PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE NOMINASI TERHADAP BOARD DIVERSITY PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK INDONESIA
1
Sofura Fitria Tsabita1, Zaitul2, Dandes Rifa3, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bunga Hatta 1 Email :
[email protected] 2 Email P1 :
[email protected] 3 Email P2 :
[email protected]
ABSTRACT The aim of this research was to examine whatever the gender diversity and nationality diversity at nomination committee influence toward board diversity. Data of this research was taken from annual report which is published on the Indonesian Stock Exchange (BEI) during 2010–2012 in website www.idx.co.id, and also data corporate governance from the Indonesia Institute for Corporate of Directorship (IICD). Method of taking sample used purposive sampling where sample was selected based on certain consideration. The data analysis used logistic regression. The result of this research showed that the position of gender diversity at nomination committee have significant influence toward board diversity and there were not influence the existing nationality diversity at nomination committee toward board diversity. Keywords : Nomination committee, Gender diversity, Nationality Diversity and Indonesia’s listed companies 1.
Latar Belakang Beberapa skandal dari perusahaan
yang berskala besar menarik perhatian
praktik tata kelola perusahaan ke arah yang baik.
publik ke isu-isu tentang bagaimana
Tata
seharusnya sebuah perusahaan dikelola.
menjelaskan
Skandal
perusahaan diarahkan dan juga diawasi,
sebuah
perusahaan
seperti
kelola
perusahaan
bagaimana
melalui
Maxwell Corporation di Inggris tahun
seperti
1991, Enron di Amerika Serikat tahun
perusahaan
2001, dan Permalat di Italia tahun 2003
kinerja sehubungan dengan tujuan yang
yang diiringi sebuah peningkatan keaktifan
sudah ditetapkan. Tata kelola perusahaan
pemegang saham telah mendorong praktik-
yang baik akan bertujuan memberikan
dan
penetapan
sebuah
monitoring
tujuan terhadap
dorongan kepada dewan dan kepada 1|Page
manajemen tersebut,
untuk
mencapai
tujuan
faktor produksi sehingga peran dewan
yang merupakan kepentingan
langsung memantau tindakan eksekutif dan
dari perusahaan dan pemegang sahamnya. Board Diversity hal yang menarik
tindakan itu menjadi menjadi sulit karena kurangnya
pengetahuan
tentang
Indonesia
karena
pengetahuan pasar luar negeri dari warga
anggapan
bahwa
pria
banyaknya
lebih
pantas
memperkuat
Board diversity adalah keragaman struktur
tersebut.
atau komposisi dari suatu dewan direksi.
hal-hal yang berkaitan dengan individu yang terlibat didalamnya yang berbeda satu sama lain, yakni seperti perbedaan budaya yang meliputi gender atau jenis kelamin, orientasi seksual, ras, etnis, dan umur.
negeri.
Dengan
negara asing yang berada di dewan dapat
berjabatan tinggi dalam suatu perusahaan.
Maksud dari komposisi tersebut adalah
luar
dewan
untuk disimak berkaitan dengan CG di masih
pasar
dari
pemantauan
eksekutif
Di Indonesia, penelitian mengenai board
Diversity
pernah
diteliti
oleh
Kusumastuti et al. (2007), pengukurannya melalui 5 variabel yaitu keberadaan wanita di dewan, keberadaan etnis Tionghoa di dewan, proporsi
outside directors, usia
anggota dewan, dan juga latar belakang pendidikan anggota dewan terhadap nilai
Gender dan kebangsaan merupakan
perusahaan.
Berdasarkan
penelitian
dua dimensi keragaman dan juga telah
tersebut, dapat disimpulkan bahwa anggota
menjadi perhatian khusus di seluruh dunia.
dewan mempengaruhi perusahaan yang
Misal, dalam pengakuan dunia akan
diukur dengan rasio Tobin’s Q.
pentingnya kesetaraan
gender, seperti
negara norwegia telah memperkenalkan wanita sebagai perwakilannya di dewan, sedangkan negara lain masih dalam tahap rekomendasi.
hubungan antara diversitas dewan dengan gender
(jenis
kelamin),
umur
dan
kebangsaan (nasionality) dengan kinerja pasar dan ROA, tidak menemukan adanya
Menurut Kaczmarek,
Randoy et al. (2006) yang meneliti
Luo,
antara
gender,
umur,
dan
(kebangsaan)
ROA. Penelitian yang dilakukan oleh
sejajar dengan globalisasi bisnis dan pasar
Eklund et al. (2008) yang meneliti tentang
keuangan.
Internasional
hubungan antara struktur kepemilikan,
menciptakan ketergantungan pada pasar
board diversity dan nilai perusahaan
luar negeri bagi pelanggan dan faktor-
dengan kinerja investasi pada perusahaan
Nationality
Ekspansi
Pye.
hubungan
kebangsaan terhadap kinerja pasar dan
2|Page
and
dalam 2012
menjelaskan
Kimino,
2005
yang
listing
di
Swedia
menunjukan
meneliti tentang komite nominasi dan
pengaruh yang kecil dan juga negatif
board diversity dimana variabel kontrol
antara gender dengan kinerja investasi.
dalam penelitian ini adalah keberadaan
Dari beberapa penelitian tersebut,
wanita di Komite Nominasi, Keberadaan
kebanyakan para peneliti hanya menguji
warga negara asing di Komite Nominasi,
secara tidak langsung dengan melihat
usia dewan komisaris, lama menjabat
pengaruh gender, ras, umur dan latar
direksi,
belakang
perusahaan, dan umur perusahaan.
pendidikan
sebagai
variabel
independen terhadap baik untuk nilai perusahaan,
kinerja
financial
maupun
kinerja pasar perusahaan. Namun yang meneliti mengenai board diversity dengan
2.
disini
memberikan
Nominasi
persyaratan
untuk
komisaris,
Tinjauan
ukuran
Pustaka
dan
Pengembangan Hipotesis 2.1
Resources-Based Theory Resources-Based
mengandalkan Komite Nominasi sangatlah jarang di Indonesia. Komite
ukuran
Theory
menyatakan dengan menganalisis dan mengintrepretasikan
sumber
daya
masuk di anggota dewan dengan memiliki
perusahaan dapat untuk memahami tentang
beberapa kriteria yang baik tentunya. Jadi,
bagaimana
kandidat yang ingin masuk keanggotaan
mencapai
keunggulan
dewan harus mengikuti persyaratan dan
perusahaan,
dan
harus
perusahaan
akan
mampu
persyaratan
menyelesaikan
dengan
baik.
seluruh Sehingga
suatu
keunggulannya
perusahaan
kompetitif
meyakini mencapai
apabila
akan
bahwa suatu
perusahaan
anggota dewan benar-benar mampu duduk
tersebut memiliki sumber daya yang
di dewan.
unggul.
Penelitian
board
diversity
ini
sangat jarang di teliti di Indonesia. Penelitian ini meletakkan board diversity menjadi variabel dependent (terikat). Di Indonesia ada beberapa peneliti yang meneliti board diversity, tetapi dalam variabel independent
(bebas). Peneliti
tertarik ingin meneliti board diversity dalam variabel dependent (terikat). Dari penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk 3|Page
Resouces-Based Theory dipelopori Penrose (1959) dalam Astuti (2005), menyatakan perusahaan
bahwa bersifat
sumber
daya
heterogen,
tidak
bersifat homogen, dan jasa produktif yang berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi masingmasing perusahaan. Dalam ResoucesBased Theory, secara umum sumber daya dapat diartikan untuk memasukan aset, proses
organisasi,
atribut
perusahaan,
informasi
atau
pengetahuan
yang
dikendalikan oleh perusahaan yang bisa digunakan
untuk
memahami
2.3
Keberadaan Wanita di komite
nominasi
dan
Keragaman gender adalah masalah
menerapkan strategi mereka (Daft, 1983;
governance
perusahaan
khususnya
Barney, 1991; Mata et al., 1995).
lembaga bussines. Keragaman gender diperkirakan mempunyai efek positif untuk
2.2
Agency Theory
kinerja perusahaan. Isu perempuan dalam
Teori Keagenan (agency theory)
dunia bisnis menjadi fenomena menarik
suatu
untuk
ialah
bentuk
dari
hubungan
di
bahas.
Perempuan
dapat
kontraktual antara seorang atau beberapa
memberikan perhatian lebih besar untuk
orang
pengelolaan
yang
yang
bertindak
sebagai
perusahaan.
Direksi
principal dan seseorang atau beberapa
perempuan lebih banyak hadir di dalam
orang lainnya bertindak sebagai agent,
rapat serta perempuan lebih antusias dalam
untuk
bagi
mengikuti rapat maupun untuk memimpin
kepentingan dari principal dan mencakup
rapat. Menurut penelitian yang dilakukan
pendelegasian
oleh Bar Michela, et al. 2007 keragaman
melakukan
pembuatan
pelayanan
wewenang keputusan
dalam
dari
seorang
dengan
kategori
tertentu
antara
lain
principal kepada seorang agent. Dalam
keragaman latar belakang pendidikan dan
perekonomian yang modern, manajemen
informasi berpengaruh positif terhadap
dan
perusahaan
kinerja. Namun, keragaman dalam kategori
kepemilikan,
social diversity tidak berimplikasi terhadap
pengendalian
sebuah
semakin
terpisah
seorang
manager
bertanggung
jawab
pemilik
perusahaan
yang
mempengaruhi social category adalah
kemudian berimbas dengan pendanaan
gender. Informasi keragaman memberikan
perusahaan baik dari investor atau kreditor.
dampak positif terhadap kinerja. Social
Untuk
mengenai
diversity category, yang mana biasanya
Corporate Governance maka sebaiknya
didukung oleh gender diversity dan age
menggunakan teori hubungan keagenan.
diversity, tidak memberikan pengaruh
Teori agensi pertama kali dikeluarkan oleh
yang
Jensen dan Meckling pada tahun 1976.
perusahaan.
terhadap
dapat
dari
memahami
kinerja.
Salah
kuat
satu
terhadap
faktor
kinerja
yang
suatu
Carter et al. (2003) dalam skripsi Sari Kusumastuti, Supatmi, dan Perdana Sastra, 2007 melakukan penelitian tentang keterkaitan antara board diversity, nilai 4|Page
perusahaan, dengan corporate governance.
ini (untuk menujuk nonnational direksi)
Board diversity dilihat dari persentasi
sudah pasti menjadi lebih luas tetapi belum
wanita
sangat mendalam : rata-rata hanya 25
dalam
(African
dewan,
Americans,
ras
minoritas dan
persen dari dewan terdiri dari non-negara,
Hispanics), dan proporsi outside directors.
sementara non-warga negara yang dibuat
Dengan mengambil sampel perusahaan-
diatas mayoritas dewan hanya 10 persen
perusahaan yang tercatat dalam fortune di
dari kasus tersebut. Pemerintahan dari
Amerika
penelitian
masing-masing
menemukan adanya pengarruh positif yang
mempengaruhi
signifikan
kebangsaan
Serikat,
antara
Asians
hasil
fraksi
wanita
dan
Negara tingkat
di
dewan
juga keragaman
dalam
sebuah
minoritas dalam jajaran dewan dengan
perusahaan. Direktur non-nasional NC
nilai perusahaan.
akan
Dari uraian diatas maka,
penulis ingin
mendukung
dewan
baru
penunjukkan
non-nasional
untuk
karena
ini
mengajukan hipotesis pertama yaitu :
cenderung untuk meningkatkan perasaan
Hipotesis 1 : Keberadaan wanita di
kemanan untuk perusahaan, memperkuat
komite nominasi berpengaruh terhadap
identitas, dan meningkatkan harga diri. Dari uraian diatas maka saya
Board Diversity. sebagai 2.4
Keberadaan warga Negara asing
di komite nominasi
2012
mengajukan hipotesis
kedua yaitu : Hipotesis 2 : Keberadaan warga Negara
Menurut Kaczmarek, Kimino, and Pye.
penulis
menyatakan
Variabel
asing di komite nominasi berpengaruh terhadap Board Diversity.
kebangsaan sering mempengaruhi pola komunikasi diasumsikan
dan
gaya
menentukan
interaksi
dan
3.
status
fitur
Metodologi
utama dalam tim transnasional (Earley &
3.1
Rancangan
Penelitian
dan
Populasi dan Sampel Penelitian
Mosakowski, 2000; Hambrick). Namun,
Populasi dari penelitian ini adalah
penelitian tata kelola perusahaan baru
perusahaan yang go publik di Indonesia
tidak memberikan perhatian khusus untuk
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
variabel
80
(BEI) dari tahun 2010-2012. Pemilihan
perusahaan multinasional (MNC) yang
sampel dalam penelitian ini menggunakan
pertama kali di survey pada tahun 1993,
metode purposive Sampling.
ini.
Penelitian
terhadap
Staples (2007 : 311) menyimpulkan bahwa ”sementara tren atau variable kebangsaan 5|Page
Kriteria dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah :
1) Perusahaan yang terdaftar di BEI yang
menggunakan
komite
Keterangan : KWDKN
: Keberadaan wanita di
nominasi di dalam pemilihan calon dewan
komisaris
/
direksinya.
komite nominasi KWNADKN : Kebaradaan warga Negara
Untuk mendapatkan sampel ini, kita
harus
melihat
asing di komite nominasi
seluruh
UDK
: Usia dewan komisaris
perusahaan yang listing di Bursa
LMD
: Lama menjabat direksi
Efek Indonesia yang di dalam
UK
: Ukuran komisaris
perusahaannya
UP
: Ukuran perusahaan
UmP
: Umur perusahaan
menggunakan
komite nominasi. 2) Perusahaan
yang
menerbitkan
laporan keuangannya selama 3
4.
Analisis dan Pembahasan
tahun berturut-turut dari tahun
4.1
Statistik Deskriptif
2010-2012
dan
keuangannya
dapat
laporan
Variabel gender mempunyai nilai
diperoleh
rata-rata sebesar 0,3611 dari total 108
secara lengkap.
pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa 36,11% rata-rata perusahaan perbankan
3.2
mempunyai gender (perempuan) di dewan
Model Penelitian Model
dalam
penelitian
ini
menggunakan logit model. Penelitian ini ingin melihat seberapa besar pengaruh wanita dan warga Negara asing di dewan yang dikukung dengan 5 variabel control
komisarisnya.
Standar
Deviasi
pada
variabel gender sebesar 0,48256. Hal ini juga menyimpulkan bahwa, kesetaraan gender pada perusahaan perbankan di Indonesia masih cenderung rendah.
yaitu : usia dewan komisaris, lama
Nilai
rata-rata
dari
variabel
menjabat direksi, ukuran komisaris, ukuran
kebangsaan mempunyai nilai rata-rata
perusahaan dan umur perusahaan.
sebesar 0,3056 dari total 108 pengamatan.
Model penelitian ini adalah sebagai berikut : Y1= α+ β₁KWDKN+ β₂UDK+ β₃LMD+ β4UK+ β₅UP+ β6UmP
Hal ini menunjukkan bahwa 30.56% ratarata perusahaan perbankan warga
negara
komisarisnya.
asing Standar
mempunyai di
Deviasi
dewan pada
variabel kebangsaan sebesar 0,46279. Hal Y2 = α+ β₁KWNADKN+ β₂UDK+ β₃LMD+ β4UK+ β₅UP+ β6UmP 6|Page
ini menunjukkan lebih banyak warga
negara Indonesia menjadi dewan komisaris
4.2
dari pada warga negara asing.
(Overall Fit Model)
Variabel keberadaan wanita di komite nominasi sebesar 0,5185 dari total 108 pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa
51,85%
rata-rata
perusahaan
Analisis Uji Keseluruhan Model
Model I Gender : Hasil Uji Keseluruhan Model Iteration
Log likelihood
mempunyai wanita di komite nominasi dan
Awal
141,276
ini berarti lebih dari 50%. Dengan rata-rata
Akhir
117,305
sebesar 51,85%, kemungkinan adanya wanita
di
dewan
komisaris
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
akan
Untuk
mengetahui
apakah
bertambah. Dengan adanya wanita di
keseluruhan model layak untuk diteliti
komite
dapat dilihat dari nilai log likelihood nya.
nominasi,
terpilihnya
dewan
Standar Deviasi
memungkinkan komisaris
variabel
ini
wanita.
Gozali, 2011 mengatakan kelayakan model
sebesar
dapat dilihat dari penurunan nilai pada log
0,50199.
likelihood awal dan log likelihood akhir,
Variabel keberadaan warga negara
jika terjadi penurunan maka model dapat
asing di komite nominasi sebesar 0,2963
dikatakan fit. Dari hasil uji regresi nilai log
dari total 108 pengamatan dan Standar
likelihood awal sebesar 141,276 dan nilai
Deviasinya sebesar 0,45875. Hal ini
log likelihood akhir sebesar 117,305. Hal
menunjukkan bahwa
29,63% rata-rata
ini mengindikasikan bahwa penambahan
perusahaan memilki warga negara asing di
variabel independent ke dalam model
komite
mengakibatkan model menjadi fit.
nominasinya.
Data
ini
menunjukkan bahwa masih sedikitnya
Model II Kebangsaan :
warga Negara asing di komite nominasi,
Hasil Uji Keseluruhan Model
sehingga kecil kemungkinan adanya warga
Iteration
Log likelihood
Awal
132,948
Akhir
0,000
negara asing di dewan komisaris.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
keseluruhan model layak untuk diteliti
dapat
dilihat
dari
nilai
log
likelihood nya. Gozali, 2011 mengatakan kelayakan 7|Page
model
dapat
dilihat
dari
penurunan nilai pada log likelihood awal
4.4
dan log likelihood akhir, jika terjadi
Determinasi (Nagelkerke R Square)
penurunan maka model dapat dikatakan fit. Dari hasil uji regresi nilai log likelihood
Analisis
Uji
Koefisien
Model I Gender :
awal sebesar 132,948 dan nilai log
Nilai Nagelkerke R Square pada uji ini
likelihood akhir sebesar 0,000. Hal ini
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
mengindikasikan
bahwa penambahan
variabel independen dapat menjelaskan
variabel independent ke dalam model
variabel dependen. Nilai Nagelkerke R
mengakibatkan model menjadi fit.
Square
sebesar
0.273.
menunjukkan bahwa 4.3
Analisis
Uji
Hosmer
and
Hasil
ini
27,3% pengaruh
komite nominasi dapat mempengaruhi
Lemeshow
adanya
Model I Gender :
Variabel lain yang tidak diteliti pada
Uji
holsmer
and
lemeshow
bertujuan untuk melihat apakah data empiris cocok dengan model penelitian. Gozali, 2011 mengatakan apabila nilai
observasinya. Hasil uji menujukkan nilai holsmer
and
lemeshow
memiliki
signifikansi > 0,253, maka dapat dikatakan model
mampu
memprediksi
nilai
observasinya atau dapat dikatakan model diterima
karena
sesuai
dengan
data
di
dewan
komisaris.
penelitian ini mampu menjelaskan 19,9% variasi dalam pemilihan dewan komisaris yang berkualitas. Model II Kebangsaan :
holsmer and lemeshow > 0,05 berarti model mampu memprediksi nila pada
wanita
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 1,000. Hasil ini menunjukkan bahwa 1,000% pengaruh komite nominasi dapat mempengaruhi adanya wanita di dewan komisaris. Variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini mampu menjelaskan 70,8% variasi dalam pemilihan dewan komisaris yang berkualitas.
obsevasinya. Model II Kebangsaan :
4. 5
Hasil uji menujukkan nilai holsmer and lemeshow memiliki signifikansi >
Analisis Hasil Uji Hipotesis
Model I Gender : Berdasarkan hasil uji hipotesis,
model
variabel Keberadaan Wanita di Komite
mampu memprediksi nilai observasinya
Nominasi (kwkn) memilki nilai < 0,05.
atau dapat dikatakan model diterima
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
karena sesuai dengan data obsevasinya.
Keberadaan Wanita di Komite Nominasi
1,000,
maka
8|Page
dapat
dikatakan
(kwkn) mampu mempengaruhi keberadaan
yang diajukan pada penelitian ini sebagai
wanita di dewan komisaris. Nilai untuk
berikut:
kwkn sebesar 0.008. Hasil penelitian
1. Membuktikan
menyatakan bahwa Hipotesis 1 diterima. Untuk
variabel
bahwa
adanya
pengaruh dari keberadaan wanita di
KWNAKN
komite nominasi terhadap board
memiliki nilai > dari 0,05 , berarti variabel
diversity.
KWNAKN ini ditolak dan tidak terdapat
2. Membuktikan
bahwa
tidak
terdapatnya
pengaruh
dari
pengaruh terhadap board diversity. Untuk variabel kontrol
yang
keberadaan warga negara asing di
diterima yaitu ukuran komisaris (UK) dan
komite nominasi terhadap board
umur perusahaan (UMP).
diversity. 3. Variabel kontrol dalam penelitian
Model II Kebangsaan :
ini yaitu usia dewan komisaris
Berdasarkan hasil uji hipotesis,
(UDK),
lama
menjabat
dewan
tidak ada variabel yang memiliki nilai <
komisaris
0,05. Semua nilai variabel > 0,05. Hal ini
komisaris (UK), ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa Hipotesis 2 ditolak.
(UP) dan umur perusahaan (UMP).
Tidak ada satupun variabel yang diterima,
Variabel kontrol yang memberikan
termasuk juga variabel kontrol. Hal ini
pengaruh terhadap gender yaitu
menunjukkan bahwa tidak terdapatnya
variabel Ukuran Komisaris (UK)
pengaruh keberadaan warga negara asing
dan Umur Perusahaan (UMP).
di
Untuk
komite
nominasi
terhadap
board
diversity.
satupun
(LMD),
ukuran
kebangsaan, variabel
tidak
kontrol
ada yang
diterima. 5.
KESIMPULAN
5.1
Berdasarkan hasil dari analisis dan
Keterbatasan Penelitian Peneliti
menyadari
bahwa
juga pembahasan maka dapat disimpulkan
penelitian ini masih memiliki kekurangan
beberapa hal yang menjadi jawaban atas
atau kelemahan, kondisi tersebut karena
masalah dan juga fenomena yang terjadi
adanya keterbatasan yang peneliti miliki.
mengenai pengaruh karakteristik komite
Secara umum keterbatasan tersebut adalah:
nominasi terhadap board diversity. Setelah
1. Data untuk penelitian ini relatif
dilakukan
pengujian
hipotesis
maka
didapat jawaban dari sejumlah pertanyaan 9|Page
singkat yaitu selama tiga tahun, kondisi
ini
tentu
berpengaruh
terhadap hasil penelitian. Untuk peneliti
selanjutnya
mendatang
1. Peneliti selanjutnya diharapkan
dimasa
disarankan
dapat
untuk
memperluas
objek
penelitian
memperpanjang jangka waktu dari
2. Peneliti selanjutnya diharapkan
penelitian, karena semakin panjang
dapat memperpanjang jangka
jangka
tahun penelitian.
waktu
penelitian
akan
diketahui variasi yang terjadi pada
3. Peneliti selanjutnya diharapkan
suatu perusahaan.
dapat
2. Penelitian ini menggunakan dua
menambah
variabel-
variabel yang dapat mendukung
variabel dependent yaitu, gender
penelitian.
dan kebangsaan. Diharapkan untuk peneliti
sekanjtnya
menambah
variabel atau keragaman di dewan
DAFTAR PUSTAKA Adams
dan Ferreira. 2004 “Gender Diversity in the Boardroom”. European Corporate Governance Institute Working PaperSeries in Finance, Working Paper.
Alli
Kasim L, Chan Kam C, Subrahmanyam Vijaya, and Thapa Samanta, 2010 “Multinational Board Diversity and Firm Value”. International Jorrnal of the Academic Business World.
komisaris. 3. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan
perbankan
yang
terdaftar di BEI dari tahun 20102012. Jadi sample untuk penelitian ini
hanya
36
perusahaan
perbankan.
Untuk
selanjutnya
di
peneliti harapkan
populasinya menggunakan sektor perusahaan
yang
berbeda
atau
seluruh perusahaan yang go publik Indonesia yang tedaftar di BEI Indonesia.
5.2
Saran Sesuai
penelitian,
maka
dengan peneliti
keterbatasan mengajukan
Ararat, M., M. Aksu, and A. T. Cetin. 2010. “Impact of Board Diversity on Boards’ Monitoring Intensity and Firm Performance: Evidence from the Istambul Stock Exchange”. Available at: http://ssrn.com/abstract=1572283. Ashforth, B. E. & Mael, F. 1989. “Social identity theory and the organization”. Academy of Management Review, 14: 20-39. Academy of Management Review, 1989, Vol. 14.
beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi peneliti selanjutnya, yaitu:
10 | P a g e
Astuti, Pertiwi Dwi dan Arifin Sabeni. 2005. “Hubungan Intellectual Capital dan Business Perfomance
dengan Diamond Spesification: Sebuah Perspektif Akuntansi”. SNA VIII Solo. Bar, Michela, Niessen Alexandra, and Ruenzi Stefan, 2007. “The Impact of Work Group Diversity on Ferfomance: Large Sample Evidence from the Mutual Fund Industry”. Centre Financial Research, University of Cologne. Earley, P. C. & Mosakowski, E. 2000. “Creating hybrid team cultures: An empirical test of transnational team functioning”. Academy of Management Journal. Eklund, J.E., Palmberg, J., dan Wilberg, D. 2008. “Ownership Structure, Board Composition And Investment Performance”. Working Paper Series in Economics and Institutions of Innovation. Ghozali Imam, 2011 “Aplikasi Analisis Multivariate dengan : Program IBM SPSS 19”. Cetakan V. Hogg, M. A. & Terry, D. J. 2000. “Social identity and selfcategorization processes in organizational contexts”. Academy of Management Review. http://www.nakertrans.go.id. Jensen Michael C, Meckling William H, 1976 “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3. Kaczmarek, Kimino, and Pye. 2012. “Antecedents of Board Composition: The Role of Nomination Committees”.
11 | P a g e
Corporate governance: International Review.
An
Kalistarini, Dyah Swastika 2010 ” Pengaruh board diversity pada dewan direksi dan konsentrasi kepemilikan saham terhadap firm value dalam perspektif corporate governance pada perusahaan Indonesia (Studi pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007)”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kusumastuti, Supatmi, dan Sastra. 2007. “Pengaruh Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9. Lu Zhang, 2012 "Board demographic diversity, independence, and corporate social performance", Corporate Governance, Vol. 12. Marimuthu, Maran. 2008. “Ethnic Diversity on Boards of directors and Its Implications on Firm Financial Performance”. The Journal Of International Sosial Research. www.sosyalarastirmalar.com/cilt1/ sayi4/sayi4pdf/marimuthu.pdf. Miller Toyah, dan Triana Maria del Carmen 2009 “Demographic Diversity in the Boardroom: Mediators of the Board Diversity– Firm Performance Relationship”. Journal of Management Studies. Olalla, Marta Fossas, 1999 “ResoucesBased Theory and Human Resources”. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.
Pelled, L.H., Eisenhardt, K., and Xin, K. 1999, “Exploring the black box: An analysis of work group diversity, conflict and performance”. Administrative Science Quarterly, Vol. 44.
Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9.
Randoy, T., Oxellheim, L., dan Thomsen, S. 2006. “A Nordic Perspective on Board Diversity”. Nordic Inovation Centre Project.
Staples, C. L. 2007. “Board globalization in the world’s largest TNCs 1993– 2005”. Corporate governance: An International Review.
Shintawati, Vidya Ria. 2011 “Pengaruh board diversity Investment Opportunity Set (IOS), dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Teg, Wayan T, dan Utami Wiwik, 2013 “Pengaruh Gender Diversity dan Remunerasi Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Indonesia” . Management Blog.
Singh, V. and Vinnicombe, S. 2004. “Why so few women directors in top UK boardrooms? Evidence and theoretical explanations”. Corporate Governance, Vol. 12. Singh, V., Terjesen, S. and Vinnicombe, S. 2008. “Newly appointed directors in the boardroom: how do women and men differ?”. European Management Journal, Vol. 26. Suhardjanto Djoko dan Rahmawati Erna, 2012 ”Peran Board of Directors dalam Operational Risk Disclosure: Studi Empiris Perbankan Indonesia”. Trikonomika, Vol. 11. Suhardjanto Djoko, Dewi Aryane, Rahmawati Erna, dan M Firazonia, 2012 “peran corporate governance dalam praktik risk disclosure pada perbankan Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 9. Sujoko
dan Soebiantoro Ugy, 2007 “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern
12 | P a g e
Tihanyi, L., Ellstrand, A., Daily, C., and Dalton, D. 2000, “Composition of the top management team and firm international diversification”. Journal of Management, Vol. 26. www.idx.co.id. Yuniasih Ni Wayan, Rasmini Ni Ketut, dan Wirakusuma Made Gede, 2011 “Pengaruh Diversitas Dewan Pada Luas Pengungkapan Modal Intelektual”. SNA 14 Aceh.