PENGARUH SERTA PERAN BERBAGAI ELEMEN ANAK BANGSA DALAM MENGURANGI INTENSITAS KEMARAU PANJANG DALAM KAJIAN SAINS DAN ISLAM
Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Se-Jabodetabek Biology Education Expo 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dosen Pembimbing: Dila Fairusi, M.Si.
Diajukan oleh: 1. Acep Lukman Nul Hakim ( 11150161000018) 2. Pardiana
(11150162000073)
3. Dewo Maulida
(111501120000096)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TANGERANG SELATAN 2015
LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama Lengkap
: Acep Lukman Nul Hakim
NIM
: 11150161000018
Sebagai Ketua Kelompok 2. Nama Lengkap NIM
: Pardiana : 11150162000073
Sebagai Anggota 1 3. Nama Lengkap NIM
: Dewo Maulida : 11150110000096
Sebagai Anggota 2 Judul Karya Tulis : “Pengaruh serta Peran Berbagai Elemen Anak Bangsa dalam Mengurangi Intensitas Kemarau Panjang dalam Kajian Sains dan Islam” menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis dengan judul yang tersebut di atas merupakan karya orisinal dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan diluar kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Se-Jabodetabek yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian apabila
pernyataan terbukti
ini terdapat
kami
buat
pelanggaran
dengan di
sebenarnya,
dalamnya,
maka
dan kami
siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami. Tangerang, 8 September 2015 Ketua Kelompok,
Acep Lukman Nul Hakim NIM. 11150161000018
i
HALAMAN PENGESAHAN 1 Judul Karya Tulis
:
Pengaruh serta Peran Berbagai Elemen Anak Bangsa dalam Mengurangi Intensitas Kemarau Panjang dalam Kajian Sains dan Islam
2 Ketua Kelompok a. Nama Lengkap b. NIS/NIM c. Kelas/Jurusan/Semester d. Nama Sekolah/Universitas
: : : :
Acep Lukman Nul Hakim 11150161000018 1A/Pendidikan Biologi/1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: : :
Kp. Panunggangan, Kab. Garut, Prov. Jawa Barat
[email protected] 085213321605
a. Nama Anggota 1 NIS/NIM b. Nama Anggota 2 NIS/NIM Dosen Pembimbing
: : : :
Dewo Maulida 11150110000096 Pardiana 11150162000073
a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP
: :
Dila Fairusi, M.Si 198503302015032003
e. Alamat f. E-mail g. No. Telepon 3 Nama Anggota
4
Tangerang, 10 September 2015 Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ketua Kelompok
Dila Fairusi, M.Si NIP. 198503302015032003
Acep Lukman Nul Hakim NIM. 11150161000018
Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah
Prof.Dr.A. Thib Raya, MA NIP.195504211982031007 ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengaruh serta Peran Berbagai Elemen Anak Bangsa dalam Mengurangi Intensitas Kemarau Panjang dalam Kajian Sains dan Islam” Shalawat dan salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran dan keselamatan beserta segenap keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya. Karya tulis ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh serta peran elemen berbagai anak bangsa dalam mengurangi intensitas kemarau panjang dalam kajian sains dan islam. Demikianlah
karya tulis ini kami buat semoga dapat bermanfaat
danmohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Atas terselesaikan karya tulis ini kami ucapkan terima kasih kepada: 1. Dila Fairusi, M.Si yang senantiasa membimbing kami dalam proses pembuatan karya tulis ini. 2. H. Utop Tobroni, Lc, MLC sebagai pengasuh Mahad Al-Jamiah UIN Jakarta yang telah memberikan bimbingan 3. Kepada orang tua kami yang telah menunjang materiil 4. Rekan-rekan Mahad Al-Jamiah yang senantiasa memberikan semangat 5. Teman-teman kelas Kami, Pendidikan Biologi 1A, Pendidikan Kimia 1B, dan Pendidikan PAI 1C yang senantiasa memberikan motivasi serta semangat dan gagasannya. Demi kesempurnaan karya tulis ini, penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Tangerang, September 2015 Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang..........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................
2
1.3
Batasan Masalah .....................................................................
3
1.4
Tujuan Penulisan......................................................................
3
1.5
Manfaat Penulisan....................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1
Pengertian 2.1.1 Awal Musim Hujan .......................................................
5
2.1.2 Awal Musim Kemarau ..................................................
5
2.2
Penyebab Terjadinya Musim Kemarau ....................................
6
2.3
Proses Terjadinya Musim Kemarau ........................................
7
2.4
Dampak Terjadinya Musim Kemarau ………………………… 9
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1
Jenis Penulisan ..........................................................................
12
3.2
Sumber Data .............................................................................
12
3.3
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
12
3.4
Teknik Analisis Data ................................................................
12
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Pengaruh Terjadinya Musim Kemarau ...................................... 13
4.2
Penyebab Terjadinya Musim Kemarau ....................................
13
4.3
Dampak Terjadinya Musim Kemarau .......................................
15
4.4
Peran Berbagai Elemen Anak Bangsa untuk Mengurangi Intensitas Kemarau .................................................................... 15
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan...................................................................................
23
5.2
Saran.........................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
25
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Fenomena El Nino dan La Nina .................................................
7
Gambar 1.2`: Siklus Air ...................................................................................
8
Gambar 1.3 : Kekeringan pada Pertanian .......................................................... 9 Gambar 1.4 : Krisis Air Bersih .........................................................................
10
Gambar 1.5 : Kebakaran ...................................................................................
10
Gambar 1.6 : Pesawat Sedang Melakukan Penyemaian Awan Untuk Merangsang Terjadinya Hujan ................................................... 17
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Allah SWT merupakan sang Maha Pencipta alam semesta ini. Beranekaragam makhluk hidup Allah ciptakan seperti manusia, tumbuhan,dan hewan yang tak ada satu pun sama. Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini Allah titipkan seluruh ciptaan-Nya untuk dijaga dan dirawat dengan baik. Di balik semua ciptaan-Nya, ada manfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi ini. Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al-Hadid : 22 :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” Dari ayat tersebut dikatakan bahwa bencana yang terjadi di muka bumi ini telah tercantum dalam Kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Allah menciptakan semuanya ini. Indonesia sebagai negeri yang subur yang penuh keanekaragaman hayati maupun hewani saat ini telah berbalik. Secara geologis, letak wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda di dunia, yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Kondisi geologis tersebut, menyebabkan Indonesia banyak memiliki
1
gunung api aktif dan rawan terjadi bencana. Berbagai macam bencana di negeri ini pun terus terjadi. Indonesia yang dilintasi dengan jalur khatulistiwa mengakibatkan pembagian musim di Indonesia, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Secara umum kondisi musim di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim global seperti El Nino, La Nina atau Dipole Mode dan fenomena iklim regional seperti sirkulasi monsun Asia-Australia. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan serta ditentukan pula oleh kondisi dinamika atmosfer dan perkembangan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia. Perkembangan zaman telah mengubah semuanya. Pengaruh era globalisasi membuat kehidupan seseorang menjadi glamor dan bersikap individualis. Banyak pemuda bangsa terutama para pelajar di berbagai lembaga pendidikan lebih banyak merusak alam ini dengan sikap anarkis, seperti tawuran, seks bebas, atau sejenisnya. Saat ini, diperlukan generasi pelajar terdidik yang dapat mengubah alam ini menjadi lebih baik. Tawuran antar pelajar merusak banyak fasilitas umum. Sementara itu, banyak pelajar tidak peduli pada lingkungan. Oleh karena itu, kami tertarik untuk membahas tentang “Pengaruh serta Peran Berbagai Elemen Anak Bangsa dalam Mengurangi Intensitas Kemarau Panjang dalam Kajian Sains dan Islam” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana proses terjadinya kemarau panjang? 1.2.2 Apa penyebab kemarau panjang? 1.2.3 Bagaimana dampak kemarau panjang dalam kehidupan masyarakat?
2
1.2.4 Bagaimana peran berbagai elemen bangsa dalam mengurangi intensitas kemarau panjang? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi mengenai pengaruh kemarau panjang di dalam kehidupan sehari-hari dan peran anak bangsa terhadap lingkungan untuk mengatasi kemarau. 1.4 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan karya tulis ini adalah : 1.4.1 Untuk mengetahui proses kemarau panjang dalam kehidupan masyarakat. 1.4.2 Untuk mengetahui penyebab kemarau panjang dalam kehidupan masyarakat. 1.4.3 Untuk mengetahui dampak kemarau panjang dalam kehidupan masyarakat. 1.4.4 Untuk mengetahui peran berbagai elemen bangsa dalam mengurangi intensitas kemarau panjang.
1.5 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah: 1.5.1 Teoretis -
Mengembangkan pola pikir dalam mengkaji fenomena kemarau.
-
Dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan zaman dalam segala bidang berdasarkan pengetahuan yang bersumber dari AlQuran.
-
Menambah wawasan keilmuan tentang pengkajian Al-Quran dan Sains.
3
1.5.2 Praktis -
Meningkatkan rasa ingin tahu.
-
Meningkatkan rasa peduli terhadap alam.
-
Meningkatkan
rasa
cinta
kepada
pengetahuan didalamnya.
4
Al-Quran
dalam
menggali
BAB II LANDASAN TEORETIS
2.1 Pengertian Iklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference : 1979). Cuaca adalah keadaan atmosfer secara menyeluruh pada saat termasuk perubahan, perkembangan, dan menghilangnya suatu fenomena (World Climate Conference). 2.1.1 Awal Musim Hujan Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. -
Sifat Hujan Normal (N) Bila jumlah curah hujan selama satu musim berkisar antara 85% 115% dari rata-rata curah hujan.
-
Sifat Hujan Atas Normal (AN) Bila jumlah curah hujan selama satu musim lebih dari 115% rata-rata curah hujan.
-
Sifat Hujan Bawah Normal (BN) Bila jumlah curah hujan selama satu musim kurang dari 85% rata-rata curah hujan.
2.1.2 Awal Musim Kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya.
5
2.2
Penyebab Musim Kemarau Faktor penyebab kekeringan adalah: 1) Adanya Penyimpangan Iklim Penyimpangan iklim menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan. Apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2) Adanya Gangguan Keseimbangan Hidrologis Kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis, seperti: 1.
Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah.
2.
Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam.
3.
Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
3) Kekeringan Agronomis Kekeringan agronomis terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi.
6
2.3
Proses Terjadinya Musim Kemarau El Nino dan La Nina merupakan gejala iklim yang menyimpang dari kondisi normal. Penyimpangan ini merupakan gejala ekstrem osilasi selatan yang penyebabnya masih belum jelas. Gejala El Nino dan La Nina terjadi setiap kurun waktu 2 sampai dengan 10 tahun. Wilayah yang terkena dampak dari El Nino dan La Nina adalah Asia, Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. Meskipun hanya sebagian kecil air di bumi yang terdapat pada materi hidup, air sangat penting bagi organisme hidup. Selain kontribusi air secara langsung bagi kelestarian hidup lingkungan, pergerakannya di dalam dan antarekosistem juga mentransfer zat-zat lain dalam beberapa siklus biogeokimia.
Gambar 1.1 Fenomena El Lino dan La Nina
Siklus air atau sering disebut siklus hidrologi merupakan pola sirkulasi yang didukung oleh cahaya matahari sebagai sumber utamanya. Air yang berasal dari evaporasi (penguapan laut, sungai, danau) dan
7
transpirasi
(penguapan
tumbuhan), setelah
mengalami
kondensasi
(pengembunan) akan jatuh kembali ke bumi sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, seperti hujan es salju dan kabut.1 Siklus air digerakkan oleh energi matahari, dan sebagian besar terjadi di antara lautan dan atmosfer melalui penguapan (evaporasi) dan curah hujan (presipitasi). Jumlah air yang menguap dari lautan melebihi presipitasi di atas lautan, dan kelebihan uap air dipindahkan oleh angin ke daratan. Di atas permukaan daratan, presipitasi melebihi evaporasi dan transpirasi, yaitu hilangnya air melalui evaporasi pada tumbuhan. Aliran permukaan dan air tanah dari darat akan menyeimbangkan aliran bersih uap air dari lautan ke daratan. Siklus air berbeda dari siklus lainnya karena sebagian besar aliran air melalui ekosistem terjadi melalui proses fisik, bukan proses kimia; selama evaporasi, transpirasi, dan presipitasi, air mempertahankan bentuknya sebagai H2O. Suatu pengecualian yang penting secara ekologis (meskipun tidak secara kuantitatif) adalah peruahan air secara kimia selama proses fotosintesis.
Gambar 1.2 Siklus Air 1
Komik Sains Kuark Level IV Edisi 02/Thn. 11 Hal. 63
8
Dalam skala global, evaporasi melebihi presipitasi di atas lautan. Hasilnya adalah sutau pergerakan bersih uap air, yang dibawa oleh angin, dari lautan ke daratan. Kelebihan presipitasi dari evaporasi di daratan mengakibatkan pembentukan sistem permukaan dan air tanah yang mengalir kembali ke laut, menyelesaikan bagian utama siklus tersebut. Di atas lautan, evaporasi membentuk sebagian besar uap air. Akan tetapi, di daratan, 90% atau lebih evaporasi disebabkan oleh transpirasi tumbuhan, yang bersama-sama dengan jenis evaporasi lainnya, disebut sebagai evapotranspirasi.2 2.4
Dampak Terjadinya Musim Kemarau Beberapa dampak terjadinya musim kemarau antara lain: 1) Anjloknya Produksi Pertanian dan Perkebunan Berkurangnya produksi pertanian memicu melambungnya harga-harga bahan makanan seperti beras, sayur, dan buah-buahan. Selain menurunkan tingkat kesehatan akibat kurangnya asupan gizi, kelangkaan bahan makanan pokok pada tingkatan ekstrem yang menimbulkan bencana kelaparan.
Gambar 1.3 Kekeringan pada Pertanian 2
Reece-Mitchell dalam Buku Biologi Cambell Edisi Kelima-Jilid 3 Hal. 396-397
9
2) Krisis Air Bersih Ketika sungai, situ, dan sumur dangkal mengering banyak masyarakat yang akan kesulitan mendapatkan air bersih. Kondisi ini bisa mendorong timbulnya wabah penyakit menular karena masyarakat terpaksa menggunakan/mengkonsumsi air yang tidak higienis.
Gambar 1.4. Krisis Air Bersih 3) Kebakaran Dalam kondisi normal saja kebakaran hutan/lahan dan properti
lainnya
bisa
terjadi
dengan
mudah
dan
sulit
mengendalikannya, apalagi pada musim kemarau ketika pepohonan mengering dan meranggas, terjadi di lingkungan pemukiman kekurangan air.
Gambar 1.5 Kebakaran
10
4) Berhentinya PLTA Seperti diberitakan oleh salah satu TV nasional (Selasa, 4/8/2015), kemarau belum lagi genap 3 bulan, PLTA Cirata (Jawa Barat) terpaksa mengistirahatkan 80% turbinnya karena debit bendungan Cirata menurun tajam. Jika seluruh turbin PLTA Cirata ini berhenti dapat dipastikan pasokan listrik Jawa-Bali akan berkurang. Pada akhirnya, kondisi ini akan berdampak pada banyak sektor.
11
BAB III METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode dengan cara deskriptif dan proses analisis.
3.2 Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan berasal dari Al-Quran, dan buku-buku sains.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: 1. Menyusun kerangka kerja teoretis 2. Mengumpulkan data 3. Menganalisis data 4. Menarik kesimpulan
3.4 Teknik Analisis Data Adapun teknis analisis data dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu proses menggambarkan suatu data.
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Musim Kemarau Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa berdasarkan berbagai data klimatologis yang ada, fenomena El Nino tahun 2015 ini cenderung menguat. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi kemarau tahun ini akan berlangsung lama. Paling cepat, hujan baru turun pada bulan November atau Desember. Daerah yang diperkirakan bakal terkena dampak serius El Nino 2015 adalah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Mengingat kemarau sudah berlangsung sejak Mei, bahkan ada yang sudah mengalaminya sejak Maret, maka sulit dibayangkan apa akibatnya jika hujan baru turun di bulan November atau Desember. Sungai, situ, sawah, lahan-lahan pertanian, dan sumur-sumur dangkal bakal mengering. Bila itu terjadi, inilah dampak yang akan kita hadapi: Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa pengaruh fenomena El Nino sangat berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia.
4.2 Penyebab Musim Kemarau Musim kemarau disebabkan oleh dua faktor sebagai berikut: a. Fenomena Alam Indonesia dengan letak dalam lintasan khatulistiwa mempunyai dua musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau merupakan suatu fenomena alam yang disebabkan oleh pergerakan angin muson. Hal ini mengakibatkan beberapa bulan mengalami pergerakan keadaan yang berbeda.
13
Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al-Hadid : 22 :
ِﻚ َﻋ ﻠَﻰ َ َﺎب ِﻣ ْﻦ ﻗَـﺒ ِْﻞ أَ ْن ﻧَـ ْﺒـ َﺮأَﻫَﺎ إِ ﱠن ذَﻟ ٍ ُﺴ ُﻜ ْﻢ إ ﱠِﻻ ِﰲ ﻛِﺘ ِ ْض وََﻻ ِﰲ أَﻧْـﻔ ِ َﺎب ِﻣ ْﻦ ُﻣﺼِﻴﺒَ ٍﺔ ِﰲ ْاﻷَر َ ﻣَﺎ أَﺻ
Artinya: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Qs. Al-Hadid:22)3 b. Kerusakan Manusia Apabila musim kemarau terjadi berkepanjangan, hal ini merupakan fenomena yang tidak wajar. Tak lain, fenomena ini diakibatkan beberapa faktor salah satunya aktivitas manusia yang berlebihan sehingga merusak alam. Kerusakan yang diakibatkan oleh manusia seperti penggundulan hutan, penebangan pohon yang berlebihan, pengolahan industri dimana saja dan hanya ingin mengambil faktor positif terhadap alam namun membiarkan tanpa peduli akan lingkungan. Alam pun mengeluarkan energi negatif sehingga terjadi suatu benca kekeringan berkepanjangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Qs. Ar-Rum:41 yang berbunyi:
ْﺾ اﻟﱠﺬِي َﻋ ِﻤﻠُﻮا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ َ ﱠﺎس ﻟِﻴُﺬِﻳ َﻘ ُﻬ ْﻢ ﺑَـﻌ ِ َﺖ أَﻳْﺪِي اﻟﻨ ْ ﺴﺒ َ ﻇَ َﻬ َﺮ اﻟْ َﻔﺴَﺎ ُد ِﰲ اﻟْﺒَـ ِّﺮ وَاﻟْﺒَ ْﺤ ِﺮ ﲟَِﺎ َﻛ ْﺟﻌُﻮ َن ِـَﺮ ﻳ Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
3
Qs. Al-Hadid:22
14
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Qs. Ar-Rum:41)4 4.3 Dampak Musim Kemarau Dampak dari musim kemarau ini secara berkepanjangan dapat mengakibatkan sebagai berikut: -
Irigasi Pertanian Terganggu Pertanian sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat sangatlah penting. Apabila sistem irigasi pertanian mengalami hambatan maka kehidupan para petani, maupun peternak akan terhambat.
-
Mewabahnya Berbagai Penyakit Mewabahnya berbagai penyakit dalam masa kemarau sangatlah rentan terhadap masyarakat, terutama dalam lingkungan yang kotor. Oleh karena itu, timbullah berdbagai penyakit seperti diare, muntaber, dehidrasi, dan Demam Berdarah (DBD).
-
Sistem Ekonomi Terganggu Sistem ekonomi merupakan hal yang penting untuk menjalankan kehidupan di bumi. Apabila sistem ekonomi terganggu, maka akan berdampak besar terhadap proses ekonomi Negara.
-
Krisis Air Bersih Air merupakan hal yang paling penting di bumi ini. Tanpa adanya air maka akan sulit untuk hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. Terjadinya krisis air bersih ini disebabkan karena adanya kekeringan, sehingga saluran air pun terhambat bahkan terkontaminasi dengan zat-zat lain. Oleh karena itu, krisis air bersih pun menjadi sulit untuk didapatkan.
4.4 Peran Berbagai Elemen Bangsa untuk Mengurangi Intensitas Kemarau 4
Qs. Ar-Rum:41
15
Beberapa upaya untuk mengatasi intensitas musim kemarau yang terjadi pada saat ini diperlukan kesadaran diri serta kerja sama yang baik dari berbagai elemen, seperti lembaga pemerintahan, masyarakat, serta lembaga pendidikan. a. Lembaga Pemerintahan Pemerintah merupakan suatu lembaga yang mengatur tatanan kenegaraan. Dalam upaya mengatasi intensitas kemarau ini Pemerintah sangat berperan penting dalam memberikan sarana prasana untuk menunjang kehidupan masyarakat tatkala kemarau terutama dalam hal modal. Pemerintah hendaknya mempersiapakan tindakan pra dan pasca musim kemarau yang akan terjadi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah antara lain: 1. Memperbesar Anggaran Pemerintah untuk Pembuatan Teknologi Hujan Buatan Istilah hujan buatan tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai pekerjaan membuat atau menciptakan hujan. Pembuatan Hujan buatan dengan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan, yakni dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahanbahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah (diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescense) atau proses pembentukan es (ice nucleation). Saat ini TMC menjadi salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana yang ditimbulkan oleh 16
karena adanya penyimpangan iklim/cuaca. TMC bukanlah hal baru di dunia, karena teknologi ini sudah dipakai oleh lebih dari 60 negara untuk berbagai kepentingan.
Gambar 1.6
Pesawat Sedang Melakukan Penyemaian Awan Untuk Merangsang Terjadinya Hujan Berdasarkan pemaparan di atas, Pemerintah harus memperbesar anggaran untuk pembuatan teknologi hujan buatan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Riset dan Teknologi (KEMENRISTEK) untuk melakukan pembuatan teknologi hujan buatan secara intensif dan efektif di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat mempercepat proses turunnya hujan dan mengurangi intensitas kemarau. Allah SWT menurunkan hujan sebagai rahmat ke bumi bagi makhluk-Nya. Hujan tersebut diturunkan sesuai kadar tertentu yang diperlukan. Oleh karena itu, turunnya hujan sangat ditunggu-tunggu oleh makhluk bumi. Namun, hujan ini dapat menjadikan rahmat maupun adzab bagi manusia. Kekeringanlah merupakan salah satu dampaknya. Hal ini sesuai dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 21, Allah berfirman:
17
ض ﺛُ ﱠﻢ ﯾُﺨْ ِﺮ ُج ﺑِ ِﮫ زَرْ ﻋًﺎ ِ ْﷲَ أَ ْﻧ َﺰ َل ﻣِﻦَ اﻟ ﱠﺴﻤَﺎ ِء ﻣَﺎ ًء ﻓَ َﺴﻠَ َﻜﮫُ ﯾَﻨَﺎﺑِﯿ َﻊ ﻓِﻲ ْاﻷَر أَﻟَ ْﻢ ﺗَ َﺮ أَنﱠ ﱠ ﻚ ﻟَ ِﺬ ْﻛﺮَىٰ ِﻷُوﻟِﻲ َ ِﻣُﺨْ ﺘَﻠِﻔًﺎ أَ ْﻟﻮَاﻧُﮫُ ﺛُ ﱠﻢ ﯾَﮭِﯿ ُﺞ ﻓَﺘَﺮَاهُ ﻣُﺼْ ﻔَ ّﺮًا ﺛُ ﱠﻢ ﯾَﺠْ َﻌﻠُﮫُ ُﺣﻄَﺎﻣًﺎ ۚ إِنﱠ ﻓِﻲ َٰذﻟ ب ِ ْاﻷَ ْﻟﺒَﺎ Artinya: “ Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.“ (Qs. Az-Zumar: 21)5 2. Penyebaran Informasi secara Akurat melalui CD Interaktif CD Interaktif merupakan salah satu metode dalam penyaluran informasi secara efektif yang dikemas dengan animasi. CD Interaktif ini membahas tentang hal-ikhwal kemarau panjang di Indonesia. Sehingga dengan adanya CD Interaktif ini berbagai elemen masyarakat dapat mengetahui berbagai situasi dan kondisi yang sedang berlangusng di Indonesia. Dalam pembuatan CD Interaktif dapat dilakukan melalui kerjasama
antara
Kementerian
Riset
dan
Teknologi
(KEMENRISTEK), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penyaluran informasi dapat dilakukan melalui BNPB yang membawahi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai koordinator kebencanaan daerah. Dengan cara seperti itu, informasi dapat tersalurkan secara merata dari pemerintah sampai elemen masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
3. Membuat Kalender Tanam 5
Qs. Az-Zumar:21
18
Pembuatan kalender tanam dilakukan melalui kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan elemen masyarakat khususnya dalam bidang pertanian. Kalender tanam ini dilakukan secara berkala dengan jangka waktu tertentu, sehingga hasil panen dapat diperoleh secara maksimal.
4. Membangun Jaringan Irigasi dengan Pompa Air Dalam membangun jaringan irigasi, Pemerintah dapat melakukan melalui penyediaan pompa air yang melalui kerja sama antara
Kementerian
Riset
dan Teknologi
(KEMENRISTEK).
Penyediaan pompa air ini berfungsi untuk menyaring sistem perairan ketika musim hujan, sehingga tatkala musim kemarau tiba penyaringan dalam pompa air tersebut dapat dilakukan dan dimanfaatkan secara merata berbagai wilayah yang mengalami kekeringan.
5. Penghargaan Lingkungan Hidup Penghargaan lingkungan hidup sangat berperan penting dalam membentuk semangat dan meningkatkan kesadaran diri terhadap lingkungan. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kecintaan dan peduli pada lingkungan. Pengahargaan
bagi
wilayah
atau
Kabupaten
yang
memperhatikan terhadap lingkungan dapat berupa Penghargaan Adipura
melalui
Pemerintah
Daerah
(PEMDA).
Selain
itu,
penghargaan untuk individu dapat dilakukan melalui Penghargaan Kalpataru. Hal ini dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan baik.
b. Elemen Masyarakat Elemen masyarakat sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Negara Indonesia dengan mayoritas penduduk agraris akan
19
mengakibatkan dampak secara langsung bagi masyarakat terutama dalam sektor pertanian. Sistem irigasi menjadi terganggu sehingga akan sulit mencari kehidupan yang layak serta ekonomi masyarakat menjadi kacau. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut andil dalam pengolaan lingkungan, seperti pembuangan sampah tidak sembarangan, penggunaan air bersih secara teratur dan tidak berlebihan, serta kerja bakti.
Jika hal ini
dilakukan secara baik dan merata di seluruh wilayah Indonesia, maka selain dapat mengurangi intensitas kekeringan, juga akan mengurangi wabah penyakit. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Qs. Al-Araf:31 yang berbunyi:
َإِﻧﱠﮫُ ﻻ ﯾُﺤِﺐﱡ ا ْﻟ ُﻤ ْﺴ ِﺮﻓِﯿﻦ Artinya: “Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihlebihan” (Qs. Al-Araf:31)6
Beberapa perilaku manusia dengan berbagai pengaruh globalisasi salah satunya dalam penggunaan Air Conditioner (AC). AC kian merebah diberbagai wilayah Indonesia. Setiap bangunan, serta rumah-rumah masyarakat menggunakan AC sebagai pendingan ruangan. Dampak dari perilaku manusia tersebut dapat merusak lingkungan yakni pemanasan global. Pemanasan global diawali (Global Warming) dari cahaya matahari yang menyinari bumi, panas yang dihasilkan cahaya matahari akan diserap oleh bumi tetapi hanya sebagian saja, sedangkan yang tidak diserap akan dikembalikan lagi ke luang angkasa (atmosfir). Namun karena atmosfir banyak gas penyebab efek rumah kaca, seperti gas sulfur dioksida (SO2), gas karbon dioksida (CO2), dan menyebabkan panas matahari tidak dapat keluar dari pemukaan bumi dan terperangkap sehingga panas matahari akan memantul ke bumi lagi. Hal itu terjadi secara terus menerus setiap hari. Semakin banyak panas matahari yang
6
Qs. Al-Araf:31
20
masuk ke bumi maka semakin banyak gas yang tidak dapat dikembalikan ke atmosfir menyebabkan bumi semakin panas rusaknya lapisan ozon. Perilaku tersebut dapat dikurangi intensitasnya dengan cara menutup ruangan tatkala menggunakan AC. Selain itu, masyarakat bijak dalam penggunaan AC..
c. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan merupakan sarana yang tak kalah penting dalam menjalankan misi terhadap lingkungan. Karena dalam media pendidikanlah, para pendidik dapat mendidik para pelajar serta mahasiswa dalam menanamkan kecintaan terhadap lingkungan. Penanaman ini harus dilakukan sejak dini, sehingga akan menumbuhkan rasa cinta dimanapun, kapanpun mereka berada. Dengan kemajuan zaman yang serba modern ini, lembagalembaga pendidikan dapat mengurangi intensitas kemarau dengan cara sebagai berikut: -
Melakukan Penyuluhan Melalui Seminar Gratis Penyuluhan melalui seminar gratis sangat berperan penting dalam proses penyaluran infromasi ke berbagai elemen, khususnya kepada para pelajar dan mahasiswa. Dengan diadakan secara gratis pula dapat meningkatkan rasa semangat tanpa memperhatikan biaya yang perlu dikeluarkan.
-
Penanaman 1000 Pohon dalam Lingkup Organisasi Di Sekolah Maupun Di Universitas. Gerakan 1000 pohon dapat dilakukan melalui elemen Sekolah maupun Universitas. Hal ini dapat dilaksanakan berbagai kegiatan organisasi. Beberapa organisasi seperti pecinta alam, Palam Merah Remaja (PMR) dan Pramuka. Oleh karena itu, dengan diadakannya kegiatan 1000 pohon ini dapat meningkatkan rasa cinta terhadap alam.
21
-
Ikut Serta dalam Lomba Esai atau Karya Tulis yang Bersifat Lingkungan Dengan diadakan lomba esai dan karya tulis dapat meningkatkan gagasan serta ide untuk menggali aspirasi elemen bangsa terutama para generasi muda. Selain itu, lomba tersebut dapat meningkatkan pemikiran yang produktif.
-
Melakukan Aksi Secara Bersama-Sama. Aksi merupakan hal yang tak kalah penting dalam menghadapi masalah lingkungan terutama kemarau panjang. Karena, aksi merupakan poin terpenting dibandingkan sebatas konsep belaka. Oleh karena itu, beberapa elemen bangsa harus saling terkait satu sama lain sehingga dalam proses menjalankan visi misi lingkungan hidup dapat berjalan dengan lancar. Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah dalam QS. AlAshr: 3 yang berbunyi:
ﺼ ْﺒ ِﺮ ﻖ َوﺗَﻮَاﺻَﻮْ ا ﺑِﺎﻟ ﱠ َوﺗَﻮَاﺻَﻮْ ا ﺑِﺎ ْﻟ َﺤ ﱢ Artinya: “Saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (Qs. Al-Asr. 3)7
7
Qs. Al-Asr:3
22
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Dari pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Musim kemarau merupakan salah satu musim di Indonesia yang terjadi setiap bulan April-September. 2. Penyebab dari musim kemarau, yaitu suatu fenomena alam yang diakibatkan oleh angin muson serta pengaruh manusia secara berlebihan merusak lingkungan. 3. Dampak dari musim kemarau menyebabkan kekeringan berkepanjangan, mewabahnya penyakit, sistem ekonomi terganggu dan krisis air bersih. 4. Upaya untuk mengurangi intensitas kemarau dengan kesadaran diri yang kuat dengan melibatkan kerja sama berbagai elemen bangsa seperti lembaga pemerintahan, elemen masyarakat, dan lembaga pendidikan.
5.2 Saran Diharapkan dari karya tulis ini, persiapan dalam menghadapi perubahan musim dapat lebih maksimal dan dapat dilaksanakan sebelum waktunya tiba.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tersedia pada http://www.mdmc.or.id/petabencana/index.php/potensidan-analisa/45-penyebab-kekeringan-dan-upaya-penanggulangannya (8:40 WIB) Anonim. Tersedia pada http://www.kompasiana.com/kanedi/dampak-el-nino2015-bersiaplah-menghadapi-kemarau-panjang-yang-menyengsarakan (Rabu, 2 September 2015 Pukul 10.11 WIB) Anonim. Tersedia pada http://lay-lis.blogspot.com/2014/01/hujan-dan-siklus-airdalam-perspektif.html (Rabu, 09 September 2015 Pukul 17.23 WIB) Anonim. Tersedia http://www.kompasiana.com/perkumpulanpemula/ternyatahujan-buatan-bisa-diciptakan-secara-sederhana-lho (Rabu, 09 September 2015 Pukul 17.23 WIB) Anonim. World Climate Conference : 1979 Bulletin Prakiraan Musim Kemarau Stasiun Klimatologi Semarang Eni Anjayani dan Tri Heryanto. 2009. Geografi Kelas 10 untuk SMA/MA: Pusat Perbukuan Departemen Nasional Jakarta
Komik Sains Kuark Level IV Edisi 02/Thn. 11 Modul TOT Penyuluh Pertanian dalam rangka Peningkatan Kesadaran Petani Terhadap Isu-isu Perubahan iklim serta Mitigasi dan Adaptasinya, Kerjasama Badan Litbang Pertanian dengan BMKG, 2011 Reece-Mitchell. Buku Biologi Cambell Edisi Kelima-Jilid 3
24
IDENTITAS SISWA/MAHASISWA DAN DOSEN PENDAMPING I. IDENTITAS KETUA KELOMPOK Acep Lukman Nul Hakim Garut, 16 November 1996
Nama Lengkap Tempat dan Tanggal Lahir Kelas/Jurusan/Semester Nama Universitas Alamat Universitas
1A/Pendidikan Biologi/1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jln. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang, Banten Kp. Panunggangan, Kab. Garut, Prov. Alamat Rumah Jawa Barat 085213321605 No Telepon/HP
[email protected] Alamat E-mail Pengalaman Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nama Kegiatan Penyelenggara Prestasi LKTI Al-Quran Tingkat Universitas Peserta Nasional Tahun 2014 Padjajaran LKTI dalam Peringatan Forum PRB Kab. Juara 1(satu) PRB Se-Kab. Tasikmalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat Jawa Barat II. IDENTITAS ANGGOTA I Nama Lengkap Tempat dan Tanggal Lahir Kelas/Jurusan/Semester Nama Universitas Alamat Universitas
Dewo Maulida Karawang, 28 Juli 1997
1C/PAI/1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jln. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang, Banten Jl. Pasar Rengasdengklok RT/RW 33/07 Alamat Rumah Kab.Karawang 085771515199 No Telepon/HP
[email protected] Alamat E-mail Pengalaman Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nama Kegiatan Penyelenggara Prestasi -
25
III. IDENTITAS ANGGOTA II Pardiana Garut, 12 Juli 1995
Nama Lengkap Tempat dan Tanggal Lahir Kelas/Jurusan/Semester Nama Universitas Alamat Universitas
1B/Pendidikan Kimia/1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jln. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang, Banten Kp. Babakan, Kab. Garut, Prov. Jawa Alamat Rumah Barat 085723935200 No Telepon/HP
[email protected] Alamat E-mail Pengalaman Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nama Kegiatan Penyelenggara Prestasi LKTI LKTI Al-Quran Universitas Peserta Tingkat Nasional Tahun Padjajaran 2014 IV. IDENTITAS DOSEN PENDAMPING Nama Lengkap Alamat Rumah
No Telepon/HP Alamat E-mail Alamat Universitas Alamat Telepon/Faks. Alamat E-mail Mata Kuliah yang diampu :
Dila Fairusi, M.Si De Green Terraces, Jl.Legoso Raya No.5 Kav.5 RT/RW 005/008, Pisangan, Ciputat Timur. 081311438996
[email protected] Jln. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang, Banten 0217401925
[email protected] 1. Kimia Dasar 2. Kimia Pangan
26