PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Oleh: ( Wulandari Pratami,Hari Susanta,Sendhang Nurseto ) Email:
[email protected] Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Sudarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman: http:// www.fisip.undip.ac.id email:
[email protected] ABSTRACT Title: Effects of Work and Work Environment Discipline for Employee Performance PT. Bakrie Sumatera Plantations Name : Wulandari Pratami NIM : D2D009002 Human resources have a significant role in the organization activities. One of the importance of the management of human resources is to maintain the employee's performance. the organization have to pay much attention to the working environment and enact labor discipline around the employees that can influence their ability to carry out their duties and to make consistent performance of the employee.This study aims to determine the effect of labor discipline, the influence of the work environment, and the effect of both of labor discipline and the work environment towards employees performance at PT. Bakrie Sumatra Plantations. This study uses explanatory research methods which is research that seeks to explain and highlight the relationship between the variables proposed in the study and explain the influence of independent variables on the dependent variable, in addition to test the hypothesis. Research sample totaled 94 people taken using the slovin formula with probability sampling techniques. Then the data was analysed using validity, realiabilitas, regression, t and F tests. the results revealed that the majority of respondents stated that the labor discipline has a significant effect on employee performance as indicated by the t value of 47.170 > t table 1.984. whereas the work environment have significant impact to the performance of employees indicated by t value 8.378> t table 1.984. furthermore both of the labor discipline and the work environment have influence jointly on performance as indicated by F value of 1100.540 with significant value 0.000 <0.05. The biggest impact is contributed by working discipline that is equal to 98%. recommendation can be suggested that in terms of labor discipline the company should increase discipline the employee for example by applying a reducing salary for the late, provide regular training, and enact strict funishment to employees in order to bring deterent effect. For better work environment it is necessary to making more frequent cleaning activity. In regard to the ratio between the number of employees and the number of security personnel, the company should be able to rejuvenate for some working facilities. In regard of the employees performance the company's can provide some material and non-material motivation to spur employees to increase their work, to increase frequency of training and to increase quality control can be done to improve the quality of employment,and to gather employees in a gathering to further improve the relationship between the companies and employees. Keywords: labor Discipline, Work Environment, Employee Performance
kepadanya.
Latar Belakang Sumber
daya
manusia
merupakan salah satu unsur dari
Agar
kinerja
karyawan
selalu konsisten maka setidak-tidaknya organisasi
selalu
memperhatikan
lingkungan kerja disekitar karyawan
organisasi dan mempunyai peranan yang dapat mempengaruhi kemampuan
yang
penting
dalam
kegiatan seseorang dalam menjalankan tugasnya
organisasi.
Notoatmodjo
mengemukakan salah
satu
(2003)
manusia
komponen
sebagai organisasi
merupakan sumber daya penentu
serta disiplin kerja yang tinggi dari karyawan tersebut.
PT. Bakrie Sumatra Plantations selama ini tidak dapat dipungkiri
tercapainya visi dan misi organisasi.
masih dijumpai adanya karyawan
Oleh sebab itu sumber daya manusia
yang datang terlambat masuk kantor.
harus
rupa
Ada juga lingkungan kerja yang
sehingga berdaya guna dan berhasil
tidak tepat yang dapat dilihat, seperti
guna dalam mencapai misi dan
halnya ada karyawan yang masih
tujuan organisasi.
merokok
di
dalam
merokok
atau
manusia
seragam
dinas
dikelola
Hal pengelolaan adalah Kinerja
sedemikian
yang
penting
sumber
mengenai
daya
kinerja karyawan.
karyawan
Mangkunegara (2000)
menurut sebagai hasil
kawasan
dilarang
tidak
memakai
Ketidakdisiplinan
saat
jam
karyawan
kerja. serta
perilaku karyawan yang tidak sesuai dengan lingkungan kerja tentu harus
kerja secara kualitas dan kuantitas yang
ditindaklanjuti,
yaitu
dengan
dapat dicapai oleh seorang pegawai
pemberian tindakan disiplin dari dalam
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan
peringatan lisan hingga tindakan
pendisiplinan yang paling berat,
kesungguhan tim kerja di
yaitu pemberhentian.
dalam sebuah organisasi. -
Menurut (Moenir : 2000)
Landasan Teori disiplin adalah suatu bentuk
Disiplin Kerja Ada
beberapa
ketaatan terhadap aturan, baik
pengertian
tertulis maupun tidak tertulis
mengenai disipin kerja antara lain
yang telah ditetapkan. Untuk
sebagai berikut : -
itu
Menurut (Hasibuan : 2003)
ditumbuhkembangkan
disiplin kerja adalah sebagai
perusahaan
agar
efisiensi
perbuatan yang sesuai dengan dari
harus
tumbuh pula ketertiban dan
suatu sikap, tingkah laku dan
peraturan
disiplin
-
Menurut (Koesmono : 2005) mengemukakan
bahwa
yang tertulis maupun tidak disiplin adalah kesadaran dan tertulis. kesediaan seseorang menaati -
Menurut (Simamora : 2006) semua peraturan perusahaan disiplin (discipline) adalah
dan norma-norma sosial yang
prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau
prosedur.
merupakan
Disiplin bentuk
pengendalian diri karyawan
berlaku. -
Menurut (Dessler : 2000), “discipline is a procedure that corrects or punishes a subordinate because a rule or procedure has beeb violated”.
dan
Disiplin kerja adalah suatu
pelaksanaan yang teratur dan
sikap
menunjukkan
menghargai, patuh dan taat
tingkat
menghormati,
terhadap peraturan-peraturan
yang
berlaku,
baik
pekerja
yang
yang
dapat
tertulis maupun yang tidak
mempengaruhi
tertulis
dalam menjalankan tugas
serta
menjalankan
sanggup dan
tidak
mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya, anggota
organisasi
bersangkutan
dirinya
yang dibebankan. -
Menurut Supardi (2003)
apabila
lingkungan
kerja
yang
merupakan
keadaan
melanggar
sekitar tempat kerja baik
tugas dan wewenang yang
secara fisik maupun non
diberikan kepadanya. Berdasarkan
fisik
beberapa
memberikan
pengertian disiplin diatas maka dapat
kesan
mengamankan,
karyawan datang dan pulang tepat
menentramkan, dan kesan
pada waktu yang telah ditetapkan, pekerjaan
dapat
menyenangkan,
disimpulkan disiplin kerja adalah
mengerjakan
yang
betah bekerja dan lain
sesuai
sebagainya.
dengan ketentuan yang berlaku dan mematuhi
semua
Menurut
Dale
(2002)
peraturan lingkungan kerja adalah
perusahaan. lingkungan Lingkungan Kerja Ada
beberapa
pengertian
mengenai lingkungan kerja antara
tenaga kerja yang menjadi pendorong bagi karyawan untuk
lain sebagai berikut :
disekitar
menghasilkan
kinerja puncak. -
Menurut
Nitisemito Berdasarkan
beberapa
(2002) lingkungan kerja pengertian lingkungan kerja diatas adalah
segala
sesuatu maka dapat disimpulkan lingkungan
yang ada di sekitar para
kerja adalah segala sesuatu yang ada
udara yang cukup akan
di sekitar para karyawan yang dapat
menyebabkan
kesegaran
fisik,
sebaliknya
mempengaruhi
karyawan
dalam
bekerja.
dan
pertukaran
udara
yang
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa faktorfaktor yang termasuk lingkungan
kurang akan menimbulkan rasa
pengap
mudah
kerja adalah sebagai berikut :
sehingga
menimbulkan
kelelahan pada seseorang.
1. Kebersihan Setiap
perusahaan
hendaknya selalu menjaga
3. Penerangan Dalam melaksanakan
lingkungan
tugas seringkali seseorang
selain
membutuhkan penerangan
mempengaruhi kesehatan
yang cukup, apalagi bila
fisik,
pekerjaan yang dilakukan
kebersihan sebab
juga
akan
mempengaruhi kesehatan
membutuhkan ketelitian.
jiwa seseorang. 2. Pertukaran udara Pertukaran yang dalam
baik
udara
dan
cukup
lingkungan
kerja
4. Keamanan Keamanan
yang
dimaksud disini adalah
sangat diperlukan apabila
keamanan
dalam
lingkungan kerja yang
ruang
tersebut
penuh orang. Pertukaran
terdiri
dari
dalam
keamanan
terhadap
harta
milik
melindungi
badan
pegawai selama ditinggal
disamping
itu
kerja. Apabila di tempat
kondisi
konstruksi
dimana mereka bekerja
juga
gedung atau bangunan. 5. Kebisingan
sering terjadi pencurian, maka
hal
ini
Kebisingan
yang
menerus
akan
akan terus
menimbulkan
dirasakan
kegelisahan
sebagai
yang
gangguan, apabila jenis
berakibat pada semangat
pekerjaan tertentu yang
dan
memerlukan konsentrasi.
kegairahan
kerja
serta konsentrasi dalam
Sebenarnya
bekerja
yang terus menerus akan
menurun,
sehingga
produktivitas
kebisingan
menimbulkan terganggunya
kesehatan
kerja juga akan menurun. dan
mengacaukan
Keamanan pribadi lain konsentrasi adalah
keamanan
terhadap
keselamatan
diri, yaitu keselamatan kerja
bagi
karyawan
bekerja. 6. Hubungan
antara
pimpinan dan bawahan Hubungan
yang
baik dan serasi antara
dalam menjalankan Dalam
dalam
hal
diperhatikan pelindung
tugas. ini
perlu
pimpinan
dengan
bawahanakan
alat
menimbulkan kegairahan
untuk
bawahan dalam bekerja.
Tetapi
bila
hubungan
tersebut buruk, jelas akan
dapat dipergunakan untuk mengkaji disiplin pegawai adalah: 1.
menyebabkan produktivitas
2.
serasi
pimpinan
antara
3.
4.
5.
6.
atasan
cara-cara
sesuai
dengan
yang
Discensza
dalam dan sarana
Selalu
bekerja
sesuai
disiplin kerja meliputi : 1.
Taat pada peraturan
2.
patuhpada
and
Smith (2000) dikutip dari Supartha
perintah
kedinasan
telah
ditetapkan oleh instansi Sedangkan
Kepatuhan
Dengan demikian indikator
Ketaatan terhadap perintah
Bekerja
berpakaian
prosedur
Ketaatan pegawai terhadap tata tertib yang berlaku
c.
jam
kantor
Muchdarsyah (1992) dalam Sularno
b.
Kepatuhan
pemeliharaan
kerja. Konsep disiplin kerja menurut
a.
terhadap
penggunaan
tentang indikator-indikator disiplin
(2005) diukur melalui indikator:
Ketaatan
seragam
Untuk memperdalam analisis variabel disiplin kerja perlu dibahas
terhadap
kerja
dengan
bawahan.
Kepatuhan
perintah kedinasan
perlu iklim yang sehat dan
terhadap
peraturan
kerja
menurun. Oleh karena itu
Ketaatan
3.
Taat pada jam kerja
4.
Berpakaian seragam
5.
Patuh dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana
(2006), menyatakan indikator yang
kantor 6.
Bekerja sesuai prosedur
Pembahasan
selanjutnya
pembinaan disiplin kerja. Ada
adalah tentang jenis-jenis disiplin
beberapa jenis disiplin menurut
kerja.
Simamora (2006), yaitu :
Menurut
Mangkunegara
(2001) disiplin kerja ada dua macam
a.
: a.
Disiplin
preventif
discipline),
segala
tergantung
mengikuti
sesuatu pada
pemimpin, dari permulaan
dan
hingga
mematuhi pedoman kerja
akhir.
Terdapat
aturan-aturan
yang
sekelompok orang yang
digariskan
oleh
dapat menjawab seseorang
telah
perusahaan. b.
(managerial
menggerakkan
pegawai
dan
Manajerial
dimana
merupakan suatu upaya untuk
Disiplin
yang akan mengarahkan
Disiplin
korektif
apa yang harus mereka
merupakan suatu upaya menggerakkan
lakukan.
pegawai
dalam menyatukan suatu
b.
Disiplin
Tim
(team
discipline),
dimana
mengarahkan untuk tetap
kesempurnaan
kinerja
mematuhi peraturan sesuai
bermuara
dengan
ketergantungan satu sama
peraturan
dan
pedoman
yang
berlaku pada perusahaan. Disiplin kerja sangat penting
untuk
untuk
dan
saling
saling
ketergantungan ini berasal
peningkatan
produktivitas kerja pegawai, maka
lain,
dari
meningkatkan
disiplin kerja perlu adanya
dari suatu komitmen oleh setiap anggota terhadap keseluruhan organisasi :
c.
kegagalan satu orang akan
dengan cara kerjanya. Pada
menjadi kejatuhan semua
setiap orang yang bekerja
orang.
atau dalam suatu kelompok
Disiplin
Diri
kerja,
(self
kinerja
selalu
diharapkan bisa senantiasa discipline),
dimana
pelaksana
tunggal
baik
kualitas
dan
kuantitasnya. sepenuhnya pada
tergantung
-
pelatihan,
Menurut
Gibson
mendefinisikan
ketangkasan, dan kendali
(1997) kinerja
sebagai hasil dari pekerjaan
diri.
yang terkait dengan tujuan
Berdasarkan
organisasi, seperti kualitas,
penjelasan
terhadap lingkungan kerja, maka
efisiensi,
dalam riset ini lingkungan kerja
efektivitas kerja lainnya.
adalah segala sesuatu yang ada di
Kinerja
sekitar para karyawan yang dapat mempengaruhi
karyawan
dan
juga
kriteria
merupakan
hasil yang telah dicapai
dalam seseorang
yang
menjalankan tugas yang dibebankan. berhubungan dengan tugas
Kinerja Karyawan Ada
beberapa
dan
pengertian
-
Menurut Herdiyanto (2003) kinerja adalah hasil dari suatu perilaku seseorang atau kelompok yang terkait
yang
dilakukannya.
mengenai kinerja antara lain sebagai berikut :
peran
Menurut
Dessler
(1997)
kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang
secara nyata dengan standar
seseorang atau sekelompok
kerja
orang
yang
Karena
organisasi
organisasi,
sesuai dengan wewenang
pada
dan
manusia,
masing-masing
maka
kinerja
tanggung
jawab dalam
merupakan
rangka
upaya
perilaku manusia di dalam
tujuan
organisasi
organisasi yang memenuhi
bersangkutan secara legal,
standar perilaku yang telah
tidak melanggar hukum dan
ditetapkan untuk mencapai
sesuai
hasil yang diinginkan.
maupun etika.
Menurut
Cascio
kinerja
-
dalam
dasarnya dijalankan oleh
sesungguhnya
-
ditetapkan.
(1995)
-
mencapai
dengan
Menurut
yang
moral
Mangkunegara
adalah
(2000), kinerja adalah hasil
”Performance refers to an
kerja secara kualitas dan
employee accomplishment
kuantitas
of assigned task” artinya
seseorang
kinerja merupakan prestasi
melaksanakan
tugasnya
karyawan dari tugas-tugas
sesuai
dengan
tanggung
yang telah ditetapkan.
jawab
yang
diberikan
Menurut Sentono (1999)
kepadanya.
berpendapat bahwa kinerja
-
yang
dicapai dalam
Menurut Anorogo (1993)
merupakan hasil kerja yang
kinerja merupakan prestasi
dapat
atau
dicapai
oleh
hasil
kerja
yang
ditunjukan oleh orang per orang
atau
kelompok
maupun organisasi sesuai persyaratan-persyaratan pekerjaan
yang
ditentukan.
Sedangkan
kinerja
karyawan
merupakan prestasi yang
telah
hasil
kerja dinilai
atau
karyawan dari
segi
Untuk menurut
mengukur
Juliarsih
pekerjaan,
meliputi:
akurasi,
ketelitian, penampilan dan penemuan
b) Kuantitas
kontribusi
beberapa
arahan,
disimpulkan kinerjaadalah hasil kerja
d) Kehadiran
kualitas
yang
diperlukan meliputi: saran,
perbaikan
secara
yang
c) Kompensasi
pengertian kinerja diatas maka dapat
baik
pekerjaan
meliputi volume keluaran
dihasilkan
Berdasarkan
keluaran
(output) atau hasil.
berdasar standar kerja yang
organisasi.
dapat
a) Kualitas
dan
pihak
(2005)
diukur dari adanya:
kualitas maupun kuantitas
ditentukan
kinerja,
maupun
dorongan
atau
meliputi:
regularitas,
dapat
kuantitas yang dicapai oleh karyawan
dipercayai/ diandalkan dan
dalam melaksanakan tugas sesuai
ketepatan waktu.
dengan tanggung jawabnya.
e) Konservasi
meliputi:
pencegahan
pemborosan/
kerusakan,
pemeliharaan
peralatan Menurut
ataupun memenuhi tujuan yang
John
Bernardin
dalam Judanto (2002), ada 6 kriteria
diharapkan
suatu
aktivitas. 3) Ketepatan waktu
untuk mengukur kinerja karyawan
Tingkat
secara individual, yaitu:
diselesaikan pada waktu
1) Kuantitas
awal
Banyaknya
jumlah atau
suatu
yang
dilihat
aktivitas
diinginkan,
dan
sudut
hasil pekerjaan yang dapat
koordinasi dengan hasil
diselesaikan pada waktu
output
yang
memaksimalkan
waktu
Jumlah yang dihasilkan
yang
untuk
dinyatakan dalam istilah
aktivitas lain.
telah
ditentukan.
seperti jumlah unit, jumlah siklus
aktivitas
yang
diselesaikan.
Tingkat
dimana
hasil
tersedia
4) Efektivitas Tingkat sumber
2) Kualitas
serta
penggunaan daya
organisasi
dimaksimalkan
dengan
maksud
menaikkan
aktivitas yang dilakukan
keuntungan
mendekati
mengurangi kerugian dari
sempurna
dalam arti menyesuaikan
setiap
beberapa cara ideal dari
penggunaan sumber daya.
penampilan
aktivitas
unit
atau
5) Kemandirian
dalam
Tingkat dimana seorang
disiplin, adapaun responden yang
karyawan
menyatakan
dapat
sangat
disiplin
melakukan fungsi kerjanya
berjumlah 24 responden atau
tanpa
bantuan
sebesar 25,5% dan responden
bimbingan dari pengawas
yang menyatakan cukup disiplin
atau meminta intervensi
sebanyak
pengawas
guna
seebsar
17,0%.
yang
berbeda
disampaikan
meminta
menghindari
hasil
16
responden
atau
Pernyataan oleh
6
merugikan.
responden atau sebesar 6,4%
6) Komitmen kerja
yang menyatakan kurang disiplin.
Tingkat dimana karyawan
Adapun
mempunyai
komitmen
diperbaiki terkait dengan disiplin
kerja dengan perusahaan
kerja di PT. Bakrie Sumatra
dan
Plantations adalah kedatangan
tanggung
karyawan
jawab
tepat
terhadap
hal-hal
waktyu,
yang
perlu
kemampuan
menyelesaiakan pekerjaan sesuai
perusahaan. Hasil Penelitian dan Pembahasan
dengan
1.
ketataatan terhadap paraturan.
Sebagian menyatakan
besar
responden
disiplin
kerja
karyawan di PT. Bakrie Sumatra Plantations sudah baik. Hal ini dinyatakan oleh 48 responden (51,1%)
yang
menyatakan
2.
prosedur
Sebagian
besar
kerja
dan
responden
menyatakan bahwa lingkungan kerja yang ada di PT. Bakire Sumatra Plantations sudah baik hal ini didukung oleh pernyataan
dari 52 responden atau sebesar
memberikan ide dan inisiatif
55,3% dan 40 responden (42,6%)
dalam bekerja sehingga frekuensi
menyatakan cukup baik. Hal ini
kesalahan dalam bekerja dapat
dlihat dari indikator pencahayaan
diminimalisir.
dan sirkulasi udara. Pernyataan berbeda
disampikan
oleh
4.
2
responden
(2,1%)
yang
menyatakan
lingkungan
kerja
Adapun
responden
menyatakan
yang
kinerja karyawan
tidak baik sebanyak 5 responden atau sebesar 5,3%. Hal ini dilihat
yang ada kurang baik. Menurut
dari
mereka ada beberapa hal terkait
kuantitas,
tanggung
dengan lingkungan kerja yang
jawab
kualitas serta
dan
ketelitian
dalam bekerja.
masih harus diperbaiki antara lain 5.
kebersihan,
keamanan,
Ada
pengaruh
disiplin
kerja
dan terhadap kinerja karyawan karena
fasilitas kerja yang ada. nilai t hitung sebesar 47,170 > 3. Pada dasarnya kinerja pegawai sudah baik. Hal ini dinyatakan
±1,984 dan P value (signifikan) sebesar 0,000 < 0,05 (5%)
oleh 61 responden atau sebesar 6. Ada pengaruh lingkungan kerja 64,9% yang menyatakan baik, 19 terhadap kinerja karena nilai t responden atau sebesar 20,2% hitung sebesar 8,378 > ±1,984 yang menyatakan cukup baik dan dengan
P
value
(signifikan)
6 responden (6,4%) menyatakan sebesar 0,000 < 0,05 (5%). sangat baik. Hal ini dilihat dari kemampuan
karyawan
dalam
7. Berdasarkan hasil perhitungan
prosedur kerja,
hendaknya
diperoleh hasil F hitung sebesar
perusahaan
1100,540 sedangkan untuk nilai
pelatihan
F tabel sebesar 3,94 dengan nilai
sehingga karyawan memiliki
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
kesempatan
berarti F hitung > F tabel maka
meningkatkan
artinya ada pengaruh disiplin
khususnya
kerja,
penguasaan
dan
lingkungan
kerja
memberikan secara
berkala
untuk pengetahuan
terkait
dengan terhadap
prosedur kerja
terhadap kinerja karyawan.
c. ketataatan terhadap paraturan,
Saran
adanya sanksi yang tegas dan 1. Secara keseluruhan disiplin kerja mampu memberikan efek jera yang diberikan oleh perusahaan diharapkan
mampu
sudah baik namun perlu adanya meningkatkan
ketaatan
perbaikan dalam hal karyawan terhadap peraturan a. kedatangan
tepat
waktu, yang ada, selain itu pihak
hendaknya perusahaan lebih perusahaan juga bisa lebih menerapkan
kedisiplinan mengikutsertakan
karyawan
kepada karyawan misalnya dalam
proses
pembuatan
dengan menerapkan sistem peraturan sehingga karyawan potong gaji untuk karyawan merasa ikut memiliki dan yang terlambat datang. timbul b. kemampuan
kesadaran
menyelesaikan melaksanakan.
pekerjaan
sesuai
dengan
untuk
2. Beberapa
hal
terkait
dengan
kerja
sehingga
dapat
lingkungan kerja yang masih
dipastikan semua peralatan
harus diperbaiki antara lain
kerja yang ada aman untuk
a. Kebersihan,
waktu
kegiatan
kebersihan
baiknya
untuk ada
ditambah
frekuensinya proses
mengingat
produksi
karyawan. c. fasilitas
kerja
yang
ada,
mengingat usia perusahaan yang
sudah
cukup
lama,
yang
maka fasilitas kerja yang ada
berlangsung selama 24 jam
juga sudah cukup termakan
nonstop maka dengan waktu
usia,
kebersihan
hanya
hendaknya bisa melakukan
beberapa jam setelah shift
peremajaan untuk beberapa
ketiga dirasa kurang efektif.
fasilitas
yang
b. Keamanan, pihak perusahaan bisa
mempertimbangkan
jumlah
tenaga
maka
perusahaan
kerja
disesuaiakan
dan dengan
kebutuhan karyawan saat ini.
keamanan
3. Adapun hal- hal yang perlu
dengan membandingkan rasio
diperbaiki untuk meningkatkan
antara jumlah karyawan dan
kinerja karyawan antara lain
jumlah
tenaga
keamanan,
dalam hal keamanan kerja pihak
perusahaan
bisa
meningkatkan
frekuensi
control
peralatan
terhadap
a. Kuantitas, pihak perusahaan bisa memberikan beberapa motivasi
maik
bersifat
material
(gaji,
insentif,
bonus) maupun non material
(promosi
jabatan)
yang
ditingkatkan
dengan
lebih
mampu memacu karyawan
meningkatkan hubungan antara
untuk dapat meningkatkan
perusahaan
kuantitas hasil kerja dengan
misalnya dengan mengadakan
harapan semakin meningkat
gathering sehingga karyawan
kuantitas hasil kerja maka
lebih loyal kepada perusahaan
semakin tinggi target kerja
dan lebih fresh dalam bekerja.
yang
dicapai
sehingga
keuntungan perusahaan juga akan semakin besar. b. Kualitas, frekuensi
peningkatkaan pelatihan
dan
peningkatakan quality control dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan kualitas kerja karyawan
karena
karyawan
dapat
dengan
kualitas dilakukan
peningkatan
kemampuan dan peningkatan pengawasan terhadap kinerja karyawan c. Tanggung
jawab
serta
ketelitian dalam bekerja, dapat
dan
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Kinerja Karyawan pada sebuah Persero Asuransi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 6 No. 2, September 2009, ISSN Buhler, 2004, Human Resource Management, Sixth Edition, Allyn & Bacon Ic, USA Gary Dessler, 1992, Manajemen Personalia Teknik dan Konsep Modern. Alih Bahasa : Agus Dharma. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga : Jakarta. Hasibuan, S. P. Malayu, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Henry Simamora, 2006, Sumber Daya Manusia. STIE. Yogyakarta. Hernowo Narmodo dan M. Farid Wajdi, 2009, Pengaruh Motivasi dan Disiplian Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, Jurnal I Wayan Siwantara, 2009, Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali, Ragam Vol. 9 No. 2 Agustus 2009, 224 – 241. Imam Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Koesmono, 2005, Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kinerja, Wacana, Vol. 4 No. 1 Juli 2000, Surabaya Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Perilaku dan Budaya Organisasi, Penerbit Refika Aditama, Bandung. Nitisemito, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bima Aksara, Jakarta. Notoatmodjo, K, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bima Aksara, Jakarta. Robbins, Stephen P, 2006, Organization Behavior, Prentice Hall International, New Jersey. Sudarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung, PT. Refika Aditama Sutrisno Hadi, 2006. Metode Penelitian Riset, Yayasan Penerbit Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta