Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
PENGARUH RESUFFLE KABINET TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM LQ45 DI INDONESIA 1
Corry Annelia PH 2 Prihantoro 1 Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta (
[email protected]) 2 Staff Pengajar FE-Universitas Gunadarma, Jakarta (
[email protected]) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap pengumuman reshuffle kabinet Indonesia Bersatu yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007. Penelitian ini menganalisis menggunakan sampel yang terdiri dari 45 perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode Februari 2007-Juli 2007. Pengujian pengaruh pengumuman Reshuffle Kabinet terhadap pergerakan saham LQ45 dilakukan melalui pengamatan terhadap return tidak normal (abnormal return) selama periode pengamatan tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah tanggal pengumuman. Hal ini disebabkan karena, suatu pasar dapat dikatakan efisien secara informasi atau tidak tergantung dari abnormal return yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman reshuffle kabinet, tidak memberikan pengaruh yang terlalu kuat terhadap pergerakan saham, ini dibuktikan dari abnormal return pada periode (t+1) setelah pengumuman sebesar 0,32% tapi pengujian statistiknya menunjukkan tidak signifikan. Analisis dengan menggunakan Paired Sample t test juga menunjukkan bahwa t hitung (-1,086) < t tabel (2,015), sehingga Ho diterima. Berdasarkan hal tersebut, maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah reshuffle kabinet yang dilakukan tanggal 7 Mei 2007. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena persitiwa reshuffle kabinet memang sudah diketahui secara umum akan dilakukan pada awal Mei, selain itu sikap pesimis pasar terhadap perbaikan kinerja para mentri pasca reshuffle kabinet ini juga menjadi indikasi yang mengakibatkan pasar tidak terlalu bereaksi terhadap pengumuman reshuffle kabinet yang dilakukan oleh pemerintah. Kata kunci: resuffle kabinet, saham LQ45, abnormal return.
PENDAHULUAN
Pasar Modal
Salah satu lembaga yang memegang peranan cukup penting dalam kegiatan perkonomian secara makro adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu sarana penggerak kegiatan perekonomian suatu negara, yang berperan sebagai wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dan pendek. Akumulasi dana tersebut diinvestasikan dalam bentuk surat berharga yang biasanya disebut dengan efek. Aktivitas dan kegiatan yang berlangsung di pasar modal juga mencerminkan fluktuasi dan perputaran kegiatan roda perekonomian. Salah satu pasar modal utama di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ). Aktivitas dan perputaran perdagangan di BEJ didominasi oleh saham sebesar 73%, dan kemudian diikuti oleh obligasi sebesar 27%. Selain itu, di dalam pasar sekunder tersebut terdapat beberapa macam indeks harga saham seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), Indeks sektoral, Indeks LQ45, Indeks Islam / syariah, dan Indeks Harga Saham Individual.
Menurut Patrick & Wai (1999) pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank komersiil dan semua perantara di bidang keuangan, surat berharga/klaim jangka pendek, jangka panjang, primer dan yang tidak langsung. Selain itu, pasar modal juga merupakan kumpulan seluruh pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat–warkat kredit (biasanya yang berjangka lebih dari 1 tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito berjangka. Sedangkan dalam ruang lingkup yang sempit, pasar modal adalah pasar terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter (Patrick & Wei, 1999). Di Indonesia pasar modal dilindungi oleh Keputusan Presiden dan Undang Undang. Menurut Kepres No. 60 tahun 1988, pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek. Konsep pasar modal yang lain adalah bursabursa perdagangan di Indonesia, yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek-efek
TINJAUAN PUSTAKA
A202
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap……… Annelia
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
termasuk semua pelelangan efek (UndangUndang No. 15 tahun 1952). Konsep pasar modal lain yang juga diajukan oleh beberapa peneliti adalah merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa diperjual-belikan baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. (Suad Husnan, 2001). Sedangkan menurut Jogiyanto (2003) perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary market). Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (Initial Public Offering / IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public (sekuritas tambahan ini dikenal dengan seasoned new issue). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market). Berdasarkan beberapa konsep dan pendapat tentang pasar modal, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah tempat untuk mempertemukan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan jalan melakukan transaksi jual beli berbagai jenis sekuritas baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. Sehingga seluruh kegiatan di pasar modal memerlukan partisipasi aktif masyarakat baik sebagai investor maupun sebagai pihak yang memerlukan dana. Hal ini terkait dengan peran pasar modal sebagai salah satu lembaga perantara keuangan (financial intermediary) dalam perekonomian. Untuk menarik minat pihak investor dan pihak yang memerlukan dana berpartisipasi aktif di pasar modal, maka pasar modal harus menjadi lembaga yang terpercaya. bersifat likuid dan efisien (Patrick & Wei, 1999). Suatu pasar dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dapat dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai perusahaan secara akurat (Jogiyanto, 2003). Menurut Suad Husnan (2001) faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal diantaranya adalah: Pertama, supply sekuritas yaitu faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. Kedua, demand akan sekuritas, yaitu faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap….. Annelia
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
ditawarkan. Ketiga, kondisi politik dan ekonomi yaitu kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Keempat, masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena itu kebenaran informasi menjadi sangat penting, disamping ketepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. Kelima, keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien. Efisiensi Pasar Menurut Jogiyanto (2003), perilaku suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Husnan, 2001). Menurut Jogiyanto (2003), bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau dapat juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Menurut Fama (1991) pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market). Menurut Fama (1991) untuk melakukan pengujian efisiensi pasar menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya, meliputi pendugaan return (test for return predictability), adalah seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan; studi peristiwa (even studies) adalah seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan; pengujian-pengujian terhadap informasi privat (test for private information) adalah untuk menjawab apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefkesi di harga sekuritas.
A203
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
METODE PENELITIAN Data dan Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder semua perusahaan yang tergabung dalam LQ45 periode Februari 2007-Juli 2007 yaitu sebanyak 45 perusahaan yang didapat dari homepage Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan adalah data harga saham harian periode 26 april 2007 – 16 Mei 2007 (tujuh hari sebelum, saat dan tujuh hari sesudah peristiwa).
ke-t yang merupakan selisih IHSG sekarang relatif terhadap IHSG sebelumnya. Untuk mencari nilai dari return pasar maka digunakan IHSG t − IHSG − 1 rumus : R m ,t = , dimana Rm,t IHSG − 1 adalah Return Pasar, IHSG t adalah Indeks harga saham gabungan periode ke-t, dan IHSG t-1 adalah Indeks harga saham gabungan periode ket-1
•
Tahapan Penelitian dan Alat Analisis Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya adalah mencari ratarata harga saham yang tergabung dalam indeks LQ45, mencari return sesungguhnya dan return pasar saham LQ45, mencari return tidak normal (abnormal return) saham LQ45, mencari ratarata return tidak normal (abnormal return) saham LQ45, menentukan kesalahan standard error saham yang tergabung dalam indeks LQ45, serta yang terakhir adalah melakukan pengujian statistik dengan mencari nilai t hitung dan nilai paired sample t test. Alat analisis dan model perhitungan return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return, dan uji-t. Penentuan abnormal return dan rata-rata harga saham LQ45 selengkapnya adalah sebagai berikut • Rata-Rata Harga Saham Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Rata-rata harga saham ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh saham pada masing – masing hari pengujian kemudian dibagi dengan jumlah saham yang digunakan sebagai sampel penelitian, dalam hal ini pembaginya adalah 45 perusahaan. • Return Sesungguhnya Dan Return Pasar Saham LQ45 Menurut Jogiyanto (2003), Return sesungguhnya merupakan return harga yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Untuk mencari nilai dari return sesungguhnya maka Pi ,t − Pi ,t −1 dimana Pi,t digunakan R i ,t = Pi ,t −1
•
A204
Return Tidak Normal (Abnormal Return) Abnormal return dicari Saham LQ45. dengan menggunakan model disesuaikan pasar (maket-adjusted model). Untuk mencari nilai dari Abnormal return maka digunakan rumus : RTN i ,t = R i ,t − R mt dimana RTNi,t adalah Return tidak normal sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t, Ri,t adalah Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-I pada periode peristiwa ke –t, dan Rm,t adalah Return Pasar Rata-Rata Return Tidak Normal (Abnormal Return) Saham LQ45 Setelah melakukan penghitungan terhadap return tidak normal, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai dari ratarata return tidak normal (abnormal return) saham dengan menggunakan rumus k
: RRTN t =
•
•
∑ RTN
i ,t
i =1
, dimana : RRTNt k adalah rata-rata return tidak normal (abnormal return) pada hari ke-t, RTNi,t adalah Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t, dan k adalah jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa. Kesalahan Standard Error Saham Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45. Penentuan kesalahan Standard Error saham dapat dicari dengan menggunakan rumus : KSE t =
adalah harga saham ke-i periode ke-t, dan adalah harga saham Pi,t-1 ke-i periode ke-t-1. Menurut Jogiyanto (2003), Return pasar merupakan nilai IHSG yang terjadi pada waktu
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
(RTN i ,t
− RRTN t )2
1
, dimana : k RTNi,t adalah Return tidak normal pada (abnormal return) sekuritas ke-i adalah periode peristiwa ke-t, RRTNt Rata-rata return tidak normal (abnormal return) pada hari ke-t, dan k adalah jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa Pengujian Statistik Dengan Mencari Nilai thitung dan Nilai Paired Sample t Test
(k − 1)
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap……… Annelia
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Menurut Jogiyanto (2003) pengujian statistik terhadap abnormal return mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi abnormal return yang ada di periode peristiwa. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik tidak sama dengan nol. Pengujian t (t test) digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis yang telah dibangun. Untuk mengetahui pengaruh yang kuat terhadap pergerakan saham LQ45 antara sebelum dan sesudah pengumuman Reshuffle Kabinet menurut Trihendardi (2005) Paired Sample t test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel berpasangan. Uji ini biasanya melibatkan pengukuran pada suatu variabel atas pengaruh atau perlakuan tertentu. Sebelum dan sesudah pemberian pengaruh atau perlakuan tertentu variabel tersebut diukur, apakah terjadi perubahan yang signifikan atau tidak. Dasar pengambilan keputusan berdasar nilai probabilitas : nilai (Sig 2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima atau nilai (Sig 2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak.Kegiatan pengujian ini digunakan alat bantu program komputer dengan menggunakan software SPSS versi 13.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Objek Penelitian Menurut BEJ saham LQ45, merupakan indeks saham yang terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari saham-saham tersebut. Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997, hari dasar untuk penghitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar dari Juli 1993-Juni 1994, hingga terpilih 45 emiten yang meliputi 72% dari total kapitalisasi pasar dan 72,5% dari total nilai transaksi di pasar regular. Bursa Efek Jakarta (BEJ) secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan review pergerakan ranking saham akan digunakan dalam kalkulasi indeks LQ45. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ45, maka saham tersebut
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap….. Annelia
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
dikeluarkan dari penghitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Februari 2007 – Juli 2007. Adapun jumlah dan komposisi sektor industri yang tergabung dalam LQ45 ini terdiri dari saham sektor pertanian (3 perusahaan), sektor pertambangan (7 perusahaan), sektor industri dasar dan kimia (4 perusahaan), sektor aneka industri (2 perusahaan), sektor industri barang konsumsi (5 perusahaan), sektor property dan real estate (6 perusahaan), sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (7 perusahaan), sektor keuangan (8 perusahaan), sektor perdagangan, jasa dan investasi (3 perusahaan). Komposisi sektor yang tergabung dalam LQ45 dengan proporsi terbesar sampai terkecil diantaranya adalah sektor keuangan (17%), sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (16%), sektor pertambangan (16%), sektor property dan real estate (13%), sektor industri barang konsumsi (11%), sektor industri dasar dan kimia (9%), sektor perdagangan, jasa dan investasi (7%), sektor pertanian (7%), sektor aneka industri (4%). Rata-rata Harga Saham Data harga saham yang telah dipaparkan pada Lampiran 1 akan diolah melalui beberapa tahapan. Tahap yang pertama adalah menghitung rata-rata harga saham. Berikut ini adalah grafik rata-rata harga saham 45 perusahaan pada saat periode pengujian yaitu 8 hari sebelum peristiwa (t-8,t-7,t-6,t-5,t-4,t-3,t-2,t1), saat peristiwa (t0), dan 7 hari setelah peristiwa (t+1,t+2,t+3,t+4,t+5,t+6,t+7). Seluruh data pergerakan harga saham tersebut disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 6. Secara sekilas dapat dilihat pada grafik diatas bahwa harga saham mengalami kenaikan pada t-5 sampai dengan t0 dan sempat mengalami penurunan pada t+1 namun harga saham kembali menguat pada t+2. Return Sesungguhnya dan Return Pasar Pertama-tama dalam menganalisis ditentukan return sesungguhnya (Ri,t) dan return pasar (Rmt) dari saham 45 perusahaan tersebut. Salah satu yang disajikan adalah return dari saham Astra Argo Lestari Tbk (AALI) 0,0983. Artinya return sesungguhnya saham Astra Argo Lestari Tbk (AALI) pada periode 7 hari sebelum peristiwa
A205
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Reshuffle Kabinet yaitu pada tanggal 26 April 2007 (t-7) adalah 0,0983 atau 9,83% (0,0983 x 100%) lebih tinggi dari periode sebelumnya.
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Perhitungan ini berlaku untuk 44 perusahaan lainnya.
Tabel 1. Tabel Pergerakan Saham Rata-rata 45 Perusahaan Periode Harga Saham t-8 4965,0667 t-7 5097,3333 t-6 5072,4667 t-5 5029,5778 t-4 5043,8667 t-3 5067,8000 t-2 5126,7778 t-1 5146,6000 Sumber : Data diolah
Periode t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7
Harga Saham 5164,7333 5144,3778 5209,6444 5205,6000 5127,0889 5172,8444 5142,5556 5210,1111
Pergerakan Harga Saham Harga Saham
5300 5200 5100 5000 4900 4800
Series1
t-8 t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 Periode
Sumber : Hasil pengolahan data Gambar 6. Grafik Pergerakan Saham Rata-rata 45 Perusahaan
Return pasar pada periode 7 hari sebelum peristiwa Reshuffle Kabinet yaitu pada tanggal 26 April 2007 (t-7) adalah 0,0148 atau 1,48 % (0,0148 x 100%) lebih tinggi dari periode sebelumnya. Perhitungan ini berlaku untuk 44 perusahaan lainnya. Return Tidak Normal Langkah selanjutnya ditentukan return tidak normal (abnormal return). Return tidak normal (abnormal return) adalah kelebihan atau kekurangan return sesungguhnya (Ri,t) terhadap return pasar (Rmt). Tabel return tidak normal (abnormal return) 45 perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3. Adapun perhitungan return tidak normal (abnormal return) saham Astra Argo Lestari Tbk (AALI), adalah sebagai berikut: - Rmt-7
RTNt AALIt-7
=
Ri,t-7AALI
=
0,0983
- 0,0148 2).
= 0,0835. (Ri,t dan Rmt berasal Lampiran
Return tidak normal (abnormal return) saham Astra Argo Lestari Tbk (AALI) pada periode 7 hari sebelum peristiwa Reshuffle yaitu pada tanggal 26 April 2007 (t-7) adalah 0,0835. Return tidak normal (abnormal return) saham Astra Argo Lestari Tbk yang positif menunjukkan bahwa saham tersebut memperoleh keuntungan sebesar 8,35 % (0,0835x 100%) di atas return pasar (Rmt). RTN AALI,t-6 = Ri,t - Rmt-6 = 0,0370 – 0,0018 = -0,0388
Return tidak normal (abnormal return) saham Astra Argo Lestari Tbk (AALI) pada periode 6 hari sebelum peristiwa Reshuffle yaitu pada tanggal 27 April 2007 (t-6) adalah -0,0388. Return tidak normal (abnormal return) saham Astra Argo Lestari Tbk yang negatif menunjukkan bahwa saham tersebut menderita kerugian sebesar 3,88 % (0,0388 x 100%) di bawah return pasar (Rmt). Demikian seterusnya untuk semua periode pengujian 44 perusahaan yang lain. Rata-rata Return Tidak Normal
A206
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap……… Annelia
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Setelah ditentukan return tidak normal, langkah selanjutnya adalah menentukan ratarata return tidak normal (average abnormal return). Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji ratarata return tidak normal (average abnormal
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
return) seluruh sekuritas secara cross section (menggunakan observasi untuk suatu periode tertentu tetapi melibatkan banyak sekuritas). Berikut ini rata-rata return tidak normal selama 7 hari sebelum peristiwa (t-7,t-6,t-5,t-4,t-3,t-2,t-1), saat peristiwa (t0), dan 7 hari setelah peristiwa (t+1,t+2,t+3,t+4,t+5,t+6,t+7)
Tabel 2. Rata-Rata Return Tidak Normal Periode
RRTN
t-7 0,0038 t-6 0,0009 t-5 -0,0015 t-4 -0,0002 t-3 0,0105 t-2 -0,0091 t-1 0,0003 t0 -0,0030 Sumber : Hasil pengolahan data
Periode
RRTN
t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 t+1
0,0032 0,0015 0,0031 0,0029 0,0038 -0,0001 -0,0004 0,0032
Seluruh data average abnormal return tersebut disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 7 berikut ini.
Rata-Rata Return Tidak Normal
Grafik Rata-Rata Return Tidak Normal 0.0150 0.0100 0.0050 0.0000 -0.0050 -0.0100 -0.0150
Series1 t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7
Periode
Sumber : Hasil pengolahan data Gambar 7. Grafik Rata-Rata Return Tidak Normal RRTNt-7 mempunyai nilai 0,0038. Besarnya nilai average abnormal return yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar 0.0038. Pengujian Hipotesis Pengujian statistik terhadap abnormal return mempunyai tujuan untuk melihat signifikasi abnormal return yang ada di periode peristiwa. Signifikasi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik tidak sama dengan nol. Pengujian t (t test) digunakan untuk maksud ini. Berikut ini adalah tabel pengujian statistik return tidak normal (abnormal return) selama 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa dengan α = 5% dan jumlah saham yang dianalisis (k) adalah 45 saham.
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap….. Annelia
Pengujian t (t test) digunakan untuk Hipotesis sebagai berikut : Informasi tentang Reshuffle Ho 1 : AAR=0, Kabinet tidak mempengaruhi pergerakan saham LQ45 secara signifikan. Ha 1 : AAR ≠ 0, Informasi tentang Reshuffle Kabinet mempengaruhi pergerakan saham LQ45 secara signifikan. t tabel ditentukan dengan degree of freedom = k-1 = 45-1 = 44 t tabel = tα/2(k-1) = t0,05/2 (45-1) = ± 2,015 t hitung < t tabel, maka Ho diterima.
A207
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Tabel 3. Uji Statistik Abnormal Return Periode
RRTNt
KSEt
t-7 0,0038 0,0047 t-6 0,0009 0,0037 t-5 -0,0015 0,0029 t-4 -0,0002 0,0040 t-3 0,0105 0,0064 t-2 -0,0091 0,0037 t-1 0,0003 0,0030 t0 -0,0030 0,0027 t+1 0,0032 0,0033 t+2 0,0015 0,0039 t+3 0,0031 0,0033 t+4 0,0029 0,0041 t+5 0,0038 0,0037 t+6 -0,0001 0,0030 t+7 -0,0004 0,0027 Sumber : Hasil pengolahan data Hal ini berarti peristiwa reshuffle kabinet tidak mempengaruhi pergerakan saham LQ45 pada periode (t-7) secara signifikan. Pada tabel 3 terlihat bahwa nilai RRTNt pada periode (t-7), (t-6), (t-3) dan (t-1) bernilai positif yaitu 0,0038, 0,0009, 0,0105 dan 0,0003, menunjukkan bahwa rencana reshuffle kabinet yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah diketahui sebelumnya oleh pasar, karena seharusnya pada periode sebelum pengumuman reshuffle kabinet tidak ada abnormal return. Sedangkan pada (t-5), (t-4) dan (t-2) menunjukkan arah yang negatif yaitu -0,0015, -0,0002 dan -0,0091. Pergerakan RRTNt dari positif ke negatif pada hari-hari sebelum reshuffle kabinet menunjukkan bahwa pasar meragukan apakah reshuffle kabinet dapat membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia. RRTNt mulai dinikmati pasar pada periode (t+1) sampai dengan periode (t+5) setelah pengumuman reshuffle kabinet yaitu 0,0032, 0,0015, 0,0031, 0,0029 dan 0,0038 menunjukkan bahwa pasar bereaksi dan menganggap pengumuman reshuffle kabinet yang dilakukan oleh pemerintah merupakan berita baik. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa RRTNt selama 15 hari periode peristiwa secara statistik tidak signifikan kecuali pada periode (t2). Pergerakan RRTNt dari positif ke negatif pada hari-hari sebelum pengumuman reshuffle kabinet menunjukkan bahwa pasar meragukan apakah pengumuman reshuffle kabinet yang dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan yang diharapkan oleh pasar atau tidak. Periode (t-2) sebelum pengumuman adalah saat dimana
A208
t hitung
Keterangan
0,8085 0,2432 -0,5172 -0,0500 1,6406 -2,4595 0,1000 -1,1111 0,9697 0,3846 0,9394 0,7073 1,0270 -0,0333 -0,1481
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
reshuffle pasar paling meragukan apakah kabinet dapat membawa perubahan positif dibuktikan dari abnormal return yang negatif dan pengujian statistik yang signifikan. Pada tabel 3. RRTNt periode (t+1) sampai dengan periode (t+5) positif memberikan bukti bahwa pengumuman reshuffle kabinet mengandung informasi bagi pasar, sedangkan pengujian statistik menunjukkan tidak signifikan. Berarti reaksi pasar tidak terlalu kuat terhadap pengumuman reshuffle kabinet. Analisis dengan Sample T test
Menggunakan
Paired
Dari hasil uji statistik di atas, besarnya thitung = 1,086 ⇒ ttabel adalah t(44:0.025) = 2,015 (dapat dilihat pada tabel statistik) dimana 44 adalah df (degree of freedom) n-1 = 44 dan 0,025 merupakan setengah dari nilai α (0,05) = 0,025. Karena t hitung (-1,086) < t tabel (2,015) maka Ho diterima. Selain itu juga keputusan ini diambil dengan melihat nilai signifikan (sig). nilai Sig (2tailed) = 0,284 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan saham LQ45 antara sebelum dan sesudah reshuffle kabinet yang dilakukan tanggal 7 Mei 2007. Analisis Saham LQ45 yang digunakan sebagai objek penelitian dalam penulisan ini, merupakan indeks saham yang terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap……… Annelia
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi. Bursa Efek Jakarta (BEJ) secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ45, maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Peristiwa pengumuman Reshuffle Kabinet yang terjadi pada tanggal 7 Mei 2007 dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah terutama kinerja para menteri yang dianggap kurang baik. Terlihat dari kemerosotan bidang ekonomi yang dicerminkan dengan makin banyaknya jumlah rakyat miskin dan pengangguran. Presiden dihadapkan pada pilihan yang realistis untuk mengganti menterinya yang dinilai kurang baik kinerjanya sehingga kerja pemerintah tidak maksimal dan perekonomian Indonesia sulit bangkit yaitu dengan cara melakukan perombakan (reshuffle) kabinet. Melalui penulisan ini diketahui bahwa pengumuman Reshuffle Kabinet yang dilakukan pemerintah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham LQ45. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata harga saham dan rata-rata return tidak normal yang mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif pada periode pengumuman Reshuffle kabinet akan tetapi pengujian statistik yang dihasilkan tidak signifikan. Hasil yang tidak signifikan tersebut mungkin saja terjadi karena beberapa hal diantaranya rencana reshuffle kabinet memang sudah gencar diberitakan akan dilakukan pada awal Mei sehingga pasar sudah dapat mengantisipasi pengumuman ini. Selain itu sisa waktu dua setengah tahun yang dimiliki oleh Kabinet Indonesia Bersatu dianggap tidak cukup untuk memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, sehingga pasar cenderung pesimis menghadapi pengumuman reshuffle kabinet ini. Kesimpulan dan Implikasi Berdasarkan analisis dan pengujian yang dilakukan terhadap peristiwa Reshuffle Kabinet, maka kesimpulan penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Pergerakan harga saham pada periode (t-7) sampai dengan (t+7) sangat fluktuatif namun cenderung mengalami penguatan. Terlihat pada periode (t-5) sampai dengan (t0) harga saham cenderung menguat. Ratarata return tidak normal juga mengalami
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap….. Annelia
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
pergerakan yang sangat fluktuatif. Di beberapa periode mengalami penguatan seperti pada periode (t+1) namun sempat melemah pada periode (t+2) dan kembali menguat pada periode (t+3). 2. Saham LQ45 menunjukkan reaksi yang tidak signifikan setelah pengumuman Reshuffle tersebut. Walaupun pada periode (t+1) sampai dengan periode (t+5) abnormal return yang dihasilkan positif (memberikan bukti bahwa pengumuman reshuffle kabinet mengandung informasi bagi pasar), akan tetapi pengujian statistik tidak signifikan. 3. Hasil analisis juga menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah reshuffle kabinet yang dilakukan tanggal 7 Mei 2007. Sedangkan implikasi hasil penelitian yang disarankan kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian ini adalah investor tidak perlu ragu-ragu untuk melakukan investasi pada saham yang tergabung dalam indeks LQ45, karena terbukti peristiwa politik tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. Seperti diketahui indeks LQ45 merupakan gabungan saham yang memiliki nilai cukup stabil. Sehingga investor dapat membeli saham tanpa harus mengkhawatirkan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi. Terutama bila peristiwa tersebut tidak mengandung kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian secara langsung seperti penetapan pajak, maupun tingkat bunga. DAFTAR PUSTAKA Aan, Hazairin. “Studi Peristiwa Reaksi Pasar Terhadap Pemilu tanggal 5 April 2004 Pada Bursa Efek Jakarta”. Jakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2005. Ayub, Setiadi. ”Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Deviden Yang Telah Dibersihkan Dari Efek Penggangu”. Jakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2004. Budiarto.”Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Right Issue (1994-1996) di BEJ”, Jurnal Ekonomi 1996. Dola, Adhipradana. ”Pengaruh Pemberitaan Kasus Blok Cepu Terhadap Peregerakan Saham LQ45 Dengan Metode Abnormal Return”. Jakarta:
A209
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo, Gunadarma, 2006. 2001. Enjar, Haerudin.”Pembahasan Reaksi Pasar Terhadap Suad, Husnan. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP Isu Persengketaan Blok Ambalat Antara RI Dengan Malaysia Pada Bursa Efek Jakarta”. YKPN, 2001. Sunaryah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta : UPP AMP YKPN, Gunadarma, 2005. Frank, Fabbozzi. Manajemen Investasi. Jakarta 2002Supranto, : J. Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 1999. Ignatius, R.S. ”Perilaku Harga Saham : Pengamatan Rineka Cipta, 2004. http://www.antaranews.com (Di akses tanggal 8 Sebelum dan Sesudah Mei 2007) Peristiwa Peledakan Bom di BEJ tanggal 13 September 2000 “. Publikasi Permias, vol 1, No. http://www.bi.go.id (Di akses tanggal 4 Juni 2007) http://www.jsx.co.id (Di akses tanggal 26 April 1:1-13, 2001. Jogiyanto, H.M, D.R., M.B.A., Akt. Teori Portofolio 2007-16 Mei 2007) dan Analisis Investasi.Yogyakarta: BPFE, http://www.lsi.or.id (Di akses tanggal 4 Juni 2007) http://www.yahoofinance.com (Di akses tanggal Edisi Ketiga, 2003. Singgih, Santoso dan Fandy Tjiptono. Riset 26 April 2007-16 Mei 2007) Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan
A210
Pengaruh Reshuffle Kabinet terhadap……… Annelia