Pengaruh Temperatur Terhadap Proses Pemisahan Minyak Di Pematang Gathering Station (GS) Armansyah, M.Amin ma’ruf, Munas Martynis, Reni Desmiarti. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19, Olo Nanggalo Padang-25143
Abstrak
Dengan semakin banyaknya jumlah air yang terbawa dari perut bumi, PT. Chevron Pacific Indonesia telah memulai cara mencegah hal tersebut dengan cara menginjekkan kembali air yang terproduksi ke dalam resovier. Program zero water discharge (zewadi) merupakan salah satu program untuk mengembalikan air terproduksi ke dalam bumi. Fluida yang masuk ke GS rata-rata 100.000 barel/hari. Fluida ini mengandung air dalam rentang 92-95% (Laporan bulanan Desember 2013). Air dari GS akan diinjeksikan kembali ke reservoir. Masalah yang sering muncul adalah air yang diinjeksikan ke reservoir masih mengandung minyak, hal ini karena belum optimalnya proses pemisahan minyak dan air di Wash Tank. Hal ini menyebabkan air di Balance Tank masih mengandung minyak yang akan menyebabkan kerugian perusahaan. Kata kunci : air reservoir,minyak,pemisahan Abstract
With the increasing number of water-borne from the belly of the earth, PT. Chevron Pacific Indonesia has embarked on a way to prevent this by menginjekkan water back into resovier reproduced. Program zero water discharge (zewadi) is a program to restore the produced water into the earth. The fluid that goes into the GS average of 100,000 barrels / day. This fluid contains water in the range of 92-95% (Monthly Report December 2013). Water from the GS will be injected back into the reservoir. The problem that often arises is the water that is injected into the reservoir still contains oil, it is not optimal because the process of separation of oil and water in the wash tank. This causes the water in the Balance Tank still contains oils that will lead the company's losses. Keyword : Resevoir water,oil,separation
minyak
Pendahuluan Di
CPI
terdapat
beberapa
yang
berbeda
sehingga
setiap
daerah
gathering station membutuhkan fasilitas
daerah
yang berbeda pula, sehingga crude oil yang
mempunyai beberapa station pengumpul
diproduksi bebas dari kandungan air yang
minyak yang dinamakan Central Gathering
terproduksi dan memenuhi standar.
penghasil minyak. Pada setiap
Station (CGS) atau Gathering Station (GS). Setiap
daerah
mempunyai
karakteristik
Proses pengolahan crude oil di GS tergantung dari temperatur, waktu
lamanya
proses
(retention
time),
dan
maupun air di dalam wash tank. Untuk di
pemakaian bahan kimia (demulsifier) bagi
Pematang gs jumlah sampel chouck ada 12
crude oil untuk melepaskan ikatannya dari
buah yang mana tinggi masing maasing
gas, air, dan pasir & sediment lainnya. Proses
sampel chouk berbeda.
pengolahan crude oil di GS
Systim operation Di balance tank. -
Incoming water datang dari Wash tank 1 dan 2
-
Water di injecsikan menggunakan 4 buah pompa
-
Level
minyak
dilihat
dengan
cara
membuka sample chock. Metodologi Percobaan
2. Parameter yang diamati
1 Bahan Chemical yang di gunakan adalah Demulsifier dan Reverse demulsifier.
Parameter.
Data
yang
di
ambil
berdasarkan
penukaran aliran dari train A ke B atau
2 Alat 1. Chemical pump
sebaliknya. Angka-angka setiap hari baik
2. Drump tempat Chemical
temperature
3. Glass indicator
temperature , jumlah pemakaian chemical
4. Temperature Guage.
serta level air yang ada di wash tank di
5. Sampel Chouk)
catat, untuk melihat perkembangan naik
6. Jumper Line Train A dan B
turunnya temperature pada proses di gas
maupun
perubahan
boot sampai di balance tank. Dan sebagai acuan dengan ada atau tidak perubahan dari pada pengamatan ini diambil sampel yang ada di balance tank, apakah ada penurunan level minyak. 3 Langkah Kerja Pekerjaan di lakukan dengan Gambar 1 Sample cock Sampel chouck merupakan peralatan yang berada di wash tank, yang berfungsi untuk melihat interval dari pada level minyak
menggamati semua data yang masuk kedalam gatering station, seperti pressure incoming gas boot. Dan temperature di wash
tank serta level air di wash tank dengan cara
aliran di Jumper line. Temperatur yang
membuka sampel chouk.
melawati masing masing gas boot berbeda.
Langkah kerja yang dilakukan Mengamati Temperature di setiap incoming Gas Boot ( Gas Boot 1 dan 2 ) a. Memindahkan ( Siutcing ) aliran dari
Gas boot train A cendrung lebih tinggi dari train gas boot B, dilihat dari sumber fluidnya memang train gas boot B fluida yang datang dari lokasi minyak sanggat jauh, berkisar 23
incoming temperature rendah ke yang
Km, sehingga temperatur dropnya menjadi
temperature tinggi.
besar, inilah salah satu mengapa temperatur
b. Mengamati temperature di wash tank 1
di train B lebih rendah dari train A.
dan 3 ( apakah ada penambahan
Train A sendiri fluidanya berasal dari well
temperature dari yang sebelumnya ).
yang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 2 Km.
c. Membuka sampel chouck di wash tank 1
Dari Gambar 4.1 terlihat adanya pemerataan
dan 3 di level yang paling bawah 6’ apakah
temperature di pada kedua wash tank antara
ada fluida yang masih bercampir dengan
147 F sampai 149 F, ini salah satunya yang
minyak.
di harapkan dalam proses pemisahan fluida
d. Membuka sampel chouck di balance tank 160
Temperatur (°F )
Data yang terkumpul setiap
Temperatur (°F )
Analisis Data
(b) Setelah Penggabungan Aliran
(a) Sebelum Penggabungan Aliran
di level yang paling bawah 16’
155 150 145
155 150 145 140
140
hari di kumpulkan berdasarkan
160
0
2
4
6
8
10
12
0
2
4
peninjuan langsung ke lapangan dan di input setiap harinya, serta dianalisa perubahan temperature dan pressure, penggecekan interval level di wash tang dan balan tank seperti table
GB A (Aliran A)
GB B (Aliran B)
6
8
GB A (Aliran A)
GB B (Aliran B)
Gambar 4.1 Profil Temperatur fluida di Jumper Line 4.2 Profil Temperatur fluida wash Tank Gambar 4. 2 menunjukan profil adanya pemerataan temperature di wash tank I maupun wash tank III, hal ini merupakan salah satu yang di harapkan dalam proses pemisahaan fluida untuk tercapainya
Hasil dan Pembahasan Profil Temperatur fluida di Jumper Line Gambar 4.1 menunjukkan profil fluida sebelum dan sesudah penggabungan
10
Waktu (Hari)
Waktu (Hari)
pemisahan yang sempurna, temperature yang dibutuhkan dalam proses di butuhkan
12
temperature yang tinggi antara 147 °F sampai
Setelah beberapa hari di lakukan pengamatan
150°F.
dan pengabungan train A dan B serta pengambilan sampel secara manual, data di (a) Setelah Penggabungan Aliran
155
Temperatur (°F)
Temperatur (°F)
(a) Sebelum Penggabungan Aliran 150 145 140 0
2
4
6
10
8
12
155
input baik temeparature dan manual sampling
150
water cut di setiap level sampel chouck yang
145
ada di balance tank, secara grafik menujukan
140 0
2
4
6
Waktu (Hari) Wash Tank I
8
Waktu (Hari)
Wash Tank III)
Wash Tank I
Wash Tank III)
10
12
adanya kenaikan temperature dan penurunan presentase minyak yang ada di dalam balance tank, berkisar angtara 5 % - 8 %, kalau
Gambar 4.2 Profil Temperatur fluida wash
dilihat
Tank
secara
normal
operation
untuk
program ziro water discharge, memang masih jauh dari standart air yang harus di injekan kembali ke dalam formasi,
yang
mana standart air yang di butuhkan harus 100 4.3 Profil Temperatur di Balance Tank
% air.
Gambar 4.3 menunjukan profil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
temperature dibalance tank, setelah dilakukan pembagian aliran yang merata dapat dilihat
sangatlah mempengaruh poses pemisahan
adanya perbedaan temperatur sebelum dan
minyak di dalam wash tank dan gas boot,
sesudah penggabungan aliran, ini juga
dengan adanya pengabungan dua train ini
berdampak dari proses di wash tank dimna
mungkin sedikit membantu menurunkan
temperature tetap stabil pada saat proses
porsentase minyak yang ada di dalam air di
pemisahan.
balance tank walaupun hanya berkisar antara 5 % sampai 8%,
(a) Setelah penggabungan Aliran
(a) Sebelum Penggabungan Aliran 150 Temperatur (°F)
150 Temperatur (°F)
beberapa hari, temperatur yang rendah
148 146 144 142
148 146
Daftar Pustaka
144 142
Green, Don W. dan G. Paul Willhite. 1998.
140
140 0
2
4
6
8
10
12
0
2
4
6
8
10
Waktu (Hari)
Waktu (Hari)
12
Enhanced
Oil
Recovery.
USA:
Society of Petroleum Engineers. Gambar 4.3 Profil Temperatur di Balance Tank Kesimpulan
Lake, Larry W. 2007. Petroleum Engineering Handbook Operations
Vol.
IV:
Production
Engineering.
Texas:
Society of Petroleum Engineers.
Production Module PT. Chevron Pacific Indonesia. ,