PENGARUH TEKNIK EBRU TERHADAP KREATIVITAS MELUKIS PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMA N 1 KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Janwar Tri Stiyono 11206244001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TEKNIK EBRU TERHADAP KREATIVITAS MELUKIS PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMA N 1 KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengaruh teknik ebru terhadap kreativitas melukis siswa di SMA N 1 Kejobong Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan Control Group Pretest Postest Design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 dengan karakterisitik yang sama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes teknik ebru. Hasil uji normalitas menunjukan data penelitian ini berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data penelitian ini homogen. Hasil penghitungan uji-t menunjukan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (t h - 4,210 < t t 2,012) dengan taraf signifikansi 5% db 46 dan p 0,00 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil hipotesis dengan uji-t dapat disimpulkan bahwa teknik ebru berpola lebih berpengaruh terhadap kreativitas melukis siswa pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol.
Kata Kunci: Teknik Ebru, Kreativitas, Melukis.
THE INFLUENCE OF EBRU TECHNIQUE ON PAINTING CREATIVITY IN ART CLASS IN SMA N 1 KEJOBONG PURBALINGGA REGENCY Abstract This research to describe the influence of ebru technique on students painting creativity in SMA N 1 Kejobong, Purbalingga Regency. The method used experimental method with control group pretest postest design. This sample are 48 students with the same characteristics. The research technique is collection data with test on students works using ebru technique. The result of normality test showed that the research data was distributed normally. Homogenity test was conducted to determine that the research data was homogen. The result of t-test shows that t count is smaller than t table (t h 4,210 < t t 2,012) with significance level 5% db 46 and p 0,00 smaller than 0,05. Based on hypothesis result by t-test, it was concluded that patterned ebru technique had greater influence on students painting creativity in the experiment group than the control group.
Keywords: Ebru Technique, Creativity, Painting
1
anak akan diberi pengalaman estetik
PENDAHULUAN
dan akan dilatih kepekaan inderanya
Berkesenian merupakan salah
terhadap objek keindahaan. Pendidikan
satu tindakan yang dilakukan oleh
seni juga memberikan konstribusi dalam
manusia untuk mengungkapkan suatu
proses perkembangan anak diantaranya
keindahan baik berupa imajinasi atau
pertumbuhan mental, kepribadian dan
pengamatan langsung suatu objek yang kemudian
divisualisasikan
perkembangan perasaan anak.
kedalam
Berdasarkan
karya seni. Proses visualisasi karya seni
khususnya melukis siswa SMA N 1
dan rasa. Cipta yang berarti membuat
Kejobong
atau mendesain ulang apa yang sudah
masih
ada menjadi bentuk yang lebih indah
objek
etimologinya
estetik siswa terhadap teknik-teknik seni
aesthetikos
lukis. Padahal pengalaman estetik inilah yang melatih kepekaan indera terhadap
bisa diserap indera (Hajar Pamadhi
objek keindahan dan kretivitas siswa
2012: 33).
dalam berkarya.
Manusia memberi arti keindahan
Teknik ebru adalah salah satu
sesuai dengan potensi, kemampuan atau
teknik dalam melukis, teknik ini berasal
tujuan manusia itu sendiri. Disinilah
dari negara Turki. Pada teknik ebru cat
manusia menafsirkan keindahan. Ketika
yang
manusia telah mengidentifikasi objek
keindahan
digunakan
adalah
cat
yang
mengandung minyak dan menggunakan
akan terdapat makna senang atau tidak jadi
kekurangan.
berdampak pada kurangnya pengalaman
(bahasa Yunani) yang berarti suatu yang
senang,
memiliki
Purbalingga
teknik dalam berkarya seni lukis yang
keindahan.
Keindahan dalam bahasa inggris yaitu aesthetic,
Kabupaten
Kekurangan tersebut berupa pengenalan
dan rasa berarti bagaimana respon terhadap
di
lapangan proses pembelajaran seni rupa
memiliki dua aspek penting yaitu cipta
indera
pengamatan
media air sebagai tempat membuat pola
merupakan
atau gambar. Gambar yang sudah
objek yang bersifat individual. Sekolah
dibentuk kemudian dicetak kedalam
sebagai lembaga pendidikan memiliki
kertas atau kanvas.
peranan penting dalam pengembangan
Penerapan teknik ebru dalam
anak. Pendidikan seni sebagai aesthetic
pembelajaran
needs memiliki peranan yang esensial
seni
rupa
khususnya
melukis di SMA N 1 Kejobong
dan unik. Melalui pembelajaran seni 2
diharapkan
akan
kreativitas melukis pada siswa kelas X
menambah
SMA N 1 Kejobong.
pengalaman teknik melukis dan melatih kepekaan
estetika
siswa
yang
berdampak pada kreativitas melukis
KAJIAN TEORI
siswa.
Hakikat Pendidikan Seni Pendidikan
sebagai
aesthetic needs memiliki fungsi yang
Fokus Masalah Masalah
seni
yang
akan
esensial
dibahas
dan
unik,
sehingga
mata
berpusat pada pokok permasalahan yang
pelajaran ini tidak bisa digantikan
akan diteliti sehingga tidak terjadi
dengan mata pelajaran lain. Menurut
kesimpangsiuran dan kesalahpahaman
pakar
dalam
dalam
pembelajaran seni antara lain: dapat
pembahasan. Masalah yang diteliti pada
meningkatkan kreativitas anak (Dewey:
penelitian ini dibatasi pada penggunaan
Read:1970),
teknik ebru terhadap kreativitas melukis
pertumbuhan
siswa kelas X SMA N 1 Kejobong pada
penyaluran ekspresi dan kreativitas
pembelajaran seni rupa.
(Lownfeld: 1982), dapat meningkatkan
penerimaan
maupun
pendidikan
seni
dapat mental
dampak
membantu anak
melalui
kemampuan apresiasi, dapat membantu perkembangan
Rumusan Masalah
batasan
masalah
mengembangkan perasaan anak dan
pada
penelitian ini yaitu “Bagaimana teknik
dapat
ebru berpola mempengaruhi kreativitas
kesehatan mental anak.
melukis
dan
pembinaan estetik anak, membantu
Rumusan masalah yang dibahas berdasarkan
kepribadian
digunakan
sebagai
sarana
siswa kelas X SMA N 1
Kejobong tahun pelajaran 2015/2016?”
Kreativitas Kreativitas didefinisikan secara berbeda – beda. Sedemikian beragam
Tujuan Penelitian Berkaitan
dengan
definisi
hasil
itu,
sehingga
pengertian
penelitian yang dicapai maka tujuan
kreativitas tergantung bagaimana orang
penelitian ini adalah untuk mengetahui
mendefinisikannya
pengaruh
matter
teknik
ebru
terhadap
of
“creativity
definition“.
is
a
Menurut
Munandar (1985), kreativitas adalah
3
kemampuan untuk membuat kombinasi
sejumlah
baru, berdasarkan data, informasi atau
pertanyaan yang bervariasi, dapat
unsur – unsur yang ada. Hasil yang
melihat suatu masalah dari sudut
diciptakan tidak harus baru, melainkan
pandang
sebuah kombinasi dari hal – hal yang
mampu
menggunakan
sudah
macam
pendekatan
ada
sebelumnya.
Kreativitas
ide,
jawaban
yang
atau
berbeda,
serta
berbagai atau
cara
merupakan salah satu kebutuhan pokok
berpikir. Orang kreatif adalah orang
yang harus dimiliki manusia, yaitu
yang dengan mudah meninggalkan
kebutuhan akan perwujudan diri dan
cara
merupakan kebutuhan paling tinggi bagi
menggantikannya
manusia.
berpikir yang baru.
Sejak
dilahirkan
manusia
memiliki potensi kreatif. Kreatif bisa
c.
perpikir
lama
dan
dengan
cara
Elaborasi
dikenali dan dikembangkan melalui
Elaborasi yaitu kemampuan dalam
pendidikan
mengembangkan
yang
tepat
(Munandar,
menambahkan
2009).
gagasan atau
dan
memperinci
detail – detail dari suatu objek, gagasan
Ciri-ciri Kreativitas Guilford
(dalam
Munandar,
atau
situasi
sehingga
menjadi lebih menarik.
2009)
mengemukakan ciri – ciri kreativitas
d. Originalitas
antara lain:
Originalitas
a.
Kelancaran berpikir (fluency of
untuk mencetuskan gagasan unik
thinking)
atau
Kelancaran kemampuan banyak
berpikir untuk
ide
yang
yaitu
kemampuan
kemampuan
untuk
mencetuskan gagasan asli.
yaitu
mengasilkan keluar
dari
Tinjauan Seni Ebru
pemikiran seseorang secara cepat.
Ebru adalah seni membuat pola –
Dalam kelancaran berpikir, yang
pola
ditekankan adalah kuantitas, dan
mempercikan
bukan kualitas.
warna ke permukaan air dan kemudian
berpikir
dan
dengan menyapukan
cara cat
memindahkanya ke selembar kertas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility) Keluwesan
berwarna
Seni lukis ini diperkenalkan pada abad
yaitu
kemampuan untuk memproduksi
4
ke-13 di Turki dan menyebar ke Cina,
dengan
proses
kejiwaan,
seperti
India, Persia dan Antolia.
asosiasi, pemahaman, imajinasi dan
Ebru dalam bahasa Turki yang
emosi. Dari pengalaman esetika ini,
berarti “berawan” atau “awan”, berasal
diharapkan agar proses belajar mengajar
dari kata Ebre (bahasa Asia Tengah)
dengan
yang artinya berbarik – barik. Pada
berpola dapat mempengaruhi tingkat
zaman dulu, ebru digunakan oleh Seljuk
kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 1
(istilah untuk orang zaman dinasti Turki
Kejobong
dahulu) dan para kaligrapher Ottoman
penelitian ini.
menggunakan
sesuai
teknik
dengan
ebru
tujuan
untuk menghiasi buku – buku, surat perintah kerajaan, surat kerajaan dan
METODE PENELITIAN
dokumen. Di barat sendiri seni lukis ini
Desain Penelitian
terkenal
dengan
“Turkish
Penelitian
Marble
ini
Paper”. Teknik ini dilakukan dengan
metode
cara
bahwa penelitian ini berusaha mencari
mencipratkan
mengandung
cat
empedu
yang
sapi
eksperimen
menggunakan
pengaruh
ke
suatu
dengan
variabel
alasan
terhadap
permukaan air yang dicampur “kitre”
variabel lainya (Sudjana, 2009; 19).
(getah tragacanth). Kemudian corak
Penelitian ini berdesain “Control Group
yang sudah terbentuk di cetak ke kertas
Pretest
yang diletakan di permukaan cairan
digunakan untuk mengukur kemampuan
sehingga corak warna di permukaan
awal siswa sedangkan postes digunakan
cairan tadi menempel di kertas. (Nedim
untuk mengukur kemampuan siswa
Scnmez, Verlag Anadolu: 2004).
dalam melukis setelah diberlakukan
Postest
Design”.
Pretes
teknik ebru. Hubungan
Seni
Ebru
Terhadap Tempat, Waktu dan Sampel
Pembelajaran Seni Rupa
Tempat
Seperti yang diungkapkan oleh Munro
(1970)
estetik
merupakan
psikologis terhadap
bahwa
adalah stimulus,
ini
dilaksanakan di SMA N 1 Kejobong
pengalaman proses
Kabupaten Purbalingga. Pelaksanaan
merespon
penelitian ini dilakukan pada jam
suatu cara
penelitian
terutama
pelajaran
lewat
mengalami
persepsi indera, tetapi juga berkaitan
5
seni
budaya
pelajaran
agar
siswa
seperti
biasa.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
nilai.
4 Agustus-9 September 2015. Jumlah
tersebut dihitung korelasinya dengan
sampel pada penelitian ini 48 siswa
menggunakan rumus Product Moment.
dengan rincian 24 siswa dari kelas XE
𝑟𝑥𝑦 =
sebagai kelompok kontrol dan 24 siswa
Kemudian
dari
kedua
nilai
N ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)
�{N ∑ X2 − (∑ X)2 }{N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 }
empat aspek penilaian kreativitas yaitu
Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara gejala x dan y N = jumlah subjek ∑ X = jumlah X ∑ Y = jumlah Y ∑ XY = jumlah perkalian antara nilai X dan Y Hasil perhitungan dengan rumus
Kelincahan
berpikir
tersebut
thinking),
Keluwesan
(flexibility),
Elaborasi,
dari
kelas
XC
sebagai
kelompok
eksperimen.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berisi
(fluency
of
berpikir Originalitas.
sebagai berikut. Rentang Nilai Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup/sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,179 Sangat rendah (Arikunto, 2006: 245)
kepada orang yang lebih ahli dalam bidang yang bersangkutan, yaitu ahli materi Arsianti Latifah S.Pd, M.Sn, ahli psikolog Evi Sulistyanti S.Psi dan guru seni budaya SMA N 1 Kejobong Nur
Uji reliabilitas dengan rumus product
Agustus S.Pd. Koefisien
reliabilitas
moment
pada
pretest
method)
diperoleh
r
=
0,828.
Berdasarkan hasil tersebut, koefisien
penelitian ini menggunakan metode tes (tes
dengan
tingkat keandalan koefisien korelasi
Instrumen penilaian ini divalidasikan
ulang
diinterpretasikan
korelasi yang berkisar antara 0,800 –
yaitu
1,000 termasuk golongan sangat tinggi.
instrumen di ujicobakan melalui praktik berkarya, sebagai contoh kelompok X
Teknik Pengumpulan Data
kemudian dihitung skornya per aspek
Teknik
untuk memperoleh nilai. Setelah itu
penelitian
dalam rentang waktu satu bulan dengan instrumen
yang
sama
analisis
ini
data
menggunakan
dalam uji-t.
Penggunaan teknik analisis data ini
diujicobakan
dimaksudkan
kembali pada kelompok X dan dihitung
untuk
mengobservasi
hasil pengukuran dari dua kelompok
skornya kembali untuk memperoleh
sampel 6
yang
berbeda
yaitu
pembelajaran teknik
ebru terhadap
kelompok kontrol
dan kelompok
eksperimen.
diperoleh
Rumus
Nurgiyantoro,
(2009:
109)
𝑋2 =
(𝑂1 − 𝐸1 )2 (𝑂2 − 𝐸2 )2 (𝑂n − 𝐸n )2 + +⋯ + 𝐸1 𝐸2 𝐸n
Keterangan: O = Frekuensi observasi E = Frekuensi harapan
dari
sebagai
berikut.
Homogenitas 𝑡=
�1 − X �2 X
Untuk menyatakan bahwa varian
s2 s2 � + N1 N2
populasi (s2) setiap kelompok bersifat
Keterangan: �1 , X � 2 = perbedaan rata – rata hitungan X sampel ke-1 dan ke2 s2 = varian populasi N1 , N2 = jumlah subjek kelompok ke-1 dan keUntuk mengerjakan rumus di atas
homogen atau tidak
perlu diketahui besarnya varian populasi
𝐹=
(s2)
yang
merupakan
alat
signifikan perlu dilakukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor kelompok yang bersangkutan. Rumus yang digunakan adalah Barlett.
untuk
kombinasi kedua data sampel, dan haruslah merupakan varian yang tidak
dikonsultasikan dengan tabel F. Jika Fh�
berpihak atau tidak bias dari kedua
= Ft maka dapat dinyatakan bahwa
populasi. Rumus varian populasi (s2)
kedua kelompok sampel tersebut tidak
yang dimaksud sebagai berikut. s2 =
S2b S2b
Keterangan: S 2 b = varian yang lebih besar S 2 k = varian yang lebih kecil Hasil dari perhitungan kemudian
estimasi. Varian populasi diperoleh dari
�∑ X12
berbeda secara
Homogen.
(∑ x1 )2 (∑ x2 )2 − � + �∑ x22 − � 1 N2 N N1 + N 2 − 2
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Persyaratan Analisis Data
Tujuan penelitian ini adalah
Uji Normalitas
untuk
Uji normalitas sebaran berfungsi
mengukur
seberapa
besar
pengaruh teknik ebru berpola terhadap
untuk mengkaji normal atau tidaknya
kreativitas melukis siswa kelas X SMA
sebaran data penelitian. Rumus yang
N
digunakan untuk menguji normalitas
1
Kejobong.
perbandingan
sebaran adalah menggunakan rumus
padasaat
Chi-Kuadrat (Nurgiyantoro dkk: 2009).
7
nilai
pretes
Berikut yang
dan
tabel
diperoleh
postes
dari
kelompok
kontrol
dan
kelompok
b. Uji Homogenitas
eksperimen. Data Pretes K. Kontrol Pretes K. Eksperimen Postes K. Kontrol Postes K. Eksperimen
Uji homogenitas varians dilakukan
N
Max
Min
M
Mdm
Mo
untuk mengetahui bahwa data tidak
24
76
65
68,21
67,00
67
berbeda
24
76
66
69,08
68,50
66
Syarat agar varian bersifat homogen
24
80
76
77,17
77,00
77
24
90
77
79,67
80,00
80
secara
signifikan/homogen.
apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari signifikansi yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Hasil perhitungan homogenitas disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Uji Persyaratan Analisis Data
Data
Sebelum dilakukan pengajuan hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
Levene Statistic 0,691 1,740
Pretes Postes
df1
df2
Sig
1 1
46 46
0,410 0,194
normalitas dan homogenitas.
Dari perhitungan tersebut maka data
a. Uji Normalitas
tidak
Persyaratanya data berdistribusi
memiliki
perbedaan
secara
signifikan.
normal apabila Asymp.sig (2 tailed) yang diperoleh lebih besar dari tingkat
Analisis Data
alpha 0,05 (5%). Berikut tabel hasil
Analisis data dilakukan dengan
perhitungan normalitas.
tujuan
Tabel Hasil Perhitungan Normalitas
penelitian yaitu mengetahi perbedaan
Data Pretes Kelompok Kontrol
Asymp.Sig (2tailed) 0,074
Postes Kelompok Kontrol
0,024
Pretes kelompok Eksperimen
0,446
Postes Kelompok Eksperimen
0,013
Dari
perhitungan
untuk
menguji
hipotesis
Keterangan
tingkat
Asymp.Sig (2tailed) > 0,05 = Normal Asymp.Sig (2tailed) > 0,05 = Normal Asymp.Sig (2tailed) > 0,05 = Normal Asymp.Sig (2tailed) > 0,05 = Normal
pembelajaran eksperimen teknik ebru
normalitas
kreativitas
siswa
antara
tanpa pola dengan eksperimen teknik ebru berpola. Uji-t Data Pretes Hasil
analisis
data
statistik
deskriptif nilai pretes eksperimen teknik ebru
pada
kelompok
kontrol
dan
eksperimen meliputi jumlah subjek (N), mean (M), mode (Mo), median (Mdn)
bisa
dan standar deviasi (SD).
disimpulkan data berdistribusi normal.
8
Data Pretes Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
N
M
Mo
Mdn
SD
24
68,21
67
67,0
2,604
kontrol selanjutnya dianalisis dengan
24
69,08
66
68,5
3,120
uji-t untuk mengetahui ada tidaknya
Data pretes dan postes kelompok
Data pretes kelompok kontrol
perbedaan tingkat kreativitas antara
dan kelompok eksperimen selanjutnya
sebelum
dianalisis
terhadap kelompok kontrol.
dengan
uji-t
untuk
dan
sesudah
perlakuan
mengetahui ada tidaknya perbedaan
Hasil analisis diperoleh besarnya
kreativitas awal antara kedua kelompok
t hitung sebesar -17,130 dengan db
tersebut.
23.Nilai t hitung tersebut dibandingkan
Hasil analisis uji-t diperoleh
dengan
nilai
t
tabel
pada
taraf
besarnya t hitung adalah -1,055 dengan
signifikansi 5% dan db 23. Nilai t tabel
db
tersebut
pada taraf signifikansi 5% dan db 23
dibandingkan dengan t tabel pada taraf
yaitu 2,068. Nilai p diperoleh sebesar
signifikansi 5% dan db 46 yaitu 2,012.
0,000. Jadi t hitung lebih kecil dari t
Nilai p diperoleh sebesar 0,297. Jadi t
tabel dan nilai 𝑝̅ 0,05 yang berarti
46.
Nilai
t
hitung
hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai 𝑝̅
0,05 yang berarti tidak signifikan.
signifikan.
Dari
hasil
tersebut
menunjukan
bahwa
ada
perbedaan
Berdasarkan hasil tersebut, hasil uji-t
kreativitas melukis siswa pada saat
menunjukan bahwa antara kelompok
pretes dan postes.
kontrol
Uji-t
dan
kelompok
eksperimen
memiliki tingkat kreativitas melukis
Data
Hasil
Pretes
dan
Postes
pretes
Kelompok Kontrol Hasil pretes
dan
analisis postes
dan
Postes
dan
analisis postes
statistik pada
nilai
kelompok
eksperimen meliputi jumlas subjek (N), statistik pada
nilai
mean, mode (Mo) dan standar deviasi
kelompok
(SD).
kontrol meliputi jumlas subjek (N),
Data Pretes Kelompok Eksperimen Postes Kelompok Eksperimen
mean, mode (Mo) dan standar deviasi (SD). Data Pretes Kelompok Kontrol Postes Kelompok Kontrol
Pretes
Kelompok Eksperimen
yang sama atau setara. Uji-t
Data
N 24
M 68,21
Mo 67
Mdn 67,0
SD 2,604
24
77,17
77
77,0
1,239
N 24
M 69,08
Mo 66
Mdn 68,5
SD 3,120
24
79,67
80
80,0
2,632
Data nilai pretes dan postes
9
kelompok
eksperimen
dianalisis
dengan
selanjutnya uji-t
untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan
Hasil analisis diperoleh besarnya
tingkat kreativitas antara sebelum dan
t hitung adalah -4,210 dengan db 46.
sesudah perlakuan terhadap kelompok
Nilai t hitung tersebut dibandingkan
eksperimen.
dengan nilai t tabel pada taraf signifikan
Hasil analisis diperoleh besarnya
5% diperoleh sebesar 2,012. Jadi t h (t
t hitung sebesar -12,792 dengan db 23.
hitung) lebih kecil dari t t (t tabel) dan
Nilai t hitung tersebut dibandingkan
nilap p lebih kecil dari 0,05. Hasil uji-t
dengan
taraf
tersebut menunjukan bahwa kreativitas
signifikansi 5% dan db 23. Nilai t tabel
melukis siswa antara kelompok kontrol
pada taraf signifikansi 5% dan db 23
dan kelompok eksperimen memiliki
yaitu 2,068. Nilai p diperoleh sebesar
perbedaan.
0,000. Jadi t hitung lebih kecil dari t
Uji Hipotesis
nilai
t
tabel
pada
tabel dan nilai 𝑝̅ 0,05 yang berarti tidak
Hipotesis dalam penelitian ini
signifikan.
Dari
hasil
tersebut
adalah adanya pengaruh teknik ebru
menunjukan
bahwa
ada
perbedaan
berpola terhadap kreativitas melukis
kreativitas
melukis
siswa
antara
ketika
kelompok
eksperimen
yang
mempelajari teknik ebru berpola.
diberi teknik ebru berpola dengan
Uji-t Data Postes
kelompok kontrol yang diberi teknik
Hasil
analisis
statistik
ebru tanpa pola. Hipotesis tersebut
nilai
postes pada kelompok kontrol dan
adalah
kelompok eksperimen, meliputi jumlah
perhitungan ini, menggunakan rumus
subjek (N), mean, mode (Mo), median
uji-t.
Data
(alternatif).
Dalam
Perhitungan berdasarkan rumus
(Mdn) dan standar deviasi (SD). Data Postes Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Ha
N
M
Mo
Mdn
SD
uji statistik antar kelompok dengan
24
77,17
77
77,0
1,239
bantuan program SPSS 16.0 diperoleh t
24
79.67
80
80,0
2,632
hitung sebesar -4,210 dengan db 46.
nilai
postes
kelompok
Kemudian
nilai
t
hitung
ini
kontrol dan eksperimen selanjutnya
dibandingkan dengan nilai tabel pada
dianalisis
untuk
taraf signifikansi 5% dan db 46 adalah
mengetahui ada tidaknya perbedaan
2,012. Hal ini menunjukan bahwa nilai t
tingkat
hitung lebih kecil dari nilai t tabel.
dengan
kreativitas
uji-t
siswa
dalam
eksperimen teknik ebru tersebut.
Dengan demikian hipotesis nihil (H o )
10
yang
menyatakan
tidak
adanya
pengaruh
teknik
ebru
kreativitas
ditolak.
Sementara
hipotesis
alternatif
(H a )
KESIMPULAN
terhadap
1. Setelah mendapat perlakuan siswa
itu
mampu melakukan langkah-langkah
yang
teknik
ebru
secara
terperinci.
menyatakan adanya pengaruh teknik
Dimulai dari langkah pertama pada
ebru
kreativitas
saat meneteskan cat kepermukaan
melukis antara kelompok eksperimen
air, siswa mampu untuk mengkonsep
yang diberi teknik ebru berpola dengan
letak
kelompok kontrol yang diberi teknik
kepermukaan air. Selanjutnya pada
ebru tanpa pola diterima.
tahap kedua pada saat pembentukan
Contoh Karya Tois Setiawan Dari
siswa mampu menguasai alat dengan
Kelompok Kontrol
baik sehingga pada saat pembuatan
berpola
Pretes
terhadap
pola
Postes
cat
yang
siswa
kesulitan.
akan
tidak
Tahap
diteteskan
mengalami ketiga
saat
mencetak siswa mampu mencetakan pola pada bidang kertas gambar secara sempurna. 2. Siswa
memperoleh
alternatif
kemampuan
pewarnaan
dan
pembentukan pola sesuai dengan Contoh Karya Yuyi Dari Kelompok
teknik ebru.
Eksperimen Pretes
3. Siswa Postes
menjadi
berani
dalam
menyusun warna-warna pada karya sehingga
karya
yang
dihasilkan
menjadi lebih ekspresif. DAFTAR PUSTAKA Anadolu Verlag and Nedim Scnmez. 2004. Ebru The Turkish Art of Marbling. Milet Publishing Dewey, Jhon. 1970. Middle Works. Southern Illinois University Press.
11