PENGARUH LABA BERSIH, LEVERAGE DAN ARUS KAS TERHADAP NILAI PASAR EKUITAS (Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia) OLEH Yudi Arta1, Yuhelmi1, Rika Desiyanti1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Abstract The purposed of the research to improved determine the effect of net income , leverage and cash flow on the market value of equity . In the study have uses sampled are 19 companies that are in the group LQ45 in Indonesia Stock Exchange. The sample purposive sampling method . Data used in this study secondary data. In the current study the researchers used two categories of variables . The first independent variable, the variable consists of net income, leverage , operating cash flows , financial flows and investing cash flows . Stages of the data processing is done by using the method of quantitative analysis using multiple linear regression model and t - test statistics. Based on the results of hypothesis testing found that the net income and operating cash flow significant influence the market value of equity, the test results also show that leverage, cash flow financing and investing cash flows are not significantly influence the market value of equity at group companies in Indonesia Stock Exchange LQ45 Keyword:
Net Profit, Leverage and Cash Flow menunjukan para pemodal baik domestic
PENDAHLUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
atau pun
mancanegara telah
Pada beberapa tahun terakhir Bursa
Indonesia
sebagai
salah
menilai
satu
tujuan
Efek Indonesia menunjukan perkembangan
investasi yang menjanjikan. Selain itu
yang signifikan, kondisi tersebut dapat kita
peningkatan
amati dari perkembangan volume dan
sekuritas
frekuensi perdagangan saham yang relatif
pulihnya kepercayaan pelaku pasar pada
terus
performance perusahaan di tanah air.
meningkat,
dan
mendorong
juga
aktifitas tidak
perdagangan terlepas
dengan
meningkatnya harga pasar saham baik
Menurut Crishtanto (2012) bukti
secara individual hingga harga saham
begitu berkembangnya pasar modal di
gabungan (Mulyadi, 2013). Peningkatan
Indonesia terlihat nyata dari nilai IHSG.
aktifitas
Pergerakan tertinggi terjadi ditahun diakhir
perdagangan
di
Bursa
Efek
Indonesia jelas sangat mengembirakan,
tahun
karena
psikologis sebesar 2.500 poin. Pencapaian
menggambarkan
kondisi
yang 1
2009
yang
mencapai
angka
tersebut adalah yang tertinggi dalam
dalam melakukan pengelolaan terhadap
sejarah Bursa Efek Indonesia. Peningkatan
kinerja keuangan.
IHSG adalah akibat peningkatan harga
Menurut Seomarso (2008) laba
saham perusahaan – perusahaan yang
bersih adalah keuntungan yang akan
terdaftar di pasar modal. Pencapaian
menjadi
tersebut tentu berkat kerja keras dari
perusahaan, dinyatakan net karena bebas
masing masing manajemen perusahaan
dari unsur biaya dan bunga (interest).
didalam mengelola sumber dana didalam
Semakin tinggi laba bersih menunjukan
perusahaan.
keuntungan yang diperoleh perusahaan
Peningkatan indeks harga saham gabungan
juga
cash
flow
didalam
sebuah
semakin besar. Peningkatan laba bersih
mengidentifikasikan
disamping untuk menarik perhatian pelaku
terjadinya kenaikan harga saham masing
pasar tentu juga dapat dijadikan sebagai
masing perusahaan di pasar
laba
sekunder.
ditahan
yang
dapat
menambah
Peningkatan harga yang signifikan tentu
struktur dana didalam perusahaan untuk
dialami oleh perusahaan yang tergabung
melaksanakan kegiatan operasional.
didalam kelompok LQ 45. Kelompok 1.2
perusahaan yang digolongkan kedalam LQ 45 menunjukan adanya
Berdasarkan kepada latar belakang
proses untuk
masalah
merengking keaktifan nilai saham yang
terhadap nilai pasar ekuitas pada
saham yang aktif dipasar sekunder terlihat
perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
saham
Indonesia ?.
perusahaan secara individu.
2. Apakah
Pada umumnya perusahaan yang
saham
yang
lebih
sekunder.
Peningkatan
berpengaruh
perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
tinggi
Indonesia ?.
dibandingkan beberapa perusahaan lainnya dipasar
leverage
terhadap nilai pasar ekuitas pada
berada dalam kelompok LQ 45 memiliki harga
beberapa
1. Apakah laba bersih berpengaruh
bahwa 45 perusahaan tersebut memiliki
harga
diajukan
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Bukti nyata
perkembangan
maka
permasalahan yang akan dibahas didalam
diperdagangkan oleh 45 perusahaan yang
dari
Perumusan Masalah
3. Apakah
harga
arus
kas
operasional
berpengaruh terhadap nilai pasar
saham terjadi karena perusahaan tersebut
ekuitas pada perusahaan LQ-45 di
diyakini memiliki kemampuan yang baik
Bursa Efek Indonesia ?. 2
4. Apakah
arus
pendanaan
Peningkatan dan penurunan harga saham
berpengaruh terhadap nilai pasar
tentu dapat dengan cepat terjadi di dalam
ekuitas pada perusahaan LQ-45 di
pasar modal. Peningkatan atau penurunan
Bursa Efek Indonesia ?.
harga
5. Apakah
arus
kas
kas
saham
terjadi
karena
adanya
investasi
perubahan mekanisme permintaan dan
berpengaruh terhadap nilai pasar
penawaran terhadap saham didalam sebuah
ekuitas pada perusahaan LQ-45 di
pasar modal. Keterbatasan jumlah saham
Bursa Efek Indonesia ?.
yang ditawarkan yang tidak sebanding dengan jumlah penawaran mendorong
LANDASAN TEORI 2.1
terjadinya nilai pasar ekuitas.
Nilai Pasar Ekuitas
Menurut Bringham (2005) nilai
Didalam berinvestasi salah satu
pasar ekuitas didalam istilah umum dikenal
faktor yang dapat diamati dan dijadikan
dengan sebutan harga pasar. Pada umum
alat untuk mengambil keputusan adalah
nilai ekuitas yang baik akan menunjukan
nilai pasar ekuitas. Dalam istilah umum
tinggi nilai pasar dibandingkan dengan
nilai pasar ekuitas disebut dengan harga
nilai buku ekuitas. Semakin tinggi nilai
saham. Menurut Tandelilin (2010) nilai
buku ekuitas tentu terjadi karena adanya
pasar ekuitas menunjukan besarnya harga
pergerakan mekanisme permintaan dan
jual dari saham yang ditawarkan oleh
penawaran dari saham. Semakin banyak
sebuah perusahaan di pasar sekunder. Nilai pasar
ekuitas
cenderung
perubahan
sesuai
dengan
mekanisme
dan
permintaan
saham.
Semakin
banyak
permintaan dan penawaran terhadap saham
mengalami
tentu mendorong meningkatnya nilai pasar
perubahan
saham.
terhadap mekanisme
2.2
permintaan terhadap saham, yang tidak di imbangi dengan jumlah saham
Laba Bersih Menurut
Sartono
(2010)
laba
yang
merupakan keuntungan yang diperoleh
ditawarkan mendorong meningkatnya nilai
perusahaan dari aktifitas operasional yang
pasar ekuitas.
dilakukan
Menurut Madura (2005) nilai pasar ekuitas
berhubungan
dengan
dengan
cara
memanfaatkan
sumber keuangan yang terdapat didalam
harga
perusahaan. Laba menunjukan hasil yang
penawaran dari sejumlah sekuritas. Pada
diperoleh
penelitian ini harga pasar ekuitas yang
melaksanakan kegiatan operasional. Laba
dimaksud
menunjukan
adalah
harga
saham. 3
perusahaan
efektifitas
didalam
perusahaan
didalam mengelola sumber dana yang
2.4
dimiliki.
Arus Kas Menurut
Damodaran
(2005)
mengungkapkan bahwa informasi tentang 2.3
Struktur Modal Untuk
arus kas suatu perusahaan berguna bagi
melaksanakan
kegiatan
pada pengguna laporan keuangan sebagai
operasionalnya sebuah perusahaan, tentu
dasar menilai kemampuan perusahaan
harus didukung oleh sumber permodalan
menghasilkan kas dan setara kas, serta
yang kuat. Mengingat tingginya persaingan
menilai
bisnis pada saat ini, ketersediaan struktur
kemampuan
informasi
perusahaan
Houston
merupakan
(2008) hirarki
struktur
untuk
arus
kas
adalah
memberi
informasi historis mengenai perubahan kas
untuk bertahan hidup. Menurut Brigham dan
perusahaan
menggunakan arus kas tersebut. Tujuan
modal yang kuat tentu akan mendorong meningkatnya
kebutuhan
dan setara kas dari suatu perusahaan
modal
melalui
pengelompokan
laporan
arus
kas
yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
pendanaan yang dimiliki perusahaan.
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Menurut Sartono (2010) struktur
selama suatu periode akuntansi.
modal adalah pengelompokan sejumlah dana yang digunakan perusahaan untuk
2.4.1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
menyelenggarakan aktifitasnya. Struktur
Menurut Daniati (2006) aktivitas
modal merupakan variabel penting untuk
operasi adalah aktivitas penghasil utama
menjaga
sebuah
pendapatan perusahaan (principal revenue
perusahaan. Menurut Ross (2005) struktur
activities) dan aktifitas lain yang bukan
modal
merupakan
tetap
(capital
beroperasinya
structure)
merupakan
aktivitas
investasi
dan
sejumlah assets dan sumber daya yang
pendanaan. Pada umumnya transaksi yang
dapat dikelola atau digunakan perusahaan
dilakukan
berasal
untuk melaksanakan kegiatan operasional.
peristiwa
lain
Struktur
sumber
penetapan laba atau rugi, dan merupakan
pendanaan yang akan dilakukan manajer
indikator yang menemukan apakah dari
untuk melakukan kegiatan operasional atau
operasi perusahaan dapat menghasilkan
pun untuk kegiatan yang berada diluar
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
kegiatan operasional yang utama.
memilihara
modal
merupakan
perusahaan
4
dari yang
transaksi
mempengaruhi
kemampuan membayar
dan
operasi
dividen
dan
melakukan
investasi
baru
tanpa
pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva
mengandalkan pada sumber pendanaan.
lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup
2.4.2 Arus Kas Pendanaan
Untuk
Aktivitas
aktivitas
meminjamkan
mengunpulkan Menurut Keuangan
di
Standar Indonesia
Akuntansi (IAI,
Menurut
serta
Standar
Akuntansi
Keuangan (IAI, 2007) aktivitas investasi
serta komposisi modal dan pinjaman
adalah perolehan dan pelepasan asset
perusahaan. Arus kas yang timbul dan perlu
tersebut
aktiva jangka panjang produktif.
mengakibatkan perubahan dalam jumlah
pendanaan
dan
memperoleh dan menjual invesstasi dan
2007)
aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
aktivitas
piutang
uang
jangka panjang dan asset lain yang tidak
dilakukan
termasuk setara kas. Arus kas yang berasal
pengungkapan terpisah karena berguna
dari aktivitas investasi perlu dilakukan
untuk memprediksi klaim terhadap arus
pengungkapan terpisah karena arus kas
kas masa depan oleh para pemasok modal
tersebut mencerminkan penerimaan dan
perusahaan. Beberapa contoh arus yang
pengeluaran
berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
kas
sehubungan
dengan
sumber daya yang bertujuan menghasilkan
a. Penerimaan kas dari emisi saham
pendapatan dan arus kas masa depan.
atau instrument modal lainnya. b. Pembayaran kas kepada pemegang
2.5
saham untuk menari atau menebus
2.5.1 Pengaruh Laba Bersih Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
saham perusahaan. c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel
Pengembangan Hipotesis
Penelitian
dan pinjaman
menemukan
lainnya.
Qodriyah
bahwa
laba
(2010) bersih
berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar
d. Pelunasan pinjaman
equitas. Hasil yang dipeoleh tersebut
e. Pembayaran kas oleh penyewa
menunjukan bahwa semakin tinggi nilai
(lesee) untuk mengurangi saldo
laba bersih tentu akan meningkatkan nilai
kewajiban yang berkaitan dengan
pasar ekuitas. Nasir dan Ulfah (2008) hasil
serta pembiayaan (finance lease).
penelitiannya menunjukan bahwa laba bersih berpengaruh positif terhadap nilai
2.4.3 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
pasar ekuitas. Berdasarkan uraian ringkas
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang
menyangkut
perolehan
atau 5
tersebut maka diajukan sebuah hipotesis
2.5.3 Pengaruh Arus Kas Operasional Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
yaitu: H1 Laba bersih berpengaruh positif yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia 2.5.2 Pengaruh Leverage Nilai Pasar Ekuitas
Susan (2009) hasil penelitiannya menunjukan bahwa arus kas operasional berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
Terhadap
terlihat dari peningkatan laba operasional dan meningkatnya kemampuan perusahaan
negatif terhadap harga saham perusahaan.
untuk
Hutang yang tinggi menciptakan ketakutan
kepada
harga saham dipasar sekunder. Susilowati
ekuitas.
dan Fatimah (2010) hasil penelitiannya
Suwahyono (2003) berhasil menemukan
menunjukan
bahwa leverage yang diukur dengan debt
bahwa
arus
kas
untuk
kegiatan operasional berpengaruh positif
ratio berpengaruh negatif terhadap harga (2008)
dividen
oleh pelaku pasar dan mendorong kenaikan
keputusan investasi sehingga mendorong
Pasaribu
membayarkan
investor. Kondisi tersebut direspon positif
bagi pelaku pasar dalam mengambil
saham.
saham,
perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan
menunjukan bahwa leverage berpengaruh
pasar
harga
dari kas tentu akan meningkatkan nilai
hasil yang diperoleh didalam penelitiannya
nilai
dengan
ketepatan didalam melakukan alokasi dana
Menurut Nasir dan Ulfah (2008)
menurunnya
diukur
yang
menemukan
signifikan
terhadap
nilai
pasar
ekuitas. Berdasarkan kepada uraian teori
bahwa leverage berpengaruh positif yang
dapat diajukan sebuah hipotesis yaitu:
signifikan terhadap harga saham. Hasil
H3 Arus kas operasional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
tersebut menunjukan bahwa meningkatnya nilai hutang akan mendorong menguatnya harga saham. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis
2.5.4 Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
yang akan dibuktikan yaitu: H2 Leverage berpengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
Qodriyah diperoleh
(2010)
didalam
hasil
yang
penelitiannya
menunjukan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan, hasil tersebut menunjukan jika manager
mampu
untuk
melakukan
pengelolaan terhadap arus kas untuk 6
H5 Arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
kebutuhan pendanaan secara optimal tentu akan
meningkatkan
mendorong
penjualan
terjadinya
dan
peningkatan
mekanisme permintaan dan penawaran
METODE PENELITIAN
terhadap saham dan mendorong terjadinya
3.1
kenaikan nilai pasar ekuitas. Berdasarkan hasil
yang
diperoleh
dari
Pada penelitian ini yang menjadi
penelitian
populasi adalah seluruh perusahaan yang
terdahulu tersebut maka dapat disimpulkan
listed di Bursa Efek Indonesia. Karena
bahwa arus kas pendanaan berpengaruh
perusahaan yang listed di Bursa Efek
positif terhadap nilai pasar ekuitas. Nasir
Indonesia terlalu banyak maka diperlukan
(2009) mengungkapkan bahwa arus kas pendanaan
berpengaruh
pembatasan populasi untuk menentuan
signifikan
sampel.
terhadap nilai pasar ekuitas.
Menurut Sekaran (2006) sampel
H4 Arus kas Pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini
(2010)
menjadi
sampel
adalah
LQ-45. Karena nama nama perusahaan
yang
LQ-45 selalu berganti setiap enam bulan
diperoleh dalam penelitiannya menunjukan
tentu dibutuhkan sebuah kriteria untuk
bahwa arus kas untuk kegiatan investasi
mendapatkan ukuran sampel yang tepat
berpengaruh
dan jitu.
positif
hasil
yang
perusahaan yang berada dalam kelompok
2.5.5 Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Nilai Pasar Ekuitas Qodriyah
Populasi dan Sampel
yang
signifikan
terhadap nilai pasar ekuitas. Semakin baik
Secara umum kriteria populasi
pengelolaan terhadap arus kas untuk
yang akan dijadikan sampel adalah sebagai
kepentingan investasi akan mendorong
berikut:
meningkatnya harga saham, keberhasilan
1. Perusahaan yang selalu melakukan
perusahaan dalam melakukan pengelolaan
publikasi laporan keuangan secara
dana untuk kepentingan investasi tentu
lengkap
akan
www.idx.co.id
mendorong
meningkatnya
melalui
web-site
mekanisme permintaan dan penawaran
2. Perusahaan yang selalu konsisten
saham dan mendorong kenaikan harga
berada didalam kelompok LQ-45
saham
sepanjang periode tahun 2008 – 2011. 7
Untuk
LQ-45
periode
perubahan terjadi di bulan Februari
digunakan harga pasar ekuitas penutupan
dan bulan Juli.
akhir tahun dari periode tahun 2008 – 2011 yang lalu.
3.2
Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang
3.3.2
Variabel Independen
digunakan adalah sekunder, data sekunder a. Laba Bersih (X1) Menurut Ross (2005) laba bersih
merupakan data yang telah dipublikasikan dan diolah oleh sebuah lembaga dan telah
adalah
dipublikasikan pada seluruh pihak yang
sejumlah
keuntungan
yang
resmi.
diperoleh perusahaan melalui pemanfaatan
Bentuk data sekunder yang digunakan
asset keuangan yang dimiliki perusahaan.
adalah laporan keuangan yang meliputi
Untuk mengukur laba bersih digunakan
berkepentingan
melalui
media
Indonesian Capital Market of Directory
total laba operasional yang diperoleh
dan Annual Report yang diperoleh dari perusahaan,untuk mengukur laba bersih
pojok Bursa Efek Indonesia dan web-side resmi
Bursa
Efek
maka digunakan rumus sebagai berikut:
Indonesia
Laba Bersih = Total Penjualan – Total Biaya
(www.idx.co.id dan www.bei5000.com).
Operasional – Total Bunga dan
Data yang digunakan adalah laporan
Pajak
keuangan dari tahun 2008 - 2011
b. Leverage (X2) 3.3
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
dan
Menurut Sartono (2010) leverage didefinisikan
Secara umum pada penelitian ini
sebuah
rasio
dapat dikelompokan variabel penelitian
menunjukan
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
didalam melakukan pengelolaan sumber
digunakan debt to equity ratio. Untuk
Nilai Pasar Ekuitas (y) Tandelilin
mengukur leverage maka digunakan rumus
(2010)
mendefinisikan nilai pasar ekuitas sebagai
sebagai berikut:
nilai jual dari sebuah saham yang terbentuk akibat
mekanisme
permintaan
Debt to Equity Ratio
dan
penawaran dari sebuah saham. Untuk mengukur
nilai
pasar
perusahaan
dana. Untuk mengukur leverage maka
3.3.1 Variabel Dependen
Menurut
kemampuan
yang
ekuitas
maka 8
Total Hutang Modal Sendiri
yang terdapat didalam laporan arus kas c. Arus Kas Arus kas merupakan salah satu
operasional.
komponen yang sangat penting demi
2. Arus Kas Pendanaan (X4)
terselenggaranya aktifitas operasional yang
Menurut Ross (2005) arus kas
dijalankan didalam sebuah perusahaan,
pendanaan adalah sebuah laporan atau
semakin baik pengelolaan arus kas akan
iktisar yang menjelaskan aliran dana yang
meningkatkan stabilitas operasional dan
dialokasikan manajemen untuk berbagai
kinerja perusahaan secara umum. Menurut
kegiatan pendanaan. Untuk mengukur arus
Ross (2005) arus kas dapat dibagi kepada
kas pendanaan maka digunakan nilai arus
tiga kelompok yang membentuk sebuah
kas bersih dari kegiatan pendanaan.
sistem. Arus kas yang dimiliki sebuah 3. Arus Kas Investasi (X5) Menurut Mowen dan Minor (2008)
perusahaan dapat dikelompokan menjadi tiga
yaitu
arus
kas
untuk
kegiatan arus kas untuk kegiatan investasi adalah
operasional, arus kas untuk kegiatan sebuah
iktisar
atau
laporan
yang
pendanaan dan arus kas untuk kegiatan menjelaskan
total
aliran
dana
untuk
investasi.
Untuk
investasi
maka
investasi. Secara arus kas yang dimiliki melakukan
kegiatan
mengukur
arus
perusahaan terdiri dari: 1. Arus Kas Operasional (X3)
kas
digunakan total nilai arus kas bersih dari
Menurut Ross (2005) arus kas
total aktivitas investasi.
untuk kegiatan operasional adalah sebuah 3.4
iktisar atau laporan yang menyediakan informasi yang berhubungan dengan aliran
Metode Analisis Untuk menjawab
atau
membuktikan kebenaran hipotesis maka
pendanaan yang akan digunakan untuk
dilakukan dengan menggunakan metode
kegiatan operasional. Untuk mengukur
analisis kuantitatif. Pada tahapan tersebut
arus kas operasional maka digunakan total
pengujian data dilakukan dengan bantuan
arus kas bersih dari total kegiatan operasi
alat uji statistik 9
PEMBAHASAN
4.1
kedalam sebuah model atau persamaan
Pengujian Normalitas
regresi berganda tidak teridentifikasi gejala
Berdasarkan hasil pengujian yang
multikolinearitas, oleh sebab itu tahapan
telah dilakukan terlihat bahwa masing
pengolahan
masing variabel penelitian yang terdiri dari
dilaksanakan.
data
dapat
segera
pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, 4.3.2
struktur modal dan harga saham telah
Analisis Gejala Autokorelasi
memiliki nilai probability diatas 0,05 maka
Sesuai hasil pengujian terlihat nilai
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
DW sebesar 1.700288hasil yang diperoleh
penelitian
telah
menunjukan bahwa nilai durbin Watson
berdistribusi normal sehingga tahapan
yang dihasilkan berada diantara dua
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
kuadran yaitu -2 ≤
dilaksanakan.
sebab itu dapat disimpulkan didalam
yang
digunakan
1.700288 ≤ 2 oleh
model regresi yang akan dibentuk tidak 4.3
Pengujian Asumsi Klasik
terdeteksi gejala autokorelasi baik yang
Sebelum dilaksanakannya tahapan
bernilai positif atau pun negatif, oleh sebab
pengolahan data lebih lanjut terlebih
itu tahapan pengolahan data lebih lanjut
dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.
dapat segera dilaksanakan.
Tujuan
rangkaian
pengujian
tersebut 4.3.3
adalah mengurangi term error dari data
Analisis Gejala Heteroskedastisitas
Berdasarkan
atau meningkatkan akurasi data (Hair et al
koefisien
2010). Secara umum tahapan pengujian
determinasi
probability
asumsi klasik yang dilaksanakan adalah
R-square
hasil
pengujian
diperoleh yang
nilai
dihasilkan
dalam tahapan pengolahan data adalah
sebagai berikut:
sebesar 0.720878. Nilai observasi Rsquare yang dihasilkan adalah sebesar
4.3.1 Analisis Gejala Multikolinearitas Berdasarkan
hasil
pengujian
0.720878 > alpha 0,05 sehingga dapat
multikolinearitas terlihat bahwa masing
disimpulkan
masing variabel independen yang terdiri
masing variabel penelitian yang akan di
dari profitabilitas, struktur modal dan
ikutsertakan kedalam tahapan pengolahan
harga saham telah memiliki nilai koefisien
data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
korelasi dibawah 0,80 sehingga dapat
sehingga tahapan pengolahan data lebih
disimpulkan
lanjut dapat segera dilakukan.
bahwa
masing
masing
variabel independen yang akan dibentuk 10
bahwa
didalam
masing
4.4
bahwa nilai probability 0,0036 < alpha
Pengujian Statistik Setelah
seluruh
variabel
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa laba
berdistribusi secara normal dan terbebas
bersih berpengaruh signifikan terhadap
dari masing masing gejala asumsi klasik
nilai pasar ekuitas pada perusahaan LQ 45
maka proses pengujian hipotesis dapat
di Bursa Efek Indonesia.
segera dilaksanakan. Berdasarkan hasil
Hasil yang diperoleh menunjukan
pengujian yang telah dilakukan diperoleh
bahwa semakin tinggi laba bersih yang
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7
dihasilkan
perusahaan
mendorong
dibawah ini:
peningkatan
harga
perusahaan
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Keterangan Regresi (Constanta) 4.557 Laba Bersih 0.323 Leverage -0.325 Arus Kas Operasi 0.195 Arus Kas Pendanaan -0.166 Arus Kas Investasi -0.101
saham
dipasar sekunder. Hasil yang diperoleh didalam pengujian statistik sejalan dengan Prob
hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut terjadi karena laba mampu menciptakan
0.0038 0.3222 0.0774 0.0371 0.3248
sentiment positif pelaku pasar untuk melakukan
mengucurkan
dana
yang
mereka miliki untuk kegiatan investasi,
Sumber Hasil Pengolahan Eviews Ket *variabel arus kas operasi level of confident 90%
oleh sebab itu pada saat laba perusahaan terus meningkat dengan stabil mekanisme
Didalam persamaan regresi terlihat
permintaan terhadap saham mengalami
bahwa masing masing variabel penelitian
peningkatan, karena permintaan terhadap
yang digunakan memiliki koefisien regresi
saham
dengan arah yang berbeda beda. Secara
melebihi
ditawarkan
umum analisis dan pembahasan hasil
jumlah
mendorong
saham
yang
meningkatnya
harga saham.
pengujian statistik dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini:
4.4.2 Pengaruh Leverage Nilai Pasar Ekuitas
4.4.1 Pengaruh Laba Bersih Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
Berdasarkan
hasil
Terhadap
pengujian
hipotesis kedua yang bertujuan untuk Berdasarkan hasil pengujian ,laba
mengetahui pengaruh leverage terhadap
bersih sebagai independen diperoleh nilai
nilai
koefisien regresi bertanda positif sebesar
pasar
ekuitas,
diperoleh
nilai
koefisien regresi bertanda negatif sebesar
0,323 dengan nilai probability sebesar
0,325 dan dibuktikan secara nyata dengan
0,0038, dengan level of confident sebesar
nilai probability sebesar 0,322 pada tingkat
95%. Hasil yang diperoleh menunjukan 11
kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut
ratio, kondisi manajemen dan berbagai
menunjukan bahwa nilai probability 0,322
variabel lainnya.
> alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
leverage
tidak
4.4.3 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
berpengaruh
signifikan terhadap nilai pasar ekuitas pada perusahaan
LQ
45
di
Bursa
Sesuai
Efek
terhadap nilai pasar ekuitas diperoleh nilai
menunjukan bahwa leverage yang diukur
koefisien regresi bertanda positif sebesar
dengan debt to equity ratio bukanlah
0.195 dengan nilai probability sebesar
variabel yang mempengaruhi harga saham
0.0774. pada tingkat kesalahan 0,10. Hasil
(nilai pasar ekuitas) perusahaan LQ 45 di Efek
Indonesia.
Hasil
yang
yang
disimpulkan bahwa arus kas operasi
dinilai investor memiliki posisi hutang
berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar
yang tidak membahayakan kelangsungan hal
ekuitas yang dimiliki perusahaan LQ 45 di
ini
Bursa Efek Indonesia.
perusahaan dinilai mampu melakukan
Temuan yang diperoleh tersebut
pengelolaan terhadap hutang sehingga
sejalan dengan hipotesis yang diajukan.
mendorong mereka tetap bertahan dalam
Hasil didalam tahapan pengujian hipotesis
45 kelompok perusahaan teraktif di Bursa
ketiga terjadi karena perusahaan LQ 45
Efek Indonesia. Posisi hutang perusahaan
yang dijadikan sampel memiliki nilai arus
tertinggi sepanjang tahun 2008 – 2011
kas operasi yang tinggi, hal tersebut
adalah sebesar 3,08x sedangkan posisi
disebabkan karena untuk mengimbangi
hutang terendah mencapai 0,08x. Situasi
aktifitas operasional yang tinggi, dan untuk
kondisi tersebut terus dapat dipertahankan, mendorong
investor
menunjukan
ditolak dan H3 diterima sehingga dapat
karena pada umumnya perusahaan LQ 45
dalam
tersebut
alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho
yang diajukan, situasi tersebut terjadi
perusahaan,
diperoleh
bahwa nilai probability sebesar 0,0774 <
diperoleh tidak konsisten dengan hipotesis
sehingga
pengujian
mengetahui pengaruh arus kas operasi
Hasil pengujian hipotesis kedua
hidup
hasil
hipotesis ketiga yang bertujuan untuk
Indonesia.
Bursa
dengan
melakukan berbagai kegiatan ekspansi.
untuk
Cerahnya prospek perusahaan untuk terus
mencoba mengamati variabel lain yang
eksis
tentu diprediksi dapat mempengaruhi harga
dimasa
mendatang
menciptakan
sentiment positif dalam diri investor,
saham seperti keberadaan rasio activity
sehingga 12
mampu
meningkatkan
mekanisme dan permintaan saham dipasar
pendanaan
sekunder,
signifikan terhadap nilai pasar ekuitas
karena
begitu
besarnya
berpengaruh
perusahaan
yang
mencukupi
Indonesia. Temuan tersebut menunjukan
permintaan pasar sehingga mendorong
bahwa peningkatan arus kas untuk aktifitas
terjadinya peningkatan nilai pasar ekuitas
pendanaan akan mendorong menurunnya
secara signifikan.
nilai pasar ekuitas. Hasil tersebut terjadi
tidak
45
di
Bursa
yang
sentiment pasar membuat jumlah saham ditawarkan
LQ
negatif
Efek
karena kecenderungan perusahaan untuk 4.4.4 Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
melakukan aktifitas pendanaan, seperti ekspansi usaha, pengembangan produk
Berdasarkan
hasil
pengujian
tentu memakan biaya yang besar, ketika
hipotesis keempat yang bertujuan untuk
perusahaan menaikan nilai arus kas untuk
membuktikan secara empiris pengaruh arus
aktifitas
kas pendanaan terhadap nilai pasar ekuitas
besarnya dividen yang akan mereka terima
yang dibuktikan
menjadi lebih kecil, sentiment negatif
secara nyata dengan nilai probability
tersebut membuat mekanisme permintaan
sebesar 0,00371 pada level of confident 95%.
Hasil
menunjukan
yang bahwa
diperoleh nilai
memunculkan
ketakutan dalam diri investor bahwa
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,166
pendanaan,
dan penawaran terhadap saham dipasar
tersebut
sekunder
probability
menjadi
menurun,
sehingga
mengakibatkan harga saham perusahaan
sebesar 0,00371 < alpha 0,05 maka
mengalami penurunan yang signifikan.
keputusannya adalah Ho diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
4.4.5 Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Nilai Pasar Ekuitas
arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas yang dimiliki
Berdasarkan
hasil
pengujian
oleh perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
hipotesis kelima yang bertujuan untuk
Indonesia. Karena arah pengaruh dari arus
membuktikan secara empisit pengaruh arus
kas pendanaan terhadap nilai pasar ekuitas
kas investasi terhadap nilai pasar ekuitas
negatif, mengakibat hasil yang diterima
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
tidak sejalan dengan hipotesis.
negatif
Hasil tahapan
sebesar
0,101
dengan
nilai
yang
diperoleh
didalam
probability sebesar 0.3248 pada level of
pengujian
hipotesis
keempat
confident 95%. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa arus kas untuk aktifitas
tersebut 13
menunjukan
bahwa
nilai
probability sebesar 0,3248 > alpha 0,05
1. Laba bersih berpengaruh signifikan
maka dapat disimpulkan bahwa arus kas
terhadap nilai pasar ekuitas pada
investasi tidak berpengaruh signifikan
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
terhadap nilai pasar ekuitas yang dimiliki
Indonesia.
oleh perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
2. Leverage
Indonesia.
signifikan
Hasil tahapan
yang
diperoleh
didalam
pengujian
hipotesis
kelima
menunjukan
bahwa
arus
kas
tidak terhadap
berpengaruh nilai
pasar
ekuitas pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
untuk
3. Arus
kas
operasi
kegiatan investasi bukanlah variabel yang
signifikan
mempengaruhi
ekuitas pada perusahaan LQ 45 di
harga
saham,
keadaan
tersebut terjadi karena aktifitas investasi
terhadap
berpengaruh nilai
pasar
Bursa Efek Indonesia.
diluar kegiatan operasional sangat jarang
4. Arus kas untuk kegiatan pendanaan
dilakukan, karena mengandung risiko yang
berpengaruh signifikan terhadap
tinggi bagi eksistensi perusahaan, dan
nilai pasar ekuitas pada perusahaan
hanya dilakukan dalam intensitas yang
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
relatif
kecil,
situasi
tersebut
tentu
5. Arus kas untuk kegiatan investasi
kontribusi dari arus kas untuk kegiatan
tidak
investasi
dalam
terhadap nilai pasar ekuitas pada
mempengaruhi mekanisme permintaan dan
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
penawaran
Indonesia.
tidak
begitu
terlihat
terhadap
saham
yang
berpengaruh
signifikan
mendorong peningkatan atau penurunan 5.3
harga saham, dalam hal ini nilai pasar
Saran Saran yang dapat diajukan adalah
ekuitas lebih dipengaruhi oleh sejumlah
sebagai berikut:
variabel lain yang berasal dari dalam
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
maupun dari luar perusahaan.
untuk memperbanyak jumlah sampel, selain itu peneliti dimasa mendatang
PENUTUP 5.1
diharapkan menambahkan minimal satu
Kesimpulan Berdasarkan
dan
variabel baru seperti keberadaan risiko
hipotesis
investasi, saran tersebut tentu sangat
maka diajukan beberapa kesimpulan yaitu:
penting untuk meningkatkan akurasi
pembahasan
hasil
analisis pengujian
14
Voume 3 Nomor 5. Universitas Kristen Petra, Surabaya.
hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. 2. Perusahaan
disarankan
untuk
Daniati Nina. 2006. Faktor Arus Kas Sebagai Variabel yang Mempengaruhi Financial Performance Perusahaan. Jurnal Akuntansi Keuangan Nomor 4 Volume 5. Universitas Andalas, Padang.
terus
mencoba menjaga stabilitas mereka dalam menghasilkan laba bersih, salah satu
cara
yang
perusahaan
dapat
adalah
dilakukan menciptakan
Damodaran. 2005. Metogologi Penelitian (Teori dan Aplikasi). Gramedia Pustaka, Jakarta.
komposisi hutang yang optimal atau mengurangi hutang
ketergantungan dan
lebih
pada Fatimah. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 1 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang.
memilih
memanfaatkan sumber dana dan potensi yang berasal dari dalam perusahaan, saran tersebut penting dicoba untuk
Ghozali, Imam. 2005. Dasar Dasar Statistik Dalam Aplikasi SPSS 14.0. BPFE, Yogyakarta.
meningkatkan nilai pasar ekuitas dan menjaga eksistensi perusahaan dalam jangka panjang.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Badan Percetakan Nasional Erlangga, Jakarta.
3. Perusahaan disarankan untuk menjaga stabilitas arus kas yang mereka miliki
Madura Jason. 2005. Investment Strategic. McGraw-Hill, Irwin
dengan cara membuat perencanaan, pengalokasian atau pemanfaatan arus
Mowen
kas secara optimal, saran tersebut penting
untuk
mempertahankan
dan Minor C. Management. Indonesia, Jakarta.
2008. Cost of Prienticehall
Mulyadi M Nur. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Strukturt Modal Pada Perusahaan LQ-45. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 1 Nomor 2. Jurnal Manajemen Keuangan Universitas Brawijaya, Malang.
eksistensi perusahaan dalam jangka panjang dan menarik perhatian dari pelaku pasar untuk bersedia berinvestasi didalam perusahaan.
Nachrowi bi Nachrowi. 2007. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS dan Eviews. Badan Penerbit Universitas Brawijaya, Malang.
DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Houston. 2005. Fundamentals of Financial Management Tent Edition.Prenticehall. Pearson.
Nasir, M dan Ulfah. 2005. Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan. Jurnal Akuntansi
Crishtanto Octavian. 2012. Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Harga Saham. Jurnal Manajemen Keuangan 15
Universitas Bung Hatta (Tidak di Publikasikan).
Keuangan Volume 1 Nomor 4. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Pasaribu Bismark. 2008. Pasar Efisien dan Efektif. Jurnal Manajemen Keuangan Volume 4 Nomor 1. Universitas Gajahmada, Yogyakarta, Qodriyah Riza Dwi Lailatul. 2012. Laba atau Arus Kas Sebagai Parameter Kinerja Perusahaan Berdasarkan Siklus Hidup Perusahaan (Studi Relevansi Nilai). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Vol 1 No 1 Tahun 2012. Ross. Westerfield. Jaffe. 2005. Corporate Finance. McGrawhill, Irwin. Sartono, Agus. 2010. Dasar asar Perbelanjaan Perusahaan Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakaarta. Sekaran, Uma. 2005. Metologi Penelitian dengan Pendekatan Riset Bisnis. Erlangga, Jakarta. Susan Rini. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan yang Fundamental Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Manajemen Keuangan Volume 5 Nomor 6. Universitas Sumatera Utara, Medan. Suwahyono Rajjo dan Oetomo Widi Hening. 2003. Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Fundamental Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan Telekomuniksasi yang Tercatat di BEI. Ekuitas Vol10 No 3 September 2006 Hal 307 – 344 Suemarso. 2008. Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1. BPFE, yogyakarta. Tandelilin Eduardus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Investasi, BPFE, Yogyakarta. Wice Trisha. 2009. Pengaruh Arus Kas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Jurusan Akuntansi 16