TESIS
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN INFORMASI ASIMETRI DAN MOTIVASI SEBAGAI PEMODERASI
NI MADE INTAN PRILIANDANI
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
TESIS
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN INFORMASI ASIMETRI DAN MOTIVASI SEBAGAI PEMODERASI
NI MADE INTAN PRILIANDANI NIM 1191661005
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
i
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN INFORMASI ASIMETRI DAN MOTIVASI SEBAGAI PEMODERASI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI MADE INTAN PRILIANDANI NIM 1191661005
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 08 JUNI 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi., AK. NIP 195807181986011001
Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, AK. NIP 197305151999032003
Mengetahui
Ketua Program Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, AK. NIP 19641224199103 1 002
Prof. Dr. dr. A. A Raka Sudewi, Sp. S(K) NIP 19590215 198510 2 001
iii
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 08 Juni 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No. : 1520/UN14.4/HK/2015 Tanggal 29 Mei 2015
Ketua : Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi., AK Anggota: 1. Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, AK. 2. Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi.,AK. 3. Dr. I G. Ayu Nyoman Budiasih, SE, MSi. 4. Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE, MSi., AK
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/karuniaNya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi.,AK, pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, AK, pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Gst. Bagus Wiksuana, SE, MS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. A.A. Gede Putu Widanaputra, SE, MSi., AK.,, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, AK, Ketua Program Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan
v
Bisnis Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi., AK, Dr. I G. Ayu Nyoman Budiasih, SE, MSi, Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE, MSi., AK yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu dan Ayah yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berpikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk berkembangnya kreativitas. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada suami tercinta I Gede Wayan Topan Yogi Dyana, serta anak Luh Gede Sri Shafira Maheswari tersayang, yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini. Semoga Ida Sang hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa selalu melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dengan informasi asimetri dan motivasi sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini mengambil sebuah Universitas karena pendidikan merupakan factor penting dalam membangun sifat dan akal manusia. Salah satu Universitas terbesar di Bali adalah Universitas Udayana sehingga penelitian ini menggunakan Universitas Udayana sebagai lokasi penelitian. Populasi berjumlah 123 orang yang terdiri dari Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur Pascasarjana, Asisten Direktur 1, Asisten Direktur 2, Kepala Bagian/KTU, dan Kepala Sub-bagian di ketiga belas Fakultas yang ada. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yang mana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran. Hasil lainnya adalah variabel informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Variabel moderasi lainnya yaitu motivasi tidak mampu memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran.
Kata kunci: partisipasi penganggaran, informasi asimetri, motivasi, senjangan anggaran
vii
ABSTRACT This research was conducted at the Udayana University. This study took university as the object because education is an important factor in establishing the human characteristic and mind. The purpose of this study was to test the effect of budgetary participation on budgetary slack with asymmetric information and motivation as moderating variables. The population of 123 people taken from Udayana University, which consists of the Deans, the first Vice of Dean, the second Vice of Dean, the third Vice of Dean, the Director of Postgraduate Program, the first Assistant Director, the second Assistant Director, Head Section and Sub-section of each faculty. The sampling technique used in this study was saturated sampling technique in which all members of the population became the sample. The data analysis technique used in this study was a simple linear regression analysis and Moderated Regression Analysis (MRA). The result of this study shows that budgeting participation influences the budgetary slack. Another result shows that the interaction within variables of asymmetric information may moderate relationship between budgetary participation and budgetary slack. Other moderating variables such as motivation cannot moderate the relationship between budgetary participation with budgetary slack. Keywords: budgetary participation, asymmetric information, motivation, budgetary slack
viii
RINGKASAN
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dengan informasi asimetri dan motivasi sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini mengambil sebuah Universitas karena pendidikan merupakan faktor penting dalam membangun sifat dan akal manusia. Salah satu Universitas terbesar di Bali adalah Universitas Udayana sehingga penelitian ini menggunakan Universitas Udayana sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini memiliki hipotesis (1) Partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana, (2) Informasi Asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran, (3) Motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Penelitian ini menggunakan kuisioner dalam pengumpulan datanya. Populasi berjumlah 123 orang yang terdiri dari Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur Pascasarjana, Asisten Direktur 1, Asisten Direktur 2, Kepala Bagian/KTU, dan Kepala Sub-bagian di ketiga belas Fakultas yang ada. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yang mana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Definisi operasional variabel, variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi penganggaran. Pengukuran variabel ini menggunakan enam buah pertanyaan dengan Skala Likert satu sampai empat. Keenam buah pertanyaan tersebut terdiri dari empat buah pertanyaan yang menggambarkan pengaruh pihak penyusun anggaran dalam penentuan pembiayaan program, dua buah ix
pertanyaan menggambarkan keterlibatan atasan dalam merevisi anggaran. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah senjangan anggaran. Pengukuran variabel ini terdiri dari enam buah pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert satu sampai dengan empat. Keenam buah pertanyaan tersebut terdiri dari satu buah pertanyaan menggambarkan produktivitas tinggi, dua buah pertanyaan menggambarkan mudahnya mencapai sasaran anggaran, dua buah pertanyaan menggambarkan kurangnya motivasi karena adanya keterbatasan dan target anggaran, satu buah pertanyaan menggambarkan kesulitan dalam mencapai sasaran anggaran. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah Asimetri Informasi. Pengukuran variabel ini menggunakan enam buah pertanyaan dengan skala Likert satu sampai dengan empat. Enam buah pertanyaan tersebut terdiri dari satu buah pertanyaan menggambarkan kepemilikan informasi yang lebih terhadap daerah tanggung jawabnya, tiga buah pertanyaan menggambarkan pemahaman terhadap daerah tanggung jawabnya, dua buah pertanyaan yang menggambarkan potensi dan kemampuan terhadap daerah tanggung jawabnya. Variabel moderasi lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi. Pengukuran variabel ini menggunakan Sembilan buah pertanyaan dengan menggunakan skala Likert satu sampai dengan empat. Sembilan pertanyaan tersebut menggambarkan motivasi kita dalam mengerjakan tugas yang dikerjakan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Partisipasi penganggaran berpengaruh negatif pada senjangan anggaran. Hasil Uji hipotesis 1 menyebutkan x
bahwa H1 tidak dapat ditolak yaitu partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. Hasil Uji hipotesis 2 menyebutkan bahwa
H2 tidak dapat ditolak yaitu informasi asimetri memperlemah pengaruh
partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Hasil Uji hipotesis 3 menyebutkan bahwa H3 tidak dapat diterima yaitu motivasi tidak mampu memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ………………………………………………………..
i
PRASYARATAN GELAR………………………………………………..
ii
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………
iii
PENETAPAN PANITIAN PENGUJI……………………………………
iv
UCAPAN TERIMAKASIH………………………………………………
v
ABSTRAK …………………………………………………………………
vii
ABSTRACT ……………………………………………………………….
viii
RINGKASAN ……………………………………………………………..
ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang………………………………………………
1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………………
5
1.3
Tujuan Penelitian…………………………………………….
6
1.4
Manfaat Penelitian……………………………………………
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Agency Theory ………………………………………..
8
2.2 Pendekatan Contingency Theory ………………………………….
10
xii
2.3 Pengertian Anggaran………………………………………………..
11
2.4 Partisipasi Penganggaran………………………………………........
13
2.5 Senjangan Dalam Anggaran (budgetary slack) …………………… .
15
2.6 Informasi Asimetri………………………………………………......
16
2.7 Motivasi……………………………………………………………..
18
2.8 Penelitian Sebelumnya………………………………………………
20
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berfikir………………………………………………………
24
3.2 Konsep…………………………………………………………….........
26
3.3 Hipotesis Penelitian ……………………………………………………
26
BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian…………………………………………………..
31
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………..
34
4.3 Penentuan Sumber Data ……………………………………………… .
34
4.4 Variabel Penelitian …………………………………………………….
35
4.4.1 Identifikasi Variabel……………………………………………..
35
4.4.2 Definisi Operasional Variabel…………………………………...
36
4.4.2.1 Varaibel Independen…………………………………... .
36
4.4.2.2 Variabel Dependen ……………………………………. .
36
4.4.2.3 Variabel Moderating ……………………………………
37
4.5 Instrumen Penelitian……………………………………………………
38
4.6 Prosedur Penelitian…………………………………………………….
39
4.7 Analisis Data …………………………………………………………..
39
4.7.1 Uji Asumsi Klasik ………………………………………..
39
xiii
4.7.2 Analisis Regresi ………………………………………….
41
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Universitas Udayana dan Struktur Organisasi …….
43
5.2 Struktur Organisasi Fakultas Universitas Udayana …………………...
45
5.3 Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuesioner ………………………
47
5.4 Karakteristik Responden ………………………………………………
48
5.5 Hasil Penelitian ……………………………………………………......
50
5.5.1 Statistik Deskriptif ………………………………………………….
50
5.5.2 Pengujian Instrumen ……………………………………….......
51
5.6 Pengujian Asumsi Klasik ……………………………………………..
53
5.7 Analisis Regresi ………………………………………………………
55
5.8 Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………
62
5.8.1 Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran ..
62
5.8.2 Informasi Asimetri Memperkuat Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Senjangan Anggaran ……………………………………..
63
5.8.3 Motivasi Memperlemah Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran ……………………………………………
64
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan………………………………………………………………..
65
6.2 Saran …………………………………………………………………..
65
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
67
LAMPIRAN .....................................................................................................
73
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Laporan Realisasi Anggaran Univ. Udayana dari tahun 2012-2013…
2
Tabel 4.1 Populasi Penelitian …………………………………………………..
34
Tabel 5.1 Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuisioner …………………….
47
Tabel 5.2 Karakteristik Responden …………………………………………….
49
Tabel 5.3 Statistik Deskriptif ………………………………………….……….
50
Tabel 5.4 Hasil Validitas Instrument …………………………………………..
52
Tabel 5.5 Hasil Uji Realibilitas Instrumen …………………………………….
53
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas ………………………………………………..
54
Tabel 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….
55
Tabel 5.8 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ………………………………..
56
Tabel 5.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda……………………………........
59
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ……………………………………………
25
Gambar3.2 Konsep Penelitian …………………………………………….
26
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ……………………………………….
33
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Fakultas …………………………………
45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ………………………………………………………. 73 Lampiran 2 Data Ordinal Kuesioner Penelitian ………………………………………..
79
Lampiran 3 Uji Validitas padaVariabel Partisipasi Penganggaran …………………….
81
Lampiran 4 Uji Validitas pada Variabel Informasi Asimetri …………………………..
82
Lampiran 5 Uji Validitas pada Variabel Motivasi ……………………………………..
83
Lampiran 6 Uji Validitas pada Varibel Senjangan Anggaran …………………………
84
Lampiran 7 Uji Realibilitas pada Variabel Partisipasi Penganggaran ………................
85
Lampiran 8 Uji Realibilitas pada Variabel Informasi Asimetri ………………………..
86
Lampiran 9 Uji Realibilitas pada Variabel Motivasi …………………………………..
87
Lampiran 10 Uji Realibilitas pada Variabel Senjangan Anggaran ……………………
88
Lampiran 11 Statistik Deskriptif Data Uji …………………………………………….
89
Lampiran 12 Uji Normalitas (Regresi Sederhana) …………………………………….
90
Lampiran 13 Regresi Sederhana ……………………………………………………….
91
Lampiran 14 Uji Normalitas (Regresi Moderasi) ……………………………………...
92
Lampiran 15 Regresi Moderasi ………………………………………………………..
93
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Globalisasi memunculkan tantangan dan persaingan yang semakin ketat pada setiap organisasi, baik itu organisasi swasta dan organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik juga dituntut untuk mampu bersaing dengan pihak swasta. Setiap organisasi harus memiliki rencana-rencana yang nantinya akan dijadikan pedoman untuk menunjang pertumbuhannya. Organisasi sektor swasta memiliki tujuan untuk memaksimumkan laba, sedangkan organisasi sektor publik memiliki tujuan untuk menyediakan pelayanan publik. Tujuan dari masing-masing organisasi tersebut dituangkan dalam rencana kerja yang disebut dengan anggaran. Anggaran publik menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas organisasi tersebut. Universitas Udayana sebagai salah satu organisasi sektor publik memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik. Seiring dengan munculnya paradigma baru yang menuntut upaya pengelolaan institusi publik secara lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel, maka diperlukan langkah-langkah yang dapat memperbaiki kinerja dari Universitas Udayana. Adanya pengelolaan yang lebih baik diharapkan Universitas Udayana dapat mencapai good university governance dengan meningkatkan tata kelola yang berbasis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PKBLU). Tujuan Universitas Udayana menerapkan PKBLU adalah 1
2
untuk mendapatkan fleksibilitas dalam penghimpunan dan pemanfaatan dana yang bersumber dari berbagai pihak. Fleksibelitas yang dimaksud adalah berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat dalam pengelolaan keuangan. Pola pengelolaan keuangan sebagai Badan Layanan Umum sangatlah dibutuhkan oleh Universitas Udayana sebagai wadah implementasi anggaran berbasis kinerja untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi keuangan serta optimalisasi potensi dan sumber daya yang dimiliki Universitas Udayana. Mengacu pada laporan realisasi anggaran tahun 2012-2013 tertera dalam tabel berikut ini. Tabel 1.1 Laporan Realisasi Anggaran Universitas Udayana tahun 2012-2013
TAHUN
URAIAN
PENDAPATAN
Anggaran 224.689.620.000 Realisasi 148.165.864.945 2012 Realisasidiatas (bawah) (76.523.755.055) Anggaran Anggaran 238.307.210.000 Realisasi 163.769.715.888 2013 Realisasi diatas (bawah) (74.537.494.112) Anggaran Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja Untuk Tahun Desember 2013 dan 2012
BELANJA 224.689.620.000 156.169.735.351 (68.519.884.649) 238.307.210.000 148.882.880.366 (89.424.329.634) yang Berakhir 31
Universitas Udayana membuat anggaran pendapatan sama besarnya dengan anggaran biaya. Pada tahun 2012 Universitas Uadayana telah menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Universitas Udayana membuat anggaran pendapatan lebih besar karena Universitas Udayana beranggapan jika UKT maka realisasi pendapatan akan lebih besar dari tahun sebelumnya, ternyata pada tahun 2012 dan 2013
3
Universitas Udayana memang telah menerapkan sistem UKT tetapi mahasiswa angkatan sebelumnya masih membayar dengan sistem SPP, hal inilah yang menyebabkan anggaran pendapatan tidak dapat dicapai. Sehingga ada selisih antara anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja di Universitas Udayana, selisih inilah yang dimaksud dengan senjangan anggaran. Senjangan anggaran yang terjadi di Universitas Udayana dapat ditimbulkan dari partisipasi penganggaran. Brownell (1982) menyatakan bahwa partisipasi penganggaran adalah proses yang menggambarkan inividu-individu yang terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran serta perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut. Penghargaan dianggap perlu sebagai motivasi dalam pencapaian target anggaran. Anthony dan Govindarajan (2011) mengemukakan bahwa anggaran akan mempengaruhi prilaku bawahan yaitu merespon positif atau negatif tergantung pada penggunaan anggaran. Tiga alasan utama manajer melakukan senjangan anggaran yaitu (1) orangorang selalu percaya bahwa hasil pekerjaan mereka akan terlihat bagus di mata atasan jika mereka dapat mencapai anggarannya, (2) senjangan anggaran selalu digunakan untuk mengatasi kondisi ketidakpastian, jika tidak ada kejadian yang tidak terduga yang terjadi manajer tersebut dapat melampaui atau mencapai anggarannya, (3) rencana anggaran selalu dipotong dalam proses pengalokasian sumber daya (Falikhatun, 2007). Penelitian-penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan ketidak kosistenan hasil.
4
Penelitian yang dilakukan oleh Latuheru (2005) dan Desmiyawati (2009) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Hal ini terjadi karena bawahan membantu memberikan informasi mengenai prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun mejadi lebih akurat. Sedangkan berbeda dengan hasil penelitian dari Husnatarina dan Nor (2007), Falikhatun (2007) dan Sardjito dan Muthaher (2007) menyatakan bahwa partisipasi penganggaran yang tinggi semakin meningkatkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa bawahan memberikan informasi yang bias dalam penyusunan anggaran, sehingga mengurangi keakuratan dalam penyusunan anggaran. Karena ketidak konsistenan hasil tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kontijensi untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai penelitian tersebut. Pendekatan kontijensi memungkinkan adanya variabel lain yang dapat bertindak sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Variabel kontijensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel informasi asimetri dan motivasi. Interaksi informasi asimetri dengan partisipasi penganggaran ditemukan merupakan faktor utama penyebab timbulnya senjangan anggaran (Dunk, 1993, Falikhatun, 2007). Proses penyusunan anggaran secara partisipasi memungkinkan atasan mendapatkan informasi yang relevan terkait dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh bawahan, dengan informasi tersebut atasan dapat menentukan sejauh mana anggaran yang disusun sesuai dengan kinerja yang dapat mereka
capai.
Tetapi
bawahan
dapat
menyembunyikan
serta
tidak
5
mengkomunikasikan informasi relevan yang mereka miliki kepada atasannya. Maka semakin tinggi informasi asimetri semakin tinggi pula senjangan anggaran (Dunk, 1993). Motivasi merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Seorang karyawan akan bekerja lebih giat apabila mereka yakin bahwa pekerjaan mereka akan berhasil. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam diri manusia tersebut (Pratama, 2013). Motivasi sangat diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan, jika karyawan memiliki motivasi tinggi maka tujuan perusahaan akan dapat dicapai. Hal ini tentu saja dapat menghindari terjadinya senjangan anggaran. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka peneliti ingin menguji pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dengan informasi asimetri, dan motivasi, sebagai variabel pemoderasi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran? 2) Apakah informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran? 3) Apakah motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran?
6
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk
mendapatkan
bukti
empiris
mengenai
pengaruh
partisipasi
penganggaran pada senjangan anggaran 2) Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran 3) Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat: 1) Manfaat teoritis dalam penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang akuntansi yang mana hasilnya diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dengan informasi asimetri dan motivasi sebagai variabel pemoderasi. Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan teori keagenan dalam hubungan antara partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran, terutama dalam memecahkan masalah yang muncul antara principal dan agent dalam proses penyusunan anggaran.
7
2) Temuan ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis yaitu memberikan manfaat dan masukan bagi individu di Universitas Udayana yang menduduki jabatan Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur Pascasarjana, Asisten Direktur Pascasarjana, Kepala Bagian/KTU, dan Kasubag di masing-masing bagian mengenai pengaruh informasi asimetri, dan motivasi terhadap hubungan partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran sehingga nantinya penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun Rencana Anggaran Belanja di Universitas Udayana.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Agency Theory Kesenjangan anggaran dapat ditelusuri dari pengembangan agency theory yang mencoba menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan akan berprilaku, karena pada dasarnya mereka memiliki kepentingan yang berbeda. Agency theory yang dikemukakan oleh Jansen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak yang mana satu atau lebih (principal) menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agent. Teori ini juga menjelaskan fenomena yang terjadi apabila atasan mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas dalam membuat keputusan (Anthony dan Govindarajaran, 2011). Manajemen diberikan kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan principal. Oleh karena itu manajemen wajib mempertanggung jawabkan semua upayanya kepada principal. Agency theory merupakan suatu kontrak antara agent dan principal maka fokus dari teori ini merupakan penentuan kontrak yang paling efisien antara principal dan agent. Sukartha (2007) menyatakan suatu kontrak dikatakan efisien jika memenuhi dua faktor yaitu (1) agent dan principal memiliki informasi yang simetris artinya baik agent maupun pricipal memiliki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga tidak terdapat informasi yang tersembunyi yang
8
9
dapat digunakan untuk keuntungan dirinya sendiri, (2) risiko yang dipikul agent berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil, yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya. Jika dilihat kenyataan informasi yang didapat oleh principal tidak selalu sama dengan informasi yang diperoleh oleh agent, kontrak yang efisien tersebut tidak pernah dapat diperoleh. Hal tersebut karena agent selaku bawahan selalu memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan atasannya. Eisenhardt (1989) dalam Sukartha (2007) menyatakan bahwa teori keagenan tersebut dilandaskan pada asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi tersebut antara lain asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia dikatakan bahwa manuasia memiliki sifat yang mementingkan dirinya sendiri (self-interest), memiliki keterbatasan rasional (bounded rationality), dan tidak menyukai resiko (risk aversion). Asumsi keorganisasian menyatakan bahwa adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektivitas, dan adanya asimetris informasi antara prinsipal dan agen. Asumsi informasi adalah bahwa informasi sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan. Latuheru (2005) menyatakan jika bawahan (agent) ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta mempunyai informasi khusus tentang kondisi lokal, maka hal ini akan memungkinkan bawahan dapat memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu perusahaan. Tetapi keinginan atasan tidak selalu sama dengan bawahannya sehingga hal ini dapat menimbulkan konflik. Bawahan cenderung memberikan informasi yang bias agar anggaran
10
dapat mudah dicapai sehingga rewards akan diberi sesuai dengan pencapaian anggaran tersebut. Kondisi inilah yang memicu terjadinya senjangan anggaran.
2.2 Pendekatan Contingency Theory Pada penelitian sebelumnya banyak yang mengindikasikan hasil yang saling bertentangan mengenai hubungan antara partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Penelitian yang dilakukan oleh Latuheru (2005) dan Desmiyawati (2009) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Hal ini terjadi karena bawahan membantu memberikan informasi mengenai prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun mejadi lebih akurat. Sedangkan berbeda dengan hasil penelitian dari Husnatarina dan Nor (2007), Falikhatun (2007) dan Sardjito dan Muthaher (2007) menyatakan bahwa partisipasi penganggaran yang tinggi semakin meningkatkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa bawahan memberikan informasi yang bias dalam penyusunan anggaran, sehingga mengurangi keakuratan dalam penyusunan anggaran. Karena ketidak konsistenan hasil tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kontijensi untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai penelitian tersebut. Fahrianta dan Ghozali (2002) mengatakan kemungkinan belum adanya kesamaan hasil penelitian mengenai partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yaitu situasional factors atau yang dikenal dengan istilah variabel kontijensi (contingency variabels). Govindarajan (1986) menyatakan bahwa jika penelitian-penelitian sebelumnya
11
mengindikasikan hasil yang saling bertentangan mengenai hubungan antara partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran, maka dapat digunakan pendekatan kontijensi sebagai prediktor adanya senjangan anggaran. Penelitian ini menggunakan faktor kontijensi untuk mengevaluasi keefektifan hubungan partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Pendekatan kontijensi memungkinkan adanya intervening variabel atau moderating variabel yang mempengaruhi hubungan partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Pendekatan contingency pada akuntansi manajemen didasari pada suatu anggapan bahwa sistem akuntansi secara universal selalu tepat untuk dapat digunakan pada seluruh organisasi dalam keadaan apapun, tetapi sistem akuntansi manajemen juga bergantung pada faktor-faktor situasional yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam penelitian ini pendekatan contingency akan diadopsi untuk mengevaluasi partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Pendekatan contingency memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang bertindak sebagai variabel
moderating
yang
mempengaruhi
hubungan
antara
partisipasi
penganggaran dengan senjangan anggaran. Faktor contigency dalam penelitian ini adalah informasi asimetri dan motivasi.
2.3 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan dan pengendalian. Anggaran sering kali digunakan untuk mengukur atau menilai kinerja aktual para atasan dan bawahan sehingga anggaran berpengaruh besar
12
terhadap perilaku atasan dan bawahan (Putranto, 2012). Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, industri, maupun perusahaan dagang memerlukan anggaran untuk operasional perusahaannya. Anggaran merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting baik itu bagi perusahaan yang mencari laba maupun perusahaan yang tidak mencari laba. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh pemimpin dalam organisasi. Anggaran dapat diartikan sebagai estimasi kinerja yang ingin dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial (Mardiasmo, 2002). Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya (Hansen dan Mowen, 2009). Di satu sisi anggaran berperan sebagai alat untuk perencanaan dan di sisi lain anggaran digunakan sebagai alat pengendalian. Adapun tujuan penyusunan anggaran menurut Anthony dan Govindarajan (1998) adalah sebagai berikut: 1) Memperbaiki rencana strategis 2) Mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian organisasi 3) Mengarahkan tanggung jawab kepada manajer, memberikan umpan balik kepada manajer atas kinerjanya 4) Sebagai perjanjian atau komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer sesungguhnya Sedangkan manfaat dari penyusunan anggaran menurut Yusfaningrum dkk. (2005) adalah sebagai berikut:
13
1) Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan dan anggaran berarti mewakili kesepakatan negosiasi diantara partisipasi dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan pada masa akan datang. 2) Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan. 3) Sebagai alat komunikasi antar divisi, dimana anggaran dapat sangat membantu melakukan komunikasi internal antar divisi dalam organisasi maupun manajemen puncak. Proses penyusunan anggaran menurut Abbas (2008) dibagi menjadi dua yaitu imposed budget yang dikenal dengan pendekatan top-down sedangkan participative budgeting dikenal dengan bottom up.
2.4 Partisipasi Penganggaran Partisipasi dalam penyusunan angggaran dapat diartikan sebagai keikutsertaan manager tingkat bawah dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang dalam mencapai sasaran anggaran (Mulyadi, 2001). Brownell (1982) menyatakan partisipasi penganggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Kenis (1979) menyatakan partisipasi penganggaran adalah sejauh mana manajer berpartisipasi dalam menyiapkan anggaran dan mempengaruhi sasaran anggaran dari masing-masing pusat pertanggungjawaban. Darlis (2002) menyatakan partisipasi penganggaran terutama dilakukan oleh manajer tingkat menengah yang
14
memegang
pusat-pusat
pertanggungjawaban
dengan
menekankan
pada
keikutsertaan mereka dalam proses penyusunan dan penentuan sasaran anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Keterlibatkan manager dalam penyusunan anggaran, akan menambah informasi bagi atasan mengenai lingkungan yang sedang dan yang akan dihadapi serta membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan anggaran.
Partisipasi juga dapat mengurangi tekanan serta
kegelisahan pada bawahan. Hal ini karena mereka dapat mengetahui suatu tujuan yang relevan, yang dapat diterima dan dapat dicapai. Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran merupakan suatu cara efektif untuk menciptakan keselarasan tujuan setiap pertanggungjawaban dengan tujuan organisasi secara umum. Partisipasi akan mengarah pada komunikasi yang positif, karena dengan partisipasi akan terjadi mekanisme pertukaran informasi. Manfaat partisipasi penganggaran dalam penyusunan anggaran secara partisipasi akan menyebabkan manager tingkat bawah memiliki rasa tanggung jawab atas realisasi dari pelaksanaan anggaran tersebut (Sugiwardani, 2012). Peningkatan tanggung jawab dan kreativitas akan memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi terutama menyangkut kinerja dan produktivitas karyawan. Sedangkan kelemahan partisipasi penganggaran menurut Hansen dan Mowen (2009) adalah: 1) Penetapan standar yang terlalu tinggi atau rendah. 2) Masuknya slack (senjangan) dalam anggaran. 3) Partisipasi Semu.
15
2.5 Senjangan Dalam Anggaran (Budgetary Slack) Senjangan anggaran adalah perbedaan antara jumlah anggaran yang diajukan oleh subordinates dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2011). Senjangan anggaran (budgetary slack) adalah selisih atau perbedaan antara sumber daya yang sebenarnya dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan dengan sumber daya yang diajukan dalam anggaran (Sugiwardani, 2012). Senjangan anggaran merupakan suatu tindakan dari bawahan yang mengecilkan kapabilitas produktifnya ketika ia diberi kesempatan untuk menentukan standar kinerjanya (Young, 1985). Selain itu senjangan anggaran juga dapat diartikan sebagai perbedaan jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi terbaik dari organisasi (Antony dan Govindarajan, 2005). Apabila bawahan berada dalam keadaan senjangan anggaran maka akan lebih cenderung untuk menganggarkan pendapatan lebih rendah dan pengeluaran lebih tinggi, dibandingkan dengan estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut sehingga target anggaran akan lebih mudah dicapai. Senjangan anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran (Yuwono, 1999). Penjelasan di atas menggambarkan partisipasi penganggaran digunakan untuk melihat keikutsertaan seseorang terhadap aktivitas anggaran yang sedang dibuat, sedangkan keterlibatan seseorang digunakan untuk melihat pandangan dan pengaruh seseorang dalam pekerjaannya (Latuheru, 2005). Senjangan anggaran itu sebenarnya muncul karena keinginan dari atasan dan bawahan yang tidak sama
16
terutama jika kinerja tergantung pada pencapaian sasaran anggaran, karena mereka akan membuat senjangan anggaran melalui proses partisipasi (Schiff dan Lewin, 1970; Chow et al. 1988; Grediani dan Sugiri, 2010).
2.6 Informasi Asimetri Informasi asimetri adalah perbedaan informasi yang diperoleh antara salah satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan ekonomi.
Informasi
asimetri timbul dari teori keagenan yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan agen (Jansen and Meckling, 1976). Abdul (2008) juga menyebutkan bahwa manajer tingkat bawah memiliki informasi yang lebih mengenai aktivitas dilapangan dibandingkan dengan atasannya. Jika atasan mampu memperoleh semua informasi yang dimiliki oleh bawahannya maka ia akan lebih mudah untuk membuat keputusan.
Informasi asimetri yaitu kondisi di mana atasan tidak
memiliki informasi yang cukup dibandingkan bawahannya atau sebaliknya. Secara konsep Informasi Asimetris merupakan keadaan dimana atasan atau pemegang kuasa anggaran mempunyai pengetahuan yang lebih daripada bawahan ataupun sebaliknya. Bila kemungkinan atasan atau pemegang kuasa memiliki pengetahuan yang lebih besar daripada bawahan atau pelaksana anggaran, maka akan muncul tuntutan yang lebih besar dari atasan atau pemegang kuasa anggaran. Bawahan atau pelaksana anggaran akan dituntut untuk mencapai target anggaran yang menurut bawahan atau pelaksana anggaran terlalu tinggi, tetapi sebaliknya apabila bawahan atau pelaksana anggaran memiliki pengetahuan yang lebih besar daripada atasan atau pemegang kuasa anggaran maka bawahan atau pelaksana
17
anggaran akan menyatakan target lebih rendah daripada yang dimungkinkan untuk dicapai. Informasi asimetri dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1) Adverse Selection Adverse Selection adalah keadaan dimana para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar, dan faktanya mengenai hal tersebut yang dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan kepeda pemegang saham (Scott, 2000). Adverse selection adalah asimetri informasi yang mana satu pihak memiliki informasi tetapi menyampaikan informasi tersebut salah ke pihak luar, sehingga keputusan yang akan dibuat oleh pihak luar menjadi tidak benar karena informasi yang didapat salah. 2) Moral Hazard Moral Hazard yaitu kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman, sehingga manajer yang dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan (Scott, 2000). Moral hazard adalah dimana informasi yang didapat oleh si pengambil keputusan sudah benar tetapi dengan sengaja si pengambil keputusan membuat keputusan yang salah karena dia akan membuat keputusan yang hanya menguntungkan dirinya sendiri.
18
2.7 Motivasi Motivasi menurut teori kebutuhan Abraham Maslow mengacu pada 5 kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkies adalah sebagai berikut:
a) Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah). Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah dan kendaraan. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi. b) Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs). Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan, wewenang dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya. c) Kebutuhan sosial (Social Needs). Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi. d) Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs). Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
19
e) Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self actualization). Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan/kebolehannya dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi. Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapai dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada pada dirinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi kinerjanya secara positif atau negatif tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Winardi, 2003). Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Donald, 1950). Lain halnya pernyataan dari (Usman, 2000) yang
20
menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan/keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan (Husnan dan Heidjrachman, 2011). Motivasi menjelaskan mengenai proses seorang individu mengenai intensitas, arah dan ketekunan seorang individu tersebut dalam mencapai tujuannya. Motivasi merupakan penggerak dalam diri individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Seseorang akan memiliki keinginan terhadap suatu hal jika termotivasi untuk dapat meraih keinginannya. Adapun empat pola motivasi yang sangat penting yaitu prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan. Indikator dari motivasi yaitu tanggung jawab, keterlibatan, penghargaan, dan kesempatan.
2.8 Penelitian Sebelumnya Penelitian Latuheru (2005) yang menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Hasil dari penelitian ini adalah interaksi antara variabel komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran akan menurunkan kecenderungan manajer dalam menciptakan senjangan anggaran (negative dan signifikan). Penelitian Husnatarina dan Nor (2007) yang menguji pengaruh keterlibatan pekerjaan dan budget emphasis dalam hubungan antara partisipasi
21
anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran, interaksi antara partisipasi anggaran dengan keterlibatan kerja dan budget emphasis berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran (Interaksi antara partisipasi anggaran dengan keterlibatan kerja dan budget emphasis akan menurunkan terjadinya senjangan anggaran). Penelitian Ikhsan dan Ane (2007) yang menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan menggunakan lima variabel pemoderasi. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran, variabel kecukupan anggaran berlaku sebagai moderator dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Variabel ketidakpastian strategik, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan berlaku sebagai quasi moderator. Falikhatun (2007) yang menguji mengenai pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap
budgetary
slack
dengan
variabel
pemoderasi
ketidakpastian lingkungan dan kohesivitas kelompok. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap budgetary slack (semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran, maka senjangan anggaran makin tinggi), ketidakpastian lingkungan bukan merupakan variabel yang memoderasi pada pengaruh partisipasi penganggaran terhadap budgetary slack (negative dan tidak signifikan), kohesivitas kelompok bukan merupakan variabel yang memoderasi pada pengaruh partisipasi penganggaran terhadap budgetary slack (negative dan tidak signifikan)
22
Yilmaz dan Ozer (2011), melakukan penelitian mengenai senjangan anggaran dengan menggunakan variabel ketidakpastian lingkungan dan efektivitas pengendalian anggaran pada sektor publik. Hasil dari penelitian ini menemukan hubungan negarif dan signifikan antara ketidakpastian lingkungan dan efektivitas pengendalian anggaran yang cenderung dapat menciptakan senjangan anggaran, namun ketidakpastian lingkungan memiliki hubungan positif signifikan pada senjangan anggaran. Putranto (2012) yang menguji pengaruh moderasi informasi asimetri dan group cohisiveness terhadap hubungan partisipasi penganggaran dengan budgetary slack. Hasil dari penelitian ini variabel asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan budgetary slack sehingga asimetri informasi bukan merupakan variabel moderator, variabel group cohesiveness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan budgetary slack, sehingga group cohesiveness bukan merupakan variabel moderasi. Sugiwardani (2012), yang menguji partisipasi anggaran, informasi asimetri, budaya dan komitmen organisasi secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap budgetary slack di SKPD kota Kediri. Hasil dari penelitian ini secara parsial partisipasi anggaran, informasi asimetri, dan komitmen organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap budgetary slack di SKPD kota Kediri,. secara parsial budaya budgetary slack.
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
23
Stede (2000) penelitian ini mengumpulkan data menggunakan kuisioner dengan 341 responden, responden dalam penelitian ini yaitu manajer unit bisnis umum dengan garis pelaporan langsung ke perusahaan di Belgia. Penelitian ini menemukan bukti bahwa budgetary control berpengaruh negatif dan signifikan pada senjangan anggaran. Rankin et al. (2008) yang menguji pengaruh kejujuran dan otorisasi yang unggul pada proposal anggaran dengan metode kuisioner yaitu 60 lulusan sarjana dari sebuah Universitas besar di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat bawahan memiliki wewenang akhir atas anggaran, secara signifikan slack berkurang dengan adanya faktual dalam budget communication.
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini diawali dengan fenomena di lapangan dalam pembuatan anggaran. Anggaran yang telah disusun pada tahun ini mengacu pada realisasi tahun sebelumnya. Pembuatan anggaran secara partisipasi menimbulkan adanya senjangan anggaran yaitu perbedaan antara anggaran dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksi. Senjangan anggaran diciptakan dengan cara meninggikan biaya dan merendahkan pendapatan. Adapun alasan melakukan senjangan anggaran yaitu: (1) agar kinerjanya terlihat lebih bagus, (2) untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan, (3) Anggaran selalu dipotong dalam proses pengalokasian sumber daya. Selain itu kerangka berpikir dalam penelitian ini menggunakan landasan teori dan penelitian sebelumnya sebagai acuan dalam perumusan hipotesis yang nantinya akan dianalisis menggunakan statistik regresi dan uji asumsi klasik. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar berikut ini:
24
25
Fenomena adanya senjangan anggaran di Universitas Udayana
Teori Agensi Teori Kontijensi
Rumusan Masalah
Hipotesis
Uji Statistik
Hasil
Kesimpulan dan saran
Kajian Empiris: A. Penelitian Internasional 1. Kren (2003) 2. Stede (2000) 3. Maiga dan Jacobs (2007) 4. Bradshaw et al. (2007) 5. Staley et al. (2007) 6. Yucel dan Gunluk (2007) 7. Adnan dan Sulaiman (2007) 8. Sholihin dan Pike (2008) 9. Rankin et al. (2008) 10. Young (2008) 11. Laing (2009) 12. Onsi (1973) 13. Shuangcai et al. (2010) 14. Shuangcai dan Guiying (2011) 15. Yuhertiana (2011) 16. Zainuddin dan Ruhana Isa (2011) 17. Ozer dan Yilmaz (2011) 18. Abdullah et al. (2011) 19. Rwita (2010) 20. Aquino et al. (2007) B. Penelitian di Indonesia 1. Utomo (2006) 2. Latuheru (2005) 3. Supanto (2011) 4. Veronica dan Krisnadewi (2009) 5. Dinni (2008) 6. Abbas (2008) 7. Pratama (2013) 8. Ompusungu dan Bawono (2007) 9. Husnatarina dan Nor (2007) 10. Ikhsan dan La Ane (2007) 11. Falikhatun (2007) 12. Desmiyawati (2009) 13. Grediani dan Sugiri (2010) 14. Putranto (2012) 15. Sugiwardani (2012)
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
26
3.2 Konsep Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka disusunlah konsep yang nantinya akan menjelaskan hubungan dari masing-masing variabel. Konsep penelitian ini merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Konsep tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut ini.
Partisipasi Penganggaran (X1)
Informasi Asimetri (X2)
Motivasi (X3) Senjangan Anggaran (Y)
Gambar 3.2 Konsep Penelitian
3.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang memerlukan pengujian secara statistik melalui analisis data hasil penelitian lapangan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berhubungan dengan anggaran. Penganggaran merupakan bagian dari proses perencanaan. Proses ini diawali dengan penyusunan program kerja yang telah diukur dengan satuan moneter
27
(rupiah) yang disebut dengan anggaran. Penganggaran sektor publik terkait pada penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter (Mardiasmo, 2002). Proses penganggaran mempengaruhi prilaku manusia karena dalam anggaran ditetapkan batas terhadap apa yang diharapkan dan berapa yang harus dioperasionalkan, hal inilah yang cenderung mendorong terjadinya senjangan anggaran yang merupakan perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dengan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksi (Suartana, 2010). Berdasarkan konsep penelitian, teori empiris dan normatif yang menjadi latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan hipotesis berikut: 1) Pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. Penyusunan anggaran di Universitas Udayana dimulai dari penyusunan anggaran oleh fakultas-fakultas, program studi dan unit lainnya yang mengelola pendapatan maupun biaya yang ada di lingkungan Universitas Udayana. Dalam proses tersebut masing-masing pihak mengutamakan kepentingan mereka dengan mengajukan anggaran yang nantinya dapat menguntungkan mereka. Kumpulan anggaran-anggaran tersebut merupakan komponen dari anggaran Universitas Udayana yang akan direalisasi secara bersama-sama dalam tahun anggaran. Informasi yang dimiliki oleh masing-masing fakultas dipergunakan untuk menyusun anggaran Universitas Udayana yang diotorisasi oleh Rektor. Dekan selaku pejabat pengguna anggaran yang bertugas menyusun rencana kerja anggaran Fakultas yang dibantu
28
dengan bawahannya, dalam menyusun dan melaksanakan anggaran fakultas yang dipimpinnya Penelitian yang dilakukan oleh Latuheru (2005) dan Desmiyawati (2009) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Hal ini terjadi karena bawahan membantu memberikan informasi mengenai prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun mejadi lebih akurat. Sedangkan berbeda dengan hasil penelitian dari Husnatarina dan Nor (2007), Falikhatun (2007) dan Sardjito dan Muthaher (2007) menyatakan bahwa partisipasi penganggaran yang tinggi semakin meningkatkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa bawahan memberikan informasi yang bias dalam penyusunan anggaran, sehingga mengurangi keakuratan dalam penyusunan anggaran. Maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah H1 : Partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana 2) Informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Pada penelitian-penelitian sebelumnya banyak yang mengindikasikan hasil yang saling bertentangan mengenai hubungan antara partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Ketidakkonsistenan hasil tersebut dijelaskan oleh pendekatan kontigensi untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai penelitian tersebut. Informasi asimetri merupakan salah satu faktor kontigensi dalam penelitian ini. Informasi asimetri berpotensi memunculkan senjangan anggaran. Dugaan bahwa
29
dengan adanya partisipasi penganggaran dapat mengurangi senjangan anggaran tetapi dengan masuknya variabel informasi asimetri sebagai variabel pemoderasi maka senjangan anggaran akan semakin meningkat, sehingga informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran hal ini disebabkan bawahan atau pelaksana anggaran sebagai pengelola organisasi lebih mengetahui informasi internal organisasi secara detail serta besaran informasinya. Informasi asimetri dapat meningkatkan senjangan anggaran (Falikhatun, 2007). Hal ini disebabkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran mungkin memiliki pengetahuan yang lebih dari pada bawahan atau pelaksana anggaran mengenai unit tanggung jawabnya. H2 : Informasi Asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. 3) Motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Pada penelitian-penelitian sebelumnya banyak yang mengindikasikan hasil yang saling bertentangan mengenai hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Ketidak konsistenan hasil tersebut dijelaskan oleh pendekatan kontigensi untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai penelitian tersebut. Motivasi adalah faktor kontogensi lainnya dalam penelitian ini. Motivasi merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Seorang karyawan akan bekerja lebih giat apabila mereka yakin bahwa pekerjaan mereka akan berhasil. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam diri manusia tersebut (Pratama, 2013).
30
Motivasi sangat diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan, jika karyawan memiliki motivasi tinggi maka tujuan perusahaan akan dapat dicapai. Hal ini tentu saja dapat menghindari terjadinya senjangan anggaran. Seorang karyawan jika tidak memiliki motivasi dalam dirinya maka pekerjaan yang dihadapi tidak akan terselesaikan. Motivasi dapat mempengaruhi sifat dan prilaku individu tersebut, dengan adanya motivasi yang tinggi maka akan membuat individu tersebut memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang ia dapatkan. Setiap individu dalam menyusun anggaran harus memiliki motivasi yang tinggi hal ini diperlukan untuk memberikan ide-ide yang cemerlang sehingga menghasilkan inovasi yang dapat menunjang tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya motivasi yang tinggi maka kemungkinan dapat menghindari terjadinya senjangan anggaran. H3 : Motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran.
31
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Isi rancangan penelitian yaitu program-program yang berhubungan dengan struktur penelitian, mencakup tahapan-tahapan penelitian mulai dari latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka serta penelitian-penelitian sebelumnya sehingga dapat merumuskan suatu hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan data penelitian serta menguji hipotesis sehingga dapat ditarik kesimpulan penelitian. Jenis data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner dari responden. Secara metodelogi penggunaan kuisioner merupakan pengumpulan data dengan metode survei. Isi kuisioner adalah daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada responden yang dipilih secara purposif. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan, terdapat tiga jenis variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel moderasi. Variabel independen yang dioperasionalkan adalah partisipasi penganggaran, sedang variabel dependennya adalah senjangan anggaran dan variabel moderasi yaitu informasi asimetri dan motivasi. Teknis analisis yang digunakan untuk menganalisis data dan menguji hipotesis adalah analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi terlebih dahulu lakukanlah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji heteroskedastisitas data. Hasil analisis
31
32
kemudian diinterpretasikan untuk menjawab permasalahan. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah membuat suatu kesimpulan dan saran penelitian. Berikut ini adalah skema dari rancangan penelitian yang disajikan pada Gambar 4.1
33
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah Kajian teoritis Kajian empiris Hipotesis
Variabel Penelitian : Partisipasi penganggaran, senjangan anggaran, asimetri informasi dan motivasi
Instrumen penelitian : kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas
Penentuan Responden : Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur pascasarjana, Asisten direktur pascasarjana, kepala bagian/KTU, dan kepala sub-bagian
Pengolahan Data
Pembahasan Hasil Penelitian
Simpulan dan Saran Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
34
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Udayana. Penyebaran kuesioner dilakukan dari bulan September sampai Oktober 2014.
4.3 Penentuan Sumber Data Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang ada di lingkungan Universitas Udayana yang terdapat pada masing-masing unit kerja di Universitas Udayana yang terdiri dari Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur pascasarjana, Asisten direktur pascasarjana, kepala bagian/KTU, dan kepala sub-bagian di lingkungan Universitas Udayana. Gambaran detail populasi sebagai berikut. Tabel 4.1 Populasi Penelitian Jabatan Dekan PD1 Fakultas PD 2 Fakultas PD 3 Fakultas Direktur pascasarjana Asisten direktur pascasarjana Kepala bagian /KTU Kepala subbagian Jumlah Sumber: data primer yang diolah (lampiran 2), 2015
Jumlah/orang 13 13 13 13 1 2 14 54 123
35
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 123 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampling jenuh yang mana semua anggota populasi digunakan sabagai sampel. Jumlah keseluruhan populasi adalah 123 orang.
4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Identifikasi Variabel Berdasarkan rumusan hipotesis, maka variabel-variabel yang digunakan untuk melakukan pengujian diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2007). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi penganggaran (X1). 2) Varaibel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah senjangan anggaran (Y). 3) Variabel moderasi adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen
(Sugiyono, 2007). Variabel moderating dalam penelitian ini adalah asimetri informasi (X2) dan motivasi (X3).
36
4.4.2 Definisi Operasional Variabel 4.4.2.1 Variabel Independen Partisipasi penganggaran (X1) adalah seberapa jauh keterlibatan serta pengaruh pihak lain dalam penyusunan anggaran dan pengaruh pihak penyusun anggaran dalam penentuan pembiayaan program yang menjadi tanggung jawab di Rektorat Universitas Udayana. Dalam mengukur variabel ini digunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Kenis (1979). Pengukuran variabel ini menggunakan enam buah pertanyaan dengan Skala Likert satu sampai empat. Keenam buah pertanyaan tersebut terdiri dari empat buah pertanyaan yang menggambarkan pengaruh pihak penyusun anggaran dalam penentuan pembiayaan program, dua buah pertanyaan menggambarkan keterlibatan atasan dalam merevisi anggaran.
4.4.2.2 Variabel Dependen Senjangan anggaran (Y) adalah selisih atau perbedaan antara sumber daya yang sebenarnya dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan dengan sumber daya yang diajukan dalam anggaran (Sugiwardani, 2012). Senjangan anggaran merupakan suatu tindakan dari bawahan yang mengecilkan kapabilitas produktifnya ketika ia diberi kesempatan untuk menentukan standar kinerjanya (Young, 1985). Dalam pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Dunk (1993). Pengukuran variabel ini terdiri dari enam buah pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert satu sampai dengan empat. Keenam buah pertanyaan tersebut terdiri dari satu buah pertanyaan menggambarkan produktivitas tinggi, dua
37
buah pertanyaan menggambarkan mudahnya mencapai sasaran anggaran, dua buah pertanyaan menggambarkan kurangnya motivasi karena adanya keterbatasan dan target anggaran, satu buah pertanyaan menggambarkan kesulitan dalam mencapai sasaran anggaran.
4.4.2.3 Variabel Moderating Asimetri Informasi (X2) adalah perbedaan informasi yang diperoleh antara salah satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan ekonomi. Informasi asimetri timbul dari teori keagenan yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara prinsipal dan agen (Jansen and Meckling, 1976). Dalam mengukur variabel ini digunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Prameswari (2012). Pengukuran variabel ini menggunakan enam buah pertanyaan dengan skala Likert satu sampai dengan empat. Enam buah pertanyaan tersebut terdiri dari satu buah pertanyaan menggambarkan kepemilikan informasi yang lebih terhadap daerah tanggung jawabnya, tiga buah pertanyaan menggambarkan pemahaman terhadap daerah tanggung jawabnya, dua buah pertanyaan yang menggambarkan potensi dan kemampuan terhadap daerah tanggung jawabnya. Motivasi (X3) adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam mengukur variabel ini digunakan kuesioner yang diambil dari Lowler (1997) dalam Riyadi (1998). Pengukuran variabel ini menggunakan sembilan buah pertanyaan
38
dengan menggunakan skala Likert satu sampai dengan empat. Sembilan pertanyaan tersebut menggambarkan motivasi kita dalam mengerjakan tugas yang dikerjakan.
4.5 Instrumen Penelitian Penelitian ini sangat bergantung pada kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan. Keabsahan (validitas) suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat pengukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian instrumen dan data penelitian berupa jawaban responden telah dijawab dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut meliputi pengujian validitas dan realibilitas. 1) Uji Validitas Pengujian validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007). Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor, sehingga di dapat nilai Pearson Colerration. Syarat minimum satu kuesioner untuk memenuhi validitas adalah jika korelasi antara butir pertanyaan dengan skor total tersebut positif dan besarnya lebih dari atau sama dengan 0,30 (Sugiyono 2007).
39
2) Uji Realibilitas Pegujian reliabilitas atas keandalan instrumen adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama dengan alat pengukuran yang sama (Sugiyono 2007). Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian menunjukkan konsistensi internal yang memadai. Instrumen yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan koefisien cronbach alpha. Syarat minimum kuesioner untuk memenuhi realibilitas adalah jika nilai crobach alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2013).
4.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini menempuh prosedur-prosedur sebagai berikut. 1) Menentukan sampel, penelitian ini menggunakan sampling jenuh. 2) Mengumpulkan data dengan kuisioner 3) Pengujian hipotesis dengan Analisis Statistik Inferinsial 4) Membuat simpulan dan saran
4.7 Analisis Data 4.7.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji ini dimaksudkan
40
untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik dalam model regresi supaya hasilnya Best Linear Unbiased Estimator atau BLUE (Ghozali, 2006). Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Uji Multikolinearitas tidak dilakukan pada model regresi yang akan digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) yang akan selalu menimbulkan masalah multikolinearitas. Uji autokorelasi juga tidak dilakukan pada model regresi karena data pada penelitian ini berupa data cross section seperti kuesioner. 1) Uji Normalitas Residual yaitu suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Gozali, 2013).
Residual Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Umumnya regresi dengan residual yang berdistribusi normal diperoleh dari variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Jika tidak normal, maka prediksi yang dilakukan dengan data tersebut akan tidak baik, atau dapat memberikan hasil prediksi yang menyimpang. Pengujian normalitas distribusi data dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogrov –Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari
= 0,05.
2) Uji Heteroskedastisitas yaitu suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Gozali, 2013). Model regresi yang baik adalah tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai variance
41
yang
homogen.
Jika
suatu
model
regresi
yang
mengandung
gejala
heteroskedastisitas akan memberikan hasil prediksi yang menyimpang. Uji ini dapat dianalisis melalui Uji Glejser dengan melihat tingkat signifikan berada di atas 0,05 maka model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.
4.7.2 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk melihat ketergantungan variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen, dengan tujuan untuk mengestimasi nilai rata-rata dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003). Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear sederhana dan regresi linear berganda dengan pendekatan uji interaksi atau Moderated regression analysis (MRA). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Analisis regresi linear sederhana: SA = α + β1X1 + e 2)
Analisis regresi linear berganda:
SA = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X1*X2 + β5X1*X3+ e Keterangan: SA α β1-5 X1 X2 X3
= Senjangan anggaran = Konstanta. = Koefisien regresi = Partisipasi Pengangagaran = Informasi Asimetri = Motivasi
42
X1*X2 = Interaksi antara partisipasi penganggaran dengan asimetri informasi X1*X3 = Interaksi partisipasi penganggaran dengan motivasi e = varibel pengganggu
43
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Universitas Udayana dan Struktur Organisasi Universitas Udayana didirikan pada bulan Agustus 1962, dikenal luas dan diakui sebagai Universitas terkemuka di Bali. Universitas Udayana (UNUD) saat ini terdaftar sebagai salah satu dari 50 Universitas yang menjanjikan di Indonesia yang dipublikasi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dari hampir 2.500 lembaga pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. Cikal bakal Universitas Udayana adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada Prasasti di Fakultas Sastra Jalan Pulau Nias Denpasar. Fakultas Sastra Udayana merupakan perguruan tinggi negeri di Provinsi Bali, karena hari lahir Universitas Udayana jatuh bersamaan dengan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia maka perayaan hari ulang tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958. Dalam perjalanannya sampai saat ini, Universitas Udayana memiliki 13 (tiga belas) fakultas, 25 (dua puluh lima) program studi magister dan 9 (Sembilan) program studi doktor. Visi dari Universitas Udayana adalah menjadi Universitas Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Misi dari Universitas Udayana adalah.
43
44
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, memiliki relevensi dan kompetensi tinggi. 2) Mengembangkan kerjasama di berbagai bidang dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri guna meningkatkan mutu Tri Dharma, kemandirian dalam manajemen dan keuangan, dan meningkatkan mutu pelayanan. 3) Memberdayakan Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam membangun masyarakat yang berlandaskan pada pengembangan dan kemajuan IPTEKS terkini untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. 4) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang
menyentuh kepentingan masyarakat dan steakholders, sehingga IPTEKS yang dikembangkan tetap tergayut dengan kebutuhan masyarakat. 5) Meningkatkan kemampuan manajemen organisasi dan kepemimpinan yang berorientasi kepada pelayanan yang berkualitas, professional, demokratis, dan berjiwa kewirausahaan. 6) Mengembangkan
infrastruktur
pendidikan
tinggi
yang
handal
untuk
penyelenggaraan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. 7) Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga fungsional professional yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan eksitensi UNUD.
45
5.2 Struktur Organisasi masing-masing Fakultas di Universitas Udayana
DEKAN
PEMBANTU DEKAN I
PEMBANTU DEKAN II
PEMBANTU DEKAN III
KABAG. TU
Kasubag Keuangan & Kepegawaian
Kasubag Umum & Perlengkapan
Kasubag Pendidikan
Kasubag Kemahasiswaan
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Fakultas Tugas Pokok dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa,
46
tenaga administrasi, dan administrasi fakultas, dan bertanggung jawab kepada rektor. 2) Pembantu Dekan terdiri dari: a. Pembantu Dekan bidang akademik yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan I yang mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. b. Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan II mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum c. Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan III mempunyai tugas membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan dan layanan kesejahteraan mahasiswa. 3) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pendidikan di fakultas. Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Sug bagian Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan administrasi pendidikan b. Sub bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan. c. Sub bagian Keuangan dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan dan kepegawaian.
47
d. Sub Bagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan administrasi kemahasiswaan dan alumni.
5.3 Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuesioner Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang ada di lingkungan Universitas Udayana yang terdapat pada masing-masing unit kerja di Universitas Udayana yang terdiri dari Dekan, PD1, PD2, PD3, Direktur pascasarjana, Asisten direktur pascasarjana, kepala bagian/KTU, dan kepala sub-bagian di lingkungan Universitas Udayana. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 123 orang. Rincian pengiriman dan penerimaan kuesioner penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.1 sebagai berikut. Tabel 5.1 Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuisioner Kuesioner yang disebarkan Kuesioner yang tidak dikembalikan Kuesioner yang dikembalikan Kuesioner yang tidak digunakan Kuesioner yang digunakan
123 13 110 0 110
Tingkat pengembalian (Respon Rate)
89,43%
Tingkat pengembalian yang digunakan (Usable Respon Rate)
89,43%
Sumber: Data primer yang diolah (lampiran 2), 2015 Tabel 5.1 menjelaskan bahwa jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden sebanyak 123 kuesioner yang semuanya diantar langsung. Total kuesioner yang
48
disebarkan tersebut tidak semuanya dapat digunakan, hanya 110 kuesioner yang dipakai. Selisih antara yang disebarkan dengan kuesioner yang digunakan, dikarenakan adanya kuesioner yang tidak dikembalikan.
5.4 Karakteristik Responden Kuesioner yang digunakan berjumlah 110, dari 110 kuesioner tersebut semua responden mengisi identitasnya secara lengkap seperti menyebutkan jabatan, umur, dan tingkat pendidikan. Responden yang mengisi kuesioner ini telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu pejabat yang ada dilingkungan Universitas Udayana. Data karakteristik responden meliputi jabatan, umur, tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.2 1) Jabatan Responden Jabatan responden mencerminkan kedudukan seseorang dalam perusahaan. Responden yang memenuhi kriteria untuk mengisi kuesioner adalah pihakpihak yang terkait dalam penyusunan anggaran yaitu Dekan, PD1, PD2,PD3, Direktur pascasarjana, Asisten direktur pascasarjana, kepala bagian/KTU, dan kepala sub-bagian di lingkungan Universitas Udayana. Tabel 5.2 dapat menjelaskan bahwa mayoritas responden menduduki jabatan kepala subbagian masing-masing bagian yaitu sebesar 41,8 %. 2) Umur Responden Umur responden menggambarkan tingkat kedewasaan, sehingga dapat mempengaruhi emosi untuk mengambil keputusan yang dikehendaki dalam
49
suatu organisasi. Tabel 5.2 menyebutkan bahwa mayoritas responden berusia 41 sampai 46 tahun yaitu sebesar 56,4%. 3) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan intelektualitas yang dimiliki. Pada Tabel 5.2 mayoritas responden pada penelitian ini memiliki pendidikan yang memadai yaitu tamatan Strata 1 (S-1) sebesar 50,9%.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden No
Keterangan
1
Jabatan
2
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Dekan/Direktur Pascasarjana Pembant Dekan/Asisten Direktur Kabag TU Kasubag Total
12 39 13 46 110
10,9 35,4 11,8 41,8 100.0
Umur: 35 – 40 41 – 46 47-52 Total
20 62 28 110
18,2 56,4 25,4 100.0
32 22 56 110
29,1 20,0 50,9 100 .0
3.
Tingkat Pendidikan S3 S2 S1 Total Sumber: Data primer yang diolah (lampiran 2), 2014
50
5.5 Hasil Penelitian 5.5.1 Statistik Deskriptif Informasi karakteristik variable penelitian disajikan dengan menggunakan statistik deskriptif yang disajikan pada Tabel 5.3 Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Mean Minimum 18, 4980 6 17,6740 6 23,6296 8 11,0440 6 341,9291 36
Variabel Partisipasi Penganggaran Informasi Asimetri Motivasi Senjangan Anggaran Interaksi Partisipasi Penganggaran dan Informasi Asimetri Interaksi Partisipasi 456,0600 48 Penganggaran dan Motivasi Sumber : Data primer yang diolah (lampiran 11), 2015
Maksimum Std Deviasi 22,17 4,72644 21,34 5,15027 29,21 6,51109 24,69 4,77366 473,08 141,75809
647,71
185,01343
Berdasarkan Tabel 5.3 statistik deskriptif yang ditujukan adalah rata-rata dan deviasi standar serta N merupakan banyaknya kasus yang diolah. Rata-rata (Mean) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data. Deviasi standar merupakan perbedaan nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya. Mean variabel Partisipasi Penganggaran adalah 18,4980, nilai minimum sebesar 6, dan nilai maksimum 22,17. Mean variabel Informasi Asimetri adalah 17,6740, nilai minimum sebesar 6, dan nilai maksimum 21,34. Mean variabel Motivasi adalah 23,6296, nilai minimum sebesar 8, dan nilai maksimum 29,21. Mean variabel Senjangan Anggaran adalah 11,0440, nilai minimum sebesar 6, dan nilai maksimum 24.69. Mean variabel Interaksi Partisipasi Penganggaran dan Informasi
51
Asimetri adalah 341,9291, nilai minimum sebesar 36, dan nilai maksimum 473,08. Mean variabel Interaksi Partisipasi Penganggaran dan Motivasi adalah 456,0600, nilai minimum sebesar 48, dan nilai maksimum 647,71.
5.5.2 Pengujian Instrumen Dalam penelitian ini kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan hal yang penting, karena keabsahan (validitas) suatu penelitian sangat ditentukan oleh alat pengukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah uji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum dilakukan analisis data. 1)
Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor, sehingga diperoleh nilai pearson correlation. Syarat minimum satu kuisioner untuk memenuhi validitas adalah jika korelasi antara butir pernyataan dengan skor total tersebut positif dan besarnya lebih dari atau sama dengan 0,30 (Sugiyono 2007). Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 5.4. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan dari masing-masing variabel dapat
52
dikatakan valid, karena nilai pearson correlation dari setiap butir pernyataan mempunyai skor total lebih dari 0,30 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Item Koefisien Pernyataan korelasi 1 Senjangan Y.1 0,875 Anggaran Y.2 0,837 Y.3 0,880 Y.4 0,911 Y.5 0,819 Y.6 0,753 2 Partisipasi X1.1 0.609 Penganggaran X1.2 0,570 X1.3 0,600 X1.4 0,592 X1.5 0,452 3 Informasi Asimetri X2.1 0,934 X2.2 0,833 X2.3 0,878 X2.4 0,864 X2.5 0,872 X2.6 0,911 4 Motivasi X3.1 0,874 X3.2 0,893 X3.3 0,847 X3.4 0,810 X3.5 0,853 X3.6 0,899 X3.7 0,889 X3.8 0,866 X3.9 0,854 Sumber: Data primer yang diolah (lampiran 3,4,5,6), 2015 No.
Variabel
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
53
2)
Uji Reliabilitas Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau andal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistic cronbach alpha di mana suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5.5. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan dari masing-masing variabel dapat dikatakan reliabel, karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel
R alpha hitung
R alpha tabel
1 Senjangan Anggaran 0,920 0,60 2 Partisipasi Penganggaran 0,911 0,60 3 Informasi Asimetri 0,942 0,60 4 Motivasi 0,959 0,60 Sumber: data primer yang diolah (lampiran 7,8,9,10), 2015
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
5.6 Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik dalam model regresi supaya hasilnya BLUE atau Best Linear Unbiased Estimator (Ghozali, 2006). Uji yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
54
1) Uji Normalitas Uji normalitas yaitu suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Gozali, 2013). Residual Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Hasil uji normalitas disajikan dalam Tabel 5.6 Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas No . 1 2
Model Y = α + β1X1 + e Y = α + β1X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X1* X2 + β5 X1* X3 + e
Kolmogorov Smirnov Z 1,142
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,729
0,662
0,147
Sumber: Data primer yang diolah (lampiran 12,14), 2015 Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) pada dua model persamaan regresi mempunyai nilai yang lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua model persamaan regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas data. 2) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat persamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode statistik yang
55
digunakan dalam penelitian ini, untuk menentukan model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas yaitu uji gletser. Hasil Uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 5.7 Tabel 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas NO 1 2
Persamaan Abress = α + β1X1 + e Abress = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3 + β4 X1* X2 + β5 X1* X3+ e
T 1,029 -0,764 -0,749 0,362 1,101 0,098
Sig 0,306 0,446 0,455 0,718 0,274 0,922
Sumber: Data primer yang diolah (lampiran 12,14), 2015 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu absolut residual ( Abress). Ini di tunjukkan nilai signifikansi thitung yang semuanya lebih besar dari alpha ( α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua model regresi tidak ditemukan gejala heteroskedastisitas.
5.7Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk melihat ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Penelitian ini menggunakan dua model regresi, yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear berganda.
56
1) Hasil Regresi linear sederhana Analisis regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil seperti Tabel 5.8 Tabel 5.8 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Variabel
Unstandardized Coefficients B Std. Error 24,652 1,271 -0,736 0,067 122,040 0,000 0,531 0,526
Standardized Coefficients Beta
(Constant) X1 -0,728 F Sig.F R Square Adjusted RSquare Sumber: data diolah (lampiran 13),2014
t 19,395 -11,047
Sig 0,000 0,000
Berdasarkan Tabel 5.8, persamaan regresi yang dapat disusun adalah sebagai berikut: Y = α + β 1X 1 + e Y = 24,652 – 0,736X1 a. Uji Goodness of Fit Uji ini diperlukan untuk melihat apakah persamaan regresi yang akan digunakan untuk menguji hipotesis “fit” atau layak digunakan. Untuk menentukan fit atau tidaknya suatu persamaan regresi maka dapat dilihat dari nilai R2, F dan nilai t berikut.
57
1) Koefisien Determinasi (R2) Besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,531 berarti senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggaran sebesar 53,1%, sedangkan sisanya yaitu 46,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 2)
Uji F Sebelum dilakukan uji hipotesis, satu hal yang perlu diperhatikan adalah kelayakan model penelitian yang dilakukan dengan Uji F (F test) untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Jika hasil uji F adalah signifikan berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen dan model layak digunakan sehingga pembuktian hipotesis bisa dilanjutkan. Tabel 5.7 menunjukkan nilai F sebesar 122,040 dengan signifikansi sebesar 0,000, ini berarti hasil uji F lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran.
3)
Uji t Untuk
mengetahui
pengaruh
secara
parsial
variabel
partisipasi
penganggaran pada senjangan anggaran maka diuji dengan menggunakan Uji t. Tabel 5.7 menunjukkan nilai t sebesar -11,047 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 ini berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan partisipasi
58
penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. b. Uji Hipotesis Hipotesis 1 menyatakan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. Berdasarkan Table 5.8 maka dapat dijelaskan sebagai berikut. Nilai signifikansi (p-value) variable X1 adalah sebesar 0,000(<5%) yang berarti tingkat keyakinan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh pada sejangan anggaran > 95%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana tidak dapat ditolak.
2) Hasil Regresi linear berganda Hasil analisis regresi linear berganda ditampilkan pada Tabel 5.9 dibawah ini
59
Tabel 5.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel
Unstandardized Coefficients B Std. Error 34,389 1,923 -0,645 0,125 -0,713 0,187 -0,341 0,151 0,020 0,010 0,005 0,008 94,693 0,000 0,820 0,811
Standardized Coefficients Beta
(Constant) X1 -0,638 X2 -0,769 X3 -0,465 X1* X2 0,587 X1* X3 0,221 F Sig.F R Square Adjusted RSquare Sumber: data diolah (lampiran 15), 2015
T 17,883 -5,165 -3,813 -2,252 2,024 0,666
Sig 0,000 0,000 0,000 0,026 0,046 0,507
Berdasarkan Tabel 5.9 maka dapat disusun persamaan regresi yang dihasilkan seperti tersebut di bawah ini. Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4 X1*X2 + β5X1*X3 + e
Y = 34,389 – 0,645 X1 – 0,713 X2 – 0,341 X3 + 0,020 X1*X2 + 0,005 X1*X3 a. Uji Goodness of Fit Uji ini diperlukan untuk melihat apakah persamaan regresi yang akan digunakan untuk menguji hipotesis “fit” atau layak digunakan. Untuk menentukan fit atau tidaknya suatu persamaan regresi maka dapat dilihat dari nilai R2, F dan nilai t berikut.
60
1) Koefisien Determinasi (R2) Besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,820 berarti senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggaran, informasi asimetri, dan motivasi sebesar 82%, sedangkan sisanya yaitu 18% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 2) Uji F Sebelum dilakukan uji hipotesis, satu hal yang perlu diperhatikan adalah kelayakan model penelitian yang dilakukan dengan uji F (F test) untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Jika hasil uji F adalah signifikan berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen dan model layak digunakan sehingga pembuktian hipotesis bisa dilanjutkan. Tabel 5.8 menunjukkan nilai F sebesar 94,693 dengan signifikansi sebesar 0,000, ini berarti hasil uji F lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan variabel partisipasi penganggaran dengan asimetri informasi dan motivasi yang digunakan sebagai variabel moderasi berpengaruh secara serempak pada senjangan anggaran. 3) Uji t Untuk mengetahui pengaruh secara parsial apakah informasi asimetri dan motivasi dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran, maka diuji dengan menggunakan Uji t.
61
Tabel 5.8 menunjukkan nilai t untuk informasi asimetri sebesar 2,024 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046 ini berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran.
Tabel 5.8 menunjukkan nilai t untuk motivasi sebesar 0,666 dengan nilai signifikansi sebesar 0,507 ini berarti lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan motivasi
tidak
mampu
memperlemah
pengaruh
partisipasi
penganggaran pada senjangan anggaran. b. Uji Hipotesis Hipotesis 2 menyatakan bahwa informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Hipotesis 3 menyatakan bahwa motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. -
Nilai signifikansi (p-value) variabel interaksi X1 dan X2 adalah sebesar 0,046(<5%) yang berarti tingkat keyakinan bahwa informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran > 95%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
62
informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran tidak dapat ditolak. - Nilai signifikansi (p-value) variabel interaksi X1 dan X3 adalah sebesar 0,507(>5%) yang berarti tingkat keyakinan bahwa motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran < 95%. Dengan
demikian
hipotesis
yang
menyatakan
bahwa
motivasi
memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran tidak dapat diterima.
5.8 Pembahasan Hasil Penelitian Persamaan regresi linear sederhana dan regresi linear berganda dengan pendekatan uji interaksi yang telah dikemukakan sebelumnya menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (independent variable) pada variabel terikat (dependent variable) dan pengaruh variabel pemoderasi. Berdasarkan pada pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka berikut ini akan disajikan pembahasan dari hasil penelitian. 5.8.1 Pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran Hipotesis pertama (H1) menyatakan partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran. Hasil signifikan uji t variabel partisipasi penganggaran sebesar 0,000, ini berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α =
63
0,05), sehingga dapat disimpulkan H1 tidak dapat ditolak yaitu partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dijelaskan partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dapat mengungkapkan informasi yang privat. Hasil informasi tersebut berguna untuk merencanakan anggaran yang lebih akurat. Sehingga dalam penyusunan anggaran yang melibatkan partisipasi bawahan dapat memunculkan adanya senjangan anggaran. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Latuheru (2005) dan Desmiyawati (2009) yang menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Hal ini terjadi karena bawahan membantu memberikan informasi mengenai prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun mejadi lebih akurat.
5.8.2 Informasi Asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Hasil signifikan uji t variabel informasi asimetri sebesar 0,046 ini berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan H2 tidak dapat ditolak yaitu informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Ini berarti partisipasi penganggaran yang tinggi dengan disertai informasi asimetri yang tinggi akan menyebabkan senjangan anggaran
64
semakin tinggi, sehingga dengan masuknya variabel informasi asimetri maka akan memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran karena hasil ini berbanding terbalik dengan hipotesis 1. Setiap individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran memiliki informasi yang tidak sama, mungkin saja bawahan memiliki informasi yang lebih banyak dari atasannya sehingga informasi asimetri dalam partisipasi anggaran akan meningkatkan senjangan anggaran. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Falikhatun 2007 yang menyatakan informasi asimetri dapat meningkatkan hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
5.8.3 Motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa motivasi memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Hasil signifikan uji t variabel motivasi sebesar 0,507, ini berarti lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan H3 tidak dapat diterima yaitu motivasi tidak mampu memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan dengan adanya partisipasi penganggaran yang tinggi disertai dengan motivasi yang tinggi tidak menyebabkan adanya senjangan anggaran.
66
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, hipotesis dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Partisipasi penganggaran berpengaruh negatif pada senjangan anggaran. Hasil Uji hipotesis 1 menyebutkan bahwa H1 tidak dapat ditolak yaitu partisipasi penganggaran berpengaruh pada senjangan anggaran di Universitas Udayana. 2) Hasil Uji hipotesis 2 menyebutkan bahwa H2 tidak dapat ditolak yaitu informasi asimetri memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. 3) Hasil Uji hipotesis 3 menyebutkan bahwa H3 tidak dapat diterima yaitu motivasi tidak mampu memperlemah pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. 6.2 Saran Berdasarkan atas simpulan dan hasil analisis pada bab sebelumnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa keterbatasan dan saran bagi penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1) Penelitian ini hanya dilakukan pada fakultas-fakultas yang ada di Universitas Udayana karena penelitian hanya menggunakan unit-unit yang ada di Universitas Udayana. Untuk penelitian selanjutnya 65
66
2) diharapkan mampu melakukan penelitian sampai ke masing-masing sub-unit yaitu masing-masing jurusan di Universitas Udayana. 3) Penelitian ini dilakukan pada salah satu Universitas negeri yang ada di Bali, maka untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan di instansi lainnya seperti badan usaha milik negara, ataupun rumah sakit untuk melihat perbedaan penyusunan anggaran di masing-masing instansi.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Syafruddin. 2008. Pengaruh Partisipasi terhadap Komitmen Organisasi, JobRelevant Informationdan Kinerja Manajerial pada Hotel Berbintang di Kota Surabaya. Journal Megadigma. Vol.2, No.2, April. Abdul, I. 2008. Dampak Informasi Asimetri terhadap Budgetary slack pada Sektor Publik dengan Komitmen Organisasi sebagai Penghubung. Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika. Vol. 6, Edisi Khusus, hal. 1-7. September. Abdullah, H.H., Warokka, A. dan Koncoro, H. 2011. Budgetary Slack and Enterpreneurial Spirit: A Test of Government Policy Consistency toward Its Campaigned Programs. World Journal of Social Sciences. Vol.1, No. 5, Pp.175-187. November Adnan, Shayuti Mohamed dan Sulaiman, Maliah. 2007. Organizational, Cultural and Religious Factors of Budgetary Slack Creation: Empirical Evidence from Malaysia. International Review of Business Reserarch Papers. Vol. 3, No. 3, Pp. 17-34. August Anthony, R.N. dan Govindarajan, V. 2011. Management Control System. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta. Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 1998. Management Control Systems. Ninth Edition. Boston: McGraw-Hill Co. Astika, I.B.Putra. 2010. Teori Akuntansi: Konsep - konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Udayana University Press. Denpasar Aquino, Andre Carlos Busanelli de.,Cardoso, R.L. dan Boya, V.L.A. 2006. Causality in A Performance Measurement Model: A Case Study in A Brazilian Power Distribution Company Diakses dari http://www.anpcont.com.br/site/docs/.../ccg265.pd (21 Maret 2012) Bradshaw, J., Hills, J., Hunt, C dan Khanna, B. 2007. Can Budgetary Slack Still Prevail within New Zealand’New Public Management? Working Paper Series. No. 53
67
Brownell, P. 1982. The Role of Accounting Data in Performance Evaluation, Budgetary Partisipative, and Organizational Effectiveness. Journal of Accounting Research. Vol. 20, pp. 12-27 Chow, C.W., Cooper, J.C. dan Waller W.S. 1988. Participative Budgeting effect of a Truth-Inducing pay Scheme and Information Asymmetry on slack performance, The Accounting Review Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol. 5, No. 1 Desmiyawati. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Pekbis Jurnal. Vol.1, No.2, Hal. 91-99 Juli Dinni A. 2008. “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris, Budget Emphasis dan Komitmen Organisasi Terhadap Timbulnya Slack Anggaran”. BPFE. Yogyakarta. Skripsi Sarjana diterbitkan STIE Perbanas Surabaya. Dunk, A.S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the Relation Between Budgetary Participation and Slack. The Accounting Review 68. April. Pp. 400-410. Fahrianta, R. W. dan Ghozali, I. 2002. Pengaruh Tidak Langsung Sistem Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Motivasi sebagai Variabel Intervening. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Vol. 11 (1): 77-113. Februari. Falikhatun. 2007. Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Budgetary Slack dengan Variabel Pemoderasi Ketidakpastian Lingkungan dan Kohesivitas kelompok. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 6, No. 2, Halaman 207-221. September. Grediani, Evi dan Sugiri, Slamet. 2010. Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Tanggung Jawab Persepsian pada Penciptaan Budgetary Slack . Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwekerto 2010. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro
68
Govindarajan, V. 1986. Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and Contongency Perspective. Decision Science 17. Pp.496-516. Gujarati, D. 2003. Basic Econometric. Mc-Grawhill. New York. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial Husnatarina, F. dan Nor, W. 2007. Pengaruh Keterlibatan Pekerja dan Budget Emphasis dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. The 1st Accounting Conference Faculty of Economic Universitas Indonesia. Hal. 125. Depok 7-9 November. Ikhsan, Arfan dan Ane, La. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar 26-28 Juli Jensen, M. dan Meckling W. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost And Ownership Structure. Journal of Financial Eco-nomics. 3: 305-360 Jogiyanto. 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan Pengalamanpengalaman. Yogyakarta: BPFE Komalasari, Puput Tri dkk. 2004. Pengaruh negosiasi dan Asimetri Informasi terhadap Budget Outcomes: Sebuah Eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7, No.1, Hal. 57-73. Januari Kren, Leslie. 2003. Effects of Uncertainty, Participation, and Control System Monitoring on The Prospensity to Creat Budget Slack and Actual Budget Slack Created. Diakses dari http://pantherfile.uwm.edu/kren/www/slackcl.pdf (21 maret 2012) Kenis, 1979. Effecton Budgetary Goal Karakteristik On Managerial Attitude and Performance. The Accounting Review. LIV(4):707-721. Laing, Gregory K. 2009. Budgetting Games : An Analysis of Budgetary Participation in Statutory Authorities. Journal of Economic and Social Policy. Volume 12,issue 2, Article 6 Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating: Studi Empiris
69
pada Kawasan Industri Maluku. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vo.7, No. 2, November Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Yogyakarta: AndiOffiset Maiga, A.S. dan Jacobs, F.A. 2007. Budget Paticipation’s Influence on Budget Slack: The Role of Fairness Perceptions, Trust and Goal Commitment. JAMAR. Vol. 5, Number 1 Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”. Edisi ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Ozer, Gokhan dan Yilmaz, Emine. 2011. Effects of Procedural Justice Perception, Budgetary Control Effectiveness and Ethical Work Climate on Propensity to Create Budgetary Slack, Business and Economics Research Journal. Volume 2, Number 4, Pp. 1-18. Ompusungu, Krisler B. dan Icuk R. Bawono. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Job Relevant Information (JRI) Terhadap Informasi Asimetris”. Journal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, Vol.08 No.01. Halaman 1371-1388 Onsi, M. 1973. Factor Analysis of Behavirol Variables Affecting Budgetary Slack. The Accounting Review. Juli. Pp. 535-548 Pratama, Reno. 2013. Pengaruh Partsipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi Sebagai Pemoderasi (Studi empiris pada satuan kerja perangkat daerah di kota Padang). Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Putranto, Yohanes Andri. 2012. Pengaruh Moderasi Informasi Asimetri dan group Cohesiveness terhadap hubungan partisipasi penganggaran dengan Budgetary Slack. JUrnal Economia, Vol8, No.2, Oktober 2012 Rankin, F. W. Schwartz, S.T dan Young, R.A. 2008. The Effect of Honesty and Superior Authority on Budget Proposal. The Accounting Review. Vol. 83, No. 4, Pp. 1083-1099. July Rwita, Saad Saleh Al. 2010. Budgetary Slack: The Effects of Truth Inducing Schemes on Slack and Perfomance. Diakses dari http://faculty,ksu.edu.sa/.../Res.%20New.%20Budget (21 Maret 2012)
70
Sardjito, B. dan Muthaher, O. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X. ASPP07. Hal.1-24. Makasar 22-28 Juli. Schiff, M. dan Lewin, A.Y. 1970. The Impact of People Budgets. The Accounting Review 45. April. pp. 259-268 Scott, William R. 2000. “Financial Accounting Theory. Second Edition. Canada: Prentice Hall. Staley, A. Blair dan Magner, Nace R. 2007. Budgetary Fairness, Supervisory Trust, and the Propensity to Creat Budgetary Slack: testing a Social Exchange Model. Journal of Personality and Social Psychology 50; 296-304. Bies, R.J., and Moag. Diakses dari http://www.wku.edu/.../budgetary-justice-slack.pdf (21 maret 2012) Stede, Wim A. Van der. 2000. The Relationship Between Two Consequences of Budgetary Controls: Budgetary Slack Creation and Managerial Short- Term Orientation. Accounting, Organizations and Society. Vol.25, 609-622 Stephen, R dan Timothy, J. 2008. Prilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 222- 232 Suartana, I. W. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Sugiwardani, Resti. 2012. “Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetri, Budaya, dan Komitmen Organisasi terhadap Budgetary Slack”(tesis). Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Sholihin, M. dan Pike, R. 2008. Fairness in Oerformance Evaluation and Its Behavioural Consequences. Working Paper. No. 08/25. November Shuangcai, Zhang dan Wenjun, Zhou. 2010. Reserch on Present Situation of Budgetary Slack in Chinese Enterprice. Diakses dari http://www.seio Shuangcai, Zhang dan Guiying, Liu. 2011. Influencing Factors Analysis of and Control Systems Design of Budgetary Slack in Chinese Enterprice. Diakses dari http://www.seiofbluemountain.com/.../detail.php?id … (21 Maret 2012)
71
Sukartha, I Made. 2007. “Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan pada Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target Akuisisi” (disertasi). Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada Supanto. 2010. “Analisis Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack dengan Informasi Asimetri, Motivasi, Budaya Organisasi sebagai Pemoderasi (Studi Kasus pada Politeknik Negeri Semarang)” (tesis). Semarang. Universitas Diponegoro Utomo, S. B. 2006. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris dan Budget Emphasis Terhadap Senjangan Anggaran. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Soedirman. Veronica, Amelia dan Krisnadewi, Komang Ayu. 2009. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kompleksitas Tugas terhadap Slack Anggaran pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Badung Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Young, S. Mark.1985. Participative Budgeting: The Effects of Risk Aversion and Asymmetric Information on Budgetary Slack Yucel, R. dan Gunluk, M. 2007. Effects of Budgetary Control and Justice Perceptions an The Relationship Between Budgetary Participation and Performance. Journal of Global Strategic Management. Vol. 2. Pp. 82-93. Oktober Yusfaningrum, K. dan Ghozali, I. 2005. Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuann Anggaran dan Job Relevant Information (JRI) sebagai Variabel Intervening (Penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi VIII. hal. 656-666. Solo 15-16 September. Yuwono, I.B. 1999. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.1:37-55 Zainuddin, S. dan Isa, C. R. 2011. The Role of Procedural Fairness In The Relationship Between Budget Participation and Motivation. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. Vol. 5 (9): 1464-1473.
72
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
SURAT PENGANTAR
Yth. Saudara Responden Di Tempat
Dengan Hormat, Bersama ini saya sampaikan kuisioner penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data dalam rangka penyusunan tesis sebagai tugas akhir program strata-2 (S-2) pada Program Magister Akuntansi di Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Penelitian yang saya lakukan berjudul Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Senjangan Anggaran di Universitas Udayana dengan Informasi Asimetri dan Motivasi Sebagai Pemoderasi. Saya mohon kesediaan Saudara meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuisioner ini. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian kuisioner ini karena jawaban yang dipilih adalah sesuai dengan apa yang dirasakan Saudara selama ini. Jawaban serta identitas Saudara merupakan rahasia dan hasilnya tidak akan dipublikasikan namun hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian saya. Keberhasilan penelitian ini sangat bergantung pada kebaikan , dukungan dan partisipasi dari Saudara. Atas perhatian serta kesediaan Saudara dalam mengisi kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Ni Made Intan Priliandani
73
DATA RESPONDEN
1. Usia
: ……Th
2. Jenis Kelamin
:
3. Jabatan
: ……………………..
4. Tingkat Pendidikan
: ……………………..
PRIA ,
WANITA
74
KUISIONER
PARTISIPASI PENGANGGARAN Pernyataan-Pernyataan dibawah ini, disusun untuk melihat partisipasi seseorang pada saat pembuatan anggaran dan tingkat partisipasi seseorang dalam proses penyusunan anggaran. Instrumen ini dikembangkan oleh Kenis (1979) dalam Latuheru (2005). Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan.
Jawaban Responden No
Daftar Pertanyaan SS
1
Anda memiliki kontribusi yang penting dalam proses penyusunan anggaran.
2
Anda tidak mempunyai kontribusi penting dalam proses penyusunan anggaran
3
Penetapan sasaran anggaran yang menjadi tanggung jawab anda sebagian besar di bawah pengendalian anda
4
Atasan anda selalu meminta pendapat anda pada saat menentukan sasaran anggaran yang menjadi tanggung jawab anda
5
Penyusunan anggaran yang menjadi tanggung jawab anda, akan anda pertimbangkan sampai anda merasa yakin
6
Atasan anda memberikan alasan saat merevisi anggaran yang anda buat.
75
S
TS
STS
SENJANGAN ANGGARAN Pernyataan-Pernyataan dibawah ini dapat digunakan untuk menjelaskan senjangan anggaran yang dapat terjadi dalam penyusunan anggaran. Instrumen ini dikembangkan oleh Dunk (1993) dalam Latuheru (2005). Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan.
Jawaban Responden No
Daftar Pertanyaan SS
1
Prosedur yang digunakan dalam penyusunan anggaran mendorong produktivitas yang tinggi di bagian anda bekerja
2
Anggaran yang menjadi tanggung jawab anda dapat dipastikan tercapai
3
Karena adanya keterbatasan jumlah anggaran yang disediakan, anda harus memonitor setiap pengeluaran-pengeluaran yang menjadi wewenang anda
4
Anggaran yang menjadi tanggung jawab anda, memerlukan pencapaian yang mudah dilaksanakan
5
Adanya target anggaran yang harus anda capai, kurang memotivasi anda untuk memperbaiki tingkat efesiensi
6
Sasaran anggaran yang direncanakan sangat susah untuk dicapai atau direalisaikan
76
S
TS
STS
INFORMASI ASIMETRI Pernyataan-Pernyataan dibawah ini dapat digunakan untuk melihat besarnya peran informasi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi. Instrumen ini dikembangkan oleh Prameswari (2012). Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan.
Jawaban Responden No
Daftar Pertanyaan SS
1
Anda memiliki informasi yang lebih baik pada aktivitas yang terdapat pada area tanggung jawab anda
2
Anda memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan input-output internal operasi pada area tanggung jawab anda
3
Anda memiliki potensi pencapaian kinerja yang lebih baik pada area tanggung jawab anda
4
Anda memiliki pemahaman teknis lebih baik mengenai pekerjaan pada area tanggung jawab anda
5
Anda memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi akibat potensi dari aktivitas yang diakibatkan oleh faktor eksternal pada area tanggung jawab anda
6
Anda memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang dapat dicapai pada area yang merupakan tanggung jawab anda
77
S
TS
STS
MOTIVASI KERJA Pernyataan-Pernyataan dibawah ini dapat digunakan untuk melihat besarnya motivasi individu dalam suatu organisasi. Instrumen ini diambil dari Lowler,1997 dalam Riayadi 1998. Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan.
Jawaban Responden No
Daftar Pertanyaan SS
1
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika memperoleh kenaikan insentif
2
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika merasa lebih baik sebagai pribadi
3
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika mendapat kesempatan mengembangkan keahlian dan kemampuan
4
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika diberi kesempatan untuk mempelajari hal yang baru
5
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika telah merasa mengerjakan sesuatu yang bermanfaat
6
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika memperoleh kebebasan yang lebih dalam pekerjaan
7
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika dihormati oleh rekan-rekan kerja
8
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika memperoleh penghargaan dari pimpinan anda
9
Anda mengerjakan sesuatu dengan baik jika merasa rekan-rekan sekerja lebih bersahabat
78
S
TS
STS
Lampiran 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
X1.1 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4
X1.2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3
Partisipasi Penganggaran X1.3 X1.4 X1.5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
X1.6 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
X1 24 18 24 14 21 16 24 22 24 19 24 21 15 23 24 19 21 24 12 22 17 21 24 12 20 17 24 21 18 15 24 17 24 24 23 24 19 24 22 14 24 24 20 21 12 20 24 21 24 24 12 21 18 23 24 15 21 23 21 24 24 12 23 15 20 24 24 23
X2.1 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2
X2.2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2
Informasi Asimetri X2.3 X2.4 X2.5 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2
X2.6 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2
X2 24 19 24 13 24 24 24 12 24 20 12 22 23 21 24 18 18 24 12 22 19 23 22 12 18 18 24 22 17 24 24 19 24 12 22 24 19 24 24 13 12 24 21 23 22 24 24 18 24 24 12 24 20 24 24 14 18 21 20 24 24 12 24 24 19 24 24 12
X3.1 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2
X3.2 3 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2
79
X3.3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
X3.4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3
Motivasi X3.5 X3.6 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2
X3.7 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
X3.8 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
X3.9 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3
X3 26 24 32 18 32 28 32 16 32 28 32 31 19 30 32 26 25 32 16 32 25 16 31 29 27 24 27 28 20 32 32 24 32 17 30 30 25 32 32 17 32 30 26 29 16 32 32 26 32 31 16 32 27 27 31 19 24 30 28 32 32 20 28 28 25 28 28 20
Y.1 1 3 1 3 2 1 1 4 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 4 2 2 2 1 3 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3
Y.2 1 1 1 3 1 1 2 3 1 2 1 1 4 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 4 1 1 1 2 4 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 3 1 2 1 2 4 1 1 3 1 1 4 1 2 2 2 4 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 3
Senjangan Anggaran Y.3 Y.4 Y.5 2 2 2 2 1 3 1 2 2 4 4 4 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 4 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 4 4 3 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3 4 3 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 4 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 4 3 2 1 2 1 1 1 2 1 3 2 2 2 4 4 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 4 3 2 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 4 3 3
Y.6 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 1 2 1 2 1 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3
Y 10 11 9 21 11 8 7 19 8 10 8 9 20 9 11 11 11 9 22 10 13 10 7 21 9 12 8 12 21 8 8 10 8 20 8 7 9 6 8 20 9 7 11 11 22 9 9 12 8 8 22 9 12 10 10 22 11 9 11 8 9 23 7 7 9 7 7 19
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3
4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 23 21 24 13 24 24 21 24 24 24 12 24 24 22 21 24 12 24 24 22 24 12 16 19 24 24 22 24 24 24 21 24 23 24 24 22 24 21 21 21 21
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4
4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
24 24 19 24 12 24 24 20 24 24 24 12 24 24 22 21 24 12 24 24 23 24 12 22 20 24 24 14 24 24 24 21 24 22 24 24 22 24 21 22 24 24
4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
80
3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
28 28 24 32 16 28 30 26 22 32 32 30 32 32 32 26 32 16 32 32 30 26 16 31 25 32 32 16 32 28 28 28 32 30 30 32 32 32 28 31 29 32
2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 4 1 1 2 1 4 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
1 1 2 1 4 1 1 3 1 2 1 4 1 2 1 3 1 4 1 1 2 1 4 1 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 4 1 1 2 2 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1
1 1 3 1 4 1 1 2 1 1 2 3 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 4 1 2 1 2 3 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2
1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 2 1 1 1 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2
8 7 10 7 22 7 7 10 7 7 8 20 7 8 10 10 8 21 8 9 12 10 23 9 11 7 8 18 8 7 8 11 8 8 7 8 10 7 10 9 10 9
Lampiran 3 Uji Validitas pada Variabel Partisipasi Penganggaran Correlations X1.1 X1.1
Pearson Correlation
X1.2 1
Sig. (2-tailed) N X1.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.3 **
.595
X1.4 **
.685
X1.5 **
.847
X1.6 **
.609**
.648
.001
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
1
**
**
**
.570**
.001
.001
30 **
.595
.001
.693
.000
.628
.000
.568
30
30
30
30
30
30
.685**
.693**
1
.761**
.649**
.600**
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
.847**
.628**
.761**
1
.582**
.592**
.000
.000
.000
.001
.001
30
30
30
30
30
30
.648**
.568**
.649**
.582**
1
.452*
.000
.001
.000
.001
.012
30
30
30
30
30
30
.609**
.570**
.600**
.592**
.452*
1
.000
.001
.000
.001
.012
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
81
30
Lampiran 4 Uji Validitas pada Variabel Informasi Asimetri Correlations X2.1 X2.1
Pearson Correlation
X2.2 1
Sig. (2-tailed) N X2.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 **
.786
X2.3 **
X2.4 **
.786
.808
X2.5 **
.747
X2.6 **
.702
X2 **
.934**
.915
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
.833**
.000
.000
.609
.000
.000
.600
.000
.684
.000
.716
30
30
30
30
30
30
30
.808**
.609**
1
.760**
.746**
.735**
.878**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.747**
.600**
.760**
1
.733**
.733**
.864**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.702**
.684**
.746**
.733**
1
.736**
.872**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.915**
.716**
.735**
.733**
.736**
1
.911**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.934**
.833**
.878**
.864**
.872**
.911**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
82
30
Lampiran 5 Uji Validitas pada Variabel Motivasi Correlations X3.1 X3.1
Pearson Correlation
X3.2 1
Sig. (2-tailed) N X3.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 **
.717
X3.3 **
.717
X3.4 **
.583
X3.5 **
.640
X3.6 **
.679
X3.7 **
.764
X3.8 **
.896
X3.9 **
.771
X3 **
.874**
.749
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
**
**
.893**
.000
.000
.000
.796
.000
.757
.000
.783
.000
.723
.000
.762
.000
.660
.000
.731
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.583**
.796**
1
.660**
.754**
.702**
.632**
.758**
.637**
.847**
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.640**
.757**
.660**
1
.601**
.768**
.578**
.640**
.777**
.810**
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.679**
.783**
.754**
.601**
1
.685**
.773**
.625**
.752**
.853**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.764**
.723**
.702**
.768**
.685**
1
.768**
.818**
.775**
.899**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.896**
.762**
.632**
.578**
.773**
.768**
1
.733**
.752**
.889**
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
**
1
**
.866**
.771
.660
.758
.640
.625
.818
.733
.749
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
**
**
1
.854**
.749
.731
.637
.777
.752
.775
.752
.749
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
.874
.893
.847
.810
.853
.899
.889
.866
.000
.854
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
83
30
Lampiran 6 Uji Validitas pada Variabel Senjangan Anggaran Correlations Y.1 Y.1
Pearson Correlation
Y.2 1
Sig. (2-tailed) N Y.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 **
.685
Y.3 **
Y.4 **
.685
.737
Y.5 **
.743
Y.6 **
.709
Y **
.875**
.529
.000
.000
.000
.000
.003
.000
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
.837**
.002
.000
.683
.000
.000
.728
.000
.559
.001
.544
30
30
30
30
30
30
30
.737**
.683**
1
.777**
.703**
.544**
.880**
.000
.000
.000
.000
.002
.000
30
30
30
30
30
30
30
.743**
.728**
.777**
1
.658**
.700**
.911**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.709**
.559**
.703**
.658**
1
.598**
.819**
.000
.001
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.529**
.544**
.544**
.700**
.598**
1
.753**
.003
.002
.002
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.875**
.837**
.880**
.911**
.819**
.753**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
30
Lampiran 7 Uji Reliabilitas pada Variabel Partisipasi Penganggaran Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.911
6
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X1.1
3.2000
.76112
30
X1.2
3.4667
.77608
30
X1.3
3.2000
.84690
30
X1.4
3.3333
.80230
30
X1.5
3.3667
.61495
30
X1.6
3.4333
.77385
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation Item Deleted
X1.1
16.8000
10.097
.816
.886
X1.2
16.5333
10.395
.724
.899
X1.3
16.8000
9.614
.817
.886
X1.4
16.6667
9.816
.828
.884
X1.5
16.6333
11.413
.681
.906
X1.6
16.5667
10.668
.663
.908
Scale Statistics Mean 20.0000
Variance 14.621
Std. Deviation
N of Items
3.82370
6
85
Lampiran 8 Uji Reliabilitas pada Variabel Informasi Asimetri Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.942
6
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X2.1
3.4667
.77608
30
X2.2
3.3000
.83666
30
X2.3
3.2667
.78492
30
X2.4
3.2333
.81720
30
X2.5
3.3333
.84418
30
X2.6
3.5000
.77682
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation Item Deleted
X2.1
16.6333
12.585
.903
.922
X2.2
16.8000
12.924
.754
.940
X2.3
16.8333
12.902
.824
.932
X2.4
16.8667
12.809
.801
.934
X2.5
16.7667
12.599
.809
.934
X2.6
16.6000
12.731
.871
.926
Scale Statistics Mean 20.1000
Variance 18.162
Std. Deviation
N of Items
4.26170
6
86
Lampiran 9 Uji Reliabilitas pada Variabel Motivasi Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30
100.0
0
.0
30
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.959
9
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X3.1
3.5000
.77682
30
X3.2
3.2333
.77385
30
X3.3
3.2000
.76112
30
X3.4
3.2333
.72793
30
X3.5
3.2333
.81720
30
X3.6
3.4000
.81368
30
X3.7
3.4333
.81720
30
X3.8
3.5000
.77682
30
X3.9
3.3333
.71116
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation Item Deleted
X3.1
26.5667
29.013
.836
.953
X3.2
26.8333
28.902
.855
.952
X3.3
26.8667
29.499
.791
.955
X3.4
26.8333
29.937
.772
.956
X3.5
26.8333
28.833
.811
.955
X3.6
26.6667
28.437
.866
.952
X3.7
26.6333
28.516
.852
.952
X3.8
26.5667
29.082
.827
.954
X3.9
26.7333
29.513
.854
.953
Scale Statistics Mean 30.0667
Variance 36.616
Std. Deviation
N of Items
6.05112
9
87
Lampiran 10 Uji Reliabilitas pada Variabel Senjangan Anggaran Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.920
6
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y.1
1.8000
1.03057
30
Y.2
1.7667
1.00630
30
Y.3
1.9333
.98027
30
Y.4
2.0333
.99943
30
Y.5
2.2333
.77385
30
Y.6
2.0667
.78492
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation Item Deleted
Y.1
10.0333
14.999
.805
.901
Y.2
10.0667
15.513
.752
.909
Y.3
9.9000
15.266
.818
.899
Y.4
9.8000
14.855
.861
.892
Y.5
9.6000
17.076
.753
.910
Y.6
9.7667
17.495
.667
.919
Scale Statistics Mean 11.8333
Variance 22.489
Std. Deviation
N of Items
4.74220
6
88
Lampiran 11 Statistik Deskriptif Data Uji
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PP
110
6.00
22.17
18.4980
4.72644
IA
110
6.00
21.34
17.6740
5.15027
MOT
110
8.00
29.21
23.6296
6.51109
SA
110
6.00
24.69
11.0440
4.77366
PP*IA
110
36.00
473.08
341.9291
141.75809
PP*MOT
110
48.00
647.71
456.0600
185.01343
Valid N (listwise)
110
89
Lampiran 12 Uji Normalitas (Regresi Sederhana)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
110
Normal Parameters
a,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
.27287359
Absolute
.109
Positive
.105
Negative
-.109
Kolmogorov-Smirnov Z
1.142
Asymp. Sig. (2-tailed)
.147
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Heterokedastisitas (Regresi Sederhana) Variables Entered/Removed Model 1
b
Variables Removed
Variables Entered
Method
a
PP
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Absollut Residual
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
a
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.616
.060
PP
.050
.048
Beta
t
.099
a. Dependent Variable: Absollut Residual
90
Sig.
10.177
.000
1.029
.306
Lampiran 13 Regresi Sederhana
Variables Entered/Removed Model 1
b
Variables Removed
Variables Entered
Method
a
PP
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SA
b
Model Summary Model
R
1
Adjusted R Square
R Square .728
a
.531
Std. Error of the Estimate
.526
3.28597
a. Predictors: (Constant), PP b. Dependent Variable: SA
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regression
1317.732
1
1317.732
Residual
1166.138
108
10.798
Total
2483.870
109
F
Sig.
122.040
.000
a
a. Predictors: (Constant), PP b. Dependent Variable: SA
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) PP
Standardized Coefficients
Std. Error
24.652
1.271
-.736
.067
a
Beta
t
-.728
a. Dependent Variable: SA
91
Sig.
19.395
.000
-11.047
.000
Lampiran 14 Uji Normalitas (Regresi Moderasi)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
110
Normal Parameters
a,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
2.02583946
Absolute
.070
Positive
.070
Negative
-.058
Kolmogorov-Smirnov Z
.729
Asymp. Sig. (2-tailed)
.662
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Heterokedastisitas (Regresi Moderasi) Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
PP*MOT, IA, a MOT, PP, PP*IA
Variables Removed
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
.551
.054
PP
-.045
.059
IA
-.042
MOT
a
Beta
t
Sig.
10.196
.000
-.112
-.764
.446
.056
-.097
-.749
.455
.017
.046
.045
.362
.718
PP*IA
.070
.064
.168
1.101
.274
PP*MOT
.007
.069
.015
.098
.922
a. Dependent Variable: Absollut Residual
Lampiran 15
92
Regresi Moderasi Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
PP*MOT, IA, PP, a MOT, PP*IA
Variables Removed
Method . Enter
a. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
R
1
Adjusted R Square
R Square .905
a
.820
Std. Error of the Estimate
.811
2.07397
a. Predictors: (Constant), PP*MOT, IA, PP, MOT, PP*IA b. Dependent Variable: SA
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
Mean Square
df
2036.531
5
407.306
447.339
104
4.301
2483.870
109
F
Sig.
94.693
.000
a
a. Predictors: (Constant), PP*MOT, IA, PP, MOT, PP*IA b. Dependent Variable: SA
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
34.389
1.923
PP
-.645
.125
IA
-.713
MOT
a
Beta
t
Sig.
17.883
.000
-.638
-5.165
.000
.187
-.769
-3.813
.000
-.341
.151
-.465
-2.252
.026
PP*IA
.020
.010
.587
2.024
.046
PP*MOT
.005
.008
.211
.666
.507
a. Dependent Variable: SA
93