ARTIKEL PENELITIAN
PENGARUH FRAKSI AIR KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum Linn) TERHADAP KADAR ESTRADIOL SERUM TIKUS OVARIEKTOMI Nurul Qamariah1, Anton Bahtiar2, Ade Arsianti3 1
Magister Herbal, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 2 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 3 Kimia Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Kulit buah delima mengandung senyawa asam elagat yang potensial sebagai SERMs alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian fraksi air kulit buah delima (FA) bermanfaat sebagai terapi hormonal pada defisiensi estrogen, dibandingkan dengan 17-estradiol dan tamoxifen, menggunakan 42 tikus betina usia 50 hari yang diinduksi osteoporosis selama 21 hari (kecuali sham), dibagi menjadi 7 kelompok: sham; OVX; OVX-estradiol (0,1 mg/kgBB); OVXtamoksifen (10 mg/kgBB); OVX-FA (50; 100; dan 200 mg/kgBB). Perlakuan diberikan selama 28 hari. Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan OVX, pemberian FA 200 mg/kgBB meningkatkan kadar hormon estradiol darah (pg/ml) tikus yang telah diovariektomi dari 46,11 + 3,301 menjadi 91,78 + 18,382 (p<0,05) dan rerata penambahan bobot badan tikus (gram) berkurang, dari 77,28 + 22,979 menjadi 32,55 + 18,408 (p<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian FA mampu meningkatkan kadar estradiol darah dan mengurangi penambahan bobot badan pada tikus ovariektomi. Keywords : pomegranate pericarp, estrogen deficiency, ovariectomy PENDAHULUAN
tamoksifen
Terapi sulih hormon (TSH) merupakan terpilih
untuk
mengatasi
berbagai keluhan akibat defisiensi estrogen. Namun, penggunaan jangka panjang terapi sulih hormon dapat meningkatkan resiko kanker
payudara
dan
endometrium
(Nurrochmad, 2010). Kini senyawa sintetik nonsteroid baru yaitu Selective Estrogen Receptor
Modulators
(SERMs)
telah
dikembangkan. SERMs merupakan golongan obat yang memiliki efek agonis terhadap reseptor
estrogen
mampu
menghambat
reseptor estrogen pada sel payudara. Namun
Latar Belakang
pengobatan
yang
sekaligus
antagonis
reseptor estrogen di jaringan-jaringan spesifik (Shang & Brown, 2002). Salah satu SERMs yang saat ini secara umum digunakan adalah
pada
penggunaan
tamoksifen
dapat
jangka
panjang,
meningkatkan
resiko
kanker endometrial (Dutertre & Smith, 2000). Adanya
berbagai
menyebabkan alternatif
untuk
efek
samping
dibutuhkannya mencari
ini,
eksplorasi
SERMs
yang
memberikan efek agonis pada tulang dan efek
antagonis
pada
jaringan-jaringan
spesifik seperti pada payudara dan uterus. Salah
satu
tanaman
yang
diduga
mengandung SERMs adalah delima (Punica granatum Linn). Delima (Punica granatum Linn) memiliki kandungan berupa berbagai macam senyawa polifenol, seperti asam elagat, elagitanin, asam galat, punicalagin,
30 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Nurul Qamariah, Anton Bahtiar, dan Ade Arsianti
punicalin, serta fitoestrogen lignan. Peneliti
bagi uji klinis atau penelitian selanjutnya
sebelumnya melaporkan bahwa asam elagat
dalam
pada pericarps delima terbukti secara in vitro
(Punica
memiliki
efek
hormonal pada defisiensi hormon estrogen.
terhadap
sel
antiestrogen kanker
yang
payudara
poten MCF-7,
meningkatkan mineralisasi sel osteoblastik (KS483), dan tidak menunjukkan respon terhadap sel epitelial endometrium pada uji MTT. Hal tersebut menunjukkan bahwa asam elagat berpotensi dikembangkan sebagai SERMs alami (Papoutsi et al., 2005). Ekstrak metanol kulit buah delima terbukti secara in vitro
memiliki
kemampuan
menghambat
proliferasi sel kanker endometrium, serviks dan ovarium, serta memiliki efek antagonis pada reseptor estrogen α yang mendorong proliferasi sel kanker payudara (Sreeja et al., 2012). Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut
diatas, maka pada penelitian ini dilakukan fraksinasi ekstrak tanaman Punica granatum Linn yang diduga mengandung SERMs untuk diteliti efeknya terhadap kadar estradiol, kadar
kolesterol
total
serta
dilakukan
pengukuran parameter yang terkait dengan bone remodelling tulang yaitu kadar kalsium dan fosfor serum darah pada tikus yang diovariektomi. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan tamoksifen dan 17estradiol sebagai kontrol positif. Penelitian ini menggunakan model hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague Dawley berusia 50 hari yang diharapkan
dapat
mewakili
kondisi
pascamenopause pada wanita (Shirwaikar et al., 2003; Devareddy
et al.,
2008). Data
pemanfaatan granatum
kulit
buah
delima
Linn)
untuk
terapi
METODOLOGI Bahan Simplisia
kulit
buah
delima
(Punica
granatum L) dari Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Cikarang dan dideterminasi di Herbarium LIPI, Cibinong. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih betina galur Sprague Dawley (SD) berusia 42 (empat puluh dua) hari dari BPPOM. Bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah βestradiol
(Sigma),
tamoksifen
(Sigma),
metanol, etil asetat, heksan, toluen, asam format, dietil eter, air suling, CMC Na, larutan NaCL 0,9% steril, larutan Giemsa, air suling, reagen kit estradiol (DRG® Estradiol ELISA), reagen
kit
kolesterol
total
(Cholesterol
Human), asam elagat standar (Sigma Aldrich PT Elo Karsa Utama) dan pelet komersial (PT. Matahari Sakti). Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah soxhlet, rotary evaporator, cawan porselen, penangas air, kertas saring, gelas ukur, pipet berbagai ukuran, cotton swab, lempeng kaca silika gel 60 F254 (KQsA), timbangan analitik (Mettler Toledo), ELISA reader
(uQuant),
sentrifugasi,
tabung
plat
96
eppendorf
well,
alat
1,5
mL,
kandang tikus, sonde oral, timbangan hewan, jarum suntik, spuit 5 ml (Terumo), alat bedah, spektrofotometer UV-VIS (Hitachi U-2001),
yang diperoleh dapat menjadi data pelengkap 31 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Pengaruh Fraksi Air Kulit Buah Delima (Punica granatum linn)
dan
spektrofotometer
serapan
atom
ditotolkan pada lempeng KLT sejajar dengan
(Shimadzu AA 6300).
asam elagat standar dan dielusi dengan
Tempat Penelitian
eluen campuran etil asetat, toluen, asam
Penelitian Fitokimia
dilakukan
Fakultas
di
laboratorium
Farmasi
format
dan
air
masing-masing
dengan
Universitas
perbandinga 5 : 3 : 1 : 1 (Vardhan et al.,
Indonesia dan di Laboratorium Farmakologi
2012). Hasil KLT dari tiga fraksi kulit buah
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
delima (fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air) diamati dibawah cahaya UV 254 nm.
Alur Kerja Penelitian Pembuatan Ekstrak Metanol Fraksinasi Kulit Buah Delima
dan
Identifikasi Senyawa dengan GC-MS
Kulit buah delima di keringkan, dibuat
Fraksi yang memiliki kandungan asam
serbuk dan disaring dengan ukuran 60 mesh.
elagat dan rendemen paling tinggi pada
Serbuk
penelitian ini adalah fraksi air kulit buah
kulit
buah
menggunakan
delima
pelarut
disoxhletasi
metanol,
hingga
delima. Fraksi air kulit buah delima kemudian
diperoleh ekstrak kental yang kemudian
dianalisis
difraksinasi (partisi cair-cair). menggunakan
GC-MS. Kondisi GC-MS yang digunakan
pelarut n-heksan (non polar), etil asetat (semi
adalah : gas helium sebagai gas pembawa
polar) dan air (polar) untuk memisahkan zat
dengan laju alir 1,0 ml/menit; suhu kolom
sesuai kepolarannya. Fraksi yang didapat
70oC;
kemudian
mengetahui
injeksi 0,1 L.
besarnya rendemen, kemudian disimpan di
Hewan Coba
ditimbang
untuk
lemari pendingin, hingga digunakan pada pemeriksaan selanjutnya. Skrining Delima
Fitokimia
Skrining
fitokimia
Kulit
dilakukan
Buah untuk
mengetahui kandungan kimia yan terkandung di dalam fraksi kulit buah delima dengan menggunakan
uji
kualitatif.
Pengujian
dilakukan dengan menambahkan reagen yang spesifik untuk tiap senyawa. Senyawa yang diuji meliputi alkaloid, triterpenoid,
suhu
7
Asam
Asam elagat standar dilarutkan dengan fraksi
kulit
(tujuh)
hari
270оC;
coba dalam
volume
dilakukan kandang
Laboratorium Farmakologi Farmasi UI. Tikus diberi pakan pelet (PT. Matahari Sakti) dan air minum ad libitum. Tikus diamati secara rutin terhadap keadaan umum meliputi bobot badan dan keadaan fisiknya. Hewan coba yang sakit dan cacat tidak diikutsertakan dalam pengujian. Pada usia 50 hari, tikus diovariektomi. Tikus yang akan diovariektomi
dianastesi Pengujian Kualitatif Kandungan Elagat dengan KLT Tiga
hewan
menggunakan
ditimbang dan dicatat bobotnya, kemudian
saponin, flavonoid dan tanin.
metanol.
injektor
Aklimatisasi selama
Fraksi
kandungannya
buah
menggunakan
ketamine
120mg/KgBB dengan injeksi intramuscular. Setelah
pulih
dari
anastesi,
tikus
delima 32
Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Nurul Qamariah, Anton Bahtiar, dan Ade Arsianti
dikelompokkan
menjadi
tikus
dummy
(boneka) dan tikus perlakuan.
terdiri dari kelompok sham dan kelompok OVX, yang dieuthanasia setelah
21 (dua
puluh satu) hari, tanpa adanya pemberian buah
kemudian
diambil
membuktikan
delima
ataupun
obat,
uterusnya
keberhasilan
untuk proses
ovariektomi yang dilakukan. Sedangkan tikus pada
kelompok
perlakuan,
terdiri
dari
kelompok sham, OVX, OVX+ES (estradiol 0,1 mg/kgBB), OVX+TAM (tamoksifen 10 mg/kg BB), OVX+P50 (fraksi air kulit buah delima 50 mg/kgBB), OVX+P100 (fraksi air kulit
buah
delima
100
mg/kgBB)
dan
OVX+P200 (fraksi air kulit buah delima 200 mg/kgBB) dengan jumlah tikus 6 ekor pada masing-masing
kelompok.
Setelah
pembedahan, dibiarkan tanpa pemberian fraksi kulit buah delima ataupun obat selama 21 (dua puluh satu) hari, dilanjutkan dengan pemberian perlakuan secara oral selama 28 (dua puluh delapan) hari, kemudian diambil darahnya sampel darah tikus diambil melalui sinus orbital tukus dan dieuthanasia setelah hari terakhir perlakuan.
darah
digunakan
pada
analisis
disentrifugasi
Analisis Kadar Hormon Estradiol Konsentrasi estrogen dalam serum diukur dengan metode ELISA. Prinsip kerja dari ELISA ini adalah interaksi antara antigen (standar ataupun sampel) dengan antibodi spesifik yang teradsorbsi secara pasif pada permukaan
fase
padat
menggunakan
konjugat antibodi atau antigen yang dilabel enzim. dengan
Penelitian konjugat
ini
menggunakan
berupa
kit
Horseradish
Peroksidase (HRP). Reaksi yang terjadi akan menghasilkan perubahan warna yang diukur absorbansinya
dengan
spektrofotometer
pada panjang gelombang tertentu. Kadar
estrogen
pada
sampel
dapat
diketahui dengan membandingkan absorban yang didapat tiap sampel dengan kurva standar. Standar yang digunakan dalam analisis
estrogen
memiliki
konsentrasi
masing-masing 20 pg/ml, 60 pg/ml, 200 pg/ml, 500 pg/ml, dan 1000 pg/ml serta air deionisasi sebagai blanko. Standar dan sampel
masing-masing
dibuat
duplo.
Sebanyak 25 µl serum dimasukkan ke dalam tabung ependorf: untuk standar, dan kontrol,
Penyiapan Serum Darah Sampel
hingga
berikutnya (Hoff, 2000).
Tikus pada kelompok dummy (boneka)
fraksi kulit
-20oC
setelah itu ditambahkan 200 µl enzyme dengan
conjugate kemudian dilakukan pengocokan
kecepatan 2000 rpm selama 15 menit. Serum
diatas sheker setelah itu diinkubasi selama
diambil menggunakan menggunakan pipet
120 menit pada suhu ruang, tanpa menutup
sekali pakai dengan hati-hati dan jangan
plate. Dilakukan pencucian tiga kali dengan
sampai merusak lapisan bekuan. Masukkan
wash solution sebanyak 400 µl, ditambahkan
serum ke dalam sample cup, kemudian
lagi 100 µl substrat solution, diinkubasikan
diinkubasi dalam lemari pendingin pada suhu
kembali pada suhu ruang selama 15 menit, tambahkan kembali 50 µl stop solution.
33 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Pengaruh Fraksi Air Kulit Buah Delima (Punica granatum linn)
Pembacaan dilakukan pada spektrofotometer
Setelah didapatkan ekstrak metanol kulit
dengan panjang gelombang 450 ± 10 nm,
buah delima, dilakukan proses fraksinasi
maksimum 10 menit setelah penambahan
bertingkat berdasarkan tingkat kepolaran
stop solution (DRG, 2013).
pelarut. Pelarut yang digunakan adalah n-heksan (non polar), etil asetat (semi polar)
Analisis Perubahan Bobot Badan Setelah Perlakuan Bobot badan tikus diamati setiap hari
dan air (polar). Hasil fraksinasi kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator
kemudian
yang dilanjutkan dengan water bath hingga
peningkatan yang terjadi dianalisis secara
diperoleh bobot tetap dan dilakukan skrining
statistik.
fitokimia (Tabel 1). Perolehan bobot tetap ini
Pengolahan Data
selanjutnya digunakan sebagai perhitungan
selama
masa
perlakuan,
Data hasil pemeriksaan berupa data
rendemen. Rendemen
deskripsif. Data kenaikan bobot badan dan
ekstrak
metanol
yang
dummy
didapat dari 150 gram simplisia adalah
dianalisis dengan uji t-test. Data pengukuran
32,93% dan rendemen fraksi yang didapat
kadar estradiol dianalisis dengan uji ANOVA
dari fraksinasi 150 gram ekstrak metanol
dilanjutkan dengan uji BNT.
kental adalah 9,70% untuk fraksi air; 2,36%
berat
basah
uterus
kelompok
untuk fraksi etil asetat dan 1,036% untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
fraksi heksan.
Penyiapan Fraksi Kulit Buah Delima
Tabel 1.
Serbuk
kering
buah
delima
Hasil skrining fitokimia tiap fraksi kulit buah delima
yang
digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar di Cikarang. Kulit buah delima di
ukuran 60 mesh. Asam elagat yang terdapat
Pengujian Asam Elagat pada Fraksi Menggunakan Kromatrografi Lapis Tipis (KLT)
pada kulit buah delima dapat diekstraksi
Pada penelitian ini digunakan lempeng
dengan baik menggunakan pelarut metanol
kaca KLT silika gel 60 F254 dan asam elagat
(Panichayupakarananta et al., 2010). Oleh
standar
karena itu pada penelitian ini proses ekstraksi
digunakan adalah campuran etil asetat,
kulit buah delima digunakan pelarut metanol.
toluen, asam format dan air masing-masing
Proses ekstraksi serbuk kulit buah delima
dengan perbandingan 5 : 3 : 1 : 1. Hasil KLT
dilakukan
soxhletasi
dari tiga fraksi kulit buah delima (fraksi n-
penelitian
heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air) pada
keringkan, dibuat serbuk dan disaring dengan
dengan
menggunakan
metode
metanol
sesuai
terdahulu (Sreeja et al., 2012).
sebagai
kontrol.
Eluen
yang
cahaya UV 254 nm dan 366 nm dapat dilihat pada Gambar 1.
34 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Nurul Qamariah, Anton Bahtiar, dan Ade Arsianti
Identifikasi Senyawa Fraksi Air dengan GC-MS Hasil
identifikasi
menunjukkan
bahwa
kandungan asam elagat pada fraksi air kulit buah
delima
tidak
dapat
terdeteksi
menggunakan GC-MS. Karena elagitanin merupakan senyawa non-volatil (tidak mudah menguap) Chira & Teissedr (2013), dan Keterangan : profil KLT fraksi kulit buah delima dengan pembanding asam elagat, Fase gerak etil asetat : toluen : asam format : air (5 : 3 : 1 : 1) dilihat dengan cahaya UV 254 nm; EA = asam elagat; MIX = campuran asam elagat dan fraksi; FA = fraksi air; FEA = fraksi etil asetat; FH = fraksi heksan.
Gambar 1. Hasil KLT pada cahaya UV 254 nm
Penilaian keberadaan kandungan asam elagat
dilakukan
dengan
cara
membandingkan bercak fraksi (FH, FEA dan FA) dengan MIX (campuran fraksi dan asam elagat standar) dan EA (asam elagat standar) pada lempeng KLT dengan asumsi bahwa apabila bercak fraksi memiliki bercak yang Rf nya sama dengan Rf bercak asam elagat standar dan pada hasil pemisahan MIX terdapat bercak yang saling bertindihan pada Rf yang sama dengan Rf asam elagat, maka disimpulkan
bahwa
fraksi
tersebut
mengandung asam elagat. Hasil
kromatografi
pada
diketahui bahwa asam elagat merupakan hasil hidrolisis dari senyawa elagitanin. Maka diduga identifikasi senyawa menggunakan GC-MS kurang tepat diterapkan. Oleh karena itu, dianjurkan pemeriksaan asam elagat pada penelitian selanjutnya HPLC. Ovariektomi Pada tahap pengujian aktivitas frraksi air kulit buah delima, terdapat tujuh kelompok dimana
1,
menunjukan bahwa bercak pada fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki perhitungan Rf yang sama dengan Rf asam elagat standar, yaitu : Jarak tempuh komponen R𝑓 = = 0,48 Jarak tempuh eluen
enam
kelompok
kelompok
ovariektomi,
merupakan
sedangkan
satu
kelompok adalah kelompok sham. Kelompok sham adalah kelompok yang juga mengalami pembedahan kulit dan otot namun tidak mengalami pengangkatan ovarium. Hal ini dilakukan agar kemungkinan terjadinya bias karena
gambar
menggunakan
pembedahan
dapat
dihindari.
Pengangkatan ovarium (ovariektomi) yang dilakukan
diharapkan dapat
menurunkan
kadar estrogen dalam tubuh tikus sehingga dapat mewakili kondisi menopause dan mampu mempengaruhi proses metabolisme tulang hingga menjadikan kepadatan tulang berkurang.
Hal ini menandakan bahwa fraksi etil asetat
sebagai
dan fraksi air mengandung asam elagat.
mewakili umumnya
Pemilihan
hewan
tikus
coba
kondisi terjadi,
putih
betina
diharapkan
dapat
osteoporosis dimana
yang
pravalensi
35 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Pengaruh Fraksi Air Kulit Buah Delima (Punica granatum linn)
timbulnya osteoporosis wanita lebih tinggi
badan dan bobot uterus setelah 21 hari dapat
dibandingkan pria.
dilihat pada Tabel 2.
Induksi osteoporosis pada tikus putih betina
dengan
metode
pengangkatan
ovarium (ovariektomi) ini dilakukan selama 21
hari.
Berpedoman
sebelumnya
yang
pada
penelitian
menyatakan
Tabel 2. Rerata Bobot Basah Uterus pada Tiap Kelompok Setelah Hari Ke-21 Kelompok Parameter Sham OVX 26,575 + 50,875 + (Selisih) kenaikan * # 9,817 16,041 bobot badan (gr)
bahwa
selama 21 hari ovariektomi telah dapat
Bobot basah uterus per kg BB (mg)
diamati adanya tanda-tanda osteoporosis
Keterangan : Sham = kontrol tikus dengan pembedahan tanpa ovariektomi; OVX = kontrol tikus yang mengalami ovariektomi (pengangkatan ovarium); Hasil dinyatakan dalam rerata + SD; n = 4; (*) = p < 0,05 dibandingkan dengan OVX; (#) = p < 0,05 dibandingkan dengan SHAM
pada tikus yang diovariektomi (Nurrochmad, 2010).
Keberhasilan
ovariektomi
yang
dilakukan pada penelitian ini diamati melalui
1,383 + * 0,265
0,414 + # 0,182
beberapa parameter yaitu bobot badan dan akan
Sesuai teori, berdasarkan Tabel 2, rerata
memberikan pengaruh terhadap bobot badan
bobot badan pada kelompok OVX lebih tinggi
tikus. Hal ini dikarenakan sekresi estrogen di
secara signifikan dibandingkan kelompok
dalam tubuh berkurang, sehingga terjadi
SHAM. Demikian pula halnya rerata bobot
penurunan
uterus tikus pada kelompok OVX yang
bobot
basah
uterus.
Ovariektomi
katabolisme
mengakibatkan
lemak
terjadinya
yang
peningkatan
simpanan lemak di dalam jaringan adiposa. Pada uterus, hormon estrogen mampu
mengalami
ovariektomi
sham (p<0,05). Pengukuran kedua parameter ini
mampu
ovariektomi.
ketebalan
lapisan
endometrium (Gunawan, 2007). Oleh karena itu, ketika terjadi penurunan kadar estrogen
juga akan ikut berkurang. Pada akhir masa induksi ovariektomi (21 hari), tikus pada kelompok dummy (kelompok yang
digunakan
sebagai
pengukur
keberhasilan ovariektomi) dihitung selisih kenaikan bobot badannya dan dilakukan pengambilan uterus kemudian ditimbang, dan dicatat bobot basahnya. Hasil uji statistik t-test pengukuran selisih kenaikan bobot
mengindikasikan
keberhasilan
Hasil Analisis Kadar Hormon Estradiol Serum Darah Tikus Setelah Perlakuan Berdasarkan Tabel 3, tikus yang telah
yang diakibatkan oleh ovariektomi, bentuk dan fungsi dari uterus di dalam tubuhpun
signifikan
lebih rendah dibandingkan dengan tikus
merangsang proliferasi dan diferensiasi serta menambah
secara
mengalami
pengangkatan
kelompok
OVX,
memiliki
estradiol
serum
signifikan
dibandingkan
lebih
ovarium
pada
rerata
kadar
rendah
secara
kelompok
sham.
Pengangkatan ovarium pada kelompok OVX menyebabkan tidak adanya organ utama penghasil
hormon
estradiol,
sehingga
seks
steroid
seperti
menimbulkan
kondisi
hipoestrogenis (Sudoyo et al, 2007). Kondisi ini
mewakili
kondisi
menopause
pada
manusia, dimana pada masa menopause, 36 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Nurul Qamariah, Anton Bahtiar, dan Ade Arsianti
produksi hormon estrogen secara mendadak
namun kenaikan ini masih belum mencapai
turun dari 300-1000 g/24 jam menjadi 50-
kadar normal estradiol serum. Sedangkan
200 g/24 jam (Smith et al, 1994).
pemberian fraksi kulit buah delima pada
Secara statistik, pemberian fraksi kulit
dosis 200 mg/kg BB tikus secara signifikan
buah delima pada dosis 50 mg/kg BB tidak
mampu meningkatkan kadar estradiol serum
memiliki efek bermakna terhadap kadar
mencapai
estradiol serum. Pada dosis 100 mg/kg BB
kemampuan obat standar 17-estradiol dosis
tikus, pemberian fraksi kulit buah delima telah
0,1 mg/kg BB tikus.
batas
normal
setara
dengan
mampu menaikkan kadar estradiol serum, Tabel 3. Pengaruh Fraksi Air Kulit Buah Delima (Punica Granatum Linn) Terhadap Kadar Estradiol dan Peningkatan Bobot Badan OVX PARAMETER SHAM Kontrol Es TAM P50 P100 P200 88,23 + * 9,420
Estradiol (pg/ml)
46,11 + # 3,301
96,36 + * 6,757
138,22 + *# 36,460
47,50 + # 5,375
60,90 + *# 6,078
91,78 + * 18,382
Peningkatan 48,30 + 77,28 + 55,13 + 24,40 + 73,63 + 42,18 + 32,55 + * # * *# # * * bobot badan 8,718 22,979 7,790 10,600 9,125 18,218 18,408 (gram) Keterangan : Sham = kontrol tikus dengan pembedahan tanpa ovariektomi; OVX = kontrol tikus yang mengalami ovariektomi (pengangkatan ovarium); Hasil dinyatakan dalam rerata + SD; n = 4; (*) = p < 0,05 dibandingkan dengan OVX; (#) = p < 0,05 dibandingkan dengan SHAM; (*#) = p < 0,05 dibandingkan dengan OVX dan SHAM
Pemberian fraksi kulit buah delima
estrogen- (ER) dan asam elagat akan
dalam tiga varian dosis memberikan efek
bertindak sebagai agonis dalam kondisi
yang berbeda bermakna satu sama lain
tidak ada estradiol dan sebagai antagonis
terhadap kadar hormon estradiol serum
dengan keberadaan estradiol (Pearce &
darah tikus. Semakin besar dosis yang
Jordan, 2004; Clarke et al 2001). Pada
diberikan, kadar estradiol serum semakin
penelitian ini, kondisi tidak ada estradiol
tinggi. Pada penelitian ini dosis tertinggi,
dibuat dengan melakukan pengangkatan
200 mg/kg BB tikus memberikan efek
kedua ovarium tikus.
terbaik
Hasil Analisis Peningkatan Badan Tikus Setelah Perlakuan
terhadap
estradiol
serum
peningkatan darah
kadar
tikus
yang
Kondisi hipoestrogenis yang dialami
diovariektomi. Kemampuan fraksi air kulit buah delima meningkatkan kadar estradiol darah ini diduga karena pengaruh kandungan asam elagat dalam fraksi air. Dimana diketahui bahwa asam elagat mampu berikatan dengan reseptor estrogen baik reseptor estrogen-
Bobot
(ERα)
maupun
reseptor
oleh
tikus
sekresi
ovariektomi,
estrogen
berkurang,
di
dikarenakan dalam
menyebabkan
tubuh
terjadinya
peningkatan berat badan yang signifikan. Estrogen
dapat
secara
langsung
menghambat deposisi sel adiposit dengan menurunkan proses adipogenesis. Hal ini
37 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Pengaruh Fraksi Air Kulit Buah Delima (Punica granatum linn)
terjadi
karena
menurunnya
aktifitas
delima pada dosis 200 mg/kg BB tikus dan
lipoprotein lipase (LPL), sebuah enzim
sediaan 17-estradiol dosis 0,1 mg/kg BB
yang meregulasi ambilan lipid oleh sel
tikus yang kadar estradiolnya meningkat
adipositi.
mencapai
Ovariektomi
terbukti
kadar
normal,
peningkatan
meningkatkan LPL dan deposisi lemak di
bobot badan setelah perlakuanpun secara
sel adiposit dan pemberian dosis fisiologis
signifikan
lebih
estrogen terbukti dapat mengembalikan
kelompok
ovariektomi
dan menghentikan proses ini (Cooke,
peningkatan bobot badan pada kelompok
2004).
sham.
Selain
ovariektomi
peningkatan
juga
Pemberian
dibandingkan
serupa
sediaan
dengan
tamoksifen
meningkatkan
dosis 10 mg/kg BB tikus menyebabkan
produksi leptin, yaitu suatu hormon yang
terjadinya penurunan bobot badan yang
berperan mengatur nafsu makan. Kondisi
drastis pada tikus ovariektomi.
hipoestrogen
dapat
LPL,
rendah
dapat
meningkatkan
deposisi lipid dan meningkatkan jaringan
KESIMPULAN
adipositi sehingga kadar leptin dalam
Pemberian fraksi air kulit buah delima
sirkulasi meningkat yang mengakibatkan
(Punica granatum Linn) dosis 200 mg/kg
meningkatnya penyimpanan energi dalam
BB pada tikus ovariektomi menunjukkan
tubuh (Wook, 2008).
peningkatan yang bermakna (p < 0,05)
Kenaikan bobot badan tikus pada
terhadap kadar estradiol, memberikan
pemberian fraksi air kulit buah delima
efek estrogenik yang setara dengan 17
dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kg BB
estradiol dan tamoksifen.
secara statistik berbeda bermakna dengan kenaikan bobot badan pada kelompok
DAFTAR PUSTAKA
OVX (Tabel 2). Pemberian fraksi pada
1. Nurrochmad, A,. Leviana, F., Wulancarsari, G.C., Lukitaningsih, E. (2010). Phytoestrogens of pachyrhizus erosus prevent bone loss in an ovariectomized rat model of osteoporosis. Int J Phytomed, 2, 363372. 2. Shang, Y., & Brown, M. (2002) Molecular determinants for the tissue specificity of SERMs. J Science, 295, 2465–2468. 3. Dutertre, M., & Smith, C.L. (2000). Molecular mechanisme of selective estrogen receptor modulator (SERM) action. J. Pharmacol., 295, 431-437. 4. Papoutsi, Z., Kassi, E., Tsiapara, A., Fokialakis, N., Chrousos, P.G dan Moutsatsou, P. (2005). Evaluation of estrogenic/antiestrogenic activity of ellagic acid via the estrogen receptor
kedua dosis ini telah mampu mengurangi tingginya peningkatan bobot badan yang dialami tikus ovariektomi. Hasil
yang
gambaran yang analisis
kadar
didapat
memberikan
sesuai dengan hasil estradiol
serum
sebelumnya, bahwa setelah perlakuan diberikan, selisih peningkatan bobot badan tikus pada kelompok perlakuan secara signifikan
lebih
rendah
dibandingkan
kelompok ovariektomi. Sejalan dengan data hasil pengukuran kadar estradiol sebelumnya, pemberian fraksi kulit buah
38 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]
Nurul Qamariah, Anton Bahtiar, dan Ade Arsianti
subtypes ER and ER. J. Agric. Food Chem, Vol. 53, No. 20, 7715−7720. 5. Sreeja, S., Kumar, S., & Lakshmi, S.B. (2012). Pomegranate extract demonstrate a selective estrogen receptor modulator profile in human tumor cell lines and in vivo models of estrogen deprivation. J Nutr Biochem, 23, 725–732. 6. Shirwaikar, A., Khan, S., & Malini, S. (2003). Antiosteoporotic effect of ethanol extract of Cissus quadrangularis Linn. on ovariectomized rat. J Ethno, 89, 245250. 7. Devareddy, L., Hooshmand, S., Collins, J.K., Lucas, E.A., Chai, S.C., Arjmandi, B.H. (2008). Blueberry prevents bone loss in ovariectomized rat model of postmenopausal osteoporosis. J Nutr Biochem, 10, 694699. 8. Vardhan, M.S., Tamizhmani, T., Krishna, S. R., Krishna, K.V.V.S., & Sankar, G.K. (2012). HPTLC method development and validation for the simultaneous estimation of ellagic acid and quercetin in marketed polyherbal formulations. Int J Pharm Biomed Res, 3, 504-509. 9. Hoff, J., (2000). Methods of Blood Collection in The Mouse. Lab Animal Technique colume 29, no 10, 47-53. 10. DRG CE., Estradiol ELISA. Revised 20 Nopember 2013. The DRG Estradiol Enzyme Immunoassay Kit provides materials for the quantitative determination for estradiol in serum and plasma. Inc. USA. 11. Panichayupakarananta, P., Issuriya, A., Sirikatitham, A., & Wang, W. (2010) Antioxidant assay-guided purification and LC determination of ellagic acid in pomegranate peel. J Chromatogr Sci, Vol. 48. 12. Chira, K., & Teissedre, L. (2013). Extraction of oak volatiles and ellagitannins compounds and sensory profile of wine aged with French winewoods subjected to different toasting methods: Behaviour during storage. J Food Chem, 140, 168–177.
13. Gunawan., Sulistia., & Gan. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. (hal 450-461). Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 14. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., S. K., Marcellus; Setiati, S. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1098-1101. 15. Smith, E.K., & Judd, H.L. (1994). Menopause and Postmenopause, In : DeCherney AH, Pernoll LM (ed). Current Obstetric & Gyenocologiv Diagnosis & Treattment, Eight Edition, (pp 1030 – 1049). International Edition. Prentice – Heinemann. 16. Pearce, S.T., Jordan, V. C. (2004). The biological role of estrogen receptors α and β in cancer. J Crit Rev Oncol Hematol, 50, 3−22. 17. Clarke, R., Liu, M.C., Bouker, K.B., Gu, Z., Lee, R.Y., Zhu, Y., Skaar, T.C., Gomez, B., O’Brien, K., Wang, Y., & Hilakivi-Clarke, L.A. (2003). Antiestrogen resistance in breast cancer and the role of estrogen receptor signaling. J Oncogene, 22, 7316−7339. 18. Cooke, P.S., & Naaz. (2004). Role of estrogen in adipocyte development and function. J Exp Biol Med. Vol 1, 1535-3702. 19. Wook Kyong, & Jung ho Shin. (2008). Role of estrogen receptor in and in regulating leptin expression in 3T3-L1 adipocytes, J Obesity, Vol 16, 23932400.
39 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015]