ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, EKSPOR, IMPOR DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2000:1 – 2009:4
SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DIAJUKAN OLEH MARIAM RIZKI UKHFUANNI NIM : 040510671
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr, wb. Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Pengaruh Nilai Tukar, Ekspor, Impor dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 2000.1–2009.4” Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Departemen Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, pengarahan serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnNya demi kelancaran penulisan skripsi ini.
2.
Kedua Orang Tua penulis, AB WIDODO dan ENI DP., terima kasih atas cinta, kasih sayang serta doa yang tak pernah berhenti yang Ayah dan Ibu berikan.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.
Drs. Ec. Soebagyo, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan serta kesabaran yang telah diberikan kepada penulis.
4.
Drs. Ec. H. Karjadi Mintaroem, Ms., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
5.
Drs. Ec. Tri Haryanto, MP., selaku ketua Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga.
6.
Achmad Sjafii, SE, ME., selaku ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga.
7.
Dra. Ec. Dyah Wulan Sari, M. Ec, Dev., selaku sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga dan Dosen Wali penulis. Terima kasih atas arahan, bimbingan dan kesabaran yang ibu berikan selama ini.
8.
Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, khusunya dosen pengajar konsentrasi ekonomi moneter yang telah memberikan ilmu dan kelancaran studi bagi penulis. Semoga ilmu yang penulis dapatkan bermanfaat dunia akhirat.
9.
Seluruh staf LPEP Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
10.
Seluruh staf administrasi Departemen Ilmu Ekonomi, staf Akademik kemahasiswaan FEB serta staf Ruang Baca FEB Universitas Airlangga.
11.
Sahabat-sahabat terbaikku, Chicken Family; Duwi, Dina, Manda, Jazzy dan Rohma terima kasih untuk persahabat, semangat dan bantuan yang kalian berikan.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12.
Ditya D. Alfianto. yang selalu menemani, menbantu, memberikan doa, semangat, dukungan, cinta dan kasih sayangnya dan selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
13.
Teman-teman program studi Ekonomi Pembangunan : Mas Aero, Mbak Poppy, Mbak Magda, Mas Catur, Harto, Nuron, Rekta, Reza, Dhuta, Abay, Anang terima kasih untuk bantuannya selama ini
14.
Semua pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung, yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan kalian selama ini Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan, karena itu kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta membalas budi baik semua pihak di atas. Dengan tersusunnya skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pihak-pihak lainnya untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Wassalamualaikum wr, wb.
Surabaya,
November 2010 Penulis,
Mariam Rizki Ukhfuanni
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUDI
: EKONOMI PEMBANGUNAN
DAFTAR NO
:
ABSTRAK SKRIPSI SARJANA EKONOMI NAMA
: MARIAM RIZKI UKHFUANNI
N.I.M
: 040510671
TAHUN PENYUSUNAN
: 2010
JUDUL : Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Ekspor, Impor dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Periode 2000.1-2009.4 ISI : Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel nilai tukar riil, ekspor, impor, investasi penanaman modal asing dan Gross Domestic Product (GDP). Data yang digunakan adalah data time series kuartalan dari tahun 2000 hingga 2009. Menggunakan analisis kuantitatif dengan metode Vector Autoregresion (VAR). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
KATA KUNCI : Nilai Tukar Rupiah, Ekspor, Impor, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, Vector Autoregresion (VAR)
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
NATIOANAL EDUCATION DEPARTEMENT FACULTY OF ECONOMY AND BUSINESS AIRLANGGA UNIVERSITY DEPARTEMENT
: DEVELOPMENT ECONOMY
NUMBER
:
ABSTRACT SKRIPSI OF ECONOMY DEGREE NAME
: MARIAM RIZKI UKHFUANNI
N.I.M
: 040510671
YEAR WRITTEN
: 2010
Title : Effect of Rupiah Exchange Rate, Export, Import an Investment on Economy Growth in Indonesia. 2000.1-2009.4 Period. Content : This research aimed to test how did rupiah exchange rate, export, import and investment affected economy growth in Indonesia. This research used variables of real exchange rate, export, import, foreign direct investment and Gross Domestic Product (GDP). Data used was quarterly time series data from 2000 to 2009. Using quantitative analysis by Vector Autoregression (VAR) method. Result of the research concluded that rupiah exchange rate, export, import and investment had an effect on economy growth in Indonesia.
Keyword : Rupiah Exchange Rate, Export, Import, Investment, Economy Growth, Vector Autoregression (VAR).
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI Halaman Judul………………………………………………………………….....
i
Halaman Persetujuan...............................................................................................
ii
Lembar Pengesahan………………………………………………………………. iii Pernyataan Orisinalitas Skripsi................................................................................ iv Kata pengantar……………………………………………………………………. v Abstrak..................................................................................................................... viii Abstract.................................................................................................................... ix Daftar Isi..................................................................................................................
x
Daftar Tabel............................................................................................................. xiii Daftar Grafik............................................................................................................ xiv Daftar Gambar.........................................................................................................
xv
Daftar Lampiran......................................................................................................
xvi
Bab 1
Pendahuluan............................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................... 7
1.3
Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
1.4
Manfaat Penelitian...................................................................................... 8
1.5
Sistematika Skripsi.....................................................................................
Bab 2 2.1
Tinjauan Pustaka.....................................................................................
11
Landasan Teori...........................................................................................
11
2.1.1
Teori Nilai Tukar (kurs)........................................................................ 11
2.1.1.1
Skripsi
8
Sistem Nilai Tukar.......................................................................... 13
2.1.1.1.1
Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate).................... 13
2.1.1.1.2
Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Manage Floating Exchange Rate).......................................................... 17
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.1.1.3 2.1.1.2
Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity).....................
22
2.1.2
Perdagangan Internasional (Ekspor dan Impor)..................................
23
2.1.3
Investasi...............................................................................................
28
2.1.4
Pertumbuhan Ekonomi........................................................................
31
2.1.4.1
Teori Pertumbuhan Harrod-Domar................................................
32
2.1.4.2
Teori pertumbuhan Solow-Swan...................................................
33
2.2
Penelitian Sebelumnya...............................................................................
35
2.3
Hipotesis dan Model Analisis....................................................................
36
2.3.1
Hipotesis..............................................................................................
36
2.3.2
Model Analisis.....................................................................................
37
Kerangka Berfikir......................................................................................
38
Metode Penelitian……………………………………………….....…..
39
3.1
Pendekatan Penelitian……………………………………………...…….
39
3.2
Identifikasi Variable……………………………………………….…….
39
3.3
Definisi Operasional……………………………………………………..
40
3.4
Jenis dan Sumber Data…………………………………………………..
41
3.5
Prosedur Pengumpulan Data……………………………………..…...…
41
3.6
Teknik Analisis………………………………………………………….
42
2.4 Bab 3
3.6.1
Model Vector Autoregression (VAR)…………………….…………
42
3.6.2
Langkah-langkah Menguji VAR…………………………………...
44
3.6.2.1
Uji Stasioneritas Data (Uji Augmented Dickey-Fuller)……..…..
44
3.6.2.2
Penentuan Lag Length Optimal…………………………...…….
46
3.6.2.3
Uji Kausalitas Granger (Granger Causality)………………..…..
47
Estimasi VAR…………………………………………………..…...
49
3.6.3
Skripsi
Sistem Nilai Tukar mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate)......................................................................... 18
3.6.3.1
Impulse Respon………………..………………………………...
50
3.6.3.2
Varian Decompotion…………………..………………………...
50
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Bab 4 4.1
Hasil dan Pembahasan…………………………………………...…....
51
Gambaran Umum Subyek dan Obyek Penelitian………………...…..…
51
4.1.1
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia…….……………...
51
4.1.2
Perkembangan Ekspor di Indonesia……………………………..….
52
4.1.3
Perkembangan Impor di Indonesia………………………………....
54
4.1.4
Perkembangan Investasi di Indonesia…………………………..…..
55
4.1.5
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia……………..…
56
4.2
Deskripsi hasil Penelitian………………………………………………
57
4.3
Analisis Model dan Pengujian Hipotesis…………………………….…
59
4.3.1
59
4.3.1.1
Uji Stasioneritas Data (Uji Augmented Dickey-Fuller)……...….
59
4.3.1.2
Penentuan Lag Length Optimal……………………………...….
61
4.3.1.3
Uji Kausalitas Granger (Granger Causality)..……………...…..
62
4.3.1.4
Estimasi VAR……………………………………………...……
64
4.3.1.4.1
Impulse Respon……………………………………....……..
66
4.3.1.4.2
Variance Decomposition…………………….……………...
72
Pengujian Hipotesis………………………………………………....
76
Pembahasan………………………………………………………….….
76
Simpulan dan Saran………………………………………………..….
78
5.1
Simpulan……………………………………………………………..….
78
5.2
Saran………………………………………………………………..……
79
4.3.2 4.4 Bab 5
Skripsi
Analisis Model………………………………………………..….....
Daftar Pustaka.......................................................................................................
xvii
Lampiran...............................................................................................................
xix
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Skripsi
Tabel 3.1
Rumus-rumus Dalam Menentukan Lag Length Optimal..................
47
Tabel 4.1
Hasil Uji ADF Pada Bentuk Level....................................................
60
Tabel 4.2
Hasil Uji ADF Pada Bentuk Difference...........................................
60
Tabel 4.3
Hasil Uji Lag Length Optimal...........................................................
61
Tabel 4.4
Hasil Uji Kausalitas Granger (Feedback/Bilaterall Causality)......... 62
Tabel 4.5
Hasil Uji Kausalitas Granger (Uninderectional Causality)..............
63
Tabel 4.6
Hasil Uji Kausalitas Granger (Independence Causality)..................
63
Tabel 4.7
Hasil Estimasi VAR..........................................................................
64
Tabel 4.8
Variance Decomposition RER, X, M dan I Terhadap Variabel GDP...................................................................................................
72
Tabel 4.9
Variance Decomposition GDP Terhadap Variabel RER..................
73
Tabel 4.10
Variance Decomposition GDP Terahadap Variabel X.....................
74
Tabel 4.11
Variance Decomposition GDP Terahadap Variabel M..................... 74
Tabel 4.12
Variance Decomposition GDP Terahadap Variabel I.......................
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
75
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GRAFIK
Skripsi
Grafik 1.1
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Terhadap Dollar AS periode 2005-2009................................................................... 3
Garfik 2.1
Keseimbangan Sistem Nilai Tukar Tetap....................................... 15
Grafik 2.2
Keseimbangan Sistem Nilai Tukar Mengambang.......................... 20
Grafik 4.1
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia periode 20002009................................................................................................ 51
Grafik 4.2
Perkembangan Ekspor di Indonesia periode 2000-2009................ 53
Grafik 4.3
Perkembangan Impor di Indonesia periode 2000-2009.................
54
Grafik 4.4
Perkembangan Investasi di Indonesia periode 2000-2009.............
55
Grafik 4.5
Perkembangan GDP di Indonesia periode 2000-2009...................
57
Grafik 4.6
Impulse Respon GDP Terhadap Shock RER.................................. 66
Grafik 4.7
Impulse Respon RER Terhadap Shock GDP.................................. 67
Grafik 4.8
Impulse Respon GDP Terhadap Shock X......................................
68
Grafik 4.9
Impulse Respon X Terhadap Shock GDP......................................
68
Grafik 4.10
Impulse Respon GDP Terhadap Shock M...................................... 69
Grafik 4.11
Impulse Respon M Terhadap Shock GDP...................................... 70
Grafik 4.12
Impulse Respon GDP Terhadap Shock I........................................
70
Grafik 4.13
Impulse Respon I Terhadap Shock GDP........................................
71
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Model Pertumbuhan Ekonomi dan Kaitannya dengan Nilai Tukar..
6
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.............................................................................. 38
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
Skripsi
Lampiran 1
Data Variabel.................................................................................. xix
Lampiran 2
Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level....................................
xxi
Lampiran 3
Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Difference............................
xxiii
Lampiran 4
Hasil Uji Lag Length Optimal........................................................
xxv
Lampiran 5
Hasil Uji Kausalitas Granger (Granger Causality)........................
xxvi
Lampiran 6
Hasil Estimasi VAR.......................................................................
xxvii
Lampiran 7
Hasil Uji Impulse Respon...............................................................
xxix
Lampiran 8
Hasil Uji Variance Decompositions...............................................
xxx
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Globalisasi perdagangan dunia saat ini menyebabkan berkembangnya sistem
perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara, yaitu membuka diri terhadap sistem perdagangan internasional. Perekonomian terbuka inilah yang membawa suatu dampak ekonomis yaitu terjadinya perdagangan internasional antar negara-negara di dunia. Di dalam konteks perekonomian terbuka, perdagangan internasional dalam hal ini adalah ekspor dan impor. Perdagangan internasional menjadi penghubung antara perekonomian dalam negeri dengan perekonomian luar negeri. Hubungan perdagangan muncul dari kenyataan bahwa setiap negara saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hasil produksi suatu negara diekspor ke negara lain, sedangkan beberapa barang yang dikonsumsi di dalam negeri diproduksi dan diimpor dari negara lain. Hubungan tersebut menyebabkan adanya hubungan saling ketergantungan antara kedua negara dalam berbagai perekonomian. Perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan. Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Perdagangan internasional ini akan menimbulkan perbedaan mata uang yang digunakan oleh negara-negara yang bersangkutan. Akibat adanya perbedaan mata
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
uang yang digunakan baik di negara yang mengekspor maupun mengimpor menimbulkan suatu perbedaan nilai tukar mata uang (kurs), oleh karena itu diperlukan pertukaran mata uang antar negara. Perbedaan nila tukar mata uang suatu negara pada prinsipnya ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut yang terjadi di pasar. Penentuan sistem nilai tukar merupakan suatu hal penting bagi perekonomian suatu negara karena hal tersebut merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mendorong perekonomian di suatu negara dari gejolak perekonomian global. Penentuan sistem nilai tukar didasarkan atas beberapa pertimbangan yakni keterbukaan perekonomian suatu negara terhadap perekonomian internasional, tingkat kemandirian suatu negara dalam mengatur kebijakan ekonomi nasionalnya dan aktifitas perekonomian suatu negara. Selain itu nilai tukar (kurs) memegang peranan dalam memperlancar transaksi ekonomi antar negara. Sejalan dengan fungsinya tersebut, kebijakan nilai tukar juga digunakan oleh suatu negara sebagai salah satu kebijakan ekonominya. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil (Salvatore, 1997: 10) Perkembangan nilai tukar rupiah di Indonesia selalu mengalami fluktuasi. Grafik 1.1 menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selalu mengalami fluktuasi. Fluktuasi nilai tukar akan berdampak pada perekonomian suatu negara. Pengaruh fluktuasi nilai tukar akan semakin besar jika suatu negara menganut sistem perekonomian terbuka termasuk Indonesia, dimana perdagangan bebas yaitu
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
aktivitas ekspor dan impor akan sering terjadi. Bank Indonesia selaku otoritas moneter mempunyai tugas untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan UU No.23 tahun 1999 tentang tugas Bank Indonesia untuk menjaga dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Secara teoritis, stabilitas nilai rupiah mempunyai makna ganda, yaitu stabilitas nilai rupiah terhadap harga barang dan jasa (inflasi) dan stabilitas nilai rupiah terhadap mata uang negara lain (nilai tukar atau kurs rupiah).
Sumber : Bank Indonesia. 2005-2009. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.
Grafik 1.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS periode 2005-2009 Pengalaman beberapa negara-negara Asia, termasuk Indonesia, pada tahun 1997-1998 menunjukkan bahwa krisis nilai tukar mengakibatkan kontraksi ekonomi yang parah di negara-negara yang mengalami krisis. Belajar dari pengalaman tersebut, pengendalian stabilitas nilai tukar bersama-sama dengan menjaga stabilitas ekonomi makro merupakan faktor penting dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Nilai
tukar
berpengaruh
terhadap
besaran
pertumbuhan
ekonomi.
Pengaruhnya terjadi antar lain melalui perdagangan internasional (ekspor-impor) dan investasi. Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diukur dengan persentase dari pertambahan real Gross Domestic Product (GDP). Berbagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi antara lain: liberalisasi perdagangan, aliran modal, investasi, inovasi teknologi dan peran human capital. Dalam perekonomian terbuka, tingkat pertumbuhan juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar. Pengaruh nilai tukar terhadap tingkat pertumbuhan dapat dilihat baik melalui jalur aggregate supply (AS), yakni melalui pembentukan capital dan knowlegde, maupun melalui aggregate demand (AD), yakni melalui transaksi perdagangan internasional (ekspor-impor) dan investasi. Investasi di dalam suatu negara akan mengindikasikan tingkat pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan. Sementara itu Samuelson (1995: 173) menyatakan bahwa pertumbuhan investasi sangat memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan berubah-ubah, dengan demikian perubahan yang besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi permintaan agregat komponen yang dilalui nilai tukar dalam mempengaruhi investasi, yakni melalui pengaruhnya terhadap profitabilitas marginal dari penjualan domestik dan ekspor, disamping itu juga dipengaruhi oleh naik atau turunnya harga faktor produksi impor dan besarnya rasio penggunaan kapital dalam proses produksi dan rendahnya rasio kapital terhadap revenue.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir. Investasi merupakan komponen dari permintaan agregat kedua terbesar setelah konsumsi. Meskipun sumbangan investasi dalam GDP Indonesia masih relatif kecil, namun investasi masih memiliki peran penting dalam penentuan permintaan agregat. Investasi relatif susah untuk diperhitungkan karena bersifat volatile atau lebih tidak stabil. Resesi dalam suatu perekonomian bisa terjadi akibat perilaku investasi. Terlebih lagi, investasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi serta perbaikan bagi produktivitas kerja. Tanpa investasi maka tidak akan ada ekspansi usaha. Turunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia terutama disebabkan oleh turunnya pengeluaran untuk investasi. Oleh karena itu, perilaku investasi penting untuk diketahui guna merumuskan kebijakan stabilisasi dalam usaha meminimalkan pengaruh buruk fluktuasi investasi terhadap perekonomian.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Peningkatan pertumbuhan ekonomi mencerminkan tingginya peluang bagi para investor untuk menanam investasinya karena didorong ekspektasi para investor untuk memperoleh keuntungan dari investasinya.
Perdagangan internasional World GDP Nilai Tukar Riil
Nilai Tukar
Knowledge
Investasi
Capital Flow (Inflow & Outflow)
Labor
Kapital
Capital Account
Pertumbuhan Ekonomi
Money Market
Consumption
Govt Expenditure
Sumber : Sri Liani dkk. 2008. Pengaruh Volatilitas Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Edisi Januari
Gambar 1.1 Model Pertumbuhan Ekonomi dan Kaitannya dengan Nilai Tukar
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 1.1 menunjukkan terlihat adanya feedback dari pertumbuhan ekonomi ke variabel-variabel sisi AD yang mempengaruhinya, yakni : investasi, ekspor, impor, konsumsi, pengeluaran pemerintah dan money market. Sementara itu feedback dari pertumbuhan ekonomi ke variabel-variabel sisi AS, yakni : capital dan knowlegde, terjadi baik secara langsung maupun ditransmisikan melalui variabel investasi, ekspor dan impor. Terlihat adanya proses simultan di antara variabel-variabel tersebut yang menunjukkan adanya proses interaksi antara AD dan AS dalam penentuan GDP dan pertumbuhan ekonomi. Dampak nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi mengikuti proses interaksi antara AD dan AS tersebut.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
akan diteliti adalah : 1. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh shock variabel nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2. Untuk menguji pengaruh shock variabel nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
1.4
Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka manfaat yang dapat
diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memahami mengenai pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Untuk memahami pengaruh shock variabel nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 3. Sebagai referensi penelitian dan manambah kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan nilai tukar rupiah, ekspor, impor, investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
1.5
Sistematika Skripsi Sistematika penulisan skripsi terbagi dalam 5 bab yang saling berkaitan dan
disesuaikan dengan materi pembahasan. Secara garis besar kerangka pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang permasalahan yang menjadi dasar penelitian skripsi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Bab II : Tinjauan Pustaka Dalam bagian ini akan diuraikan konsep dan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Disamping itu pada bagian ini juga akan disampaikan sejumlah penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Pada akhir bagian ini dibuat hipotesis, yaitu menyusun dugaan berdasarkan teori dan penelitian yang telah ada. Pada bab ini juga akan disampaikan mengenai model analisis penelitian. Pada akhir bab ini akan disajikan kerangka berfikir penulis.
Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh penulis. Bagian-bagian dari metode penelitian ini terdiri dari pendekatan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini berisi inti dari penulisan skripsi dimana menganalisis hasil dari penelitian yang dilakukan dari data yang diperoleh maupun dari hasil pengolahan data yang dilakukan penulis. Adapun bagian-bagian dari bab ini adalah gambaran umum obyek penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis model dan pengujian hipotesis, serta pembahasan.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian terakhir dari penulisan skripsi ini. Dimana dalam bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran-saran yang dianggap perlu berkenaan dengan hasil pembahasan skripsi.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 2.1.1
Landasan Teori Teori Nilai Tukar (kurs) Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu
unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Nilai tukar mata uang merupakan perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda dan ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran pasar dari mata uang asing tersebut. Nilai tukar yang kita kenakan dalam pengertian sehari-hari adalah pengertian nominal (nilai tukar nominal). Dalam menganalisis nilai tukar kita juga mengenal apa yang disebut sebagai nilai tukar riil. Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif, yaitu harga-harga di dalam negeri dibanding dengan harga-harga di luar negeri. Nilai tukar riil tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Q=
S. P .......................................................................................................(2.1) P*
Dimana : Q = Nilai tukar riil S = Nilai tukar nominal P = Tingkat harga di dalam negeri P* = Tingkat harga di luar negeri
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Nilai tukar riil dirasakan lebih memperlihatkan daya saing suatu produk dalam perdagangan internasional sebab nilai tukar riil juga memperhitungkan nilai tukar nominal serta tingkat harga domestik dan tingkat harga luar negeri dari suatu produk tersebut. Terdapat beberapa faktor yng mempengaruhi permintaan valuta asing. Pertama, faktor pembayaran impor. Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar akan cenderung melemah. Kedua, faktor aliran modal keluar (capital outflow). Semakin besar aliran modal keluar, maka semakin besar permintaan valuta asing dan pada kelanjutannya akan memperlemah nilai tukar. Ketiga, kegiatan spekulasi. Semakin kegiatan spekulasi valuta asing yang dilakukan oleh spekulan, maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga memperlemah nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing. Sementara itu, penawaran valuta asing dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, faktor penerimaan hasil ekspor. Semakin besar volume penerimaan ekspor barang dan jasa, maka semakin besar jumlah valuta asing yang dimiliki oleh suatu negara dan pada lanjutanya nilai tukar terhadap mata uang asing cenderung menguat atau apresiasi. Kedua, faktor aliran modal masuk (capital inflow). Semakin besar aliran modal masuk, maka nilai tukar akan cenderung semakin menguat. Aliran modal masuk tersebut dapat berupa penerimaan hutang luar negeri, penempatan dana jangka pendek oleh pihak asing (portofolio investment) dan investasi langsung pihak asing (foreign direct investment) (Simorngkir dan Suseno, 2004: 6).
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.1.1
Sistem Nilai Tukar Sejak periode tahun 1970, negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai
tukar, yaitu: 2.1.1.1.1
Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate)
Sistem nilai tukar tetap, dimana lembaga otoritas moneter menetapkan tingkat nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang negara lain pada tingkat tertentu, tanpa memperhatikan penawaran ataupun permintaan terhadap valuta asing yang terjadi. Bila terjadi kekurangan atau kelebihan penawaran atau permintaan lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah, maka dalam hal ini akan mengambil tindakan untuk membawa tingkat nilai tukar ke arah yang telah ditetapkan. Tindakan yang diambil oleh otoritas moneter bisa berupa pembelian ataupun penjualan valuta asing, bila tindakan ini tidak mampu mengatasi maka akan dilakukan penjatahan valuta asing. Sistem nilai tukar tetap yang berlaku di Indonesia berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut sistem nilai tukar tetap resmi Rp. 250/US$, sementara nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya dihitung berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap US$ di bursa valuta asing Jakarta dan di pasar internasional. Dalam melakukan jual beli mata uang asing lembaga-lembaga keuangan terutama bank, perdagangan akan menggunakan kurs yang ditetapkan. Namun sistem kurs tetap tidak dapat menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang asing dicapai pada kurs yang ditetapkan. Pada umumnya keseimbangan di pasaran bebas dicapai pada kurs yang berbeda. Dengan demikian pada kurs yang ditetapkan biasanya permintaan dan penawaran tidak seimbang.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Para eksportir diwajibkan menjual hasil devisanya kepada Bank Indonesia. Dalam rezim ini tidak ada pembatasan dalam hal pemilikan, penjualan maupun pembelian valuta asing. Sebagai konsekuensi kewajiban penjualan devisa tersebut, maka Bank Indonesia harus dapat memenuhi semua kebutuhan valuta asing bank komersial dalam rangka memenuhi permintaan valuta asing oleh importir maupun masyarakat. Berdasarkan sistem nilai tukar ini, Bank Indonesia memiliki kewenangan penuh dalam mengawasi transaksi devisa. Sementara untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang telah ditetapkan, Bank Indonesia melakukan intervensi aktif di pasar valuta asing. Pemerintah Indonesia telah melakukan devaluasi sebanyak tiga kali yaitu pertama kali dilakukan pada tanggal 17 April 1970 dimana nilai tukar rupiah ditetapkan kembali menjadi Rp. 378/US$. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp. 415/US$ dan yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai tukar sebesar Rp. 625/US$. Kebijakan devaluasi tersebut dilakukan karena nilai tukar rupiah mengalami over valued sehingga dapat mengurangi daya saing produk-produk ekspor di pasar internasional. Pada sistem nilai tukar tetap ini, mata uang suatu negara ditetapkan secara tetap dengan mata uang asing tertentu. Misalnya, mata uang rupiah ditetapkan secara tetap terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Dengan penetapan nilai tukar secara tetap, terdapat kemungkinan nilai tukar yang ditetapkan terlalu tinggi (over valued) atau terlalu rendah (under valued) dari nilai sebenarnya.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kondisi mata uang suatu negara yang terlalu tinggi dapat dilihat pada kurs K1 grafik 2.1. Dalam kondisi ini, dimisalkan nilai tukar yang ditetapkan suatu negara adalah K0, tetapi dalam perkembangan terdapat peningkatan permintaan relatif valuta asing terhadap mata uang domestik sehingga harga keseimbangan baru adalah K1. Jika Pemerintah tetap menetapkan kurs pada K0, maka nilai tukar negara tersebut menjadi over valued karena nilai keseimbangan baru berada pada kurs K1. Sementara itu, kurs yang terlalu rendah dapat dilihat pada kurs K2. Pada kondisi ini, dimisalkan terjadi peningkatan valuta asing sehingga harga keseimbangan baru menjadi K2. Jika pemerintah masih menetapkan kurs pada K0 maka kurs negara tersebut menjadi under valued. Kurs
S
1
K1
2
S1
K0
K2 D1 D Q0
Q 1 Q2
Pada K1, nilai tukar over valued Pada K2, nilai tukar under valued
Jumlah permintaan/ penawaran
Sumber : Iskandar Simorangkir dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Seri Kebanksentralan No. 12. Jakarta: PPSK Bank Indonesia
Grafik 2.1 Keseimbangan Sistem Nilai Tukar Tetap
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Sistem nilai tukar tetap memiliki kelebihan dan kelemahan. Sistem nilai tukar ini memiliki kelebihan karena karena adanya ketidakpastian nilai tukar bagi pasar. Sedangkan kelemahannya, yaitu membutuhkan cadangan devisa yang besar untuk mempertahankan nilai tukar pada level yang ditetapkan Banyak negara meninggalkan sistem nilai tukar tetap, sehingga sebagian kecil negara yang menerapkan sistem nilai tukar ini. Penyebab suatu negara meninggalkan sistem nilai tukar tetap adalah : 1. Dapat mengganggu neraca perdagangan. Dengan menerapkan sistem nilai tukar tetap, maka nilai tukar uang domestik akan lebih mahal dibandingkan dengan nilai sebenarnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan barang-barang ekspor suatu negara lebih mahal di luar negeri dan akan mengurangi daya kompetisi dan selanjutnya akan menurunkan volume ekspor. Di sisi impor, nilai tukar yang over valued mengakibatkan harga barang impor menjadi lebih murah dan impor dapat meningkat. Secara keseluruhan nilai tukar yang over valued akan memperburuk neraca perdagangan suatu negara. 2. Ketidak cukupan cadangan devisa untuk mempertahankan sistem ini. negaranegara yang mempunyai cadangan devisa sedikit akan rentan terhadap serangan nilai tukar karena negara tidak mempunyai cadangan devisa yang cukup untuk intervensi ke pasar valas dalam mempertahankan nilai tukar. Sementara itu, masih terdapat beberapa negara yang menggunakan sistem nilai tukar tetap disebabkan sistem nilai tukar ini dapat digunakan sebagai jangkar nominal (nominal anchor). Jangkar nominal yang dimaksud dalam pengertian disini
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
adalah nilai tukar tetap dapat digunakan sebagai alat pengendali inflasi. Dengan dipatoknya nilai tukar, maka harga barang impor juga relatif tetap sehingga inflasi yang berasal dari barang impor dapat dikendalikan. Dalam rangka menjamin kesuksesan kebijakan nilai tukar tetap, kebijakan ini umumnya diimbangi dengan sistem devisa terkontrol. Dengan mengontrol devisa, maka ruang gerak pelaku pasar untuk menyerang nilai tukar dapat dibatasi.
2.1.1.1.2. Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate) Sistem nilai tukar mengambang terkendali, dimana pemerintah mempengaruhi tingkat nilai tukar melalui permintaan dan penawaran valuta asing, biasanya sistem ini diterapkan untuk menjaga stabilitas moneter dan neraca pembayaran. Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi rupiah pada tahun 1978 sebesar 33%. Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada sistem basket of currencies negara-negara mitra dagang utama Indonesia. Dengan sistem ini, Bank Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, maka Bank Indonesia melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread. Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhasap US
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dolar. Nilai tukar rupiah berubah-ubah antara Rp. 644/US$ sampai Rp. 2.383/US$. Dengan kata lain, nilai tukar rupiah terhadap US dolar cenderung tidak pasti. Suatu negara menerapkan sistem nilai tukar terkendali apabila bank sentral melakukan intervensi di pasar valuta asing tetapi tidak ada komitmen untuk mempertahankan nilai tukar pada tingkat tertentu atau pada suatu batasan target (target zone) tertentu. Intervensi di pasar valuta asing merupakan sejenis batasan target yang tidak resmi (unannounced target zone). Perbedaan mendasar sistem ini dengan standart announced target zone adalah tidak ada komitmen pada tingkat nilai tukar tertentu. Dengan demikian, dalam sistem ini tidak ada usaha untuk mempengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap pergerakan nilai tukar atau permasalahan kredibilitas.
2.1.1.1.3. Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate) Sistem nilai tukar mengambang bebas, dimana pemerintah tidak mencampuri tingkat nilai tukar sama sekali sehingga nilai tukar diserahkan pada permintaan dan penawaran valuta asing. Penerapan sistem nilai tukar ini dimaksudkan untuk mencapai penyesuaian yang lebih berkesinambungan pada posisi keseimbangan eksternal (external equilibrium position), tetapi kemudian timbul indikasi bahwa beberapa persoalan akibat dari kurs yang fluktuatif akan timbul, terutama karena karakteristik ekonomi dan struktur kelembagaan pada negara berkembang masih
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sederhana. Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas ini diperlukan sistem perekonomian yang sudah mapan. Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas sejak tahun 1997 hingga sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997 rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi rupiah semakin meningkat. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang maka pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate) sehingga nilai tukar rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar. Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan intervensi pemerintah terhadap rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan moneter dalam negeri. Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, mekanisme penetapan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing ditentukan oleh mekanisme pasar. Dengan demikian, pada sistem ini nilai mata uang akan dapat berubah setiap saat
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
tergantung dari permintaan dan penawaran mata uang domestik relatif terhadap mata uang asing dan perilaku spekulan. Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, bank sentral tidak menargetkan besarnya nilai tukar dan melakukan intervensi lansung ke pasar valuta asing. Pada grafik 2.2 dijelaskan dalam hal permintaan valuta asing relatif terhadap mata uang domestik lebih besar dari penawarannya, maka nilai tukar mata uang domestik akan menurun. Sebaliknya, nilai tukar akan menguat jika penawaran lebih besar dari permintaan. Selain itu, besarnya nilai tukar juga dapat dipengaruhi perilaku penjual dan pembeli khususnya para spekulan. Kurs
S 1
S1
K1
2
K0 K2 D1 D Q0 Q1
Q2 Jumlah permintaan/ penawaran
Sumber : Iskandar Simorangkir dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Seri Kebanksentralan No. 12. Jakarta: PPSK Bank Indonesia
Grafik 2.2 Keseimbangan Sistem Nilai Tukar Mengambang
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Dalam era globalosasi uang diperdagangkan sebagai barang dan tidak ada batas antar negara sehingga nilai tukar sangat rentan terhadap serangan perdagangan valuta asing yang mempunyai sifat alami cenderung mengambil keuntungan. Krisis nilai tukar di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya pada tahun 1997-1998 tidak terlepas dari kegiatan spekulasi para pelaku pasar valuta asing. Terdapat dua argumentasi mengapa banyak negara-negara menggunakan sistem nilai tukar mengambang bebas. 1. Sistem ini memungkinkan suatu negara mengisolasikan kebijakan ekonomi makronya dari dampak kebijakan dari luar sehinga suatu negara mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan kebijakan yang independen. 2. Sistem ini tidak memerlukan cadangan devisa yang besar karena tidak ada kewajiban untuk mempertahankan nilai tukar pada suatu level tertentu. Kelebihan sistem ini yaitu adanya jaminan tercapainya keseimbangan antara permintaan valuta asing dengan penawaran valuta asing. Dengan demikian bank sentral tidak perlu intervensi pasar apabila ketidakseimbangan diantara permintaan dan penawaran valuta asing berlaku. Namun, penggunaan sistem ini juga mempunyai kelemahan, yaitu penetapan nilai tukar berdasarkan pasar dapat mengakibatkan nilai tukar berfluktuasi. Depresiasi nilai tukar dapat mengakibatkan peningkatan harga barang-barang impor dan pada lanjutannya memicu inflasi di dalam negeri. Untuk menghindari implikasi terburuk sistem nilai tukar tetap tersebut, maka bank sentral melakukan jual beli valuta asing dengan tujuan untuk mengurangi fluktuasi harga valuta asing. Pada saat harga valuta asing terlalu tinggi, maka bank
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sentral akan menjual valuta namun apabila valuta asing dianggap terlalu rendah maka bank sentral akan membeli valuta asing (Warjiyo, 2003: 69)
2.1.1.2
Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) Untuk menjelaskan fluktuasi nilai kurs dalam jangka panjang dapat dijelaskan
dengan kerangka teori paritas daya beli. Secara absolut teori paritas daya beli merumuskan bahwa kurs antar dua mata uang merupakan rasio dari tingkat harga umum dari dua negara yang bersangkutan (Yuliadi, 2008: 64). Berdasarkan konsep purchasing power parity (PPP), harga barang-barang ekspor dan impor suatu negara dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Devaluasi atau depresiasi nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing mengakibatkan harga barang impor lebih mahal dan harga barang ekspor menjadi lebih murah, sehingga akibatnya ekspor akan meningkat dan impor akan menurun. Sebaliknya, apabila kebijakan revaluasi atau apresiasi dilakukan harga barang impor menjadi lebih murah dan harga barang ekspor lebih mahal, sehingga akan menurunkan ekspor dan meningkatkan impor. Kebijakan devaluasi atau penurunan nilai tukar mata uang domestik dapat digunakan untuk memperbaiki neraca perdagangan.
Devaluasi
nilai tukar
mengakibatkan penurunan harga barang ekspor dan pada lanjutannya mendorong peningkatan daya saing barang-barang ekspor dan pada akhirnya dapat meningkatkan volume barang-barang ekspor. Dari sisi barang impor, devaluasi dapat mengakibatkan semakin mahalnya barang impor dan pada akhirnya dapat dapat mengurangi
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
permintaan impor. Dasar pemikiran tersebut mendorong beberapa negara menerapkan kebijakan devaluasi untuk memperbaiki neraca perdagangan, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1978, 1983 dan 1986. Dalam prakteknya tidak semua negara yang nilai tukarnya mengalami depresiasi atau devaluasi selalu menunjukkan perbaikan di sisi neraca perdagangan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan devaluasi terhadap neraca perdagangan, terutama berkaitan dengan elastisitas barang ekspor dan impor. Jika elastisitas barang ekspor atau barang impor terhadap harga elastis, maka devaluasi atau depresiasi akan dapat mendorong ekspor dan mengurangi impor. Sebaliknya, jika elastisitas barang ekspor dan impor tidak elastis, maka kebijakan devaluasi ataupun depresiasi akan sulit untuk memperbaiki neraca perdagangan (Simorangkir, 2004: 31)
2.1.2
Perdagangan Internasional (Ekspor dan Impor) Perdagangan internasional meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat
keterbukaan perekonomian. Harga memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, perbedaan harga menyebabkan suatu negara dapat mengekspor atau mengimpor barang dan jasa. Perdagangan internasioanl akan melibatkan berbagai mata uang sehingga peranan nilai tukar (kurs) menjadi penting dalam interaksi ekonomi antar negara (Samuelson, 2004: 305) Adanya perdagangan luar negeri akan memberikan dampak positif pada suatu negara berupa :
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1. Sarana meningkatkan kemakmuran masyarakar melalui proses pertukaran. 2. Dengan adanya spesialisasi dan pembagian kerja, suatu negara dapat mengekspor komoditi yang diproduksi lebih murah untuk dipertukarkan dengan barang yang dihasilkan negara lain, yang jika diproduksi sendiri biayanya lebih mahal 3. Akibat adanya perluasan pasar produk dan pergeseran kegiatan, suatu negara mendapat keuntungan berupa naiknya tingkat pendapatan nasional, yang pada gilirannya dapat meningkatkan output dan laju pertumbuhan ekonomi 4. Dapat mendorong kenaikan investasi dan tabungan melalui alokasi sumbersumber yang lebih efisien. Sebuah negara tidak dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa tertentu dari produk dalam negeri sehingga mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain. Di sisi lain, suatu negara mengekspor barang dan jasa yang diproduksi kepada negara lain yang membutuhkan. Perdagangan Internasioanl dalam pembahasan ini dimodelkan secara terpisah yaitu ekspor dan impor karena mengingat penggabungan keduanya menjadi net export (X-M) atupun trade openness ((X+M)/GDP). Kegiatan ekspor di suatu negara dipengaruhi oleh permintaan luar negeri terhadap barang-barang domestik. Semakin tinggi GDP luar negeri yang terkait dengan kemampuan daya beli masyarakat luar negeri menunjukkan bahwa terjadi kenaikan permintaan akan barang-barang konsumsi, baik barang domestik maupun luar negeri, sehingga kenaikan tingkat pendapatan masyarakat luar negeri akan mendorong nilai impor di domestik.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Analisis teori berkaitan dengan ekspor dan pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan salah satu aspek ilmu ekonomi yang memancing perdebatan yang cukup panjang. Perdebatan yang terjadi diantaranya meliputi hipotesis export led growth dan growth driven export yang mempermasalahkan apakah ekspor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya pertumbuhan ekonomi itu sendiri yang mempengaruhi ekspor. Perdebatan
mengenai hipotesis export led
growth dan growth driven export pada akhirnya memperoleh jalan tengah sebagai berikut : 1. Ekspor akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya dalam kasus negara-negara miskin yang sangat membutuhkan devisa guna mengimpor barang modal untuk produksi domestik. 2. Sebaliknya, pertumbuhan akan mempengaruhi ekspor dalam kasus negara-negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam komoditi perdagangan tertentu sehingga mampu memproduksi lebih banyak dari yang dikonsumsinya (mengalami surplus dalam ekspor). Untuk kasus negara-negara ini, pertumbuhan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan ekspor. Impor merupakan bagian permintaan domestik akan barang-barang dari luar negeri. Meningkatnya GDP Indonesia terkait dengan kemampuan daya beli masyarakat. Semakin tinggi pendapatan domestik mendorong untuk meningkatnya permintaan akan semua barang, baik domestik maupun luar negeri. Sehingga semakin tinggi pendapatan domestik, maka akan mendorong tingginya permintaan akan barang impor (Blanchard, 2009: 421)
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian di dalam negeri, pengeluaran impor menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Namun pandangan ini tidak seluruhnya benar, karena impor juga menumbuhkan kegiatan investasi dalam negeri. Apabila barang yang diimpor adalah barang modal, bahan mentah, barang setengah jadi untuk keperluan industri. Disamping itu, impor barang konsumsi juga menumbuhkan kegiatan perdagangan yang pada akhirnya memberikan sumber pendapatan bagi banyak penduduk. Untuk itu, harusnya diserasikan dengan upaya-upaya pengembangan industri substitusi impor di dalam negeri dan penggalakan ekspor (Arsyad, 1999: 163) Nilai tukar pada umumnya mengalami perubahan secara berarti dari waktu ke waktu. Fluktuasi yang dialami oleh nilai tukar akan berpengaruh pada aktifitas ekspor dan impor. Penjelasan mengenai fluktuasi nilai tukar dengan model pendekatan tradisional (traditional approach) didasarkan pada kajian terhadap pertukaran barang dan jasa antar negara. Artinya sejauh mana nilai kurs antara dua mata uang dari dua negara ditentukan berdasarkan besarnya nilai perdagangan barang dan jasa diantara dua negara tersebut. Menurut pendekatan ini bahwa kurs keseimbangan adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai ekspor dan impor suatu negara. Misalkan suatu negara mengalami defisit neraca perdagangan yaitu nilai impor lebih besar daripada nilai ekspornya, maka kurs mata uangnya akan meningkat atau dengan kata lain nilai mata uangnya mengalami penurunan (depresiasi) artinya bahwa nilai mata uang suatu negara menjadi semakin rendah dibandingkan mata uang mitra dagangnya. Dan
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sebaliknya jika suatu negara mengalami surplus neraca perdagangan dimana nilai ekspornya lebih besar daripada nilai impornya, maka kurs mata uangnya akan menurun atau dengan kata lain nilai mata uangnya mengalami peningkatan (apresiasi). Dalam sistem kurs bebas nilai kurs yang mengalami depresiasi atau apresiasi akan mendorong terjadinya arus perubahan ekspor dan impor barang dan jasa dari suatu negara ke negara lainnya sehingga akan tercapai keseimbangan nilai kurs dimana nilai ekspor sama dengan nilai impornya. Proses penyesuaian untuk mencapai keseimbangan nilai kurs ditentukan oleh sejauh mana elastisitas impor dan ekspor barang dan jasa terhadap perubahan harga (kurs), sehingga pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan elastisitas (elasticity approach). Pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi terjadi melalui perdagangan internasional. Perubahan nilai tukar riil mencerminkan perubahan daya saing antara Indonesia dan mitra dagangnya. Semakin tinggi nilai tukar riil, semakin akan mendorong ekspor dan sebaliknya. Disamping itu semakin berkurangnya nilai tukar riil akan kondusif bagi iklim perdagangan internasional sehingga dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Menurut ahli ekonomi klasik maupun neo klasik perdagangan internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan internasional merupakan ”motor pertumbuhan” (engine of growth). Ricardo, salah satu penulis klasik mengembangkan teori keunggulan komparatif (comparative advantage). Inti dari teori ini adalah setiap negara akan mengekspor barang yang memiliki
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
keunggulan komparatif, yakni barang yang dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut dalam jumlah besar dan mengimpor barang yang keunggulan komparatifnya kecil. Kedua negara akan memperoleh keuntungan dengan melakukan perdagangan. Dengan demikian peranan perdagangan internasioanl dalam pertumbuhan ekonomi cukup besar. Kenaikan perdagangan akan memperbesar potensi pertumbuhan ekonomi. Beberapa kritik terhadap pandangan klasik ini, antara lain : 1. Teori klasik masih bersifat statis sehingga tidak dapat menjelaskan proses pertumbuhan yang pada dasarnya bersifat dimanis 2. Perdagangan internasioanl justru menyebabkan ketidak merataan antara negara miskin dengan negara maju, sehingga menimbulkan ketidak seimbangan internasianal 3. Perdagangan internasional menyebabkan nilai tukar (term of trade) negara berkembang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan ekspornya masih terbatas pada barang-barang primer, sedangkan impornya berupa barang manufaktur (Nopirin, 1995: 125)
2.1.3
Investasi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapat keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produk) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari GDP dengan rumus GDP = C + I + G + (X - M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan niat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang (www.wikipedia.com). Penawaran mata uang asing timbul apabila suatu negara mengekspor barang dan jasa ke luar negeri atau menerima investasi maupun pinjaman luar negri. Sedangkan permintaan untuk mata uang asing timbul karena aktifitas impor barang dan jasa dari luar negeri atau melakukan investasi dan pinjaman luar negeri. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akan mengakibatkan naiknya nilai investasi swasta. Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap investasi. Variabel ini bersifat inelastis. Depresiasi nilai tukar rupiah akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hal ini antara lain disebabkan menurunnya tingkat investasi akibat semakin mahalnya harga impor barang modal dan faktor produksi lainnya yang diperlukan bagi investasi. Akibatnya, depresiasi nilai tukar justru berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tinggi rendahnya aliran dana masuk ke dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang yang bersangkutan. Pengaruh nilai tukar terhadap hasrat investor asing untuk menginvestasikan modalnya, yang pertama seorang investor yang akan melakukan pemilihan investasi di dalam negeri maupun di luat negeri harus memperhatikan perubahan nilai tukar yang terjadi di negara tersebut. Apabila nilai tukar mata uang domestik mengalami depresiasi ataupun devaluasi, maka kepercayaan masyarakat terhadap mata uangnya sendiri akan turun. Dalam keadaan demikian, investor asing lebih terdorong untuk investasi ke dalam negeri. Sebaliknya, jika nilai mata uang domestik mengalami apresiasi atau revaluasi, maka kepercayaan masyarakat terhadap mata uangnya sendiri akan semakin besar, sehingga investor asing cenderung menarik modalnya dari dalam negeri. Kedua, investor dalam melakukan investasi akan mempertimbangkan return of invesment yang akan diperoleh dari adanya perubahan nilai tukar. Jika nilai mata uang dalam negeri mengalami apresiasi atau revaluasi, maka investasi asing di dalam negeri menjadi lebih mahal dan keuntungan yang diperoleh investor asing akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika nilai mata uang domestik mengalami depresiasi ataupun devaluasi, maka investasi asing ke dalam negeri menjadi lebih murah dan tingkat keuntungan yang diperoleh investor asing mengalami penurunan (Fisher dan Jordon, 1995: 281) Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang belawanan (negatif) antar nilai tukar dengan aliran modal asing. Jika terjadi depresiasi atau devaluasi nilai mata uang suatu negara, maka aliran modal masuk
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
asing di negara tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika terjadi apresiasi atau revaluasi nilai mata uang suatu negara, maka aliran modal masuk asing di negara tersebut akan turun. Pembentukan atau pengumpulan modal merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi atau merupakan faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan prasyarat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Karena melalui investasi akan meningkatkan kapasitas pembangunan dan menjaga kesinambungan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan GDP adalah salah satu indikator utama ekonomi makro yang sering digunakan dalam menganalisis kinerja ekonomi sebuah negara. Indikator tersebut mencerminkan potensi di dalam negeri dan proses pembangunan ekonomi dari negara tersebut, terutama sangat penting bagi investor asing, negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional. Dalam mengukur keseluruhan kinerja perekonomian negara-negara yang mendapat bantuan atau pinjaman keuangan dari Bank Dunia. Bank Dunia memakai persentase pertumbuhan GDP dan variabelvariabel makro lainnya seperti laju inflasi, pertumbuhan investasi dan perkembangan neraca perdagangan sebagai indikator utama (Tambunan, 1998: 52)
2.1.4
Pertumbuhan Ekonomi Salah satu indikator penting dalam menganalilis pembangunan ekonomi yang
terjadi di suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Definisi GDP sendiri adalah sejumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah pada periode tertentu (Sukirno, 2000: 56). Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi serta bagaimana keterkaitan antara faktor-faktor tersebut sehingga terjadi proses pertumbuhan. Terdapat dua teori tentang pertumbuhan ekonomi yang dianggap cukup untuk menerangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yaitu teori Harrod-Domar dan Teori Solow-Swan
2.1.4.1
Teori Pertumbuhan Harrod-Domar Teori pertumbuhan ekonomi ini dikembangkan oleh Evsey Domar dan Sir
Roy F. Harrod. Teori ini mengembangkan analisis Keynes dengan memasukkan masalah-masalah ekonomi jangka panjang, serta berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dengan mantap (steady growth). Teori Harrod-Domar mempunyai beberapa asumsi yaitu : 1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan barangbarang modal dalam masyarakat digunakan secara penuh. 2. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada. 3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proposional dengan besarnya pendapatan nasional.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4. Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal-output (capital-output ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR). Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barangbarang modal (gedung, peralatan dan material) yang rusak. Namun untuk menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal. Ada beberapa kelemahan dari teori Harrod-Domar yang meliputi MPS dan ICOR tidak konstan, proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap, harga tidak akan tetap konstan serta suku bunga berubah. Kelemahan-kelemahan tersebut kemudian disempurnakan dalam pengembangan teori pertumbuhan Solow-Swan (Wijono, 2006: 4)
2.1.4.2
Teori Pertumbuhan Solow-Swan Teori pertumbuhan ini dikembangkan oleh Robert Solow dan Trevor Swan.
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan analisis klasik, bahwa perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Selanjutnya menurut teori ini, rasio modal-output (capital-output ratio = COR) dapat berubah dan bersifat dinamis. Untuk menciptakan sejumlah output tertentu, bisa digunakan jumlah modal yang berbeda-beda dengan bantuan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika lebih banyak modal yang digunakan maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit, sebaliknya jika modal yang digunakan lebih sedikit maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Dengan adanya fleksibilitas ini suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu (Wijono, 2006: 6) Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional seperti GNP dan GDP. Dalam prakteknya GDP lebih lazim digunakan daripada GNP, mengingat batas wilayah perhitungan GDP terbatas pada negara yang bersangkutan. Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai GDP yang digunakan adalah nilai GDP riil. Hal ini dikarenakan bahwa dengan menggunakan harga konstan, pengaruh perubahan harga telah dihilangkan sehingga sekalipun angka yang muncul adalah nilai uang dari total output barang dan jasa, perubahan nilai GDP sekaligus menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode pengamatan (Rahardja dan Manurung, 2001:178) Cara melakukan perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut : Pertumbuha n Ekonomi =
Skripsi
GDPt − GDPt −1 GDPt −1
X 100% .......................................(2.2)
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Pertumbuhan ekonomi juga bisa didekati dari sisi aggregate demand (AD). Sebagaimana diketahui GDP dapat diukur dari sisi pengeluaran, yaitu meliputi : konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor-impor yang merupakan komponen-komponen AD. Dengan demikian besaran pertumbuhan ekonomi dapat diperoleh dari pertumbuhan komponen-komponen AD tersebut.
2.2
Penelitian Sebelumnya Pola hubungan antara nilai tukar, ekspor, impor, investasi dan pertumbuhan
ekonomi telah dilakukan oleh banyak peneliti. Pertama, penelitian mengenai pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah dilakukan oleh Sri Liani Suselo, dkk (2008) dengan
menggunakan
metode
Generalizad
Autoregressive
Conditional
Heteroscedasticity (GARCH) dan regresi menggunakan Vector Autoregression (VAR) hasil yang didapat adalah menunjukkan bahwa terdapat efek negatif dari volatilitas nilai tukar rupiah baik nominal atau riil terhadap pertumbuhan ekonomi. Depresiasi nilai tukar rupiah akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi karena menurunnya tingkat investasi dan meningkatnya volatilitas nilai tukar baik nominal maupun riil juga akan menekan pertumbuhan ekonomi karena penurunan investasi akibat naiknya volatilitas nilai tukar diperkirakan lebih besar daripada penurunan impor sehingga membawa efek negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Kedua, penelitian mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional dan foreign direct investment (FDI) pernah dilakukan oleh
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Josef Krisharianto dan Djoni Hartono (2007) dengan teknik analisa Vector Autoregression (VAR) dan atau Vector Error Correction Model (VECM) dan Granger causality didapatkan hasil bahwa pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional menyebabkan atau mempengaruhi FDI. Pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan impor menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan ekonomi menyebabkan impor. Respon FDI pada perubahan ekspor dan impor Indonesia menunjukkan hasil yang positif, sedangkan respon FDI pada perubahan GDP Indonesia pada jangka pendek bernilai positif dan kemudian menjadi negatif pada periode yang lebih panjang. Ketiga, penelitian mengenai determinan investasi di Indonesia pernah dilakukan oleh Ni Putu wiwin S, dkk (2008) dengan menggunakan teknik Error Correction Methode (ECM) didapatkan hasil bahwa GDP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi. Melemahnya nilai kurs Indonesia terhadap dolar Amerika akan mengakibatkan naiknya nilai investasi swasta, kurs memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap investasi.
2.3
Hipotesis dan Model Analisis
2.3.1
Hipotesis Berdasarkan uraian pada latar belakang dan teori-teori di atas maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah : 1. Diduga terdapat pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2. Diduga terdapat pengaruh shock variabel nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
2.3.2
Model Analisis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Metode ekonometrika pada penelitian ini menggunakan model Vector Autoregression (VAR). Bentuk dari model VAR yang digunakan untuk analisis diformulasikan sebagai berikut : n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
RERt = α 0 + ∑ α 1 RERt-i + ∑ α 2 Xt-i + ∑ α 3 Mt-i + ∑ α 4 It-i + ∑ α 5 PDBt-i + U1t......(2.3) n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
Xt = β 0 + ∑ β 1 RERt-i + ∑ β 2 Xt-i + ∑ β 3 Mt-i + ∑ β 4 It-i + ∑ β 5 PDBt-i + U2t....(2.4) Mt = θ 0 + ∑ θ1 RERt-i + ∑ θ 2 Xt-i + ∑ θ 3 Mt-i + ∑ θ 4 It-i + ∑ θ 5 PDBt-i + U3t......(2.5) n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
It = γ 0 + ∑ γ 1 RERt-i + ∑ γ 2 Xt-i + ∑ γ 3 Mt-i + ∑ γ 4 It-i + ∑ γ 5 PDBt-i + U4t.......(2.6) n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
PDBt = δ 0 + ∑ δ 1 RERt-i + ∑ δ 2 Xt-i + ∑ δ 3 Mt-i + ∑ δ 4 It-i + ∑ δ 5 PDBt-i + U5t...(2.7) Dimana :
Skripsi
RERt
:
Nilai tukar riil pada periode t
Xt
:
Ekspor pada periode t
Mt
:
Impor pada periode t
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
It
:
Investasi pada periode t
PDBt
:
Pertumbuhan ekonomi (PDB) pada periode t
α0 , β0 , θ0 , γ 0 , δ 0
:
Intersep
αk , βk , θk , γ k , δ k
:
Koefisien parameter
u1, u2, u3, u4, u5
:
error term
n&i
:
Panjang lag
2.4
Kerangka Berfikir Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan, maka kerangka dari
penelitian ini adalah :
Nilai Tukar
Perdagangan Internasional (ekspor-impor) Pertumbuhan Ekonomi Investasi
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini menitik beratkan pada pembuktian hipotesis dan pemahaman melalui berbagai tes. Pendekatan ini lebih sering berupaya mengukur suatu konsep (variabel), sehingga lebih mudah dipahami secara statistik. Dalam pelaksanaan penelitian, pendekatan kuantitatif lebih sering mengarahkan masalah menjadi suatu hubungan kausalitas sehingga rumusan masalah dapat dijelaskan dalam bentuk hubungan berbagai variabel. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan perangkat lunak “Eviews 4.1” untuk menganalisis data yang telah dihimpun.
3.2
Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan model VAR (Vector Autoregresion). Bentuk
dasar model VAR yang digunakan memperlakukan seluruh variabel secara simetris tanpa mempermasalahkan variabel dependen maupun variabel indepeneden (Enders, 2004). Atau dengan kata lain, model ini memperlakukan seluruh variabel sebagai variabel endogen (Sims, 1980). Dalam penelitian ini menggunakan lima variable. Variabel-variable yang digunakan adalah nilai tukar riil (RER), ekspor (X), impor (M), investasi (I) dan pertumbuhan ekonomi (GDP).
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.3
Definisi Operasional Guna menghindari adanya kesalahan makna dari variabel-variabel yang
digunakan dalam model analisis, maka berikut ini diberikan definisi operasional yang merupakan penjelasan dari variable-variabel yang digunakan sebagai berikut : RER
:
Real Exchange Rate (Nilai Tukar Riil)
Nilai tukar riil dalam perhitungan ini menggunakan nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif, yaitu harga-harga di dalam negeri dibanding dengan harga-harga di luar negeri dalam satuan rupiah. X
:
Export (Ekspor)
Ekspor diperoleh dari nilai barang dan/atau jasa yang diproduksi di dalam negeri dan di jual ke luar negeri yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah. M
:
Import
(Impor)
Impor diperoleh dari barang dan/atau jasa yang diproduksi di luar negeri dan di jual di dalam negeri yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah. I
:
Invesment (Investasi)
Investasi atau penanaman modal dalam perhitungan ini menggunakan persetujuan rencana investasi penanaman modal asing di Indonesia menurut sektor ekonomi dalam satuan milyar rupiah. GDP
:
Gross Domestic Product (Pertumbuhan Ekonomi)
Pertumbuhan ekonomi diperoleh dari perhitungan pertambahan real Gross Domestic Product sebagai indikator berdasarkan harga konstan 2000 dalam satuan milyar rupiah.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4
Jenis dan Sumber Data Keseluruhan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
data sekunder yang dikumpulkan dari instansi maupun penerbitan dari lembaga nasional berupa data yang bersifat runtun waktu (time series). Data tersebut di peroleh dari beberapa sumber, yaitu Bank Indonesia (BI), Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat Data Departemen Perdagangan (DEPDAG) data internet service dan sumber-sumber yang relevan.
3.5
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Studi kepustakaan berupa kunjungan studi ke perpustakaan seperti Perpustakan Universitas Airlangga dan Ruang Baca Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, mencari dan mengumpulkan data-data dari jurnal ekonomi, buku-buku pustaka, makalah kuliah umum, dan bahan-bahan yang berhubungan dengan perumusan masalahan yang berfungsi sebagai bahan referensi. 2. Mencari dan mengumpulkan data-data yang akan dianalisis melalui laporanlaporan yang diperoleh dari terbitan instansi terkait, yaitu Bank Indonesia (BI), Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat Data Departemen Perdagangan (DEPDAG), jurnal-jurnal ekonomi dan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan sebagai bahan masukan terutama untuk analisis dan pembahasan. 3. Data dari internet service, yang telah diolah kembali oleh penulis (www.bi.go.id).
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.6
Teknik Analisis
3.6.1
Model Vector Autoregression (VAR) Analisis dalam penelitian ini menggunakan model Vector Autoregression
(VAR) yang pertama kali dikembangkan oleh Cristoper Sims (1980). Model VAR menganggap bahwa semua variable adalah saling bergantung satu dengan yang lain. VAR merupakan salah satu model yang mampu menganalisis hubungan saling ketergantungan variabel time series. Kerangka analisis yang praktis dalm model ini akan memberikan sejumlah informasi yang sistematis dan mampu menaksir dengan baik informasi dalam persamaan yang dibentuk dari data time series. Dan perangkat estimasi dalam model VAR mudah diinterpretasikan. Perangkat estimasi yang akan digunakan dalam menginterpretasikan hasil estimasi model VAR dalam penelitian ini adalah fungsi Impulse Response dan Variance Decomposition. Ada beberapa keuntungan dari VAR (Gujarati, 1995: 387, 724-725, yaitu : 1. VAR mampu melihat lebih banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. 2. VAR mampu mengkaji konsistensi model empirik dengan teori ekonometrika 3. VAR mampu mencari pemecahan terhadap persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner (non stasionary) dan regresi lancung (spurious regresion) atau korelasi lancung (spurious correlation) dalam analisis ekonometrika.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Metode yang ditekankan pada penerapan model VAR adalah (Gujarati, 2003): 1. Sederhana dan kemudahan dalam penggunaan, tidak perlu khawatir dalam penentuan variabel endogen dan variabel eksogen, semua variabel dalam VAR berlaku sebagai variabel endogen. 2. Forecast atau peramalan yang dihasilkan pada beberapa kasus ditemukan lebih baik daripada yang dihasilkan oleh model persamaan simultan yang lebih kompleks. 3. Impulse Respon Function (IRF) melacak respon dari variabel dependen dalam sistem VAR terhadap shock dari error term 4. Variance Decompotition, memberikan informasi mengenai pentingnya masingmasing error term dalam mempengaruhi variabel-variabel dalam VAR. Di lain pihak, kritik terhadap model VAR menyangkut permasalahan berikut : 1. Tidak seperti persamaan simultan, model VAR merupakan model yang atheoritic atau tidak berdasarkan teori. Sedangkan pada persamaan simultan, pemilihan variabel yang akan dimasukkan dalam persamaan memegang peran penting dalam mengidentifikasi model. Sehingga model VAR sering disebut model yang tidak struktural. 2. Penekanan model VAR adalah pada forecasting atau peramalan, model VAR ini kurang cocok digunakan dalam menganalisis kebijakan. 3. Tantangan atau permasalahan besar dalam model VAR adalah pemilihan lag length atau panjang lag yang tepat. Karena semakin panjang lag maka akan
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
semakin menambah jumlah parameter yang akan bermasalah pada degrees of freedom. 4. Sejumlah variabel yang tergabung pada model VAR harus stasioner. Bila tidak satsioner perlu dilakukan transformasi bentuk data, misalkan melalui derajat integrasi (first differencing). 5. Sering ditemui kesulitan dalam menginterpretasi tiap koefisien pada estimasi model VAR, sehingga sebagian besar peneliti melakukan interpretasi pada estimasi fungsi impulse response. Ada beberapa hal penting dalam melakukan estimasi menggunakan model VAR, yaitu (Gujarati, 2003) : 1. Data yang digunakan harus stasioner. 2. Identifikasi bentuk model. 3. Penentuan lag optimal.
3.6.2 3.6.2.1
Langkah-langkah Menguji VAR Uji Stasioneritas Data (Uji Augmented Dickey-Fuller) Salah satu prosedur yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi
dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada data atau disebut juga stationary stochastic process. Data time series dikatakan stasioner jika data tersebut tidak mengandung akar-akar unit (unit root). Dimana mean, variance, dan covariance konstan sepanjang waktu. Sebaliknya data time series dikatakan tidak
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
stasioner jika mengandung akar-akar unit, dimana mean, variance, dan covariance data tersebut tidak konstan Uji akar-akar unit merupakan uji yang paling populer untuk mengetahui stasioner sebuah data. Untuk menguji akar-akar unit pada penelitian ini digunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) yang dikembangkan oleh Dickey dan Fuller, yaitu dengan membandingkan nilai ADFtest statistik dengan Mackinnon critical value 1%, 5% dan 10%. Bentuk persamaan uji stasioner tersebut dapat dituliskan sebagai berikut (Gujarati, 2003: 817): p
∆Yt = α 0 + γYt −1 + β i ∑ ∆Yt −i +1 + ε t ………………………………...(3.1) i =1
Dimana : ∆Yt : bentuk dari first difference α0
: intersep
Y
: variabel yang diuji stasioneritasnya
p
: panjang lag yang digunakan dalam model
εt
: error term Pengujian
hipotesis
membandingkan ADFtest
statistic
(H0–H1)
statistik
diatas
dilakukan
dengan
hasil regresi dengan t-statistic MacKinnon critical
value 1%, 5%, 10%. Bila ADFtest statistic hitung lebih kecil daripada MacKinnon critical value, maka H0 diterima atau H1 ditolak, tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis bahwa di dalam persamaan mengandung akar-akar unit, artinya data tidak stationer. Sebaliknya jika ADFtest statistic hitung lebih besar daripada MacKinnon critical value,
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
maka H0 ditolak atau H1 deterima, cukup bukti untuk hipotesis nol bahwa didalam persamaan tidak mengandung akar-akar unit, artinya data stationer.
3.6.2.2
Penentuan Lag Length Optimal Penentuan lag ini sangat penting mengingat tujuan dikembangkannya model
VAR adalah untuk melihat perilaku dan hubungan variabel dalam jangka pendek. Dengan lag yang terlalu sedikit maka residual dari regresi tidak akan menampilkan proses white noise sehingga model tidak dapat mengestimasi actual error secara tepat. Namun, jika memasukkan terlalu banyak lag maka dapat mengurangi kemampuan untuk menolak H0 karena tambahan parameter yang terlalu banyak akan mengurangi degrees of freedom (Gujarati, 2003). Selain itu, isu tentang penentuan panjang lag yang tepat akan menghasilkan residual yang bersifat Gaussian dalam arti terbebas dari permasalahan autokorelasi dan heteroskedasitas (Gujarati, 2003). Untuk kepentingan tersebut dapat digunakan beberapa kriteria untuk mengetahui optimal atau tidaknya lag yang digunakan. Beberapa kriteria tersebut adalah dengan metode Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Information Criterion (SIC), Final Prediction Error (FPE), dan Hannan Quinn (HQ). Tanda bintang menunjukkan lag optimal yang direkomendasikan oleh criteria AIC, SIC, FPE dan HQ. Untuk menentukan lag optimal dapat dilakukan dengan melihat kriteria informasi pada tabel 3.1
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 3.1 Rumus-rumus Dalam Menentukan Lag Optimal Kriteria
Rumus
Final Prediction Error (PFE)
RSS T + K T x T −K
Akaike Information Criteria (AIC)
RSS T xe
Schwarz Information Criterion (SIC)
RSS ( kj / T ) T xT
Hannan-Quinn Information Criteria
RSS 2k / T T x ( Ln T )
(HQ)
(2k / T )
Dimana : RSS : Residual Sum of Square T
: Jumlah data
k
: Jumlah variable penjelas ditambah dengan konstanta
kj
: Jumlah variabel penjelas tanpa konstanta
3.6.2.3
Uji Kausalitas Granger (Granger Causality) Uji kausalitas granger digunakan untuk melihat arah hubungan suatu variabel
dengan variabel yang lain. Pendekatan Granger mencoba menjawab apakah {x} menyebabkan {y} atau apakah nilai {y} sekarang dapat dijelaskan oleh nilai {y} masa lalu dan kemudian apakah penambahan nilai lag {x} juga. Variabel {y}
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dikatakan Granger caused oleh variabel {x} jika {x} membantu dalam memprediksi {y} atau nilai koefisien lag {x} signifikan secara stastistik. Uji kausalitas dengan menggunakan pendekatan Granger dapat dituliskan seperti persamaan berikut : Yt = α11 + α12yt-1 +…+ α1tyt-1+ β11Xt-1 +…+β1tX-1 + εt……………………..(3.2) Xt = α21 + α22Xt-1 + …+α2tXt-1 +β21 yt-1 + …+β2t y-1 +ut……………………(3.3) Dari hasil regresi persamaan (3.2) dan (3.3) di atas, maka akan dihasilkan empat kemungkinan nilai koefisien regresi, masing-masing nilai koefisien adalah : t t 1. Jika secara statistik, Σβit ≠ 0 dan Σβit = 0 maka terdapat kausalitas satu arah i=1 i=2 dari {x} ke {y} t t 2. Jika secara statistik, Σβit = 0 dan Σβit ≠ 0 maka terdapat kausalitas satu arah i=1 i=2 dari {y } ke {x } t t 3. Jika secara statistik, Σβit = 0 dan Σβit = 0 maka antara {y} ke {x} tidak i=1 i=2 saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya t t 4. Jika secara statistik, Σβit ≠ 0 dan Σβit ≠ 0 maka antara {y} ke {x} terdapat i=1 i=2 hubungan kausalitas antara satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian, ada beberapa kasus yang dapat diintepretasikan dari persamaan Granger Causality (Gujarati, 2003: 696-697) : 1. Unidirectional causality dari Y ke X, artinya kausalitas satu arah dari Y ke X terjadi jika koefisien lag Y pada persamaan Yt adalah secara statistik signifikan berbeda dengan nol, koefisien lag X pada persamaan Xt sama dengan nol,
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2. Unindirectional causality dari X ke Y, artinya kausalitas satu arah dari X ke Y terjadi jika koefisien lag X pada persamaan Xt adalah secara statistik signifikan berbeda dengan nol dan koefisien lag Y pada persamaan Yt secara statistik signifikan sama dengan nol. 3. Feedback/bilaterall causality, artinya kausalitas timbal balik yang terjadi jika koefisien lag Y dan lag X adalah secara statistik signifikan berbeda dengan nol pada kedua persamaan Yt dan Xt. 4. Independence, artinya tidak saling ketergantungan yang terjadi jika koefisien lag Y dan lag X adalah secara statistik sama dengan nol pada masing-masing persamaan Yt dan Xt. Sedangkan
hipotesis
statistik
untuk
pengujian
kausalitas
dengan
menggunakan pendekatan Granger adalah : t H0 = Σ βit = 0, suatu variabel tidak mempengaruhi variabel lainnya i=1 t H1 = Σ βit ≠ 0, suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya i=1
3.6.3
Estimasi VAR Estimasi VAR digunakan untuk melihat apakah variabel X mempengaruhi
variabel Y dan sebaliknya dengan cara membandingkan nilai tstatistik hasil estimasi dengan nilai ttabel.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.6.3.1
Impulse Respon Untuk mengetahui pengaruh shock dalam perekonomian maka digunakan
metode impulse response. Selama koefisien pada persamaan struktural VAR diatas sulit untuk diinterpretasikan maka banyak praktisi menyarankan menggunakan impulse response function (IRF). Fungsi impulse response menggambarkan tingkat laju dari shock variabel yang satu terhadap variabel yang lainnya pada suatu rentang periode tertentu. Sehingga dapat dilihat lamanya pengaruh dari shock suatu variabel terhadap variabel lain sampai pengaruhnya hilang atau kembali ke titik keseimbangan. Fungsi ini akan melacak respon dari variabel tergantung apabila terdapat shock dalam u1 dan u2.
3.6.3.2
Varian Decompotion Variance Decomposition atau biasa disebut Forecast Error Variance
Decomposition (FEVD) merupakan perangkat model VAR yang memisahkan variasi dari sejumlah variabel menjadi variabel innovation, dengan asumsi variabel-variabel innovation tidak saling berkorelasi. Variance decompotition akan memberikan informasi mengenai proporsi dari pergerakan pengaruh shock pada sebuah variabel terhadap shock variabel yang lain pada periode saat ini dan periode yang akan datang.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1.1
Gambaran Umum Subyek dan Obyek Penelitian Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Perkembangan nilai tukar rupiah di Indonesia dapat dilihat pada grafik 4.1.
Nilai tukar rupiah selama periode 2000 sampai 2009 mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami depresiasi dari tahun ke tahunnya. Fluktuasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor fundamental yaitu penawaran dan permintaan valas maupun faktor non-fundamental yaitu kondisi perkembangan politik dan keamanan
16,000.00 14,000.00 12,000.00 10,000.00 8,000.00 6,000.00 4,000.00 2,000.00 4
20 2 09 .1
3
4
20 2 06 .1
3
4
20 2 03 .1
3
RER
4
20 00 .1
Rupiah
dalam negeri, tergantung pada kebijakan yang ditempuh pemerintah saat itu.
Periode
Sumber : Bank Indonesia, 2000-2009
Grafik 4.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Periode 2000-2009
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang yang di mulai sejak Agustus 1997 posisi nilai tukar rupiah terhada mata uang asing (khususnya US$) ditentukan oleh mekanisme pasar. Sejak masa itu naik turunnya nilai tukar (fluktuasi) ditentukan oleh kekuatan pasar. Berbagai tekanan terhadap rupiah tersebut mengakibatkan kurs rupiah menjadi terlalu rendah (undervalued). Pada tahun 2005, melambungnya harga minyak dunia yang sempat menembus level US$70/barrel memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap meningkatnya permintaan valuta asing sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak. Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap US$ dan berada kisaran Rp. 9.200,- sampai Rp. 10.200,- per US$
4.1.2
Perkembangan Ekspor di Indonesia Perkembangan ekspor di Indonesia dapat dilihat pada grafik 4.2. Selama
periode 2000 sampai 2009 perkembangan ekspor di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat walau mengalami fluktuasi. Pada tahun 2000 ekspor didominasi oleh ekspor sektor industri dan sektor pertambangan. Pertumbuhan yang positif pada tahun 2000 adalah sebagai akibat dari mulai relatif stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, sehingga para eksportir memiliki kepastian harga dalam melakukan ekspor. Pada akhirnya kondisi ini memacu kembali ekspor atau meningkatnya kembali kegiatan produksi secara nasional. Ekspor sektor industri dan pertambangan memberikan kontribusi sebesar 80% dan 11% . Peningkatan
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ekspor pada tahun 2006 dan 2007 terutama didorong oleh faktor kenaikan harga barang ekspor dan kenaikan volume ekspor. Ekspor Indonesia pada 2009 mengalami penurunan dibandingkan 2008 dikarenakan adanya penurunan permintaan barang ekspor sebagai dampak dari krisis global
yang sangat
berpengaruh
terhadap
permintaan
pasar internasional.
Melemahnya kinerja ekspor disebabkan oleh permintaan produk ekspor yang berkurang dan atau menurunnya harga komoditas ekspor. Apabila penurunan kinerja ekspor tersebut berkelanjutan maka kemungkinan terjadi penurunan cadangan devisa. Secara kumulatif ekspor selama lima tahun terakhir menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya, dan sampai dengan Desember 2008 net ekspor masih positif, walaupun semakin menipis. Penurunan ekspor migas lebih disebabkan menurunnya harga migas di pasar internasional. Sedangkan menipisnya net ekspor 300,000.00
Milyar Rp
250,000.00 200,000.00 150,000.00
X
100,000.00 50,000.00
4
20 2 09 .1
3
4
20 2 06 .1
3
4
20 2 03 .1
3
4
20 00 .1
-
Periode
Sumber : Bank Indonesia, 2000-2009
Grafik 4.2 Perkembangan Ekspor di Indonesia Periode 2000-2009
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
juga disebabkan menurunnya harga komoditas dan diiringi penurunan permintaan internasional terhadap produk ekspor Indonesia sebagai dampak melemahnya perekonomian
4.1.3
Perkembangan Impor di Indonesia Perkembangan impor di Indonesia dapat dilihat pada grafik 4.3. Selama
periode 2000 sampai 2009 perkembangan impor di Indonesia juga mengalami fluktuasi. Pada awal 2003, impor cenderung meningkat setelah pada tahun 2002 sempat mengalami penurunan. Meningkatnya impor pada tahun 2003-2004 bersumber dari peningkatan impor migas maupun non-migas. Peningkatan impor non-migas terjadi pada hampir semua kelompok barang, seiring dengan peningkatan kebutuhan di dalam negeri. Sedangkan peningkatan impor migas terkait dengan 250,000.00
Milyar Rp
200,000.00 150,000.00 M 100,000.00 50,000.00
4
20 2 09 .1
3
4
20 2 06 .1
3
4
20 2 03 .1
3
4
20 00 .1
-
Periode
Sumber : Bank Indonesia, 2000-2009
Grafik 4.3 Perkembangan Impor di Indonesia Periode 2000-2009
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
semakin meningkatnya konsumsi BBM domestik seiring dengan tingginya kegiatan ekonomi di dalam negeri serta kenaikan harga minyak di pasar internasional. Pada tahun 2005 sampai 2007 peningkatan impor terutama di dorong oleh kenaikan yang berasal dari kelompok bahan baku berupa bahan makanan dan minuman olahan untuk industri serta suku cadang dan perlengkapan barang modal.
4.1.4
Perkembangan Investasi di Indonesia Perkembangan investasi di Indonesia dapat dilihat pada grafik 4.4. Selama
periode 2000 hingga 2009 perkembangan investasi di Indonesia mengalami fluktuasi. Perkembangan investasi pada tahun 2000 menunjukkan nilai negatif, ini dikarenakan para investor asing yang berbondong-bondong menarik modalnya dari Indonesia dan menanamkan modalnya ke negara lain. Para investor asing menarik modalnya dari 6,000.00
Milyar Rp
5,000.00 4,000.00 3,000.00
I
2,000.00 1,000.00
4
20 2 09 .1
3
4
20 2 06 .1
3
4
20 2 03 .1
3
4
20 00 .1
-
Periode
Sumber : Bank Indonesia, 2000-2009
Grafik 4.4 Perkembangan Investasi di Indonesia Periode 2000-2009
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Indonesia karena pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan kondisi perekonomian Indonesia terpuruk dan disertai kondisi politik yang bergejolak, dan hal itu masih berdampak sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2002 kondisi investasi asing langsung tampak ada sedikit perbaikan, namun hal ini tidak berlangsung lama. Pada tahun 2003 Indonesia mengalami banyak guncangan dari sisi pertahanan dan keamanan karena banyaknya bom yang melanda berbagai daerah di Indonesia dan hal ini sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran bagi para investor asing untuk dapat berinvestasi dengan rasa aman sehingga mereka lebih memilih menarik modalnya dari Indonesia.
4.1.5
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Perkembangan GDP di Indonesia dapat dilihat pada grafik 4.5. Selama tahun
2000-2009 perkembangan GDP di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun, walaupun tingkat pertumbuhannya tidak begitu cepat. Tingginya harga minyak dunia pada tahun 2005 menimbulkan tekanan yang kuat terhadap kondisi fiskal dan neraca pembayaran akibat pola ekspansi perekonomian yang relatif masih rentan. Pada tahun 2006 GDP mulai membaik sejak pertengahan tahun, setelah sebelumnya sempat melemah akibat penurunan daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 banyak didorong peningkatan stimulus fiskal serta kinerja ekspor yang tinggi. Krisis keuangan global yang terjadi sejak triwulan akhir 2008 telah membuat laju aktivitas perekonomian melambat sampai awal tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
600,000.00
Milyar Rp
500,000.00 400,000.00 GDP
300,000.00 200,000.00 100,000.00
4
20 2 09 .1
3
4
20 2 06 .1
3
4
20 2 03 .1
3
4
20 00 .1
-
Periode
Sumber : Bank Indonesia, 2000-2009
Garfik 4.5 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 2000-2009 yang tinggi dari awal tahun sampai triwulan III-2008 seakan tidak terlihat karena imbas krisis global tersebut. Lesunya kondisi ekonomi tersebut terus berlanjut hingga awal 2009. Sektor konsumsi masyarakat yang selalu menjadi motor penggerak pertumbuhan turut larut dalam keterperosokan. Faktor daya beli yang melemah akibat kerugian di berbagai sektor ekonomi tak urung membuat masyarakat melakukan penghematan. Di sisi lain melemahnya ekspor berakibat pula pada turunnya produktivitas ekonomi yang pada gilirannya berdampak pula ke daya beli masyarakat
4.2
Deskripsi Hasil Penelitian Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan estimasi
Vector Autoregression (VAR), melalui software eviews 4.1. Analisis data diawali dengan pengujian akar-akar unit sebagai bagian dari uji stasioneritas data. Uji
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
stasioneritas yang digunakan yaitu uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji akar unit menunjukkan bahwa ada sebagian data yang tidak stasioner pada bentuk level. Semua data harus berada dalam derajat yang sama, sehingga untuk mengatasi ketidak stasioneritasan data dalam bentuk level, maka dilakukan uji derajat integrasi (melalui uji Augmented Dickey-Fuller juga) yaitu pengujian akar-akar unit data dalam bentuk first difference dan atau second difference. Langkah selanjutnya adalah uji lag length optimal dengan tujuan untuk melihat perilaku dan hubungan variabel dalam jangka pendek. Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan lag adalah dengan metode Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Information Criterion (SIC), Final Prediction Error (FPE), dan Hannan Quinn (HQ). Lag yang mempunyai tanda bintang paling banyak adalah yang akan digunakan dalam estimasi model. Setelah melakukan uji lag length, selanjutnya dilakukan uji kausalitas granger. Uji kausalitas granger digunakan untuk melihat arah hubungan antar variabel yang dijadikan obyek penelitian. Setelah melakukan uji kausalitas granger, langkah yang terakhir adalah estimasi VAR dengan interpretasi melalui impulse response dan variance decomposition. Dimana dengan impulse response akan memberikan informasi mengenai tingkat laju shock sehingga dapat dilihat lamanya pengaruh dari shock variabel sampai pengaruhnya hilang atau kembali ke titik keseimbangan (orientasi meningkat atau menurun dari suatu respon pada rentang periode tertentu). Sedangkan
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
variance decomposition menjelaskan seberapa besar pengaruh shock variabel selama periode penelitian.
4.3
Analisis Model dan Pengujian Hipotesis
4.3.1 4.3.1.1
Analisis Model Uji Stasioneritas Data (Uji Augmented Dickey-Fuller) Sebelum analisis regresi dilakukan, salah satu prosedur yang harus dilakukan
dalam estimasi model ekonomi dengan data time series adalah dengan dengan melakukan uji stasioneritas pada data. Prosedur uji yang digunakan untuk menguji akar-akar unit adalah dengan metode uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Hasil uji ADF harus dibandingkan dengan nilai kritis MacKinnon. Bila ADFtest
statistik
hitung
lebih kecil daripada Mackinnon critical value, maka mengandung akar-akar unit artinya data tidak stasioner. Sebaliknya jika ADFtest statistik hitung lebih besar daripada Mackinnon critical value, maka di dalam persamaan tidak mengandung akar-akar unit, artinya data stasioner. Pengujian akar unit dimulai pada bentuk level (derajat I(0)). Jika data pada level tidak stasioner, maka akan dilanjutkan dengan cara differencing data yang juga menggunakan uji ADF, dimana pengujian data dilakukan pada bentuk first difference (derajat I(1)) atau second difference (derajat I(2)). Pada tabel 4.1, dari hasil pengujian diperoleh bahwa variabel RER, X, M, I dan GDP tidak stasioner pada tingkat level. Hal ini dikarenakan pada nilai ADFtest
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
statistic
lebih kecil dari test critical values, baik pada 1%, 5% dan 10%. Selain itu nilai
probabilitas lebih besar dari α = 10%. Tabel 4.1 Hasil Uji ADF Pada Bentuk Level Variabel
ADF Statistik
(RER) (X) (M) (I) (GDP)
0.600510 1.719021 0.865527 -1.872301 2.741923
MacKinnon Critical Value 1% 5% 10% -2.625606 -1.949609 -1.611593 -2.625606 -1.949609 -1.611593 -2.628961 -1.950117 -1.611339 -2.625606 -1.949609 -1.611593 -2.632688 -1.950687 -1.611059
Jika dari hasil uji stasioneritas berdasarkan uji ADF diperoleh data seluruh variable belum stasioner pada tingkat level, maka untuk memperoleh data yang stasioner dapat dilakukan dengan cara differencing data, yaitu dengan mengurangi data tersebut dengan data periode sebelumnya, sehingga diperoleh data dalam bentuk first difference atau second difference. Hasil uji dalam bentuk difference dapat dilihat pada table 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Uji ADF Pada Bentuk Difference Variabel
ADF Statistik
D(RER) D(X) D(M) D(I) D(GDP,2)
-6.093879 -5.486149 -4.611834 -8.643748 -31.26322
MacKinnon Critical Value 1% 5% 10% -2.627238 -1.949856 -1.611469 -2.627238 -1.949856 -1.611469 -2.628961 -1.950117 -1.611339 -2.627238 -1.949856 -1.611469 -2.632688 -1.950687 -1.611059
Setelah dilakukan differencing data dalam bentuk first difference dan atau second difference diperoleh hasil pada variabel RER, X, M dan I data stasioner pada tingkat first difference dan variable GDP stasioner pada tingkat second difference.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Dapat dilihat bahwa nilai ADFtest
statistic
seluruh variabel lebih besar dari nilai test
critical values dan nilai probabilitas seluruh variabel signifikan pada α = 10%. Sehingga seluruh variable tersebut telah stasioner. Adanya notasi “D” pada masingmasing variable menunjukkan bahwa data yang di uji didefensiasikan atau difference.
4.3.1.2
Penentuan Lag Length Optimal Dalam penggunaan model VAR, penentuan lag length optimal merupakan
tahap yang penting. Hal ini berkaitan dengan keakuratan informasi yang akan dihasilkan oleh estimasi model VAR. Penentuan lag lenght optimal pada penelitian ini menggunakan pemilihan kriteria informasi dengan metode Final Prediction Error (FPE), Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion (SC) dan HannanQuinn (HQ). Proses pengujian dalam penentuan lag length optimal pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berukut: Tabel 4.3 Hasil Uji Lag Length Optimal Lag LogL LR FPE 0 -1852.419 NA 2.76E+37 1 -1733.583 199.1309* 1.76E+35* 2 -1708.684 34.99363 1.91E+35 3 -1684.006 28.01289 2.40E+35 * indicates lag order selected by the criterion
AIC 100.4010 95.32882* 95.33426 95.35166
SC 100.6187 96.63497* 97.72887 98.83473
HQ 100.4778 95.78930* 96.17847 96.57961
Tanda bintang menunjukkan lag optimal yang direkomendasikan oleh kriteria metode Final Prediction Error (FPE), Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion (SC) dan Hannan-Quinn (HQ). Dari hasil diatas diperoleh bahwa semua
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
tanda bintang berada pada lag 1. Hal ini menunjukkan bahwa lag optimal terletak pada lag 1.
4.3.1.3
Uji Kausalitas Granger (Granger Causality) Uji kausalitas granger dilakukan untuk melihat arah hubungan suatu variabel
dengan variabel yang lain. Hasil dari uji kausalitas granger ini untuk melihat pengaruh paling kuat dari kausalitas antar variabel. Tabel 4.4 Hasil Uji Kausalitas Granger (Feedback/Bilaterall Causality) Null Hypothesis: RER does not Granger Cause X X does not Granger Cause RER RER does not Granger Cause M M does not Granger Cause RER
Obs 38 38
Probability 0.00871 0.00020 0.00763 1.7E-06
Dari hasil pengujian pada tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan dua arah (Feedback/Bilaterall Causality) antara variabel RER dengan variabel X dan variabel RER dengan variabel M. Hipotesis nol yang menyatakan bahwa RER tidak mempengaruhi X ditolak pada tingkat signifikan 1% dan hipotesis nol yang menyatakan X tidak mempengaruhi RER juga ditolak pada tingkat signifikan 1%. Sedangkan hipotesis nol yang menyatakan RER tidak mempengaruhi M ditolak pada tingkat signifikan 1%, begitu pula hipotesis nol yang menyatakan M tidak mempengaruhi RER juga ditolak pada tingkat signifikan 1%. Sehingga variabelvariabel tersebut saling mempengaruhi. Nilai tukar mempengaruhi ekspor dan impor, sebaliknya ekspor dan impor juga mempengaruhi nilai tukar.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.5 Hasil Uji Kausalitas Granger (Unindirectional Causality) Null Hypothesis: RER does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause RER X does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause X M does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause M
Obs Probability 38 0.17427 0.01885 38 0.61600 0.01747 38 0.90048 0.09161
Dari hasil pengujian pada tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan satu arah (Uninderectional Causality) antara variabel RER, X dan M dengan variabel GDP. Hipotesis nol yang menyatakan bahwa RER tidak mempengaruhi GDP ditolak pada tingkat signifikan 10% dan hipotesis nol yang menyatakan GDP tidak mempengaruhi RER diterima pada tingkat signifikan 10%. Hipotesis yang menyatakan X tidak mempengaruhi GDP ditolak pada tingkat signifikan 10% dan hipotesis nol yang menyatakan GDP tidak mempengaruhi X diterima pada tingkat signifikan 10%. Sedangkan hipotesis nol yang menyatakan M tidak mempengaruhi GDP ditolak pada tingkat signifikan 10% dan hipotesis nol yang menyatakan GDP tidak mempengaruhi M diterima pada tingkat signifikan 10%. Dengan demikian RER, X dan M mempengaruhi GDP sedangkan GDP tidak mempengaruhi RER, X dan M. Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Granger (Independence Causality) Null Hypothesis: RER does not Granger Cause I I does not Granger Cause RER
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
Obs Probability 38 0.31784 0.48704
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
I does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause I
38
0.83035 0.64498
Dari hasi pengujian pada tabel 4.6 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (Independence Causality) antara variabel RER dengan variabel I begitu pula variabel I dengan variabel GDP. Hipotesis nol yang menyatakan RER tidak mempengruhi I di terima pada tingkat signifikan 10% dan hipotesis nol yang menyatakan I tidak mempengaruhi RER juga diterima pada tingkat signifikan 10%. Sedangkan hipotesis nol yang menyatakan bahwa I tidak mempengruhi GDP diterima pada tingkat signifikan 10% begitu pula hipotesi nol yang menyatakan GDP tidak mempengaruhi I juga diterima pada tingkat signifikan 10%. Sehingga tidak ada pengaruh RER terhadap I dan variabel I terhadap GDP, yang artinya variabel-variabel tersebut tidak saling mempengaruhi.
4.3.1.4
Estimasi VAR Untuk melihat apakah variabel RER, X, M dan I mempengaruhi GDP dan
sebaliknya dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai tstatistic hasil estimasi dengan nilai ttable. Jika nilai tstatistis lebih besar dari nilai ttable, maka dapat dikatakan bahwa variabel RER, X, M dan I mempengaruhi GDP. Tabel 4.7 Hasil Estimasi VAR D(GDP(-1))
Skripsi
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
-0.677831 (0.19369) [-3.49965]
0.035731 (0.02683) [ 1.33152]
-0.301879 (0.21063) [-1.43320]
0.015097 (0.01290) [ 1.17036]
-0.015430 (0.19511) [-0.07908]
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
D(GDP(-2))
-0.362604 (0.20503) [-1.76852]
0.010219 (0.02841) [ 0.35972]
-0.483687 (0.22297) [-2.16927]
0.010694 (0.01366) [ 0.78315]
-0.388276 (0.20654) [-1.87993]
D(I(-1))
-0.840479 (1.34641) [-0.62424]
-0.382673 (0.18654) [-2.05138]
-0.388104 (1.46422) [-0.26506]
0.080095 (0.08967) [ 0.89322]
-0.329007 (1.35629) [-0.24258]
D(I(-2))
-0.625855 (1.25465) [-0.49883]
-0.264938 (0.17383) [-1.52412]
-0.084594 (1.36443) [-0.06200]
-0.031818 (0.08356) [-0.38079]
1.388454 (1.26386) [ 1.09859]
D(M(-1))
0.040591 (0.20690) [ 0.19618]
0.016831 (0.02867) [ 0.58714]
0.178344 (0.22500) [ 0.79263]
0.017399 (0.01378) [ 1.26268]
0.237926 (0.20842) [ 1.14157]
D(M(-2))
-0.015764 (0.20688) [-0.07620]
0.004074 (0.02866) [ 0.14215]
-0.083607 (0.22498) [-0.37163]
0.036718 (0.01378) [ 2.66501]
0.302838 (0.20839) [ 1.45320]
D(RER(-1))
-1.769587 (2.75869) [-0.64146]
0.706216 (0.38221) [ 1.84770]
-9.379169 (3.00007) [-3.12632]
-0.179389 (0.18373) [-0.97638]
-8.013791 (2.77894) [-2.88376]
D(RER(-2))
1.741818 (2.89270) [ 0.60214]
0.209362 (0.40078) [ 0.52239]
-2.455117 (3.14581) [-0.78044]
-0.055535 (0.19265) [-0.28826]
-1.002782 (2.91393) [-0.34413]
D(X(-1))
0.353190 (0.23685) [ 1.49120]
-0.011190 (0.03282) [-0.34100]
0.128301 (0.25757) [ 0.49811]
-0.013488 (0.01577) [-0.85504]
-0.074426 (0.23859) [-0.31194]
D(X(-2))
-0.312735 (0.20636) [-1.51546]
-0.029596 (0.02859) [-1.03513]
0.288911 (0.22442) [ 1.28737]
-0.009729 (0.01374) [-0.70788]
-0.181444 (0.20788) [-0.87284]
C
11030.10 (2484.35) [ 4.43984]
-342.1095 (344.204) [-0.99391]
6631.349 (2701.72) [ 2.45449]
-88.38647 (165.457) [-0.53420]
5654.103 (2502.58) [ 2.25931]
R-squared Adj. R-squared Sum sq. resids S.E. equation F-statistic Log likelihood Akaike AIC Schwarz SC Mean dependent
0.494665 0.300305 2.27E+09 9343.785 2.545100 -384.2448 21.36458 21.84351 5196.048
0.292128 0.019869 43574003 1294.575 1.072978 -311.1132 17.41152 17.89045 -21.42703
0.469003 0.264774 2.68E+09 10161.35 2.296453 -387.3484 21.53234 22.01127 2315.762
0.462553 0.255843 10068491 622.2939 2.237686 -284.0098 15.94648 16.42540 96.85649
0.472976 0.270274 2.30E+09 9412.370 2.333357 -384.5154 21.37921 21.85813 2945.994
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
S.D. dependent
11170.39
Determinant Residual Covariance Log Likelihood (d.f. adjusted) Akaike Information Criteria Schwarz Criteria
1307.630
11850.62
721.3784
11018.41
2.03E+35 -1766.513 98.46017 100.8548
Angka dalam kurung pertama ( ) menunjukkan standard error dan angka dalam kurung ke dua [ ] nenunjukkan nilai tstatistis.
4.3.1.4.1
Impulse Respon
Tingkat laju atau kecepatan dari shock suatu variabel dalam mempengaruhi variabel lainnya dalam periode tertentu dapat dilihat dari fungsi impulse response. Sehingga dapat dilihat respon dari variabel endogen di dalam sistem VAR karena adanya shocks atau perubahan dalam variabel gangguan (e). Sumbu horizontal menunjukkan periode waktu dalam kuartalan, sumbu vertikal menunjukkan besarnya tingkat laju perubahan shocks variabel gangguan dalam variabel endogen.
Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(GDP) to D(RER)
Grafik 4.6 Impulse Respon GDP Terhadap Shock RER
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Respon variabel GDP karena adanya shock variabel RER terlihat pada grafik 4.6. Adanya shock RER direspon negatif oleh variabel GDP pada awal periode. Hal ini menyebabkan GDP mengalami penurunan pada awal periode hingga periode ke-2, kemudian meningkat hingga periode ke-4 dan pada periode ke-5 sempat mengalami penurunan lalu diperiode ke-6 dan selanjutnya hingga akhir periode selalu mendekati garis keseimbangan walau sedikit mengalami fluktuasi. Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(RER) to D(GDP)
Grafik 4.7 Impulse Response RER Terhadap Shock GDP Respon RER karena adanya shock GDP terlihat pada grafik 4.7. Adanya shock GDP direspon negatif oleh RER pada awal periode, lalu direspon positif pada periode ke-2 dan kembali direspon negatif pada periode ke-4 selanjutnya direspon positif kembali pada periode ke-6 dan mengalami sedikit fluktuasi dan mendekati garis keseimbangan pada periode ke-7 hingga akhir periode. Paling besar disarakan pengaruh positifnya pada periode ke-2, sedangkan pengaruh negatifnya pada periode ke-4
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(GDP) to D(X)
Grafik 4.8 Impulse Response GDP Terhadap Shock X Respon variabel GDP karena adanya shock variabel X terlihat pada grafik 4.8.. Adanya shock X di respon positif oleh variabel GDP pada awal periode. Hal ini menyebabkan GDP mengalami kenaikan pada awal periode kemudian meningkat pada periode ke-4 dan menurun lagi di periode ke-7 lalu meningkat kembali dan pada akhir periode di respon negatif mendekati garis keseimbangan. Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(X) to D(GDP)
Grafik 4.9 Impulse Response X Terhadap Shock GDP
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Respon X karena adanya shock GDP terlihat pada grafik 4.9. Adanya shock GDP direspon positif oleh X pada awal periode. Pada periode ke-3 mengalami penurunan yang di respon negatif dan pada periode ke-4 mengalami kenaikan dan pada periode ke-7 direspon negatif kembali lalu di respon positif mendekati garis keseimbangan pada periode ke-8 hingga akhir periode. Puncak pengaruh negatifnya terjadi pada periode ke-3
Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(GDP) to D(M)
Garfik 4.10 Impulse Response GDP Terhadap Shock M Respon variabel GDP karena adanya shock variabel M terlihat pada grafik 4.10. Adanya shock M menyebabkan GDP meningkat pada awal periode dan menurun pada periode ke-3 lalu meningkat lagi. Pada periode ke-5 mengalami penurunan, kemudian meningkat lagi pada periode ke-6 dan pada periode ke-7 mengalami penurunan lagi, lalu direspon positif mendekati garis keseimbangan pada akhir periode walau pada periode ke-9 sempat mengalami sedikit penurunan.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(M) to D(GDP)
Grafik 4.11 Impulse Response M Terhadap Shock GDP Respon variabel M karena adanya shock variabel GDP terlihat pada grafik 4.11. Pada awal periode shock variabel GDP direspon positif oleh variabel M. Lalu direspon negatif, hal ini menyebabkan variabel
M menurun pada periode ke-3
kemudian meningkat dan dorespon positif pada periode ke-4 dan mendekati garis keseimbangan sampai akhir periode dengan sedikit fluktuasi yang menurun pada periode ke-7 Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(GDP) to D(I)
Grafik 4.12 Impulse Response GDP Terhadap Shock I
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Respon variabel GDP karena adanya shock variabel I terlihat pada grafik 4.12. Adanya shock I direspon negatif pada awal periode sehingga menyebabkan GDP menurun hingga periode ke-3, lalu meningkat pada periode ke-4 dan menurun lagi pada periode ke-5 dan mendekati garis keseimbangan pada periode ke-6 sampai akhir periode dengan mengalami sedikit terjadi fluktuasi. Pangaruh positifnya terjadi pada periode ke-4 Response to Cholesky One S.D. innovations ± 2 S.E. Response of D(I) to D(GDP)
Grafik 4.13 Impulse Response I Terhadap Shock GDP Respon variabel I karena adanya shock GDP terlihat pada grafik 4.13. Pada awal periode shock variabel GDP direspon negatif oleh variabel I. Lalu meningkat dan direspon positif pada periode ke-2. tetapi pada periode ke-3 kembali menurun dan kembali direspon positif pada periode ke-5 dan kemudian direspon negatif kembali hingga akhir periode walau sedikit mengalami fluktuasi dan direspon positif pada periode ke-9
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.1.4.2
Variance Decompositions
Variance Decompositions akan memberikan informasi mengenai proporsi dari pergerakan pengaruh shock pada sebuah variabel terhadap shock variabel yang lain pada periode saat ini dan periode yang akan datang. Dengan kata lain Variance Decompositions menjelaskan variabel apa saja dan seberapa besar variabel tersebut mempengaruhi variabel lainnya. Tabel 4.8 Variance Decomposition RER, X, M dan I Terhadap Variabel GDP Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S.E. 9343.785 11210.50 12240.44 12605.92 12965.75 13165.91 13214.04 13254.33 13274.92 13299.11
D(GDP) 100.0000 88.63303 75.27771 71.04163 71.16993 70.78229 70.30216 69.91246 69.89986 69.86026
D(I) 0.000000 0.042034 1.113340 4.088837 5.138810 5.015137 4.978726 4.978632 5.028739 5.051425
D(M) 0.000000 4.685139 9.524945 9.075867 8.709772 9.556685 9.781562 9.722959 9.706404 9.752108
D(RER) 0.000000 2.473635 2.422256 3.044779 2.904320 2.871666 2.861241 2.843980 2.859933 2.853360
D(X) 0.000000 4.166161 11.66175 12.74889 12.07717 11.77423 12.07631 12.54197 12.50506 12.48285
Pada tabel 4.8 menjelaskan tentang Variance Decompositions dari variabel pertumbuhan ekonomi (GDP) dan seberapa besar variable yang lainnya memberikan kontribusi terhadap variable GDP tersebut. Pada periode pertama variabel GDP dipengaruh oleh variabel itu sendiri (100%). Variabel RER pada periode ke-2 memberikan kontribusi sebesar 2,47% dan meningkat pada periode ke-4 sebesar 3,04%, namun pada periode ke-4 kembali menurun menjadi 2,90% dan terus menurun hingga periode ke-10 yaitu sebesar 2,85%.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Variabel X pada periode ke-2 memberikan kontribusi sebesar 4,16% meningkat hingga periode ke-4 yaitu sebesar 12,74% dan mengalami penurunan pada periode ke-6 sebesar 1% yaitu sebesar 11,77% kemudian meningkat lagi mulai periode ke-7 hingga peride ke-10 yaitu sebesar 12,48%. Variabel M pada periode ke-2 memberikan kontribusi sebesar 4,68% kemudian meningkat hingga periode ke-4 yaitu 9,07%, di periode ke-5 mengalami penurunan yaitu 8,70% dan kemudian meningkat lagi di periode ke-6 hingga periode ke-10 yaitu 9,75%. Variabel I pada periode ke-2 memberikan kontribusi sebesar 0,04% lalu meningkat hingga periode ke-5 yaitu 5,13%, namun diperiode ke-7 menurun kembali dan meningkat lagi pada periode ke-9 hingga periode ke-10 yaitu 5,05%. Tabel 4.9 Variance Decomposition GDP Terhadap Variabel RER Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S.E. 622.2939 671.2043 763.3341 816.0322 825.8764 836.7784 839.2264 842.1749 842.6254 843.7017
D(GDP) 3.830643 9.896897 9.198833 11.99469 12.54205 13.43807 13.36176 13.30222 13.31499 13.40530
D(RER) 95.19747 83.34404 64.59660 64.58505 63.13215 61.59494 61.61663 61.22666 61.16136 61.06644
Pada tabel 4.9 menjelaskan Variance Decompositions dari variabel nilai tukar (RER). Diperoleh bahwa Variance Decompositions dari variabel nilai tukar (RER) dipengaruhi variabel pertumbuhan ekonomi (GDP). Pada periode pertama variabel
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
GDP memberikan pengaruh sebesar 3,83%, nilai ini terus meningkat hingga periode ke-10 yaitu 13,40%. Tabel 4.10 Variance Decomposition GDP Terhadap Variabel X Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S.E. 9412.370 10901.69 12136.47 12590.07 12777.48 12859.68 12969.58 12996.55 13025.06 13029.21
D(GDP) 8.357087 8.019180 22.63356 21.16540 21.53026 21.54216 22.30150 22.33013 22.25767 22.24502
D(X) 47.37744 35.51246 28.69740 26.66760 27.39513 27.86395 27.53041 27.41720 27.59646 27.62793
Pada tabel 4.10 menjelaskan Variance Decompositions dari variabel ekspor (X). Diperoleh bahwa Variance Decompositions dari variabel ekspor (X) dipengaruhi variabel pertumbuhan ekonomi (GDP). Pada periode pertama variabel GDP memberikan pengaruh sebesar 8,35%, pada periode ke-3 mengalami peningkatan yang culup besar yaitu sebesar 22,63%. Pada periode ke-4, pengaruhnya menurun sebesar 1% hingga periode ke-6 kemudian meningkat lagi pada periode ke-7 sebesar 1% hingga periode ke-10, yaitu sebesar 22,24%. Tabel 4.11 Variance Decomposition GDP Terhadap Variabel M Period 1 2 3 4 5 6
Skripsi
S.E. 10161.35 12187.59 13227.13 13653.82 13813.30 13940.48
D(GDP) 10.50730 7.622980 15.14941 14.41810 14.49897 14.37983
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
D(M) 87.76964 66.91511 56.81169 58.59162 57.24879 56.21372
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7 8 9 10
13999.02 14018.18 14041.59 14045.31
14.70801 14.78756 14.73833 14.73120
56.04326 55.93423 55.79233 55.77801
Pada tabel 4.11 menjelaskan Variance Decompositions dari variabel impor (M). Diperoleh bahwa
Variance Decompositions dari variabel impor (M)
dipengaruhi variabel pertumbuhan ekonomi (GDP). Pada periode pertama variabel GDP memberikan pengaruh sebesar 10,50%, nilai ini menurun 3% pada periode ke-2 sebesar 7,62%. Kemudian pada periode ke-3 mengalami peningkatan yang cukup tinggi sebesar 15,14% dan menurun lagi 1% pada periode ke-4 hingga periode ke-10 yaitu sebesar 14,73%. Tabel 4.12 Variance Decomposition GDP Terhadap Variabel I Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S.E. 1294.575 1493.352 1524.016 1531.513 1542.103 1543.142 1546.191 1546.762 1547.865 1548.311
D(GDP) 1.131751 5.602706 6.575364 6.712089 7.119529 7.135866 7.169208 7.164079 7.247324 7.260096
D(I) 98.86825 84.91235 82.57173 82.22315 81.10506 81.01467 80.70694 80.65826 80.57811 80.53351
Pada tabel 4.12 menjelaskan Variance Decompositions dari variabel investasi (I). Diperoleh bahwa
Variance Decompositions dari variabel investasi (I)
dipengaruhi variabel pertumbuhan ekonomi (GDP). Pada periode pertama variabel GDP memberikan pengaruh sebesar 1,13%, nilai ini mengalami peningkata 4% pada
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
periode ke-2 sebesar 5,60% dan pada periode selanjutnya terus mengalami peningkatan hingga periode ke-10 yaitu sebesar 7,26%.
4.3.2
Pengujian Hipotesis Mengacu pada hasil uji analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian
hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga terdapat pengaruh nilai tukar rupiah, ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah benar. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji kausalitas granger. 2. Diduga adanya shock perubahan nilai tukar, ekspor, impor dan investasi menyebabkan perubahan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah benar. Hal ini terbukti dari hasil analisis impulse respon.
4.4
Pembahasan Berdasarkan teori dan pengujian yang telah dilakukan, pembahasan dari hasil
penelitian ini hádala : 1
Berdasarkan hasil uji kausalitas granger menunjukkan bahwa terdapat hubungan satu arah antara variabel nilai tukar, ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi. Hubungan dua arah terdapat pada variabel nilai tukar mempengaruhi ekspor dan impor. Sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan pada variabel investasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
Berdasarkan hasil impulse respon menunjukkan bahwa shock nilai tukar direspon negatif oleh pertumbuhan ekonomi pada awal periode, walaupun respon pertumbuhan ekonomi berfluktuasi mendekati garis keseimbangan pada akhir periode. Shock ekspor direspon positif pada awal periode, shock ekspor direspon negatif oleh pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada periode ke-3, kemudian direspon positif dan mendekati garis keseimbangan dengan mengalam fluktuasi sampai akhir periode. Untuk shock impor direspon positif pada awal periode, kemudian shock impor di respon negatif oleh pertumbuhan ekonomi tertinggi juga terjadi pada periode ke-3, kemudian meningkat mendekati garis keseimbangan dengan mengalami fluktuasi sampai akhir periode. Sedangkan shock investasi direspon negatif oleh pertumbuhan ekonomi pada awal periode hingga periode ke-3 dan kemudian direspon positif tertinggi pada periode ke-4 dan mendekati garis keseimbangan sampai periode terakhir.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: 1. Adanya apresiasi dan depresiasi mata uang berdampak pada pendapatan ekspor dan pengeluaran impor dalam jangka panjang. Dari sisi ekspor, depresiasi mata uang dapat meningkatkan pendapatan ekspor karena harga barang domestik menjadi lebih murah, sedangkan harga barang luar negeri menjadi lebih mahal. Kegiatan ekspor di suatu negara dipengaruhi oleh permintaan luar negeri terhadap barang-barang domestik. Ekspor akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya dalam kasus negara-negara miskin yang sangat membutuhkan devisa guna mengimpor barang modal untuk produksi domestik. Sebaliknya, pertumbuhan akan mempengaruhi ekspor dalam kasus negara-negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam komoditi perdagangan tertentu sehingga mampu memproduksi lebih banyak dari yang dikonsumsinya (mengalami surplus dalam ekspor). Untuk kasus negara-negara ini, pertumbuhan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan ekspor. Namun dari sisi impor, depresiasi nilai tukar berdampak buruk karena harus membayar barang impor yang lebih tinggi, mengingat bahan baku produk Indonesia sebagian besar masih di impor. Semakin
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
tinggi pendapatan domestik mendorong untuk meningkatnya permintaan akan semua barang, baik domestik maupun luar negeri. Sehingga semakin tinggi pendapatan domestik, maka akan mendorong tingginya permintaan akan barang impor. 2. Depresiasi nilai tukar menyebabkan harga impor barang modal dan faktor produksi lainnya menjadi lebih tinggi (mahal) yang akhirnya menurunkan tingkat investasi karena para investor memindahkan investasinya ke tempat lain yang dianggap lebih memberikan keuntungan sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi. Investasi luar negeri memfasilitasi perubahan teknologi domestik dan selanjutnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
5.2
Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang dibuat, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut : 1. Perlunya menggunakan kebijakan nilai tukar rupiah dalam upaya mendorong output untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun harus tetap dilakukan secara berhati-hati karena meskipun depresiasi akan meningkatkan daya saing barang domestik di luar negeri, namun juga akan menyebabkan peningkatan harga di dalam negeri yang selanjutnya dapat berdampak kontraktif terhadap perekonomian. 2. Perlunya pemerintah untuk memperhatikan deregulasi-deregulasi perdagangan, ketersediaan infrastruktur yang baik, rendahnya transaction cost serta kondisi
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ekonomi-politik di dalam negeri yang bertujuan untuk mempermudah aktivitas perdagangan terutama ekspor barang domestik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 3. Untuk meningkatkan efektifitas dari kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka di perlukan adanya koordinasi di antara kebijakan moneter, nilai tukar, perdagangan internasional dan investasi
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE. Asmanto, Priadi dan Sekar S. 2008. Cadangan Devisa, Financial Deepending dan Stabilisasi Nilai Tukar Riil Akibat Gejolak Nilai Tukar Perdagangan. Seri Kebanksentralan No. 2 Vol. 11. Jakarta: PPSK Bank Indonesia Bank Indonesia. 2000-2009. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia. Blanchard, Oliver. 2009. Macroeconomics. Fifth Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Enders, Walter. 2004. Applied Econometric Time Series. Second Edition. New York: John Wiley and Sons Inc. Fisher, Donald dan Ronald Jordon. 1995. Security Analysis and Portfolio Management. Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometric. Fourth Edition. New York: McGraw Hill. Hady, Hamdy. 2009. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional. Buku Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Harris, Richard. 1995. Using Cointegration Analysis in Econometric Modelling. New York: Prentice Hall. Kuncoro, Mudrajat. 1997. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN Nopirin.1995. Ekonomi Internasional. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE UGM Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Ed 1. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2001. Teori Makro Ekonomi: Suatu Pengantar. Jakarta: LPFE Universitas Indonesia
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Santoso, Eko Budi. 2007. Analisis Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 2003:01-2005:12. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi ke-5 Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus. 1995. Ilmu Makroekonomi. Edisi Tujuh Belas. Terjemahan. Jakarta: PT Media Global Edukasi. -------------. 2004. Economics. Eighteenth edition. New York: McGraw-Hill. Sims, C. A. 1980. Macroeconomic and Reality. Econometrica. January, Vol. 48 (1), p: 1-48. Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Simorangkir, Iskandar dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Seri Kebanksentralan No.12. Jakarta: PPSK Bank Indonesia Suselo, Sri Liani dkk. 2008. Pengaruh Volatilitas Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Edisi Januari. Tambunan, Tulus.1998. Krisis Ekonomi dan Masa Depan Reformasi. Jakarta: LPFEUniversitas Indonesia Yuliadi, Imamudin. 2008. Ekonomi Moneter. Jakarta: PT Indeks Warjiyo, Perry, dan Solikin. 2003. Kebijakan Moneter di Indonesia. Seri Kebanksentralan No.6. Jakarta: PPSK Bank Indonesia Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Lembaga Penerbit Ekonesia FE-UII Wijono, Wiloejo W. 2006. Mengungkapkan Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Lima Tahun Terakhir. Jurnal Manajemen dan Fiskal, Volume V, Nomor 2. Jakarta www.wikipedia.com
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 Data Penelitian
2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4
Skripsi
RER 5,447.79 6,266.48 6,388.31 7,141.64 7,894.41 8,824.06 7,729.53 8,560.45 8,290.76 7,482.34 7,824.64 7,940.10 8,012.07 7,439.70 7,560.18 7,787.70 7,958.33 8,772.16 8,604.71 8,779.86 9,185.89 9,462.89 10,101.23 10,572.69 9,919.29 10,062.30 10,057.62 10,093.34 10,349.27 10,125.74 10,347.12 10,784.41
X 122,418.50 145,344.40 149,665.30 152,062.10 145,957.50 150,687.50 141,430.30 135,088.10 138,455.30 141,541.00 144,947.70 141,244.40 147,345.70 154,776.20 148,857.40 148,537.10 151,536.74 162,529.87 182,514.04 184,040.31 184,829.62 191,189.89 204,876.24 212,717.25 206,730.13 212,898.23 221,837.24 226,790.85 224,553.50 234,934.48 238,286.82 244,656.63
M 84,991.00 92,230.90 110,148.80 135,947.20 118,366.50 121,637.00 104,027.30 96,981.20 101,720.30 102,605.40 107,135.40 110,810.30 106,775.70 102,405.30 107,290.60 112,403.00 125,767.70 129,386.25 140,633.02 147,396.84 153,733.70 159,927.48 165,591.45 160,449.22 161,188.49 174,725.58 183,558.72 175,132.55 174,897.73 186,126.67 196,365.67 200,176.10
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
I 3,167.30 805.40 1,332.80 1,349.00 1,983.70 2,075.90 4,350.50 2,887.90 1,963.20 1,695.30 2,409.70 3,325.50 1,303.30 2,253.00 2,026.70 1,469.60 2,843.40 2,081.70 2,603.30 3,378.00 2,367.80 3,639.70 4,949.20 4,845.60 1,335.00 1,089.00 1,055.00 1,434.82 1,036.00 4,536.80 2,191.00 2,667.00
GDP 342,852.40 340,865.20 355,289.50 350,762.80 356,114.90 360,533.00 367,517.40 356,240.40 368,650.40 375,720.90 387,919.60 372,925.50 386,743.90 394,620.50 405,607.60 390,199.30 402,597.30 411,935.50 423,852.30 418,131.70 426,612.10 436,121.30 448,597.70 439,484.10 448,485.30 457,636.80 474,903.50 466,101.10 475,641.70 488,421.10 506,933.02 493,331.48
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2008:1 2008:2 2008:3 2008:4 2009:1 2009:2 2009:3 2009:4
Skripsi
10,727.95 10,885.39 11,292.24 13,750.88 12,480.00 10,635.00 10,436.00 9,972.00
255,181.80 263,976.50 263,606.16 249,513.30 207,387.50 233,004.33 243,064.65 258,667.08
206,345.12 216,103.53 218,170.30 192,714.28 155,952.78 170,640.86 186,160.94 195,831.98
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
4,131.90 2,040.00 1,921.00 2,498.00 1,904.00 1,447.00 985.00 540.00
505,198.40 519,169.76 538,599.02 519,348.71 528,065.71 540,363.50 561,002.98 547,543.28
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2 Hasil Uji Stasioner Pada Tingkat Level Null Hypothesis: RER has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
0.600510 -2.625606 -1.949609 -1.611593
0.8419
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: X has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
1.719021 -2.625606 -1.949609 -1.611593
0.9774
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: M has a unit root Exogenous: None Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) t-Statistic Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
0.865527 -2.628961 -1.950117 -1.611339
Prob.* 0.8924
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: I has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
Skripsi
t-Statistic
Prob.*
-1.872301 -2.625606 -1.949609 -1.611593
0.0590
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Null Hypothesis: GDP has a unit root Exogenous: None Lag Length: 4 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
2.741923 -2.632688 -1.950687 -1.611059
0.9979
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 Hasil Uji Stasioner pada tingkat Difference Null Hypothesis: D(RER) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-6.093879 -2.627238 -1.949856 -1.611469
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(X) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-5.486149 -2.627238 -1.949856 -1.611469
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(M) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-4.611834 -2.628961 -1.950117 -1.611339
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(I) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
Skripsi
t-Statistic
Prob.*
-8.643748 -2.627238 -1.949856 -1.611469
0.0000
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(GDP) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
0.080465 -2.632688 -1.950687 -1.611059
0.7018
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(GDP,2) has a unit root Exogenous: None Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-31.26322 -2.632688 -1.950687 -1.611059
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 Hasil Uji Lag Length Optimal VAR Lag Order Selection Criteria Endogenous variables: GDP I M RER X Exogenous variables: C Sample: 2000:1 2009:4 Included observations: 37 Lag
LogL
LR
FPE
AIC
SC
HQ
0 1 2 3
-1852.419 -1733.583 -1708.684 -1684.006
NA 199.1309* 34.99363 28.01289
2.76E+37 1.76E+35* 1.91E+35 2.40E+35
100.4010 95.32882* 95.33426 95.35166
100.6187 96.63497* 97.72887 98.83473
100.4778 95.78930* 96.17847 96.57961
* indicates lag order selected by the criterion LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level) FPE: Final prediction error AIC: Akaike information criterion SC: Schwarz information criterion HQ: Hannan-Quinn information criterion
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5 Hasil Uji Kausalitas Granger (Granger Causality) Pairwise Granger Causality Tests Sample: 2000:1 2009:4 Lags: 2 Null Hypothesis:
Skripsi
Obs
F-Statistic
Probability
I does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause I
38
0.18695 0.44441
0.83035 0.64498
M does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause M
38
0.10516 2.57204
0.90048 0.09161
RER does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause RER
38
1.84303 4.48994
0.17427 0.01885
X does not Granger Cause GDP GDP does not Granger Cause X
38
0.49170 4.58688
0.61600 0.01747
M does not Granger Cause I I does not Granger Cause M
38
0.06675 0.43161
0.93555 0.65308
RER does not Granger Cause I I does not Granger Cause RER
38
1.18696 0.73533
0.31784 0.48704
X does not Granger Cause I I does not Granger Cause X
38
0.18427 0.41024
0.83256 0.66683
RER does not Granger Cause M M does not Granger Cause RER
38
5.67248 20.3564
0.00763 1.7E-06
X does not Granger Cause M M does not Granger Cause X
38
3.98620 0.77349
0.02814 0.46958
X does not Granger Cause RER RER does not Granger Cause X
38
11.1535 5.49593
0.00020 0.00871
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6 Hasil Estimasi VAR Vector Autoregression Estimates Sample(adjusted): 2000:4 2009:4 Included observations: 37 after adjusting endpoints Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
Skripsi
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
D(GDP(-1))
-0.677831 (0.19369) [-3.49965]
0.035731 (0.02683) [ 1.33152]
-0.301879 (0.21063) [-1.43320]
0.015097 (0.01290) [ 1.17036]
-0.015430 (0.19511) [-0.07908]
D(GDP(-2))
-0.362604 (0.20503) [-1.76852]
0.010219 (0.02841) [ 0.35972]
-0.483687 (0.22297) [-2.16927]
0.010694 (0.01366) [ 0.78315]
-0.388276 (0.20654) [-1.87993]
D(I(-1))
-0.840479 (1.34641) [-0.62424]
-0.382673 (0.18654) [-2.05138]
-0.388104 (1.46422) [-0.26506]
0.080095 (0.08967) [ 0.89322]
-0.329007 (1.35629) [-0.24258]
D(I(-2))
-0.625855 (1.25465) [-0.49883]
-0.264938 (0.17383) [-1.52412]
-0.084594 (1.36443) [-0.06200]
-0.031818 (0.08356) [-0.38079]
1.388454 (1.26386) [ 1.09859]
D(M(-1))
0.040591 (0.20690) [ 0.19618]
0.016831 (0.02867) [ 0.58714]
0.178344 (0.22500) [ 0.79263]
0.017399 (0.01378) [ 1.26268]
0.237926 (0.20842) [ 1.14157]
D(M(-2))
-0.015764 (0.20688) [-0.07620]
0.004074 (0.02866) [ 0.14215]
-0.083607 (0.22498) [-0.37163]
0.036718 (0.01378) [ 2.66501]
0.302838 (0.20839) [ 1.45320]
D(RER(-1))
-1.769587 (2.75869) [-0.64146]
0.706216 (0.38221) [ 1.84770]
-9.379169 (3.00007) [-3.12632]
-0.179389 (0.18373) [-0.97638]
-8.013791 (2.77894) [-2.88376]
D(RER(-2))
1.741818 (2.89270) [ 0.60214]
0.209362 (0.40078) [ 0.52239]
-2.455117 (3.14581) [-0.78044]
-0.055535 (0.19265) [-0.28826]
-1.002782 (2.91393) [-0.34413]
D(X(-1))
0.353190 (0.23685) [ 1.49120]
-0.011190 (0.03282) [-0.34100]
0.128301 (0.25757) [ 0.49811]
-0.013488 (0.01577) [-0.85504]
-0.074426 (0.23859) [-0.31194]
D(X(-2))
-0.312735 (0.20636) [-1.51546]
-0.029596 (0.02859) [-1.03513]
0.288911 (0.22442) [ 1.28737]
-0.009729 (0.01374) [-0.70788]
-0.181444 (0.20788) [-0.87284]
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
C
11030.10 (2484.35) [ 4.43984]
-342.1095 (344.204) [-0.99391]
6631.349 (2701.72) [ 2.45449]
-88.38647 (165.457) [-0.53420]
5654.103 (2502.58) [ 2.25931]
R-squared Adj. R-squared Sum sq. resids S.E. equation F-statistic Log likelihood Akaike AIC Schwarz SC Mean dependent S.D. dependent
0.494665 0.300305 2.27E+09 9343.785 2.545100 -384.2448 21.36458 21.84351 5196.048 11170.39
0.292128 0.019869 43574003 1294.575 1.072978 -311.1132 17.41152 17.89045 -21.42703 1307.630
0.469003 0.264774 2.68E+09 10161.35 2.296453 -387.3484 21.53234 22.01127 2315.762 11850.62
0.462553 0.255843 10068491 622.2939 2.237686 -284.0098 15.94648 16.42540 96.85649 721.3784
0.472976 0.270274 2.30E+09 9412.370 2.333357 -384.5154 21.37921 21.85813 2945.994 11018.41
Determinant Residual Covariance Log Likelihood (d.f. adjusted) Akaike Information Criteria Schwarz Criteria
Skripsi
2.03E+35 -1766.513 98.46017 100.8548
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 7 Hasil Uji Impulse Respon
Skripsi
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8 Hasil Uji Variance Decomposition Variance Decomposition of D(RER): Period
S.E.
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
622.2939 671.2043 763.3341 816.0322 825.8764 836.7784 839.2264 842.1749 842.6254 843.7017
3.830643 9.896897 9.198833 11.99469 12.54205 13.43807 13.36176 13.30222 13.31499 13.40530
0.048658 1.938903 2.358328 2.208796 2.407434 2.599753 2.586457 2.669304 2.674669 2.681213
0.923229 3.125320 22.53488 19.77531 19.80692 20.27557 20.33534 20.19406 20.20924 20.16962
95.19747 83.34404 64.59660 64.58505 63.13215 61.59494 61.61663 61.22666 61.16136 61.06644
0.000000 1.694843 1.311364 1.436155 2.111438 2.091663 2.099818 2.607753 2.639737 2.677430
Variance Decomposition of D(X): Period
S.E.
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9412.370 10901.69 12136.47 12590.07 12777.48 12859.68 12969.58 12996.55 13025.06 13029.21
8.357087 8.019180 22.63356 21.16540 21.53026 21.54216 22.30150 22.33013 22.25767 22.24502
6.116999 4.687426 4.735388 4.414047 4.434973 4.511838 4.467639 4.512698 4.507557 4.507429
33.85624 29.83131 25.81317 30.89559 30.01179 29.64069 29.47346 29.57114 29.49304 29.47679
4.292227 21.94962 18.12049 16.85736 16.62784 16.44137 16.22699 16.16883 16.14527 16.14283
47.37744 35.51246 28.69740 26.66760 27.39513 27.86395 27.53041 27.41720 27.59646 27.62793
Variance Decomposition of D(M):
Skripsi
Period
S.E.
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10161.35 12187.59 13227.13 13653.82 13813.30 13940.48 13999.02 14018.18 14041.59 14045.31
10.50730 7.622980 15.14941 14.41810 14.49897 14.37983 14.70801 14.78756 14.73833 14.73120
1.723057 1.203423 1.059383 1.568184 1.974833 2.309564 2.290291 2.309820 2.315520 2.314795
87.76964 66.91511 56.81169 58.59162 57.24879 56.21372 56.04326 55.93423 55.79233 55.77801
0.000000 23.79334 24.02767 22.59268 23.32823 23.21654 23.05325 23.05975 23.05633 23.04768
0.000000 0.465148 2.951850 2.829417 2.949179 3.880347 3.905186 3.908641 4.097487 4.128315
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Variance Decomposition of D(I): Period
S.E.
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1294.575 1493.352 1524.016 1531.513 1542.103 1543.142 1546.191 1546.762 1547.865 1548.311
1.131751 5.602706 6.575364 6.712089 7.119529 7.135866 7.169208 7.164079 7.247324 7.260096
98.86825 84.91235 82.57173 82.22315 81.10506 81.01467 80.70694 80.65826 80.57811 80.53351
0.000000 0.144231 0.165952 0.477081 0.623046 0.652165 0.682212 0.681709 0.684966 0.717626
0.000000 9.105038 9.792621 9.701140 9.788855 9.789701 9.776007 9.825315 9.814922 9.815050
0.000000 0.235675 0.894329 0.886544 1.363513 1.407598 1.665630 1.670635 1.674674 1.673715
Variance Decomposition of D(GDP):
Skripsi
Period
S.E.
D(GDP)
D(I)
D(M)
D(RER)
D(X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9343.785 11210.50 12240.44 12605.92 12965.75 13165.91 13214.04 13254.33 13274.92 13299.11
100.0000 88.63303 75.27771 71.04163 71.16993 70.78229 70.30216 69.91246 69.89986 69.86026
0.000000 0.042034 1.113340 4.088837 5.138810 5.015137 4.978726 4.978632 5.028739 5.051425
0.000000 4.685139 9.524945 9.075867 8.709772 9.556685 9.781562 9.722959 9.706404 9.752108
0.000000 2.473635 2.422256 3.044779 2.904320 2.871666 2.861241 2.843980 2.859933 2.853360
0.000000 4.166161 11.66175 12.74889 12.07717 11.77423 12.07631 12.54197 12.50506 12.48285
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH...
MARIAM RIZKI UKHFUANNI