ABSTRAK ANALISA PENGARUH KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP KESALAHAN PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI SPBU
Pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di segenap aspek kehidupan berjalan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia usaha terutama yang bergerak di bidang perdagangan barang maupun jasa membutuhkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya saingnya. SPBU adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang penyediaan bahan bakar minyak (BBM) yang dalam melakukan pelayanan menggunakan alat ukur Pompa BBM yang wajib diuji secara berkala oleh instansi metrologi daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengingat pentingnya pengukuran dengan pompa BBM untuk melindungi kepentingan konsumen, maka penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh kecepatan aliran dan temperatur lingkungan terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU. Kecepatan aliran yang digunakan pada penelitian sekitar adalah 20 liter/menit, 30 liter/menit dan 40 liter/menit pada temperatur lingkungan sekitar 28C, 31C dan 33C. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen. Pengujian yang pertama adalah pengujian kesalahan pengisian yang dilakukan dengan Bejana Ukur Standar 20 liter dengan batas kesalahan sebesar ± 0,5% (100 ml) dengan jenis BBM yang diuji adalah premium dan pertamax. Pengujian yang kedua adalah pengujian laju penguapan untuk kedua jenis BBM ini yang dilakukan dengan pengukuran massa cairan yang hilang selama waktu 12 jam dengan gelas ukur 25 mililiter. Hasil dari pengujian yang dilakukan pada SPBU 54.811.01 di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, diperoleh bahwa untuk jenis premium nilai error terkecil pada kecepatan aliran 20,03 liter/menit dan temperatur 28,3C dengan nilai error sebesar 0,133%. Sedangkan error terbesar terjadi pada kecepatan 40,02 liter/menit dengan temperatur 33C yaitu sebesar 0,309%. Untuk pertamax nilai error pada kecepatan 40,04 liter/menit temperatur 33,6C adalah -0,067% dan pada kecepatan 20,07 Liter/menit temperatur 28,3C dengan error -0,216%. Laju penguapan premium 0,005981 ml/menit dan pertamax 0,005387 ml/menit pada temperatur 31,6C dan kelembaban rata-rata 66%.
Kata kunci : kesalahan pengisian BBM, kecepatan aliran, temperatur lingkungan, laju penguapan.
ABSTRACT THE EFFECT OF FLOW RATE AND ENVIRONMENT TEMPERATURE ON FUEL FILLING ERROR IN THE GAS STATION
Sustainable development in all aspects of life go hand by hand with the development of science and technology. The trade of goods and services requires the right technology to increase their competitiveness. Filling stations is one of the businesses engaged in the supply of fuel oil (BBM) that in the service uses the fuel pump measuring devices that must be tested periodically by regional metrology institutions in accordance with applicable regulations. The measurement on fuel pump was important to be held in order to protect the consumers interest. For those reason, this study was conducted to analyse the effect of flow rate and environment temperature on the mistake of fuel filling in the gas station. Flow rate used in the study is approximately 20 liters / min, 30 liter / min and 40 liter / min at ambient temperature around 28C, 31C and 33C. This research was done experimentally. The first experiment was done by testing the fuel filling errors by using gauging vessels standard 20 liters with a margin of error of ± 0.5% (100 ml). Premium and pertamax was chosen in this test. The second experiment was testing the evaporation rate for both types of fuel by measuring the mass of the fluid lost during 12 hours with 25 ml measuring cup. The results of the tests performed on the gas station 54.811.01 at Anturan village, Buleleng district, showed that, for premium type the smallest error value was at a flow rate of 20.03 liters / minute and temperature of 28,3C with error value of 0.133%. While the biggest error occured at a speed of 40.02 liters / minute at a temperature of 33,6C in the amount of 0.309%. Pertamax smallest error value was -0.067% at a speed of 40.04 liters / minute and at 33,6C temperature and the largest was -0,216% at a speed of 20.07 Liter / min with temperature 28,3C. Premium evaporation rate 0.005981 ml / min and pertamax 0.005387 ml / minute at temperatures 31,6C and an average humidity of 66%.
Keywords: error fuel filling, flow rate, ambient temperature, evaporation rate.
RINGKASAN
ANALISA PENGARUH KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP KESALAHAN PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI SPBU Pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di segenap aspek kehidupan berjalan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia usaha terutama yang bergerak di bidang perdagangan barang maupun jasa membutuhkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya saingnya. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang penyediaan bahan bakar minyak (BBM) yang dalam melakukan pelayanan menggunakan Pompa BBM. Pompa BBM merupakan salah satu alat ukur yang wajib diuji secara berkala oleh instansi metrologi daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Frekuensi penggunaan alat ukur yang tinggi menyebabkan perubahan pada hasil pengukuran alat, sehingga alat ukur harus diperiksa secara rutin. Setiap alat ukur memiliki tingkat kesalahan, yang merupakan selisih antara penunjukan alat dengan standar uji pada kondisi yang sama. Alat yang layak digunakan dalam transaksi adalah alat yang memiliki tingkat kesalahan yang berada dalam batas kesalahan yang diizinkan. Penggunaan alat ukur pompa BBM amat penting untuk melindungi kepentingan konsumen, sehingga penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh kecepatan aliran dan temperatur lingkungan terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran BBM dan temperatur lingkungan terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU, untuk mengetahui pengaruh jenis BBM (premium dan pertamax) dan untuk mengetahui laju penguapan premium dan pertamax. Kecepatan aliran yang digunakan pada penelitian adalah sekitar 20 liter/menit, 30 liter/menit dan 40 liter/menit pada temperatur lingkungan sekitar 28 C, 31 C dan 33 C. Pengujian dilakukan dengan Bejana Ukur Standar 20 liter dengan batas kesalahan sebesar ± 0,5% (100 ml) dengan jenis BBM yang diuji adalah premium dan pertamax. Prosedur pengujian kesalahan pengisian BBM ini diawali dengan mengalirkan BBM ke dalam Bejana Ukur Standar 20 Liter pada masing – masing kecepatan dan temperatur lingkungan yang diuji. Penunjukan pompa diatur 20 liter. Kemudian volume BBM tersebut yang terbaca di bejana dibandingkan dengan volume nominal yang seharusnya. Selisih volume ini merupakan nilai error pompa. Untuk setiap variasi antara kecepatan dan temperatur diulang sebanyak 3 (tiga) kali.
Hasil dari pengujian yang dilakukan pada SPBU 54.811.01 di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, diperoleh bahwa untuk jenis premium nilai error terkecil pada kecepatan aliran 20,03 liter/menit dan temperatur 28,3C dengan nilai error sebesar 0,133%. Sedangkan error terbesar terjadi pada kecepatan 40,02 liter/menit dengan temperatur 33,6C yaitu sebesar 0,309%. Untuk pertamax nilai error terkecil pada kecepatan 40,04 liter/menit temperatur 33,6C adalah -0,067% dan pada kecepatan 20,07 liter/menit temperatur 28,3C nilai error -0,216%. Nilai error premium menunjukkan angka positif artinya volume yang diserahkan kurang dari volume yang seharusnya sesuai Bejana Ukur Standar. Sedangkan error pertamax bernilai negatif artinya volume yang diserahkan lebih dari volume bejana standar. Untuk semua pengujian nilai kesalahan pengisian masih dalam Batas Kesalahan Yang Diijinkan. Pengujian laju penguapan dilakukan dengan menggunakan gelas ukur kapasitas 25 ml dan timbangan elektronik kapasitas 200 gram. Penguapan premium dan pertamax diamati pada temperatur 31,6C dan kelembaban ratarata 66% selama 12 jam kemudian ditimbang massanya setiap 30 menit. Hasil yang diperoleh adalah laju penguapan premium 0,005981 ml/menit dan pertamax 0,005387 ml/menit.
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM .................................................................................................. i PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ......................................................................iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................v KATA PENGANTAR .............................................................................................vi ABSTRAK ...............................................................................................................viii ABSTRACT .............................................................................................................ix RINGKASAN ..........................................................................................................x DAFTAR ISI ............................................................................................................xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................5 1.3 Batasan Masalah .......................................................................................5 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................5 1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................7 2.1 Kajian Pustaka .........................................................................................7 2.2 Pengukuran ...............................................................................................9 2.2.1 Karakteristik Pengukuran ................................................................10 2.3 Peraturan Metrologi ..................................................................................13 2.3.1 Istilah dalam pengujian pompa BBM ..............................................16 2.3.2 Batas Kesalahan Yang Diizinkan (BKD) ........................................17
2.3.3 Prosedur Pengujian Pompa Ukur BBM ...........................................17 2.4 Bahan Bakar Minyak ................................................................................20 2.5 Persamaan Kontinuitas .............................................................................26 2.6 Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak (BBM) ..............................................27 2.6.1 Jenis Pompa Ukur BBM .................................................................27 2.6.2 Bagian - Bagian Pompa Ukur BBM ...............................................30 2.6.3 Prinsip Kerja Pompa BBM .............................................................36
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...................................................................37 3.1 Kerangka Berpikir ....................................................................................37 3.2 Konsep ......................................................................................................37 3.3 Hipotesis Penelitian ..................................................................................39
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................40 4.1 Rancangan Penelitian ...............................................................................40 4.2 Variabel Penelitian ...................................................................................40 4.3 Diagram Alir Penelitian ............................................................................41 4.4 Tahap Persiapan ........................................................................................42 4.4.1 Bahan dan Peralatan ........................................................................43 4.5 Tahap Pengujian ......................................................................................44 4.5.1 Skematik Pengujian ........................................................................45 4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................46 4.7 Prosedur Pengujian ..................................................................................46 4.7.1 Prosedur Pengujian Kesalahan Pengisian BBM .............................46 4.7.2 Prosedur Pengujian Laju Penguapan ...............................................47 4.8 Analisis Data ...........................................................................................47
BAB V DATA PENELITIAN ................................................................................48 5.1 Pengumpulan Data Awal ...........................................................................48 5.2 Data Pengujian Kesalahan Pengisian BBM ...............................................49
5.2.1 Data Pengujian Premium ................................................................50 5.2.2 Data Pengujian Pertamax .................................................................54 5.2.3 Pengaruh Kecepatan Aliran dan Temperatur Lingkungan ...............57 5.3 Data Pengujian Laju Penguapan ................................................................61
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN ...........................................................66 6.1 Analisa Laju Penguapan BBM ..................................................................66 6.2 Analisa Kesalahan (Error) Nosel Premium ...............................................68 6.3 Analisa Kesalahan (Error) Nosel Pertamax ...............................................71
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................74 7.1 Kesimpulan ...............................................................................................74 7.2 Saran ..........................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................76 LAMPIRAN .............................................................................................................80
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Spesifikasi Bahan Bakar Bensin Premium ...............................................24 Tabel 2.2 Spesifikasi Bahan Bakar Bensin Pertamax ...............................................25 Tabel 5.1 Data Kecepatan Nosel Premium ...............................................................50 Tabel 5.2 Data Pengujian Premium Pada Temperatur 28,3 C .................................51 Tabel 5.3 Data Pengujian Premium Pada Temperatur 31,1 C .................................51 Tabel 5.4 Data Pengujian Premium Pada Temperatur 33,6 C .................................52 Tabel 5.5 Persentase (%) Error Pengujian Nosel Premium .......................................53 Tabel 5.6 Data Kecepatan Nosel Pertamax ...............................................................54 Tabel 5.7 Data Pengujian Pertamax Pada Temperatur 28,3 C ................................55 Tabel 5.8 Data Pengujian Pertamax Pada Temperatur 31,1 C ................................55 Tabel 5.9 Data Pengujian Pertamax Pada Temperatur 33,6 C ................................56 Tabel 5.10 Persentase (%) Error Pengujian Nosel Pertamax .....................................56 Tabel 5.11 Massa Penguapan Premium .....................................................................63 Tabel 5.12 Massa Penguapan Pertamax ....................................................................64 Tabel 6.1 Penguapan Pada Temperatur Pengujian ....................................................67 Tabel 6.2 Pengaruh Kecepatan dan Temperatur Terhadap Error Nosel Premium.....69 Tabel 6.3 Pengaruh Kecepatan dan Temperatur Terhadap Error Nosel Pertamax ....71
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Akurasi ..................................................................................................11 Gambar 2.2 Kurva Temperatur Penguapan Bensin ...................................................23 Gambar 2.3 Tabung Arus ..........................................................................................26 Gambar 2.4 Pompa Ukur BBM Mekanik .................................................................28 Gambar 2.5 Pompa Ukur BBM Elektronik ...............................................................29 Gambar 2.6 Konstruksi Pompa Ukur BBM ..............................................................30 Gambar 2.7 Pompa Hisap .........................................................................................31 Gambar 2.8 Strainer ..................................................................................................32 Gambar 2.9 Badan Ukur ...........................................................................................33 Gambar 2.10 Solenoid Valve ....................................................................................33 Gambar 2.11 Alat Justir ............................................................................................34 Gambar 2.12 Badan Hitung .......................................................................................34 Gambar 2.13 Gelas Penglihat.....................................................................................35 Gambar 2.14 Nosel ....................................................................................................35 Gambar 2.15 Arah Aliran dan Komponen Pompa ....................................................36 Gambar 3.1 Konsep Penelitian ..................................................................................38 Gambar 4.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................41 Gambar 4.2 a. Landasan / penyipat datar ..................................................................44 Gambar 4.2 b. Bejana Ukur Standar 20 Liter ............................................................44 Gambar 4.2 c. Stopwatch ..........................................................................................44 Gambar 4.2 d Nosel Pompa Ukur BBM ...................................................................44 Gambar 4.3 Skematik Pengujian ...............................................................................45 Gambar 5.1 Spesifikasi Pompa BBM .......................................................................48 Gambar 5.2 a. Pengisian Premium ............................................................................49 Gambar 5.2 b. Pengisian Pertamax ...........................................................................49 Gambar 5.2 c. Pembacaan Skala Bejana ...................................................................49 Gambar 5.2 d Menuangkan BBM ke Ember ............................................................49
Gambar 5.3
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Premium (20,03 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................57
Gambar 5.4
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Premium (30,16 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................58
Gambar 5.5
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Premium (40,02 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................59
Gambar 5.6
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Pertamax (20,07 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................59
Gambar 5.7
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Pertamax (30,12 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................60
Gambar 5.8
Grafik Pengaruh Kecepatan Aliran Pertamax (40,04 liter/menit) dan Temperatur Terhadap Error .......................................................61
Gambar 5.9 a. Gelas Ukur Kosong dan Pocket Scale ...............................................62 Gambar 5.9 b. Gelas Ukur isi 25 ml ..........................................................................62 Gambar 5.9 c. Menimbang Premium ........................................................................62 Gambar 5.9 d. Pengujian Pada Temperatur 31,1C ..................................................62 Gambar 5.10 Grafik Penguapan Premium ................................................................65 Gambar 5.11 Grafik Penguapan Pertamax ................................................................65 Gambar 6.1
Grafik Pengaruh Kecepatan dan Temperatur Terhadap Error Nosel Premium ............................................................................................69
Gambar 6.2
Grafik Pengaruh Kecepatan dan
Temperatur Terhadap Akurasi
Nosel Pertamax ..................................................................................72
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a Data BMKG Tanggal 2 Nopember 2016 .............................................80 Lampiran 1b Data BMKG Tanggal 5 Nopember 2016 .............................................81
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di segenap aspek kehidupan berjalan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia usaha terutama yang bergerak di bidang perdagangan barang maupun jasa membutuhkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan daya saingnya. Dalam melakukan transaksi perdagangan barang tentunya tidak terlepas dari penggunaan alat ukur dengan pemanfaatan teknologi yang terus berkembang. Pemerintah melalui Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal telah mengatur penggunaan Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang harus dijaga ketelitiannya sehingga aman dalam bertransaksi dan tidak merugikan konsumen. Aktifitas perdagangan skala lokal, nasional maupun internasional hendaknya mengutamakan kejujuran dalam menggunakan alat ukur. Pemeriksaan berkala perlu dilakukan agar hasil pengukuran dari alat ukur yang digunakan tetap terjaga baik. Kesalahan pengukuran sering terjadi mengingat keterbatasan kemampuan alat dan juga faktor lainnya. Beberapa alat ukur yang sering digunakan dalam perdagangan antara lain : timbangan, neraca, pompa ukur bahan bakar minyak, tangki, takaran, meteran dan lain – lain. Semua alat ukur ini harus dapat dipercaya kebenaran hasil pengukurannyadan juga menggunakan satuan ukuran Sistem Internasional
sehingga tidak ada hambatan teknis utamanya untuk usaha perdagangan antar negara. Bahan bakar minyak (BBM) adalah salah satu produk dengan volume penjualan yang tinggi karena belum dapat sepenuhnya digantikan oleh sumber energi lain. Untuk mendapatkan BBM, masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor dapat melakukan pengisian melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh pengelola untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis Premium, Solar, Pertamax dan Pertamax Plus. [1] SPBU yang baik dan sehat harus didukung pegawai SPBU yang berkompeten dan professional sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik. Namun banyak permasalahan yang dihadapi oleh pegawai SPBU dalam perkembangannya selama ini yaitu berkaitan dengan sumber daya manusia yang ada didalamnya. Dengan ini upaya yang harus dilakukan pemilik SPBU di antaranya melakukan pengawasan langsung operasional SPBU, membuat edaran untuk pegawai SPBU agar menjaga stock BBM-nya dan memiliki cukup presediaan, memastikan sarana fasilitas penyaluran, pemadam kebakaran, dan alat komunikasi dapat berfungsi dengan baik. [2] Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 08/M-DAG/PER/3/2010, pompa ukur BBM merupakan alat ukur cairan dinamis yang wajib ditera dan tera ulang karena digunakan dalam
transaksi perdagangan. Sedangkan yang dimaksud dengan tera ulang ialah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbangan, dan perlengkapannya yang telah ditera (Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal). Pegawai yang berhak melakukan pengujian terhadap UTTP ini adalah pegawai dari Instansi Metrologi setempat. Masalah-masalah Metrologi Legal yang ada di masyarakat, khususnya yang terjadi pada proses transaksi di SPBU antara konsumen dengan pengelola SPBU terhadap kecenderungan ketidakakurasian takaran pompa ukur BBM dengan jumlah nominal biaya yang dibayarkan kepada operator SPBU dapat menganggu jalannya tertib ukur yang baik bagi kegiatan jasa maupun perdagangan dan pastinya akan merugikan konsumen.[3] Jumlah SPBU di provinsi Bali sekitar 200 unit SPBU. Sedangkan di Kabupaten Buleleng jumah SPBU aktif sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 19 SPBU. Masing – masing SPBU memiliki beberapa pompa dan nosel. SPBU juga memiliki sertifikasi pelayanan. Sebagian SPBU ini yang merupakan SPBU Pertamina Pasti Pas, yaitu SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan yang terbaik memenuhi standar kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkankualitasdankuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah serta fasilitas nyaman. Banyaknya jumlah SPBU yang
ada menunjukkan masih tingginya konsumsi BBM untuk kendaraan bagi masyarakat. Pompa ukur BBM yang ada di SPBU wajib ditera ulang satu tahun sekali sesuai dengan peraturan yang berlaku.Mengingat volume penjualan yang tinggi dengan sifat keterbatasan alat ukur maka pengujian dan pemeriksaan berkala sangat perlu dilakukan untuk menjaga keakuratan alat yang digunakan. Dalam melakukan penjualan BBM, pompa adalah alat untuk mengalirkan BBM melalui nosel ke kendaraan yang memerlukan. Kecepatan aliran BBM yang melalui nosel dan temperatur lingkungan merupakan parameter yang perlu diperhatikan. Kecepatan aliran dapat mempengaruhi performansi pompa BBM sesuai dengan turn down ratio pompa. Untuk pompa BBM dengan kecepatan maksimum 60 liter/menit dan kecepatan minimum 6 liter/menit, maka turn down rationya adalah 10 : 1. Ini berarti pompa dapat beroperasi dengan baik jika kecepatan alirannya berada pada rentang tersebut. Kecepatan aliran berhubungan erat dengan tekanan, makin cepat aliran minyak, maka tekanan pada alat ukur akan makin tinggi, yang dapat mempengaruhi efisiensi pompa. Sedangkan temperatur lingkungan adalah faktor yang penting mengingat pompa BBM adalah alat ukur cairan yang cukup sensitif terhadap perubahan temperatur. Temperatur yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat mempengaruhi kerja transduser yang merupakan komponen penting dalam sistem pengukuran pompa BBM. Spesifikasi pompa menunjukkan rentang temperatur operasional yang diperbolehkan. Penguapan akan meningkat pada temperatur tinggi dan akan berkurang pada temperatur
rendah. Jenis BBM yang mengalir melalui pompa memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Premium memiliki angka oktan 88 dan Pertamax angka oktan 92. Zat aditif pada kedua jenis bensin ini juga berbeda. Oleh sebab itu pada penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian atas pengaruh kecepatan aliran dan temperatur lingkungan terhadap kesalahan pengukuran pengisian BBM yang ada di SPBU. Penelitian dilakukan pada SPBU 54.811.01 di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
1.2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana
pengaruh
kecepatan
aliran
BBM
dan
temperatur
lingkungan terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU ? 2. Bagaimana pengaruh jenis BBM (premium dan pertamax) terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU ? 3. Berapa laju penguapan premium dan pertamax dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU?
1.3 Batasan Masalah 1. Pengujian dilakukan pada
SPBU 54.811.01 di Desa Anturan,
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. 2. Pengambilan data pengujian dilakukan pada temperatur sekitar 28C, 31C dan 33C.
3. Bahan Bakar Minyak yang diuji adalah jenis Premium dan Pertamax. 4. Pengujian laju penguapan premium dan pertamax pada kondisi diam.
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran BBM dan temperatur lingkungan terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU. 2. Untuk mengetahui pengaruh jenis BBM (premium dan pertamax) terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU. 3. Untuk mengetahui laju penguapan premium dan pertamax dan pengaruhnya terhadap kesalahan pengisian BBM di SPBU. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi kepada pengelola SPBU dan masyarakat akan pentingnya menjaga performansi alat ukur yang digunakan utamanya pompa ukur BBM. 2. Memberikan masukan kepada pengelola SPBU mengenai kondisi pompa ukur BBM dilihat dari kebenaran penunjukannya sehingga dapat dilakukan kalibrasi maupun pemeliharaan lebih lanjut. 3. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.