PENGARUH TAX HOLIDAY TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN 2009-2012 Selvi & Safri Nurmantu Abstract. This study was conducted to determine the correlation between Tax Holiday and Foreign Direct Investment. Besides that, this study was also conducted to determine the impact of Tax Holiday to Foreign Direct Investment. This study uses correlation method to see how large the relationship of independent variables with dependent variable and also uses the coefficient of determination to determine the impact that are given by independent variables to dependent variable. The population of this study is the whole Tax Holiday and FDI in Indonesia without any time restrictions. The samples are Tax Holiday which is dummy variable and FDI Inflow which is ratio variable in 2009 to 2012 per quarter. The result of data processing shows that the correlation between Tax Holiday and FDI is a positive correlation. Tax Holiday give significant effect on FDI. It is suggested that Tax Holiday’s provision should be selective. In addition, to attract the foreign investors, Indonesia should improve the infrastructure and bureaucracy in all areas because these are the two factors inhibiting investment in Indonesia. Key words
: Tax Holiday, FDI
Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Tax Holiday dengan Foreign Direct Investment. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment. Penelitian ini menggunakan korelasi untuk melihat seberapa besar hubungan variabel bebas dengan variabel terikat serta menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh Tax Holiday dan Foreign Direct Investment di Indonesia tanpa ada batasan waktu. Sampel penelitian adalah Tax Holiday yang merupakan variabel dikotomi dan Foreign Direct Investment Inflow yang merupakan variabel rasio tahun 2009 sampai 2012 per kuartal. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hubungan Tax Holiday dengan Foreign Direct Investment adalah korelasi positif. Tax Holiday memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Foreign Direct Investment. Berdasarkan hal tersebut disarankan agar pemberian Tax Holiday harus selektif. Selain itu, agar investor asing lebih tertarik untuk menanamkan modalnya maka Indonesia hendaknya perlu memperbaiki infrastruktur dan birokrasi di segala bidang karena hal ini lah yang menjadi penghambat investasi di Indonesia. Kata Kunci
: Tax Holiday, FDI
Investasi di suatu negara dapat bersumber dari investasi dalam negeri maupun investasi asing. Baik investasi dalam negeri maupun asing sama-sama meningkatkan perekonomian bangsa. Investasi tersebut dapat berbentuk investasi langsung yakni berupa pembelian asset bahkan pembentukan usaha baru maupun investasi tidak langsung yakni berupa investasi di pasar uang dan pasar modal. Investasi yang saat ini sedang ditingkatkan oleh negara-negara berkembang adalah
investasi asing langsung atau disebut dengan Foreign Direct Investment. Foreign Direct Investment adalah investasi jangka panjang yang dilakukan oleh investor asing di dalam suatu bidang usaha warga negara domestik (Kurniati et al: 2007:15). Foreign Direct Investment diyakini mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, dalam menarik investor asing untuk berinvestasi dalam bentuk investasi langsung
tidaklah sederhana. Pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang mampu menarik investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia misalnya melalui kebijakan fiskal yakni berupa pemberian insentif pajak berupa Fasilitas Pembebasan dan Pengurangan Pajak Penghasilan Badan. Fasilitas Tax Holiday di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan dan Pengurangan PPh Badan yang berlaku sejak 15 Agustus 2011. Fasilitas Tax Holiday ini diberikan kepada industri pionir, yakni industri yang memiliki keterkaitan yang luas, nilai tambah dan eksternalitas tinggi, memperkenalkan teknologi baru dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Selain itu, industri tersebut memiliki rencana penanaman modal minimal Rp1.000.000.000.000 serta menempatkan dana di perbankan Indonesia paling sedikit 10 % dari total penanaman modal dan tidak boleh ditarik sebelum dimulainya pelaksanaan realisasi penanaman modal. Selanjutnya, badan tersebut harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia yang pengesahannya ditetapkan paling lama 12 bulan sebelum peraturan ini berlaku atau pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini. Fasilitas Tax Holiday ini diberikan kepada lima sektor industry, yakni industri logam dasar, indutri pengilangan minyak bumi, industri permesinan, industri di bidang sumber daya terbarukan dan industri peralatan komunikasi. Fasilitas Tax Holiday di Indonesia diberikan dalam dua bentuk fasilitas, yakni fasilitas
pembebasan Pajak Penghasilan Badan, diberikan untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun sejak dimulainya produksi komersial dan fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan dimana fasilitas ini diberikan pengurangan Pajak Penghasilan Badan sebesar 50 % selama 2 tahun setelah jangka waktu pemberian fasilitas pembebasan Pajak Penghasilan diberikan. Ketentuan mengenai Tax Holiday di Indonesia pertama kali dikeluarkan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing. Aturan ini mengatur kemudahan dalam bidang perpajakan. Namun demikian, melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 yang berlaku 1 Januari 1984 tentang Pajak Penghasilan ketentuan mengenai Tax Holiday dicabut. Pemberian fasilitas ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi lahirnya Foreign Direct Investment (lihat gambar 1). Ketentuan mengenai pembebasan pajak muncul kembali melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Di dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal berupa perluasan usaha dan penanaman modal baru. Pemberian Tax Holiday menimbulkan kontroversi. Dalam jangka pendek, pemberian Tax Holiday akan mengurangi potensi penerimaan negara dari sektor pajak. Namun, pemberian Tax Holiday diharapkan agar mampu merangsang lahirnya investasi. Dengan adanya investasi, maka akan terciptanya
multiplier effect seperti yang dikemukakan Keynes (Keynes, 1936: 60-68). Pemberian pengurangan tarif pajak secara teori akan berdampak bagi perekonomian. Berdasarkan Kurva Laffer menunjukkan bahwa apabila tarif pajak meningkat maka pendapatan pemerintah akan meningkat. Namun, apabila tarif pajak tersebut sudah mencapai titik maksimum maka akan terjadi penurunan pendapatan pemerintah (lihat gambar 2). Kurva Laffer ini berhubungan erat dengan pemberian fasilitas Tax Holiday. Dengan fasilitas Tax Holiday, maka tarif pajak akan menjadi lebih rendah dari tarif pajak yang seharusnya berlaku (dalam hal pemberian Tax Holiday diberikan dalam bentuk pengurangan pajak) dan bahkan dapat menjadi 0 % (dalam hal Tax Holiday diberikan dalam bentuk pembebasan pajak). Dengan penurunan tarif pajak itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan negara meski bukan dari sektor pajak melainkan dari investasi yang dilakukan dalam jangka panjang. Penelitian mengenai dampak Tax Incentives terhadap Foreign Direct Investment telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya dan memberikan hasil yang berbeda-beda. Babatunde & Adepeju (2012:14) menemukan bahwa Tax Incentives memberikan dampak yang signifkan bagi pertumbuhan FDI sekto minyak dan gas di Nigeria. Klemm & Parys (2011) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Tax Holiday dan penurunan tarif di Amerika Latin dan Karibia memberikan dampak yang signifikan bagi lahirnya FDI. Hal ini tidak berlaku di Afrika. Well & Allen
(Parys & James, 2010: 401) menemukan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap investasi di Indonesia sebelum dan sesudah penghapusan Tax Holiday pada tahun 1984. Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap FDI di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis yakni: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment H1 : terdapat pengaruh yang signifikan yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti harus terlebih dahulu menentukan pendekatan/paradigma penelitian yang akan dilakukan (Neuman, 2007: 41). Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan positivism yakni pendekatan yang sangat dipengaruhi oleh kaedah-kaedah ilmu alam yang tujuannya adalah scientific explanation (Neuman, 2007: 42). Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif ekspalanatif secara kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang yang diuji (Neuman, 2007: 16). Penulis akan menjabarkan ketiga data yang telah diperoleh melalui sumber data sekunder, yakni Tax Holiday dan Foreign
Direct Investment (FDI) periode 2009-2012 (time series). Melalui penelitian eksplanatif, penulis juga akan menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat (Neuman, 2007: 16-17). Peneliti akan menganalisis hubungan antara Tax Holiday dengan Foreign Direct Investment. Selanjutnya, peneliti akan menganalisis pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment (Lihat Tabel 1). Secara statistik, analisis yang digunakan ialah koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan timbal balik antarvariabel. Untuk mengetahui hubungan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment penulis melakukan korelasi point biserial (lihat tabel 2). Selanjutnya, peneliti menghitung besarnya pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap FDI dengan koefisien determinasi yang kemudian akan dianalisis signifikansinya dengan melakukan uji t dengan α = 0,05. Terakhir, peneliti akan membuat model regresi guna memprediksi besanya FDI yang dipengaruhi ada tidaknya Tax Holiday. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, variabel Tax Holiday merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi adalah ukuran paling sederhana. Angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa pun. Peneliti memberikan label Tax Holiday dengan 1=ada Tax Holiday dan 0=tidak ada Tax Holiday. Berikut adalah data ada tidaknya Tax Holiday sejak 2009 kuartal 1 sampai 2012 kuartal 3 (Lihat Tabel 3): Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa Tax Holiday mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 kuartal kedua belum berlaku/belum ada. Tax Holiday ada sejak tahun 2011 kuartal
ketiga, sejak saat diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011, tertanggal 15 Agustus 2011. Data Foreign Direct Investment berupa data rasio. Data FDI, yang diperoleh adalah data FDI yakni investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia. Peneliti mengambil sampel Foreign Direct Investment Inflow tahun 2009 kuartal pertama sampai dengan tahun 2012 kurtal kedua (Lihat Tabel 4). Selanjutnya peneliti akan menampilkan penghitungan deskriptif SPSS dari data di atas. Berikut adalah penghitungan deskriptif FDI (Lihat Tabel 5): FDI berdasarkan penghitungan SPSS mempunyai nilai rata-rata sebesar 3608,88 juta dollar. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 sampai dengan 2010 kuartal 3, tahun 2011 kuartal 3 dan tahun 2012 kuartal 2 FDI berada dalam posisi di bawah rata-rata. Tahun 2009 sampai 2010 FDI di bawah ratarata diyakini karena efek krisis ekonomi global tahun 2008 akhir. Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai terendah adalah 540 pada tahun 2009 kuartal keempat dan tertinggi adalah 5964 juta dollar pada tahun 2012 kuartal 3. Peneliti meyakini FDI tahun 2009 yang sangat rendah ini merupakan dampak dari krisis ekonomi global yang dialami hampir semua negara di Amerika dan Eropa sehingga Foreign Direct Investment yang hampir seluruhnya bersumber dari kedua benua tersebut berkurang. Dari tabel 5 menujukkan bahwa standar deviasi Foreign Direct Investment adalah 1731,382. Nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa nilai mean dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data.
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel TH Tax Holiday merupakan insentif di mana perusahaan yang baru berdiri diberikan pembebasan PPh badan dalam kurun waktu tertentu. Diukur dengan ada atau tidaknya Tax Holiday di Indonesia selama kurun waktu tertentu. Variabel dikotomi. TH =1; ada Tax Holiday TH =0; tidak ada Tax Holiday FDI FDI (Foreign Direct Investment ) merupakan arus modal internasional yang masuk dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Diukur dalam US$ million. Data rasio
Sumber Data Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011
OECD International direct investment database, Eurostat, IMF
Tabel 2. Interpretasi Nilai Korelasi r
Interprestasi
0-0,199
sangat rendah
0,20-0,399 rendah 0,40-0,599 sedang 0,60-0,799 kuat 0,80-1,000 sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2007) Tabel 3. Data Tax Holiday Tahun 2009
2010
2011
2012
Kuartal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tax Holiday 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
Tabel 4. Data Foreign Direct Investment Inflow 2009-2012 Tahun
Kuartal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 16
2009
2010
2011
2012 ∑
FDI Inflow (USD Million) 1,904 1,447 987 540 2,983 3,350 2,955 4,483 5,311 5,034 3,469 5,428 4,516 3,568 5,964 5,803 57,742
Tabel 5. Deskriptif Data Foreign Direct Investment
FDI Valid N (listwise)
Descriptive Statistics N Minimu Maximu Mean m m 16 540 5964 3608,88
Std. Deviation 1731,382
16
Tabel 6. Korelasi Tax Holiday dengan FDI TH FDI Pearson 1 ,546* Correlation TH Sig. (2-tailed) ,029 N 16 16 Pearson ,546* 1 Correlation FDI Sig. (2-tailed) ,029 N 16 16 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Tabel 7 Koefisien Determinasi Tax Holiday dengan FDI Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 ,546 ,299 ,248 1501,010 a. Predictors: (Constant), TH Dari penghitungan SPSS diketahui bahwa besarnya R square adalah 0,299. Hal ini berarti pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap
Foreign Direct Investment hanya sebesar 29,9% sedangkan sebesar 70,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Tabel 8. Regresi Tax Holiday terhadap FDI Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error
2899,400 474,661
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta 6,108 ,000
TH 1891,933 775,118 ,546 2,441 ,029 a. Dependent Variable: FDI Dari penghitungan SPSS diketahui bahwa pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja, persamaan regresi: kepastian hukum, birokrasi, kondisi politik dan keamanan nasional. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai setelah masa Tax Holiday makna regresi: (a). Konstansta sebesar berakhir, investor asing akan menarik 2899,400 menyatakan bahwa jika tidak ada Tax investasinya dari Indonesia. Hal ini akan Holiday maka besarnya Foreign Direct berakibat pada PHK besar-besaran yang Investment adalah 2899,400 juta dollar; (b). berdampak bagi penurunan Pendapatan Koefisien regresi 1891,933 menyatakan bahwa Nasional. adanya Tax Holiday (TH = 1) memberikan kontribusi kepada Foreign Direct Investment DAFTAR PUSTAKA lebih tinggi 1891,933 juta dollar dibanding Downie, N.M & R.W Heath. 1965. Basic tanpa Tax Holiday (TH = 0). Statistical Methods. New York: Harper & Hasil uji t menunjukkan nilai t sebesar Row Publisher. 2,441 dengan signifikansi 0,029. Peneliti Gravetter, Frederick J & Larry B Wallnau. menetapkan standar tingkat signifikansi sebesar 2007. Statistics for the Behavioral 0,05. Tingkat signifikansi 0,029 lebih kecil dari Sciences. Canada: Thomson Wadsworth 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan Tax Holiday adalah signifikan Keynes, John Mayard. 1936. The General terhadap Foreign Direct Investment(Ho Theory of Employment, Interest, and ditolak). Money. Zurich: ISN ETH Zurich. SIMPULAN DAN SARAN Neuman, Lawrence, W. 2007. Basic of Social Hasil penelitian menunjukkan bahwa Research, Qualitative and Quantitative hubungan antara Tax Holiday dengan FDI Approaches. Boston: Pearson Education, adalah hubungan positif dan cukup erat. Inc. Pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap Babatunde & Shakirat Adepeju. 2012. The FDI adalah pengaruh yang signifikan, yakni Impact of Tax Incentives on Foreign Direct sebesar 29,9 %. Investment in Oil and Gas Sector in Pemberian Tax Holiday harus terus menerus Nigeria. (IOSR Journal of Business and diawasi, dibina dan dikaji oleh pemerintah. Hal Management, Vol. 6, Issue 1, Hlm. 1-15). ini dimaksudkan agar tujuan utama Tax (t.t): (t.p). Holiday, yakni meningkatkan investasi asing Klemm, Alexander & Stefan Van Parys. 2011. dalam rangka peningkatan Pendapatan Nasional Empirical Evidence on the Effect of Tax dan Pembangunan Nasional dapat tercapai. Incentives. (Int Tax Public Finance). (t.t): Jangan sampai pengorbanan negara dari sektor Springer Science + Business Media LCC. pajak sia-sia. Pemerintah juga harus terus Kurniati, Yuni et al. 2007. Determinan FDI. memikirkan cara meningkatan investasi asing (Working Paper, WP/06/2007). Jakarta: selain melalui Tax Holiday, misalnya dengan Bank Indonesia. cara memperbaiki infrastruktur, tingkat
Parys, Stevan Van & Sebastian James. 2010. The Effectiveness of Tax Incentives in Attracting Investment: Panel ata Evidence from the CFA Franc Zone. (Int Tax Public Finance, Vol. 17, Hlm 400-429). (t.t): Springer Science + Business Media LCC. Dokumen: Republik Indonesia. 1967. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Republik Indonesia. 1970. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967. Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan. Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di DaerahDaerah Tertentu. Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 144/PMK.011/2012 tentang Pemberian fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu. Sumber Lainnya: OECD. 2013. Most Recent FDI Statistics for OECD and G20 Countries. http://www.oecd.org/daf/inv/mne/statistics. htm. Diakses 10 April 2013