e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ACCOUNT OFFICER AO PADA BANK SWASTA DI SINGARAJA TAHUN 2013 1
Dwija Putri, 1Edi Sujana, 2Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh motivasi kerja dengan kinerja AO pada Bank Swasta di Singaraja, (2) mengetahui pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja AO pada Bank Swasta di Singaraja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian berjumlah 73 orang, begitu pula dengan sampel yang digunakan berjumlah 73 responden. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan dianalisis dengan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dimana koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,279. Motivasi kerja karyawan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja karena thitung ttabel yaitu 2,309 1,666 dengan koefisien determinasi 17,00%. (2) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,130. Kepuasan kerja karyawan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja karena thitung ttabel yaitu sebesar 2,198 1,666 dengan koefisien determinasi 17,00%. Kata kunci: pengaruh motivasi dan kepuasan kerja Abstract This study aimed to determine (1) the influence of work motivation with AO performance at Private Bank in Singaraja, (2) determine the influence of job satisfaction with the performance of AO at Private Bank in Singaraja. This research is a descriptive study. The study population numbering 73 peoples, as well as the samples used were 73 respondents. Data were collected by questionnaire and analyzed using multiple linear regression techniques. Results showed (1) that the motivation positive and significant effect on the performance of the employee where the correlation coefficient of 0.279 was obtained. Company employee motivation significantly influence employee performance of the thitung ttabel account officer at private bank in Singaraja because of 2.309 >1.666 17.00 % with a coefficient of determination. (2) job satisfaction has a positive effect on employee performance with a correlation coefficient of 0.130 was obtained. Company employee job satisfaction significantly influence employee thitung ttabel 2the account officer at private bank in Singaraja because 2.198 >1.666 with a coefficient determination of 17.00%. Keywords: influence of motivation and job satisfaction
PENDAHULUAN Banyaknya persaingan kualitas produk, kualitas pelayanan harga dan lainlain haruslah diikuti dengan peningkatan kualitas SDM yang dimiliki. Hal ini disebabkan karena perusahaan
memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan aktifitas usahanya. Hal ini mengakibatkan perusahaan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, karena dalam perbankan saat ini lebih banyak menjual
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) produk peminjaman kredit kepada nasabah, maka perusahaan perbankkan haruslah memperhatikan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah bagian account officer AO. Account officer adalah orang yang bertugas mencari nasabah yang layak sesuai kriteria peraturan Bank. Karena pentingnya masalah SDM dalam penjualan produk kredit dari perbankkan, sehingga bank berusaha sebaik mungkin mencetak para AO, agar dapat melaksanakan tugas dengan baik,, mengingat banyaknya hal-hal yang harus dipertimbangkan seorang account officer dalam mencari nasabah. Adapun tugas-tugas yang biasanya di lakukan sebagai account officer adalah memasarkan kredit, membuat analisis kredit termasuk analisis keuangan. Agar nantinya bisa diperkirakan berapa jumlah kredit yang bisa dicairkan. Dengan adanya tugas-tugas tersebut, biasanya orang-orang yang bekerja sebagai account officer adalah orang akuntansi karena orang akuntansi salah satu yang mengerti tentang ketentuan dalam pemberian kredit dan menganalisa keuangan atau usaha dari nasabah. Sehingga tidak sembarangan orang bisa dijadikan sebagai account officer. Jadi perusahaan harus memperhatikan kinerja dari account officer tersebut. Untuk mengetahui kinerja dari karyawan untuk perusahaan dapat dilihat dari motivasi dari perusahaan kepada karyawan dan dilhat dari kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, dalam hal ini adalah account officer. Karena kinerja karyawan merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena bukan hal yang mudah untuk mencapai kinerja yang baik yang terus meningkat dari waktu ke waktu ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam penulisan skripsi ini, akan dibahas lebih dalam mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja Account Officer. Motivasi berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan Susilo Martoyo, 2000 dapat juga dikatakan bahwa motivasi
adalah faktor yang mendorong orang untuk mencapai kinerja yang baik. Dari pemaparan tersebut bisa dibuat hipotesis, yaitu H1= Semakin besar motivasi yang diperoleh maka kinerja karyawan akan semakin baik. Pentingnya motivasi karena menyebabkana menyalurkan dan mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan karena AO adalah ujung tombak bagi Bank dalam kegiatan penjualan kredit. Dan kepuasan kerja juga menjadi salah satu faktor penting yang harus di perhatikan dalam perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang baik., Karena perusahaan harus bisa menjaga aset berharga yang dimilikinya dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas agar mereka tidak beralih kerja ke perusahaan lain yang dinilai lebih bisa memberikan keuntungan dan kenyamanan bagi mereka. Dari pemaparan tersebut dapat dibuat hipotesis, yaitu H2= Semakin tinggi kepuasan kerja yang diperoleh maka kinerja yang dihasilkan akan semakin baik. Masalah tersebut masih banyak terjadi, tidak terkecuali pada bank swasta yang ada di Singaraja Sebagai bank swasta yang bersaing dengan Bank Persero (BUMN) berusaha menjaga loyalitas nasabahnya dengan cara mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya. Tuntukan kerja yang tinggi seharusnya juga diimbangi oleh perusahaan dengan memberikan faktor-faktor yang mendukung kepuasan karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas. Motivasi yang merupakan suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhii tujuan tertentu, perlu dilakukan pengkajian terhadap pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja yang merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka, juga perlu dikaji apakah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) kepuasan kerja juga mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu di kaji lebih mendalam lagi mengenai bagaiman pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja AO. Apakah motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, dan apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja Hal ini sangat penting untuk diketahui agar nantinya perbankan bisa menjadikannya sebagai salah satu acuan dalam kemajuan perusahaan dalam menjual kredit yang dilakukan oleh AO.
METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian yang akan dilakukan mengambil lokasi pada bank swasta yang ada di Singaraja, yaitu (1) PT. Bank Central Asia , Tbk (BCA); (2) PT Bank CIMB Niaga, Tbk; (3) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk; (4) PT Bank Internasional Indonesia, Tbk; (5) PT Bank Mega , Tbk; (6) PT Bank Sinar Mas, Tbk; (7) PT Bank Syariah Mandiri; (8) PT Bank Syariah Mega Indonesia; (9) PT Bank Pundi Indonesia, Tbk; (10) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk; dan (11) PT Bank ICB Bumiputera,Tbk. Subjek dari penelitian ini AO pada bank swasta di Singaraja sedangkan obyek dari penelitian ini adalah pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja AO. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Data Primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh responden. (2) Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder
berupa jumlah karyawan, tingkat absensi, dan profil perusahaan. Jenis data dalam penelitian ini adalah, (1) Data Kuantitatif, data yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang dikuantitatifkan seperti jumlah AO, dan skor tanggapan kuisioner dari AO yang ingin diteliti. (2) Data Kualitatif, data yang tidak berupa angka-angka seperti, gambaran umum mengenai bank dan AO. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Wawancara. Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner. (2) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Populasi dan sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan data dari variabel yang diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999). Populasi penelitian ini adalah bank swasta yang ada di Singaraja. Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 1999). Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan keadaan populasi secara maksimal. Penentuan jumlah sampel dapat dihitung dari populasi tertentu yang sudah diketahui jumlahnya. Menurut rumus
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Yamane (Ferdinand, 2006) adalah sebagai berikut.
(1)
Tabel 1.1 Populasi Bank Swasta di Singaraja NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Bank PT. Bank Central Asia , Tbk (BCA) PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Danamon Indonesia, Tbk PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank Mega , Tbk PT Bank Sinar Mas, Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Pundi Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk PT Bank ICB Bumiputera,Tbk Jumlah Sumber: Data Primer Diolah,2013 Berdasarkan data yang ada, sampel yang dapat digunakan adalah sebanyak 73 orang. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh populasi karena populasi kurang dari 100 orang. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut (Ghozali,2006). Metode yang akan digunakan dalam uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan fasilitas SPSS, yaitu koefisien Crombach’s Alpha. Menurut Ghozali (2005: 72) menyatakan suatu daftar pertanyaan dikatakan reliable jika nilai Crombach’s > dari 0,60. Semua perhitungan untuk uji validitas dan
Jumlah AO 6 5 5 4 3 10 3 2 16 15 3 73
reliabilitas instrumen akan dilakukan di bank swasta kepada AO dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan sebanyak 73 lembar langsung kepada AO yang ada pada bank swasta di Singaraja. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Analisi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: (2) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji instrumen yang dilakukan diperoleh hasil yang ditunjukkan pada tabel berikut. Setelah mendapat hasil skor dari jawaban smua pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel motivasi, maka bisa dihitung persentase dari jumlah jawaban seluruh responden untuk masing-masing kategori jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 1.2 Persentase Jawaban Responden Per Kategori untuk Kuesioner Motivasi Kategori Jumlah Jawaban Jawaban 1 0 2 13 3 23 4 58 5 90 6 184 7 70 Jumlah 438 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat kita dilihat persentase jawaban dari masing_masing kategori. Pada kategori 1 memiliki persentase sebanyak 0%, pada kategori jawaban 2 memiliki persentase sebanyak 1,10%. Pada kategori jawaban 3 memiliki persentase sebanyak 2,91%. Kategori jawaban 4 memiliki persentase sebanyak 9,78%. Kategori jawaban 5 memiliki persentase 18,98%. Untuk kategori jawaban 6 memiliki persentase sebanyak
Total bobot Jawaban 0 26 69 232 450 1104 490 2371
Persentase Jawaban 0 1,10 2,91 9,78 18,98 46,56 20,67 100
46,56%. Sedangkan untuk kategori jawaban 7 memiliki persentase sebanyak 20,67%. Kepuasan Kerja Setelah mendapat hasil skor dari jawaban smua pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel kepuasan kerja, maka bisa dihitung persentase dari jumlah jawaban seluruh responden untuk masing-masing kategori jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut.
Tabel 1.3 Persentase Jawaban Responden Per Kategori untuk Kuesioner Kepuasan Kerja Kategori Jumlah Jawaban Jawaban 1 0 2 14 3 58 4 224 5 261 6 136 7 37 Jumlah 730 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita dilihat persentase jawaban dari masing_masing kategori. Pada kategori 1 memiliki persentase sebanyak 0%, pada kategori jawaban 2 memiliki persentase sebanyak 0,8%. Pada kategori jawaban 3 memiliki persentase sebanyak 5%. Kategori jawaban 4 memiliki persentase sebanyak 25,76%. Kategori jawaban 5 memiliki persentase 37,52%. Untuk kategori jawaban 6 memiliki persentase sebanyak
Total bobot Jawaban 0 28 174 896 1305 816 259 3478
Persentase Jawaban 0 0,8 5,00 25,76 37,52 23,47 7,45 100
23,47%. Sedangkan untuk kategori jawaban 7 memiliki persentase sebanyak 7,45%. Kinerja Karyawan Setelah mendapat hasil skor dari jawaban smua pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel kinerja karyawan, maka bisa dihitung persentase dari jumlah jawaban seluruh responden untuk masing-masing kategori jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Tabel 1.4 Persentase Jawaban Responden Per Kategori untuk Kuesioner Kinerja Karyawan Kategori Jumlah Total bobot Persentase Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban 1 0 0 0 2 0 0 0 3 8 24 1 4 149 596 34 5 106 530 30 6 84 504 28 7 18 126 7 Jumlah 365 1780 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita dilihat persentase jawaban dari masing_masing kategori. Pada kategori 1 memiliki persentase sebanyak 0%, pada kategori jawaban 2 memiliki persentase sebanyak 0%. Pada kategori jawaban 3 memiliki persentase sebanyak 1%. Kategori jawaban 4 memiliki persentase sebanyak 34%. Kategori jawaban 5 memiliki persentase 30%. Untuk kategori jawaban 6 memiliki persentase sebanyak 28%. Sedangkan untuk kategori jawaban 7 memiliki persentase sebanyak 7%.
Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan dalam menguji seberapa besar pengaruh Antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja, untuk menghitung pengaruh Antara variable motivasi dengan kepuasan kerja terhadap kinerja. Dengan menggunakan program SPSS versi 19.0 for windows, maka diperoleh hasil seperti pada tabel 4.8
Tabel 1.5 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Konstanta Motivasi Kepuasan Kerja R = 0,412 2 R = 0,170 Adj R 2 = 0,146 F hitung = 7,174 Sig.F = 0,001 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Analisis Koefisien Korelasi Koefisien regresi variabel motivasi X1= 0,279. Variabel motivasi cenderung mempunyai pengaruh yang searah dengan kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi maka akan berdampak semakin tingginya kinerja, demikian pula sebaliknya. Semakin rendah motivasi maka semakin rendah pula kinerja karyawan. Koefisien regresi variabel kepuasan kerja X2= 0,130. Variabel kepuasan kerja
Koefisien Regresi 7,938 0,279 0,130
juga cenderung mempunyai pengaruh yang searah dengan kinerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja maka akan berdampak semakin tingginya kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya. Semakin rendah kepuasan kerja maka semakin rendah pula kinerja karyawan. Konstanta a= 7,938. Peningkatan motivasi dan kepuasan kerja akan diikuti oleh peningkatan kinerja dari karyawan. Peningkatan motivasi dan kepuasan kerja
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) dalam satu-satuan unit akan diikuti dengan peningkatan kinerja sebesar 7,938. Dari uji statistik F (F test) pada tabel 4.8 didapat F hitung sebesar 7,174 dan signifikansi pada 0,001. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel (3,130) dan angka signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain interaksi antara motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Analisis Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel yang diteliti, yaitu antara ariabel bebas motivasi dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat kinerja karyawan account officer pada bank swasta di Singaraja. Besarnya nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada r square yaitu sebesar 17,0% ini berarti bahwa pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja adalah sebesar 17,0% dan sisanya 83% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Uji Hipotesis Uji t Untuk menguji signifikan atau tidak variabel bebas motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t ttest dengan langkah sebagai berikut. (1)
Perumusan Hipotesis. Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: H0 : = 0; berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel indefenden motivasi dan kepuasan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Ha : 0; berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel indevenden motivasi dan kepuasan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. (2) Penentuan statistik tabel. Dalam menentukan tingkat signifikan () yaitu sebesar 5% dan degree of freedom (df)=(73-2-1= 70) untuk menentukan besarnya nilai t tabel sebagai batas daerah penerimaan atau penolakan hipotesis. Sesuai dengan tabel t, besarnya f ;df t5%,70 adalah 1,666. (3) Penentuan thitung. Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan uji t hitung, yaitu membandingkan probabilitas kesalahan t hitung dengan signifikansi yang dapat di tolerir =5%. (4) Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis. Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan diatas adalah sebagai berikut: H0 diterima apabila t hitung t
tabel
. H0 ditolak apabila t hitung t tabel . (5)
Penarikan kesimpulan kriteria penerimaan dan penolakan pipotesis.
Tabel 1.6 Hasil Analisis Secara Parsial Variabel T hitung Probabilitas Motivasi 2,309 0,024 Kepuasan Kerja 2,198 0,031 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat hasil perhitungan yang diperoleh untuk: (1) Variabel motivasi mempunyai t hitung sebesar 1,666 atau 2,309 1,666 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,024 yang lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,050,024. Ini berarti bahwa motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Keterangan Signifikan Signifikan
Arah Positif Positif
karyawan. (2) Variabel kepuasan kerja mempunyai t hitung sebesar 2,198 lebih besar dari t tabel sebesar 1,666 atau 2,198 1,666 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,031 yang lebih kecil dari nilai probabilitas 0,031 atau 0,05 0,031. Ini berarti bahwa kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) menyatakan motivasi dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji F Hipotesis ini mengunakan uji F untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh secara bersama-sama variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan uji F akan dibandingkan probabilitas kesalahan F hitung dengan signifikasi yang dapat ditolerir =5%. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil perhitungan F hitung adalah sebesar 7,174 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,001 atau 0,0500,001 sehingga sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja. PEMBAHASAN Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil pengujian hipotesis di atas, motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka kinerja karyawan akan meningkat atau sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja maka semakin rendah kinerja karyawan. Dari hasil analisis korelasi juga bisa dilihat bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,279 perhitungan pada tabel 4.12. Ini berarti terdapat korelasi yang fositif antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan, sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh. Dengan adanya motivasi yang baik maka akan diperoleh kinerja yang baik pula pula dari karyawan. Motivasi kerja karyawan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja karena t hitung t tabel yaitu sebesar 2,309
1,666 dengan koefisien determinasi 17,00%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Motivasi yang ada dalam diri seseorang merupakan sebagai kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu prilaku guna mencapai tujuan kepuasan diri dari pemberian motivasi, sehingga pimpinan perusahaan harus dapat mengetahui kebutuhan masing-masing karyawan dan apa yang diinginkan, sehingga pimpinan akan dapat mengetahui cara yang tepat dalam memberikan motivasi bagi karyawan. Dilihat dari hasil akhir penelitian ini ditemukan bahwa motivasi kerja karyawan berada pada posisi rendah yaitu sebesar 17,00%. Ini menunjukkan bahwa masih kecilnya motivasi yang diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karena motivasi merupakan dorongan dari dalam (diri sendiri) atau internal tention, hal yang menyebabkan, menyalurkan dan merupakan latar belakang yang melandasi perilaku seseorang. Manusia dalam suatu kegiatan tertentu bukan saja berbeda dalam kemampuannya, namun juga berbeda dalam kemauan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu perusahaan memberikan motivasi yang lebih baik agar kinerja karyawan menjadi lebih baik juga. Motivasi yang sangat diharapkan oleh karyawan pada bagian account officer pada bank swasta yang ada di Singaraja akan dapat mendorong karyawan dalam melakukan pekerjaan sehingga hasil yang akan dicapai dapat sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dari hasil pengujian hipotesis 1 di atas, kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka kinerja karyawan akan meningkat atau sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja maka semakin rendah kinerja karyawan. Dari hasil analisis korelasi juga bisa dilihat bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,130 perhitungan pada tabel 4.12. Ini berarti
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) terdapat korelasi yang positif Antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan, sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh. Dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi maka akan diperoleh kinerja yang baik pula pula dari karyawan. Kepuasan kerja karyawan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja karena t hitung t tabel yaitu sebesar 2,198 1,666 dengan koefisien determinasi 17,00%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Kepuasan kerja yang ada dalam diri seseorang merupakan sebagai kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu prilaku guna mencapai tujuan kepuasan diri dari pemberian kepuasan kerja, sehingga pimpinan perusahaan harus dapat mengetahui kebutuhan masing-masing karyawan dan apa yang diinginkan, sehingga pimpinan akan dapat mengetahui cara yang tepat dalam memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Dilihat dari hasil akhir penelitian ini ditemukan bahwa kepuasan kerja kerja karyawan berada pada posisi rendah yaitu sebesar 17,00%. Ini menunjukkan bahwa masih kecilnya kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu perusahaan memberikan kepuasan kerja yang lebih baik agar kinerja karyawan menjadi lebih baik juga. Karena kepuasan kerja merupakan cermin perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan di tempat kerja maka cenderung lebih efektif daripada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja oleh karyawan pada bagian account officer pada bank swasta yang ada di Singaraja akan dapat mendorong karyawan dalam melakukan pekerjaan sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dibuat, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut (1) Motivasi X1 berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada bagian account officer pada bank swasta di Singaraja. Hasil ini dapat dilihat dari F hitung sebesar 7,174 dengan tingkat signifikasi 0,001 atau 0,0500,001. Pengaruh variable motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 17,00% dan sisanya dipengaruhi oleh variable yang lain diluar penelitian ini. (2) Kepuasan kerja X2 berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada bagian account officer pada bank swasta di Singaraja. Hasil ini dapat dilihat dari t hitung sebesar 2,198 dengan tingkat signifikasi 0,031 atau 0,0500,031. Pengaruh variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 17,00% dan sisanya dipengaruhi oleh variable yang lain diluar penelitian ini. (3) Temuan hasil analisis statistik dari pengolahan data menunjukkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh positf dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian account officer pada bank swasta di Singaraja dengan besarnya pengaruh sebesar 17,00%. Karena dengan memberikan motivasi dan kepuasan kerja yang terpenuhi akan meningkatkan proses kerjanya dengan bekerja bersungguh-sungguh. Motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut. (1) Penelitian ini masih belum sempurna perlu dikaji lebih baik lagi karena masih banyak faktor lain selain motivasi yang mempengaruhi kinerja untuk itu disarankan bagi rekan-rekan yang ingin meneliti factor yang mempengaruhi kinerja untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi. (2) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain (seperti pengetahuan, budaya organisasi, dll), melakukan penyempurnaan kuesioner ini, serta melakukan pemilihan waktu yang tepat ketika menyebar kuesioner. Hal ini dikarenakan agar kuesioner dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) penelitian dapat kembali dikarenakan para calon responden memiliki cukup waktu dalam pengisiannya. DAFTAR PUSTAKA Netania, Emilisa. 2001. Hubungan Antara Job Satisfaction Dengan Organizational Commitment Pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan Yang Dikelola Oleh Perusahaan Asuransi di Jakarta. Jurnal Media Riset Bisnis & Manajemen. Vol. 1 No.3. pp. 229 – 244 Ni Nyoman Novitasari A. 2003. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT. H.M. Sampoerna Tbk Surabaya. Tesis Dipublikasikan, adln.lib.unair.ac.id, Universitas Airlangga. Nuzsep Almigo. 2004. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal PSYCHE. Vol. 1, No. 1, Desember 2004. Prasetyo Utomo. 2006. Analisis Pengaruh Pemberdayaan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Patra Semarang Convention Hotel. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Purwanto dan Wahyuddin. 2007. Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA di Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo. Robbin, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, KontroversiAplikasi. Jilid 2 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prenhallindo. -------, 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. -------, 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sondang, P. Siagian. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke 1 Cetakan Ketiga. PT Bima Aksara, Jakarta. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suharto
dan Budi Cahyono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Vol. 1, No.1, januari 2005: 13-30.