PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI MAHASISWA TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA
Wenie Yunika Dra. Endang Masitoh W, M.Si, Akt, CA Yuli Chomsatu, SE, M.Si, Akt, CA Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Batik Surakarta
[email protected] 081548315585 Abstract This research aims to examine the influence of ethics content in financial accounting course and student achievement towards student’s ethical perception. The data were collected from the questionnaire distributed to the respondents. Random sampling were employed in this research. Sample and population are accounting students of faculty of economic UNIBA who have taken or is taking Lab Akt II (auditing) course. This research employs multiple linaer regression method using SPSS 17 to analyze the data to determine the relationship between variables both partially and simultaneously. The result shows that ethics content in financial accounting course variable partially gives significant effect towards ethical perception, with the result of the significance t Test isless than 0.05. On the other hand, student achievement variable gives no significant effect due to the t Test result of more than 0.05. Both variables, however, affect simultaneously student’s ethical perception. It is proven by the result of significance F-test statistic 0.000<0.05. Keywords : Student, Accounting, Ethics, Achievement, Perception
PENDAHULUAN Muatan etika dalam pendidikan akuntansi diharapkan mampu untuk membentuk persepsi etis calon akuntan. Mata kuliah yang mempunyai peluang besar untuk diberi muatan etika secara lebih mendalam adalah kelompok akuntansi keuangan. Pentingnya muatan etika pada kelompok mata kuliah akuntansi keuangan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa masalah kecurangan akuntansi (accounting fraud) banyak dilakukan oleh perusahaan, yang merupakan wadah dimana sebagian besar para sarjana akuntansi bekerja. (Utami dan Indriawati : 2006). Mata kuliah akuntansi keuangan memuat unsur-unsur laporan keuangan, dimana laporan keuangan dibutuhkan penggunanya untuk mendapatkan informasi sebagai dasar menentukan keputusan. Persepsi mahasiswa akuntansi menyangkut penyusunan laporan keuangan diharapkan dapat menitikberatkan pada kebutuhan dari pengguna laporan keuangan sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap profesi akuntan. Penelitian Sari (2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian muatan etikadalam pendidikan akuntansi dengan persepsi etika mahasiswa yangdiproksikan dengan pemahaman akuntansi keuangan dan etika dalamsebuah profesi. Pemberian muatan etika dalam bentuk olah akal, olah rasa, olah batin, danolah SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
115
raga untuk pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, danspiritual dengan cara yang diintegrasikan dalam kurikulum dapatmeningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap isu-isu etika. Didalam penelitian Utami & Indriawati (2006) muatan etika tidak berpengaruh terhadap persepsi etika. Hal ini disebabkan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi persepsi etika, yaitu prestasi mahasiswa.Interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etika, dan mempunyai makna bahwa semakin tinggi prestasi mahasiswa maka semakin besar pengaruh pemberian muatan terhadap persepsi etika. Persepsi etika pada mahasiswa berprestasi lebih baik karena perbedaan pemahaman, mahasiswa berprestasi mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang standar dan teknik akuntansi, sehingga lebih mampu mengidentikasi perilaku etis dan tidak etis. Berdasar pada pertimbangan latar belakang tersebut diatas penulis termotivasi untuk mengkaji aspek etika yang diintegrasikan pada materi perkuliahan dalam hal ini adalah mata kuliah akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa.Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan terhadap persepsi etika mahasiswa. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa secara simultan. Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan pendidikan akuntansi mengenai muatan etika yang ada pada mata kuliah program studi akuntansi.
2. Memberikan motivasi kepada dosen dan mahasiswa akuntansi agar dapat menjalankan profesi akuntansi secara berkualitas dan beretika, serta lebih berperan aktif dalam mengkaji isu-isu etika dalam pengajaran akuntansi.
TINJAUAN PUSTAKA Etika Etika dalam pengertiannya sering disama artikan dengan moral. Moral berasal dari bahasa Latin moralia, kata sifat dari mos (adat istiadat) dan mores (perilaku). Sedangkan etika berasal dari kata Yunani ethikos, kata sifat dari ethos (perilaku). Makna kata etika dan moral memang sinonim, namun menurut Siagian (1996) antara keduanya mempunyai nuansa konsep yang berbeda. Moral atau moralitas biasanya dikaitkan dengan tindakan seseorang yang benar atau salah. Sedangkan etika ialah studi tentang tindakan moral atau sistem atau kode berperilaku yang mengikutinya. Etika sebagai bidang studi menentukan
116
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
standar untuk membedakan antara karakter yang baik dan tidak baik atau dengan kata lain etika adalah merupakan studi normatif tentang berbagai prinsip yang mendasari tipe-tipe tindakan manusia. Etika merupakan peraturan-peraturan yang dirancang untuk mempertahankansuatu profesi pada tingkat yang bermartabat, mengarahkan anggota profesi dalam hubungannya satu dengan yang lain, dan memastikan kepada publik bahwa profesi akan mempertahankan tingkat kerja yang tinggi. Titik tolak yang baik untuk mempertimbangkan etika adalah dengan memeriksa konteks di mana sebagian persoalan etis muncul terhadap hubungan diantara orang-orang. Setiap hubungan diantara dua atau lebih individu menyertakan di dalamnya ekspektasi pihak-pihak yang terlibat. (Simamora, 2002:44) Etika (ethic) berkaitan dengan konsep teori rasio tentang nilai-nilai etisdalam hubungan antar manusia meliputi kebenaran, keadilan, kebebasan, kejujuran, dan cinta kasih. Etika kerja merupakan teori tentang apa, mengapa, dan bagaimana seseorang seharusnya bekerja agar menjadi manusia yang baik. Etika bersifat konseptual teoritik rasional, etika kerja selalu mengacu padanilai-nilai etis yang menghargai dan meningkatkan harkat juga martabat manusia sebagai manusia (Andrias Harefa dalam Amilia Septi, 2008:20). Prestasi Program Studi S1 Akuntansi merupakan program studi yang menghasilkan sarjana akuntansi yang siap menjadi akuntan profesional dan kompeten berdasarkan wawasan berpikir manajerial. Para mahasiswa dibekali dengan ketrampilan, pengetahuan, dan karakter agar menjadi sarjana yang siap untuk menjadi akuntan yang kompeten di era globalisasi. Selain itu, mereka perlu dibekali kemampuan untuk melakukan penelitian yang akan dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu atau secara khusus mencapai jenjang yang lebih tinggi. Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian (Hadi, 2012). Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Dalam buku panduan akademik Universitas Islam Batik Surakarta tahun 2010-2011, menjelaskan bahwa Indeks Prestasi (IP) adalah kuantifikasi dari nilai dari nilai yang dicapai mahasiswa dengan menggunakan skala lima dengan bobot A=4.0 ; B=3.0 ; C=2.0 ; D=1.0 ; E=0.0. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu satuan waktu tertentu yang merupakan rata-rata tertimbang dari capaian IP mata kuliah dikalikan bobot kredit masing-masing mata kuliah dibagi keseluruhan (total) kredit yang ditempuh pada satuan waktu tertentu.
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
117
Persepsi Persepsi adalah suatu proses pemberian arti kepada stimulasi untuk menafsirkan atau memahami dunia sekitarnya dengan cara mengoleksi dan mengorganisir masukan sertamenginterpretasikannya. Ikhsan (2010:93) dalam Nurlan,2011 menjelaskan bahwa persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau mengimplementasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan sebenarnya. Pada kenyataannya, setiap orang memiliki persepsi sendiri atas suatu kejadian dan uraian kenyataan seseorang mungkin jauh berbeda dengan orang yang lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), persepsi merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Sedangkan Matlin (1998) dalam Sudaryanti (2001) dan diadaptasi oleh Frederich dan Lindawati (2004), mendefinisikan persepsi secara lebih luas, yaitu : sebagai suatu proses yang melibatkan pengetahuanpengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterpretasikan kombinasi faktor dunia luar (stimulus visual) dan diri kita sendiri (pengetahuan-pengetahuan sebelumnya).Kemampuan manusia untuk mengetahui secara analitik, dapat diurai sebagai berikut (Herman 2001: 186): 1) Kemampuan kognitif, adalah kemampuan untuk mengetahui (dalam arti mengerti, memahami, menghayati) dan mengingat apa yang diketahuinya. Landasan kognitif adalah rasio atau akal. 2) Kemampuan afektif, adalah kemampuan untuk merasakan tentang apa yang diketahuinya, yaitu rasa cinta atau benci, rasa indah atau buruk. Dengan rasa inilah manusia menjadi manusiawi atau bermoral. Di sini rasa tidak mempunyai patokan yang pasti seperti rasio. 3) Kemampuan konatif, kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan itu. Konasi adalah will atau karsa (kemauan, keinginan, hasrat) ialah daya dorong untuk mencapai (atau menjauhi) apa yang didiktekan oleh rasa. Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi Masuknya aspek etika dalam pengajaran akuntansi khususnya mata kuliah akuntansi keuangan, dapat membantu tingkat sensitifitas mahasiswa terhadap pembentukan moral judgement dan moral preception dengan menyajikan secara langsung topik - topik yang berkaitan dengan masalah etika yang terjadi untuk dikaji dan dibahas. Masalah teknik pengajaran dihadapkan pada beberapa pilihan yaitu: 1) Diberikan tutorial dengan sistem satu arah, 2) Kasus dan diskusi, dan 3) Simulasi/ role playing. Cara pertama pada umumnya dirasa kurang efektif, teknik yang dianggap efektif adalah dengan diskusi dan simulasi. Untuk membahas kasus dengan teknik diskusi diperlukan persiapan yang matang,
118
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
dan pemilihan kasus yang relevan. Beberapa langkah yang dapat digunakan dalam mempersiapkan pengajaran kasus etika adalah sebagai berikut (Langenderfer and Rockness 1989): 1) Select a case with an ethical dilemma that is relevant to the accounting issues being discussed in class. 2) Distribute copies of short cases (one or two pages) at the start of discussion. 3) In discussing the case in the class, raise the following questions and issues, 1)What are the fact of the case, 2) What are the ethics issues in the case 3) What are the norms, principles, and value related to the case, 4)What are alternative courses of action, 5) What is the best course of action that consistent with the norms, principles, and value identified in 3), 6) What are the concequences of each possible course of action, 7) What is decision. 4) Conclude the case by summarizing the different point of view. Jika tahap tersebut di atas dapat direalisasikan maka tujuan pengajaran etika diharapkan dapat tercapai. Pengajaran akuntansi keuangan meliputi beberapa mata kuliah yang disampaikan dosen kepada mahasiswa, seperti yang ada pada penelitian Sari, 2012 menyebutkan beberapa mata kuliah yang didalamnya memuat muatan etika diantaranya adalah Etika Bisnis dan Profesi, Metodologi Penelitian, Akuntansi internasional, dan Teori Akuntansi Syari’ah. Hubungan Variabel Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi Keuangan terhadap Persepsi Etika Mahasiswa Menurut Haas (2005) yang dilakukan untuk mengetahui pemberian muatan etika pada mata kuliah pengantar akuntansi keuangan pada Universitas Negeri dan Swasta di New York, yang meliputi 44 program studi akuntansi mengungkapkan bahwa: (1) rata-rata waktu yang digunakan untuk membahas isu etika adalah 3,7 jam per semester untuk 3 jam perkuliahan per minggu, (2) jumlah program studi yang sudah memasukkan muatan etika dalam perkuliahan pengantar akuntansi sebanyak 66%, (3) beberapa responden memasukkan isu etika pada mata kuliah intermediate accounting, auditing, tax, cost accounting, dan advance accounting. Terdapatnya isu-isu etika yang dimasukkan dalam pelajaran akuntansi keuangan melatih mahasiswa untuk membentuk persepsinya dalam memandang suatu kasus, maka hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini adalah: H1:
Muatan etika yang terkandung dalam pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap persepsi etika mahasiswa
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
119
Hubungan Variabel Prestasi Mahasiswa terhadap Persepsi Etika Mahasiswa Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitifdan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian (Hadi,2012). Penelitian Utami dan Indriawati (2006) dari hasil penelitian menunjukkan muatan etika tidak berpengaruh terhadap persepsi etika, hal ini disebabkan faktor lain yang ikut mempengaruhi yaitu prestasi mahasiswa. Oleh sebab itu, penelitiingin mengetahui apakah hal tersebut dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Sehingga diperoleh hipotesis sebagai berikut: H2:
Terdapat hubungan antara prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa
Hubungan Variabel Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi Keuangan dan Prestasi Mahasiswa terhadap Persepsi Etika Mahasiswa. Utami dan Indriawati (2006) dalam kesimpulannya menyatakan bahwa interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi prestasi mahasiswa maka semakin besar pengaruh pemberian muatan terhadap persepsi etika. Persepsi etika pada mahasiswa berprestasi lebih baik karena mahasiswa berprestasi mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang standar dan teknik akuntansi, sehingga lebih mampu mengidentikasi perilaku etis dan tidak etis.Sehingga hipotesis yang akan diuji berikutnya adalah: H3: Terdapat pengaruh interaksi antara muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa secara simultan.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dikuantifikasikan. Penelitian kuantitatif yang dikuantifikasikan adalah dimana penelitian ini menggunakan data primer yang sumbernya berasal dari responden, responden mengisi kuesioner yang disebarkan oleh peneliti, kemudian dari data yang diperoleh akan dilakukan pengujian data statistik menggunakan SPSS.
Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusidan penyebaran kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNIBA yang telah atau sedang menempuh Lab Akt II (Auditing).
120
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
Populasi dan Sampel Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009:215) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Batik Surakarta yang telah atau sedang menempuh mata kuliah Lab Akt II (Auditing). Mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Lab Akt II diasumsikan telah menempuh mata kuliah AKM, AKL serta mata kuliah Pengauditan. Menurut buku pedoman kademik UNIBA (2010-2011) mahasiswa yang masuk kedalam populasi adalah mereka yang telah atau sedang menempuh semester 6 atau mahasiswa angkatan 2011 dan sebelumnya. Dari data mahasiswa FE Akuntansi UNIBA tercatat untuk angkatan 2011/2012 sejumlah 89 orang mahasiswa dan angkatan 2010-2011 tercatat mahasiswa sejumlah 83 orang baik mahasiswa reguler dan pindahan, sehingga jumlah keseluruhan mahasiswa adalah 171 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sebanyak 60 mahasiswa, metode ini sesuai pendapat Prof. Dr. Sugiyono (2009:120). Uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika
diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30 s/d 60 sesuai penelitiannya Champion (1981) dalam Uji Sampling Hasan Mustofa, 2000. Metode AnalisisData 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujiannya dengan Pearson Correlationyang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara muatan etika dalam akuntansi keuangan, prestasi mahasiswa dan persepsi etika mahasiswa dan melakukan pengujian signifikasi dengan dua sisi (two tailed) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak antara variabel-variabel tersebut (Priyatno, 2010). Syarat yang digunakan untuk menentukan validitas setiap item pertanyaan dengan Pearson Correlation adalah jika suatu instrumen korelasi lebih besar dari r kritis 0,05 maka dinyatakan valid, jika kurang dari 0,05 maka poin instrumen yang r korelasinya kurang dari 0,05 tidak valid. b. Uji Reliabilitas Analisis ini banyak digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang menggunakan skala, kuesioner, angket apakah alat ukur tersebut akan tetap mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Pada penelitian ini digunakan teknik Croncbach’s Alphadimana untuk mengetahui konsistensi alat ukur dan melakukan analisis Corrected Item Total untuk mengetahui apakah tiap-tiap item valid atau tidak. Reliabilitas yang baik jika memiliki Croncbach’s Alpha >0,60 (Prayitno,2008) dalam (Kristian, 2014).
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
121
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini akan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk menguji normalitas residual. Apabila diperoleh nilai signifikasi (Asymp Sig) lebih besar dari 0,05 maka distribusi variabel normal, tetapi jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi variabel tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antar variabel independen pada suatu model regresi. Bisa dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance<0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. c. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk mengetahui adatidaknya autokorelasi antara variabel yang digunakan, pengukurannya menggunakan Durbin-Watson d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk
mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Scatterplotdengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi. Kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika ada pola yang tidak jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. UjiHipotesis Pengujian hipotesis peneliti menggunakan: a. Analisis regresi berganda b. Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masingmasing independen terhadap variabel dependen, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Demikian pula
122
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dan hipotesis diterima. c. UjiStatistik Fisher (F) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan prestasi mahasiwa terhadap satu variabel dependen, yaitu: persepsi etika mahasiswa.Uji F digunakan untuk mengetahui secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
4. Koefisien Determinan (R²) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu muatan etika dalam Pengajaran Akuntansi Keuangan dan Prestasi Mahasiswa menjelaskan variabel dependen, yaitu Persepsi Etika Mahasiswa. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R2, memiliki range antara 0 sampai 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen, diukur dengan koefisien korelasi (R). Jika angka R diatas 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya, jika angka R di bawah 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah.
PEMBAHASAN Gambaran Umum Data Penelitian Universitas Islam Batik Surakarta Universitas Islam Batik Surakarta dengan alamat Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta adalah Perguruan Tinggi swasta di Surakarta , yang berdiri pada tahun 1983. Adapun Fakultas, Jurusan dan Program Studi adalah sebagai Hukum, Ekonomi, Pertanian. Universitas Islam Batik Surakarta juga membuka Program Pasca Sarjana Manajemen S2/MSi. Adapun dalam aspek Akreditasi semua Program Studi di lingkungan Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta telah terakreditasi oleh BAN-PT. Fakultas Hukum terakreditasi B, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan akuntansi masing-masing terakreditasi B, dan Fakultas Pertanian untuk ProgramStudi Budidaya Pertanian terakreditasi B, serta Program Pasca Sarjana (S2) terakreditasi C.Universitas Islam Batik Surakarta dalam penyelenggaranan pendidikannya memiliki tujuan dari pendidikan UNIBA Surakarta adalah sebagai berikut:
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
123
a. Menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha, mandiri, berkualitas dan memiliki kompetensi berdaya saing global. b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni budaya (IPTEKS) yang berjiwa Islam. c. Mempunyai kompetensi dalam pemberdayaan masyarakat berdasarkan konsep dan metode ilmiah yang berjiwa Islam. d. Meningkatkan kualitas kerjasama yang saling menguntungkan dengan stakeholder.
Mahasiswa Universitas Islam Batik Surakarta Fakultas Ekonomi Akuntansi Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 60 kuesioner kepada mahasiswa Universitas Islam Batik Surakarta yang sudah ditentukan kriterianya terlebih dahulu pada saat penentuan sampel. Dari jumlah mahasiswa akuntansi angkatan 2011 dan 2010 yang berjumlah 171 orang, metode penentuan sampel adalah random sampling. Kuesioner yang kembali sejumlah 60 bendel (100%), sehingga tidak terdapat kuesioner yang tidak kembali ataupun rusak. Sedangkan komposisi responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin adalah sebanyak 38 orang (63,3%) mahasiswa perampuan, dan sisanya 22 orang (36,7%) mahasiswa berjenis kelamin laki-laki.
Hasil Penelitian Hasil Uji InstrumenPenelitian a. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas atas muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan tersebut diatas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,856. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 dimana jika 0,856> 0,60 maka pertanyaan pada kuesioner yang diisi oleh responden tersebut reliabel dan baik untuk digunakan sebagai pengukuran dalam pengumpulan data. Hasil uji reliabilitas atas prestasi mahasiswa tersebut diatas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,918. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 dimana jika 0,918 > 0,60 maka pertanyaan pada kuesioner yang diisi oleh responden tersebut reliabel dan baik untuk digunakan sebagai pengukuran dalam pengumpulan data. Hasil uji reliabilitas atas persepsi etika mahasiswa diatas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,824. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 dimana jika 0,824> 0,60 maka pertanyaan pada kuesioner yang diisi oleh responden tersebut reliabel dan baik untuk digunakan sebagai pengukuran dalam pengumpulan data.
124
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
b. Hasil Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan guna mengetahui kelayakan setiap pertanyaan yang mewakili setiap variabel. Pengujian dengan menggunakan Pearson Correlation, dan diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil uji validitas terhadap muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan tingkat signifikasinya di bawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.Variabel prestasi mahasiswa di dalam uji validitas menunjukkan tingkat singnifikasi 0,000 dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel, ditunjukkan dalam tabel diatas. Hasil uji validitas terhadap persepsi etika mahasiswa pada setiap item menunjukkan signifikasi di bawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan valid.
Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Nilai signifikansi (Asymp Sig) untuk variabel muatan etika dalam akuntansi keuangan adalah 0.181 dan prestasi mahasiswa adalah 0,061. Sedangkan variabel persepsi etika mahasiswa adalah 0,055> dari 0,05 jadi disimpulkan bahwa nilai residual dari masing-masing variabel tersebut terdistribusi dengan baik. b. Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasiluji multikolinearitas di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua variabel yaitu muatan etika dalam akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa adalah 0,786 dimana lebih besar dari 0,1. Nilai VIF dari kedua variabel adalah kurang dari 10 yaitu 1,273 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel dan bisa digunakan dalam penelitian. c. Hasil Uji Autokorelasi Model regresi dikaatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 dan dari output statistik uji autokorelasi diatas nilai DW adalah1,942 maka tidak terdapat autokorelasi. d. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian ada dan tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplots, dibawah ini menjelaskan bahwa titik-titik tidak menunjukkan pola yang jelas, diamana titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antar variabel dan bisa digunakan unuk penelitian. Grafik Scatterplots pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
125
Hasil Uji Hipotesis, Analisa, dan Pembahasan a. Hasil Analisa Regresi Berganda Hasil analisa regresi berganda di atas maka model regresi yang diperoleh sebagai berikut: Y = a +b1X1 + b2X2 + e Y = 82,640 + (-0,995) X1 + (-1.823) X2 + 10,392 Berdasarkan persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) adalah 82,640 yang berarti bahwa jika variabel yang lain dianggap konstan maka variabel persepsi etika mahasiswa akan konstan sebesar 82,640. Koefisien muatan etika dalam akuntansi keuangan adalah -0,995, variabel prestasi mahasiswa adalah -1.823 dan keduanya adalah negatif. Jika diasumsikan variabel yang lain bersifat konstan, maka apabila terjadi peningkatan 1 satuan tidak akanberpengaruh terhadap nilaikonstanpersepsi etika. b. Hasil Uji Statistik t Hipotesis 1 : Pengaruh muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan terhadap persepsi etika mahasiswa. Hasil uji statistik t untuk variabel independen muatan etika dalam akuntansi keuangan diperoleh t hitung sebesar -4,737 . Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Untuk t tabel pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan n-k-1 (60–2–1=57) maka diperoleh t tabel sebesar -2,002. Nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (-4,737 > -2,002) dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan Ho ditolak dan hipotesis diterima bahwa muatan etika dalam akuntansi keuangan berpengaruh terhadap persepsi etika mahasiswa. Muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Lita Permata Sari, 2012,“Pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi terhadap persepsi etika mahasiswa” (Study pada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Brawijaya Malang Angkatan 2009) dengan variabel independen: pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi, variabel dependen: persepsi etika
126
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
mahasiswa, hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pemberian muatan etika dalam pendidikan akuntansi terhadap persepsi etika. Hipotesis 2 : Pengaruh prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa. Hasil uji statistik t untuk variabel independen prestasi mahasiswa diperoleh t hitung sebesar -0,692. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,492. Untuk t tabel pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan n-k-1 (60-2-1=57) maka diperoleh t tabel sebesar -2,002. Nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel (-0,692 < -2,002) dan signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan Ho diterima bahwa prestasi mahasiswa tidak berpengaruh terhadap persepsi etika mahasiswa dan hipotesis ditolak. Berdasarkan analisis diatas menunjukkan bahwa variabel prestasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi mahasiswa. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Utami dan Indriawati (2006) dalam kesimpulannya menyatakan bahwa interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika. Jadi baik buruknya nilai IPK mahasiswa tidak menjadi ukuran akan baik pula persepsi etika yang dimilikinya. c. Hasil Uji Statistik F Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh antara muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa secara simultan. Berdasarkan hasil uji diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 13,046 dengan signifikansi 0,000. Nilai F tabel yang dilihat dari tabel statistik untuk jumlah data n dan jumlah variabel k (60 – 2 – 1= 57) diperoleh hasil 3,159. Kesimpulan yang dapat diambil adalah F hitung 13,046 > dari F tabel 3,159 dan nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05, maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi muatan etika dalam akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Utami dan Indriawati (2006) dalam kesimpulannya menyatakan bahwa interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika. d. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square adalah 0,290 (29%) maka persentase sumbangan pengaruh variabel muatan etika dalam akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa adalah 29% sedangkan sisanya sejumlah 71% dipengaruhi oleh faktor atauvariabel yang lain. Nilai R2 menunjukkan 0,314 (31,4%) maka dapat disimpulkan bahwa analisis model yang digunakan adalah baik karena angka tersebut mendekati angka 1. Selain variabel muatan etika dalam pengajaran akuntansi dan prestasi mahasiswa, persepsi mahasiswa dapat dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain, seperti dalam penelitian sebelumnya yang diungkapkan Lidya, 2012 yang berjudul “Dampak muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
127
dan audit terhadap persepsi etika mahasiswa yang di moderasi oleh kecerdasan kognisi dan kecerdasan emosional: Studi eksperimen semu” menyatakan dalam kesimppulannya bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Jadi masih banyak variabel-variabel lain yang memiliki potensi pengaruh terhadap persepsi etika mahasiswa selain yang telah diungkapkan penulis diatas.
PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa muatan etika dalam akuntansi keuangan diperoleh berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa, sedangkan prestasi mahasiswa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Hal ini dimungkinkan adanya variabel lain yang berpengaruh seperti jenis kelamin atau kecerdasan emosional. Namun interaksi muatan etika dan prestasi berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Adanya pemberian muatan etika dalam pengajaran/mata kuliah dapat meningkatkan sensitifitas mahasiswa terhadap isu-isu etika yang berkembang. Mahasiswa dituntut lebih sensitif terhadap isu-isu etika yang berkembang pada dewasa ini untuk meningkatkan nilai kebaikan dalam pembentukan persepsi etikanya. Persepsi etika mahasiswa adalah penting karena dimasa yang akan datang mereka adalah calon akuntan yang akan menerapkan disiplin ilmu akuntansi dalam pekerjaan mereka. Permasalahan etika pada saat ini menjadi penting setelah adanya pengungkapan laporan oleh akuntan diragukan kredibilitasnya setelah adanya kasus Enron (2001).
Keterbatasan Penelitian Penulis merasa dalam penyusunan penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan seperti variabel yang digunakan masih belum mewakili pengungkapan hal-hal yang mempengaruhi persepsi etika mahasiswa. Variabel lain seperti jenis kelamin, kecerdasan emosional, muatan etika pada mata kuliah lain belum digunakan dalam penelitian ini. lingkup penelitian ini hanya berada dalam satu lingkungan pengajaran.
Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, peneliti menyarankan agar penelitian berikutnya memasukkan variabel yang lain seperti jenis kelamin, kecerdasan emosional, muatan etika pada mata kuliah lain. Selain itu, penelitian selanjutnya dianjurkan untuk memperluas lingkup penelitiannya. Karena pemberian muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan meningkatkan sensitifitas mahasiswa terhadap isu-isu etika, maka sebaiknya pengintegritasan muatan etika dapat ditingkatkan lagi baik dalam pengajaran ataupun intesifitasnya pada mata kuliah inti akuntansi.
128
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
DAFTAR PUSTAKA Agustina , Lidya.2012. Dampak muatan etika dalam Pengajaran akuntansi keuangan dan audit terhadap persepsi etika mahasiswayang dimoderasi oleh kecerdasan kognisi dan kecerdasan emosional: Studi eksperimen semu. Dosen Universitas Kristen Maraanatha: Bandung Jurnal Ak.Vol4.No.1Mei 2012:22-23 Anonim. 2008. Standar Pendidikan Internasional IFAC. www.iaiglobal.or.id. Anwar & Amarullah, Fitriany. 2006. Perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, januari-Juni 2006, Vol.3,No.1,pp.107-126 Clikeman, P.M dan Steven L. Henning.2000. The Socialization of Undergraduate Accounting Students, Issues in Accounting Education, February.Vol.15, No.1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Frederich O.L. dan Lindawati. 2004. Manajemen Laba dalam Persepsi Etis Akuntan di Pulau Jawa. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi,Vol. 4 no.1, Okt : 1-26. Ghozali, Imam H. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS” cetakan ke empat”. BP Universitas Dipenogoro, Semarang, 2009. Hadi, S.P. 2012. Peraturan Rektor Universitas Diponegoro No.209/PER/UN7/2012.Semarang. Universitas Diponegoro Hass, Amy. 2005. Now is the Time for Ethics in Education. CPA Journal. June, Vol.75:66-68. Kristian, Agung Jeki. 2014. Pengaruh Manfaat Dan Kemudahan Fasilitas E-Spt Ppn Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Membayar Pajak. Universitas Islam Batik Surakarta. Langendefer, H.Q dan Rockness.J.W. 1989.Integrating ethics into accounting curriculum: Issues, Problem, and Solution. Issues Accounting Education, hal 58-80 Loeb, S.E. 1989. Teaching Students Accounting Ethics: Some crucial Issues: Issues Accounting Education, hal 316 – 329. Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Edisi 2. Jakarta: SalembaEmpat. Ludigdo, U. 1999. “Pengaruh Gender Terhadap Etika Bisnis: Studi Atas Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi”.
Makalah disajikan dalam simposium Nasional akuntansi II. Malang,
September. Ludigdo, U. dan M. Machfoedz. 1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa tentang Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2, No.1, hal 1-19. Matlin, M.W. 1998. Cognitions. 4th Edition. Harcourt Brace College Publishers. Nurlan, Andi Besse.2011. “ Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Jurusan Akuntansi terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia”. Skripsi Universitas Hassanudin. Makassar.
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
129
Priyatno,Dwi.2009. “5 Jam belajar olah Data dengan SPSS 17” Komputer Statistik, Penerbit Andi. Yogyakarta. Sari,Lita Permata.2012.”Pengaruh Muatan Etika dalam Pendidikan Akuntansi terhadap Persepsi Etika Mahasiswa (Studi padamahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang Angkatan 2009)”. Malang. Septi, Amalia. 2008. “Studi presepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesionalisme dosen Akuntansi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi Sarjana di terbitkan, Fakultas ekkonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Siagian . SP . 1996. Etika bisnis, Seri manajemen No 177, PT Pustaka Binaman Pressindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta Uniba Pers. 2010. Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Batik Surakarta 2010. Surakarta Uniba Pers. 2013. Buku Data Mahasiswa Angkatan tahun 2007-2013 Universitas Islam Batik Surakarta. 2013 Utami, W. 2005. Etika Dan Pengembangan Pengajaran Akuntansi. BULLETIN penelitian No.08, hal 112. Utami, W. dan F. Indriawati. 2006. Muatan Etika dalam pengajaran Akuntansi Keuangan dan Dampaknya terhadap Persepsi Etika Mahasiswa : Studi Eksperimen Semu. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX. Ikatan Akuntansi Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik. pp. 1-29. Wulandari dan Sularso. 2002. Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia : Studi Kasus di Surakarta, Perspektif. Vol. 7, No. 2, hal. 71-87.
130
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian