PENGARUH MORDAN SINTESIS DARI LIMBAH KALENG TERHADAP DAYA IKAT DAN LAJU LEPAS ZAT WARNA METHYL VIOLET OLEH SERAT KAIN PENGARUH MORDAN SINTESIS DARI LIMBAH KALENG TERHADAP DAYA IKAT DAN LAJU LEPAS ZAT WARNA METHYL VIOLET OLEH SERAT KAIN Jaslin Ikhsan, Endang Widjajanti LFX, Sunarto Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Jaslin Ikhsan, EndangNo. Widjajanti LFX, Sunarto Jl. Colombo 1 Yogyakarta Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] email: dan
[email protected], Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta email:
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan: daya ikat atau kemampuan maksimal kain Abstrak untuk mengikat zat warna methyl violet (MV), laju lepas zat warna methyl violet oleh kain Penelitian ini bertujuan untuk menentukan: daya ikat atausintesis kemampuan karena pencucian, dan pengaruh penambahan mordan hasil terhadapmaksimal daya ikatkain dan untuk mengikat zat warna methyl violet (MV), laju lepas zat warna methyl violet oleh kain laju lepas tersebut. Kondisi optimum pewarnaan yaitu suhu, pH dan waktu kesetimbangan karena pencucian, danselalu pengaruh penambahan hasil sintesis terhadap daya ikat dan reaksi (waktu kontak) dikendalikan. Datamordan daya ikat dikumpulkan melalui eksperimen laju lepas tersebut. Kondisi optimum pewarnaan yaitu suhu, pH dan waktu kesetimbangan isotherm, dan data laju lepas diperoleh dari eksperimen pelepasan. Eksperimen isotherm reaksi (waktu kontak) selalu dikendalikan. Data daya dikumpulkan eksperimen dilakukan dengan mengukur konsentrasi methyl violetikat yang terikat olehmelalui kain pada berbagai o isotherm, dan data laju lepas diperoleh dari eksperimen pelepasan. Eksperimen C, pH konsentrasi methyl violet yang ditambahkan, pada kondisi optimum, yaitu suhu 30isotherm dilakukan dengankontak mengukur konsentrasi methyl violet yang terikat oleh kain padamengukur berbagai 10 dan waktu 10 menit. Eksperimen pelepasan dilakukan dengan o C, ikat pH konsentrasi pada kondisi optimum, yaitu suhu konsentrasi methyl methyl violet violet yang yang ditambahkan, terlepas dari ikatan kain karena pencucian. Data30daya 10 dan waktu kontak 10 menit. Eksperimen pelepasan dilakukan dengan mengukur dianalisis dengan persamaan Isotherm Langmuir dan Freundlich, sedangkan data laju lepas konsentrasi methyl violet yang terlepas dari ikatan karenaLagergren. pencucian. Data ikat dianalisis dengan menggunakan persamaan lajukainreaksi Hasil daya analisis dianalisis dengan persamaan Isotherm Langmuir dan Freundlich, sedangkan data laju lepas menunjukkan bahwa ikatan terjadi melalui ikatan hidrogen, dan dengan melepaskan proton. dianalisis dengan menggunakan persamaanisotherm laju reaksi Lagergren. analisis Daya ikat direpresentasikan oleh persamaan Freundlich, dimanaHasil penambahan menunjukkan bahwa ikatan terjadi melalui ikatan hidrogen, dan dengan melepaskan proton. 2,45 mordan mempengaruhi daya ikat, dengan tetapan daya ikat k 1 sebesar masing-masing -8 ikat direpresentasikan -8 Daya oleh persamaan isotherm Freundlich, dimana penambahan x 10 dan 1,75 x 10 M MV/g kain untuk ikatan tanpa dan dengan mordan. Penambahan 2,45 mordan juga mempengaruhi daya ikat, denganlaju tetapan daya ikat kpelepasan 1 sebesar masing-masing mordan berpengaruh nyata terhadap lepas, dimana menjadi 2 kali lebih -8 -8 dan 1,75 x 10 M MV/g kain untuk ikatan tanpa dan dengan mordan. Penambahan x 10 lambat. Ini ditunjukkan oleh besarnya tetapan laju reaksi pelepasan yang keduanya mordan nyata terhadap lepas, dimana pelepasan menjadi lebih 2103,039 dan2 kali 1013,958 berorderjuga dua berpengaruh pseudo dengan harga tetapanlaju laju k 2 masing-masing -1Ini ditunjukkan -1 lambat. oleh besarnya tetapan laju reaksi pelepasan yang keduanya g mmol menit . berorder dua pseudo dengan harga tetapan laju k 2 masing-masing 2103,039 dan 1013,958 -1 -1 ikat, laju lepas, methyl violet, persamaan isotherm, persamaan Lagergren Kata kunci: daya menit . g mmol Kata kunci: daya ikat, laju lepas, methyl violet, persamaan isotherm, persamaan Lagergren
Abstract
This study aims to determine: the binding capacity of cloth toward methylene violet (MV) Abstract dye, the rate of releaseof methyl violet from cloth due to washing, and the effect of the This study to determine: binding capacity cloth methylene violet (MV) addition of aims the mordant to the the binding capacity andofthe ratetoward of release. pH, temperature, dye, the rate of releaseof methyl violet from cloth due to washing, and the effect of the and equilibrium time were always maintained in all experiments. Data of binding capacity addition of the mordant to the binding capacity and the rate of release. pH, temperature, were collected by isothem experiments and performed by measuring the concentration of and equilibrium timebywere maintained in all experiments. Data of binding capacity methyl violet bound clothalways at various added-concentrations of methylene violet. Collected were collected by isothem experiments and performed by measuring the concentration of data were analyzed with a Langmuir and Freundlich isotherm equations. Data of release methyl violet bound by cloth at various added-concentrations of methylene violet. Collected rate were collected by mesuring the concentration of free methylene violet dye in solution data analyzed a Langmuir and release Freundlich equations. of release due towere washing as a with function of time. The dataisotherm were analyzed usingData the Lagergren rate were collected by mesuring the concentration of free methylene violet dye in rate equation. The analysis showed that bonding between methylene violet and clothsolution occurs due washingprotons as a function of hydrogen time. The bonds. releaseBinding data were analyzed the Lagergren withtoreleasing and via capacity wasusing represented by the rate equation. The analysis showed that bonding betweenwas methylene violet occurs Freundlich isotherm equation on which the capacity decreased byand the cloth addition of with releasing and bythe via hydrogen bonds. by per the , 2.45 x capacity 10-8 and was 1.75represented x 10-8 M MV mordant, with protons represented constants of k 1 Binding Freundlich isotherm equation which the capacityalso was deceleratedoubly decreased by thethe addition of gram of cloth, respectively. Theonaddition of mordant releaseof -8 -8 , 2.45 x 10 and 1.75 x 10 M MV per mordant, with represented bythe constants of k 1 MV from cloth due to washing whose constants k 2 were 2103.039 and 1013.958 mmol g-1 gram cloth, respectively. The addition of mordant also deceleratedoubly the releaseof respectively. min-1, of MV from cloth due to washing whose constants k 2 were 2103.039 and 1013.958 mmol g-1 Keywords: binding capacity, fading rate, methylene violet, isotherm equation, Lagergren min-1, respectively. equation Keywords: binding capacity, fading rate, methylene violet, isotherm equation, Lagergren equation
59 59
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
PENDAHULUAN
pelaku industri tersebut melakukan penam-
Methyl violet (MV) merupakan zat PENDAHULUAN
bahan perhitunganpenamyang pelaku tanpa industrimelakukan tersebut melakukan
warna Methyl sintetik violet yang (MV) banyakmerupakan dimanfaatkan zat
benar. Penambahan zat warna MV secara bahan tanpa melakukan perhitungan yang
dalam industridimanfaatkan tekstil, kulit, warna industri, sintetik seperti yang banyak
berlebihan di dalamzatpewarnaan kainakan benar. Penambahan warna MV secara
plastik, kosmetik, kertas, kulit, dan dalam industri, sepertifarmasi, industri tekstil,
terbuang lingkungan dan menjadikainakan polutan berlebihanke di dalam pewarnaan
printing. atau industri plastik, Usaha kosmetik, farmasi,tersebut kertas,berada dan
lingkungan yang sangat Oleh terbuang ke air lingkungan dan berbahaya. menjadi polutan
dalam di berbagai printing.jumlah Usaha banyak atau industri tersebut daerah, berada
karena itu, kemampuan ikatberbahaya. maksimal Oleh serat lingkungan air yang sangat
termasuk di Yogyakarta. karena itu, dalam jumlah banyak di Oleh berbagai daerah,
kain zat warnaikat metil violet serat atau karenaterhadap itu, kemampuan maksimal
limbah buangan zat warna MV berada termasuk di Yogyakarta. Olehdapat karena itu,
daya kain terhadap metil violet menjadi kain ikat terhadap zat warna metil violet atau
dalam pula MV yangdapat berpotensi limbah jumlah buanganbesar zat warna berada
informasi yang penting untuk daya ikat kain terhadap metil violetdiketahui menjadi
terdistribusi ke besar dalampula air yang dalam jumlah yang dikonsumsi berpotensi
karena alasan, untuk di antaranya informasiberbagai yang penting diketahui
oleh manusiakedan makhluk hidup. Limbah terdistribusi dalam air yang dikonsumsi
menjaga lingkunganalasan, air dan kesehatan dan karena berbagai di antaranya
zat sintetik seperti MV dapat oleh warna manusia dan makhluk hidup.iniLimbah
menekan biaya produksi karena tidak menjaga lingkungan air dan kesehatan dan
menjadi berbahaya zat warnapolutan sintetikyang seperti MV ini karena dapat
menyia-nyiakan warna. menekan biayazatproduksi
struktur yang berukuran menjadi senyawa polutan sintetiknya yang berbahaya karena
Pembuangan zat warna MV hasil menyia-nyiakan zat warna.
besar stabil, dan yang tidakberukuran mudah struktur dan senyawa sintetiknya
industriPembuangan pewarnaan tekstil juga dapat zat warna MVterjadi hasil
terdegradasi. sisa buangan besar dan Oleh stabil,karena dan itu,tidak mudah
ketika antara MVjuga dandapat seratterjadi kain industri ikatan pewarnaan tekstil
MVperlu diupayakan untuk terdegradasi. Oleh karena itu, ditanggulangi sisa buangan
kurang ikatan tersebut ketika kuat. ikatanLemahnya antara MV dan serat dapat kain
atau dikurangi karena dapat MVperlu diupayakan untukmembahayakan ditanggulangi
diindikasikan dengan ikatan tingkattersebut kelunturan kurang kuat. Lemahnya dapat
kehidupan manusia hidup atau dikurangi karena dan dapatmakhluk membahayakan
kain karena pencucian. dalam praktiknya, diindikasikan dengan Ditingkat kelunturan
lainnya. dapat kehidupan Upaya manusia penanggulanan dan makhluk hidup
industri pewarnaan tekstil biasa menambahkain karena pencucian. Di dalam praktiknya,
dimulai jumlahdapat MV lainnya. dengan Upayamenggunakan penanggulanan
kan mordan sebagaitekstil penguat antara industri pewarnaan biasaikatan menambah-
yang tepat untukmenggunakan pewarnaan dan memperdimulai dengan jumlah MV
serat kain dan zat penguat warna. ikatan Penambahan kan mordan sebagai antara
kuat terhadap serat kain. yang ikatan tepat MV untuk pewarnaan dan memper-
mordan diasumsikan dapat meningkatkan serat kain dan zat warna. Penambahan
Pembuangan zat warna dapat terjadi kuat ikatan MV terhadap serat kain.
afinitas zat warna terhadap serat kain mordan diasumsikan dapat meningkatkan
manakala penambahannya suatu Pembuangan zat warnauntuk dapat terjadi
sehingga diharapkan afinitas zat warna mampu terhadapmeningkatkan serat kain
reaksi dalam suatu proses untuk industri suatu bermanakala penambahannya
kekuatan ikatan. Oleh karenameningkatkan itu, tingkat sehingga diharapkan mampu
lebihan atau secara melebihi reaksi dalam suatu stoikiometrik proses industri ber-
pelepasan zat warna serat itu, kaintingkat perlu kekuatan ikatan. Olehdari karena
jumlah pereaksi lain lebihan mol atau yang secaradibutuhkan stoikiometrik melebihi
ditentukan untuk pengaruh pelepasan zat warnamempelajari dari serat kain perlu
untuk produk yang diinginjumlah menghasilkan mol yang dibutuhkan pereaksi lain
penambahan mordan terhadap pengaruh tingkat ditentukan untuk mempelajari
kan. ini sangat mungkin terjadidiingindalam untukFakta menghasilkan produk yang
kelunturan Tingkat kelunturan ini penambahantersebut. mordan terhadap tingkat
proses industri karena tidak terjadi sedikitdalam para kan. Fakta ini sangat mungkin
diteliti melalui pengukuran lepas MV kelunturan tersebut. Tingkat laju kelunturan ini
proses industri karena tidak sedikit para 60
diteliti melalui pengukuran laju lepas MV
60
karena
tidak
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
dari ikatan serat kain. Laju lepasdapat
sumber sampah yang tidak cepat terdegradasi
diukur melalui penghitungan mol dari ikatan serat kain. Laju jumlah lepasdapat
dan jumlahnya sangattidak signifikan. Fakta ini sumber sampah yang cepat terdegradasi
MV terlepas dari serat kain diukuryang melalui penghitungan jumlahkarena mol
sungguh masuk sangat akal karena kalengFakta sebagai dan jumlahnya signifikan. ini
pencucian MV yang sebagai terlepasfungsi dari waktu. serat kain karena
pengemas minuman mudah dibawa dan sungguh masuk akal ini karena kaleng sebagai
Lajusebagai lepasfungsi MVwaktu. diteliti pencucian
dalam
tidak mudah pecah, ini sehingga favorit pengemas minuman mudah lebih dibawa dan
penelitian secaraMV kinetika Laju inilepas diteliti melalui dalam
bagi Olehsehingga karena itu tidak konsumen. mudah pecah, lebihprodusen favorit
penghitungan reaksikinetika pelepasan dan penelitian ini order secara melalui
memproduksi dalam dominan bagi konsumen. Olehjumlah karenayang itu produsen
penetapan konstanta lepas.pelepasan Semakin besar penghitungan order laju reaksi dan
dan bahkan mampu menggeser kaca memproduksi dalam jumlah yangbotol dominan
konstanta lepas, laju makalepas. semakin besarbesar pula penetapanlaju konstanta Semakin
kemasan. dan bahkan mampu menggeser botol kaca
tingkat MV semakin dari serat konstantakelunturan laju lepas, maka besarkain. pula
kemasan.Penelitian ini menggunakan mori
Beberapa model untuk menggambarkan laju tingkat kelunturan MV dari serat kain.
sebagai Penelitian sampel karena mori adalah serat ini menggunakan mori
ikat atau laju lepas suatumenggambarkan senyawa oleh suatu Beberapa model untuk laju
kain yang belumkarena terwarnai. ini sebagai sampel mori Penelitian adalah serat
permukaan pengikat telah dilaporkan. ikat atau laju lepas suatu senyawa oleh suatu
dilaksanakan dengan tujuan Penelitian utama untuk kain yang belum terwarnai. ini
Pemodelan permukaan
dilakukan dengan telah dilaporkan.
menentukan waktu tujuan efektif dalam dilaksanakan(1)dengan utama pewaruntuk
menggunakan persamaan laju Lagergren Pemodelan tersebut dilakukan dengan
naan serat kain, (2) reaksi pengikatan MV menentukan (1) waktu efektif dalam pewar-
pseudo-first-order atau pseudo-second-order, menggunakan persamaan laju Lagergren
oleh kemampuan maksimal naan serat serat kain, (3) (2) reaksi pengikatan MV
untuk menentukan order reaksi dan laju reaksi pseudo-first-order atau pseudo-second-order,
kain mengikat MV, (4) order reaksi oleh untuk serat kain, (3) kemampuan maksimal
berdasarkan kapasitas pengikat untuk menentukan orderikatan reaksi suatu dan laju reaksi
pelepasan, konstanta laju(4) reaksi kain untuk (5) mengikat MV, orderpelepasreaksi
(Reddy, 2006; Sivaprakash, Renugaberdasarkan kapasitas ikatan 2009; suatu pengikat
an, dan (6)(5) pengaruh mordan hasil pelepassintesis pelepasan, konstanta laju reaksi
devi, 2011; Krishna dan Swamy, 2012). (Reddy, 2006; Sivaprakash, 2009; Renuga-
dari limbah kaleng terhadap laju an, dan (6) pengaruh mordanorder hasildan sintesis
Mordan yang biasa 2012). ditambahkan devi, 2011; Krishna dan Swamy,
reaksi pelepasan MVterhadap oleh seratorder kain.dan laju dari limbah kaleng
dalam proses pewarnaan tekstil adalah tawas, Mordan yang biasa ditambahkan
reaksi pelepasan MV oleh serat kain.
yang istilah kimia disebut dalam dalam proses pewarnaan tekstil adalah kalium tawas,
METODE PENELITIAN
alumunium yang dalam sulfat istilah Kkimia disebut kalium 2 Al 2 (SO 4 ) 3 . Menilik
Subjek penelitian ini adalah zat warna METODE PENELITIAN
penyusun senyawanya, dapat alumunium sulfat K2 Al 2tawas (SO4 ) 3 .iniMenilik
MV, serat kain,penelitian dan mordan sintesis dari Subjek ini hasil adalah zat warna
disintesis berbagai sumber penyusun dari senyawanya, tawas alumunium, ini dapat
limbah kaleng minuman, MV, serat kain, dan mordan sedangkan hasil sintesisobjek dari
termasuk dalamnya kaleng bekas minuman, disintesis didari berbagai sumber alumunium,
penelitiannya pengaruh mordan objek hasil limbah kalengadalah minuman, sedangkan
karena mengandung termasuk dikaleng dalamnyatersebut kaleng bekas minuman,
sintesis terhadap daya pengaruh ikat serat kain terhadap penelitiannya adalah mordan hasil
alumunium dalam jumlah yang mengandung relatif besar, karena kaleng tersebut
MV danterhadap pengaruh sintesis tehadap sintesis dayamordan ikat serat kain terhadap
6-15% (Manurung dan Ayuningtyas, alumunium dalam jumlah yang relatif 2010). besar,
laju dari serat kain. sintesis tehadap MV lepas dan MV pengaruh mordan
Pemanfaatan kalengdan buangan ini tentu 2010). sangat 6-15% (Manurung Ayuningtyas,
Data dikumpulkan laju lepas MV dari serat kain.
positif karenakaleng dapat mendaur salah satu Pemanfaatan buangan ulang ini tentu sangat
eksperimen sebagaimelalui fungsi pH, Data pengikatan dikumpulkan (1)
positif karena dapat mendaur ulang salah satu
eksperimen pengikatan sebagai fungsi pH, 61
tersebut pengikat
melalui
(1)
61
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
(2) kinetika pengikatan tanpa atau dengan
Kinetika pengikatan dilakukan untuk
penambahan mordan hasil (3) (2) kinetika pengikatan tanpa sintesis, atau dengan
menentukan waktu optimal kontak pengikatan Kinetika pengikatan dilakukan untuk
eksperimen ikat serathasil kain terhadap penambahandaya mordan sintesis, MV, (3)
yang efektif.waktu Langkah eksperimen kinetika menentukan optimal kontak pengikatan
dan (4) ekperimen lajuserat pelepasan. Semua MV, ekseksperimen daya ikat kain terhadap
diadopsi dariLangkah eksperimen kinetikakinetika yang yang efektif. eksperimen
perimen tersebut dilakukan pada suhu 30 oC. dan (4) ekperimen laju pelepasan. Semua eks-
sudah dilakukan oleh Ikhsankinetika dkk. (2005). diadopsi dari eksperimen yang
o pengikatan sebagai perimenEksperimen tersebut dilakukan pada suhu 30 C.
Serat kain yangoleh telah dipotong-potong sudah dilakukan Ikhsan dkk. (2005).
fungsi Eksperimen pH dilaksanakan untuk menentukan pengikatan sebagai
sampai halus dimasukkan dalam 400 mL Serat kain yang telah kedipotong-potong
pH optimum pengikatan. Langkah eksperimen fungsi pH dilaksanakan untuk menentukan
MMV dengan atau400tanpa 2,5 x halus 10-5 dimasukkan sampai ke dalam mL
dilakukan dengan mengadopsi ekspH optimum pengikatan. Langkahlangkah eksperimen
penambahan g mordan. campuran denganpHatau tanpa 2,5 x 10-5 2MMV
perimen yang sudah dilakukan dilakukanadsorpsi dengan tepi mengadopsi langkah eks-
dipertahankan 5. Campuran tersebut penambahan 2pada g pH mordan. pH campuran
oleh Ikhsan dkk. tepi (2005). perimen adsorpsi yangKain sudahmorilembut dilakukan
selanjutnya selama 10 menit, dan dipertahankandiaduk pada pH 5. Campuran tersebut
dan halus hasil potongan 2 g oleh Ikhsan dkk. (2005). Kainseberat morilembut
sampel diambil, selanjutnya diadukdipusingkan selama 10 (centrifuge), menit, dan
direndam mL larutan yang berisi dan halusdalam hasil400potongan seberat 2 g
kemudiandiambil, filtratnyadipusingkan diukur untuk(centrifuge), konsentrasi sampel
-5 2,5 x 10dalam M 400 MVmLdengan tanpa direndam larutan atau yang berisi
MV sisa dengan UV-Vis. kemudian filtratnyaspectrofotometer diukur untuk konsentrasi
penambahan mordan. Sistem dengan atautersebut tanpa 2,5 x 10-5 2M g MV
Campuran tetap diteruskan diadukUV-Vis. secara MV sisa dengan spectrofotometer
diaduk dengan stirrer tersebut secara penambahan 2 g magnetic mordan. Sistem
berkelanjutan dan setelah pengadukan Campuran tetap diteruskan diaduk selama secara
berkelanjutan pH dipertahankan 4. diaduk dengandanmagnetic stirrer secara
20 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit dan berkelanjutan dan setelah pengadukan selama
Setelah pengadukan 10 mL sampel berkelanjutan dan 30 pHmenit, dipertahankan 4.
dilanjutkan dengan selisih waktu dan 15 20 menit, 30terus menit, 45 menit, 60 menit
diambil dan dipusingkan (centrifuge). Setelah pengadukan 30 menit, 10 mL Filtratsampel
menit sampaiterus 330 dengan menit. Setiap dilanjutkan selisihwaktu waktuyang 15
nya dianalisa dengan spectrofotometerUVdiambil dan dipusingkan (centrifuge). Filtrat-
dipilih, sampel330 diambil dianalisa menit sampai menit.dan Setiap waktuseperti yang
Vis konsentrasi MV sisa. Perbedaan nya untuk dianalisa dengan spectrofotometerUV-
pada sebelumnya. Perbedaan dipilih, sampel diambil dan dianalisa seperti
konsentrasi awal dan MV sisa sisa. MVmerupakan Vis untuk konsentrasi Perbedaan
konsentrasi awal sebelumnya. dan sisa MV merupakan pada sampel Perbedaan
jumlah MV yang olehMVmerupakan kain pada pH konsentrasi awal terikat dan sisa
jumlah MV awal yang dan terjerap serat kain. konsentrasi sisa oleh MV merupakan
4. pH sistem dinaikkan menjadi dengan jumlah MV yang terikat oleh kain5pada pH
Perbedaan yang jumlah MVdata yangantara terjerap olehditambahkan serat kain.
meneteskan M larutanmenjadi KOH, dan diaduk 4. pH sistem0,1dinaikkan 5 dengan
dan yang tidak kalium Perbedaan dataditambahkan antara yangmordan ditambahkan
selama 10 menit, sampel meneteskan 0,1 Mkemudian larutan KOH, dandiambil diaduk
aluminium sulfat merupakan mordan data pengaruh dan yang tidak ditambahkan kalium
lagi, dan filtratnya selamadipusingkan, 10 menit, kemudian sampeldianalisa diambil
mordan pada kinetika ikatan.Waktu kontak aluminium sulfat merupakan data pengaruh
untuk konsentrasi dan MV filtratnya sisa. Pengambilan lagi, dipusingkan, dianalisa
efektif adalah waktu kinetika kontak yang mordan pada kinetika ikatan.Waktu
sampel dan pengukuran dilanjutkan untuk konsentrasi MV MV sisa.sisaPengambilan
memberikan pengikatan dalam jumlah efektif adalah waktu MVkinetika yang
pada pHdan 6, 7, 8, 9 dan 10. pHsisa dimana terjadi sampel pengukuran MV dilanjutkan
paling tinggi. pengikatan MV dalam jumlah memberikan
pengikatan maksimal pada pH 6, 7,MV 8, 9 dalam dan 10. jumlah pH dimana terjadi
Eksperimen daya ikat serat kain paling tinggi.
ditentukan pH optimum. pengikatan sebagai MV dalam jumlah maksimal
terhadapEksperimen MV baik tanpa maupun daya ikat seratdengan kain
ditentukan sebagai pH optimum. 62
terhadap MV baik tanpa maupun dengan
62
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
penambahan 2 g mordan dilakukan dengan
di udara terbuka selama 3 hari, dan setelah
mengadopsi eksperimen penambahan 2langkah g mordan dilakukanisotherm dengan
benar-benar kering, kain3 dilarutkan dalam di udara terbuka selama hari, dan setelah
pada proses adsorpsi, yang dilaporkan mengadopsi langkah seperti eksperimen isotherm
400 mL aquades dan dilarutkan diaduk secara benar-benar kering, kain dalam
oleh Ikhsan adsorpsi, dkk. (2005). 400 mL pada proses sepertiLarutan yang dilaporkan
kontinyu, pH dipertahankan 400 mL serta aquades dan diaduk konstan secara
yang berisi 2dkk. gram(2005). serat kain mori 400 dan 2mL g oleh Ikhsan Larutan
pada pH 6. Setelah 0,5 jam, 10 konstan sampel kontinyu, serta pH dipertahankan
mordan diaduk pada serat pH 10kain selama menit. yang berisi 2 gram mori20dan 2 g
diambil, konsentrasi pada pHdicentrifuge 6. Setelah dan 0,5 diukur jam, 10 sampel
Satu mLdiaduk 0,001pada M pH larutan stok zat warna mordan 10 selama 20 menit.
MV yangdicentrifuge terlepas. Eksperimen lajukonsentrasi pelepasan diambil, dan diukur
(yang pHnya disesuaikan, 10) zat ditambahSatu mL 0,001 M larutanpHstok warna
dilanjutkan denganEksperimen mengaduklaju larutan dan MV yang terlepas. pelepasan
kan dalam larutan pH tersebut. Setelah (yang ke pHnya disesuaikan, 10) ditambah-
mengambil mL sampel setelahlarutan 1; 1,5; 2;dan 3; dilanjutkan 10 dengan mengaduk
pengadukan selama 10 menit denganSetelah tetap kan ke dalam larutan tersebut.
4; 5; 6; 24; 25; 26; 27; 28; 29; 30; dan 48 2; jam. mengambil 10 mL sampel setelah 1; 1,5; 3;
menjaga pH selama 10, 10 mL sampeldengan diambiltetap dan pengadukan 10 menit
Semua sampel UV-Visible 4; 5; 6; 24; 25; 26;diukur 27; 28;dengan 29; 30; dan 48 jam.
dicentrifuge. mLmL volum larutan stok MV menjaga pH Satu 10, 10 sampel diambil dan
untuk banyaknya MV yang Semua menentukan sampel diukur dengan UV-Visible
ditambahkan lagi,mL diaduk dicentrifuge. Satu volumselama larutan10 stokmenit MV
terlepas dari ikatan kain. Data iniMV dianalisa untuk menentukan banyaknya yang
lagi, dan 5lagi, mLdiaduk sampel diambil dan ditambahkan selama 10 menit
dengan persamaan laju Data Lagergren untuk terlepas dari ikatan kain. ini dianalisa
dicentrifuge, seterusnya lagi, dan 5danmLbegitu sampel diambildengan dan
menentukan order reaksi dan tetapanuntuk laju dengan persamaan laju Lagergren
penambahan berturut-turut 3, dicentrifuge, stok dan MV begitu seterusnyaadalah dengan
pelepasan, menentukank 2 . order reaksi dan tetapan laju
3, 6, dan 6 mL. Semua sampel hasil centrifuge penambahan stok MV berturut-turut adalah 3,
pelepasan, k 2 .
dianalisa konsentrasi MV sisa. Jumlah 3, 6, dan 6untuk mL. Semua sampel hasil centrifuge
HASIL DAN PEMBAHASAN
mol KOHuntuk yangkonsentrasi ditambahkan memdianalisa MV untuk sisa. Jumlah dicatat sebagai proton yangdaya dilepaskan pertahankan pHjumlah 10 di eksperimen ikat ini
HASIL DANPengikatan PEMBAHASAN Mekanisme Zat Warna Methyl Violet oleh Serat Kain Zat Warna Methyl Mekanisme Pengikatan Violet oleh Serat Kain Persentase MV yang terikat oleh
dalam MV yang oleh dilepaskan serat kain. dicatat proses sebagaipengikatan jumlah proton
serat kain pada berbagai pH dari 4 sampai Persentase MV yang terikat oleh
Data ini dalam yang prosesdiperoleh pengikatandari MV eksperimen oleh serat kain.
10 oleh Gambar yang seratditunjukkan kain pada berbagai pH dari 41,sampai
dimodel dengan persamaan isotherm untuk Data yang diperoleh dari eksperimen ini
menunjukkan bahwa yang terikat oleh 10 ditunjukkan olehMVGambar 1, yang
menemukan pola ikatan dan tetapan ikatan k1 dimodel dengan persamaan isotherm untuk
serat kain tanpa mordan menunjukkan bahwaadanya MV yang terikatadalah oleh
sebagai indikator ikat kain terhadap MV. menemukan pola daya ikatan dan tetapan ikatan k1
o relatif tetap tanpa sekitar adanya 70% pada suhu 30 C. serat kain mordan adalah
pelepasan dilakusebagai Eksperimen indikator dayalaju ikat kain terhadap MV.
o pH tidak berpengaruh signifikan pada 30 ikatan relatif tetap sekitar 70% pada suhu C.
kan terhadap serat laju kain pelepasan mori yangdilakutelah Eksperimen
antara dan seratsignifikan kain tanpa pH tidakMV berpengaruh padaadanya ikatan
mengikat MV serat baik kain tanpa mori maupun kan terhadap yangdengan telah
mordan. Tetapi adanya antara MV dan dengan serat kain tanpa mordan, adanya
adanya mordan pada maupun pH optimal. mengikat MV baik tanpa dengan
banyaknya MV yang terikatadanya oleh serat kain mordan. Tetapi dengan mordan,
Konsentrasi MV yang kain adanya mordan padaterikat pH oleh optimal.
dipengaruhi olehyang pH.terikat Semakin pH, banyaknya MV olehtinggi serat kain
tersebut diketahui. Konsentrasi MV Kain yang tersebut terikat dikeringkan oleh kain
semakin besaroleh persentase MV yang terikat. dipengaruhi pH. Semakin tinggi pH,
tersebut diketahui. Kain tersebut dikeringkan
semakin besar persentase MV yang terikat.63
pertahankan pH 10ditambahkan di eksperimenuntuk daya ikat ini mol KOH yang mem-
63
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
90
% terikat MV terikat % MV
80 90 70 80 60 70 50 60 40 50 30 40 20 30 10 20 0 10 0 3
4
5
6
3
4
5
6
7
pH
8
7 MORDAN 8 TANPA
pH
9
10
11
9
10
11
TANPA MORDAN
Gambar 1. Pengaruh pH pada Ikatan 2,5 x 10-5 M Zat Warna MV oleh Serat Kain Tanpa dan Dengan Adanya Mordan Sintesis Gambar 1. Pengaruh pH pada Ikatan 2,5 x 10-5 M Zat Warna MV oleh Serat Kain Tanpa dan Dengan Adanya Mordan Sintesis gugus
campuran reaksi selalu turun dan OH- harus
fungsional potensial bereaksi Zat warnaklorida MV yang mengandung gugus
ditambahkan untuk mempertahankan harus campuran reaksi selalu turun dan OH- harga
serat potensial kain. Hasil reaksi dengan ion klorida H+ dari yang fungsional bereaksi
pH. Berdasarkan data, banyaknya ditambahkan untukanalisis mempertahankan harga
ini adalah MV–kain dan produk dengan ionkompleks H+ dari serat kain. Hasil reaksi
proton yang dilepaskan ikatan pH. Berdasarkan analisisoleh data,reaksi banyaknya
sisa HCl, kompleks sehingga reaksi pengikatan ini ini adalah MV–kain dan produk
MV kain dilepaskan adalah 2,87oleh molreaksi H+ (tanpa proton– yang ikatan
melepaskan proton reaksi (Gambar 2). Bersisa HCl, sehingga pengikatan ini
mordan) dan 7,79 mol2,87 H+(dengan MV – kain adalah mol H+mordan) (tanpa
dasarkan eksperimen ikat yang melepaskan proton daya (Gambar 2). memBer-
di setiap pengikatan 1 mol (Tabel 1). mordan) dan 7,79 mol H+MV (dengan mordan)
pertahankan harga daya pH ikat (pH yang 10),mempH dasarkan eksperimen
di setiap pengikatan 1 mol MV (Tabel 1).
Zat
warna
pertahankan
MV
mengandung
harga
pH
H3C
pH H3C
NCH Cl 3 CH3 Cl N CH3
+ +
N H3C
64
10),
CH3
H3CN H3C N H3C
64
(pH
N
CH3
CH3
ON CH3 CH3 ON
H3CN H3C N H3C
kain kain
CH3
+ +
HO - kain HO - kain
N H3C
N
CH3
CH3 H3C Melepaskan Gambar Proton CH3 MV dan Serat Kain secara Elektrostatik H3C 2. Reaksi
Gambar 2. Reaksi MV dan Serat Kain secara Elektrostatik Melepaskan Proton
HCl HCl
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
Tabel 1. Proton Stoikiometik (F) dalam Pengikatan Zat Warna MV Tabel 1. Proton Stoikiometik (F) dalam PengikatanMol Zat proton Warna (mol MV proton dilepas per mol MV Mol proton (mol proton terikat) dilepas per mol MV Tanpa Mordan 2,87 terikat) Dengan Mordan 7,79 Tanpa Mordan 2,87 Dengan Mordan 7,79 Ditemukannya jumlah mol proton
yang telah terikat menarik senyawa MV
sebagaiDitemukannya hasil reaksi sama dengan kali jumlah mol2,87 proton
Ilustrasi mekanisme reaksigugus tersebut didengan atom hidrogen dari OH kain.
jumlah warna tidak sejalan sebagai mol hasilreaktan reaksi zat sama dengan 2,87 kali
berikan Gambar 4. reaksi tersebut diIlustrasioleh mekanisme
dengan reaksi di atas. berdasarkan jumlah mol reaktan zat Namun warna tidak sejalan
ikatan Freundlich didasarkan berikanPola oleh Gambar 4.
pola secara analogis dapat denganikatan reaksiyang di atas. Namun berdasarkan
pada plot persamaan: Pola ikatan Freundlich didasarkan
diterangkan persamaan Freundlich pola ikatan melalui yang secara analogis dapat
ଵ pada persamaan: ݍ݃ܮplot ൌ ܭ݃ܮ ݈ܥ݃
(Gambar menunjukkan ada diterangkan3),melalui persamaanbahwa Freundlich keterlibatan ikatan yang (Gambar 3), energi menunjukkan bahwa tidak ada homogen gugus fungsional yang keterlibatanantar energi ikatan yang tidak bereaksi. adanya ikatan homogen Ini antarmenunjukkan gugus fungsional yang lain yang terlibat. Pertama, karena bereaksi. Ini menunjukkan adanya adanya ikatan koagulasi kompleks,karena dimana MV lain yang senyawa terlibat. Pertama, adanya koagulasi senyawa kompleks, dimana MV
di dalamMV zat lain. selain gugus Cl-senyawa yang Kedua, telah terikat menarik warna MV, terdapat dua ion nitrogen lain. Kedua, selain gugus Cl-atom di dalam zat lain setiap senyawa yang nitrogen masingwarnadi MV, terdapat duaMV ion atom masing memiliki lone-pair yang lain di setiap senyawa MV electron yang masingjuga reaktif dan siap berikatan hidrogen masing memiliki lone-pair electron yang dengan atom hidrogen gugus OH kain. juga reaktif dan siap dari berikatan hidrogen
(1)
ଵ
(1)
ݍ݃ܮ ൌ ܭ݃ܮ ݈ܥ݃ Dimana
qDimana : konsentrasiMV terikat per g kain e (M/g kain) : konsentrasiMV terikat per g kain qe : konsentrasi MV dalam larutan Ce (M/g kain) setelah dipengikatan Ce : konsentrasi MV dalam larutan K dan n : konstanta yang tergantung pada setelah dipengikatan suhu K dan n : konstanta yang tergantung pada suhu
Log [MV]
-6.5
-6.0
-7.0
-6.5
-6.0
-5.5 Log [MV] -5.5
-5.0
-4.5
-4.0
-5.0
-4.5
-4.0 -7.0
Tanpa mordan Y = 0.6902X - 1.7235 Tanpa mordan R² = 0.9503 Y = 0.6902X - 1.7235 R² = 0.9503
-7.0 -7.5 -7.5 -8.0 -8.0 -8.5 dengan mordan Y = 0.6648X - 2.0723 dengan mordan R² = 0.9511 Y = 0.6648X - 2.0723 R² = 0.9511
-8.5 -9.0 -9.0 -9.5 -9.5 -10.0
ISOTHERM FREUNDLICH
TANPA MORDAN
DENGAN MORDAN -10.0
ISOTHERM FREUNDLICH
TANPA MORDAN
DENGAN MORDAN
Log qLog qe ([MV]/g kain) kain) e ([MV]/g
-7.0
Gambar 3. Pola Ikatan MV dan Serat Kain Mengikuti Persamaan Freundlich Gambar 3. Pola Ikatan MV dan Serat Kain Mengikuti Persamaan Freundlich
65 65
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
ka
H 3C H 3C
CH3 N
N
N
N
H 3C
Cl CH 3 CH 3 Cl
H 3C H 3C
N
in
-O
H
-O
H 3HC
H 3C
CH3
HN 3C
N
N
N
H 3C
CH3
N
ka
in
+
3 HO - kain
+
3 HO - kain
N H 3C
CH3
H 3C
CH3
O - kain
CH 3 CH 3
O - kain
CH3
+
HCl
+
HCl
CH3 N
kain -kain OH - OH
H 3C
CH3
Gambar 4. Pola Ikatan MV dan Serat Kain yang Multibonding, Mengikuti Persamaan Freundlich Gambar 4. Pola Ikatan MV dan Serat Kain yang Multibonding, Mengikuti Persamaan Freundlich
K merupakan fungsi energi dari suatu ikatan
persamaan Langmuir (Gambar 5). Asumsi
danmerupakan suhu (Okeola et al., 2010), kaK fungsi energi dariindikator suatu ikatan
Langmuir hal ini(Gambar diartikan5).terjadinya persamaandalam Langmuir Asumsi
pasitas ikatan (Dada 2012), dan hargadan suhu (Okeola et et al.,al., 2010), indikator ka-
ikatan satudalam tingkat dimana saatterjadinya Cl- dari Langmuir hal ini diartikan
nya tidak memiliki pasitas ikatan (Dadasatuan et al.,(Bowman, 2012), dan1982). harga-
senyawa MVtingkat telah berikatan, tidakClterjadi ikatan satu dimana saat dari
Mekanisme reaksi (Bowman, antara zat1982). warna nya tidak memiliki satuan
ikatan ikatan tidak lain.terjadi Jadi senyawalanjutan MV telahatau berikatan,
MV danMekanisme serat kain terbukti tidak zat mengikuti reaksi antara warna
mekanisme reaksiatau yangikatan melibatkan dua ikatan lanjutan lain. Jadi
MV dan serat kain terbukti tidak mengikuti
mekanisme reaksi yang melibatkan dua
1.4
Ce/qe Ce/qe (Thousands) (Thousands)
1.4 1.2
Dengan mordan Y = 3x107X + 499.45 Dengan mordan R² = 0.8081 Y = 3x107X + 499.45 R² = 0.8081
1.2 1.0 1.0 0.8 0.8 0.6 0.6 0.4
Tanpa mordan Y = 3x107X + 264.21 Tanpa mordan R² = 0.4098 Y = 3x107X + 264.21 R² = 0.4098
0.4 0.2 0.2 0.0 0.0
0
0.000005
0.00001 0.000015 0.00002 0.000025 [MV] (M) 0 0.000005 0.00001 0.000015 DENGAN 0.00002 TANPA MORDAN 0.000025 [MV]MORDAN (M) ISOTHERM LANGMUIR TANPA MORDAN DENGAN MORDAN
LANGMUIR GambarISOTHERM 5. Pola Ikatan MV dan Serat Kain Tidak Mengikuti Persamaan Langmuir Gambar 5. Pola Ikatan MV dan Serat Kain Tidak Mengikuti Persamaan Langmuir
66 66
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
gugus aktif dari senyawa MV dalam
Molekul air tersebut dapat membentuk ikatan
berikatan dengan seratsenyawa kain dapatMV diterima. gugus aktif dari dalam
hidrogen MVikatan dan Molekul airdengan tersebutatom dapatnitrogen membentuk
Persamaan dituliskan berikatan dengan seratLangmuir kain dapat diterima.
sekaligus dari serat hidrogen dengan denganatom atomoksigen nitrogen MV kain dan
sebagai Persamaan berikut:
dituliskan
yang telahdengan terdeprotonasi di pH dari tinggi dengan sekaligus atom oksigen serat kain
(2)
produk samping HCl. Ilustrasi ini yang telah terdeprotonasi di pHpengikatan tinggi dengan
(2) jumlah molekul MV
diberikan oleh Gambar 7. Dengan mekanisme produk samping HCl. Ilustrasi pengikatan ini
Langmuir
se bൌagaଵi beri ku t:
ൌ
ଵ
Dengan q madalah
yang dapat diikat per grammolekul serat kain, jumlah MV Dengan q m adalah yang membentuk dapat diikatsatu pertingkat gramreaksi serat pengikain, katan (mol/g). yang membentuk satu tingkat reaksi pengiPenambahan mordan berpengaruh katan (mol/g). pada jumlah MV yangmordan terikat oleh serat kain Penambahan berpengaruh
ini, keberadaan mordan7. Dengan dimungkinkan mediberikan oleh Gambar mekanisme lepaskan lebih banyak dalam proses ini, keberadaan mordanproton dimungkinkan mepengikatan, yangbanyak dalam eksperimen ditemukan lepaskan lebih proton dalam proses sekitar 2,5 kali (Tabel 1). pengikatan, yanglipat dalam eksperimen ditemukan sekitar 2,5 kali lipat (Tabel 1).
terikat kainmenekan karena kompetisi (Gambar mordanoleh dapat jumlah MV yang
Pengaruh Mordan Sintesis terhadap Daya Ikat Zat Warna Methyl Violet oleh Serat Pengaruh Mordan Sintesis terhadap Daya Kain Ikat Zat Warna Methyl Violet oleh Serat Kain Penentuan daya ikat diteliti melalui
6), tetapi pada tinggikompetisi pengaruh(Gambar tersebut terikat oleh kainpHkarena
pengukuran konsentrasi Penentuan daya ikatMV ditelitimanakala melalui
berkurang. yang tersebut bersifat 6), tetapi padaAlumunium pH tinggi pengaruh
konsentrasinya dinaikkan secara pada pengukuran konsentrasi MV teratur manakala
amfotir di pH Alumunium rendah akan bermuatan positif berkurang. yang bersifat
pH dan suhu tetap (Gambar 8).teratur Daya pada ikat, konsentrasinya dinaikkan secara
dan secara signifikan berkompetisi amfotir di pH rendah akan bermuatandengan positif
yaitu kemampuan kain untuk pH dan suhu tetapmaksimal (Gambarserat 8). Daya ikat,
gugus-gugus aktif nitrogen MV untuk atom dan secara signifikan berkompetisi dengan
mengikat zat warna MV diteliti 10, yaitu kemampuan maksimal seratpada kainpH untuk
oksigen kain aktif yang nitrogen telah terdeprotonasi, dan gugus-gugus MV untuk atom
pH di mana terjadiMV pengikatan maksimal mengikat zat warna diteliti pada pH 10,
mengurangi MVterdeprotonasi, yang terikat oleh oksigen kain jumlah yang telah dan
(Gambar 1). Dari harga maksimal pH yang pH di mana terjadisemua pengikatan
serat kain. Namun, pada pHyang tinggiterikat alumunium mengurangi jumlah MV oleh
teramati, MV harga oleh serat kain (Gambar pengikatan 1). Dari semua pH yang
cenderung dalam Aluminat Al(OH) 4 serat kain. Namun, pada pH anionik, tinggi alumunium
lebih sedikit jumlahnya saat serat dilakukan teramati, pengikatan MV oleh kain
yang dapatdalam terkoordinasi molekul air. cenderung Aluminat oleh anionik, Al(OH) 4
penambahan Akibat lebih sedikit mordan. jumlahnya saatpenambahan dilakukan
yang dapat terkoordinasi oleh molekul air.
penambahan mordan. Akibat penambahan
dan Pada rendah pada proton jumlah stoikiometrik. MV yang terikat olehpH serat kain mordan dapat menekan jumlah MVrendah yang dan proton stoikiometrik. Pada pH
H3C
CH3
N H3C H 3C
N
N
N
H 3C
Kain - O
Cl CH 3 CH 3 Cl
Kain - O HAl 3C
CH3
N H3C
N
CH3
+
HO - kain + Al3+
+
3+
HO - kain + Al
Al
H 3C
CH3
HN 3C
N
N
N
H 3C
CH 3 CH 3 CH3
N
+
HCl
+
HCl
CH3
H3C N
CH3 C Reaksi GambarH36. Pengikatan MV oleh Kain dengan Adanya Mordan pada Rendah CHpH H3C 3
Gambar 6. Reaksi Pengikatan MV oleh Kain dengan Adanya Mordan pada pH Rendah
67 67
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
H 3C
CH3 Cl CH3 CH3 Cl N N
N H 3C H 3C N H 3C
CH3
+ +
N H3C
N
H3C
HO HO
OH 2
HO
Al
HO H 2O
OH 2 OH
Al
OH
H 2O
OH
+ +
HO - kain HO - kain
CH3
HO
CH3
HO H HO O H
CH 3
H 3C
OH
H O
H 3C
HO
Al OH Al
OH O H - Kain
N
H
CH3 N
CH 3
N
N
OH H
CH 3 CH 3 CH3
+ +
O OH H N
OH H 3C
HCl HCl
CH3 N
H 3C
CH3
- Kain Adanya Mordan pada pH Tinggi Gambar 7. Reaksi Pengikatan MV oleh KainOdengan
Gambar 7. Reaksi Pengikatan MV oleh Kain dengan Adanya Mordan pada pH Tinggi 3.0E-08
Daya Daya ikat ([MV]/g ikat ([MV]/g kain) kain)
3.0E-08 2.5E-08 2.5E-08 2.0E-08 2.0E-08 1.5E-08 1.5E-08 1.0E-08 1.0E-08 5.0E-09 5.0E-09 0.0E+00 0.0E+00 0 0
0.000005
0.00001
0.000015 0.00002 [MV] 0.000005TANPA0.00001 0.00002 MORDAN 0.000015 [MV] DENGAN MORDAN TANPA MORDAN
0.000025 0.000025
DENGAN MORDAN
Gambar 8. Pengaruh Konsentrasi MV pada Daya Ikat Zat Warna MV oleh Serat Kain Tanpa dan Dengan Adanya Mordan Sintesis Gambar 8. Pengaruh Konsentrasi MV pada Daya Ikat Zat Warna MV oleh Serat Kain Tanpa dan Dengan Adanya Mordan Sintesis mordan, perbedaan jumlah MV yang terikat dengan penambahan mordan sintesis ditunsemakin kecil, jika pH semakin besar.terikat Pada mordan, perbedaan jumlah MV yang
jukkan Tabel 2. mordan Oleh karena itu, dalam dengandalam penambahan sintesis ditun-
pH 10, terdapat perbedaan jumlahbesar. MV terikat semakin kecil, jika pH semakin Pada
praktik pewarnaan, pHitu, medium jukkan dalam Tabel 2.berapapun Oleh karena dalam
yang kecil, sehingga perbedaan daya pH 10,sangat terdapat perbedaan jumlah MV terikat
pewarnaan yang dikondisikan, zat praktik pewarnaan, berapapunpenggunaan pH medium
ikatnya pun tidak signifkan. Besarnya yang sangat kecil,sangat sehingga perbedaan daya
warna MV yang seharusnya lebih kecil saat mordan pewarnaan dikondisikan, penggunaan zat
harga tanpa penambahan dan ikatnyadaya pun ikat tidakkain sangat signifkan. Besarnya 68 harga daya ikat kain tanpa penambahan dan 68
ditambahkan. Karena lebih ketidakpedulian pada warna MV seharusnya kecil saat mordan ditambahkan. Karena ketidakpedulian pada
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
Tabel 2. Daya Ikat Serat Kain terhadap MV Regresi Tabel 2. Daya Ikat SeratPersamaan Kain terhadap MV Freundlich Persamaan Regresi Tanpa Mordan Y = 0.690X – 1,72 Freundlich Dengan Mordan Y = 0,665X – 2,07 Tanpa Mordan Y = 0.690X – 1,72 Dengan Mordan Y = 0,665X – 2,07
R2
Tetapan k 1
R2 0,9503 0,9511 0,9503 0,9511
Tetapan k 0.01890 1 0.00847 0.01890 0.00847
Daya Ikat ([ MV] /g kain) Daya Ikat 2,45 X 10-8 ([ MV] /g kain) 1,75 X 10-8 -8 2,45 X 10 1,75 X 10-8
jumlah zat warna MV yang digunakan dalam
laju lepasnya. Eksperimen kinetika ikatan
pewarnaan beresiko membuang residu dalam bahan jumlah zat warna MV yang digunakan
untuk menentukan waktu kontak laju lepasnya. Eksperimen kinetikasebagai ikatan
kimia berbahaya yang akhirnya pewarnaan beresiko membuang residu secara bahan
variabel waktu waktu kesetimbangan yang untuk menentukan kontak sebagai
akumulatif dapat menimbulkan penyakitsecara pada kimia berbahaya yang akhirnya
memberikan reaksi maksimal pada pengikatan variabel waktu kesetimbangan yang
konsumen lingkungan sekitarnya. akumulatif didapat menimbulkan penyakit pada
MV oleh kain. eksperimen waktu memberikan reaksi Hasil maksimal pada pengikatan
konsumen di lingkungan sekitarnya.
kontak diberikan 9. Gambar 9 MV oleh kain. pada HasilGambar eksperimen waktu
Pengaruh Mordan Sintesis terhadap Laju Lepas Zat Warna Methyl Violet oleh Serat Pengaruh Mordan Sintesis terhadap Laju Kain Lepas Zat Warna Methyl Violet oleh Serat Kain Eksperimen laju lepas diawali dengan
menunjukkan bahwa antara MV dan9 kontak diberikan padaikatan Gambar 9. Gambar
eksperimen pengikatan pada diawali waktu dengan kontak Eksperimen laju lepas
hingga singkat. 320 Darimenit, durasi tidak waktuterjadi kontakperubahan 10 menit
yang optimum. Eksperimen pada eksperimen pengikatan padapengikatan waktu kontak
jumlah MV menit, yang terikat oleh serta kain. hingga 320 tidak terjadi perubahan
berbagai harga Eksperimen pH (Gambarpengikatan 1) dilakukan yang optimum. pada
Oleh itu, terikat eksperimen pengikatan jumlahkarena MV yang oleh serta kain.
untuk konsentrasi yang berbagaimenentukan harga pH (Gambar 1) MV dilakukan
dilakukan dengan kontak pengikatan 10 menit. Oleh karena itu, waktu eksperimen
terikat oleh serat kain untuk MV kemudian untuk menentukan konsentrasi yang
Ini mengindikasikan bahwakontak pewarnaan kain dilakukan dengan waktu 10 menit.
diteliti pelepasannya dankemudian dihitung terikat kinetika oleh serat kain untuk
seyogyanya dilakukan dalam waktu yang Ini mengindikasikan bahwa pewarnaan kain
diteliti kinetika pelepasannya dan dihitung
seyogyanya dilakukan dalam waktu yang
serat kain terjadi dalam waktu yangMV sangat menunjukkan bahwa ikatan antara dan singkat. Dari durasi waktu kontak 10 sangat menit serat kain terjadi dalam waktu yang
80
% MV%terikat MV terikat
70 80 60 70 50 60 40 50 30 40 20 30 10 20 0 10
50 0 0 0TANPA MORDAN 50
100
150 200 250 300 350 Waktu / menit MORDAN200 DENGAN 100 DENGAN 150 250 TAWAS 300PASARAN 350 Waktu / menit TANPA MORDAN DENGAN MORDAN DENGAN TAWAS PASARAN Gambar 9. Waktu Kontak antara MV dan Serat Kain pada pH 5
Gambar 9. Waktu Kontak antara MV dan Serat Kain pada pH 5
69 69
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
singkat, tidak perlu menunggu yang lama
sebagai akibat dari pencucian dan waktu
agar dapattidak efisien. singkat, perlu menunggu yang lama
pencucian diberikan pada Gambar 10. sebagai akibat dari pencucian dan waktu
Gambar 9 juga menunjukkan bahwa agar dapat efisien.
Gambar tersebut menunjukkan pencucian10 diberikan pada Gambarbahwa 10.
mordanGambar hasil sintesis kaleng memiliki 9 juga dari menunjukkan bahwa
keberadaan sintesis bahwa dapat Gambar 10 mordan tersebut hasil menunjukkan
sifat yanghasil mirip dengandari mordan tawas yang mordan sintesis kaleng memiliki
menekan kelunturan keberadaan mordansecara hasilsignifikan. sintesis dapat
dijual di pasaran. Keduanya pada tawas pH 5 dapat sifat yang mirip dengan mordan yang
Untuk menjelaskan tingkat kelunturmenekan kelunturan secara signifikan.
mengurangi jumlah MV yang oleh dijual di pasaran. Keduanya padaterikat pH 5 dapat
an atauUntuk laju lepas zat warna MV dari serat menjelaskan tingkat keluntur-
serat kain dengan yang tidak mengurangi jumlah persentase MV yang terikat oleh
kain dilakukan terhadap data an atau laju lepaspemodelan zat warna MV dari serat
berbeda secara signifikan. serat kain dengan persentase yang tidak
kinetika pelepasan dengan terhadap menggunakan kain dilakukan pemodelan data
kinetika pelepasan diberbedaEksperimen secara signifikan.
Persamaan laju Lagergren. Laju lepas kinetika pelepasan dengan menggunakan
lakukanEksperimen untuk mengetahui kinetika seberapa pelepasancepat di-
dikaitkan waktu Laju pemutusan Persamaandengan laju durasi Lagergren. lepas
kelunturan zat warna MV dari serat cepat kain. lakukan untuk mengetahui seberapa
ikatan dandengan pelepasan suatu senyawa, yang dikaitkan durasi waktu pemutusan
Eksperimen ini warna dilakukan 6, suatu kelunturan zat MVpada dari pH serat kain.
merupakan prosessuatu menyeluruh tentang ikatan dan suatu pelepasan senyawa, yang
pH di mana pencucian sering dilakukan, dan Eksperimen ini dilakukan pada pH 6, suatu
konsentrasi awal,proses akhir,menyeluruh dan waktutentang yang merupakan suatu
suatu pH natural di mana tidak perlu pH di mana pencucian seringpH dilakukan, dan
dibutuhkan untuk akhir, perubahan dari yang konkonsentrasi awal, dan waktu
disesusaikan saat di eksperimen ini perlu akan suatu pH natural mana pH tidak
sentrasi awal untuk ke akhir.perubahan Penentuan dari persamaan dibutuhkan kon-
dilakukan, mempertahankan disesusaikankecuali saat untuk eksperimen ini akan
laju yangPenentuan tergantung pada sentrasipelepasan awal ke akhir. persamaan
pH saat proses berlangsung. dilakukan, kecualieksperimen untuk mempertahankan
banyaknya zat warna yang terikatpada dan laju pelepasan yangMVtergantung
Banyaknya persentase MV yang terlepas pH saat proses eksperimen berlangsung.
dilepas pada waktu tertentu, banyaknya zatsetiap warnadurasi MV yang terikat dan
Banyaknya persentase MV yang terlepas
dilepas pada setiap durasi waktu tertentu,
40
% terlepas MV terlepas % MV
40 30 30 20 20 10 10 0 0 0
25
0
25
50
75
100
125
50
75
100
125
Waktu / jam
tanpa mordan Waktudengan / jam mordan
tanpa mordan dengan mordan Gambar 10. Pengaruh Mordan dan Lama Pencucian terhadap Pelepasan MV dari Serat Kain
Gambar 10. Pengaruh Mordan dan Lama Pencucian terhadap Pelepasan MV dari Serat Kain 70 70
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
dan
informasinya
diharapkan
dapat
hasilkan suatu garis lurus jika reaksi sorpsi
melengkapi informasi diharapkan proses pengikatan, dan informasinya dapat
berorder pseudo. hasilkan total suatusatu garis lurus jika reaksi sorpsi
pelepasan, mekanisme reaksipengikatan, pengikatmelengkapidan informasi proses
terhadap persamaan berorderJika totalplot satu data pseudo.
an berdasarkan eksperimen. pelepasan, dan data mekanisme reaksi pengikat-
Lagergren Order Kinetic Model JikaPseudo-First plot data terhadap persamaan
Persamaan an berdasarkan dataLagergren eksperimen.yang diguna-
tidak linier,Pseudo-First maka data perlu dimodel Lagergren Order Kineticdengan Model
kan untuk memodel Lagergren data disebutyang Pseudo First Persamaan diguna-
persamaan persamaan Lagergren tidak linier, maka data perlulaju dimodel dengan
Order ataumemodel Second Order KineticPseudo ModelFirst (Ho kan untuk data disebut
Pseudo-Second Order Kinetic ditulispersamaan persamaan laju yang Lagergren
and McKay 1998). Order Persamaan tersebut Order atau Second Kinetic Modeltelah (Ho
ka n dengan persam aan: Kinetic yang ditulisPseudo-Second Order
dimanfaatkan untukPersamaan memodel tersebut data kinetika and McKay 1998). telah
ௗ ka nൌ denga persam ݇ሺݍn െ ݍ௧ ሻଶ aan:
sorpsi (Reddy, untuk 2006; Sivaprakash et al. 2009; dimanfaatkan memodel data kinetika Renugadevi, Krishna and Swamy, sorpsi (Reddy,2011; 2006; Sivaprakash et al. 2009; 2012; Ikhsan dkk., 2013). Renugadevi, 2011; Krishna and Swamy, Ho and 2012; Ikhsan dkk.,McKay 2013). (1998) melakukan kajian Hotentang persamaan and McKay (1998) Lagergren, melakukan Pseudo-First Orderpersamaan Kinetic Model, yang kajian tentang Lagergren, mana persamaan tersebut dituliskan Pseudo-First Order Kinetic Model,sebagai yang berikut. mana persamaan tersebut dituliskan sebagai ௗ
berikut. ൌ ݇ଶ ሺݍ െ ݍ௧ ሻ
(3)
ௗ௧ ௗ
ൌ ݇ଶ ሺݍ െ ݍ௧ ሻ (3) ௗ௧ Dimana q e dan q t adalah banyaknya MV
ௗ௧ ௗ
(5)
ଶ ൌ ݇ሺݍsatuan (5) െ ݍ௧ ሻkapasitas sorpsi q adalah Dimana ௗ௧
mmol g-1,satuan sedangkan satuansorpsi konstanta laju k Dimana kapasitas q adalah -1 -1 -1 adalah menitsatuan . Integral yang laju samak mmol ggmmol , sedangkan konstanta
dengan reaksi-1 menit order-1. pertama, diperoleh adalah gmmol Integral yang sama persamaan: dengan reaksi order pertama, diperoleh ͳ ͳ persamaan: ൌ ݇ݐ ሺݍ െ ͳ ݍ௧ ሻ ͳݍ ൌ ݇ݐ ሺ௧ݍൌെ ݍଵ ௧ ሻ ଵݍݐ మ
௧
ଵ
ଵ
(6)
ൌ ݐ (6) మ Plotting t/qt versus t menghasilkan garis
lurus, hargat menghasilkan konstanta lajugaris (k) Plottingsehingga t/q t versus
dilepas serat kain pada saat MV keDimana qdari q t adalah banyaknya e dan
dapat lurus, ditentukan. sehingga harga konstanta laju (k)
setimbangan padakain saat t,pada dengan dilepas dari dan serat saatsatuan ke-
Pemodelan dengan plot persamaan dapat ditentukan.
-1
mmol g , sedangkan k 2 adalah konstanta setimbangan dan pada saat t, dengan satuan -1
laju pertama pseudo dengan sedangkan k 2 adalah konstanta mmolikatan g , berorder -1
satuan menit . Integral terhadap persamaan laju ikatan berorder pertama pseudo dengan -1 tersebutmenit pada t=0 sampai t=t, satuan . batas-batas Integral terhadap persamaan
Pseudo-First Orderdengan Kineticplot danpersamaan PseudoPemodelan Second Order Pseudo-First OrderKinetictelah Kinetic dandilakukan Pseudoterhadap data kinetika pelepasan, dan Second Order Kinetictelah dilakukan hasilnya menunjukkan bahwa reaksi terhadap data kinetika pelepasan, dan
dan q t =0pada sampai q t = q t , maka persamaan tersebut batas-batas t=0 sampai t=t,
pelepasan dua pseudo (Gambar 11) hasilnya berorder menunjukkan bahwa reaksi
Lagergren Kinetic menjadi: dan q t =0 Pseudo-first sampai q t = Orde q t , rmaka persamaan
atau dapat berorder dituliskandua sebagai: pelepasan pseudo (Gambar 11)
మ
Lagergren Order Kineݐtic menjadi: ሺݍ െ ݍPseudo-first (4) ௧ ሻ ൌ ሺݍ ሻ െ ଶǡଷଷ మ
ሺݍ െ ݍ௧ ሻ ൌ ሺݍ ሻ െ ݐ (4) Persamaan ini dapat ଶǡଷଷ digunakan untuk
model Persamaan data eksperimen ini dapatkinetika, digunakandimana untuk plotting log(qeksperimen t akan dimana mengmodel data e -q t ) versuskinetika, plotting log(q e -q t ) versus t akan meng-
ሺݍ െ ݍ௧ ሻଶ ݏ݈ܽ݁ݑ݆ܽܮ ൌ ݒൌ ݇ଶsebagai: atau dapat dituliskan
(7)
ଵ sebagai: ݇ ݐൌ ሺ
(8)
ଶ dituliskan Hukum laju ൌ terintegrasinya ݏ݈ܽ݁ݑ݆ܽܮ ݒൌ ݇ଶ ሺݍ െ ݍdapat (7) ௧ሻ
sebagai: Hukum laju terintegrasinya dapat dituliskan ݇ ݐൌ
ି ሻ ଵ ሺ ି ሻ
െ െ
ଵ
ଵ
(8) 71 71
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
9
6 7 5 6 4 5 3 4 2 3 1 2 0 1
Dengan mordan Y = 5980.5X + 35274 Dengan mordan R² = 0.9778 Y = 5980.5X + 35274 R² = 0.9778
t / qtt (x / qt 100000) (x 100000)
8 9 7 8
0 0 0
Tanpa mordan Y = 2112.1X + 2121.2 Tanpa R² = mordan 0.995 Y = 2112.1X + 2121.2 R² = 0.995
25
50
75
100
125
Waktu 75 / jam 100
125
25 50 ORDER 2 PSEUDO
TANPA MORDAN Waktu / jam DENGAN MORDAN
ORDER 2 PSEUDO
TANPA MORDAN
DENGAN MORDAN
Gambar 11. Reaksi Pelepasan MV dari Kain Mengikuti Persamaan Pseudo-Second Order Kinetic Gambar 11. Reaksi Pelepasan MV dari Kain Mengikuti Persamaan Pseudo-Second Order Kinetic Kualitas pemodelan data ditunjukkan
eksperimen (q e eksp) (Kumar et al., 2010).
oleh linearnya trendline diindiKualitas garis pemodelan datayang ditunjukkan
Semakin kedua(Kumar harga etq eal., tersebut, eksperimendekat (q e eksp) 2010).
2
kasikan dengan garis tingginya harga yang R . Semakin oleh linearnya trendline diindi-
maka hasildekat pemodelan Semakin keduaadalah hargabaik. q e Indikator tersebut,
besar harga R2 tingginya mendekatiharga 1, maka kualitas kasikan dengan R2. Semakin
kualitas hasil model tersebut dicantumkan maka hasil pemodelan adalah baik. Indikator
2 pemodelan baik. R1, yang besar hargasemakin R2 mendekati makadiperoleh kualitas
dalam kualitasTabel hasil3. model tersebut dicantumkan
2 dari pemodelan ini relatif yaitu 0,995 pemodelan semakin baik. Rbaik, yang diperoleh
Hasil 3.pemodelan ini mendeskripsidalam Tabel
(data tanpa mordan) 0,9778 (data dari pemodelan ini relatifdan baik, yaitu 0,995
kan bahwa MVinioleh serat kain Hasilpelepasan pemodelan mendeskripsi-
dengan mordan). Selaindan itu, 0,9778 kualitas (data hasil (data tanpa mordan)
merupakan yang MV berorde pseudo, kan bahwa reaksi pelepasan olehdua serat kain
model juga diindikasikan dari harga qe dengandapat mordan). Selain itu, kualitas hasil
dimana tahap penentu pelepasan adalah merupakan reaksi yanglaju berorde dua pseudo,
(banyaknya dari serat pada model dapat MV jugadilepas diindikasikan darikain harga qe
reaksi ikatan hidrogen.adalah Perdimana pemutusan tahap penentu laju pelepasan
saat kesetimbangan) daridari hasil perhitungan (banyaknya MV dilepas serat kain pada
bedaan ikatan hidrogen ikatan Perzat reaksi pemutusan ikatandalam hidrogen.
dengan menggunakan persamaan (q saat kesetimbangan) dari hasil perhitungan e hit)
warna kain tanpa bedaan dengan ikatan serat hidrogen dalam adanya ikatan dan zat
Lagergren dibandingkan denganpersamaan hasil q e (q e hit) dengan menggunakan
dengan adanya serat mordan sintesis warna dengan kain tanpa terdeskripsiadanya dan
Lagergren dibandingkan dengan hasil q e
dengan adanya mordan sintesis terdeskripsi-
Tabel 3. Hasil Model Laju Lepas dengan Persamaan LagergrenPseudo-Second Order Kinetic Tetapan q e hit Order q e Kinetic eksp Persamaan Regresi R2LagergrenPseudo-Second Tabel 3. Hasil Model Laju Lepas dengan Persamaan laju, k 2 Order 2 Pseudo Tetapan q e hit q e eksp Persamaan Regresi R2 Tanpa Mordan Y = 2112,1 X – 2121,2 0.995 2103,039 0.000473 0,000485 laju, k 2 Order 2 Pseudo Dengan Mordan Y = 5980,5 X – 35274 0.9778 1013,958 0,000167 0,000176 Tanpa Mordan Y = 2112,1 X – 2121,2 0.995 2103,039 0.000473 0,000485 Dengan Mordan Y = 5980,5 X – 35274 0.9778 1013,958 0,000167 0,000176 72 72
Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk) Pengaruh Mordan Sintesis (Jaslin Ikhsan dkk)
kan di Gambar 4 dan 7, yang dapat diseder-
KESIMPULAN
hanakan atau dipresentasikan kan di Gambar 4 dan 7, yang sebagai: dapat diseder-
Ikatan zat KESIMPULAN
hanakan Kain C –atau O –dipresentasikan H N – MV sebagai: (tanpa adanya
dengan Ikatan serat kain melalui kemisorpsi zatterjadi warna methyl violet
mordan), Kain C – O – H N – MV (tanpa adanya
secara elektrovalen dengan dengan hidrogen serat kain dan terjadi melalui kemisorpsi
dan mordan),
melepaskan proton. secara hidrogen dan Penambahan elektrovalen mordan dengan
mordan Al – O – H N – MV (dengan dan
sintesis dari proton. limbah kaleng mempengaruhi melepaskan Penambahan mordan
adanya mordan mordan). Al – O – H N – MV (dengan
daya ikatdari serat kain terhadap methyl violet. sintesis limbah kaleng mempengaruhi
adanya mordan).
Daya ikat serat tersebut penambahan dan daya ikat kain tanpa terhadap methyl violet.
warna
methyl
violet
Berdasarkan sifat afinitas elektron,
dengan penambahan mordan berturut-turut Daya ikat tersebut tanpa penambahan dan
dimanaBerdasarkan atom C = –122 dan elektron, atom Al sifatkJ/mol afinitas
-8 1,75 x 10 M methyl adalah x 10-8 danmordan dengan2,45 penambahan berturut-turut
= –42,5atom kJ/mol maka dimana C = (Silberberg, –122 kJ/mol 2000), dan atom Al
-8 violet per pelepasan zat adalah 2,45gram x 10-8kain. dan Reaksi 1,75 x 10 M methyl
atom Al kJ/mol cenderung lebih kuat menarik = –42,5 (Silberberg, 2000), maka
warna methyl seratpelepasan kain terjadi violet per gramviolet kain.oleh Reaksi zat
elektron dalam dirinya dibandingkan atom Al kecenderung lebih kuat menarik
melalui reaksi berorder duakainpseudo. warna methyl violet oleh serat terjadi
dengan C. Atasdirinya dasar harga ini dan elektron atom ke dalam dibandingkan
Penambahan mordan sintesisdua dari pseudo. limbah melalui reaksi berorder
jika tidak adaC.variabel penentu dengan atom Atas dasar hargapelepasan ini dan
kaleng dapatmordan memperlambat laju limbah lepas Penambahan sintesis dari
lainnya, dapat diprediksikan bahwa jika tidakmaka ada variabel penentu pelepasan
sebesar kali,memperlambat yang diindikasikan kaleng dua dapat laju dengan lepas
penambahan memperlambat lainnya, makamordan dapat dapat diprediksikan bahwa
harga lajudiindikasikan reaksi pelepasan sebesar konstanta dua kali, yang dengan
laju lepas zat mordan warna MV darimemperlambat kain sebesar penambahan dapat
berturut-turut adalahlaju 2103,039 1013,958 harga konstanta reaksidan pelepasan
±3 Namun, hasilsebesar model lajukali lepaslebih zat lambat. warna MV dari kain
-1 gberturut-turut mmol-1 menit . adalah 2103,039 dan 1013,958
data penelitian ini menunjukkan ±3 kali lebih lambat. Namun, hasil bahwa model
g mmol-1 menit-1.
perlambatan laju ini lepas tersebut hanya ±2 data penelitian menunjukkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
kali. Hal ini laju dapatlepas dijelaskan adanya perlambatan tersebutoleh hanya ±2
DAFTAR Bowmann, PUSTAKA B.T. 1982. Conversion of freundlich adsorption K values to the Bowmann, B.T. 1982. Conversion of mole fraction format and the use of S x freundlich adsorption K values to the Values to express relative adsorption of mole fraction format and the use of S pesticides, Soil Science Society ofx Values to express relative adsorption of American Journal, 46(4), pp. 740-743. pesticides, Soil Science Society of American Journal,A.P., 46(4),Olatunya, pp. 740-743. Dada, A.O., Olalekan, A.N.,
banyak yang oleh menentukan kali. Hal variabel ini dapatlain dijelaskan adanya kekuatan ikatan, seperti banyak variabel lain jarak yangintermolekuler menentukan ikatan, dalam hal jarak ini ditentukan oleh kekuatanyang ikatan, seperti intermolekuler ukuran atom dalam dimanahal atom berukuran ikatan, yang ini Al ditentukan oleh2 kali lebih daripada C berukuran (Silberberg,2 ukuran atombesar dimana atom Al 2000), yangbesar berartidaripada kekuatanCtarik atom Al kali lebih (Silberberg, mordan terhadap MV lebih kecil 2000), yang berarti kekuatan tarikdari atompada Al atom C serat kain.MV Variabel penentu mordan terhadap lebih kecil dariikatan pada lainnya tidak Variabel dikontrolpenentu dalam adalah atom C yang serat kain. ikatan faktor lainnyasterik. yang tidak dikontrol dalam adalah faktor sterik.
Dada, O. 2012. Langmuir, Freundlich, Dada, A.O., Olalekan, A.P., Olatunya, A.N., Temkin, and Dubinin-Radushkevich Dada, O. 2012. Langmuir, Freundlich, isotherms studies of equilibrium Temkin, and 2+Dubinin-Radushkevich sorption of Zn unto phosphoric acid isotherms studies of equilibrium modified rice husk, IOSR Journal of sorption of Zn2+ unto phosphoric acid Applied Chemistry, ISSN: 2278-5736, modified rice husk, IOSR Journal of 3(1), pp. 38-45. Applied Chemistry, ISSN: 2278-5736, 3(1), pp. 38-45. 73 73
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014 Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014
Ho, Y.S., McKay, G. 1998. A comparison of chemisorption kinetic models applied to Ho, Y.S., McKay, G. 1998. A comparison of pollutant removal on various sorbents, chemisorption kinetic models applied to Trans IchemE, 76B, 332-340. pollutant removal on various sorbents, TransJ.,IchemE, 332-340. Ikhsan, Wells,76B, J.D., Johnson, B.B., Angove, B.B. 2005. Sorption of 3Ikhsan, J., Wells, J.D., Johnson, B.B., amino-1,2,4-triazole and Zn(II) onto Angove, B.B. 2005. Sorption of 3Montmorillonite, Clays and Clay amino-1,2,4-triazole and Zn(II) onto Minerals, 53(2), 137 -146. Montmorillonite, Clays and Clay Minerals, 53(2), 137L.F.X., -146. E., Sunarto. Ikhsan, J., Widjajanti
2013. Pengaruh tawas hasil sintesis dari Ikhsan, J., Widjajanti L.F.X., E., Sunarto. limbah kaleng minuman terhadap 2013. Pengaruh tawas hasil sintesis dari kinetika adsorpsi methyl orangeoleh limbah kaleng minuman terhadap kapas dan serat kain, Prosiding Seminar kinetika adsorpsi methyl orangeoleh Nasional Kimia, ISBN, 978-602-14548kapas dan serat kain, Prosiding Seminar 0-0, FMIPA UNY, 16 Nopember 2013. Nasional Kimia, ISBN, 978-602-145480-0, FMIPA UNY, 16 Nopember Krishna, R.H. dan Swamy, A.V.V.S.2013. 2012.
Physico-chemical key parameters, Krishna, R.H. dan Swamy, A.V.V.S. 2012. langmuir and freundlich isotherm and Physico-chemical key parameters, lagergren rate constant studies on the langmuir and freundlich isotherm and removal of divalent nickel from the lagergren rate constant studies on the aqueous solutions onto powder of removal of divalent nickel from the calcined brick, International Journal of aqueous solutions onto powder of Engineering Research and Developcalcined brick, International Journal of ment, e-ISSN: 2278-067X, p-ISSN: Engineering Research and Develop2278-800X, www.ijerd.com, Vol. 4, ment, e-ISSN: 2278-067X, p-ISSN: Issue 1, 29-38. 2278-800X, www.ijerd.com, Vol. 4, IssueP.S., 1, 29-38. Kumar, Vincent, C., Kirthika, K.,
Kumar, K.S. 2010. Kinetics and Kumar, P.S., Vincent, C., 2+Kirthika, K., equilibrium studies of pb ion removal Kumar, K.S. 2010. Kinetics and from aqueous solutions by use of nanoequilibrium studies of pb2+ ion removal silversol-coated activated carbon, Brafrom aqueous solutions by use of nanozilian Journal of Chemical Engineering, silversol-coated activated carbon, BraVol. 27, No. 02, 339-346. zilian Journal of Chemical Engineering, Vol. 27, M., No. 02, 339-346. I.R. 2010. Manurung, Ayuningtyas,
Kandungan alumunium dalam kaleng Manurung, M., Ayuningtyas, I.R. 2010. Kandungan alumunium dalam kaleng
74 74
bekas dan pemanfaatannya dalam pembuatan tawas, Jurnal Kimia, 4(2), bekas dan pemanfaatannya dalam 180-186. pembuatan tawas, Jurnal Kimia, 4(2), 180-186. Okeola, F.O., Odebunmi, E.O. 2010. Com-
parison of Freundlich and Langmuir Okeola, F.O., Odebunmi, E.O. 2010. Comisotherms for adsorption of methylene parison of Freundlich and Langmuir blue by agrowaste derived activated isotherms for adsorption of methylene carbon, Advances in Environmental blue by agrowaste derived activated Biology, 4(3): 329-335. carbon, Advances in Environmental Biology, 4(3): 329-335. Reddy, M.C.S. 2006. Removal of direct dye from aqueous solutions with an Reddy, M.C.S. 2006. Removal of direct dye adsorbent made from tamarind fruit from aqueous solutions with an shell, an agricultural solid waste, adsorbent made from tamarind fruit Journal of Science and Industrial shell, an agricultural solid waste, Research, Vol 65, 443-446. Journal of Science and Industrial Research,N., VolSangeetha, 65, 443-446. Renugadevi, R., Lalitha, P. 2011. Kinetics of the sorption of Renugadevi, N., Sangeetha, R., Lalitha, P. methylene blue from an industriak 2011. Kinetics of the sorption of dyeing effluent onto activated carbon methylene blue from an industriak prepared from the fruits of mimusops dyeing effluent onto activated carbon elengi, Archives of Applied Science prepared from the fruits of mimusops Research, 3(9), 492-498. elengi, Archives of Applied Science Research,M.S. 3(9), 2000. 492-498. Silberberg, Chemistry: The
molecular nature of matter and change Silberberg, M.S. 2000. Chemistry: The (hlm 308-315), 2nd edition, ISBN. 0molecular nature of matter and change 697-39597-9, McGraw-Hill, USA: (hlm 308-315), 2nd edition, ISBN. 0Boston. 697-39597-9, McGraw-Hill, USA: Boston. Sivaprakash, A., Aravindhan, R., Rang-
havarao, and J., Nair, B.U. 2009. Sivaprakash, A., Aravindhan, R., RangKinetics and Equilibrium Studies on the havarao, and J., Nair, B.U. 2009. Biosorption of Hexavalent Chromium Kinetics and Equilibrium Studies on the from Aqueous Solutions Using Bacillis Biosorption of Hexavalent Chromium Subtilis Biomass, Applied and Enfrom Aqueous Solutions Using Bacillis vironmental Research,7(1), 45-57. Subtilis Biomass, Applied and Environmental Research,7(1), 45-57.