perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP MINAT BACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
SKRIPSI
Oleh: DONI FREDIYANTO K7407061
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP MINAT BACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Oleh: DONI FREDIYANTO K7407061
SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Doni Frediyanto. PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP MINAT BACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menganalisis bagaimana pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. (2) Menganalisis bagaimana pengaruh pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. (3) Menganalisis pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan secara bersama-sama terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling, sebanyak 73 pengunjung atau 15% dari rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan setiap bulan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear ganda. Dengan hasil persamaan garis linier ganda = 3,852 + 0,377 X1 + 0,415 X2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas perpustakaan terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh thitung > ttabel yaitu 5,333 > 2,000 pada taraf signifikansi 5%. (2) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelayanan pustakawan terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh thitung > ttabel yaitu 5,563 > 2,000 pada taraf signifikansi 5%. (3) Ada pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 56,195 > 3,15 pada taraf signifikansi 5%. Sumbangan relatif fasilitas perpustakaan (X1) terhadap minat baca (Y) sebesar 48,6% dan sumbangan relatif pelayanan pustakawan (X2) terhadap minat baca (Y) sebesar 51,4%. Untuk sumbangan efektif fasilitas perpustakaan (X1) terhadap minat baca (Y) sebesar 29,9% dan pelayanan pustakawan (X2) terhadap minat baca (Y) sebesar 31,7%. Kata kunci: Fasilitas Perpustakaan, Pelayanan Pustakawan, Minat Baca
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Doni Frediyanto. THE EFFECT OF LIBRARY FACILITY AND LIBRARIAN’S SERVICE ON THE SOCIETY’S READING INTEREST IN LOCAL LIBRARY OF BOYOLALI REGENCY. Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, July 2012. The objectives of research are: (1) to analyze the effect of library facility on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency, (2) to analyze the effect of librarian’s service on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency, and (3) to analyze the effect of library facility and librarian’s service simultaneously on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency. This study employed a quantitative research approach with a descriptive method. The population of research was the visitors of Local Library of Boyolali Regency. The sampling technique used in this research was random sampling, consisting of 73 visitors or 15% of average number of library visitor every month. Technique of collecting data used in this research was a multiple linear regression analysis technique. From the result of multiple linear equation = 3.852 + 0.377 X1 + 0.415 X2. Based on the result of research, it could be concluded that: (1) there was a significant effect of library facility on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency. It could be seen from the result of regression analysis obtaining tstatistic > ttable of 5.333 > 2.000 at significance level of 5%. (2) there was a significant effect of librarian’s service on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency. It could be seen from the result of regression analysis obtaining tstatistic > ttable of 5.563 > 2.000 at significance level of 5%. (3) There was a significant effect of library facility and librarian’s service on the society’s reading interest in Local Library of Boyolali Regency. It could be seen from the result of regression analysis obtaining Fstatistic > Ftable of 56.195 > 3.15 at significance level of 5%. The relative contribution of library facility (X1) on reading interest (Y) was of 48.6% and the relative contribution of librarian’s service (X2) on reading interest (Y) was of 51.4%. Meanwhile, the effective contribution of library facility (X1) on reading interest (Y) was of 29.9% and the relative contribution of librarian’s service (X2) on reading interest (Y) was of 31.7%. Keywords: Library Facility, Librarian’s Service, Reading Interest.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya, tanpa tahu kapan berakhirnya. ( Henry Adam )
Membaca menjadikan seseorang berisi, berunding menjadikan dia siap dan menulis menjadikan ia saksama. ( Robert Bridges )
Tidak ada yang lebih indah daripada menikmati dan mensyukuri dari apa yang kita miliki saat ini. ( Doni Renjez )
Mendapatkan apa yang kamu inginkan merupakan kebahagiaan yang besar, tetapi tidak menginginkan lebih dari yang telah kamu dapatkan merupakan kebahagiaan yang bahkan lebih besar. ( Menedem )
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur ke hadirat Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk: “Bapak dan Ibu” Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu. “Ninuk Arifah” Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangatmu. Seseorang yang kelak menjadi pengisi sela-sela jemariku. Rekan-rekan PAP 2007 Almamater
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Pustakawan Terhadap Minat Baca Masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan bagi peneliti, peneliti mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin menyusun skripsi. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi. 4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi. 5. Dr. Djoko Santosa, TH, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Susantiningrum, S.Pd., SE., M.AB, selaku Pembimbing II yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang commit to user telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti. x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Aris Dwi Sugeng Utomo AP.MM, selaku Kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Boyolali yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. 9. Drs. Subroto, selaku Kepala Seksi Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data penelitian. 10. Darsono, A.Md, selaku pustakawan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali yang telah membimbing dan membantu dalam perijinan dan pengumpulan data penelitian. 11. Umiyatun, A.Md, selaku pelaksana pelayanan perpustakaan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali yang telah membantu dalam pengumpulan data penelitian. 12. Erna Setyowati Puji Astuti, S.Sos, selaku pelaksana pelayanan perpustakaan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali yang telah membantu dalam pengumpulan data penelitian. 13. Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku. Terimakasih selalu menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan kesabaran yang diberikan selama ini. 14. Adikku tersayang, Ninuk Arifah yang membanggakan. Terima kasih atas senyummu dalam setiap perjumpaan. 15. Terimakasih kepada keluarga besar Mbah Putri atas dukungan moril maupun materiil. 16. Liya Ikasari, bagian yang tak terpisahkan dari semua keberhasilan yang aku raih. 17. Keluarga Besar PSN FC dan Animal (Mas Ayah dan Tonggeng), terimakasih atas kebersamaan yang melelahkan dan semangat kalian. 18. Seluruh Keluarga PAP ’07 ( Khususnya Kelas A), Adin (Kenclung), Ahyar (Ijo), Fendry (Pampam), Ady (Cebong), Ika Ratna, Anggun, Supri (Tua), Mbak Ratna, Niken, Restina, Anggri, Elin, Yunita, Ambar, Ari Tama, Putra, Hafit, Bunga, Mpiit, Nea, Toto, Gesang, Risma, Iud, Tika, Aulia, Rumining, Della, Surati, Kristin, Tisna, Ita, dan teman - teman yang lain yang belum commit to user kesebut. Terimakasih atas kerjasama, kekompakan dan semuanya. xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, Juli 2012
Peneliti
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... ii HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ......................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah............................................................................... 4 D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6 F.
Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7 A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan .................................... 7 1. Pengertian Perpustakaan ..................................................................... 7 2. Fasilitas ............................................................................................... 8 3. Fasilitas Perpustakaan ......................................................................... 9 4. Pustakawan .......................................................................................... 11 5. Minat Baca .......................................................................................... 24 6. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 38 commit to user B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 39 xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis.................................................................................................. 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 43 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 43 B. Rancangan / Desain Penelitian ................................................................ 43 C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 44 D. Teknik Pengambilan Sampel................................................................... 45 E. Pengumpulan Data .................................................................................. 46 F. Validasi Instrumen Penelitian ................................................................. 50 G. Analisis Data ........................................................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 57 A. Deskripsi Data ......................................................................................... 57 1. Gambaran Umum Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali ............ 57 2. Hasil Uji Coba (Try Out) Angket ........................................................ 61 3. Penyajian Data ..................................................................................... 64 B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................... 68 1. Uji Normalitas Data ............................................................................ 68 2. Uji Linieritas ....................................................................................... 69 3. Uji Multikolinieritas ............................................................................ 70 4. Uji Autokorelasi .................................................................................. 71 5. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 71 C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 72 1. Analisis Regresi Ganda ....................................................................... 72 2. Uji Hipotesis Pertama.......................................................................... 73 3. Uji Hipotesis Kedua ............................................................................ 74 4. Uji Hipotesis Ketiga ............................................................................ 74 D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................................. 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 79 A. Kesimpulan ............................................................................................. 79 B. Implikasi .................................................................................................. 80 C. Saran ........................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82 commit to user LAMPIRAN ........................................................................................................ 85 xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 41 Gambar 2.2. Skema Hipotesis ............................................................................ 42 Gambar 4.1. Linieritas Pengaruh Fasilitas Terhadap Minat Baca ..................... 67 Gambar 4.2. Linieritas Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Baca ................... 68
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Perpustakaan ............................ 61 Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Angket Pelayanan Pustakawan ........................... 62 Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Angket Minat Baca ............................................. 63 Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Angket ............................................................. 64 Tabel 4.5. Deskripsi Data Fasilitas Perpustakaan ............................................... 65 Tabel 4.6. Deskripsi Data Pelayanan Pustakawan .............................................. 66 Tabel 4.7. Deskripsi Data Minat Baca ................................................................ 67 Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data .................................................................. 68 Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 71 Tabel 4.10. Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 71 Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 72 Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Ganda .......................................................... 72 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................ 75
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Matriks Spesifikasi Data Responden ............................................... 85 Lampiran 2 Surat Pengantar Angket ................................................................... 86 Lampiran 3 Angket Responden ........................................................................... 87 Lampiran 4 Hasil Try Out Angket Fasilitas Perpustakaan .................................. 91 Lampiran 5 Hasil Try Out Angket Pelayanan Pustakawan ................................. 92 Lampiran 6 Hasil Try Out Angket Minat Baca ................................................... 93 Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Perpustakaan .......................... 94 Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Angket Pelayanan Pustakawan ......................... 100 Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Angket Minat Baca ........................................... 102 Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Fasilitas Perpustakaan .................... 104 Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Angket Pelayanan Pustakawan ................... 106 Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Baca ..................................... 107 Lampiran 13 Daftar Nama Pengunjung Perpustakaan Sebagai Sampel ............. 108 Lampiran 14 Skor Hasil Angket Fasilitas Perpustakaan ..................................... 110 Lampiran 15 Skor Hasil Angket Pelayanan Pustakawan .................................... 112 Lampiran 16 Skor Hasil Angket Minat Baca ...................................................... 114 Lampiran 17 Data Induk Penelitian .................................................................... 116 Lampiran 18 Statistik Deskriptif Data Penelitian ............................................... 118 Lampiran 19 Histogram Fasilitas Perpustakaan .................................................. 119 Histogram Pelayanan Pustakawan ................................................ 119 Lampiran 20 Histogram Minat Baca ................................................................... 120 Lampiran 21 Uji Normalitas Data Fasilitas Perpustakaan .................................. 121 Lampiran 22 Uji Normalitas Data Pelayanan Pustakawan ................................. 122 Lampiran 23 Uji Normalitas Data Minat Baca ................................................... 123 Lampiran 24 Uji Linearitas Pengaruh Fasilitas Terhadap Minat Baca ............... 124 Lampiran 25 Uji Linearitas Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Baca ............ 125 Lampiran 26 Uji Multikolinieritas ...................................................................... 126 commit to user Lampiran 27 Uji Autokorelasi ............................................................................ 128 xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 28 Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 129 Lampiran 29 Uji Hipotesis .................................................................................. 131 Lampiran 30 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ............. 133 Lampiran 31 Tabel r ............................................................................................ 134 Lampiran 32 Tabel L........................................................................................... 135 Lampiran 33 Tabel t ............................................................................................ 136 Lampiran 34 Tabel F ........................................................................................... 137 Lampiran 35 Jadwal Penyusunan skripsi ............................................................ 138 Lampiran 36 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari PD I FKIP UNS........................ 139 Lampiran 37 Surat Permohonan Riset dari PD III .............................................. 140 Lampiran 38 Surat Permohonan Riset kepada Dekan FKIP UNS ...................... 141 Lampiran 39 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Pembimbing ............................. 142 Lampiran 40 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 143
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Belum lagi di era globalisasi seperti saat sekarang ini, negara kita mengalami persaingan yang luar biasa di berbagai bidang. Dalam upaya menjawab tantangan ini peranan sumber daya perlu diprioritaskan.
Perkembangan
sumber
daya
yang
diprioritaskan
adalah
perkembangan sumber daya manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Dengan adanya pendidikan, maka manusia dapat memperoleh ilmu baru yang dapat memperdalam pengetahuannya. Pada pembukaan UUD 1945 telah disebutkan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan pengadaan fasilitas perpustakaan di daerah-daerah yang bertujuan untuk menyediakan informasi dan berbagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat membantu memperluas wawasan melalui koleksi bahan pustaka, majalah ilmiah dan karya ilmiah. Melalui perpustakaan, seseorang dapat mencari dan memilih buku referensi, lalu membacanya untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Syarat mutlak seseorang untuk dapat memanfaatkan perpustakaan adalah mereka harus bisa membaca dan mempunyai minat baca. Perpustakaan merupakan komponen penting dalam pendidikan yang tidak bisa dipisahkan keberadaannya sebagai wujud upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mendukung tumbuh kembangnya pendidikan bangsa maka diperlukan keberadaan perpustakaan yang unggul. Perpustakaan yang unggul adalah perpustakaan yang dapat mengetahui kebutuhan dan memuaskan penggunanya. Kepuasan pengguna menjadi tujuan akhir dari semua kegiatan perpustakaan dan juga merupakan sasaran akhir suatu jasa informasi perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan selalu dituntut untuk meningkatkan commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
kualitas pelayanan. Dengan kualitas pelayanan yang baik, maka seseorang akan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan dan melakukan aktivitas membaca. Aktivitas membaca adalah aktivitas yang dapat memperluas wawasan bagi pembaca. Namun, membaca masih menghadapi tantangan yang besar terutama belum membudayanya kebiasaan membaca. Pada umumnya dengan membaca kita jadi mengetahui mana hal-hal yang bersifat positif dan negatif. Budaya membaca disini tidak harus buku belaka, tetapi juga majalah, koran, tabloid, jurnal hasil penelitian, makalah, atau bacaan yang lainnya. Rendahnya minat baca, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya minat seseorang untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Keadaan tersebut menyebabkan seseorang tidak mempunyai kebiasaan membaca yang baik, sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam memahami suatu bacaan. Oleh karena itu peningkatan minat baca merupakan kunci utama dalam menggalakkan media buku sebagai sarana menyebarluaskan informasi serta ilmu pengetahuan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika masyarakat memiliki minat baca yang tinggi maka akan tertarik untuk memanfaatkan perpustakaan guna meningkatkan wawasannya. Kurang
diminatinya
perpustakaan
oleh
penggunanya
juga
dapat
disebabkan karena faktor internal, seperti kurangnya perhatian pada aspek pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka yang ada, fasilitas yang terbatas, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan masalah-masalah tersendiri. Masalah-masalah tersebut antara lain minimnya jumlah koleksi bahan pustaka yang tersedia sehingga kurang memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung yang memanfaatkan jasa perpustakaan. Koleksi bahan pustaka khususnya buku-buku pengetahuan di perpustakaan belum melayani ketersediaan buku referensi yang beraneka ragam yang dapat memudahkan pengunjung untuk mencari informasi. Buku bacaan yang tidak bervariasi seperti itu menyebabkan seseorang tidak berminat untuk membaca, karena informasi yang dibutuhkan tidak tersedia dibuku referensi perpustakaan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas, perpustakaan harus to usermempertemukan antara pengguna menyediakan berbagai informasi commit dan berusaha
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
dengan informasi yang disediakan. Fungsi, peran, dan usaha perpustakaan hingga kini tampaknya belum dapat diraih dan terpenuhi sabagaimana mestinya. Hal itu dapat ditunjukan dengan masih ada keluhan para pengguna perpustakaan yang merasa kecewa karena pelayan yang tidak memuaskan, lantaran informasi yang dibutuhkan tidak tersedia di perpustakaan. Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga dan fasilitas yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Untuk meningkatkan fungsi informasi dalam menunjang tugas belajar mengajar, perpustakaan harus proaktif dan mempunyai visi jauh kedepan. Dalam rangka mewujudkan perpustakaan yang layak dan menarik untuk dikunjungi, maka diperlukan tenaga pustakawan yang handal mengelola perpustakaan. Pada awalnya pustakawan hanya mengelola pengetahuan yang tercetak, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi digital yaitu komputer, maka pustakawan membangun pangkalan data dan literatur dengan menggunakan komputer. Tujuannya ialah agar data literatur mudah ditemukan kembali ketika diperlukan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini sangat besar pengaruhnya bagi individu maupun organisasi untuk mengakses informasi. Pengguna akan semakin berharap banyak dalam efisiensi dan efektivitas dalam akses untuk semua layanan perpustakaan dalam dan melalui jaringan termasuk katalog, permintaan dan pengiriman dokumen serta kebutuhan lainnya yang dalam pemakaiannya membutuhkan jaringan internet. Dalam hal ini, maka pustakawan dituntut untuk dapat menguasai sistem jaringan internet yang akan digunakan pada perpustakaan yang selanjutnya digunakan sebagai pendorong majunya keberadaan perpustakaan menjadi lebih berkualitas dan selalu mencermati fungsi dasar perpustakaan sebagai gudang ilmu, yakni dengan menyeleksi bahan pustaka sehingga mampu menarik minat baca pengunjung. Seperti halnya di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali, perpustakaan ini masih memiliki beberapa kekurangan dalam hal memberikan pelayanan serta fasilitas yang menyebabkan kurangnya jumlah pengunjung untuk membaca di commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
pepustakaan. Lokasi yang kurang strategis dan jumlah koleksi buku yang kurang lengkap membuat pengunjung merasa kurang puas dan mengurangi minat baca. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian
tentang
“PENGARUH
:
FASILITAS
PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP MINAT
BACA
MASYARAKAT
DI
PERPUSTAKAAN
DAERAH
KABUPATEN BOYOLALI” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas akan muncul berbagai masalah. Menurut Iskandar (2008: 163) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah”. Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1.
Fasilitas perpustakaan yang kurang lengkap akan mempengaruhi minat seseorang untuk membaca buku di perpustakaan.
2.
Lokasi yang kurang strategis menyebabkan masyarakat kurang berminat untuk berkunjung ke perpustakaan.
3.
Jumlah koleksi buku yang kurang lengkap menyebabkan masyarakat kurang berminat untuk membaca di perpustakaan.
4.
Belum adanya layanan internet untuk pengunjung menyebabkan masyarakat kurang tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.
5.
Pelayanan pustakawan yang kurang maksimal akan mempengaruhi minat seseorang untuk membaca di perpustakaan.
6.
Minat baca masyarakat di Kabupaten Boyolali masih rendah sehingga mempengaruhi minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan. C. Pembatasan masalah Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang
dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus commit to user dan mendalam (Iskandar, 2008: 165).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi pada fasilitas perpustakaan, pelayanan pustakawan dan minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut: 1.
Fasilitas perpustakaan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan dan memperlancar terselenggaranya segala kegiatan yang ada dalam perpustakaan. Fasilitas perpustakaan yang disediakan akan memudahkan pengunjung dalam mencari informasi di perpustakaan.
2.
Pelayanan pustakawan adalah setiap tindakan atau aktivitas yang pada dasarnya tidak berwujud fisik yang ditawarkan oleh pustakawan kepada masyarakat umum sehingga mendatangkan kepuasan atau kemanfaatan. Pelayanan pustakawan yang maksimal akan menunbuhkan minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan.
3.
Unsur-unsur yang mempengaruhi minat baca dalam penelitian ini meliputi penyediaan
fasilitas dan pelayanan yang diberikan pustakawan di
perpustakaan. D. Rumusan Masalah Iskandar (2008: 166) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”. Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali? 2. Apakah ada pengaruh pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali? 3. Apakah ada pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan secara bersama-sama terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah commit to user Kabupaten Boyolali?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
E. Tujuan Penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak bisa terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. Jika masalah dalam suatu penelitian sudah ditentukan maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk memecahkan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis bagaimana pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. 2. Menganalisis bagaimana pengaruh pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. 3. Menganalisis pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan secara bersama-sama terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Memberi wawasan dalam mengembangkan ilmu yang berhubungan dengan perpustakaan. b. Untuk meningkatkan teori-teori tentang ilmu perpustakaan yang sudah ada. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan pengembangan bagi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan dan fasilitas perpustakaan yang ada di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. b. Dapat dijadikan dasar oleh pustakawan dalam meningkatkan pelayanan dan fasilitas perpustakaan yang ada di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan Pada
kehidupan
sehari-hari
khususnya
dalam
dunia
pendidikan,
keberadaan perpustakaan sangat dibutuhkan. Dalam hal ini perpustakaan adalah sumber informasi bagi pengunjung. Dalam kehidupan sehari-hari, perpustakaan mempunyai manfaat ganda yaitu memungkinkan peningkatan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan diharapkan dapat menyediakan buku-buku yang bersifat mandiri agar dapat memperbaiki kebiasaan belajar yang lebih efektif dan efisien. Untuk dapat menciptakan perpustakaan yang menarik bagi pengunjung maka dibutuhkan peran pustakawan dalam mengelola perpustakaan, mulai dari fasilitas, ketersediaan buku pustaka, dan pelayanan yang baik. Keberadaan pustakawan sangat menentukan kualitas dari perpustakaan tersebut, yang nantinya akan berdampak pada kualitas pelayanan kepada pengunjung. Dalam kajian teori ini diuraikan lima hal yaitu pengertian perpustakaan, fasilitas, fasilitas perpustakaan, pustakawan dan minat baca. 1. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan merupakan suatu sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber informasi bagi para pengunjungnya. Perpustakaan berasal dari kata “pustaka” yang berarti buku. Pustaka telah dikenal sejak dulu, bahan-bahan itu disimpan, diolah, kemudian ditata rapi sehingga dapat disebut “Perpustakaan”. Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai tempat dimana bahan pustaka disimpan menjadi satu sesuai dengan kategori masing-masing dan dapat dipakai oleh seluruh anggota maupun masyarakat luar. Perpustakaan secara umum diartikan sebagai sebuah ruangan bagian dari sebuah gedung ataupun gedung tersendiri yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan lainnya. Adanya perpustakaan dinilai sangat membantu berjalannya proses belajar yang dilakukan di lingkungan tempat belajar, karena perpustakaan commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
menyediakan seluruh informasi tambahan yang tidak diberikan oleh pendidik saat proses belajar mengajar dilakukan. (Sulistyo,Basuki 1999:5). Definisi perpustakaan juga dinyatakan oleh ahli lainnya seperti Syihabuddin Qalyubi (2003:11) yaitu : Definisi perpustakaan yang menarik menitikberatkan pada fisik, yaitu suatu koleksi buku-buku dalam suatu gedung atau ruang yang mewadahinya, yang telah siap dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Sedangkan definisi perpustakaan yang lebih menarik menitikberatkan pada aktivitas, yaitu unit kerja yang berupa penyimpanan buku-buku yang diolah secara teratur dan sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa “perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi bagi para pemustaka.” Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah institusi yang mengelola koleksi dan informasi untuk dipergunakan dan dimanfaatkan masyarakat pemakai. 2. Fasilitas Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, peneliti dapat uraikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas Suharsimi Arikunto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha”. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada. Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat menunjang, mempermudah, dan memperlancar suatu usaha untuk mencapai tujuan. 3. Fasilitas Perpustakaan Menurut Fakry Gaffar (1987) dan Depdikbud (1995), sebagaimana dikutip oleh Yani (2000 : 157) yang termasuk fasilitas perpustakaan adalah: (1) ruangan, (2) peralatan/perlengkapan, (3) perabotan dan (4) harus difungsikan. Tapi seiring dengan diketemukannya komputer dan kemudian diterapkannya ICT (Information and Communication Technology) di perpustakaan, maka keempat unsur fasilitas pun jadi berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan pekerjaan yang dihadapi. Tidak ada definisi yang pasti untuk fasilitas perpustakaan, tetapi menurut standar dari Western Association (Balakrishnan, 2000 : 189), “The library facilities accommodate the collections, readers, and staff so as to foster an atmosphere of inquiry, study, and learning.” Perpustakaan harus cukup luas, lokasi perpustakaan harus strategis, tersedia ruang untuk belajar dan melakukan penelitian dan harus bisa diakses oleh pengguna yang cacat fisik, atau perpustakaan harus menyediakan alternatif yang cocok bagi para penyandang cacat. Pencahayaan gedung, ventilasi, dan pengontrolan suara harus kondusif terhadap fungsi perpustakaan. Penggunaan fasilitas harus bebas dari gangguan. Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. (Mudjito, 2008) Selain gedung/ruang, perpustakaan membutuhkan perabot dan perlengkapan lainnya yaitu (Purwati, 2007: 2-7): commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id 10
Perabot perpustakaan, perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan merupakan kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan. Yang termasuk dalam perabot/perlengkapan perpustakaan antara lain rak buku, rak majalah, rak surat kabar, rak atlas dan kamus, papan peraga / pameran, laci penitipan tas, lemari catalog, lemari multi media, lemari arsip, meja dan kursi sirkulasi, meja dan kursi baca, meja dan kursi pegawai, kereta buku dan barang, serta tangga beroda.
b.
Peralatan perpustakaan, peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Yang termasuk dalam perlengkapan perpustakaan antara lain: buku pedoman perpustakaan, buku klasifikasi, kartu catalog, buku induk, kantong buku, lembar tanggal kembali, label, cap inventaris, cap perpustakaan, bak stempel, kartu pemesanan, mesin ketik/komputer, alat tulis, selotip, lem, dan lain-lain.
c.
Penerangan, harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari langsungserta memilih jenis yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan, misalnya : lampu pijar yang memberikan cahaya setempat, lampu TL/PL/Fluorescent yang memberikan cahaya yang merata, lampu sorot yang memberi cahaya yang terfokus pada obyek tertentu.
d.
Ventilasi, dalam perpustakaan harus diperhatikan selain untuk petugas juga diperlukan untuk bahan pustaka. Ada 2 macam system ventilasi: ventilasi pasif, yaitu ventilasi yang didapat dari alam caranya membuat lubang angina atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angin lokal. Ventilasi aktif adalah menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu menggunakan AC (Air Conditioner). Karena temperature dan kelembaban ruang perpustakaan yang kontans commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
maka dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti koleksi langka dan komputer. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas perpustakaan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan dan memperlancar terselenggaranya segala kegiatan yang ada dalam perpustakaan. 4. Pustakawan a. Definisi Pustakawan Masih banyak orang yang tidak mengetahui tentang pengertian pustakawan secara tepat dan benar. Pada umumnya orang mengetahui bahwa pustakawan adalah orang yang bekerja mengelola bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Pengertian tersebut tidak salah namun belum tepat dalam rangka pemahaman pengertian pustakawan yang sama, maka berikut di sampaikan beberapa pengertian pustakawan menurut para ahli. Menurut UU No 43 Tahun 2007 “Pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan / atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.” Basyral Hamidy Harahap, dkk (1998:4) menyatakan bahwa : Pustakawan adalah seseorang yang berijazah dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi sekurang-kurangnya tingkat pendidikan profesional dan atau berkualifikasi setingkat yang diakui oleh Ikatan Pustakawan Indonesia dan berkarya dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, sesuai dengan metodologi keilmuan yang diperolehnya. Sedangkan Ikatan Pustakawan Indonesia mengemukakan pengertian pustakawan seperti yang tercantum pada Bab I Kode Etik Pustakawan Indonesia, “Pustakawan adalah seorang yang telah melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, to user melalui pendidikan”. dokumentasi dan informasi commit yang dimilikinya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat dikatakankan bahwa pustakawan adalah seseorang yang berijazah dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pengunjung perpustakaan sesuai dengan metodologi keilmuan yang diperolehnya. b. Ruang Lingkup Pustakawan Seiring datangnya pengunjung ke perpustakaan, mereka tidak hanya sekedar ingin membaca buku, namun juga untuk mencari informasi yang tersedia di luar bahan pustaka, misalnya melalui karyawan/pustakawan dan fasilitas internet yang disediakan. Hal ini menuntut pustakawan untuk menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai, karena tidak jarang pustakawan tidak memiliki pengetahuan yang dibutuhkan oleh pengunjung. Maka perlu di identifikasi pengetahuan apa saja yang dimiliki oleh pustakawan. Pekerjaan pustakawan yang sering dikenal oleh masyarakat awam adalah memproses buku dan koleksi referensi lain agar siap dan lebih mudah dipakai oleh pengguna/pengunjung. Kegiatan yang dilakukan pustakawan tidak hanya melakukan tugas rutin, tetapi melakukan kegiatan yang bermutu dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan lewat prosedur kerja yang benar. Pustakawan juga dituntut untuk terus meningkatkan keahliannya. Dengan keahlian yang semakin meningkat maka pustakawan mampu memberikan hasil dan mutu kerja yang berbobot serta cakrawala wawasan yang semakin meningkat. Sesuai dengan Kode Etik Pustakawan Indonesia, maka dapat dijelaskan tentang kewajiban umum pustakawan di Indonesia, yaitu: 1) Setiap Pustakawan Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa profesi pustakawan adalah profesi yang terutama mengemban tugas pendidikan dan penelitian. 2) Setiap Pustakawan Indonesia dalam menjalankan profesinya menjaga martabat dan moral serta mengutamakan pengabdian pada negara dancommit bangsa.to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
3) Setiap Pustakawan Indonesia menghargai dan mencintai kepribadian dan kebudayaan Indonesia. 4) Setiap pustakawan Indonesia mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk kepentingan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan agama. 5) Setiap Pustakawan Indonesia menjaga kerahasiaan informasi yang bersifat pribadi yang diperoleh dari masyarakat yang dilayani. (Basyral Hamidy Harahap, 1998:2) Sampai saat ini masih banyak pustakawan yang tidak bekerja secara professional. Sedangkan pustakawan telah mengetahui bahwa seharusnya mereka dapat memberikan informasi dan pelayanan yang baik untuk setiap pengunjung. Oleh karena itu, pustakawan dituntut untuk memenuhi kualifikasi-kualifikasi tertentu. Syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan menurut Basyral Hamidy Harahap, dkk (1998:4) adalah sebagai berikut: 1) Aspek Profesional Pustakawan Indonesia berpendidikan formal ilmu perpustakaan. Pustakawan juga dituntut gemar membaca, terampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi kedepan, mampu menyerap ilmu lain, obyektif (berorientasi pada data), generalis disatu sisi tetapi memerlukan disiplin ilmu tertentu di pihak lain, berwawasan lingkungan, menaati etika profesi pustakawan, mempunyai motivasi tinggi, berkarya dibidang kepustakawanan, dan mampu melaksanakan penelitian serta penyuluhan. 2) Aspek Kepribadian dan Perilaku Pustakawan Indonesia harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral Pancasila, mempunyai tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan, memiliki etos kerja yang tinggi, mandiri, loyalitas tinggi terhadap profesi, luwes, komunikatif dan bersikap suka melayani, ramah dan simpatik, terbuka terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu dan tegnologi, berdisiplin tinggi dan menjunjung tinggi etika pustakawan Indonesia. Pada dasarnya tugas dan tanggung jawab pustakawan bersifat profesi bukan teknis. Walaupun demikian pustakawan harus mampu mengerjakan tugas-tugas yang bersifat teknis. Misalnya mengkatalog, menyampul buku, mengklasifikasi, menyeleksi bahan, serta melayani peminjaman dan pengembalian buku. Adapun peran yang dimiliki oleh pustakawan antara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
lain seperti yang disebutkan June Abbas dalam Blasisus Sudarsono, (2006:148) antara lain : 1) Pustakawan sebagai gerbang menuju masa depan maupun masa lalu. 2) Pustakawan sebagai pengelola pengetahuan. 3) Pustakawan sebagai pengorganisasian jaringan sumber daya informasi. 4) Pustakawan sebagai mitra masyarakat. 5) Pustakawan sebagai kolaborator dengan penyedia jasa tegnologi informasi. 6) Pustakawan sebagai teknisi kepustakawanan. 7) Pustakawan sebagai konsultan informasi. Apabila
pustakawan
ingin
memajukan
perpustakaan,
maka
pustakawan harus memiliki seluruh persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya dan menjalankan tugasnya secara professional. c. Tugas Pustakawan Secara Umum Tugas pustakawan secara umum dibedakan dalam beberapa hal sebagai berikut : 1) Tugas profesional pustakawan dalam manajemen kepegawaian sebagai berikut : a) Merumuskan dan memberikan pertanggung jawaban mengenai pembentukan
staf,
menyusun
laporan
dan
penilaian
staf,
menyampaikan keputusan pimpinan kepada staf serta memimpin rapat staf. b) Menentukan jaminan kerja dan perkembangan gaji, honorarium, tunjangan keuangan serta kondisi kerja diluar perpustakaan. c) Menentukan kebijakan dalam prosedur konsultasi bersama, pelatihan dan pengembangan profesi. d) Membuat deskripsi pekerjaan, menyusun jadwal kerja kegiatan yang berkaitan dan menentukan standar kerja serta mengawasi pelaksanaa kebijakan kesejahteraan dan mengambil tindakan indisipliner. e) Menulis
iklan,
pengumuman pekerjaan, melakukan commit to user pendahuluan terhadap pelamar dan mewawancarai pelamar.
seleksi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
f) Memberikan pengarahan tentang penyusunan arsip kepegawaian. g) Pembinaan karier pustakawan profesional yang berada dibawah pengawasan seorang pustakawan profesional. h) Memberikan nasihat dan bimbingan dalam peningkatan prestasi kerja individu, memberikan nasihat dalam berbagai masalah, termasuk masalah pribadi apabila diminta. 2) Tugas profesional pustakawan dalam administrasi umum sebagai berikut : a) Mengaitkan perpustakaan dengan kepentingan masyarakat dan pemakai serta konsultasi dengan lembaga induk. b) Membuat rencana, meliputi pembukaan kegiatan baru, memilih lokasi untuk jasa-jasa baru dan merencanakan anggaran. 3) Tugas profesional pustakawan dalam hubungan masyarakat sebagai berikut : a) Mengembangkan dan mempertahankan kesadaran minat kelompok pemakai serta mengatur kunjungan ke perpustakaan. b) Memilah informasi dari terbitan local dan menyusun, merancang, menyunting
berbagai
bahan
tercetak
serta
menulis
bahan
perpustakaan yang cocok untuk publikasi. c) Keikutsertaan dalam semua kegiatan profesional, memberikan wawancara,
memberikan
ceramah
dan
mengatur
ceramah,
pertunjukan film, pertunjukan musik, perlombaan dan partisipasi dalam siaran radio dan televisi serta merencanakan peragaan dan pameran diluar perpustakaan. d) Menulis berita yang berkaitan dengan promosi perpustakaan, merencanakan promosi nasional, merancang dan membuat sarana promosi dalam bentuk media audio visual serta mengatur penyebarluasan bahan promosi. 4) Tugas profesional pustakawan dalam pemilihan bahan pustaka sebagai berikut : commit to user a) Menentukan kebutuhan pemakai dan pembinaan koleksi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
b) Merumuskan kebijakan pemilihan dan persiapan pemilihan bahan perpustakaan serta mencatat kebijakan yang telah diputuskan c) Merumuskan kebijakan dalam kerja sama antar perpustakaan, khusus yang menyangkut persediaan bahan perpustakaan dan menerima sumbangan bahan perpustakaan. d) Menentukan alokasi anggaran untuk unit bahan induk, perpustakaan cabang, subyek dan koleksi tertentu. e) Mengikuti perkembangan penerbitan baik dalam maupun luar negeri dan mengadakan perjanjian dengan penerbit menyangkut pembelian bahan perpustakaan berdasarkan persetujuan perpustakaan. f) Memilih terbitan berseri (majalah, surat kabar, dll) dan keputusan menyangkut penyimpanan terbitan berseri. g) Menyusun senarai koleksi inti, menilai daftar bacaan serta menyusun senarai bahan perpustakaan yang diperlukan. 5) Tugas profesional pustakawan dalam pengadaan dan penyiangan koleksi sebagai berikut : a) Mengatur anggaran belanja. b) Berhubungan, termasuk berunding dengan penerbit, agen, toko buku dan memperoleh persetujuan dari atasan dalam hal pembelian bahan perpustakaan tertentu dari negara asing. c) Memutuskan cara pengadaan, merencanakan system pengadaan serta mengawasi pelaksanaannya. d) Mengembangkan sistem pencatatan penerbitan berseri. e) Memeriksa bahan perpustakaan yang langka dan penyiangan bahan perpustakaan. 6) Tugas profesional pustakawan dalam pengkatalogan, klasifikasi, dan pengindeksan sebagai berikut : a) Melakukan deskripsi bibliografi. b) Memutuskan entri tambahan, menentukan entri analitis dan anotasi. c) Menyusun dan memelihara katalog, pengkatalogan bahan non buku commit to user dan pengkatalogan ulang.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
d) Analisis subyek. e) Mengkilasifikasi, memperluas dan mengembangkan klasifikasi serta mengklasifikasi ulang. f) Menentukan tajuk subyek, memperluas dan mengembangkan daftar tajuk subyek. g) Rujukan subyek. h) Mengambil keputusan dalam hal indeks. i) Menentukan bentuk fisik katalog, daftar terbitan baru, bibliografi. j) Penggunaan
komputer
untuk
keperluan
pengolahan
bahan
perpustakaan. (Sudarsono, 2006) Secara garis besar, tugas pustakawan mencakup kegiatan teknis dan pelayanan umum serta manajerial. Kegiatan teknis, seperti pembuatan katalog, klasifikasi dan pelayanan pemanfaatan koleksi pada sirkulasi dan referensi. Sedangkan kegiatan manajerial merupakan kegiatan non teknis yang lebih memerlukan kecakapan dan keterampilan personal dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Kegiatan manajerial mencakup layanan kerjasama perpustakaan
dan
pihak-pihak
lain,
promosi
dan
pengembangan
perpustakaan. Adanya teknologi informasi yang mulai masuk pada dunia perpustakaan memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan perpustakaan. Hal itu juga menambah banyaknya variasi pekerjaan yang harus dilakukan oleh pustakawan. Dengan adanya teknologi informasi yang masuk ke lingkungan perpustakaan maka layanan informasi menjadi semakin luas dan cepat. Pustakawan pada era baru ini tidak lagi hanya mengelola layanan informasi yang berbasis koleksi buku dan bahan cetak saja. Akan tetapi harus berubah dan berorientasi ke depan, menjadi pustakawan modern yang dapat memberikan beberapa layanan bentuk cetak maupun elektronik serta mampu mengatur strategi penelusuran secara cepat dan tepat. Dengan kata lain dalam waktu yang bersamaan, tantangan pustakawan dalam meningkatkan minat baca dituntut lebih kreatif dan inovatif lagi. commituntuk to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
d. Bidang Kegiatan Pustakawan Dalam melaksanakan kegiatannya, pustakawan memiliki bidangbidang kegiatan yang harus dilakukan. Hal ini karena tugas pustakawan tidak
hanya
sebagai
pengelola
bahan
pustaka.
Soetimah
(2002)
menyebutkan bidang kegiatan pustakawan antara lain: 1) Pendidikan a) Mengikuti pendidikan formal dan mencapai gelar/ijazah. b) Mengikuti pendidikan dan latihan kedinasan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL). 2) Pelaksanaan Perpustakaan a) Pengembangan
koleksi
bahan
pustaka
(kegiatan
mensurvei,
menyeleksi bahan pustaka dan menyiangi koleksi perpustakaan). b) Pengelolaan bahan pustaka (kegiatan perpustakaan yang meliputi katalogisasi deskriptif, klasifikasi, dan perawatan bahan pustaka). c) Pelayanan bahan pustaka dan informasi (kegiatan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan dalam pemanfaatan bahan pustaka atau informasi tertentu). 3) Permasyaratan Perpustakaan a) Penyuluhan perpustakaan, meliputi: (1) Penyuluhan kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan dan dokumentasi (pemberian penjelasan kepada masyarakat tentang kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan dan dokumentasi untuk kegiatan pendidikan, kemasyarakatan, pembangunan dan sebagainya). (2) Penyuluhan
pengembangan
petunjuk/penjelasan/bimbingan
perpustakaan tentang
cara
(pemberian meningkatkan
kemampuan perpustakaan dalam melayani pemakainya). b) Pameran
perpustakaan
dan
informasi
(kegiatan
memberi
keterangan/penjelasan tentang perpustakaan dan informasi kepada masyarakat dengan menggunakan commit to useralat peraga).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
c) Publikasi perpustakaan (kegiatan memasyarakatkan perpustakaan melalui tulisan-tulisan yang dimuat dalam media cetak dan media massa lainnya). 4) Pengembangan Profesi a) Penulisan karya tulis ilmiah (karya tulis yang disusun baik oleh kelompok maupun perorangan yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan-gagasan tertentu melalui identifikasi dan deskripsi permasalahan, analisis permasalahan dan saran-saran pemecahannya). b) Pengembangan teknologi tepat guna di bidang perpustakaan (pengembangan teknologi yang menggunakan sumber daya yang ada untuk memecahkan suatu masalah secara berdaya guna dan berhasil guna). c) Bimbingan kepada pustakawan dibawahnya. 5) Penunjang perpustakaan a) Mengajar: (1) Mengajar bidang perpustakaan dan informasi pada pendidikan formal perguruan tinggi/SMTA. (2) Mengajar bidang perpustakaan dan informasi pada bidang pendidikan non formal. b) Melatih: (1) Melatih untuk siswa/mahasiswa dibidang ilmu perpustakaan dan informasi. (2) Melatih untuk petugas perpustakaan dalam hal kegiatan perpustakaan dan informasi. c) Membimbing: Membimbing mahasiswa dalam penulisan skripsi, tesis, disertasi, yang berkaitan dengan ilmu perpustakaan dan informasi. d) Memberikan konsultasi: Memberikan
konsultasi teknis dan commit to user perpustakaan dan dokumentasi.
sarana
atau
prasarana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
e) Peran serta dalam seminar/lokakarya atau pertemuan sejenisnya: Mengikuti
seminar-seminar
tentang
perpustakaan
dan
kepustakawanan, baik sebagai pemrakarsa, moderator, pembahas, nara sumber maupun peserta. f) Keanggotaan dalam organisasi profesi: Ikut
serta
dalam
keanggotaan
organisasi
profesi
tingkat
internasional/nasional, sebagai pengurus atau anggota. g) Keikutsertaan dalam penerbitan ilmiah: (1) Menyunting risalah pertemuan ilmiah. (2) Duduk aktif dalam keanggotaan redaksi majalah ilmiah. h) Memperoleh tanda jasa/penghargaan baik tingkat
internasional,
tingkat nasional, maupun tingkat daerah/lokal. i) Menilai jabatan pustakawan. j) Duduk sebagai anggota Tim Penilai Jabatan Pustakawan. Berdasarkan kegiatan pekerjaan pustakawan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa kegiatan pustakawan tidak hanya dilingkup perpustakaan saja tetapi juga memiliki kegiatan keluar perpustakaan yang meliputi kegiatan pemasyarakatan perpustakaan dan pengembangan profesi. e. Kode Etik Pustakawan Kode etik pustakawan merupakan norma atau aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pustakawan untuk menjaga kehormatan, martabat, citra dan profesionalisme. Adapun kode etik pustakawan seperti yang tercantum dalam Bab III pasal 3 Kode Etik Pustakawan Indonesia, yaitu: 1. Berupaya melaksanakan tugas sesuai dengan harapan masyarakat. 2. Berupaya mempertahankan keunggulan kompetensi setinggi mungkin dan berkewajiban mengikuti perkembangan. 3. Berupaya membedakan antara pandangan atau sikap hidup pribadi dan tugas profesi. 4. Menjamin bahwa tindakan dan keputusannya, berdasarkan pertimbangan profesional. 5. Tidak menyalahgunakan posisinya dengan mengambil keuntungan kecuali atas jasa profesi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
6. Bersifat sopan dan bijaksana dalam melayani masyarakat, baik dalam ucapan maupun perbuatan. (Zulfikar Zen, 2009:8) f. Peran Pustakawan dalam Pelayanan Pemakai Pelayanan pemakai yang diberikan oleh suatu perpustakaan pada umumnya meliputi pelayanan administrasi, pengadaan koleksi, dan pendayagunaan koleksi. 1.
Pelayanan administrasi meliputi: struktur organisasi, pendaftaran anggota
perpustakaan,
peraturan
tata
tertib
penyelenggaraan
perpustakaan, agenda surat menyurat. Keberadaan pengguna harus didata untuk pengaturan pemanfaatan koleksi. Pengelolaan data pengguna diolah dalam sistem yang telah ditentukan sehingga pengguna perpustakaan siap untuk mendayagunakan koleksi yang ada. 2.
Pelayanan pengadaan koleksi perpustakaan melaksanakan tugas-tugas pengadaan sarana dan prasarana penyelenggaraan suatu perpustakaan, sehingga tujuan pengelolaan perpustakaan berkelanjutan.
Pelayanan
pengadaan
dapat berjalan dan
melaksanakan
tugas-tugas
mengadakan koleksi perpustakaan dan juga peralatan sistem yang digunakan dalam menunjang kelancaran jalannya perpustakaan. Baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. 3.
Pelayanan pendayagunaan koleksi perpustakaan merupakan jenis pelayanan perpustakaan yang mengolah informasi sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang siap pakai. Koleksi harus diberi ciri atau kode agar dikenali sebagai hak milik suatu perpustakaan atau pusat informasi tertentu. Kode bisa berupa cap atau tanda gambar tertentu yang menunjukkan hak kepemilikan. Selain itu, koleksi perlu diatur penempatannya pada rak-rak atau tempat yang disediakan agar tertata dan tersusun sesuai dengan pembagian kelompok bidang ilmu pengetahuan yang sedang berkembang. Pendayagunaan koleksi informasi dari koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan diharapkan dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai perpustakaan. Hal ini commit to user sehubungan dengan pelayanan yang diberikan kepada pemakai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
perpustakaan agar informasi yang dibutuhkan siap pakai. Dalam hal pelayanan pendayagunaan koleksi, peran pemakai perpustakaan merupakan
aset
penting
dalam
penyelengaraan
perpustakaan.
Berkembang tidaknya suatu perpustakaan tergantung dari jenis layanan yang diminta pengguna. Tanpa pengguna, informasi yang disajikan suatu perpustakaan menjadi informasi yang basi dan tak berguna. (Kode Etik Pustakawan, 1998) Berdasarkan uraian jenis pelayanan pemakai yang diberikan suatu perpustakaan, maka kualitas pelayanan menjadi ukuran manfaat tidaknya suatu perpustakaan bagi pemakainya. Definisi mengenai kualitas suatu pelayanan memang tidak dapat diterima secara universal. Menurut Kotler dalam Tjiptono (2001:6), pelayanan (jasa) didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, layanan perpustakaan tidak berorientasi kepada hasil fisik, meskipun demikian pustakawan tetap diminta untuk kreatif dalam menyajikan kemasan informasi yang diberikan kepada pemakai. Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan (jasa) adalah setiap tindakan atau aktivitas yang pada dasarnya tidak berwujud fisik yang ditawarkan dari suatu pihak kepada pihak yang lain sehingga mendatangkan kepuasan atau kemanfaatan. Pengertian pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan kepada masyarakat umum atau pelayanan pemakai perpustakaan. Pelayanan mempunyai sifat universal, artinya berlaku terhadap siapa saja yang menginginkannya. Oleh karenanya, pelayanan yang memuaskan pemakai memegang peranan penting agar perpustakaan dapat eksis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Lebih lanjut Moenir (2000:410) mengungkapkan perwujudan pelayanan yang didambakan adalah : 1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang dibuat-buat 2. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu atau sindiran yang mengarah kepada permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas maupun kesejahteraan. 3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu. 4. Pelayanan yang jujur dan terus terang. Menurut berbagai definisi tersebut di atas, terdapat beberapa kesamaan, yaitu : 1. Kualitas meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses, lingkungan 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang) (Tjiptono,1998:40). Pelayanan perpustakaan sudah selayaknya berorientasi pada pemakai, sehingga kepuasan pemakai selalu diutamakan dalam rangka meningkatkan hubungan antara pelanggan dan pengelola. Setiap pelayanan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam maupun dari luar sistem penyelenggaraan. Faktor yang mempengaruhi tersebut di antaranya: 1) Faktor kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan 2) Aturan kerja yang melandasi kerja pelayanan 3) Pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal 4) Faktor ketrampilan petugas 5) Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan 6) Faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan (Moenir, 2000:88). Hardjoprakosa (1998 : 306) mengemukakan bahwa pustakawan berperan sebagai pembina dalam hal memberi informasi tentang koleksi commit to user atau bahan bacaan, menggunkan koleksi atau bahan bacaan, minat baca dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
penulisan sinopsis, serta pemilihan buku yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mendengarkan “suara pelanggan” merupakan suatu hal yang perlu dilakukan perpustakaan, baik perpustakaan besar maupun kecil. Jadi meningkatkan kualitas layanan suatu perpustakaan harus dimulai dari diri sendiri sebagai pelayan/penyampai informasi terlebih dahulu; yaitu meningkatakan ketrampilan dan kualitas pribadi sebagai pelayan yang dapat memberikan kepuasan pemakai. Kewajiban pustakawan terhadap diri sendiri sebagaimana tercantum dalam kode etik pustakawan. Diantaranya, setiap pustakawan
dituntut
untuk
selalu
mengikuti
perkembangan
ilmu,
memelihara akhlak dan kesehatan untuk dapat hidup dengan tenteram, dan bekerja dengan baik; serta selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pergaulan dan bermasyarakat (Kode Etik Pustakawan, 1998:3). 5. Minat Baca a. Definisi Minat Baca Setiap individu memiliki minat yang berbeda-beda, minat tersebut digunakan untuk memberi gambaran dalam kegiatan guna mencapai tujuan. Menurut W.S Winkel (2004:188) menyatakan “minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.” Hilgard dalam Slameto (2003:57) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut “is persisting tendency to pay attention to an enjoy some activity or content”. Bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, diperhatikan terus-menerus yang disertai masa senang. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2003:136) menyatakan “minat (interest) berarti kecenderungan dan commit to user kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Selain itu, pendapat lain juga diungkapkan oleh Slameto (2003:180) menyatakan “ Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Minat seseorang dapat menentukan kegiatan yang akan dipilih, jadi minat antara yang satu dengan yang lain menunjukan perbedaan. Sebagaimana pendapat
Sudirman AM (2001:74)
yang
memberikan pengertian minat sebagai berikut: Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada suatu obyek (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan obyek tersebut. Minat dapat timbul karena adanya kebiasaan. Dengan seringnya seseorang memiliki minat terhadap sesuatu maka orang itu akan terus menerus berkecimpung pada kegiatan yang didasari atas minatnya tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Bernard yang dikutip oleh Sudirman AM (2001:74) mengungkapkan “ Minat timbul tidak secara tiba-tiba / spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja”. Pendapat tersebut dikuatkan oleh pendapat Marksheffel yang dikutip oleh Ibrahim Bafadal (2001:192) memberikan pendapatnya mengenai minat adalah sebagai berikut : 1) Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk dan diusahakan, dipelajari dan dikembangkan. 2) Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
3) Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan sosial seseorang dan emosi seseorang. 4) Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat manusia. Sedangkan pendapat Kartini Kartono (2008:192) memberikan pengertian bahwa, “Minat merupakan momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu obyek yang dianggap penting. Minat ini erat berkaitan dengan kepribadian, dan selalu mengandung unsur afektif / perasaan, kognitif, dan kemauan”. Berdasarkan definisi tentang minat diatas pengertian minat mengandung unsur : 1) Minat timbul karena adanya kebiasaan. 2) Adanya kecenderungan tertarik terhadap sesuatu. 3) Minat dapat dibentuk, dipelajari dan dikembangkan, sehingga minat bukan menjadi unsur pembawaan dari diri seseorang. Besar kecilnya minat akan berpengaruh pula pada sikap seseorang terhadap suatu aktivitas. Begitu pula dalam hal membaca. Bagi pelajar minat baca merupakan suatu sikap yang sangat dibutuhkan untuk belajar. Dengan minat baca, memungkinkan mereka untuk dapat menumbuhkan motivasi belajar mandiri sehingga dapat membantu untuk meraih prestasi yang maksimal sampai mendapatkan gelar. Kegiatan membaca dapat memperkaya pengetahuan seseorang, secara sederhana pengertian membaca yang didefinisikan oleh Joko D. Muktiono (2003:206) “sebagai proses mengambil makna dari bahasa tulis”. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Nurhadi (1995:340) sebagai berikut “membaca adalah mengidentifikasi simbol-simbol dan mengasosiasikan dengan makna”. Membaca juga dapat diterjemahkan sebagai proses mengidentifikasi dan komprehensi yang menelusuri pesan yang disampaikan melalui sistem bahasa tulis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Kegiatan membaca merupakan kegiatan memahami sebuah tulisan. Mulyono Abdurrohman (1999:200) mendefinisikan pengertian hakikat membaca sebagai berikut: Membaca merupakan aktifitas kompleks yang mencakup fisik dan dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakan mata secara lincah, mengingat simbolsimbol bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran yang cukup memahami bacaan. Dengan membaca, seseorang akan mendapatkan ilmu, ide, dan pengetahuan baru, serta dapat memperluas pandangan. Sehingga mereka dapat memiliki kecerdasan yang tinggi yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Menurut Montimer J Adler yang dikutip oleh Prana D Wijaya & Ahmad S. Harjasusana membuat definisi tentang membaca sebagai berikut “Adalah sebagai alat utama yang harus dimiliki orang yang menghendaki kehidupan yang baik”. Selain itu Roger Farr dalam Prana D. Wijaya & Ahmad S. Harjasuna menyatakan, “Memandang kegiatan membaca sebagai jantungnya pendidikan lebih jelas lagi membaca itu bisa di umpamakan urat nadinya pendidikan, ini berarti bahwa tak ada kegiatan mendidik tanpa ada membaca”. Berdasarkan definisi di atas, pengertian membaca mengandung unsur: 1) Aktifitas mental dalam membaca mencangkup ingatan dan pemahaman. 2) Merupakan aktivitas fisik dan mental dalam memahami bahasa tulis. 3) Aktivitas fisik dalam membaca berhubungan dengan indera penglihatan. Setelah memahami tentang pengertian minat, dalam hal ini akan lebih di uraikan lagi secara mendalam tentang pengertian minat baca. Banyak orang yang masih kurang tepat dan benar dalam memahami pengertian minat baca. Menurut Suyatmi (1996) menyatakan “Minat baca adalah suatu keadaan yang muncul akibat adanya keinginan yang besar untuk melakukan kegiatan mambaca didasari oleh rasa keinginan yang besar commit to user dari dirinya maupun dari luar dirinya”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Kebiasaan membaca membantu seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan untuk efektivitas bagi kelancaran dan peningkatan prestasi serta menjadi kemampuan dasar yang sangat penting, artinya demi kemajuan masyarakat dan individu. Untuk mengembangkan minat baca, masyarakat dibimbing agar dapat merasakan belajar bukan suatu kegiatan yang wajib melainkan suatu kebutuhan. Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat membaca adalah suatu keadaan yang muncul akibat adanya keinginan yang besar untuk melakukan kegiatan membaca dan untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan berbagai definisi tentang minat dan membaca tersebut di atas maka pengertian minat baca memiliki unsur: 1) Adanya pemahaman terhadap suatu bacaan. 2) Adanya kepuasan tersendiri setelah melakukan aktifitas membaca. 3) Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai setelah melakukan aktifitas membaca. 4) Ketertarikan dan rasa senang terhadap aktifitas membaca. 5) Timbulnya minat baca bisa terjadi akibat adanya kebiasaan membaca. Minat baca dibagi menjadi dua, yaitu minat baca terpola dan minat baca spontan. Minat baca terpola adalah kegiatan membaca yang terjadi karena faktor dari luar, seperti perintah dari guru. Sedangkan minat baca spontan adalah kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan atau inisiatif spontan diri sendiri tanpa dorongan atau perintah pihak luar. b. Pentingnya Minat Baca Memiliki minat baca yang besar merupakan sumber motivasi dari diri seseorang untuk aktif berhubungan langsung dengan segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Menurut pendapat Hurlock yang dikutip oleh Meitasari
(1999:114-116) pentingnya minat adalah sebagai berikut:
1) Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
2) Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. 3) Minat menjadi sember motivasi yang kuat untuk belajar. Dari pengertian diatas, dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Seseorang akan gemar membaca apabila aktivitas tersebut didasari adanya minat atau ketertarikan. Adanya minat untuk membaca tersebut akan menimbulkan kegiatan membaca dengan perasaan senang, apabila ia melakukan aktivitas membaca. Perasaan senang ini yang akhirnya membuat kegiatan membaca bukan lagi menjadi beban namun merupakan aktivitas yang menggembirakan. Hal ini menjadikan mereka lebih mudah dalam mempelajari materi yang dibacanya. 2) Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. Adanya membaca, maka seseorang dapat membuka wawasan dan pengetahuaan yang mendukung tercapainya aspirasi yang diinginkan. Bentuk dan aspirasi anak berkembang dengan baik, jika anak tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap belajarnya, terutama dalam hal minat baca dan minat yang ia miliki. Dengan banyak membaca, anak memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan yang baru, terkadang anak juga dapat mengembangkan aspirasi-aspirasi yang ada dari buku atau referensi yang ia baca dan dapat mengerti serta memahami isi bacaan dan dapat mencapai tujuan yang ia harapkan. 3) Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Seseorang yang memiliki minat baca yang tinggi cenderung memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, sehingga akan lebih mudah untuk meraih prestasi yang tinggi. Seseorang memiliki minat yang tinggi untuk belajar karena ia menyadari tanpa adanya minat terhadap sesuatu terutama buku-buku atau referensi yang harus ia pelajari maka ia akan kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki minat yang tinggi terhadap commit to userbuku bacaan merupakan sumber
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
motivasi yang kuat untuk memahami atau belajar tentang hal yang ia sukai atau minati. Seseorang yang tidak memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu hal (dalam hal ini minat belajar), maka ia akan sulit berubah dan mencapai prestasi yang baik. Frekuensi membaca yang tinggi dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa, sehingga hal ini mempengaruhi kematangan daya pikirnya. Oleh karena itu kegiatan membaca digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan, jalan untuk mengumpulkan data-data dapat membandingkan
sumber-sumber
dan
untuk
mengorganisasikan
pengetahuan. Menurut Mangunhardjo (1994:25) ada beberapa manfaat apabila seseorang memiliki minat membaca, antara lain : 1) Adanya minat membaca, maka ilmu pengetahuan kita bertambah karena pandangan kita diperluas dan dijernihkan. 2) Adanya minat membaca, maka cara gaya dan sikap menjadi dipercaya. Makin mampu melihat kemungkinan dan pilihan seta dapat bertindak dengan pemikiran yang lebih matang. 3) Adanya minat membaca, maka budi kita akan dilatih bekerja karenanya dipertajam dan berfungsi makin baik. Dari hal-hal diatas dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut : 1) Adanya
minat membaca, maka ilmu pengetahuan kita bertambah
karena pandangan kita diperluas dan dijernihkan. Banyak membaca buku-buku atau referensi, maka kita akan mendapatkan pengetahuan atau informasi yang baru. Apabila kita mampu menelaah isi buku yang dibaca dengan baik dan bisa menjalankan sesuai yang diinginkan oleh penulis, maka kita akan lebih mudah dalam bertindak di dalam kehidupan masyarakat. 2) Adanya membaca, maka cara gaya dan sikap dapat dipercaya. Seringnya kita membaca, maka kita akan mengalami perubahan dalam cara bergaya maupun dalam sikap kita sehari-hari. Hal ini terjadi karena wawasan kita luas sehingga kita bisa meningkatkan kepercayaan kepada orang lain, dan kita mampu memilih hal yang positif bagi kebaikan kita sendiri. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
3) Dengan membaca, maka kita akan dilatih bekerja dan berperilaku dengan lebih baik. Kegemaran membaca dengan rasa senang, akan sangat mendukung kita untuk lebih suka membaca buku-buku yang nantinya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Kegemaran membaca buku-buku dapat meningkatkan cara berfikir dalam menghadapi persoalan kehidupan masyarakat. Jika buku yang kita baca positif, maka dapat melatih jiwa kita untuk bertindak baik dalam masyarakat. c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca Menumbuhkan minat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi minat. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh jika dalam diri seseorang memiliki kondisi yang baik. Menurut Dimyati Mahmud “Minat seseorang dipengaruhi minat jasmaninya, status, mental, perasaan dan lingkungan sosialnya”. Berdasarkan
pendapat
tersebut
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi minat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Lingkungan Sosial Timbulnya minat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan itu dapat berupa lingkungan pergaulan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman belajar dan lingkingan sekitarnya yang dapat membuat individu berminat terhadap suatu bacaan. Minat membaca akan muncul apabila lingkungan yang ada disekitar individu mendukungnya. Misalnya, lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam
membantu
menumbuhkan
minat
membaca
dengan
cara
menyediakan buku dan fasilitas belajar lainnya. 2) Perasaan Perasaan seseorang kadang tidak stabil. Perubahan perasaan seseorang juga sangat berpengaruh terhadap munculnya minat untuk melakukan aktivitas. Seseorang akan berminat membaca manakala perasaannya senang atau gembira. Sebaliknya, seseorang yang perasaannya benci, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
bosan, atau sedih tidak akan menarik perhatian atau minat terhadap suatu hal atau aktivitas termasuk membaca. 3) Status Mental Status mental seseorang berhubungan dengan keadaan batinnya. Aktivitas membaca seseorang membutuhkan suasana yang tenteram, tenang dan damai serta tidak terbebani batinnya. Dengan keadaan tersebut orang akan tertarik sehingga menimbulkan minat untuk membaca. Sebaliknya, jika kondisi seseorang kacau atau ketakutan menyebabkan seseorang tersebut tidak memiliki ketertarikan ataupun minat untuk membaca. 4) Keadaan Jasmani Keadaan jasmani mempunyai pengaruh dalam melakukan aktivitas atau kegiatan. Seseorang akan memiliki minat untuk membaca apabila keadaan jasmaninya sehat. Sebaliknya, apabila seseorang dalam keadaan jasmani yang sakit, ia akan malas melakukan kegiatan, termasuk kegiatan membaca karena jasmaninya lemah. Tidak adanya waktu untuk membaca biasanya terjadi pada masyarakat ekonomi rendah. Masyarakat ekonomi rendah harus berjuang dalam hal pekerjaan untuk menghidupi keluarganya. Menurut Arixs (2006: 11) enam penyebabnya adalah sebagai berikut : 1) Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/siswa/ mahasiswa harus membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah, filsafat, sastra dan sebagainya. 2) Banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku, surfing di internet walaupun yang terakhir ini masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Hanya saja apa yang dapat dilihat di internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
3) Banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, mall, supermarket dan sebagainya. 4) Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Kita terbiasa mendengar dan belajar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat secara verbal dikemukakan orangtua, tokoh masyarakat, penguasa pada zaman dulu. 5) Masyarakat senantiasa disibukkan dengan berbagai kegiatan upacaraupacara keagamaan serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga tiap hari waktu luang sangat minim bahkan hampir tidak ada untuk membantu anak membaca buku. 6) Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka. Koswara (1998 : 300) menyatakan peran proaktif pustakawan berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat baca masyarakat. Pendapat lain diungkapkan Hardjoprakosa (2005 : 146) bahwa usaha untuk meningkatkan minat baca dapat dilakukan dengan peningkatan fasilitas perpustakaan dan program kegiatan minat baca, dengan menambah jumlah berbagai jenis layanan seperti penyediaan fasilitas membaca yang baik serta penyediaan armada perpustakaan keliling. d. Unsur-Unsur Minat Membaca Unsur-unsur minat menyangkut 5 aspek kegiatan psikis yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan bertalian yang tidak dapat dipisahkan. Aspek-aspek tersebut antara lain motivasi, perasaan senang, kemauan, perhatian dan kesadaran. 1) Motivasi Motivasi erat kaitannya dengan minat. Motivasi adalah proses membangkitkan,
mempertahankan
dan
mengontrol
minat-minat.
Seseorang memiliki minat terhadap bidang tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan timbul motivasi untuk mempelajari bidang commit to user tersebut. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik (2004:173) menyatakan “Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai ”. Sebagaimana yang diungkapkan Dimyati dan Mujiono (2002:42) bahwa “Motivasi adalah tenaga
yang
menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Menurut Glietman dalam Muhibbin Syah (2003:136) menyatakan bahwa “pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik hewan maupun manusia) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu” . Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer untuk bertingkah laku secara terarah). Motivasi merupakan faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap suatu kegiatan, demikian halnya dengan kegiatan membaca. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal akan menyebabkan seseorang kurang bersemangat dalam melakukan suatu kegiatan. 2) Perasaan Senang Seseorang yang merasa senang biasanya langsung menghayati apakah suatu obyek baginya berharga / bernilai atau tidak. Bila obyek itu dihayati sebagai sesuatu yang berharga, maka timbul perasaan senang. Perasaan senang adalah suatu komponen dalam bersikap positif terhadap belajar, sikap positif dan perasaan senang merupakan salah satu komponen bersikap positif terhadap belajar, sikap positif dan perasaan senang itu memberikan semangat dan energi batin untuk berusaha semaksimal mungkin. Demikian halnya dengan siswa yang mempunyai minat baca, siswa tersebut akan merasa senang dan berantusias untuk melakukan aktivitas membaca. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
3) Kemauan Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri, dan kemampuannya serta meningkatkatkan taraf kehidupan. Menurut pendapat Kartini Kartono (2008:104)
menyatakan bahwa “Kemauan adalah dorongan dan
kehendak yang terarah pada tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi”. Sedangkan Dimyati & Mujiono (2002 : 90) menyatakan: Kemauan merupakan tindakan mencapai tujuan secara kuat. Kemauan seseorang timbul karena adanya (i) keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan. (ii) pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan. (iii) energi dan kecerdasan, dan. (iv) pengeluaran energi yang tepat untuk mencapai tujuan. Apabila seseorang sudah menetapkan suatu keputusan tentang minatnya untuk dikerjakan, maka timbul kemauan pada diri seseorang untuk bertindak dan melaksanakan keputusan itu. Seseorang siswa yang ingin
memperoleh
prestasi
yang
diinginkannya
akan
berusaha
mengembangkan kemampuannya dan hal ini dapat diperoleh dengan membaca. Dengan adanya minat baca akan menimbulkan kemauan dalam diri siswa tersebut untuk melaksanakan aktivitas membaca untuk memperoleh tujuan yang hendak dicapainya. 4) Perhatian Perhatian erat kaitannya dengan minat individu. Bila individu telah mempunyai minat terhadap suatu obyek, maka terhadap obyek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu timbul. Menurut Gazali dalam Slameto (2003:56) menyatakan bahwa “perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sematamata tertuju kepada suatu obyek (benda/ hal atau sekumpulan obyek)”. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bimo Walgito (2004:98) mengenai perhatian adalah sebagai berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang diyujukan kepada suatu obyek atau sekumpulan obyek. Kalau individu sedang memperhatikan suatu benda misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada benda tersebut. Menurut Kartini Kartono (2008:111) “Perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek”. Dengan demikian minat yang ada pada individu menimbulkan perhatian individu tersebut untuk melakukan kegiatan yang dapat mendukung minatnya. Seperti halnya dengan siswa yang mempunyai minat baca sangat besar akan menjadikan kegiatan membaca sebagai obyek kegiatan yang menjadi perhatiannya. Semakin tinggi minat terhadap buku bacaan maka semakin tinggi pula perhatiannya dalam membaca. 5) Kesadaran Seseorang disebut berminat terhadap suatu obyek apabila orang tersebut memiliki kesadaran. Dengan adanya kesadaran akan suatu kebutuhan akan menimbulkan dorongan untuk bertindak, sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Begitu pula pada individu yang belajar. Mereka belajar dilandasi oleh kesadaran untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. Dengan kesadaran tersebut maka akan dapat menumbuhkan minat individu tersebut untuk banyak membaca, karena dengan banyak membaca akan banyak menambah wawasannya serta memperluas pengetahuannya. Menjadikan aktivitas membaca sebagai kegiatan yang tak terpisahkan dari kesibukannya sehari-hari. Begitu pula dengan minat baca yang ada pada diri peserta didik, minat baca tumbuh sebagai akibat dari kesadaran mereka untuk meraih prestasi belajar yang maksimal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
e. Lingkungan yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Baca Mengingat sedemikian besarnya peranan membaca dalam kehidupan maupun dalam keberhasilan bagi mahasiswa maka seharusnya minat baca perlu ditumbuhkan sedini mungkin, karena usaha ini tidak akan menuju sasaran jika tidak mendapatkan dukungan lingkungan. Menurut Oemar Hamalik (2004:103) menyatakan “Lingkungan adalah sesuatu dari sekitar yang bermakna atau memberikan pengaruh terhadap individu baik positif ataupun negatif”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan lingkungan adalah keluarga, sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat. 1) Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan yang paling utama dan pertama, artinya lingkungan keluarga memberikan andil yang cukup tinggi dalam rangka menimbulkan minat baca. Motivasi dan dorongan dalam membaca tak jarang ditimbulkan oleh adanya kebiasaan dan contoh dari keluarga. Dalam keluarga minat dan kebiasaan dalam membaca mulai disulut. Jika dalam sebuah keluarga tidak terdapat teladan dalam kegiatan membaca dan mencintai buku, benih-benih kecintaan membaca dalam diri anak-anak sulit untuk tumbuh subur. Oleh karena itu seharusnya keluarga menciptakan iklim yang menumbuhkan minat baca bagi anak, misalnya memberi keteladanan membaca, melakukan pengawasan, memberi perhatian ketika anak sedang membaca dan menyediakan buku atau bacaan yang bermutu. 2) Lingkungan Masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat menentukan dalam rangka menumbuhkan minat baca. Lingkungan ini turut memberikan pengaruh melalui keadaan lingkungan masyarakat dan juga fasilitas-fasilitas yang ada yang mendukung seseorang untuk melakukan aktivitas membaca. Akan tetapi sering dijumpai adanya hal yang negatif di lingkungan masyarakat
yang
commitmenguntungkan to user kurang
bagi
pelajar
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
mengembangkan minat baca. Misalnya bacaan yang kurang bermutu, buku bacaan porno dan buku bacan yang kurang sehat. Untuk itu seseorang harus selektif dalam memilih fasilitas yang disediakan masyarakat dalam rangka pengembangan minat baca. 3) Lingkungan Sekolah Selain lingkungan keluarga dan masyarakat, sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang berkewajiban secara moral untuk membina dan mendidik anak-anak dalam rangka menumbuhkan minat baca. Peranan sekolah dalam membantu mengembangkan minat baca bagi siswa yaitu dengan menyediakan perpustakaan dengan koleksi buku-buku yang mengandung materi pelajaran, dan memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu gemar membaca. 4) Lingkungan Perguruan Tinggi Lingkungan pendidikan formal tidak hanya berada pada sekolah namun juga pada perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah tempat seseorang untuk melanjutkan belajarnya dan memperdalam ilmu yang telah didapat selama berada pada SD, SMP, dan
SMA. Perguruan Tinggi juga
mewajibkan mahasiswanya untuk lebih mandiri lagi dalam menimba ilmu. Sarana fasilitas yang telah disediakan salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan perguruan tinggi lebih banyak menyediakan koleksi bahan pustaka yang lebih lengkap dibandingkan dengan perpustakaan sekolah. Sehingga akan lebih efektif lagi untuk menunjang mahasiswa belajar mandiri. 6. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil penelitian yang terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Riky Rafliana (2010) yang berjudul “Pengaruh Fasilitas dan Kinerja Karyawan Perpustakaan terhadap Minat Baca Siswa SMK Negeri 2commit Magelang Tahun 2009/2010”. Hasil penelitian to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh fasilitas terhadap minat baca siswa Smk Negeri 2 Magelang tahun 2009/2010 dengan F hitung sebesar 37,579 pada taraf signifikansi 5%. Besarnya R2 sebesar 0,461. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Puspitasari (2008) yang berjudul “Pengaruh Pelayanan dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengguna pada Perpustakaan Kolese St. Ignatius Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan pengguna pada Perpustakaan Kolese St. Ignatius Yogyakarta dengan F hitung (23,563) > F tabel (2,728) pada taraf signifikansi 5%. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Laura A. Linnan, ScD, CHES (2004) yang berjudul “Public Librarians as a Resource for Promoting Health: Results from the Health for Everyone in Libraries Project (HELP) Librarian Survey”. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan pustakawan yang memuaskan
akan
meningkatkan
minat
anggota
masyarakat
untuk
mengakses informasi kesehatan yang diinginkan di perpustakaan. Persamaan antara penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian terdahulu adalah variabel-variabel yang digunakan yaitu fasilitas perpustakaan, pelayanan pustakawan, dan minat baca. Sedangkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan adalah lokasi penelitian dan subyek yang diteliti. Penelitian sebelumnya diterapkan pada siswa di SMK Negeri 2 Magelang (2009/2010) dan pengunjung perpustakaan Kolese St. Ignatius Yogyakarta (2008) sedangkan penelitian yang peneliti lakukan diterapkan pada pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. B. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel – variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori – teori yang berhubungan dengan variabel yang ingin diteliti. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
1. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Terhadap Minat Baca. Adanya fasilitas yang lengkap dan memadai di dalam perpustakaan akan menumbuhkan ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan tersebut. Selain itu, fasilitas yang lengkap dan memadai akan membuat pengunjung menjadi merasa nyaman dan tidak cepat jenuh untuk membaca ataupun mencari informasi yang ada di dalam perpustakaan. Jadi adanya fasilitas perpustakaan yang lengkap serta memadai akan berpengaruh pada minat baca masyarakat. 2. Pengaruh Pelayanan Pustakawan Terhadap Minat Baca. Pelayanan pustakawan yang baik merupakan hal yang tidak boleh diabaikan untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pustakawan harus dilakukan semaksimal dan sebaik mungkin agar dapat menarik minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan untuk mencari referensi bahan pustaka yang dibutuhkan. Jadi jelas bahwa pelayanan pustakawan turut mempengaruhi minat baca masyarakat. 3. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Pustakawan Terhadap Minat Baca Masyarakat. Agar dapat menumbuhkan minat baca masyarakat, maka diperlukan fasilitas yang memadai serta peranan pustakawan dalam mengelola perpustakaan sebaik mungkin. Dapat dijelaskan bahwa pustakawan mamiliki tugas untuk menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan. Selain fasilitas, pustakawan juga harus menyediakan bahan pustaka yang lengkap, beraneka ragam serta menarik untuk dibaca, sehingga memudahkan masyarakat dalam mencari informasi dari bahan pustaka. Secara tidak langsung hal tersebut akan akan memunculkan dan menumbuhkan minat baca pada masyarakat. Dengan demikian maka peran pustakawan dan fasilitas perpustakaan dalam menumbuhkan minat baca telah berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Dalam penelitian ini, beberapa faktor di atas akan dijadikan sebagai variabel 1 yaitu fasilitas perpustakaan dan variabel 2 yaitu pelayanan pustakawan yang akan mempengaruhi minat baca. Dari keterangan di atas, dapat dituangkan melalui sebuah gambar yaitu sebagai berikut:
Penyediaan Fasilitas
Minat Baca Masyarakat
Pemberian Pelayanan
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubung – hubungkan sejumlah bukti empiris. Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berpikir, dapat disusun hipotesis sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang signifikan fasilitas perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
2. Ada pengaruh yang signifikan pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. 3. Ada pengaruh yang signifikan fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Perumusan hipotesis dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dalam skema di bawah ini : (H1)
Fasilitas Perpustakaan ( X1)
(H3)
Pelayanan Pustakawan (X2)
(H2)
Gambar 2.2. Skema Hipotesis
commit to user
Minat Baca Masyarakat (Y)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Alasan peneliti memilih melakukan penelitian di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah : a. Tersedia data yang dibutuhkan. b. Terdapat masalah yang perlu dicarikan penyelesaiannya. c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama. d. Instansi tersebut memberi izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan terhitung mulai bulan November 2011 sampai bulan Juli 2012. Jadwal penelitian selengkapnya seperti pada lampiran 35.
B. Rancangan / Desain Penelitian Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel yang di teliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang nantinya digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel–variabel yang diukur dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) berdasarkan indikator–indikator commit dari variabel to user yang diteliti tanpa membuat
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti (Iskandar, 2008). Rancangan penelitian yang disusun dengan baik, berguna untuk peneliti itu sendiri serta memudahkan pihak lain untuk melakukan evaluasi. Berikut merupakan rancangan penelitian ini: 1. Variabel bebas (independent variable) adalah fasilitas perpustakaan (X1) dan pelayanan pustakawan (X2). 2. Variabel terikat (dependent variable) adalah minat baca masyarakat (Y). C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut Singarimbun dalam Iskandar (2008: 68) adalah jumlah keseluruhan dari unit – unit analisis yang memilki ciri – ciri yang akan di duga. Populasi menurut Nurul Zuriah (2005) adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi penelitian ini terdiri dari: Rata-rata pengunjung perbulan
: 480 orang
(pelajar, pegawai, dan masyarakat umum) Jumlah karyawan
:5
orang
Jumlah pustakawan
:2
orang
Jumlah
: 487 orang
2. Sampel Menurut Iskandar (2008: 69) “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati”. Menurut Sugiyono (2005: 91) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut”. commit to user
Berdasarkan kedua
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
pernyataan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan diamati. Menurut S. Margono (2005) ada enam hal yang menjadi dasar pertimbangan sebuah penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Penetapan jumlah sampel yang digunakan berdasarkan pendapat Winarno Surachmad (2004: 93) yaitu: ”jika populasinya dibawah seratus maka besarnya sampel yang diambil adalah 50%- nya atau keseluruhnya, tetapi apabila dibawah seribu, maka sampelnya sebesar 15%-nya”. Berdasarkan pendapat diatas dan dengan pertimbangan jumlah rata-rata pengunjung (pelajar, pegawai, dan masyarakat umum) setiap bulannya, serta jumlah karyawan dan pustakawan yang berjumlah 7 orang, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengambil sampel sejumlah 15% dari jumlah populasi, yaitu 15% x 487 = 73 orang. D. Teknik Pengambilan Sampel Iskandar (2008: 69) menyatakan bahwa “Teknik sampling merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling acak (random sampling). Yang dimaksud dengan sampling acak adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara acak atau random dari populasi yang memungkinkan setiap individu berpeluang untuk menjadi sampel penelitian, dengan cara rendomisasi atau dengan cara melalui undian. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proporsional random sampling. Proporsional sampling dalam penelitian ini digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata / sampel wilayah untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan wilayah masingmasingnya. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional sampling karena ingin mengetahui jumlah sampel yang akan diambil. Dalam pengambilan commit to user sampel dengan mempertimbangkan proporsi atau pertimbangan jumlah sampel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
secara proporsi jumlah rata-rata pengunjung perbulan Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. E. Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data ada beberapa cara yang dapat digunakan, tetapi tidak semua cara dapat diterapkan dalam setiap jenis penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode angket atau kuesioner, metode dokumentasi, dan metode observasi. Untuk lebih jelasnya dapat peneliti uraikan tentang angket atau kuesioner, dokumentasi, dan observasi. 1. Metode Angket atau Kuesioner a. Pengertian Angket Suharsimi Arikunto (2006: 151) menyatakan “angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui”. Sedangkan Iqbal Hasan (2003: 82) menjelaskan “angket adalah daftar pertanyaan yang diserahkan kepada responden”. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data dengan angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui secara tertulis. Jadi angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dan jawabanya diberikan secara tertulis. b. Jenis-Jenis Angket Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) mengemukakan bahwa angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang yang digunakan, yaitu: 1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada: a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada: a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. 3) Dipandang dari bentuknya, maka ada: a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. b) kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek (√ ) Pada kolom yang sesuai. d) Rating-scala ( skala bertingkat ), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Dipandang dari cara menjawabnya dalam penelitian ini digunakan angket jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan bila dipandang dari bentuknya, angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan rating-scale (skala bertingkat). Alasannya dapat memberikan beberapa alternative jawaban kepada responden sehingga dapat memilih jawaban
yang paling tepat sesuai
dengan pendapatnya. c. Alasan Penggunaan Angket Alasan digunakanya angket sebagai alat atau instrumen pengumpulan data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 2006: 153) yaitu: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3) Dapat dijawab responden menurut kecepatanya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. 4) Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. d. Langkah-Langkah Menyusun Angket Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pembuatan angket Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
data
tentang Lingkungan Fisik commit to userpegawai. dihubungkan dengan efektivitas kerja
dan
Pengawasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, perlu dibuat suatu matriks yang disebut matrik spesifikasi data. Matrik ini merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Isi dari matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu di identifikasi dan diukur. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket. 4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspekaspek yang tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat (ratingscale) dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala likert. Menurut Sugiyono (2008: 87) mengemukakan bentuk skala likert dengan kategori penelitian sebagai berikut: (a) (b) (c) (d) (e)
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
Alternatif ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) sebagai berikut: Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan 5 alternatif, karena responden cenderung memilih alternative yang commit to user ada ditengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang dirasakan alternatif pilihannya hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada disisi atau kubu awal (kubu akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak setuju” dan “Sangat tidak setuju” disisi atau kubu akhir (awal). Dalam hal ini dapa kita pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju” sebenarnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat tidak setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”. Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai 4 alternatif jawaban dari yang sangat positif sampai ke sangat negatif yang dapat berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: (a) Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban. (b) Dalam menjawab pertanyaan, responden mamilih salah satu alternative jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda chek (√ ) pada kolom jawaban yang dipilih. (c) Apabila pertanyaan yang dibuat positif diberikan penilaian sebagai berikut: Jawaban sangat setuju
nilai = 4
Jawaban setuju
nilai = 3
Jawaban tidak setuju
nilai = 2
Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1 (d) Apabila pertanyaan yang dibuat negatif diberikan penilaian sebagai berikut: Jawaban sangat setuju
nilai = 1
Jawaban setuju
nilai = 2
Jawaban tidak setuju
nilai = 3
Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4 5) Membuat surat pengantar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
6) Mengadakan uji coba (try out) Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut. 7) Revisi angket Setelah angket di uji-cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. 8) Memperbanyak angket Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel angket. 9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah menggunakan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis. 2. Metode Dokumentasi Suharsimi
Arikunto
(2006:
158)
berpendapat
bahwa
“metode
dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi yang dimaksudkan untuk memperoleh data tentang jumlah pegawai, struktur organisasi, sejarah instansi dan keterangan lain yang diperlukan. F. Validasi Instrumen Penelitian Validasi instrumen penelitian dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas, sebagai berikut : (a) Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi dengan baik atau valid/tingkat kesahihan untuk dijadikan alat ukur. Penelitian ini untuk commit to user menguji tingkat validitas kuesioner menggunakan formula korelasi Product
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Moment dari Pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:
N XY ( X )( Y )
rxy
N X2
X
2
N Y2
Y
2
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi variabel x dan y
X
: jumah skor-skor X
Y
: jumlah skor-skor Y
N
: jumlah responden
Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment. Apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5% maka kuesioner tersebut valid. (b)Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data. Penelitian ini menggunakan rumus alpha. Adapun rumus tersebut menurut Suharsimi Arikunto (2006:180) adalah sebagai berikut:
r11
2
k k 1
b
1
2 t
Keterangan: r11
= Reliabilitas instrumen
K
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b 2 t
= Jumlah varians butir = Varians total commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Hasil r11 dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5% maka angket tersebut reliabel. G. Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, kemudian dilakukan analisis data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas sampel atau menguji normal tidaknya sampel, tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Suharsimi Arikunto, 2005: 301). Apabila data distribusi normal, berarti data tersebut dapat dipakai untuk penelitian ini sebagai salah satu syarat analisis regresi linear yang nantinya digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah dengan
menggunakan
One
sample
Kolmogorov-Smirnov
dengan
menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Duwi Priyatno, 2008:28). b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity yaitu dengan analisis compare means. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Dasar pengambilan keputusannya jika nilai signifikansi pada Linearity kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel terdapat hubungan yang linear ( Duwi Priyatno, 2008 : 36). c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas merupakan pengujian apakah pada model regresi ditemukan adanya masalahcommit di antara to uservariabel independen. jika terjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi korelasi di antara variabel. Metode regresi penuh digunakan untuk menguji adanya mulitkolinearitas yaitu dengan melihat pola Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi dinyatakan bebas multikolinearitas apabila Tolerance Value di atas angka 0,1 atau VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2001:92). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan jika nilai toleransi di bawah angka 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi gejala multikolinearitas. d. Uji Autokorelasi Pendekatan yang sering digunakan untuk menguji autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Ghozali, 2001: 85). Cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin Watson (DW) statistic. Jika nilai Durbin Watson statistic yang mendekati 2 (dua) mengindikasikan tidak terdapat autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi atau biasa disebut korelasi serial dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu (jika datanya time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan bila adanya cross sectional. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah
uji
Durbin-Waston.
Pengambilan
keputusan
ada
tidaknya
autokorelasi (Santosa, 2000) sebagai berikut : 1) Angka Durbin-Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2) Angka Durbin-Watson di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3) Angka Durbin-Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. e. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan user residual satu pengamatan ke ke pengamatan yang lain.commit Jika to varians
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika pengamatan berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:105). Salah
satu
cara
yang
dilakukan
untuk
menguji
ada/tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan metode Glesjer. Uji Glesjer dilakukan dengan dua tahap regresi berikut ini: 1) Melakukan regresi tanpa memperhatikan gejala heteroskedastisitas, kemudian menentukan nilai absolute residual. 2) Melakukan regresi dengan residual dari hasil tersebut sebagai variabel dependen. Regresi ini dilakukan satu persatu dengan masing-masing variabel independen. 3) Apabila nilai thitung < ttabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika thitung > ttabel, maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linear Ganda Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Bentuk persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:
Y
a
b1 X 1
b2X2
Di mana :
Y
= Efektivitas kerja
a
= Elemen konstanta
b1-b2
= Koefisien regresi
X1
= Lingkungan Kerja Fisik
X2
= Pengawasan (Duwi Priyatno, 2008: 73)
b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (independen) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata atau commit to user tidak terhadap variabel tidak bebas (dependen). Pada pembahasan ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
dilakukan dengan uji ANOVA atau F test dengan menggunakan analisis regresi. Adapun langkah-langkah pengujianya sebagai berikut: 1) Menentukan rumusan hipotesis antara H 0 dan H a
H 0 : Artinya tidak terdapat pengaruh antara X 1 dan X 2 terhadap Y
H a : Artinya terdapat pengaruh antara X 1 dan X 2 terhadap Y 2) Menentukan level significance (
) = 0,05
3) Keputusan.
H 0 diterima jika probabilitas > 0,05 H 0 ditolak jika probabilitas < 0,05 Nilai probabilitas diambil dari nilai signifikansi pada ANOVA di model regresi. c. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Pada pembahasan ini dilakukan dengan uji t dengan menggunakan analisis regresi. Menurut Silalahi (1999:315) untuk menguji hipotesis ini, dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan rumus t hitung sebagai berikut:
t hitung = r
n–2 1 - r2
Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Adapun langkah-langkah pengujian analisis regresi adalah sebagai berikut. Pengujian X terhadap Y 1) Menentukan Hipotesis
H 0 : Artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap Y H a : Artinya terdapat pengaruh X terhadap Y 2) Menentukan level significance (
) = 0,05
3) Keputusan
H 0 Diterima jika probabilitas > 0,05 H 0 Ditolak jika probabilitas < 0,05 Nilai probabilitas diambil dari nilai signifikansi pada kolom coefficient di model regresi. d. Menghitung sumbangan relative dan sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kriterium ( Y ) Sumbangan relative dan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa sumbangan murni masing-masing prediktor terhadap kriterium Y. 1) Menghitung sumbangan relative X 1 dan X 2 terhadap Y dengan rumus. X1 =
X2
b1 x1 y x100 % JK ( REG ) b2 x 2 y x100 % JK ( REG )
2) Menghitung sumbangan efektif X 1 dan X 2 terhadap Y dengan rumus. Untuk X 1
SE % X 1 = SR % X 1 x R 2
Untuk X 2
SE % X 2 = SR % X 2 x R 2
( Sutrisno Hadi, 2002 : 44-45 ) Keterangan R 2 = SE commit adalah sumbangan efektif garis regresi. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali a. Sejarah Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah milik masyarakat Boyolali, selain karena keanggotaannya khusus untuk masyarakat Boyolali, pembiayaan juga berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali. Berdasarkan UU RI Nomor 43 Th. 2007 tentang Perpustakaan Daerah, Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan / atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Boyolali, Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali menjadi salah satu Seksi di Kantor Informasi Komunikasi dan Kehumasan Kabupaten Boyolali, selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali No. 14 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja menjadi salah satu Seksi pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Boyolali. Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali merupakan penggabungan dari perpustakaan khusus Bagian Hukum dan Organisasi dengan Bagian Sosial Setda Boyolali. b. Lokasi Pepustakaan Daerah Kabupaten Boyolali terletak di Jalan Pandanaran No. 73 Boyolali. Perpustakaapn tersebut mempunyai luas tanah sekitar 1.6836 M2 (78 M X 21 M) dan luas bangunan 459 M2 sehingga pengunjung dapat leluasa memanfaatkan perpustakaan. commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
c. Visi dan Misi Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali 1) Visi Visi Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah terwujudnya masyarakat membaca dan belajar menuju masyarakat madani yang sadar informasi. 2) Misi Misi Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah: a)
Menciptakan dan mengembangkan kebiasaan membaca.
b) Pemerataan
memperoleh
informasi
bagi
seluruh
lapisan
masyarakat. c)
Mengembangkan kemitraan di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
d) Mengembangkan jaringan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya. e)
Tersimpan dan tersebarluaskannya hasil budaya masyarakat Jawa Tengah dan tentang Jawa Tengah.
3) Tugas dan Fungsi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali Tugas dan Fungsi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: a)
Melakukan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perpustakaan.
b) Merumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. c)
Memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.
d) Membina dan melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. e)
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
d. Kegiatan Perpustakaan Daerah Kegiatan yang terdapat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: 1) Pengadaan Pengadaan Bahan pustaka yang dilakukan saat ini adalah dengan cara menyeleksi Bahan pustaka dari katalog penerbit terbaru oleh Pustakawan, selanjutnya pembelian bahan pustaka diserahkan kepada pihak ke tiga dengan sistem lelang. Selain dengan pembelian kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali juga menerima bantuan bahan pustaka baik dari perseorangan maupun dari instansi. Sedangakan tukar-menukar bahan pustaka dilakukan juga dengan perpustakaan daerah kabupaten / kota lainnya. 2) Pengolahan Kegiatan pengolahan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali diantannya: a)
Pengecapan (Stempel) bahan pustaka, buku yang datang hasil pembelian, hadiah, dan tukar-menukar harus distempel. Stempel jenisnya ada 3 (tiga) yaitu stempel kepemilikan bentuknya bulat diameter 3 cm letak stempel di halaman judul dan halaman rahasia, stempel inventaris bentuknya kotak ukuran 4 X 6 cm letak stempel di halaman judul, dan stempel atas, bawah, samping buku bentunya kotak memanjang dengan ukuran 2 X 7 cm.
b) Klasifikasi, bahan pustaka yang telah distempel selanjutnya diklasifikasi sesuai dengan subjeknya. c)
Katalogisasi, langkah setelah diklasifikasi adalah pembuatan katalog sesuai dengan pedoman AACR-2 (Anglo American Cataloguing Rules).
d) Inventarisasi, bahan Pustaka yang dimiliki perpustakaan harus diberi nomor inventaris, untuk mengetahui jumlah koleksi perpustakaan secara keseluruhan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
3) Layanan Layanan yang ada di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali antara lain sebagai berikut: a)
Layanan Sirkulasi
b) Layanan Berkala c)
Layanan Referensi
d) Layanan Audio Visual e)
Layanan Keanggotaan
f)
Layanan Perpustakaan Keliling Kegiatan Perpustakaan Keliling meliputi : (1) Pelayanan baca ditempat (2) Layanan Story Telling (3) Layanan Pinjam Paket Bahan Pustaka Syarat dikunjungi Layanan Perpustakaan Keliling : (1) Diutamakan pada lokasi / daerah yang jangkauannya jauh dari layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali (2) Sudah mempunyai Perpustakaan (3) Dapat bekerjasama dalam pelayanan perpustakaan (4) Pengajuan pelayanan melalui surat yang ditujukan kepada Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Lokasi yang dikunjungi Perpustakaan Keliling sebanyak 48 pos layanan yang tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Boyolali yang terdiri dari SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, Ponpes, desa dan Rumah Tahanan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
2. Hasil Uji Coba (Try Out) Angket Sebelum angket diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih dulu dilaksanakan try-out (uji coba) angket. Uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) angket untuk menjadi alat pengumpul data penelitian. Uji coba angket diberikan kepada 20 orang pengunjung perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali yang tidak menjadi anggota sampel penelitian namun masih dalam lingkup populasi. Hasil uji validitas dan reliabilitas angket adalah sebagai berikut: a. Uji Validitas Angket 1) Uji Validitas Angket Fasilitas Perpustakaan (X1) Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment. Item angket dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi ( ) = 5% dengan df= 20 adalah sebesar 0,444. Rangkuman hasil uji validitas angket dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Perpustakaan No. item rxy rtabel (5%;20) Keterangan 1 0,562 2 0,789 3 0,701 4 0,645 5 0,508 6 0,179 7 0,553 8 0,620 9 0,282 10 0,546 11 0,489 12 0,514 13 0,788 14 0,548 15 0,596 16 0,739 17 0,541 18 0,154 19 0,575 20 0,562 Sumber : Data primer commit diolah to user
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Hasil perhitungan uji validitas terhadap angket fasilitas perpustakaan menunjukkan bahwa dari 20 butir terdapat 3 item yang tidak valid yaitu nomor 6, 9 dan 18 sehingga item-item tersebut harus didrop. Item nomor 6, 9, dan 18 tidak valid karena nilai rxy lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,444). Berdasarkan hasil tersebut maka angket fasilitas perpustakaan tinggal 17 item angket yang valid. 2) Uji Validitas Angket Pelayanan Pustakawan (X2) Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment. Item angket dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi ( ) = 5% dengan df= 20 adalah sebesar 0,444. Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Pelayanan Pustakawan No. item
rxy
rtabel (5%;20)
Keterangan
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
21 0,632 22 0,745 23 0,652 24 0,701 25 0,792 26 0,772 27 0,685 28 0,767 29 0,655 30 0,603 31 0,788 Sumber : Data primer diolah
Hasil perhitungan uji validitas terhadap angket pelayanan pustakawan menunjukkan bahwa dari 11 butir semuanya terbukti valid, sehingga seluruh item dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
3) Uji Validitas Angket Minat Baca (Y) Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment. Item angket dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi ( ) = 5% dengan df= 20 adalah sebesar 0,444. Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Minat Baca No. item
rxy
rtabel (5%;20)
Keterangan
32
0,678
0,444
Valid
33
0,620
0,444
Valid
34
0,751
0,444
Valid
35
0,674
0,444
Valid
36
0,617
0,444
Valid
37
0,621
0,444
Valid
38
0,564
0,444
Valid
39
0,561
0,444
Valid
40
0,687
0,444
Valid
41
0,750
0,444
Valid
Sumber : Data primer diolah Hasil perhitungan uji validitas terhadap angket minat baca menunjukkan bahwa dari 10 butir semuanya terbukti valid, sehingga seluruh item dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. b. Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana angket dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Adapun hasil uji reliabilitas angket adalah sebagai berikut: Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Angket
Fasilitas perpustakaan
0,8687
Critical Value 0,6
Pelayanan pustakawan
0,8965
0,6
Reliabel
0,8437 Minat baca Sumber : Data primer diolah
0,6
Reliabel
Variabel
rxy
Keterangan Reliabel
Hasil uji reliabilitas terhadap angket fasilitas perpusatakaan memperoleh koefisien reliabilitas (r11) sebesar 0,8687, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket ini reliabel atau handal (Ghozali, 2001: 39). Hasil uji reliabilitas terhadap angket pelayanan pustakawan dan minat baca memperoleh nilai koefisien masing-masing sebesar 0,8965 dan 0,8437, keduanya juga lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua angket ini juga reliabel atau handal. 3. Penyajian Data Setelah dilakukan uji coba angket dan hasilnya semua item angket adalah valid serta memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi, maka angket tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian kepada 73 orang pengunjung perpustakaan sebagai sampel penelitian. Setelah diskor dan ditabulasi maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Data Hasil Angket Fasilitas Perpustakaan (X1) Data tentang Fasilitas Perpustakaan diperoleh melalui angket yang terdiri dari 17 item pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dan skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga jumlah skor maksimal jika responden memperoleh skor 4 untuk seluruh item pertanyaan adalah 68 dan jumlah skor minimal apabila memperoleh nilai 1 adalah 17. Dari hasil skoring angket fasilitas perpustakaan pada pengunjung perpustakaan daerah Kabupaten Boyolali diperoleh skor tertinggi 65 dan skor terendah adalah 50 dengan rata-rata commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
skor sebesar 58,178, median sebesar 58, serta standar deviasi (simpangan baku) sebesar 3,791 (Lampiran 18). Tabel 4.5. Deskripsi Data Fasilitas Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali Nilai Jumlah sampel
73
Mean
58,178
Trimmed Median
58,259
Median
58
Variansi
14,371
Standar Deviasi
3,791
Skor Minimum
50
Skor Maximum Sumber : Data primer diolah
65
Mengacu pada tabel tersebut, dapat diketahui rata-rata skor fasilitas perpustakaan yang diperoleh dari 73 pengunjung perpustakaan sebagai sampel penelitian tersebut adalah 58,178 dengan perolehan skor terendah sebesar 50 dan perolehan skor tertinggi sebesar 65 dengan demikian besarnya rentangan antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 15. Besarnya variansi skor sebesar 14,371 menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan kuadrat masing-masing skor terhadap rata-ratanya adalah 14,371. Selanjutnya akar rata-rata penyimpangan kuadrat masing-masing skor terhadap rata-ratanya, yang disebut dengan standar deviasi adalah sebesar 3,791. Perolehan angka trimmed mean sebesar 58,259 menunjukkan bahwa rata-rata data sesudah data tersebut diambil 5% data terkecil dan 5% data terbesar adalah 58,259. Hal ini bermakna bahwa dalam data tersebut tidak terdapat outliers, karena perolehan angka mean relatif sama dengan angka trimmed mean. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
b. Data Hasil Angket Pelayanan Pustakawan (X2) Data tentang pelayanan pustakawan diperoleh melalui angket yang terdiri dari 11 item pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dan skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga jumlah skor maksimal jika responden memperoleh skor 4 untuk seluruh item pertanyaan adalah 44 dan jumlah skor minimal apabila memperoleh nilai 1 adalah 11. Dari hasil skoring angket pelayanan pustakawan pada pengunjung perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali diperoleh skor tertinggi 43 dan skor terendah adalah 28 dengan rata-rata skor sebesar 35,616, median sebesar 36, serta standar deviasi (simpangan baku) sebesar 3,589 (Lampiran 18). Tabel 4.6. Deskripsi Data Pelayanan Pustakawan Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali Nilai Jumlah sampel
73
Mean
35,616
Trimmed Median
35,614
Median
36,000
Variansi
12,879
Standar Deviasi
3,589
Skor Minimum
28
Skor Maximum Sumber : Data primer diolah
43
Mengacu pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata skor tanggapan responden terhadap pelayanan pustakawan yang diperoleh dari 73 pengunjung perpustakaan tersebut adalah 35,616 dengan perolehan skor terendah sebesar 28 dan perolehan skor tertinggi sebesar 43, dengan demikian besarnya rentangan antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 15. Besarnya variansi skor sebesar 12,879 menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan kuadrat masing-masing skor terhadap rata-ratanya adalah 12,879. Selanjutnya akar rata-rata penyimpangan kuadrat masingcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
masing skor terhadap rata-ratanya, yang disebut dengan standar deviasi adalah sebesar 3,589. Perolehan angka trimmed mean sebesar 35,614 menunjukkan bahwa rata-rata data sesudah data tersebut diambil 5% data terkecil dan 5% data terbesar adalah 35,614. Hal ini bermakna bahwa dalam data tersebut tidak terdapat outliers, karena perolehan angka mean relatif sama dengan angka trimmed mean. c. Data Hasil Angket Minat Baca (Y) Data tentang minat baca diperoleh melalui angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dan skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga jumlah skor maksimal jika responden memperoleh skor 4 untuk seluruh item pertanyaan adalah 40 dan jumlah skor minimal apabila memperoleh nilai 1 adalah 10. Dari hasil skoring angket minat baca pada pengunjung perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali diperoleh skor tertinggi 40 dan skor terendah adalah 27 dengan rata-rata skor sebesar 32,863, median sebesar 33, serta standar deviasi (simpangan baku) sebesar 3,190 (Lampiran 18). Tabel 4.7. Deskripsi Data Minat Baca Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali Nilai Jumlah sampel
73
Mean
32,863
Trimmed Median
32,792
Median
33,000
Variansi
10,176
Standar Deviasi
3,190
Skor Minimum
27
Skor Maximum Sumber : Data primer diolah
40
Mengacu pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata skor commit minat baca yang diperoleh dari to73user pengunjung perpustakaan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
adalah 32,863 dengan perolehan skor terendah sebesar 27 dan perolehan skor tertinggi sebesar 40, dengan demikian besarnya rentangan antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 13. Besarnya variansi skor sebesar 10,175 menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan kuadrat masingmasing skor terhadap rata-ratanya adalah 10,175. Selanjutnya akar ratarata penyimpangan kuadrat masing-masing skor terhadap rata-ratanya, yang disebut dengan standar deviasi adalah sebesar 3,190. Perolehan angka trimmed mean sebesar 32,792 menunjukkan bahwa rata-rata data sesudah data tersebut diambil 5% data terkecil dan 5% data terbesar adalah 32,792. Hal ini bermakna bahwa dalam data tersebut tidak terdapat outliers, karena perolehan angka mean relatif sama dengan angka trimmed mean.
B. Pengujian Prasyarat Analisis 1.
Uji Normalitas Data Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors melalui uji KolmogorovSmirnov dalam program SPSS Release 15.0. Untuk menerima atau menolak asumsi kenormalan data adalah dengan membandingkan Lomaks dengan nilai kritis yang diambil dari daftar nilai kritis uji Lilliefors pada taraf nyata ( ) = 0,05. Jika Lomaks < Ltabel, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal (Lampiran 21, 22, dan 23). Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Variabel
LoMaks
Ltabel (5%;N=73)
Keterangan
Fasilitas Perpustakaan
0,101
0,104
Normal
Pelayanan Pustakawan
0,089
0,104
Normal
Minat baca
0,089
0,104
Normal
Sumber : Data primer diolahcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Dari hasil perhitungan uji normalitas ternyata semua harga Lomaks lebih kecil dari Ltabel (dengan
= 0,05 dan N = 73), sehingga data-data tersebut
dinyatakan memiliki distribusi yang normal atau memiliki sebaran data yang normal. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat berupa garis lurus (hubungan linier) atau tidak. a.
Uji Linieritas Fasilitas Perpustakaan (X1) terhadap Minat Baca (Y) Dari hasil analisis data diperoleh harga Fhitung sebesar 1,311, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi ( ) = 5% dan derajat bebas (10;59) sebesar = 1,99. Hasilnya adalah 1,311 < 1,99, maka regresi variabel fasilitas perpustakaan terhadap minat baca adalah merupakan regresi linier atau berupa garis lurus (lampiran 24). Uji linieritas pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca dapat digambarkan sebagai berikut: y = 0,5623x + 0,1507 R2 = 0,4465
45 40 Minat Baca
2.
35 30 25 20 45
50
55
60
65
70
Fasilitas Perpustakaan
Sumber : Data primer diolah Gambar 4.1. Linieritas Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Terhadap Minat Baca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
b. Uji Linieritas Pelayanan Pustakawan (X2) terhadap Minat Baca (Y) Dari hasil analisis data diperoleh harga Fhitung sebesar 1,092, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi ( ) = 5% dan derajat bebas (14;57) sebesar = 1,84. Hasilnya adalah 1,092 < 1,84, maka regresi variabel pelayanan pustakawan terhadap minat baca adalah merupakan regresi linier atau berupa garis lurus (lampiran 25). Uji linieritas pengaruh pelayanan pustakawan terhadap minat baca dapat digambarkan sebagai berikut: 45 y = 0,603x + 11,385 2
R = 0,4602
Minat Baca
40 35 30 25 20 25
30
35
40
45
Pelayanan Pustakawan
Sumber : Data primer diolah Gambar 4.2. Linieritas Pengaruh Pelayanan Pustakawan Terhadap Minat Baca 3.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi di antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada lampiran 26 dan secara ringkas dapat ditunjukkan dalam tabel 4.9 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance
VIF
Keterangan
Fasilitas Perpustakaan
0,778
1,286
Bebas multikolinieritas
Pelayanan pustakawan
0,778
1,286
Bebas multikolinieritas
Sumber: Data primer diolah Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang memiliki tolerance lebih dari 0,1 (>0,1) dan semua variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam model regresi. 4.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara anggota dari serangkaian observasi. Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson (D-W) test. Hasil perhitungan uji autokorelasi dengan uji Durbin-Watson dapat dilihat pada lampiran 27 dan hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 4.10. Hasil Uji Autokorelasi Variabel
D-W
Fasilitas perpustakaan dan pelayanan 1,764 Pustakawan terhadap minat baca Sumber: Data primer diolah
-2 < D-W < +2
-2 < 1,764 < +2
Keterangan Tidak ada masalah autokorelasi
Pengujian tersebut memperoleh nilai D-W sebesar 1,764 yang berarti berada di antara –2 sampai dengan +2. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi yang serius dalam model regresi. 5.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi memiliki variansi yang sama (homoskedastisitas) dari residual satu ke pengamatan yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada lampiran 28 dan secara ringkas dapat ditunjukkan dalam tabel 4.11 berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas pada taraf signifikansi 5% Variabel
T
p-value
Fasilitas Perpustakaan
-0,877
0,384
Pelayanan pustakawan
1,779
0,148
Sign.*
Keterangan
Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi p>0,05 heteroskedastisitas p>0,05
Sumber: Data primer diolah Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena nilai t tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila fakta-fakta empiris atau data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis, dan sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila fakta empiris tidak mendukung. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan uji t dalam regresi, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga menggunakan uji F regresi (Lampiran 29). 1.
Analisis Regresi Ganda Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 29): Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Ganda Koefisien
thitung
Sign.
Keterangan
Konstanta
3,852
Fasilitas Perpustakaan
0,377
5,333
0,000
Signifikan
Pelayanan pustakawan R2
0,415
5,563
0,000
Signifikan
Fhitung
0,616
56,195 commit to user Sumber: data primer diolah (Lampiran 29)
0,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Berdasarkan hasil di atas maka diperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut: = 3,852 + 0,377.X1 + 0,415.X2 Nilai koefisien X1 (0,377) pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan fasilitas perpustakaan akan diikuti dengan peningkatan minat baca. Nilai koefisien X2 (0,415) pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan pelayanan pustakawan akan diikuti dengan peningkatan minat baca. Perhitungan selanjutnya menunjukkan bahwa koefisien regresi ganda (R2) sebesar 0,616 yang berarti efektifitas garis regresi sebesar 61,6%. Ini dapat diartikan bahwa kedua variabel bebas (fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan) berpengaruh sebesar 61,6% terhadap minat baca, sedangkan 38,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya kesempatan, motivasi, kebutuhan, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Hasil perhitungan sumbangan relatif (Lampiran 30) variabel fasilitas perpustakaan (X1) terhadap minat baca adalah sebesar 48,6%, sedangkan variabel pelayanan pustakawan (X2) memberikan sumbangan relatif sebesar 51,4%. Selanjutnya variabel fasilitas perpustakaan memberikan sumbangan efektif sebesar 29,9%, sedangkan pelayanan pustakawan memberikan sumbangan efektif sebesar 31,7% terhadap minat baca. Berdasarkan besarnya sumbangan efektif dapat diketahui bahwa pelayanan pustakawan memberikan pengaruh lebih besar terhadap minat baca. 2.
Uji Hipotesis Pertama Hipotesis
pertama menyatakan ada pengaruh positif
fasilitas
perpustakaan terhadap minat baca pengunjung perpustakaan. Hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 5,333 dengan p=0,000 (Lampiran 29), sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan df (73) sebesar 2,000. Dikarenakan thitung > ttabel (5,333 > 2,000) dengan p<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari fasilitas perpustakaan terhadap minat baca pengunjung perpustakaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Nilai thitung adalah positif artinya fasilitas perpustakaan yang lengkap akan berdampak pada peningkatan minat baca pengunjung perpustakaan. Sedangkan fasilitas perpustakaan yang minim akan berdampak pada penurunan pencapaian minat baca pengunjung perpustakaan. 3.
Uji Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan ada pengaruh positif pelayanan pustakawan terhadap minat baca pengunjung perpustakaan. Hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 5,563 dengan p=0,000 (Lampiran 29), sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan df (73) sebesar 2,000. Dikarenakan thitung > ttabel (5,563 > 2,000) dengan p<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari pelayanan pustakawan terhadap minat baca pengunjung perpustakaan. Nilai thitung adalah positif artinya semakin baik pelayanan pustakawan maka minat baca pengunjung perpustakaan juga semakin meningkat. Sebaliknya semakin kurang baik pelayanan pustakawan maka minat baca pengunjung perpustakaan juga semakin berkurang.
4.
Uji Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan ada pengaruh positif dari fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan terhadap minat baca pengunjung perpustakaan. Pengujian hipotesis ketiga menggunaka uji F. Selanjutnya dari hasil perhitungan SPSS (Lampiran 29) diperoleh harga F
regresi
yang
didapatkan sebesar 56,195 dengan p=0,000, sedangkan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan df (2;70) = 3,15. Berarti hipotesis ketiga dapat diterima,
bahwa
fasilitas
perpustakaan
dan
pelayanan
pustakawan
berpengaruh positif terhadap minat baca pengunjung perpustakaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Ringkasan Perhitungan
No
Variabel
Uji
1
Pengaruh X1 terhadap Y
2
3
Hasil
Tabel
Uji t dalam regresi
thitung = 5,333 p=0,000
ttabel = 2,000
Pengaruh X2 terhadap Y
Uji t dalam regresi
thitung = 5,563 p=0,000
ttabel = 2,000
Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Analisis Regresi Ganda
Fhit = 56,195 R2 = 0,616
Ftabel = 3,15
Keterangan N = 73 pada taraf signifikansi 5% t hit > ttabel, maka ada pengaruh yang bermakna positif N = 73 pada taraf signifikansi 5% t hit > ttabel, maka ada pengaruh yang bermakna positif N = 73 pada paraf signifikansi 5% F hit > Ftabel, maka signifikan secara statistik (ada pengaruh secara bersama-sama)
Sumber : Data primer diolah
D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1.
Pengaruh Fasilitas Perpustakaan terhadap Minat Baca Hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh positif fasilitas perpustakaan terhadap minat baca. Hal terbukti dari nilai thitung > ttabel (5,333 > 2,000) pada taraf signifikansi 5%. Artinya tinggi rendahnya minat baca ditentukan oleh kelengkapan fasilitas perpustakaan. Semakin lengkap fasilitas perpustakaan, maka semakin tinggi pula minat baca. Perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan setiap orang memilih apa yang sesuai commit to user dengan minat dan kepentingannya. Apabila masyarakat menambah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
pengetahuannya melalui pustaka pilihannya, maka akan meningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Perpustakaan harus menyediakan bahan bacaan yang dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi khalayak pembaca dalam kawasannya. Perpustakaan tentu bukan saja merupakan “penggudangan buku”, melainkan menjadi tempat penyimpanan informasi, edukasi dan rekreasi. Ketiga kebutuhan ini dapat dilayani oleh perpustakaan yang menyesuaikan
koleksinya
dengan
minat
khalayak
pembaca
dalam
kawasannya. Berkaitan dengan peran penting tersebut, suatu perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang buku dan ruang baca yang diatur berdasarkan suatu sistem tertentu tetapi letak perpustakaan, bentuk ruang, penataan perabot dan perlengkapan perlu diperhatikan oleh penyelenggara pepustakaan. Fasilitas perpustakaan penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan karena seringkali ketiadaan tempat baca, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya akan menurunkan minat seseorang untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan. Hal penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni: nyaman, terbuka, dan kemudahan bagi pengguna. Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik. Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis. Akses ke bahan pustaka ruang, dan informasi harus mudah bagi semua pengguna. Harus diperhatikan masalah arus ”lalu-lintas” pengguna, keselamatan dan keamanan. Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Jika aspek-aspek ini dipenuhi,
maka orang yang berkunjung ke perpustakaan akan lebih nyaman sehingga minat baca akan meningkat. 2.
Pengaruh Pelayanan Pustakawan terhadap Minat Baca Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pelayanan pustakawan terhadap user minat baca. Hal terbukti daricommit nilai tto hitung > ttabel (5,563 > 2,000) pada taraf
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
signifikansi 5%. Artinya tinggi rendahnya minat baca ditentukan oleh kualitas pelayanan pustakawan. Semakin baik pelayanan pustakawan, maka semakin tinggi pula minat baca. Penerimaan hipotesis kedua tersebut sesuai dengan pendapat Sulistyo (2003: 24) bahwa sumber daya manusia atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh pengunjung perpustakaan. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan membutuhkan pengelola yang cukup tahu masalah manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara profesional
di
perpustakaan.
Pustakawan
merupakan
orang
yang
bertanggungjawab secara penuh terhadap perpustakaan. Pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi perpustakaan, dan juga memahami kebutuhan membaca masyarakat. Dari beberapa hal yang telah dikemukan di atas, menunjukkan adanya peran besar pustakawan dalam rangka menumbuhkan minat baca dalam masyarakat. Pustakawan dalam upaya menumbuhkan minat baca masyarakat, tidak hanya bertumpu pada apa yang pernah diterapkan didalam mengelola informasi dan bahan pustaka yang dimiliki kemudian menunggu pengguna yang datang dan tidak melengkapi sarana perpustakaan dengan teknologi informasi yang mutakhir. 3.
Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Pustakawan terhadap Minat Baca Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan terhadap minat baca. Hal ini terbukti dari hasil analisis yang memperoleh Fhitung > Ftabel (56,195 > 3,15). Artinya tinggi rendahnya minat baca ditentukan oleh fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan. Kebiasaan membaca merupakan sesuatu yang penting dan fundamental yang harus dikembangkan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM. to user Namun fakta di masyarakat, commit kurangnya minat baca dikarenakan tidak adanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
waktu membaca dan langkanya buku bacaan. Salah satu upaya untuk merangsang daya minat baca masyarakat yaitu dengan adanya penyediaan perpustakaan yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Ditinjau dari fasilitas, perpustakaan harus dapat menyediakan sarana dan prasarana dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang bersumber dari web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajar-mengajar, pencarian data, penelitian dan lain sebagainya. Penggunaan jasa internet ini perlu adanya pengontrolan dari pustakawan agar pengguna tidak membuka situs-situs yang merusak moral. Dengan adanya internet, perpustakaan akan terus didatangi masyarakat dalam hal mencari informasi dan sekaligus menjadi tempat membaca yang ideal bagi masyarakat. Permasalahan yang lain adalah koleksi buku yang lambat diperbaharui atau ketinggalan informasi.
Hal
ini
yang
membuat
masyarakat
jarang
mendatangi
perpustakaan, masyarakat lebih memilih jasa internet untuk mencari informasi. Sebaiknya perpustakaan menyediakan buku-buku terbaru sesuai dengan perkembangan zaman agar masyarakat lebih tertarik untuk membaca. Ditinjau dari segi pustakawan, peran yang disandang petugas perpustakaan ini cukup penting karena pustakawan melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan, membangun minat baca serta melakukan penilaian kunjungan dan kemajuan. Pustakawan mempunyai pengetahuan dan kemahiran dalam sistem informasi. Pustakawa memiliki peran dalam menata ruang baca
sedemikian menarik, menyenangkan, dan nyaman, baik untuk kemudahan akses maupun interiornya agar orang tertarik untuk datang dan membaca. Pustakawan juga perlu mengenalkan buku-buku bacaan apa saja yang baik dan sesuai dengan jenjang usia dan pendidikan pengunjung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Fasilitas perpustakaan berpengaruh positif terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh thitung > ttabel yaitu 5,333 > 2,000 pada taraf signifikansi 5%. Hipotesis 1 terbukti, yaitu “Ada pengaruh yang signifikan fasilitas perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali”.
2.
Pelayanan pustakawan berpengaruh positif terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh thitung > ttabel yaitu
5,563 > 2,000 pada taraf
signifikansi 5%. Hipotesis 2 terbukti, yaitu “Ada pengaruh yang signifikan pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali”. 3.
Fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan berpengaruh positif terhadap minat baca pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu regresi:
56,195 > 3,15 pada taraf signifikansi 5%. Hasil persamaan garis = 3,852 + 0,377.X1 + 0,415.X2. Persamaan menunjukkan bahwa
minat baca ditentukan oleh fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan. Hipotesis 3 terbukti, yaitu “Ada pengaruh yang signifikan fasilitas perpustakaan dan pelayanan pustakawan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali”.
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka dapat diambil implikasi penelitian sebagai berikut: 1.
Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian yang akan datang, di samping itu dapat pula digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan minat dan budaya membaca di kalangan masyarakat daerah melalui penyediaan perpustakaan daerah yang berfasilitas lengkap dan pustakawan yang profesional.
2.
Implikasi Praktis a.
Fasilitas perpustakaan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali sudah baik dan dapat diterima pengunjung perpustakaan sehingga perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan kualitasnya, sehingga semakin banyak orang yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Boyolali.
b.
Pelayanan pustakawan yang sudah baik perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dengan memberikan pelatihan manajemen perpustakaan bagi pustakawan, sehingga perpustakaan semakin berkembang.
c.
Minat baca yang masih rendah perlu ditingkatkan dengan memberikan sosialisasi dan promosi budaya membaca.
C. Saran 1.
Kepada pengunjung perpustakaan dan masyarakat a.
Diharapkan untuk selalu menjaga dan merawat dengan baik fasilitas perpustakaan agar senantiasa dapat digunakan dengan baik.
b.
Pengunjung perpustakaan diharapkan selalu menghormati pustakawan dengan mentaati tata tertib perpustakaan dan mematuhi tata tertib peminjaman buku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id 81
Kepada Pustakawan a.
Pustakawan hendaknya lebih mengutamakan kebutuhan pengunjung dan lebih ramah dalam melayani kebutuhan pengunjung perpustakaan. Hal ini agar pengunjung perpustakaan merasa nyaman dan memiliki minat baca yang tinggi.
b.
Pustakawan perlu menerapkan tata tertib atau peraturan dengan tegas dan benar-benar menerapkan sanksi bagi pengunjung perpustakaan ada yang melanggar tata tertib.
3.
Kepada Peneliti Lain Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya mengadakan penelitian dengan populasi yang lebih diperluas dan menambah variabel yang lain karena masih banyak faktor yang mempengaruhi minat baca masyarakat.
4.
Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali hendaknya memberikan tambahan sarana dan prasarana yang dapat mendukung terciptanya suasana yang nyaman dan menyenangkan di perpustakaan, seperti penambahan ruang baca dan loker penitipan tas.
commit to user