perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENGGUNAAN BUSI PIJAR SEBAGAI PEMANAS DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2008
ARTIKEL ILMIAH
Oleh : RADIUS DIEGO OKTA PERKASA K2508072
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit user April to 2016
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENGGUNAAN BUSI PIJAR SEBAGAI PEMANAS DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2008
Radius Diego Okta Perkasa, Husin Bugis, Ngatou Rohman Program Studi Pendidikan Tehnik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kampus V UNS : Jl. Ahmad Yani 200 Pabelan, Kartasura. Telp/Fax (0271) 718419/716266 E-mail :
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study is: (1) Investigated the effects of the use of heating fuels (Heater) with glow plugs media to exhaust emissions CO on a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008. (2) investigate the influence of the type of fuel to the exhaust emissions of CO on a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008. (3) Investigated the effects of the use of heating fuels (Heater) and the type of fuel to the exhaust emissions of CO on a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008. (4) Investigated the effects of the use of heating fuels (Heater) with glow plugs media against HC exhaust emissions on a motorbike Yamaha Jupiter Z 2008. (5) Investigate the influence of the type of fuel to the exhaust emissions of HC on a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008. (6) Investigated the effects of the use of heating fuels (Heater) and the type of fuel to the exhaust emissions of HC on a motorbike Yamaha Jupiter Z 2008. This research was conducted at the Laboratory of Automotive Mechanical Engineering Study Program, JPTK, FKIP, UNS Surakarta address on Jalan Ahmad Yani No. 200 Kartasura. Using a gas analyzer type STARGAS 898 to test exhaust emissions of CO and HC. This study used an experimental method. The population in this study is a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008 and the sample in this study is a motorcycle Yamaha Jupiter Z 2008 numbered 30C226891.Teknik machine data analysis in this study uses descriptive data analysis. Based on the results of this study concluded : (1) The results of the study gas emission levels of CO and HC by using a heating fuel is better than the results the levels of exhaust emissions of CO and HC without the use of heating fuel (standard). (2) The results of the study CO exhaust emission levels using a heating fuel with premium fuel of 1.15% to 0.92% and for the pertalite pertamax 0.19%. while the HC exhaust emission levels using a heating fuel with premium fuel at 635 ppm, to 348 ppm pertalite and to pertamax of 321 ppm. Still in the exhaust gas emission limits issued by the environment ministers of state number 05 of 2006. (3) Of the three types of fuel, namely premium, pertalite and pertamax emissions of CO and HC is best commit to use fuel pertamax because pertamax has an to user octane rating highest in compare fuel to another, so that the process is more
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
complete combustion and the resulting exhaust emission levels of CO and HC least. (4) The use of heating fuel on the motorcycle jupiter z 2008 can not be directly applied, because the motorcycle jupiter z 2008 is a motor that has not been used heating fuel. Should be done changing the system so that the inclusion of fuel in the carburetor is by adding the pipe already installed heating fuel so that the fuel before entering into the carburetor do warm up first, the location of these pipelines is between the fuel tank and carburetor. Keywords:Glow plugs, Exhaust Emissions of CO and HC. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyelidiki pengaruh penggunaan pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008. (2) Menyelidiki pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008. (3) Menyelidiki pengaruh penggunaan pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008. (4) Menyelidiki pengaruh pemggunaan pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang HC pada sepada motor Yamaha Jupiter Z 2008. (5) Menyelidiki pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008. (6) Menyelidiki pengaruh penggunaan pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang HC pada sepada motor Yamaha Jupiter Z 2008. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Otomotif Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, JPTK, FKIP, UNS Surakarta dengan alamat di Jalan Ahmad Yani No. 200 Kartasura. Menggunakan alat gas analyzertypeSTARGAS 898 untuk menguji emisi gas buang CO dan HC. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008 dan sampel dalam penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008 bernomor mesin 30C226891.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Hasil penelitian kadar emisi gas buang CO dan HC dengan menggunakan pemanas bahan bakar lebih baik dibandingkan hasil penelitian kadar emisi gas buang CO dan HC tanpa menggunakan pemanas bahan bakar (standar). (2) Hasil penelitian kadar emisi gas buang CO menggunakan pemanas bahan bakar dengan bahan bakar premium sebesar 1,15%, untuk pertalite 0,92% dan untuk pertamax sebesar 0,19%. sedangkan kadar emisi gas buang HC menggunakan pemanas bahan bakar dengan bahan bakar premium sebesar 635 Ppm, untuk pertalite 348 Ppm dan untuk pertamax sebesar 321 Ppm. Masih dalam ambang batas emisi gas buang yang dikeluarkan oleh menteri negara lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006. (3) Dari 3 jenis bahan bakar yaitu premium, pertalite dan pertamax kadar emisi CO dan HC paling baik adalah penggunaan bahan bakar pertamax karena pertamax memiliki nilai oktan paling tinggi di bandingkan bahan bakar yang lain, sehingga proses pembakaran lebih sempurna dan mengakibatkan kadar emisi gas buang CO dan HC paling rendah. (4) Penggunaan pemanas bahan bakar pada sepeda motor commit toditerapkan, user jupiter z tahun 2008 tidak dapat langsung karena sepeda motor jupiter
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
z tahun 2008 merupakan motor yang belum menggunakan pemanas bahan bakar. Sehingga Harus dilakukan pengubahan sistim pemasukan bahan bakar pada karburator yaitu dengan menambah pipa yang sudah dipasang pemanas bahan bakar sehingga bahan bakar sebelum masuk ke karburator dilakukan pemanasan terlebih dahulu, letak pipa ini yaitu diantara tangki bahan bakar dan karburator. Kata
Kunci:
Busi
Pijar,
Emisi
Gas
Buang
CO
dan
HC.
merusak lingkungan dalam bentuk
A. PENDAHULUAN Dengan peningkatan jumlah
polusi udara. Badan Pengendalian
sepeda motor yang signifikan, maka
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
akan
semakin
Jawa Barat tahun 2009, “Kontribusi
mening-katnya konsumsi bahan bakar
pencemaran udara yang berasal dari
yang digunakan dan tidak sebanding
sektor transportasi mencapai 60%
dengan produksi minyak bumi yang
sampai dengan 70%, kontribusi gas
berasal dari endapan fosil-fosil yang
buang dari cerobong asap industri
memerlukan jutaan tahun lamanya.
hanya berkisar 10% sampai dengan
Suatu saat produksi minyak mentah
15%.
Indonesia akan berkurang dan habis
Gas Buang
mengakibatkan
karena bahan bakar minyak meru-
Gas buang kendaraan bermo-
pakan bahan bakar yang tidak dapat
tor secara teoritis mengandung unsur-
diperbaharui, karena itu negara kita
unsur CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O
harus mengim-por minyak untuk ke-
dan N2. Karbon Monoksida (CO)
butuhan dalam negeri.
adalah gas beracun, tidak berwarna,
Selain itu, peningkatan jum-
tidak berbau, dan tidak berasa. Karena
lah sepeda motor juga menimbulkan
sifatnya yang tidak berbau, CO bi-
suatu permasalahan seperti kecela-
asanya tercampur dengan gas-gas lain
kaan, kemacetan dan pencemaran
yang berbau sehingga CO dapat terhi-
udara. Pencemaran udara yang di-
rup dengan tidak sengaja bersamaan
maksud adalah gas bekas yang keluar
dengan gas lain yang berbau. Unsur
dari knalpot kendaraan bermotor dan
CO hasil pembakaran bersifat racun
mengandung unsur-unsur yang berba-
bagi darah manusia saat pernafasan,
commit to sebagai user haya bagi kesehatan masyarakat serta akibat berkurangnya oksigen
perpustakaan.uns.ac.id
pada
jaringan
digilib.uns.ac.id
darah.
Sedangkan
digunakan untuk bahan bakar kenda-
Hidrokarbon (HC) dapat menyebab-
raan
kan
rasa
seperti mobil, sepeda motor, dan lain-
mengantuk dan bercak kulit (Ulet,
lain. Bahan bakar ini juga sering dise-
2010).
but motor gasoline atau petrol dengan
iritasi
Untuk
mata,
batuk,
meminimalisir
gas
bermotor
bermesin
buang CO dan HC memerlukan upaya
angka oktan adalah 88.
dengan penyempurnaan putaran me-
Pertalite (RON 90)
bensin,
sin, karena disetiap putaran mesin
Bahan bakar minyak (BBM)
membutuhkan bahan bakar dan udara
jenis baru yang diproduksi pertamina,
yang berbeda sehingga diperlukan
Jika dibandingkan dengan premium,
putaran mesin yang tepat agar campu-
Pertalite memiliki kualitaas bahan
rannya ideal (perbandingan campuran
bakar yang lebih bagus kadar Randon
yang ideal antara udara dan bahan
Octane Number (RON) 90, di atas
bakar yaitu 14,7 : 1).
premium yang hanya RON 88. Ber-
Bahan bakar cair
dasarkan uji tes antara permium
Bahan bakar yang berbentuk
dengan pertalite maka dapat dikata-
cair, paling populer adalah bahan
kan bahwa penggunaan bahan bakar
bakar minyak atau BBM. Selain bisa
pertalite akan membuat kendaraan
digunakan untuk memanaskan air
lebih irit. Sebab, lebih memiliki RON
menjadi uap, bahan bakar cair biasa
yang lebih tinggi.
digunakan kendaraan bermotor. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar bensin yang memiliki mutu pembakaran yang berbeda. Nilai mutu jenis bahan bakar minyak ini di hitung
berdasarkan
nilai
Randon
Octane Number (RON). Premium (RON 88)
Pertamax (RON 92) Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan beroktan tinggi hasil penyempurnaan produk pertamina sebelumnya yaitu premix yang mempunyai nilai oktan bahan bakar atau RON 92. Dengan stabilitas oksidasi yang tinggi dan kandungan
Premium adalah bahan bakar
olefin, aromatic dan benzenenya pada
jenis disilat berwarna kuning akibat
level yang rendah sehingga meng-
hasilkan pembakaran yang lebih semadanya zat pewarna tambahan. Pengcommit to user purna pada mesin. gunaan premium pada umumnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah
pengaruh
pada penelitian ini adalah :
penggunaan
pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 2. Adakah pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 3. Adakah
pengaruh
penggunaan
pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 4. Adakah
pengaruh
penggunaan
pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 5. Adakah pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang HC pada sepada motor Yamaha Jupiter Z 2008? 6. Adakah
pegaruh
Adapun tujuan yang ingin di-capai
pemggunaan
pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008?
1. Menyelidiki
pengaruh
peng-
gunaan pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008. 2. Menyelidiki pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 3. Menyelidiki
pengaruh
peng-
gunaan pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 4. Menyelidiki
pengaruh
peng-
gunaan pemanas bahan bakar (Heater) dengan media busi pijar terhadap emisi gas buang HC pada sepada motor Yamaha Jupiter Z 2008? 5. Menyelidiki pengaruh jenis bahan bakar terhadap emisi gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008? 6. Menyelidiki
pengaruh
peng-
gunaan pemanas bahan bakar (Heater) dan jenis bahan bakar
commit to userterhadap emisi gas buang HC
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada sepada motor Yamaha Jupi-
emisi gas buang CO dan HC dengan
ter Z 2008?
dan tanpa menggunakan pemanas heater.
B. METODE PENELITIAN Penelitian
merupakan
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian kuantitatif yang meng-
penelitian ini dengan menggunakan
gunakan metode eksperimen. Dalam
teknik sampel bertujuan / purposive
penelitian
bebasnya
sample. Menurut Arikunto (2006:
adalah penggunaan busi pijar sebagai
131), sampel bertujuan dilakukan
pemanas bahan bakar dengan bahan
dengan cara mengambil subyek bukan
bakar premium, pertalite, pertamax.
didasarkan atas strata, random atau
ini
ini
variabel
Variabel terikat Dalam peneli-
daerah tetapi didasarkan atas adanya
tian ini variabel terikatnya Emisi gas
tujuan tertentu. Peneliti menggunakan
buang CO dan HC Pada sepeda motor
teknik ini, karena sampel yang diam-
Jupiter Z tahun 2008.
bil
Penelitian ini dilaksanakan di
disesuaikan
dengan
tujuan
penelitian yang ingin dicapai yaitu:
Laboratorium Otomotif Pendidikan
1. Mengetahui emisi gas buang CO
Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
pada Sepeda Motor Yamaha Jupi-
Ilmu Pendidikan UNS Surakarta yang
ter
beralamatkan di Jl. Ahmad Yani
menggunakan busi pijar sebagai
No.200 Pabelan, Surakarta. untuk
pemanas bahan bakar.
menganalisa penggunaan busi pijar sebagai
pemanas
(Heater)
bahan
Z
Tahun
2008
dengan
2. Mengetahui emisi gas buang HC pada Sepeda Motor Yamaha Jupi-
bakar bensin terhadap emisi gas
ter
Z
Tahun
2008
dengan
buang CO dan HC pada sepeda motor
menggunakan busi pijar sebagai
Yamaha Jupiter Z Tahun 2008.
pemanas bahan bakar.
Populasi dalam penelitian ini
Sedangkan instrumen pene-
adalah sepeda motor Yamaha Jupiter
litian yang digunakan untuk mem-
Z tahun 2008.
peroleh data-data variabel terikat pada
Sempel Dalam penelitian ini
penelitian ini adalah gas analyzer.
adalah sepeda motor Yamaha Jupiter
Gas analyzer digunakan untuk men-
Z tahun 2008 bernomor mesin 30C-
gukur emisi gas buang CO dan HC
226891. Data didapat dari pengukuran commit to yang user dihasilkan oleh sepeda motor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saat proses pengujian. Gas analyzer
nostic milik Laboratorium Otomotif
yang digunakan adalah gas analyzer
Program Studi Pendidikan Teknik
tipe 898 OTC Stargas Global Diag-
Mesin JPTK FKIP UNS Surakarta. peda motor Jupiter z tahun 2008 yang
C. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian
di-lakukan dengan menggunakan gas
pengaruh penggunaan busi pijar seba-
analyzer (stargas 898) untuk menge-
gai pemanas bahan bakar (premium,
tahui emisi gas buang CO dan HC,
pertalite
meng-
dan
pertamak)
terhadap
emisi gas buang co dan hc pada sehasilkan data sebagai berikut : 1. Hasil Pengamatan Emisi Gas Buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008. Berikut ini merupakan histogram rata-rata Hasil Pengamatan Em-isi Gas Buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008 .
. Gambar 4.1. Histogram rata-rata ha-sil pengamatan Emisi Gas Buang CO pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008 Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Emisi Gas Buang CO (%) Pada Sepeda Motor Jupiter Z Tahun 2008.
Berdasaarkan
data
hasil
pada peng-gunaan bahan bakar pre-
penga-matan emisi gas buang commit CO to mium, user
pertalite
dan
pertamax
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diperoleh emisi gas buang CO pada
mium 1,2%, untuk pertalite 1,67%
pengujian
sedangkan untuk pertamax sebesar
tanpa
pemanas
bahan
bakar. Yaitu kadar CO untuk pre-
0,22%.
2. Emisi gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008. Berikut ini merupakan histoEmisi Gas Buang HC pada sepeda gram
rata-rata Hasil
Pengamatan
motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008.
Gambar 4.2. Histogram rata-rata hasil pengamatan Emisi Gas Buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008. Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Emisi Gas Buang HC (ppm) sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2008.
Berdasaarkan data hasil ratarata pengamatan emisi gas buang HC pada penggunaan bahan bakar premium, diperoleh
pertalite emisi
dan gas
pertamax buang
3. Temuan Penelitian Pada Penggunaan Pemanas Bahan Bakar Dari penelitian yang telah dilakukan,
ditemukan
bahwa
HC
penggunaan pemanas bahan bakar
tertinggi pada pengujian tanpa pema-
memiliki kadar emisi gas buang CO
nas bahan bakar. Yaitu kadar HC
dan HC lebih rendah dibandingkan
untuk premium 1033 ppm, untuk per-
dengan menggunakan mesin standar
talite 436 ppm, sedangkan untuk
(tanpa pemanas bahan bakar) dan ma-
pertamax sebesar 321 ppm.
sih dalam ambang batas emisi gas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
buang yang dikeluarkan oleh menteri
D. SIMPULAN
negara lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil penelitian
Rata-rata kadar emisi gas
yang telah diuraikan pada Bab III dan
buang CO pada sepeda motor meng-
Bab IV dengan mengacu pada ru-
gunakan pemanas bahan bakar untuk
musan
premium sebesar 1,15%, untuk per-
disimpulkan beberapa hal sebagai
talite 0,92% dan untuk pertamax
berikut :
sebesar 0,19%. Sedangkan menurut
1. Hasil penelitian kadar emisi gas
menteri negara lingkungan hidup am-
buang CO dan HC dengan meng-
bang batas emisi gas buang CO untuk
gunakan pemanas bahan bakar
kendaraan bermotor 4 langkah tahun
lebih
pembuatan < 2010 sebesar 5,5%.
penelitian kadar emisi gas buang
Rata-rata kadar emisi gas
masalah,
baik
maka
dapat
dibandingkan
hasil
CO dan HC tanpa menggunakan
buang HC pada sepeda motor meng-
pemanas bahan bakar (standar).
gunakan pemanas bahan bakar untuk
2. Hasil penelitian kadar emisi gas
premium sebesar 635 Ppm, untuk per-
buang CO menggunakan pemanas
talite 348 Ppm dan untuk pertamax
bahan bakar dengan bahan bakar
sebesar 321 Ppm.. Sedangkan menu-
premium sebesar 1,15%, untuk
rut menteri negara lingkungan hidup
pertalite 0,92% dan untuk per-
ambang batas emisi gas buang CO
tamax sebesar 0,19%. sedangkan
untuk kendaraan bermotor 4 langkah
kadar emisi gas buang HC meng-
tahun pembuatan < 2010 sebesar
gunakan pemanas bahan bakar
2400 ppm.
dengan bahan bakar premium se-
Selain itu kadar emisi gas
besar 635 Ppm, untuk pertalite 348
buang CO dan HC paling baik adalah
Ppm dan untuk pertamax sebesar
pada penggunaan bahan bakar per-
321 Ppm. Masih dalam ambang
tamax. Jadi semakin tinggi oktan
batas emisi gas buang yang dike-
bahan bakar yang kita gunakan maka
luarkan
bahan bakar akan mudah terurai udara
lingkungan hidup nomor 05 tahun
dan mudah terbakar sehingga hasilnya
2006.
kadar emisi gas buang CO dan HC rendah.
oleh
menteri
negara
3. Dari 3 jenis bahan bakar yaitu pre-
mium, commit to user
pertalite
dan
pertamax
perpustakaan.uns.ac.id
kadar emisi
digilib.uns.ac.id
CO dan HC paling
baik adalah penggunaan bahan bakar pertamax karena pertamax me-miliki nilai oktan paling tinggi di bandingkan bahan bakar yang lain, sehingga proses pembakaran lebih sempurna dan mengakibatkan kadar emisi gas buang CO dan HC paling rendah. 4. Penggunaan pemanas bahan bakar pada sepeda motor jupiter z tahun 2008 tidak dapat langsung diterapkan, karena sepeda motor jupiter z tahun 2008 merupakan motor yang belum menggunakan pemanas bahan
bakar.
Sehingga
Harus
dilakukan pengubahan sistim pemasukan
bahan
bakar
pada
karburator yaitu dengan menambah pipa yang sudah dipasang pemanas bahan bakar sehingga ba-
2009. Diperoleh 08 Maret 2015, dari http://www.bps.go.id/tab_su b/view.php?tabel=1&daftar= 1&id_subyek=17¬ab=12 Badan Standarisasi Nasional. (2005). Emisi Gas Buang – Sumber Bergerak – Bagian 3: Cara Uji Kendaran Bermotor Kategori L pada Kondisi Idle. Diperoleh 03 April 2015, dari http://staff.undip.ac.id/env/se mestergenap/files/2010/02/SNI-097118.3 2005-kendaraankategori-L-kondisi-idle.pdf. Firdaus, M.Y. (2012). Pembakaran. Diperoleh 12 Mei 2012 dari http://muhammadyusuffirdau s.wordpre ss.com/2012/01/22/pembakar an/ Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderainyak dan Gas Bumi Wardhana, W. A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.
han bakar sebelum masuk ke karburator dilakukan pemanasan terlebih dahulu, letak pipa ini yaitu diantara tengki dan karburator. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi. (2011). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Badan
Pusat Statistika. (2010). Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis tahun 1987commit to user