Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa
Slamet Anwar (09320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang
Abstrak Permasalahan yang diungkap dalam skripsi ini adalah tentang peningkatan pemahaman siswa jika menggunakan media animasi pada kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin di SMK AsSyamsuryyah Wanasari Brebes Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya penggunaan media animasi terhadap keberhasilan belajar dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas XI jurusan otomotif pada sistem bahan bakar motor bensin di SMK AsSyamsuryyah Wanasari Brebes. Hasil penelitian menerangkan pembelajaran media animasi memberikan gambaran tentang pembelajaran yang aktif karena menggunakan gambar gerak yang melibatkan para siswa untuk menggunakan panca indera penglihatan dan pendengaran sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa pada komotensi dasar sistem bahan bakar motor bensin siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012. Sehingga ada pengaruh penggunaan media animasi pada jurusan otomotif di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012 terhadap prestasi belajar. Pengaruh yang diberikan oleh pembelajaran menggunakan media animasi sebesar 52,21%. Dari hasil tersebut berarti dengan penggunaan media animasi siswa akan dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh guru. Kata kunci: Media animasi, Sistem bahan bakar motor bensin, Pemahaman siswa. PENDAHULUAN Pendidikan bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian serta dapat mengembangkan sikap profesional. Pendidikan SMK sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa sehingga dapat kompeten mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Sehingga lulusan SMK mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Menghadapi hal tersebut, SMK SMK As-Syamsuryyah Wanasari perlu melakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Dalam hal ini perlu adanya perubahan sistem yang memberi arah bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan itu. Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu harus dapat membekali siswa dengan kecakapan hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Kebayakan guru SMK As-Syamsuryyah Wanasari dalam kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas hanya menggunakan metode ceramah. Dimana siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan
guru serta mencatat hal-hal yang dianggap penting bagi mereka, sehingga pencapaian hasil belajar belum sesuai yang diharapkan. Metode pembelajaran menggunakan media animasi berbeda dengan pembelajaran konvensional karena media animasi memerlukan persiapan kusus, waktu, dan biaya yang tidak sedikit dalam pembuatanya, tetapi metode ini baik dalam cara penyajiannya. Materi yang disampaikan melalui media animasi kepada siswa berupa tulisan, gambar gerak, slide animasi yang ditampilkan lewat layar komputer. Siswa dapat lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru, karena siswa akan lebih termotifasi mengikuti materi yang akan diajarkan oleh guru, harapannya siswa akan lebih mengerti dengan materi yang diajarkan.
TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Belajar adalah suatu proses yang dilandasi dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat di tunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Belajar pada dasarnya adalah proses belajar tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku itu meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi, sedangkan yang dimaksud pengalaman dalam belajar adalah interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar terdapat komponen-komponen seperti terjadinya perubahan-perubahan, bisa berupa perubahan pengetahuan, perubahan tentang sikap dan tingkah laku, perubahan tentang kecakapan, kebiasaan ataupun kepandaian. Perubahan tersebut relatif tetap dan dalam jangka waktu yang lama, yang terjadi melalui latihan dan pengalaman yang diperolehnya sebagai suatu proses pembelajaran. Sehingga belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan sebagai suatu hasil dari suatu proses belajar, dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan serta aspek lain yang ada pada individu.
Gambar Proses Belajar Mengajar
Skema Gambar di atas menunjukkan bahwa masukan mentah (raw input) yaitu peserta didik, masukan alat (instrumental input) yang terdiri dari: tenaga, fasilitas, kurikulum, sistem administrasi dan lain-lain serta lingkungan, termasuk keluarga, masyarakat dan belajar secara bersama-sama berinteraksi dalam proses pembelajaran. Hasil langsung merupakan tingkah laku peserta didik setelah belajar melalui proses belajar mengajar, sesuai dengan materi atau bahan yang dipelajarinya dan hasil akhir merupakan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah ada di dalam masyarakat. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran yang telah dibicarakan di atas, yaitu pembelajaran menggunakan media animasi, ternyata pembelajaran menggunakan media animasi dapat diterapkan dalam proses pembelajaran OPKR Engine siswa kelas XI MO. Dari uraian di atas penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh materi pembelajaran media animasi terhadap hasil belajar. Pembelajaran dikatakan memiliki pengaruh apabila proses pembelajaran telah dapat memberikan konstribusi terhadap keberhasilan belajar. Hal ini dapat dilihat dari berapa sumbangan efektif dan relatif.
Gambar Alur Penelitian Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpulkan karena bersifat sementara, maka jawaban tersebut bisa benar dan bisa salah. Jawaban dianggap benar bila sesuai dengan kenyataan yang ada atau yang didapat dari hasil penelitian, sedangkan jawaban dianggap salah bila tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian. Ha
: ada pengaruh pembelajaran menggunakan media animasi terhadap pemahaman siswa kelas XI jurusan otomotif pada sistem bahan bakar motor bensin di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes.
METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes tahun 2011/2012. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 165 siswa yang tersebar dalam 5 kelas.
Adapun sampel dalam penelitian ini 115 dari 165 siswa yang ada di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012 berdasrkan table kreci. Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala atau objek yang harus diteliti. Variabel adalah gejala yang bervariasi, sedangkan gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Berkenaan dengan judul penelitian ini, maka variabel yang menjadi objek penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengaruh penggunaan media animasi kompentensi dasar sistem bahan bakar motor bensin. Variabel Terikat Variabel terikat disebut juga variabel tak bebas atau variabel bergantung atau dependent variable (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa menggunakan tes kompentensi dasar sistem bahan bakar motor bensin siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif di SMK AsSyamsuryyah Wanasari Brebes tahun 2011/2012. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes dan angket. Peneliti memberikan pembelajaran kompetensi sistem bahan bakar motor bensin dengan menggunakan media animasi pada kelas XI MO, setelah selesai pembelajaran mereka dilakukan tes yang dilanjutkan pemberian angket likert untuk mengetahui peningkatan pemahaman hasil belajar. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang akan diteliti digunakan alat pengumpul data sebagai berikut. Angket Pengumpulan data variabel bebas menggunakan metode angket. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan pada responden untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang ingin diketahui untuk mendapatkan data yang diperlukan. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan tes pilihan ganda, sampel penelitian tinggal menyilang pernyataan sesuai dengan pilihan jawaban yang tersedia yaitu A, B, C, dan D. Pernyataan yang dijawab dengan benar maka diberi skor 1 dan pernyataan yang dijawab salah maka diberi skor 0.
HASIL PENELITIAN Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Pengujian Validitas Analisis pengujian validitas instrumen untuk variabel prestasi belajar siswa dengan menggunakan Rumus Product Moment terhadap 25 butir soal, N uji coba sebanyak 20 siswa pada taraf signifikasi 5
% didapat rtabel = 0,444. Item soal dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Dari 25 soal yang diuji cobakan ternyata ada 21 soal yang valid sehingga soal diganti 4 butir soal dan digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian validitas item soal secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat dilihat dalam lampiran. Sedangkan untuk uji validitas variabel penggunaan media animasi juga dengan menggunakan Rumus Product Moment terhadap 14 item pertanyaan, N uji coba sebanyak 20 siswa pada taraf signifikasi 5 % didapat rtabel = 0,444. Item soal dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Dari 14 soal yang diujicobakan ternyata ada 14 soal yang valid dan semua valid dan digunakan dalam penelitian.
Hasil Perhitungan Reliabilitas Analisis perhitungan reliabilitas soal penelitian dengan menggunakan Rumus KR-21 menghasilkan rhitung sebesar 0,907 hasil tersebut dikonsultasikan dengan rtabel yang besarnya 0,444. Dari hasil tersebut ternyata rhitung lebih besar dari rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian. Sedangkan untuk variable penggunaan media animasi dianalisis menggunakan rumus Alpha menghasilkan rhitung sebesar 0,524 hasil tersebut dikonsultasikan dengan rtabel yang besarnya 0,444. Dari hasil tersebut ternyata rhitung lebih besar dari rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian Hasil pengujian reliabilitas secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat dilihat dalam lampiran. Deskripsi Data Penelitian Deskriptif Prosentase penggunaan media animasi Untuk mendeskripsikan variabel penggunaan media animasi berdasarkan hasil penskoran dapat digunakan kriteria berikut : Prosentase Maksimal
= (4 : 4) x 100%
= 100%
Prosentase Minimal
= (1 : 4) x 100%
= 25%
Rentang
= 100 % - 25%
= 75%
Interval
= 75% : 4
= 18,75%
Tabel Dibawah ini Kriteria Deskripsi Prosentase Variabel Penggunaan Media Animasi Interval Kriteria 81,27 - 100,0
Sangat Baik
62,52 - 81,26
Baik
43,76 - 62,51
Cukup Baik
25,00 - 43,75
Kurang Baik
Tabel Kriteria Deskripsi Prosentase Variabel Penggunaan Media Animasi Interval 81,27 - 100,0 62,52 - 81,26 43,76 - 62,51 25,00 - 43,75 Variabel
penggunaan media animasi
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
diukur dengan dengan 14 butir pertanyaan
yang dapat
dirangkum dalam tabel berikut. Tabel Tanggapan Responden Tentang Penggunaan Media Animasi
Penggunaan Media Animasi No 1 2 3 4
Interval Persen 81,27 - 100,0 62,52 - 81,26 43,76 - 62,51 25,00 - 43,75 Jumlah
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Jumlah Frekuensi Persen 29 50 32 4
115
25.22% 43.48% 27.83% 3.48%
100%
Dari Tabel diatas tampak bahwa responden yang menyatakan penggunaan media animasi yang termasuk kategori sangat baik sebanyak 15 responden atau 37,50%, baik sebanyak 15 responden atau 37,50%, sebanyak 9 responden atau 22,50% termasuk dalam kategori cukup baik, sebanyak 1 responden atau 2,50% penggunaan multimedia animasi termasuk dalam kategori kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram berikut ini.
Gambar Penggunaan Media Animasi Variabel Prestasi Belajar Hasil pengukuran variabel prestasi belajar siswa dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel Rangkuman Analisis Deskriptif Prosentase Variabel Prestasi belajar siswa
No
Nilai
Kategori
1 2 3 4
9,0 -10 8,0- 8,9 7,0- 7,9 0,0- 6,9
Istimewa Sangat Baik Baik Kurang Jumlah
Jumlah Frekuensi Persen 9 81 24 1
7.83% 70.43% 20.87% 0.87%
115
100%
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa bahwa sebanyak 3 responden 7,50% termasuk kategori istimewa, sebanyak 20 responden 50,00% termasuk kategori sangat baik, sebanyak 12 responden 30,00% termasuk kategori baik, sebanyak 5 responden 12,50% termasuk kategori kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram berikut ini.
Gambar Diagram Prestasi belajar siswa Uji Hipotesis Variabel Penggunaan media animasi Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban responden. Hasil uji normalitas data dari variabel Penggunaan media animasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Hasil Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas Interval
Ei
Oi
24,00-28,00 29,00-33,00 34,00-38,00 39,00-43,00 44,00-48,00
1,902 4,119 6,746 8,354 7,823
3 5 6 7 6
0,634 0,188 0,082 0,219 0,425
49,00-53,00 54,00-68,00
5,540 2,966
7 6
X2hitung
0,385 3,103 5,037
Berdasarkan uji normalitas variable Penggunaan media animasi dengan menggunakan rumus chikuadrat diperoleh hasil X 2hitung = 5,037, Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 7 – 3 = 4 dari taraf signifikansi 5% diperoleh nilai chi – kuadrat X 2tabel = 9,49, Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi – kuadrat tabel, Karena X 2hitung < X 2tabel atau 5,037< 9,49 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Penggunaan media animasi berdistribusi normal. Variabel Prestasi Belajar Dalam uji normalitas ini data prestasi belajar
dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan jawaban responden, Hasil uji normalitas data dari variabel prestasi belajar siswa dilihat pada tabel berikut ini, Tabel Hasil Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar Siswa
Kelas Interval
Ei
Oi
5,50-5,80 5,90-6,20 6,30-6,60 6,70-7,00 7,10-7,40 7,50-7,80 7,90-8,20
0,520 2,370 6,492 10,705 10,630 6,357 2,288
0 2 4 15 9 6 4
0,520 0,058 0,957 1,723 0,250 0,020 1,282
X2hitung
4,809
Berdasarkan uji normalitas data prestasi belajar dengan menggunakan rumus chi-kuadrat variabel kinerja guru diperoleh hasil X2hitung = 4,809, Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel chikuadrat dengan dk = 7 – 3 = 4 dari taraf signifikansi 5% diperoleh nilai chi – kuadrat X 2tabel = 9,49, Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi – kuadrat tabel, Karena X 2hitung < X 2tabel atau 4,809<9,49 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel prestasi belajar berdistribusi normal. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan media animasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI jurusan otomotif pada sistem bahan bakar motor bensin di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes , Pengaruh yang diberikan oleh pembelajaran menggunakan media animasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI jurusan otomotif pada sistem bahan bakar motor bensin sebesar 51,21%, Dari hasil tersebut berarti dengan penggunaan media animasi maka siswa akan dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, siswa yang dengan metode ceramah hanya mendengarkan saja, namun dengan media media animasi siswa lebih bergairah untuk mengikuti pelajaran sehingga siswa akan mudah dalam memahami materi-materi yang diberikan oleh guru, Siswa tidak hanya sebgai subyek saja yaitu mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, namun siswa lebih tertarik, karena dengan materi media animasi siswa diberikan
gambar-gambar sesuai dengan pokok materi yang diajarkan oleh guru, Karena media animasi mempunyai beberapa karakterisktik antara lain : 1), Memiliki lebih dari satu media yang konvergen (dinamis), misalnya menggabungkan unsur audio dan visual, 2), Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna, 3), Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain, Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, media pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: 1), Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, 2), Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, 3), Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren (terpusat) dan terkendalikan, 4), Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, dan percobaan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan : 1.
Ada pengaruh penggunaan media animasi dalam porses pembelajaran pada kompetensi dasar sistem bahan bakar motor bensin siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif di SMK AsSyamsuryyah Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012 yang termasuk kategori sangat baik.
2.
Pembelajaran media animasi memberikan gambaran tentang pembelajaran yang aktif karena menggunakan gambar gerak yang melibatkan para siswa untuk menggunakan panca indera penglihatan dan pendengaran sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa pada komotensi dasar sistem bahan bakar motor bensin siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif di SMK As-Syamsuryyah Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012.
3.
Pembelajaran media animasi berpengaruh untuk meningkatkan pemahaman siswa pada komotensi dasar sistem bahan bakar motor bensin siswa kelas XI program keahlian mekanik otomotif di SMK As-Syamsuryyah
Wanasari Brebes tahun ajaran 2011/2012, sebesar
51,21sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA
Boenasir. 2004. Evaluasi Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES Catharina, A T. 2003. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Press. 50 Dientje, Borman. 1988. Media Instruksional IPS. Jakarta : Depdikbud. Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud. Mukminan. 2008. Karakteristik dan Jenis Pembelajaran Media. Semarang : Depdiknas.
Munaya, L. 2006. Pintar Presentasi. Yogyakarta : Diva Press. Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ronald H, Anderson.1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suharsimi, A. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ---------------. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. ----------------. 2002. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.