Pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden pada Perusahaan Manufaktur di BEI (2007-2012)
By : Fitri Yani Errin Yani Wijaya Sjahruddin Faculty of economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia e-mail :
[email protected] Profitability and Size Influence Against Corporate Dividend Policy in The Manufacturing Company Listed on The Indonesian Stock Exchange (2007-2012) Abstract
This study aims to determine the influence of company size and profitability on dividend policy and to determine the factors that most strongly influence the dividend policy on manufacturing companies. The population in this study is a manufacturing company that is listed on the indonesia stock exchange in 2007-2012, while the sample in this study only uses 30 manufacturing companies.Data analysis tool used multiple linear regression and hypothesis testing perfomed by t test, F test and derterminasi coeffisecient (R2). Based on the result of the study it was concluded that the profitability and firm size has a significant influence on the partial and simultaneous dividend policy on manufacturing companies. Profitability and size of the company dividend policy has a strong positive relationship that can be seen from the value of the correlation coefficient. Profitability and firm size has major contribution to the company’s dividend policy on manufacturing. Keywords: Dividend policy, profitability, size of company
sekarang
PENDAHULUAN Latar Belakang Mengenai kepada
pemegang
berbagai
pendapat
diantara diantaranya
yaitu
pendapat
pertama
mengatakan bahwa perusahaan seharusnya pembagian deviden saham,
terdapat
yang controversial
berbagai terdapat
ahli tiga
membagikan
deviden
sebesar-besarnya
(pendapat ini disebut sebagai pendapat “kanan”).
Pendapat
kedua
disebut
keuangan,
pendapat middle of readers Brealey and
pendapat
Myers (2000) dalam Fauzan (2004) atau
berlawanan yang cukup terkenal sampai
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
ditengah-tengah,
mengatakan
bahwa
1
kebijakan deviden tidak relevan, artinya
Faisal
menyimpulkan
perusahaan boleh membagikan deviden
investor
yang besar atau kecil, akibatnya bagi
mempertimbangkan jumlah dan arus kas
kemakmuran pemilik saham sama saja.
perusahaan,
Akhirnya pendapat yang ketiga disebutkan
mengharapkan dividend dan capital gain.
sebagai pendapat “kiri” mengatakan bahwa
Perusahaan-perusahaan
perusahaan
menghasilkan
seharusnya
membagikan
sebelum
bahwa
berinvestasi
karena
selalu
perusahaan
yang
arus
kas
mampu
yang
baik
deviden sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak
memberikan indikasi bahwa perusahaan
membagikan deviden. (Husnan, 2000:55).
tersebut memiliki kemampuan yang tinggi
Kebijakan
dividen
sebuah
untuk membagikan deviden, sehingga
perusahaan memiliki dampak penting bagi
saham-saham perusahaan akan diminati
banyak pihak yang terlibat di masyarakat
oleh
(Suharli 2004). Bagi para pemegang saham
menyebabkan makin tingginya intensitas
atau investor, dividen kas merupakan
perdagangan
tingkat pengembalian investasi mereka
akhirnya akan menambah capital gain
berupa
yang
kepemilikkan
kas
saham
yang
diterbitkan perusahaan lain. Banyak
faktor
investor,
dapat
yang
nantinya
sahamnya,
diperoleh
yang
oleh
akan
pada
investor.
Penelitian yang sama juga dilalukan oleh yang
dapat
Wirjolukito,
A.
Yanto,
dan
mempengaruhi kebijakan deviden tunai
Sandy(2003).
ini, seperti rasio pofitabilitas yang dapat
disimpulkan bahwa current ratio dan
diproksikan pada rasio Return On Equity
return on equity
(ROE). Dimana semakin tinggi rasio ROE
terhadap pembagian deviden.
maka akan semakin besar kebijakan dividen
tunai
tidak berpengaruh
Fauzan (2004) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh arus kas,
manajemen perusahaan, atau persentase
likuiditas, rentabilitas perusahaan terhadap
dari
pembayaran
yang
dilakukan
penelitiannya
oleh
deviden
yang
Hasil
H.
dibayarkan
akan
deviden
perusahaan
semakin besar, dan begitu juga sebaliknya,
manufaktur yang go public di Bursa Efek
jika semakin rendah nilai ROE maka
Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan
semakin rendah nilai deviden yang akan
bahwa rasio produktivitas, current ratio
dibagikan oleh manajemen perusahaan.
dan return on equity berpengaruh terhadap
ROE
devidend payout ratio.
yang
tinggi
mengindikasikan
tingginya keuntungan
perusahaan yang
diperolehnya
dari
aktivitas
utama
perusahaan. Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
Dengan demikian ditemukan gap penelitian, dimana tidak konsistennya hasil penelitian terdahulu. Oleh karena itu 2
penelitian
ini
merupakan
penelitian
terdahulu.
mengambil
sampel
replikasi
Penelitian dari
tidak ditentukan oleh besar kecilnya
ini
Deviden Payout Ratio (DPR), tapi
perusahaan
ditentukan oleh laba bersih sebelum
manufaktur yang terdaftar pada BEI.
pajak
Profitabilitas diukur dengan return on
perusahaan,
equity
Modigliani dan Miller, dividen adalah
(ROE),
diproksikan
ukuran
oleh
perusahaan
fixed
assets.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
(EBIT)
dan
kelas
sehingga
risiko menurut
tidak relevan. 2. Teori “The Bird In Thae Hand”,
perlu melakukan analisis yang berkaitan
menurut
dengan masalah tersebut. tujuan penelitian
menyatakan bahwa biaya modal sendiri
ini
apakah
perusahaan akan naik jika DPR rendah
perusahaan
karena investor lebih suka menerima
yaitu
profitabilitas
untuk dan
mengetahui ukuran
Sartono
berpengaruh terhadap kebijakan deviden
dividen
pada perusahaan manufaktur.
(investor lebih tertarik pada saham
Perumusan masalah
yang
Permasalahan dalam penelitian ini
dari
pada
(2001:284)
memberikan
akibatnya
capital
dividen
perusahaan
gains
tinggi yang
adalah apakah profitabilitas dan ukuran
memberikan dividen lebih tinggi akan
perusahaan
dapat menaikkan harga sahamnya).
kebijakan
berpengaruh deviden
pada
terhadap perusahaan
manufaktur?
3. Teori Signaling Hypotesis, ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan kenaikan
Tujuan penelitian
harga saham. Sebaliknya penurunan
Adapaun tujuan penelitian ini yaitu untuk
harga
mengetahui
menyebabkan
apakah
profitabilitas
dan
dividen
pada
harga
umumnya
saham
turun.
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
Fenomena ini dapat dianggap sebagai
kebijakan
bukti bahwa investor lebih menyukai
deviden
pada
perusahaan
manufaktur
dividen
dari
pada
capital
gains.
Menurut Sartono (2001) berpendapat Tinjauan Pustaka
bahwa suatu kenaikan dividen diatas
Ada beberapa pendapat atau teori tentang
biasanya
merupakan
kebijakan dividen dari para ahli antara
kepada
para
lain:
manajemen perusahaan menghadapi
1. Dividen
Tidak
Relevan,
menurut
suatu
investor
sinyal bahwa
masa sulit dimasa mendatang.
Sartono (2001:282), nilai perusahaan Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
3
4. Teori “Clientele Effect”, menyatakan (clientele)
teori ini
bahwa pemegang
kelompok saham
yang
dividen selama satu periode pembukuan perusahaan. 2. Konsep Profitabilitas
berbeda akan memiliki preferensi yang
Pengertian profitabilitas menurut
berbeda terhadap kebijakn dividen
Munawir (2005: 33) adalah kemampuan
perusahaan.
perusahaan
Kelompok
pemegang
dalam
periode
menghasilkan tertentu.
laba
saham membutuhkan penghasilan pada
selama
Sedangkan
saat ini lebih menyukai suatu dividend
menurut
payout ratio yang tinggi. Sebaliknya
mengatakan bahwa rentabilitas merupakan
kelompok pemegang saham yang tidak
kemampuan
begitu membutuhkan uang saat ini
imbalan hasil investasi melalui kegiatan
lebih senang jika perusahaan menahan
penjualan.
sebagian besar laba bersih perusahaan.
Halim
Djarwanto
perusahaan
Selanjutnya
(2003:83)
juga
(2006:128)
menghasilkan
Hanafi
dalam
memberikan
pengertian rentabilitas yaitu menunjukkan 1. Pengertian Deviden Payout Ratio
kemampuan
perusahaan
menghasilkan
Menurut Sutrisno (2006:321) chas
keuntungan pada tingkat penjualan, asset
deviden merupakan bagian laba yang
dan modal saham tertentu. Dan yang
dibagikan
terakhir Suad (2007:114} memberikan
kepada
pemegang
saham.
Sedangkan persentase bagian laba yang
batasan rentabilitas
yaitu kemampuan
akan dibagikan sebagai cash deviden
perusahaan untuk mendapatkan laba dari
disebut sebagai deviden cash ratio (DPR).
setiap penjualan yang dilakukannya.
Semakin tinggi DPR maka semakin kecil
3. Ukuran Perusahaan
porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan
Eldon (2000:309) mendefinisikan
lagi keperusahaan sebagai laba yang
size adalah ukuran perusahaan merupakan
ditahan.
keseluruhan dari aktiva yang dimilki oleh
Stice et al (2010:521),
dividend
suatu perusahaan yang dapat dilihat dari
payout ratio mendefinisikannya sebagai:
sisi kiri neraca. Jadi ukuran perusahaan
“a measure of the percentage of earnings
(size)
paid out in dividends; computed by
keseluruhan kekayaan yang dimiliki oleh
dividing cash dividends by net income”.
perusahaan baik dalam bentuk aktiva
Dividend payout ratio menyajikan kepada
lancar maupun aktiva tetap. Ukuran (size)
para investor mengenai jumlah porsi
perusahaan
pendapatan yang dibayarkan perusahaan
menggunakan total aktiva, penjualan, atau
mengenai
kewajibannya
juga
dapat
bisa
diartikan
diukur
sebagai
dengan
membayar
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
4
modal dari perusahaan tersebut, (Hanafi,
sebaliknya. Pendapat ini sesuai dengan
dkk, 2000:62).
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan
Wirjolukito
besar kecilnya perusahaan adalah ukuran
demikian
aktiva
hipotesis pertama sebagai berikut :
dari
perusahaan
tersebut.
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar
menunjukan
bahwa
H1
perusahaan
:
et
al.
maka
(2003). dapat
Terdapat
dirumuskan
pengaruh
positif
profitabilitas terhadap kebijakan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan
dividen tunai perusahaan
dimana dalam tahap ini arus kas sudah
Pengaruh Ukuran Perusahaan
positif dan dianggap memiliki prospek
Terhadap Kebijakan Deviden
yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama. (Wahidahwati, 2002).
Dengan
Perusahaan yang besar tentu dapat lebih mudah mengakses pasar modal. Karena kemudahan tersebut maka berarti perusahaan mempunyai fleksibilitas dan
Pengembangan Hipotesis Pengaruh
Profitabilitas
Terhadap
mendapatkan
dana
(Wahidahwati, 2002). Hal ini berarti
Kebijakan Deviden Tunai Pihak
kemampuan
manajemen
akan
perusahaan mudah mendapatkan dana,
membayarkan dividen untuk memberi
baik melalui penjualan saham maupun
sinyal mengenai keberhasilan perusahaan
melalui hutang. Perusahaan dengan ukuran
membukukan profit (Wirjolukito et al.,
besar
2003).
Sinyal
memperoleh hutang karena perusahaan
bahwa
kemampuan
tersebut
menyimpulkan
akan
lebih
mudah
untuk
besar biasanya mempunyai asset yang
membayar dividen merupakan fungsi dari
lebih banyak yang sesuai dengan colleteral
keuntungan.
demikian
hypothesis. Dampak dari keputusan pihak
profitabilitas mutlak diperlukan untuk
manajemen perusahaan, deviden yang
perusahaan apabila hendak membayarkan
akan dibagikan menjadi relatif lebih kecil.
dividen.
Pendapat ini terbukti dari hasil penelitian
Pada
perusahaan
biasanya
Dengan
prinsipnya
profitabilitas
yang dilakukan oleh Faisal (2003). Oleh
merupakan kemampuan perusahaan dalam
karena itu, hipotesis kedua penelitian ini
memperoleh
adalah:
keuntungan
(Riyanto,
2001:45). Ini memberikan arti semakin
H2 : terdapat pengaruh signifikan ukuran
tinggi profit yang diperoleh perusahaan,
perusahaan
maka semakin tinggi deviden yang akan di
jumlah dividen
terhadap kebijakan
terima oleh para investor dan begitu juga Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
5
profitabilitas
Penelitian Terdahulu Faisal dengan
melakukan
judul
(2003)
penelitian
dengan
tidak
mempengaruhi
kebijakan deviden.
judul
Eva
Otarina
(2004)
dan
penelitian Pengaruh Arus Kas Terhadap
menyimpulkan bahwa kebijakan deviden
Jumlah Pembagian Deviden Perusahaan
suatu
Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Hasil
profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio
penelitian
likuidtas, tetapi ukuran perusahaan tidak
ini
menyimpulkan
bahwa
perudahaan
memiliki
memperkirakan
pembagian
terhadap kebijakan deviden. Rahhmawati
deviden. Wirjolukito, A. Yanto, H. dan
(2005) juga melakukan penelitian yang
Sandy(2003) dan
hasil penelitiannya
sama dan menyimpulkan bahwa tingkat
disimpulkan bahwa current ratio dan
pengembalian investasi berupa deviden
return on equity
dipengaruhi oleh profitabilitas, likuiditas,
tidak berpengaruh
terhadap pembagian deviden.
sementara
Fauzan (2004) juga melakukan
yang
oleh
informasi tentang arus kas berguna bagi jumlah
pengaruh
ditentukan
variabel
mempengaruhi
tingkat
hutang
investasi.
likuiditas, rentabilitas perusahaan terhadap
Bahan dan Metode Penelitian
pembayaran
Lokasi Penelitian
perusahaan
tidak
pengembalian
penelitian mengenai pengaruh arus kas,
deviden
signifikan
manufaktur yang go public di Bursa Efek
Penelitian dilakukan di Pusat Informasi
Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan
Pasar Modal (PIPM) yang dikenal dengan
bahwa rasio produktivitas, current ratio
IDX dan beralamat di Jl.Jendral Sudirman
dan return on equity berpengaruh terhadap
No.73 Pekanbaru.
devidend payout ratio. Michell Suharlli
Variabel Penelitian
(2007) melakukan penelitian dengan judul
Penelitian ini menggunakan 3 (tiga)
Pengaruh Profitability Dan Investment
jenis variabel, yaitu :
Opportunity
a. Variabel
Set
Terhadap
Kebijakan
dependen
(Y).
Dalam
Dividen Tunai Dengan Likuiditas Sebagai
penelitian ini yang menjadi variabel
Variabel
Perusahaan
dependen adalah kebijakan deviden
Costumer Goods Yang Terdaftar Di BEI.
tunai. Pengukuran variabel kebijakan
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
deviden ini digunakan nilai deviden
Investment
payout ratio. Karana menurut Naveli
Moderator
Pada
Opportunity
memang
mempengaruhi kebijakan deviden dengan
(2000:89),
salah
satu
kebijakan
yang dimoderasi oleh likuiditas sementara
deviden adalah dividend payout ratio yaitu kebijakan yang membagikan
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
6
deviden secara tetap dalam persentase
Jumlah laba bersih Jumlah aktiva perusahaan
ROE
atau rasio tertentu. b. Variabel independent, dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel bebas
b) Ukuran Perusahaan (X2). Variabel ini diukur dengan rata-rata jumlah
yaitu : a) Profitabilitas kemampuan
(X1)
merupakan
perusahaan
dalam
memperoleh laba, dalam penelitian
nilai kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan
(total
aktiva)
(Baridwan, 2007)
ini nilai profitabilitas ditentukan dengan nilai ROE yan dihitung
Model Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka
dengan :
kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Profitabilitas (X1) Kebijakan Deviden (Y) Ukuran Perusahaan (X2)
Dependen Variabel
Independen Variabel
Sumber : Data Olahan Sendiri Gambar 1 : Model Penelitian
2. Perusahaan listing selama periode
Populasi dan Sampel Populasi
dalam
penelitian
ini
penelitian yaitu 2007-2012
adalah 138 perusahaan Manufaktur yang
3. Perusahaan tidak mempunyai data
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
yang lengkap terkait variabel-variabel
2007-2012
yang akan di teliti selama periode
dengan
pertimbangan
penentuan sampel adalah sebagai berikut :
analisa
1. Perusahaan tergolong dalam kategori
4. Perusahaan
industri manufaktur
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
menyajikan
laporan
keuangan selama periode analisa.
7
Menurut pertimbangan dan kriteria di atas, Y = Kebijakan Deviden X1 = Profitabilitas X2 = Ukuran Perusahaan
maka sampel dalam penelitian ini hanya menggunakan 30 perusahaan manufaktur. Jenis dan Sumber Data
a. Uji F
Data pada penelitian ini adalah data
Uji F bertujuan untuk mengatahui
sekunder yaitu data yang diperoleh dalam
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas
bentuk sudah jadi dalam bentuk tabel,
terhadap variabel terikat secara simultan.
laporan dan informasi internet dan dari
b. Koefisien Determinasi (R2)
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang
Koefisien determinasi (R2) adalah
diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia.
sebuah
Teknik Pengumpulan Data
persentase pengaruh variabel independen
Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data
adalah
metode
koefisien
terhadap
variabel
yang
menunjukkan
dependen.
Semakin
besar nilai koefisien determinasi, semakin
dokumentasi
baik
Uji Asumsi Klasik
menjelaskan variabel dependennya, yang
Model regresi akan menghasilkan
variabel
independent
berarti persamaan regresi baik digunakan
estimator tidak bias yang baik jika
untuk
memenuhi asumsi klasik yaitu bebas
dependen. (Iqbal, 2003 : 116).
autokorelasi,
c. Uji t
multikolinearitas,
dan
heterokedastisitas serta pola distribusi data
dalam
mengestimasi
nilai
variabel
Uji t bertujuan untuk mengetahui
harus normal.
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Analisa Data
terikatnya secara parsial.
Untuk
menguji
hipotesis
dan
menyatakan kejelasan tentang kekuatan
HASIL
variabel
penentu
PEMBAHASAN
deviden
dalam
terhadap penelitian
kebijakan ini
adalah
Regresi Linerar Berganda. Y = a + β1X1 + β2X2
PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Hasil pengujian normalitas data
Dimana : Tabel 1 : Hasil Pengujian Normalitas
dapat dilihat pada Tabel 1.
Variabel Asym. Sig 2-Tailed Kebijakan Dividen 0.309 Profitabilitas 0.754 Ukuran Perusahaan 0.321 Sumber : Hasil Pengolahan Data
Alpha 5% 0.05 0.05 0.05
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
DAN
Keterangan Data normal Data normal Data normal
8
Pada tabel 1 diketahui bahwa nilai
mengikuti
pola
distribusi
normal.
Asym-sig (2-tailed) untuk semua variabel
Pengujian normalitas juga dapat dilakukan
lebih besar dari alpha 5%, ini disimpulkan
dengan menggunakan kurva normalitas,
semua data dari variabel yang diteliti
dan hasilnya disajikan pada gambar 1 :
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kebijakan Deviden Tunai (Y)
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 1 : Kurva Uji Normalitas
Dari kurva tersebut terlihat bahwa data
dari
semua
variabel
menyebar
Pengujian
mulitkolinearitas
dilakukan
dengan
disepanjang garis lurus, dengan demikian
korelasi.
Dari hasil pengolahan data
berarti bahwa data terdistribusi normal.
diperoleh koefisien korelasi antar sesama
b. Uji Multikolinearitas
melihat
koefisien
variabel bebas sebagai disajikan pada tabel 2.
Tabel 2 : Koefisien Korelasi Variabel Profitabilitas (X1) Profitabilitas (X1) 1.000 Ukuran Perusahaan (X3) 0.127 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil di atas telihat bahwa tidak terjadi kasus multikolineritas, karena
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
Ukuran Perusahaan (X2) 0.127 1.000
nilai korelasi untuk semua variabel rendah atau lebih kecil dari 50%.
9
Dari
c. Autokorelasi
hasil
pengolahan
data
diperoleh nilai DW sebesar 1.824. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 : Tabel 3 : Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1.221 Sumber : Hasil Pengolahan Data Nilai DW berada antara -2 dengan
Keterangan Tidak terjadi autokorelasi d. Uji Heterokedastisitas
2, atau besar dari -2 dan kecil dari 2. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi kasus
Hasil pengolahan data diperoleh pada
gambar
2
berikut
ini
:
autokorelasi dalam model analisa yang digunakan pada penelitian ini.
Scatterplot
Dependent Variable: Kebijakan Deviden Tunai (Y)
Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 2 : Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari hasil terlihat bahwa data menyebar membentuk memberikan
secara
acak
sebuah pola arti
atau
tidak
Pengujian Hipotesis a. Analisa Regresi Linear Berganda Berdasarkan
yang dapat
(variance
bersifat
homogen), dengan demikian disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam
SPSS
17.00
for
hasil windows
perhitungan diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
penelitian ini memenuhi asumsi klasik.
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
10
Tabel 4 : Hasil Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien t hitung Konstanta 14.552 Profitabilitas (X1) 0.455 3.824 Ukuran perusahaan (X2) 2.273 1.868 2 2 R = 0.769 R = 0.591 Adj R = 0.518 Sumber : Data Olahan
ditentukan
b. Koefisien Determinasi (R2)
oleh
variabel
profitabilitas
(R2)
(ROE) dan ukuran perusahaan, sedangkan
memberikan gambaran seberapa besar
sisanya sebesar 48.2% lagi ditentukan oleh
kontribusi dari variabel bebas terhadap
faktor lain di luar model. Hasil ini
variabel terikat dari sebuah model regresi
memberikan
linear berganda. Menurut Santoso (2003)
kebijakan
semakin tinggi nilai R2 berarti semakin
manufaktur sebagian besar ditentukan oleh
baik model yang digunakan dan begitu
rasio profitabilitas dan ukuran perusahaan.
juga sebaliknya. Dari
c. Uji F (Uji Simultan)
Koefisien
diketahui
bahwa
determinasi
nilai
tabel 4 di atas
bahwa
perubahan
pada
perusahaan
dividen
Anjusted
Berdasarkan hasil pengolahan data
adalah sebesar
diperoleh hasil uji F dari perhitungan
0.518. Nilai ini memberikan arti bahwa
ANOVA Tabel seperti yang tersaji pada
variasi
Table 5.
Koefisien Determinasi
tinggi
dari
arti
rendahnya
kebijakan
pembagian dividen tunai sebesar 51.8% Tabel 6 : Tabel ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
45.148
2
Residual
865.920
135
Total
915.068
137
F
22.574 3.519
Sig. .028
a
6.414
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas b. Dependent Variable: Kebijakan Deviden
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 4 di atas di ketahui nilai F hitung sebesar 3.519 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.028. Kemudian nilai
demikian Ho di tolak dan Ha diterima pada tingkat keyakinan 95%. d. Uji t (Uji Parsial)
F tabel pada alpha 5% dan df1 = 2 dan df2 = 137 diperoleh angka 2.712. Dengan
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 6.
11
Tabel 6 : Hasil Uji t Variabel t hitung Sig Profitabilitas 3.824 0.013 Kesemp. Investasi 1.868 0.048 Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 6 diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel profitabilitas adalah
t tabel 1.663 1.663
Kesimpulan Pengaruh Signifikan Pengaruh Signifikan
daya tarik investor sebelum menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan. Besar
3.824 > 1.663, dapat dikatakan bahwa variabel profitabilitas (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
tunai
pada
perusahaan
atau kecilnya deviden yang dibagikan oleh manajemen kepada para pemegang saham ditentukan oleh banyak faktor, salah
manufaktur. Nilai t hitung untuk variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar 1.868 > 1.663. Sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
satunya adalah profitabilitas yang diterima oleh perusahaan. Profitabilitas menurut Munawir (2005:33) adalah kemampuan
dari variabel ukuran perusahaan (fixed assets) terhadap kebijakan dividen tunai
perusahaan
Profitabilitas
terhadap
Kebijakan Deviden
Profitabilitas terhadap perusahaan kecilnya
manajemen akan membayarkan dividen untuk
hasil
penelitian
berpengaruh
signifikan
Kebijakan manufaktur kebijakan
laba
Hal ini menjelaskan bahwa pihak
2. Pembahasan
Berdasarkan
menghasilkan
selama periode tertentu.
pada perusahaan manufaktur.
Pengaruh
dalam
Deviden
pada
artinya
besar
deviden
tunai
dipengaruhi oleh rasio ROE dari masingmasing perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Deviden salah satu
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
memberi
keberhasilan
sinyal
perusahaan
mengenai membukukan
profit (Wirjolukito et al., 2003). Sinyal tersebut
menyimpulkan
bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen keuntungan.
merupakan Dengan
fungsi
dari
demikian
profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan
12
dividen. Pada prinsipnya profitabilitas
terhadap besar kecilnya kebijakan dividen
merupakan kemampuan perusahaan dalam
tunai
memperoleh
(Riyanto,
manufaktur yang terdaftar di BEI. Faktor
2001:45). Sementara deviden merupakan
kedua mempengaruhi kebijakan deviden
pembagian
keuntungan
(profit)
oleh
adalah ukuran perusahaan. Perusahaan
manajemen
perusahaan
kepada
para
yang besar tentu dapat lebih mudah
investor
keuntungan
dalam
suatu
periode.
dari
masing-masing
perusahaan
Ini
mengakses
pasar
memberikan arti semakin tinggi profit
kemudahan
tersebut
yang diperoleh perusahaan, maka semakin
perusahaan mempunyai fleksibilitas dan
tinggi deviden yang akan di terima oleh
kemampuan
para investor dan begitu juga sebaliknya,
(Wahidahwati, 2002). Hal ini berarti
semkin rendah profit yang diperoleh oleh
perusahaan mudah mendapatkan dana,
perusahaan maka akan semakin rendah
baik melalui penjualan saham maupun
pula deviden yang diterima para investor.
melalui hutang. Perusahaan dengan ukuran
Hasil penelitian ini juga membuktikan
besar
terdapatnya pengaruh signifikan dari pada
memperoleh hutang karena
profitabilitas terhadap kebijakan deviden.
besar biasanya mempunyai asset yang
Pendapat ini sesuai dengan hasil penelitian
lebih banyak yang sesuai dengan colleteral
yang dilakukan oleh Wirjolukito et al.
hypothesis
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Berdasarkan
maka
Menurut
akan
Suad
mengalami
berarti
dana
lebih
mudah
perusahaan
(2000:151) perkembangan
penelitian
yang pesat maka pihak manajemen lebih
Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan
cendrung menambah modal perusahaan,
terhadap
Artinya
dengan tujuan untuk memperbesar skala
variabel ukuran perusahaan berpengaruh
usaha atau skala perusahaan dan begitu
Kebijakan
hasil
Karena
mendapatkan
biasanya
perusahaan
Kebijakan Deviden
modal.
Deviden
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
13
juga sebaliknya. Dampak dari keputusan pihak manajemen perusahaan, deviden
perusahaan
sebelum
melakukan
keputusan investasi terkait dengan tingkat pengembalian yang berupa
yang akan dibagikan menjadi relatif lebih kecil. Pendapat ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Faisal
dividen perusahaan 2. Sebaiknya
pihak
perusahaan
selalu
manajemen memperhatikan
rasio-rasio keuangan yang mampu (2003). Hasil penelitian ini juga sudah membuktikan
terdapatnya
pengaruh
signifikan dari ukuran perusahaan terhadap
mempengaruhi kebijakan dividen tunai seperti
profitabilitas
dan
ukuran
perusahaan serta likuidtas, karena hal ini dapat merangsang para investor
kebijan deviden.
untuk
menanamkan
modalnya
diperusahaan tersebut. 3. Saran untuk penelitian selanjutnya
KESIMPULAN DAN SARAN
adalah
Kesimpulan 1. Profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan secara parsial
dan
simultan
terhadap
kebijakan deviden pada perusahaan
menggunakan
variabel
independent yang lebih banyak lagi untuk menghasilkan hasil penelitian yang komperhensif. Di samping itu pemilihan sampel sebaiknya
lebih
banyak lagi.
manufaktur. 2. Profitabilitas dan ukuran perusahaan dengan kebiajakan deviden memiliki hubungan kuat positif yang dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. 3. Profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki terhadap
kontribusi kebijakan
yang
besar
deviden
pada
perusahaan manufaktur. Saran 1. Sebaiknya investor,
para analis,
investor, dan
calon
pemerhati
DAFTAR PUSTAKA Copeland T.E dan J.F.Weston, 2000, Financial Theory and Corporate Policy, 3rd Edition. AddisonWesley Publishing Company Faisal, 2003, Pengaruh Arus Kas Terhadap Jumlah Pembagian Deviden Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Kresten Petra. Husnan, Suad, 2000, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UUP- AMP YKPN.
investasi, agar selalu memperhatikan variabel
profitabilitas
dan
ukuran
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
Michell
Suharlli, 2007, Profitability Dan
Pengaruh Investment
14
Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Moderator Pada Perusahaan Ostumer Goods Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, no. 1, Mei 2007: 9-17 Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Indonesia”.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Universitas
Katolik
Indonesia Atma Jaya.
Naveli, Raymond P., 2000. Fundamentals of Managerial Finance. Cincinnati Ohio: South Western Publishing Ross, S.A., 2003. “The Determination Offinancial Structure: The Incentive Signaling Approach”. Bell Journal of Economics. 8: 2340. Sharma, S., R.M. Durand, dan O., Gurarie. August 1999 “Identification and Analysis of Moderator Variables”. Journal of Marketing Research. Stice, E.K., Stice, J.D., dan Skousen, K.F., 2005.Intermediate Accounting, 15th Edition, South-Western Publishing Co. Cincinati. Ohio. Suharli, M., 2004. Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen. Tesis Magister Akuntansi (Tidak Dipublikasikan). Jakarta. Wirjolukito, A. Yanto, H. dan Sandy. 2003.
“Faktor-Faktor
Yang
Merupakan Pertimbangan Dalam Keputusan Pembagian Dividen: Tinjauan Persinyalan Perusahaan
Terhadap Dividen Go
Teori Pada
Public
Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014
Di
15