PENGARUH REPUTASI DAN UKURAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI NIRLABA DI INDONESIA Oleh : KRISTIN WAHYUNINGSIH NIM : 232010096
KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881 Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 - Indonesia Fax. (0298) -321433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Kristin Wahyuningsih NIM : 232010096 Program Studi: Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi: : Pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba di Indonesia Pembimbing : Gustin Tanggulungan, SE.,M.Ak.,Akt. Tanggal diuji : 29 Januari 2014 Judul
adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 8 Januari 2014 Yang memberi pernyataan,
Kristin Wahyuningsih
ii
iii
“MOTTO”
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang dan kasih karunia yang di anugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia. ” ( 1 Korintus 15:10a)
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23 : 17-18)
“Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan – perbuatan gagah perkasa.” (Mazmur 108 : 14a )
“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh” (Confusius)
iv
ABSTRACT This research aims to determine the effect of reputation and size of organization on organizational performance in non-profit organizations. The samples consist of 9 non-profit organizations in Indonesia based on its financial statement from 2007 to 2010. Testing was conducted through a simple regression analysis and a regression intervening with the size of the organization as the intervening variable. The results of this research shows that the organization’s reputation has a significant and positive effect toward the size of the organization and the performance of non-profit organizations. Total revenue and total assets have a significant and positive effect on the performance of non-profit organizations. Another finding shows that the total revenues and total assets mediate perfectly in the relationship of organization’s reputation to the performance of the non-profit organization.
Keywords: non-profit organization, financial statements, performance, reputation, program costs, total revenues, total assets.
v
SARIPATI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi dan ukuran organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba. Sampel penelitian adalah 9 organisasi nir laba di Indonesia atas laporan keuangan periode 2007 sampai dengan 2010. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan regresi intervening dengan ukuran organisasi sebagai variabel intervening. Hasil penelitian menunjukan bahwa reputasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap ukuran organisasi dan terhadap kinerja organisasi nirlaba. Total pendapatan dan total aset berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja organisasi nirlaba. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa total pendapatan dan total aset memediasi secara sempurna hubungan reputasi organisasi dengan kinerja organisasi nirlaba.
Kata Kunci: Organisasi Nirlaba, Laporan Keuangan, Kinerja, Reputasi , Biaya Program, Total Pendapatan, Total Aset.
vi
KATA PENGANTAR
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang memiliki karakteristik yang unik. Keunikan yang dimiliki organisasi nirlaba terletak pada sumber dana organisasi nirlaba yang berasal dari sumbangan donatur dan biaya dialokasikan untuk menjalankan program. Organisasi yang memiliki reputasi artinya memiliki umur yang panjang. Umur organisasi nirlaba mencerminkan pengalaman organisasi dalam mengelola organisasi. Jika organisasi nirlaba dikelola dengan baik maka dapat bertahan dalam waktu yang lama. Dengan demikian maka dapat meningkatkan kepercayaan donatur untuk memberikan sumbangan pada organisasi nirlaba. Dalam penulisan kertas kerja ini penulis meneliti pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba di Indonesia. Penulis menyadarai keterbatasan yang dimiliki selama proses penyelesaian kertas kerja ini, sehingga masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Akhir kata penulis berharap bahwa melalui kertas kerja yang jauh dari sempurna ini bisa memberikan manfaat dan sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.
Salatiga, 8 Januari 2014
Penulis
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini. Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan kertas kerja, penulis mendapatkan berbagai bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dimana bantuan tersebut sangat mendukung penyelesaian kertas kerja ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus, atas segala pertolongan dan berkatNya. 2. Seluruh keluarga besar penulis, Bapak Aris Priyono, Spd., Ibu Winarsih, mba Yosi, dan Neli Ester yang telah senantiasa memberikan dukungan
baik
moral
atau
material
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan penelitian ini. 3. Ibu Gustin Tanggulungan, SE.,M.Ak.,Akt. selaku dosen pembimbing, terima kasih banyak atas segala bimbingan, kesabaran, serta petunjuk Beliau dari awal hingga akhir penulisan kertas kerja ini. 4. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. 5. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. 6. Seluruh dosen UKSW yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan serta seluruh civitas akademika UKSW. 7. Yudha Pranata dan Aira Arfunida yang selalu memberikan semangat kepada penulis agar cepat lulus. 8. Sahabat penulis selama berkuliah, Arum tante uget-uget, Georgi ibu penasehat, Ichi miss kemriyik, Gabby miss perfect kalo nulis,Uwie dan Widia kalian memang Sisterhood of solidarity (S.O.S.), serta temanteman angakatan 2010
yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Terima kasih atas persahabatan, masukan dan kebersamaan selama ini.
viii
9. Mas Pohan, kak Lince, kak Cila, cik Puput, cik Even dan cik Monic yang selalu memberi nasihat dan semangat untuk mengerjakan kertas kerja ini. 10. Rekan Korps Asisten FEB, terimakasih atas kerjasamanya. 11. Seluruh keluarga besar gereja GPPS Shalom Randudongkal yang telah senantiasa memberikan dukungan dan doa. 12. Pengurus Yayasan Kristen Trukajaya atas bantuan dan data-data yang diberikan. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir
kata,
penulis
mengucapkan
terima
kasih
atas
bantuan,
dukungan,kebaikan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa berdoa, memohon agar Tuhan Yesus senantiasa memberkati mereka di dalam setiap langkah hidup mereka.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................ i Surat Pernyataan Keaslian....................................................................................... ii Halaman Persetujuan. ............................................................................................. iii Halaman Motto....................................................................................................... iv Abstract. ...................................................................................................................v Saripati. .................................................................................................................. vi Kata Pengantar. ..................................................................................................... vii Ucapan Terima Kasih. .......................................................................................... viii Daftar Isi...................................................................................................................x Daftar Tabel. ......................................................................................................... xii Daftar Gambar. ..................................................................................................... xiii Daftar Lampiran. .................................................................................................. xiv PENDAHULUAN. ..................................................................................................1 TINJAUAN LITERATUR. ......................................................................................3 Aktivitas dan Pendanaan Organisasi Nirlaba ........................................................3 Kinerja Organisasi Nirlaba. ...................................................................................4 Reputasi Organisasi Nirlaba. .................................................................................5 Ukuran Organisasi .................................................................................................7 Pengembangan Hipotesis. ......................................................................................8 METODE PENELITIAN. ......................................................................................10 Jenis dan Sumber Data.........................................................................................10 Identifikasi Variabel ............................................................................................10 Langkah Analisis. ...............................................................................................11
x
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................................................14 Analisis Deskriptif ...............................................................................................14 Pengujian Hipotesis. ............................................................................................16 Pembahasan .........................................................................................................16 PENUTUP. .............................................................................................................20 Kesimpulan. .........................................................................................................20 Implikasi Teori.....................................................................................................20 Implikasi Terapan ................................................................................................20 Keterbatasan Penelitian dan Saran .......................................................................21 DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................22 LAMPIRAN. ..........................................................................................................24
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Siklus Hidup Nirlaba. .................................................................................6 Tabel 2 Kriteria dan jumlah sampel. .....................................................................10 Tabel 3 Identifikasi Variabel .................................................................................10 Tabel 4 Deskriptif Statistik ...................................................................................14 Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................16
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian........................................................................9 Gambar 2 Sumber Dana Organisasi Nirlaba ..........................................................15 Gambar 3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Melalui Total Pendapatan ......................................19 Gambar 4 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Melalui Total Aset .................................................19
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama dan Tahun Berdiri Organisasi Nirlaba. .........................25 Lampiran 2 Data Ukuran Organisasi Nirlaba.........................................................26 Lampiran 3 Data Perhitungan Rasio Biaya Program Organisasi Nirlaba ..............27 Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik Normalitas ............................................................28 Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi .........................................................31 Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas dan Uji Pengaruh Menggunakan Regresi Sederhana dan Regresi Variabel Intervening .........................33 Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas...............................................36
xiv
PENDAHULUAN Organisasi nirlaba melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan orientasi utama bukan untuk mencari laba. Organisasi nirlaba melakukan berbagai bentuk pengeluaran guna membiayai kegiatannya di satu sisi, dan di sisi lain harus melakukan berbagai upaya untuk memperoleh penghasilan guna menutup seluruh biaya tersebut. Adapun pendapatan organisasi nirlaba umumnya memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi. Sehingga manajemen harus memastikan dana yang diterima benar-benar dapat direncanakan dengan baik dan digunakan dengan efisien. Penggalangan dana organisasi nirlaba dibedakan atas sumber dana dari pihak kedua dan sumber dana dari pihak ketiga (Hansman, 1996). Pihak kedua adalah pihak yang dapat merasakan secara langsung manfaat dari dana yang diberikan, misalnya sumber dana dari retribusi siswa sekolah. Adapun sumber dana dari pihak ketiga dimaksudkan sebagai perolehan dari donatur yang tidak merasakan manfaat langsung atas dana yang diberikan namun pihak lain yang merasakan manfaatnya. Misalnya dana dari pendonor ke panti asuhan. Manajemen organisasi nirlaba harus mampu mengelola programnya sesuai harapan penyandang dana. Dana yang tersedia seharusnya digunakan untuk menjalankan program namun dalam kenyataannya kadangkala tidak konsisten dengan misi organisasi (Pohan, 2013). Pencapaian misi organisasi dapat diukur menggunakan indikator kualitatif dan indikator kuantitatif. Salah satu indikator yang dapat memberikan informasi kepada pendonor adalah indikator kuantitatif berupa laporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan keuangan adalah sumber informasi penting yang dapat menggambarkan sumber dana, alokasi, dan kinerja keuangan dari organisasi pelapor. Laporan keuangan dapat mempengaruhi donatur dalam mengambil keputusan (Parsons dan Trussel, 2008). Informasi keuangan organisasi juga dapat digunakan oleh donatur untuk menilai penggunaan dana yang disalurkan dan bahwa sumbangan mereka digunakan secara tepat untuk program (Hansmann, 1980). Program yang dijalankan merupakan wujud dari misi yang dicapai oleh organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba yang berhasil dalam misinya adalah
1
organisasi yang memiliki kinerja yang baik. Organisasi nirlaba perlu memperhatikan kinerja organisasi yang berguna untuk menilai kemampuan organisasi nirlaba dalam mengelola organisasinya. Ukuran yang lazim digunakan untuk menilai kinerja berdasarkan informasi laporan keuangan adalah rasio keuangan yakni dengan menghubungkan data-data keuangan yang tersedia (Hardiyani, 2009). Analisa rasio keuangan akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan organisasi. Salah satu cara mengukur kinerja organisasi berdasarkan informasi pada laporan keuangan adalah dengan ukuran rasio biaya program (Ritchie and Kolodinsky, 2003). Rasio biaya program menginformasikan kesesuaian aktivitas (program) yang dilakukan dengan tujuan yang diharapkan pendonor. Kemampuan organisasi untuk mengelola sumber dana yang sesuai dengan harapan donatur adalah alokasi dana yang lebih besar untuk program dibandingkan untuk administrasi. Biaya organisasi nirlaba dapat dibedakan atas biaya program dan biaya non program (biaya administrasi). Pada organisasi nirlaba yang besar terdapat kencenderungan biaya administrasi yang rendah sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang lebih baik (Djatmiko, 2008). Rasio biaya administrasi merupakan kebalikan dari rasio biaya program (Parsons dan Trussel, 2008). Kohler (2002) menyatakan bahwa ukuran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio biaya administrasi. Pohan (2013) juga menemukan bahwa ukuran (total aset dan total pendapatan) organsiasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan rasio biaya administrasi. Baber et al. (2001) menemukan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. Namun penelitian Purba (2012) pada berbagai jenis organisasi nir laba di Indonesia menemukan bahwa tidak ada hubungan antara rasio biaya program dengan ukuran organisasi yang diukur dengan total pendapatan. Penelitian yang dilakukan Purba (2012) menemukan hasil yang tidak konsisten dengan penelitian yang lain. Hal ini diduga terkait dengan sampel penelitian yang terdiri dari beberapa jenis organisasi nir laba. Karakteristik dan keadaan organisasi yang berbeda menyiratkan biaya yang berbeda juga untuk
2
komponen biaya administrasi (Hall dalam Bowman, 2006). Untuk itu penelitian ini difokuskan pada organisasi nirlaba yang bergerak dalam aktivitas yang sama yakni bidang sosial. Umur organisasi nirlaba yang panjang memberikan kesempatan yang banyak untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam mengelola hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan organisasi melalui berbagai hambatan akan memberikan kematangan bagi organisasi untuk terus melakukan perbaikan kinerja yang pada akhirnya meningkatkan kredibilitas organiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh reputasi dan ukuran organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba di Indonesia. Penelitian diharapkan bermanfat bagi pihak manajemen organisasi nirlaba dalam pengelolaan organisasi serta memberikan informasi kepada masyarakat khususnya donatur mengenai kinerja keuangan organisasi nirlaba di Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi untuk pengembangan ilmu terkait.
TINJAUAN LITERATUR Aktivitas dan Pendanaan Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (PSAK No. 45 tahun 2000). Organisasi nirlaba bergerak dalam berbagai jenis aktivitas diantaranya dalam bidang aktivitas zakat, partai politik, pendidikan tinggi, dan sosial (Mahsun et al. 2007). Pendanaan aktivitas dalam rangka mewujudkan misi organisasi umumnya berasal dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan dari organisasi tersebut. Dalam bidang aktivitas zakat, organisasi
tidak
mengelola
pemberian
dari
pendonor
tetapi
langsung
menyalurkannya kepada yang membutuhkan. Pada partai politik, sumber dana dari pendonor akan dikelola untuk menyukseskan program partai terutama untuk memperoleh kemenangan dalam pemilu. Pada lembaga pendidikan tinggi,
3
keuangan pada hakikatnya dikelola oleh pengurus yayasan yang umumnya bersumber kegiatan penyelenggaraan pendidikan, uang sumbangan pendidikan dari peserta didik dan hasil usaha yayasan maupun dari bantuan pemerintah. Pada nirlaba dengan aktivitas dibidang sosial, dana diperoleh dari pendonor, dikelola kemudian disalurkan melalui program kegiatan sosial dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. Aktivitas organisasi nirlaba pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk manusia dan kegiatan-kegiatan yang dijalankan difokuskan pada sumber daya yang dimiliki. Penggalangan dana dari donatur oleh pengurus organisasi nirlaba sangat dipengaruhi oleh trust terhadap organisasi tersebut. Oleh karena itu maka organisasi nirlaba harus memiliki reputasi dan hubungan baik dengan para pendonor (Parsons dan Trussel, 2008). Manajemen harus berusaha untuk mengungkapkan informasi yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh calon pendonor (Yoga, 2010). Dalam hal ini pihak manajemen akan membangun nama baik organisasi nirlaba dengan memperkenalkan hal-hal yang dianggap baik oleh manajemen untuk mendapat perhatian dari para pendonor.
Kinerja Organisasi Nirlaba Kinerja organisasi adalah suatu hasil, prestasi ataupun keadaan yang telah dicapai organisasi selama periode atau kurun waktu tertentu dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh organisasi tersebut (Rahmani, 2010). Organisasi nir laba telah didesak untuk fokus pada pengukuran kinerja yang lebih baik, terutama untuk membantu pengambilan keputusan manajemen dan untuk meningkatkan kredibilitas eksternal (Epstein and Buhovac, 2009). Kinerja organisasi dapat diukur dengan menggunakan rasio kinerja fiskal, rasio efisiensi aktivitas non program, rasio dukungan publik, rasio kinerja investasi dan rasio efisiensi program/rasio biaya program (Ritchie and Kolodinsky, 2003). Kebijakan organisasi untuk mengalokasikan dana yang tesedia bagi penyelenggaraan aktivitas organisasi yang tergambar dalam komposisi komponen biaya organisasi adalah salah satu informasi kinerja organisasi yang dapat meningkatkan kredibilitas organisasi.
4
Biaya organisasi nirlaba dapat diklasifikasikan atas biaya yang terkait dengan program atau kegiatan organisasi yang sesuai dengan tujuan pendiriannya dan biaya pendukung kegiatan organisasi. Biaya program adalah biaya yang digunakan untuk mendanai program atau kegiatan dari organisasi nirlaba untuk menjalankan misinya (Hager, 2001). Adapun biaya pendukung berkaitan dengan biaya aktivitas pendukung berupa administrasi organisasi. Parsons dan Trussel (2008) memperkenalkan rasio biaya program yang didefinisikan sebagai persentase dari total biaya yang dihabiskan untuk program. Rasio biaya program dapat menjadi strategi penggalangan dana (meningkatkan kepercayaan donor) pada organisasi nirlaba (Baber et al. 2001). Dengan rasio biaya program yang tinggi diharapkan pendonor lebih percaya untuk memberikan dananya. Menurut Hyndman (1991) dan Khumawala dan Gordon (1997) dalam Parsons dan Trussel (2008) rasio biaya program mempunyai peran penting dalam proses pemberian sumbangan dan perhatian utama dari donor adalah laporan keuangan yang memiliki persentase yang besar untuk biaya yang didedikasikan bagi biaya program. Roberts et al. (2006) dalam Parsons dan Trussel (2008) menggunakan rasio program untuk menilai efisiensi manajer organisasi nirlaba untuk menilai perubahan yang terjadi pada sumber daya organisasi. Semakin besar rasio biaya program menunjukkan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia (Simanjuntak, 2012).
Reputasi Organisasi Nirlaba Reputasi adalah nama baik yang dihasilkan organisasi atas suatu pencapaian/prestasi untuk mendapat kepercayaan masyarakat (Parsons dan Trussel, 2008). Organisasi nirlaba yang baru relatif membutuhkan waktu untuk membangun diri dengan donor dan mencapai pengenalan nama (Bennett dan DiLorenzo dalam Parsons dan Trussel, 2008). Donatur lebih memilih untuk memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi. Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur merupakan proxy dari kemampuan organisasi untuk membangun reputasi. Oleh karenanya semakin panjang umur organisasi maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh untuk mencapai
5
pengenalan nama. Umur perusahaan seringkali mencerminkan pengalaman perusahaan dalam melakukan berbagai kebijakannya (Yoga, 2010). Umur organisasi adalah juga indikasi kemampuan organisasi bertahan terhadap hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Melalui pengalaman yang panjang maka organisasi dapat mengelola program dengan lebih baik untuk terus memberikan layanan yang sesuai dengan visinya dan memperoleh kepercayaan
dari
masyarakat.
Speakman
Management
Consulting
mengkategorikan siklus hidup organisasi nirlaba seperti pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Siklus Hidup Nirlaba Tahap Grass Roots penemuan
Kunci pertanyaan Bisakah mimpi ini terwujud?
Durasi
Hambatan
0 - 5 tahun
• Resistensi terhadap pembentukan • Kurangnya pendanaan / keahlian • Tidak ada dukungan dari luar • Takut meresmikan • Mempertahankan antusiasme awal • Fokus pendiri dan energI
• Kreativitas • Energi untuk mimpi • Semangat untuk bergabung
• Tidak adanya sistem & akuntabilitas • Kewalahan dengan perubahan • Perubahan mungkin mengasingkan penyandang dana, klien, staf dan dewan • Bahaya menjadi terisolasi dalam sistem
• Rasa prestasi • New wajah, 'tangan dan kaki' • Diversifikasi dalam semua bidang organisasi • Peremajaan untuk pendiri
Start-Up inkubasi
Bagaimana kita akan melakukan ini?
1 - 2 tahun
remaja pertumbuh an
Bagaimana kita bisa membangun ini menjadi layak?
2 - 5 tahun
6
Peluang
• Semangat dari penyandang dana • Pemimpin Karismatik • Orang yang ingin milik
matang keberlanjut an
Bagaimana bisa momentum dipertahanka n?
stagnasi & pembaruan
Apa yang kita butuhkan untuk mendesain ulang?
penurunan Haruskah Dan kita tutup? Shut-Down
7 - 30 tahun • Kurangnya atau kontrol terlalu banyak • Kurangnya mengambil resiko • Dewan & staf terlalu operasional • Tidak dapat transisi ke pemerintahan dewan • Konflik antara lama dan baru 2 - 5 tahun • Resistensi terhadap perubahan • Ketidakmampuan untuk mengatasi tantangan utama • Penurunan gairah • Isolasi badan 1 - 2 tahun • Keuangan krisis • Tidak Pantas kepemimpinan • Hilangnya staf dan relawan • Kurangnya gairah setiap
• Merasa aman • Sumber daya yang memadai • Baru Staf / papan - ide-ide segar • Kemampuan untuk mencoba sesuatu yang baru
• Kebijaksanaan dari masa lalu • peluang Kemitraan Strategis • Kesempatan untuk mengambil risiko lagi dan berpikir 'out-of-the-box' • Komitmen untuk menyelesaikan perubahan haluan • Anggun 'sunset' atau merger
Untuk mencapai fase kematangan organisasi diperlukan waktu lebih dari 5 tahun sejak tahap pembentukan. Kemampuan organisasi untuk mengelola diri pada masa stagnasi memerlukan waktu sekitar 2 tahun dan keputusan untuk bertahan ataukah menghentikan aktivitas bisa mencapai 2 tahun. Organisasi yang berumur panjang adalah organisasi yang berpengalaman dalam mengelola aktivitasnya.
Ukuran Organisasi Ukuran organisasi merupakan pembahasan mengenai besar-kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi (Kusdi, 2009). Ukuran dapat diukur dalam cara yang berbeda yaitu dengan menjumlahkan total aset, jumlah total pendapatan ( Krishnan & Schauer, 2000). Ukuran juga dapat mewakili kemampuan organisasi nirlaba untuk berhasil dalam misinya. Organisasi nirlaba yang mempunyai ukuran besar memiliki dana yang besar untuk melakukan program dan mencapai kinerja yang baik. Sebuah organisasi nirlaba dengan ukuran yang lebih besar cenderung lebih mungkin untuk dapat (a) melikuidasi aset yang ada atau (b) memperoleh kredit dalam rangka
7
memenuhi kebutuhan masa depan (Parsons dan Trussel, 2008). Tanpa ada dana cadangan yang berasal dari likuiditas aset dan pendapatan yang memadai, sebuah organisasi nirlaba tidak akan mampu untuk terus beroperasi secara normal ketika dihadapkan dengan penurunan pendapatan. Temuan Wise (1997) menunjukkan bahwa sebuah badan amal yang besar memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah daripada badan amal yang lebih kecil. Dengan demikian dapat dikatakan apabila sebuah badan amal besar memiliki rasio biaya administrasi yang rendah maka rasio biaya programnya tinggi. Krishnan, dan Yetman (2006) menemukan bukti bahwa mengecilkan biaya penggalangan dana dan administrasi dikarenakan untuk meningkatkan biaya program dan rasio program. Kohler (2002) menyatakan bahwa ukuran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio biaya administrasi. Wise (1997) menyatakan bahwa efisiensi yang diukur dengan rasio biaya program dan rasio biaya administrasi, keduanya sangat dipengaruhi oleh ukuran. Pohan (2013) juga menemukan bahwa ukuran organsiasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan rasio biaya administrasi jika menggunakan variabel total aset dan total pendapatan. Sedangkan Baber et al. (2001) menemukan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. Namun purba (2012) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara rasio biaya program dengan ukuran organisasi.
Pengembangan Hipotesis Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur merupakan proxy dari kemampuan organisasi untuk membangun reputasi. Donatur lebih memilih untuk memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi. Parsons dan Trussel (2008) juga menyimpulkan bahwa salah satu ukuran yang dapat mewakili kemampuan sebuah organisasi nirlaba untuk berhasil dalam misinya (untuk program) dan menarik pendapatan (termasuk kontribusi) adalah umur/reputasi organisasi nirlaba. Adapun organisasi nirlaba yang baru, relatif membutuhkan waktu untuk membangun diri dengan donor (penyumbang dana) dan mencapai pengenalan nama (Bennett dan DiLorenzo dalam Parsons dan
8
Trussel, 2008). Meskipun demikian, seringkali donor tidak dapat melihat langsung output organisasi nirlaba dan membuat keputusan tentang kualitas tersebut (Parsons dan Trussel (2008). Donatur seringkali mengandalkan diri pada reputasi organisasi untuk menilai output organisasi nirlaba. Dengan reputasi yang ada maka organisasi memiliki modal yang baik untuk menarik dana dari donatur yang meningkatkan kapasitas (besaran) organisasinya. Dengan kapasitas yang besar tersebut
maka tersedia dana yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas program dan terus memperbaiki kinerja dimata donatur. Umur organisasi memberikan kesempatan kepada organisasi untuk belajar mengelola berbagai hambatan dan tantangan dalam pengelolaan organisasi. Dengan demikian diduga bahwa semakin panjang umur organisasi maka organisasi tersebut semakin baik dalam mengelola kinerja khususnya kinerja yang dapat meningkatkan kredibilitas dimata stakeholder khususnya donatur. Kemampuan organisasi untuk mengelola sumber dana yang sesuai dengan harapan donatur adalah alokasi dana yang lebih besar untuk program dibandingkan untuk administrasi. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : Ha1 = Reputasi organisasi berpengaruh positif terhadap ukuran organisasi Ha2 = Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi nirlaba Ha3 = Reputasi organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi Ha4 = Ukuran memediasi hubungan antara reputasi organisasi dan kinerja organisasi Gambaran model penelitian yang hendak diuji adalah sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian UKURAN
Ha1 REPUTASI
a
ORGANISASI c’ Ha3
9
b
Ha2 KINERJA ORGANISASI
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan menggambarkan pengaruh ukuran dan umur organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba di Indonesia. Data berupa data sekunder dari laporan keuangan yang sudah diaudit khususnya laporan Aktivitas dan Neraca organisasi nirlaba. Data diperoleh dari pusat data Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Sampel dipilih dengan metode purposive sample. Kriteria dan jumlah sampel terpilih adalah sebagai berikut : Tabel 2 Kriteria dan jumlah sampel Keterangan
Jumlah
Organisasi Nirlaba yang Laporan Keuangannya dapat diakses
77
Organisasi Nirlaba di Bidang Non Sosial Organisasi Nirlaba di Bidang Sosial yang Laporan Keuangannya Tidak Lengkap untuk data penelitian
44
Organisasi Nirlaba di Bidang Sosial Lengkap
9
Total Laporan Keuangan untuk 3 tahun (2007-2009)
36
24
Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut ini: Tabel 3 Identifikasi Variabel Variabel Ukuran Organisasi (X1)
Definisi Variabel Indikator Empirik Besar kecilnya organisasi berdasarkan ukuran Total Pendapatan, tertentu. Total Aset
Reputasi (X2)
Nama baik yang dihasilkan organisasi atas Umur Organisasi suatu pencapaian/prestasi untuk mendapat Nirlaba kepercayaan masyarakat. Ukuran pencapaian organisasi berdasarkan Rasio Biaya Program kriteria-kriteria tertentu dalam suatu periode waktu.
Kinerja Organisasi (Y)
10
Langkah Analisis 1. Identifikasi data keuangan terkait dan tahun berdiri organisasi nirlaba 2. Menghitung rasio biaya program, dengan rumus :
3. Pengujian Asumsi Dasar Klasik Untuk mendapatkan model regresi yang tidak bias, maka diperlukan pengujian terhadap normalitas, tidak adanya korelasi antara residual pada suatu periode dengan periode sebelumnya (autokorelasi), tidak adanya hubungan sempurna antar variabel bebas (multikolinearitas), dan homokedastisitas atau tidak adanya kesamaan varian dari residual satu pengamatan dengan kepengamatan yang lain (heteroskedastisitas). Uji asumsi normalitas dilakukan dengan uji one sample kolmogorovsmirnov test. Hasil uji normalitas (lampiran 4) menunjukkan bahwa data berdistribusi normal setelah mentransform data menjadi Ln. Normalitas data diketahui dari nilai signifikasi yang lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011). Pengujian gejala autokorelasi dilakukan dengan uji Run Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi atau memiliki nilai tidak signifikan pada 0,05 maka dikatakan bahwa residul adalah acak atau random atau tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2011). Dari hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan semua regresi sederhana terjadi autokorelasi. Oleh karena itu dilakukan perbaikan dengan menghitung nilai p, Theil, dan Nagar dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2011):
Hasil perbaikan (lampiran 5) menunjukkan tidak terjadi autokorelasi. Asumsi non multikolinearitas terpenuhi, ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari semua variabel bebas dibawah 10 dan angka tolerance mendekati 1 atau lebih dari 0,10 (lampiran 6). Menurut Ghozali (2011) nilai VIF kurang dari atau sama dengan
11
10 dan angka tolerance
mendekati 1 atau lebih dari 0,10 berarti tidak terdapat multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas, dilakukan Uji Park. Uji tersebut mengemukakan metode bahwa varaince (S2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan pada 0,05 secara statistik, hal tersebut menunjukkan bahwa data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7 yang menyimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Sederhana Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS 11.5 . Model persamaan regresi secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = b0 + b X Keterangan : Y = Rasio Biaya Program b0 = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Ukuran organisasi (total pendapatan dan total aset), Umur
5. Analisis Regresi dengan Variabel Intervening Suatu
variabel
disebut
intervening
jika
variabel
tersebut
ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel kriterion/dependen (Baron dan Kenny, 1986) dalam Ghozali,( 2011). Untuk menguji analisis variabel intervening dilakukan dengan Metode Kausal Step dan Metode Product of Coefficient (Ghozali, 2011). Langkah-langkah dalam menggunakan Metode Kausal Step :
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel tergantung Kinerja (Y).
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel mediasi ukuran (M).
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel
12
terhantung kinerja (Y) dengan memasukan variabel mediasi ukuran (M) dalam persamaan.
Menarik kesimpulan dengan kriteria pengujian.
Langkah tersebut dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :
Keterangan : Y = Rasio Biaya Program α = Konstanta a,b,c = Koefisien Regresi X = Umur M = Ukuran Organisasi (total pendapatan dan total aset)
Kriteria Pengujian (Ghozali, 2011): Variabel M dinyatakan sebagai variabel mediasi sempurna (perfect mediation) jika,
setelah memasukan variabel M pengaruh variabel X
terhadap Y menurun menjadi nol (c’=0) atau pengaruh variabel X terhadap Y yang tadinya signifikan (sebelum memasukan variabel M) menjadi tidak signifikan setelah memasukan variabel M ke dalam model persamaan regresi. Variabel M dinyatakan sebagai variabel mediasi persial (partial mediation) jika, setelah memasukan variabel M pengaruh variabel X terhadap Y menurun tetapi tidak menjadi nol (c’≠ 0) atau pengaruh variabel X terhadap Y yang tadinya signifikan (sebelum memasukan variabel M) menjadi tetap signifikan setelah memasukan variabel M ke dalam model persamaan regersi tetapi mengalami penurunan koefesien regresi Sedangkan untuk Metode Product of Coefficient dapat dilakukan dengan cara melihat t hitung. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2011). Nilai t hitung dapat diperoleh dengan membandingkan perkalian koefisien regresi pada persamaan II (koefisien a) dan pada persamaan III (koefisien b) dengan standar error ab (Sab):
13
t
ab s ab
sab b 2 sa2 a 2 sb2 sa2 sb2 Pengujian Hipotesis Melakukan Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu ukuran organisasi nirlaba (X1) dan umur organisasi nirlaba (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja organisasi nirlaba. Ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis adalah berdasarkan nilai signifikansi. Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, namun jika signifikansi di atas 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Deskriptif statistik untuk berbagai variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pada Tabel 4 menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi
karena nilai standar deviasi lebih dari 50 % nilai mean.
Organisasi terkecil dilihat dari total aset dan total pendapatan adalah Yayasan Rumah Yatim pada tahun 2007. Sedangkan yang terbesar adalah Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) pada tahun 2007.
14
Sembilan (9) organisasi nirlaba yang menjadi sampel penelitian ini (36 data laporan keuangan) berada pada fase matang-berkelanjutan (berumur 7 - 47 tahun). Usia termuda adalah Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) yang berumur 7 tahun sedangkan usia yang tertua adalah Yayasan Kristen Trukajaya berumur 47 tahun. Organisasi yang berada pada fase matangberkelanjutan salah satu cirinya adalah kepemilikan sumber daya yang memadai (Speakman Management Consulting, 2002). Terdapat juga organisasi nirlaba yang menggunakan seluruh biayanya untuk program (100%) yaitu Yayasan Kristen Trukajaya pada tahun 2007 dan yang terendah dalam alokasi biaya program adalah Yayasan Rumah Yatim pada tahun 2008 sebesar 37%. Nilai rata-rata sebesar 78,75% menunjukkan bahwa ratarata organisasi telah lebih banyak (diatas 50%) menggunakan anggarannya untuk program daripada untuk kegiatan administrasi.
Gambar 2 SUMBER DANA ORGANISASI NIRLABA 2% 3%
SUMBANGAN PENDAPATAN BUNGA
95%
PENDAPATAN LAINNYA
Dari Gambar 2 menunjukkan bahwa hampir semua organisasi nirlaba (95%) memperoleh sumber dana dari sumbangan. Hal ini sesuai dengan karakteristik organisasi nirlaba dalam PSAK 45 tahun 2000 yang menyatakan bahwa sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
15
Pengujian Hipotesis Uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana dan regresi dengan variabel intervening. Berikut ini adalah tabel hasil regresi antara variabel independen dengan variabel dependen: Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Variabel Dependen P_LNPDPT P_LNASET P_LNRAS P_LNRAS P_LNRAS P_LNRAS P_LNRAS
Variabel Independen P_LNUMUR P_LNUMUR P_LNPDPT P_LNASET P_LNUMUR P_LNPDPT P_LNUMUR P_LNASET P_LNUMUR
Koefisien
sig
0,277 0,322 0,050 0,046 0,060 0,051 -0,005 0,046 -0,006
n = 35
Hipotesis
0,000 0,000 0,005 0,005 0,000 0,004 0,641 0,005 0,555
Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
Signifikan: pada tingkat 5%
Keterangan: P_LNRAS =LnRasio-P*Lag(LnRasio) P_LNPDPT= LnTot.Pndptn-P*Lag(LnTot.Pndptn) P_LNASET = LnTot.Aset-P*Lag(LnTot.Aset) P_LNUMUR = LnUmur-P*Lag(LnUmur)
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
Pembahasan Pengaruh Reputasi terhadap Ukuran Organisasi Nirlaba Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi organisasi berpengaruh positif terhadap ukuran organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba yang memiliki reputasi yang baik maka organisasi memiliki modal yang baik untuk menarik dana dari donatur yang dapat meningkatkan kapasitas (besaran) organisasinya. Donatur seringkali mengandalkan diri pada reputasi organisasi untuk menilai output organisasi nirlaba. Hasil penelitian mendukung Parsons dan Trussel (2008) yang menyatakan bahwa umur merupakan proxy dari reputasi dan donatur lebih memilih memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi. Artinya semakin panjang umur organisasi maka semakin besar ukuran organisasi
16
baik diukur dengan ukuran pendapatan maupun dengan ukuran aset. Hal ini terkait dengan semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki dalam mengelola organisasi dan mendapatkan kepercayaan dari donatur. Parsons dan Trussel (2008) menyimpulkan bahwa salah satu ukuran yang dapat mewakili kemampuan sebuah organisasi nirlaba untuk berhasil dalam misinya (untuk program) dan menarik pendapatan (termasuk kontribusi) adalah reputasi organisasi nirlaba.
Pengaruh Ukuran terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada organisasi nirlaba di Indonesia yang bergerak pada bidang yang sama, ukuran organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja organisasi nirlaba. Hasil tersebut mendukung temuan Baber et al. (2001) yang menyimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. Artinya semakin besar ukuran organisasi nirlaba maka kinerja meningkat. Temuan Wise (1997) juga menunjukkan bahwa sebuah badan amal yang besar memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah daripada badan amal yang lebih kecil. Dengan demikian dapat dikatakan apabila sebuah badan amal besar memiliki rasio biaya administrasi yang rendah maka rasio biaya programnya tinggi. Penelitian Wise tersebut dilakukan pada tujuh puluh lima badan amal yang memiliki karakteristik yang sama yang terdapat pada Henderson Top 2000 Charities (1994). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Purba (2012) yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara rasio biaya program dengan ukuran organisasi. Perbedaan ini diduga disebabkan oleh karena penelitian Purba (2012) dilakukan pada organisasi nir laba yang bergerak pada beragam jenis aktivitas. Karakteristik dan keadaan organisasi yang berbeda menyiratkan biaya yang berbeda juga untuk komponen biaya administrasi (Hall dalam Bowman, 2006).
Pengaruh Reputasi terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi organisasi nirlaba. Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur
17
merupakan proxy dari reputasi. Umur organisasi memberikan kesempatan kepada organisasi untuk belajar mengelola berbagai hambatan dan tantangan dalam pengelolaan organisasi. Dengan demikian semakin panjang umur organisasi maka organisasi tersebut semakin baik dalam mengelola kinerja khususnya kinerja yang dapat meningkatkan kredibilitas dimata stakeholder khususnya donatur. Menurut Speakman Management Consulting (2002) pada fase matang berkelanjutan (usia 7-30 tahun) sebuah organisasi nirlaba memiliki peluang rasa aman, sumber daya yang memadai, terdapat ide-ide segar, dan memiliki kemampuan untuk mencoba sesuatu yang baru. Dengan demikian organisasi nirlaba dapat menjalankan berbagai visi dan misinya secara maksimal karena memiliki sumber daya yang memadai dan menggunakan berbagai strategis dari ide-ide baru tersebut. Sehingga semakin panjang umur organisasi nirlaba maka kinerjanya semakin meningkat.
Pengaruh Reputasi terhadap Kinerja Organisasi melalui Ukuran Organisasi Berdasarkan metode Kausal Step dan metode Product of Coefficient terbukti bahwa reputasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi nirlaba melalui ukuran organisasi. reputasi organisasi menjadi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi nirlaba setelah memasukkan ukuran organisasi kedalam persamaan regresi. Hasil perhitungan pada gambar 3 dan 4 menunjukkan nilai t hitung (2,6504 dan 2,3967) lebih besar dari t tabel (2,0369) dengan tingkat signifikansi 0,05. Artinya terdapat pengaruh tidak langsung antara reputasi organisasi dengan kinerja organisasi nirlaba. Sehingga disimpulkan bahwa ukuran (total pendapatan dan total aset) memediasi secara sempurna (perfect mediation) hubungan antara reputasi dengan rasio biaya program. Artinya organisasi nirlaba yang berumur panjang akan mempunyai ukuran (total pendapatan dan total aset) yang lebih besar. Dengan ukuran yang besar maka dapat meningkatkan kinerja organisasi nirlaba.
18
Gambar 3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Melalui Total Pendapatan P_LnPENDAPAT AN
a=0,277 sig= 0,000 sa=0,048
b=0,051 sig=0,004 sb=0,017
c=0,060 sig=0,000 c’=0,005 sig= 0,642
P_LnUMUR
P_LnKINERJA ORGANISASI
sab b 2 sa2 a 2 sb2 sa2 sb2 s ab 0,0512.0,048 2 0,277 2.0,017 2 0,048 2.0,017 2 s ab 0,0000059 0,000022 0,0000006 s ab
0,00001285
s ab 0,00533
t
ab s ab
t
0,277.0,051 0,00533
2,6504
Gambar 4 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba Melalui Total Aset P_LnASET a=0,322 sig= 0,000 sa=0,080
b=0,046 sig=0,005 sb=0,015 c=0,060 c’=0,006
P_LnUMUR
sig=0,000 sig= 0,555
sab b 2 sa2 a 2 sb2 sa2 sb2 s ab 0,046 2.0,080 2 0,322 2.0,0152 0,080 2.0,015 2 sab 0,0000135 0,0000233 0,0000014 s ab
0,0000382
s ab 0,00618
t
ab s ab
t
0,322.0,046 2,3967 0,00618
19
P_LnKINERJA ORGANISASI
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Beberapa hal yang dihasilkan dalam penelitian ini: 1. Reputasi organisasi nirlaba berpengaruh positif yang signifikan terhadap ukuran organisasi nirlaba dan terhadap kinerja organisasi organisasi nirlaba. 2. Ukuran organisasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja organisasi nirlaba. 3. Total pendapatan dan total aset memediasi secara sempurna hubungan antara reputasi dengan rasio biaya program.
Implikasi Teori Hasil penelitian mendukung penelitian Parsons dan Trussel (2008) bahwa reputasi yang diproxykan dengan umur mempengaruhi ukuran organisasi dan mendukung kesimpulan penelitian Baber et al. (2001) yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. hasil penelitian juga mendukung temuan Wise (1997) yang menemukan bahwa sebuah badan amal yang besar memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah. Dengan demikian dapat dikatakan apabila sebuah badan amal besar memiliki rasio biaya administrasi yang rendah maka rasio biaya programnya tinggi. Penelitian ini tidak mendukung penelitian Purba (2012) yang menyimpulkan bahwa ukuran tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi karena pada pengujian ini dengan hanya melibatkan organisasi sosial ditemukan hasil yang berbeda.
Implikasi Terapan Dalam penelitian ini dapat mengambil kesimpulan sebagai implikasi terapan, antara lain: a.
Reputasi organisasi dapat digunakan donatur sebagai pertimbangan dalam memberikan bantuan kepada organisasi nirlaba, karena reputasi organisasi mempengaruhi kinerja organisasi nirlaba.
b.
Organisasi nirlaba dapat berumur panjang jika dikelola dengan baik. Dengan umur yang panjang dapat mempunyai reputasi yang baik dan meningkatkan kepercayaan donatur untuk memberikan bantuan kepada organisasi nirlaba.
20
Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Mendatang Ukuran organisasi yang didasarkan pada nilai absolut pendapatan kemungkinan terdistorsi dengan adanya perubahan nilai mata uang pada sepanjang tahun pengamatan. Selain itu semua sample penelitian adalah organisasi yang berada dalam fase matang-berkelanjutan (umur 7-47 tahun) sehingga tidak mencerminkan keseluruhan fase pada organisasi nirlaba. Keterbatasan data yang bisa diakses juga menyebabkan sampel penelitian tidak mutahir (up to date). Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada organisasi sejenis dengan satu tahun pelaporan keuangan atau dengan membuat penyesuaian berdasarkan indeks harga (cross sectional analysis) serta mencangkup organisasi pada berbagai fase dalam siklus hidup organisasi nirlaba.
21
DAFTAR PUSTAKA Baber, W. R., Roberts, A. A., & Visvanathan, G. (2001). Charitable organizations’ strategies and program-spending ratios. Accounting Horizons, 15(4), 329–343. Bowman, (2006), “Should Donors Care About Overhead Costs? Do They Care?”, Nonprofit and Voluntary Sector Quartely, Vol. 35, No. 2. Epstein, Marc J. and Buhovac, Adriana Rejc, 2009. Improving Performance Measurement: Not for Profit Organizations. CMA Management, Vol. 83, No. 7, 16-21. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivatiate Dengan Program SPSS. Semarang: BP-UNDIP. Hager, Mark A. (2001). Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly. Sage Publications, vol. 30, no. 2, 376-392. Hansmann, H. B. (1980). The role of nonprofit enterprise. The Yale Law Journal, 89(5), 835–901. Hardiyani, Puspita Rachmawati., 2009. Profil Kinerja Keuangan Organisasi Nirlaba di Indonesia. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.(Tidak Dipublikasikan). Ikatan Akuntan Indonesia, 2000, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Kȁhler, J., (2002), “The Size Effect in The Administration Costs of Charities”, The European Accounting Riview 2002, 11:2, 215-243. Krishnan, Jagan., & Schauer, Paul C. (2000). The Differentiation of Quality among Auditors: Evidence from the Not‐for‐Profit Sector. Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 19, No. 2, pp. 9-25. Krishnan, R., Yetman, M. H., & Yetman, R. J. (2006). Expense misreporting in nonprofit organizations. Accounting Review, 81(2), 399–420. Kusdi, 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta. Salemba Humanika Mahsun, Mohamad, et.al., 2007. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. BPFE Parsons, L. M., & Trussel, J. M., (2008), “Financial Reporting Factors Affecting Donation to Charitable Organization”, Advances in Accounting, Vol. 23, No. 263-285.
22
Pohan, Baktiar Hertansyah., 2013. Pengaruh Ukuran Organisasi terhadap Rasio Biaya Administrasi pada Organisasi Nirlaba. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Prof, DR. Djatmiko, Yayat Hayati, 2008. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. Purba, Linceria., 2012. Hubungan Rasio Biaya Program dengan Ukuran Organisasi pada Organisasi Nirlaba di Indonesia. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Rahmani, Rezma Hadi., 2010. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Nirlaba dengan Metode Balanced Scorecard. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Ritchie, William J., and Robert W.Kolodinsky. (2003). Nonprofit Organization Financial Performance Measure: An Evaluation of New and Existing Financial Performance Measure. Nonprofit Management and Leadership, 13(4) : 367-381. Simanjuntak, Eiodia Sharon Christa., 2012. Analisi Kinerja Keuangan Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada Yayasan Sion). Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Wise, David. E., (1997), “Size and Administration Costs in the Voluntary Sector: A Note”, Financial Accountability and Management, 13(1), 02674424 Yoga, 2010. Hubungan Teori Signalling dengan Under Pricing Saham pada Penawaran Perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Eksplanasi Vol. 5, No. 1. www.speakmanconsulting.com
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
24
LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA DAN TAHUN BERDIRI ORGANISASI NIRLABA NO 1 2 3 4
Nama Organisasi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Borneo Orangutan Survival (BOS) Yayasam Idep Selaras Alam
6
Yayasan Merah Putih Palu (YMP) Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Rumah Yatim
7
Yayasan Usaha Mulia (YUM)
8
Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) Yayasan Kristen Trukajaya
5
9
Tahun 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010 2007, 2008, 2009, 2010
Tahun berdiri 2005
Umur 8
1998
15
1999
14
1989
24
1999
14
1997
16
1975
38
2006
7
2007, 2008, 2009, 2010
1966
47
25
LAMPIRAN 2 TABEL UKURAN ORGANISASI NIRLABA
26
LAMPIRAN 3 TABEL PERHITUNGAN RASIO BIAYA PROGRAM
27
LAMPIRAN 4 Uji Asumsi Klasik Normalitas Umur – Pendapatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,12986923 Most Extreme Absolute ,102 Differences Positive ,102 Negative -,069 Kolmogorov-Smirnov Z ,602 Asymp. Sig. (2-tailed) ,862 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Umur – Aset One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,21334299 Most Extreme Absolute ,186 Differences Positive ,186 Negative -,121 Kolmogorov-Smirnov Z 1,100 Asymp. Sig. (2-tailed) ,178 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Pendapatan – Rasio Biaya Program One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,02938181 Most Extreme Absolute ,155 Differences Positive ,155 Negative -,125 Kolmogorov-Smirnov Z ,918 Asymp. Sig. (2-tailed) ,368 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
28
LAMPIRAN 4 Aset – Rasio Biaya Program One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,02826710 Most Extreme Absolute ,181 Differences Positive ,181 Negative -,155 Kolmogorov-Smirnov Z 1,071 Asymp. Sig. (2-tailed) ,202 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Umur – Rasio Biaya Program One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,01354685 Most Extreme Absolute ,125 Differences Positive ,125 Negative -,075 Kolmogorov-Smirnov Z ,738 Asymp. Sig. (2-tailed) ,648 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Differences
Extreme
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data
29
Unstandardized Residual 35 ,0000000 ,02921403 ,155 ,155 -,137 ,914 ,373
LAMPIRAN 4 Umur – Aset - Rasio Biaya Program One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,02813852 Most Extreme Absolute ,185 Differences Positive ,185 Negative -,162 Kolmogorov-Smirnov Z 1,094 Asymp. Sig. (2-tailed) ,182 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
30
LAMPIRAN 5 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Umur – Pendapatan
Umur – Aset
Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,06041 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 14 Z -1,369 Asymp. Sig. (2-tailed) ,171 a Median
Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,00679 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 18 Z ,000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 a Median
Pendapatan – Rasio Biaya Program Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,00262 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 20 Z ,348 Asymp. Sig. (2-tailed) ,728 a Median
Aset – Rasio Biaya Program Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a)
-,00231
Cases < Test Value
17
Cases >= Test Value
18
Total Cases
35
Number of Runs
18
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,000 1,000
a Median
31
LAMPIRAN 5 Umur – Rasio Biaya Program Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,00313 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 15 Z -1,025 Asymp. Sig. (2-tailed) ,305 a Median
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,00261 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 20 Z ,348 Asymp. Sig. (2-tailed) ,728 a Median
Umur – Aset - Rasio Biaya Program Runs Test Unstandardized Residual Test Value(a) -,00251 Cases < Test Value 17 Cases >= Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 18 Z ,000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 a Median
32
LAMPIRAN 6 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas dan Uji Pengaruh Menggunakan Regresi Sederhana dan Regresi Variabel Intervening Umur – Pendapatan (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Model 1
Std. Error
B (Constant)
Standardized Coefficients
2,337
Collinearity Statistics
Beta
,027
P_LNUMU ,277 ,048 R a Dependent Variable: P_LNPDPT
,708
t
Sig.
85,427
,000
5,758
,000
Tolerance
1,000
VIF
1,000
Umur – Aset (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNUMUR
2,566
,047
,322
,080
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Beta
,576
t
Sig.
54,941
,000
4,047
,000
Tolerance
1,000
VIF
1,000
a Dependent Variable: P_LNASET
Pendapatan – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNPDPT
-,257
,078
,050
,017
Standardized Coefficients Beta
,462
a Dependent Variable: P_LNRAS
33
Collinearity Statistics t
Sig.
-3,309
,002
2,991
,005
Tolerance
1,000
VIF
1,000
LAMPIRAN 6 Aset – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNASET
Standardized Coefficients Beta
-,210
,063
,046
,015
Collinearity Statistics t
,467
Sig.
-3,341
,002
3,034
,005
Tolerance
1,000
VIF
1,000
a Dependent Variable: P_LNRAS
Umur – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNUMUR
-,029
,003
,060
,005
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
,900
Sig.
-9,220
,000
11,865
,000
Tolerance
1,000
VIF
1,000
a Dependent Variable: P_LNRAS
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program (Regresi Variabel Intervening) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNPDPT P_LNUMUR
-,265
,078
,051
,017
-,005
,011
Standardized Coefficients Beta
a Dependent Variable: P_LNRAS
34
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-3,376
,002
,480
3,086
,004
,994
1,006
-,073
-,471
,641
,994
1,006
LAMPIRAN 6 Umur – Aset - Rasio Biaya Program (Regresi Variabel Intervening) Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) P_LNASET P_LNUMUR
-,207
,064
,046
,015
-,006
,011
Standardized Coefficients Beta
a Dependent Variable: P_LNRAS
35
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-3,261
,003
,470
3,011
,005
,996
1,004
-,093
-,596
,555
,996
1,004
LAMPIRAN 7 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Umur – Pendapatan Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-5,499
,493
,117
,866
P_LNUMUR
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-11,159
,000
,136
,893
,024
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Aset Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-4,417
,420
-,391
,716
P_LNUMUR
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-10,504
,000
-,546
,589
-,095
a Dependent Variable: LN_RES.2
Pendapatan – Rasio Biaya Program Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) P_LNPDPT
Std. Error
1,181
7,143
-2,231
1,532
a Dependent Variable: LN_RES.2
36
Standardized Coefficients Beta
t
-,246
Sig. ,165
,870
-1,457
,155
LAMPIRAN 7 Aset – Rasio Biaya Program
Model 1
(Constant) P_LNASET
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
t
-1,102
5,005
-,220
,827
-1,951
1,195
-1,633
,112
-,273
Sig.
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Rasio Biaya Program
Model 1
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant)
-9,938
,448
-,154
,733
P_LNUMUR
t
Sig.
-22,179
,000
-,210
,835
-,036
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program
Model 1
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) P_LNUMU P_LNPDPT
-,741
5,379
-,334
,778
-1,706
1,144
t
Sig.
-,138
,891
-,073
-,429
,670
-,255
-1,491
,146
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Aset - Rasio Biaya Program
Model 1
(Constant) P_LNASET
Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
t
-2,538
4,137
-,614
,544
-1,576
,993
-,271
-1,587
,122
-,001
,707
,000
-,002
,999
P_LNUMUR a Dependent Variable: LN_RES.2
37
Sig.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: KRISTIN WAHYUNINGSIH
Nim
: 232010096
Alamat Asal
: DK. Slarang Rt 02 Rw 06 Surajaya, Kecamatan/ Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Judul Skripsi
: Pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Organisasi Nilaba di Indonesia
Riwayat Pendidikan : 1996-1998
: TK Tunas Rimba 11, Surajaya Pemalang.
1998-2004
: SD Negeri 02 Surajaya, Pemalang.
2004-2007
: SMP Negeri 2 Pemalang
2007-2010
: SMA Negeri 1 Pemalang
Riwayat Seminar/Pelatihan/Organisasi
:
1.
Peserta The Real Accounting Competition And Exhibition 2012
2.
Peserta National Seminar On Accounting 2012
3.
Peserta Kuliah Umum “Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)” (2013)
4.
Peserta Seminar “Prospek Perdagangan Berjangka Komoditi Sebagai Alternatif Investasi” (2011)
5.
Peserta Roadshow Sea Change 2012 to UKSW “Equip, Engage, And Empower Society for Change”
6.
Peserta Seminar “Peran Perbankan dan Sektor Bisnis dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” (2013)
7.
Peserta Seminar “Bethany Impacting Lifestyle” (2012)
8.
Peserta Kegiatan Nonton Bareng “Lost In Papua” Salatiga Film Festival (SAFFEST) 2011
9.
Peserta Kegiatan Nonton Bareng “Negeri di Bawah Kabut” Salatiga Film Festival (2012)
10. Asisten Mikro Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester Genap 2012/2013
38
11. Asisten Mikro Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester Antara 2012/2013 12. Asisten Laboraturium Akuntansi Biaya pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester Ganjil 2012/2013 13. Peserta Seminar “How to Trade In The Futures Market” (2010) 14. Peserta Workshop “The Power to Love” (2012) 15. Peserta Seminar Kewirausahaan (2010) 16. Peserta National Seminar On Accounting 2011 “Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK 2010” 17. Peserta National Seminar On Accounting 2011 “Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP” 18. Panitia Kegiatan Cave Tubing Kalisuci (2012) 19. Panitia Kegiatan Retreat Mahasiswa 2011 “Menjadi Generasi Pengubah di era Globalisasi” 20. Peserta Leadership Outbond Training 2011-2012 “World In Our Hands” 21. Editor Ascarya Journalistic Club 2011- 2012 22. Peserta Kegiatan Sarasehan Literatur Kristen “Perkembangan Dan Potensi Literatur Kristen di Indonesia” (2011) 23. Peserta Economic Day 2010
39
72