i
TESIS
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM TERHADAP HARGA JUAL PERUMAHAN DI KAWASAN MANGUPURA
I GD RAKA NATHA BAYUPRIMA NIM 1291561014
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM TERHADAP HARGA JUAL PERUMAHAN DI KAWASAN MANGUPURA
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana
I GD RAKA NATHA BAYUPRIMA NIM 1291561014
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 6 April 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Ir. I Nyoman Sutarja, MS NIP. 19580305 198601 1 001
Ir. I Wayan Yansen, MT NIP. 19560601 198303 1 003
Mengetahui
Ketua Program Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana iii
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA NIP. 19620404 199103 1 002
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.s (K) NIP. 19590215 198510 2 001
iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 6 April 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.: 977/UN.14.4/HK.2015, Tanggal 1 April 2015
Ketua
: Dr. Ir. I Nyoman Sutarja, Ms
Anggota
:
1. Ir. I Wayan Yansen, MT 2. GAP. Candra Dharmayanti, ST, MSc, Ph.d 3. Ir. Gede Astawa Diputra, MT 4. Ir. Mayun Nadiasa, MT
iv
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama
: I Gd Raka Natha Bayuprima
NIM
: 1291561014
Program Studi : Magister Teknik Sipil Judul Tesis
: Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Umum Terhadap Harga Jual Perumahan Di Kawasan Mangupura
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini bebas dari plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tesis ini, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan peraturan perundangan yan berlaku.
Denpasar, 6 April 2015 Yang menyatakan,
I Gd Raka Natha Bayuprima
v
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugrahaNya tesis yang berjudul ”Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Umum Terhadap Harga Jual Perumahan di Kawasan Mangupura”, dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. I Nyoman Sutarja, Ms selaku pembimbing I dan Ir. I Wayan Yansen, MT selaku pembimbing II
yang telah membimbing dengan penuh
perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K). Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu: GAP. Candra Dharmayanti, ST, MSc, Ph.D, Ir. I Gede Astawa Diputra, MT, dan Ir. Mayun Nadiasa, MT, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan, DEA selaku Ketua Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana, Para Dosen Pengajar Magister Teknik Sipil dan pegawai Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana yang memberikan bantuan dan perhatian selama perkuliahan. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.
Denpasar, 6 April 2015
Penulis
vi
vii
ABSTRAK PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM TERHADAP HARGA JUAL PERUMAHAN DI KAWASAN MANGUPURA Kawasan Mangupurasebagai pusat pemerintahan Kabupaten Badung, beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan pembangunan yang sangat pesat. Meningkatnya pembangunan adalah akibat dari permintaan pasar akan rumah tinggal yang tinggi dan harga lahan yang relatif masih terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor fasilitas umum apa yang dominan mempengaruhi harga jual rumah, dan mengkaji kesesuaian fasilitas umum yang disediakan sudah sesuai dengan harga jual rumah yang ditawarkan. Pengumpulan data dilakukan melalui survey dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi berganda yang dilakukan menunjukkan bahwa fasilitas umum yang diberikan oleh pihak pengembang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni di kawasan Mangupura. Faktor yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah adalah faktor fasilitas umum jalan dengan rata-rata tingkat nilai 4.159.Masing-masing faktor dengan tingkat pengaruh terhadap harga jual memiliki hubungan yang linier positif, kecuali pada fasilitas umum pembuangan air limbah (-0.439), dengan asumsi semakin tinggi kebutuhan penghuni terhadap faktor tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan penghuni terhadap faktor fasilitas umum pada kawasan perumahan. Kata Kunci : Fasilitas Umum, Perumahan, Mangupura, Harga Rumah
vii
viii
ABSTRACT THE IMPACT OF PUBLIC FACILITIES ON THE PRICE OF HOUSING AT MANGUPURA REGION Mangupura region as the central government of Badung regency, the last few years has developed very fast. Increased development is a result of market demand for homes is high and land prices are relatively affordable. This study aims to determine what factors are dominant to affect the selling price of the home, assess the influence of public facilities to the selling price of the house has to offer developers, as well as assess the suitability of public facilities provided are in accordance with the selling price of the house has to offer. To get data in this study using two different methodsdescriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results of multiple regression analysis performed indicates that public facilities provided by the developer significantly effect on peoples satisfaction in Mangupura. The dominant factor that affect consumers in buying a home is public facility with average level 4.159. Each factor with influence level of selling price has positive linear relationship, except on public wastewater disposal facilities (-0439), assuming the higher needs of residents for these factors, the higher the level of satisfaction of the inhabitants of the factors of public facilities in residential areas. Keywords: Public facility, Residential, Housing, Mangupura Region, house price
viii
ix
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM ......................................................................................... i PRASYARAT GELAR .................................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. iv SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR RUMUS DAN PERSAMAAN ..................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 1.5 Batasan Masalah ................................................................................
1 1 5 5 6 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 2.1 Definisi Perumahan dan Permukiman................................................. 2.2 Faktor-faktor Penunjang Perumahan .................................................. 2.3 Tipe Rumah ......................................................................................... 2.4 Persyaratan Dasar Perumahan ............................................................. 2.4.1 Lokasi Perumahan ..................................................................... 2.4.2 Lingkungan Perumahan ............................................................ 2.4.3 Prasarana Lingkungan dan Fasilitas Umum ............................. 2.5 Uji Statistik ......................................................................................... 2.6 Analisa Linier Berganda .....................................................................
8 8 10 10 13 13 15 17 20 21
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................................................. 3.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 3.2 Konsep ...............................................................................................
24 24 26
BAB IV METODE PENELITIAN................................................................ 4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 4.2.1 Lokasi penelitian ...................................................................... 4.2.2 Waktu penelitian ...................................................................... 4.3 Penentuan Sumber Data ..................................................................... 4.4 Variabel Penelitian .............................................................................
28 28 29 29 30 30 33
ix
x
4.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 4.6 Prosedur Penelitian ............................................................................ 4.7 Analisis Data ...................................................................................... 4.7.1 Statistik deskriptif .................................................................... 4.7.2 Analisa regresi ganda ...............................................................
34 34 35 36 36
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 5.1 Pengujian Kuisioner ........................................................................... 5.1.1 Uji Validitas Kuisioner ............................................................. 5.1.2 Uji Reliabilitas Kuisioner ......................................................... 5.2Data Umum Responden ....................................................................... 5.3Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Lokasi Rumah ........................................................... 5.4 Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Disediakan Pengembang ....................................................................................... 5.4.1 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jalan ............. 5.4.2 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum air minum..... 5.4.3 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum pembuangan air limbah .................................................................................. 5.4.4 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum pembuangan air hujan .................................................................................... 5.4.5 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum pembuangan sampah ...................................................................................... 5.3.6 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jaringan listrik 5.3.7 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jaringan telepon 5.3.8 Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum angkutan umum 5.5 Analisis Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Umu Terhadap Harga Jual Rumah pada Perumahan di Kawasan Mangupura ............................. 5.5.1 Uji model ......................................................................... 5.5.2 Uji t .................................................................................. 5.5.3 Uji penyimpangan asumsi klasik (multikolinearitas) ......
40 40 40 42 43
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................... 6.1 Faktor Fasilitas Umum Yang Dominan Mempengaruhi Harga Jual Rumah ................................................................................................ 6.1.1 Faktor fasilitas umum jalan ....................................................... 6.1.2 Faktor fasilitas umum air minum .............................................. 6.1.3 Faktor fasilitas umum air limbah .............................................. 6.1.4 Faktor fasilitas umum pembuangan air hujan ........................... 6.1.5 Faktor fasilitas umum pembuangan sampah ............................. 6.1.6 Faktor fasilitas umum jaringan listrik ....................................... 6.1.7 Faktor fasilitas umum jaringan telepon..................................... 6.1.8 Faktor fasilitas umum angkutan umum..................................... 6.2 Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Diberikan Dengan Harga Yang Ditawarkan Pengembang ...............................................
84
x
46 47 48 49 50 50 51 52 53 54 55 56 62 81
69 69 70 71 71 72 73 73 74 76
xi
BAB VII PENUTUP....................................................................................... 7.1 Simpulan ............................................................................................. 7.2 Saran .................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
xi
79 79 81 82 84
xii
DAFTAR TABEL 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15
Jumlah Sampel Yang Diteliti .................................................................. Klasifikasi Skor ....................................................................................... Uji Validitas ............................................................................................ Uji Reliabilitas ........................................................................................ Data Umum Responden .......................................................................... Nilai Rata-rata Fasilitas Umum Perumhahan .......................................... Data Responden Berdasarkan Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum ....................................................................................... Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Jalan........................ Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Air Minum .............. Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Air Limbah ............. Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Pembuangan Air Hujan ....................................................................................................... Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Pembuangan Sampah .................................................................................................... Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Jaringan Listrik....... Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Jaringan Telepon .... Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Angkutan Umum .... Hasil Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Umum terhadap Harga Jual Perumahan dalam Analisis Koefisien pada regresi Berganda................. NILAI TOLERANCE AND INFLATION FACTOR (VIF) ......................
xii
33 35 41 42 43 46 48 48 49 50 51 52 53 54 55 58 68
xiii
DAFTAR GAMBAR 3.1 4.1 6.1 6.2
Kerangka pemikiran ................................................................................ Rancangan Penelitian .............................................................................. Grafik Tingkat Pengaruh Fasilitas Umum Yang Disediakan Pengembang ............................................................................................ Grafik Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Terhadap Harga Jual Perumahan ...............................................................................................
xiii
26 29 75 77
xiv
DAFTAR RUMUS DAN PERSAMAAN 2.1 2.2 2.3 2.4 4.1 4.2
Persamaan regresi ganda ......................................................................... regresi 4 prediktor ................................................................................... Rumus R2 ................................................................................................ Rumus Rhitung ........................................................................................... Rumus Ukuran Sampel ........................................................................... Rumus Jumlah Sampel ............................................................................
xiv
21 22 22 22 31 32
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kota Mangupura merupakan kota baru yang dikembangkan pemerintah
sebagai pusat dari pemerintahan Kabupaten Badung. Yang dimana terdiri dari gabungan sembilan desa dan kelurahan, yaitu : Desa Mengwi, Desa Gulingan, Desa Mengwitani, Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan Abianbase, Kelurahan Lukluk, Kelurahan Sempidi, dan Kelurahan Sading. Kota Mangupura belakangan ini mengalami perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat yang lebih banyak dikarenakan oleh penduduk pendatang, hal ini menyebabkan permintaan akan rumah yang meningkat. Dengan banyaknya lahan yang dialih fungsikan
mendorong
keinginan
dari
para
investor
untuk
melakukan
pengembangan perumahan. Bisnis properti di Bali mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini disebabkan bisnis properti tidak bisa dibandingkan dengan investasi lain, karena harga properti tidak pernah turun, sehingga properti di sini “low risk high return” (Simanungkalit,2009). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat
(2008),
diketahui
bahwa
pola
pembangunan
perumahan
dapat
dikategorikan atas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta di satu sisi dan pembangunan yang dilakukan sendiri oleh masyarakat di sisi lainnya. Data empiris Kementerian Negara Perumahan Rakyat (2008) menunjukkan bahwa 1
2
cara pengadaan perumahan formal mampu menyediakan ±15% dari kebutuhan perumahan nasional setiap tahunnya. Kekurangan sebesar 85% kebutuhan dipenuhi sendiri secara swadaya oleh masyarakat. Pola pembangunan perumahan yang dilakukan oleh pemerintah serta pengembang swasta adalah skema pengadaan perumahan yang ditawarkan melalui mekanisme pasar formal dengan fasilitas kredit bagi pembelinya. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping sebagai tempat tinggal yang layak, rumah juga dapat digunakan untuk tempat usaha. Maka untuk menunjang hal tersebut diperlukan fasilitasumum yang memadai. Fasilitas umum yang merupakan satu kesatuan dari suatu kawasan perumahan yang diadakan pengembang untuk kepentingan umum. Contoh : jalan, angkutan umum, instalasi air limbah, instalasi air bersih, jaringan listrik, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya. Menurut UU No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman bahwa pihak pengembang harus menyediakan lahan untuk kepentingan umum. Penyediaan fasilitas umum perumahan oleh pengembang minimal 20-30% dari luas lahan. Dengan persentase pengadaan fasilitas umum yang begitu besar banyak para pengembang yang tidak menyediakan fasilitas umum tersebut. Pengurangan fasilitas umum yang diberikan oleh pengembang tidak disertai dengan pengurangan harga rumah yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa harga properti terus meningkat. Peningkatan harga properti di Jakarta melonjak 38 persen dan harga properti di Bali naik 21 persen sepanjang 2012 (Kurniawan, 2013). Peningkatan harga properti di Bali saat ini dikarenakan faktor
3
kondisi lahan yang semakin sedikit. Serta adanya Perda yang mengatur tentang alih fungsi lokasi menjadi lokasi hunian, dimana nantinnya hanya dijadikan kawasan hijau. Peningkatan harga properti yang tidak terkendali ini menyebabkan keraguan dari pihak lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan kredit perumahan, yang dimana sebagian konsumen
membeli rumah menggunakan
pembiayaan dari lembaga keuangan. Keraguan itu diakibatkan karena harga jual perumahan oleh pengembang yang terlalu tinggi. Sedangkan harga penilaian oleh lembaga penilai properti/appraisal jauh dibawah harga yang ditawarkan oleh pengembang. Sehubungan dengan penjelasan mengenai fasilitas dan harga rumah serta laju pertumbuhan penduduk di Denpasar yang terus meningkat setiap tahunnya, maka untuk itulah beberapa pengembang melakukan pembangunan perumahan yang terletak di kawasan Mangupura. Kawasan Mangupura dipilih sebagai lokasi pembangunan perumahan, karena harga lahan untuk pembangunan relatif terjangkau. Sebagian besar fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang dikawasan mangupura berupa fasilitas umum jalan, air minum, air limbah, air hujan, jaringan listrik, jaringan telepon, pembuangan sampah. Namun fasilitas umum angkutan umum tidak disediakan oleh pengembang hal tersebut karena lokasi perumahan berada di jalur yang sudah tersedia transportasi umum.
4
Fasilitas umum berupa jalan di beberapa perumahan di kawasan mangupura dalam keadaan baik dan sesuai dengan standar jalan untuk perumahan. Hal tersebut dilihat dari lebar jalan yang sudah disesuaikan dengan jenis perumahan. Air minum sebagai kebutuhan primer, disediakan oleh pengembang bersumber dari perusahaan daerah air minum dan bersumber air tanah yang disediakan sendiri oleh penghuni. Standar minimal untuk pengolahan air limbah yang disediakan oleh pengembang adalah septiktank pada masing-masing rumah. Faasilitas umum pembuangan air hujan yang tersedia berupa saluran drainase. Beberapa perumahan menyediakan saluran drainase tertutup dan adapula yang menyediakan saluran drainase terbuka. Fasilitas umum yang tidak kalah pentingnya dalam suatu perumahan adalah pengolahan sampah. Pengembang menyediakan bak sampah pengumpul yang besarnya sesuai dengan jumlah rumah. Selanjutnya sampah tersebut diambil oleh DKP yang selanjutnya dibawa ke TPA. Fasilitas umum jaringan listrik yang bersumber dari PLN disediakan oleh pengembang dengan daya masing-masing rumah sebesar 1.300watt, dan dalam perkembangannya beberapa rumah dalam perumahan menambah daya listriknya secara individu. Dari penjelasan diatas dirasakan perlu untuk membahas lebih lanjut mengenai ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan di daerah Mangupura.
5
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan kenyataan yang terjadi saat ini dimana banyak para
pengembang
yang tidak menyediakan fasilitas umum yang sesesuai dengan
peraturan yang berlaku, serta meningkatkan harga bangunan yang tidak sesuai dengan fasilitas umum yang disediakan. Dari pernyataan tersebut diatas maka pertanyaan peneliti “Bagaimana pengaruh ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan?” yang mencakup detail pertanyaan sebagai berikut : 1. Faktor fasilitas umum apa yang dominan mempengaruhi harga jual rumah? 2. Apakah ketersediaan fasilitas umum yang diberikan sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan pengembang? 1.3.
Tujuan Penelitian Pembangunan perumahan serta fasilitas umum yang diberikan harus
seimbang dimana hal tersebut merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan mutu dan keserasian kehidupan. Secara umum tujuan dari penilitian ini adalah merangkum, menyusun dan menjabarkan berbagai pustaka yang dipakai sebagai dasar acuan dalam menentukan fasilitas umum yang diberikan oleh pengembang untuk memberikan kepuasan serta kesesuaian harga jual perumahan kepada konsumen.
6
Selain tujuan umum, peneltian ini juga memiliki tujuan khusus. Tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor fasilitas umum apa yang dominan mempengaruhi harga jual rumah. 2. Untuk mengetahui kesesuaian fasilitas umum yang disediakan sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan. 1.4.
Manfaat Penelitian Dalam setiap penelitian tentunya dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya, dalam tulisan ini memberikan dua manfaat yaitu berupa manfaat akademik dan manfaat praktis. Manfaat akademiknya adalah penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan memberikan masukan bagi peneliti lainnyayang melakukan penelitian yang sama di daerah lain atau penelitian yang berbeda mengenai pengembangan perumahan pada masa mendatang. Sedangkan manfaat praktisnya adalah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan di bidang pengembangan perumahan yang memiliki manfaat bagi pihak pemerintah, perusahaan pengembang swasta maupun masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan memberikan pertimbangan bagi masyarakat yang akan membeli rumah.
7
1.5.
Batasan Masalah Lingkup penelitian ini hanya meninjau faktor-faktor yang dominan
mempengaruhi harga jual rumah di kawasan Mangupura, tetapi tidak membahas seberapa jauh pengaruh ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual rumah.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pembahasan dalam bab ini akan diawali dengan tinjauan pustaka, tinjauan pustaka yang dimaksud adalah tinjauan yang akan memuat teori, proposisi, konsep maupun pendekatan lain yang berhubungan dengan penelitian. Peninjauan terhadap permasalahan dalam penelitian ini diperlukan berbagai teori yang relevan. Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini anatara lain: teori Perumahan, Penilaian dan fasilitas umum perumahan. 2.1.
Definisi Perumahan dan Pemukiman Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
permukiman mendefinisikan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan yang baik dan terarah, karena lingkungan suatu perumahan merupakan faktor yang sangat menentukan dan keberadaannya tidak boleh diabaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena baik buruknya kondisi lingkungan akan berdampak terhadap penghuni perumahan. Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, perumahan adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan 8
9
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung prikehidupan dan kehidupan. Peraturan-peraturan dasar yang harus dipenuhi selama pelaksanaan pembangunan adalah : a. Tuntutan kesesuain peruntukan lahan Untuk menjamin terciptanya daya dukung lingkungan yang optimal, pembangunan perumahan dan permukiman harus sesuai dengan daerah peruntukannya, pada lokasi yang memang diperuntukan bagi hunian dan permukiman. b. Konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan Tindakan antisipasi untuk pembangunan perumahan yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mendudukan objek (lokasi aktivitas) dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. c. Konsep pola hunian 1 : 3 : 6 Konsep ini merupakan peraturan wajib dari pemerintah bagi pengembang yang membangun proyek hunian berskala kota dalam suatu lokasi, yaitu membangunan fasilitas hunian dengan perbandingan satu rumah mewah, tiga rumah menengah dan enam rumah sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS) . dengan konsep 1 : 3 : 6 tersebut penghunni kawasan RSS akan dapat menikmati fasilitas real estate seperti jalan lingkungan yang lebar
10
dan hijau, taman bermain (playground), fasilitas olahraga (sport centre), area parkir mobil yang luas, tempat jalan kaki (joging track), lapangan tenis (tennis court), dan lain-lain. 2.2.
Faktor-faktor Penunjang Perumahan Kepuasan konsumen terhadap harga yang ditawarkan oleh pengembang
tergantung dari faktor-faktor penunjang produk tersebut yang memberikan nilai lebih dengan apa yang diharapkan konsumen. Kotler (2005:19), menyatakan pandangan seorang penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat mempengaruhi seorang konsumen adalah 4 P: product, price, place, promotion. Produk (product) adalah tipe rumah, fasilitas lingkungan, spesifikasi bangunan, harga (price) dan promosi (promotion) adalah hal-hal yang menyangkut strategi pemasaran, lokasi (place) merupakan lokasi dari perumahan tersebut ysng meliputi jarak (aksesibilitas) dengan tempat kerja maupun fasilitas penunjang lainnya. 2.3.
Tipe Rumah Menurut Untermann dan Small dalam alih bahasa Vincent (1983:47-51),
ada beberapa tipe-tipe dasar dari suati lingkungan perumahan, antara lain: a. Rumah Gandeng (Row House) Rumah gandeng (row house) berasal dari rumah berlantai dua yang terletak pada satu bidang tanah yang sempit, umumnya fungsi-fungsi “tempat tinggal” dasarnya terletak pada lantai bawah, meliputi : ruang
11
tamu, ruang makan, dapur, tempat cuci pakaian. Sedangkan lantai atas digunakan tempat tidur dan kamar mandi. b. Rumah Kota (Town House) Rumah Kota (town house) sama halnya dengan rumah berderet, namun terdapat penambahan tempat parkir kendaraan didalam bangunannya. c. Rumah Susun (Flat) Rumah Susun (flat) seperti halnya sebuah unit berlantai satu, dimana rumah tersebut dibuat menghadap kearah jalan dan memiliki sebuah jalan masuk pusat yang diapit satu sisinya oleh ruang-ruang. d. Rumah Berpekarangan Dalam (Patio House) Rumah berpekarangan dalam (patio house) merupakan rumah yang berlantai tunggal dan berbentuk “L”, rumah tersebut banyak diterapkan pada daerah beriklim kering dan panas. e. Maisonet (Maisonette) Maisonet (maisonette) adalah sebuah tipe standar dari sebuah unit berlantai dua diatas bagian bangunan lainnya, dengan dua tahapan tangga untuk lantai utama dari unti yang terletak lebih atas.
12
f. Rumah Petak (Terrace House) Rumah petak (terrace house) merupakan rumah-rumah gandeng dan berpekarangan dalam dapat saja dibuat bertingkat di atas ataupun di bawah suatu perbukitan guna meningkatkan arah pandangan. Menurut Ching (2000:34-35) bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki pengertian penggambaran suatu struktur formal sebuah karya dalam menyusun maupun mengkoordinasikan unsur-unsur dari suatu komposisi. Perencanaan sebuah rumah dengan konsekuen fungsi yang logis dan rasional harus menjadi pertimbangan seorang perencana/pengembang. Sebuah rumah harus memberikan kenikmatan dan kebahagiaan penghuni, besar pengaruh fungsi terhadap bentuk bangunan menjadi jelas tatkala perbedaan kegunaan bangunan tersebut. Bentuk bangunan juga dipengaruhi oleh perletakkan unit-unit hunian, perancangan rumah dapat dikatakan berhasil apabila rumah tersebut dapat digunakan dengan nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara sehat dan layak. Perletakan hunian pada suatu kawaasan sekarang ini dapat direncanakan dengan pola sebagai berikut (Sastra dan Marlina, 2006:150-153): a. Rumah Tunggal Rumah tunggal merupakan tempat hunian dimana bangunan induk tidak berhimpitan dengan bangunan induk lainnya, dan apabila suatu kondisi yang mengharuskan rancangan bangunan berhimpitan dengan bangunan lainnya maka yang boleh berhimpitan adalah bangunan turutannya.
13
b. Rumah Gandeng Kopel Rumah kopel adalah suatu tempat kediaman dimana salah satu sisi bangunannya berhimpitan dengan bangunan tetangga pada bagian rumah induk dengan denah yang saling berkebalikan. c. Rumah Gandeng Banyak Rumah gandeng banyak adalah sekelompok tempat kediaman dimana satu atau lebih bangunan saling berhimpitan satu sama lainnya dalam jumlah lebih dari 2 buah unit rumah. Pada rancangan rumah gandeng banyak akan timbul pengertian panjang bangunan, maksimum panjang bangunan rumah gandeng banyak adalah 30 m atau 6 unit rumah. 2.4.
Persyaratan Dasar Perumahan Menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan
perumahan diperkotaan lokasi lingkungan perumahanharus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 2.4.1. Lokasi Perumahan Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempatnya, dengan kriteria sebagai berikut :
14
1). Kriteria keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan merupakan kawasan lindung (catchment area), olahan pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas bangunan pada area bandara, daerah dibawah jaringan listrik tegangan tinggi. 2). Kriteria kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tesebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam. 3).
Kriteria
kenyamanan,
dicapai
dengan
kemudahan
pencapaian
(aksesibilitas) kemudahan berkomunikasi (internal/eksternal, langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana lingkungan tersedia). 4). Kriteria keindahan/ keserasian/ keteraturan (kompatibilitas), dicapai dengan penghijauan, mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan bukit, mengurug seluruh rawa atau danau/ setu/ sungai/ kali dan sebagainya. 5). Kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan fisik/ pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana. 6). Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuang orang berjalan kaki sebagai pengguna
15
lingkungan
terhadap
penempatan
sarana
dan
prasarana-utilitas
lingkungan. 7). Kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial budaya masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/ lokal setempat. 8). Lokasi perencanaan perumahan harus berbeda pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan ekologis. 2.4.2. Lingkungan Perumahan Lingkungan perumahan merupakan bagian dari lingkungan binaan dan lingkungan binaan merupakan bagian pula dari lingkungan hidup, pembangunan perumahan tempat tinggal manusia merupakan komponen penting dari pembangunan manusia seutuhnya (Budihardjo 1984:113). Lingkungan merupakan tempat berdirinya rumah. Lingkungan merupakan aspek penting dalam suatu kawasan perumahan. Beberapa aspek lingkungan yang harus diperhatikan dalam perencanaan perumahan adalah (sastra dan Malina 2006:120-122) : a. Keadaan tanah Keadaan tanah setempat merupakan faktor yang penting dalam perencanaan rumah kondisi tanah tidak selalu sama dan setiap tempat mempunyai kondisi yang spesifik, dan berbagai aturan, di antaranya adalah sebagai berikut :
16
a. Jenis dan bentuk bangunanyang boleh didirikan ditempat tersebut. b. Koefisien dasar banguna (KDB) merupakan angka yang menunjukkan perbandingan luasan lahan yang ditutup perkerasan dengan luasan seluruhnya. b. Floor Area Ratio (FAR) Angka Floor Area Ratio (FAR) menunjukkan perbandingan antara luasan seluruh lantai bangunan dengan luasan lantai dasar bangunan. Angka ini akan menggambarkan jumlah lantai bangunan yang diperbolehkan dibangun di suatu tempat. c.
Ketinggian Maksimal Bangunan
Batasan maksimum ketinggian bangunan memberikan batasan ketinggian bangunan secara jelas tanpa menentukan batasan jumlah lantai yang dibuat. Aturan ini ditujukan mengendalikan kondisi kenyamanan lingkungan khususnya terkait dengan beberapa aspek yaitu shading (bayang-bayang bangunan), aspek kesehatan (kecukupan mendapatkan sinar matahari langsung bagi area sekitar), aspek kenyamanan thermal (kecukupan panas dan aliran angin yang melintas di suatu tempat sebagai akibat dari didirikannya bangunan tinggi di suatu tempat.
17
d.
Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan memberikan aturan jarak bangunan dari area umum (misal dari as jalan di depannya, dari as sungai didepannya). Aturan ini dibuat untuk mengendalikan area bebas yang harus diberikan suatu area umum. 2.4.3. Prasarana Lingkungan dan fasilitas umum Dalam sebuah lingkungan perumahan harus diberikan prasarana untuk memberikan kemudahan bagi para penghuni. Kenyataanya di berbagai tempat terutama pada lingkungan perumahan baru menunjukkan banyak keluhan dari para penghuni yang menyangkut tidak memadainya prasarana lingkungan. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari fasilitas umum (fasum) adalah seperti jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan, fly over, under pass, halte, alat penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, jalur busway, tempat pembuangan sampah, dan lainlain (PERMENDAGRI NO 9 TH 2009). Prasarana yang harus disediakan adalah sebagai berikut ( Sastra dan Marlina, 2006:145-146) : 1. Jalan a). Klasifikasi jalan pada lingkungan perumahan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
18
a.1). Jalan Penghubung Lingkungan Perumahan, yaitu jalan yang menghubungkan lingkungan perumahan satu dengan yang lainnya, atau menghubungkan lingkungan perumahan dengan fasilitas di luar lingkungan perumahan. a.2). Jalan Poros Lingkungan, yaitu jalan utama suatu lingkungan perumahan. a.3). Jalan Lingkungan, yaitu membagi suatu lingkungan perumahan, yang hirarkinya lebih rendah daripada jalan poros lingkungan perumahan. b). Proporsi jalan pada lingkungan perumahan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: b.1). pada perumahan daerah kemudahan tingkat I, jalan lingkungan II dan III sebesar 80%, jalan lingkungan I 15%, dan jalan poros lingkungan 5%. b.2). pada perumahan daerah kemudahan tingkat II, jalan lingkungan II dan III sebesar 60%, jalan lingkungan I 30%, dan jalan poros lingkungan 10%. b.3). pada perumahan daerah kemudahan tingkat III, jalan lingkungan II dan III sebesar 40%, jalan lingkungan I 40%, dan jalan poros lingkungan 20%.
19
2. Air Minum suatu lingkungan perumahan harus menyediakan sumber air bersih bagi warganya. Sumber air bersih ini dapat saja disediakan perunit ataupun secara sentral untuk seluruh area permukiman. 3. Air Limbah Lingkungan perumahan yang baik harus mempunyai sarana pengolahan air limbah. Karena fungsinya sebagai kawasan permukiman, sebagian air limbah merupakan rumah tangga, yang pengelolaannya cukup untuk menyediakan septictank dan sumur resapan. 4. Pembuangan Air Hujan Untuk pembuangan air hujan dapat disediakan sumur resapan di area-area terbuka di dalam kawasan perumahan ataupun berupa selokan yang dikendalikan bersama untuk seluruh area perumahan. Untuk memenuhi persyaratan kesehatan, saluran air hujan ini sebaiknya berupa saluran tertutup. 5. Pembuangan Sampah Sarana pembuangan sampah merupakan kelengkapan yang paling penting terkait dengan persyaratan kesehatan lingkungan. Tempat pembuangan sampah rumah tangga sebaiknya disediakan pada setiap unit hunian yang selanjutnya diangkut ketempat pembuangan sementara (TPS).
20
6. Jaringan Listrik Sesuai tuntutan kebutuhan saat ini, listrik merupakan sarana penerangan yang penting. Pada lingkungan perumahan, pasokan listrik harus mempertimbangkan dengan standar minimal 450 VA per keluarga ataupun 90 VA per individu. 2.5. Uji Statistik Keterkaitan faktor-faktor yang ditetapkan terhadap tingkat pengaruh ketersediaan fasilitas umum dilakukan uji hipotesis asosiatif (hubungan dengan metode korelasi berganda (R). Metode ini digunakan untuk menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama sama atau lebih (variabel variabel bebas dengan variabel terikat). Metode ini digunakan untuk menguji keterkaitan masing-masing parameter terhadap variabel yang telah ditetapkan yaitu kepuasan konsumen (terikat) dengan fariabel fasilitas umum (bebas) secara bersama-sama (R). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independen dibuat tetap adalah korelasi parsial (r). Korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih setelah variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut. Uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan linear antara kedua variabel adalah uji multikolinearitas, Multikolinearitas artinya antar variabel bebas yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang
21
sempurna atau mendekati sempurna (korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna diantara variabel bebas. 2.6. Analisa regresi linier berganda Analisa Regresi. Analisa regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya. Asumsi agar analisis regresi dapat digunakan adalah : a.
Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi normal.
b.
Variabel X tidak acak, sedangkan variabel Y harus acak.
c.
Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pula.
d. A.
Variabel yang dihubungkan mempuyai data interval atau rasio.
Makna persamaan regresi ganda Bentuk persamaan analisa regresi ganda dapat dirumuskan sebagai berikut
Untuk 2 prediktor : Y = a + b1X1+b2X2 Untuk 3 prediktor : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Untuk 4 prediktor : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Untuk n prediktor : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4…….+ bnXn
... (2.1)
Hubungan regresi ganda dengan korelasi ganda dapat digambarkan dalam rumus dibawah ini :
22
Untuk 4 prediktor R2 = a1 x1 y + a2 x2 y + a3 x3 y + a4 x4 y B. a.
.…(2.2)
Langkah-langkah dalam regresi ganda Tulislah Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: Ho
: Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y
Ha
: Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y
b.
Tulis Ho dan Ha dalam bentuk statistik: Ha : ryx1x2 ≠ 0 Ho : ryx1x2 = 0
c.
Memasukkan nilai-nilai persamaan: Untuk 4 prediktor :
x y =a0 x4 +a1 x x 4
d.
1 4
+a2 x2 x4 +a3 x3 x4 +a3 x42
…(2.2)
Mencari R2 dengan rumus: R2 =
a1 x1 y a 2 x 2 y a 3 x3 y a 4 x 4 y
...(2.3)
y2
R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Artinya seberapa besar sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, nilai tersebut diubah dalam bentuk persentase.
e.
Mencari Rhitung dengan rumus:
Ryx 1 x 2
=
r 2 yx1 r 2 yx2 2ryx2 ryx2 rx1 x 2 1 r 2 x1 x 2
….(2.4)
23
R yx1 x 2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y ryx1
= Korelasi moment antara X1 dengan Y
rxy2
= Korelasi moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi moment antara X1 dengan X2
24
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai beberapa tahapan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu kesimpulan, diantaranya : kerangka berpikir dan konsep penelitian. Tujuan dari kerangka berpikir disini adalah digunakan sebagai variabel kontrolagar lingkup penelitian tertuju pada topik pembahasan penelitian. Sedangkan dalam lingkup untuk menjawab permasalahan indikator yang digunakan adalah variabel penelitian tersebut. Selanjutnya konsep akan memberikan batasan terhadap terminologi teknis yang merupakan komponen dari kerangka teori. 3.1.
Kerangka Berpikir Mangupura merupakan kota yang dibangun untuk pusat pemerintahan
kabupaten Badung. Dengan dibangunnya pusat pemerintahan ini berdampak pula padapeningkatan
urbanisasi.
Peningkatan
urbanisasi
ini
menyebabkan
bertambahnya jumlah penduduk di Mangupura, yang mana hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan rumah tinggal. Rumah merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi, kebutuhan tersebut menuntut untuk peningkatan fasilitas umum yang disediakan. Hal tersebut sangat penting karena beberapa pengembang tidak menyediakan fasilitas umum yang seharusnya diberikan untuk menunjang kehidupan konsumen yang 24
25
akan membeli rumah. Namun apakah ketersediaan fasilitas umum yang ditawarkan pengembang tersebut sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh pengembang. Kesesuaian harga jual perumahan terhadap fasilitas umum yang disediakan pengembang tergantung dari fasilitas umum apa saja yang disediakan oleh pengembang. Indikator pada variabel penelitian yang menjawab beberapa masalah yang terkait dengan fasilitas umum adalah jalan, air minum, air limbah, pembuangan air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum. Identifikasi pada hasil pengamatan dilakukan selanjutnya untuk mengetahui teori-teori yang relevan digunakan untuk mendukung penelitian adalah teori preferensi konsumen, nilai dan kepuasan konsumen, atribut yang melekat pada perumahan. Berikut gambar kerangka pemikiran penelitian ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan dan kewajaran harga jual perumahan, dapat dilihat pada Gambar.
26
KONSUMEN/ PENGHUNI KEINGINAN KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM
PENGEMBANG FASILITAS UMUM :
Jalan
air minum
air limbah
pembuangan air hujan
pembuangan sampah
jaringan listrik
jaringan telepon
angkutan umum
KEWAJARAN HARGA
HARGA PENGEMBANG
KESESUAIAN HARGA
Gambar 3.1. Kerangka pemikiran 3.2.
Konsep Dalam penelitian ini penulis berkeinginan untuk mengetahui tentang
fasilitas umum apa saja, yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli suatu rumah pada kawasan perumahan. Tujuannya adalah mencari dan mengetahui fasilitas umum apa saja yang paling dominan menjadi referensi untuk
27
membeli rumah. Fasilitas umum yang paling dominan tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam menentukan fasilitas umum yang akan disediakan oleh pengembang dan menyesuikannya dengan kewajaran harga yang ditawarkan. Dimana hal tersebut akan menjadi suatu kiat-kiat dalam strategi pemasaran perumahan.
28
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan studi kasus (case study). Menurut Nawawi (2003 : 64) metode deskriptif kuantitatif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Penelitian ini meninjau suatu kawasan di Mangupura dan penelitian ini dirancang sebagai suatu pendekatan penelitian studi kasus (case study). Penelitian ini diawali dengan observasi dan penelitian awal. Dimana data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan pengamatan langsung di lapangan kemudian dirangkum dan dianalisis. Hasil dari pengolahan analisis data untuk mengetahui ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan dan kewajaran harga jual perumahan di Mangupura. Dari hasil analisis tersebut diambil keputusan yang sekiranya dapat menjawab rumusan masalah penelitian ini.
28
29
Observasi Awal
Rumusan Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan data
Survei lokasi Wawancara dan Penyebaran kuisioner Harga
Pengolahan dan analisis data
Kesimpulan dan saran
Gambar 4.1. Rancangan Penelitian 4.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini adalah beberapa perumahan yang berada di Mangupura. Perumahan yang dipilih merupakan perumahan yang memiliki delapan jenis fasiltas umum yang sesuai dengan tesis ini. Pemilihan lokasi dan jenis perumahan ini didasarkan atas dimana daerahMangupura merupakan daerah
30
yang sedang berkembang, itu dikarenakan jumlah penduduknya selalu meningkat drastis setiap tahunnya. Lokasi Perumahan Ini Diantaranya : 1. Lokasi 1 : Desa Mengwi 2. Lokasi 2 : Desa Gulingan 3. Lokasi 3 : Desa Mengwitani 4. Lokasi 4 : Desa Kekeran 5. Lokasi 5 : Kelurahan Kapal 6. Lokasi 6 : Kelurahan Abianbase 7. Lokasi 7 : Kelurahan Lukluk 8. Lokasi 8 : Kelurahan Sempidi 9. Lokasi 9 : Kelurahan Sading 4.2.2. Waktu penelitian Penelitian ini diharapkan dilakukan mulai bulan Desember 2013 hingga Januari 2014. Penelitian ini dilakukan bertahap mulai dari uji kuisioner, penyebaran kuisioner kepada responden serta wawancara dan observasi di lapangan. Setelah seluruh kuisioner yang disebarkan terkumpul dilakukan analisis hingga akhir januari 2014. 4.3.
Penentuan Sumber Data Penentuan sumber data ini dilakukan untuk menentukan jenis data yang
akan digunakan. Jenis data yang diperoleh dari kuisioner dan wawancara ini
31
bersifat kualitatif karena berupa pendapat dari responden. Dalam pengambilan data yang dilakukan ada dua jenis data yang akan didapat yaitu data primer dan data sekunder.Data primer disini merupakan data yang didapat peneliti secara langsung dari responden melalui wawancara dan hasil kuisioner yang telah disebar dilapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung dari pengembang, laporan-laporan, buku-buku serta tesis yang telah ada. Penentuan jumlah sampel yang diambil dalam suatu penelitian merupakan persoalan yang sangat penting. Hal ini disebabkan apabila jumlah yang diambil berlebihan atau kurang akan menimbulkan masalah nantinya, karena apabila jumlahnya sedikit akan timbul pertanyaan “apakah sampel ini dapat mewakili seluruh populasi yang ada”, sebaliknya jika terlalu berlebihan akan memakan waktu yang relatif lama dan terjadinya pembengkakkan biaya. Jumlah sampel yang diambil dari setiap populasi di asumsikan memiliki probabilitas yang diteliti sebesar 90% dengan kesalahan 10%.Jumlah sampel yang akan diambil di masing-masing populasi dihitung dengan rumus Slovin
(Kuncoro, 2008)
n=
N Nd 2 +1
n=
456 = 82,014 456X0,12 +1
Keterangan : n
= ukuran sampel
............
82
(4.1)
32
N
= jumlah populasi d
= pendugaan
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan metode alokasi proporsional dengan sampling dihitung dengan rumus dibawah ini dengan jumlah sampel total (n) (Nasir, 1999:356).i
ni =
n=
Ni ´n N
48 ´ 82 = 8,632 456
..........
(4.2)
9
Keterangan :
ni : Jumlah sampel
Ni : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel seluruhnya
N : Jumlah populasi seluruhnya
Sampel yang didapat dimasing-masing perumahan dapat dilihat pada tabel 4.1
33
Tabel 4.1 Jumlah sampel yang akan diteliti
4.4.
Perumahan
Populasi
Sampel
1
48
9
2
32
6
3
89
16
4
78
14
5
28
5
6
36
6
7
56
10
8
67
12
9
22
4
Total
456
82
Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau obyek yang
mempunyai perbedaan atau bervariasi antara satu dengan lainnya. Variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi faktor-faktor yang diukur. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah jalan, air minum, air limbah, pembuangan air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum. b. Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diukur untuk menentukan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah ketersediaan fasilitas umum terhadap harga yang ditawarkan.
34
Untuk memberikan nilai pada variabel tersebut maka diperlukan pengukuran terhadap variabel, yang dimana dapat dilakukan dengan pemberian skala yang dapat mewakili hal tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert ini merupakan suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuisioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam penelitian berupa survei. Dalam tulisan ini skala likert dibagi dalam lima kategori yaitu tingkat sangat kurang penting, kurang penting, cukup penting, penting, sangat penting. 4.5.
Instrumen Penelitian Dalam pengumpulan data, terutama data primer. Sangat diperlukan
instrument untuk menunjang kegiatan tersebut, karena dengan instrument dapat membantu pengumpulan data yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument diantaranya : a. Alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil penelitian dilapangan b. Kamera, untuk mendokumentasikan data dilapangan c. Kuisioner, untuk memperoleh informasi dari responden 4.6.
Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini, penulis memiliki beberapa tahap dalam
melakukan penelitiannya. Dimulai dengan penyusunan kuisioner, yang dimana kuisioner ini akan diajukan kepada responden. Sebelum disebarkan kepada responden, kuisioner dilakukan uji validitas dahulu. Uji validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui kevaliditas dari pertanyaan yang ada dalam kuisioner.
35
Setelah semua pertanyaan dalam kuisioner tersebut dianggap valid, selanjutnya
dilakukan
penyebaran
kuisioner
kepada
responden.
Selain
penyebaran responden tersebut peneliti juga melakukan wawancara serta pengamatan secara langsung di lapangan. 4.7.
Analisa Data Dalam penelitian ini mendapatkan dua data yang bersifat berbeda, yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif. Yang mana data kuantitatif merupakan jawaban dari kuisioner yanng telah disebar, sedangkan data kualitatif merupakan pertanyaan yang diajukan saat wawancara berlangsung. Data yang didapat itu diolah dengan menggunakan uji statistik, sebelum melakukan pengolah data tersebut sebelumnya diberikan skor. Disini penuling membedakan menjadi 5 klasifikasi skor. Pengklasifikasian skor tersebut adalah : Tabel 4.2 Klasifikasi Skor Klasifikasi
Interpretasi Skor
Nilai
Sangat Kurang Puas
0% < 20%
1
Kurang Puas
21% < 40%
2
Cukup Puas
41% < 60%
3
Puas
61% < 80%
4
Sangat Puas
81% <100%
5
36
Selanjutnya setelah data yang diberikan skor tersebut ditabulasikan maka data tersebut disajikan dengan distribusi frekuensi relatif dan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Program yang akan membantu dalam mengolah data hasil kuesioner adalah dengan menggunakan software SPSS. SPSS merupakan paket program aplikasi komputer untuk mengolah data statistik, terutama data statistik untuk ilmu-ilmu sosial (Priyatno, 2009:1). Dengan SPSS, hampir dari seluruh tipe file data digunakan dan dapat untuk membuat laporan berbentuk tabulasi, chart (grafik), plot (diagram) dari berbagai distribusi, statistika deskriptif dan analisa statistik yang kompleks. Beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam teknik analisis data, diantaranya: 4.7.1 Statistik deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap kondisi maupun obyek yang diteliti. Obyek tersebut didapat dari sampel yang sudah diperoleh sebelumnya. Pada statitistik deskriptif ini tidak dilakukan analisis, namun kesimpulan yang diperoleh dapat diberlakukan untuk umum. Statistik deskriptif dapat disajikan dengan cara penyajian tabel distribusi frekuensi relatif. Distribusi frekuensi relatif merupakan penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen (Sugiyono, 2006:21-32). 4.7.2 Analisa regresi linier berganda Pengambilan suatu kesimpulan harus berusaha mencari pola, teknik yang paling umum digunakan dalam menggambarkan kualitas secara statistik adalah
37
menggunakan Analisa Regresi. Analisa regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya. Asumsi agar analisis regresi dapat digunakan adalah : e.
Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi normal.
f.
Variabel X tidak acak, sedangkan variabel Y harus acak.
g.
Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pula.
h. C.
Variabel yang dihubungkan mempuyai data interval atau rasio.
Makna persamaan regresi ganda Bentuk persamaan analisa regresi ganda dapat dirumuskan sebagai berikut UNTUK 2 PREDIKTOR : Y = A + B1X1+B2X2 UNTUK 3 PREDIKTOR : Y = A + B1X1 + B2X2 + B3X3 UNTUK 4 PREDIKTOR : Y = A + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 UNTUK N PREDIKTOR : Y = A + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4…….+ BNXN
...
(2.1)
Hubungan regresi ganda dengan korelasi ganda dapat digambarkan dalam rumus dibawikah ini : Untuk 4 prediktor R2 = a1 x1 y + a2 x2 y + a3 x3 y + a4 x4 y D. f.
Langkah-langkah dalam regresi ganda Tulislah Ha dan Ho dalam bentuk kalimat:
.…(2.2)
38
Ho
: Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y
Ha
: Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y
g.
Tulis Ho dan Ha dalam bentuk statistik: Ha : ryx1x2 ≠ 0 Ho : ryx1x2 = 0
h.
Memasukkan nilai-nilai persamaan: Untuk 4 prediktor :
x y =a0 x4 +a1 x x 4
i.
1 4
+a2 x2 x4 +a3 x3 x4 +a3 x42
…(2.2)
Mencari R2 dengan rumus: R2 =
a1 x1 y a 2 x 2 y a 3 x3 y a 4 x 4 y y2
...(2.3)
R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Artinya seberapa besar sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, nilai tersebut diubah dalam bentuk persentase. j.
Mencari Rhitung dengan rumus:
Ryx 1 x 2
=
r 2 yx1 r 2 yx2 2ryx2 ryx2 rx1 x 2 1 r 2 x1 x 2
….(2.4) R yx1 x 2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y ryx1
= Korelasi moment antara X1 dengan Y
39
rxy2
= Korelasi moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi moment antara X1 dengan X2
40
BAB V HASIL PENELITIAN
Dari hasil penyebaran kuisioner terhadap 82 penghuni perumahan pada kawasan Mangupura, diperoleh data yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : data umum responden, ketersediaan fasilitas umum yang mempengaruhi konsumen dalam memilih lokasi rumah, serta tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum yang disediakan pengembang. Sebelum membahas ketiga bagian tersebut didahului untuk penjelasan tentang uji validitas dan reliabilitas kuisioner. 5.1. Pengujian Kuisioner Pengujian kuisoner untuk responden menggunakan sampel yang berjumlah 82 responden mengunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian kuisioner adalah sebagai berikut : 5.1.1. Uji validitas kuisioner Pengukuran
validitas
instrument
penelitian
dilakukan
terhadap
81responden dan didapat r table sebesar 0,288. Hasil pengujian koefisien validitas masing-masing varibel terangkum dalam table dibawah ini:
40
41
Tabel 5.1 Uji Validitas No.
Koef Korelasi
R Kritik Product Moment
Hasil Pengujian
1
0,926
0,288
Valid
2
0,955
0,288
Valid
3
0,946
0,288
Valid
4
0,948
0,288
Valid
5
0,925
0,288
Valid
6
0,970
0,288
Valid
7
0,930
0,288
Valid
8
0,975
0,288
Valid
9
0,933
0,288
Valid
10
0,961
0,288
Valid
11
0,940
0,288
Valid
12
0,928
0,288
Valid
13
0,944
0,288
Valid
14
0,949
0,288
Valid
15
0,916
0,288
Valid
16
0,888
0,288
Valid
17
0,951
0,288
Valid
18
0,966
0,288
Valid
19
0,975
0,288
Valid
20
0,962
0,288
Valid
21
0,919
0,288
Valid
22
0,962
0,288
Valid
23
0,949
0,288
Valid
24
0,932
0,288
Valid
Hasil pengujian validitas kuisioner pada table di atas dapat diketahui bahwa, nilai koefisien korelasi lebih besar dari r table. Hal tersebut menunjukkan
42
bahwa para pihak yang menjadi sampel penelitian memenuhi kriteria, yang dimana bahwa indikator-indikator penelitian dapat digunakan sebagai pengumpul data yang efektif untuk menggali masalah yang dijadikan obyek penelitian. 5.1.2. Uji Reliabilitas kuisioner hasil pengujian reliabilitas masing-masing responden terangkum dalam table berikut ini : Tabel 5.2 Uji Reliabilitas No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Jalan Air Minum Air Limbah Air Hujan
Cronbach’s alpha 0,936 0,943 0,935 0,937
Pembuangan Sampah
0,928
Klasifikasi Valid Valid Valid Valid Valid
Jaringan Listrik Jaringan Telepon Angkutan Umum
0,924 0,947 0,932
Valid Valid Valid
Hasil pengujian reliabilitas dapat dikatan reliable apabila nilai Cronbach’ Alpha>0,6. Dengan melihat keseluruhan nilai dari uji reliabilitas diatas maka keseluruhan uji reliabelitas ini dapat dikatakan valid. Bahwa pengukuran menggunakan kuisioner ini dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pegukuran kembali pada subyek yang sama.
43
5.2. Data Umum Responden Data umum responden yang dimaksud pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum penghuni yang memiliki rumah pada perumahan di kawasan Mangupura. Penyebaran kuisioner ini dibagi menurut desa dan kelurahan yang termasuk kawasan Mangupura. Pada setiap desa atau kelurahan diambil empat responden yang dimana disebarkan sesuai dengan kreteria perumahan yang diteliti oleh penulis. Data umum responden akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut : Tabel. 5.3 Data Umum responden Jumlah No Data Umum Responden Orang
Persentase (%)
Berdasarkan Jenis Pekerjaan 1
Tidak Bekerja
0,00
2
PNS
36
43,90
3
Pegawai Swasta
25
30,49
4
Pengusaha
12
14,63
5
Profesi
2
2,44
6
Lainnya
7
8,54
Total
82
100
Berdasarkan Pendidikan Terakhir 1
Tidak Sekolah
0,00
2
SD
0,00
3
SMP
0,00
44
4
SMA
6
7,32
5
Sarjana
72
87,80
6
Pasca Sarjana
4
4,88
Total
82
100
Berdasarkan Alamat Asal 1
Kabupaten Badung
19
23,17
2
Kabupaten Lain
36
43,90
3
Provinsi Lain
27
32,93
4
Negara Lain
0,00
Total
82
100
Berdasarkan Penghasilan Setiap Bulan 1
< Rp. 1.200.000,00
2
Rp. 1.200.000,00 – Rp. 3.000.000,00
54
63.41
3
>Rp. 3.000.000,00
28
36,59
Total
82
100
Berdasarkan
Jumlah
0,00
Penghuni
Dalam
Rumah 1
1 - 3 orang
17
20,73
2
4 -5 orang
65
89,27
3
Lebih dari 6 orang Total
0,oo 82
100
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap data umum responden dalam Tabel 5.3 yang dikelompokan menjadi 5 kategori yaitu: 1)
Berdasarkan jenis pekerjaan Hasil dari penyebaran kuisioner berdasarkan enam jenis pekerjaan yang
ada yaitu tidak bekerja, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, pengusaha, profesi
45
dan lainnya. Dalam tabel 5.3 diatas menerangkan bahwa sebagian besar penghuni perumahan di kawasan Mangupura adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. 2)
Berdasarkan pendidikan terakhir Hasil dari penyebaran kuisioner berdasarkan enam jenis pendidikan yang
ada yaitu
tidak sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
menengah ata, sarjana dan pasca sarjana. Dalam tabel 5.3 diatas menerangkan bahwa sebagian besar penghuni perumahan di kawasan Mangupura memiliki pendidikan terakhir yaitu sarjana. 3)
Berdasarkan alamat asal Hasil dari penyebaran kuisioner berdasarkan alamat asal penghuni yang
ada yaitu Kabupaten Badung, kabupaten lain, provinsi lain, dan negara lain. Dalam tabel 5.3 diatas menerangkan bahwa sebagian besar penghuni perumahan di kawasan Mangupura berasal dari kabupaten lain dalam satu provinsi. 4)
Berdasarkan jumlah penghuni dalam rumah Hasil dari penyebaran kuisioner berdasarkan jumlah penghuni dalam satu
rumah yang ada yaitu antara 1-3 orang, 4-5 orang, dan diatas enam orang. Dalam tabel 5.3 diatas menerangkan bahwa sebagian besar jumlah penghuni perumahan di kawasan Mangupura bejumlah 4-5 orang dalam satu rumah.
46
5.3. Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Lokasi Rumah Dalam penelitian ini ada tujuh faktor fasilitas umum yang diteliti sebagai dasar mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Ketujuh faktor fasilitas umum tersebut adalah faktor fasilitas umum jalan, faktor fasilitas umum air minum, faktor fasilitas umum air limbah, faktor fasilitas umum pembuangan air hujan, faktor fasilitas umum pembuangan sampah, faktor fasilitas umum jaringan listrik, faktor fasilitas umum jaringan telepon, faktor fasilitas umum angkutan umum. Berdasarkan hasil pneelitian yang dilakukan, penulis merangkum hasil penelitian dalam table rata-rata sebagai berikut: Tabel 5.4 Nilai Rata-rata Fasilitas Umum Perumahan
No
Faslitas Umum
Nilai rata-rata Fasilitas Umum
Persentase %
1
Jalan
4,158
83,173
2
Air Minum
4,082
81,627
3
Air Limbah
4,109
82,193
4
Air Hujan
3,992
79,833
5
Pembuangan Sampah
4,151
83,013
6
Jaringan Listrik
4,085
81,700
7
Jaringan Telepon
4,049
80,980
8
Angkutan Umum
4,045
80,900
47
Dari table 5.12 diatas, dapat diketahui bahwa tiga fasilitas umum yang dominan mempengaruhi harga jual rumah adalah fasilitas umumjalan, fasilitas umum pembuangan sampah, dan fasilitas umum jaringan listrik. 5.4. Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Disediakan Pengembang Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum yang disediakan pengembangditentukan berdasarkan beberapa faktor yang telah ditentukan. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum dibedakan menjadi delapan faktor dimana setiap faktor diberikan penilaian berdasarkan jumlah faktor yang jawabannya sesuai dengan yang diharapkan penulis dalam pilihan jawaban yang disediakan dalam kuisioner yang disebarkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan delapan faktor yang digunakan sebagai dasar penentuan tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum dengan ketentuan yang ditetapkan untuk masing-masing penghuni. Kedelapan faktor tersebut adalah : jalan, air minum, air limbah, air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum. Berdasarkan ketentuan mengenai penilaian tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum tersebut, kemudian dilakukan penilaian terhadap jawaban yang diberikan oleh masing-masing responden. Hasil penilaian jawaban responden mengenai tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum secara umum dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
48
Tabel 5.5 Data responden berdasarkan tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum Tingkat kesesuaian
Jumlah responden
Persentase(%)
1
0
2
10
12,2
3
8
9,8
4
28
34,1
5
36
43,9
Total
82
100
5.4.1. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jalan Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum jalan yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan. Tabel 5.6 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum Jalan Tingkat kesesuaian
X1.1 Jumlah Responden
X1.2 Jumlah Responden
X1.3 Jumlah Responden
X Persentase %
1
0
2
7
8
10
10.1
3
11
10
8
11.8
4
25
30
20
30.5
5
39
34
44
47.6
Total
82
82
82
100
49
Tabel 5.14 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum jalan sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum jalan menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 47,6%. 5.4.2. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum air minum Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum air minum yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan. Tabel 5.7 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum air minum Tingkat
X1.1
kesesuaian
Jumlah Responden
X1.2 Jumlah Responden
X1.3 Jumlah Responden
X Persentase %
1
0
2
10
9
10
11.8
3
8
9
8
10.2
4
26
29
32
35.4
5
38
35
32
42.6
Total
82
82
82
100
Tabel 5.14 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum air minum sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum air minum menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 42,6%.
50
5.4.3. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum pembuangan air limbah Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum air limbah yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan. Tabel 5.8 Tingkat kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum air limbah Tingkat kesesuaian
X1.1
X1.2
Jumlah Responden
Jumlah Responden
X1.3 Jumlah Responden
X Persentase %
1
0
2
7
12
15
13.8
3
11
6
3
8.2
4
32
28
17
31.3
5
32
36
47
46.7
Total
82
82
82
100
Tabel 5.16 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum air limbah sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum air limbah menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 42,6%. 5.4.4. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum pembuangan air hujan Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum air hujan yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan.
51
Tabel 5.9 Tingkat kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Umum air hujan Tingkat
X1.1
kesesuaian
Jumlah Responden
X1.2 Jumlah Responden
X1.3
X
Jumlah Responden
Persentase %
1
0
2
9
10
12
12.0
3
9
8
6
9.5
4
27
31
37
38.8
5
37
33
27
39.7
Total
82
82
82
100
Tabel 5.17 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum air hujan sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum air hujan menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 39.7%. 5.4.5. Tingkat Pengaruh ketersediaan fasilitas umum pembuangan sampah Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum pembuangan sampah yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan.
52
Tabel 5.10 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum Pembuangan Sampah Tingkat
X1.1
kesesuaian
Jumlah Responden
X1.2 Jumlah Responden
X1.3 Jumlah Responden
X Persentase %
1
0
2
12
11
7
12.2
3
6
7
11
9.7
4
25
25
21
28.9
5
39
39
43
49.2
Total
82
82
82
100
Tabel 5.18 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum pembuangan sampah sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum pembuangan sampah menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 49.2%. 5.4.6. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jaringan listrik Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum jaringan listrik yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan.
53
Tabel 5.11 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum Jaringan Listrik Tingkat
X1.1
kesesuaian
Jumlah Responden
X1.2 Jumlah Responden
X1.3 Jumlah Responden
X Persentase %
1
0
2
4
10
7
8.5
3
14
8
11
13.5
4
40
29
27
39
5
24
35
37
39
Total
82
82
82
100
Tabel 5.19 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum jaringan listrik sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum jaringan lsitrik menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 39%. 5.4.7. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum jaringan telepon Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum jaringan telepon yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan.
54
Tabel 5.12 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum Jaringan telepon Tingkat
X1.1
X1.2
X1.3
X
kesesuaian
Jumlah Responden
Jumlah Responden
Jumlah Responden
Persentase %
1
0
2
11
9
8
11.4
3
7
10
11
11.4
4
26
30
38
38.2
5
38
33
25
39.0
Total
82
82
82
100
Tabel 5.20 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum jaringan telepon sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sangat sesuai fasilitas umum jaringan telepon menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 39%. 5.4.8. Tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum angkutan umum Tingkat kesesuaian kertersediaan fasilitas umum angkutan umum yang diasumsikan sebagai salah satu keputusan konsumen dalam memilih perumahan.
55
Tabel 5.13 Tingkat kesesuaianKetersediaan Fasilitas Umum Angkutan Umum Tingkat kesesuaian
X1.1
X1.2
Jumlah RespondenJumlah Responden
X1.3
X
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
0
2
9
2
5
6.5
3
9
16
13
15.5
4
28
40
43
45.1
5
36
24
21
32.9
Total
82
82
82
100
Tabel 5.21 diatas menerangkan bahwa ketersediaan fasilitas umum angkutan umummempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan yang akan ditempati. Hal tersebut dapat dilihat bahwa tingkat sesuai fasilitas umum angkutan umum menempati urutan tertinggi yaitu dengan persentase 45.1%. 5.5. Analisis pengaruh ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual rumah pada perumahan di kawasan Mangupura Pengujian korelasi regresi yang diamati terhadap tingkat kepuasan responden yang telah dihitung memberikan hasil seperti yang ditampilkan dalam table pada lampiran halaman 118. Hasil analisis regresi berganda yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh ketersediaan fasilitas umum terhadap harga yang ditawarkan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan di kawasan mangupura. Dalam hal ini R yang menunjukkan korelasi, yaitu korelasi/hubungan antara delapan variabel
56
bebas terhadap variabel terikat. Angka R yang didapat 0,933a artinya adanya hubungan yang sangat erat antara variabel jalan, air minum, air limbah, air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum terhadap kepuasan penghuni karena nilai yang dimiliki mendekati 1. Jika nilai mendekati 1, maka hubungan semakin erat, dan sebaliknya jika mendekati 0, maka hubungan semakin lemah. R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi, besar R2 sebesar 0,870 artinya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 87% 5.5.1. Uji Model Analisis yang menguji koefisien regresi secara bersama-sama adalah analisis varian atau yang disebut Anova, analisis ini berperan untuk menguji signifikansi pengaruh jalan, air minum, air limbah, air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum secara bersama-sama dengan menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Hasil dari penelitian yang dilakukan mendapatkan nilai F sebesar 61,092 dengan signifikansi0,000a, selanjutnya dilakukan uji F degan langkah-langkah : a. Ho = konstanta tidak berpengaruh terhadap harga jual Ha = konstanta berpengaruh terhadap harga jual b. Fhitung dan signifikansi dari output diperoleh Fhitung sebesar 61,092 dan signifikansi 0,000a
57
c. Penentuan Ftabel pada signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah variabel1) = 8 dan df 2 (n-k-1) atau 82-8-1=73(n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas). Hasil yang diperoleh untuk Ftabel sebesar 2,072 d. Fhitung > Ftabel (61,092 >2,072) dan signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum yang diberikan oleh pihak pengembang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni di kawasan Mangupura. Hasil analisis Anova dalam regresi ganda dapat dilihat dalam tabel berikut :
58
Tabel 5.14 Hasil pengaruh ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan dalam analisis koefisien pada regresi ganda
Unstandardized coefficient Faktor
Standardized coefficient
t
Sig.
-3.312
0.001
B
Std. error
Beta
(Constant)
-0.597
0.180
Jalan
0.123
0.028
0.345
4.395
0.000
Air Minum
0.020
0.024
0.055
0.805
0.424
Air Limbah
-0.011
0.026
-0.031
-0.436
0.664
Air Hujan
0.011
0.023
0.031
0.489
0.626
Pembuangan Sampah
0.094
0.027
0.261
3.496
0.001
Jaringan Listrik
0.077
0.022
0.217
3.440
0.001
Jaringan Telepon
0.044
0.028
0.123
1.579
0.119
Angkutan Umum
0.027
0.022
0.076
1.256
0.213
Keterangan : Faktor
: Korelasi berganda
Unstandardized Coefficients : nilai koefisien tidak terstandarisasi B
: nilai konstan
Std. Error
: nilai maksimum kesalahan
59
Standardized coefficients
: nilai koefisien terstandarisasi
Beta
: Nilai koefisien
t
: Uji signifikansi
Sig.
: Signifikansi
Tabel menjelaskan bahwa Unstandardized coefficients merupakan nilai koefisien yang tidak terstandarisasi atau tidak memiliki patokan. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (harga Y jika X1, X2, X3,……X8 = 0) dan koefisien regresi (nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X1 dan X2. Nilai-nilai inilah yang dimasukkan dalam persamaan regresi linier berganda. Sedangkan, Std. Error adalah maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasarkan sampel. Nilai ini untuk mencari thitung dengan cara koefisien dibagi standard error. Persamaan yang didapat dalam peneitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Atau Y = -0,579 + 0,123 X1+ 0,020 X2- 0,011 X3+ 0,011 X4+ 0,094 X5+ 0,077 X6+ 0,044 X7+ 0,027 X8 Keterangan : Y
: Kepuasan Ketersediaan Fasilitas Umum Terhadap Harga Jual
60
X1
: Fasilitas Umum Jalan
X2
: Fasilitas UmumAir Minum
X3
: Fasilitas UmumAir Limbah
X4
: Fasilitas UmumPembuanganAir Hujan
X5
: Fasilitas UmumPembuangan Sampah
X6
: Fasilitas UmumJalan Jaringan Listrik
X7
: Fasilitas UmumJaringan Telepon
X8
: Fasilitas UmumNgkutan Umum
Interpretasi model regresi yang diperoleh : 1. Pengujian koefisien fasilitas umum jalan memberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum jalan sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,123 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 2. Pengujian koefisien fasilitas umum air minummemberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum air minum sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,020 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap.
61
3. Pengujian koefisien fasilitas umum air limbah memberikan pengaruh yang negatif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum air limbah sebesar 1 satuan akan mengurangi Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,011 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 4. Pengujian koefisien fasilitas umum air hujan memberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum air hujan sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,011 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 5. Pengujian koefisien fasilitas umum pembuangan sampahmemberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum pembuangan sampah sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,094 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 6. Pengujian koefisien fasilitas umum jaringan listrik memberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum jaringan listrik sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,077 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap.
62
7. Pengujian koefisien fasilitas umum jaringan teleponmemberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum jaringan telepon sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,044 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 8. Pengujian koefisien variable fasilitas umum angkutan umummemberikan pengaruh yang positif terhadap ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan. Peningkatan nilai fasilitas umum angkutan umum sebesar 1 satuan akan meningkatkan Kepuasan akan ketersediaan fasilitas umum sebesar 0,027 dengan asumsi variable bebas yang lain dalam regresi ini tetap. 5.5.2. Uji t Hasil uji derajat hubungan ditujukan untuk melihat signifikansi pengaruh parameter terhadap variable terikat yang dianalisis yaitu tingkat kepuasan responden. Dari hasil perhitunganuji signifikansi dengan uji t diperoleh hasil bahwa perumahan yang dikembangkan memiliki delapan parameter derajat hubungan yang sugnifikan. Kedelapan parameter tersebut adalah fasilitas umum jalan, air minum, air libah, air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, dan angkutan umum dengan tingkat signifikansi 5%. Langkahlangkah untuk uji t adalah sebagai berikut :
63
A. Pengujian koefisien variable fasilitas umum jalan a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 4,395 dan signifikansi sebesar 0,000 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung> tTabel ( 4,395 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum jalan yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan Mangunpura. B. Pengujian koefisien variable fasilitas umum air minum a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 0,805 dan signifikansi sebesar 0,424 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (nadalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel ( 0,424 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum air minum yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura.
64
C. Pengujian koefisien variable fasilitas umum air limbah a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar -0,436 dan signifikansi sebesar 0,664 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (0,664 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum air limbah yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura. D. Pengujian koefisien variable fasilitas umum air hujan a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 0,489 dan signifikansi sebesar 0,626 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (0,489 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum air hujan yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura.
65
E. Pengujian koefisien variable fasilitas umum pembuangan sampah a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 3,496 dan signifikansi sebesar 0,001 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (3,496 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum pembuangan sampah yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura. F. Pengujian koefisien variable fasilitas umum jaringan listrik a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 3,440 dan signifikansi sebesar 0,001 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (nadalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (3,440 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum jaringan listrik yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura.
66
G. Pengujian koefisien variable fasilitas umum jaringan telepon a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 1,579 dan signifikansi sebesar 0,119 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (1,579 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum jaringan telepon yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura. H. Pengujian koefisien variable fasilitas umum angkutan umum a. Thitung dan signifikansi dari output diperoleh thitung sebesar 1,256 dan signifikansi sebesar 0,213 (Table 5.13) b. Penentuan tTabel pada signifikansi 0,05/2 dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) atau 82-8-1=71 (nadalah jumlah data dan k adalah jumlah variable bebas). Hasil yang diperoleh untuk tTabel sebesar 1,994 c. Thitung>tTabel (1,256 > -1,994) Dapat disimpulkan bahwa fasilitas umum angkutan umum yang disediakan pengembang sangat berpengaruh signifikan terhadapat harga jual di kawasan perumahan di kawasan mangunpura.
67
5.5.2. Uji penyimpangan asumsi klasik (multikolinearitas) penyimpangan asumsi klasik yang akan dibahas pada penelitian ini adalah uji multikolinearitas. Dengan melihat nilai tolerance and inflation factor (VIF) pada model regresi. Cara ini untuk mengetahui variable yang menyebabkan adanya multikolinearitas dengan melihat dari nilai tolerance yang lebih kecil daripada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10. Uji penyimpangan klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi ganda. Multikolinearitas adalah antar variable indepeden yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati
sempurna
diantara
variable
bebasnya.
Konsekuensi
adanya
multikolinearitas adalah koefisien variable tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga (Priyatno, 2009:151-156). Hasil yang diperoleh dalam uji multikolinearitas adalah dalam tabel sebagai berikut:
68
Tabel 5.15 Nilai Tolerance and Inflation Factor (VIF) Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Jalan
0.288
3.467
Air Minum
0.374
2.671
Air Limbah
0.348
2.872
Air Hujan
0.433
2.308
Pembuangan Sampah
0.320
3.121
Jaringan Listrik
0.448
2.234
Jaringan Telepon
0.295
3.388
Angkutan Umum
0.483
2.071
Tabel diatas menjelaskan nilai tolerance kedelapan variable lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel bebas.
69
BAB VI PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas hasil dari penelitian yang telah dilakukan, selanjutna diitegrasikan dengan teori yang ada sehingga dapat menjawab masalah yang diajukan. 6.1.Faktor Fasilitas Umum Yang Dominan Mempengaruhi Harga Jual Rumah Konsumen dalam memilih perumahan sangat tergantung dari fasilitas umum yang disediakan. Dalam penelitian ini ketersediaan fasilitas umum yang menjadi pertimbangan ada 8 faktor, diantaranya adalah fasilitas umum jalan, air minum, air limbah, air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, angkutan umum. 6.1.1. Faktor Fasilitas Umum Jalan Faktor fasilitas umum jalan yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah lebar jalan (X1), kualitas jalan (X2), Penyediaan Fasilitas umum Jalan sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,171, X2 4,110, X3 4,195, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,157 dengan persentase 83,173. Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum jalan memiliki tingkat nilai 4,157 yang dimana
69
70
termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,345, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.2. Faktor Fasilitas Umum air minum Faktor fasilitas umum air minum yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan air minum (X1), kualitas air minum (X2), Penyediaan Fasilitas umum air minum sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,122, X2 4,073, X3 4,049, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,082 dengan persentase 81,627.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum air minum memiliki tingkat nilai 4,082 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,055, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah.
71
6.1.3. Faktor Fasilitas Umum Air Limbah Faktor fasilitas umum pembuangan air limbah yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan pengolahan air limbah (X1), kualitas pengolahan air limbah (X2), penyediaan pengolahan air limbah sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,085 , X2 4,073, X3 4,172, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,109 dengan persentase 82,193.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum pembuangan air limbah memiliki tingkat nilai 4,109 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu -0,031, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.4. Faktor Fasilitas Umum Pembuangan Air Hujan Faktor fasilitas umum pembuangan air hujan yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan pembuangan air hujan (X1), kualitas pembuangan air hujan (X2), penyediaan pembuangan air hujan sesuai peraturan (X3).
72
Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,121, X2 4,061, X3 4,793, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 3,992 dengan persentase 79,833.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum pembuangan air hujan memiliki tingkat nilai 3,992 yang dimana termasuk pada nilai diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,031, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.5 Faktor Fasilitas Umum Pembuangan Sampah Faktor fasilitas umum pembuangan sampah yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan pembuangan sampah (X1), kualitas pembuangan sampah (X2), penyediaan pembuangan sampah sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,110, X2 4,122, X3 4,220, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,151 dengan persentase 83,013.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas pembuangan sampah memiliki tingkat nilai 4,151 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan.
73
Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,261, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.6 Faktor Fasilitas Umum Jaringan Listrik Faktor fasilitas umum jaringan listrik yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan jaringan listrik (X1), kualitas jaringan listrik (X2), penyediaan jaringan listrik sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,4,024, X2 4,085, X3 4,146, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,085 dengan persentase 81,700.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum jalan memiliki tingkat nilai 4,085 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,217, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.7 Faktor Fasilitas Umum Jaringan Telepon Faktor fasilitas umum pembuangan sampah yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan
74
dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan jaringan telepon (X1), kualitas jaringan telepon (X2), penyediaan jaringan telepon sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,110, X2 4,061, X3 4,976, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,049 dengan persentase 80,980.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum jaringan telepon memiliki tingkat nilai 4,049 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan. Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,123, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. 6.1.8 Faktor Fasilitas Umum Angkutan Umum Faktor fasilitas umum angkutan umum yang disediakan pengembang yang menjadi salah satu acuan dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan dibagi atas tiga indikator diantaranya adalah penyediaan angkutan umum (X1), kualitas angkutan umum (X2), penyediaan angkutan umum sesuai peraturan (X3). Dari tabel 5.10 dapat kita lihat nilai rata-rata masing-masing variabel X1 4,110, X2 4,049, X3 3,976, yang dimana dari ketiga nilai variabel tersebut dapat diambil rata-rata 4,045 dengan persentase 80,900.Nilai tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas umum angkutan umum memiliki tingkat nilai 4,045 yang dimana termasuk pada nilai sangat diminati oleh penghuni yang akan memiliki rumah pada kawasan perumahan.
75
Hasil dari perhitungan SPSS dengan menggunakan analisis regresi didapat nilai Beta yaitu 0,076, nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara fasilitas umum jalan dengan harga jual rumah. Data responden berdasarkan interval pengaruh masing-masing faktor akan dijelaskan dalam grafik sebagai berikut: 4.200 4.150
4.158
4.151
4.100 4.050
4.109 4.085
4.082
4.049
4.000 3.992
4.045 Series1
3.950 3.900
Gambar 6.1 Grafik Tingkat Pengaruh Fasilitas Umum yang Disediakan Pengembang Sumber : Analisis Data
Dari Grafik tersebut dapat dilihat bahwa yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah adalah faktor fasilitas umum jalan dengan rata-rata tingkat nilai 4.158. hal ini juga diperkuat oleh hasil dari analisa regresi linier berganda yang menggunakan software SPSS dengan tingkat
76
nilai Standardized coefficient Betayaitu memiliki nilai paling tinggi sebesar 0,345, yang dapat diartikan bahwa fasilitas umum jalan memberikan tingkat pengaruh terhadap harga jual sebesar 0,345. 6.2.Kesesuaian ketersediaan fasilitas umum yang diberikan dengan harga yang ditawarkan pengembang Penelitian ini didasarkan atas delapan faktor fasilitas umum yang menjadi parameter penelitian yang dimana dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam memiliki rumah dalam kawasan perumahan. Kedelapan faktor fasilitas umu tersebut adalah Fasilitas Umum Jalan , Fasilitas Umum Pembuangan Sampah, Fasilitas Umum Air Limbah, Fasilitas Umum Jaringan Listrik, Fasilitas Umum Air Minum, Fasilitas Umum Jaringan Telepon, Fasilitas Umum Angkutan Umum, Fasilitas Umum Pembuangan Air Hujan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kedelapan fasilitas umum tersebut, sedangkan menjadi variabel terikat adalah ketersediaan fasilitas umum terhadap harga yang ditawarkan
77
50 45 0% - 20% (Sangat Kurang Sesuai)
40 35
21% - 40% (Kurang Sesuai)
30 25
41% - 60% (Cukup Sesuai)
20
61% - 80% (Sesuai)
15 10
81% - 100% (Sangat sesuai)
5 0 1
Gambar 6.2 Grafik kesesuaian ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan Sumber : Analisis Data Kesesuaian ketersediaan fasilitas umum terhadap harga yang ditawarkan pengembang juga dapat dilihat dari hasil perhitungan menggunakan analisis linier berganda. Dapat dilihat bahwa nilai R (korelasi) yang didapat memiliki nilai yang tinggi atau dengan kata lain fasilitas umum secara bersama-sama memiliki hubungan yang sangat signifikan. Nilai R yang didapat dari perhitungan regresi linier berganda pada bab sebelumnya mendapatkan nilai 0.933 atau dengan persentase sebesar 93.3% sedangkan sumbangan pengaruh sebesar 87% dan nilai Std. Error of the Estiate yang merupakan ukuran kesalahan prediksi memiliki nilai yang sangat kecil yaitu 0.37967. Pada uji yang dilakukan (uji F), ditemukan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap tingkat kepuasan penghuni dalam memiliki rumah di Kawasan Mangupura secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan
78
nilai Fhitung sebesar 61.092 lebih besar dari Ftabel yang didapat dari tabel sebesar 2,072. Hal tersebut menyatakan bahwa penyediaan fasilitas umum oleh pengembang secara bersama-sama sesuai terhadap harga yang ditawarkan pleh pengembang. Pada uji t dapat dilihat nilai masing-masing variable bebas yang diteliti menerangkan bahwa fasilitas umum jalan memiliki nilai yang paling tinggi (4,395). Nilai thitungtersebut menerangkan antara masing-masing faktor dengan tingkat pengaruh terhadap harga jual memiliki hubungan yang linier positif.
79
BAB VII PENUTUP
Bab VII ini merupakan bab terahkir dalam penelitian ini, bab ini memuat tentang simpulan yang diambil dari hasil penelitian dan beberapa rekomendasi yang terkait dengan kepuasan dan preferensi penghuni dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan di kawasan Mangupura. 7.1 Simpulan Setiap kawasan perumahan menyediakan fasilitas umum sesuai dengan luasan. Type, serta kesesuaian dengan daerah sekitarnya. Penyediaan fasilitas umum juga tergantung dari developer yang mengembangkan kawasan perumahan tersebut. Dari penelitian yang dilakukan pada perumahan dikawasan mangupura ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan perhitungan pada bab sebelumnya, tiga fasilitas umum yang dominan mempengaruhi harga jual rumah pada kawasan perumahan adalah faktor fasilitas umum jalan, fasilitas umum pembuangan sampah, dan fasilitas umum jaringan listrik. Yang dimana ketiga fasilitas umum tersebut sangat berpengaruh terhadap minat konsumen dalam memiliki rumah di kawasan perumahan. Faktor fasilitas umum jalan ini memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu 4,158 atau 83,173%, fasilitas umum pembuangan sampah dengan rata-rata 4,151 atau 83,013%, dan yang
79
80
terakhir fasilitas umum jaringan listrik dengan rata-rata 4,085 atau 81,700. Pernyataan akan fasilitas umum jalan, pembuangan sampah dan jaringan listrik
yang
meruupakan
fasilitas
umum
yang
dominan
dalam
mempengaruhi harga jual rumah juga didapat dari analisa linier berganda yang dimana memiliki nilai Standardized coefficient Beta yang secara berturut-turut lebih besar dari fasilitas umum lainnya yaitu fasilitas umum jalan 0,345, fasilitas umum pembuangan sampah 0,261, dan fasilitas umum jaringan listrik 0,217. 2. Setiap faktor fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang sangat mempengaruhi nilai jual dari perumahan tersebut. Ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan seperti uji F, ditemukan bahwa pengaruh variable bebas terhadap tingkat kesesuaian ketersediaan fasilitas umum yang disediakan pengembang terhadap harga rumah di kawasan Mangupura secara bersama-sama memilki pengaruh yang sangat kuat dengan nilai Fhitung sebesar 61,092 > 2,072 Ftabel. Dari seluruh uji t yang dilakukan pada setiap variable didapat bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel, maka seluruh fasilitas umum yang disediakan pengembang sudah sesuai dengan harga yang ditawarkang pengembang. Hal ini juga diperkuat dari hasil frekuensi jawaban responden yang menyatakan kesesuaian ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual yang ditawarkan pengembang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam memiliki rumah pada kawasan perumahan. Dari penelitian yang dilakukan didapat hasil yang menunjukkan tingkat sangat sesuai memiliki nilai paling tinggi
81
yaitu 43,9%, diikuti oleh sesuai 34,1%, kurang sesuai 12,2%, cukup sesuai 9,8%, sedangkan tingkat sangat kurang sesuai tidak ada yang memilih. Maka dari itu hampir setengah dari warga perumahan yang menempati perumahan di kawasan Mangupura sangat puas akan ketersediaan fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang. 7.2 Saran Dari kesimpulan yang telah disampaikan diatas, penulis mempunyai bebrapa saran yang dimana dapat dijadikan bahan pertimbanga baik konsumen maupun pengembang yang akan mengembangkan perumahan adalah: 1. Pengembang sebaiknya memperhatikan ketersediaan fasilitas umum yang akan disediakan, dalam hal ini yang paling utama adalah fasilitas umum jalan, fasilitas umum pembuangan sampah, dan fasilitas umum jaringan listrik. 2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melanjutkan penelitian ini tentang seberapa jauh fasilitas umum yang akan disediakan pengembang dapat mempengaruhi harga jual perumahan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Pendidikan Penilaian Properti.Bank BNI 46. Anonim.2010. Data Jumlah Penduduk Bali. Badan Pusat Stastistik Bali. Anonim.2011. Undang-undang no 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Rakyat. Anonim. Standar Nasional Indonesia 03-1733-2009 Budihardjo, E. 1987. Percikan Masalah Arsitektur, Perumahan, Perkotaan. Semarang: Gajah Mada University Press. Budihardjo, E. 1983. Menuju Arsitektur Indonesia. Bandung: Alumni. Cakrawerthi, N.K. 2011. Kepuasan Dan Preferensi Penghuni Dalam Memiliki Rumah Pada Pengembangan Perumahan Di Kecamatan Denpasar Barat.Tesis. Denpasar: Universitas Udayana. Ching, F.D.K. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:Erlangga Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: Indeks. Kuswartojo, T. Dkk. 2005. Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia. Bandung: ITB. Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: C.V Andi Offset Rahman, A. 2010. Tesis Pertumbuhan Semarang:Universitas Diponegoro
Perumahan
di
Kota
Jambi.
Sastra.M, S dan Marlina, E. 2006. Perencanaan Dan Manajemen Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: C.V Andi Offset Sudantra, IK. 2000, Pengaturan Penduduk Pendatang Dalam Awig-Awig Desa Pekraman. Fakultas Hukum Universitas Udayana. Sugiyono. 2006a. Statistika Untuk Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006b. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta
83
Tarigan, T. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sumber Internet: Kurniawan, I. 2013. Mengapa Harga Properti RI Terus Meroket. Jakarta. http://m.news.viva.co.id/news/read/396247-mengapa-harga-properti-ri-terus meroket Simanungkalit, P. 2009. Property Investment Strategy In The Global Financial Crisis. Jakarta. www.docstoc.com/docs/87256223/”PROPERTY-INVESTMENTSTRATEGY-IN-THE-GLOBAL-FINANCIAL-CRISIS”-DR-Ir-PanangianSimanungkalit-M-Sc-RIM-Prepered-for
84
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS UDAYANA MANAJEMEN KONSTRUKSI Pengantar Kuesioner Studi Penelusuran Ketersediaan TerhadapHarga Jual Perumahan di Kawasan Mangupura
Fasilitas
Umum
Om Swastyastu, Dengan rangka studi penelusuran Ketersediaan Fasilitas Umum TerhadapHarga Jual Perumahan di Kawasan Mangupura diperlukan suatu pendapat dan masukan oleh pemilik rumah, melalui penentuan responden yang akan mengisi kuesioner yang telah tersedia. Pada dasarnya angket terdiri dari bagian-bagian yang besifat umum dan khusus dan selain itu, dilakukan pula wawancara dengan responden yang bersifat khusus untuk mendapatkan data yang terkait dengan wawasan yang lebih luas dan holistik dalam ketersediaan fasilitas umum yang diberikan pada perumahan yang ditempati. Studi ini sangat bermanfaat bagi kami dan hanya untuk kepentingan penyususnan Tesis Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana, semua jawaban responden yang telah diberikan merupakan rahasia Bapak/Ibu yang harus kami jaga. Oleh karena itu pengisisan kuesioner diharapkan sesuai dengan apa adanya, dan atas waktu yang telah diluangkan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Om, Santi, Santi, Santi, Om
Denpasar, Januari 2014
I Gd Raka Natha Bayuprima
85
DAFTAR PERTANYAAN (KUISIONER) Ketersediaan Fasilitas Umum Terhadap Harga Jual Perumahan di Kawasan Mangupura
Petunjuk Umum Pengisian Lembar Pertanyaan 1. Daftar pertanyaan ini sebaiknya diisi oleh kepala keluarga atau anggota keluarga lainya yang sudah dewasa yang tinggal di rumah tersebut. 2. Isikan titik-titik sesuai dengan pertanyaan pada bagian yang kosong. 3. Pilih salah satu jawaban untuk pertanyaan yang berupa pilihan dengan memberikan tanda (O). 4. Lakukan pengisian kuisioner sesuai dengan kenyataan yang ada. 5. Apabila ada pertanyaan yang belum dimengerti, dapat dipertanyakan pada petugas survei Data Responden : Nama
: .............................................................................................
Alamat
: ..............................................................................................
.............................................................................................. Jenis Kelamin
: L/P
Usia
:.............Tahun
Type Rumah
: ..............................................................................................
Harga Rumah
: ..............................................................................................
Jenis Pembayaran
: Tunai/Kredit
Lama Kredit
: .........Tahun
86
Lampiran 2 Data Umum Konsumen 1. Pekerjaan saudara (pembeli/penanggung KPR) ? a. Tidak Bekerja b. PNS c. Pegawai Swasta d. Pengusaha e. Profesi f. Lainnya......................................................... 2. Pendidikan terakhir saudara ? a. Tidak Sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Sarjana f. Pasca Sarjana 3. Alamat asal saudara ? a. Kota Denpasar b. Kabupaten lain c. Provinsi lain d. Negara lain 4. Penghasilan saudara setiap bulan (pembeli/penanggung KPR) ? a. ≤ Rp. 1.200.000,b. Rp. 1.200.000,- - Rp. 3.000.000,c. ≥ Rp. 3.000.000,5. Berapakah jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah ini ? a. 1 - 3 orang b. 4 - 5 orang c. Lebih dari 6 orang
87
Lampiran 3 Variabel Bebas A. fasilitas umum jalan Jawaban No
Pertanyaan SKS
1 2
3
KS
CS
S
SS
S
SS
Apakah lebar jalan sudah sesuai dengan keinginan saudara ? Apakah kualitas jalan sudah sesuai standar jalan perumahan kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum jalan yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
B. fasilitas umum air minum No
1
2
3
Jawaban
Pertanyaan Apakah penyediaan penyediaan air minum sudah memenuhi kebutuhan saudara ? Apakah penyediaan kualitas air minum yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum air minum yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
88
C. fasilitas umum air limbah No
1
2
3
Jawaban
Pertanyaan Apakah penyediaan pengelolaan/ penanganan air limbah sudah baik ? Apakah penyediaan pengelolaan/ penanganan air limbah yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum pengelolaan air limbah yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
S
SS
S
SS
D. Fasilitas umum pembuangan air hujan No
1
2
3
Jawaban
Pertanyaan Apakah penyediaan pembuangan/penanganan air hujan sudah baik ? Apakah penyediaan pengelolaan/ penanganan air hujan yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum pembuangan air hujan yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
89
E. Fasilitas Umum pembuangan sampah No
1
2
3
Jawaban
Pertanyaan Apakah penyediaan pembuangan/penanganan sampah sudah baik ? Apakah penyediaan pengelolaan/ penanganan sampah yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum pembuangan sampah yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
S
SS
S
SS
F. Fasilitas Umum jaringan listrik No
1 2
3
Jawaban
Pertanyaan Apakah penyediaan jaringan listrik sudah baik ? Apakah penyediaan jaringan listrik yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum jaringan listrik yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
90
G. Fasilitas Umum jaringan telepon No
1 2
3
Jawaban
Pertanyaa Apakah penyediaan jaringan telepon sudah baik ? Apakah penyediaan jaringan telepon yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum jaringan telepon yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
S
SS
S
SS
H. Fasilitas Umum angkutan umum No
1
2
3
Jawaban
Pertanyaa Apakah penyediaan angkutan umum sudah baik ? Apakah penyediaan fasilitas umum angkutan umum yang diberikan sudah sesuai kebutuhan saudara? Apakah penyediaan fasilitas umum angkutan umum yang sesuai dengan peraturan, penting menurut saudara ?
SKS
KS
CS
91
Variabel Terikat 1. Apakah ketersediaan fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang secara keseluruhan terhadap harga yang ditawarkan sudah sesuai ? a. Sangat belum sesuai b. Belum sesuai c. Cukup sesuai d. Sesuai e. Sangat sesuai Denpasar,.................................. Konsumen/responden
(_______________________)
92
Uji Validitas Correlations X1.1 X1.1
Pearson Correlation
X1.2 1
Sig. (2-tailed) N X1.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .834
**
X1.3
.834
**
X1
.795
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.868
30
30
30
**
1
30 .926
**
.000 30 .955
**
.946
**
.000 30
30
**
1
.946
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.868
.955
.000
30 .000
**
.000
.000 .795
.926
30
93
Uji Validitas Correlations X2.1 X2.1
Pearson Correlation
X2.2 1
Sig. (2-tailed) N X2.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .784
**
X2.3
.784
**
X2
.918
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.841
30
30
30
**
1
30 .948
**
.000 30 .925
**
.970
**
.000 30
30
**
1
.970
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.841
.925
.000
30 .000
**
.000
.000 .918
.948
30
94
Uji Validitas Correlations X3.1 X3.1
Pearson Correlation
X3.2 1
Sig. (2-tailed) N X3.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .913
**
X3.3
.913
**
X3
.760
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.859
30
30
30
**
1
30 .930
**
.000 30 .975
**
.933
**
.000 30
30
**
1
.933
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.859
.975
.000
30 .000
**
.000
.000 .760
.930
30
95
Uji Validitas Correlations X4.1 X4.1
Pearson Correlation
X4.2 1
Sig. (2-tailed) N X4.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X4.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .869
**
X4.3
.869
**
X4
.844
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.790
30
30
30
**
1
30 .961
**
.000 30 .940
**
.928
**
.000 30
30
**
1
.928
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.790
.940
.000
30 .000
**
.000
.000 .844
.961
30
96
Uji Validitas Correlations X5.1 X5.1
Pearson Correlation
X5.2 1
Sig. (2-tailed) N X5.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X5.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .850
**
X5.3
.850
**
X5
.791
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.806
30
30
30
**
1
30 .944
**
.000 30 .949
**
.916
**
.000 30
30
**
1
.916
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.806
.949
.000
30 .000
**
.000
.000 .791
.944
30
97
Uji Validitas Correlations X6.1 X6.1
Pearson Correlation
X6.2 1
Sig. (2-tailed) N X6.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X6.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .737
**
X6.3
.737
**
X6
.802
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.903
30
30
30
**
1
30 .888
**
.000 30 .951
**
.966
**
.000 30
30
**
1
.966
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.903
.951
.000
30 .000
**
.000
.000 .802
.888
30
98
Uji Validitas Correlations X7.1 X7.1
Pearson Correlation
X7.2 1
Sig. (2-tailed) N X7.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X7.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .946
**
X7.3
.946
**
X7
.831
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.801
30
30
30
**
1
30 .975
**
.000 30 .962
**
.919
**
.000 30
30
**
1
.919
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.801
.962
.000
30 .000
**
.000
.000 .831
.975
30
99
Uji Validitas Correlations X8.1 X8.1
Pearson Correlation
X8.2 1
Sig. (2-tailed) N X8.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X8.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .882
**
X8.3
.882
**
X8
.827
**
.000
.000
30
30
30
1
**
.834
30
30
30
**
1
30 .962
**
.000 30 .949
**
.932
**
.000 30
30
**
1
.932
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
**
.834
.949
.000
30 .000
**
.000
.000 .827
.962
30
100
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.936
3
Item Statistics Mean X1.1 X1.2 X1.3
Std. Deviation
4.1667 4.1667 4.3000
N
.91287 .91287 1.02217
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X1.1 X1.2 X1.3
Scale Variance if Item Deleted
8.4667 8.4667 8.3333
Corrected ItemTotal Correlation
3.499 3.361 3.057
.841 .900 .868
Scale Statistics Mean 12.6333
Variance 7.206
Std. Deviation 2.68435
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .926 .882 .910
101
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.943
3
Item Statistics Mean X2.1 X2.2 X2.3
Std. Deviation
4.1667 4.1333 4.1333
N
.98553 1.04166 1.04166
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X2.1 X2.2 X2.3
Scale Variance if Item Deleted
8.2667 8.3000 8.3000
Corrected ItemTotal Correlation
3.995 3.941 3.666
.887 .830 .930
Scale Statistics Mean 12.4333
Variance 8.461
Std. Deviation 2.90877
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .914 .957 .878
102
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.935
3
Item Statistics Mean X3.1 X3.2 X3.3
Std. Deviation
4.1333 4.0667 4.1667
N
.89955 1.08066 1.17688
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X3.1 X3.2 X3.3
Scale Variance if Item Deleted
8.2333 8.3000 8.2000
Corrected ItemTotal Correlation
4.737 3.803 3.752
.864 .939 .832
Scale Statistics Mean 12.3667
Variance 8.930
Std. Deviation 2.98829
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .922 .846 .946
103
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.937
3
Item Statistics Mean X4.1 X4.2 X4.3
Std. Deviation
4.1667 4.1667 3.9333
N
1.05318 .98553 .94443
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X4.1 X4.2 X4.3
Scale Variance if Item Deleted
8.1000 8.1000 8.3333
Corrected ItemTotal Correlation
3.334 3.679 3.885
.905 .866 .846
Scale Statistics Mean 12.2667
Variance 7.926
Std. Deviation 2.81539
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .882 .912 .929
104
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.928
3
Item Statistics Mean X5.1 X5.2 X5.3
Std. Deviation
4.2000 4.1667 4.2667
N
1.12648 1.11675 .94443
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X5.1 X5.2 X5.3
Scale Variance if Item Deleted
8.4333 8.4667 8.3667
Corrected ItemTotal Correlation
3.840 3.844 4.654
.865 .877 .830
Scale Statistics Mean 12.6333
Variance 8.930
Std. Deviation 2.98829
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .886 .876 .919
105
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.924
3
Item Statistics Mean X6.1 X6.2 X6.3
Std. Deviation
4.0667 4.1667 4.1667
N
.78492 1.05318 .91287
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X6.1 X6.2 X6.3
Scale Variance if Item Deleted
8.3333 8.2333 8.2333
Corrected ItemTotal Correlation
3.678 2.599 2.944
.786 .870 .921
Scale Statistics Mean 12.4000
Variance 6.662
Std. Deviation 2.58110
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .944 .885 .828
106
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.947
3
Item Statistics Mean X7.1 X7.2 X7.3
Std. Deviation
4.1000 4.1000 3.9667
N
1.12495 .99481 .99943
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X7.1 X7.2 X7.3
Scale Variance if Item Deleted
8.0667 8.0667 8.2000
Corrected ItemTotal Correlation
3.582 4.133 4.372
.936 .917 .828
Scale Statistics Mean 12.1667
Variance 8.833
Std. Deviation 2.97209
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .890 .904 .968
107
Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30 a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.932
3
Item Statistics Mean X8.1 X8.2 X8.3
Std. Deviation
4.1333 4.1333 4.1333
N
1.04166 .73030 .81931
30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X8.1 X8.2 X8.3
Scale Variance if Item Deleted
8.2667 8.2667 8.2667
Corrected ItemTotal Correlation
2.202 3.168 2.961
.891 .900 .854
Scale Statistics Mean 12.4000
Variance 6.041
Std. Deviation 2.45792
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .906 .891 .907
108
Deskripsi Data Penelitian Statistics X1.1 N
Valid Missing
Mean Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
X1.2
X1.3
X2.1
X2.2
X2.3
X3.1
82
82
82
82
82
82
82
0 4.1707 5.00 .96615 2.00 5.00 342.00
0 4.0976 5.00 .96366 2.00 5.00 336.00
0 4.1951 5.00 1.04750 2.00 5.00 344.00
0 4.1220 5.00 1.02307 2.00 5.00 338.00
0 4.0976 5.00 .98895 2.00 5.00 336.00
0 4.0488 a 4.00 .99260 2.00 5.00 332.00
0 4.0854 a 4.00 .93229 2.00 5.00 335.00
X4.3
X5.1
X5.2
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics X3.2 N
Valid Missing
Mean Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
X3.3
X4.1
X4.2
82
82
82
82
82
82
82
0 4.0732 5.00 1.05152 2.00 5.00 334.00
0 4.1707 5.00 1.15261 2.00 5.00 342.00
0 4.1220 5.00 .99864 2.00 5.00 338.00
0 4.0610 5.00 .99812 2.00 5.00 333.00
0 3.9634 4.00 .99932 2.00 5.00 325.00
0 4.1098 5.00 1.06581 2.00 5.00 337.00
0 4.1220 5.00 1.04693 2.00 5.00 338.00
X6.3
X7.1
Statistics X5.3 N
Valid Missing
Mean Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
X6.1
X6.2
X7.2
X7.3
82
82
82
82
82
82
82
0 4.2195 5.00 .98161 2.00 5.00 346.00
0 4.0244 4.00 .81613 2.00 5.00 330.00
0 4.0854 5.00 1.00862 2.00 5.00 335.00
0 4.1463 5.00 .95739 2.00 5.00 340.00
0 4.1098 5.00 1.04239 2.00 5.00 337.00
0 4.0610 5.00 .98567 2.00 5.00 333.00
0 3.9756 4.00 .91592 2.00 5.00 326.00
109
Statistics X8.1 N
Valid Missing
Mean Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
X8.2
X8.3
82
82
0 4.1098 5.00 .99388 2.00 5.00 337.00
0 4.0488 4.00 .76823 2.00 5.00 332.00
82
Y 82
0 0 3.9756 4.0976 4.00 5.00 .81613 1.01361 2.00 2.00 5.00 5.00 326.00 336.00
Frekuensi Jawaban Responden X1.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
7
8.5
8.5
8.5
3.00
11
13.4
13.4
22.0
4.00
25
30.5
30.5
52.4
5.00
39
47.6
47.6
100.0
Total
82
100.0
100.0
X1.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
8
9.8
9.8
9.8
3.00
10
12.2
12.2
22.0
4.00
30
36.6
36.6
58.5
5.00
34
41.5
41.5
100.0
Total
82
100.0
100.0
X1.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
10
12.2
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
20
24.4
24.4
46.3
5.00
44
53.7
53.7
100.0
Total
82
100.0
100.0
110
X2.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
10
12.2
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
26
31.7
31.7
53.7
5.00
38
46.3
46.3
100.0
Total
82
100.0
100.0
X2.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
9
11.0
11.0
11.0
3.00
9
11.0
11.0
22.0
4.00
29
35.4
35.4
57.3
5.00
35
42.7
42.7
100.0
Total
82
100.0
100.0
X2.3 Frequency Valid
2.00
Percent
10
12.2
Valid Percent
Cumulative Percent
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
32
39.0
39.0
61.0
5.00
32
39.0
39.0
100.0
Total
82
100.0
100.0
X3.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
7
8.5
8.5
8.5
3.00
11
13.4
13.4
22.0
4.00
32
39.0
39.0
61.0
5.00
32
39.0
39.0
100.0
Total
82
100.0
100.0
X3.2 Frequency Valid
2.00
Percent
12
14.6
Valid Percent
Cumulative Percent
14.6
14.6
3.00
6
7.3
7.3
22.0
4.00
28
34.1
34.1
56.1
5.00
36
43.9
43.9
100.0
Total
82
100.0
100.0
111
X3.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
15
18.3
18.3
18.3
3.00
3
3.7
3.7
22.0
4.00
17
20.7
20.7
42.7
5.00
47
57.3
57.3
100.0
Total
82
100.0
100.0
X4.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
9
11.0
11.0
11.0
3.00
9
11.0
11.0
22.0
4.00
27
32.9
32.9
54.9
5.00
37
45.1
45.1
100.0
Total
82
100.0
100.0
X4.2 Frequency Valid
2.00
Percent
10
12.2
Valid Percent
Cumulative Percent
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
31
37.8
37.8
59.8
5.00
33
40.2
40.2
100.0
Total
82
100.0
100.0
X4.3 Frequency Valid
2.00
Percent
12
14.6
Valid Percent
Cumulative Percent
14.6
14.6
3.00
6
7.3
7.3
22.0
4.00
37
45.1
45.1
67.1
5.00
27
32.9
32.9
100.0
Total
82
100.0
100.0
X5.1 Frequency Valid
2.00
Percent
12
14.6
Valid Percent
Cumulative Percent
14.6
14.6
3.00
6
7.3
7.3
22.0
4.00
25
30.5
30.5
52.4
5.00
39
47.6
47.6
100.0
Total
82
100.0
100.0
112
X5.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
11
13.4
13.4
13.4
3.00
7
8.5
8.5
22.0
4.00
25
30.5
30.5
52.4
5.00
39
47.6
47.6
100.0
Total
82
100.0
100.0
X5.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
7
8.5
8.5
8.5
3.00
11
13.4
13.4
22.0
4.00
21
25.6
25.6
47.6
5.00
43
52.4
52.4
100.0
Total
82
100.0
100.0
X6.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
4
4.9
4.9
4.9
3.00
14
17.1
17.1
22.0
4.00
40
48.8
48.8
70.7
5.00
24
29.3
29.3
100.0
Total
82
100.0
100.0
X6.2 Frequency Valid
2.00
Percent
10
12.2
Valid Percent
Cumulative Percent
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
29
35.4
35.4
57.3
5.00
35
42.7
42.7
100.0
Total
82
100.0
100.0
X6.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
7
8.5
8.5
8.5
3.00
11
13.4
13.4
22.0
4.00
27
32.9
32.9
54.9
5.00
37
45.1
45.1
100.0
Total
82
100.0
100.0
113
X7.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
11
13.4
13.4
13.4
3.00
7
8.5
8.5
22.0
4.00
26
31.7
31.7
53.7
5.00
38
46.3
46.3
100.0
Total
82
100.0
100.0
X7.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
9
11.0
11.0
11.0
3.00
10
12.2
12.2
23.2
4.00
30
36.6
36.6
59.8
5.00
33
40.2
40.2
100.0
Total
82
100.0
100.0
X7.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
8
9.8
9.8
9.8
3.00
11
13.4
13.4
23.2
4.00
38
46.3
46.3
69.5
5.00
25
30.5
30.5
100.0
Total
82
100.0
100.0
X8.1 Frequency Valid
2.00
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
11.0
11.0
11.0
3.00
9
11.0
11.0
22.0
4.00
28
34.1
34.1
56.1
5.00
36
43.9
43.9
100.0
Total
82
100.0
100.0
X8.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
2
2.4
2.4
2.4
3.00
16
19.5
19.5
22.0
4.00
40
48.8
48.8
70.7
5.00
24
29.3
29.3
100.0
Total
82
100.0
100.0
114
X8.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
5
6.1
6.1
6.1
3.00
13
15.9
15.9
22.0
4.00
43
52.4
52.4
74.4
5.00
21
25.6
25.6
100.0
Total
82
100.0
100.0
Y Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
10
12.2
12.2
12.2
3.00
8
9.8
9.8
22.0
4.00
28
34.1
34.1
56.1
5.00
36
43.9
43.9
100.0
Total
82
100.0
100.0
115
Uji Multikolinearitas Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Angkutan Umum, Air Hujan, Jaringan Listrik, Air Limbah, Air Minum, Jaringan Telepon, a Pembuangan Sampah, Jalan
Method
. Enter
a. All requested variables entered.
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Jalan
.288
3.467
Air Minum
.374
2.671
Air Limbah
.348
2.872
Air Hujan
.433
2.308
Pembuangan Sampah
.320
3.121
Jaringan Listrik
.448
2.234
Jaringan Telepon
.295
3.388
Angkutan Umum
.483
2.071
a. Dependent Variable: Harga
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Model
Conditi Dime Eigenv on (Consta nsion alue Index nt) Jalan
1
1
8.755
Jaring Air Pembuan an Angkut Minu Air Air gan Jaringa Telep an m Limbah Hujan Sampah n Listrik on Umum
1.000
0.001
0.000 0.000
0.000
0.000
0.000
0.000 0.000
0.000
2
.056 12.514
0.711
0.014 0.016
0.028
0.008
0.015
0.004 0.027
0.023
3
.037 15.310
0.001
0.000 0.082
0.125
0.287
0.001
0.238 0.009
0.155
4
.032 16.609
0.014
0.014 0.075
0.054
0.537
0.098
0.184 0.054
0.015
5
.030 17.040
0.232
0.036 0.092
0.070
0.011
0.030
0.176 0.098
0.382
6
.027 17.869
0.031
0.001 0.580
0.011
0.123
0.075
0.073 0.013
0.277
7
.025 18.803
0.000
0.136 0.009
0.389
0.008
0.096
0.204 0.202
0.094
8
.021 20.389
0.008
0.240 0.112
0.228
0.026
0.551
0.112 0.006
0.004
9
.017 22.880
0.002
0.559 0.033
0.095
0.000
0.133
0.008 0.592
0.049
a. Dependent Variable: Harga
116
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a,,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
82 .0000000 .36043802 .127 .127 -.050 1.146 .145
117
Uji Heterokedastisitas Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Angkutan Umum, Air Hujan, Jaringan Listrik, Air Limbah, Air Minum, Jaringan Telepon, a Pembuangan Sampah, Jalan
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.476
.095
Jalan
.006
.015
Air Minum
-.005
Air Limbah Air Hujan
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
5.015
.000
.083
.400
.691
.013
-.064
-.353
.725
-.006
.013
-.084
-.446
.657
-.001
.012
-.021
-.123
.902
Pembuangan Sampah
-.016
.014
-.215
-1.097
.276
Jaringan Listrik
-.010
.012
-.147
-.883
.380
Jaringan Telepon
.023
.015
.325
1.592
.116
Angkutan Umum
-.009
.011
-.127
-.796
.429
a. Dependent Variable: Absolut Residual
118
Regresi Linear Berganda Variables Entered/Removed Model 1
Variables Removed
Variables Entered
Method
Angkutan Umum, Air Hujan, Jaringan Listrik, Air Limbah, Air Minum, Jaringan Telepon, a Pembuangan Sampah, Jalan
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
Adjusted R Square
R Square .933
a
.870
Std. Error of the Estimate
.856
.37967
a. Predictors: (Constant), Angkutan Umum, Air Hujan, Jaringan Listrik, Air Limbah, Air Minum, Jaringan Telepon, Pembuangan Sampah, Jalan
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regression
70.453
8
8.807
Residual
10.523
73
.144
Total
80.976
81
F
Sig.
61.092
.000
a
a. Predictors: (Constant), Angkutan Umum, Air Hujan, Jaringan Listrik, Air Limbah, Air Minum, Jaringan Telepon, Pembuangan Sampah, Jalan b. Dependent Variable: Harga
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-.597
.180
Jalan
.123
.028
Air Minum
.020
.024
Air Limbah
-.011
Air Hujan
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-3.312
.001
.345
4.395
.000
.055
.805
.424
.026
-.031
-.436
.664
.011
.023
.031
.489
.626
Pembuangan Sampah
.094
.027
.261
3.496
.001
Jaringan Listrik
.077
.022
.217
3.440
.001
Jaringan Telepon
.044
.028
.123
1.579
.119
Angkutan Umum
.027
.022
.076
1.256
.213
a. Dependent Variable: Harga
119
Statistik Deskriptif Data Uji Descriptive Statistics N Jalan Air Minum Air Limbah Air Hujan Pembuangan Sampah Jaringan Listrik Jaringan Telepon Angkutan Umum Harga Valid N (listwise)
Minimum 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 1.00
Maximum 12.08 11.99 11.67 12.01 11.74 12.78 12.20 13.60 3.96
Mean 9.5183 9.2593 9.0906 9.1541 9.2677 9.7890 9.2729 10.2107 3.0688
Std. Deviation 2.79543 2.83328 2.79201 2.80211 2.77724 2.80399 2.81449 2.81132 .99985