dan just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan.
17
Dengan berhasilnya suatu perusahaan melakukan praktik model manajemen TQM dan JIT diharapkan perusahaan mampu mencapai kinerja kualitas yang optimal. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2001), dimana pada penelitian kali ini ada beberapa perbedaan yaitu: 1. Adanya pebedaan pada instrumen yang digunakan, dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mc. Closkey & Collet (1993), yang menjelaskan bahwa praktik TQM didasarkan pada lima pilar kualitas. Sedangkan Flynn (1995) mengatakan, praktik JIT terbagi kedalam 4 dimensi. Pada penelitian kali ini, variabel praktik TQM menggunakan instrumen yang terdapat dalam ISO-9001 serta elemen kunci JIT yang dikembangkan oleh Simamora (2002). 2. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang berlokasi di Pulau Jawa khususnya di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sedangkan penelitian kali ini menggunakan objek perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah Kabupaten Tangerang. 3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2001, sedangkan pada penelitian kali ini dilakukan pada tahun 2008.
18
B. Rumusan Masalah Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Total Quality Management (TQM) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan? 2. Apakah Just In Time (JIT) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) secara langsung terhadap kinerja kualitas perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh Just In Time (JIT) secara langsung terhadap kinerja kualitas perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Pemerintah Dengan adanya penerapan TQM dan JIT di setiap perusahaan, maka akan adanya peningkatan peerekonomian. Karena adanya kepercayaan baik konsumen dalam negeri maupun luar negeri untuk membeli produk yang berkualiatas, sehingga adanya peningkatan permintaan akan sumber daya manusia.
19
2. Perusahaan Manufaktur Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas perusahaannya melalui penerapan Total Quality Management dan Just In Time. 3. Karyawan Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi manajemen yang baik. 4. Peneliti Berikutnya Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Total Quality Management 1. Definisi Kualitas Dalam mendefinisikan kualitas produk ada lima pakar utama dalam Manejemen Mutu Terpadu yang saling berbeda pendapat, tetapi memiliki maksud yang sama. Dibawah ini dikemukakan pengertian kualitas dari lima pakar TQM (Nasution, 2005:2). 1. Menurut Juran (1993), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan tersebut didasarkan pada lima ciri utama berikut: a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan b. Psikologis, yaitu cita rasa atau status c. Waktu, yaitu kehandalan d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur 2. Crosby (1979) menyatakan, bahwa kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau yang distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. 3. W. Edward Deming (1982) menyatakan, bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar
21
memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. 4. Fegenbaum (1986) menyatakan, bahwa kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen. 5. Garvin dan Davis (1994) menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa tersebut.
2. Keuntungan Kualitas yang Baik Hassle (2003:72) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif beberapa
perusahaan
manufaktur
di
Indonesia.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup serta meningkatkan daya saing perusahaan.
22
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan. Berikut ini gambar manfaat dari total quality management. Harga yang lebih tinggi
Manfaat Rute Pasar
Memperbaiki posisi persaingan
P E R B I K A N
Meningkatkan pangsa pasar
Meningkatkan penghasilan
M U T U
Meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan
Meningkatkan laba
Mengurangi biaya operasi
Manfaat Rute Biaya
Sumber: Nasution (2005:32) Gambar 2.1 Manfaat Total Quality Management
3. Definisi Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) atau praktek-praktek manajemen kualitas adalah praktek-praktek yang memotong seluruh fungsi dan tindakan yang ada dalam suatu organisasi guna meningkatkan kualitas secara berkesinambungan. TQM akan berbeda untuk masing-masing 23
perusahaan karena produk dan proses produksi yang berbeda-beda, namun ada beberapa karakteristik yang sama untuk seluruh perusahaan (Santoso, 2003:131) dalam Marius (2004), yaitu: 1. Tujuan perusahaan untuk seluruh aktivitas bisnis adalah melayani kepuasan pelanggan. 2. Top manajemen memberikan peran aktif dalam peningkatan kualitas. 3. Seluruh karyawan aktif dalam peningkatan kualitas. 4. Perusahaan memiliki sistem untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas, menyelesaikannya dan menyusun tujuan-tujuan peningkatan kualitas. 5. Karyawan merupakan asset yang paling berharga dan memberikan pelatihan. TQM adalah perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan kedalam falsafah
holistis
yang
dibangun
berdasarkan
konsep
teamwork,
produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Narsa, 2003:23). Menurut Nasution (2005:43), Total Quality Manajement (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. Ellitan (2002) dalam Fannie (2005:11), menjelaskan bahwa TQM adalah optimasi kinerja pada semua bagian dan fungsi operasi, prosedur, system pengendalian, struktur dan kultur organisasi. Penerapan TQM
24
memberikan hasil positif dalam peningkatan produktivitas, profitabilitas maupun kinerja secara keseluruhan. Mc. Closkey dan Collett (1993) dalam Wardhani (2001:83), menerangkan bahawa TQM adalah suatu konsep yang menekankan pada kepuasan konsumen yang dimanifestasikan pada kegiatan menghasilkan produk superior, pelayanan terbaik, dan kemampuan menyesuaikan diri secara cepat dengan perubahan kebutuhan konsumen. Konsep ini memfokuskan pada komitmen seluruh anggota organisasi terhadap perbaikan kualitas diseluruh aspek manajemen perusahaan. Menurut Nasution (2005:30) ada empat prinsip utama dalam Total Quality Manajement (TQM), yaitu: 1. Kepuasan pelanggan Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun eksternal adalah penentu kualitas produk. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk yang disampaikan kepada mereka. Dan pelanggan internal menentukan
kualitas
manusia,
proses
dan
lingkungan
yang
berhubungan dengan produk atau jasa. 2. Respek terhadap karyawan Karyawan merupakan sumber daya organisasi paling bernilai sehingga harus diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
25
3. Manajemen berdasarkan fakta Bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data bukan sekedar perasaan. Data ini memungkinkan manajemen organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu dalam menentukan prioritas. Dan data dapat digunakan untuk memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan berkesinambungan Agar dapat sekses diperlukan perbaikan berkesinambungan P, D, C, A, (Plant, Do, Check, Act) yang terdiri dari perencanaan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Perbaikan
Bertindak berdasarkan hasil yang diteliti
Mengamati pengaruh Perubahan
Act Plant 4 1 Check Do 5 2 5
Merencanakan perubahan atau pengujian
melaksanakan perubahan
Sumber : Nasution (2005:32) Gambar 2.2 Siklus PDCA (Plant, Do, Check, Act)
26
Penjelasan dari setiap siklus PDCA tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan rencana perbaikan (plan) Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan masalah. Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5 W (what, whay, who, when, dan where) dan H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai. 2. Melaksanakan rencana (do) Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam melaksanakan
rencana
harus
dilakukan
pengendalian,
yaitu
mengupayakan agar seluruh rencanakan dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat dicapai. 3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check atau study) Memeriksa
atau
meneliti
merujuk
pada
penetapan
apakah
pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat atau piranti yang dapat digunakan dalam memeriksa adalah pareto diagram, histogram, dan diagram kontrol. 4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action) penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan pada hasil analisis diatas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi
27
prosedur baru guna menghindari timbulnya masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
PENINGKATAN YANG BERKESINAMBUNGAN P E R S Y A R A T A N
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
PENGUKURAN, ANALISA, &
MANAJEMEN SUMBER
PERBAIKAN P E L A N G G A N
REALISASI PRODUK INPUT
OUTPUT
K E P U A S A N P E L A N G G A N
Sumber : EAQC-Quality PT Nasional Utility Helicopters (2006) Gambar 2.3 Model Sistem Pengendalian Mutu
4. Elemen-Elemen Kunci Total Quality Management Menurut Norman Gaither Dan Greg Faizer (2002:278) dalam Marius (2004:15) elemen kunci TQM adalah:
28
1. Top
Manager Commitment and involvement (komitmen dan
keterlibatan manajer puncak). Manajemen puncak selalu terlibat didalam perumusan strategi usaha dengan menggunakan kualitas produk sebagai salah satu cara untuk mencapai pangsa pasar yang besar dan memberikan penghargaan kepada karyawannya atas keberhasilannya dalam menghasilkan produk yang baik. 2. Customer involvement (keterlibatan konsumen) Keinginan
pelanggan
mendorong
kepenerapan
sistem
TQM.
Karakteristik yang dianggap penting diterjemahkan kedalam produk mulai dari disain sampai kepelayanana purna jual. 3. Design Product For Quality (disain produk untuk kualitas) Apa yang menjadi keinginan konsumen merupakan elemen-elemen dasar dalam mendesain suatu produk. Disain suatu produk akan mempengaruhi keunggulan dalam hal kinerja, fitur, kehandalan, pelayanan, ketahanan produk, dan penampilan produk. 4. Desaign Product Processes For Quality (disain proses produksi untuk kualitas). Mesin-mesin dan pekerja produksi membentuk sebuah system produksi untuk menghasilkan produk yang memenuhi dimensi kualitas dan keinginan konsumen. 5. Control Production Processes For Quality (sistem pengawasan proses produksi untuk kualitas). Pada saat produk dan jasa diproduksi, kinerja kualitas proses produksinya harus dimonitor untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang akan dihasilkan memiliki kualitas yang terbaik.
29
6. Developing Supplier Partnership (membina hubungan dengan pemasok) Memilih dan membina para pemasok yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan sistem TQM adalah prioritas yang penting. Perlu ditumbuhkan hubungan jangka panjang sehingga pemasok dapat selalu memasok barang-barang dengan kualitas yang terbaik. 7. Customer
Service,
Distribution,
and
Installation
(pelayanan
pelanggan, distribusi, dan instalasi). Kemasan, pengiriman, instalasi, dan pelayanan pelanggan dapat menjadi sangat penting dalam persepsi pelanggan terhadap kualitas. 8. Building Teams Of Empowened Employees (membangun tim yang kuat agar TQM dapat terlaksana pada akhirnya bergantung kepada karyawan) karyawan harus dilatih, diorganisir, dimotivasi, dan diperdayakan untuk dapat menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik. 9. Benchmarking and Continous Improvement (patok duga dan perbaikan terus menerus). Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dipakai standar ukuran dari perusahaan-perusahaan kelas dunia. Standar ini kemudian menjadi dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jangka panjang. Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
30
9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah: 1. Customer focus (Fokus pada pelanggan) Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan. 2. Leadership (Kepemimpinan) Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada: a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. b. penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya kerja e. Penciptaan kepercayaan 3. Involvement of People (Keterlibatan semua karyawan) Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat
31
dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan mengemdalikan rencana dan mengendaliakan rencana pekerjaan yang menjadi tanggungjawab masing-masing. 4. Process Approach (Pendekatan proses) Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan atau saling mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi output”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan
organisasi untuk melakukan
identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality improvement). 5. System
Approach
to
Management
(Manajemen
berdasarkan
pendekatan sistem) Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan atau organisasi dengan efektif dan efisien. 6. Continual Improvement (Peningkatan berkelanjutan) Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
32
ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu, hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih meningkat ditetapkan. 7. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan berdasarkan fakta) Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip ini adalah: a. Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang berhungan dengan sasaran. b. Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses. c. Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang benar. d. Memahami penggunaan tekhnik statistik. 8. Mutually Beneficial Supplier Relationship
(Hubungan dengan
pemasok yang saling menguntungkan) Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah: a. Melibatkan
pemasok
dalam
mengidentifikasi
kebutuhan
perusahaan.
33
b. Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi perusahaan. e. Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan perusahaan. f. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok.
B. Just In Time (JIT) 1. Definisi Just In Time Persediaan telah menjadi sebuah bagian yang sangat penting dari bisnis sejak persediaan tidak hanya penting untuk kegiatan produksi dan efisiensi tetapi juga memiliki kontribusi pada customer satisfaction. Tujuan
dari
JIT
inventory
management
process
adalah
untuk
mengeliminasi pemborosan melalui continuous improvement pada semua aspek kunci dari proses produksi termasuk beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan model dan metode persediaan (Tandelilin, 1996) dalam Fannie (2005:15). Dahulu perusahaan manufaktur harus memiliki tiga jenis persediaan yaitu, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam jumlah besar sebagai penyangga sehingga operasi dapat berjalan dengan mulus meskipun ada gangguan yang tidak terantisipasi. Bahan baku dalam jumlah besar digunakan untuk mengantisipasi kalau pemasok terlambat mengantar barang yang diterima (Garison et.al, 2006:10).
34
Sedangkan dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja. Tujuan dari lingkungan JIT adalah untuk memastikan bahwa setiap stasiun kerja menghasilkan dan mengirimkan unsur-unsur yang tepat ke stasiun kerja berikutnya dengan kualitas yang tepat pada waktu yang tepat. Apabila tujuan ini tercapai, perusahaan tidak perlu lagi membutuhkan persediaan penyangga (buffer inventory) (Simamora, 2002:114). Mulyadi (2001:26) dalam Marius (2004) berpendapat bahwa JIT adalah sebuah filosofi dalam proses manufaktur yang telah di terapkan di Jepang pada tahun 70-an dan baru diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di USA. Dua puluh tahun kemudian dengan filosofi ini, perusahaan hanya memproduksi berdasarkan permintaan, tanpa menggunakan persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan (inventory cost). Setiap operasi hanya
memproduksi
untuk
memenuhi
permintaan
untuk
proses
berikutnya. Produksi akan dijalankan sesudah adanya tanda dari proses selanjutnya yang menunjukan permintaan produksi. Dalam JIT produksi ditentukan oleh permintaan, oleh karena itu JIT tidak mungkin diterapkan dalam perusahaan yang permintaan produknya sangat sulit diperkirakan atau diprediksi. Hansen dan Mowen (2000:398) mengemukakan bahwa JIT mempunyai dua tujuan strategik yaitu untuk meningkatkan profit dan untuk memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Kedua tujuan strategik ini dapat dicapai dengan mengontrol biaya (mendapatkan harga kompetisi
35
yang lebih baik dan meningkatkan profit), memperbaiki kinerja pengiriman
dan
memperbaiki
kualitas
produk.
JIT
memberikan
peningkatan efisiensi biaya dan secara simultan memiliki fleksibilitas untuk merespon permintaan konsumen dengan kualitas yang lebih baik dan bervariasi. Menurut Hansen & Mowen (2000:406), Keterbatasan JIT ada 3 yaitu: 1. Membutuhkan waktu, karena perlu untuk membangun hubungan baik dengan suppliers. 2. Hubungan dengan suppliers dipelihara dan dibangun berdasarkan kemitraan bukan paksaan karena dalam hubungan dengan suppliers memaksakan kelonggaran dan syarat-syarat sepihak akan menciptakan kemarahan dari pihak suppliers yang menyebabakan supplier akan membalasnya, dan dalam jangka panjang, suppliers akan memberikan harga yang lebih tinggi. 3. Pekerja yang dipengaruhi oleh JIT, beberapa penelitian telah menunjukan bahwa pengurangan persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang besar dan tingkat stress yang tinggi diantara pekerja. Menurut Simamora (2002:106) menyatakan, Just In Time adalah sistem manajemen pabrikasi dan persediaan komprehensif dimana bahan baku dan berbagai suku cadang dibeli dan diproduksi pada saat akan diproduksi dan pada saat akan digunakan dalam setiap tahap proses
36
produksi dan pabrikasi. Sedangkan menurut Garisson, Noreen, Brower (2006:16) menyatakan, just in time merupakan suatu sistem pengendalian persediaan dan produksi yang menghendaki bahan baku dibeli dan unit yang diproduksi hanya sebatas kebutuhan dari konsumen. Tujuan dari JIT adalah untuk mengahsilkan dan mengirimkan produk pada saat akan dijual secara menguntungkan, dan untuk membeli bahan baku dan suku cadang pada saat akan ditempatkan kedalam proses pabrikasi. Menurut William J. Stevenson (2002:706) dalam Marius (2004:56) manfaat dari sistem Just In Time (JIT) adalah: 1. Menurunkan jumlah persediaan dalam proses, barang yang dibeli dan barang jadi 2. Mengurangi kebutuhan luas lantai 3. Meningkatkan mutu dan mengurangi barang yang terbuang serta yang harus dikerjakan ulang 4. Mengurangi daur waktu produksi 5. Memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk memproduksi bermacammacam barang 6. Arus produksi yang lebih lancar, semakin sedikit gangguan produksi yang disebabkan oleh masalah-masalah mutu, waktu pasang yang lebih singkat, pekerjaan dengan beberapa keahlian yang dapat saling menolong dan menggantikan pekerja yang lain pada saat absent 7. Meningkatkan produktifitas dan pemanfaatan mesin-mesin dan peralatan
37
8. Partisipasi dari para pekerja dalm memecahkan masalah Menurut Syarwani (ipoms.web.id) tujuan utama dari sistem produksi JIT adalah untuk dapat memproduksi produk dengan Kualitas (quality) terbaik, Ongkos (cost) termurah,dan Pengiriman (delivery) pada saat yang tepat. 2. Elemen-Elemen Kunci Just In Time Menurut Simamora (2002:111), terdapat lima elemen kunci bagi keberhasilan sistem JIT, elemen tersebut meliputi: 1. Jumlah pemasok yang terbatas Dalam sistem JIT, pemasok diperlakukan sebagai mitra dan biasanya terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok merupakan bagian vital sistem yang membuat JIT berjalan mulus, memastikan masukan bermutu dan pengiriman yang tepat waktu. 2. Tingkat persediaan yang minimal Berlawanan dengan lingkungan pabrikasi tradisional, dimana bahan baku, suku cadang, dan pasokan dibeli jauh-jauh hari sebelumnya dan disimpan digudang sampai departemen produksi membutuhkannya, di dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja. 3. Pembenahan tata letak pabrik Dalam sistem JIT tata letak pabrik tradisional dengan suatu pola sel pabrikasi (manufacturing cells) atau sel kerja (work cells). Sel
38
pabrikasi berisi mesin-mesin yang dikelompokan kedalam sebuah keluarga mesin, umumnya berbentuk setengah lingkaran. 4. Pengurangan setup time Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan memperoleh
dokumen
terkait
dan
bergerak
cepat
guna
mengakomodasikan produksi unsur yang berbeda. 5. Kendali mutu terpadu Agar JIT berjalan lancar, perusahaan perlu membangun system kendali mutu terpadu (total quality control) atas komponen-komponen dan bahan bakunya. TQC berarti bahwa perusahaan tidak boleh menerima komponen dan bahan baku yang cacat dari pemasok, pada barang dalam proses, atau pada barang jadi. 6. Tenaga kerja yang fleksibel Didalam lingkungan kerja dengan sisten JIT para karyawan harus mengusai bermacam-macam keterampilan teknis. Karyawan diminta mengoperasikan beberapa jenis mesin secara simultan. Gohar
dan
Stamm
(1991)
dalam
Wardhani
(2001:86),
mengidentifikasikan praktik JIT menjadi empat elemen utama, yaitu usaha peniadaan atau penghilangan pemborosan, keterlibatan karyawan, partisipasi dari pemasok dan pengawasan kualitas total. Keterlibatan pekerja, manajer, dan pemasok dengan peran yang berbeda-beda yang
39
terfokus pada usaha peniadaan pemborosan dalam proses produksi akan menjamin praktik JIT berhasil meningkatkan kinerja kualitas
Pelaku kegiatan yang dilakukan
usaha yang dilakukan untuk menghilangkan pemborosan
manfaat
Berpartisipasi dalam perbaikan kegiatan dan pemecahan masalah
Pekerja
Berpartisipasi dalam pembuatan keputusan Mangasumsikan kegiatan pada tanggung jawab untuk mencapai kualitas Mengembangkan keahlian baru
Mempengaruhi karyawan dan pemasok Mendukung usaha
Manajer karyawan dan pemasok melalui pembuatan kebijakan dan pengalokasian sumber daya Menunjukan komitmen terhadap JIT
Pemasok
Mengurangi setup time Penyederhanaan aliran dan penanganan bahan Menghindari kerusakan yang terjadi selama proses
Peningkatan produktifitas Mengurangi waktu tunggu Perbaikan kualitas produk Perbaikan pelayanan terhadap customer
Bertanggung jawab terhadap kepastiaan pengadaan dan kualitas bahan Berpartisipasi dalam setiap kegiatan perbaikan
Sumber: Wardhani (2001:86) Gambar 2.4 Model Filosofi Just In Time
40
C. Kinerja Kualitas 1. Definisi Kinerja Kualitas Peformance (kinerja) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya dalam pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (Suyadi,1999 dalam Supratingrum dan Zulaikha, 2003). Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah “measure how well each product and service quality satisfied the needs and expectations of the customer, and meets customers perception”. Berdasarkan pernyataan diatas, maka kinerja kualitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi kebutuhan, harapan, dan persepsi dari pelanggan. Walaupun terapan-terapan TQM dipercaya sebagai determinan utama terhadap kinerja mutu, penggunaanya dapat menperbaiki kinerja JIT juga. Hal ini berpengaruh kepada dua asumsi yaitu: pertama, banyak terapan-terapan TQM mengurangi penyimpangan proses, yang dianggap sebagai prasyarat untuk penggunaan JIT secara efektif. Karena penyimpangan proses berkurang, maka perputaran dan batas aman persediaan juga berkurang, jadi TQM dihipotesakan berhubungan dengan rendahnya tingkat persediaan. Kedua, bersamaan dengan perbaikan
41
kinerja mutu, daur waktu (cycle time) jadi berkurang karena berkurangnya waktu yang terbuang (waktu tanpa nilai tambah) sebagai hasil dari kerja ulang atas barang-barang yang cacat. Sehingga semakin pendek siklus waktu
yang
ditempuh
semakin
kompetitive
perusahaan
itu
(yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com). Sebaliknya, pengaruh terapan-terapan JIT terhadap kinerja mutu didasarkan pada tiga asumsi yaitu: pertama, terpan-terapan JIT yang mengarah kepada berkurangnya tingkat persediaan meningkatkan kinerja mutu dengan mengurangi kerusakan-kerusakan potensial yang disebabkan oleh penanganan pada saat produksi, serta dengan setiap bagian produksi. Kedua, fokus dari JIT pada pengecilan takaran produksi meningkatkan umpan balik proses dan mengurangi jumlah item yang cacat yang disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap penyebab masalah. Ketiga, beberapa terapan mendukung proses produksi tarik pada JIT juga mempunyai manafaat dalam hal kinerja mutu. Menurut Flynn et.al. (1995) dalam Marius (2004:72) peningkatan kinerja kualitas sebuah perusahaan dapat diukur melalui: 1.
Benchmarking (Patok Duga) Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai apakah sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Bila tidak manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
42
kinerja
perusahaannya.
Proses
mengukur
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin luas, antara lain dalm bentuk benchmarking (Aquilano et.al., 1995:42) dalam Marius (2004:74). Banchmarking adalah suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus-menerus dengan cara membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau produk-produk yang dihasilkan perusahaan bersekala internasional didalam industri yang sama. Patok duga merupakan suatu proses belajar secara sistematika dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan membandingkan setiap bagian dari suatu paerusahaan dengan perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia (Nasution, 2005:262). 2.
Cycle Time Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata yang kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk semua jenis produk (Flynn et.al.,1995) dalam Marius (2004:76).
43
JIT merupakan suatu konsep manajemen yang ampuh dalam mengurangi cycle time. Karena dengan mengurangi cycle time dalam produksi dan dalam proses administrasi, perusahaan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat dan lebih fleksibel mengatasi perubahan pasar (Yunarto, 2005).
D. Model Penelitian Gambaran dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh Total Quality Managemen (TQM) dan Just In Time (JIT) terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Total Quality Management
Kinerja Kualitas
Just In Time
Gambar 2.5 Model Hubungan Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas
44
E. Perumusan Hipotesis Kemampuan perusahaan dalam bersaing ditunjukkan oleh keunggulan bersaing yang mereka miliki. Cara pengelolaan perusahaan, proses produksi, maupun pelayanan mulai mendapat perhatian besar dari perusahaan. Berbagai uapaya dilakukan perusahaan untuk memperbaiki setiap kegiatannya. Berbagai model manajemen baru mulai muncul didunia bisnis sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi perubahan dan melakukan perbaikan kinerja perusahaan. Model Total Quality Management dan Just In Time merupakan contoh manajemen baru yang banyak dibicarakn dan mulai banyak digunakan oleh perusahaan (Ramarapu dkk, 1994) dalam Wardhani (2001). Berbagai artikel menyinggung keterkaitan kedua model manajemen diatas serta pengaruhnya terhadap kinerja kualitas perusahaan. Penggunaan praktik TQM akan memperbaiki kinerja kualitas, karena dengan penerapan model manajemen TQM diharapkan perusahaan mampu menjaga komitmen terhadap kualitas disetiap aspek kegiatan perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha1: Total Quality Management (TQM) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan. Komitmen terhadap kualitas berarti pula meniadakan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan perusahaan. Selain itu pemborosanpemborosan yang sering terjadi selama proses produksi (pemborosan karena waktu tunggu, transportasi, pemrosesan, persediaan dan gerakan) (Suzuki, 1987) dalam Wardhani (2001: 83) dapat dihilangkan. Perusahaan diarahkan
45
pada kemampuan menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, tidak ada pemborosan, sehingga sefety stock persediaan sumber daya dan siklus waktu pengadaan sumberdaya dapat diminimalkan, dan lebih ekstrimnya perusahaan tidak perlu lagi mempunyai persediaan sumberdaya, atau dengan kata lain prakatik JIT dapat dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan gambar 2.5 diatas maka hipotesis yang dapat diajukan adalah: Ha2: Just In Time (JIT) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan
penelitian
kausal
komparatif
(Causal-
Comparative Research) yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Total Quality Management (TQM) dan Just In Time (JIT) terhadap kinerja kualitas perusahaan. Penelitian ini mengambil objek perusahaan manufaktur yang telah memiliki serifikat ISO 9001 yang terdapat di Kabupaten Tangerang.
B. Metode Penentuan Sampel Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria responden yaitu manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur yang berada di Kabuaten Tangerang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sempel.
47
C. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui metode survey dengan menggunkan kuesioner. Kuesioner yang dikirimkan kepada manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur yang berada di kawasan Tangerang, dimana pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi 12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.
D. Metode Analisis Data Setelah kuesioner yang kuesioner yang dikirinkan kepada responden kembali, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode analisis
yang
sesuai
untuk
digunakan.
Dengan
memberikan
dan
menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masingmasing variabel. Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan angka rata–rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi. 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu
48
dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:45). Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi diatas 0,05 maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid (Santoso,2000). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji realibilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji realibilitas dengan bantuan SPSS akan menghasikan Cronbach’s Alpha. Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nunnally:1967) dalam (Nugroho, 2006:72).
49
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi antara variabel bebas yaitu Total Quality Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (VIF = 1/ Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance 0,1) atau VIF disekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1 (Nugroho, 2006:58). b. Uji Heterokedastisitas Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah (Nugroho, 2006:63) : 1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu. c.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau resudual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal
50
atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal dan apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak menggikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001:27) .
3. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui beberapa besar
kemampuan
variabel
independen
menjelaskan
variabel
dependen. Dalam SPSS terletak tabel Model Summary dan tertulis R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1 (Nogroho, 2006:52). Nilai R2 yang mndekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2001:83). b. Uji Regresi Linier Berganda Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen (Nugroho, 2006:43).
51
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti akan menguji satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen, dimana model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + e
Dimana: Y = Dependen α = Konstanta atau nilai variabel terikat (Y) jika besar perubahan nilai variabel (X), sama dengan 0 X1 = Total Quality Management X2 = Just In Time Dengan menggunakan persamaan diatas maka untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen peneliti menggunakan uji sebagai berikut: c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikansi <0.05 maka varabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai signifikansinya >0.05, maka variabel independen
52
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001:87).
E. Operasional Variabel Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Total Quality Management (TQM) Menurut Nasution (2005:43) menjelaskan, bahwa Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. Variabel TQM diukur dengan instrumen yang dikembangkan sendiri dengan kriteria mutu yang terdapat dalam ISO 9001. Variabel TQM terdiri dari 22 pertanyaan dengan menggunakan skala likert dengan tingkat 1 (satu) untuk sangat tidak setuju sampai dengan 5 (lima) untuk tingkat sangat setuju. 2. Just In Time (JIT) Just In Time merupakan konsep manajemen yang difokuskan pada usaha pelaksanaan proses produksi tanpa ada pemborosan (Bicheno,1991; Brown & Mitchell,1991; Sugimori, Kusonoki, Cho & Uchikawa,1977) melalui penyederhanaan proses produksi dalam Shinta (2001:83). Instrumen yang di gunakan dalam JIT menggunakan instrumen elemen
53
kunci yang dikembangkan oleh Simamora (2002). Variabel JIT terdiri dari 16 pertanyaan. Untuk mengukur pengadopsian JIT, maka digunakan skala likert dengan tingkat 1 (satu) sangat tidak setuju sampai dengan 5 (lima) untuk tingkat sangat setuju. 3.
Kinerja Kualitas Perusahaan Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah kinerja kualitas yang digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi kebutuhan, harapan, dan persepsi dari pelanggan. Variabel kinerja kualitas ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Marius (2004), yang terdiri dari 5 (lima) pertanyaan. Dengan menggunakan skala likert, setiap responden diminta menilai penerapan kinerja kualitas dari sangat tidak setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5). Tabel 3.1 Operasinal Variabel Penelitian Varabel
Dimensi
I. Total Quality 1. Customer Management Focus (TQM) (Kriteria mutu dalam ISO 9001)
Indikator
Skala
1. Peranan pelanggan 2. Pelanggan memberikan masukan dalam disain produk 3. Evaluasi kepuasan konsumen 4. Melakukan penelitian pasar 5. Adanya umpan balik
Interval
2. Kepemimpinan 6. Membuat visi yang jelas 54
7. Menetapkan target, tujuan atau sasaran 8. Memberikan sumberdaya dan pelatihan bagi karyawan 9. Keterlibatan manajemen dalam pembangunan kultur kualitas perusahaan 3. Respek terhadap karyawan
4. Hubungan dengan pemasok
5. Pendidikan dan pelatihan karyawan
6. Perbaikan proses
10. Karyawan diberikan otonomi dan tanggung jawab sesuai keahlian 11. Dukungan terhadap karyawan 12. Pemberian informasi dalam penilaian produk 13. Keterlibatan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan pemasok 14. Input dari pemasok sesuai dengan kriterian perusahaan 15. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok 16. Pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas produk 17. Kesempatan untuk menempuh pendidikan formal
Interval
Interval
Interval
Interval
18. Pelatihan secara terus-menerus pada 55
setiap langkah proses kerja 19. Penggunaan sistem informasi untuk setiap proses 7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
II. Just In Time (JIT) (Simamora, 2002:105)
20. Melakukan pengujian dan pengumpulan data 21. Penggunaan teknik statistik 22. Menindaklanjuti setiap keputusan sesuai dengan analisis dan pengalaman
1. Jumlah pemasok yang terbatas
23. Penyeleksian terhadap para pemasok 24. Pemasok yang dipilih adalah pemasok yang bersertifikat mutu
2. Tingkat persediaan yang minimal
25. Melakukan pembelian ketika ada pesanan 26. Bahan baku yang diproduksi tidak boleh lebih dari yang dipesan 27. Tidak ada barang penyangga di gudang
3. Pembenahan tata letak pabrik
28. Pembenahan tata letak pabrik dalam memudahkan produk berpindah
4. Pengurangan setup time
29. Pengurangan setup time meminimalisir jumlah barang penyangga
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
56
30. Keterampilan dalam melakukan setup time 31. Pengurangan setup time menghemat biaya penyimpanan persediaan 32. Pengurangan Setup time meningkatkan mutu produk 5. Kendali mutu terpadu
6. Tenaga kerja yang fleksibel
III. Kinerja kualitas perusahaan (Marcel Marius:2004)
1. Benchmarking
33. Tidak menerima komponen dan bahan baku yang cacat 34. Tanggung jawab pemasok melakukan inspeksi awal 35. Tanggung jawab karyawan bagian produksi atas produk yang dihasilkan
36. Pelatihan khusus bagi karyawan 37. Karyawan dapat melakukan reparasi dan pemeliharaan mesin 38. Setiap karyawan bertanggung jawab terhadap output yang dihasilkan.
39. Menghasilkan produk yang lebih bermutu dari perusahaan lain 40. Kepuasan pelanggan terhadap mutu produk selama 3
Interval
Interval
Interval
Interval
57
tahun terakhir 41. Kinerja perusahaan relatif lebih tinggi selama 3 tahun terakhir 42. Tingkat hubungan dengan karyawan lebih baik dari perusahaan lain 2. Cycle time
43. Perusahaan membuat produk lebih cepat dari pesaing Sumber : Data diolah dari berbagai referensi
Interval
58
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, dimana perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, terutama berhubungan dengan standar produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan hubungan perusahaan tersebut dengan pemasok, karyawan serta dengan para konsumennya. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di wilayah Kabupaten Tangerang. Dimana di wilayah tersebut terdapat banyak perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, mulai dari perusahaan berskala menengah dan atas. Menurut data yang ada di Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan manufaktur, jasa dan restoran. Dalam menyebarkan kuesioner di Kabupaten Tangerang ini mengalami banyak kesulitan, karena responden yang dijadikan subjek penelitian adalah menajer puncak atau supervisor yang sangat sulit untuk ditemui, serta adanya perusahaan terbuka yang tidak berkenan untuk membantu dalam penyebaran kuesioner. Sehingga dalam penelitian ini hanya memperoleh 8 (delapan) perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian. Instrumen penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan Mei 2008 sedangkan proses
59
pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai akhir bulan Juni 2008. kuesioner yang dikirim sebanyak 65 lembar kuesioner sedangkan jumlah yang kembali sebanyak 42 kuesioner atau 64,62 % dari total yang dikirim dan kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 kuesioner atau sekitar 20 % dari kuesioner yang dikirimkan. Setelah diseleksi terdapat 2 kuesioner yang tidak dapat digunakan karena responden merupakan staf perusahaan dan tidak dapat digunakan dalam proses penelitian ini dengan tingkat presentase sebesar 4,76 %, sehingga kuesioner yang dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak 40 kuesioner dengan tingkat presentase 95,24 % dari total kuesioner yang diterima. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program statistical package for the social science (SPSS).
Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur di Wilayah Kabupaten Tangerang No
Nama Perusahaan
1
PT. Pratama, Tbk
2
PT. Kansa paint,Tbk
3
PT. Kumatex,Tbk
4
PT. M-Benz, Tbk
5
PT. Devomas, Tbk
6
PT. Gajah Tunggal Tbk
7
PT. Kopin, Tbk
8
PT. Mecosin, Tbk
Sumber : Data diolah 60
B. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Analisis Deskriptif Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner yang dikirimkan sebanyak 65 buah ke manajer. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 42 buah (64,62%), sedangkan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 buah atau sebesar 20 %, kuesioner yang memenuhi syarat untuk dapat dianalisis yaitu sebanyak 40 kuesioner (61,54%). Tabel 4.2 Gambar distribusi kuesioner Kuesioner
Jumlah
Persentase
Kuesioner yang dikirim
65
100 %
Kuesioner yang tidak kembali
13
20 %
Kuesioner yang diterima
42
64,62 %
Kuesioner yang diolah dan memenuhi kriteria
40
61,54 %
Sumber : Data diolah
Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur dan Jumlah Kuesioner yang Dikirim No
Nama Perusahaan
Kuesioner yang dikirim
1
PT. Pratama, Tbk
10
2
PT. Kansa paint
10
3
PT. Kumatex,Tbk
5
4
PT. M-Benz, Tbk
10
61
5
PT. Devomas, Tbk
5
6
PT. Gajah Tunggal Tbk
5
7
PT. Kopin, Tbk
10
8
PT. Mecosin, Tbk
10
Total
65
Sumber : Data primer yang diolah
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada tabel 4.4 , maka dapat dilihat bahwa jenis kelamin terbanyak sebagai responden adalah jenis kelamin pria. Jumlah responden pria sebanyak 30 orang atau 75 % dan responden wanita berjumlah 10 orang atau 25 %. Artinya sebagian besar kuesioner yang diisi oleh responden lebih banyak pria. Tabel 4.4 Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Pria
30
75 %
Wanita
10
25 %
Jumlah
40
100%
Sumber: Data primer yang diolah
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden Pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden terbanyak terdapat pada usia 41 sampai 45 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau
40 %.
Sedangkan pada kelompok usia lain yaitu usia ≤ 30 tahun sebanyak 1 orang atau 2.5 %, usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 2 orang atau 5 %, 62
usia 36 sampai 40 tahun sebanyak 6 orang atau 15 %, usia ≥ 45 tahun sebanyak 15 orang atau 37,5 %. Tabel 4.5 Usia Responden Umur
Frekuensi
Persentase
≤ 30 tahun
1
2,5 %
31-35 tahun
2
5%
36-40 tahun
6
15 %
41-45 tahun
16
40 %
≥ 45 tahun
15
37,5 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Responden Berdasarkan tabel 4.6, jabatan yang paling banyak adalah jabatan lain-lain diluar yang telah ditentukan dalam kuesioner yaitu sebesar 50 % dengan responden 20 orang dimana dalam jabatan lainnya tersebut terdapat supervisor, manajer pembelian, desaign, manajer HRD dan manajer EQMS, sedangkan menejer lainnya yaitu menejer operasi sebanyak 4 orang atau 10 %, menejer quality control sebanyak 8 orang atau 20 %, menejer pabrik sebesar 6 orang atau 15 %, dan menejer keuangan sebanyak 2 orang atau 5 %.
63
Tabel 4.6 Jabatan Responden Jabatan
Frekuensi
Persentase
Menejer operasi
4
10 %
Menejer quality control
8
20 %
Menejer pabrik
6
15 %
Menejer keuangan
2
5%
Lainnya
20
50 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Pada tabel 4.7, jenjang pendidikan responden untuk S1 lebih banyak dibandingkan dengan tingkat pendidikan D3 dan S2 dengan presentase 85 % dengan frekuensi 34 orang sedangkan untuk D3 sebanyak 2 orang atau 5 %, S2 sebanyak 4 orang atau 10 % dan untuk jenjang pendidikan S3 tidak ada atau 0 % . Tabel 4.7 Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan
Frekuensi
Persentase
D3
2
5%
S1
34
85 %
S2
4
10 %
S3
-
-
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
64
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Pada tabel 4.8, lama bekerja ≥ 12 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 24 orang atau 60 %. Sedangkan lama bekerja yang lain yaitu sebanyak 3 orang atau 7,5 % untuk 1-4 tahun, 4-8 tahun sebanyak 4 orang atau 10 %, 8-12 tahun sebanyak 9 orang atau 22,5 %. Tabel 4.8 Lama Bekerja Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
1-4 tahun
3
7,5 %
4-8 tahun
4
10 %
8-12 tahun
9
22,5 %
≥ 12 tahun
24
60 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
C. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Pedoman suatu model dikatan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.9 akan menunjukan hasil uji validitas.
65
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Total Quality Management PERTANYAAN
Sig.
TQM1 TQM2 TQM3 TQM4 TQM5 TQM6 TQM7 TQM8 TQM9 TQM10 TQM11 TQM12 TQM13 TQM14 TQM15 TQM16 TQM17 TQM18 TQM19 TQM20 TQM21 TQM22
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Person Correlation 0,730** 0,733** 0,690** 0,685** 0,769** 0,766** 0,770** 0,833** 0,791** 0,709** 0,653** 0,769** 0,728** 0,735** 0,649** 0,730** 0,725** 0,732** 0,618** 0,849** 0,707** 0,772**
KETERANGAN Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam variabel TQM secara keseluruhan valid. Jadi 22 item pertanyaan pada variabel Total Quality Management dapat diginakan untuk analisa variabel Total Quality Management lebih lanjut. Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel Just In Time dimana jumlah pertanyaan sebanyak 16 butir pertanyaan. Hasil pengujian validitas untuk variabel Just In Time dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
66
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Just In Time PERTANYAAN
Sig.
JIT1 JIT2 JIT3 JIT4 JIT5 JIT6 JIT7 JIT8 JIT9 JIT10 JIT11 JIT12 JIT13 JIT14 JIT15 JIT16
0,000 0,000 0,000 0,010 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Person Correlation 0,699** 0,747** 0, 678** 0,404** 0,545** 0,736** 0,713** 0,800** 0,512** 0,484** 0,543** 0,709** 0,708** 0,685** 0,667** 0,717**
KETERANGAN Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam variabel JIT secara keseluruhan valid. Seperti variabel TQM, variabel JIT juga berbeda dengan peneliti sebelumnya, dimana pada peneliti sebelumnya terdapat 4 dimensi yang menjadi indikator pertanyaan. Setelah melakukan pengujian terhadap 16 item petanyaan Just In Time, selanjutnya melakukan uji validitas untuk variabel kinerja kualitas dengan total item pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dilihat pada tabel 4.11.
67
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kinerja Kualitas Person PERTANYAAN
KETERANGAN
Sig. Correlation
KK1
0,000
0,807**
Valid
KK2
0,000
0,829**
Valid
KK3
0,000
0,670**
Valid
KK4
0,000
0,701**
Valid
KK5
0,000
0,744**
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam variabel kinerja kualitas secara keseluruhan valid. Seperti variabel TQM, dan JIT, variabel kinerja kualitas juga berbeda dengan peneliti sebelumnya, karena dalam penelitian sebelumya tidak diketahui elemen kunci yang menjadi indikator pertanyaan. Sehingga pada variabel kinerja kualitas kali ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Marcel Marius (2004). 2. Uji Reliabilitas Pedoman alat ukur diakatakan reliable adalah jika nilai koefisien alpha sebesar 0,60 atau lebih (Nugroho, 2006:72). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
68
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Total Quality Management Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,959
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,959
N of Items 22
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa total quality management mempunyai cronbach alpha 0,959 lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa TQM memiliki tingkat reliabilitas. Selanjutnya uji reliabilitas untuk variabel Just In Time. Hasil uji variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Just In Time Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,896
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,906
N of Items 16
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa just in time mempunyai cronbach alpha 0,896 lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa JIT memiliki tingkat reliabilitas.
69
Setelah melakukan uji reliabilitas variabel Just In Time, selanjutkan uji reliabilitas untuk variabel kinerja kualitas dan hasil uji ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,802
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,808
N of Items 5
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.14 di atas ternyata variabel kinerja kualitas memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,802. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran konsistensi jawaban dari setiap responden untuk setiap variabel yang digunakan terbukti reliabel.
D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi antara variabel bebas yaitu Total Quality Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.15 di bawah ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas
70
Coefficients(a)
Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
(Constant) TQM
VIF
,789 ,789
JIT
1,267 1,267
a Dependent Variable: KK
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa VIF untuk TQM dan JIT di sekitar angka 1 yaitu 1,267. dengan tingkat Tolerance TQM dan JIT mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,789 dengan demikian persamaan regresi bebas dari problem multiko. 2. Uji Heterikedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y (Ghozali, 2005:105). Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.16 di bawah ini: Scatterplot
Dependent Variable: KK
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4 -5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.16 Hasil Uji Heterokedastisitas 71
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi untuk variabel TQM dan JIT yang mempengaruhi kinerja kualitas.
3. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normaly probability plot. Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Gambar 4.17 akan menunjukan hasil uji normalitas total quality management dan just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Gambar 4.17 berikut ini dapat dikatakan sebaran data terdistribusi normal karena data berada disepanjang garis diagonal yang merupakan syarat normalitas. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KK 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.17 Hasil Uji Normalitas 72
Berdasarkan gambar 4.17 di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara variabel total quality management dan just in time terhadap Kinerja Kualitas menunjukan pola distribusi secara normal dimana data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
E. Uji Hipotesis 1. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R R Square ,606a ,367
Adjusted R Square ,333
Std. Error of the Estimate 2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,333 hal ini berarti 33,3 % variabel dependen kinerja kualitas dapat dijelaskan oleh variabel independen total quality management dan just in time. Sedangkan, sisanya 66,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi ini. Dimana faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kualitas perusahaan adalah adanya kemampuan (ability) dari pegawai serta faktor motivasi seperti pemberian insentif atau reward kepada para karyawan. Dengan adanya kemampuan dari para pegawai serta pemberian insentif atau penghargaan 73
kepada karyawan perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja kualitasnya dalam menghasilkan produk yang bermutu tinggi (Cokroaminoto, 2007). 2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini Tabel 4.19 Coefficientsa
Model 1
(Constant) TQM JIT
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,101 2,559 ,060 ,027 ,113 ,043
Standardized Coefficients Beta ,320 ,388
t 2,775 2,171 2,637
Sig. ,009 ,036 ,012
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa dari kedua variabel independen yang dimasukan kedalam model regresi, kedua variabel tersebut memiliki tigkat signifikansi sebesar 0,036 untuk TQM dan 0,12 untuk JIT dan keduanya berada dibawah 0,05. dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja kualitas di pengaruhi oleh TQM dan JIT. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat dilihat besarnya nilai uji statistik t. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah 5 % atau 0,05, jika nilai signifikansi uji t untuk masing-masing variabel berada pada nilai < dari 0,05 maka hipotesis diterima, dan jika
74
nilai signifikansi uji t untuk masing-masing variabel > dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Hipotesis pertama menyatakan bahwa TQM berpengaruh terhadap kinerja kualitas. Hasil uji statistik t menunjukan adanya pengaruh positif sebesar 0,060, dengan nilai signifikansi sebesar 0,036. Nilai tersebut berada dibawah 0,05, dengan demikian hipotesis 1 dapat diterima. Hipotesis kedua menyatakan bahwa JIT berpengaruh terhadap kinerja kualitas. Hasil uji statistik t menunjukkan adanya pengaruh positif sebesar 0,113, dengan nilai signifikansi sebesar 0,012. Nilai tersebut berada dibawah 0,05, dengan demikian hipotesis 2 dapat diterima.
F. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 1. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Kualitas Penerimaan hipotesis pertama mengindikasikan adanya penerapan praktek total quality management pada perusahaan manufaktur yang dijadikan objek penelitian. Perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya terfokus pada customer satisfaction atau kepuasan konsumen, karena konsumen semakin kritis terhadap kualitas barang atau jasa yang mereka nikmati. Jika perusahaan tidak respek terhadap perubahan keinginan dari konsumen, maka konsumen akan mudah berpindah kepenjual yang lain yang dapat memenuhi standar kualitas mereka. Hasil dari penerimaan hipotesis 1 ini juga mengindikasikan bahwa model manajemen TQM yang diterapkan pada perusahaan manufaktur dapat
75
meningkatkan kinerja kualitas perusahaan. Karena adanya peningkatan atas kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, maka akan mengurangi adanya produk cacat serta pemborosan-pemborosan yang terjadi selama proses produksi. Dari peningkatan kualitas inilah akan meningkatkan kinerja kualitas perusahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Suzuki (1986) dalam Wardhani (2001) yang menyatakan penggunaan praktik TQM akan memperbaiki kinerja kualitas, karena dengan penerapan model manajemen TQM perusahaan akan mampu menjaga komitmenya terhadap kualitas disetiap aspek kegiatan perusahaan. 2. Pengaruh Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Penerimaan hipotesis 2 mengindikasikan adanya pengaruh antara Just In Time terhadap kinerja kualitas, hal ini terlihat dari adanya penerapan praktek Just In Time pada perusahaan, dimana perusahaan diarahkan pada kemampuannya menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, tidak ada pemborosan melalui penyederhanaan proses produksi, membeli dan memproduksi hanya dalam kuantitas yang diminta oleh pelanggan, serta yang terpenting adalah adanya hubungan atau kerja sama yang baik antara perusahaan dengan pemasok. Perusahaan yang memproduksi apabila ada permintaan, hanya akan melakukan proses produksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya, sehingga pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah
76
untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Sehingga dari praktek JIT ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja kualitasnya secara optimal.
77
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji: pertama, pengaruh langsung total quality management terhadap kinerja kualitas perusahaan. Kedua, pengaruh langsung just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Responden pada penelitian ini berjumlah 40 orang pada menejer, quality control, serta pihak yang terlibat dalam pelaksanaan TQM dan JIT pada perusahaan manufaktur. Pengujian ini menggunaan Regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS. Dari hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat disimpulkan bahwa: 1. Total Quality Management berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,036. 2. Just In Time berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,012. Kondisi tersebut diatas kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal: 1. Adanya kesadaran akan komitmen manajemen terhadap pelaksanaan praktik total quality management dan just in time. 2. Adanya hubungan komunikasi, dan pertukaran informasi yang baik antara perusahaan dengan pemasok, karyawan dan konsumen.
78
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Total Quality Management dan Just In Time terhadap Kinerja Kualitas perusahaan. Hal ini disebabkan karena seluruh perusahaan yang dijadikan objek penelitian merupakan perusahaan yang menerapkan sistem Total Quality Management dan Just In Time, adanya hubungan yang baik antara pemasok, karyawan, dan konsumen dengan perusahaan, serta adanya umpan balik terhadap informasi yang baik dalam mempengaruhi kinerja kualitas perusahaan. C. Keterbatasan Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur dimana ada beberapa perusahaan manufaktur khususnya yang sudah terbuka (Tbk.) tidak bersedia berperan dalam pengisian kueasioner, dikarenakan adanya kekhawatiran untuk dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang lain, meskipun sudah dijelaskan bahwa kuesioner digunakan untuk keperluan akademis. 2. Responden dalam penelitian ini adalah manajer-manajer perusahaan manufaktur, seperti manajer pabrik, manajer keuangan, menajer quality control, menejer operasi atau yang setingkat dengannya dan yang mana pasti tidak mempunyai banyak waktu dalam pengisian kuesioner. 3. Penelitian ini hanya mencakup area Kabupaten Tangerang, karena penulis terbatasi oleh tenaga dan kondisi.
79
D. Saran Selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya saran-saran mengenai beberapa hal: 1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur lebih banyak lagi jumlahnya, karena untuk mengetahui seberapa baik perusahaan tersebut menerapkan sistem total quality management dan just in time. 2. Melakukan penelitian mengenai total quality management dan just in time pada perusahaan jasa. 3. Metode penelitian selanjutnya dapat dilakukan perluasan gambaran, kerangka pemikiran dan indikator untuk setiap sub variabel yang akan digunakan, serta dalam penggunaan metode dan uji analisis yang sebaiknya agar mendapatkan hasil yang terperinci.
80
DAFTAR PUSTAKA
Coroaminoto,“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Individu”, artikel diakses 8 Oktober 2008, dari http://cokroaminoto.wordpress.com. Fannie, 2005, ”Pengaruh Total Quality Management Dan Just In Time Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur Di Jakarta Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating”, Trisakti School Of Management, Jakarta. Fitrihana, Noor, “Sistem Manajemen Mutu/QMS”, artikel diakses 25 Juli 2008, dari http://batikyogya.wordpress.com. Garrison, Ray H, Noreen, Eric W, Brewer, Peter C, 2006, “Managerial Accounting”, Salemba Empat, Jakarta. Ghozali, Imam H, 2001, “Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Universitas Diponogoro, Semarang. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen, 2000, “Akuntansi Manajemen”, Alih Bahasa Ancella A. Hermawan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Helicopters, Nasional Utility, PT., 2006, ”ISO-9001(Desain, Produksi, Instalasi, & Pealayanan)”, Jakarta. Marius, Marcel, 2004, ”Analisis Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) Dan Just In Time (JIT) Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Perusahaan Di Pulau Jawa)”, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, Jakarta. Narsa, I Made dan Rani Dwi Yuniawati, 2003, “Pengaruh Interaksi Antara Total Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial”, Vol.5, No. 1, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Nasution, 2005, “Manajemen Mutu Terpadu”, Edisi kedua, Ghalia Indonesia, Ciawi-Bogor Selatan. Nugroho, Bhuono Agung, 2006, “Stategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”, ANDI Yogyakarta. Pamungkas, Yudistira,” Total Quality Management”, artikel diakses 8 Oktober 2008”, dari http://yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com.
81
Samuel, Hatane, 2003, “Penerapan Total Qualitry Management Suatu Evaluasi Melalui Karakteristik Kerja”, Vol. 5, No. 1, Jurnal Akuntansi & Kewirausahawan. Santoso, Linda, 2003, “Hubungan Just In Time dan Total Quality Management Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Efisiensi Inventory”, Th. VII/02, Jurnal Akuntansi. Singgih, Santoso, 2000, “Latihan SPSS: Statistik Parametrik”, Alexa Media Komputindo, Jakarta. Simamora, Henry, 2002, “Akuntansi Manajemen”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Supratiningrum dan Zulaikha, 2003, ”Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Hotel di Indonesia)”, Simposium Nasional Akuntansi VI, pp. 775-789, Surabaya. Syarwani, Mohammad, 2007, ” Mengenal Sistem Produksi Tepat Waktu (Just In Time System)”, artikel diakses 8 Oktober 2008, dari http://ipoms.web.id. Wardhani, Shita Lusi, 2001, ”Pengaruh Praktik Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan”, Vol. 6, ISSN 14113368, Kajian Ekonomi dan Bisnis. Yunarto, Holy Icun,”Pengurangan Cycle Time dan Inventory Cost”, artikel diakses 8 Oktober 2008, dari http://ipoms.web.id.
82
83
84
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Jakarta, Mei 2008
Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Ditempat
Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini, Nama
: Rifka Khairunnisa
NIM
: 104082002627
Status
: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sehubungan dengan tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
Bidang Ilmu Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, saya melakukan penelitian ilmiah untuk penulisan Skripsi dengan judul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan”. Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi Responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Tanpa adanya Bantuan Bapak/Ibu penelitian ini tidak dapat diselesaikan sehingga pilihan yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti bagi penelitian ini. Kerahasiaan responden dan data yang kami peroleh akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian. Data yang kami butuhkan hanya merupakan persepsi Bapak/Ibu dan bukan merupakan kerahasiaan perusahaan. Demikianlah permohonan ini atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapakan terima kasih.
Mengetahui,
Hormat saya,
Dr. Wiwik Utami M.Si
Rifka Khairunnisa
Pembimbing
Peneliti 85
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Dimohon menjawab seluruh pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN Nama Perusahaan
: ...........................................
Jumlah Karyawan
: [ ] ≤ 200 Tenaga Kerja [ ] 200 – 500 Tenaga Kerja [ ] 500 – 1000 Tenaga Kerja [ ] 1000 – 2000 Tenaga Kerja [ ] ≥ 2000 Tenaga Kerja
Bersertifikat ISO 9001
: [ ] Ya
[ ] Tidak
Rata-Rata Umur Mesin
: [ ] ≤ 2 Tahun
[ ] 11 – 20 Tahun
[ ] 3 – 5 Tahun
[ ] ≥ 20 Tahun
[ ] 6 – 10 Tahun
KARAKTERISTIK RESPONDEN Jenis Kelamin
: [ ] Pria
[ ] Wanita
Umur
: [ ] ≤ 30 Tahun
[ ] 41 – 45 Tahun
[ ] 31-35 Tahun
[ ] ≥ 45 Tahun
[ ] 36 – 40 Tahun Jabatan
: [ ] Manajer Operasi [ ] Manajer Quality Control [ ] Manajer Pabrik [ ] Manajer Keuangan [ ] Lainnya ............................. (mohon diperinci)
Jenjang Pendidikan
: [ ] D3
[ ] S1
[ ] S2
[ ] S3
[ ] Lainnya ………….... (mohon diperinci) Lama Bapak/Ibu bekerja
: [ ] 1-4 tahun [ ] 8-12 tahun
[ ] 4-8 tahun [ ] > 12 tahun 86
VARIABEL TOTAL QUALITY MANAGEMENT Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda. 1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral)
No
Pertanyaan SS
S
Jawaban N TS
STS
Fokus terhadap pelanggan 1 Pelanggan memegang peranan penting dalam penentuan standar mutu produk. 2 Pelanggan memberikan masukan mengenai disain produk baru. 3 Perusahaan selalu melakukan evaluasi mengenai kepuasan konsumen. 4 Perusahaan melakukan penelitian pasar mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen. 5 Pelanggan memberikan umpan balik (masukan, pendapat dan saran) mengenai mutu dan ketepatan waktu pengiriman produk. Kepemimpinan 6 Manajemen membuat visi yang jelas untuk masa depan organisasi. 7 Manajemen selalu menetapkan target, tujuan atau sasaran yang menantang. 8 Manajemen menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi pekerjanya. 9 Manajemen terlibat secara penuh dalam pengembangan kultur kulitas perusahaan. Respek terhadap karyawan 10 Karyawan diberikan otonomi dan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya 11 Karyawan didukung untuk mengembangkan cara baru untuk menghasilkan produk yang berkualitas 12 Karyawan diberikan informasi yang tepat untuk dapat mencapai penilaian produk yang berkualitas Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
87
13
Perusahaan melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan. 14 Memastikan bahwa input dari pemasok sesuai dengan persyaratan perusahaan. 15 Perusahaan selalu berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok. Pendidikan dan pelatihan karyawan 16 Karyawan diberikan pelatihan keahlian untuk peningkatan kualitas produk. 17 Setiap karyawan diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal. Perbaikan proses 18 Perusahaan memberikan pelatihan secara terus menerus pada setiap langkah dalam proses kerja. 19 Perusahaan menggunakan sistem komputerisasi untuk setiap proses produksi. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta 20 Perusahaan melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang berhubungan dengan sasaran. 21 Perusahaan menggunakan teknik statistik dalam membuat suatu keputusan. 22 Dalam membuat keputusan, perusahaan selalu menindaklanjutinya berdasarkan hasil analisis dan pengalaman.
VARIABEL JUST IN TIME (JIT) Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda. 1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral No
Pertanyaan SS
Jawaban S N TS
STS
Jumlah pemasok yang terbatas 1 Perusahaan melakukan penseleksian terhadap para pemasok yang akan bekerja sama. 2
Para pemasok yang dipilih adalah pemasok yang telah mendapatkan setifikat mutu. 88
No
Pertanyaan SS
Jawaban S N TS STS
Tingkat persediaan yang minimal 3 Perusahaan melakukan pembelian suku cadang dan bahan baku ketika ada pesanan saja. 4 Jumlah bahan baku yang diproduksi tidak boleh lebih dari jumlah yang dipesan oleh pelanggan. 5 Perusahaan tidak menyimpan barang cadangan (penyangga) di gudang. Pembenahan tata letak pabrik 6 Perusahaan telah melakukan pembenahan tata letak pabrik dengan suatu pola tertentu (sel pabrikasi atau sel kerja) untuk mempermudah produk berpindah dari satu mesin kemesin yang lain. Pengurangan setup time (waktu pemasangan mesin) 7 Perusahaan melakukan pengurangan setup time dan meningkatkan mutu untuk meminimalisir jumlah persedian penyangga. 8 Para operator produksi telah diberikan keterampilan untuk mempersingkat waktu pasang mesin atau alat-alat produksi. 9 Pengurangan setup time (waktu pemasangan mesin) dapat menghemat tingkat biaya penyimpanan persediaan. 10 Pengurangan setup time dapat meningkatkan mutu produk. Kendali mutu terpadu 11 Perusahaan tidak menerima komponen atau bahan baku yang cacat dari pemasok. 12 Para pemasok bertanggung jawab atas inspeksi awal terhadap komponen dan bahan baku masuk sebelum melakukan proses produksi. 13 Karyawan bagian produksi bertanggung jawab dalam pelaksanaan inspeksi atas keluaran (output) mereka. Tenaga kerja yang fleksibel 14 Karyawan diberikan pelatihan khusus untuk dapat mengoperasikan semua peralatan atau mesin yang terdapat didalam sel pabrikasi 15 Karyawan dalam sel pabrikasi harus dapat melakukan reparasi dan pemeliharaan mesin 89
16
Setiap karyawan bertanggung jawab terhadap output yang telah mereka hasilkan.
VARIABEL KINERJA KUALITAS Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda. 1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral) No
Pertanyaan SS
S
Jawaban N TS
STS
Benchmarking (Patok Duga) 1 Pabrik kami menghasilkan produk dan jasa yang lebih bermutu dibandingkan dengan pesaing kami. 2 Para pelanggan kami merasa puas dengan mutu produk kami selama 3 (tiga) tahun terakhir. 3 Secara umum, tingkat kinerja mutu pabrik kami selama 3 (tiga) tahun terakhir relatif lebih tinggi. 4 Pabrik kami memiliki tingkat hubungan pelanggan lebih baik dibandingkan dengan para pesaing kami. Cycle Time 5 Pabrik kami membuat produk lebih cepat dibandingkan pesaing kami.
90
91
92
Reliability Total Quality Management Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 100,0 ,0 100,0
40 0 40
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,959
Cronbach's Alpha ,959
N of Items 22
Item Statistics Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22
Mean 3,80 3,80 3,98 3,73 4,05 4,30 4,25 4,30 4,28 3,75 3,85 3,98 3,75 3,65 3,58 4,08 3,73 3,90 3,53 4,05 3,43 4,13
Std. Deviation ,939 ,823 ,947 ,847 ,783 ,911 ,870 ,883 ,816 ,927 ,921 ,862 ,776 ,834 ,958 ,764 ,877 ,841 ,784 ,846 ,813 ,757
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Scale Statistics Mean 85,85
Variance 189,464
Std. Deviation N of Items 13,765 22
93
Reliability Just In Time Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
% 100,0 ,0 100,0
40 0 40
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,896
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,906
N of Items 16
Item Statistics Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Mean 4,00 3,70 3,15 2,70 2,48 4,15 3,63 4,00 3,65 3,45 4,03 3,85 3,98 3,83 3,78 4,10
Std. Deviation ,906 ,911 1,167 1,137 1,062 ,921 ,838 ,784 ,834 ,639 ,862 ,834 ,620 ,712 ,832 ,810
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Scale Statistics Mean 58,45
Variance 77,228
Std. Deviation N of Items 8,788 16
94
Reliability Kinerja Kualitas Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 100,0 ,0 100,0
40 0 40
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,808
Cronbach's Alpha ,802
N of Items 5
Item Statistics Mean 4,08 3,80 3,65 3,70 3,63
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Std. Deviation ,859 ,648 ,580 ,687 ,628
N 40 40 40 40 40
Inter-Item Correlation Matrix Q1 1,000 ,580 ,260 ,517 ,529
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Q2 ,580 1,000 ,491 ,495 ,567
Q3 ,260 ,491 1,000 ,374 ,546
Q4 ,517 ,495 ,374 1,000 ,208
Q5 ,529 ,567 ,546 ,208 1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted 14,78 15,05 15,20 15,15 15,23
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Scale Variance if Item Deleted 3,769 4,254 4,933 4,592 4,589
Corrected Item-Total Correlation ,625 ,717 ,514 ,519 ,598
Squared Multiple Correlation ,520 ,516 ,428 ,422 ,538
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,759 ,725 ,786 ,785 ,762
Scale Statistics Mean 18,85
Variance 6,592
Std. Deviation 2,568
N of Items 5
95
96
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered JIT, TQMa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KK
Model Summary Model 1
R R Square ,606a ,367
Adjusted R Square ,333
Std. Error of the Estimate 2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 94,298 162,802 257,100
Regression Residual Total
df 2 37 39
Mean Square 47,149 4,400
F 10,716
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model 1
(Constant) TQM JIT
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,101 2,559 ,060 ,027 ,113 ,043
Standardized Coefficients Beta ,320 ,388
t 2,775 2,171 2,637
Sig. ,009 ,036 ,012
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,789 ,789
1,267 1,267
a. Dependent Variable: KK
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
JIT TQM JIT TQM
JIT 1,000 -,459 ,002 -,001
TQM -,459 1,000 -,001 ,001
a. Dependent Variable: KK
97
Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 2,976 ,013 ,011
Condition Index 1,000 15,186 16,573
Variance Proportions (Constant) TQM JIT ,00 ,00 ,00 ,18 1,00 ,26 ,82 ,00 ,74
a. Dependent Variable: KK
98
99
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered JIT, TQMa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KK
Model Summaryb Model 1
R R Square ,606a ,367
Adjusted R Square ,333
Std. Error of the Estimate 2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 94,298 162,802 257,100
df 2 37 39
Mean Square 47,149 4,400
F 10,716
Sig. ,000a
t 2,775 2,171 2,637
Sig. ,009 ,036 ,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model 1
(Constant) TQM JIT
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,101 2,559 ,060 ,027 ,113 ,043
Standardized Coefficients Beta ,320 ,388
a. Dependent Variable: KK
100
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 11,67 -4,616
Maximum 21,70 1,834
Mean 18,85 ,000
Std. Deviation 1,555 1,000
N
,333
1,590
,531
,223
40
13,93 -4,129 -1,969 -2,049 -4,476 -2,147 ,008 ,000 ,000
21,92 5,473 2,609 2,651 5,649 2,905 21,421 ,671 ,549
18,92 ,000 ,000 -,013 -,066 -,010 1,950 ,039 ,050
1,342 2,043 ,974 1,017 2,255 1,049 3,476 ,107 ,089
40 40 40 40 40 40 40 40 40
40 40
a. Dependent Variable: KK
Charts
Scatterplot
Dependent Variable: KK
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
101
102
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered JIT, TQMa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KK
Model Summaryb Model 1
Adjusted R Square ,333
R R Square ,606a ,367
Std. Error of the Estimate 2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 94,298 162,802 257,100
df 2 37 39
Mean Square 47,149 4,400
F 10,716
Sig. ,000a
t 2,775 2,171 2,637
Sig. ,009 ,036 ,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK Coefficientsa
Model 1
(Constant) TQM JIT
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,101 2,559 ,060 ,027 ,113 ,043
Standardized Coefficients Beta ,320 ,388
a. Dependent Variable: KK Residuals Statisticsa Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum 11,67 -4,129 -4,616 -1,969
Maximum 21,70 5,473 1,834 2,609
Mean 18,85 ,000 ,000 ,000
Std. Deviation 1,555 2,043 1,000 ,974
N 40 40 40 40
a. Dependent Variable: KK
103
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KK 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
104
105
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered JIT, TQMa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KK
Model Summary Model 1
R R Square ,606a ,367
Adjusted R Square ,333
Std. Error of the Estimate 2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 94,298 162,802 257,100
df 2 37 39
Mean Square 47,149 4,400
F 10,716
Sig. ,000a
t 2,775 2,171 2,637
Sig. ,009 ,036 ,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model 1
(Constant) TQM JIT
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,101 2,559 ,060 ,027 ,113 ,043
Standardized Coefficients Beta ,320 ,388
a. Dependent Variable: KK
106
Correlations Q1 Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
1 . 40 ,644** ,000 40 ,571** ,000 40 ,509** ,001 40 ,642** ,000 40 ,491** ,001 40 ,565** ,000 40 ,569** ,000 40 ,475** ,002 40 ,530** ,000 40 ,379* ,016 40 ,405** ,009 40 ,457** ,003 40 ,498** ,001 40 ,587** ,000 40 ,379* ,016 40 ,585** ,000 40 ,493**
Q2 ,644** ,000 40 1 . 40 ,487** ,001 40 ,508** ,001 40 ,613** ,000 40 ,492** ,001 40 ,609** ,000 40 ,579** ,000 40 ,542** ,000 40 ,504** ,001 40 ,467** ,002 40 ,463** ,003 40 ,522** ,001 40 ,381* ,015 40 ,540** ,000 40 ,432** ,005 40 ,668** ,000 40 ,415**
Correlations
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q3 ,571** ,000 40 ,487** ,001 40 1 . 40 ,567** ,000 40 ,797** ,000 40 ,484** ,002 40 ,413** ,008 40 ,500** ,001 40 ,374* ,017 40 ,402* ,010 40 ,231 ,152 40 ,251 ,119 40 ,445** ,004 40 ,541** ,000 40 ,440** ,004 40 ,499** ,001 40 ,547** ,000 40 ,512**
Q4 ,509** ,001 40 ,508** ,001 40 ,567** ,000 40 1 . 40 ,563** ,000 40 ,409** ,009 40 ,444** ,004 40 ,593** ,000 40 ,483** ,002 40 ,335* ,035 40 ,472** ,002 40 ,517** ,001 40 ,400* ,011 40 ,478** ,002 40 ,484** ,002 40 ,468** ,002 40 ,379* ,016 40 ,320*
Q5 ,642** ,000 40 ,613** ,000 40 ,797** ,000 40 ,563** ,000 40 1 . 40 ,661** ,000 40 ,584** ,000 40 ,646** ,000 40 ,540** ,000 40 ,477** ,002 40 ,331* ,037 40 ,344* ,030 40 ,485** ,002 40 ,538** ,000 40 ,337* ,034 40 ,508** ,001 40 ,618** ,000 40 ,514**
Q6 ,491** ,001 40 ,492** ,001 40 ,484** ,002 40 ,409** ,009 40 ,661** ,000 40 1 . 40 ,809** ,000 40 ,809** ,000 40 ,817** ,000 40 ,486** ,001 40 ,330* ,038 40 ,630** ,000 40 ,471** ,002 40 ,547** ,000 40 ,297 ,063 40 ,445** ,004 40 ,619** ,000 40 ,542**
Q7 ,565** ,000 40 ,609** ,000 40 ,413** ,008 40 ,444** ,004 40 ,584** ,000 40 ,809** ,000 40 1 . 40 ,768** ,000 40 ,876** ,000 40 ,429** ,006 40 ,560** ,000 40 ,727** ,000 40 ,551** ,000 40 ,407** ,009 40 ,223 ,166 40 ,434** ,005 40 ,530** ,000 40 ,526**
Q8 ,569** ,000 40 ,579** ,000 40 ,500** ,001 40 ,593** ,000 40 ,646** ,000 40 ,809** ,000 40 ,768** ,000 40 1 . 40 ,772** ,000 40 ,564** ,000 40 ,624** ,000 40 ,650** ,000 40 ,673** ,000 40 ,599** ,000 40 ,397* ,011 40 ,574** ,000 40 ,441** ,004 40 ,525**
Q9 ,475** ,002 40 ,542** ,000 40 ,374* ,017 40 ,483** ,002 40 ,540** ,000 40 ,817** ,000 40 ,876** ,000 40 ,772** ,000 40 1 . 40 ,500** ,001 40 ,534** ,000 40 ,775** ,000 40 ,516** ,001 40 ,484** ,002 40 ,285 ,075 40 ,542** ,000 40 ,503** ,001 40 ,564**
Q10 ,530** ,000 40 ,504** ,001 40 ,402* ,010 40 ,335* ,035 40 ,477** ,002 40 ,486** ,001 40 ,429** ,006 40 ,564** ,000 40 ,500** ,001 40 1 . 40 ,526** ,000 40 ,538** ,000 40 ,588** ,000 40 ,647** ,000 40 ,484** ,002 40 ,462** ,003 40 ,450** ,004 40 ,559**
Q11 ,379* ,016 40 ,467** ,002 40 ,231 ,152 40 ,472** ,002 40 ,331* ,037 40 ,330* ,038 40 ,560** ,000 40 ,624** ,000 40 ,534** ,000 40 ,526** ,000 40 1 . 40 ,770** ,000 40 ,627** ,000 40 ,464** ,003 40 ,362* ,022 40 ,526** ,000 40 ,202 ,212 40 ,510**
Q12 ,405** ,009 40 ,463** ,003 40 ,251 ,119 40 ,517** ,001 40 ,344* ,030 40 ,630** ,000 40 ,727** ,000 40 ,650** ,000 40 ,775** ,000 40 ,538** ,000 40 ,770** ,000 40 1 . 40 ,565** ,000 40 ,558** ,000 40 ,453** ,003 40 ,548** ,000 40 ,500** ,001 40 ,598**
Q13 ,457** ,003 40 ,522** ,001 40 ,445** ,004 40 ,400* ,011 40 ,485** ,002 40 ,471** ,002 40 ,551** ,000 40 ,673** ,000 40 ,516** ,001 40 ,588** ,000 40 ,627** ,000 40 ,565** ,000 40 1 . 40 ,495** ,001 40 ,509** ,001 40 ,508** ,001 40 ,424** ,006 40 ,471**
Q14 ,498** ,001 40 ,381* ,015 40 ,541** ,000 40 ,478** ,002 40 ,538** ,000 40 ,547** ,000 40 ,407** ,009 40 ,599** ,000 40 ,484** ,002 40 ,647** ,000 40 ,464** ,003 40 ,558** ,000 40 ,495** ,001 40 1 . 40 ,515** ,001 40 ,646** ,000 40 ,496** ,001 40 ,461**
107
Q15 ,587** ,000 40 ,540** ,000 40 ,440** ,004 40 ,484** ,002 40 ,337* ,034 40 ,297 ,063 40 ,223 ,166 40 ,397* ,011 40 ,285 ,075 40 ,484** ,002 40 ,362* ,022 40 ,453** ,003 40 ,509** ,001 40 ,515** ,001 40 1 . 40 ,500** ,001 40 ,590** ,000 40 ,423**
Q16 ,379* ,016 40 ,432** ,005 40 ,499** ,001 40 ,468** ,002 40 ,508** ,001 40 ,445** ,004 40 ,434** ,005 40 ,574** ,000 40 ,542** ,000 40 ,462** ,003 40 ,526** ,000 40 ,548** ,000 40 ,508** ,001 40 ,646** ,000 40 ,500** ,001 40 1 . 40 ,376* ,017 40 ,610**
Q17 ,585** ,000 40 ,668** ,000 40 ,547** ,000 40 ,379* ,016 40 ,618** ,000 40 ,619** ,000 40 ,530** ,000 40 ,441** ,004 40 ,503** ,001 40 ,450** ,004 40 ,202 ,212 40 ,500** ,001 40 ,424** ,006 40 ,496** ,001 40 ,590** ,000 40 ,376* ,017 40 1 . 40 ,518**
Q1 , ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
Correlations Q1 Q1
Q2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q1 Q3
Q4
Q2
Q5
Q6
Q3
Q7
Q4
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q5
KK
Q2 1 . 40 ,466** ,002 40 ,097 ,551 40 ,125 ,444 40 ,267 ,096 40 ,553** ,000 40 ,473** ,002 40 ,722** ,000 40 ,543** ,000 40 ,266 ,097 40 ,263 ,101 40 ,407** ,009 40 ,548** ,000 40 ,477** ,002 40 ,545** ,000 40 ,594** ,000 40 ,699** ,000 40
Q3 ,466** ,002 40 1 . 40 ,501** ,001 40 ,257 ,109 40 ,469** ,002 40 ,513** ,001 40 ,453** ,003 40 ,538** ,000 40 ,061 ,710 40 ,458** ,003 40 ,336* ,034 40 ,614** ,000 40 ,440** ,004 40 ,549** ,000 40 ,551** ,000 40 ,389* ,013 40 ,747** ,000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q4 ,097 ,551 40 ,501** ,001 40 1 . 40 ,557** ,000 40 ,583** ,000 40 ,289 ,071 40 ,321* ,043 40 ,224 ,164 40 ,161 ,322 40 ,217 ,179 40 ,149 ,358 40 ,446** ,004 40 ,112 ,493 40 ,248 ,122 40 ,247 ,124 40 ,228 ,157 40 ,578** ,000 40
Q1
1 . 40 ,580** ,000 40 ,260 ,105 40 ,517** ,001 40 ,529** ,000 40 ,807** ,000 40
Q5
Correlations ,267
,125 ,444 40 ,257 ,109 40 ,557** ,000 40 1 . 40 ,822** ,000 40 -,005 ,976 40 ,363* ,021 40 -,029 ,860 40 ,103 ,528 40 -,127 ,434 40 -,018 ,911 40 ,168 ,301 40 ,098 ,546 40 -,003 ,985 40 ,008 ,960 40 ,089 ,585 40 ,404** ,010 40
,096 40 ,469** ,002 40 ,583** ,000 40 ,822** ,000 40 1 . 40 ,214 ,186 40 ,378* ,016 40 ,092 ,571 40 ,106 ,516 40 ,130 ,422 40 -,069 ,671 40 ,227 ,158 40 ,135 ,405 40 ,248 ,122 40 ,240 ,135 40 ,122 ,453 40 ,545** ,000 40
Q2 ,580** ,000 40 1 . 40 ,491** ,001 40 ,495** ,001 40 ,567** ,000 40 ,829** ,000 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Q15
Q16
JIT
Q6 ,553** ,000 40 ,513** ,001 40 ,289 ,071 40 -,005 ,976 40 ,214 ,186 40 1 . 40 ,507** ,001 40 ,781** ,000 40 ,371* ,019 40 ,536** ,000 40 ,415** ,008 40 ,364* ,021 40 ,591** ,000 40 ,627** ,000 40 ,547** ,000 40 ,495** ,001 40 ,736** ,000 40
Q7
Q3 ,260 ,105 40 ,491** ,001 40 1 . 40 ,374* ,018 40 ,546** ,000 40 ,670** ,000 40
Q8 ,473** ,002 40 ,453** ,003 40 ,321* ,043 40 ,363* ,021 40 ,378* ,016 40 ,507** ,001 40 1 . 40 ,663** ,000 40 ,395* ,012 40 ,180 ,267 40 ,475** ,002 40 ,542** ,000 40 ,525** ,001 40 ,274 ,087 40 ,207 ,200 40 ,510** ,001 40 ,713** ,000 40
,722** ,000 40 ,538** ,000 40 ,224 ,164 40 -,029 ,860 40 ,092 ,571 40 ,781** ,000 40 ,663** ,000 40 1 . 40 ,549** ,000 40 ,461** ,003 40 ,569** ,000 40 ,549** ,000 40 ,686** ,000 40 ,551** ,000 40 ,550** ,000 40 ,645** ,000 40 ,800** ,000 40
Q4 ,517** ,001 40 ,495** ,001 40 ,374* ,018 40 1 . 40 ,208 ,198 40 ,701** ,000 40
Q9 ,543** ,000 40 ,061 ,710 40 ,161 ,322 40 ,103 ,528 40 ,106 ,516 40 ,371* ,019 40 ,395* ,012 40 ,549** ,000 40 1 . 40 ,111 ,496 40 ,191 ,238 40 ,218 ,177 40 ,479** ,002 40 ,326* ,040 40 ,290 ,069 40 ,509** ,001 40 ,512** ,001 40
Q10 ,266 ,097 40 ,458** ,003 40 ,217 ,179 40 -,127 ,434 40 ,130 ,422 40 ,536** ,000 40 ,180 ,267 40 ,461** ,003 40 ,111 ,496 40 1 . 40 ,352* ,026 40 ,371* ,018 40 ,418** ,007 40 ,403** ,010 40 ,389* ,013 40 ,159 ,328 40 ,484** ,002 40
Q5 ,529** ,000 40 ,567** ,000 40 ,546** ,000 40 ,208 ,198 40 1 . 40 ,744** ,000 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
108
Q11 ,263 ,101 40 ,336* ,034 40 ,149 ,358 40 -,018 ,911 40 -,069 ,671 40 ,415** ,008 40 ,475** ,002 40 ,569** ,000 40 ,191 ,238 40 ,352* ,026 40 1 . 40 ,719** ,000 40 ,481** ,002 40 ,300 ,060 40 ,223 ,167 40 ,474** ,002 40 ,543** ,000 40
KK ,807** ,000 40 ,829** ,000 40 ,670** ,000 40 ,701** ,000 40 ,744** ,000 40 1 . 40
Q12 ,407** ,009 40 ,614** ,000 40 ,446** ,004 40 ,168 ,301 40 ,227 ,158 40 ,364* ,021 40 ,542** ,000 40 ,549** ,000 40 ,218 ,177 40 ,371* ,018 40 ,719** ,000 40 1 . 40 ,489** ,001 40 ,343* ,030 40 ,320* ,044 40 ,554** ,000 40 ,709** ,000 40
Correlations Q1 Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
KK
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 40 ,580** ,000 40 ,260 ,105 40 ,517** ,001 40 ,529** ,000 40 ,807** ,000 40
Q2 ,580** ,000 40 1 . 40 ,491** ,001 40 ,495** ,001 40 ,567** ,000 40 ,829** ,000 40
Q3 ,260 ,105 40 ,491** ,001 40 1 . 40 ,374* ,018 40 ,546** ,000 40 ,670** ,000 40
Q4 ,517** ,001 40 ,495** ,001 40 ,374* ,018 40 1 . 40 ,208 ,198 40 ,701** ,000 40
Q5 ,529** ,000 40 ,567** ,000 40 ,546** ,000 40 ,208 ,198 40 1 . 40 ,744** ,000 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
109
KK ,807** ,000 40 ,829** ,000 40 ,670** ,000 40 ,701** ,000 40 ,744** ,000 40 1 . 40