PENGARUH LATIHAN GERAK DASAR TERHADAP PASSING BAWAH BOLA VOLI DI SDN 05 PONTIANAK ARTIKEL ILMIAH
NOVITA KHAIRINA NIM F38010038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015
PENGARUH LATIHAN GERAK DASAR TERHADAP PASSING BAWAH BOLA VOLI DI SDN 05 PONTIANAK ARTIKEL ILMIAH
NOVITA KHAIRINA NIM F38010038 Disetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Eka Supriatna, M. Pd NIP.197711122006041002
Wiwik Yunitaningrum, M.Pd NIP.197906042008122001
Mengetahui, Dekan FKIP
Dr. Martono NIP. 196803161994031014
Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan
Prof. Dr. Victor G. Simanjuntak, M. Kes NIP 195505251976031002
PENGARUH LATIHAN GERAK DASAR TERHADAP PASSING BAWAH BOLA VOLI DI SDN 05 PONTIANAK Novi Khairina, Eka Supriatna, Wiwik Yunitaningrum Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan Email:
[email protected] Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan gerak dasar terhadap passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian eksperimen onegroup pretest-posttest design. Populasi menggunakan seluruh siswa ektrakurikuler bola voli SDN 05 Pontianak berjumlah 18 orang, dengan teknik sampling jenuh menggunakan 18. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis uji-t. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu nilai dari ttest> ttabel atau 31.914 > 2.110, artinya hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh latihan gerak terhadap passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak, dengan persentase 76.73%. Kata Kunci: Latihan Gerak Dasar, Passing Bawah Bola Voli. Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of exercise on the basis of passing the motion under volleyball at SDN 05 Pontianak. This research method is a quantitative method to form the experimental study of one group pretest-posttest design. Using the entire student population extracurricular volleyball SDN 05 Pontianak totaling 18 people, with saturated sampling technique uses 18. Data analysis was performed using t-test analysis . Research results obtained value of ttest> ttabel or 31 914 > 2.110, meaning that the hypothesis is accepted that there is an influence on the passing of motion exercises under volleyball at SDN 05 Pontianak , with the percentage of 76.73 %. Keywords: Basic Motion Exercises, Passing Down Volleyball .
eningkatkan prestasi olahraga perlu terus dilakukan pembinaan olahraga sedini mungkin, melalui pencarian dan pembentukan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olahraga. Olahraga harus diperdayakan baik dilapisan masyarakat maupun di lingkungan pendidikan, dengan tujuan membentuk disiplin diri, sportivitas, ketahanan diri dan mental yang kuat dalam upaya membangun manusia yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan sekolah. Salah satu bentuk cabang olahraga yang popular dan keberadaanya di lingkungan sekolah dan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah permainan bola voli. Menurut Muhajir (2007) permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapatkan angka (point). Dalam keterampilan bermain bola voli terdapat beberapa unsur pendukung yang mendasari terbentuknya gerak agar permaian dapat ditampilkan dengan maksimal. Seperti yang dikemukakan oleh Munasifah (2008) bahwa dalam mencapai prestasi bola voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan mental. Menurut Nuril Ahmadi (2007) permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik- teknik dasar tersebut meliputi servis, passing, smash, dan sebagainya. Dalam pembinaan teknik dasar bola voli keberhasilan dalam mengoptimalkan pembinaan prestasi tersebut adalah faktor latihan, bagaimana manajemen dalam latihan, program latihan serta pemenuhan sarana dan prasarana. SDN 05 Pontianak merupakan salah satu sekolah yang melakukan kegiatan olahraga bertujuan untuk pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi siswa dan menggembangkan bakat dan minat siswa pada cabang-cabang olahraga ekstrakurikuler yang ada di sekolahan tersebut. Pembinaan olahraga ekstrakurikuler bola voli dilakukan untuk mempersiapkan siswa-siswinya agar pada perlombaan antar sekolah tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan ditingkat nasional, bisa lebih baik dari hasil perlombaan yang digelar sebelumnya. Arah pembinaan dan pengembangan tersebut dalam waktu terdekat ini diorientasikan pada persiapan O2SN di tingkat kota pontianak. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SDN 05 Pontianak pada ekstrakurikuler bola voli, berdasarkan pengamatan dan wawancara di lapangan berkaitan dengan pembinaan ekstrakulikuler bola voli SDN 05 Pontianak terdapat beberapa temuan rata-rata yang dialami para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah masalah teknik dasar, hal ini bukan hanya terjadi di SDN 05 Pontianak tetapi hampir di setiap sekolah di Kota Pontianak. Teknik dasar yang yang belum dikuasai dengan maksimal siswa adalah teknik passing dimana
M
1
dalam menampilkan aktifitas passing gerak siswa tidak terangkai dengan baik, berhubungan dengan posisi kaki, badan dan tangan (koordinasi gerak yang kurang). Masalah teknik gerak dasar tanpa bola tersebut maka berdampak pada arah bola yang tidak tepat. Dalam aktivitas permainan dan pertandingan siswa menampilkan ketika menerima bola dari servis lawan maka siswa langsung mengoper bola (passing) dengan mengembalikan bola ke lapangan lawan. Jadi tidak merangkai strategi penyerangan atau mengoper ke teman untuk melakukan smash (hal ini dikarenakan passing yang kurang baik sehingga tidak ada tingkat kepercayaan bermain kepada teman satu tim lainnya atau komunikasi tim tidak berjalan karena disebabkan hal tersebut siswa langsung mengembalikan bola ke lapangan lawan). Teknik latihan passing yang menoton, mengacu pada metode drill (metode passing secara berulang-ulang) sedangkan penguasaan gerak tidak ditekankan dengan khusus. Program latihan tidak tersusun dengan baik (jadi kegiatan latihan secara instan direncanakan pada saat pertemuan di lapangan tanpa ada perencanaan yang terarah sebelumnya). Mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan suatu pembinaan yang lebih terperinci, selanjutnya pemecahan masalah yang berkaitan dengan kualitas teknik dasar tersebut adalah mengoptimalkan kemampuan passing siswa. Upaya mengoptimalkan passing siswa dapat dilakukan dengan peningkatan kombinasi gerak dalam teknik dasar passing. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusli Lutan (2002) bahwa keberhasilan melaksanankan keterampilan dalam suatu cabang olahraga, sangat dipengaruhi oleh kemampuan seseorang untuk menampilkan keterampilan dasar tersebut. Mengacu dari latar belakang dalam penelitian ini, dengan permasalahan yang ada, penulis bermaksud meneliti pengaruh latihan gerak dasar pada passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak Selatan. Setiap proses latihan memiliki tujuan yang akan dicapai. Baik itu secara individu maupun tujuan kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut perlulah adanya strategi yang harus ditempuh. Menurut Bomba (dalam Satria, dkk, 2007) menyatakan latihan yang efektif dan efesien serta berkualitas ialah latihan yang memperhatikan terhadap norma-norma latihan atau komponen-komponen latihan. Sedangkan menurut Satria, dkk (2007) bahwa parameter untuk pembebanan dalam proses latihan adalah: 1) volume latihan, 2) intensitas latihan, 3) densitas latihan dan 4) istirahat latihan. Setiap gerakan teknik yang dilakukan dalam cabang olahraga tertentu memerlukan pola gerak dasar sesuai dengan karakteristik cabang olahraga yang dilakukan. Kombinasi teknik memerlukan koordinasi antara mata (penglihatan), kaki tangan dan gerakan teknik itu sendiri (Hamidsyah Noer, 1993).
2
Menurut David L. Galahue (1997) implikasi untuk perkembangan gerak ditujukan untuk: 1) Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk memahami dan menumbuhkan kemamuan dasar yang akan membawa mereka kesebuah kesimpulan dimana mereka memahami bahwa mereka dapt bergerak secara efesien. 2) Mereka memerlukan bantuan dalam menjalani fase gerak dasar hingga ke fase gerak yang lebih luas. Teknik merupakan rangkuman metode uyang dipergunakan dalam melakukan gerakan suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga (Hamidsyah Noer, 1993). Menguasai permainan bola voli dibutuhkan penguasaan teknik-teknik dasar permainan. Menurut Munasifah (2008) teknik adalah proses melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli. Menurut Machfud Irsyada (2000) gerak dasar dalam permainan bola voli adalah keterampilan gerak yang dilakukan dalam kegiatan bermain bola voli yang berkaitan dengan aktivitas pada saat memainkan bola maupun pada saat tidak memainkan bola. Gerak dasar itu mencakup keterampilan lokomotor dan keterampilan manipulatif. Menurut Muhajir (2007) passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan terhadap regu lawan ke lapangan. Passing juga dapat diartikan sebagai upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimainkan itu kepada teman seregunya untuk dimanikan di lapangan sendiri (Tim Edukasi HTS, 2013). Menurut Munasifa (2008) pasing bawah dapat dilakukan dengan dua tangan dan dengan satu tangan. Selanjutnya dengan satu tangan dan dua tangan dilakukan dengan: 1) Sikap normal, 2) Guling ke samping, 3) Terjun ke depan (diving) 4) Setengah guling ke belakang. METODE Metode penelitian yaitu eksperimen dengan bentuk desain eksperimen preexperimental design. Pre-experimental design adalah desain penelitian dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol (Sugiyono, 2012).
3
Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk desain eksperimen preexperimental design. Pre-experimental design adalah desain penelitian dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010). Untuk desain penelitian eksperimen yang lebih spesifik, penulis menggunakan model penelitian one-group pretest-posttest design. O1 X O2 (Sugiyono, 2012). Keterangan : O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan) X : Perlakuan Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. W. Gulo (2002) keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa ektrakurikuler bola voli SDN 05 Pontianak yang berjumlah 18 orang. Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut W. Gulo (2010) sempel sering juga disebut “contoh” yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini mengunakan teknik sampling jenuh yaitu mengambil keseluruhan populasi yang ada. Adapun sampel yang digunakan berjumlah 18 orang yang keseluruhannya adalah siswa putra. Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data . Penelitian ini menggunakan bentuk pre-experimental design dengan model one group pretest-posttest design maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes dan pengukuran. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Menurut Ismaryati (2009) tes adalah, instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh
4
informasi tentang individu atau objek. Sedangkan menurut Nurhasan (2000), tes merupakan suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu obyek yang akan diukur. Tes dan pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrument tes wall volley passing bawah yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan ketepatan dalam melakukanpassing bawah dengan memvoli ke dinding. Petunjuk pelaksanaan tes wall volley menurut Brumbach (dalam Yunus, 2007) adalah sebagai berikut: 1) Tujuan untuk mengukur kemampuan dan ketepatan dalam melakukan passing bawah dengan memvoli ke dinding. 2) Alat atau perlengkapan: Dinding yang rata dan halus dengan garis sasaran selebar 2,54 m. setinggi 2,44 m dari lantai, stopwatch, bola voli, blangko penelitian dan alat-alat tulis. 3) Petunjuk pelaksanaan: Testi dengan bolavoli di tangan siap menghadap ke dinding sasaran. Setelah ada aba-aba “Ya” dari petugas. Bola dilambungkan ke dinding sasaran, bola dipantul-pantulkan dengan menggunakan passing bawah sebanyak-banyaknyaselama satu menit. 4) Skor: Testi melakukan sebanyak tiga kali percobaan, nilai dari setiap percobaan adalah jumlah pantulan yang sah sesuai dengan peraturan dan masuk ke daerah sasaran. Jika bola mengenai garis dianggap masuk (sah) skor akhir adalahmerata dari dua kali percobaan yang terbaik.
Gambar 1. Lapangan untuk tes pass (Sumber: Yunus, 2007) Menurut Suharsimi Arikunto (2006) didalam langkah memilih pendekatan penelitian, telah dikemukan beberapa desain eksperimen diantaranya telah disertai rumus/cara analisis datanya. Untuk testing signifikansi, maka digunakan rumus ttest. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat yang terdirir dari uji
5
normalitas dan homogenitas. Selanjutnya uji pengaruh yang digunakan yaitu dengan rumus t-tes (Ali Maksum, 2007) sebagai berikut : = (
)−( ( − 1)
)²
Keterangan : D = Perbedaan setiap pasangan skor (pretest-posstest) N = Jumlah Sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian tentang teknik dasar passing bawah yang ditingkatkan melalui latihan kombinasi gerak dasar dilakukan pada 18 Februari sampai dengan 6 Maret 2015. Hasil penelitian meliputi: Tabel 1. Data Deskriptif Pretest dan Posttest Passing Bola Voli SDN 05 Pontianak Hasil
Rata-rata
Skor Minimal
Skor Maksimal
Standar Deviasi
Pretest
11.22
10
13
1.003
Posttest
19.83
18
22
1.249
Deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 1 menunjukkan kemampuan siswa yang terdiri dari 18 siswa yang menjadi sampel penelitian maka diperoleh hasil pretest didapat rata-rata 11.22 skor minimal 10, skor maksima 13, dengan standar deviasi 1.003. Sedangkan posttest didapat rata-rata 19.83, skor minimal 18, skor maksima 22, dengan standar deviasi 1.249. Adapun perbandingan antara tes awal dan tes akhir di uraikan pada tabel 2 sebagai berikut Tabel 2. Perbandingan Rata-rata Pretest dan Posttest Passing Bola Voli SDN 05 Pontianak Data Tes Awal (Pretest) Tes Akhir (Posttest)
Rata-rata Hasil Belajar 11.22 19.83
Berdasarkan hasil analisis deskriptif data tes awal dan tes akhir pada tabel 2 maka didapat rata-rata passing bawah siswa ekstrakurikuler bola voli SDN 05 Pontianak Selatan yaitu rata-rata tes awal 11.22 dan rata-rata tes akhir 19.83.
6
Adapun hasil rata-rata tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar garfik 1 sebagai berikut:
11.22
19.83
Tes Awal Tes Akhir
Grafik 1. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Passing Bola Voli SDN 05 Pontianak Berdasarkan grafik 1 menunjukan peningkatan yang terjadi antara tes awal 11.22 dan rata-rata tes akhir 19.83 dengan selisih atau jumlah peningkatan sebesar 8.61. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data dalam penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan analisi dengan rumus liliefors Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapat hasil data pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Uraian Signifikansi Keterangan Pretest 0.198 < 0.206 Normal Posttest 0.167 < 0.206 Normal Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dalam penelitian.Uji homogenitas dilakukan dengan analisis dengan mengunakan rumus uji-f. Adapun hasil uji homogenitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Uraian Signifikansi Keterangan Varian Pretest Posttest 1.55 < 4.49 Homogen Adapan hasil penghitungan melalui pengaplikasian analisi menggunakan rumus uji-t diuraikan pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji-t Antara Pretest dan Posttest ttest 31.914
d.b. 17
ttabel 2.110
Taraf Signifikansi 5%
7
Berdasarkan data pada tabel 4didapat nilai thitung yaitu sebesar 31.914 dengan melihat tabel statistika dimana pada derajat kebebasan db=(N-1) adalah 18-1=17 pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2.110. Dengan demikian nilai dari ttest > ttabel atau 31.914 > 2.110, artinya hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh latihan gerak dasar pada teknik dasar passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak, adapun persentase peningkatan adalah sebesar 76.73%. Pembahasan Teknik dasar adalah faktor utama selain kondisi fisik, taktik, dan mental seorang pemain. Secara individu penguasaan teknik dasar bola voli akan mendukung penampilan seorang pemain. Secara tim atau jika semua pemain menguasai teknik dasar bola voli dengan baik maka akan meningkatkan kualitas permainan, bahkan dapat menentukan menang atau kalahnya suatu tim. Teknik dasar yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah passing bawah. Passing pada dasarnya merupakan kunci dasar dalam suatu permainan bola voli maka passing mutlak untuk di kuasai oleh semua pemain. Pada tahap awal permainan bola voli sudah memadai apabila pemain menguasai satu unsur dasar yaitu passing. Penguasaan tehnik dasar secara sempurna dapat di capai dengan melakukan latihan-latihan kontinyu dan menggunakan metode latihan yang baik. Begitu juga dalam kegiatan ekstrakurikuler bola voli SDN 05 Pontianak S latihan teknik dasar dengan latihan gerak dasar passing bawah merupakan salah satu aktivitas yang diarahkan pada perbaikan kondisi dasar pemain. Teknik passing merupakan salah satu teknik dasar yang wajib dikuasai oleh sesorang yang ingin bermain bola voli. Karena teknik passing memegang peranan penting dalam permainan. Teknik passing merupakan salah satu teknik dasar yang multi fungsi. Karena dengan teknik passing kita dapat melakukan pertahanan (defend) sekaligus merancang sebuah pola penyerangan (attack). Penelitian dengan latihan gerak dasar pada teknik dasar passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak memberikan pengaruh yang positif dengan persentase peningkatan adalah sebesar 76.73%. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan kemampuan berkaitan dengan teknik dasar passing bawah siswa melalui latihan gerak dasar. Latihan gerak dasar berkaitan dengan bentuk latihan diantaranya adalah latihan dasar kombinasi tanpa bola dan dengan bola melatih kemampuan siswa berkaitan dengan sikap dasar pasing bawah sehingga membentuk sikap berdiri dengan sikap kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut direndahkan sehingga berat badan bertumpu pada kedua ujung kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan dan mudah bergerak ke segala arah. Pandangan ke arah datangnya bola dan posisi tangan rapat lurus dengan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu jari sejajar. Latihan dengan bentuk passing estafet dan latihan dasar gerakan keseluruhan dengan berpasangan melatih siswa sehingga setelah diberikan latihan tersebut membentuk siswa ekstrakurikuler untuk mengantisipasi arah datangnya bola dengan pengembangan sikap dasar yang dilatih sebelumnya, dengan latihan astafet siswa semakin aktif melakukan gerak selain itu juga melatih kecepatan siswa karena latihan tersebut memanfaatkan momen berpindah dan menstabilkan
8
arah bola dalam kelompok latihan. Selanjutynya latihan tersebut juga mengembangkan siswa untuk bekerja sama dalam tim. Latihan dasar gerakan dengan game kucing-kucingan dan latihan dasar gerakan dengan passing berpindah melatih siswa untuk dengan cepat memindahkan bola dengan pasing bawah dan melatih siswa untuk memindahkan bola dengan cepat pada sasaran yang tepat dengan demikian tujuan latihan untuk akurasi arah bola passing bawah pada siswa semakin terlatih dengan baik. Latihan bermain dengan peraturan yang dimodifikasi merupakan aplikasi latihan secara umum dengan pemanfaat latihan gerak dasar passing bawah, jadi siswa semakin dikembangkan untuk menguasi bentuk latihan passing bawah dengan konsep permainan dan melatih kerja sama dalam bermain sehingga melatih siswa-siswa untuk memproses informasi kognitif sambil melakukan Keterampilan-keterampilan yang akan membantu mereka berpikir saat dalam pertandingan. Peningkatan yang terjadi pada proses penelitian yang dilakukan juga terdapat beberapa kendala antara lain sarana dan prasarana yang tersedia di di SDN 05 Pontianak sangat minim sehingga peneliti menyedian sarana tambahan dalam proses pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan latihan teknik dasar yang dilakukan oleh Yosi Yustagina (2013) meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui latihan dasar gerak bagi siswa kelas VII SMPN XII Batang Merangin Kerinci dengan persentase 56,23%, dari hasil penelitian yang telah diperoleh serta didukung oleh penelitian-penelitian yang relevan sebelumnya, dapat diartikan bahwa latihan gerak dasar memiliki peranan dan fungsi dalam peningkatan kemampuan passing bawah. Peningkatan kemampuan tersebut juga akan bermanfaat pada kemampuan bermain secara keseluruhan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan rata-rata hasil passing bawah pada siswa bola voli di SDN 05 Pontianak pada pretest 11.22 dan posttest 19.83 dengan selisih atau jumlah peningkatan sebesar 8.61. Nilai dari ttest> ttabel atau 31.914 > 2.110, artinya hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh latihan gerak dasar pada teknik dasar passing bawah bola voli di SDN 05 Pontianak, dengan persentase peningkatan adalah sebesar 76.73%. Saran Berdasarkan hasil dari penelitian adapun saran yang dapat diajukan penulis yaitu latihan teknik dasar pada usia dini merupakan arah utama untuk penegembangan kemampuan olahraga bola voli karena menguasai teknik dasar bola voli dengan baik maka akan meningkatkan kualitas permainan. Starategi latihan yang dikembangankan harus disesuaikan dan dirancang berdasarkan arah tujuan yang diharapkan. Latihan teknik dasar harus divariasikan dalam berbagai berbentuk model latihan dengan berbagai kombinisi dengan harapan memvariasikan bentuk latihan akan dapat mengembangkan kemampuan siswa 9
ektrakurikuler kea rah pengembangan kemampuan secara keseluruhan berkaitan dengan kemampuan bermain dalam pertandingan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. David L. Galahue. 1997. Understanding Motor Devoleopment (Terjemahan). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. Hamidsyah, Noer. 1993. Pelatihan Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Irsyada, Machfud. 2000. Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ismaryati. 2009. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Pres. Lutan, Rusli. 2002. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Maksum Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Nebgeri Surabaya. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Munasifah. 2008. Bermain Bola Voli. Semarang: Aneka Ilmu. Nurhasan. 2000. Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Satria; Dikdik, Japar, Sidik dan Iman Imanudin. 2007. Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Tim Edukasi HTS. 2013. Modul Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Solo: CV. Hayati Tumbuh Subur. Yunus. 2007. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Depdikbud.
10