367
PENGARUH HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP NIAT PEMBELIAN ONLINE DENGAN PERSEPSI NILAI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA KONSUMEN BLIBLI.COM DI KOTA BANDA ACEH) KHAIRUL AMAL1, HAFASNUDDIN2 1,2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen, Universitas Syiah Kuala Email:
[email protected] ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the trust and the price of the purchase intention with the perceived value as mediating variable. Sampling technique used is purposive sampling, with a sample of 100 people in the city of Banda Aceh .Teknik analytical in this study using a model HLM (A hierarchical linear model). The results showed that the confidence and bepengaruh significantly influence purchase intention, confidence and significant effect on the perception of value, perceived value significantly influence purchase intentions, beliefs significantly influence purchase intention through perceived value as mediating variable prices and significant effect on the perception of value through perception of value as mediation. The implications of online stores blibli.com in this study need to increase confidence and to increase purchase intention mediated by perceived value Keyword : Trust, Price, Perceived Value, Purchase Intentions.
PENDAHULUAN Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Perubahan arus globalisasi juga berdampak pada perekonomian, dimana hal ini ditandai dengan semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru, maka produk yang ditawarkan dipasaran akan semakin banyak. Hal terpenting
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
368
saat ini menurut Kotler dalam Durianto,dkk (2005) adalah kenyataan bahwa pasar berubah lebih cepat daripada pemasaran. Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru. Karena itu, pemasaran harus didekonstruksi, diredefinisi, dan dibentangkan seluas mungkin. Dengan demikian kegiatan pemasaran harus dapat beradaptasi dengan kegiatan tersebut. Apalagi sekarang telah terjadi pergeseran paradigma pemasaran, dari pemasaran tradisional (offline) ke pemasaran modern (online). Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau khalayak. Persaingan di dunia bisnis semakin tajam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk yang sejenis dengan manfaat yang sama ditawarkan di pasar yang dapat mengancam kelangsungan produk perusahaan. Belum lagi dengan adanya pengaruh globalisasi yang memungkinkan perusahaan multinasional dan perusahaan global di banyak negara menjual barang atau jasanya ke seluruh konsumen di banyak negara dengan pemasaran online. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggunakan internet untuk mengembangkan diri, dan juga untuk tetap bersaing secara global. Internet menurut Allan (2005) adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP) dan Transmission Control Protocol. Internet di Indonesia mulai berkembang pada awal tahun 90-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara pelakunya. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer populasi netter di Indonesia mencapai 83,17 juta pada 2014. Defenisi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
369
e-Commerce menurut Turban dan kawan-kawan (2010) adalah “proses membeli dan menjual; atau tukar-menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer”. Sedangkan menurut Laudon (2010) e-Commerce adalah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis; atau secara lebih formal e-Commerce didefenisikan sebagai transaksi perdagangan yang dimungkinkan secara digital antar organisasi dengan organisasi atau dengan individual serta antar individual dengan individual. Dengan dua definisi diatas maka dapat disimpulkan e-Commerce merupakan transaksi bisnis yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dengan menggunakan komputer yang memiliki koneksi dengan internet. Dengan demikian peran internet dalam transaksi e-Commerce sangatlah penting karena tanpa internet maka tidak akan terjadi transaksi bisnis. Dalam e-Commerce terdapat beberapa konsep dasar seperti organisasi maya (virtual organization), pasar elektronik (E-marketplace), Business to Business (B2B), Business to Consumer (B2C), E-tailing, dll. Sistem e-commerce sangat bergantung pada sumber daya internet dan banyak teknologi informasi lainnya yang mendukung proses ini. Pertumbuhan internet didukung semakin baiknya kemudahan dalam penggunaannya, biaya akses dan telekomunikasi yang semakin murah serta meningkatnya jumlah informasi dan hiburan. Perubahan dalam bidang teknologi telah merubah cara hidup konsumen, cara belanja, dan berinterkasi dengan yang lainnya. Meningkatnya jumlah pengguna internet telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet yang mendorong terjadinya online shopping. Seperti dilansir merdeka.com bahwa Mastercard Indonesia sebagai salah satu principle (penyedia layanan switching & settlement) sistem pembayaran dunia mencatat, mayoritas pengguna internet indonesia 57% dari total penggunanya melakukan online shopping. Online shopping adalah kegiatan jual-beli / perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang/ jasa dari penjual melalui media internet yang memungkinkan masing-masing pihak baik penjual maupun pembeli tidak harus bertatap muka secara langsung. Sehingga penjual dapat menjual produknya secara global tanpa harus memikirkan jarak dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
370
waktu. Kemudahan online shopping lainnya yaitu tanpa menghabiskan waktu dan tenaga,
kemudahan ini membuat online shopping semakin diminati.
Perkembangan online shopping di Indonesia berkembang cepat, melihat banyaknya toko online yang bermunculan seperti forum jual beli kaskus, lazada, blibli.com dan masih banyak lagi yang bisa ditemukan dengan mudah sesuai kategori barang dagangan yang akan dicari. KAJIAN KEPUSTAKAAN Niat Pembelian Pengertian
niat
beli
menurut
Basu
Swastha
(1993)
yaitu
mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaransasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Sedangkan menurut Philip Kotler (1998) bahwa perilaku konsumen menentukan niat beli konsumen. Proses pembelian oleh konsumen merupakan sebuah pendekatan, penyesuaian masalah yang terdiri dari 5 tahap yang dilalui konsumen, kelima tahap tersebut adalah : pengenalan kebutuhan, pencarian, informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Niat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat beli yang muncul menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya, yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap niat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian actual itu sendiri Kinnear dan Taylor (1995) dalam Sulistyari (2012).
Persepsi Nilai Nilai adalah opini seseorang pelanggan terhadap nilai suatu produk. Ini mungkin memiliki sedikit atau tidak ada hubungannya dengan harga pasar produk, dan tergantung pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan atau
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
371
persyaratan
nya
(http://www.businessdictionary.com).
Sedangkan
Kotler
mendefenisikan. Nilai ialah Evaluasi pelanggan tentang perbedaan antara semua keuntungan dan biaya tawaran pasar dibandingkan dengan penawaran pesaing (Kotler,2008). Dalam proses pemasaran melibatkan pembangunan hubungan pelanggan dengan menciptakan dan menghantarkan nilai pelanggan yang unggul. Penangkapan nilai pelanggan menghasilkan imbalan dalam bentuk penjualan saat ini dan masa depan, pangsa pasar, dan keuntungan. Dengan menciptakan nilai pada pelanggan maka pelanggan akan puas dan akan melakukan pembelian secara berulang –
ulang,
yang mana akan menguntungkan bagi perusahaan
(Kotler,2008).
Harga Harga adalah Nilai yang akan membeli dalam jumlah yang terbatas, berat badan, atau ukuran lain dari barang atau jasa. Sebagai pertimbangan yang diberikan dalam pertukaran untuk transfer kepemilikan, harga membentuk dasar penting transaksi komersial. Ini mungkin sudah ditetapkan oleh kontrak, akan ditentukan dan disepakati rumus di masa mendatang, atau ditemukan atau dinegosiasikan selama transaksi antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam perdagangan, harga ditentukan oleh apa yang pembeli bersedia membayar, penjual bersedia untuk menerima, dan kompetisi. Dengan produk, promosi, dan tempat bauran pemasaran, merupakan salah satu variabel bisnis di mana organisasi dapat melakukan beberapa derajat kontrol. Menurut Kotler Harga adalah Sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; semua elemen lainnya melambangkan biaya (Kotler,2008).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
372
Kepercayaan Menurut Darby dan Karni (1973) Kepercayaan produk adalah mereka yang memiliki informasi yang relevan terhadap atribut informasi yang tidak tersedia sebelum dan setelah penggunaan produk atau jasa pada periode tertentu. Sedangkan menurut Kotler keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan karena pengetahuan, pendapat, atau iman dan bias membawa muatan emosi maupun tidak (Kotler,2008). Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pihak-pihak yang melakukan kerjasama menginginkan mitra kerja yang dapat dipercaya. Anderson & Weitz (1989) dalam Doney & Cannon (1997) menemukan bahwa kepercayaan pada penjual mampu membentuk suatu hubungan kerjasama yang baik antara pembeli dan penjual serta merupakan kunci untuk mempertahankan hubungan kerjasama tersebut. Selanjutnya adalah, kepercayaan pembeli terhadap penjual online yang terkait bagaimana si penjual tersebut dengan keahliannya dapat meyakinkan pembeli menjamin keamanan ketika sedang melakukan transaksi pembayaran meyakinkan transaksi akan segera diproses. Hipotesis Berikut ini adalah hipotesis penelitian : H1: Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian H2: Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian H3: Kepercayaan berpengaruh terhadap Persepsi Nilai H4: Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai H5: Persepsi Nilai berpengaruh terhadap Niat Pembelian H6: Kepercayaan dan harga berpengaruh terhadap persep
nilai
H7: Kepercayaan dan harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian H8: Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian
Dimediasikan oleh
Persepsi Nilai H9: Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian Dimediasikan oleh Persepsi Nilai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
373
METODE PENELITIAN Populasi Populasi penelitian adalah masyarakat-masyarakat di Kota Banda Aceh yang mengetahui situs jual beli “blibli.com”. Sampel Dikarenakan probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui maka teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling. Jenis nonprobability sampling yang dipilih adalah convenience sampling karena setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat dijadikan sampel. Sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 100 responden. (Supranto, 2001). Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian ini, penulis melakukan kegiatan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas Variabel endogen dalam penelitian ini adalah niat pembelian, dimana untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan menjadi 4 item pertanyaan dari (Dodds, et al,. 1991). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel endogen memiliki 4 item pertanyaan yang menunjukkan korelasi yang baik. Hal ini dilihat dari nilai eigen 2,535 dengan muatan faktor yang memiliki interval 0,795 hingga 0,815. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor sebesar 63,370%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
374
Adequency pada variabel endogen sebesar 0,667 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01). Variabel mediasi (Z) dalam penelitian ini adalah Persepsi Nilai. Untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 4 item pertanyaan dari (Sirdeshmukh,et al 2001), yang mana dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor tersebut memiliki korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,267 yang lebih besar dari pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,813 hingga 0,903. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor adalah 56,676%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada variabel Z sebesar 0,735 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01). Variabel eksogen X1 dalam penelitian ini adalah Kepercayaan. Untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 5 item pertanyaan dari (Grazioli & Jarvenpaa ,2000), yang mana dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor tersebut memiliki korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,801 yang lebih besar dari pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,822 hingga 0,855. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor adalah 56,025%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada variabel independen sebesar 0,792 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01). Variabel eksogen X2 dalam penelitian ini adalah Harga. Untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 4 item pertanyaan dari (Gefen & Divine ,2001), yang mana dari hasil penelitian menunjukkanbahwa 4 item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor tersebut memiliki
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
375
korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,485 yang lebih besar dari pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,867 hingga 0,885. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor adalah 62,126%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada variabel independen sebesar 0,784 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).
Reliabilitas Uji kehandalan item pertanyaan dari kuesioner tersebut menggunakan nilai Cronbach alpha. Uji ini dilakukan hanya sekali pada sekelompok responden pada masing-masing variabel. Ukuran reliabilitas dianggap handal berdasarkan pada koefisien Cronbach alpha lebih dari 0,60 (Malhorta, 2003). Tabel 1. Uji Reliabiltas Cronbach’s Alpha
No
Variabel
Jumlah Item
Hitung
Standar
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4
Kepercayaan
5 4 4 4
0,799 0,784 0,743 0,806
0,60 0,60 0,60 0,60
Handal Handal Handal Handal
Harga Persepsi Nilai Niat pembelian
Keterangan
Regresi Menurut Hair, et. al., (2006) jika dalam penskalaan digunakan skala likert, maka untuk koefisien korelasi digunakan nilai standardized coefficients, di mana nilai konstantanya tidak perlu diinterpretasikan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
376
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Coefficientsa
Model 1
2
(Constant) Kepercay aan (X1) Harga (X2) (Constant) Kepercay aan (X1) Harga (X2) Persepsi Nilai (Z)
Unstandardized Coeff icients B Std. Error ,252 ,537 ,388 ,095 ,532 ,108 -,315 ,477 ,182 ,090 ,261 ,105 ,613 ,107
Standardized Coeff icients Beta ,342 ,414 ,160 ,203 ,509
t ,469 4,079 4,930 -,660 2,013 2,489 5,707
Sig. ,640 ,000 ,000 ,511 ,047 ,015 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,971 ,971
1,030 1,030
,814 ,773 ,650
1,228 1,294 1,539
a. Dependent Variable: Niat Pembelian
Dari hasil output SPSS tersebut dapat dibuat garis persamaan linear adalah sebagai berikut: Y = 0,160 X1 + 0,203 X2 + 0,509 Z Dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil nilai standardized coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai koefisien regresi kepercayaan (X1) yaitu sebesar 0,160, koefisien regresi harga (X2) sebesar 0,203 dan koefisien regresi persepsi nilai (Z) sebesar 0,509. Koefisien regresi kepercayaan (X1) bernilai (0,160). Artinya apabila kepercayaan meningkat maka niat beli online akan meningkat pada konsumen blibli.com di Kota Banda Aceh. Artinya setiap peningkatan 1 nilai skala likert maka terjadi peningkatan kepercayaan terhadap niat beli online sebesar 0,160. Sebagai contoh, dengan adanya kepercayaan yang baik, maka pelanggan ketika membuka situs blibli.com akan segera muncul niat untuk membeli. Hasil ini mendukung studi terdahulu dari Okky (2015) menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap niat beli online. Dengan demikian hipotesis 1 terdukung. Koefisien regresi harga (X2) terhadap niat pembelian (Y) bernilai (0,203) artinya semakin baiknya harga yang ditawarkan oleh situs blibli.com, maka akan semakin tinggi pula niat pembelian. Artinya apabila harga yang ditawarkan itu baik maka niat pembelian akan meningkat pada konsumen blibli.com di Kota
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
377
Banda Aceh. Artinya setiap peningkatan 1 nilai skala likert maka terjadi peningkatan harga terhadap niat pembelian sebesar 0,203. Sebagai contoh, apabila harga yang ditawarkan itu tergolong murah maka pelanggan tersebut berniat untuk melakukan pembelian (niat pembelian). Hasil ini mendukung studi terdahulu dari Hasil Riset Gilbert (2003) menyatakan bahwa keadaan harga yang positif akan menyebabkan peningkatan atau penurunan tingkat munculnya niat pembelian. Hal ini penting untuk mengetahui faktor apa yang merangsang dan menyenangkan bagi konsumen merasa puas, senang, nyaman, bersemangat, tertarik, bebas saat memilih produk sehinga mereka berniat untuk membeli produk yang tidak direncanakan. Dengan demikian hipotesis 2 terdukung. Koefisien regresi persepsi nilai (Z) terhadap niat pembelian (Y) bernilai (0,509) artinya semakin baiknya persepsi nilai yang dimiliki calon pembeli pada blibli.com di Kota Banda Aceh, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan munculnya niat pembelian. Jika persepsi nilai meningkat maka niat pembelian akan meningkat pada konsumen blibli.com di Kota Banda Aceh. Artinya setiap peningkatan 1 nilai skala likert maka terjadi peningkatan persepsi nilai terhadap niat pembelian sebesar 0,509. Sebagai contoh, apabila calon pembeli memiliki persepsi nilai yang bagus terhadap blibli.com, maka calon pembeli tersebut akan berniat untuk melakukan pembelian ketika membuka blibli.com. Hasil ini mendukung studi terdahulu dari Bressoles dan kawan-kawan (2007) menunjukkan bahwa pelanggan yang puas dengan persepsi nilai pada situs akan
mengalami
lebih banyak muncul niat pembelian pada situs tersebut. Dengan demikian hipotesis 5 terdukung. Z = 0,358 X1 + 0,211 X2 Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi kepercayaan (X1) bernilai (0,358) artinya bila kepercayaan meningkat 1 unit maka niat pembelian pada blibli.com meningkat 0,358 pada skala likert, semakin besar kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Kota Banda Aceh, maka semakin meningkat pula persepsi nilai pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
378
Rizwan dkk, (2013) kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi nilai. Artinya, apabila produsen bersikap positif, maka akan semakin meningkat pula persepsi nilai calon konsumen pada produsen tersebut, sebaliknya apabila konsumen bersikap negatif, maka akan semakin lemah persepsi nilai calon konsumen. Dengan demikian hipotesis 3 terdukung. Koefisien regresi harga (X2) bernilai (0,211) artinya semakin besar keuntungan dari harga yang dirasakan, maka semakin meningkat pula persepsi nilai masyarakat di Kota Banda Aceh ini terhadap Blibli.com. Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh Chang dan Chen (2008) menyatakan bahwa harga yang mereka rasakan dari suatu produk akan menjadi nilai tersendiri untuk mereka sebelum memutuskan untuk membeli. Dengan demikian hipotesis 4 terdukung.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com yang dimediasikan oleh persepsi nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh. Kepercayaan berpengaruh dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com.
2.
Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh Kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap Niat Pembelian secara online.
3.
Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap Niat Pembelian secara online.
4.
Kepercayaan berpengaruh Terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh untuk membeli secara online pada blibli.com. Kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap persepsi nilai.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
379
5.
Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh untuk membeli secara online pada blibli.com. Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap persepsi nilai.
6.
Persepsi Nilai berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Persepsi Nilai memiliki pengaruh yang dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
7.
Kepercayaan dan Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh untuk membeli secara online pada blibli.com. Kepercayaan dan Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap persepsi nilai.
8.
Kepercayaan dan Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Kepercayaan dan Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
9.
Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com yang dimediasikan oleh persepsi nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh. Harga berpengaruh dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini
maka dapat diberi saran sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian tentang deskriptif Niat pembelian, item pertanyaan “Kemungkinan saya akan mempertimbangkan membeli barang dari blibli.com” mempunyai nilai mean terendah yaitu sebesar 4,00. Jadi apabila pihak Blibli.com ingin konsumen memberikan nilai tambah kepada konsumen, maka diperlukan sebuah inovasi terbaru dari pihak produsen agar konsumen semakin menyukai produk pada toko online blibli.com.
2.
Hasil deskriptif Persepsi nilai menunjukkan bahwa item pertanyaan “Secara keseluruhan, belanja online di blibli.com ini memberikan saya keuntungan” mempunyai nilai mean terendah sebesar 3,99. Apabila pihak Blibli.com ingin membuat konsumen merasa menguntungkan saat memakai produk mereka, maka yang harus mereka lakukan adalah dengan meningkatkan kualitas dari produk tersebut.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
380
3.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada deskriptif kepercayaan terhadap
Blibli.com
dengan
item
pertanyaan
“Blibli.com
mampu
menjalankan tugasnya” memiliki nilai mean terendah yaitu sebesar 3,93. Jadi pihak Blibli.com harus meningkatkan kualitas kerja dari perusahaan agar konsumen akan semakin bertambah kepercayaannya terhadap penggunaan dari produk Blibli.com. 4.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada deskriptif Harga dengan item pertanyaan ” Saya mungkin akan lebih hemat dengan membeli barang di toko online lain daripada di blibli.com” memiliki nilai mean terendah yaitu sebesar 3,94. Jadi pihak Blibli.com harus dapat meyakinkan konsumen bahwa produk yang mereka tawarkan lebih baik daripada produk pesaing mereka atau dari perusahaan lain.
REFERENSI Arikunto (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Baron, R.M. and Kenny, D,A. (1986) The Moderator-Moderator Variable Distinction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 51 (6), 1173-1182 DDodds, William, B., Monroe, and Dhruv Grewal (1991) Effects of Price, Brand, and Store Information on Buyers Product Evaluations. Journal of Marketing Research, Vol.28, 307-319. Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler (2006) Bussiness Research Methods, 9th Edition. McGraw-Hill International Edition. Durianto et al (2005) Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Pemasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fandy Tjiptono (2005) Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media Publishing. Ganesan , S (1994) Determinants Of Long-Term Orientation in Buyer-Seller Relationship. Journal Of Marketing, Vol, 58, 1-19. Garbarino, E., & Johnson, M. K (1999) The Different Roles Of Satisfaction, Trust and Commitment in Customer Relationships, Journal of Marketing, Vol.63, 70-87.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
381
Ghozali, I (2001) Aplikasi Analisis Multivariat Dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jonathan Sarwono (2005) Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Kotler, Philip dan Gary Amstrong (2008) Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip and Gary Armstrong (2012) Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi 1 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Koufaris, M., Hampton-Sosa, W (2004) The Development Of Initial Trust In An Online Company By New Customers. Information and Management, Vol. 41 (3), 377-397 Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon (2010) Manajemen Information Systems: Managing the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall. McKnight, D. H., & N. L., Chervany. (2001). What Trust Means In E-Commerce Customer Relationship: An Interdisciplinary Conceptual Typology. Journal of Electronic E-Commerce. Vol. 6 (2), 35-60. Morgan, R.M., & Hunt. S.D (1994) The Commitment-Trust of The Relationship Marketing, Journal of Marketing, Vol 58 (3), 20-38. Moooman, C, R., Deshpande, & Zaitman, G. (1993), Factors Affecting Trust In Market Research Relationship. Journal of Marketing, Vol. 57, 81-101. Rangkuti, Freddy (2003) Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sanchez-Garcia, Miguel A., Moliner-Tena, Callarisa-Fiol, & Rodriguez-Artola, M. (2007). Relationship quality of an establishment and perceived value of a purchase. The Service Industries Journal, Vol. 27 (2), 151-174. Singh, J., & Sirdeshmukh, D (2000) Agency and trust mechanisms in consumer satisfaction and loyalty judgments, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 28 (1), 150-167. Sirdeshmukh D., Jagdip, S., & Barry, S (2002) Consumer Trust, value, and loyalty in relationship exchanges, Journal of Marketing. Vol. 66, 15-37. Sugiyono (2009) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Supranto (2001) Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua, Jakarta: Erlangga. Swastha, Basu. Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Turban, Efraim., Linda Volonino (2010). Information Management, 7th edition. Asia: John willey & Sons
Technology for
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017
382
Wang (2002). Attitudinal Correlates of Brand Commitment: An Empirical Study, Journal of Relationship Marketing, Vol. 1, (2). Wolfinbarger, Mary dan Gilly, M (2000) Consumer Motivation for Online Shopping. Journal Conpsumtion of Market & Culture, Vol. 4 (2) Zeithaml, V. A (1998) Consumer perception of price, quality and value: a meansend model and synthesis of evidence, Journal Of Marketing, Vol. 52, 2-22.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol. 2, No. 1, Februari 2017