PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Gunung Api di Kelas Lintas Minat X MIPA 5 SMAN 7 Kota Tasikmalaya)
. The Influence of Application of Learning Based Project to Improving Student Learning Results (Experimental Study on Geography Subject of Volcano Material in Class Interests X MIPA 5 SMAN 7 Tasikmalaya City) Dr. Siti Fadjarajani,. Dra,. M.T1(
[email protected]) Desi Hardiyanti2(
[email protected])
ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui penggaruh penerapan model pembelajaran project based learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan di SMAN 7 Kota Tasikmalaya. Pendidikan telah memiliki peranan yang sangat penting diawali di keluarga sejak manusia tersebut lahir. Pendidikan di zaman modern ini tentulah harus mampu menarik minat siswa ketuika proses belajar dan mengajar. Pengunaan model pembelajaran dirasa adalah salah satu upaya pembaharuan dalam proses belajar dikelas terutama bagi materi yang dianggap cukup sulit oleh siswa salah satunya adalah materi tentang Gunung Api. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Tekhnik pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Observasi digunakan untuk memperoleh data awal tentang pelaksanaan pembelajaran. Kemudain Tes pilihan ganda digunakan untuk mengetahui pencapainnya. Kemudian studi dokumentasi sebagai buktin dalam melakukan penelitian dan studi literatur untuk membantu peneliti dalam menanbah dasar-dasar Teori dari para ahli sebelumnya. Mata pelajaran Geografi ini berada di kelas X IPS dan X MIPA sebagai kelas lintas minat dengan jumlah 6 kelas . sampel diambil sebanyak dua kelas yaitu X IPS 2 sebagai kelas kontrol dan X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen berdasarkan hasil test yang didapatkan menunjukan kelas X MIPA 5 lebih rendah daripada X IPS 2. Setelah dilakukannya serangkaian test kemudian penerapan model pembelajaran Project Based Learning maka untuk kelas eksperimen X MIPA 5 mengalami peningkatan dalam hasil belajar materi Gunung Api dan untuk kelas kontrol X IPS 2 mengalami penurunan dalam hasil belajar dengan metode ceramah. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan rata-rata awal 11,4 dan seteleh model pembelajaran project based learning diterapkan skor ratarata menjadi 17,8. Maka adanya penolakan pada Ho dan penerimaan terhadap Ha
1
yang menunjukkan adanya pengaruh penerapan model pembelajaran project based learning. Siswa mampu berperan aktif dalam menanggapi materi yang disampaikan dengan mampu kembali menjelaskan materi dengan baik menggunakan bahasa sendiri. Kata kunci : model pembelajaran, Project Based Learning, Hasil Belajar ABSTRACT The background of this research is to know the implementation learning of project based learning to improve student learning outcomes conducted in SMAN 7 Kota Tasikmalaya. Education has had a very important role beginning in the family since the human being was born. Education in modern times must be able to attract students when the process of learning and teaching. The use of the perceived learning is one of the renewal efforts in the learning process in class, especially for the material that is considered quite difficult by the students one of them is the material about Volcano. The research method used is quantitative research method. This data collection technique is done by observation, interview, documentation study and literature study. Observation is used to obtain preliminary data about the implementation of learning. The multiple choice test is used to determine the achievement. Then documentation studies as evidence in conducting research and literature studies to assist researchers in aligning the basics of Theory from previous experts. Geography subjects are in class X IPS and X MIPA as a class of cross-interest with a total of 6 classes. The sample was taken as two classes of X IPS 2 as the control class and X MIPA 5 as the experimental class based on the test results obtained showed the class X MIPA 5 lower than X IPS 2. After doing a series of tests and then the application of the learning of Project Based Learning then for the class The experiment X MIPA 5 experienced an increase in the learning outcomes of Volcano material and for the control class X IPS 2 decreased in learning outcomes by lecture method. The results showed an increase in learning outcomes with an initial average of 11.4 and after the learning-based project learning applied an average score of 17.8. So the rejection of Ho and acceptance of Ha that shows the influence of the application of project based learning. Students are able to play an active role in responding to the material delivered by being able to re-explain the material well using their own language. Keywords: learning, Project Based Learning, Learning Outcomes
1.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan telah memiliki peranan yang sangat penting diawali di keluarga sejak manusia tersebut lahir. Pada dasarnya setiap manusia
2
memiliki dorongan untuk mengembangkan keturunan serta melestarikan keturunannya agar dapat menjalani kehidupan ini secara baik yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. (Birsyada, 2016:21). Pendidikan di era Globalisasi ini memilik peran yang sangat penting. Setiap tahunnya pendidikan mengalami banyak perubahan sebagai tanda mengikuti era zaman yang semakin canggih. Kualitas pendidikan ditingkatkan melalui kemajuan tekhnologi yang semakin pesat dan sarana prasarana penunjang yang baik. SMAN 7 Kota Tasikmalaya merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di Tasikmalaya yang bertempat di Jl. Air Tanjung Kawalu Tasikmalaya. SMAN 7 Kota Tasikmalaya adalah salah satu sekolah
yang sudah
menerapkan
Pendekatan
Scientific
dengan
menggunakan kurikulum 2013 di kelas XI dan XII sedangkan untuk kelas X sudah menggunakan kurikulum 2013 revisi. SMAN 7 Kota Tasikmalaya memiliki beberapa model pembelajaran yang bisa digunakan saat melakukan pembelajaran diantaranya Problem Based Learning, Discovery Learning dan Project Based Learning. Namun diantara ketiga model pembelajaran tersebut Project Based Learning adalah yang jarang digunakan. Model pembelajaran Project Based Leraning ini dianggap cukup sulit serta ketika menggunakan model pembelajaran ini memerlukan waktu yang cukup lama sehingga guru pembelajar sangat jarang menggunakannya. Model pembelajaran kini sudah mulai digunakan hampir disetiap sekolah. Meskipun pada dasarnya setiap sekolah menggunakan model yang tidak jarang berbeda satu sama lainnya. Model pembelajaran berbasis keterampilan berpotensi membangun kompetensi belajar siswa salah satunya adalah penggunaan model Pembelajaran Project Based Learning dengan model ini selain mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyerap materi juga mampu memotivasi siswa untuk lebih berpikir kreatif lagi.
3
Kurangnya pemahaman dalam pembelajaran Geografi tentunya akan menghambat siswa dalam pencapaian hasil belajar. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan peserta didik yang kurang mampu dalam memecahkan dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Apabila kita lihat masih banyak guru-guru yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi biasa pada umumnya. Metode tersebut adalah metode satu arah yang tentunya siswa hanya diam memperhatikan begitu pun metode diskusi dan tanya jawab cenderung hanya beberapa siswa saja yang aktif atau ikut berpartisifasi. Sebuah pembelajaran dapat berhasil ketika siswa mampu memahami materi dengan baik salah satunya adalah dengan penerapan model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu salah satu model pembelajaran yang dirasa tepat untuk materi pelajaran tentang Gunung Api adalah dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Materi Gunung Api ini merupakan salah satu materi yang dipelajari namun materi ini dianggap cukup sulit karena materi ini lebih banyak disampaikan secara ceramah adapun jika hanya menggunakan video tetap saja masih kurang untuk memahami materi ini. Perlu adanya cara penyampaian yang berbeda dengan kata lain selain mampu memberikan pemahaman terhadap siswa tapi siswa mampu berpikir kreatif. Dengan melakukan model pembelajaran Project Based Learning yang akan memberikan pemahaman kepada siswa bukan hanya pemahaman namun dari segi psikomotorik dapat terbangkitkan Dari latar belakang dan kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Gunung Api di Kelas Lintas Minat X MIPA 5 SMAN Kota 7 Tasikmalaya)”
4
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini
adalah
“Bagaimana
Pengaruh
Penerapan
Model
Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Gunung Api di Kelas Lintas Minat X MIPA 5 SMAN 7 Kota Tasikmalaya)”.
1.3
Metode penelitian Metode eksperimen adalah bertujuan untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. (Zainal,Arifin 2012:74). Metode ini dilakukan sebagai adanya pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen. Kelas eksperimen merupakan sekelompok siswa yang diberikan perlakuan berbasis proyek dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Penelitian ini digunakan untuk memberikan jawaban dari hipotesis adanya pengarauh pengguanaan model pembelajaran ini. Sudjana (2009:12) menjelaskan bahwa dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel predictor (independen variabel) yang disebut notasi X. X adalah variabel penyebab atau diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lainnya. Variabel terikat atau variabel respon (dependent variable) sering disebut notasi Y, adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.
5
2
PEMBAHASAN 2.1
Pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 SMAN 7 Kota Tasikmalaya Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan khusus dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah. Sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan beraktifitas secara nyata. (Sumarmi, 2015:173). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Slameto, 2013:27). Pengertian tentang hasil belajar dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Ibrahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. (Susanto, 2013:5). Hasil belajar siswa pada dasarnya memiliki kriteria tersendiri. Hasil belajar siswa berhasil apabila siswa mampu menerima materi dengan baik dan dengan nilai yang memuaskan. Hasil belajar menurut Benyamin Bloom yang dibagi ke dalam tiga kawasan yang direvisi oleh Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (Yamin, Martinitis, 2012:41-45) terdiri dari kawasan kognitif, kawasan afektif dan kawasan psikomotorik. 2.1.1 Data hasil penelitian kawasan Kognitif Penelitian yang dilakukan di SMAN 7 Kota Tasikmalaya dalam kawasan kognitif. Siswa diberikan 45 butir soal tes baik pre-test atau post-test dengan materi Gunung Api maka
6
didapatkan skor maksimum pre-test 21, skor minimum pre-test 4
dengan
rata-rata
pre-test
11,4
didapatkan
sebelum
menggunakan model pembelajaran project based learning. Setelah siswa menggunakan model pembelajaran project based learning dengan 45 butir soal yang sama didapatkan skor maksimum post-test 40, skor minimum post-test 4 dengan ratarata post-test 17,8. Maka terlihat terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Maka apabila dilihat dari hasil yang didapatkan dalam kawasan kognitif terdapat pengaruh dalam penggunaan model
pembelajaran
project
based
learning
terhadap
peningkatan hasil belajar siswa di kelas lintas minat X MIPA 5 SMAN 7 Kota Tasikmalaya. 2.1.2 Data hasil penelitian kawasan Afektif Penelitian yang dilakukan di SMAN 7 Kota Tasikmalaya dalam kawasan afektif. Penilaian ini diambil berdasarkan pengamatan
perilaku
siswa
ketika
proses
pembelajaran
dilakukan. Maka didapatkan hasil dengan jumlah siswa 32 orang tidak didapatkan siswa yang dikategorikan kurang dalam proses pembelajaran dengan materi Gunung Api. Siswa mampu berinteraksi dengan baik ketika dalam proses belajar dan mengajar. Ketika siswa dituntut untuk bekerjasama maka siswa mampu bekerjasama dengan baik ketika pembelajaran sebab siswa dibagi ke dalam 5 kelompok. Kategori cukup dalam kerjasama terlihat ketika siswa dalam melengkapi materi yang disampaikan
dan
mampu
melengkapi
ketika
diberikan
pertanyaan. Siswa dengan jumlah 2 orang dikatagorikan cukup dalam segi disiplin ketika dalam proses penyampaian materi Gunung Api. Proses pembelajaran dengan model Project Based Learning ini dibagi dalam 5 kelompok. Sehingga siswa dengan jumlah 1 orang cukup mampu menghargai rekan kelompoknya dan siswa 1 orang cukup dalam menghargai kelompok lainnya.
7
Karena
sesekali
terlihat
mengobrol.
12
orang
siswa
dikategorikan baik dalam segi berinteraksi dikelas baik dengan kelompok atau dengan guru. Siswa dengan jumlah 14 orang baik dalam segi kerjasama terlihat mampu melengkapi ketika rekannya sedikit kurang dalam menjelaskan materi yang disampaikan.
Disiplin
dalam
kegiatan
pembelajaran
ditunujukkan dengan siswa tepat waktu ketika masuk dalam pembelajaran. Pembelajaran berkelompok tentunya siswa dengan jumlah 22 orang mampu menghargai kelompoknya sendiri dengan tetap fokus ketika penyampaian materi dan 32 orang siswa mampu menghargai rekannya yang sedang menyampaikan materi Gunung Api. Didapatkan 14 orang dengan kategori sangat baik dalam interaksi ketika proses pembelajaran. Siswa dengan kategori ini mampu berinteraksi menanggapi materi Gunung Api yang disampaikan. 13 orang siswa mampu dengan sangat baik dalam kerjasama dengan rekannya. 15 orang siswa sangat baik disiplin ketika proses pembelajaran dan terlihat dari kesungguhannya dalam proses pembelajaran. Siswa dengan jumlah 9 orang dengan sangat baik menghargai rekan kelompoknya ketika menyampaikan materi terlihat dengan sedikit menulis materi yang disampaikan. Maka didapatkan rata-rata penilaian kawasan afektif dengan tekhnik pengamatan diapatkan 3 dengan kategori baik menunjukan siswa mampu menerima materi dengan baik. 2.1.3 Data hasil penelitian kawasan Psikomotorik Penelitian yang dilakukan di SMAN 7 Kota Tasikmalaya dalam kawasan afektif. Penilaian ini diambil berdasarkan pengamatan
perilaku
siswa
ketika
proses
pembelajaran
dilakukan. Maka didapatkan hasil dengan jumlah siswa 32 orang tidak terdapat siswa yang kurang dalam segi psikomotorik dan tidak terdapat siswa yang dikatagorikan cukup dalam segi
8
psikomotorik. Siswa mampu mempersiapkan sumber dan bahan dengan baik dengan jumlah siswa 9 orang. Sedangkan 23 orang mempersiapkan sumber dan bahan dikatagorikan cukup dan dalam segi pelaporan siswa mampu mempresentasikan dengan baik. Siswa mampu dengan sangat baik menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Maka berdasarkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 didapatkan uji normalitas dengan ketentuan jika XHitung ≥ Xtabel , artinya distribusi data tidak normal dan Jika XHitung ≤ Xtabel , artinya distribusi data normal. Didapatkan XHitung ≥ Xtabel, 0,042 ≥ 16,791 dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan dengan statistik jika
≥
. Maka didapatkan
≤
parametrik. Uji homogenitas dengan ketentuan tolak ≤
, dan terima Ha jika
, 0,031 ≤ 4,11 dapat diartikan bahwa data berasal dari data yang
homogen. Pengujian hipotesis menggunakan uji T dengan ketentuan thitung < ttabel , 0, 17 < 0, 17 maka terdapat penolakan terhadap Ho dan artinya ada pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas lintas minat X MIPA 5. 3
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan peneliti mengenai pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi materi Gunung Api di kelas lintas minat X MIPA 5 SMAN 7 Kota Tasikmalaya. Hasil belajar dapat ditunjukan dengan melihat perubahan pada peserta didik baik dalam segi pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar siswa terbagi dalam 3 kawasan diantaranya :
9
3.1 Kawasan Kognitif Kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa siswa dalam segi kognitif mengalami peningkatan karena nuansa yang baru membuat siswa antusias dalam proses pembelajaran dengan hasil yang mengalami peningkatan
ketika
sebelum
dan
sesudah
menggunakan
model
pembelajaran projet based learning. Sedangkan untuk kelas kontrol mengalami penurunan dari segi kognitif sebab siswa lebih banyak diam dan menimbulkan susasan yang jenuh. 3.2 Kawasan afektif Kelas eksperimen mampu menerima materi dengan baik sehingga mampu memahami dan mampu untuk kembali menjelaskan materi yang telah disampaikan. Sedangkan untuk kelas kontrol kurang dalam memahami materi karena siswa lebih banyak diam dan kurang mampu menjelaskan kemabali materi yang disampaikan 3.3 Kawasan psikomotorik Keaktifan siswa di kelas eksperimen menunjukan kategori yang baik sebab bukan hanya guru namun siswa mampu dengan aktif ketika proses pembelajaran.
Sedangkan
untuk
kelas
kontrol
kurang
dalam
psikomotorik karena metode ceramah satu arah membuat siswa lebih banyak diam.
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zaenal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual. Bandung : Yrama Widya Birsyada, Ibad. (2016). Pendidikan Berkarakter Siswa. Jakarta : Rineka Cipta. Slameto, (2012). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo .
10
Sumarmi. (2012). Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta : Adytya Media Publishing. Susanto, Ahmad. ( 2013) . Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Kencana. Yamin, Martinitis. (2008). Strategi pembelajaran kompetensi. Tanggerang : GP Press Group
11