PENGARUH METODE LEBOYER TERHADAP PENURUNAN STRES BAYI BARU LAHIR Nurul Hikmah Annisa, M. Keb 1 STIKES YARSI MATARAM, PRODI KEBIDANAN JENJANG D.III Email :
[email protected]
ABSTRAK NURUL HIKMAH ANNISA. Pengaruh Metode Leboyer Terhadap Penurunan Stres Bayi Baru Lahir di Klinik Bumi Sehat dan Puskesmas Ubud I Gianyar Provinsi Bali Tahun 2015 Metode Leboyer adalah metode yang digunakan dalam persalinan yang meminimalkan trauma bagi bayi yang baru lahir. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh persalinan metode laboyer dan persalinan konvensional terhadap penurunan stres bayi baru lahir di Klinik Bumi Sehat Ubud dan Puskesmas Ubud I Gianyar Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan metode Kohort Prospektif. Sampel yang diambil adalah Ibu bersalin fisiologis sebanyak 56 orang terdiri atas 28 orang kelompok persalinan metode leboyer dan 28 orang dengan persalinan konvensional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Data dianalisis dengan analisis statistik melalui uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Persalinan dengan metode leboyer terhadap penurunan stres pada bayi baru lahir (p=0,00). Terdapat perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh bayi pada persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional (p=0.00). Tidak Ada perbedaan yang signifikan antara pernafasan bayi baru lahir pada persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional (p=0.055). Kata Kunci: metode leboyer, suhu tubuh bayi, pernapasan bayi, stres bayi baru lahir
| 51
PENDAHULUAN Kehidupan pertama bayi di luar rahim masih menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan disaat bayi baru lahir merupakan masa yang paling rentan terutama terhadap stres dengan gejala asfiksia dan hypotermi. Studi dari berbagai jenis kelahiran telah mengungkapkan bahwa kelahiran spontan bukan tanpa bahaya, salah satu akses untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui program peningkatan pelayanan persalinan secara aman dan tepat bagi bayi baru lahir. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi salah satunya adalah sarana/ fasilitas tempat persalinan dan lingkungan persalinan. Lingkungan persalinan merupakan suatu hal yang sangat jarang diperhatikan, lingkungan persalinan yang dimaksud adalah suara kebisingan, tenang dan pencahayaan. (Simkin, 2010). Suara kebisingan sekitar ibu yang akan bersalin, suara orang-orang yang berada disekitar ibu yang akan bersalin termasuk suara penolong persalinan yang terkadang keras pada saat memimpin persalinan ibu dan suara bunyi-bunyi alat kesehatan disekitar tempat ibu pada saat bersalin, hingga saat ini belum menjadi pusat perhatian atau diperhatikan oleh penolong persalinan namun lingkungan persalinan ini sangat penting. Menurut leboyer (2012), bahwa lingkungan persalinan merupakan suatu metode dalam persalinan normal. Metode yang digagas oleh Frederick Leboyer MD ini mengkondisikan, proses melahirkan yang memungkinkan bayi untuk dilahirkan di sebuah ruangan tenang, bercahaya redup dan memiliki suara-suara lembut untuk meminimalkan trauma dan stres bagi bayi
52 |
baru lahir merupakan tujuan dari metode leboyer ini. Metode ini memungkinkan persalinan yang betul-betul alami. Baik ibu maupun bayi ditangani dengan lembut, Tanpa gerakan tiba-tiba yang dapat membuat bayi kaget atau takut. (Shanley, 2012). Fokus pada bayi selama persalinan, dalam metode yang dikembangkan oleh dokter ahli kandungan perancis bermaksud membuat proses kelahiran yang mengurangi stres pada bayi. Bayi yang mengalami stres dapat diakibatkan oleh hipotermia dan asfiksia. Faktor yang menyebabkan adalah kebiasaan/perilaku yang salah seperti membersihkan lemak bayi segera setelah lahir, bayi baru lahir tidak segera didekapkan / dipisah /tidak segera disusui oleh ibunya. Semua kebiasaan diatas justru mengakibatkan penurunan suhu tubuh pada bayi. Berdasarkan data diatas maka penelitian ini difokuskan pada kejadian hipotermi dan asfiksia akibat dari stres bayi baru lahir, Persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional dan dengan menggunakan parameter pengukuran suhu tubuh dan Pernafasan. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh persalinan dengan metode Leboyer dan persalinan konvensional terhadap penurunan stres pada bayi baru lahir khususnya pada kejadian hipotermi dan asfiksia‖. METODE PENELITIAN a. Rancangan Kegiatan Penelitian ini diawali dengan pendataan ibu hamil serta meminta persetujuan untuk menjadi responden kepada ibu tersebut pada saat ibu sedang
melakukan kunjungan, Selanjutnya peneliti menanyakan siapa yang akan mendampingi ibu pada saat proses persalinan, dan memastikan pendamping persalinan hadir pada saat proses persalinan berlangsung, Peneliti memastikan bahwa ruang persalinan sudah sesuai dengan konsep baik metode leboyer ataupun persalinan konvensional, Selanjutnya menunggu hingga ibu bersalin sudah memasuki kala II dan memastikan kelompok metode leboyer dan persalinan konvensional sudah sesuai, Setelah kepala bayi sudah keluar peneliti langsung mengukur suhu tubuh bayi menggunakan thermometer infrared di kening bayi dan mengukur pernapasan bayi, Pengukuran dilakukan berulang setelah bayi lahir yaitu 15 menit pertama setelah kelahiran hingga 15 menit kedua setelah kelahiran, Pengukuran telah selesai dan peneliti memasukkan data kedalam master tabel. b. Ruang lingkup dan objek Penelitian ini dilakukan secara observasional, Desain penelitian ini adalah Kohort Prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin fisiologis di Klinik Bumi Sehat dan Puskesmas Ubud I Gianyar Bali sebanyak 80 orang setiap bulannya ±15-20 orang yang melakukan persalinan di Klinik Bumi Sehat dan Puskesmas Ubud I Penelitian ini akan dilaksanakan di ruang bersalin di Klinik Bumi Sehat, Klinik ini berlokasi di Ds. Nyiuh Kuning Ubud Bali dan Klinik ini merupakan satu–satunya klinik yang menerapkan metode Leboyer secara penuh dan sebagai kelompok kontrol adalah Puskesmas Ubud I yang menerapkan persalinan konvensional
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sistim Accidental Sampling. menggunakan metode accidental sampling dengan rumus Stephen Isaac dan William B. Michael maka besar sampel dapat dihitung. Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel Issac dan Michael dengan taraf signifikansi 95% dan berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%, pada jumlah populasi 30 orang maka hasil yang didapat untuk sampel masing-masing adalah 28 ibu bersalin fisiologis. Maka peneliti memutuskan untuk menentukan jumlah sampel sebanyak 56 ibu bersalin fisiologis. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan dasar menggunakan teoriteori yang terkait pada penelitian dan sudah diuji validasi. Adapun instrument penelitian yaitu 1) Suhu Bayi Baru Lahir Pada lembar observasi suhu bayi menggunakan angka langsung dengan satuan °Celcius. Dan dikolom diagnose adalah diagnosa yang di tetapkan pada saat ditemukan hasil ukur sehingga mempermudah peneliti untuk mengetahui kejadian stres pada bayi saat lahir atau beberapa menit kemudian. 2) Pernafasan Bayi Baru Lahir Pada lembar observasi pernafasan bayi baru lahir peneliti menggunakan standart yang sudah baku untuk menilai pernapasan bayi. Pada kolom diagnosa mempermudah penilaian peneliti untuk mendiagnosa stres pada bayi adapun yang ditulis pada kolom diagnosa adalah radipnea, Takipnea, Hiperpnea, apnea. 3) Metode Leboyer
| 53
Pada lembar observasi metode leboyer penilaian yang dilakukan adalah, jika dilakukan maka diberi tanda centang pada ya dan jika tidak dilakukan maka diberi centang pada tanda tidak. Pada kolom ya memiliki nilai 1 dan tidak c. Definisi Operasional Variabel Bebas Persalinan dengan Metode Leboyer
Definisi Operasional Metode melahirkan bayi di ruangan tenang, pencahayaan redup dan memiliki suara lembut disekitar bayi pada saat lahir
memiliki nilai 0 Metode leboyer dilakukan keseluruhan jika memiliki total nilai 17 dan persentasi 100 %. Jika angka hasil yang didapat kurang dari 17 atau 100 maka dinyatakan metode leboyer tidak dilakukan atau persalinan konvensional.
Indikator Alat Ukur Skala Baik: Pengelolaan tehnik Observasi Nominal leboyer dilakukan Sepenuhnya Tidak Baik: Pengelolaan tehnik leboyer tidak dilakukan sepenuhnya
Variabel Definisi Operasional Indikator Terikat Penurunan Terjadinya penurunan Stres Berat: JIka adanya Stres Pada bentuk ketegangan dari Hypotermia (suhu tubuh bayi Bayi Baru fisik dan psikis yang ≤36,4 °C) dan Asfiksia (bayi Lahir dialami oleh bayi baru tidak bisa bernafas spontan lahir yang didiagnosa dan teratur ≤40 - ≥60 dengan adanya x/menit). hypotermi dan atau Stres Ringan: Jika adanya asfiksia Hypotermia atau Asfiksia Tidak Stres: Jika Tidak hypothermia (Suhu tubuh bayi ≥36,5°C – 37,4°C) dan tidak Asfiksia (bayi bernafas spontan dan teratur 40-60 x/ menit)
d.
Analisis Data Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Analisa Univariat : Analisis ini adalah suatu prosedur pengolahan data untuk menjelaskan karakteristik dari persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional 2) Analisa Bivariat : Analisis yang digunakan untuk uji pengaruh adalah uji Mann Whitney dan untuk uji
54 |
Alat Skala Ukur Thermo- Ordinal meter infrared dan Jam Tangan
hipotesis digunakan uji Mann Whitney. Analisis ini digunakan untuk membandingkan perbedaan stres bayi baru lahir dengan persalinan metode leboyer dan persalinan konvensional. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila nilai P < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh metode leboyer terhadap penurunan stres pada bayi baru lahir.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Distribusi Tingkat Stres Bayi Baru Lahir Tabel 3 Distribusi Tingkat Stres pada bayi baru lahir berdasarkan metode persalinan dengan metode leboyer dan konvensional Tingkat Stres Tidak Stres Stres Ringan Stres Berat Jumlah
Metode Persalinan Metode Leboyer konvensional F % F % 22 78.6 7 25 6 21.4 17 60.7 0 0 4 14.3 28 100 28 100 Sumber : data primer, 2015
Pada tabel 3 dapat dilihat Untuk mengetahui Pengaruh antara persalinan metode leboyer dan persalinan konvensionl dilakukan uji mann whitney dengan hasil P = 0.001 sehingga dapat disimpullkan bahwa persalinan konvensional cenderung lebih stres dibandingkan persalinan dengan metode leboyer. Maka peneliti menyatakan bahwa persalinan dengan metode leboyer berpengaruh terhadap penurunan stres pada bayi baru lahir. b. Pengaruh Persalinan dengan metode leboyer dan konvensional pada stres bayi baru lahir Persalinan dengan metode leboyer berpengaruh terhadap penurunan stres pada bayi baru lahir. Dari uji mann whitney didapatkan hasil P = 0.001 artinya nilai P < 0,05. hal ini didukung oleh penelitian serupa tentang persalinan yaitu oleh Robert Trotter (2007) yang menyatakan bahwa persalinan metode leboyer memiliki bayi yang lebih tenang dan suhu lebih normal dibandingkan persalinan yang dengan lampu terang, bidan yang cenderung bernada tinggi untuk memberikan semangat ibu, banyak lampu menyala untuk menyoroti proses persalinan sehingga dalam proses persalinan lampu obgyn menyoroti vagina.
P 0,000
Dari beberapa hasil penelitian diatas menyatakan bahwa ruangan/tempat bersalin memberikan pengaruh terhadap proses persalinan itu sendiri yang juga mendukung hasil penelitian ini. Tujuan dari metode leboyer adalah membantu ibu menjalani persalinan dengan tenang dan bahagia agar bayi dilahirkan dalam suasana tenang, di ruangan tentram dan hening, guna meminimalkan trauma dan stres pada ibu terutama pada bayi saat lahir, Membuat bayi lahir dalam suasana yang ramah sehingga transisi dari rahim ke luar adalah sehalus mungkin, mengajurkan bayi baru lahir langsung diletakkan di dada ibu agar terjadi bonding dan tidak memberikan paparan sinar lampu kepada bayi untuk menghangatkan tubuh bayi. Pada umumnya persalinan konvensional dilakukan di dalam ruangan dengan cahaya lampu tenang, banyak intervensi selama persalinan, bayi setelah lahir ditaruh di atas meja besi/kayu dengan alas kain dan lampu terang guna memeriksa dan observasi bayi terhadap penilaian panjang bayi dan berat badan bayi serta lainnya. Sedangkan berdasarkan teori Haws (2014) bayi akan kehilangan panas tubuh karena lingkungannya yaitu evaporasi, radiasi, konduksi dan konveksi. | 55
Hal ini dapat memperkuat hasil penelitian ini yaitu bayi akan tetap berada di dada ibu setelah lahir dan disamping ibu sehingga bayi tidak akan mengalami kehilangan panas karena lingkungannya. Apabila bayi mengalami kehilangan panas tubuhnya atau gangguan lainnya maka bayi dapat dinyatakan sedang mengalami stres. Duxbury (2011) berdasarkan teori tersebut kita sebagai tenaga medis dapat mengurangi keharusan bagi bayi tersebut dengan cara menyesuaikan lingkungan persalinan sesuai dengan metode leboyer. Jika hal ini dapat dikembangkan maka sesuai dengan hasil penelitian ini, yaitu metode leboyer dapat mengurangi dan menurunkan kejadian stres pada bayi baru lahir. c. Perbedaan stres pada bayi baru lahir antara persalinan dengan metode leboyer dengan yang konvensional Dari hasil tabel diatas diketahuinya ada perbedaan antara persalinan leboyer dan persalinan konvesional berdasarkan hipotermi, asfiksia dan tingkatan stres. Hal ini menunjukan bahwa persalinan dengan metode leboyer dapat memengaruhi penurunan stres pada bayi baru lahir dikarenakan kondisi lingkungan persalinan yang tenang dengan alunan musik, lampu yang redup, tenaga persalinan seperti bidan tenang tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan suara yang mengganggu dapat mempengaruhi kondisi bayi saat lahir, selain dengan IMD bahwa metode persalinan leboyer juga dapat mempengaruhi penurunan stres pada bayi. Hasil penelitian Leboyer tersebut didukung oleh Mundiarti (2010) dengan judul Hubungan lama inisiasi menyusu dini 56 |
dengan suhu tubuh bayi baru lahir, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa bayi yang dilakukan IMD selama 30 menit setelah lahir memiliki suhu tubuh lebih normal dibandingkan bayi yang hanya dilakukan IMD 15 menit. Hal ini didukung hasil penelitian Chasak Pisatwong (2011) Thai Journal Of Obstetrics and Gynaecology bahwa angka kesakitan dan kematian dapat diturunkan dengan memperhatikan kebutuhan dengan cara mengurangi intervensi pada saat persalinan seperti melakukan vaginal tuse berkali–kali, mempercepat persalinan dan memperlebar jalan lahir. Hasil penelitian Pisatwong Chasayak menunjukan dari 100 kelahiran terdapat 9 bayi yang mengalami kesakitan dikarenakan terjadinya intervensi dan tindakan untuk mempercepat proses persalinan. Pada penelitian Shanley (2010) mendukung pernyataan Trotter (2007) dengan kesimpulan bayi yang lahir secara alami akan lebih sehat dan dapat menurunkan angka kematian baik kesakitan dibandingkan bayi yang dilahirkan dengan intervensi pada saat persalinannya. Intervensi pada saat persalinan dapat mengakibat stres pada bayi saat lahir, untuk melihat kejadian stres dapat dilihat dari berbagai hal. Akan tetapi pada bayi baru lahir respon yang paling cepat dikaji adalah respon fisiologis dan respon emosi, sesuai dengan penelitian ini yang hanya mengkaji respon fisiologis berupa suhu tubuh dan pernapasan. Dari hasil analisis perbedaan stres bayi baru lahir normal antara metode persalinan leboyer dengan persalinan konvensional adalah ada perbedaan antara persalinan metode leboyer dengan
persalinan konvensional penurunan stres bayi baru lahir.
terhadap
KESIMPULAN a. Ada perbedaan kejadian hipotermi dan asfiksia pada bayi baru lahir antara persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional b. Ada perbedaan tingkatan stres pada bayi baru lahir antara persalinan dengan metode leboyer dan persalinan konvensional c. Ada pengaruh antara persalinan menggunakan metode leboyer dengan kejadian penurunan stres pada bayi baru lahir di klinik bumi sehat dan puskesmas ubud I dan II bali. REFRENSI Duxbury, Mitzi L. ―Nursing In Neonatology.‖ Neonatology On The Web.Http://Www.Neonatology.Org /Classics/Mj1980/Ch08.Html. Mead Johnson. (Accessed December 9, 2009).
Haws. Paulette S.MSN, RNC, NNP. 2014. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. Cetakan Ke III. EGC. Jakarta Leboyer, Frederick. Birth Without Violence. New York: Alfred A. Knopf, 2012 Mardingsih, Sri. 2006. Skripsi. Faktorfaktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Bidan RSUD Sukoharjo Tahun 2005. Surakarta: USAHID Pisatwong, Chasayak., 2011. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology. Phramongkutklao Hospital. Bangkok Shanley, Laura Kaplan. Unassisted Birth. Westport, Ct: Greenwood, 2010. Shireen, Nilufar. 2009. Risk Factors And Short-Term Outcome Of Birth Asphyxiated Babies In Dhaka Medical College Hospital. Bangladesh J Child Health. Trotter, Robert J. ―Leboyer’s Babies.‖ Science News 111 (2007): 59. Varney, Helen. Kriebs, Jan M Dan Gegor, Carolyn L. 2012. Asuhan Kebidanan. Edisi Ke 5 Cetakan Ke III Vol 2. Egc. Jakarta
| 57