PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI DENDA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA PADANG Gema Yudistira1, Yunilma2, Yeasy Darmayanti2 1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta 2 Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] [email protected] [email protected] Abstract This study aimed to examine the effect of awarenesstax payers, quality of service, and sanction againts anindividual tax payers of compliance. The type of data in this study is primary data taken from the results of the questionnaire. Sample is taken using a convenience sampling method. The sample amounted 94 respondents from individual tax payers who have a casual employees in the city of Padang. The method of analysis in this study using multiple regression. The result of this study indicate that awareness of tax payers and quality of service have no effect toward tax compliance. While the sanction effect toward tax compliance. Keywords: compliance, awareness, quality of service, and sanction
baik bagi negara maju maupun di negara
PENDAHULUAN Di Indonesia, pemerintah dalam menjalankan
dan
patuh maka akan menimbulkan keinginan
pembangunan negara membutuhkan dana
untuk melakukan tindakan penghindaran,
yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat
pengelakan, penyelundupan dan pelalaian
diambil
pajak.
dari
pemerintahan
berkembang. Karena jika wajib pajak tidak
berupa
sumber-sumber
Sehingga
atas
tindakan
dan
oleh
penerimaan pajak untuk negara akan
guna
berkurang. Peran serta masyarakat dalam
Pembangunan
hal ini wajib pajak dalam memenuhi
nasional adalah kegiatan yang berlangsung
kewajiban pembayaran pajak berdasarkan
terus menerus dan berkesinambungan yang
ketentuan perpajakan sangat diharapkan.
bertujuan
Sehingga kepatuhan wajib pajak dalam
masyarakat pembangunan
yang
dibayarkan
kepada
negara
nasional.
untuk
meningkatkan
pajak
akan
akhirnya
kekayaan alam yang ada di suatu negara iuran
tersebut
pada
menyebabkan
kesejahteraan rakyat baik materil maupun
membayar
merupakan
posisi
spirituil (Anggraeni, 2011).
strategis dalam peningkatan penerimaan
Masalah kepatuhan wajib pajak
pajak. Kepatuhan wajib pajak dapat diukur
adalah masalah penting di seluruh dunia,
dari pemahaman terhadap semua ketentuan 1
peraturan perpajakan,
perundang-undangan mengisi
dalam
menunjang
dengan
pembangunan negara. Dengan menyadari
lengkap dan jelas, menghitung jumlah
hal ini, wajib pajak mau membayar pajak
pajak
karena
yang
terutang
formulir
partisipasi
dengan
benar,
merasa
tidak
dirugikan
dari
membayar dan melaporkan pajak yang
pemungutan pajak yang dilakukan. Kedua,
terutang tepat pada waktunya (Anna,
kesadaran bahwa penundaan pembayaran
2012).
pajak dan pengurangan beban pajak sangat Tingkat
kepatuhan
masyarakat
merugikan negara. Wajib pajak mau
dalam membayar pajak masih sangat
membayar pajak karena memahami bahwa
rendah. Hal ini dibuktikan dari realisasi
penundaan
Surat
yang
pengurangan beban pajak berdampak pada
diserahkan wajib pajak orang pribadi ke
kurangnya sumber daya finansial yang
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
dapat
Kota Padang dari 210.552 wajib pajak
pembangunan negara. Ketiga, kesadaran
orang pribadi yang terdaftar, pada tahun
bahwa pajak ditetapkan dengan Undang-
2012 hanya 119.475 yang menyerahkan
Undang dan dapat dipaksakan. Wajib
SPT-nya. Artinya hanya 56,74% wajib
pajak akan membayar karena pembayaran
pajak yang patuh membayar pajak pada
pajak disadari memiliki landasan hukum
tahun 2012. Untuk tahun 2013 jumlah
yang kuat dan merupakan kewajiban
wajib pajak orang pribadi yang tercatat
mutlak setiap warga negara.
Pemberitahuan
(SPT)
pembayaran
mengakibatkan
menyerahkan SPT-nya sebanyak 137.098
Kepatuhan
wajib
dan
terhambatnya
pajak
dapat
orang dan dikalkulasikan 65,11% dari total
ditingkatkan
wajib pajak yang terdaftar. Artinya ada
pelayanan yang baik dan berkualitas
terjadi peningkatan kepatuhan wajib pajak
kepada wajib pajak. Pelayanan yang
dalam hal menjalankan kepatuhan wajib
berkualitas
pajak, tetapi belum keseluruhan dari wajib
memberikan informasi yang akurat tentang
pajak yang terdaftar untuk melaksanakan
hal-hal yang berkaitan dengan pajak dan
kewajibannya
tata
dalam
meningkatkan
kepatuhan membayar pajak.
cara
dengan
pajak
adalah
memberikan
pelayanan
perhitungannya
serta
yang
tidak
melakukan penggelapan pajak ataupun
Irianto (2005) dalam Astari (2013)
tindakan lain yang tidak sesuai dengan
menyatakan beberapa bentuk kesadaran
peraturan
membayar pajak yang mendorong wajib
Prosedur (SOP) yang berlaku (Benjamin,
pajak untuk membayar pajak. Pertama,
2013).
kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk 2
dan
Standar
Operasional
Agar
memiliki
fiskus dan kesadaran perpajakan terhadap
kesadaran terhadap kepatuhan perpajakan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
maka diberikan sanksi perpajakan apabila
Kota
wajib pajak tidak menjalani kewajibannya.
menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas
Sehingga
terhadap
yang digunakan berpengaruh secara positif
perpajakan dapat meningkatkan tingkat
dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan
kepatuhan pajak bagi wajib pajak. Denda
wajib
yang dijatuhkan terhadap wajib pajak
Semarang.
terjadi
wajib
adanya
karena
pajak
sanksi
terdapat
Semarang.
pajak
orang
Hasil
penelitian
pribadi
di
Kota
pelanggaran
Penelitian lain yang dilakukan oleh
terhadap peraturan perundang-undangan
Fitria (2010) yaitu melakukan penelitian
perpajakan
mengenai
dimana
semakin
besar
pengaruh
kesalahan yang dilakukan seorang wajib
perpajakan,
pajak, maka sanksi yang diberikan juga
pemeriksaan
dan
akan semakin berat.
kepatuhan
wajib
Beberapa
penelitian
mengenai
pengetahuan
kualitas
menyampaikan
pelayanan,
kesadaran
terhadap
pajak
dalam
Surat
Pemberitahuan
kepatuhan wajib pajak telah dilakukan
(SPT). Hasil penelitian ini menunjukan
oleh
bahwa variabel pengetahuan perpajakan,
peneliti-peneliti
sebelumnya.
Suyatmin (2004) melalukan penelitian
kualitas
mengenai pengaruh sikap wajib pajak
kesadaran mempunyai pengaruh terhadap
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
kepatuhan
pembayaran pajak bumi dan bangunan di
menyampaikan
Kota
(SPT).
Surakarta.
diperoleh
Dari
bahwa
penelitian
sikap
wajib
ini
pelayanan,
pemeriksaan
wajib
pajak
Surat
dan
dalam
Pemberitahuan
pajak
Arum (2012) melakukan penelitian
terhadap prioritas pembangunan daerah,
mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak,
sikap wajib pajak terhadap sanksi denda
pelayanan fiskus dan sanksi pajak terhadap
pajak bumi dan bangunan, sikap wajib
kepatuhan
pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap
pengujian diperoleh kesimpulan bahwa
wajib pajak terhadap kesadaran bernegara
kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus,
terbukti berpengaruh secara signifikan
dan sanksi pajak memiliki pengaruh yang
terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan
positif dan signifikan terhadap kepatuhan
bangunan di Kota Surakarta.
wajib pajak orang pribadi yang melakukan
Jatmiko (2006) meneliti mengenai pengaruh pelaksanaan
sikap
wajib
sanksi
pajak
denda,
wajib.
Berdasarkan
hasil
kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di
pada
wilayah KPP Pratama Cilacap.
pelayanan 3
Aryobimo
(2012)
melakukan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
penelitian mengenai pengaruh persepsi
pada
wajib pajak tentang kualitas pelayanan
membuktikan
fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak
pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas
dengan kondisi keuangan wajib pajak dan
pelayanan,
preferensi
terhadap kepatuhan wajib pajak.
risiko
dengan
variabel
penelitian
ini
secara
adalah empiris
pengaruh
untuk adanya
sanksi
denda
moderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi
kualitas
wajib
pelayanan
pajak fiskus,
tentang
LANDASAN
kondisi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
keuangan wajib pajak dan preferensi risiko
TEORI
DAN
Pengertian Pajak
berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Menurut UU No.28 Tahun 2007
wajib pajak.
tentang KUP, yang dimaksud dengan melakukan
“pajak adalah kontribusi wajib kepada
penelitian yang serupa dengan penelitian
negara yang terutang oleh orang pribadi
Jatmiko (2006), akan tetapi Rajif (2012)
atau
menjadikan
berdasarkan
Rajif
(2012)
juga
pemahaman,
kualitas
badan
yang
bersifat
memaksa
Undang-Undang,
pelayanan dan ketegasan sanksi perpajakan
tidak
sebagai variabel bebas pada penelitiannya
langsung dan digunakan untuk keperluan
yang
negara
mempengaruhi
kepatuhan
pajak
pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM)
mendapatkan
dengan
imbalan
bagi
secara
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
di daerah Cirebon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengusaha UKM di
Wajib Pajak
daerah Cirebon memiliki pemahaman yang
Somang
(2006)
mendefinisikan
cukup tentang pajak khususnya peraturan
wajib pajak adalah orang pribadi atau
pajak dalam hal fungsi pajak, objek pajak,
badan yang telah memenuhi kewajiban
sanksi
subjektif dan objektif meliputi pembayaran
dalam
perpajakan
dan
lain
sebagainya.
pajak, pemotongan pajak dan pemungutan
Berdasarkan permasalahan
uraian
yang dapat
diatas,
pajak yang mempunyai hak dan kewajiban
dirumuskan
pajak
dalam penelitian ini sebagai berikut:
pengaruh
sanksi
ketentuan
peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Apakahkesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan,
sesuai
Setiap wajib pajak yang telah
denda
memenuhi
persyaratan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
objektif
pajak?
perundang-undangan 4
sesuai
subjektif
dengan
dan
peraturan
perpajakan
wajib
pajak mendaftarkan diri pada kantor
kekuatan hukum tetap dalam jangka
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
waktu 5 (lima) tahun terakhir.
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan
wajib
pajak
dan
Kesadaran Wajib Pajak
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib
Penilaian positif masyarakat wajib
Pajak (NPWP).
pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh
menggerakkan
Bahasa
untuk membayar pajak. Suyatmin (2004)
Indonesia, kepatuhan berarti tunduk atau
menyatakan kesadaran adalah keadaan
patuh pada ajaran atau aturan (Laksono,
seseorang
mengetahui
2011). Sedangkan menurut Direktorat
sedangkan
perpajakan
Jenderal Pajak yang dimaksud wajib pajak
pajak. Sehingga kesadaran perpajakan
patuh adalah (Peraturan Menteri Keuangan
adalah keadaan mengetahui atau mengerti
Nomor 192/PMK.03/2007, Tanggal 28
perihal pajak.Kesadaran tersebut muncul
Desember 2007):
dikarenakan adanya motivasi yang tinggi
1.
Tepat waktu dalam menyampaikan
terhadap kepatuhan wajib pajak, apabila
Surat Pemberitahuan
motivasi
Tidak mempunyai tunggakan pajak
kepatuhan wajib pajakpun tinggi.
2.
Kamus
akan
masyarakat untuk mematuhi kewajibannya
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
pemerintah
Umum
wajib
atau
mengerti,
adalah
pajak
perihal
tinggi
maka
untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan
pajak
yang
telah
Kualitas Pelayanan
memperoleh izin mengangsur atau
Kualitas pelayanan dapat diartikan
menunda pembayaran pajak 3.
Laporan
Keuangan
Akuntan
Publik
pengawasan dengan
4.
diaudit atau
keuangan
pendapat
sebagai oleh
petugas
pajak
dalam
membantu mengurus atau menyiapkan
lembaga
segala
pemerintah
Wajar
cara
keperluan
yang
dibutuhkan
seseorang wajib pajak. Jatmiko (2006)
Tanpa
menunjukkan
bahwa
persepsi
tentang
pelayanan
petugas
pajak
Pengecualian selama 3 (tiga) tahun
kualitas
berturut-turut, dan
berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Tidak
pernah
dipidana
karena
wajib pajak.
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan
putusan
Sanksi Denda
pengadilan yang telah mempunyai
Sutedi (2013) menjelaskan sanksi berupa 5
denda
dikenakan
terhadap
pelanggaran
peraturan
bersifat
pajaknya.Berdasarkan penelitian-penelitian
hukum publik. Dalam hal ini, sanksi denda
lain Suyatmin (2004), Fitria (2010) dan
dikenakan terhadap pelanggaran ketentuan
Arum
peraturan perundang-undangan perpajakan
kesadaran
yang
terhadap kepatuhan wajib pajak.
akibat
yang
pelanggarannya
pada
(2012)
umumnya tidak merugikan negara.
menunjukan
wajib
pajak
bahwa
berpengaruh
Berdasarkan uraian di atas maka
Dengan adanya sanksi denda yang
peneliti merumuskan hipotesis sebagai
dikenakan kepada wajib pajak diharapkan
berikut :
dapat memberikan pelajaran bagi wajib
H1
pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
yang
melanggar
peraturan
sebagaimana yang telah ada pada Undang-
:
Kesadaran
wajib
pajak
pajak
undang Perpajakan. Wajib pajak akan
Aryobimo
(2012)
indikator
menunjukkan
memandang kewajiban perpajakan sangat
bahwa
kualitas
pelayanan
penting apabila wajib pajak akan merasa
ditentukan oleh tiga faktor yaitu kualitas
merugikannya dengan adanya sanksi denda
interaksi, kualitas lingkungan fisik, hasil
yang akan dikenakan.
kualitas pelayanan. Kualitas interaksi yang dimaksud yaitu bagaimana cara fiskus dalam
Pengembangan Hipotesis
mengkomunikasikan
pelayanan
Jatmiko (2006) meneliti pengaruh
pajak kepada wajib pajak sehingga wajib
sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi
pajak puas terhadap pelayanannya. Hasil
denda, pelayanan fiskus dan kesadaran
kualitas pelayanan yang dimaksud adalah
perpajakan
apabila
terhadap
kepatuhan
wajib
pelayanan
dari
fiskus
dapat
pajak. Hasil dari salah satu variabel
memberikan kepuasan terhadap wajib
independen yang ada adalah menunjukan
pajak maka persepsi wajib pajak terhadap
bahwa kesadaran perpajakan berpengaruh
fiskus
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Kesadaran wajib pajak yang sangat
akan
Suyatmin
baik
sehingga
(2004)
dapat
menyatakan
rendah merupakan menjadi salah satu
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi apabila
alasan dimana terjadinya masalah dalam
petugas
hal
dari
pelayanan yang baik kepada wajib pajak,
masyarakat.Kesadaran wajib pajak tersebut
sehingga wajib pajak akan memandang
bisa
agar
kualitas pelayanan yang diberikan petugas
terciptanya kepatuhan wajib pajak dalam
pajak akan berpengaruh untuk membayar
membayar
pajaknya.
pengumpulan
dikatakan
dan
atau
pajak
diperlukan
melaporkan 6
pajak
mampu
memberikan
Berdasarkan uraian di atas maka
dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain
peneliti merumuskan hipotesis sebagai
sanksi
berikut :
pencegah
H2 : Kualitas pelayanan berpengaruh
melanggar norma perpajakan
(2004)
agar
merupakan
wajib
alat
pajak
tidak
Berdasarkan uraian di atas maka
terhadap kepatuhan wajib pajak Suyatmin
perpajakan
menyebutkan
peneliti merumuskan hipotesis sebagai
Undang-Undang dan peraturan secara garis
berikut :
besar
H3 : Sanksi denda berpengaruh terhadap
berisikan
hak
dan
kewajiban,
kepatuhan wajib pajak
tindakan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan
oleh
masyarakat.Agar Model Penelitian
Undang-Undang dan peraturan tersebut
Model Penelitian antara variabel
dipatuhi, maka harus ada sanksi bagi pelanggarnya,
demikian
halnya
dalam penelitian ini dapat disajikan dalam
untuk
gambar berikut ini :
hukum pajak. Wajib pajak akan mematuhi
Kesadaran Wajib Pajak
pembayaran pajak bila memandang sanksi denda akan lebihbanyak merugikannya. Semakin banyak sisa tunggakan pajak
Kualitas Pelayanan
Kepatuhan Wajib Pajak
yang harus dibayarwajib pajak, maka akan semakin berat bagi wajib pajak untuk
Sanksi Denda
melunasinya. Oleh sebab itu sikap atau pandangan wajib pajak terhadap sanksi
METODE PENELITIAN.
denda diduga akan berpengaruh terhadap
Populasi dalam penelitian ini adalah
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
para wajib pajak orang pribadi yang
membayar pajak.
melakukan
Sanksi pajak dibuat dengan tujuan
Padang.
pekerjaan
bebas
Berdasarkan
di
dari
kota Kantor
agar wajib pajak takut untuk melanggar
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama kota
Undang-Undang perpajakan. Wajib pajak
Padang. Teknik pengambilan sampel pada
akan mematuhi pembayaran pajaknya bila
penelitian ini yaitu
memandang bahwa sanksi akan lebih
sampling yaitu pengambilan sampel yang
banyak merugikannya (Jatmiko, 2006).
dilakukan
Arum (2012) menyatakan sanksi pajak
pertimbangan
merupakan
dapat dijangkau oleh peneliti.
jaminan
bahwa
ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan (norma
perpajakan)
akan 7
secara
metodeconvenience
acak
kemudahan
akses
dengan yang
Teknik Pengujian Hipotesis Analisis
yang
penelitian ini berganda
digunakan
dalam
analisis
regresi
adalah
yaitu
Tabel 1
model
regresi
untuk
menganalisis lebih dari satu variabel independen.
Persamaan
regresi
yang
Statistik Deskriptif Variabel Minimu
Kesadaran Kualitas Pelayanan
Std.
N
m
Maximum Mean
Deviation
94
8.00
20.00
14.085
2.344
94
15.00
24.00
19.702
2.294
dirumuskan bedasarkan hipotesis yang
Sanksi denda
94
12.00
19.00
16.244
1.858
dikembangkan adalah sebagai berikut:
Kepatuhan
94
12.00
19.00
16.276
1.851
Valid N
94
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Keterangan : Y
= Kepatuhan Wajib Pajak
α
= Konstanta
β1-β3
= Koefesien Regresi
X1
= Kesadaran
X2
= Kualitas Pelayanan
X3
= Sanksi Denda
ε
= Error
Variabel kesadaran wajib pajak mempunyai kisaran aktual terendah 8 dan tertinggi 20 serta kisaran teoritis nilai terendah adalah 4 dan nilai tertinggi 20. Sedangkan rata-rata variabel kesadaran wajib pajak adalah 14,085 dengan standar deviasi 2,344. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jawaban responden maka semakin tinggi kesadaran wajib pajak.
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Variabel
Prosedur Pengumpulan Data Data
yang
digunakan
kualitas
pelayanan
mempunyai kisaran aktual terendah 15 dan
dalam
tertinggi 24 serta kisaran teoritis nilai
penelitian ini adalah data primer yang
terendah adalah 5 dan nilai tertinggi
diperoleh langsung dari para wajib pajak
25.Sedangkan rata-rata variabel kualitas
orang pribadi yang melakukan pekerjaan
pelayanan adalah 19,702 dengan standar
bebas di Kota Padang. Penentuan sampel
deviasi 2,294. Hal ini menunjukkan bahwa
dilakukan dengan metode convenience
semakin tinggi jawaban responden maka
sampling. Dapat dilihat pada tabel 1
semakin tinggi kualitas pelayanan.
jumlah responden sebanyak 94 data dapat
Variabel sanksi denda mempunyai
disimpulkan sebagai berikut:
kisaran aktual terendah 12 dan tertinggi 19 serta kisaran teoritis nilai terendah adalah 4 dan nilai tertinggi 20. Sedangkan ratarata variabel sanksi denda adalah 16,244 8
Tabel 2
dengan standar deviasi 1,858. Hal ini menunjukkan
bahwa
semakin
Hasil Uji Validitas
tinggi Variabel
jawaban responden maka semakin tinggi
KMO
Factor
Keterangan
Loading
sanksi denda.
Variabel kepatuhan wajib pajak terendah 12 dan tertinggi 19 serta kisaran
Kesadaran
0,632
0,580-0,832
Valid
Kualitas Pelayanan
0,736
0,404-0,822
Valid
Sanksi Denda
0,627
0,581-0,858
Valid
Kepatuhan
0,625
0,572-0,853
Valid
Sumber : Hasil Olahan SPSS
teoritis nilai terendah adalah 4 dan nilai tertinggi 20. Sedangkan rata-rata variabel
HASIL UJI RELIABILITAS
kepatuhan wajib pajak adalah 16,276
Berdasarkan tabel
3
hasil
uji
dengan standar deviasi1,851. Hal ini
reliabilitas nilai cronbach alpha untuk
menunjukkan
tinggi
seluruh variabel yang digunakan adalah
jawaban responden maka semakin tinggi
besar dari 0,6 dan ini menunjukan seluruh
kepatuhan wajib pajak
item pertanyaan dinyatakan reliabel atau
bahwa
semakin
handal. HASIL UJI VALIDITAS
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas
Dari tabel 2 dapat dilihat Kaiser Meyer
Olkin-Measure
of
Variabel
Sampling
Cronbach
Ketersngsn
Alpa
Adequency (KMO-MSA) dari keempat
Kesadaran
0,691
Reliabel
Kualitas Pelayanan
0,717
Reliabel
ini memberikan arti bahwa item-item dari
Sanksi Denda
0,673
Reliabel
keempat variabel tersebut valid untuk
Kepatuhan
0,668
Reliabel
diuji. Hasil dari factor loading juga berada
Sumber : Hasil Olahan SPSS
variabel disamping berada diatas 0,5. Hal
di atas 0,4 oleh sebab itu seluruh variabel
HASIL UJI NORMALITAS
tersebut memiliki item pertanyaan yang dinyatakan
valid
dan
dapat
Berdasarkan
terus
normalitas
digunakan dalam pengujian reliabilitas.
statistik
dengan non
tabel
hasil
uji
menggunakan
uji
parametrik
4
Kolmogorov
Smirnov (K-S) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai masing-masing variabel
tingkat
signifikansi
sebesar
Asymp. Sig. (2-tailed) X1 (0,171), X2 (0,051) , X3 (0,053) , dan Y (0,075). Jika 9
signifikansi nilai Kolmogorov Smirnov lebih
besar
dari
0,05
artinya
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
data Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis
terdistribusi normal. Tabel 4
Variabel
Koefisien
Hasil Uji Normalitas
Bebas dan
Regresi
Variabel
Asymp.
Alpha
Sig 0,171
0,05
Normal
Kualitas Pelayanan
0,051
0,05
Normal
Sanksi Demda
0,053
0,05
Normal
Kepatuhan
0,075
0,05
Normal
Keterangan
Konstanta
Keterangan
Kesadaran
Sig.
Sumber : Hasil Olahan SPSS
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Konstanta
-0.073
0.0801
-
X1
0.006
0.557
H1 ditolak
X2
0.011
0.224
H2 ditolak
X3
0.985
0.000
H3 diterima
F=1,988
-
0.000
-
R2=0,985
-
-
-
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Dari
tabel
5
dua
variabel
Dari tabel 6 diperoleh hasil R
independen dalam penelitian ini nilai VIF-
square sebesar 0,985 dengan demikian
nya dibawah 10 dan nilai tolerancenya
variabel independen mampu menjelaskan
mendekati 1. Maka dapat disimpulkan tidak
terjadi
multikolinearitas
variabel dependen sebesar 0,985 atau
antara
98,5% sedangkan sisanya sebesar 1,5%
variabel-variabel independen tersebut.
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Kesadaran
Tolerance 0,947
VIF 1,056
Kualitas Pelayaan Sanksi Denda
0,901
1,110
0,946
1,057
Dari tabel 6 terlihat uji signifikansi
Keterangan Tidak Terjadi Multikolineartas Tidak Terjadi Multikolineartas Tidak Terjadi Multikolineartas
secara simultan menghasilkan nilai F hitung sebesar 1,988 yang diperkuat dengan nilai signifikansi 0,000 dengan demikian nilai signifikan lebih kecil dari
Sumber : Hasil Olahan SPSS
nilai alpha 0,05 maka keputusannya adalah hipotesis
diterima
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak, kualitas
pelayanan dan sanksi denda
berpengaruh secara simultan atau serentak terhadap kepatuhan wajib pajak. Dari tabel di atas terlihat uji signifikansi t statistik menghasilkan nilai : 10
Y = -0,073 + 0,006 X1 + 0,011 X2 + 0,985 X3
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyatmin
Hasil Pengujian Hipotesis 1
(2004), Jatmiko (2006), Fitria (2010),
Pada pengujian hipotesis pertama
Arum (2012), Aryobimo (2012) dan Rajif
bertujuan untuk membuktikan pengaruh
(2012)
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan
menunjukan
bahwa
kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak. Berdasarkan hasil pengolahan
wajib pajak.
data menggunakan SPSS 16 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya 0,557 > alpha
Hasil Pengujian Hipotesis 3
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Untuk pengujian hipotesis ketiga
kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh
bertujuan untuk membuktikan pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak, berarti H1 ditolak
pada
penelitian
ini.
sanksi denda terhadap kepatuhan wajib
Sikap
pajak. Berdasarkan hasil pengolahan data
kesadaran wajib pajak terbukti tidak
pada tabel diatas dengan menggunakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
SPSS
pajak orang pribadi di Kota Padang.
16
menunjukan
bahwa
nilai
signifikansinya sebesar 0,000< alpha 0,05 Penelitian ini tidak sejalan dengan
sehingga dapat disimpulkan bahwa sanksi
penelitian yang dilakukan oleh Suyatmin
denda berpengaruh terhadap kepatuhan
(2004), Jatmiko (2006), Fitria (2010) dan
wajib pajak, berarti H3 diterima pada
Arum
bahwa
penelitian ini. Sanksi denda terbukti
perpengaruh
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
(2012)
kesadaran
menemukan
wajib
pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak
pajak
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Menurut Suyatmin (2004) wajib pajak akan mematuhi aturan denda yang
Untuk pengujian hipotesis kedua bertujuan
semakin
untuk membuktikan pengaruh kualitas
tabel
6
diperoleh
dirasa semakin memberatkan bila tidak segera dilunasi atas hutang pajaknya.
sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
pelayanan
pada
penelitian
terbukti
tidak
ditunda
pajak akan semakin dibebani denda yang
nilai
signifikansinya sebesar 0,224> alpha 0,05
ditolak
bila
pembayarannya. Dengan demikian wajib
pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan
meningkat
Wajib pajak akan memandang kewajiban
ini.Kualitas
perpajakan sangat penting apabila wajib
berpengaruh
pajak akan merasa merugikannya dengan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
adanya sanksi denda yang akan dikenakan. 11
Dan penelitian ini juga sejalan dengan
variabel
Suyatmin (2004), Jatmiko (2006), Arum
intervening.
(2012) dan Rajif (2012) menunjukkan
2.
moderating
ataupun
Penelitian selanjutnya diharapkan
bahwa sanksi denda berpengaruh terhadap
dapat menambah jumlah sampel
kepatuhan wajib pajak..
penelitian serta memperluas wilayah sampel
penelitian,
dan
dapat
PENUTUP
melakukan penelitian di kota-kota
Kesimpulan
lain sehingga nanti hasilnya dapat
Berdasarkan uraian diatas dapat
digeneralisasikan
diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kesadaran berpengaruh
wajib
pajak
terhadap
tidak
kepatuhan
DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Monica Dian. 2011. “Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Perpajakan sunset policy Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak”. skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Padang. Kualitas
pelayanan
berpengaruh
terhadap
tidak kepatuhan
wajib pajak orang pribadi di Kota
Anna. “Meningkatkan Kepatuhan Wajb Pajak Melalui Kualitas Pelayanan Dalam Sistem Self Assessment”. Artikel diakses pada tanggal 8 Juni 2013 dari http://anaaimestarlight.blogspot.com/ 2012/05/meningkatkan-kepatuhanwajib-pajak.html
Padang. 3.
Sanksi denda berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kota Padang.
Saran
Arum, Arjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas : Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Diharapkan untuk peneliti – peneliti yang akan datang untuk kembali dapat
melakukan
pembuktian
Aryobimo, Putut Tri. 2012. “Pengaruh Persepsi Wajib Pajak tentang Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kondisi Keuangan Wajib Pajak dan Preferensi Risiko sebagai Variabel
variabel ini dalam kasus yang sama dengan menambah variabel lainya yang belum diuji pada penelitian ini baik
penambahan
independen
maupun
ruang
lingkup yang lebih jelas.
wajib pajak orang pribadi di Kota
2.
untuk
variabel penambahan 12
Rajif,
Moderating : Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. Astari, Dwi Inda. 2013. “Pengaruh Tingkat Kepuasan Pelayanan, Pemahaman Perpajakan, Keadilan Perpajakan, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP TG. Pinang Kepulauan Riau”.artikel diakses pada tanggal 8 Juni 2013 dari http://google.com
Mohamad. 2012. “Pengaruh Pemahaman, Kualitas Pelayanan, dan Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak Pengusaha UKM di Daerah Cirebon”. Skripsi Universitas Gunadarma, Depok.
Somang, M Rais. 2006. “Analisi FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kabupaten Serang”. Tesis Program Ilmu Administrasi dan kebijakan Perpajakan Universitas Indonesia. Jakarta.
Benjamin, Aga Vanesha. 2013. “Pengaruh Persepsi, Kualitas Pelayanan, Pengetahuan, dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Motivasi Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan di Hi-Tech Mall Surabaya”. skripsi Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya.
Sutedi, Adrian. 2013. Hukum Pajak. Cetakan Ke-2. Sinar Grafika. Jakarta. Suyatmin. 2004. ”Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan : Studi Empiris di Wilayah KP PBB Surakarta”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains AkuntansiUniversitas Diponegoro. Semarang.
Fitria, Verisca Dena. 2010. “Pegaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan, dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)”. Skripsi Jurusan Akuntansi UIN, Jakarta. Irianto, Slamet Edi. 2005. Politik Perpajakan : Membangun Demokrasi Negara, UII Press, Yogyakarta. Jatmiko, Nugroho Agus. 2006. “Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang”. Tesis Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang. Laksono, Jati Purbo. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Manufaktur di Semarang”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. 13