PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk.
Agnes Agrifany (
[email protected])
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
ABSTRACK The Influence of the Current Ratio and Return on Assets On the Cash Dividend PT. Astra Agro Lestari, Tbk. by:
Agnes Agrifany 133402562
Under the Guidance: Beben Bahren Dewi Permatasari
The purpose of this research were to known and to analyse factors that influence on the Cash Dividend PT. Astra Agro Lestari, Tbk. in order Current Ratio and Return on Assets. The research methode used were descriptif methode and correlational method, with the data taken with documentation study and literature review. The analysis method used was statistic analysis, multiple regretion analysis, classic assumption test and hypothesis test. According to the research result that as partial, Current Ratio and Return on Assets un significant influence on Cash Dividend. And in a simultaneous, Current Ratio and Return on Assets un significant influence on the Cash Dividend.
Keyword: Current Ratio, Return on Assets, Cash Dividend
ABSTRAK Pengaruh Current Ratio dan Return on Assets Terhadap Cash Dividend PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Disusun oleh:
Agnes Agrifany 133402562
Dibawah Bimbingan: Beben Bahren Dewi Permatasari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Cash Dividend PT. Astra Agro Lestari, Tbk. yaitu melalui Current Ratio dan Return on Assets. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode korelasional, dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi dan kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial Current Ratio dan Return on Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap Cash Dividend. Dan secara simultan Current Ratio dan Return on Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap Cash Dividend.
Kata kunci: Current Ratio, Return on Assets, Cash Dividend.
PENDAHULUAN Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi, dengan adanya globalisasi, dunia kini semakin maju. Sama halnya dengan perkembangan bisnis saat ini yang cukup pesat. Banyak perusahaan yang berusaha menarik minat konsumen dan investor atau pemegang saham untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan karena setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai laba maksimal. Perusahaan yang sudah go public menambah sumber modal melalui penjualan saham kepada investor. Semakin banyak pemegang saham yang menanamkan modalnya maka akan semakin tingggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan karena modal dari investor merupakan modal eksternal yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Media yang digunakan dalam menjual saham adalah pasar modal. Pasar modal di Indonesia semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya jumlah saham yang diperdagangkan dan semakin tinggi volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan yang berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) sedangkan perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Sebelum melakukan investasi, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan, dimana dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai. Maka dari itu setiap perusahaan wajib untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan biasa dijadikan cerminan kinerja perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan dasar dari perhitungan rasio-rasio keuangan untuk menilai keadaan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa mendatang. Sehingga diharapkan dapat membantu menilai kondisi perusahaan yang realistis, khususnya bagi para pemilik modal dalam memilih alternatif terbaik dalam mengelola modalnya. Melalui laporan keuangan, investor dapat memperoleh data mengenai perkembangan kondisi perusahaan termasuk didalamnya likuiditas. Likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat kemapuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo (Hery, 2016:149). Tingkat likuiditas suatu perusahaan memegang peranan penting dan menjadi perhatian utama apabila perusahaan mengadakan analisis keuangan sebab, tingkat likuiditas suatu perusahaan menentukan berhasil tidaknya suatu perusahaan dikelola karena
menyangkut penyediaan kebutuhan dana dan uang tunai dan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serta turut menentukan seberapa jauh perusahaan akan menanggung resiko jangka panjang serta hubungan antara dana pemegang saham. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. Sebaliknya perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dikatakan ilikuid. Esksitensi suatu perusahaan akan diragukan apabila perusahaan tidak lagi memiliki kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah dana yang banyak menganggur dan apabila terlalu rendah keselamatan perusahaan pun terancam. Rasio likuiditas dapat diukur dengan current ratio, rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia (Hery, 2016:152). Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen tunai yang dibayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana dimasa yang akan mendatang, maka akan semakin tinggi dividen tunai yang dibayarkan (cash dividend) yang dibayarkan. Tujuan investor dalam menanamkan dananya adalah memperoleh laba sehingga investor yang ingin menanamkan dananya di pasar modal tidak serta merta langsung melakukan pembelian saham tetapi harus memilih terlebih dahulu perusahaan yang ideal. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya (Hery, 2016:196). Jika perusahaan memiliki profitabilitas yang baik maka kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin, namun sebaliknya jika perusahaan memiliki profitabilitas yang buruk maka kelangsungan hidup perusahaan tidak akan bertahan karena tidak mampu memenuhi kewajibannya. Faktor profitabilitas berpengaruh pula terhadap kebijakan dividen karena dividen tunai adalah sebagian laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Untuk mengetahui profitabiliats perusahaan dapat digunakan return on asset yaitu rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih (Hery, 2016:193). Semakin besar ROA menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Sehingga dengan meningkatnya ROA juga akan meningkatkan pendapatan dividen tunai.
Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing pemilik (Zaki Baridwan, 2000: 237). Pembayaran dividen tergantung pada kebijakan dividen sebagai pembuat keputusan keuangan perusahaan. Kebijakan dividen akan menentukan laba akan dibagikan atau ditahan untuk menambah modal. Dalam menentukan kebijakan dividen merupakan hal yang sangat rumit bagi manajemen perusahaan, karena harus menentukan antara memakmurkan pemegang saham atau meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan maka keuntungan diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Tetapi jika perusahan memutuskan memakmurkan pemegang saham maka keuntungan yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai sehingga mengakibatkan berkurangnya sumber dana internal perusahaan. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dalam menentukan besarnya dividen tunai (cash dividend) diantaranya dipengaruhi oleh beberapa faktor keuangan diantaranya current ratio dan return on asset.
TINJAUAN PUSTAKA a.
Current Ratio Menurut Hery (2016: 152) bahwa current ratio adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. Current Ratio =
π΄π ππ‘ πΏπππππ πππ€ππππππ ππππππ
(Hery 2016: 152)
b.
Return on Assets Menurut Hery (2016: 193) bahwa return on asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Return on Assets =
πΏπππ π΅πππ πβ πππ‘ππ π΄π ππ‘
x 100% (Hery 2016: 193)
c.
Cash Dividend Menurut Brigham dan Houston (2006: 95) bahwa cash dividend merupakan dividen yang dibagikan perusahaan dalam bentuk tunai, jika digunakan istilah dividen saja, maka yang dimaksudkan adalah dividen kas yaitu jumlah uang kas yang ada untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
(Brigham dan Houston 2006: 95) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan metode korelasional. Menurut Moh. Nazir (2003: 54) bahwa, βMetode deskriptif merupakan metode dalam meneliti status sekelomplok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarangβ. Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidikiβ. Menurut Sugiyono (2010: 86) bahwa, βMetode korelasional adalah penelitian yang dirangcang untuk menentukan tingkat hubungan variable-variabel yang berbeda dalam suatu populasiβ. Disini dapat diketahui berapa besar kontribusi variable-variabel bebas terhadap tingkatannya serta besarnya hubungan yang terjadi.
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian yaitu βPengaruh Current Ratio dan Return On Asset terhadap Cash Dividendβ. Ketiga variabel tersebut terdiri dari dua variabel independen dan satu dependen, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel independen (Variabel Bebas) adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel yang berdiri sendiri yang tidak tergantung pada variabel lain. (Sugiyono, 2009: 32). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independen adalah: Current Ratio (X1) dan Return On Asset (X2). Sedangkan Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah suatu variabel terikat atau tidak bebas atau dengan kata lain variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel lainnyamenjadi variabel dependen adalah Cash Dividend (Y).
No
Variabel
1
Current Ratio (X1)
2
Return on Assets (X2)
3
Cash Dividend (Y)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Definisi Operasional Indikator
Skala
Satuan
Rasio untuk mengukur kemampuan jumlah aktiva lancar yang tersedia pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk disbanding dengan kewajiban lancar
- Aktiva lancar
Rasio
Persen (%)
Rasio yang menggambarkan sejauh mana kemampuan asetaset yang dimiliki PT. Astra Agro Lestari, Tbk dalam menghasilkan laba
- Laba bersih Rasio - Total aktiva
Persen (%)
Pembayaran dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang didistribusikan dari laba tahun berjalan atau akumulasi laba dan terkena pajak sebagai pendapatan
- Cash Dividend
Rupiah
- Kewajiban lancar
Nominal
(Rp)
JENIS DATA DAN TEKHNIK PENGUMPULAN DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data Sekunder yaitu data yang diambildari buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi dokumentasi Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara melihat, membaca dan mencatat data-data maupun informasi yang diperoleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
2. Studi Kepustakaan Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji teori yang diperoleh dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu sehingga peneliti dapat memahami literatur yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan.
MODEL PENELITIAN Dalam penelitian ini adalah pengaruh antara variabel X1 (Current Ratio), X2 (Return On Assets), dan variabel Y (Cash Dividend). Sehingga model penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
Current Ratio Cash Dividend Return On Assets
TEKHNIK ANALISIS DATA Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software software SPSS 16.0 FOR windows. Analisis Regresi Berganda Hasil penelitian pada analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Uji Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Const ant) cr roa
Std. Error
978.559
268.950
2.717
2.702
-27.485
17.362
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.638
.008
.553
1.006
.348
.340
2.941
-.870
-1.583
.157
.340
2.941
a. Dependent Variable: cd
Berdasarkan hasil perihitungan pada tabel coefficients dapat menghasilkan bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = Ξ± + Ξ²1 X1 + Ξ²2 X2 = 978,559 + 2,717X1 β 27,485X2 Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 978,559 menunjukkan bahwa Cash Dividend sebesar Rp 978,559 apabila Current Ratio (X1) dan Return on Assets (X2) sama dengan nol. b. Koefisien regresi untuk Current Ratio sebesar 2,717 menyatakan bahwa setiap kenaikan Current Ratio sebesar 1% maka akan meningkatkan Cash Dividend Rp 2,717 dengan asumsi Return on Assets (X2) tetap. Sebaliknya setiap penurunan Current Ratio sebesar 1% maka akan menurunkan Cash Dividend sebesar 2,717 dengan asumsi Return on Assets tetap (X2). c. Koefisien regresi untuk Return on Assets (X2) sebesar -27,485 menyatakan bahwa setiap kenaikan Return on Assets sebesar 1% akan menurunkan Cash Dividend sebesar Rp 27.485 dengan asumsi Current Ratio (X1) tetap. Sebaliknya setiap penurunan Return on Assets sebesar 1% akan meningkatkan Cash Dividend sebesar Rp 27.485 dengan asumsi Current Ratio (X1) tetap. Koefisien Determinasi (r2) Hasil koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .530a
1
Adjusted R
.281
.076
Durbin-Watson
278.85670
.667
a. Predictors: (Constant), roa, cr b. Dependent Variable: cd
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,281 artinya presentase sumbangan Current Ratio dan Return On Asset terhadap Cash Dividend sebesar 28,1%, sedangkan sisanya sebesar 71,9% artinya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.
Pengujian Hipotesis Uji Simultan Hasil uji simultan dapat dilihat pada output anova dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Uji Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
212845.105
2
106422.553
Residual
544327.395
7
77761.056
Total
757172.500
9
F 1.369
Sig. .315a
a. Predictors: (Constant), roa, cr b. Dependent Variable: cd
Diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,315, karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, atau Sig 0,315> Ξ± (0,05), artinya Ho diterima dan Ha ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan tetapi tidak signifikan current ratio dan return on assets terhadap Cash Dividend pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Hal ini disebabkan besar kecilnya Cash Dividend di pengaruhi oleh Current Ratio dan Return On Assests namun banyak variabel lain yang mungkin mempengaruhinya, diantaranya kebijakan perusahaan.
Uji Parsial Hasil uji parsial dapat dilihat pada output coefficients daro hasil analisis regresi linier berganda pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Uji Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Const ant) cr roa
Std. Error
978.559
268.950
2.717
2.702
-27.485
17.362
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.638
.008
.553
1.006
.348
.340
2.941
-.870
-1.583
.157
.340
2.941
a. Dependent Variable: cd
Berdasarkan output SPSS tersebut maka dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengaruh Current Ratio terhadap Cash Dividend Diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,348. Karena harga signifikan lebih dari 0,05, atau nilai Sig. 0,348 > Ξ± (0.05), artinya Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara Current Ratio terhadap Cash Dividend pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Berdasarkan tabel tersebut terlihat adanya korelasi positif Current Ratio terhadap Cash Dividend.. Pengaruh Return on Assets terhadap Return On Assets Diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,046. Karena harga signifikansi lebih dari 0,05, atau nilai Sig. 0,157 > Ξ± (0,05), artinya Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh negatif tetapi tidak signifikan antara Return on Assets terhadap Cash Dividend pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Berdasarkan tabel tersebut terlihat adanya korelasi negatif Return on Assets terhadap Cash Dividend. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Current Ratio pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk dari tahun 2005 sampai dengan tahu 2014 cenderumg fluktuatif. Current Ratio terendah terjadi pada tahun 2013 sedangkan perubahan tertinggi terjadi pada tahun 2008. Peningkatan ini terjadi karena adanya penurunan hutang lancar pada perusahaan. 2. Return on Assets pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk periode 2005-2014 dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Return on Assets terendah terjadi pada tahun 2013 sedangkan perubahan tertinggi terjadi pada tahun 2008. Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan perolehan laba perusahaan. 3. Cash Dividen PT. Astra Agro Lestari, Tbk tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp 960 sedangkan dividen tunai terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp 190. 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Current Ratio dan Return on Assets berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap Cash Dividen. Secara parsial Current Ratio dan Return on Assets berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap Cash Dividen. 5.2
Saran
Berdasarkan simpulan mengenai pengaruh Current Ratio dan Return on Assets terhadap Cash Dividen pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Sebaiknya PT. Astra Agro Lestari, Tbk lebih meningkatkan Return On Asset agar menarik minat investor selain itu diharapkan perusahaan dapat mengendalikan posisi likuiditas sehingga stabilitas keuangan dalam perusahaan tetap terjaga kareana likuiditas dan Return on Assets faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam memberikan dividen secara rutin setiap periode. 2. Pembagian Cash Dividend yang besar adalah harapan bagi para pemegang saham maupun perusahaan, karena dengan pembagian Cash Dividend menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Namun Current Ratio dan Return on Assets yang tinggi belum tentu menandakan pembagian Cash Dividend yang tinggi pula, hal ini tergantung kepada RUPS dimana adanya kebijakan dan keputusan dimana perusahaan akan membagikan laba sebagai dividen atau laba ditahan. Oleh karena itu bagi peneliti lain agar mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Cash Dividend selain Current Ratio dan Return on Assets.