PENGARUH PERINGKAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM KONVENSIONAL INDONESIA
TUGAS AKHIR
Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3
Diajukan Oleh :
DEDEK SETIAWAN NIM 1205071018
PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015
ABSTRAK
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap profitabilitas perusahaan perbankan Indonesia, rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI), teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan sumber data skunder. Jenis data yang dipilih adalah cross section. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan regresi linier sederhana dengan menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dan software SPSS versi 22. Penelitian ini menunjukan bahwa good corporate governance (GCG) berpengaruh signifikan positif terhadap return on equity (ROE) yang dapat dibuktikan dari hasil analisis korelasi sebesar 0,674, koefisien determinasi sebesar 0,455 atau 45,5%, dan dari hasil Uji T dan Uji F yang menjelaskan bahwa antara variabel X (GCG) dengan variabel Y (ROE) memiliki hubungan yang kuat juga signifikan dan variabel Y (ROE) dapat dijelaskan oleh variabel X (GCG).
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Return on Equity (ROE)
ABSTRACT
The aim of this research is to find out the effect of good corporate governance toward profitability corporate banking companies in Indonesia. Profitability ratio used in this research is return on equity (ROE). This ratio used to measure bank management ability in managing capital provided to produce earning after tax. The kind of samples used in this research in banking companies listed in Indonesia stock exchange. Sampling was used as sampling jenuh technique. Data collection in this research used is documentation technique with secondary data. The kind of data choosed is cross section. This research use descriptive analysis method and simple linear regression with Microsoft excel 2007 and SPSS version 22 software. The research results shows that GCG have significant positive impact on ROE. Could be proved by the result of correlation analysis in the amount of 0.674, coefficient of determination is obtained by 0.455 or 45.5%, T test and F test explain that X variable (GCG) and Y variable (ROE) have significant and Y variable can be explain by X variable.
Keywords : Good Corporate Governance, Return on Equity (ROE)
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan kekuatan dan pertolongan kepada penulis, sehingga penulis diberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang penulis beri judul PENGARUH PERINGKAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM KONVENSIONAL INDONESIA.
Adapun maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai selah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma 3 Program Studi Perbankan dan Keuangan, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Medan. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, masukan dan kontribusi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapan terimakasih kepada : 1. M. Syahruddin, ST., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Darwin S.H Damanik, S.E., M.Si Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Medan. 3. Parjuangan Pardosi, S.E., M.Si Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Medan. 4. Enny Segarahati Barus, S.E., M.Si Kepala Program Studi Perbankan dan
Keuangan Politeknik Negeri Medan. 5. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan kasih sayang, perhatian, doa,
dan nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. 6. Rizal Agus, S,E.,M. Sc., Sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menerima dan membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu. 7. Diena Fadhilah, S.E., M.Si., Sebagai Dosen Pembimbing Pendamping. 8. Marlya Fatira, AK., S.E, M. Si., Sebagai Dosen Wali Kelas BK-6B. 9. Seluruh Staf Pengajar Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan
bimbingan dan pengetahuannya. 2
10. Seluruh sahabat-sahabat BK-6B yang sudah sama-sama berjuang mulai dari
awal semester sampai saat ini yang selalu mendukung dan membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga Allaw SWT senantiasa memberikan rahmatnya kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini masih jauh dari yang diharapkan dan masih sangat sederhana. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Medan, Penulis,
Agustus 2015
Dedek Setiawan NIM 1205071018
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR …………………………………………………
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………
iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………...
vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..
vii
LAMPIRAN ……………………………………………………………
viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul …………………….…………..….
1
1.2 Perumusan Masalah …………………………………..…………….
5
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………….…………..
5
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………….…………
5
1.5 Hipotesis …………………………………………………..………...
5
1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ………………..……….
5
1.6.1 Pengumpulan Data ………………………………………..…….....
5
1.6.2 Pengolahan Data ………………………………………………......
6
1.6.3 Populasi, Sampel dan Data …………………………………..……
8
1.7 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Tugas Akhir …………………..……
10
BAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1 Pengertian, Pengelompokan, dan Kegiatan Perbankan .……..........…
12
2.1.1 Kinerja Perbankan Indonesia ………………………………........… 18 2.1.2 Sumber Dana Bank ……………………………………….……….. 20 2.2 Good Corporate Governance ………………..…………………...…. 23
2
2.2.1 Asas - Asas Good Corporate Governance ………………………… 24 2.2.2 Good Corporate Governance di Lingkungan Perbankan .......…….. 28 2.3 Penciptaan Situasi Kondusif untuk melaksanakan Good Corporate Governance ………................................................................................ 29 2.3.1 Peranan Negara ………………………………………………......… 29 2.3.2 Peranan Dunia Usaha ……………………………………..……..…. 30 2.3.3 Peranan Masyarakat …………………………………….….........…. 31
BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 3.1 Pengertian Bank, Good Corporate Governance dan Manfaat Good Corporate Governance ……………...................................................… 32 3.2 Tahap – Tahapa Penerapan Good Corporate Gavernance …..………. 34 3.3 Indikator dan Self Assesment Good Corporate Governance ………… 36 3.4 Organ Perusahaan yang Terlibat Corporate Governance .…………... 42 3.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham …………………..…………..…… 42 3.4.1.1 Prinsip Dasar ……………………………………….……………. 42 3.4.1.2 Pedoman Pokok Pelaksanaan …………….……………………… 43 3.4.2 Dewan Komisaris dan Direksi ………………….…………..……… 44 3.4.2.1 Prinsip Dasar ………………………………………….………..… 44 3.4.2.2 Pedoman Pokok Pelaksanaan …………….…………………….… 45 3.4.3 Dewan Komisaris …..……………………..…………………..…… 45 3.4.3.1 Prinsip Dasar …………………………………………………...… 45 3.4.3.2 Pedoman Pokok Pelaksanaan ………….……………………….… 46 3.4.4 Dewan Direksi ..…..………………………………………………… 47 3.4.4.1 Prinsip Dasar ……………………...………………………..…….. 47 3.4.4.2 Pedoman Pokok Pelaksanaan ………………………………..…… 48 3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……………………… 48 3.5.1 Good Corporate Governance ……….……………………………… 48 3.5.2 Profitabilitas ………………………………………………………… 49 3.6 Penelitian Terdahulu ………………………………………………… 49 3.7 Kerangka Pemikiran ……………………..………………………...… 50
2
BAB 4 HASIL PENGOLAHAN DAN PENGUMPULAN DATA 4.1 Pengumpulan Data …………………………………………..………. 52 4.2 Pengolahan Data …………………………………………….………. 54 4.3 Proses dan Hasil Analisis …………………………………….……… 55 4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana …………………………...……… 56
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Deskriptif ………………………………………………. 58 5.2 Pembahasan Regresi Linier Sederhana ……………………...……….. 62
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ……………………………………………………….……. 68 6.2 Saran ……………………………………………………………….... 69
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
2
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Judul
Halaman
1.1
Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir ………………………... 10
3.1
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment GCG ....
3.2
Daftar Peringkat Good Corporate Governance ………….……… 41
3.3
Nilai Komposit Self Assessment ………………………….……… 42
3.4
Daftar Peringkat Good Corporate Governance ………….……… 50
3.5
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Return On Equity (ROE) … 51
4.1
Data Peringkat Bank Umum Konvensional ……………………... 52
4.2
Data Laba Setelah Pajak dan Total Ekuitas …………….…….….. 53
4.3
Return On Equity (ROE) ………………………………….……... 54
4.4
Statistika Deskriptif ……………………………………..……….. 56
4.5
Hasil Analisi Korelasi …………………………………..………... 56
4.6 4.7 5.1 5.2 5.3 5.4
Hasil Uji T ……………………………………………………….. Hasil Uji F ……………………………………………………….. Pembahasan Statistika Deskriptif ………………………………... Pembahasan Analisi Korelasi ……………………………………. Pembahasan Uji T ………………………………………………... Pembahasan Uji F ………………………………………………...
2
40
57 57 62 63 65 66
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Judul
Halaman
2.1
Kegiatan Perbankan …………………………………………........ 16
2.2
Sumber Dana Bank ………………………………………………. 21
3.1
Kerangka Pemikiran …………………………………………....... 50
5.1
Hubungan Korelasi ………………………………………………. 61
2
LAMPIRAN
Lampiran I
Descriptive Statistics, Correlations, Variables Entered/Removeda.
Lampiran II
Model Summaryb, Coefficientsa, ANOVAa.
Lampiran III Residuals Statisticsa
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan terbaru telah membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen baru, good corporate governance (GCG) untuk memastikan bahwa manajemen telah berjalan dengan baik (Kaihatu, 2006:1), yang dapat membantu dalam pengelolah dan penataan perusahaan. Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate Governance (GCG) semakin populer. Tak hanya populer, istilah tersebut juga ditempatkan di posisi terhormat. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG (Daniri, 2005, dalam Kaihatu, 2006:1). Kegagalan tersebut dapat disebabkan dari minimnya pelaporan kinerja keuangan, kurangnya pengawasan atas aktivitas manajemen oleh Dewan Komisaris dan Auditor, serta kurangnya intensif eksternal untuk mendorong terciptanya efisiensi di perusahaan melalui persaingan yang fair.
Lemahnya penerapan corporate governance inilah yang menjadi pemicu utama terjadinya berbagai skandal keuangan pada bisnis perusahaan. Banyak pihak yang mulai berpikir bahwa penerapan corporate governance menjadi suatu kebutuhan di dunia bisnis sebagai barometer akuntabilitas dari suatu perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) juga untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan terhadap
1
2
semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Dari berbagai hasil pengkajian yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset independen nasional dan internasional, menunjukkan rendahnya pemahaman terhadap arti penting dan strategi penerapan prinsip-prinsip GCG oleh pelaku bisnis di Indonesia. Selain itu, budaya organisasi turut mempengaruhi penerapan GCG di Indonesia.
Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Doddy, 2007:2). Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang semakin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya, forum for corporate governance in Indonesia (FCGI, 2003). Corporate governance juga membantu menciptakan iklim kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien dan berkesinambungan di sektor korporasi (Tjondro, 2011:1).
Penerapan good corporate governance juga menjadi permasalahan yang penting dalam dunia perbankan. Semenjak krisis keuangan yang melanda Indonesia tahun 1997 telah menghancurkan berbagai sendi perekonomian salah satunya perbankan yang mengakibatkan krisis perbankan terparah dalam sejarah perbankan nasional yang menyebabkan penurunan kinerja perbankan nasional. Penerapan good corporate governance ini dinilai dapat memperbaiki citra perbankan yang sempat buruk, melindungi kepentingan stakeholder serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan etika-etika umum pada industri perbankan dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat.
3
Selain itu penerapan good corporate governance di dalam perbankan diharapkan dapat berpengaruh terhadap kinerja perbankan, dikarenakan penerapan corporate governance ini dapat meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko akibat tindakan pengelolaan yang cenderung menguntungkan diri sendiri.
Seiring dengan tuntutan penerapan GCG pada sektor perbankan, maka pada tahun 2006 Bank Indonesia menggagas peraturan yang secara khusus mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan GCG di Bank Umum. Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang kembali disempurnakan melalui PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Peraturan tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan GCG pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada lima
prinsip
(accountability),
dasar
yakni
pertanggung
keterbukaan jawaban
(transparency), (responsibility),
akuntabilitas independensi
(independency), dan kewajaran (fairness). Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
Nasution dan Doddy (2007:18) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan corporate governance terhadap tindak manajemen laba yang terjadi di perusahaan perbankan. Dari hasil pengujian regresi linear berganda ditemukan bahwa secara individual, komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan. Hal ini menandakan bahwa mekanisme corporate governance yang diajukan melalui keberadaan pihak independen dalam dewan komisaris mampu mengurangi tindak manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan perbankan. Selain itu disimpulkan pula bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan. Mekanisme corporate
4
governance ini bisa mengurangi praktik manajemen laba di dalam pengelolaan manajemen perusahaan perbankan. Untuk itu dewan komisaris yang lebih sedikit jumlahnya lebih efektif dalam mengurangi tindak manipulasi laba, karena jumlah personel yang sedikit dalam badan ini dapat menghambat munculnya masalah keagenan yang bila dibiarkan akan berdampak pada kurangnya pengawasan terhadap manajemen untuk melakukan manajemen laba.
(Nasution dan Doddy, 2007:18) Keberadaan komite audit dalam perusahaan perbankan ternyata juga mampu mengurangi manajemen laba dalam perusahaan, hal ini terbukti dengan hasil pengujian secara parsial variabel keberadaan komite audit terhadap akrual kelolaan yang menunjukkan bahwa pengaruh negatif variabel ini signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa komite audit telah melaksanakan tugasnya dengan baik dengan memenuhi tanggung jawabnya, diantaranya memastikan jalannya perusahaan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, operasi perusahaan telah dijalankan secara beretika, dan pengawasan yang efektif terhadap bentrokan kepentingan dan kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Bisa diambil kesimpulan bahwa komite audit telah menjalankan tugasnya secara efektif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mekanisme corporate governance telah efektif mengurangi manajemen laba perusahaan perbankan. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Doddy dapat diketahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi manajemen laba pada industri perbankan. Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen yang dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan (Setiawati, 2002 dalam Guna, 2010:55).
Masih dalam penelitian Nasution dan Doddy yang menjelaskan good corporate governance merupakan suatu konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan berlandaskan kepada kerangka peraturan. Dari penjelasan yang dikemukakan oleh Nasution dan Doddy tersebut dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
5
penerapan GCG yang baik merupakan salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan perbankan. Salah satu metode yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas yang dalam hal ini menggunakan return on equity (ROE). Namun pada praktiknya, perusahaan perbankan khususnya bank umum konvensional telah menerapkan GCG dengan baik, tetapi return on equity (ROE) cenderung mengalami fluktuatif dan bahkan mengalami penurunan.
Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui apakah
peringkat
Good
Corporate
Governance
berpengaruh
terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang telah go public khususnya Bank Umum Konvensional Indonesia dengan judul PENGARUH PERINGKAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM KONVENSIONAL INDONESIA.
1.2 Perumusan Masalah Sanusi (2014:26) mengatakan bahwa perumusan masalah harus dirumuskan mempergunakan kalimat pertanyaan. Untuk itu penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh peringkat good corporate governance terhadap profitabilitas pada bank umum konvensional di indonesia ?
1.3 Tujuan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh peringkat good corporate governance terhadap profitabilitas pada bank umum konvensional di Indonesia tahun 2014.
6
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1
Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan yang diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta kepustakaan dibidang tata kelolah perusahaan yang baik dan benar (good corporate governance).
2
Sebagai sumber referensi bagi para pembaca tentang bagaimana melakukan tata kelolah perusahaan yang baik dan benar guna menciptakan laba pada perusahaan dan meminimalisir kegiatan manajemen laba.
1.5 Hipotesis Berikut ini adalah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Peringkat GCG berpengaruh positif signifikan terhadap ROE H2 : Peringkat GCG berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE
1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.6.1 Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi, dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan (Anwar, 2011:114), yang artinya teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara melihat dokumen atau data dari perusahaan yang dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisa lebih lanjut untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai objek penelitian.
1.6.2
Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode regresi linier sederhana dan statistik daskriptif. Menurut Umar (2002:87) regresi linier sederhana jika terdapat data dari dua variable penelitian yang sudah diketahui variable bebas X (independent) dan variable terikat Y (dependen), akan dihitung atau dicari nilai-nalai Y yang lain berdasarkan nilai X yang diketahui. Sedangkan
7
statistik daskriptif menurut sugiono (2008:206) adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Menurut Umar (2002:90) metode regresi linier sederhana dapat menggunakan rumus :
Y = a + bX Dimana : Y = variable tidak bebas (Profitabilitas) X = variable bebas (Good Corporate Governance) a = nilai intercept b = koefisien arah regresi
Nilai a dihitung dengan rumus : =
∑Y ( ∑ n ∑
) − ∑ X ∑ XY − ( ∑ X )
Nilai b dihitung dengan rumus : =
n ∑ XY − ∑ X ∑ Y n ∑ − ( ∑X )
Penelitian ini menggunakan penjelasan korelasi, Menurut (Umar, 2003 : 154) korelasi merupakan penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable yang berbeda dalam suatu populasi. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
r=
∑ ( ∑
∑ ∑
– (∑ ) ) ( ∑
– (∑ ) )
Nilai koefsien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut (Umar, 2003 : 154)
8
1. Jika nilai r > 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X (independen), makin besar pula nilai variabel Y (dependen), atau makin kecil nilai variabel X (independen), makin kecil pula nilai variabel Y (dependen). 2. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X (independen), makin besar nilai variabel Y (dependen), atau mangkin besar nilai variabel X (independen), mangkin kecil pula nilai variabel Y (dependen). 3. Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X (independen) dengan variabel Y (dependen). 4. Jika nilai r = 1 atau r = -1 artinya telah terjadi hubungan linier sempurna, yaitu berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang mengarah ke angka 0, maka garis semangkin tidak lurus.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu statistik yaitu Microsoft Office Excel 2007 dan Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 22. Dalam Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 22 penulis menggunakan koefisien determinasi, uji T, dan uji F. Koefisien Determinasi yaitu memberikan persentase variasi total dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh hanya satu variabel bebas (X), Sanusi (2014:136). Yang memiliki arti bahwa seberapa besar kemampuan variable independen menjelaskan variable dependen. Uji T dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masingmasing variabel bebas (Good Corporate Governance) terhadap variabel terikat (Return on Equity), Sanusi (2014:138). Sedangkan uji F berhubungan erat dengan nilai koefisien determinasi (R2) maka pada saat melakukan uji F, sesungguhnya menguji signifikansi koefisien determinasi (R2), uji F yang signifikan menunjukan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan sekian persen oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah benar–benar nyata dan bukan terjadi karena kebetulan (Sanusi, 2014:137).
9
1.6.3
Populasi, Sampel dan Data
1. Populasi Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel (Umar, 2002:95). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan khususnya bank umum konvensional yang terdaftar dalam Bursa Efek Idonesia (BEI) pada tahun 2014 sebanyak 30 bank umum konvensional dan seluruh populasi akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian.
2. Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi (Umar, 2002:95). Jenis sampel yang digunakan adalah sampeling jenuh, menurut Nasution (2001:100) sampeling dikatakan jenuh (tuntas) bila seluruh populasi dijadikan sampel.
3. Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section, data cross section adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar, 2002:83). Sedangkan menurut Suliyanto (2005:134) data cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa objek dengan tujuan menggambarkan keadaan. Data cross section didapat dari website perusahaan, data berupa laporan tahunan (2014) yang merupakan data publikasi masing-masing bank.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu statistik yaitu Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 22 untuk menganalisis data. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan (Umar, 2002:174). Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return on Equity (ROE).
10
1.7 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir tahun 2015 NO
Kegiatan
Bulan/Minggu Mei 3 4
1
Juni 2 3
4
1
Juli 2 3
4
1
Agustus 2 3 4
September 1 2
1 2
Persiapan Pengumpulan Data 3 Tabulasi dan Analisa Data 4 Menyusun Konsep Tugas Akhir 5 Konsultasi Kepada Pembimbing 6 Sidang Tugas Akhir 7 Perbaikan Laporan Tugas Akhir 8 Penggandaan Laporan Sumber: Pedoman Tugas Akhir tahun 2015
1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, penulis membutuhkan waktu 1 minggu untuk menentukan judul apa yang akan dibahas penulis dalam penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana penulis mencari dan mengumpulkan informasi dan data dari website masing-masing Bank Umum Konvensional sebagai sumber informasi skunder. Pada tahap ini dibutuhkan waktu selama 2 minggu.
3. Tahap Tabulasi dan Analisis Data Untuk tahap tabulasi dan analisis data penulis membutuhkan waktu 2 minggu, karena penelitian ini dianalisis dengan metode statistik deskriptif dengan
11
menyajikan data statistik deskriptif, korelasi, dan determinasi. Sehingga, penulis tidak menemui kesulitan dalam analisi data.
4. Tahap Menyusun Konsep Laporan Penulisan tugas akhir dilakukan sesuai dengan konsep yang ditetapkan pada Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jurusan Akuntansi Prodi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan 2015. Demi kesempatan penelitian ini, penulis juga dibimbing dan diarahkan oleh dosen pembimbing.
5. Tahap Konsultasi pada Dosen Pembimbing Tahap ini adalah tahap dimana penulis melakukan konsultasi mengenai penulisan tugas akhir pada Dosen Pembimbing.
6. Tahap Sidang Tugas Akhir Tahap sidang tugas akhir dilakukan setelah selesai melakukan penulisan tugas akhir.
7. Perbaikan Laporan Tugas Akhir Setelah sidang tugas akhir, akan dilakukan perbaikan laporan Tugas Akhir dimana penulis memperoleh saran, masukan dan kritikan yang membangun maka penulis akan melakukan perbaikan pada laporan tugas akhir untuk menyempurnakan laporan tugas akhir yang disusun oleh penulis.
8. Tahap Penggandaan Laporan Tahap penggandaan laporan adalah tahap terakhir yang direncanakan akan menghabiskan waktu 1 minggu. Adapun tujuan dari penggandaan laporan ini adalah sebagai dokumentasi bagi pembimbing, perpustakaan Politeknik Negeri Medan, Kepala Program Studi, dan Penulis.