PENGARUH LINGKUNGAN, KEPEMIMPINAN DAN INOVASI TERHADAP STRATEGI BERSAING ( Studi Pada Perusahaan Eksportir Mebel Rotan di Pulau Jawa ) Oleh : Pratomo Pudijohartono *)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternative pengembangan strategi bersaing perusahaan eksportir mebel rotan, dalam rangka meningkatkan ekspor mebel rotan di Pulau Jawa. Berlandaskan Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar didunia, diperkirakan 80% bahan baku rotan diseluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh negara lain seperti : Filipina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya. Hasil produksi bahan baku rotan di Indonesia adalah sekitar 622.000 ton per tahun dan berasal dari beberapa pulau di Indonesia, sedangkan industri mebel rotan dan kerajinan rotan berada di Pulau Jawa hanya membutuhkan bahan baku rotan sebesar 150.000 ton per tahun, dimana kenyataan menunjukkan bahwa pangsa pasar ekspor mebel dan kerajinan rotan Indonesia hanya sebesar 2,9%, dan ekspor mebel rotan juga mengalami penurunan sebesar -0,79%. Seperti yang dikemukakan oleh Frinces (2007), bahwa strategi memegang kunci keberhasilan dalam meraih keberhasilan lainnya, namun harus ditunjang oleh faktorfaktor lain untuk mencapai tujuan dan sasaran. Faktor penunjang tersebut adalah perilaku lingkungan, kepemimpinan dan inovasi yang mempunyai kreativitas serta berpengaruh pada strategi bersaing dalam meningkatkan daya saing Lokasi obyek penelitian ini adalah perusahaan eksportir mebel rotan yang berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta, dengan jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 105 orang pada 15 perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa, dari level manajemen atas hingga kebawah Pengujian model penelitian ini menggunakan uji Confirmatory Factor Analysis,menggunakan perhitungan data AMOS 16 terhadap 105 responden dan data yang diuji menggunakan SPSS 11,5, serta teknik analisis digunakan korelasi Pearson Product Moment yang membahas perhitungan dari hasil pengumpulan data. Hasil estimasi parameter variabel perilaku lingkungan menunjukkan hasil yang signifikan terhadap variabel strategi bersaing dengan nilai CR 2.499 (> 1,96) dan taraf signifikansi 0,012 (p < 0,05), variabel kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap variabel strategi bersaing dengan nilai CR 4.398 ( >1,96) dan taraf signifikansi o,ooo ( p<0,05), dan variabel inovasi berpengaruh siignifikan terhadap variabel strategi bersaing dengan nilai CR 2,784 (>1,96) dan taraf signifikansi 0,005 (<0,05). Hal ini mempertegas secara teoritis bahwa variabel perilaku lingkungan, kepemimpinan dan inovasi berpengaruh signifikan terhadap strategi bersaing perusahaan-perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa. Kata kunci : Corak pikiran tentang Perilaku Lingkungan, Kepemimpinan , Inovasi dan Strategi Bersaing
*) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri
39 Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
PENDAHULUAN Keadaan industri mebel rotan di Indonesia dinilai masih tidak sehat, pertumbuhannya ssat ini makin menurun, pada hal bahan baku rotan merupakan yang terbesar didunia. Pengaruh lingkungan,, kepemimpinan dan inovasi perlu dicarikan solusi agar industri mebel rotan bisa terus berbicara didunia globalisasi dan pasar internasional, baik yang dilakukan oleh Pemerintah dan perusahaan-perusahaan mebel rotan swasta, bersama Departemen Perindustrian dengan membuat sentrasentra industri rotan dibeberapa daerah, khususnya yang berada di Pulau Jawa. Tujuan strategis dan misi strategis lingkungan bersama dengan wawasanwawasan yang didapatkan melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, menentukan strategi-strategi yang akan dipilih perusahaan agar dapat berhasil dalam menerapkan strategi-strategi tersebut. Faktor lingkungan internal dapat dilihat dari faktor-faktor tradisionil seperti biaya tenaga kerja, akses ke sumber dayaan keuangan dan bahan baku, dan pasar yang diproteksi atau diregulasi dapat tetap menjadi umber para manajer terhadap sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dan menghasilkan laba diatas rata-rata (M.A.Hitt, Ireland R.D.& Hoskisson R.E, 2001 : 109). Sumber daya fungsional tidak hanya melibatkan keuangan, fisik sumber daya manusia disetiap bidang perusahaan, tetapi juga kesanggupan para personil ditiap bidang untuk merumuskan dan mengimplementasikannya, dibawah bimbingan perusahaan berdasarkan tujuantujuan strategi-strategi dan kebijakankebijakan fungsionil Apabila digunakan dengan benar, sumberdaya-sumberdaya tersebut dapat berfungsi sebagai kekuatan internal perusahaan untuk mendukung
keputusan-keputusan strategis (Hunger J.D. & Wheelen T.L., 2003 : 163) Faktor lingkungan eksternal merupakan pemahaman yang integrative, yaitu untuk mengerti akan apa yang telah terjadi sekarang dan prediksi masa yang akan datang, sehingga lingkungan eksternal dapat dibagi dalam tiga wilayah utama yaitu lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan pesaing. Enam segmen lingkungan umum adalah: demografis, ekonomi, politik/hukum, sosiokultural, teknologi dan globalisasi. Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor ancaman dan pelaku bisnis baru, supplier pembeli, produk pengganti dan intensitas persaingan diantara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tidakan dari tanggapan kompetitifnya. Lingkungan pesaing adalah lingkungan dimana perusahaan menafsirkan informasi teantang para pesaing, sehingga perlu dilakukan analisis pesaing Hubungan lingkungan internal dan eksternal perusahaan eksportir mebel rotan terhadap strategi bersaing yang berkembang semakin keras, kompleks dan global membuat kondisi perusahaan dalam melakukan penafsiran semakin sulit. Hal ini disebabkan untuk menangani data-data lingkungan, baik internal maupun eksternal terdapat data yang tidak lengkap dan seringkali ambiguous, dimana harapan masyarakat adalah strategi yang dilakukan oleh Pemerintah dengan melakukan kebijaksanaan yang dapat membantu mengatasi pengaruh globalisasi industri seperti : pasar, biaya, pesaing, teknologi dan lingkungan. Kita semua memiliki pandangan sendiri mengenai kepemimpinan yang baik dan bagaimana kita ingin dipimpin, khususnya dalam memimpin sebuah perusahaan (O’Neil B.,2004 : 8). Sering terjadi perbincangan antara konsep kepemimpinan dan manajemen dipertukarkan satu sama lain, dimana 40
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
antara pemimpin dan manager seolah-olah ada kemiripan satu sama lain, sebab keduaduanya melakukan aktivitas kepemimpinan dan menjalankan fungsi-fungsi manajemen. (Safaria, 2004 : 27). Kepemimpinan akan berlangsung effektif dan effsien bilamana berada ditangan orang yang trampil, terlatih dan ahli dalam memimpin, dengan menguasai teori-teori kepimpinan yang bersifat ilmiah dan berusaha menerapkannya dalam praktek memimpin (Nawawi & Hadari, 2006 : 22). Dalam perusahaan-perusahaan eksportir membel rotan perlu dilakukan strategi adanya hubungan kepemimpinan yang berbentuk : a. Rasa ikut memiliki (sense of belonging) b. Rasa ikut bertanggung jawab ( sense of responsibility) c. Rasa ikut berpartisipasi ( sense of participation) Hubungan kepemimpinan yang tertuju pada strategi bersaing adalah dengan melakukan pengujian hubungan antara demensi kepemimpinan dengan cara mempelajari secara fokus strategi bagaimana memberikan pengaruh pada kepuasan kerja. Ada tiga hal strategi penting yang didapatkan dalam penelitian ini, yaitu : a. Hubungan antara kepmimpinan dan strategi yang fokus pada kelompok kinerja adalah langsung dan signifikan b. Hubungan antara kepuasan kerja dan kelompok kinerja adalah signifikan c. Hasil yang diperlihatkan telah jelas bahwa kepuasan kerja adalah penghubung dan strategi yang fokus dari kepemimpinan terhadap kelompk kinerja Kunci pokok dalam penelitian ini adalah (Rivai V :2008 ) : Menunjukkan perlu adanya kekuasaan dalam kepemimpinan (empowerment) a. Suasana yang ramah dan sejahtera yang dapat menimbulkan kepuasan kerja (job satisfaction)
b. Adanya kelompok kinerja ( team performance) yang solid c. Pengembangan kepribadian yang tinggi (self development) d. Pengembangan kepemimpinan (leadership development) Pada abad ini pasar penjualan bergerak kepasar pembeli, dan peran inovasi semakin penting dan sangat menentukan untuk bisa memenagkan persaingan, dan hal ini merupakan kata kunci bagi kalangan dunia usaha. Pasar global tidak hanya menghasilkan persaingan yang lebih ketat dan tidak berpola serta kompleks dengan diwarnai perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, sebagai suatu pasar persaingan sempurna (Ellitan & Anatan, 2008 : 20). Mengingat besarnya peran inovasi dalam era global, produk mebel rotan dan kerajinan rotan membutuhkan strategi inovasi yang memiliki karakteristik tertentu yang membeda-bedakan dengan era-era sebelumnya. Mobilitas informasi, investasi, teknologi, sumber daya dan operasi industri semakin meningkat, dan investasi akan mengalir kedaerah-daerah yang memiliki peluang menarik tanpa memandang dimana peluang itu berada. Persaingan yang terjadi pada abad mendatang bukan lagi antar perusahaan, melainkan antara aliansi-aliansi strategis. Hal ini memerlukan suatu strategi inovasi produk, dimana sekarang telah tersedia banyak barang substitusi non-rotan seperti enceng gondok, pelepah pisang, plastik rotan, yang dapat mengganggu produk hasil hutan rotan di Indonesia. Keberhasilan inovasi produk membutuhkan kesesuaian antara proses dan lingkungan yang mendukung, dan bersifat terus menerus dan bukan terlaksana secara insidental (Zakon, 1989). Selain itu inovasi berkaitan dengan waktu dan kecepatan yang merupakan key success, sebab strategi inovasi itu merupakan competitive advantage atau keunggulan bersaing yang digunakan untuk 41
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
mengubah teknologi baru kedalam produk baru secara cepat (Musselwhite, 1990). Strategi inovasi harus disertai adanya continuous improvement yaitu penyempurnaan proses produksi dan inovasi secara terus menerus terlepas dari apakah proses tersebut telah mampu menghasilkan produk yang sesuai target inovasi atau tidak, bertahap dan tanpa batas, sehingga diharapkan perusahaan bisa melakukan inovasi, memenuhi tuntutan konsumen serta bergerak lebih cepat dari pesaing (Ellitan & Anatan, 2009 : 24). Teknologi dapat menjadi solusi pemecahan masalah persaingan, tetapi teknologi sekaligus menjadi faktor utama pendorong persaingan. Kemajuan teknologi merupakan inovasi yang dapat memberikan kontribusi terhadap keunggulan bersaing seperti penciptaan value added dan value in use, dimana terdapat hubungan antara market performance dan product . Perlu diketahui bahwa produk rotan merupakan produk yang dapat meningkatkan value added dan value in use, baik diakui kegunaannya oleh konsumen dari luar negeri maupun dalam negeri. Dengan demikian aspek penting dalam perumusan strategi inovasi bagi perusahaan eksportir mebel rotan adalah : 1. Kompetensi managerial, dimana inovasi produk akan berhasil jika direncanakan dengan baik. 2. Komitmen pimpinan dan partisipasi bawahan merupakan kesuksesan inovasi dimana pimpinan perusahaan hendaknya mengintrospeksi diri terlebih dahulu sebelum strategi diterapkan. 3. Kompetensi sumber daya manusia, perlu mendapat perhatian yang serius, karena SDM-lah yang akan mengoperasikan strategi inovasi 4. Penguasaan Research and Development dan teknologi merupakan tuntutan agar segera menciptakan kelompok tehnisi trampil dan berpengalaman dalam jumlah yang besar 5. Fasilitas Research and Development agar selalu melakukan perbaikkan
secara berkelanjutan dan memadai, sehingga perusahaan dapat melakukan pengkajian secara terus menerus dan mendalam seperti apakah proses produksi yang menghasilkan produk kompetetif dan inovatif dalam mengikuti dinamika tuntutan konsumen 6. Jaringan sistim informasi, dimana perusahaan harus berorientasi pada pelanggan, maka langkah awal yang perlu diambil perusahaan dalam melakukan inovasi adalah mengetahui dengan baik siapa konsumen perusahaan yang sebenarnya. 7. Inovasi waktu, untuk memasuki pasar merupakan salah satu alasan utama keberhasilan atau kegagalan inovasi produk baru, dimana peluang dan risiko produk baru bergantung pada beberapa hal seperti perubahan keadaan ekonomi secara umum, perubahan pada preferensi konsumen dan daur hidup industri. Strategi adalah salah satu istilah yang menjadi isu global yang dibicarakan diberbagai forum pertemuan bisnis, karena keberhasilan apapun yang bisa diraih dimuka bumi ini tidak terlepas dari strategi yang digunakan. Seseorang yang pandai menyusun perencanaan strategis dan mengaturnya dengan baik serta diimplementasikan secara benar, maka perusahaan yang dikelola dan dikendalikannya dapat dijamin akan meraih sebuah kesuksesan. Namun bila perencanaan strategi yang dibuat perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dalam menghadapi pesaing tidak berjalan dengan baik, yang disebabkan karena tidak didukung kepercayaan dari para karyawan, maka hasilnya, maka hasilnya akan jauh dari strategi yang diharapkan. Oleh karena itu pola pikir yang strategis bagaimana memilih orang yang tepat untuk pekerjaan tertentu hendaknya sesuai dengan bidang yang dikuasai, dimana tidak semua orang dapat 42
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
melakukannya (Frincen, 2007 : 210) Keberhasilan strategi bersaing yang diterapkan sebuah perusahaan belum dapat dijadikan acuan dalam memasuki bisnis global, perusahaan dinilai layak dan ingin memasuki bisnis global harus mengetahui dan memahami beberapa hal seperti : 1. Kerjasama internasional dan peluang bisnis dipasar yang baru, mendorong terciptanya peluang bisnis yang dapat dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam mengembangkan produkproduknya. 2. Dimensi persaingan internasional, dimana terdapat tiga dimensi yang dominant yang harus dipelajari dan benar-benar dipahami oleh perusahaan yang bertekad kuat memasuki bisnis global yaitu merk dagang, teknologi dan kompetensi. 3. Alasan melakukan bisnis global, seperti spesialisasi antar bangsa, konsep keunggulan absolut, pertimbangan pengembangan bisnis, potensi pasar internasional, perluasan usaha, jenuhnya pasar domestic dan bagaimana mempercepat peningkatan keuntungan. 4. Kondisi persaingan global, dimana perusahaan harus mempersiapkan secara matang dan baik sumber daya manusia, manajemen, financial, produk unggulan dan mental psikologis. 5. Cara memasuki bisnis global bagi perusahaan, baik yang sudah berjalan maupun yang baru mulai, tergantung pada model kerjasama dengan mitra kerjanya yang berada diluar negeri 6. Hambatan memasuki bisnis global, perl;u diwaspadai agar tidak berimpas pada kegagalan bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari lain negara. 7. Kompleksitas pengelolaan perusahaan internasional, dimana mengelola perusahaan yang berdemensi internasional berbeda jauh dibandingkan dengan mengelola perusahaan domestic
8. Menciptakan keunggulan dalam bisnis global, dimana perusahaan membutuhkan berbagai strategi yang mengarah pada penciptaan atau kreativitas yang dinilai mendatangkan suatu keunggulan untuk bersaing dalam bisnis global.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian dan Penentuan Lokasi Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian kausal, karena studi ini bermaksud meneliti pengaruh variabel-variabel (Cooper R.G & Kleinschmidt, 1987), serta dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM), bertujuan menguji secara empirik pengaruh perilaku lingkungan, kepemimpinan dan inovasi terhadap strategi bersaing perusahaan eksportir mebel rotan yang berlokasi di Pulau Jawa. Penentuan Responden Dalam penentuan responden, dilakukan pada 15 perusahaan eksportir mebel rotan yang tersebar di Pulau Jawa, dan mereka adalah pimpinan dan manajer perusahaan, yaitu manajer puncak, manajer menengah dan manajer bawah berjumlah 7 (tujuh) orang. Demikian pula tehnik sampling (multi stage random sampling) dilakukan dengan melalui dua tahapan yaitu : 1. Tahapan pertama menentukan perusahaan-perusahaan mebel rotan dan sampel di 4 (empat) propinsi yang tersebar di Pulau Jawa yang mewakili perusahaan mebel rotan yang berproduksi untuk ekspor 2. Tahapan kedua mengambil semua manajer puncak, manajer menengah serta manajer bawah, berjumlah 105 responden yang menjelaskan tentang responden berdasarkan tingkatan manajemen. 43
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
Instrumen Penelitian Iinstrumen penelitian dalam pengumpulan data penelitian ini adalah daftar pertanyaan (questionaire) terstruktur yang digunakan untuk mengukur persepsi dan identitas responden, data tentang identitas perusahaan, data yang berkaitan dengan seluruh penelitian ini, dan data tentang visi dan misi perusahaan.Untuk menjawab item yang berkaitan dengan derajat atau kecenderungan dalam penelitian ini digunakan pertanyaan berbentuk skala Likert 1 samapi 5, sedemikian rupa agar memungkinkan responden menjawab dengan berbagai tingkatan pertanyaan yang lebih leluasa .. Teknik Analisis Data a. Uji Validitas, sebagai ukuran seberapa kuat suatu alat tes melakukan fungsi-fungsi ukurnya, apabila validitas yang didapatkan semakin tinggi, maka tes tersebut akan mengenai sasaran dan semakin menunjukkan apa yang harus ditunjukkan. Alat ukur yang valid adalah memiliki varians errors yang kecil dan mempunyai tingkat signifikansi (<0.05), sehingga angka yang yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang mendekati kebenaran (Santoso,2000) b. Uji Reliabilitas sebagai uji keandalan yang digunakan untuk menguji ketepatan hasil dari pengukuran daftar pertanyaan yang erat hubungannya dengan masalah kepercayaan. Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,60, bila penelitian yang dilakukan adalah eksploratori, maka nilai dibawah 0,60 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-alasan empiric yang terlihat dalam proses eksplorasi. Relibilitas
sebagai alat ukur dinilai dengan Cronbach’s Alpha yang terbentuk dari masing-masing faktor untuk menguji kelayakan terhadap konsistensi seluruh skala yang digunakan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil pengujian instrument akan membahas perhitungan dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan pada 15 perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa, dan masingmasing perusahaan diwakili 7 responden yang mewakili manajer puncak (1 orang) ,menengah (2 orang), dan bawah (4 orang), sehingga jumlah seluruh responden ada 105 orang. Dalam hasil pengujian bagian pertama akan menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, dan tahap berikutnya menampilkan hasil pengujian SEM yang dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pengukuran dengan menggunakan CFA (Corfirmatory Factor Analysis) dan tahapan struktural (Structural Equation Modelling). Dalam tahap pengukuran perilaku lingkungan, kepemimpinan dan inovasi merupakan kontruk eksogen, sedang strategi bersaing merupakan konstruk endogen., dimana didefinisikan secara operasional sebagai berikut : 1. Perilaku lingkungan mempunyai enam indikator: a. Koordinasi antar bidang fungsi dalam perusahaan (PL. 1.1) b. Hubungan kerja sama antar bidang fungsi dalam perusahaan (PL 1.2) c. Target produksi antar bidang fungsi (PL 1.3) d. Identifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan (PL 1.4) e. Mendeteksi perubahan lingkungan melalui pengawasan (PL. 1.5) f. Mengembangkan dan mengantisipasi perubahan (PL 1.6) 2. Kepemimpinan mempunyai tiga indikator
44 Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
a. Kemampuan pimpinan dalam menumbuhkan efektifitas kerja (KM 2.1) b. Mengusahakan agar tujuan sesuai dengan yang direncanakan (KM 2.2) c. Menciptakan motivasi kepada kemampuan para karyawan (KM 2.3) 3. Inovasi mempunyai tiga indikator : a. Inovasi meningkatkan daya saing (IN 3.1) b. Ide-ide yang inovatif dan persuasif dibidang fungsi perusahaan (IN 3.2)
c. Mengembangkan bisnis baru lewat ekspansi internasional (IN 3.3) 4. Strategi Bersaing mempunyai tiga indikator: a. Terjun bersaing dipasar global merupakan hal yang mutlak penting (SB.1) b. Meraih kesuksesan melalui strategi bisnis (SB 2) c. Bersaing secara optimal dengan strategi perencanaan yang baik (SB 3)
Nilai reliabilitas dan validitas konsistensi internal dapat ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut ini : Variabel
Jumlah Indikator
Koefisien Keterangan Alpha Pearson Coordinating (PL 1.1) 0,9035 0,849 Reliabel & Valid . Relationship (PL 1.2) 0,9117 0,802 Reliabel & Valid Perilaku Production Target (PL.1.3) 0,9108 0,808 Reliabel & Valid Lingkungan Identification (PL.1.4) 0,8959 0,889 Reliabel & Valid ( PL .1) Detection (PL 1.5) 0,9069 0,830 Reliabel & Valid Proyection (PL.1.6) 0,8971 0,882 Reliabel & Valid ________________________________________________________________________ Ability (KM 2.1) 0,8997 0,902 Reliabel & Valid Kepemimpinan Coursing (KM 2.2) 0,8526 0,913 Reliabel & Valid (KM. 2) Motivation (KM 2.3) 0,8238 0,931 Reliabel & Valid ________________________________________________________________________ Competitive Growth (IN.3.1) 0,8625 0,894 Reliabel & Valid Inovasi Market Ideas (IN.3.2) 0,8390 0,909 Reliabel & Valid (IN. 3) Expansion (IN 3.3) 0,8353 0,917 Reliabel & Valid ________________________________________________________________________ Business Strategic (Z.1) 0,8261 0,828 Reliabel & Valid Strategi Bersaing Targetation (Z2) 0,6638 0,882 Reliabel & Valid (Z.1) Planning Strategic (Z.3) 0,7174 0,847 Reliabel & Valid ________________________________________________________________________ Sumber : Hasil pengujian Reliablitas dan Validitas 2010 Setelah diketahui besar nilai koefisien dari masing-masing variabel, maka tahap selanjutnya menguji hipotesis dengan menggunakan CR (critical ratio) dengan standar pada alpha 0,005 yaitu 1,96. Hasil perhitungan pengaruh langsung antar variabel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : Uji Hipotesis Pengaruh Langsung Antar Variabel 45 Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
________________________________________________________________________ Variabel CR Hitung Tingkat Sig. Keterangan ________________________________________________________________________ Perilaku Lingkungan --- Strategi Bersaing 2,499 0,012 S Kepemimpinan --- Strategi Bersaing 4.398 0,000 S Inovasi --- Strategi Bersaing 2,784 0,005 S ________________________________________________________________________ Sumber : Hasil perhitungan data menggunakan AMOS 16 Hipotesis 1 : Hasil estimasi parameter variabel Perilaku Lingkungan terhadap strategi bersaing indikator-indikatornya menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR 2,499 (>1,96), disamping itu diperoleh taraf signifikansi 0,012 (p<0,05), sehingga hipotesis pertama yang menyatakan perilaku lingkungan berpengaruh terhadap strategi bersaing dapat diterima kebenarannya Hasil penelitian ini menunjukkan pula adanya hubungan searah perilaku lingkungan dengan strategi bersaing berdasarkan temuan yang terdapat di perusahaan-perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa Hipotesis 2 : Hasil estimasi parameter variabel kepemimpinan terhadap strategi bersaing berdasarkan indikator-indikatornya menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR 4,398 (> 1,96) disamping itu diperoleh taraf signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga hipotesis kedua yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap strategi bersaing dapat diterima kebenarannya Hasil penelitian ini menunjukkan pula adanya hubungan searah antara kepemimpinan dengan strategi bersaing sesuai temuan yang terdapat di perusahaan-perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa. Hipotesis 3 : Hasil estimasi parameter variabel inovasi terhadap strategi bersaing berdasarkan indikator-indikatornya menunjukkan hasil
yang signifikan dengan nilai CR 2,784 (>1,96), disamping itu diperoleh taraf signifikansi 0, 621 (p>0,05), sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan inovasi berpengaruh signifikan terhadap strategi bersaing dapat diterima kebenarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan pula adanya hubungan searah antara inovasi dan strategi bersaing sesuai dengan temuan yang terdapat di perusahaan-peruisahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan perilaku lingkungan, baik internal maupun eksternal, kepemimpinan yang bermotivasi dan inovasi yang penuh dengan kreativitas terhadap strategi bersaing dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaanperusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa. Saran Saran untuk Pemerintah, dalam memberikan kebijaksanaan, khususnya kepada perusahaan eksportir mebel rotan di Pulau Jawa dan para investor mebel rotan dari luar negeri, perlulah diberlakukan kebijaksanaan yang inovatif seperti dibidang ekspor, fiskal dan kemudahan dalam memperoleh fasilitas perijinan dalam waktu yang relatif cepat., serta menerapkan strategi bersaing melalui Atase Perdagangan di Luar Negeri, khususnya hasil produksi seperti rotan 46
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
yang ramah lingkungan dan mempunyai nilai tambah (value added). Saran untuk Perusahaan Eksportir Mebel Rotan di Indonesia, agar mengembangkan daya saing melalui perlaku lingkungan, baik internal maupun eksternal, kepemimpinan yang bermotivasi, kreativitas inovasi dengan terus mengikuti pameran-pameran nasional dan internasional, dan tidak hanya terpaku pada para pembeli (buyers) yang sudah ada, tetapi mampu meningkatkan diri dengan menjadi market leader dalam bisnis global.
DAFTAR PUSTAKA Ellitan L. & Anatan L, 2008, Manajemen Strategi Operasi, edisi kesatu, Alfa Beta, Bandung. Frinces Z. H., 2007, Strategi, Konsepsi Memenangkan Perang Bisnis, edisi kesatu, Mida Pustaka, Jogjakarta. Hitt M.A., Ireland R.D. & Hoskisson R.E., 2001, Manajemen Strategi, Konsep, Daya Saing dan Globalisasi, jilid satu dan dua, diterjemahkan oleh Rimendi R, Salemba Empat, Jakarta. Hunger J.D. & Wheelen T.L., 2003, Strategic Management, edisi kedua, diterjemahkan Oleh Agung J., ANDI, Jogjakarta Lawrence O, Charles G, Kristi Choate & Amy Blitz, 2008 : Strategy & Leadership, Collaborative InnovationThroughout The Extended Enterprise, vol. 36, No. 1, pp. 39 – 45, by Emerald Group Publishing Limited, ISSN, 1087-8572.
Made Wena, 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, oleh Sinar Grafika Offset, PT.Bumi Aksara, Jakarta Musselwhite, W.C., 1990, Time-Based Innovation : The New Competitive Advantage Training and Development Journal, 53 – 56 Nawawi H. & Hadari M.M., 2006, Kepemimpinan Yang Effektif, edisi kelima, Gajah Mada University Press, IKAPI, Jogjakarta. Nelawati, 2008, Persaingan Bisnis Perusahaan Mebel Rotan di Indonesia, bulletin Asosiasi Mebel Indonesia (ASMINDO), Jakarta O. Neil B., 2004, Bakat Kepemimpinan, edisi kesatu, Restu Agung, Jakarta Rivai V, 2008, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, edisi kedua, P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Safaria T, 2004, Kepemimpinan, diterbitkan oleh Graha Ilmu, Jogjakarta Salamun, 2002, Multivariate Analysis Structural Equation Modelling ( SEM Lisrel & Amos, cetakan pertama, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang Santoso, S. 2002, Multivariate, Komputindo.
SPSS, Elex
Statistic Media
Singarimbun, Masri & Sofyan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survey, 47
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011
PPSK, Universitas Jogjakarta.
Gajah
Mada,
Sylvie L & Jeniffer T. ,2006, Innovative Characteristic Of Small Manufacturing Firms, Vol. 13, No. 3, pp. 363 – 380, Yournal of Small Business and Enterprise Development, by Emerald Group Publishing Limited, 1462 – 6004 Zakon. A., 1989, The Two Sides Of The Innovation Equation, a management review, 19 – 21.
48 Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 – Januari 2011