1
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Food Station Tjipinang Jaya Oleh Dr. Darma Tintri E S, SE, AK, MBA.1 dan Fitriatin2 1 Staff Pengajar Universitas Gunadarma 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok, Jawa Barat Abstract Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk menunjukan yang terbaik maka dalam hal ini, sebuah perusahaan seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada, dan sejatinya manusia yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi/ perusahaan. Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia – manusia handal dalam kepentingannya manusia harus ditata dalam sebuah manajemen yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Kualitas karyawan dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Dengan memacu disiplin kerja tinggi diharapkan dapat meningkatkan input perusahaan yang mendatangkan profit. Menurut pernyataan Sinungan (2003:148) “disiplin mendorong produktivitas/ disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas“. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya. Metode pengolahan data sampling dilakukan dengan pendekatan non probability sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberikan kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Analisis data yang dilakukan secara uji validitas dan reabilitas, uji Normalitas, uji P-Plot, dan uji asumsi klasik, Setelah itu uji regresi linier sederhana Maka dapat disimpulkan variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya dengan melihat hasil penelitian yaitu nilai signifikan sebesar 0,00 sedangkan nilai alpha yang digunakan adalah 0,05 atau 5 % berarti 0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima dan diperoleh persamaan regresi adalah Y = 10,159 + 0,738 X. Hal ini berarti apabila penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel disiplin kerja (X) dan konstanta dianggap tetap. Kata Kunci: Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dipilih,
untuk dapat bersaing dalam pasar. Sebuah perusahaan seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada, dan sejatinya manusia yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
2 Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia – manusia handal dalam kepentingannya manusia harus ditata dalam sebuah manajemen yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Seperti diketahui dalam organisasi terdapat salah satu unsur yaitu ; manusia yang merupakan sumber daya penggerak tujuan suatu organisasi dan paling banyak berperan untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan tersebut. Sumber daya manusia atau disebut karyawan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian organisasi agar perusahaan mencapat misi dengan baik. Dalam suatu ulasan empiris praktek manajemen sumber daya manusia pada penelitian sejenis (oleh Ani Fuaziah, 2005) yaitu pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahaan rokok di kudus disebutkan variabel disiplin kerja memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Menurut pernyataan Sinungan (2003:148) “disiplin mendorong produktivitas atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas“. Dalam kondisi ini maka tindakan yang diseharusnya perusahaan dalam meminimumkan biaya dari pelatihan dan prektek tadi, juga harus bisa meningkatkan kualitas perusahaan misalnya dari segi interen perusahaan itu sendiri antara lain peningkatan kualitas karyawan yaitu disiplin kerja. Kualitas karyawan dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Dengan memacu disiplin kerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan input perusahaan yang mendatangkan
profit. Menurut Hasibuan (2003:193) kedisiplinan adalah operatif keenam dari manajemen Sumber Daya manusia. Namun peningkatan produktivitas bagi PT. Food Station Tjipinang Jaya lebih banyak dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, padahal untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut perlu dilakukan latihan atau training yang memerlukan adanya pengorbanan biaya dan waktu yang tidak sedikit, selain cara tersebut dilakukan demi mendapat sumber daya manusia yang handal, peningkatan kedisiplin kerja merupakan faktor yang perlu dan penting untuk diperhatikan dalam usaha mencapai produktivitas yang tinggi. Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi (Sugiyono, 2001:35) Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah adakah pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kedisiplinan Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas–tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, terwujudnya suatu tujuan bagi perusahaan dan karyawan. Menurut Hasibuan (2003:193) kedisiplinan adalah operatif keenam dari manajemen Sumber Daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin
3 baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, sebagai faktor penting dalam peningkatan produktivitas. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Rivai, 2005:444) Menurut pendapat ahli yang lain Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan norma yang berlaku (Hasibuan, 2003:193). Kedisiplinan diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan yang berlaku. Dan dalam kedisiplinan karyawan diperlukan peraturan dan hukuman. Peraturan itu sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan, dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, dan karyawan. Perusahaan sulit mencapai tujuannya, jika karyawan tidak mematuhi peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik, jika sebagian besar karyawan mematuhi peraturan-peraturan yang ada. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin pada perusahaan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan yang dibuat
manajemen yang mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar organisasi yang dapat dijalankan semua karyawan baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan dan adanya hukuman. Peranan pegawai dilingkungan baik dalam kedudukannya sebagai bawahan maupun pimpinan sangat penting dalam menentukan keberhasilan unit kerjanya. Menurut (Malayu S.P. Hasibuan, 2003:212) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” adalah : Kasadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.Sedangkan menurut moekijat dalam bukunya : “manajemen kepegawaian” (2000: 139) menyatakan : “disiplin kerja adalah latihan dan pendidikan kesopanan dan kerohanian dan pengembangan tabiat” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin pada perusahaan adalah kesadaraan dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan yang dibuat manajemen yang mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar organisasi yang dapat dijalankan semua karyawan baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan. Produktivitas Kerja “ Produktifitas adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu sebagai perbandingan antara pengorbanan (input) dengan menghasilkan (output)” (Drs. Muchdarsyah Sinungan 2003: 12) Dalam pengertian sederhana mengenai produktifitas diatas bisa diungkapkan dalam arti bahwa produktifitas adalah rasio dan pengeluaran serta pemasukan yang terpakai.“Produktifitas adalah hasil yang didapat dari setiap proses produksi
4 dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi” (Mauled Mulyono, SE 2004:3) Teori – teori yang membahas tentang produktivitas kerja sangatlah bervariasi tetapi makna pokok dari produktivitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja dalam menghasilkan suatu pekerjaan keadaan tersebut tercapai apabila karyawan tersebut mendapat perhatian yang besar dari pimpinan atas segala kebutuhannya. Ada beberapa definisi mengenai produktifitas kerja antara lain : Menurut Hasibuan (2003:105) “produktivitas kerja adalah perbandingan antara output dengan input dimana output harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik“. Sedangkan menurut Kusriyanto (2000:2) “produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu“. Istilah produktivitas mempunyai arti yang berlainan untuk tiap orang yang berbeda, hal ini berarti lebih banyak hasil dengan mempertahankan biaya yang tetap, mengerjakan segala sesuatu dengan benar, bekerja lebih cerdik dan lebuh keras. Pengoperasian secara otomatis untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik. Sinungan (2003:12) mengemukakan bahwa “produktivitas adalah kemampuan seperangkat sumbersumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu sebagai perbandingan antara pengorbanan (input) dengan menghasilkan output”. Dalam arti yang sederhana pengertian mengenai produktivitas seperti yang telah dijelaskan diatas sering diungkapkan dalam arti bawah produktivitas adalah rasio dari pengeluaran dan pemasukan yang terpakai. Mulyono (2004: 3) berpendapat bahwa “produktivitas adalah hasil yang terdapat dari setiap proses produksi
dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi”. Sebagaimana dinyatakan oleh Sinungan (2003: 72) disebutkan “kualitas kerja juga harus diperhatikan dalam menilai produktivitas tenaga kerja, sebab sekalipun dalam segi waktu tugas yang dibebankan kepada pekerja atau perusaaan itu tercapai, kalau mutu kerjanya tidak baik, maka produktivitas kerja itu tidak bermakna”. Uraian di atas pada hakekatnya menunjuk pada pengukuran produktivitas secara kualitatif sebagaimana di atas, inilah yang pada dasarnya dipakai sebagai acuan untuk melihat tingkat produktivitas kerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah perbandingan antara output per input, dimana output adalah hasil penjualan yang dicapai pertahun sedangkan input adalah jumlah karyawan pertahun. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan. Unit penelitiannya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pergudangan dan perdagangan beras yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya. Unit analisis yang digunakan adalah karyawan pada perusahaan tersebut dengan sampel sebanyak 50 karyawan sebagai responden, sedangkan lokasi dari penelitian ini pada kantor pusat yang beralamat di Jl. Pisangan Lama Selatan No. 1 Cipinang Jakarta Timur. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2001:57). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
5 jasa pergudangan dan perdagangan beras yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya. Peneliti mengambil data pada perusahaan ini karena dikenal memiliki reputasi yang baik sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan telah lama bertahan dalam empat puluh tahun ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non probability sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberikan kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah acak sederhana dengan kerangka sampel sebagai berikut: 1. Karyawan - karyawan yang bekerja hanya di kantor pusat PT. Food Station Tjipinang Jaya karena terdiri dari bagian – bagian atau unit – unit usaha yang banyak bernaung dibawahnya seperti Unit Perdagangan dan Unit Pasarnya tidak mungkin diikut sertakan sehingga ditentukan sedikit yang dapat mewakilinya. 2. Karyawan – karyawan yang bekerja berada dalam beberapa divisi atau bidang – bidang kerja dalam perusahaan PT. Food Station Tjipinang Jaya, seperti bidang keuangan dan akuntansi, bidang Satuan Pengawas Intern, bidang perencanaan, ataupun direksi. Data yang digunakan dalam penelitian kali ini merupakan data data primer yaitu data yang berasal langsung dari narasumber seperti data kuesioner dan data sekunder yaitu data yang berasal dari data yang telah diolah terlebih dahulu atau berasal dari dokumentasi seperti data profil perusahaan, penelitian sejenis dan yang berasal dari browsing internet (data unduh). Data tersebut diperoleh dari data yang pengisian kuesioner oleh karyawan yang bekerja di kantor pusat PT. Food Station Tjipinang Jaya yang beralamat Jl.
Pisangan Lama Selatan No. 1 Jakarta Selatan, dikarenakan perusahaan ini memiliki banyak unit – unit usaha yang bernaung dibawahnya. Dalam penulisan skripsi ini akan jelaskan bahwa hanya ada satu variabel independen dan variabel dependen yang akan diteliti, variabel tersebut adalah : 1. Variabel Bebas (independent variable) atau variabel X dalam hal ini disiplin kerja dengan pengukuran sebagai berikut : a. Ketepatan waktu b. Mampu memanfatkan dan menggunakan perlengkapan dengan baik c. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan d. Memiliki tanggung jawab yang tinggi (Sinungan, 1995 : 135) 2. Variabel Tidak Bebas (dependent variable) atau variabel Y dalam hal ini produktivitas kerja karyawan dengan pengukuran sebagai berikut : a. Hasil kerja b. Kualitas kerja Sedangkan skala pengukuran yang dipakai adalah skala likert yaitu dengan cara mengumpulkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah jawaban yang tersedia kemudian masing – masing jawaban diberi nilai. Berdasarkan skala likert menurut Sugiono (2003 : 87) yaitu, memiliki penilaian dari sangat positif sampai negatif, sebagai berikut : Jawaban a akan diberi nilai 5 Jawaban b akan diberi nilai 4 Jawaban c akan diberi nilai 3 Jawaban d akan diberi nilai 2 Jawaban e akan diberi nilai 1 Dari informasi yang terkumpul kemudian disusun dan dilakukan evaluasi untuk membuat kesimpulan dari hasil tanggapan
6 atau respon yang diberikan oleh karyawan. Sesuai keterangan yang ingin dijelaskan dalam kuesioner maka interval kelas dikelompokan dengan skala pengukuran variabelnya sebagai berikut : 1 – 10 = Sangat Tidak Setuju 11 – 20 = Tidak Setuju 21 – 30 = Kurang Setuju 31 – 40 = Setuju 41 – 50 = Sangat Setuju Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisis terlebih dahulu secara uji validitas dan reabilitas untuk mengetahui apakah butir – butir pertanyaan yang ada sudah memenuhi batas alfa yang ada. Kemudian uji Normalitas untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal dan layak untuk digunakan sebagai penelitian, dilanjutkan uji P-Plot untuk mengetahui garis sebaran data yang mengikuti garis normal, selanjutnya uji asumsi klasik untuk mengetahui aoutokorelasi, dan homoskedastisitas untuk kelayakan data tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan uji regresi linier sederhana. Dalam statistik deskriptif dijelaskan data – data baik dilihat dari nilai minimum variabel, maksimum variabel, nilai rata – rata hitung dari variabel yang ada dan jumlah responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis dengan melihat karakteristik demografis dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan jenis kelamin dari jumlah 50 responden yang mengisi kuesioner terdiri dari pria sebanyak 29 orang dengan prosentase 58 % sedangkan wanita 21 orang dengan prosentase 42 %. 2. Berdasarkan usia responden maka didapat responden berusia < 20 tahun terdapat sebanyak 6 orang atau 12 %, responden berusia 21 – 30 tahun dan
31 – 40 tahun sebanyak 16 orang dengan prosentase 32 % masing – masingnya, dan diikuti dengan usia > 40 tahun sebanyak 12 orang atau 24 %. 3. Berdasarkan tingkat pendidikan responden maka didapat data dengan latar belakang pendidikan sarjana (S1) sebanyak 25 orang dengan prosentase 50 % dan pendidikan diploma (D3) sebanyak 12 orang atau 24 % kemudian 7 orang dengan latar pendidikan SMU dengan prosentase 14 % dan S2 sebanyak12 %. 4. Berdasarkan lama bekerja pada perusahaan < 5 tahun sebanyak 12 orang atau 24 %, 5 – 10 tahun sebanyak 15 orang atau 30 %, 10 – 15 tahun sebanyak 17 orang atau 34 %, dan > 15 tahun sebanyak 6 orang atau 12 %. 5. Berdasarkan penghasilan per bulan maka didapat data 15 orang atau 30 % dengan penghasilan Rp.500.000 – Rp.1000.000 dan lebih didomonasi oleh penghasilan >Rp.1000.000 sebanyak 29 orang atau 58 % serta > Rp 2.000.000 sebanyak 6 orang atau dengan prosentase 12 %. Uji Reliability dan Validitas Validitas menunjukan ukuran yang benar – benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan, semakin tinggi validitas suatu alat tes tersebut menunjukan apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukuran yang sesuai dengan makna dan tujuan di adakannya tes tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesoiner dalam pengumpulan data, maka item – item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat tes yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan peneliti.
7 Uji reliability merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan butir pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliability dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan, jika nilai α > 0,60 maka data tersebut reliable. Tabel 1. Analisis Uji Validitas Disiplin kerja
Tabel 2. Analisis Uji Validitas Produktivitas Butir Pertan yaan B1
Corrented r table
Kesimpulan
0,1843 < 0,612
Valid
B2
0,1843 < 0,241
Valid
B3
0,1843 < 0,505
Valid
B4
0,1843 < 0,281
Valid
B5
0,1843 < 0,477
Valid
Kesimpula n
B6
0,1843 < 0,377
Valid
0,1843 < 0,627
Valid
B7
0,1843 < 0,273
Valid
A2
0,1843 < 0,647
Valid
B8
0,1843 < 0,527
Valid
A3
0,1843 < 0,690
Valid
B9
0,1843 < 0,462
Valid
A4
0,1843 < 0,469
Valid
B10
0,1843 < 0,319
Valid
A5
0,1843 < 0,552
Valid
A6
0,1843 < 0,619
Valid
A7
0,1843 < 0,449
Valid
A8
0,1843 < 0,657
Valid
A9
0,1843 < 0,542
Valid
A10
0,1843 < 0,447
Valid
Butir Pertan yaan A1
Corrented r tabel
Masing-masing pertanyaan valid pada tabel yang ditanyakan dalam A1A10 dan B1-B10, yang dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation. Dengan jumlah responden sebanyak 50, maka nilai r tabel diperoleh melalui df (degree of freedom) yaitu {n-2 (sig 0,05, dimana n = jumlah responden)} jadi nilai df 50-2 = 48, maka r tabel adalah 0,1843.
Hasil analisis diatas menunjukan pada setiap butir pertanyaan dari variabel periklanan menunjukan data tersebut valid. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 17.0 dapat diketahui bahwa Tabel disiplin reliability menunjukan Cronbach's Alpha adalah sebesar 0,860 dan 0,744 pada table produktivitas reliability ini menunjukan bahwa reliability suatu variabel adalah sangat reliable, karena nilai Cronbach's Alpha lebih besar ( > ) dari 0,60. dan dapat disimpulkan pada setiap butir pertanyaan adalah sangat reliable. Uji P-P Plot Uji P-P Plot digunakan untuk mengetahui kenormalan penyebaran dari variabel yang dipertanyakan dalam kuesioner, apakah penyebaran itu dipenuhi atau tidak dilanggar dan penyebaranya itu tidak dipenuhi atau dilanggar. Berikut P-P Plot untuk variabel
8 disiplin (X)/ Independent adalah sebagai berikut :
variabel disiplin (X) cenderung membentuk garis lurus dan titik data tersebar di persekitaran garis lurus. Hal ini mengindikasikan asumsi kenormalan/berdistribusi normal dari variabel disiplin kerja (X) dipenuhi atau tidak dilanggar. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independent mempunyai distribusi normal atau tidak. Tabel.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test x
Gambar .1 Sedangkan uji P-P Plot untuk variabel produktivitas kerja (Y) / dependent adalah sebagai berikut :
N Normal Parametersa,,b
50
y 50
Mean
38.94 38.94
Std.
4.510 3.605
Deviation Most Extreme
Absolute
.093 .096
Differences
Positive
.083 .075
Negative
-.093 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z
.657 .680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.781 .744
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Gambar.2 Uji p-p plot menunjukan kenormalan nampak bahwa sebaran data diatas variabel produktivitas kerja (Y) dan
Untuk Skor Z Kolmogorov Smirnov yang signifikan lebih dari 5% menjelaskan bahwa model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal. Maka dijelaskan dalam tabel nilai signifikannya sebesar 0,781 atau 78,1 % > 5 % artinya model regresi berdistribusi normal.
9 Uji Asumsi Klasik Penyimpangan asumsi klasik yang dibahas adalah non multikolinearitas, non autokorelasi, homoskedastisitas. Uji penyimpangan asumsi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, homoskedastisitas, dan multikolinieritas dalam model regresi. 1. Uji Multikolinearitas Tabel.4 Collinearity Statistics Toleranc e
VIF
1.000
1.000
Tabel. 5 Autokorelasi
DurbinModel 1
Watson 2.050
Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh autokorelasi sebesar 2,05 maka tidak terjadi autokorelasi karena berada pada angka 2. 3. Uji Homoskedastisitas Pada uji ini dapat di lihat dari grafik scatterplot berikut ini:
Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17 Pada uji multikolinearitas atau terjadinya kolinearitas diantara variabel. Jika nilai VIF ( Variance Inflation Factor) > 10 menandakan adanya multikolinearitas. Karena berdasarkan hasil yang diperoleh VIF = 1,000 < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas pada variabel independent atau variabel disiplin kerja. 2. Uji Autokorelasi dengan model Durbin Watson Untuk menguji variabel yang diteliti, apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat digunakan uji Durbin-Watson. Model regresi linier terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2 atau di sekitar angka 2.
Gambar.3 Dari gambar scatterplot di atas tampak titik-titik tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan homoskedastisitas atau data bersifat heteroskedastisitas sehingga model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi pemprosesan informasi berdasarkan masukan variabel bebas. Uji Regresi Linier Sederhana Uji regresi digunakan untuk menguji pengaruh antara kedua variabel yang saling mempengaruhi, variabel yang dipengaruhi disebut variabel tidak bebas
10 atau dependent, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independent. Berdasarkan hasil plotting diketahui bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan data yang linier karena membentuk garis yang lurus dan hanya terdapat satu variabel bebas yaitu disiplin atau variabel X dan satu variabel tidak bebas yaitu produktivitas kerja atau variabel Y sehingga digunakan uji regresi linier sederhana. Tabel.6 Model Summary
Model 1
R .934a
Std. Error R Adjusted of the Square R Square Estimate .872
.870
1.302
a. Predictors: (Constant), X Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Dari tabel.6 Model Summary di atas Adjusted R square menunjukan koefisien determinasi (Df) dalam perhitungan di atas didapat sebesar 0,870 atau sama dengan 87 artinya sebesar 87 % variabel tidak bebas (Y) dapat diterangkan oleh variabel disiplin kerja, sedangkan sisanya (100% - 87% = 13%) diterangkan dari faktor lainnya yang berasal dari luar model regresi linear sederhana.
Tabel.7 Anova ANOVAb
Model
Sum Mea of n Squa Squa Sig res Df re F .
1 Regr 555.4 essi 46 on
1 555. 327 .00 446 .64 0a 1
Resi 81.37 48 1.69 dual 4 5 Tota 636.8 49 l 20 a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Hipotesis : Ho: Tidak ada hubungan antara variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja. Ha: Ada hubungan antara variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja Syarat: H0 : Sig > α maka Diterima Ho Ha : Sig < α maka Diterima Ha Berdasarkan tabel 7. Anova di atas didapat nilai F hitung sebesar 327.641 jika dilihat dari nilai signifikannya maka diperoleh nilai sig 0,00 < α = 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha Diterima. Artinya ada hubungan antara variabel disiplin / independent (X) terhadap variabel produktivitas / dependent (Y).
11
Tabel.8 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients
Coefficients
Std. Model
B
Error
1 (Constant) 10.159 1.601 X
.738
.041
Beta
T
Sig.
6.347 .000 .934 18.101 .000
: Sig > α maka Diterima Ho : Sig < α maka Diterima Ha Berdasarkan hasil tabel 8 diatas maka didapat t-hitung sebesar 6,347 dilihat dari tingkat signifikan pada tabel sebesar 0,00 yang artinya 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat diketahui bahwa disiplin kerja secara signifikan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya pada tingkat standar koefisiennya sebesar 0,934 atau 93,4%. Dan didapat persamaan regresi linier sederhana adalah Y = 10,159 + 0,738 X dengan standar error sebesar 0,041 atau 4,1 %. Sesuai dengan persamaan garis regresi linear yang diperoleh, a sebesar 10,159 dan b sebesar 0,738 maka model regresi tersebut dapat di interprestasikan adalah ; Harga koefisien konstanta = 10,159 hal ini berarti bahwa, apabila X = 0, maka tingkat atau besarnya variabel produktivitas (Y) akan sebesar 10.159 %. Berarti ada penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel disiplin kerja (X) dan konstanta dianggap tetap.
H0 Ha
Pembahasan Setelah melakukan observasi dengan menggunakan kuesioner sebagai media pengumpulan data yang kemudian di analisis dengan menggunakan uji regresi linear dengan menggunakan komputer program SPSS ver.17. Tujuan dilakukan analisis tersebut adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas kerja keryawan pada PT. Food Station Tjipinang Jaya. Dengan demikian diperoleh koefisien variabel disiplin kerja (X) adalah 0,738. Sedangkan konstanta sebesar 10,159 dengan demikian dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y = 10,159 + 0,738 X. Hal ini berarti apabila ada penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel disiplin kerja (X) dan konstanta dianggap tetap. Atau dapat dijelaskan bahwa apabila produktivitas seorang karyawan berubah disebabkan karena setiap satuan disiplin dilakukan karyawan tersebut mengalami perubahan, disiplin mempengaruhi nilai produktivitas karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui adanya pengaruh signifikan sumbangan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dilihat pada hipotesisi yang diajukan oleh penulis disebutkan bahwa : Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan antara variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja. Ha : Ada hubungan antara variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja Syarat: H0: Sig > α maka diterima Ha: Sig < α maka diterima
12 Maka didapat nilai signifikan sebesar 0,00 sedangkan nilai alpha yang digunakan adalah 0,05 atau 5 % berarti 0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara variabel disiplin / independent (X) terhadap variabel produktivitas / dependent (Y). Hal tersebut menunjukan bahwa, untuk peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menjaga kedisiplinan karena memiliki pengaruh terhadap tingkat produktivitas karyawan pada PT. Food Station Tjipinang Jaya dengan melihat hasil kerja yang telah dicapai baik kualitas maupun dari segi kuantitasnya, namun menjaga kualitas kerja tersebut berarti memiliki kesungguh – sungguhan untuk mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawabnya dan hal tersebut yang lebih menjaga produktivitas kerja seorang karyawan. Disiplin dapat dilakukan dengan tetap menjaga ketetapan waktu kerja yang ada, memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan atau peralatan dengan tertib karena meminimalkan kerusakan, meningkatkan kerja dengan tetap mengikuti cara atau ketentuan kerja pada perusahaan, dan meningkatkan rasa tanggung jawab pada karyawan pada tugas – tugas yang dimiliki masing – masing demi meningkatnya produktivitas kerja. Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dibuktikan konsisten dengan kedua penelitian terdahulu yaitu ; Ani Fauziah (2005) yang melakukan penelitian dengan menggunakan variabel bebas (disiplin kerja) penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pelintingan di Perusahaan Rokok Kretek Sukun Mc Wartono Kudus” bahwa hasil penelitian ini menunjukkan variabel disiplin
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut : Dari hasil analisis dan pembahasan didapat nilai signifikan sebesar 0,00 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara disiplin terhadap produktivitas, hal ini menjelaskan tujuan dari penelitian ini, serta dari model regresi Y = 10,159 + 0,738 X yang memberi penjelasan apabila ada penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk setiap perubahan satu satuan dalam variabel disiplin kerja (X) dan konstanta dianggap tetap. Atau dapat dijelaskan bahwa apabila produktivitas seorang karyawan berubah disebabkan karena setiap satuan disiplin dilakukan karyawan tersebut mengalami perubahan, disiplin mempengaruhi nilai produktivitas karyawan.dapat memberi arti bahwa setiap adanya perubahan pada tingkat disiplin kerja karyawan (variabel X) maka akan memberi dampak pada tingkat produktivitas kerja (variabel Y) seorang karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya. Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Kedisiplinan kerja karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya sudah baik, harus tetap dipertahankan karena karyawan yang disiplin dengan loyalitas kerja baik akan menambah nilai profit perusahaan dan merupakan penggerak tujuan perusahaan.
13 2. Peraturan yang ada perlu dijaga, dipertahankan dan dilaksanakan oleh semua pihak di perusahaan tanpa kecuali, serta dikelola dalam pengawasan sebuah manajemen personalia. Karena bila terjadi kelengahan bukan tidak mungkin akan kehilangan hasil kerja yang diharapkan perusahaan. 3. Pengawasan terhadap kedisiplinan karyawan seperti halnya absensi karyawan dilakukan secara modern dengan menggunakan alat bantu atau sistem amino untuk menjamin kejujuran dalam penilaiannya. DAFTAR PUSTAKA BZ,
Leo.2008. Hubungan Disiplin Dengan Produktivitas. Diambil dari http://www.kumpulanbook.com/index .html. (16 Februari 2009) Chang. P., dan W. Chen (2002). “Akibat dari Manajemen sumber daya Manusia Praktek pada Kinerja Firma: “Bukti empiris dari Teknik Tinggi Perkokoh di Taiwan.” Jurnal internasional dari Manajemen 19 (4 ), 622 - 632. Hasibuan, S.P. Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. Kusriyanto,Bambang. 2000. Meningkatkan Efektifitas Karyawan. Jakarta: Pustaka Binama Pressindo. Mauled, Mulyono. 2004. Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta:Bumi Aksara. Moekijat. 2000. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Pioner Jaya Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:Muri Kencana. Siagian, Sondang. 2003. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Mnajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Soejono. 1997. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta : Bumi Aksara Sudarsono, Dharma Tintri dan Alfiatun Sarasati (2005) ” Penataan Gantirugi ke Achive Makin Baik hasil Keuangan, “ Akuntansi dan Keuangan VIII /2006:25 -35, Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis, CV.ALFABETA, Bandung.