Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
PENGARUH IMBALAN EKSTRINSIK TERHADAP KEPUASAN KERJA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI Oleh Bambang Basuki
[email protected] ABSTRAKSI Penelitian ini sengaja memisahkan faktor ekstrinsik di luar indikator kepuasan kerja dengan alasan bahwa di antara faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yang lebih memungkinkan untuk dikelola pihak manajemen adalan faktor ekstrinsik, sedangkan faktor intrinsik lebih melekat pada diri karyawan itu sendiri. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor-faktor ekstrinsik terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja karyawan di UNTAG Banyuwangi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh imbalan ekstrinsik terhadap kepuasan kerja implikasinya pada kinerja karyawan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan baik dosen maupun tenaga administrasi, tetap dpk/perpenas maupun tidak tetap.. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen dan karyawan UNTAG Banyuwangi. Masing-masing obyek penelitian tersebut diambil sampel responden sejumlah minimal 119 responden. Hasil penelitian dari analisis yang digunakan goodness of fit, statistik chi-square, Incremental Fit Indeces dan Parsimony Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
92
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
Fit Indices seluruhnya dinyatakan baik, model fit /very good fit. Kesimpulannya seluruh variabel yang dianalisis memiliki hubungan yang signifikan namun juga ada beberapa variabel yang perlu dibenahi untuk kepentingan dimasa yang akan datang. Disarankan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan terutama pada penelitian yang menggabungkan dari beberapa obyek penelitian yang sejenis sehingga hasilnya akan lebih dapat menjawab secara lebih komprehensif terhadap fenomena yang berkembang. Kata Kunci : Imbalan Ekstrinsik, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan ABSTRACT This research is done on purpose to separate extrinsic factor outside the indicator of working satisfaction with the reason that between intrinsic and extrinsic factor which have more possibilities to be done by managing persons is extrinsics factor, while intrinsics factor is more closed to workers themselves. The main problem in this research is how extrinsic factor influences the working satisfaction and the implication of the working of employment in UNTAG Banyuwangi. While the aim of this reserch is for identifying how far the influence .exstrinsic gift to the working satisfaction which is implemented to working metode of workers in University of 17 August 1945 Banyuwangi. Population sample in this research are its workers themselves both the lectures and the workers of UNTAG Banyuwang. From each object of the researchs I take sample at least 119 respondent. The result of the research from the analysis using goodness of fit, statistic chi-square, Incremental Fit Indeces and Parsimony Fit Indices all are recommended good , model fit /very good fit.. From this, it can be concluded that all variable analizyed have significant Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
93
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
relation. Therefore there are some variable needed to be improved for the future needs. It is advisable that this research can be continued , especially for the research combining some similar research objects so the result will be able to answer the expanding phenomenon comprehensively. Key Word : Extrinsic reward, Working Satisfaction and Workers Working Metode PENDAHULUAN Berdasarkan teori imbalan, ketidak puasan kerja bisa timbul karena ketidak cocokkan (in equity) pada imbalan intrinsik maupun imbalan ekstrinsik, imbalan intrinsik berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri (labor it self) dan dalam pekerjaan itu sendiri (work it self), sedang kan imbalan eks trinsik yang berasal dari luar karyawan dan pekerja annya berkenaan dengan sistem pengolahan. Penelitian ini ingin mengetahui dan meng analisis lebih dalam tentang kinerja karyawan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Banyuwangi baik tenaga administrasi, dosen tetap dan luar biasa dalam hubungannya dengan faktor kepuasan kerja. Penelitian semacam ini sangat penting, untuk memberikan bukti ilmiah tentang kinerja dan peranan kepuasan kerja terhadap peningkatan ki nerja di lingkungan karya wan UNTAG Banyuwangi. Hasil penelitian di harapkan dapat digunakan untuk bahan masukan yang dapat dipertanggungjawab kan dalam rangka pe ningkatan kinerja karya wan, dan pada akhirnya meningkatkan keunggulan komperatif (com parative advantages) maupun ke unggulan kompetitif
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
94
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
(competitive advan tages) dari aspek suber daya manusia (SDM), khusus nya dilingkungan Perguru an Tinggi di wilayah Besuki. Rumusan Masalah Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktorfaktor ekstrinsik terhadap kepuasan kerja dan impli kasinya terhadap kinerja karyawan di UNTAG Banyuwangi Tujuan Penelitian Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh imbalan ekstrinsik terhadap kepuasan kerja implikasi nya pada kinerja karyawan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Manfaat Penelitian 1.Dengan diketahuinya kontribusi pengaruh kinerja karyawan ter hadap kepuasan kerja akan lebih mudah bagi jajaran ditingkat pimpin an untuk mengambil
kebijakan-kebijakan di masa yang akan datang. 2.Sebagai bahan evaluasi pimpinan tentang kejelas an peran, sistem peng hargaan, lingkungan kerja, penilaian karyawan mengenai manajemen ter hadap kinerja karyawan. TINJAUAN PUSTAKA Telaah Penelitian Ter dahulu Penelitian yang di laku kan Johan, (2002) Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara locus of control (Pusat Kendali), tipe perilaku, serta pemenuhan harapan penggajian secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama dengan ke puasan kerja karyawan pada lembaga pendidikan khususnya di tingkat pen didikan tinggi. Penelitian yang dilaksanakan di Unika Atmajaya. Ada beberapa pe neliti yang berpendapat
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
95
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
bahwa hubungan kepuasan kerja dan kinerja justru terjadi se baliknya dimana kinerja yang baik karyawan akan mendapatkan peng hargaan seperti promosi, insentif perhatian lebih dari atasan sehingga peng hargaan tersebut men dorong terjadinya kepuasan kerja (Chruden, 1998). Dengan melihat pen dapat peneliti diatas yang terjadi perbedaan maka hal ini telah dijawab oleh seorang peneliti yang menyatakan bahwa kinerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu In role dan exta role per formance dimana in role performance adalah kinerja yang mempengaruhi (ante cedent) kepuasan kerja sedangkan ektra role performance adalah kinerja yang dipengaruhi (con sequence) oleh kepuas an kerja oleh karena itu pen dapat peneliti terdahulu tentang apakah kepuasan kerja dipengaruhi atau
mempengaruhi kinerja se muanya dianggap benar tergantung dari kinerja mana yang menjadikan variabel (Mac Kenzie 1998) atau dapat dikatakan pula bahwa karya wan dengan memberikan yang terbaik bagi organisasi bila mereka juga mendapat kan yang terbaik dari organisasi dimana meraka bekerja (Morrison,1997) Dasar Teori 1. Imbalan Ekstrinsik dan Imbalan Intrinsik. Me nurut Lawler (1997:453) kepuasan karena imbalan yang secara overall me liputi imbalan instrinsik dan ekstrnsik a) Imbalan intrinsik di nilai ke dalam dan oleh karyawan sen diri, kaitan karyawan pada pelaksanaan pe kerjaan. Kepuasan intrinsik adalah ke puasan karena im balan intrinsik yang
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
96
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
berkenaan dengan karyawan itu sendiri (labor it self) sesuai (equity) dengan pe kerjaan itu sendiri (work it self) yang memberi kontribusi pada kepuasan kerja. Penelitian ini hanya mengidentifikasi ke puasan kerja (job satisfaction) secara parsial dari sisi ke puasan intrinsik yang melekat pada pekerja an dan diri karyawan itu sendiri, yang di perlukan sebagai variabel dependen. b) ekstrinsik bersifat di luar pekerjaan itu sendiri, dilaksanakan dari luar seperti : gaji/upah, tunjangan dan promosi. Kepuas an ekstrinsik adalah kepuasan karena im balan ekstrinsik se bagai faktor luar yang mempengaruhi kepuas an kerja (job satisfac
tion). Dalam peneliti an ini disebut faktor yang mempeng aruhi kepuasan kerja karena diperlukan se bagai variabel in dependen, meliputi: kejelasan peran, penilaian karya wan me ngenai sistem peng hargaan, ling kungan kerja dan penelitian karyawan mengenai sistem manajemen. 2. Pengukuran Kepuasan Kerja Penempatan posisi kausalitas kedua konsep kepuasan tersebut sesuai dengan pendapat Robbins (1993:184-189) bahwa untuk mengukur kepuasan kerja perlu mempertimbang kan dua sudut pandang : a. Kepuasan kerja se bagai variabel terikat (depen dent variable), dan b.Kepuasan kerja se bagai variabel bebas
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
97
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
(indepen dent varia ble). Sebagai variabel terikat maka dari berbagai referensi yang ditulis para ahli yang mempeng aruhi kepuasan kerja karyawan yaitu : 1) Mental menghadapi tantangan pekerjaan 2) Penghargaan yang di anggap cukup 3) Dukungan dari kon disi pekerjaan 4) Dukungan kolegial 3. Model Penyebab Ke puasan Kerja Teori utama yang digunakan untuk meng embangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian menggunakan secara bersama model penyebab kepuasan kerja (Kreit ment dan Kinicki, trans. Suandy; 2003:271272) antara lain : 1. Teori pemenuhan ke butuhan, menjelaskan bahwa kepuasan di tentukan oleh karakter ristik dari sebuah
pekerjaan memungkin kan seorang meme nuhi kebutuhannya 2. Teori ketidak-cocokan menjelaskan bahwa ke puasan adalah hasil dari harapan yang ter penuhi, jadi me rupakan selisih antara harapan dan kenyata an yang di terima. 3. Teori persamaan, me njelaskan kepuasan adalah fungsi dari bagaimana seorang individu diperlakukan secara adil dimana output pekerjaan relatif sama dengan inputnya. 4. Pemenuhan nilai dan komponen genetik karyawan (labor it self). Menjelaskan suatu pekerjaan me mungkinkan pemenuh an nilai-nilai kerja yang dianggap pen ting oleh seorang individu serta per bedaan faktor genetik
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
98
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
dapat memprediksi kepuasan kerja. Job satisfaction mengakses kepuasan yang berkenaan dengan karyawan itu sendiri (labor it self) sesuai (eqity) dengan pekerjaan itu terdiri dari variabel ter observasi (Harrel, 1972: 89): a. Umur dipertimbangkan dalam penempatan kerja b. Pendidikan sesuai dalam penempatan kerja. c. Pengalaman kerja diper timbangkan dalam pe nempatan kerja dan jenjang karier. d. Puas akan pengakuan dalam bekerja e. Puas terhadap tanggung jawab yang diberikan sehubungan pekerjaan f. Puas karena pekerjaan memungkinkan untuk ber kembang g.Puas karena pekerjaan sesuai minat bakat ke ahlian dan kemampuan kerja
h.Puas karena pekerjaan memberi rasa aman dan kesenangan i. Puas karena status pekerja an membanggakan j. Puas karena tipe kerja memberi tantangan ke sempatan untuk ber prestasi k.Puas karena tipe kerja bervariasi tidak monoton. Untuk menilai ki nerja karyawan karena pada umumnya lebih sahih dan terandalkan daripada pen dekatan sifat dan seringkali lebih realistik daripada pendekatan hasil terdiri dari variabel terobservasi (Jewell dan Siegal, 1998 :214): a. Kuantitas kerja b. Kualitas kerja c. Pengetahuan tentang pe kerjaan d. Efektivitas kerja e. Kompetensi diri f. Mental menghadapi tantangan pekerjaan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
99
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
4. Faktor Ekstrinsik Ter hadap Kepuasan Kerja Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi ke puasan kerja, terdiri dari : kejelasan peran, pe nilaian karyawan mengenai sistem pengharga an, iklim organisasi, dan penilaian karyawan me ngenai manajemen. 1) Faktor kejelasan peran yang mempengaruhi ke puasan kerja meliputi (Robbins, 1996:180) : a) Peran yang berorien tasi pada tugas b) Peran pemeliharaan ke lompok c) Peran yang berorien tasi pada diri sendiri d) Konflik peran e) Peran ganda f) Peran yang diharapkan dibandingkan rekan kerja lainnya, di bandingkan di Perguru an Tingi lainnya, di bandingkan waktu se belumnya, dibanding kenyataan
g) Persepsi peran oleh karyawan 2) Penelitian karyawan mengenai sistem peng hargaan, dengan peng hargaan yang dianggap cukup mampu me ndorong kepuasan kerja, meliputi : a) Gaji/upah/imbalan me madai dan adil b) Lembur memadai dan adil c) Vakasi memadai dan adil d) Insentif memadai dan adil e) Jaminan sosial me madai dan adil f) Sistem penghargaan se suai dengan pelayanan karyawan yang diberi kan kepada lembaga g) Penghargaan sudah di anggap adil h) Penghargaan menunjang pencapaian tujuan organi sasi i) Penghargaan mampu mendorong kerjasama
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
100
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
3) Lingkungan kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja, meliputi : a) Kondisi fisik tempat kerja b) Dukungan kondisi pe kerjaan c) Dukungan kolegial d) Teknik dan kualitas supervisi e) Dukungan pimpinan 4) Penilaian karyawan tentang manajemen me nggunakan konsep harrel (1972:89), me liputi : a) Perencanaan/rancanga n kerja b) Kemampuan manajerial c) Manajemen menyedia kan kelengkapan alat dan fasilitas kerja yang cukup d) Alokasi beban kerja sesuai kemampuan e) Penerapan standarstandar kerja f) Sistem evaluasi kerja dengan umpan balik yang jelas
g) Manajemen memberi prospek jenjang karir dan promosi. Variabel-variabel ter sebut saling ber hubungan dan me munculkan peng aruh sebab akibat secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini kejelasan peran, sistem peng hargaan, lingkungan kerja, dan penilaian karyawan tentang manajemen dapat mempengaruhi ki nerja karyawan secara langsung maupun se cara tidak langsung melalui kepuasan kerja. Model Analisis Hubungan kausalitas antar variabel kejelasan peran, sistem penghargaan, lingkungan kerja, dan manajemen dalam mempengaruhi ki nerja karyawan baik secara langsung maupun tidak
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
101
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. _______________________________________________________
langsung melalui kepuasan kerja diuji dengan model analisis structural equation
modeling (SEM) pada Gambar 1 :
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
seperti
102
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Keterangan : : hubungan regresi : hubungan korelasi KP : Faktor Kejelasan Peran (Role Clarity) ~ unobserved exogenous SP : Penelitian Karyawan Mengenai Sistem Peng hargaan (Employee Evaluation of Reward system) ~ unobser ved endogenous LK : Lingkungan Kerja (Work Environment) ~ unobserved exogenous PKM : Penilaian Karyawan Mengenai Manajemen (Employee Evaluation of Management) ~ unobser ved exogenous KKK : Kepuasan Kerja Karya wan (Job Satis faction) ~ unobserved endogenous KK : Kinerja Karyawan (Labor Performance) ~ unobserved endogenous Xi : Observed endogenous dari variabel laten exogen
Yi di
ei
zi
: Observed endogenous dari variabel laten endo gen : unobserved exogenous dari faktor loading untuk variabel laten exogen :unobserved exogenous dari faktor loading untuk variabel laten endogen : unobserved exogenous untuk variabel latent endogen
Hipotesis Penelitian 1. Diduga faktor-faktor: senioritas, pendidikan, pe ngalaman kerja, peng akuan dalam bekerja, tanggung jawab, pekerjaan memungkinkan ber kembang, pekerjaan sesuai keterampilan dan ke mampuan, pekerjaan mem beri rasa aman, status pekerjaan membangga kan, pekerjaan memberi tantang an berprestasi, dan tipe tugas bervariasi mem
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
103
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
punyai kontribusi terhadap kepuasan kerja 2. Diduga faktor-faktor: kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, efektifitas kerja, kom petensi diri, dan mental menghadapi tantang an pekerjaan memberi kontribusi pada kinerja karyawan 3. Diduga faktor-faktor: peran beorientasi tugas, peran kelompok, peran ber orientasi pada diri sendiri, konflik peran, peran ganda, peran yang diharapkan, dan per sepsi peran mempunyai kontribusi terhadap kejelas an peran 4. Diduga faktor-faktor: gaji/ upah, insentif, bonus, jaminan sosial, sistem penghargaan yang sesuai, pengahargaan yang adil, penghargaan me nunjang tujuan organisasi, dan penghargaan mendorong kerjasama memiliki kontri busi terhadap penilaian
karyawan mengenai sistem pengharga an. 5. Diduga faktor-faktor: kondisi fisik tempat kerja, kondisi pekerjaan, dukung an kolegial, teknik dan kualitas supervisi, dan dukungan pimpinan, mem punyai kontribusi terhadap lingkungan kerja . 6. Diduga faktor-faktor: rancangan kerja, kemampu an manajerial, kelengkapan alat dan fasilitas kerja, alokasi beban kerja, pe nerapan standar-standar kerja, sistem evaluasi umpan balik, dan prospek jenjang karier mempunyai kontribusi terhadap penilai an karyawan tentang manajemen 7. Diduga kejelasan peran, sistem penghargaan, ling kungan kerja, penilaian karyawan mengenai manajemen mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap ke puasan kerja dan sistem penghargaan memberi pe
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
104
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
ngaruh langsung yang dominan. 8. Diduga kejelasan peran, sistem penghargaan, lingkungan kerja, penilaian karyawan mengenai ma najemen dan kepuasan kerja memberi pengaruh langsung yang signifikan terhadap kinerja karyawan dan sistem penghargaan memberi pengaruh lang sung yang dominan. 9. Diduga kejelasan peran, sistem penghargaan, ling kungan kerja, penilaian karyawan mempunyai manajemen pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja dan penilaian karyawan me ngenai manajemen mem beri pengaruh tidak langsung yang dominan. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dimulai dengan mendeskripsikan variabel kejelasan peran,
evaluasi karyawan tentang sistem penghargaan, lingkung an kerja dan evaluasi karya wan tentang manajemen serta menguji pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap kepuasan kerja dan impli kasinya terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian maka penelitian ini meng gunakan rancangan kombinasi penelitian,yakni : 1. Dari sisi tujuan yang dipelajari (purpose of study), penelitian ini tergolong descriptive dan hypothesis testing 2. Dari sisi tipe penelitian (tipes of research), ter golong descriptive and verificative 3. Dari sisi metode penelitian (research method), ter golong descriptive survey and explanatory survey 4. Satuan analisis (unit of analysis) adalah karyawan UNTAG Banyuwangi, data yang dikumpulan adalah cross sectional data
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
105
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Penelitian deskriptif bertujuan memperoleh gam baran tentang parameter variabel yang diukur dari kondisi dan kontribusi item dan indikator pervariabel meliputi: kejelasan peran, evaluasi karyawan tentang penghargaan, lingkungan kerja, evaluasi karyawan tentang manajemen, kepuasan kerja dan kinerja. Alat analisis deskriptif adalah analisis frekwensi tanggapan respon den terhadap item dan indikator penelitian, serta analisis loading factor (lambda λ) Penelitian ekplanasi bertujuan untuk menguji hubungan kausal antara variabel independen terhadap variabel dependen melalui suatu pengujian hipotesis. Jenis penelitian yang diguna kan adalah descriptive survey yaitu penelitian dengan meng ambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini beranjak
dari data desktiptif yang berhubungan dengan variabelvariabel pe nelitian kemudian dilaku kan analisis dengan mengguna kan SEM (Struc tural Equation Modeling) melalui alat bantu apliasi AMOS (Analysis Of Moment Structure) Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam pe nelitian ini adalah Karyawan baik dosen maupun tenaga administrasi, tetap dpk/ perpenas maupun tidak tetap. Karena syarat minimal dalam analisis SEM 100 sampel maka dalam penelitian ini diambil populasinya. Metode Pengumpulan Data a. Sumber Data Sumber data penelitian ini dikumpulkan dari seluruh karyawan UNTAG Banyuwangi b. Jenis Data 1) Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
106
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
penelitian yaitu respon den yang terdiri dari dosen tetap dpk, tetap Perpenas, dosen tidak tetap dengan mengguna kan wawancara intersep (intercept interview) me milih berdasarkan daftar pertanyaan dan pernyata an yang telah disusun. 2) Data Sekunder yaitu data-data yang diperoleh secara tidak langsung dari dokumen dan internet yang terkait dengan penelitian ini. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam pene litian ini adalah dosen dan karyawan UNTAG Banyuwangi. Masing-masing obyek penelitian tersebut akan diambil sampel responden sejumlah minimal 100-150 responden (daftar kuesener yang masuk 121 yang tidak bisa diditabulasikan 2 karena jawaban ada yang tidak diisi,
sehingga jumlah yang dapat diolah 119) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Model Struktural Dari model yang direncanakan dalam peneliti an ini ternyata tidak dapat dilakukan analisis karena banyak indikator yang tidak memenuhi syarat dalam analisis SEM. Hal ini disebabkan karena jumlah variabel terlalu besar 45 variabel indikator (Observed, endogenous variables), 2 variabel laten KKK,KK (Unobserved, endogenous variables) dan 4 variabel laten KP, SP, LK dan , PKM (Unobserved, exogenous variables) ditambah measurement error (45 error) dan 2 disturbance error (d1 dan d2). Tolal variabel (Number of variables in your model) 45 + 53 = 98. Dari tampilan Model awal peneliti an setelah dilihat dari Amos Output Assessment of Norma
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
107
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
lity sebagai syarat awal dalam SEM terdapat beberapa variabel yang tidak valid. Oleh karena itu model disesuaikan dengan variabel yang dinyatakan valid, hal ini disebabkan jumlah variabel dalm penelitian terlalu besar kurang sesuai dengan jumlah sampel hasil penelitian yang berjumlah 119 responden. Berdasarkan amos output pada tampilan regression weights terdapat beberapa variabel Unidentified (tidak dapat diindentifikasi) yaitu variabel laten KKK KP, KK KP, X4 KP, X3 KP pada analisis covariance (pada variasi kedua variabel
tidak terjadi secara bersamasama) Unidentified KP <---> SP, PKM <---> KP dan KP <---> LK. Setelah dihilangkan model memang bisa dianalisis tetapi ternyata pada saat dilakukan modifikasi justru terdapat The following variances are negative. (Group number 1 - Default model) The following covariance matrix is not positive definite (Group number 1 - Default model). Dari data tersebut maka peneliti melakukan peng hapusan variabel laten KP dan LK sehingga didapatkan grafik amos sebagaimana terlihat pada model 3 :
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
108
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Gambar 2 Structural Equation Modeling (Model 4) Yang Dapat Dianalisis
Analisis Faktor Konfir matori (Confirmatory Factor Analysis/CFA) Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel indikator yang digunakan dalam pe nelitian ini dapat meng konfirmasi sebuah faktor. Analisis ini lebih diguna kan untuk menguji teori mengenai sebuah feno mena. Teknik ini ditujukan
untuk mengestimasi measur ement model (model pe ngukuran) serta untuk me nguji unidimensio nalitas (semua variabel terobser vasi yang sedang diamati) yang disebut observed variable yaitu demensi atau indikator baik dari eksogen maupun endogen variabel yang men jelaskan terhadap variabel laten dari model yang di guna kan. Di
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
110
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
samping itu analisis faktor konfirmatori akan diguna kan untuk menguji validitas atas kebenaran data sebagai indikator pembentuk variabel yang sulit dijelas kan yaitu variabel konstruk Uji Kesesuaian Model (Good ness of Fit Test) Goodness of Fit diguna kan untuk menguji apakah model yang telah dibuat sudah sesuai atau belum terhadap indikator dan kontruknya. Dalam uji ini difokuskan pada bagian dari model SEM yaitu measurement model dan structural model untuk model 2 yang telah dilaku kan modifikasi. Terdapat tiga jenis ukuran goodness of fit yaitu absolute fit indeces mem bandingkan secara langsung
matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian estimasi yang kedua in cremental fit indeces yaitu pengujian yang mem bandingkan model tertentu dengan null model (model yang mem punyai asumsi bahwa semua indikator (observed variable) tidak berkorelasi satu dengan lainnya) ketiga parsimony fit indeces me rupakan kelompok pen gujian yang membanding kan model yang komplek dengan model sederhana (parsimoni atau ringkas). Untuk memberikan gambar an tentang hasil uji goodness of Adapun hasil rekapitulasi perhitungan Goodness of Fit dari Amos Output adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
111
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Goodness of Fit Model 3 (Awal) dan Model 4 (Akhir) Goodness of Fit Index
Cut-of Value
A. Absolut Fit Indeces. 1. STATISTIK CHI-SQUARE 2 (2) hit<2tab (Perhitungan t tabel) CHIINV(0,05;DF) 2 tabel 2. CMIN/DF atau Chi-Square / DF 3. RMR (Root Mean Residul) 4. GFI (Goodness of Fit Index) 6. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) B. Incremental Fit Indeces 1. NFI (Normed Fit Index) 2. CFI (Comparative Fit Index) 3. TLI (Tucker – Lewis Index) 4. RFI (Relative Fit Index) 5. IFI (Incremental Fit index C. Parsimony Fit Indices 1. PNFI (Parsimonious Normal Fit Index) 2. PCFI (Parsimonious Comparative Fit Index ) 3. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) 4. PGFI (Parsimonious Goodness 0f Fit Index)
Hasil Model 3 (Awal)
782.391
Keterangan
Kurang baik>x2 Tabel
284,659
Model Fit dg Data
.032
Model Fit
.894
Fit
Kurang baik
.802
Baik
Kurang baik
.919
Baik
.989
Model Fit a very good fit
< 0,08
.062
> 0,9
.635
Model Fit Kurang baik
> 0,8
.556
> 0,9
.653
> 0,9
.729
> 0,9
.612
> 0,9
Baik < x2 Tabel
1.133
3.168
.697
182.440
Keterangan
191,608 Model kurang Fit dg Data
≤3
> 0,9
Hasil Model 4 (Akhir)
Kurang baik Kurang baik
.981 .861
Model Fit
.733
Kurang Fit Kurang baik
.990
Baik
0-1
.584
Model Fit
.536
Model Fit
0-1
.652
Model Fit
.577
Model Fit
< 0.08
.136
Close Fit
.034
Close Fit
.522
Cukup Parsimoni/ Ringkas
.480
Cukup Parsimoni/ Ringkas
0-1
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
112
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
RMR (Root Mean Pembahasan Dari Tabel 1 yang me Residul) rupakan rekapitulasi amos GFI (Goodness of Fit output khususnya dari Index) model 3 yang sudah dilaku AGFI (Adjusted Good kan verifikasi atas variabelness of Fit Index) variabel yang tidak diikut a. Chi Square Statistic kan dalam analisis Dalam (2) dalam AMOS Chipembahasan ini lebih di Square disebut pula The fokuskan terhadap model 4 Minimum Sample Discre yang telah dilakukan mo pancy (CMIN), alat uji ini difikasi dapat dijelaskan untuk mengetahui kese dengan pembahasan se suaian matrik kovarian bagai berikut: sampel dengan matrik 1. Absolut Fit Indeces. kovarianes timasi yaitu Salah satu uji good ness menguji hipotesis nol yang of fit yang utama dalam menyatakan bahwa tidak absolut fit indeces adalah ada perbedaan antara Chi-Square yang juga me matrik kovarians data rupakan bagian dari uji sampel dibandingkan measurement model. Se dengan matrik kovari ans cara lebih lengkap analisis populasi yang diestimasi. Absolut Fit Indeces terdiri Untuk analisis ini dapat dari : disaji kan dalam AMOS output sebagaimana tertera Statistik Chi-Square (2 ) CMIN/DF atau Chipada Tabel 2 Square / DF/2-relatif Tabel 2 CMIN (The Minimum Sample Discrepancy) Mode 4 Model NPAR CMIN DF Default model 139 182.440 161 Saturated model 300 .000 0 Independence 24 2252.165 276 model Sumber : AMOS Output Model 4 Notes for Model (Default model) Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: Number of distinct parameters to be estimated: Degrees of freedom (300 - 139): Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
P .119
CMIN/DF 1.133
.000
8.160
300 139 161 113
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 182.440 Degrees of freedom = 161 hingga Chi-Square men Probability level = .119 jadi sangat besar 2252,165,
Untuk memperjelas Tabel 2 dapat diuraikan antara lain: (1) Default model adalah model yang sekarang sedang diuji/ sedang di analisis. Saturated model adalah model yang di program dengan jumlah para meter yang diestimasi sama dengan jumlah distinct sample moments NPAR 300 sehingga di peroleh sama dengan nol atau dapat dikatakan hasil pengujian pada kondisi just identified yaitu degree of freedom = 0.119 > 0,05 dan CMIN yang dihasilkan juga akan sama dengan 182.440, lebih kecil dibandingkan tabel yaitu 191,608 oleh karena itu saturated model juga disebut perfect model. Independence model adalah hasil pengujian pada kondi si untuk setiap variabel indikator dianggap tidak berhubungan dengan variabel konstruknya, juga tidak ada hubungan antar variabel konstruk, semua variabel yang diobservasi diasumsi kan tidak ber korelasi satu sama yang lain, model independen ini adalah poor fit (lemah) se
(hasil CMIN pada kondisi independen ce model lebih besar) dari kodisi asli yakni default model 182.440 Menurut Santoso, (2007) model yang bagus adalah model dengan hasil CMIN pada default model yang berada diantara CMIN saturated model dan CMIN independence model. Ber dasarkan hasil analisis Tabel 4.66 CMIN default model berada diantara CMIN saturated model yaitu 0 dan CMIN inde pendence model 2252,165 yaitu Chi-Square sebesar 182,440 dengan p sebesar 0,119 > 0,05 sehingga dapat disimpul kan bahwa model 4 adalah fit. Untuk uji utama dari goodness of fit yaitu Chi-Square dapat dilakukan melalui uji hipotesis sebagai berikut: Hipotesis: Ho : Matriks kovarian sampel tidak berbeda secara signifikan dengan matrik kovarian estimasi Hi : Matriks kovarian sampel berbeda secara signifikan dengan matrik kovarian estimasi.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
114
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Dasar pengambilan keputus an yaitu dengan mem bandingkan hitung dengan tabel. Jika hitung < tabel maka Ho diterima artinya model fit Jika hitung > tabel maka Ho ditolak artinya model tidak fit tabel dapat juga dilihat ditabel nilai kritis dengan df tertentu atau dengan melihat angka probabilias p pada AMOS output. Jika p > 0,05 maka Ho diterima Jika p < 0,05 maka H0 ditolak Berdasarkan CMIN atau Chi-Square ( ) sebesar 182,440 sedangkan tabel (karena dalam Tabel dengan df 427 tidak ditemukan), maka dapat dihitung dengan microsoft office excel pada nilai kritis 5% df= 161 yaitu dengan cara =CHIINV(0,05;161) diperoleh angka 191,068 Pada Notes for Model model 4 dapat di jelaskan bahwa hitung 182.440< Tabel 191,068 maka Ho diterima, sedang kan ditinjau dari angka
probability sebesar 0,119 > 0.05 juga menghasilkan keputusan yang sama yaitu menerima Ho. Kesimpulan dari alat uji ini menerima Ho artinya matriks kovarian sampel tidak berbeda dengan matrik kovarian estimasi atau dapat dikata kan bahwa model fit dengan data yang ada, dengan kata lain terjadi pem benaran terhadap uji teori yang digunakan dalam penelitin ini. b. CMIN/DF atau ChiSquare / DF (2 /df = 2 relatif ) Arbuckle, (1997) menyata kan bahwa nilai CMIN/DF (X2-relatif) kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit (bisa diterima/cocok) antara model dan data. Dilihat dari Tabel 4.65, nilai CMIN/DF atau 2/df (182.440/161) = 1,133<2 adalah indikasi dari pengukuran fit antara model dan data. c. RMR (Root Mean Residual) atau juga disebut SRMR (Standardized Root Mean Residual). Alat uji ini untuk meng hitung residu atau selisih kovarians sampel dengan kovarians estimate, secara
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
115
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
logika semakin kecil hasil RMR akan semakin baik, yang menandakan dekatnya angka pada sampel dengan estimasinya. Semakin besar angka RMR menandakan model tidak fit, karena selisih antara sampel dengan estimasi juga besar, Santoso, (2007). Untuk lebih memperjelas analisis, yang terkait dengan analisis RMR, GFI dan AGFI maka dibawah ini disajikan Tabel 4.65 yang merupakan rekapitu lasi AMOS output RMR 0,032< 0.080 (lihat kolom model 4 akhir), Jogiyanto (2008) menanda kan dekat nya angka pada sampel dengan estimasinya, sehingga model fit. d. GFI (Goodness of Fit Index) Alat uji ini akan digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varian dalam matrik kovarians sampel yang dijelaskan oleh matrik kovarians populasi yang teristimasi kan. Dalam alat uji GFI memungkinkan pengaruh jumlah sampel menjadi kurang sensitif dalam proses peng ambilan ke putusan. Goodness of Fit merupakan ukuran non statistikal yang mempunyai
rentang antara 0 sampai dengan 1, semakin men dekati angka 1 sebuah model semakin fit. Menurut Jogiyanto, (2008) angka GFI >0.90 model dapat dikatakan baik. Jika hasil analisis dari data-data yang diperoleh dari responden menunjukkan angka se besar 0,894 mendekati 1 maka model 4 dapat di nyatakan baik/cocok (better fit) artinya menunjukkan tidak ada bukti kalau tidak terdapat unidimensionalitas (semua variabel terobser vasi yang sedang diamati) /observed variable) pada masing-masing konstruk, Joreskog & Sorbom, (1989). Dapat lebih dijelas kan bahwa semua variabel ter observasi yang sedang diamati (unidimensional litas) yaitu dari semua indikator baik dari eksogen maupun endogen variabel dapat menjelaskan terhadap variabel laten dari model yang digunakan. e. AGFI (Adjusted Good ness of Fit Index) AGFI merupakan pengem bangan dari GFI yang disesuikan dalam hal pe masukan pengaruh degree of freedom dari model yang diusulkan dengan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
116
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
degree of freedom untuk model awal (null model). Nilai yang direkomen dasikan menurut Jogiyanto, (2008) AGFI > 0.80. Hasil analisis AGFI pada Tabel 4.65 menunjukkan angka 0, 802 > 0.80 maka dapat di katakan bahwa model tersebut baik. 2. Incremental Fit Indeces Pada analisis model fit di AMOS kelompok pengujian ini diberi nama baseline comparisons yaitu membandingkan (com parisons) model ter tentu dengan null model atau dengan model yang lain yakni model yang mem punyai asumsi bahwa semua indikator (24 indikator) yang ada dalam model penelitian ini Y1,Y2, Y3, Y6, Y7, Y8, Y9, Y12, Y13, Y14, Y15, Y16, X28, X27, X24, X23, X22, X15, X13, X12, X11, X10, X9, X8 tidak ber korelasi satu dengan lainnya.
Dalam AMOS output terdapat dua model baseline yang disajikan bersama dengan model yang dianalisis. Model yang sedang dianalisis di sebut default model sedang yang lainnya saturated model dan indepen dence model. Alat uji dalam baseline model antara lain: NFI (Normed Fit Index) CFI (Comparative Fit Index) TLI (Tucker –Lewis Index) RFI (Relative Fit Index) IFI (Incremental Fit index) Untuk lebih memperjelas pembahasan dalam analisis hasil AMOS yang disajikan dalam Tabel 4.17 antara lain: a) NFI (Normed Fit Index) Pada dasarnya analisis ini membandingkan chi-square hitung pada berbagai model, cutoff pada NFI pada default model menurut Jogiyanto, (2008) berada > 0.90 dikatakan model baik. NFI sebesar 0,919 di peroleh dengan perhitungan:
^
^
nF
C
^
^
n F F NFI 1 ^ NFI 1 1 ^ 1 1 ^ ^ n Fb nFb Cb Fb ^
^
C. n F Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
117
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________ ^
^
C n Fb ^
F = CMIN = Chi-Square = R2 untuk default model = 182,440 ^
F
b
= CMIN = Chi-Square = R2 untuk Independence model = 2252.165
(Dasar perhutungan Tabel 4.18 CMIN Model 4) ^
NFI 1
NFI 1
F ^
F
182,440 0,919 2252,165
b
dibulatkan menjadi 0,919 > cut-off 0,90 maka dapat dikatakan bahwa model adalah baik. (lihat Tabel 4.65 model 4) b) CFI (Comparative Fit yang direkomendasikan Index) CFI ≥ 0,90. CFI 0,989> NFI berkembang men 0,90 maka dapat di jadi CFI setelah memper indikasikan model fit timbangkan faktor tanpa pengaruh ukuran jumlah sampel, tetapi sampel. (a very good fit) tetap berdasar pada per c) TLI (Tucker Lewis bandingan default model Index) dengan independence Indeks ini adalah alter model. Keunggulan dari natif incremental fit Indeks ini bahwa ukur index yang membanding an fit suatu model tanpa kan sebuah model yang terpengaruh ukuran diuji terhadap sebuah sampel. Menurut baseline model. Menurut Arbuckle, (1999) me Ferdinand, (2002), me rupakan uji kelayakan ngutip dari Hulland et.al model yang tidak (1996) dalam penilaian sensitif terhadap besar model, indeks TLI dan sampel dan kerumitan CFI sangat dianjurkan model. Besaran indeks untuk di gunakan karena ini adalah pada rentang indek-indek ini relatif nilai sebesar 0 sampai 1. tidak sensitip terhadap Semakin mendekati 1 besarnya sampel dan mengindikasikan tingkat kurang dipengaruhi pula fit paling tinggi (a very oleh kerumitan model. good fit). Menurut Kriteria yang diharapkan Jogiyanto, (2008) nilai dalam indeks ini adalah Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
118
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
0,90 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very
Cb TLI
db
C
Cb db
good fit. (1999)
Arbuckle,
d
1
C = Diskrepansi dari model yang dievaluasi d = Degree of freedom (model 4) Cb dan db = Diskrepansi dan degree of freedom dari baseline model yang dijadikan pembanding. Cb = CMIN dari indepenpence model db = degress of freedom untuk indepenpence model Perhitungan didasarkan pada AMOS output berikut : Tabel 3 CMIN Model 3 dan Model 4 Model Default model Saturated model Independenc e model
NPA R
CMIN
DF
P
CMIN/D F
53
782.391
24 7
.00 0
3.168
300
.000
0
24
2252.16 5
27 6
.00 0
8.160
CMIN Model 4 Model NPAR CMIN DF P Default model 139 182.440 161 .119 Saturated model 300 .000 0 Independence model 24 2252.165 276 .000 Sumber : AMOS Output Model 3 dan Model 4 Diolah
CMIN/DF 1.133 8.160
2.252,165 / 247 182,440 / 161 7,984909 9.637,437 / 483 1 8,118077 0,981
TLI
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
119
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Dari perhitungan tersebut TLI diperoleh angka 0,981 > 0.90 sesuai dengan hasil Tabel 3 maka dapat dinyatakan model sangat baik, Arbuckle, (1999) Cˆ / d RFI 1 1 1 cˆb / d b
d) RFI (Relative Fit Index) RFI merupakan derefatif dari NFI dari Tabel 4.67 diperoleh angka RFI sebesar 0, 0,861 berdasar kan rumus Amos 20.0:
Fˆ / d Fˆ / d b
(rumus diambilkan dari b
program yang terdapat di AMOS) Fˆ = CMIN= Chi-Square = R2 untuk default model = 182,440 d = Degree of freedom (model 2) = 161 ^
Fb = CMIN= Chi-Square = R2 untuk independence model = 2252,165 db = degress of freedom untuk independence model =276 RFI 1
182,440/161 1,133167 1 1 0,138868 0,861132 2252,165/276 8,160018
hasil Amos RFI = 0,861 nilai yang sangat men dekati 1 menunjukkan a very good fit. baik sebagai pendukung fitnya model., Arbuckle, (1999) IFI (Incremental Fit index) IFI merupakan alat ukur selain memperhati kan
ukuran sampel juga mem perhatikan adanya parsimony data. Sedang kan untuk IFI dapat di hitung melalui rumus yang terdapat dalam AMOS 20.0 atau Arbukcle, (1999), se dangkan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.60.
ˆ cˆ cˆ d
IFI 2 cb
b
2.252,165 182,440 2.069,725 IFI 0,989747 0,990 2.252,165 161 2.091,165
Model dianggap fit jika IFI > 0, 90 karena diperoleh nilai sebesar 0,990 maka model dapat dinyatakan fit, Arbuckle, (1999) Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
120
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
3. Parsimony Fit Indices Parsimony Fit Indices yaitu indek ke sesuaian yang sederhana, artinya pengujian ini mem badingkan model yang rumit dengan model yang sederhana (parsimony atau ringkas). Pada penelitian ini membandingkan antara model rumit yaitu model 4 dengan model sederhana yaitu model 3. Alat ukur yang termasuk dalam katagori ini antara lain : d Arbuckle, (1999). PRATIO d1 d is the degress of freedom of the model being evaluated (derajat kebebas an terhadap model yang dievaluasi) d1 is the degress of freedom of the independence model
PNFI (Parsimonious Normal Fit Index) PCFI (Parsimonious Com parative Fit Index ) RMSEA (Root Mean Square Error of Approxima tion) PGFI (Parsimonious Good ness 0f Fit Index) AIC (Aikake Information Creterian) Untuk memberikan inter pretasi terhadap alat uji ini terlebih dahulu menghitung
(derajat kebebasan terhadap indepanden model). Inde pendence model merupakan model dari semua variabel nya diasumsikan tidak berkorelasi satu dengan yang lain.
PRATIO mendasarkan pada Tabel 4.19 CMIN model 4 pada 161 kolom DF dengan perhitungan PRATIO 0,583 276 Hasil PRATIO 0,583 sesuai semakin fit, Arbuckle, dengan AMOS output dapat (1999) dikatakan model baik, a. PNFI (Parsimonious semakin mendekati 1 Normal Fit Index) d PNFI ( NFI )( PRATIO NFI db Arbuckle, (1999)
Sebagaimana telah di lakukan perhitungan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
121
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
hasil NFI = 0,919 PRATIO = 0,583 maka PNFI dapat dihitung : PNFI = 0,919 x 0,583 = 0,535777 = 0,536 Angka berada pada range values antara 0 sampi 1 semakin men
dekati 1 model semakin fit, dari hasil perhitung an tersebut PNFI sebesar 0,536 model tetap fit, Arbuckle, (1999) b. PCFI (Parsimonious Comparative Fit Index)
PCFI (CFI )( PRATIO ) CFI
d db
PCFI = 0,989x 0,583 = 0.577 Angka berada pada range values antara 0 sampi 1 semakin mendekati 1 model semakin fit, dari hasil perhitungan ter sebut 0,577 model fit, Santoso, (2007) c. RMSEA (Root Mean Square Error of Approxi mation) Merupakan se buah indeks yang dapat untuk meng kompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi, Hair.et.al. (1995). Cut-off dari RMSEA adalah < 0,08 Jogiyanto, (2008). Hasil AMOS output Tabel
4.65 RMSEA 0,034 < 0,08 menunjukkan model yang close fit. Ferdinand, (2002) d. PGFI (Parsimony Goodness of Fit Index) Parsimony Goodness of Fit Index memodifikasi dari Goodness of Fit atas dasar dari model sederhana/ringkas (parsimony). Menurut Ghozali, (2004) nilai PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi me nunjukkan model lebih parsimoni. Dari tabel AMOS text output angka PGFI sebesar 0.480 maka dapat dikatakan model cukup sederhana/ ringkas.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
122
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Kelebihan dan Keterbatasan Peneliti an 1. Kelebihan Penelitian a. Kelebihan dalam pe nelitian ini mendasarkan pada uji teori yang telah ditulis oleh beberapa penulis yang sudah dapat diandalkan akurasi nya. Alat analisis yang digunakan dengan meng gunakan AMOS mampu membuat analisis yang lebih dalam untuk per samaan model yang rumit dan yang melibat kan banyak variabel, mampu dianalisis secara detail. Kesalahan dalam membuat model dalam penelitian ini secara otomatis akan diarahkan oleh program AMOS untuk membetulkan, sehingga hasil yang didapat kan lebih akurat. b. Lokasi penelitian dalam satu ruang lingkup karyawan UNTAG Banyuwangi, sehingga tidak banyak menge luarkan energy dan biaya. Responden ber pendidikan SLTA sampai S2 sehingga per tanyaan/pernyataan dapat langsung dime
ngerti dan dijawab dengan cepat. 2. Keterbatasan Penelitian a. Jumlah responden kurang memadai untuk penelitian dengan meng gunakan banyak varia bel, sehingga dari se jumlah variabel yang diajuan dalam penelitian ini banyak yang harus di keluarkan agar analisis dapat dilakukan. Hal ini disebabkan persyaratan SEM yang menghendaki minimal 100 responden, sedangkan jumlah karya wan dan dosen yang bisa dilibatkan dalam peneliti an ini terbatas. b. Keterbatasan lainnya adalah dengan jumlah daftar pernyataan yang terlalu banyak, sehingga penarian data kuesenair dari responden tidak bisa dilakukan denan cepat, bahkan ada beberapa yang tidak dikembali kan. c. Hasil penelitian ini se ngaja tidak meng hilangkan/membuang konsep awal dari proposal tujuan utamnya agar pembaca atau peneliti lain dapat meng ambil hekmah atas
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
123
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
model SEM. Selain itu ada makna lain yang bisa diambil analisisnya khususnya tentang dis tribusi frekwensi yang mencerminkan se berapa besar responden mem berikan jawab an atas pertanyaan dari peneliti dan juga dapat di ambil hikmahnya bagi UNTAG Banyuwangi atas kelebihan dan ke kurangan yang telah berjalan selama ini. d. Keterbatasan dalam pe nelitian ini, masih di rasakan kurang nya literatur yang mampu menguraikan secara lebih luas utamya jika AMOS merekomendasi kan untuk mengkorelasi kan antar error ataupun error kevariabel eksogen atau endogen. Hal lain yang menjadi keter batasan dalam melaku kan analisis, beberapa literatur yang terkait dengan AMOS masih kurang membahas secara detail dari tampilan yang dapat diinput dari hasil AMOS. KESIMPULAN SARAN Kesimpulan
DAN
Berdasarkan analisis permodelan dan beberapa permasalahan maka dapat disimpul kan antara lain : 1. Terdapat hubungan yang nyata baik dari variabel Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Ke puasan Kerja Karya wan (KKK) terhadap Kinerja Karyawan (KK). Sedang kan Sistem Pengharga an (SP) tidak men cerminkan adanya hubungan yang signifi kan terhadap Kinerja Karyawan (KK). 2. Indikator-indikator sebagai variabel manifes yang di gunakan dalam penelitian ini serta men dasarkan pada pijakan teoritis sebagian besar mampu menjelaskan dan memberikan kontribusi terhadap seluruh variabel konstruk dari Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Sistem Penghargaan (SP), Kepuasan Kerja Karya wan (KKK) ter hadap Kinerja Karyawan (KK). 3. Pengaruh langsung antara variabel eksogen terhadap variabel endo gen dapat disimpulkan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
124
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
kedalam tiga macam pengaruh antara lain : a. Pengaruh Penilaian Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Sistem Penghargaan (SP), Kepuasan Kerja Karya wan (KKK) ter hadap Kinerja Karya wan (KK). Hasil analisis dan pem bahasan menunjukkan adanya pengaruh secara langsung dari variabel independen Penilaian Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Sistem Penghargaan (SP) terhadap variabel Kepuasan Kerja Karya wan (KKK b. Pengaruh secara lang sung Kepuasan Kerja Karyawan (KKK) ter hadap Kinerja Karyawan (KK). Artinya Penilaian Kepuasan Kerja Karya wan (KKK) berpeng aruh positip terhadap Kinerja Karyawan (KK), menunjukkan adanya peningkatan Kepuasan Kerja yang dirasa kan oleh karyawan akan meningkatkan kinerja. Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan karya wan, akan semakin tinggi pula kinerja nya
yang diberikan karya wan kepada Untang Banyuwangi dan se baliknya semakin rendah kepuasan yang dirasa kan karyawan, akan semakin rendah pula kinerja yang diberi kan karyawan kepada Untag Banyuwangi. 4. Pengaruh tidak langsung antara variabel konstruk Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Sistem Penghargaan (SP), Kepuasan Kerja Karyawan (KKK) ter hadap Kinerja Karyawan (KK).Dapat disimpulkan bahwa jika Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Kepuasan Kerja Karyawan (KKK) me ningkat maka Kinerja Karyawan (KK) juga akan meningkat, namun Sistem Penghargaan (SP) justru sebaliknya terhadap Kinerja Karya wan ( negatif dan tidak seginifikan) 5. Terdapat pengaruh tidak langsung kepuasan Karyawan Mengenai Manajemen (PKM), Sistem Penghargaan (SP), melalui Kepuasan Kerja Karyawan (KKK)
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
125
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
terhadap Kinerja Karya wan (KK) Saran Penelitian. 1. Bagi peneliti lain yang memiliki ketertarikan ter hadap aspek sumber daya manusia, maka beberapa variabel yang tidak dapat dianalisis/ tidak dimasukkan dalam analisis pada penelitian ini maka secara terpisah dapat dijadikan peneliti an tersendiri. Dapat pula meng gabungkan be berapa variabel laten dengan tetap memper hatikan persyaratan SEM terutama tentang jumlah sampel, karena memang jumlah respon den yang terbatas. 2. Secara berkala peneliti an ini dapat dilakukan seiring dengan per kembangan sistem manajemen yang aan terus diperbaiki oleh Untag Banyuwangi. Hasil penelitian bisa berubah sesuai dengan yang dijalankan dan dirasa kan oleh para karyawan dan dosen Untag Banyuwangi. 3. Disarankan bahwa pene litian ini dapat di lanjut kan terutama pada pe nelitian yang meng
gabungkan dari beberapa obyek penelitian yang sejenis sehingga hasil nya akan lebih dapat menjawab secara lebih komprehensif terhadap fenomena yang ber kembang. DAFTAR PUSTAKA Adi, Rasmen, 2008. Mudah dan Cepat Meng operasionalkan AMOS 16.0 Untuk Analisis SEM (Structural Equation Modelling). Denpasar: Universitas Pendidikan Nasional Anderson, T.W. 1984. An Introduction To Multi variate Statistical Analysis. New York: wiley Arbuckle, J. L., & Wothke, W. 1999. Amos 4.0 User’s Guide: SPSS. Small Waters Cor poration. Assael, H. 1998. Consumer Behavior and Market ing Action. 6th ed. Cincinnati, OH: South-Western College Publishing. Bacon, L. D. 1997. Using Amos For Structural Equation Modeling In Market Research :Lynd.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
126
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Bacon & Associates, SPSS Inc. Blackston, M., 1992, A Brand with an Attitude: A Suitable Case for the Treatment. Journal of the Market Research Society, Vol.34, No.3, pp. 231–241. Bowen, J.T., & S.L. Chen. 2001. The Relationship between Customer Loyalty and Customer Satisfaction. International Journal of Contemporary hospitali ty Management, May, pp. 213-217. Buntoro, Isnaini, Dwimula. (2011). Analisis peng aruh imbalan ekstrinsik dan intrinsik terhadap kepuasan kerja karya wan pada per usahaan pt. Badak ngl. Co. Bontang kalimantan timur, osrel.stie-mce. ac.id/?page=thesis&lev el=s2&id=00079 - 9k Buttle, Francis, 2007. Custumer Relationship management, Concep and Tools, Bayumedia Publishing. Persekutuan ELSAVER LTD Boyd, Harper W., Jr Orvile C., Walker, Jr., dan larreche Jean-Claude. 1998. Marketing
Management. USA : Irwin McGraw-Hill. Chandra G, 2002. Strategi dan Program Pemasar an. Yogyakarta : Andi Offset dan Kontrol, Jilid 1, Surakarta: PT Pabelan,. Cikmat, Sofyan., 1991, Seri Ilmu dan Seni Manaje men Bisnis Memimpin Manusia. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Dharmesta, Basu Swasta. 1999. Loyalitas Pe langgan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 3, h.73-88. Ferdinand, A. 2002. Stuctural Equation Modeling Dalam Pe nelitian Manajemen, Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister & Disertasi Doctor. Framework. Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 22, No. 2, Ghozali, Iman. 2001, Aplikasi Analisis Multi variable Dengan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
127
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Program SPSS. Semarang: BP UNDIP _____, 2004. Model Per samaan Struktural, Konsep dan Aplikasi dengan AMOS Ver.5.0, Badan Penerbit UNDIP Hallowell, R. 1996. The Relationships of Customer Satisfaction, Customer Loyalty, and Profitability: anempiri cal study. Inter national Journal of Service Industry Management, Vol. 7,No. 4, pp. 27-42. Jogiyanto HM. 2008. Metode penelitian system informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset Kartajaya, Hermawan. 2002, Mark Plus on Strategy, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Maltby, J., Day, L., Macaskill, A. (2007). Personality, Individual Differences and Intel ligence. At http://en.wikipedia.org/wiki /Locus_of_control Priyatno, Dwi, 2008. SPSS (Statistical Product and Service Solution) Untuk Analisis Data Statistik. Yogyakarta, MediaKom.
Reksohadiprojo, Sukanto, 1993, Manajemen Strategi,Yogyakarta, BPFE Rangkuti, R. 2003. Riset pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Relationships. Journal of Marketing, April, Vol. 51, pp. 1127. Robbins, Stephen P, 1994. Management. Englewood Cliffs, New Jersey; Printice Halll Inc. Rochaety, Tresnati dan Latief. 2007. Metode Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS Mitra Wacana Media Santoso, S. 2007. Sructural Equation Modelling, Konsep Dan Aplikasi Dengan Amos, Mem buat Dan Menganali sis Model Sem Menggunakan Program AMOS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Santoso, S. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sugiyono, 2005. Metode Peneliti an Bisnis.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
128
Pengaruh Imbalan Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja ……. ______________________________________________
Edisi kedelapan. Bandung : Alfabeta Supranto, J 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Supranto, J 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Jakarta : Erlangga Tjiptono, Fandy. 2000, Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta : Andi Offset Tjiptono, Fandy & Diana, Anastasia, 2003, Total Quality Management,
Yogyakarta, Andi Offset Transistari, R., & B.S. Dharmmesta. 2002. Analisis Konsekuensi Perilaku Konsumen Terhadap Kualitas Layanan. Kajian Bisnis, No. 25, hal. 17-35. Wicaksana, Yuda Putra , (2008), Konsep Bisnis dan Manajemen Modern, PT. Game techno Indonesia
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, April 2013
129