Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN Sargassum –JAVA TEA CELUP TERHADAP MALONALDEHID PLASMA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Oleh Aisyah Tri Septiana1) dan Mohammad Samsi2) 1. Jur. Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UNSOED, 2. Fakultas Peternakan UNSOED Email :
[email protected]
ABSTRAK Minuman yang dibuat dari Sargassum sp dan daun kumis kucing dengan flavoring lemon, lemon+jahe, lemon+pekak atau minuman Sargassum sp-java tea celup secara kimia dapat berperan sebagai antioksidan dengan cara menghambat pembentukan malonaldehid (MDA) dari asam linoleat. Minuman tersebut juga mempunyai potensi sebagai antihiperkolesterolemia karena mengandung serat pangan larut, tanin dan komponen fenolik (total fenol) cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui konsentrasi MDA pada tikus yang diberi pakan berkolesterol tinggi (pakan hiperkolesterolemia). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Perlakuan terhadap tikus meliputi kontrol negative yaitu tikus yang mendapat pakan standard, kontrol positive yaitu tikus yang mendapat pakan hiperkolesterolemia, tikus perlakuan masing-masing mendapatkan pakan hiperkolesterolemik dan minuman dengan flavoring lemon, lemon+jahe, lemon+pekak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang mendapat pakan hiperkolesterolemia mempunyai kadar MDA plasma, kolesterol total plasma dan LDL yang tinggi, dan minuman Sargassum sp-java tea celup mampu menurunkannya hingga menyamai kontrol negative yang normal. Ada korelasi positif antara kolesterol total dan LDL dengan konsentrasi MDA. Kata kunci: hiperkolesterolemia, minuman Sargassum sp-java tea celup, malonaldehid
PENDAHULUAN Dewasa ini penyakit degeneratif banyak terjadi di kalangan masyarakat. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup, kurang olahraga, serta perubahan pola konsumsi pangan kurang berimbang yang cenderung mengkonsumsi makanan berlemak tinggi tetapi miskin serat dan antioksidan. Jenis penyakit degeneratif dengan prevalensi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun di antaranya adalah penyakit kardiovaskular (PKV), diabetes melitus, hipertensi, stroke dan kanker. Minuman fungsional berbahan dasar daun kumis kucing dan rumput laut Sargasssum sp dipercaya dapat menurunkan kolesterol dan mengobati berbagai macam penyakit. Efek terhadap kesehatan dari tanaman obat pada umumnya disebabkan aktivitas antioksidannya (Dixon et al, 2005). Daun kumis kucing (Abdelwahab et al, 2010) maupun 1
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Sargassum sp (Septiana dan Asnani, 2009; Septiana dan Hidayah, 2009) mempunyai komponen yang berperan sebagai antioksidan seperti komponen fenolik. fenolik
mempunyai
kemampuan
sebagai
antiinflamasi,
Komponen
antikarsinogenesis
dan
antiaterosklerosis yang berkaitan dengan aktivitas antioksidannya (Gao et al, 2008). Selain mengandung komponen yang berperan sebagai antioksidan, rumput laut Sargasssum sp juga mengandung serat pangan yang dapat berperan untuk menurunkan kadar kolesterol darah atau antihiperkolesterolemia (Astawan et al, 2005). Senyawa yang berperan sebagai antioksidan
dan
antihiperkolesterolemia
mendukung
pemanfaatannya
sebagai
antiaterosklerosis. Efek sebagai antiaterosklerosis berperan dalam mengurangi faktor resiko penyakit kardiovaskuler (PKV) dan stroke, penyakit penyebab kematian utama di dunia dewasa ini. Pengobatan penyakit tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga perlu dicarikan alternatif dengan menggali potensi antiaterosklerosis dari daun kumis kucing dan Sargasssum sp sebagai minuman fungsional yang berhubungan dengan efek antioksidan, antihiperkolesterolemik dan antiaterosklerosis.
Pembuatan minuman berbahan dasar
Sargassum sp dan daun kumis kucing secara praktis dapat dilakukan dengan cara pencelupan bubuk kering S. crassifolium dan daun kumis kucing dalam kantong (Sargassum-java tea celup) pada berbagai suhu dan lama pencelupan sehingga dihasilkan minuman Sargassum-java tea celup. Minuman Sargassum-java tea celup mempunyai flavor kurang disukai. Septiana et al (2012) telah melakukan pengujian penambahan flavoring lemon, lemon+jahe dan lemon+peka terhadap kualitas sensoris, antihiperkolesterolemia dan antioksidannya. Penambahan flavoring pada minuman Sargassum-java tea celup mengakibatkan peningkatan kualitas sensoris tanpa mengurangi aktivitas antioksidan secara in vitro dan potensi antihiperkolesterolemianya.
Aktivitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia
dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengujinya pada hewan percobaan seperti tikus. Aktivitas antioksidan dapat diuji dengan melakukan pengujian malonaldehid plasma tikus. Malonaldehid merupakan salah satu produk sekunder hasil peroksidasi lipid yang stabil dan biasa digunakan sebagai indeks pengukuran tingkat oksidasi atau aktivitas antioksidan suatu bahan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui aktivitas antioksidan berdasarkan
penghambatan
malonaldehid
dan
antihiperkolesterolemia
minuman
Sargassum-java tea celup pada plasma tikus hiperkolesterolemia. Manfaat penelitian ini
2
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
adalah diketahuinya potensi antioksidan dan antihiperkolesterolemik minuman Sargassumjava tea celup dalam tubuh.
METODE ANALISIS Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, mulai bulan April sampai September 2013. Penelitian dilakukan di laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Pertanian dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan UNSOED Bahan Bahan yang digunakan meliputi hewan coba dan pakannya serta minuman Sargassum sp-daun kumis kucing. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Sprague-dawley umur 40 hari sebanyak 42 ekor yang diperoleh dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT-UGM). Pakan yang digunakan adalah pakan standard dan pakan berkolesterol atau pakan hiperkolesterolemia. Komposisi pakan standar tikus diperoleh dari modifikasi AOAC (1995). Pakan hiperkolesterolemia atau pakan berkolesterol merupakan pakan standard yang diberi tambahan minyak babi 10 %. Bahan kimia yang digunakan antara lain kit untuk analisis kolesterol total, HDL, dan kit trigliserida (DiaSys), TCA, TBA, asam asetat, dan EDTA. Alat yang digunakan antara lain meliputi timbangan, kandang percobaan beserta tempat minum dan pakan, higrometer, seperangkat alat bedah, spektrofotometer, waterbath, dan cabinet dryer. Pembuatan minuman Sargassum-java tea celup Mula-mula bubuk S. crassifolium dan daun kumis kucing pada proporsi 40:60, dimasukkan kantong teh dan dicelup pada suhu 80oC selama 3 menit, dan selanjutnya hasil celupan masing-masing diberi flavoring agent yang berupa lemon, jahe + lemon, dan buah peka + lemon. Semua minuman selanjutnya dicampur gula pasir 10 persen. Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan secara eksperimental. Eksperimental menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) ). Perlakuan yang dicoba dalam penelitian ini adalah jenis minuman yang diberikan yaitu P1 : kontrol negatif (pakan standard), P2 : kontrol positif (pakan standard dan minyak babi), P3 : minuman pencelupan Sargassum sp
3
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
: daun kumis kucing 40:60 dengan flavoring lemon, P4 : minuman P3 dengan flavoring lemon dan jahe, P5 : minuman P3 dengan flavoring flavoring lemon dan peka, P6 : minuman tradisional. Perlakuan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali sehingga diperoleh 42 unit percobaan (6 x 7). Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian meliputi masa adaptasi dan peningkatan kolesterol serta masa percobaan dan analisis. a. Masa adaptasi dan peningkatan kolesterol Masa adaptasi dilakukan selama 7 hari dengan membiasakan tikus percobaan pada kandang dan pakan standar.
Pada hari terakhir masa adaptasi tikus ditimbang
dilanjutkan masa peningkatan kolesterol dengan cara pemberian pakan berkolesterol kecuali pada group kontrol negative.
Setelah 4 minggu perlakuan, kadar total
kolesterol plasma diuji dengan mengambil darah melalui mata dari 1 ekor tikus standard dan 2 ekor tikus perlakuan pakan hiperkolesterolemia yang dipilih secara acak. Tikus dikatagorikan sebagai hiperkolesterolemia jika kadar total kolesterol lebih dari 130 mg/dl. Kadar kolesterol tikus perlakuan pakan kolesterol masih sekitar 70 mg/dl dan kadar kolesterol total tikus standard adalah 60 mg/dl sehingga tikus masih diberi pakan berkolesterol hingga 4 minggu lagi. b. Masa percobaan dan analisis Pada masa ini 42 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok sehingga tiap kelompok terdiri dari 7 tikus. Perlakuan yang diberikan adalah adalah seperti rancangan. Komposisi pakan dan minuman disajikan pada Tabel 1. Masa percobaan dilakukan selama 30 hari. Selama masa tersebut dilakukan analisis terhadap bobot badan tikus setiap 3 hari sekali, penggantian konsumsi pakan setiap hari sekali. Pada akhir percobaan tikus dipuasakan selama 10 jam, dipingsankan dengan mematahkan tengkuk dan diambil sampel darahnya. Darah diambil dari jantung dan segera dipisahkan bagian plasmanya dengan EDTA 1 mg/ml disertai sentrifugasi 2700 rpm selama 30 menit pada suhu 40C. Plasma yang diperoleh dilakukan analisis profil lipid plasma, total fenol (Andarwulan dan Shetty, 1999) serta malonaldehid (Kikuzaki dan Nakatani, 1993).
Profil lipid yang dianalisis meliputi kadar kolesterol total,
trigliserida, HDL dan LDL menggunakan kit.
4
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Tabel 1. Komposisi pakan per kg (AOAC, 1995). Group kontrol Bahan (%)
Negatif Positif
Group perlakuan P3
P4
P5
Maizena 68,48 68,48 68,48 68,48 68,48 Kasein 12,45 12,45 12,45 12,45 12,45 Minyak jagung 7,94 7,94 7,94 7,94 7,94 Selulosa 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 Mineral mixture 4,56 4,56 4,56 4,56 4,56 Vitamin mixture 1 1 1 1 1 Air 3,61 3,61 3,61 3,61 3,61 Minyak babi 10% *) 10% *) 10% *) 10% *) Minuman (2,5 ml) P3 P4 P5 Keterangan: Minyak babi dan minuman bukan pakan standard/ *): 10 % dari pakan standard
P6 68,48 12,45 7,94 0,96 4,56 1 3,61 10% *) P6
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil lipid plasma Profil lipid plasma yang dianalisis meliputi total kolesterol, low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), serta indeks aterogenik. Hasil penelitian yang disajikan pada Gambar 1 menunjukkan bahwa pemberian pakan aterogenik dengan cara menambahkan minyak babi 10 % dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL plasma secara nyata dibandingkan tikus normal yang diberikan pakan standard (kontrol negatif).
Pemberian pakan aterogenik sebelum pemberian perlakuan minuman ini
dilakukan selama 8 minggu terhadap tikus kontrol positif maupun tikus yang diperlakukan dengan minuman Sargassum-java tea celup. Dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Septiana dan Hidayah (2009), kadar kolesterol total dan kolesterol LDL plasma tikus aterogenik lebih rendah meskipun jenis pakan dan waktu pemberiannya lebih lama. Setelah pemberian pakan aterogenik selama 8 minggu, kadar kolesterol total tikus hasil penelitian ini meningkat dari 63,42
mg/dl
menjadi 82,95 mg/dl dan LDL meningkat dari 33,85 mg/dl menjadi 51,89 mg/dl. Berbeda dengan hasil penelitian ini, setelah pemberian pakan aterogenik selama 4 minggu kadar kolesterol total tikus hasil penelitian Septiana dan Hidayah (2009) meningkat dari 89,77 mg/dl menjadi 170,82 mg/dl dan LDL meningkat dari 50,03 mg/dl menjadi 122,64 mg/dl.
5
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Gambar 1. Kadar kolesterol total plasma (A), LDL (B), dan HDL (C) tikus percobaan setelah perlakuan Waktu yang diperlukan untuk peningkatan kadar kolesterol sampai kondisi hiperkolesterolemia yang lebih lama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Giri (2008) yaitu 13 minggu bahkan sampai menggunakan tiourasil untuk merusak kelenjar tiroid. Hipotiroid dapat menyebabkan penurunan sintesis dan ekspresi reseptor LDL di hati sehingga LDL banyak beredar di plasma dan menjadi penyebab hiperkolesterolemia. Berbeda dengan penelitian Giri (2008), dengan perlakuan yang sama penelitian yang dilakukan Dahlianti (2001) hanya memerlukan 1 minggu untuk meningkatkan kolesterol total sampai kondisi hiperkolesterolemia.
Perbedaan waktu yang diperlukan untuk
peningkatan kolesterol diduga disebabkan perbedaan galur tikus yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Septiana dan Hidayah (2009) maupun Dahlianti (2001) menggunakan tikus galur Wistar sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Giri (2008) maupun penelitian ini menggunakan tikus galur Sprague Dawley (SD). Pemberian minuman Sargassum-java tea dengan flavoring lemon (P3), flavoring lemon+jahe (P4), flavoring lemon+peka (P5) serta perlakuan minuman tradisional (P6)
6
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
dapat menurunkan secara nyata kadar total kolesterol plasma, dan low density lipoprotein (LDL) hingga menyamai kadar yang normal (group kontrol negatif). Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Herpandi et al (2006) tentang pengaruh pemberian tepung rumput laut yang direndam 9 jam.
Penurunan kadar kolesterol tikus oleh minuman
Sargassum-java tea celup diduga disebabkan oleh kandungan serat pangan dalam rumput laut terutama serat pangan larut seperti asam alginat yang dijumpai pada rumput laut jenis Sargassum sp (Wikanta et al, 2003). Asam alginat memiliki efek hipokolesterolemik lebih baik dibandingkan agar meskipun lebih jelek dibandingkan karagenan (Widiastuti, 2001). Aksi utama menurunnya penyerapan kolesterol pada tikus yang diberi pakan berserat tinggi adalah akibat meningkatnya ekskresi lemak, asam empedu dan kolesterol (Anderson, 1994). Serat pangan terutama serat pangan larut mampu menurunkan kadar total kolesterol serum melalui mekanisme pengikatan asam empedu.
Asam empedu dibentuk dari
kolesterol di hati, dipekatkan dan disimpan di kantung empedu. Serat yang dikonsumsi dapat mengikat asam empedu kemudian dikeluarkan bersama feses. Apabila asam empedu berkurang maka akan dibentuk lagi dari kolesterol karena asam empedu berfungsi membantu penyerapan lemak (Muchtadi et al, 1993). Selain disebabkan kandungan serat pangan larut, penurunan kadar kolesterol total dan LDL oleh pemberian minuman Sargassum-java tea celup diduga disebabkan oleh kandungan tanin. Hasil penelitian Septiana et al (2012) menunjukkan bahwa minuman Sargassum-java tea celup baik yang tanpa penambahan flavor maupun flavor lemon, lemon+jahe maupun flavor lemon+pekak mempunyai kandungan tanin yang tinggi (secara kualitatif). Tanin merupakan komponen fenolik yang banyak mengandung gugus hidroksil sehingga pencelupan Sargassum-java tea celup dalam air suhu 800C selama 3 menit menyebabkan banyak komponen tanin yang terekstrak. Hasil penelitian Umarudin et al (2012) menunjukkan bahwa ekstrak tanin seledri efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL tikus putih galur Sprague Dawley yang diberi pakan aterogenik. Hasil penelitian yang ditunjukan pada Gambar 1 menunjukkan adanya kecenderungan sinergis antara penurunan LDL dengan total kolesterol. Hal ini disebabkan 65 % total kolesterol berada dalam bentuk LDL (Muchtadi et al, 1993). Mekanisme penurunan LDL serum diduga sama dengan mekanisme penurunan kadar total kolesterol serum.
Sebagian asam empedu diikat oleh serat, menyebabkan katabolisma LDL
meningkat sehingga kadarnya dalam darah menurun.
7
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Semua perlakuan pemberian minuman Sargassum-java tea mempunyai kadar HDL plasma yang lebih tinggi dibandingkan kontrol positip dan kontrol negatif. Peningkatan kadar HDL menyebabkan nilai indeks aterogenik yang merupakan indikator untuk mengetahui resiko aterosklerosis menjadi turun. Malonaldehid plasma Malonaldehida (MDA) merupakan salah satu produk sekunder peroksidasi lipid oleh radikal bebas, sehingga kadar MDA dapat menjadi indikator keberadaan radikal bebas. Perbedaan nilai malonaldehida terkait dengan reaksi oksidasi lipid yang terjadi sehingga tingginya nilai malonaldehida plasma menunjukan besarnya kerusakan oksidatif yang terjadi didalam tubuh. Pengukuran kadar MDA menggunakan metode thiobarbituric acid test (TBA). Kadar MDA mempunyai korelasi berbanding terbalik dengan aktivitas antioksidan. Semakin tinggi kadar malonaldehida semakin rendah aktivitas antioksidannya.
Gambar 2. Absorbansi MDA plasma (A) dan penghambatan malonaldehid plasma (B) tikus percobaan
Selain dipengaruhi kadar total fenol plasma (data tidak dimunculkan), absorbansi MDA juga berhubungan dengan kadar kolesterol total dan LDL.
Peningkatan kadar
kolesterol darah menyebabkan lipoprotein yang beredar lebih lama terpapar oleh radikal bebas sehingga meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan terjadinya peningkatan hasil oksidasi lipid seperti malonaldehid maupun peroksida (Steinberg, 1997). Hasil penelitian ini ternyata sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismawati et al (2012) pada malonaldehid plasma mencit hiperkolesterolemia yang diberi perlakuan diet perasan umbi bawang merah dan obat penurun kolesterol simvastatin dan selaras dengan penelitian
8
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Giri (2008) pada peroksida plasma tikus galur Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang diberi perlakuan diet daun salam.
KESIMPULAN Tikus yang mendapat pakan hiperkolesterolemia mempunyai kadar MDA plasma, kolesterol total plasma dan LDL yang tinggi, dan minuman Sargassum sp-java tea celup mampu menurunkannya hingga menyamai kontrol negative yang normal. Ada korelasi positif antara kolesterol total dan LDL dengan konsentrasi MDA.
DAFTAR PUSTAKA Abdelwahab, S.I., S. Mohan, M.M. Elhassan, N. Al-Mekhlafi, A.A. Mariod, A.B. Abdul, M.A. Abdulla, and K.M. Alkharfi. 2010. Antiapoptotic and antioxidant properties of Orthosiphon staminineus Benth (Cat’s whiskers) : Intervention in the Bcl-2 mediated apoptotic pathway. Evidence Based Complementary and Alternative Medicine 2011 : 1-10. Anderson, H. 1994. Effect of carbohydrat on the excretion of bile acids, cholesterol, and fat from the small bowel. Am J Clin Nutr 59 (suppl) : 785. Astawan, M., T. Wresdiyati, dan B. Hartanta. 2005. Pemanfaatan rumput laut sebagai sumber serat pangan untuk menurunkan kolesterol darah tikus. Hayati 12 (1) : 2327. Dahlianti V. 2001. Ekstrak jamur kuping (Auricularia polytricha) sebagai antihiperlipidemia pada tikus putih galur wistar. Skripsi Fakultas MIPA. IPB, Bogor. Dixon, R.A., D.E.Y. Xie, and S.B. Sharma. 2005. Proanthocyanidins-a final frontier in flavonoid research?. New Phytologist 165 (1) : 9-28. Gao, DA. F., Y.J. Zhang, C.R. Yang, K. Chen, and H.J. Jiang. 2008. Phenolic antioxidants from green tea produced from Camelia taliensis. Journal of Agricultural and Food Chemistry 56 (16) : 7517-7521. Giri, L.N. 2008. Potensi Antioksidasi Daun Salam: Kajian in vivo pada Tikus Hiperkolesterolemia dan Hiperglikemia. Skripsi Fakultas MIPA. IPB, Bogor. Herpandi, M. Astawan, T. Wresdiyati, dan N>S. Palupi. 2006. Perubahan profil lipida, kolesterol digesta dan asam propionat pada tikus dengan diet tepung rumput laut. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan XVII (3) : 227-232. Ismawati, E. Asni, M.Y. Hamidy. 2012. Pengaruh air perasan umbi bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap malonaldehid (MDA) plasma mencit yang diinduksi hiperkolesterolemia. Jurnal Natur Indonesia 14(2): 150-154. 9
Prosiding
”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan III”
Muchtadi D, NS Palupi, dan M Astawan. 1993. Metabolisme Zat Gizi : Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi Manusia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Septiana, AT., dan A. Asnani. 2009. Kajian ekstraksi rumput laut coklat Sargassum sp sebagai penghambat oksidasi LDL dan akumulasi kolesterol makrofag. Laporan Penelitian UNSOED. Purwokerto. Septiana dan Hidayah. 2009. Kajian Antioksidan Dan Antiaterosklerosis Ekstrak Rumput Laut Coklat Sargassum Sp. Laporan Penelitian UNSOED, Purwokerto. Septiana, A.T., A. Asnani, N.I. Ratnaningtyas. 2012. Produksi Minuman dari Rumput Laut Sargassum Sp dan Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) Sebagai Antioksidan, Antihiperkolesterolemik dan Antiaterosklerosis. Laporan Hasil Penelitian Percepatan Guru Besar. UNSOED, Purwokerto. Steinberg, D. 1997. Low density lipoprotein oxidation and its pathological significance. J Biol Chem 272 : 20963-7 Umarudin , R. Susanti, dan A. Yuniastuti. 2012. Efektivitas ekstrak tanin seledri terhadap profil lipid tikus putih hiperkolesterolemia. Unnes J Life Sci 12: 78-85. Widiastuti BL. 2001. Efek Pemberian Komponen Serat Pangan dari Rumput Laut terhadap Profil Kolesterol Darah, Mikroflora Usus dan Histologi Usus Tikus Percobaan. Tesis Program Pascasarjana IPB. Bogor. Wikanta, T., R.R. Nasution, dan L. Rahayu. 2003. Pengaruh pemberian natrium alginat terhadap penurunan kadar kolesterol total darah dan bobot badan tikus. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 9 (5) : 1-12.
10