PENGARUH LEVERAGE, FIRM SIZE DAN FIXED ASSET INTENSITY TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP Oleh Adzkya Khairati, Resti Yulistia Muslim, Yeasy Darmayanti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this research is to collect empirical evidences the influence of the leverage, firm size, and fixed asset intensity to the company's decision in revaluation of fixed asset. Since this revaluation model is permitted in 2008, there is only a few Indonesian companies that use this model as accounting policy for the fixed asset. Revaluations are performed to describe the fair value of the fixed asset. The data of this research was collected from the company’s financial report which is published in IDX (Indonesian Stock Exchange) website on 2011-2013. The sample is collected by using purposive sampling technique which the samples were chosen selectively. The research sample are 189 companies. This research use logistic regression, the result shows that the firm size have influence on the company's decision of revaluation their fixed asset to the significant rate of 5%. However, the leverage and fixed asset intensity had effect on the Company's Decision of Fixed Assets Revaluation to the significant rate of 10%. Keywords : Fixed asset Revaluation, leverage, firm size, fixed asset intensity, logistic regression
I. PENDAHULUAN dari
1.1 Latar Belakang Standar berubah
dan
akuntansi
akan
berkembang
terus
IFRS
Reporting
(International Standard).
Financial
Masalah
utama
sesuai
dalam akuntansi aset tetap salah satunya
perkembangan dan tuntutan masyarakat
adalah mengenai pengakuan aset tetap
(Harahap, 2011; Rudianto, 2012). Rudianto
(IAI, 2012). Pada PSAK 16 (Revisi 1994)
(2012) menyatakan sejak tahun 2012, SAK
tidak memperkenankan revaluasi aktiva
dipilah menjadi dua jenis standar yaitu
tetap (IAI, 2002). Sedangkan menurut
SAK-IFRS dan SAK-ETAP (Entitas Tanpa
PSAK
Akuntabilitas
perusahaan harus memilih antara model
Publik).
SAK-IFRS
ini
No.
atau
16
(revisi
model
2007)
revaluasi
suatu
merupakan Standar Akuntansi Keuangan
biaya
sebagai
(SAK) yang disusun dengan mengadaptasi
kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap perusahaan tersebut (IAI, 2007). 1
Semenjak
tahun
2008
model
dengan beragai individu dan pengalokasian
revaluasi ini boleh dipergunakan sesuai
sumberdaya
ekonomi.
dengan PSAK No. 16 (revisi 2007) hanya
didasarkan pada adanya
sedikit perusahaan yang terdaftar di Bursa
manajer, pemegang saham, dan aparat
Efek Indonesia yang menggunakannya.
pengatur atau politisi adalah rasional dan
Hal tersebut bisa di sebabkan karena biaya
bahwa
implementasi untuk revaluasi aset tetap ini
memaksimalkan kegunaan mereka, yang
terbilang besar. (Yulistia dkk., 2012;
secara
Firmansyah dan Sherlita, 2012)
kompensasi mereka, dan oleh karena itu,
mereka
langsung
Teori
positif
dalil
bahwa
berusaha
untuk
berhubungan
dengan
kesejahteraan mereka pula. Pilihan atas 1.2
Tujuan Penelitian
suatu kebijakan akuntansi oleh beberapa
Berdasarkan kepada perumusan masalah, secara umum penelitian ini memiliki
beberapa
tujuan
yaitu
membuktikan secara empiris: 1. Leverage
terhadap
perusahaan
untuk
tersebut
bergantung
pada
perbandingan relatif biaya dan manfaat dari prosedur-prosedur akuntansi alternatif dengan
berpengaruh
keputusan
kelompok
cara
demikian
memaksimalkan
kegunaan
untuk mereka.
(Belkaoui, 2007)
melakukan revaluasi aset tetap. 2. Firm
size
keputusan
berpengaruh
terhadap
perusahaan
untuk
melakukan revaluasi aset tetap. 3. Fixed
asset
intensity
2.2 Aset Tetap Banyak pendapat yang menyatakan maksud dari aset tetap ini. Aset tetap
berpengaruh
terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan revaluasi aset tetap.
menurut
Purba
(2013)
didefinisikan
sebagai aset yang memberikan manfaat ekonomi pada masa yang akan datang yang sifatnya non-moneter dan jangka panjang.
II. LANDASAN TEORI
Dalam PSAK No. 16 (Revisi 2011) aset
2.1 Teori Akuntansi Positif
tetap adalah aset berwujud yang dimiliki
Dorongan terbesar bagi pendekatan positif dalam akuntansi adalah untuk menjelaskan
dan
meramalkan
pilihan
standar manajemen melalui analisis atas biaya dan manfaat dari pegungkapan
untuk digunakan dalam prosuksi atau penyediaan
barang
dan
jasa,
untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diperkirkan untuk digunakan selama lebih dari suatu periode
keuangan tertentu dalam hubungannya ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,............ 2
2. Selisih lebih penilaian kembali juga
2.3 Revaluasi Aset Revaluasi
aset
mengacu
pada
akan meningkatkan struktur modal
peninjauan kembali atas nilai aset serta
sendiri, yang artinya perbandingan
menyesuaikan nilai buku aset itu dengan
antara pinjaman (debt) dengan
nilainya sekarang (Brown et al, 1992). Jika
modal sendiri (equity) atau DER
jumlah tercatat aset meningkat akibat
(peminjaman
revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui
membaik.
dalam pendapatan komprehensif lainnya
3. Dengan
terhadap
ekuitas)
membaiknya
dan terakumulasi dalam ekuitas pada
(peminjaman
bagian surplus revaluasi. Namun, kenaikan
perusahaan dapat menarik dana
tersebut diakui dalam laba rugi hingga
melalui pinjaman dari pihak ketiga
sebesar jumlah penurunan nilai aset yang
maupun emisi saham.
sama akibat revaluasi yang pernah diakui
Kekurangan dari revaluasi aset
sebelumnya dalam laba rugi. Jika jumlah
tetap adalah naiknya beban penyusutan
tercatat aset turun akibat revaluasi, maka
aset tetap yang dibebankan dalam laba rugi
penurunan tersebut diakui dalam laba rugi.
atau dibebankan keharga pokok produksi.
Namun, penurunan nilai tersebut diakui
Dengan adanya berbagai kelebihan dan
dalam
kekurangan
pendapatan
komprehensif
lain
yang
terhadap
DER ekuitas),
ditimbulkan
oleh
sepanjang tidak melebihi saldo surplus
revaluasi, manajemen perusahaan harus
revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan
mempertimbangkan bagaimana manfaat
nilai
dan
yang
diakui
dalam
pendapata
kerugian
yang
akan
dialami
komprehensif lain tersebut mengurangi
perusahaan di masa sekarang dan masa
jumlah akumulasi dalam ekuitas pada
depan jika perusahaan memutuskan untuk
bagian surplus revaluasi. (IAI, 2012)
melakukan revaluasi aset tetap (Dewi,
Menurut Dewi (2014), revaluasi aset
2014).
tetap memberikan beberapa keuntungan dan kerugian bagi perusahaan. Keuntungan Penilaian kembali atas aset tetap adalah sebagai berikut:
2.4 Leverage Leverage menggambarkan seluruh aset perusahaan dan risiko keuangan yang
1. Neraca akan menunjukkan posisi
akan menjadi beban perusahaan di masa
kekayaan yang wajar sehingga
mendatang yang pada akhirnya akan
pemakai laporan keuangan dapat
mempengaruhi return saham. Perusahaan
memperoleh informasi yang lebih
yang menggunakan struktur hutang yang
akurat dan tepat.
..........................................................,,,,,,,,,,, 3
tinggi
untuk
membiayai
investasinya
dinilai mempunyai risiko (Army, 2013). Sartono
(2001)
menyatakan,
size-nya (ukuranya) lebih kecil. (Arfan dan Antasari, 2008; Diantimala, 2008)
Rasio
Menurut Seng dan Su (2010)
leverage ini salah satunya dihitung dengan
ukuran perusahaan merupakan hal yang
perbandingan total hutang dengan total
sangat
asetnya. Rasio utang terhadap total aset
perusahaan
umumnya disebut rasio utang (debt ratio).
mereka. Perusahaan besar lebih mungkin
Semakin tinggi rasio ini maka semakin
untuk melakukan revaluasi aset. Sebagai
tinggi pula risiko yang dihadapi, dan
mana hasil yang didapat dari penelitian
investor akan meminta tingkat keuntungan
oleh Seng dan Su (2010) menyatakan
yang tinggi. Rasio yang tinggi juga
kedua
menunjukan proporsi modal sendiri yang
penjualan dan total aset sangat signifikan
rendah untuk membiayai aset. Total utang
untuk perusahaan yang melakukan dan
termasuk seluruh kewajiban lancar dan
tidak melakukan revaluasi.
penting
dalam
dalam
keputusan
merevaluasi
aset
ukuran dalam firm size yaitu
utang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai ratio utang yang rendah karena
2.6 Fixed asset intensity
makin rendah rasio utang, makin besar
Fixed asset intensity (intensitas aset
perlindungan terhadap kerugian kreditor
tetap) merupakan proporsi aset perusahaan
jika
lain,
yang terdiri dari aktiva tetap (Tay, 2009).
pemegang saham mungkin menginginkan
Peranan aset tetap dalam mendukung
lebih
akan
kegiatan operasional perusahaan cukup
memperbesar laba yang akan diharapkan
besar. Nilai investasi yang ditanamkan aset
(Brigham dan Huston, 2010).
tetap
terjadi
banyak
likuidasi.
leverage
Di
sisi
karena
2.5 Firm Size
relatif
besar
merupakan
harta
menyerap
sebagian
serta
aset
perusahaan besar
tetap yang modal
Ukuran perusahaan adalah suatu
perusahaan, sebab dari segi jumlah dana
skala dimana dapat diklasifikasikan besar
untuk memperoleh aset tetap diperlukan
kecilnya perusahaaan menurut berbagai
dana yang relatif besar (Ernawati, 2014).
cara antara lain dengan total aktiva,
Menurut Nurjanah (2013) proporsi
penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar
aset tetap yang besar akan mempengaruhi
perusahaan. Perusahaan yang lebih besar
keputusan perusahaan melakukan revaluasi
diperkirakan
memberikan
aset tetap. Hal ini dikarenakan aset tetap
pengungkapan informasi labih banyak bila
digunakan dalam sebagian besar kegiatan
dibandingkan dengan perusahaan yang
operasional
akan
perusahaan.
Dengan 4
meningkatnya diharapkan
proporsi akan
aset
meningkatkan
tetap
di New Zealand menemukan pengaruh
laba
yang signifikan antara ukuran perusahaan
perusahaan dimasa datang.
dengan
keputusan
perusahaa
untuk
melakukan revaluasi aset tetap. Hasil 2.7 Pengembangan Hipotesis
penelitian yang sama juga ditemukan oleh
2.7.1 Leverage dan
Tay (2009) & Iatridis dan Kilirgiotis
Revaluasi Aset
(2012).
Tetap Dalam penelitian yang dilakukan
Berbeda
dengan
hasil
yang
oleh Piera (2007) menemukan hubungan
ditemukan oleh Yulistia dkk. (2012) dan
rasio leverage berpangaruh positif dengan
Nurjanah
revaluasi aset tetap. Firmansyah dan
penelitian pada perusahaan yang terdaftar
Sherlita (2012) mengadakan penelitian
di Bursa Efek Indonesia, menemukan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
bahwa tidak ada hubungan antara ukuran
Efek Indonesia menemukan hubungan
perusahaan dengan keputusan peusahaan
antara leverage dengan revaluasi aset tetap
untuk melakukan revaluasi aset tetapnya.
dengan tingkat singnifikan 10%.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang
Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Firmansyah dan Sherlita
dilakukan oleh Seng dan Su (2010) yang
(2012)
tidak
menemukan hubungan ukuran perusahaan
menemukan
hubungan
leverage
(2013)
dengan
yang
Objek
yang
dengan
sama
melakukan revaluasi aset tetap mereka
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Yulistia dkk. (2012), Nurjanah (2013), Iatridis dan Kilirgiotis (2012).
perusahaan
sama
dengan revaluasi aset tetap. Hasil tersebut dengan
keputusan
mengadakan
untuk
pada tingkat signifikan 10%. H2: Firm size berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melaku-
H1: Leverage berpengaruh terhadap
kan revaluasi aset tetap
keputusan perusahaan untuk melakukan revaluasi aset tetap
2.7.3 Fixed
asset
intensity
dan
Revaluasi Aset Tetap 2.7.2 Firm Size dan
Pengaruh yang signifikan dari fixed
Revaluasi Aset
Tetap Dalam penelitian yang dilakukan oleh Seng dan Su (2010) pada perusahaan .......................................................,,,,,,,,,,,,,
asset
intensity
terhadap
keputusan
perusahaan untuk melakukan revaluasi didapatkan dari penelitian yang dilakukan .........................................................,,,,,,,,,,, 5
oleh Nurjanah (2013). Hasil tersebut juga
didapat dari Perpustakaan BEI Kantor
sama
Perwakilan Padang dan situs resmi bursa
dengan
hasil
penelitian
yang
dilakukan Tay (2009). Berbeda
dengan
efek Indonesia yakni www. idx.co.id. hasil
yang
Menurut Sekaran (2011) populasi
ditemukan oleh Seng dan Su (2010),
mengacu
pada
keseluruhan
kelompok
menyatakan bahwa tidak adanya hubungan
orang, kejadian, atau hal minat yang ingin
fixed asset intensity terhadap keputusan
peneliti investigasi. Populasi dalam sampel
perusahaan untuk melakukan revaluasi aset
penelitian ini adalah perusahaan yang
tetap. Hasil tersebut juga didapatkan dari
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)
penelitian yang dilakukan oleh Yulistia
yang telah diaudit pada tahun 2011-2013.
dkk. (2012), dan Iatridis & Kilirgiotis
Penelitian ini menggunakan data laporan
(2012).
keuangan tahunan perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah
H3: Fixed asset intensity berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk
dan
karakteristik
melakukan revaluasi aset tetap
populasi
yang
tersebut
dimiliki
(Sugiyono,
oleh 2013).
Sampel yang dipilih dari populasi dalam penelitian
2.8 Model Penelitian Adapun model dari penilitian ini adalah sebagai berikut :
sampling Penentuan
ini
berdasarkan
(kriteria kriteria
yang
purposive
dikehendaki).
diperlukan
untuk
Gambar 2.1
menghindari kesalahan dalam melakukan
Model Penelitian
interpretasi data dalam penentuan sampel penelitian
Leverage
yang
mempengaruhi
hasil
selanjutnya analisis.
akan Kriteria
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai Size firm
Revaluasi aset tetap
berikut : 1. Perusahaan nonmanufaktur
Fixed asset intensity III. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data, Populasi dan Sampel Data dari penelitian ini merupakan data sekunder. Data dalam penelitian ini ......................................................,,,,,,,,,,,,,,,
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia kecuali Perbankan dan Lembaga Keuangan pada tahun 2011-2013. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap, diaudit dan dipublikasikan
berturut-turut
selama periode pengamatan.
6
3. Perusahaan
yang
menggunakan
pasar
perusahaan/market
capitalization
mata uang rupiah dalam laporan
(Diantimala, 2008). Firm size diukur
keuangannya.
dengan menggunakan logarithma dari total
4. Memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.
aset perusahaan (Seng dan Su, 2010). Karena nilai aset relatif lebih stabil dalam mengukur ukuran perusahaan (Sudarmadji dan Sularto, 2007; dalam Firmansyah dan
3.2 Variabel Independen 1. Leverage Leverage (LEV)
atau
tingkat
Sherlita,2012). =
hutang yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan
3. Fixed Asset Intensity
untuk menggunakan aset atau dana yang mempunyai
beban
tetap
untuk
memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan (Sartono, 2001; Army, 2013). Brown et al (1992)
menyatakan
semakin tinggi leverage perusahaan lebih
ℎ
Fixed asset intensity (intensitas aset tetap) merupakan proporsi aset perusahaan yang terdiri dari aktiva tetap (Tay, 2009). Fixed asset intensity diukur dengan total aset tetap perusahan dibagi dengan total aset (Seng dan Su, 2010).
sering melakukan revaluasi aset dari pada perusahaan
dengan
leverage
=
rendah.
Leverage ini dilihat dengan kemampuan aset perusahaan untuk menutupi utangnya. Variabel ini dapat diukur dengan total liabilitas
dibagi
dengan
total
aset.
Sebagaimana menggunakan proksi yang telah digunakan dalam penelitian Seng dan
3.3 Variabel Dependen Dalam penelitian
ini
variabel
dependennya adalah revaluasi aset tetap. Yulistia dkk (2012) menyatakan revaluasi aset
tetap
adalah
penilaian
kembali
terhadap nilai aset suatu perusahaan yang
Su (2010).
mengakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena
=
rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan disebabkan oleh
2. Firm Size Firm size (ukuran perusahaan)
devaluasi atau hal lainya, sehingga nilai
dapat
aset tetap pada perusahaan tersebut tidak
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan
lagi mencerminkan nilai wajarnya. Pada
menurut berbagai cara antara lain dengan
penelitian ini yang dilihat adalah upward
total aset, penjualan bersih, dan kapitalisasi
revaluation.
adalah
suatu
skala
dimana
7
Revaluasi
aset
disini
di
ukur
dengan metode dummy. Metode dummy
Keterangan: =
Ln
variabel
kategori
adalah metode yang digunakan untuk
revaluasi aset. Diberi
menjadikan variabel yang bukan kuantitatif
notasi
menjadi
Dengan
perusahaan
yang
diukur dengan metode dummy revaluasi
melakukan
revaluasi
aset dikategorikan berdasarkan perusahaan
aset dan diberi notasi 0
yang melakukan dan tidak melakukan
untuk perusahaan yang
revaluasi aset. Untuk perusahaan yang
tidak
melakukan revaluasi aset diberi nilai 1, dan
revaluasi aset
variabel
perusahaan
kuantitatif.
yang
tidak
melakukan
1
untuk
melakukan
= nilai koefesien konstan
0
revaluasi aset diberi nilai 0. (Seng dan Su,
β1, β2, β3
= nilai koefisien variabel
2010)
LEVit
= rasio utang perusahaan i pada tahun t
3.4 Metode Analisis
= ukuran perusahaan i
SIZEit
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi
pada tahun t INTENSITYit = Intensitas aset tetap
logistik (logistic regression). Metode ini dipilih karena variabel dependen dalam
perusahaan i pada tahun t = error
Ε
penelitian ini adalah keputusan perusahaan untuk melakukan revaluasi aset tetap yang merupakan
variabel
sedangkan
dummy/kategori,
variabel
independen
menggunakan data metrik. Teknik ini tidak menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011; Karim, 2013). Sebelum melakukan uji
regresi
logistik,
terlebih
dahulu
dilakukan uji kelayakan model fit. Model
regresi
=
+
+
+
4.1 Prosedur Pengumpulan Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris tentang pengaruh leverage, firm size, dan fixed asset intensity terhadap keputusan perusahaan melakukan revaluasi aset tetap pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-213.
logistik
yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah : −
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan tahap pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data. Data yang digunakan adalah data
+
sekunder. keuangan
Data
didapat
perusahaan
dari yang
laporan telah 8
diterbitkan di website IDX (Indonesia
Total
10
557
567
Stock Exchange) dan di audit. Adapun proses dari pengambilan sampel dalam
4.2 Kelayakan Model Regresi
penelitian ini akan ditampilkan pada tabel 4.1 berikut :
Pengujian kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Uji Hosmer
Tabel 4.1
and
Proses Pengumpulan Sampel
Lemeshow.
Hasil
output
SPSS
menunjukan bahwa nilai Hosmer and
Perusahaan non-manufaktur yang 302
Lemeshow sebesar 13,100 dan signifikan
terdaftar
pada 0,108 oleh karena nilai ini di atas
berturut-turut
tahun
2011-2013
0,050 maka model dikatakan fit dan model
Dikurangi : perusahaan yang tidak (113)
dapat diterima karena cocok dengan data
sesuai dengan kriteria
observasinya.
Perusahaan yang dijadikan sampel
189
Tabel 4.4 Uji Kelayakan Model Regresi
Total perusahaan yang dijadikan
Hosmer and Lemeshow Test
sample dalam penelitian ini adalah 189
Step Chi-square
df
Sig.
8
.108
perusahaan non manufaktur yang terdaftar 1
di BEI pada tahun 2011-2013. Jadi jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 567.
13.100
Sumber : Hasil pengolahan Data
Tabel 4.2 dibawah ini akan menjelaskan mengenai perusahaan yang melakukan revaluasi
dan
4.3 Uji Model Fit Menilai model fit dapat dilihat dari
yang tidak melakukan
nilai statistik -2LogL. Dilihat dari hasil
revaluasi: Tabel 4.2
output SPSS nilai -2LogL pada Blok 0
Klasifikasi Perusahaan Yang
sebesar 100,578 dan nilai -2LogL pada
Melakukan Dan Yang Tidak Melakukan
Blok 1 sebesar 88,952. Berarti adanya
Revaluasi
penurunan nilai sebesar 11,626; Karena
Tahun Melakukan Revaluasi
Tidak
Total
adanya penurunan ini berarti model dapat
Melakukan
diterima karena cocok dengan data (model
Revaluasi
fit
2011
2
187
189
2012
4
185
189
2013
4
185
189
dengan
data)
dan
hal
ini
juga
mengindikasikan bahwa model regresi tersebut adalah regresi yang baik.
9
Tabel 4.5
dengan tingkat signifikan 0.05. Hasil
Uji Model Fit
pengujian regresi logistik dapat dilihat dari hasil output SPSS.
-2 Log likelihood Block 0
100.578
Tabel 4.7
Block 1
88.952
Uji Hipotesis
Sumber : Hasil pengolahan Data
Variabel Independen
4.4 Uji Negelkerke’s R Square
LEV
diinterpretasikan seperti nilai R
pada
Sig.
-2.219 0.077
Nilai Nagelkerke’s R Square dapat 2
B
SIZE
Hasil Tidak Berpengaruh
-0.417 0.028 Berpengaruh
multiple regression. Nilai output SPSS nilai Cox dan Snell’s R2 sebesar 0,020 dan
INTENSITY
1.550 0.074
nilai Nagelkerke’s R Square 0,125 yang berarti bahwa variabel independen mampu menjelaskan sebesar
mengenai
12,5%
dan
revaluasi 87,5%
aset
sisanya
Sumber : Hasil pengolahan Data 4.5.1 Leverage dan Revaluasi Aset Tetap Pengujian hipotesis 1 digunakan
Tabel 4.6
untuk menguji apakah variabel leverage
Uji Negelkerke’s R Square
berpengaruh
Model Summary
terhadap
keputusan
perusahaan melakukan revaluasi aset tetap.
Cox &
Hasil
pengolahahan
data
menunjukan
Snell R
Nagelkerke
bahwa nilai signifikan variabel leverage
Square
R Square
adalah 0,077; Hal tersebut membuktikan
0.020
0.125
bahwa nilai signifikan leverage di atas cut
Step likelihood 1
Berpengaruh
Variabel dependen : revaluasi aset tetap
dijelaskan oleh faktor lain.
-2 Log
Tidak
88.952
off hipotesis yaitu 0,05;
Sumber : Hasil pengolahan Data
Hasil pengujian hipotesis dengan analisa regresi logistik menunjukan bahwa
4.5 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan
variabel
leverage
tidak
berpengaruh
untuk mengetahui apakah leverage, firm
terhadap keputusan perusahaan melakukan
size, dan fixed asset intensity berpengaruh
revaluasi aset tetap. Perusahaan dengan
terhadap
leverage tinggi akan termotivasi untuk
melakukan
keputusan revaluasi
perusahaan aset
tetap.
untuk Uji
melakukan
kebijakan
yang
akan
hipotesis menggunakan regresi logistik 10
menghindari
pelanggaran
perjanjian
hutang.
Hal tersebut membuktikan bahwa firm size berpengaruh terhadap keputusan
Menurunkan leverage akan menjadi sebuah kebijakan manajemen
untuk
perusahaan melakukan revaluasi aset tetap. Artinya
ukuran
besar
kecilnya
melakukan revaluasi aset tidak dapat
perusahaan
dibuktikan. Hal ini mungkin dikarenakan
keputusan perusahaan melakukan revaluasi
pemberi pinjaman atau kreditur akan
aset tetap.
mempertimbangkan revaluasi aset dalam
mampu
atau
mempengaruhi
Biaya politik sering dihubungkan
pengambilan keputusan. Bahkan bisa saja
dengan
kreditur
aset
argumen yang menyatakan kontrol yang
sebagai pertimbangan dalam pengambilan
diberikan pemerintahan biasanya terfokus
keputusan.
bahwa
pada perusahaan besar karena perusahaan
alat
besar dapat mempengaruhi harga. Ketika
dalam
perusahaan yang besar melaporkan laba
meningkatkan kapasitas pinjaman tidaklah
yang tinggi hal tersebut akan menjadi
pasti, Karena kreditur dapat mengecualikan
perhatian bagi regulator dan lain-lain yang
revaluasi sebagai dasar yang digunakan
memiliki kekuasaan dan kapasitas untuk
untuk menghitung rasio utang. Hasil ini
membuat aturan baru yang mungkin akan
membuktikan bahwa pada perusahaan di
merugikan
Indonesia dengan tinggi atau rendahnya
perusahaan besar juga menarik perhatian
tingkat hutang bukan menjadi alasan suatu
serikat buruh karena terkait pembiayaan
perusahaan untuk melakukan revaluasi
gaji. Karena ingin mengurangi tekanan
aset.
politik pemerintah atau serikat buruh,
tidak
melihat
Adanya
penilaian
kembali
akuntansi
yang
revaluasi
argumen merupakan efektif
ukuran
perusahaan.
perusahaan.
Adanya
Selain
itu
perusahaan yang besar akan menghindari 4.5.2 Firm Size dan Revaluasi Aset
pelaporan laba
Tetap
revaluation merupakan cara yang efektif Hasil
pengujian
Hipotesis
2
yang tinggi.
Upward
untuk menurunkan pelaporan laba melalui
digunakan untuk menguji pengaruh firm
peningkatan
biaya
depresiasi
size terhadap keputusan perusahaan dalam
akibat peningkatan revaluasi aset.
sebagai
melakukan revaluasi aset tetap. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai signifikan firm size adalah 0,028 artinya nilai tersebut berada di bawah 0,05.
4.5.3 Fixed Asset Intensity dan Revaluasi Aset Tetap Pengujian hipotesis 3 digunakan untuk membuktikan pengaruh fixed asset 11
intensity terhadap keputusan perusahaan
V. PENUTUP
melakukan revaluasi aset tetap. Hasil pengujian hipotesis dengan analisis regresi
5.1 Kesimpulan
logistik menunjukan nilai signifikansi fixed
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
asset intensity sebesar 0,074; hasil ini
mengetahui pengaruh leverage, firm size
berada di atas nilai signifikansi 0,05.
dan
Hasil tersebut membuktikan bahwa
fixed
asset
intensity
terhadap
keputusan perusahaan melakukan revaluasi
fixed asset intensity tidak bepengaruh
aset
terhadap keputusan perusahaan melakukan
menggunakan sampel 189 perusahaan non
revaluasi aset tetap. Fixed asset intensity
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
merupakan
Indonesia. Berdasarkan dari hasil analisis
satu
faktor
yang
akan
tetapnya.
Dalam
mempengaruhi tingkat asimetri informasi.
dan
Seperti
kesimpulan sebagai berikut:
yang
telah
diketahui
bahwa
revaluasi membutuhkan biaya yang besar. Revaluasi
ini
juga
dibutuhkan
bagi
pembahasan
penelitian
1. Leverage
maka
dapat
perusahaan
ini
ditarik
tidak
berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan yang memiliki proporsi aset
perusahaan
tetap
total
revaluasi aset tetapnya. Namun
asetnya.adanya argumen bahwa semakin
hasil penelitian ini menunjukan
besar proporsi jumlah aset tetap pada aset,
bahwa
semakin banyak potensi revaluasi untuk
mempengaruhi
mengurangi profitabilitas perusahaan yang
perusahaan melakukan revaluasi
akan dilaporkan tidaklah terbukti. Hal ini
aset tetap pada tingkat signifikan
membuktikan bahwa tinggi atau rendahnya
10%.
yang
tingkat
lebih
proporsi
besar
leverage
dapat keputusan
2. Firm size (ukuran perusahaan)
perusahaan tidak mempengaruhi keputusan
berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan melakukan revaluasi aset tetap.
perusahaan
Walapun aset tetap digunakan dalam
revaluasi aset tetap. Hal ini berarti
sebagian
revaluasi
perusahaan, pertimbangan
tetap
melakukan
dalam
besar
aset
atas
untuk
kegiatan
hal bagi
ini
operasional
tidak
perusahaan
melakukan revaluasi aset tetap.
menjadi dalam
untuk
aset
melakukan
tetap
dapat
di
pengaruhi oleh besar atau kecilnya ukuran suatu perusahaan. 3. Fixed asset intensity (intensitas aset tetap) tidak berpengaruh terhadap keutusan
perusahaan
untuk
melakukan revaluasi aset tetap. 12
Namun
faktor
ini
dapat
mempengaruhi revaluasi aset dalam tingkat signifikan 10%.
5.3 Saran Berdasarkan
keterbatasan
penelitian, adapun saran-saran yang harus diperhatikan
bagi
penelitian
selanjutnyaadalah sebagai berikut :
5.2 Keterbatasan Penelitian Adapun
dari
keterbatasan
dalam
1. Gunakan proksi-proksi lain dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
pengukuran
1. Pengukuran
dalam
untuk variabel firm size pertama di
penelitian ini hanya menggunakan
ukur dengan Ln total penjualan dan
satu
yang kedua gunakan Ln total aset.
variabel
proksi
saja.
Sehingga
penelitian hanya terfokus pada satu proksi
untuk
masing-masing
variabel yang nantinya akan diolah. 2. Variabel
Independen
variabel.
Misalnya
2. Tambahkan variabel independen dalam
penelitian
ini.
Misalnya
dalam penelitian yang dilakukan
dalam
oleh Seng dan Su (2010); Piera
tiga,
(2007); dan Brown et al., (1992)
yaituleverage, firm size, dan fixed
yang menggunakan penurunan kas
asset intensity. Sehingga hasil yang
dari
didapat dari ketiga variabel ini
jaminan, pertumbuhan perusahaan,
hanya
mempengaruhi
investment opportunity set (IOS),
revaluasi aset sebesar 12.5% saja.
ownership control, merger dan
Sedangkan
akuisisi.
penelitian
ini
hanya
dapat
87.5%
dapat
dipengaruhi oleh variabel lain.
operasi,
tingkat
hutang
3. Perluas penggunaan sampel dalam
3. Observasi Penelitian ini dilakukan
penelitian.
Misalnya
menambah
selama tiga tahun. Sehingga dalam
sektor perusahaan yang terdaftar di
penelitian inihanya mendapatkan
BEI. Bahkan bisa menggunakan
10 perusahaan yang melakukan
seluruh perusahaan yang terdaftar
revaluasi aset pada periode 2011-
di BEI.
2013. 4. Sampel
4. Perpanjang penelitian
menggunakan
ini
hanya
perusahaan
non
periode
observasi
penelitian. Misalnya menggunakan 5
tahun
periode
penelitian.
manufaktur saja dan tidak termasuk
Sehingga hasil penelitian yang
perusahaan
didapat lebih akurat.
sektor
lembaga
keuangan
13
DAFTAR PUSTAKA Arfan, Muhammad dan Ira Antasari. 2008.Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 1, No. 1 Army, Juwita. 2013.Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Risiko Sistematis Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas Negeri Padang Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Brown, Philip, H.Y. Izan and Alfred L. Loh, 1992. Fixed Asset Revaluations and Managerial Incentives. ABACUS. Vol. 28, No. 1 Dewi, Putri Nabela. 2014. Implementasi Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 79 Tahun 2008 Pada Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi UNESA. Vol. 2. No. 2 Diantimala, Yossi. 2008. Pengaruh Akuntansi Konservatif, Ukuran Perusahaan, dan Default Risk Terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol. 1, No. 1 Ernawati. 2014. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK NO 16) atas Aset Tetap pada PT. Pelayaran Liba Marindo Tanjungpinang.Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji
Firmansyah, Egy dan Erly Sherlita. 2012. Pengaruh Negosiasi Debt Contracts Dan Political Cost Terhadap Perusahaan Untuk Melakukan Revaluasi Aset Tetap ( Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010). Seminar Nasional Akuntansi & Bisnis (1) Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, edisi 5. Semarang : Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Iatridis, George Emmanuel dan George Kilirgiotis. 2012. Incentives for Fixed Asset Revaluations: the UK Evidence. Journal of Applied Accounting Research. Vol. 13 No. 1 Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia, 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia Karim, Nur Azmi. 2013. Uji Asumsi Klasik dan Uji Normalitas Data. Modul Perkuliahan. Statistika Bisnis : Universitas Mercu Buana Martani, Dwi. 2012. Revaluasi Aset Tetap. Diakses melalui https://staff.blog.ui.ac.id/martani/fil es/2012/05/Revaluasi-AsetTetap.doc. 20 November 2014. Nurjanah, Ai. 2013. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan 14
Revaluasi Aset Tetap Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Piera, Frank Missioner, 2007. Motives for Fixed Asset Revaluation: An Empirical Analysis with Swiss Data.The International Journal of Accounting, 42. Purba,
Marisi P. 2013. Akuntansi Keuangan Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rokhman, Ali. 2010. Regresi Logistik. Purwokerto: Universitas Jendral Sudirman Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Sekaran, Uma. 2011. Metodologi penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat Seng,
Dyna and Jiahua Su, 2010. Managerial Incentives Behind Fixed Asset Revaluation. International Journal of Business Research, Vol. 10, No. 2.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta Tay, Ink. 2009. Fixed Asset Revaluation: Management Incentives and Market Reactions. Thesis. Lincoln University. New Zeland Yulistia, Resti M., Zaitul dan Daniati P. 2012. The Effect of Leverage, Size and Asset Intensity On Fixed Asset Revaluation In Listed Manufacture Companies In Indonesia. International Conference on Competitiveness of Economy in the Global Market (ICCE)
15