156
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN BESI SAAT MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA DI SMUN I BANTUL YOGYAKARTA Dian Puspitasari1, Alfie Ardiana Sari1 1
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
ABSTRACT Background: Female teenagers is vulnerable group to suffer from anemia. Anemia in teenagers is mainly caused by poor quality of dietary habits. It will lead to delayed growth and development and lower school performance due to fatigue, loss of passion, and concentration difficulty. Female teenagers require iron to be stored as they are expectant mothers who will give birth in the future. Anemia will put then at a high risk for having babies with low birth weight (LBW). Objective: This research aimed to measure the increased level of hemoglobin after iron suplementation during menstruation in female teenagers. Method: Research was a quasi-experiment with two groups. Control and treatment group, each consisted of 16 female teenagers at SMAN I Bantul Yogyakarta. Result: Hemoglobin level in the treatment group increased significantly after suplementation. Whereas, the control group did not show difference after suplementation. Conclusion: Iron supplementation during menstruation and once every week can increase hemoglobin level in teenagers at SMAN 1 Bantul Yogyakarta. Keywords: Hemoglobin, Anemia, Female Teenager
PENDAHULUAN Remaja
fisik dan emosi, serta lingkungan. Siklus
didefinisikan
masa
menstruasi normal umumnya tetap setiap 28
peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.
hari, tetapi interval 24-32 hari masih dianggap
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12
normal kecuali siklusnya sangat tidak teratur.
sampai
dari
Saat mencapai maturitas kira-kira dua pertiga
pendidikannya maka remaja adalah mereka
wanita mempertahankan periodisitas yang
yang sedang duduk di bangku SMP, SMU,
kurang lebih teratur, kecuali saat hamil, stres,
dan perguruan tinggi(1,2).
atau sakit(3).
24
tahun.
sebagai
Jika
dilihat
Remaja putri akan mengalami menstruasi
Remaja putri merupakan kelompok rawan
yaitu pendarahan periodik normal uterus
menderita anemia. Kebanyakan remaja yang
merupakan fungsi fisiologis yang hanya terjadi
anemia disebabkan oleh kebiasaan kualitas
pada
dasarnya
pola makan yang tidak memenuhi standar.
menstruasi merupakan proses katabolisme
Hal ini dikarenakan remaja memiliki keinginan
dan terjadi di bawah pengaruh hormon
untuk memiliki tubuh yang ideal sehingga
hipofisis dan ovarium. Interval antara periode
mengabaikan pola makan yang teratur dan
menstruasi bervariasi sesuai usia, keadaan
sehat. Penyebab lain dikarenakan perubahan
primata
betina.
Pada
157
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
gaya hidup yang membuat remaja saat ini
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah
lebih suka menyantap junk food ketimbang
menganalisis
buah dan sayur, akibatnya gizi mereka tidak
permasalahan kesehatan di dalam lingkup
seimbang
kebidanan. Tujuan khusus penelitian ini yaitu
dan
berpotensi
mengalami
anemia(4).
untuk
dan
menggali
mengetahui
akar
peningkatan
kadar
Anemia juga didefinisikan sebagai suatu
hemoglobin dengan pemberian suplemen besi
keadaan ketika kadar haemoglobin (Hb) di
saat menstruasi pada remaja. Penelitian ini
dalam darah lebih rendah daripada nilai
merupakan bagian dari upaya penggalian dan
keadaan normal. Nilai Hb ditentukan oleh
pemahaman
umur, pada kelompok wanita dewasa nilai Hb
terutama
normal
diharapkan dapat memberikan masukan bagi
adalah
12
g/100
ml,
dikatakan
kesehatan
bidang
menderita anemia jika nilai Hb berada di
pemegang
bawah normal(5).
reproduksi remaja.
Anemia
pada
pertumbuhan
remaja
dan
di
kebidanan,
kebijakan
terhadap
masyarakat sehingga
kesehatan
menyebabkan
perkembangan
tidak
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
optimal dan menurunkan prestasi belajar
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk
karena rasa cepat lelah, kehilangan gairah,
eksperimen kuasi dengan desain eksperimen
(6)
dan tidak dapat berkonsentrasi . Remaja
pre-test and post-test control group design,
membutuhkan cadangan zat besi sebagai
yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
calon ibu yang akan melahirkan generasi
kontrol(8). Pada kelompok perlakuan adalah
penerus bangsa, anemia akan menyebabkan
dengan pemberian tablet besi dengan dosis
tingginya risiko untuk melahirkan bayi berat
satu kali setiap hari selama menstruasi (7
lahir rendah (BBLR) yang mempunyai kualitas
hari) dan setiap minggu satu kali seminggu
hidup yang tidak optimal. Melihat dampak
selama empat minggu. Pada kelompok kontrol
anemia
dalam
adalah pemberian vitamin dengan dosis satu
menurunkan kualitas sumber daya manusia,
kali dalam seminggu selama lima minggu.
maka sebaiknya penanggulangan anemia
Pengukuran haemoglobin dilakukan sebelum
perlu dilakukan sejak dini, sebelum remaja
intervensi
putri menjadi ibu hamil, agar kondisi fisik
intervensi. Lokasi penelitian, yaitu di SMU
remaja putri tersebut telah siap menjadi ibu
Negeri 1 Kabupaten Bantul Yogyakarta yang
yang sehat. Suplementasi zat besi adalah
telah
salah satu cara untuk meningkatkan status
supementasi
gizi dan kesehatan pada remaja sehingga
selama 6 bulan dari bulan April 2015 sampai
kadar
meningkat,
Oktober 2015 Populasi siswi SMUN 1 Bantul
terutama diberikan pada saat menstruasi(7).
dengan jumlah sampel 16 siswi kelompok
yang
sangat
haemoglobin
besar
dapat
dan
satu
melaksanakan zat
minggu
program
besi.
Waktu
sesudah
pemberian penelitian
158
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
perlakuan dan 16 siswi kelompok kontrol yang
besar dari α = 0,05. Sedangkan pengujian
telah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan
asumsi
eksklusi. Uji analisis menggunakan t-test dan
dengan
pengujian
Asumsi homogenitas ragam dikatakan
asumsi
normalitas
dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov test.
homogenitas ragam menggunakan
dilakukan
Levene
test.
terpenuhi jika p-value hasil penghitungan lebih besar daripada α = 0,05. Berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil pengujian asumsi normalitas dan
1. Gambaran Umum Responden
homogenitas
Kriteria inklusi dari responden yang digunakan
secara
keseluruhan
telah
ragam
dengan
menggunakan bantuan software SPSS pada variabel penelitian.
terpenuhi. Dilihat dari usia responden
kontrol dan perlakuan memiliki siklus yang
Tabel 1. Uji Asumsi Normalitas dan Homogenitas Pengujian p-value Keterangan Asumsi
teratur yaitu setiap bulan sekali dengan
Normalitas
0.574
Normal
masa menstruasi enam sampai tujuh hari.
Homogenitas
0.186
Homogen
antara
16
sampai
menstruasi
17
responden
tahun. dari
Siklus
kelompok
Pemberiaan suplemen besi dan vitamin dimulai
dihari
pemeriksaan
yang
sama
haemoglobin
setelah dilakukan
Berdasarkan pengujian
pada
tabel
asumsi
di
atas
normalitas
sesuai dosis masing-masing selama lima
menggunakan
minggu.
didapatkan p-value sebesar 0,574 (p-value
2. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Pengujian pemberian suplemen besi
Kolmogorov
Smirnov
> α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.
pada remaja saat menstruasi dengan
Pada
dosis satu kali sehari dan dilanjutkan satu
didapatkan p-value sebesar 0,186 (p-value
kali seminggu pada remaja putri di SMUN
> α = 0,05) maka dapat disimpulkan
1 Bantul Yogyakarta dilakukan dengan
bahwa asumsi homogenitas ragam juga
menggunakan t-test. Terdapat dua asumsi
telah terpenuhi.
yang
melandasi
normalitas
dan
homogenitas
ragam
yakni
asumsi
3. Hasil peningkatan kadar Hb sebelum dan
homogenitas
ragam.
sesudah perlakuan pada kelompok kontrol
t-test,
Pengujian asumsi normalitas dilakukan dengan
pengujian
menggunakan
Kolmogorov
Smirnov test. Asumsi normalitas dikatakan terpenuhi jika p-value hasil pengujian dengan Kolmogorov Smirnov test lebih
dan perlakuan
159
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
Tabel 2. Peningkatan Kadar Haemoglobin Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Walaupun mingguan
suplementasi
masih
besi
kontroversi,
hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitianVariabel
Value
Perlakuan Kontrol
Hb sebelum perlakuan (g/dl) Hb sesudah perlakuan (g/dl)
12.54
12.25
0.66
penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa suplementasi besi cukup diberikan seminggu sekali pada anak serta remaja wanita maupun pada wanita hamil(9,10).
13.86
12.11
0.0001
Pemberian sekali
suplemen
dengan
besi
seminggu
menambahkan
saat
menstruasi dapat meningkatkan kadar
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
haemoglobin. Hasil penelitian ini sesuai
rata-rata
sebelum
dengan Oski dalam Opposunggu dengan
perlakuan
terapi percobaan pada penderita anemia
adalah 12,54 g/dl dan sesudah intervensi
dengan suplementasi besi sebanyak 3
13,86
mg/kgBB
kadar
intervensi
haemoglobin
pada
g/dl.
kelompok
Terlihat
bahwa
sesudah
intervensi selama lima minggu terjadi kenaikan
kadar
haemoglobin
pada kelompok kontrol sebelum intervensi sebesar 12,25 g/dl dan sesudah intervensi sebesar 12,11g/dl. Dari hasil uji t sebelum intervensi pada kelompok perlakuan dan tidak
ada
perbedaan
signifikan
p=0,66
atau
Sedangkan
sesudah
intervensi
(p>0,05). pada
ada perbedaan yang signifikan dengan p=0,0001
atau
kadar
haemoglobin yang bermakna(11).
(p<0,05),
4. Hasil
pengukuran
kadar
haemoglobin
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan Tabel 3. Peningkatan Kadar Haemoglobin Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Perlakuan
yang
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
nilai
meningkatkan
dengan
perbedaan sebesar 1,32 g/dl. Sedangkan
kontrol
dapat
berarti
Variabe l
Mean sebelum intervensi
Kadar Hb (g/dl)
12.54
Mean sesudah Interven si 13.86
Korel asi
pvalue
0.00 5
0.002
dengan pemberian tablet tambah darah
Dari hasil uji t sebelum intervensi pada
selama lima minggu dengan dosis satu
kelompok perlakuan menghasilkan nilai
kali
dan
probabilitas o,oo5 hal ini menyatakan
dilanjutkan satu kali seminggu selama
bahwa korelasi antara kadar haemoglobin
empat minggu dapat meningkatkan kadar
sebelum
haemoglobin darah pada remaja.
suplemen besi berhubungan secara nyata
sehari
selama
tujuh
hari
dan
sesudah
pemberian
karena nilai probabilitas <0,05. Sedangkan
160
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
hasil t hitung 0,002 yang berarti p<0,05
Hasil pengukuran pada tabel menunjukkan
sehingga t hitung terletak pada daerah Ho
bahwa
ditolak maka dapat disimpulkan bahwa
sebelum intervensi pada kelompok kontrol
kadar haemoglobin sebelum dan sesudah
adalah 12,25 g/dl dan sesudah intervensi
pemberian suplemen besi adalah tidak
12,11
sama atau berbeda nyata yang berarti
intervensi selama lima minggu terjadi
program pemberian suplemen besi yang
penurunan kadar haemoglobin dengan
dilakukan
perbedaan sebesar 0,14 g/dl, yang berarti
berhasil
secara
nyata
dan
signifikan. Hasil
rata-rata
g/dl.
kadar
Terlihat
haemoglobin
bahwa
sesudah
bahwa program pemberian vitamin saja penelitian
ini
membuktikan
satu kali seminggu selama lima minggu
bahwa pemberian suplemen besi saat
terdapat
menstruasi
pengaruh
sebelum intervensi pada kelompok kontrol
secara
menghasilkan nilai probabilitas 0,0001 hal
signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian
ini menyatakan bahwa korelasi antara
yang dilakukan oleh Sandra Fikawati yang
kadar haemoglobin sebelum dan sesudah
meneliti tentang pengaruh suplementasi
pemberian vitamin berhubungan secara
zat besi satu dan dua kali per minggu
nyata karena nilai probabilitas <0,05.
terhadap kadar haemoglobin pada siswi
Sedangkan hasil t hitung 0,72 yang berarti
yang menderita anemia. Dalam penelitian
p>0,05 sehingga t hitung terletak pada
tersebut membuktikan dari segi efektivitas
daerah
yang diukur melalui kenaikan kadar Hb,
disimpulkan bahwa kadar haemoglobin
suplementasi mingguan (satu kali per
sebelum dan sesudah pemberian vitamin
minggu) ternyata sama efektifnya dengan
tidak terdapat peningkatan yang signifikan.
memberikan
peningkatan
haemoglobin
suplementasi dua kali per minggu(12). 5. Hasil
pengukuran
kadar
haemoglobin
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol
Kadar Hb (g/dl)
Mean sebelum intervensi 12.25
Mean sesudah intervensi 12.11
Korel asi 0.000 1
Ho
Dari
diterima
hasil
maka
uji
t
dapat
KESIMPULAN Pemberian suplemen besi saat menstrasi dan setiap minggu sekali dapat meningkatkan kadar haemoglobin pada remaja di SMUN 1
Tabel 4. Peningkatan Kadar Haemoglobin Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Kontrol Variabe l
penurunan.
Bantul
Yogyakarta.
Terdapat
perubahan
signifikan kadar haemoglobin post pemberian pvalu e 0.72
suplemen besi pada kelompok perlakuan. Terdapat perubahan tidak signifikan kadar haemoglobin post pemberian vitamin pada kelompok kontrol. Bagi pemegang kebijakan diharapkan dari hasil penelitian ini dijadikan dasar
untuk
meningkatkan
program
161
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015
pemberian suplementasi besi guna mencegah
9. Herdata, 2000, Pengaruh Suplementasi
anemia pada remaja, serta diharapkan siswi
Besi Pada Remaja Putri Anemi Terhadap
tetap melaksanakan program yang telah
Pertumbuhan
berjalan yaitu program sepekan dengan tetap
Jasmani, Tesis Pascasarjana Universitas
meminum tablet Fe yang diberikan oleh pihak
Diponegoro Semarang.
puskesmas.
dan
Tingkat
Kesegaran
10. Muwakhidah, 2009, Efek Suplementasi Fe, Asam Folat Dan Vitamin B 12
KEPUSTAKAAN 1. Efendi,
F
Keperawatan
Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin dan
Makhfudli.
Kesehatan
2009.
(Hb) Pada Pekerja Wanita Di Kabupaten
Komunitas.
Sukoharjo. Tesis. Program Pasca Sarjana
Salemba Medika : Jakarta. hal 221
Universitas Diponegoro Semarang.
2. WHO, 2004, Iron Deficiency Anaemia,
11. Oppusunggu
R,
2009,
Pengaruh
Assessment, Prevention, and Control: A
Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)
guide for programme managers. World
terhadap
Produktifitas
Health Organization, Geneva.
Pensortir
Daun
3. Benson, R.C and Pernoll, M.L. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. EGC : Jakarta. hal. 46 4. Dinkes
DIY,
2014,
Laporan
Profil
di
PT.X.
Kabupaten Deli Serdang 12. Fikiwati
Sandra,
2004
Pengaruh
Tepat, Badan Sehat. Hikmah : bandung. hal 76-78 6. Anonymous, 2007, Tujuh dari sepuluh wanita terkena anemia, diakses 20 april 2014 Sandra,
2004
per minggu terhadap kadar hemoglobin pada siswi yang menderita anemia, vol. 24
5. Anwar, F dan Khomsan, A. 2009. Makan
Pengaruh
suplementasi zat besi satu dan dua kali per minggu terhadap kadar hemoglobin pada siswi yang menderita anemia, vol. 24 No 4 8. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Tembakau
Wanita
suplementasi zat besi satu dan dua kali
Kesehatan DIY, Dinkes DIY
7. Fikiwati
Kerja
No 4