PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGKAJIAN KITAB ALAKHLAQ LIL BANAT JUZ I TERHADAP AKHLAK SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN ASSHOLIHAAT MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: Mahfudhoh 11108105
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Mahfudhoh
NIM
: 111 08 105
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis, benarbenar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 20 Juni 2012 Yang membuat pernyataan
Mahfudhoh NIM : 11108105
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp Hal
: 3 naskah : Pengajuan naskah skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama NIM Jurusan / Progdi Judul
: Mahfudhoh : 11108105 : Tarbiyah/PAI : Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlak Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012
Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera diajukan untuk ujian munaqosah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 20 Juni 2012 Pembimbing
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. NIP. 19541002 198403 1 001
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
SKRIPSI PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGKAJIAN KITAB ALAKHLAQ LIL BANAT JUZ I TERHADAP AKHLAK SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN ASSHOLIHAAT MAGELANG TAHUN 2012 DI SUSUN OLEH MAHFUDHOH NIM : 11108105 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Juli 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Ketua Penguji
:
Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd.
Sekretaris Penguji
:
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Penguji I
:
Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.
Penguji II
:
Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.
Penguji III
:
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag.
Salatiga, 31 Juli 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP.19580827 198303 1002
MOTTO
)َٖٔ ِقّ ُر ْٔا َي ٍْ حَخَعَهَّ ًُ ٌَْٕ ِي ُُّْ (رٔاِ ابٗ حسٍ انًٕرد Muliakanlah orang yang kamu belajar dari padanya (HR. Abi Hasan al-Mawardi)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada: Ayahanda (Muh Asrofi) dan ibunda (Mustaqimah) tercinta yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang
serta
tidak
henti-hentinya
mendo’akan
penulis
dalam
menyelesaikan studi dan skripsi ini. Saudara-saudaraku (Mbak Umah, Mbak Aflakhah, Mas Dul, Mas Aziz) yang telah mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu mendukung penulis dalam segala hal. Muhammad Sofiyul Hadi, S.Pd.I. terima kasih atas dukungan, do’a motivasi, perhatian dan kasih sayang serta gesekan pemikirannya yang telah ikut mewarnai perjalanan proses penulisan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. yang telah sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini. Seluruh Mahasiswa STAIN Salatiga terutama PAI kelas C angkatan 2008 yang telah memberikan banyak kenangan terindah. Semua teman-temanku di Pondok Pesantren Al-Hasan (Umami, Dwi, Nanik, Nazil, Eka, Nurus, Arifah, Nurul, Nisa’, Fina, Anis) terima kasih atas gurauan canda dan kebaikannya selama ini.
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا هللا
بسم
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab al-Akhlaq Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga . 3. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. selaku dosen pembimbing, berkat bimbingan dan pengarahan yang telah disampaikan kepada penulis akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 6. Kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang serta tidak henti-hentinya mendo’akan penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini. 7. Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Assholihaat Magelang, Bapak KH. Sa’dullah Usman dan Hj. Fashohah Adibah yang telah memberikan ijin pada penelitian ini. 8. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa, amin. Salatiga, 20 Juni 2012 Penulis
Mahfudhoh NIM: 11108105
ABSTRAK Mahfudhoh. 2012. 11108105. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag.
Kata Kunci: Keaktifan Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I, Akhlak Santri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Antara Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode angket. Subjek penelitian sebanyak 50 responden, menggunakan penelitian populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi dan angket untuk menjaring data Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil banat Juz I dan Akhlak Santri. Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan korelasional kuantitatif. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik; analisis persentase dan hipotesis. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan prodoct moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq Lil Banat Juz I santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012 berada pada kategori sedang, hal ini dapat dilihat dari data 25 responden dengan persentase 50%, dan pada kategori tinggi mencapai angka frekuensi sedang yakni 13 responden dengan persentase 26%, sedangkan kategori rendah hanya terjadi pada 12 pesponden dengan persentase 24%. Sedangkan akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012 berada pada kategori tinggi, yakni mencapai angka frekuensi 38 responden dengan persentase 76%, kategori sedang mencapai angka frekuensi 10 responden dengan persentase 20%. Sedangkan kategori rendah hanya terjadi pada 2 responden dengan persentase 4%. Uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh antara keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq Lil banat Juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung ) sebesar 0,683 lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 1% yaitu (0,361). Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif antara keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil Banat Juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
iii
PENGESAHAN ......................................................................................
iv
MOTTO .................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ............................................................................
vii
ABSTRAK ...............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan Penelitian ................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
6
E. Hipotesis Penelitian .............................................................
7
F. Penegasan Istilah .................................................................
7
G. Metodologi Penelitian .........................................................
13
1. Pendekatan Penelitian ...................................................
13
2. Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................
13
3. Populasi dan Sampel .....................................................
14
4. Instrument Penelitian ....................................................
14
H. Teknik Analisis Data ............................................................
15
1. Analisis Pendahuluan .....................................................
15
2. Analisis Lanjut ...............................................................
16
I. Sistematika Penulisan Skripsi ..............................................
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ...........................................
18
1. Biografi Penulis Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ..........
18
2. Pengertian Kitab Al-AkhlaqLil Banat Juz I ....................
20
3. Sisitematika Penulisan Kitab Al-Akhlaq Lil banat Juz I
20
4. Isi Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ................................
21
B. Akhlak ..................................................................................
26
1. Pengertian Akhlak ..........................................................
26
2. Sumber Akhlak ..............................................................
30
3. Pembagian Akhlak .........................................................
31
C. Santri Pesantren ....................................................................
31
1. Pengertian Santri Pesantren............................................
31
2. Macam-macam Santri ....................................................
33
3. Metode Pembelajaran dalam Pesantren .........................
33
D. Akhlak Santri Kaitannya dengan Kajian Kitab AlAkhlaq Lil Banat Juz I ........................................................
35
BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Assholihaat ..............
44
1. Sejarah Pondok Pesantren Assholihaat ..........................
44
2. Sarana dan Fasilitas Pesantren .......................................
46
3. Program Pendidikan dan Pengajaran .............................
47
4. Susunan Organisasi ........................................................
50
5. Visi dan Misi Pesantren .................................................
52
6. Tata Tertib Santri ...........................................................
52
7. Keadaan Obyek Responden atau Populasi ....................
53
B. Penyajian Data ....................................................................
55
1. Data Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ..................
55
2. Data Jawaban Angket Akhlak Santri ............................
59
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ...........................................................
67
B. Analisis Lanjut .....................................................................
97
C. Pembahasan ........................................................................
103
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................
105
B. Saran ....................................................................................
106
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Susunan Organisasi Santri ........................................................
51
Tabel 3.2
Data Responden ........................................................................
53
Tabel 3.3
Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ...............................................
55
Tabel 3.4
Jawaban Angket Akhlak Santri (Soal Nomor 1-15) .................
59
Tabel 3.5
Jawaban Angket Akhlak Santri (Soal Nomor 16-30) ...............
61
Tabel 3.6
Jumlah Skor Keseluruhan .........................................................
64
Tabel 4.1
Nilai Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ...............................................
Tabel 4.2
68
Interval Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab AlAkhlaq Lil Banat Juz I ..............................................................
73
Tabel 4.3
Nilai Nominasi Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ...
73
Tabel 4.4
Nilai Persentase Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I ...........................
78
Tabel 4.5
Nilai Angket Akhlak Santri Nomor Soal 1-15 .........................
80
Tabel 4.6
Nilai Angket Akhlak Santri Nomor Soal 16-30 .......................
83
Tabel 4.7
Jumlah Skor Keseluruhan.........................................................
87
Tabel 4.8
Interval Akhlak Santri ..............................................................
91
Tabel 4.9
Nilai Nominasi Akhlak Santri ..................................................
92
Tabel 4.10 Nilai Presentase Angket Akhlak Santri ....................................
97
Tabel 4.11 Koefisien
Pengaruh
Keaktifan
Mengikuti
Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang ................................................................
94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I Lampiran 2 Angket Akhlak Santri Putri Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 Surat Bukti Penelitian Lampiran 5 Nota Pembimbing Lampiran 6 Daftar Nilai SKK Lampiran 7 Lembar Konsultasi Lampiran 8 Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren merupakan salah satu contoh pendidikan non formal yang eksistensinya masih diakui masyarakat Indonesia sampai saat ini, pondok pesantren juga merupakan lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai pusat pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dalam upaya mendidik dan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas sehingga nantinya akan dibutuhkan di masyarakat. Salah satu ciri khas pondok pesantren adalah penyelenggaraan program kajian ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber pada kitab-kitab berbahasa Arab. Program kajian ini bertujuan mendidik dan menanamkan nilainilai agama kepada para santri. Pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I merupakan contoh program kajian di pondok pesantren Assholihaat Magelang. Program ini di selenggarakan setiap minggunya, dengan tujuan membentuk budi pekerti atau akhlak yang baik bagi para santrinya. Istilah pondok sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “ fundug “ yang berarti hotel atau asrama, sedangkan pesantren berasal dari kata santri yang diberi awalan pe- dan akhiran –an, yang berarti tempat tinggal santri (Dhofier, 1983:18). Sedangkan menurut Profesor Haidar (2004:27), pesantren berarti tempat orang berkumpul untuk menimba ilmu agama Islam. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pondok pesantren adalah asrama atau tempat yang dijadikan
tempat tinggal para santri atau orang yang akan menimba ilmu pengetahuan agama Islam. Pengertian pesantren sendiri dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, dahulu pesantren diartikan sebagai lembaga non formal yang di gunakan orang untuk menimba ilmu pengetahuan agama Islam saja, tetapi pada kenyataannya sekarang banyak pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam saja, tetapi juga ketrampilan, pengetahuan umum sampai pada perkembangan teknologi sekalipun sudah masuk pada pendidikan pesantren. Sebagaimana seperti yang dikatakan oleh Profesor Haidar (2004:26) pondok pesantren sekarang mendidik santrinya dengan tiga “ H “ yaitu head, heart, hand. Pertama adalah head yang berarti kepala, maknanya mengisi otak santri dengan ilmu pengetahuan, kedua heart yang berarti hati, maknanya mengisi hati santri dengan iman dan taqwa, yang ketiga hand yang berarti tangan, maknanya kemampuan bekerja. Berdasarkan kemampuan ketiga “ H “ tersebut pesantren saat ini akan berperan sebagai lembaga pendidikan Islam yang mencetak kader ulama, bangsa, dan negara. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, pesantren harus mempunyai tujuan yang dirumuskan sebagai acuan dari program-program yang diselenggarakan. Karena pesantren mempunyai peranan penting bagi pembentukan akhlak santrinya serta membentuk pribadi yang mampu bersosialisasi dengan perkembangan yang ada dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. Sebuah pesantren tidak lepas dari elemen-elemennya, seperti pondok, masjid, pengajaran kitab, peraturan-
peraturan, santri serta kyai (Dhofier, 1983:41). Sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan semata. Dalam pengajaran kitab-kitab dan dalam pengajaran ilmu-ilmu yang lain, tidak hanya menitik beratkan pada aspek kognitif, tetapi juga dari aspek afektif maupun psikomotorik yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Salah satu pendidikan penting dalam pesantren adalah pendidikan akhlak. Santri di didik bagaimana berperilaku yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan tidak menyimpang dari ajaran-Nya. Dalam agama Islam, kerangka pendidikan seperti itu sudah memiliki acuan yang cukup jelas dalam al-Qur’an surat al-Baqarah/83 (Depag, 2000:11)
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(Q.S Al-Baqarah:83)
Dan juga terdapat dalam hadist :
)َِٖ ب ِن َ اْ َ ْ َ ِ (انبخبر
إ َّ ًَب بُ ِع ْجُ ِ ُح َ ِ ًّ َى
Artinya:“Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) semata-mata untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”. (HR. al-Bukhori) Mengacu pada ayat dan hadis di atas, jelaslah bahwa pendidikan akhlak atau budi pekerti tidak dapat diabaikan, manusia di harapkan mempunyai akhlak yang baik terhadap siapa saja, karena akhlak memiliki manfaat dan peranannya tersendiri dalam sebuah kehidupan manusia, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain dan juga bagi masyarakat luas. Pada hakekatnya pendidikan akhlak itu merupakan proses pembentukan pribadi manusia secara menyeluruh, bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga mengupayakan bagaimana menjadi manusia yang bermoral baik, mandiri, tanggung jawab serta bijaksana dalam menghadapi kehidupan. Kitab al-Akhlaq lil banat juz I adalah salah satu kitab yang mengajarkan tentang tata cara menjadi perempuan yang berakhlak baik yang sesuai dengan ajaran Islam serta pedoman antara hak dan kewajiban dalam hidup berumah tangga dan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I di Pondok Pesantren Assholihaat tahun 2012? 2. Bagaimana akhlak santri putri di Pondok Pesantren Assholihaat tahun 2012?
3. Adakah pengaruh keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri di Pondok Pesantren Assholihaat tahun 2012? C. Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I di Pondok Pesantren Assholihaat tahun 2012. 2. Untuk mengetahui akhlak santri putri di pondok Pesantren Assholihaat. 3. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri di Pondok Pesantren Assholihaat.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh mengkaji kitab terhadap akhlak santri dalam kehidupan sehari-hari, dalam informasi tersebut di harapkan dapat memberikan manfaat secara teoritik dan praktis, yaitu: 1. Secara teoritik Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya tentang keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I kaitannya dengan akhlak santri putri.
2. Secara praktis a. Bagi penulis penelitian ini diharapkan menjadi pedoman untuk meningkatkan akhlak yang baik. b. Bagi para santri dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kajian kitab-kitab selanjutnya.
E. Hipotesis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (1995:56), hipotesis adalah dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan dua variabel atau lebih. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara mengkaji kitab al-Akhlaq lil banat juz I
terhadap akhlak santri putri di pondok Pesantren Assholihaat
Magelang tahun 2012.
F. Devinisi Operasional 1.
Keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I Dalam pembahasan ini kiranya perlu di berikan penegasan dari judul di atas sebagai berikut : a. Keaktifan adalah kesibukan atau salah satu kegiatan kerja yang dikerjakan atau dilaksanakan (Poerwadarminto, 2006:20)
b. Pengkajian berasal dari kata kaji yang mendapat awalan peng- dan akhiran –an
yang
berarti
proses,
cara,
penyelidikan
yang
mendalam
(Poerwadarminto, 1982:870) c. Kitab adalah buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan agama (Poerwadarminto, 2006:602) d. Al-Akhlaq lil banat juz I adalah buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan agama Islam khususnya mengkaji tentang akhlak perempuan, karya Umar bin Ahmad Baradja. e. Keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I adalah suatu perbuatan atau kegiatan
yang bertujuan untuk
menelaah,
mempelajari dan mendalami buku yang membahas tentang masalah akhlak perempuan untuk membentuk watak seseorang dengan baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur variabel pertama, yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I adalah: 1) Keaktifan santri dalam mengikuti kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I yang mencakup : a) Intensitas kehadiran b) Keseriusan mengikuti kajian, yang mencakup : (1) Mencatat yang di anggap penting.
(2) Bertanya apabila ada yang tidak atau kurang dimengerti. (3) Mendengarkan dengan serius. (4) Mengulang kembali setelah kajian. 2) Tingkat pemahaman santri terhadap kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I. Dalam hal ini pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I merupakan variabel x.
2. Akhlak santri a. Akhlak Secara etimologis, akhlak dalam bahasa Arabnya adalah bentuk jamak dari khuluq;
( ) هق
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar (Ilyas, 2007 : 1-2).
Menurut Mahmud (2004:26-27), akhlak adalah sebuah system yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Sedangkan menurut Abu Hamid, akhlak merupakan suatu sifat yang terpatri dalam jiwa yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa memikirkan dan merenungkan terlebih dahulu. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah budi pekerti, tingkah laku yang tertanam dalam diri manusia dan akan muncul secara spontan tanpa memikirkan terlebih dahulu perbuatan-perbuatan seseorang yang telah mempribadi atau telah menjadi kebiasaan bagi yang bersangkutan. b. Santri Santri adalah orang yang mendalami pengajiannya dalam agama Islam (dengan pergi berguru ke tempat yang jauh seperti pesantren), orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh (Poerwadarminto, 2006:1032). Jadi dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang di maksud dengan akhlak santri adalah sifat yang tertanam daam diri manusia yang muncul secara spontan bilamana diperlukan, dengan mendalami pengajiannya dalam agama Islam sehingga dapat menilai perbuatan baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya. Santri dibedakan menjadi dua (Dhofier, 1983:51-52), yaitu :
1) Santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. 2) Santri kalong adalah murid-murid yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur akhlak, yaitu : 1) Akhlak Vertikal Akhlak kepada Allah, yang mencakup: (1) Melaksanakan sholat wajib lima waktu (2) Melaksanakan puasa bulan Ramadhan (3) Melaksanakan shalat sunnah (4) Melaksanakan puasa sunnah (5) Bersyukur atas nikmat Allah. 2) Akhlak Horizontal a) Akhlak anak kepada orang tua, antara lain: (1) Membantu orang tua baik secara spiritual maupun materiil (2) Memenuhi panggilan orang tua (3) Bertingkah laku sopan di hadapan orang tua (4) Berbicara yang sopan dan lemah lembut kepada orang tua
(5) Mendo’akan orang tua b) Akhlak kepada guru, antara lain: (1) Menghormati guru (2) Sopan santun di hadapan guru (3) Patuh kepada guru a) Akhlak kepada teman, antara lain: (1) Berbuat baik kepada teman (2) Saling menasehati (3) Membantu teman (4) Toleransi kepada teman. b) Akhlak pribadi (Ilyas, 2007) : (1) Jujur (siddiq) (2) Dapat dipercaya (amanah) (3) Tawadhu’ (rendah hati) (4) Malu (5) Sabar (6) Pemaaf.
Akhlak adalah variabel y, oleh karena itu untuk memberikan penafsiran tinggi rendahnya hubungan dari kedua variabel tersebut, maka penulis menggunakan skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut: a. Baik b. Cukup/sedang c. Kurang
3. Pondok Pesantren Assholihaat Pondok pesantren merupakan asrama atau tempat orang berkumpul untuk menimba ilmu agama Islam. Jadi pondok pesantren assholihaat adalah tempat pendidikan agama Islam yang di gunakan seseorang untuk menuntut ilmu, yang beralamat di jalan Sudirman no.17, Desa Sampangan Kecamatan Kaliangkrik, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan korelasional kuantitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 1995:326). 2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Assholihaat yang beralamatkan di jalan Sudirman No 17 Desa Sampangan Kecamatan Kaliangkrik Kota Magelang, dan pelaksaannya dimulai dari pembuatan proposal sampai laporan penelitian telah selesai. 3. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah santri putri pondok Pesantren Assholihaat Magelang yang berjumlah 50 santri, dengan menggunakan penelitian populasi karena mengambil semua santri untuk dijadikan responden atau subjek penelitian. 4. Instrumen Penelitian a. Observasi Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146). Observasi ini digunakan untuk memperoleh data populasi, keadaan pondok pesantren dan data-data lapangan. b. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1997:140). Model angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto,
1997:141). Penulis menggunakan angket ini bertujuan untuk menjaring data tentang keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri pondok pesantren Assholihaat Magelang. H. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh hasil dari penelitian agar bisa digeneralisasikan, setiap data yang masuk harus dianalisis.
1. Analisis Persentase Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan rumus : P= F/Nx100% Keterangan: P: Persentase Perolehan F: Frekuensi N: Jumlah Sampel Rumus persentase ini untuk menganalisis dari tiap-tiap kategori kedua variabel yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat. 2. Analisis Hipotesis Sesuai dengan jenis data penelitian, maka sebagai tindak lanjut dari data yang telah dikumpulkan dari kedua variabel yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I (variabel x) dan akhlak santri
(variabel y), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment, dengan angka kasar (Arikunto, 1997:256)
rxy =
∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 2 −
∑𝑥 ∑𝑦 𝑁
(∑𝑥 )2 𝑁
∑𝑦 2 −
(∑𝑦 )2 𝑁
Keterangan: rxy : nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : produk dari x dan y x : nilai variabel 1 y : nilai variabel 2 N : banyaknya subjek pemilik nilai ∑ : sigma
I. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penelitian ini penulis membagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut : Pada bab I, dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, hipotesis penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian, teknik analisis data dan sistematika penulisan skripsi. Pada bab II, dikemukakan tentang kitab al-Akhlaq lil banat juz I yaitu biografi penulis, sistematika penulisan dan isi, akhlak yang berisi pengertian, sumber dan
pembagian, santri pesantren yang berisi pengertian,
macam-macam dan metode
pembelajaran, serta akhlak santri kaitanya dengan kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I. Pada bab III, dikemukakan tentang gambaran umum Pondok Pesantren Assholihaat (sejarah berdirinya, sarana dan fasilitas, program pengajaran, susunan organisasi, visi, misi, tata tertib, keadaan objek responden) serta data tentang pengaruh keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri dari data jawaban angket. Pada bab IV, dikemukakan adanya pengelolaan data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan statistik melalui analisis pendahuluan dan analisis lanjut. Pada bab V, dikemukakan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kitab Al-akhlaq Lil BanaT Juz I 1. Biografi Penulis Kitab Al-akhlaq Lil Banat Juz I Kyai Umar bin Ahmad Baradja adalah seorang ulama yang lahir di kampung Ampel Surabaya pada tanggal 10 Jumadil Akhir 1331 H / 17 Mei 1913 M, sejak kecil beliau diasuh dan dididik oleh kakeknya dari pihak ibu yaitu syeh Hasan bin Muhammad Baradja yang juga seorang ulama ahli nahwu dan fiqih. Pada masa mudanya beliau menuntut ilmu agama dan bahasa Arab dengan tekun di Madrasah al-Khairiyah Ampel Surabaya. Sehingga beliau dapat menguasai dan memahami berbagai ilmu agama dari para ustadustadnya. Umar bin Ahmad Baradja mengawali karirnya dengan mengajar di Madrasah al-Khairiyah Surabaya pada tahun 1935-1945 yang dulunya merupakan tempat beliau menuntut ilmu, kemudian beliau pindah mengajar di Madrasah al-Khairiyah Bondowoso dan al-Husainiyah Gresik pada tahun 1945-1947, kemudian beliau juga mengajar di Rabithah Al-awaliyyah Solo tahun 1947-1950. Setelah itu pada tahun 1951-1957 bersama al-Habib Zein bin Abdullah al-Kaff beliau membagun gedung Yayasan Badan Wakaf yang diberi nama Yayasan Perguruan Islam Malik Ibrahim. Di tengah kesibukannya beliau juga menyusun berbagai kitab, diantaranya yaitu kitab
Al-akhlaq lil banat, Al-akhlaq lil banin, Sullam fiqih, Ad’iyah Ramadhan. Selain itu beliau juga menulis syair-syair dalam bahasa Arab dengan sastranya yang tinggi. Selain mengajar di lembaga Pendidikan, beliau juga mengajar di rumah pribadinya pada pagi hari dan sore hari serta pengajian malam hari, karena semakin banyaknya murid, beliau berusaha mengembangkan Pendidikan itu dengan mendirikan Yayasan Perguruan Islam atas namanya, sebagai perwujudan hasil pendidikan dan pengalamannya selama 50 tahun, hingga kini masih berjalan dibawah asuhan putranya yaitu Al-ustad Ahmad bin Umar Baradja. Bersama KH. Adnan Chamim beliau juga membagun masjid al-Khair yang sampai saat ini masih digunakan untuk berbagai kepentingan dakwah masyarakat Surabaya. Syeh Umar adalah sosok ulama yang dikenal sangat bersahaja, bersifat tawadhu’ dan rendah hati serta sifat wara’nya yang sangat tinggi, tetapi beliau sangat keras dan tidak kenal kompromi dalam mendidik putra dan anak didiknya, misalnya untuk anak perempuan harus menutup auratnya, dan tidak diperbolehkan antara murid laki-laki dan perempuan dicampur dalam satu kelas. Sebelum mendekati ajalnya, beliau sempat berwasiat kepada putra dan anak didiknya agar selalu berpegang teguh pada ajaran assalaf ashalih yaitu ahlu sunnah wal jama’ah. Setelah syeh Umar memenfaatkan semua ilmu, waktu, umur dan hartanya di jalan Allah, pada akhirnya beliau memenuhi panggilan Rabb-Nya pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 16 Rabiul tsani 1411 H / 3 November 1990 M, pukul 23:10 WIB di
Rumah Sakit Islam Surabaya dalam usia 77 tahun. (http://abdullahsifaulqulub.blogspot.com/2011/07/syaikh-umar-baraja-pengarang-akhlaqlil.html). 2. Pengertian Kitab Al-akhlaq Lil Banat Juz I Kitab al-Akhlaq lil banat juz I adalah buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan agama Islam khususnya mengkaji tentang akhlak perempuan shalihah yang disusun oleh Umar bin Ahmad Baradja. Kitab tersebut membahas tentang bagaimana akhlak perempuan shalihah yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan membahas laranganlarangan bagi seorang perempuan shalihah. 3. Sistematika Penulisan Kitab Al-akhlaq Lil Banat Juz I Kitab al-Akhlaq lil banat juz I karya syeh Umar memiliki sistematika sebagai berikut; pertama-tama adalah halaman judul yang diikuti nama pengarangnya, halaman berikutnya berisi pembukaan kitab atau yang sering disebut pangantar dari penyusun. Dengan bahasa yang sopan penulisannya didahului dengan bacaan basmalah dan kemudiaan diikuti dengan penjelasan tentang pentingnya pendidikan akhlak kepada anak perempuan, pembahasan berikutnya tentang materi yang berhubungan dengan akhlak seorang perempuan shalihah yang diakhiri dengan daftar isi. Syeh Umar menyusun kitab al-Akhlaq lil banat juz I dengan membagi menjadi 40 bab sesuai dengan pembahasan masalah yang ada, sehingga memudahkan bagi pembacanya untuk memahami isi kitab tersebut.
Secara ringkas, sistematika penulisan kitab al-Akhlaq lil banat juz I dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Halaman judul. b. Pembukaan dan kata pengantar penulisan kitab. c. Isi atau kandungan kitab yang diakhiri dengan daftar isi. 4. Isi Kitab Al-akhlaq Lil Banat Juz I Kitab al-akhlak lil banat juz I terdiri dari 40 bab atau pokok bahasan yang semuanya membahas tentang akhlak, bagaimana akhlak perempuan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Sedangkan yang di maksud dengan ilmu akhlak menurut Akram Ridha (2007:17) adalah ilmu yang membahas tentang berbagai hukum dan ideologi yang berkaitan dengan segala perbuatan baik, untuk dilakukan dan segala perbuatan buruk, untuk dijauhi dengan tujuan membersihkan jiwa dari segala noda berdasarkan petunjuk wahyu. Adapun yang dibahas dalam kitab al-Akhlaq lil banat juz I diantaranya adalah: a.
Anak perempuan yang mempunyai budi pekerti Dalam kitab al-Akhlaq lil banat juz I sudah dijelaskan bagaimana akhlak seorang anak perempuan yang baik, diantaranya adalah: 1) Memuliakan kepada kedua orang tua, gurunya dan saudarasaudaranya. 2) Mempunyai rasa belas kasihan kepada saudaranya yang sudah besar ataupun yang masih kecil. 3) Jujur terhadap apa yang dibicarakan.
4) Tidak membanggakan dirinya dan bersikap sabar dalam menghadapi cobaan. 5) Tidak suka marah-marah dan tidak suka bermusuhan terhadap saudaranya. 6) Mempunyai rasa malu ketika berbuat kesalahan. 7) Selalu mendengarkan perkataan orang tua dan gurunya. 8) Mempunyai adab ketika makan, berjalan dan berbicara. b.
Anak perempuan yang tidak mempunyai malu Dalam kitab al-Akhlaq lil banat juz I juga telah dijelaskan tentang akhlak seorang anak perempuan yang tidak mempunyai malu, diantaranya adalah: 1) Tidak mempuyai tata krama terhadap kedua orang tua dan gurugurunya. 2) Tidak memuliakan terhadap orang yang lebih tua dan tidak mempunyai rasa kasih sayang terhadap orang yang lebih kecil. 3) Berbohong ketika berbicara. 4) Suka membicarakan kejelekan orang lain. 5) Senang bermusuhan dan berbicara yang jelek-jelek. 6) Mengingkari janji dan menghina terhadap orang lain. 7) Khasud dan membuat fitnah terhadap oranglain. 8) Tidak mendengarkan ketika dinasehati.
c.
Kewajiban terhadap Allah SWT
Islam juga telah memberikan petunjuk tentang kewajiban bagi orang mukmin terhadap Allah SWT sebagai berikut: 1) Menyembah atau beribadah kepada Allah SWT. 2) Bersyukur atas nikmat yang di berikan dengan beribadah kepada Allah SWT. 3) Melaksanakn semua perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya. 4) Mencintai Allah lebih dari mencintai siapapun. 5) Mempercayai adanya malaikat-malaikat dan nabi. 6) Mencintai terhadap orang-orang shaleh. d.
Tata krama anak perempuan ketika di rumah 1) Menjaga kedua orang tua dan saudara-saudaranya dirumah. 2) Tidak membuat marah kepada orang yang dirumah. 3) Tidak bermusuhan dan jangan mengambil barang saudaranya tanpa izin. 4) Jangan ramai ketika orang dirumah sedang tidur. 5) Membersihkan dan merawat rumah dengan baik.
e. Anak perempuan yang baik Dalam kitab al-Akhlaq lil banat juz I sudah dijelaskan tentang akhlak anak perempuan yang baik, seperti: 1) Mempunyai cita-cita. 2) Ketika mau tidur atau bangun tidur selalu ingat kepada Allah. 3) Bersyukur atas nikmat Allah.
4) Ketika mau makan selalu mengucapkan basmallah. 5) Selalu melaksanakan shalat tepat waktu. f.
Kewajiban anak perempuan terhadap ke dua orang tua Semua orang tentu sudah mengetahui bahwa orang tua merekalah yang menjadi salah satu penyebab adanya seseorang di dunia ini. Maka sikap birr al-walidain menjadi suatu keharusan. Dalam kitab al-Akhlaq lil banat juz I sudah dijelaskan bagaimana akhlak seorang anak kepada kedua orang tuanya, diantaranya sebagai berikut: 1) Membalas jasa-jasa orang tua dengan mempunyai budi pekerti yang baik. 2) Melaksanakan apa yang diperintahkan orang tua dengan senang. 3) Berbuat baik dengan kedua orang tua. 4) Mendo’akan kedua orang tua. 5) Menjauhi dari apa-apa yang menyakiti atau menyinggung orang tua. 6) Jangan berbicara keras melebihi suara orang tua. 7) Jangan meminta sesuatu kepada orang tua dengan memaksa. 8) Jangan berbohong kepada kedua orang tua.
g.
Tata krama anak perempuan terhadap kerabat dekat Mengingat begitu pentingnya peran saudara dalam kehidupan, maka sebagai seorang yang berakhlak baik perlu memahami akhlak terhadap saudara, antara lain: 1) Memuliakan terhadap saudara-saudara dari bapak maupun saudarasaudara dari ibu.
2) Akrab dengan saudara-saudara yang dewasa dan kecil dari pihak ibu ataupun bapak. 3) Menyapa ketika bertemu dengan saudara. 4) Berbicara yang sopan. 5) Saling membantu ketika membutuhkan. 6) Tidak bermusuhan dan jangan memperlihatkan wajah yang murung. 7) Saling menjengguk ke tempat-tempat saudara. h.
Tata krama terhadap tetangga Akhlak yang harus dilakukan seseorang terhadap tetangganya antara lain; 1) Saling membantu ketika membutuhkan. 2) Menjenguk ketika sakit. 3) Saling mendo’akan ketika susah. 4) Senang dengan tetangga dan tidak menyakiti atau memusuhi tetangga. 5) Jangan mengeraskan suara ketika tetangga sedang pada tidur. 6) Membagi makanan kepada tetangga ketika mempunyai lebih. 7) Mengucapkan salam dan tersenyum ketika bertemu tetangga.
i. Tata krama ketika berjalan Akhlak seorang anak yang baik ketika berjalan, antara lain: 1) Memilih jalan yang baik dan tidak nongkrong di jalan. 2) Tidak makan atau minum ketika berjalan. 3) Ketika di jalan jangan bercerita dengan temannya yang tidak bermanfaat.
4) Jangan bergurau berlebihan dengan temannya ketika di jalan. 5) Tidak membicarakan kejelekan orang lain ketika berjalan dengan teman-temannya. j. Tata krama murid perempuan terhadap gurunya 1) Mendengarkan dengan seksama ketika dijelaskan. 2) Mendengarkan dan menerima nasehat guru. 3) Mematuhi perintah guru dalam hal kebaikan. 4) Berjalan didepan guru dan tidak mendahuluinya. 5) Berbicara dengan sopan dan lemah lembut. 6) Menjaga nama baik guru.
B. Akhlak 1. Pengertian Akhlak Menurut Abdul Halim (2000: 8), akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab al-Akhlaq, merupakan bentuk jamak dari kata alKhuluq yang berarti budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut Wahid Ahmadi (2004: 13), kata akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa ( َ ) َ هَقyang berarti menciptakan, maka kata akhlak tidak bisa dipisahkan dengan al-Khaliq (Allah) dan makhluk. Akhlak berarti sebuah perilaku yang menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT. Berbeda dengan pendapat Mahmud (2004: 26-27), yang dimaksud dengan akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Sedangkan menurut Ilyas (2007: 1-3), akhlak secara etimologis adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat dan secara terminologis, Ilyas mengemukakan definisi akhlak dari tiga tokoh, yaitu: a. Menurut Imam Al-Ghazali
س ُٓ ْٕ نَ ٍت ُ صذ ُُر اْ َ ْف َعب ُل ِب ْ َ ع ُْ َٓب ح َ ٌع ٍْ َْ ْيئ َ ٍت فِٗ انَُّ ْف ِس َرا ِسخَت َ ٌ برة َ َفَأ ْ ن ُخهُ ُق ِعب َ ٍْ َٔيُس ٍْر ِي غي ِْر َحب َج ٍت ِإنَٗ فِ ْك ٍر َٔ ُرؤْ َيت Artinya: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Menurut Ibrahim Anis
ع ُْ َٓب اْ َ ْع ًَب ُل ِيٍ َ ي ٍْر أ َ ْٔ ش ٍ َّر ِي ٍْ غير ْ َ اْن ُخهُ ُق َحب ٌل ِنهَُّ ْف ِس َرا ِسخَتٌ ح َ صذ ُُر َحب َج ٍت إِنَٗ فِ ْك ٍر َٔ ُرؤْ يَ ٍت Artinya: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. c. Menurut Abdul Karim Zaidan
ِٗث ْان ًُ ْسخ َ ِق َّرةِ فِٗ انُّ ْف ِس َٔف ِ صفَب ّ ِ َٔان
َِٗعتٌ ِيٍَ اْنًَعَب َ ْٕ ًُ ْ َي
ِّ عهَ ْي ُ َبٔ ِييْزَ اَِ َٓبيَ ْح َ َ َٔ ِي ٍْ ث َ َّى يَ ْقذ ُ ُو، ُ ُبٌ أ َ ْٔ َي ْقب َ َْ اإل ِ َ ِٗس ٍُ ان ُِّ ْع ُم ف ِ س ِ َظر َ ْض ْٕ ِء .ُُّْ ع َ أ َ ْٔيَ ْح ُ ُى Artinya: (Akhlak) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.
Ketiga definisi yang dikutip di atas sepakat menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Dari pemaparan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak ialah suatu budi pekerti, tabiat, watak atau sifat yang telah meresap ke dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga timbullah berbagai macam perbuatan, secara spontan karena telah menjadi kebiasaan tanpa adanya pemikiran yang mendalam dan menjadikan seseorang istimewa. Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling melengkapi dan memiliki lima ciri penting dari akhlak, yaitu (Saebani dan Hamid, 2010:14) : a. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi kepribadiannya. b. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, atau gila. c. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalan diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan.
d. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau bersandiwara. e. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin mendapatkan suatu pujian. Adapun pengertian istilah-istilah lain dari akhlak adalah sebagai berikut: a. Etika Menurut Faqih (1998:88), kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan. Dengan kata lain bahwa etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia yang berkenaan dengan ketentuan tentang kewajiban yang menyangkut masalah kebenaran, kesalahan, atau kepatutan, serta ketentuan tentang nilai yang menyangkut kebaikan maupun keburukan. Hal tersebut selaras dengan pendapat Saebani dan Hamid (2010:27) yang dimaksud dengan etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang sistematisasi dari hasil pola pikir manusia. b. Moral Moral berasal dari bahasa Latin mores, yaitu jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Moral adalah nilai dasar dalam masyarakat untuk menentukan baik buruknya suatu tindakan yang pada akhirnya menjadi adat istiadat masyarakat tersebut (Faqih, 1998:89). Saebani dan Hamid (2010:30) menyebutkan bahwa moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada kesepakatan masyarakat.
Berdasarkan penjabaran istilah di atas dapat diketahui bahwa akhlak, etika dan moral memiliki kesamaan jika dilihat secara normatif karena ketiganya menguatkan suatu pola tindakan yang dinilai baik dan buruk, hanya pola yang digunakan didasarkan pada ide-ide yang berbeda. Etika dinilai menurut pandangan filsafat tentang munculnya tindakan dan tujuan rasional dari suatu tindakan. Akhlak adalah wujud dari keimanan atau kekufuran manusia dalam bentuk tindakan, sedangkan moral merupakan bentuk tingkah laku yang diideologisasikan menurut pola hidup masyarakat, ideologi negara, agama dan dapat pula diambil dari pandangan-pandangan filosofi manusia sebagai individu yang dihormati, pemimpin dan sesepuh masyarakat (Saebani dan Hamid, 2010:33) 2. Sumber Akhlak Menurut Ilyas (2007:4), sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak adalah al-Qur’an dan al-Sunnah. Dalam konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara’ (al-Qur’an dan al-Sunnah) menilainya demikian. Menurut Abdullah (2007:4-5), sumber ajaran akhlak adalah al-Qur’an dan al-Sunnah. Keduanya menjadi sumber akhlak terpuji (al-Akhlak al-Karimah) dan merupakan ajaran yang paling mulia dari segala manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Sehingga telah menjadi keyakinan (akidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahan al-
Qur’an dan al-Sunnah. Dari pedoman itulah dapat diketahui kriteria mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk. Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi sumber dari akhlak manusia adalah al-Qur’an dan al-Sunnah, dari kedua sumber tersebut, manusia dapat mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. 3. Pembagian Akhlak Akhlak secara umum terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut (Humaidi, 1980:147) : a. Akhlak terpuji (al-Akhlak al-Mahmudah) Akhlak yang terpuji adalah akhlak yang baik yang berupa semua akhlak yang baik-baik yang harus dianut dan dimiliki oleh setiap orang. b. Akhlak tercela (al-akhlak al-Mazmumah) Akhlak yang tercela adalah akhlak yang buruk yang harus dihindari dan dijauhi oleh setiap orang.
C. Santri Pesantren 1. Pengertian Santri Pesantren Menurut Dhofier (1986:18), bahwa pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan pe- dan akhiran –an, berarti tempat tinggal para santri. Lebih lanjut beliau mengutip pendapat Johns dalam Islam in South Asia, bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru ngaji. Sedangkan menurut C.C Berg, bahwa istilah santri berasal dari istilah shastri yang dalam
bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan. Menurut Mahmud (2004:27) Pesantren adalah tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam, dan juga pesantren diartikan sebagai suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian. Selaras dengan pendapat Nur Cholish Madjid (1997:3), bahwa pesantren adalah sebuah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud dari proses perkembangan sistem pendidikan nasional. Sedangkan santri adalah orang yang mendalami pengajiannya dalam agama Islam (dengan pergi berguru ke tempat yang jauh seperti pesantren dan sebagainya); orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh (Poerwadarminta, 2006:1032). Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Para peserta didik pada pesantren disebut santri, tempat di mana para santri menetap di lingkungan pesantren, di sebut dengan istilah pondok. Dari sinilah timbul istilah pondok pesantren (Depag, 2003:8-9). Dari pemaparan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan santri adalah orang-orang yang mendalami ilmu agama Islam dengan cara pergi berguru ke suatu pesantren. Sedangkan pondok
pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan serta menyebarkan ilmu agama Islam. 2. Macam-macam Santri Santri dibedakan menjadi dua yaitu (Dhofier, 1983:51-52): a. Santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. b. Santri kalong adalah murid-murid yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. 3. Metode Pembelajaran dalam Pesantren Metode pembelajaran adalah cara-cara yang mesti ditempuh dalam kegiatan belajar mengajar antara santri dan kyai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode pembelajaran di pondok pesantren salafiyah ada yang bersifat tradisional, yaitu metode pembelajaran yang diselenggarakan menurut kebiasaan-kebiasaan yang telah lama dilaksanakan pada institusi peseantren atau dapat juga disebut sebagai metode pembelajaran asli (original) pondok pesantren. Di samping itu ada pula metode pembelajaran modern (tajdid). Metode pembelajaran modern merupakan metode pembelajaran hasil pembaharuan kalangan pesantren dengan memasukkan metode-metode yang berkembang pada masyarakat modern, walaupun tidak selalu diikuti dengan menerapkan sistem modern, yaitu sistem sekolah atau madrasah. Pondok pesantren salafiyah sebenarnya telah mengenal sistem klasikal, tetapi tidak dengan batas-batas fisik yang lebih tegas sebagaimana sistem klasikal yang diterapkan pada persekolahan modern. Berikut ini beberapa metode
pembelajaran tradisional yang menjadi ciri utama pembelajaran di pondok pesantren salafiyah (Depag, 2003:74-102), meliputi: a. Metode sorogan Sorogan berasal dari kata sorog (bahasa Jawa), yang berarti menyodorkan, sebab setiap santri menyodorkan kitabnya di hadapan kyai atau pembantunya (badal, asisten kyai). b. Metode wetonan/bandongan Metode bandongan disebut juga dengan metode wetonan, istilah weton berasal dari kata wektu (bahasa Jawa), yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu. Pada metode ini berbeda dengan metode sorogan, karena metode bandungan dilakukan oleh seorang kyai atau ustadz terhadap sekelompok peserta didik atau santri, untuk mendengarkan atau menyimak apa yang dibacakan dari sebuah kitab. Metode ini biasanya digunakan untuk mengkaji kitab-kitab kuning (gundul), dimana para santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan yang dianggap penting untuk membantu dalam memahami teks tesebut. c. Metode musyawarah/bahtsul masa’il Metode musyawarah atau dalam istilah lain bahtsul masa’il merupakan metode pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi atau seminar. Beberapa orang santri dengan jumlah tertentu membentuk halaqah yang dipimpin langsung oleh kyai atau ustadz, atau mungkin juga oleh santri senior, untuk membahas atau mengkaji suatu persoalan yang
telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya para santri dengan bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau pendapatnya. d. Metode pengajian pasaran Metode pengajian pasaran adalah kegiatan belajar para santri melalui pengkajian materi (kitab) tertentu pada seorang kyai atau ustadz yang dilakukan oleh sekelompok santri dalam kegiatan yang terus menerus (maraton) selama tenggang waktu tertentu. e. Metode hafalan (muhafazhah) Metode hafalan ialah metode belajar santri dengan cara menghafal suatu teks tertentu di bawah bimbingan dan pengawasan kyai atau ustadaz. Para santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki santri ini kemudian dihafalkan dihadapan kyai atau ustadz secara periodik atau insidental tergantung kepada kyai atau ustadz yang bersangkutan. f. Metode demonstrasi/praktek ibadah Metode ini adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan memperagakan (mendemonstrasikan) suatu ketrampilan dalam hal pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok di bawah petunjuk dan bimbingan kyai atau ustadz.
D. Akhlak Santri Kaitannya dengan Kajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat juz I Lembaga pendidikan pesantren mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga lainnya. Pendidikan akhlak para santrinya merupakan
salah satu tujuan utama didirikannya suatu pondok pesantren, karena berhasil tidaknya suatu pemerintahan dapat dilihat dari akhlak rakyat dan pemimpinnya. Santri adalah bagian dari masyarakat dan generasi penerus bangsa. Untuk itu, apabila generasi penerusnya berakhlak baik, akan baik pulalah sistem pemerintahannya. Akhlak santri yang sesuai dengan kajian dari kitab al-Akhlak lil banat juz I mencakup akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap Rasulullah SAW, akhlak keluarga, akhlak pribadi, akhlak bermasyarakat. Penjabarannya adalah sebagai berikut: 1. Akhlak terhadap Allah SWT a. Beribadah kepada Allah SWT (Salamullah [a], 2008:4). Ibadah secara bahasa berarti tunduk dan merendahkan diri. Sedangkan menurut istilah, ibadah adalah taat kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya yang disampaikan melalui lisan para rasul-Nya. Ibadah terbagi menjadi tiga yaitu ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), ragbah (senang), dan rahbah (takut), adalah ibadah qalbiyah (ibadah yang berkaitan dengan hati), sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur termasuk ibadah lisaniyyah (lisan). Adapun shalat, zakat, haji dan jihad adalah ibadah badaniyah (fisik). Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 (Depag, 2011:417):
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. b. Takwa Takwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah SWT dengan mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya (Ilyas, 2008:17). Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 177 :
Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orangorang yang bertakwa. Dalam surat al-Baqarah ayat 177 di atas Allah SWT mendefinisikan al-birru dengan iman (beriman kepada Allah SWT, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi), Islam (mendirikan shalat dan menunaikan zakat) dan ihsan (mendermakan harta yang dicintainya, menepati janji dan sabar). Setelah disebutkan secara bergantiganti beberapa bagian dari iman, Islam dan ihsan, lalu Allah menutupnya dengan kalimat: mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Dengan demikian dapat dipahami bahwa dalam ayat tersebut takwa dicirikan dengan iman, Islam dan ihsan (Ilyas, 2007:20). c. Cinta kepada Allah SWT Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih sayang. Bagi seorang mukmin cinta pertama dan utama sekali diberikan kepada Allah SWT, karena Allah lebih mencintainya dari pada segala-galanya (Ilyas, 2007:24)
Cinta kepada Allah SWT tidak boleh dibarengi dengan harapan mendapatkan pahala atau terhindar dari siksa, tetapi semata-mata untuk memenuhi
perintah-Nya
dan
melakukan
apa
saja
yang
dapat
menyenangkan-Nya. Hanya kepada seorang hamba yang mencintai-Nya dengan cara seperti itu, Allah SWT akan menyibakkan segala keindahanNya yang sempurna (Salamullah [a], 2008:9). 2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW Akhlak terhadap Rasulullah SAW (Ilyas, 2007:70-76), meliputi: a. Mengikuti dan mentaati Rasul Al-Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 80 :
Artinya: Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
Dari uraian ayat di atas dapat disimpulkan bahwa mengikuti Rasulullah SAW merupakan salah satu bukti kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. b. Mengucapkan shalawat dan salam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56 :
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa shalawat dan salam merupakan bukti penghormatan kepada beliau.
c. Akhlak dalam keluarga Akhlak santri terhadap keluarganya adalah berbakti kepada kedua orang tua (birru al-walidain). Birru al-walidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Al-birru artinya kebajikan dan al-walidain artinya dua orang tua atau ibu dan bapak. Jadi Birru al-walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua orang tua (Ilyas, 2007:147). Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk berbuat baik kepada orang tua mereka melalui firman-Nya surat Lukman ayat 14, yaitu:
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Banyak cara bagi seorang anak untuk dapat mewujudkan birru alwalidain tersebut, antara lain sebagai berikut (Ilyas, 2007:152-156): 1) Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh maupun masalah lainnya. 2) Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih dan kasih saying atas jasa-jasa keduanya yang tidak mungkin bisa dinilai dengan apapun. 3) Membantu ibu bapak secara fisik dan materiil. 4) Mendoakan ibu bapak semoga diberi oleh Allah SWT keampunan, rahmat dan lain sebagainya. d. Akhlak pribadi 1) Jujur (shidiq)
Seorang santri yang berakhlak baik harus selalu bersikap benar dan jujur baik dari segi perkataan, pergaulan, kemauan, janji dan kenyataan (Ilyas, 2007:82-85). 2) Dapat dipercaya (amanah) Sikap amanah dalam pengertian yang luas mencakup banyak hal, antara lain; menyimpan rahasia orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya sendiri, menunaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dan lain sebagainya (Ilyas, 2007:89). 3) Rendah hati (tawadhu’) Orang yang rendah hati tidak akan memandang dirinya lebih dari orang lain, menyadari bahwa apa saja yang dia miliki adalah karunia dari Allah SWT (Ilyas, 2007:123). 4) Malu Malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak baik. Orang yang memiliki rasa malu apabila melakukan sesuatu yang tidak patut maka akan merasa gugup. Karena rasa malu adalah sumber utama kebaikan dan unsur kemuliaan dalam setiap pekerjaan. 5) Sabar Sabar adalah usaha menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukaikarena mengharap ridha Allah. Menurut Yusuf al-Qardhawi, sabar dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu; sabar menerima cobaan hidup, sabar dari keinginan hawa nafsu, sabar dalam taat kepada Allah
SWT, sabar dalam berdakwah, sabar dalam perang dan sabar dalam pergaulan (Ilyas, 2007:134-137). Allah SWT memerintahkan kepada kaum-Nya untuk menghadapi segala cobaan dengan tetap sabar dan shalat, seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi :
Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. 6) Pemaaf Pemaaf adalah sikap yang suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas (Ilyas, 2007:140). Sifat pemaaf adalah salah satu dari manifestasi ketakwaan kepada Allah SWT. e. Akhlak bermasyarakat
Menurut Faqih (1998:121-122), setiap orang haruslah berinteraksi dengan masyarakat yang melingkupinya dan haruslah membina hubungan dengan manusia yang lain. Hal ini didasarkan atas dua alasan: 1) Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk senantiasa bermasyarakat.
2) Manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan dan pertolongan orang lain. Sedangkan akhlak bertetangga menurut Islam adalah sebagai berikut (Salamullah [b], 2008:78-86): 1) Mengenal tetangga. 2) Berbuat baik kepada tetangga. 3) Menjaga hubungan baik dengan tetangga. 4) Memberikan rasa aman kepada tetangga. 5) Bersabar terhadap perilaku tetangga yang kurang baik.
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Assholihaat Pondok Pesantren Assholihaat merupakan sebuah pondok pesantren yang beralamat di jalan Sudirman Nomor 17, Desa Sampangan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai sebuah pondok pesantren, lembaga ini memiliki sejarah, visi, misi dan tujuan yang tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren yang lain. Dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan serta dalam menetapkan seluruh peraturan, Pondok Pesantren Assholihaat memiliki pedoman ajaran agama Islam yaitu al-Qur’an dan al-Sunnah. 1. Sejarah Pondok Pesantren Assholihaat Pondok Pesantren Assholihaat merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam yang berdiri pada tanggal 18 Shafar 1406 H / 1 November 1985 M. Pendirinya adalah KH. Sa’dullah Usman beserta Nyai Hj. Fashohah Adibah. KH. Sa’dullah Usman mengawali pendidikan formal dari SR (Sekolah Rakyat) sampai SMA, setelah lulus beliau nyantri di pondok pesantren Tegalrejo Magelang selama 10 tahun, kemudian di Tayu Kajen, Pati dan Ploso Kediri Jawa Timur. Selain menjadi seorang Kyai, Beliau juga pernah menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Magelang selama 15 tahun. Beliau adalah sosok Kyai yang mempunyai kepribadian tegas dan keras. Sifat tegas dan keras tersebut beliau terapkan dalam mendidik putra-
putri dan para santrinya supaya menjadi insan yang mempunyai bekal hidup serta dapat meneruskan perjuangan beliau dalam menegakkan agama Islam. Pada tahun 1971 beliau menikah dengan Nyai Hj. Fashohah Adibah yang dikaruniai satu putri dan tiga putra, setelah lahir putra yang ke empat, KH. Sa’dullah melaksanakan perintah Kyai beliau untuk mendirikan pondok pesantren dan berhenti menjadi DPR. Meskipun beliau belum mendirikan pesantren namun sudah ada santri yang mondok di rumah beliau sekitar 7 orang. Maka pada tanggal 1 November 1985 pondok tersebut berdiri di atas tanah yang terletak di Desa Sampangan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, yang diberi nama ar-Rohman dan tempatnya pun sudah tidak di rumah beliau. Dan pada tahun 1987 nama ar-Rohman dirubah dengan nama Assholihaat dengan harapan agar para santrinya menjadi santri yang shalikhah. Pada mulanya pondok tersebut hanya menampung anak-anak yang tidak mampu melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan warga sekitar yang ingin mendalami ilmu agama dengan sistem pengajian tradisional, dengan mayoritas santri berasal dari keluarga petani yang ratarata penghasilannya menengah kebawah. Meskipun mereka berasal dari keluarga yang biasa namun semangat mereka dalam menuntut ilmu sangat luar biasa, dari kesederhanaan tersebut tidak membuat para santri berkecil hati dan tidak menjadi penghambat mereka dalam menuntut ilmu. Mengingat zaman semakin modern pondok tersebut mengadakan pelatihan-pelatihan dibawah bimbingan putri KH. Sa’dullah Usman yang bernama Hibatun Wafiroh M.Ag. Pelatihan tersebut diantaranya adalah pelatihan menjahit, tata
boga, membuat tas dan kentrampilan anyaman bambu, yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu beliau juga mendirikan koperasi yang diberi nama Koppontren Salima dengan tujuan mencetak santri yang siap kerja dan membuka lapangan kerja bagi para santri, alumni dan masyarakat luas. (wawancara dengan Hibatun Wafiroh M.Ag) 2. Sarana dan Fasilitas Pesantren Pondok Pesantren Assholihaat termasuk pesantren yang tidak dapat dikatakan baru, karena mengingat pendiriannya yang sudah berusia 27 tahun. Tetapi dari segi sarana dan prasarana dapat dikatakan terbatas, tetapi hal tersebut tidak membuat para santri dan Ustad atau Kyai yang mengasuh pesantren merasa kecil hati. Dengan sarana dan prasarana yang seadanya mereka tetap melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran sebagai suatu keharusan dan misi utama pesantren. Adapun sarana dan prasarana di Pondok Pesantren Assholihaat antara lain: a. Sembilan kamar untuk para santri b. Mushola c. Kantor pusat d. Aula sebagai pusat kegiatan para santri e. Ruang kelas sebagai tempat mengaji f. Ruang tamu g. Mading (Majalah Dinding)
3. Program Pendidikan dan Pengajaran a. Metode Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran akan berhasil apabila metode yang diterapkan efektif dan terarah dengan baik. Untuk itu pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Assholihaat memakai metode sebagai berikut: 1) Metode sorogan Metode sorogan merupakan kegiatan pembelajaran bagi para santri yang lebih menitik beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan, dibawah bimbingan seorang kyai atau ustadz (Depag, 2003:74). Di Pesantren Assholihaat metode ini dipakai ketika mengaji al-Qur’an, para santri secara bergilir satu persatu untuk mengaji alQur’an dan disimak oleh Ustadnya. 2) Metode bandongan Metode bandongan disebut juga dengan metode wetonan. Metode bandongan dilakukan oleh seorang kyai atau ustadz terhadap sekelompok santri untuk mendengarkan dan menyimak apa yang dibacanya dari sebuah kitab (Depag, 2003:86). Di Pondok Pesantren Assholihaat metode ini digunakan ketika mengaji kitab kuning, Kyai atau Nyai duduk di depan untuk membacakan dan menjelaskan isi dari kitab yang dipelajari, sedangkan para santri duduk di depan beliau untuk menyimak, mendengarkan sambil ngesahi.
3) Metode hafalan Metode hafalan ialah kegiatan belajar santri dengan cara menghafal suatu teks tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan seorang kyai atau ustadz (Depag, 2003:100). Pada pesantren Assholihaat metode ini biasanya digunakan ketika mengaji kitab Safinah an-Naja, ta’lim muta’alim dan nahwu. Santri diharuskan untuk menghafal, setelah hafal kemudian dihafalkan di hadapan para santri dan kyai atau ustadz. 4) Metode bahtsul masa’il Metode ini merupakan metode pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi atau seminar (Depag, 2003:92). Metode ini biasanya digunakan ketika ada pertemuan-pertemuan para alumni, kemudian disitu diadakan diskusi antara para santri dan para alumni yang membahas kitab-kitab yang telah dikajinya yang dipimpin langsung oleh bapak Kyai. b.
Materi dan Kurikulum Materi dan kurikulum di Pondok Pesantren Assholihaat adalah sebagai berikut: 1) Madrasah satu Madrasah satu adalah madrasah paling dasar yang ada di Pesantren Assholihaat, diberikan kepada santri awal sebagai dasar dalam mempelajari agama di Pondok Pesantren Assholihaat, yang diajarkan antara lain:
a) Bahasa Arab b) Ta’lim muta’alim c) Tahlil d) Pegon e) Safinah an-Naja f) Nurul burhan I 2) Madrasah dua Setelah selesai dari madrasah satu, maka santri naik ke madrasah dua. Adapun yang diajarkan pada madrasah dua antara lain: a) Al-mar’ah al-Sholikhah b) Mabadi juz I c) Khulasoh juz I d) Nahwu wadhih I e) Risalatul mahid f) Mahfudzhot 3) Madrasah tiga Setelah selesai madrasah dua, maka santri naik ke madrasah tiga. Adapun yang diajarkan pada madrasah tiga antara lain: a) Nahwu wadhih juz II b) Mabadi juz II c) Taisirul kholaq d) Izul adab e) Khulasoh juz II
4) Madrasah empat Setelah santri selesai pada madrasah tiga, maka naik madrasah empat. Adapun yang diajarkan pada madrasah empat antara lain: a) Khulasoh juz III b) Jurumiyah c) Arba’in d) Nahwu wadhih juz III e) Mabadi juz III f) Nurul burhan II 5) Madrasah lima Madrasah lima adalah madrasah yang dimana semua santri dijadikan satu untuk mengikuti kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I, karena kajian itu hanya diajarkan satu minggu sekali pada hari minggu, yang di pegang langsung oleh nyai Hj. Fashohah Adibah. 4. Susunan Organisasi Adapun susunan organisasi Pondok Pesantren Assholihaat terdiri dari pengasuh dan penasehat yang membawahi secara langsung pengurus harian. Pengurus harian ini bertugas melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pengasuh. Adapun susunan kepengurusan di Pondok Pesantren Assholihaat adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Susunan Organisasi Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Pengasuh KH. Sa’dullah Usman dan Hj. Fashohah Adibah
Penasehat Hibatun Wafiroh M.Ag
Hibatun Wafiroh M. Ag Ketua Istianah
Sekretaris Kholifah
Bendahara Bidayatul Faizah
Sie. Keamanan Ari Nafi’ah
Sie. Jama’ah Muslikhah
Sie. Kebersihan Iin Nadliyah
Sie. Pendidikan Nani Nursetiawati
Sie. Humas Isrotun Khasanah
Sie. Inventaris Sakinatul Wakhidah
5. Visi dan Misi Pesantren a. Visi Pondok Pesantren Assholihaat 1) Melahirkan kader santri yang berwawasan Islam 2) Membentuk karakter santri yang berakhlaqul karimah b. Misi Pondok Pesantren Assholihaat 1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT 2) Pemeliharaan dan pengembangan tradisi islam 6. Tata Tertib Santri Tata tertib santri Pondok Pesantren Assholihaat terbagi menjadi dua, yaitu: a. Kewajiban santri, antara lain: 1) Setiap santri wajib menjaga sopan santun 2) Setiap santri wajib belajar menurut tingkatannya masing-masing 3) Setiap santri wajib mengikuti kegiatan pondok 4) Setiap santri wajib mengikuti shalat berjama’ah 5) Setiap santri wajib meminta izin apabila akan bepergian atau pulang 6) Setiap santri wajib membayar syahriah tiap bulan 7) Setiap santri wajib mentaati peraturan pondok. b. Larangan santri, antara lain: 1) Setiap santri dilarang keluar malam dari jam yang telah ditentukan 2) Setiap santri dilarang main ke kamar lain hanya untuk ngbrol yang tidak bermanfaat
3) Setiap santri dilarang memakai perhiasan yang berlebihan 4) Setiap santri dilarang memakai barang orang lain tanpa izin yang punya 5) Setiap santri dilarang sering bepergian 6) Setiap santri dilarang nonton televisi kecuali telah ada ketentuan. 7. Keadaan Objek Responden atau Populasi Penelitian ini mengambil populasi yang dijadikan responden sebanyak 50 santri, yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan santri yang hanya menuntut ilmu di pesantren saja. Untuk jenjang SD ada 3 orang, SMP ada 20 orang, SMA ada 7 orang, dan santri yang tidak sekolah 20 orang. Daftar nama santri yang dijadikan responden dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 3.2 Data Responden No
Nama
Jenjang Pendidikan
1
Mutmainah
SD
2
Nurul Marsilah
SD
3
Ruli Zulfa Fitria
SD
4
Wasilatus Sa’adah
MTs
5
Siti Mutoharoh
MTs
6
Nurul Hidayah
MTs
7
Deviana Sari
MTs
8
Labibah Tsaniyah
MTs
9
Bidayatul Faizah
MTs
10
Mi’atul Khasanah
MTs
11
Titin Fitriyani
MTs
12
Ika Maulidiya R
MTs
13
Wening Prihatiningrum
MTs
14
Umi Kultsum
MTs
15
Alifa Anis M
MTs
16
Eri Septi Rahayu
MTs
17
Fatimah Lutfiyani
MTs
18
Siti Umi Riyadhoh
MTs
19
Nafisatul Maisyah
MTs
20
Imas Mustaniroh
MTs
21
Yeni Syakaroh
MTs
22
Zinatul Millah
MTs
23
Ulfia Muntafiqi
MTs
24
Desi Nur Baiti
SMA
25
Muslikhah
SMA
26
Zuli Puji Astutik
SMA
27
Aulia Dewi R
SMA
28
Santi Ernia
SMA
29
Eni Ermawati
SMA
30
Nani Nur Setiawanti
SMA
31
Siti Khotijah
Santri
32
Siti Zumaroh
Santri
33
Hanifah Nurahmah
Santri
34
Rahmawanti
Santri
35
Ernawati
Santri
36
Sulchiyatussobiroh
Santri
37
Dini Aulia Septiani
Santri
38
Yuliatun
Santri
39
Sri Sakinatul W
Santri
40
Fiki Rofiqoh
Santri
41
Siti Ulfiyati
Santri
42
Ari Nafi’ah
Santri
43
Isrotun Khasanah
Santri
44
Bidayatul Faizah
Santri
45
Zaimatus Sholikhah
Santri
46
Suryani
Santri
47
Siti Khozaiyah
Santri
48
Nur Hidayati
Santri
49
Kholifah
Santri
50
Siti Mutiqoh
Santri
B. Data Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri 1. Data jawaban angket keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-akhlaq lil banat juz I dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 3.3 Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq lil Banat Juz I Jumlah
Nomor Item Soal No
Skor
Nama 1
2
3
4
5 6
7
8
9
10
A
B
C
1
Mutmainah
A C B B C C B
B
A B
2
5
3
2
Nurul Marsilah
A B A A C B B
B
B B
3
6
1
3
Ruli Zulfa fitria
A B B A B B B
B
B A
3
7
0
4
Wasilatus Sa’adah
A B A A B B B
B
A A
5
5
0
5
Siti Mutoharoh
A B A A B B C
B
B B
3
6
1
6
Nurul Hidayah
A B B B B B B
B
B B
1
9
0
7
Deviana Sari
A C B A B B B
B
A A
4
5
1
8
Labibah Tsaniyah
A B A A B B B
A A A
6
4
0
9
Bidayatul Faizah
A B B A B B B
B
B B
2
8
0
10
Miatul Khasanah
B C A B C B B
B
B B
1
7
2
11
Titin Fitriyani
A B A A B B B
B
B B
3
7
0
12
Ika Maulidiya R
A C B A C B C
B
B B
2
3
5
13
Wening Prihatiningrum
A A B B B C A
C
C B
3
4
3
14
Umi Kultsum
A A B B C B B
C
C B
2
5
3
15
Alifa Anis M
A A B B B C C
C
C C
2
3
5
16
Eri Septi Rahayu
A A A B B B B
B
A B
4
6
0
17
Fatimah Lutfiyani
A A B B C B C
C
B C
2
4
4
18
Siti Umi Riyadhoh
A C B B C B B
B
A B
2
6
2
19
Nafisatul Maisyah
A B B A A B B
B
B B
3
7
0
20
Imas Mustaniroh
B B B A B B C
B
A C
2
6
2
21
Yeni Syakaroh
A A A B C B B
B
B B
3
6
1
22
Zinatul Millah
A B A A C B A
B
B B
4
5
1
23
Ulfia Muntafiqi
A B A B A B B
B
B B
3
7
0
24
Desi Nur Baiti
A C B A C B B
B
A B
3
5
2
25
Muslikhah
A C A A A B B
A B B
5
4
1
26
Zuli Puji Astuti
A A A A A B B
B
A B
6
4
0
27
Aulia Dewi R
A A A A B B B
A B A
6
4
0
28
Santi Ernia
A C A A A C B
B
4
4
2
B B
29
Eni ermawati
A C A B C B B
A B B
3
5
2
30
Nani Nur Setiawanti
A C A A C B B
B
A A
5
3
2
31
Siti Khotijah
A C B B B B B
B
A B
2
7
1
32
Siti Zumaroh
A C B B B B B
B
B B
1
8
1
33
Hanifah Nurahmah
A B A A B B A
A B A
6
4
0
34
Rahmawanti
A B A A A B B
B
B B
4
6
0
35
Ernawati
A A B B A B B
B
A B
4
6
0
36
Sulchiyatussobiroh
A A A A B B A
A A A
8
2
0
37
Dini Aulia Septiani
A A B B C B C
C
B B
2
5
3
38
Yuliatun
A A A A B B A
B
A A
7
3
0
39
Sri sakinatul W
A B A A A B B
B
B B
4
6
0
40
Fiki Rofiqoh
A A B B C B B
C
B B
2
6
2
41
Siti Ulfiyati
A B A A B B B
B
A A
5
5
0
42
Ari Nafi’ah
A B A A B B B
B
B B
3
7
0
43
Isrotun Khasanah
A B A A B B A
B
A A
6
4
0
44
Bidayatul Faizah
A B A A B B A
B
A A
6
4
0
45
Zaimatus Sholikhah
A A A A A B B
A B B
6
4
0
46
Suryani
A B A A B B B
B
B B
3
7
0
47
Siti Khozaiyah
A B A A A B A
B
A B
6
4
0
48
Nur Hidayati
A C A A A B A
B
B B
5
4
1
49
Kholifah
A C B B B B A
B
A B
3
6
1
50
Siti Motiqoh
A B B A C B C
B
B B
2
6
2
2. Data jawaban angket tentang akhlak dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 3.4 Jawaban Angket Akhlak Santri (Soal Nomor 1-15)
N o
Jumlah
Nomor Item Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor
1
1
1
0
1
2
13 14
15
A
B
C
1
B
A
C
C
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
B
10
2
3
2
B
A
B
C
A
B
A
A
A
C
A
A
A
A
A
10
3
2
3
A
A
B
B
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
B
10
5
0
4
A
A
B
C
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
1
2
5
B
A
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
1
1
6
B
A
B
C
C
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
10
3
2
7
A
A
C
C
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
3
0
8
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
9
A
A
B
C
C
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
2
2
10
B
A
C
B
A
C A
A
A
A
C
A
A
A
B
9
3
3
11
A
A
B
C
C
B A
A
A
A
A
A
A
A
B
10
3
2
12
A
A
C
C
A
C A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
0
3
13
B
A
C
B
C
B B
A
A
A
C
A
A
A
A
8
4
3
14
B
A
C
B
C
A B
A
A
A
C
A
A
A
A
9
3
3
15
B
A
C
B
C
C A
B
B
A
C
B
B
A
B
4
7
4
16
A
A
C
C
A
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
1
2
17
B
A
C
B
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
B
10
3
2
18
B
A
B
A
C
A A
B
A
A
A
A
A
A
B
10
4
1
19
A
A
B
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
20
A
A
C
C
C
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
1
3
21
A
A
C
C
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
0
2
22
A
A
C
B
B
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
3
1
23
A
A
C
C
A
C A
A
B
A
A
A
A
A
A
11
1
3
24
A
A
B
B
B
B A
A
A
A
C
A
A
A
B
9
5
1
25
A
A
B
B
C
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
3
1
26
A
A
B
B
A
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
3
0
27
A
A
B
B
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
2
0
28
A
A
C
C
C
C A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
0
4
29
B
A
C
C
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
1
3
30
A
A
C
C
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
0
3
31
B
A
C
C
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
1
3
32
A
A
C
C
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
0
3
33
A
A
A
A
A
A A
B
A
B
A
A
A
A
A
13
2
0
34
A
A
B
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
35
A
A
B
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
36
A
A
C
A
B
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
1
1
37
A
B
B
C
C
B A
A
A
A
C
A
A
A
A
9
3
3
38
A
A
B
B
A
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
12
3
0
39
A
A
C
C
C
C A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
0
4
40
B
A
C
B
B
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
10
4
1
41
A
A
B
C
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
1
1
42
A
A
B
C
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
1
1
43
A
A
B
B
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
2
0
44
A
A
B
C
C
B A
A
A
A
A
A
A
A
A
11
2
2
45
A
A
A
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
46
A
A
B
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
47
A
A
B
A
A
A A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
48
B
A
A
C
C
A A
A
A
A
A
A
A
A
B
11
2
2
49
B
A
C
C
C
A A
A
A
B
A
A
A
A
A
10
2
3
50
A
A
C
A
A
B A
B
A
A
A
A
A
A
A
12
2
1
Tabel 3.5 Jawaban Angket Akhlak Santri (Soal Nomor 16-30) Jumlah
Nomor Item Soal
No
Skor
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
A
B
C
1
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
13
2
0
2
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
B
A
12
3
0
3
A
A
A
A
A
A
B
A
B
C
A
A
A
B
A
11
3
1
4
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
14
1
0
5
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
14
1
0
6
B
A
B
A
B
A
A
B
B
A
B
A
A
A
B
8
7
0
7
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
B
A
13
2
0
8
A
A
B
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
13
2
0
9
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
12
3
0
10
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
A
A
B
B
10
5
0
11
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
13
2
0
12
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
A
A
A
A
12
3
0
13
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
B
A
A
B
11
4
0
14
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
B
A
A
B
10
5
0
15
B
A
B
A
C
B
B
A
B
C
A
C
A
B
B
5
7
3
16
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
17
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
B
12
3
0
18
A
A
A
A
A
B
A
A
B
A
B
B
A
A
A
11
4
0
19
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
13
2
0
20
A
A
B
A
A
B
B
A
A
A
B
A
A
A
A
11
4
0
21
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
A
A
A
A
12
3
0
22
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
14
1
0
23
B
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
B
A
B
B
8
7
0
24
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
14
1
0
25
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
26
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
27
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
28
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
14
1
0
29
B
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
11
4
0
30
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
1
0
31
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
B
13
2
0
32
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
B
12
3
0
33
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
34
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
13
2
0
35
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
13
2
0
36
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
13
2
0
37
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
B
B
A
A
B
11
4
0
38
A
A
A
A
A
B
A
A
B
A
B
A
A
A
B
11
4
0
39
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
B
B
A
A
A
11
4
0
40
B
A
A
A
A
B
B
A
B
A
B
A
B
A
A
9
6
0
41
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
14
1
0
42
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
15
0
0
43
A
A
A
A
A
B
B
A
B
A
B
A
A
A
A
11
4
0
44
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
12
3
0
45
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
B
A
A
A
A
13
2
0
46
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
14
1
0
47
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
13
2
0
48
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
13
2
0
49
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
B
A
B
B
10
5
0
50
A
A
B
B
A
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
12
2
1
Tabel 3.6 Jumlah Skor Keseluruhan
No.
Jumlah Skor
Jumlah Skor
Nomor 1-15
Nomor 16-30
Jumlah Skor Keseluruhan
A
B
C
A
B
C
A
B
C
1.
10
2
3
13
2
0
23
4
3
2.
10
3
2
12
3
0
22
6
2
3.
10
5
0
11
3
1
21
8
1
4.
12
1
2
14
1
0
26
2
2
5.
13
1
1
14
1
0
27
2
1
6.
10
3
2
8
7
0
18
10
2
7.
12
3
0
13
2
0
25
5
0
8.
15
0
0
13
2
0
28
2
0
9.
11
2
2
12
3
0
23
5
2
10.
9
3
3
10
5
0
19
8
3
11.
10
3
2
13
2
0
23
5
2
12.
12
0
3
12
3
0
24
3
3
13.
8
4
3
11
4
0
19
8
3
14.
9
3
3
10
5
0
19
8
3
15.
4
7
4
5
7
3
10
15
5
16.
12
1
2
14
1
0
26
2
2
17.
10
3
2
12
3
0
22
6
2
18.
10
4
1
11
4
0
21
8
1
19.
14
1
0
13
2
0
27
3
0
20.
11
1
3
11
4
0
22
5
3
21.
13
2
0
12
3
0
25
3
2
22.
11
3
1
14
1
0
25
4
1
23.
11
1
3
8
7
0
19
8
3
24.
9
5
1
14
1
0
23
6
1
25.
11
3
1
15
0
0
26
3
1
26.
12
3
0
15
0
0
27
3
0
27.
13
2
0
15
0
0
28
2
0
28.
11
0
4
14
1
0
25
1
4
29.
11
1
3
11
4
0
22
5
3
30.
12
0
3
14
1
0
26
1
3
31.
11
1
3
13
2
0
24
3
3
32.
12
0
3
12
3
0
24
3
3
33.
13
2
0
15
0
0
28
2
0
34.
14
1
0
13
2
0
27
3
0
35.
14
1
0
13
2
0
27
3
0
36.
13
1
1
13
2
0
26
3
1
37.
9
3
3
11
4
0
20
7
3
38.
12
3
0
11
4
0
23
7
0
39.
11
0
4
11
4
0
22
4
4
40.
10
4
1
9
6
0
19
10
1
41.
13
1
1
14
1
0
27
2
1
42.
13
1
1
15
0
0
28
1
1
43.
13
2
0
11
4
0
24
6
0
44.
11
2
2
12
3
0
23
5
2
45.
15
0
0
13
2
0
28
2
0
46.
14
1
0
14
1
0
28
2
0
47.
14
1
0
13
2
0
27
3
0
48.
11
2
2
13
2
0
24
4
2
49.
10
2
3
10
5
0
20
7
3
50.
12
2
1
12
2
1
24
4
2
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Persentase Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dari penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data yang telah terkumpul adalah sebagai berikut: 1. Analisis Persentase Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan rumus: 𝐹
P= x100% 𝑁
Keterangan: P : Persentase Perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Sampel Rumus ini untuk menganalisis dari tiap-tiap kategori kedua variabel yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang.
a. Data tentang keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I
Data tentang keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I diperoleh dari angket yang penulis bagikan kepada responden. Terdiri dari sepuluh pertanyaan, masing-masing pertanyaan tersedia tiga opsi jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut: 1) Santri yang menjawab A memiliki bobot nilai 3; 2) Santri yang menjawab B memiliki bobot nilai 2; 3) Santri yang menjawab C memiliki bobot nilai 1. Berikut ini merupakan tabel nilai dari penyebaran angket keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I di Pondok Pesantren Assholihaat Magelang. Tabel 4.1 Nilai Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab al-Akhlaq lil banat juz I Nomor Item Soal No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Skor 9
1
A
B
C
10
3
0 1
3
1
2
2
1
1
2
2
3
2
6
2
3
2
3
3
1
2
2
2
2
2
9
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
9
14
0
4
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
15
10
0
5
3
2
3
3
2
2
1
2
2
2
9
12
1
6
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
18
0
7
3
1
2
3
2
2
2
2
3
3
12
10
1
8
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
18
8
0
12
1
9
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
6
16
0
10
2
1
3
2
1
2
2
2
2
2
3
14
2
11
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
9
14
0
12
3
1
2
3
1
2
1
2
2
2
6
10
3
13
3
3
2
2
2
1
3
1
1
2
9
8
3
14
3
3
2
2
1
2
2
1
1
2
6
10
3
15
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
6
6
5
16
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
12
12
0
17
3
3
2
2
1
2
1
1
2
1
6
8
4
18
3
1
2
2
1
2
2
2
3
2
6
12
2
19
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
9
14
0
20
2
2
2
3
2
2
1
2
3
1
6
12
2
21
3
3
3
2
1
2
2
2
2
2
9
12
1
22
3
2
3
3
1
2
3
2
2
2
12
10
1
23
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
9
14
0
24
3
1
2
3
1
2
2
2
3
2
9
10
2
25
3
1
3
3
3
2
2
3
2
2
15
8
1
26
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
18
8
0
27
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
18
8
0
28
3
1
3
3
3
1
2
2
2
2
12
8
2
29
3
1
3
2
1
2
2
3
2
2
9
10
2
30
3
1
3
3
1
2
2
2
3
3
15
6
2
31
3
1
2
2
2
2
2
2
3
2
6
14
1
32
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
18
8
0
33
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
18
8
0
34
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
12
12
0
35
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
12
12
0
36
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
24
4
0
37
3
3
2
2
1
2
1
1
2
2
6
10
3
38
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
21
6
0
39
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
12
12
0
40
3
3
2
2
1
2
2
1
2
2
6
12
4
41
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
15
10
0
42
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
9
14
0
43
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
18
8
0
44
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
18
8
0
45
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
18
8
0
46
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
9
14
0
47
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
18
8
0
48
3
1
3
3
3
2
3
2
2
2
15
8
1
49
3
1
2
2
2
2
3
2
3
2
9
12
1
50
3
2
2
3
1
2
1
2
2
2
6
12
2
Setelah diketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
xt − xr + 1 ki
𝐼=
Keterangan: I : interval xt : nilai tertinggi xr : nilai terendah ki : kelas interval Untuk angket pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I dengan jumlah sepuluh pertanyaan, maka diperoleh hasil nilai tertinggi adalah 28 dan terendahnya adalah 17, sesuai dengan rumus di atas maka; 𝐼=
xt − xr + 1 ki
𝐼=
28 − 17 + 1 3
𝐼=
12 3
𝐼=4 Jadi intervalnya adalah 4
Tabel 4.2 Interval Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I Pengkajian Kitab Interval
Al-Akhlaq Lil Banat Juz
Keterangan
I 25-28
A
Baik
21-24
B
Cukup
17-20
C
Kurang
Tabel 4.3 Nilai Nominasi Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I No. Responden
Skor
Nilai Nominal
1
19
C
2
22
B
3
23
B
4
25
A
5
22
B
6
21
B
7
23
B
8
26
A
9
24
B
10
19
C
11
23
B
12
19
C
13
20
C
14
19
C
15
17
C
16
24
B
17
18
C
18
20
C
19
23
B
20
20
C
21
22
B
22
23
B
23
23
B
24
21
B
25
24
B
26
26
A
27
26
A
28
22
B
29
21
B
30
23
B
31
21
B
32
26
A
33
26
A
34
24
B
35
24
B
36
28
A
37
19
C
38
27
A
39
24
B
40
20
C
41
25
A
42
23
B
43
26
A
44
26
A
45
26
A
46
23
B
47
26
A
48
24
B
49
22
B
50
20
C
Setelah diketahui masing-masing kategori, maka langkah selanjutnya menentukan persentase dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut: 𝑃=
F x100% N
Diketahui: 1) F : Santri (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I sebanyak 13. N : Banyaknya sampel 50 santri Maka,
𝑃=
F x100% N
𝑃=
13 x100% 50
𝑃 = 26% 2) F : santri (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I sebanyak 25. N : Banyaknya sampel 50 santri Maka, 𝑃=
F x100% N
𝑃=
25 x100% 50
𝑃 = 50% 3) F : santri (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I sebanyak 12 santri. N : Banyaknya sampel 50 santri Maka, 𝑃=
F x100% N
𝑃=
12 x100% 50
𝑃 = 24% Tabel 4.4
Nilai Persentase Angket Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab Al-Akhlaq Lil Banat Juz I Pengkajian No
Interval
Frekuensi
Persentase
Kitab 1
Baik (A)
25-28
13
26%
2
Cukup (B)
21-24
25
50%
3
Kurang (C)
17-20
12
24%
50
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik suatu informasi bahwa di Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012: 1) Persentase santri yang aktif mengikuti kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I pada tingkat tinggi yaitu 26%. 2) Santri yang aktif mengikuti kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I pada tingkat sedang 50%. 3) Sedangkan santri yang aktif mengikuti kajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I pada tingkat rendah sebanyak 24%. b. Data tentang akhlak Data tentang akhlak diperoleh dari angket yang penulis bagikan kepada responden. Terdiri dari 30 pertanyaan, masing-masing pertanyaan terdiri dari tiga opsi jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut: 1) Santri yang menjawab A memiliki bobot nilai 3;
2) Santri yang menjawab B memiliki bobot nilai 2; 3) Santri yang menjawab C memiliki bobot nilai 1. Berikut ini merupakan tabel nilai dari penyebaran angket tentang akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang.
Tabel 4.5 Nilai Angket Akhlak Santri Nomor Soal 1-15 Nomor Item Soal No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah Skor
1
1
1
1
1
1
0
1
2
3
4
5
A
B
C
1.
2
3
1
1
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
30
4
3
2.
2
3
2
1
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
30
6
2
3.
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
30
10
0
4.
3
3
2
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
2
2
5.
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
1
6.
2
3
2
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
6
2
7.
3
3
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
0
3
8.
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
9.
3
3
2
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
4
2
10. 2
3
1
2
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
2
27
6
2
11. 3
3
2
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
6
2
12. 3
3
1
1
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
0
3
13. 2
3
1
2
1
2
2
3
3
3
1
3
3
3
3
24
8
3
14. 2
3
1
2
1
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
27
6
3
15.
2
3
1
2
1
1
3
2
2
3
1
2
2
3
2
12
14
4
16. 3
3
1
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
2
2
17. 2
3
1
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
30
6
2
18. 2
3
2
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
30
8
1
19. 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
20. 3
3
1
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
21.
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
0
2
22. 3
3
1
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
6
1
23. 3
3
1
1
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
33
2
3
24. 3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
1
3
3
3
2
27
10
1
25. 3
3
2
2
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
6
1
26. 3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
6
0
27. 3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
4
0
28. 3
3
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
0
4
29. 2
3
1
1
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
30
4
3
30. 3
3
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
0
3
31. 2
3
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
32. 3
3
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
33.
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
39
3
0 4
3 0
34. 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
35. 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
36.
3
3
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
1
37.
3
2
2
1
1
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
27
6
3
38. 3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
6
0
39. 3
3
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
0
4
40. 2
3
1
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
8
1
41.
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
1
42.
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
2
1
43.
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
4
0
44.
3
3
2
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
4
2
45.
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
46. 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
47. 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
48. 2
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
33
4
2
49. 2
3
1
1
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
30
4
3
50. 3
3
1
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
36
4
1
Tabel 4.6 Jawaban Nilai Angket Akhlak Santri Nomor Soal 16-30 N
Nomor Item Soal
Jumlah
o
Skor 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A
B
C
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
39
4
0
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
39
4
0
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
3
2
3
33
6
1
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
42
2
0
5
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
42
2
0
6
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
24 14 0
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
39
4
0
8
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
39
4
0
9
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
36
6
0
10
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
30 10 0
11
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
39
4
0
12
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
36
6
0
13
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
33
8
0
14
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
30 10 0
15
2
3
2
3
1
2
2
3
2
1
3
1
3
2
2
15 14 3
16
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
36
6
0
18
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
33
8
0
19
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
39
4
0
20
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
33
8
0
21
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
36
6
0
22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
42
2
0
23
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
2
24 14 0
24
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
42
2
0
25
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
26
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
27
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
28
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
42
2
0
29
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
33
8
0
30
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
2
0
31
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
39
4
0
32
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
36
6
0
33
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
34
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
39
4
0
35
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
39
4
0
36
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
39
4
0
37
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
33
8
0
38
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
33
8
0
39
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
33
8
0
40
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
27 12 0
41
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
42
2
0
42
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
0
0
43
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
33
8
0
44
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
36
6
0
45
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
39
4
0
46
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
42
2
0
47
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
39
4
0
48
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
39
4
0
49
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
30 10 0
50
3
3
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
36
Tabel 4.7 Jumlah Skor Keseluruhan Nomor
Skor Nomor
Skor Nomor
Jumlah Skor
Responden
1-15
16-30
Keseluruhan
1
37
43
80
2
38
43
81
3
40
40
80
4
40
44
84
5
42
44
86
4
1
6
38
38
76
7
39
43
82
8
45
43
88
9
39
42
81
10
35
40
75
11
38
43
81
12
39
42
81
13
35
41
76
14
36
30
66
15
30
32
62
16
40
44
84
17
38
42
80
18
39
41
80
19
44
43
87
20
38
41
79
21
41
42
83
22
40
44
84
23
38
38
76
24
38
44
82
25
40
45
85
26
42
45
87
27
43
45
88
28
37
44
81
29
37
41
78
30
39
44
83
31
38
43
81
32
39
42
81
33
43
45
88
34
44
43
87
35
44
43
87
36
42
43
85
37
36
41
77
38
42
41
83
39
37
41
78
40
39
39
78
41
42
44
86
42
42
45
87
43
43
41
84
44
39
42
81
45
45
43
88
46
44
44
88
47
44
43
87
48
39
43
82
49
37
40
77
50
41
41
82
Setelah diketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 𝐼=
xt − xr + 1 ki
Keterangan: I : interval xt : nilai tertinggi xr : nilai terendah ki : kelas interval Untuk angket akhlak santri dengan jumlah 30 pertanyaan maka diperoleh hasil nilai tertinggi adalah 88 dan terendahnya adalah 62, sesuai dengan rumus di atas maka; 𝐼=
𝐼= 𝐼=
xt − xr + 1 ki
88 − 62 + 1 3 27 3 𝐼=9 Jadi intervalnya adalah 9 Tabel 4.8 Interval Akhlak Santri Interval
Akhlak Santri
Keterangan
80-88
A
Baik
71-79
B
Cukup
62-70
C
Kurang
Tabel 4.9 Nilai Nominasi Akhlak Santri No. Responden
Skor
Nilai Nominal
1
80
A
2
81
A
3
80
A
4
84
A
5
86
A
6
76
B
7
82
A
8
88
A
9
81
A
10
75
B
11
81
A
12
81
A
13
76
B
14
66
C
15
62
C
16
84
A
17
80
A
18
80
A
19
87
A
20
79
B
21
83
A
22
84
A
23
76
B
24
82
A
25
85
A
26
87
A
27
88
A
28
81
A
29
78
B
30
83
A
31
81
A
32
81
A
33
88
A
34
87
A
35
87
A
36
85
A
37
77
B
38
83
A
39
78
B
40
78
B
41
86
A
42
87
A
43
84
A
44
81
A
45
88
A
46
88
A
47
87
A
48
82
A
49
77
B
50
82
A
Setelah diketahui masing-masing kategori, maka langkah selanjutnya menentukan persentase dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut: 𝑃=
F x100% N
Diketahui: 1) F : santri (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket akhlak santri sebanyak 38 santri. N : banyaknya sampel 50 santri Maka,
𝑃=
F x100% N
𝑃=
38 x100% 50
𝑃 = 76% 2) F : santri (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket akhlak santri sebanyak 10 santri. N : banyaknya sampel 50 santri Maka, 𝑃=
F x100% N
𝑃=
10 x100% 50
𝑃 = 20% 3) F : santri (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket akhlak santri sebanyak 2 santri. N : banyaknya sampel 50 santri Maka, 𝑃=
F x100% N
𝑃=
2 x100% 50
𝑃 = 4%
Tabel 4.10 Nilai Persentase Angket Akhlak Santri No
Akhlak Santri
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Baik (A)
80-88
38
76%
2
Cukup (B)
71-79
10
20%
3
Kurang (C)
62-70
2
4%
50
100%
Jumlah
B. Analisis Hipotesis Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan, yaitu ada pengaruh keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I (variabel x) dan akhlak santri (variabel y) dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 50 dengan taraf signifikansi 1% yaitu 0,361. Jika r hitung > r tabel maka ada hubungan yang positif antara varibel x dan y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada hubungan sama sekali antara
variabel x dan y. Jika r hitung < r tabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel x dan y. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut : ∑𝑥𝑦 −
rxy = ∑𝑥 2 −
∑𝑥 ∑𝑦 𝑁
(∑𝑥 )2 𝑁
∑𝑦 2 −
(∑𝑦 )2 𝑁
Keterangan: rxy : nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : produk dari x dan y x : nilai variabel 1 y : nilai variabel 2 N : banyaknya subjek pemilik nilai ∑ : sigma Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara pengkajian kitab alAkhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012. 2. Mencari x, y, x2, y2 dan xy dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar
Tabel 4.11 Koefisien Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab al-Akhlaq Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Nomor X
Y
x2
y2
Xy
1
19
80
361
6400
1520
2
22
81
484
6561
1782
3
23
80
529
6400
1840
4
25
84
625
7056
2100
5
22
86
484
7396
1892
6
21
76
441
5776
1596
7
23
82
529
6724
1886
8
26
88
676
7744
2288
9
24
81
576
6561
1944
10
19
75
361
5625
1425
11
23
81
529
6561
1863
12
19
81
361
6561
1539
13
20
76
400
5776
1520
14
19
66
361
4356
1254
15
17
62
289
3844
1054
16
24
84
576
7056
2016
Responden
17
18
80
324
6400
1440
18
20
80
400
6400
1600
19
23
87
529
7569
2001
20
20
79
400
6241
1580
21
22
83
484
6889
1826
22
23
84
529
7056
1932
23
23
76
529
5776
1748
24
21
82
441
6724
1722
25
24
85
576
7225
2040
26
26
87
676
7569
2262
27
26
88
676
7744
2288
28
22
81
484
6561
1782
29
21
78
441
6084
1638
30
23
83
529
6889
1909
31
21
81
441
6561
1701
32
26
81
676
6561
2106
33
26
88
676
7744
2288
34
24
87
576
7569
2088
35
24
87
576
7569
2088
36
28
85
784
7225
2380
37
19
77
361
5929
1463
38
27
83
729
6889
2241
39
24
78
576
6084
1872
40
20
78
400
6084
1560
41
25
86
625
7396
2150
42
23
87
529
7569
2001
43
26
84
676
7056
2184
44
26
81
676
6561
2106
45
26
88
676
7744
2288
46
23
88
529
7744
2024
47
26
87
676
7569
2262
48
24
82
576
6724
1968
49
22
77
484
5929
1694
50
20
82
400
6724
1640
Jumlah
1138
4083
26242
334755
93391
Dari tabel di atas diketahui: ∑x : 1138 ∑y : 4083 ∑x2: 26242 ∑y2: 334755 ∑x.y: 93391 N : 50 Data-data yang telah diketahui kemudian dimasukkan dalam rumus product moment:
∑𝑥 ∑𝑦 𝑁
∑𝑥𝑦 −
rxy = ∑𝑥 2 −
(∑𝑥 )2 𝑁
∑𝑦 2 −
(∑𝑦 )2 𝑁
1138 4083 50 2 (1138 )
9331 −
rxy = 26242 −
50
334755 −
93391 −
rxy = 26242 −
rxy=
rxy=
rxy=
rxy=
(1295044 ) 50
(4083 )2 50
4646454 50
334755 −
(16670889 ) 50
93391−92929,08 26242 −25900,88 334755 −333417 ,78 461,92 341,12 1337 ,22 461,92 456152 ,49 461,92 675,390
rxy=0,683
C. Pembahasan Setelah data dianalisis, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel, dengan jumlah responden 50 santri dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai sebesar 0,361. Maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung (0,683) lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikasi 1% yaitu 0,361 atau dapat dikatakan 0,683>0,361, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif atau pengaruh yang signifikan antara keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang Tahun 2012.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data maka penulis selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari penelitian berjudul Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab al-Akhlaq Lil Banat Juz I Terhadap Akhlak Santri Putri Pondok Pesantren Assholihaat Tahun 2012, sebagai berikut : 1. Pada variabel x yaitu keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012, dapat dikatakan bahwa mereka mengikuti kajian dengan cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan data yang diperoleh, yaitu pada jawaban angket dengan kategori tinggi mencapai angka frekuensi sedang yakni 13 responden dengan persentase 26%, dan kategori sedang mancapai angka frekuensi tertinggi yakni 25 responden dengan persentase 50%. Sedangkan kategori rendah yaitu 12 pesponden dengan persentase 24%. 2. Pada variabel y yaitu akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012 dapat dikatakan bahwa mereka mempunyai akhlak yang baik, hal tesebut ditunjukkan dengan data yang diperoleh, yaitu santri yang menjawab angket dengan kategori tinggi mencapai angka frekuensi 38 responden dengan persentase 76%, kategori sedang mencapai angka
frekuensi 10 responden dengan persentase 20%. Sedangkan kategori rendah hanya terjadi pada 2 responden dengan persentase 4%. 3. Hasil perhitungan analisis data membuktikan bahwa hipotesis yang penulis ajukan yaitu adakah pengaruh antara keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012 diterima atau tidak ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung ) sebesar 0,683 lebih besar dari rtabel
pada taraf signifikan 1 % (0,361) atau dapat
dikatakan 0,683>0,361. Dengan demikian ada pengaruh yang positif antara keaktifan mengikuti pengkajian kitab al-Akhlaq lil banat juz I terhadap akhlak santri putri Pondok Pesantren Assholihaat Magelang tahun 2012.
B. Saran Berdasarkan hasil dari penelitian yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebagai lembaga pendidikan Islam di Magelang, Pondok Pesantren Assholihaat merupakan dambaan umat Islam dalam membentuk insan yang mempunyai akhlak yang baik. Mengacu pada hal tersebut, penulis mengharap kepada pengurus pondok pesantren Assholihaat untuk tetap mempertahankan program pengkajian kitab kepada para santrinya.
2. Sebagai seorang santri yang mempunyai beberapa kewajiban, maka taatilah semua peraturan pondok pesantren yang bertujuan untuk kebaikan bersama yaitu keberhasilan dan teraturnya tata tertib pesantren. 3. Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap semua santri semakin meningkatkan aktifitasnya dalam mengikuti pengkajian kitab.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, M. Nipan. 2000. Menghiasi Diri dengan Akhlak Terpuji. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al Quran. Jakarta: AMZAH. Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak (Panduan Perilaku Muslim Modern). Solo: Era Intermedia. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam (Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia). Jakarta: Prenada Media. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dhofier, Zamakhsyari. 1983. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI. Faqih, Aunur Rahim, dkk. 2002. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press. Humaidi, Tatapangarsa.1980. Akhlak yang Mulia. Surabaya: PT. Bina Ilmu Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: LPPI UMY. Madjid, Nur Cholish. 1997. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina. Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani. Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ridha, Akram. 2007. Potret Indah Wanita Penghuni Surga. Semarang: Pustaka Adnan. Saebani, Beni Ahmad, dkk. 2010. Ilmu Akhlak. Bandung: CV. Pustaka Setia. Salamullah, M. Alaika (a). 2008. Akhlak (Hubungan Vertikal). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. ____________________ (b). 2008. Akhlak (Hubungan Horizontal). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Mahfudhoh
Tempat Tanggal Lahir
: Magelang, 09 Juni 1990
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Sentosa, Pasangsari, Windusari Magelang.
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. RA Masyithoh Ngepanrejo lulus tahun 1996 2. MI Al-Islam Ngepanrejo lulus tahun 2002 3. MTs N Kaliangkrik lulus tahun 2005 4. MAN 2 Magelang lulus tahun 2008 5. STAIN Salatiga lulus tahun 2012 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 20 Juni 2012 Penulis
Mahfudhoh Nim: 111 08 105