PENGARUH PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA (Sensus pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya)
IFA FITRIA HENDAYANI NPM. 083403173
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT The research aim to know (1) the improvement of human resources to teachers who have received certification in SMAN 1 and SMAN 2 Tasikmalaya (2 the improvement of Performance Work to teachers who have received certification in SMAN 1 and SMAN 2 Tasikmalaya (3) the influence of the improvement of human resources through teacher certification on the improvement of performance work. The research method uses analysis descriptive method with census approach as a method of this research and then analysis method which in used namely correlation coefficient analysis and determination coefficient analysis with software SPSS 16.0 for windows to process the questioners of the data. The result of the research shows that: (1) the improvement of human resources through teacher certification in SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya is very good; (2) the improvement of performance work in SMAN 1 and SMAN 2 Tasikmalaya is very good; (3) there is influence significant of the improvement of human resources through teacher certification on the improvement of performance work in SMAN 1 and SMAN 2 Tasikmalaya. Key Word: The Improvement Of Human Resources Through Teacher Certification, The Improvement Of Performance Work ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan Sumber Daya Manusia pada Guruguru yang telah menerima sertifikasi yang berada di SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya (2) Peningkatan Prestasi Kerja pada Guru-guru yang telah menerima sertifikasi yang berada di SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya (3) Pengaruh Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja pada Guru-guru yang telah menerima sertifikasi yang berada di SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software spss 16.0 for windows untuk mengolah data kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru di SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya sudah termasuk dalam klasifikasi sangat baik; (2) Prestasi Kerja pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik;
(3) ada pengaruh signifikan antara Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Sertifikasi Guru dan Peningkatan Prestasi Kerja. Kata Kunci : Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Sertifikasi Guru. Peningkatan Prestasi Kerja
Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi baik itu organisasi dalam skala yang kecil maupun dalam skala yang besar sangat mengandalkan kemampuan pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini dimaksudkan agar pencapaian dalam memenuhi target dan tujuan organisasi tersebut akan lebih mudah, efektif dan efisien. Secara umum, lembaga-lembaga di Indonesia terdiri dari lembaga yang bersifat profit oriented dan lembaga yang bersifat non profit oriented. Lembaga profit oriented misalnya perusahaan dagang, perusahaan jasa, industry, dan lainnya. Sedangkan lembaga non profit oriented diantaranya yayasan, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat. Dalam lembaga pendidikan, seperti sekolah, tentunya harus memiliki tenaga pendidik, yaitu guru. Dalam tataran mikro teknis, Guru sebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin pendidikan, amat menentukan dalam proses pembelajaran di kelas, dan peran kepemimpinan tersebut akan tercermin dari bagaimana guru melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti bahwa prestasi kerja guru merupakan faktor yang amat menentukan bagi mutu pembelajaran/pendidikan yang akan berimplikasi pada kualitas output pendidikan setelah menyelasaikan sekolah. Prestasi kerja Guru pada dasarnya merupakan prestasi kerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas prestasi kerja guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan/pembelajaran di lembaga pendidikan Sekolah.
Kondisi
pendidikan
di
Indonesia,
Tasikmalaya
sebenarnya
tidak
terlalu
memprihatinkan, namun menurut situs www.kesekolah.com kondisi pendidikan saat ini sedang mengalami masa perbaikan. Di satu sisi banyak guru-guru yang masih belum ”dilirik” oleh pemerintah padahal mereka telah mengabdikan diri selama berpuluh tahun. Atau bahkan ada pula sekolah dengan tenaga pengajar yang terlalu banyak sehingga menyebabkan ketidaksinergian sistem pendidikan, ada pula sekolah yang mengalami kekurangan para pengajar. Di sisi lain, dengan adanya sertifikasi para guru akan lebih memiliki pengetahuan yang luas, misalnya saja dengan melakukan metode pembaajaran dengan memakai fasilitas komputerisasi sehingga proses belajar mengajar akan terasa lebih santai dan efektif. Selain itu dengan mendapat sertifikasi juga maka para guru kan mendapatkan berbagai tunjangan dan penghasilan lainnya yang melekat besertanya. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan penulis mengadakan penelitian ini yakni: 1).
Untuk mengetahui peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi guru di daerah Tasikmalaya
2).
Untuk mengetahui peningkatan prestasi kerja para guru di Tasikmalaya
3).
Untuk mengetahui pengaruh peningkatan prestasi kerja melalui sertifikasi guru terhadap prestasi kerja di Tasikmalaya Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan
pendekatan sensus. Metode yang digunakan sensus yaitu penelitian dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis. Berdasarkan perspektif dimensi/ horizon waktu, penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross sectional yaitu, tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu.
Variabel Peningkata n Sumber Daya Manusia Melalui sertifikasi guru (X)
Peningkata n Prestasi Kerja (Y)
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi Variabel Indikator “Sertifikasi adalah proses pemberian 1. Sumber daya manusia memiliki sertifikat pendidik untuk guru dan sikap mandiri dalam dosen.” melaksanakan tugas dan “Sertifikat pendidik adalah bukti kooperatif dalam memberikan formal sebagai pengakuan yang kontribusi kepada pencapaian diberikan kepada guru dan dosen tujuan sebagai tenaga profesional.” 2. Menguasai IPTEK yang relevan (UUGD Pasal 1 ayat 11 dan 12) dengan jenis ragam kondisi fisik sosial ekonomi dan budaya Tujuan sertifikasi guru adalah Indonesia dan cocok dalam 1. Menentukan kelayan guru sebagai mengahdapi IPTEK dalam melaksanakan tugas sebagai 3. Mampu belajar cepat dan agen pembelajaran dan mewujudkan beradaptasi dengan tujuan pendidikan nasional perkembangan IPTEK 2. Meningkatkan proses dan mutu hasil 4. Profesional sesuai dengan pendidikan bidang studi dan strata 3. Meningkatkan martabat guru pendidikan yang ditekuni 4. Meningkatkan profesionalitas guru ditandai dengan pengetahuan 5. Meningkatkan kesejahteraan guru dasar memadai, kemampuan (Damay Denidya 2012 : 17) dan keterampilan menangani permasalahan teknis administratif dan bertanggung Sehingga dengan adanya sertifikasi jawab serta berperilaku sesuai tujuan pendidikan Nasional akan lebih etika standar yang berlaku mudah terwujud dan kesejahteraan para 5. Komunikatif dalam guru akan senantiasa terjamin sehingga menyampaikan gagasan dan akan menjadi salah satu factor pemicu hasil kerjanya kepada orang dalam meningkatkan prestasi kerja. lain dalam kaitan hubungan antar sesama, kepada bawahan dan kepada atasan 6. Kompetitif dalam menghadapi persaingan baik pada tingkat local, nasional maupun regional “Prestasi kerja adalah hasil kerja secara 1. Kecakapan kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh 2. Keterampilan. pegawai dalam melaksanakan tugasnya 3. Pengalaman. dengan tanggung jawab yang dibebankan 4. Kesungguhan kepadanya” 5. Inisiatif (Anwar Mangku Negara (2008 : 67)) 6. Kemapuan berfikir 7. Kreativitas
Ukuran Skor
Skor
Skala Interval
Interval
Teknik Pengolahan Data Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrument penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.Format kuesioner untuk memuat pernyataan responden berbentuk mutipel choice, dengan kelebihan mudah ditabulasi dan tepat untuk kuesioner yang diisi sendiri. Untuk analisis kuantitatif maka pemberian skor untuk setiap item kuesioner digunakan skala Likert yang jumlahnya ganjil dengan nilai 1 sampai 5. Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai.Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment) sebagai berikut : rxy
n XY X Y
n X
2
X n Y Y 2
2
2
Keterangan : r = Koefesien korelasi X = Jumlah skor tiap item variabel x (peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi guru) Y = Jumlah skor seluruh item variabel y (peningkatan prestasi kerja) n = Jumlah responden
Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh rhitung > rtabel maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Kemudian dapat ditentukan bahwa pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini valid, maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility)
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda (Nur Indriantoro : 2002). Teknik yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas ialah teknik Alpha cronbach. Pengujian reliabilitas dengan teknik alpha cronbach ini dilakukan untuk jenis data interval (Sugiono, 2007 : 365). Alpha cronbach dihitung dengan rumus sebagai berikut: 2 𝜎 𝑘 𝑏 ∝= 1− 2 𝑘−1 𝜎 𝑡
Keterangan : ∝ = Koefisien reliabilitas alpha 𝑘 = Banyak butir pertanyaan dan butir soal 2 𝜎 = Jumlah variasi butir 𝜎
2 𝑡
𝑏
= Variasi total
Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis alpha cronbach yaitu jika nilai koefisien ≥ 0.70 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian (Hair et.al : 1998). Analisis Data Pada penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah deskriptif dan satu masalah asosiatif, demikian juga hipotesis yang dirumuskan. Dua rumusan masalah deskriptif dijawab dengan analisis yang sama, namun teknik statistik yang digunakan untuk mencari rumusan masalah asosiatif (besarnya pengaruh variabel tertentu dengan variabel lain) dengan menghitung besarnya analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi (Sugiyono , 2008 : 150). Rancangan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Koefisien Korelasi Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama (Sugiyono, 2007 : 228). Berikut ini dikemukakan rumus koefisien Korelasi Produk Moment dari Pearson: rxy
n XY X Y
n X
2
X n Y Y 2
2
2
Keterangan : r = Koefisien korelasi X = Variabel independen Y = Variabel dependen
n = Jumlah responden
Jika tingkat hubungan antar variabel kuat maka nilai r akan besar. Demikian pula sebaliknya jika tingkat hubungan antar variabel rendah maka nilai r akan kecil. 2. Analisis Koefisien Determinasi Analsis koefesien determinasi merupakan pengkuadratan dari nilai korelasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi guru terhadap peningkatan prestasi kerja. Mengemukakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : Kd = r2 x 100 Sudjana (2002 : 246)
Keterangan : Kd = Koefisien determinasi r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan
3. Prosedur Pengujian Hipotesis Adapun prosedur pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Penetapan hipotesis operasional Ho = 0 Peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi guru mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap Peningkatan Prestasi Kerja. Ha ≠ 0 Peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi guru signifikan terhadap Peningkatan Prestasi Kerja. b. Kaidah keputusan Jika t (p) > maka menerima Ho dan menolak Ha Jika t (p) < maka menerima Ha dan menolak Ho
a.
Pembahasan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru Pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.28 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Variabel Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru No 1 2 3
Uraian Cermat dan cekatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan Mampu memakai alat peraga dalam membantu dan memudahkan KBM Mampu mengoprasikan Microsoft office dengan baik
30
x
5
=
150
skor yang dicapai 126
30
x
5
=
150
128
Baik
30
x
5
=
150
134
Sangat Baik
Skor yang ditargetkan
Kriteria Baik
No 4 5 6 7 8 9 10 11
Uraian
Skor yang ditargetkan
Sering kali menjelajahi internet demi mendapatkan berita terbaru (up date) yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan Para pengajar ditempatkan sesuai dengan keahliannya/kompeten pada disiplin ilmunya Memiliki pengetahuan yang ahli di bidang kajian materi yang dibawakan Sering kali mengikuti pelatihan demi menambah pengetahuan tentang kajian materi yang dibawakan Dapat menyampaikan materi dengan baik saat berada dalam kelas Dapat menerima usulan dengan baik Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standard kualitas yang telah ditetapkan Mutu kerja yang telah dicapai lebih baik jika dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan Total
skor yang dicapai
30
x
5
=
150
132
30
x
5
=
150
136
30
x
5
=
150
131
30
x
5
=
150
126
30
x
5
=
150
136
30
x
5
=
150
127
30
x
5
=
150
131
30
x
5
=
150
129 1436
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 11= 1650 Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 11= 330 Jumlah Kriteria pernyataan : 5 1650 330 Nji = 5
= 264 Klasifikasi penilaian untuk indikator Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
330 595 860 1125 1390
-
594 859 1124 1389 1650
Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik
Dari perhitungan di atas terhadap tanggapan responden atas Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru yang dilaksanakan adalah sebesar 1436 hal ini termasuk kepada kategori sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi ada 2 pertanyaan yaitu mengenai Apakah Para pengajar ditempatkan sesuai dengan keahliannya/kompeten pada disiplin ilmunya, dan Apakah Dapat menyampaikan materi dengan baik saat berada dalam kelas dengan jumlah skor sebesar 136, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil yaitu mengenai Apakah Cermat dan cekatan dalam melaksanakan tugas yang
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik
diberikan dan Apakah Sering kali mengikuti pelatihan demi menambah pengetahuan tentang kajian materi yang dibawakan dengan jumlah skor sebesar 126. Dari hasil penelitian di atas bahwa pada variabel Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru menunjukkan dalam klasifikasi sangat baik. Yang berarti responden yaitu SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya mempunyai sumber daya manusia/ orang-orang yang memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas dan kooperatif dalam memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan, mampu belajar cepat dalam penggunaan IPTEK, professional di bidangnya, komunikatif, kompetitif, dan memiliki kemampuan penggunaan infrastruktur teknologi informasi yang sudah sangat baik.
Prestasi Kerja Pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jawaban responden mengenai prestasi kerja di rekap untuk dilihat skor total jawaban responden dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.29 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Variabel Prestasi Kerja No
Uraian
skor yang dicapai
Kriteria
10
Melapor pada atasan jika ada masalah dalam pekerjaan
30
x
5
=
150
123
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik
11
Melaksanakan pekerjaan lain jika pekerjaan awal telah selesai
30
x
5
=
150
137
Sangat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cermat dalam bekerja, cenderung tidak membuat kesalahan
Skor yang ditargetkan
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Cekatan dalam mengerjakan pekerjaan Memiliki kemampuan dalam menunjang pekerjaan yang sedang digeluti Memenuhi standar yang telah ditetapkan Jumlah hasil kerja memenuhi tuntutan yang diharapkan Menunjukkan rasa tidak enak (sungkan) apabila pekerjaan belum selesai Berusaha dengan serius menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas Menyelesaikan tugas tepat waktu
30
x
5
=
150
134
30
x
5
=
150
133
30
x
5
=
150
134
30
x
5
=
150
133
30
x
5
=
150
150
30
x
5
=
150
132
30
x
5
=
150
131
30
x
5
=
150
137
30
x
5
=
150
136
No
Uraian
Skor yang ditargetkan
skor yang dicapai
Kriteria Baik
12 13 14 15 16
Dalam situasi mendesak bersedia melakukanpekerjaan yang bukan tugasnya demi kelancaran oprasional Bersedia memperbaiki kesalahan dengan sukarela tanpa diperintah atasan Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam setiap kegiatan yang dilakukan Menunjukkan keinginan mempelajari hal-hal baru berkaitan dengan pekerjaan yang belum pernah diketahui Mampu memberikan ide kreatif Total
30
x
5
=
150
127
30
x
5
=
150
150
30
x
5
=
150
150
30
x
5
=
150
131
30
x
5
=
150
138
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 2176
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 16= 2400 Nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 16= 480 Jumlah Kriteria pernyataan : 5 2400 480 Nji = 5
= 384 Klasifikasi penilaian untuk indikator prestasi kerja secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
480 865 1250 1635 2020
-
864 1249 1634 2019 2400
Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik
Dari perhitungan di atas terhadap tanggapan atas Prestasi Kerja adalah sebesar 2176 hal ini termasuk kepada kategori sangat baik, yang berarti bahwa tanggapan responden mengenai Prestasi Kerja dari 16 pertanyaan yang penulis ajukan memberikan respon : sangat baik sebanyak 3 pertanyaan. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai Apakah kinerja Memenuhi standard yang telah ditetapkan, Apakah Bersedia
memperbaiki
kesalahan dengan sukarela tanpa diperintah atasan, Apakah
Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam setiap kegiatan yang dilakukan dengan jumlah skor masing-masing sebesar 150, sedangkan yang memiliki skor yang paling rendah yaitu mengenai Apakah Melapor pada atasan jika ada masalah dalam pekerjaan, dengan jumlah skor sebesar 123.
Dari hasil penelitian di atas bahwa pada variabel Prestasi Kerja menunjukkan dalam klasifikasi baik yang berarti bahwa Prestasi Kerja pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya mempunyai kualitas yang baik sesuai dengan kriterianya, yaitu memiliki kecakapan, keterampilan di bidangnya, pengalaman, kesungguhan, inisiatif, kemampuan berfikir, dan kreativitas.
Pengaruh Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru Terhadap Prestasi Kerja pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya Untuk mengetahui adanya pengaruh Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru Terhadap Prestasi Kerja , penulis menyebarkan angket kuesioner. Angket tersebut berisi 36 pernyataan yang terdiri 14 pernyataan tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru dan 22 pernyataan mengenai prestasi kerja. Selanjutnya, setiap skor yang diperoleh dari tanggapan tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru disebut variabel X dan setiap skor yang diperoleh dari tanggapan tentang Prestasi Kerja disebut variabel Y. Perhitungan tersebut dapat disajikan pada lampiran pengolahan data (tabulasi). Data-data yang sebelumnya kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan bantuan metode statistik. Metode ini digunakan untuk mencari rumusan masalah asosiatif (besarnya pengaruh variabel tertentu dengan variabel lain). Adapun data yang diolah ini adalah data yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas. Dengan menggunakan hasil analisis komputer dari program SPSS 16.0 maka dihasilkan perhitungan-perhitungan statistik sebagai berikut : 1. Analisis Koefisien Korelasi Hasil perhitungan paket program statistik SPSS 16.0 perhitungan koefisien menghasilkan nilai sebesar 0.383. Angka 0.383 berarti berkorelasi rendah antara kedua variabel tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ini, maka dapat diartikan bahwa variabel Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru dengan Prestasi Kerja mempunyai hubungan yang rendah. 2.
Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru terhadap Prestasi Kerja sebagai berikut : Koefisien Determinasi Kd = r2 x 100% Kd = (0.383)2 x 100% Kd = 0.146689 14.7%
Koefisien Non Determinasi Knd = (1 – r2) x 100% Knd = (1 – 0,147) x 100% Knd = 0,853 85.3%
Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 14.7% dan Knd = 85.3 %. Ini berarti sebesar 14.7% Prestasi Kerja dipengaruhi oleh Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Sertifikasi Guru. Dengan nilai sebesar 14.7% berarti sisanya sebesar 85.3% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dengan nilai Kd yang mendekati 0, berarti hubungan antara variabel adalah lemah. Hasil analisis ini membuktikan bahwa kenyataan dilapangan ada banyak faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja, diindikasikan penyebab rendahnya tingkat signifikansinya adalah belum sempurnanya adaptasi yang dilakukan para pengajar dengan sistem pengajaran serta sarana dan prasarana yang ada sehingga penggunaan dari fasilitas yang ada kurang begitu optimal. 3. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui signifikansi dari besarnya pengaruh tersebut maka dilakukan uji signifikansi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel. Dari tabel distribusi t diperoleh t 0,95 = 1,701. Maka diperoleh nilai sebesar 2.192 dan nilai ttabel sebesar 1,701. Maka diperoleh ttabel < t
hitung
hal ini berarti bahwa peningkatan Sumber Daya Manusia
melalui Sertifikasi Guru berpengaruh signifikan rendah terhadap Peningkatan Prestasi Kerja. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Sertifikasi Guru berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Prestasi Kerja (Ha) diterima. Dalam Sistem Pengendalian Manajemen, menyatakan bahwa SPM akan membantu para manajer untuk menjalankan organisasi kearah strategiknya sehingga pengendalian akan berfokus pada pelaksanaan strategi. Hal ini menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusa yang ada di dalam perusahaan tersebut (Elisa, 2007). Oleh karena itu, keberhasilan organisasi sangat ditentuka oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menagkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langah-langkah guna menghadapi hal tersebut (Endah Setyowati, 2011). Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengaruh Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru terhadap Prestasi Kerja pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Peningkatan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru yang telah dicapai oleh pelaksananya di SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya sudah termasuk dalam klasifikasi sangat baik yang diukur oleh indikator mempunyai sumber daya manusia/ orang-orang yang memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas dan kooperatif dalam memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan, mampu belajar cepat dalam penggunaan IPTEK,
professional di bidangnya, komunikatif, kompetitif, dan memiliki kemampuan penggunaan infrastruktur teknologi informasi yang sudah sangat baik. 2. Prestasi Kerja pada SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik yang diukur dengan indikator
memiliki kecakapan, keterampilan di bidangnya,
pengalaman, kesungguhan, inisiatif, kemampuan berfikir, dan kreativitas. 3. Dari hasil perhitungan dan analisis statistik, diperoleh bahwa pengaruh Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru terhadap Peningkatan Prestasi Kerja hanya mempunyai pengaruh sebesar 14.7% dengan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 85.3%. Saran Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya maupun pada peneliti selanjutnya, adapun saran Bagi responden,
Pelaksanaan Sumber Daya Manusia melaui Sertifikasi Guru yang sudah dilakukan
mempunyai pengaruh yang tidak begitu kuat terhadap peningkatan prestasi kerja. Alasan tersebut adalah karena meskipun regulasi telah diterapkan sangat baik namun hubungannya dengan prestasi kerja belum tersistem dengan baik. Dalam artian masih banyak faktor-faktor lain yang. Yang perlu ditingkatkan adalah pengefektifan dari program yang telah ada, dan sosialisasi lebih lanjut mengenai pemakaian media internet dan pemakaian pembelajaran berbasis komputerisasi untuk memudahkan proses pengajaran. Prestasi Kerja pada Dinas SMAN 1 dan SMAN 2 Tasikmalaya dalam klasifikasi baik hal ini seharusnya dipertahankan atau juga dapat ditingkatkan lagi. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualiatas sumber daya maka ada baiknya para pengajar yang berprestasi lebih diberikan award sehingga akan lebih termotivasi.
DAFTAR PUSTAKA Alim Sumarno. 12 Juli 2012.”Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinejanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya”.http//www. blog.elearning.unesa.ac.id.diakses 12 Juli 2012. Bade Saputro. 23 Desember 2012.”Rangkuman Sistem pengendalian Manajemen” http://ndutagen.blogspot.com. diakses 23 Desember 2012. Damay, Denidya .2012. “Panduan Sukses Sertifikasi Guru”. Yogyakarta: Araska. Elisa. 23 Desember 2012.”Sistem Pengendalian Manajemen”. http://elisa.ugm.ac.id. diakses 23 Desember 2012. Endah Setyowati. 23 Desember 2012. “Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi : Solusi untuk Meningkatkan rganisasi”. http://setyowati.blogspot.com. diakses 23 Desember 2012. Epon Ningrum. 29 September 2012.”Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan”. http://jurnalgea.com/index.php/jurnal/file/73. diakses 29 September 2012. Ikuzo. 3 Juli 2012.”Kondisi Pendidikan di Indonesia”.http//www.goikazo.com. diakses 3 Juli 2012. Mangkunegara, Anwar .2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyadi. 2001. “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”. Yogyakarta: Salemba Empat. Satria Dharma. 3 Juli 2012.”Apapun Kurikulumnya, Mutu Guru Kuncinya”.http//www. Satriadharma.com.diakses 3 Juli 2012. Sejarah sekolah. 15 Juni 2012. http://www.sman1-tasik.sch.id. Diakses 15 Juni 2012. Sejarah singkat sekolah. 15 Juni 2012. http://www.sman2-tasik.sch.id. Diakses 15 Juni 2012. Subekhi, Akhmad .2005. “Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sugiama,Gima A. 2008. ”Metode Riset Bisnis dan Manajemen”. Bandung: Guardaya Intimarta Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunaryo. 23 Desember 2012.. “Organization Behavior”. http://sunaryobaduttumin.blogspot.com diakses 23 Desember 2012. Supriyono, 1991.”Akuntansi Manajemen 2: Struktur pengendalian manajemen”, STIE, Yogyakarta, Suprpato. 23 Desember 2012.. “Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen”. http://suprapto.blogspot.com diakses 23 Desember 2012. Undotoro. 23 Desember 2012. “Sistem Pengendalian Manajemen”.http:// undotoro.staff.gunadarma.ac.id diakses 23 Desember 2012. Peraturan dan Undang-undang Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Undang-Undang No 15 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.