PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Disusun oleh: Ade Raya Hermansyah Nim. 0710233043
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh : Ade Raya Hermansyah 0710233043 Dosen Pembimbing : Dr. Aulia Fuad Rahman, SE., MSi., Ak., SAS NIP 19740910 200212 1001
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, serta pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan dasar pemilihan sampel adalah perusahaan yang selama periode observasi (2009-2011) menerapkan prinsip good corporate governance. Berdasarkan kategori yang ditentukan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan yang memenuhi kriteria. Hasil pengujian Uji-t menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan total aset tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci : Good Corporate Governance, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Total Aset, Harga Saham, Nilai Perusahaan.
ABSTRACT EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE SALES GROWTH AND GROWTH OF TOTAL ASSETS TO THE VALUE OF THE COMPANY IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED
By : Ade Raya Hermansyah 0710233043 Advisor Lecturer : Dr. Aulia Fuad Rahman, SE., MSi., Ak., SAS NIP 19740910 200212 1001
This study aimed to determine the effect of corporate governance mechanisms that managerial ownership, institutional ownership, the proportion of independent board of directors, audit committee, as well as sales growth, the growth of total assets to the value of the company in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used was purposive sampling method with a basic selection of samples is a company that during the observation period (2009-2011) to implement the principles of good corporate governance. Based on the categories specified, the sample used in this study amounted to 24 companies that meet the criteria. The test results show that the t-test of managerial ownership, institutional ownership, the proportion of independent board of directors, audit committees, sales growth, the growth of total assets no effect partially influence on firm value. Keywords : Good Corporate Governance, Managerial Ownership, Institutional Ownership, Proportion of Independent Board of Commissioners, the Audit Committee, Sales Growth, Growth in Total Assets, Stock Price, The Value Of The Company.
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa
hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders). Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan tujuan perusahaan tersebut, maka ada beberapa pihak yang memegang kunci atas nilai perusahaan. Pandangan teori keagenan yaitu terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Dalam kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak. Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba.
Dalam era keterbukaan sekarang, masyarakat memerlukan suatu laporan perusahaan yang akuntabel dan transparan, salah satu bentuk transparansi yang lebih luas kepada publik yaitu dengan menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk mendorong pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan yang tidak sejalan dengan kepentingan perusahaan, dan mengurangi asimetri informasi antara pihak phak eksekutif dan stakeholder perusahaan. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan hingga menjadi barang jadi. Dimana hal ini dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka, salah satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Herawaty, 2008). Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Good Corporate Governance, pertumbuan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011” 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah good corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah
pertumbuhuan
penjualan
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan? 3. Apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan ? BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Penelitian Terdahulu dan Hipotesis Penelitian sebelumnya mengenai Good Corporate Governance dengan
pengaruhnya terhadap harga saham. Siallagan (2006) telah melakukan penelitian tentang hubungan mekanisme corporate governance, kualitas laba dan nilai perusahaan. Dengan variabel independen kepemilikan independen, komite audit, leverage, firm
manajerial, komisaris
size, dan variabel dependen nilai
perusahaan yang diproxy dengan harga saham LQ45 yang terdaftar pada bursa efek Indonesia periode 2005–2009 yang mendapatkan hasil bahwa variabel GCG mempengaruhi harga saham. Murwaningsari (2009) melakukan penelitian tentang hubungan Corporate Governance,
Corporate
Social
Responsibility
dan
Corporate
Financial
Performance dengan variabel independen GCG dan CSR dan variabel dependen yaitu harga saham. Obyek penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia peride 2007 – 2009. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa kepemilikan manajerial dan institusional sebagai GCG mempunyai Pengaruh terhadap kinerja perusahaan dan CSR, dan CSR berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan. Rustiarini (2010) melakukan penelitian tentang Pengaruh Corporate Governance pada hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan dengan variabel independen CSR: pendekatan dikotomi. Dengan proksi: Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
Institusioanl,
Proporsi
Komisaris
Independen, Jumlah anggota komite audit dan variabel nilai perusahaan yang diproxy dengan harga saham. Obyek penelitian ini adalah emiten LQ45 yang terdaftar pada bursa efek Indonesia periode 2006 – 2009, dimana penelitian tersebur memberikan hasil CSR berpengaruh pada nilai perusahaan, CG berpengaruh terhadap nilai perusahaan, CG berpengaruh pada hubungan CSR dengan nilai perusahaan. 2.2
Teori Keagenan Good corporate governance sangat berkaitan dengan bagaimana membuat
para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek - proyek yang tidak menguntungkan 2.3
Nilai Perusahaan Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan
nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan managemen asset. 2.4
Pengertian Good Corporate Governance Menurut Organization for Economic Corporation and Development
(OECD), prinsip dasar good corporate governance adalah: kewajaran (fairness), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility). Prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh good corporate governance telah diterapkan dalam perusahaan. H1 = Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Kepemilikan institusional dalam proporsi yang besar juga mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat meningkat jika lembaga institusi mampu menjadi alat pemonitoran yang efektif. Hasil penelitian (Bjuggren et all, 2007) menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji: H2 = Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Komisaris independen
mempunyai
akuntabilitas
yang
tinggi
didalam
melakukan
pengawasan, semakin baik pengawasan sebuah perusahaan semakin baik kualitas pengungkapan informasi yang disampaikan. Penelitian Rustiarini (2010)
menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji: H3 = Proporsi dewan komisaris independen berpengruh positif terhadap nilai perusahaan Komite audit yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal. Komite audit meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui: (1) pengawasan atas proses pelaporan termasuk sistem pengendalian internal dan penggunaan prinsip akuntansi berterima umum, dan (2) mengawasi proses audit secara keseluruhan. Hasilnya mengindikasikan bahwa adanya komite audit memiliki konsekuensi pada laporan keuangan yaitu: (1) berkurangnya pengukuran akuntansi yang tidak tepat, (2) berkurangnya pengungkapan akuntansi yang tidak tepat dan (3) berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan tindakan ilegal, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji: H4 = komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2.5
Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi
periode masa lalu dan dapat dijadikansebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang (Barton et all, 1989). H5 = Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2.6.
Pertumbuhan Total Aset Semakin besar total aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang
dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan total aset yang diikuti peningkataan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih besar dari pada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan kedalam perusahaan dijamin oleh besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan total aset (asset growth) diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji: H6 = Pertumbuhan total aset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Song (2005). 2.7
Kerangka Konseptual Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
mengenai pengaruh dari good corporate governance, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap harga saham. Didalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel good corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit), pertumbuhan penjualan, dan perubahan total aset terhadap harga saham pada perusahaan Manufaktur, yang membuat peneliti tertarik adalah dengan
melihat kondisi perkembangan dari Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia yan mengalami tingkat perkembangan yang cukup baik walaupun tidak tinggi. Atas dasar pengamatan yang telah dilakukan maka penelitian ini berminat untuk meneliti harga saham dari perusahaan Manufaktur dengan menggunakan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit, pertumbuhan penjualan, dan perubahan total aset. Atas dasar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan dari dasar penelitian terdahulu maka peneliti membuat sebuah kerangka konseptual yang menggambarkan variabel yang ada didalam penelitian ini, yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit, pertumbuhan penjualan, dan perubahan total aset dan Harga saham. Variabel–variabel tersebut terdiri dari variabel dependen dan independen. Variabel independen merupakan komponen good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit, serta pertumbuhan penjualan, dan perubahan total aset sedangkan variabel dependen yaitu nilai perusahaan yang di proxy dengan harga saham. Kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual X1 : Kepemilikan X2 : Manajerial Kepemilikan X3 : Institusional Dewan Komisaris X4 : Independen Komite Audit Independen X5 : Pertumbuhan Penjualan X6 : Pertumbuhan Total Aktiva
Variabel Y: Nilai perusah aan (Harga Saham)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal.
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Erlina (2007:75), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian,
segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011,
2.
Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2009-2011,
3.
Laporan Keuangan dipublikasikan dalam mata uang rupiah,
4.
Perusahaan tersebut memiliki sekurang-kurangnya tiga anggota komite audit (BAPEPAM Nomor 03 tahun 2002) dan (Kep-103/MBU/2002).
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data antara lain : 1. Data Sekunder Merupakan data pendukung dan pelengkap yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan
nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Menurut Umar (2008:60), “data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1.
Informasi mengenai penjualan perusahaan periode 2008-2011.
2.
Informasi mengenai total aset perusahaan periode 2008-2011,
3.
Informasi mengenai harga saham penutupan (closing price) perusahaan pada akhir tahun periode 2008-2011, dan
4.
Laporan keuangan dan annual report perusahaan periode 2008-2011.
3.4
Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Tahap pertama
dengan melakukan studi pustaka, yaitu dengan mencari literatur berupa buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan artikel yang berhubungan dengan penelitian ini. Pada tahap kedua dengan mengumpulkan data melalu yahoo finance, www.idx.co.id, dan softcopy ICMD 2011 untuk memperoleh data laporan keuangan yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini. 3.5
Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel independen, yaitu variabel bebas yang keberadaannya dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai
hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah good corporate governance, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset. A.
Mekanisme good corporate governance
yang terdiri
dari
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit.
Proporsi Komite audit = (jumlah anggota komite udit independen/jumlah seluruh anggota komite audit)x100% presentase total penjualan = total penjualan (t) - total penjualan (t-1) / total penjualan (t-1) presentage change in total asset = total asset (t) - total asset (t-1) / total asset (t-1) 2.
Variabel dependen, yaitu variabel tidak bebas keberadaannya yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham (Fama, 1978).
3.6
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan persamaan regresi linear berganda (software SPSS versi
18.0 for windows), Karena data bersifat statistik dan untuk menguji pengaruh antara variabel x dan y. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Data Penelitian Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda 4.2
Analisis Hasil Penelitian Data penelitian dikumpulkan untuk diolah, kemudian akan dianalisis untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statisti yang yang menggunakan regresi linear berganda. 4.2.1
Analisis Statistik Deskriptif Deskriptif Statistik Jumlah
sampel
Standar
penelitian
Terendah Tertinggi
72
50,00
14250000,00 415268,1944 2,14440E6
Kepemilikan Manajerial 72
0,00
77,19
7,4426
11,68473
Kepemilikan
72
0,21
95,00
55,1754
27,23968
72
20,00
100,00
41,3056
16,00760
72
0,00
100,00
50,2917
32,28545
-58,66
39.101,90
552,9154
4.607,09500
Harga Saham
Rata-rata
Deviasi
Institusional Dewan Komisaris Independent Komite Audit
Pertumbuhan Penjualan 72
Pertumbuhan Total Aset 72
-51,00
53.994,00
758,5556
6.362,25014
Sumber: diolah peneliti, 2011 Variabel harga saham (HS) yang merupakan nilai perusahaan sebagai variabel dependen menunjukkan nilai terendah sebesar 50,00 dan nilai tertinggi
sebesar
14.250.000,00
dengan
nilai
rata-rata
sebesar
415.268,1944 dan standar deviasi sebesar 2,14440E6. Dari Nilai rata-rata diatas menandakan bahwa nilai perusahaan yang menjadi sampel cukup baik. Variabel Kepemilikan Manajerial (KM) menunjukkan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 77,19 dengan nilai rata-rata sebesar 7,4426 sedangkan standar deviasinya adalah 11,68473. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan masih dikatakan sangat kecil, sehingga rasa memiliki dari para manajerial masih kurang dalam mendukung good corporate governance. Variabel kepemilikan Institusional (KI) menunjukan nilai minimum 0,21 dan nilai maksimum 95,11 dengan nilai rata-rata sebesar 55,1754 sedangkan standar deviasinya adalah 6,69300. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan sebuah perusahaan yang menjadi sampel adalah milik intitusi. Sehingga segala hal yang terjadi dalam perusahaan harus diungkapkan secara jelas dan transparan dan hal ini sangat mendukung good corporate governance. Variabel proporsi dewan komisaris independen (DKI) menunjukan nilai minimum 20,00 dan nilai maksimum 100,00 dengan nilai rata-rata sebesar
41,3056 sedangkan standar deviasinya adalah 16,00760. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa komisaris perusahaan sampel sudah memenuhi kriteria good corporate governance yang baik karena memiliki komisaris independen diatas 20,00. Variabel komite audit menunjukan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 100,00 dengan nilai rata-rata sebesar 50,2917 sedangkan standar deviasinya adalah 32,28545. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa komite audit rata – rata perusahaan sampel telah memenuhi kriteria good corporate governance yang dianjurkan oleh undang-undang yang mengharuskan minimal anggota komite audit adalah 3 orang, walaupun masih ada perusahaan yang tidak ada komite audit dan mereka menggunakan audit eksternal untuk perusahaanya. Variabel Pertumbuhan Penjualan (PP) menunjukan nilai minimum -58,66 dan nilai maksimum 39.101,90 dengan nilai rata-rata sebesar 552,9154 sedangkan standar deviasinya adalah 4.607,09500. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel Pertumbuhan Penjualan tergolong baik. Variabel Pertumbuhan Total Aset (PTA) menunjukan nilai minimum 51,00 dan nilai maksimum 53.994,00 dengan nilai rata-rata sebesar 758,5556 sedangkan standar deviasinya adalah 6.362,25014. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel Pertumbuhan Total Aset tergolong baik. 4.3
Pengujian Asumsi Klasik
4.3. 4.5
Pengujian Hipotesis
4.5.1
Goodness of fit (R2) Dari analisis diperoleh hasil nilai R2 = 0,134. Berarti 0 < 0,134 < 1 dan ini
menunjukan bahwa 13,4% Harga Saham dipengaruhi oleh ke enam variabel indpenden. Sedangkan sisanya 86,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 4.5.2
Uji Parsial (t-test) Uji Parsial (t-test) Model t- hitung 2,203 Constan KM -2,278 KI 0,098 PDKI -0,843 KA -0,602 PP 1,335 PTA -0,658
t-tabel
Hasil
1,70814 1,70814 1,70814 1,70814 1,70814 1,70814
Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh
Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam hal kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap harga saham. 4.6
Hasil Pengujian Hipotesis
Penelitian ini memiliki 6 hipotesis yang diajukan untuk meneliti harga saham perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil hipotesis-hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut : Hipotesis pertama (H1) adalah kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (-2,278 < 1,70814). Berarti Hipotesis ditolak. Hipotesis kedua (H2) adalah kepemilikan Institusional (KI) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,098< 1,70814). Berarti Hipotesis ditolak. Hipotesis ketiga (H3) adalah proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,843 < 1,70814). Berarti Hipotesis ditolak. Hipotesis keempat (H4) adalah komite audit (KA) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (-0,602 < 1,70814). berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hipotesis kelima (H5) adalah pertumbuhan penjualan (PP) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (1,335 < 1,70814). berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hipotesis keenam (H6) adalah pertumbuhan total aset (KA) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,58 < 1,70814). berarti H0 diterima dan Ha ditolak. 4.7
Pembahasan
4.7.1
Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling (1976), Anderson et al. (2005), Friend dan Lang dalam Brailsford et al. (1999). Adanya kepemilikan manajerial dalam kepemilikan saham perusahaan seharusnya memberikan dorongan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi, proporsi kepemilikan manajerial yang cenderung sedikit menyebabkan pihak manajemen merasa enggan untuk bekerja semaksimal mungkin, sehingga menurunkan nilai perusahaan. Selain itu penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan islahudin (2009) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4.7.2
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil pengujian diperoleh kepemilikan Institusional (KI) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,098 < 1,70814). 4.7.3
Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Girsang (2010) dan Nurhayati (2010) tetapi bertentangan dengan hasil yang di peroleh Isnanta (2007) Perbedaan penelitian ini mungkin disebabkan oleh periode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Isnanta (2007) melakukan penelitian pada periode 2005-2006 dimana pada tahun tersebut kondisi perekonomian Indonesia tidak berada dalam krisis moneter seperti yang dialami oleh perusahaan
pada tahun 2007-2008 sehingga para anggota dewan komisaris dapat memberikan informasi yang pasti dan perkembangan penting perusahaan secara cepat dan tepat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai perusahaan. 4.7.4
Pengaruh komite audit terhadap harga saham Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnanta
(2007) dan Girsang (2010) yang menemukan bahwa keberadaan anggota komite audit independen tidak efektif untuk mendorong kenaikan harga saham yang dapat meningkatkan niai perusahaan. Hal ini karena pengakuan komite audit oleh perusahaan hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tetapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan good corporate governance di perusahaan. Hal ini terlihat dari proporsi anggota komite audit yang independen lebih sedikit dari keseluruhan jumlah anggota komite audit. 4.7.5
Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham Variabel pertumbuhan penjualan mengukur pengaruh tingkat pertumbuhan
penjualan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t - hitung < t – table (1,335 < 1,70814). Berarti variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Detiana (2011) yang menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Didalam tabel pertumbuhan penjualan, terlihat bahwa penjualan dari tahun ke tahun tidak konsisten, artinya tidak selalu naik. Hal ini mungkin dapat menyebabkan pertumbuhan penjualan tidak dapat memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan.
4.7.6
Pengaruh pertumbuhan total aset terhadap harga saham Variabel pertumbuhan total aset mengukur tingkat pertumbuhan total aset.
Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t - hitung < t – table (-0,58 < 1,70814). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhasa (2010) yang menemukan bahwa pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap harga saham. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab
sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa: Secara parsial : 1.
Pengaruh mekanisme corporate governance secara terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut: a.
Mekanisme kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
b.
Mekanisme kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
c.
Mekanisme
proporsi
dewan
komisaris
independen
tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. d.
Mekanisme komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2.
Variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3.
Variabel pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. Daftar Pustaka 5. Agrawal, A. & Mandelker, G. (1990). Large shareholders and the monitoring of managers: the case of antitakeover charter amendments. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 25 (2), 143-161. 6. Ahmar dan Kurniawan, 2007. “Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah
Pemenuhan
Corporate
Governance
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal MAKSI. Vol 7 No 3,Agustus. 7. Andayani, Wuryan Dkk. 2008. Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance And The Intellectual Property: An External Strategy Of The Management To Increase The Company’s Value. National Conference on Management Research. Makassar 27 November 2008. 8. Anderson, R.C., Mansi.S.A. & Reeb.D.M. (2005). Controlling managerial
opportunism.
Retrieved
www.fma.org/Chicago/Papers/Controlling
from: Managerial
Opportunism.pdf. 9. Ardita, Alisia. 2010. Pengaruh penerapan Good Corporate Governance dengan Kinerja Saham. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro. 10. Arifin, Zaenal. 2005. “Hubungan Antara Corporate Governance dan Variabel Pengurang Masalah Agensi,” Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1, No.10, Juni 2005, Hal.39-55. 11. Barton, Sidney L., Ned C. Hill dan Sirinivasan Sundaran. 1989. An Empirical Test of Takeholder Theory Predictions of Capital Structure. Journal of The Financial Management Assosiation, Spring.
12. Black, B.S, W. Kim, H. Jang, dan K.S. Park, (2002), “Does Corporat Governance Affect Firm Value? Evidence from Korea”. Finance Working Paper, No.103, http://www.ssrn.com. 13. Bhojraj, Sanjeev & Sengupta, Partha. (2003). Effect of corporate on bond ratings and yields: the role of institutional investor and outside directors. Retrieved from: http://ssrn.com/abstract=291056. 14. Brailsford, T.J., Oliver, B.R., Pua, S.L.H.(1999). Theory and evidence on the relationship between ownership structure and capital structure. Retrieved
from:
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=181888 15. Brigham & Houston, 2010. Financial Manajemen Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Edisi terjemah. Jakarta : Salemba Empat. 16. Carningsih. 2007. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Universitas Gunadarma. 17. Crutchley, C.E, Jensen M.R.H., Jahera, J.S. Jr. and Raymond, J. E. (1999). Agency problems and the simultaneity of financial decision making the role of institutional ownership. International Review of Financial Analysis, 8(2), 177-197. 18. Deitiana, Tita. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, dan Deviden terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No.1, April 2011. Hlm 57-66. 19. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Tata Kelola Perusahaan Jilid 1 edisi ke - 4, PricewaterhouseCopers dan FCGI, Jakarta 2005. 20. Girsang,
Isian
Mahdalena,(2010).
”Pengaruh
Good
Corporate
Governance terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
21. Gupta, dkk. 2007. Corporate Governance and Firm Value: Evidence from Canadian Capital Markets. http://ssrn.com/abstract=1366045. 22. Gusnadi, dan Pratiwi budiharta, 2008.”Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.MODUS Vol.20 (2):126-138, Jakarta. 23. Herawaty, Vinolla. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan" Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, pp. 97-108. 24. Isnanta, Rudi, 2007. “Pengaruh good corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap manajamen laba dan kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta. 25. Indoesian Commercial Newsletter.2012. 26. Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni, hlm. 77-105. 27. Jensen, M. C., & Meckling, W.H. (1976). Theory of the firm: managerial behaviour, agency cost and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3 (4), 305-360. 28. Jogiyanto, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta. 29. Murwaningsari, 2009, Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibility dan Corporate Financial Performance. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 30. Nurhayati, Nanik, 2010.”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI”, tesis, jurusan akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. 31. Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan
Manajemen Sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak. 32. Novianti, Lenny. 2009. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 14, No.2, Juli 2009, hlm.77-105. hlm.211-234. 33. Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. 34. Sengupta, P. (1998). Corporate disclosure quality and the cost of debt. The Accounting Review, 73 (4), 459-474. 35. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito 36. Sukamulja, Sukmawati. 2004,”Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan”. Vol.8.No.1. Juni 2004. Hal 1-25. 37. Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud. 2006. ”Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus 2006. 38. Wahyudi, Untung dan Prasetyaning, Hartini Pawestri, “Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan : Dengan Keputusan Keuangan
Sebagai
Variabel
Intervening”.
Simposium
Nasional
Akuntansi IX. Padang 23-26 Agustus. 39. Watts R. and J.L. Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. New York Prentice-Hall. 40. Widhasa, Hikmah Punjung. 2010. Pengaruh rasio lancar dan perputaran total aktiva terhadap harga saham melalui return on investment (ROI) pada perusahaan manufaktur 2005-2008. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Malang.