PENGARUH CITY BRANDING “ENJOY JAKARTA” TERHADAP CITRA KOTA DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG YOUTH TRAVELER KE JAKARTA
Disusun Oleh : SITI ZUMROH NUR IVANI NIM : 1111081000130
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436/2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI Nama Lengkap
: Siti Zumroh Nur Ivani
Tempat Tanggal Lahir
: Bogor, 4 Maret 1993
Alamat
: Salabenda RT 03/05 no 1 Parakan Jaya, Kemang. Bogor
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
No. Handphone
: 089523736271
Email
:
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal : 1999 - 2005
: SD Angkasa 1 Bogor
2005 - 2008
: SMPN 6 Bogor
2008 - 2011
: SMAN 2 Bogor
2011 – 2015
: UIN Syarif Hidayatullah
iv
PENGALAMAN ORGANISASI
Marketing and Communication UIN Community ( April 2015 – Saat ini) Campus Marketeers Club Ambassador Chapter UIN Jakarta (2014- 2015) Bendahara KKN Horizon UIN Jakarta 2014 Kabid 1 Osis SMAN 2 Bogor (2008-2009) Sekretaris Umum DKM SMAN 2 Bogor (2009-2010) Bendahara KIR Sosial SMAN 2 Bogor (2009-2010) Divisi Sekretariat Pasukan Khusus SMP Negeri 6
v
ABSTRACT
This research’s goals are to know direct effect of city branding on city image, direct effect of city branding on visit decision youth traveler, city image on visit decision youth traveler and indirect effect city branding on visit decision youth traveler through city image as an intervening variable. This research use purposive sampling and answered by 128 local tourist who visit Jakarta. The Method of collect data on this research is using quistionare and the result analyze by descriptive and path analysys. Based on result of the result of the research, city branding have a direct effect on city image, city branding have a direct effect on visit decision youth traveler, city image have a direct effect on visit decision youth traveler and city branding have an indirect effect on visit decision through city image as intervening variable. Keyword : City branding, visit decision and city image
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung city branding “Enjoy Jakarta” terhadap citra kota, pengaruh langsung city branding terhadap keputusan berkunjung youth traveler, pengaruh citra kota terhadap keputusan berkunjung youth traveler dan pengaruh tidak langsung city branding terhadap keputusan berkunjung youth traveler melalui intervening citra kota. Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling yang ditujukan kepada 128 wisatawan muda yang mengunjungi Jakarta. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner , dianalisis dengan cara deskriptif dan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini, city branding berpengaruh langsung terhadap citra kota, city branding berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung youth traveler, citra kota berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung youth traveler ke Jakarta dan city branding berpengaruh tidak langsung terhadap keputusan berkunjung youth traveler melalui intervening citra kota.
Kata Kunci ; City Branding, Keputusan Berkunjung, dan Citra Kota
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh City Branding ‘Enjoy Jakarta’ terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta”. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman jahiliyah dan memberikan cahaya kehidupan bagi umat, keluarga, dan para sahabatNya. Dengan selesainya penulisan skripsi ini menuju gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua, Ilyas dan Siti Mariam yang selalu mendo’akan, memberikan dukungan baik berupa materiil maupun non materiil, untuk segenap kasih sayang dan perhatian yang telah kalian berikan hingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi saya. 2. Seluruh keluarga dan saudara yang selalu menghibur serta memberikan nasihat dan mengingatkan penulis untuk menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah. 3. Bapak Arief Mufraini, Lc.,M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. 4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. 5. Ibu Ela Patriana, MM., AAAIJ selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN SyarifHidayatulah Jakarta.
viii
6. Ibu Dr. Muniaty Aisyah selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu pikiran, perhatian, dan kesabarannya kepada penulis dalam membimbing penulisan skripsi. 7. Bapak Ade Suherlan, MM.,MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, perhatian, dan kesabarannya kepada penulis dalam membimbing penulisan skripsi. 8. Staf Dinas Pariwisata Kota Jakarta yang telah memberikan informasi dan keterangan akan data-data yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. 10. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan yang maksimal. 11. Semua pihak yang terlibat yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang terlibat dalam membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini sematamata karena keterbatasan penulis, dan penulis mohon maaf apabila dalam penyajian skripsi ini terdapat kesalahan dan kekhilafan. Jakarta,Oktober 2015
Siti Zumroh Nur Ivani ix
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………….
i
LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF ………………………….
ii
LEMBAR UJIAN SKRIPSI ……………………………………………….
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………….
iv
ABSTRACT ………………………………………………………………….
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Perumusan Masalah.................................................................
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................
12
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
13
A. Tinjauan Teori .........................................................................
13
1
Merek ................................................................................
13
1.1 Definisi Merek.............................................................
13
1.2 Manfaat Penanaman Merek .........................................
15
2. Place Marketing ................................................................
15
3. City Branding ....................................................................
19
3.1 Kriteria City Branding .................................................
21
3.2 Tujuan City Branding ..................................................
24
3.3 Teknik Branding Kota ................................................
25
3.4 Pentingnya City Branding ...........................................
26
3.5 City Branding Hexagon ...............................................
28
4. Citra Kota ..........................................................................
31
x
BAB III
4.1 Pengertian Citra Kota ..................................................
31
4.2 Kota Membutuhkan Citra ............................................
35
5. Keputusan Berkunjung Wisatawan ...................................
36
5.1 Definisi Wisatawan ....................................................
36
5.1 Keputusan Berkunjung ..............................................
40
B. Hubungan Antar Variabel …………………………………….
45
C. Penelitian Terdahulu …………………………………………..
47
D. Hipotesis Penelitian …………………………………………...
52
E. Kerangka Berpikir ……………………………………………..
54
METODOLOGI PENELITIAN ...............................................
56
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................
56
B. Teknik Penentuan Sampel ......................................................
56
1. Populasi ............................................................................
56
2. Sampel ..............................................................................
57
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................
57
1. Data Primer ......................................................................
58
2. Data Sekunder ..................................................................
60
D. Metode Analisis .....................................................................
60
1. Uji Validitas dan Reabilitas .............................................
60
a. Uji Validitas ...............................................................
60
b. Uji Reliabilitas ...........................................................
61
2. Uji Hipotesis ....................................................................
62
E. Operasional Variabel Penelitian .............................................
69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………..72 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…………………….73 1. Sejarah Singkat DKI Jakarta ……………………………….......73 2. Sejarah Singkat Enjoy Jakarta……………………………………...73 xi
3. Visi dan Misi Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta …………...75 4. Perkembangan Jakarta dan Program Enjoy Jakarta …………… 75 B. Karakteristik Responden ……………………………………….. 78 C. Hasil dan Pembahasan ………………………………………… 85 1. Validitas dan Reliabilitas………………………………………. 85 2. Pengujian Hipotesis……………………………………………. 116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………………
134
B. Saran ………………………………………………………
135
DAFTAR PUSATAKA ……………………………………………………
137
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 141
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jakarta
7
dan Indonesia 2004-2008 Tabel 1.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik
7
Dan Mancanegara ke Jakarta dan Indonesia 2009-2013 Tabel 1.3
Jumlah Kedatangan Wisawatan ke Objek Wisata
8
Jakarta 2009-2013 Tabel 2.1
Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat
20
Tabel 2.2
Hasil Survei Kriteria Kota
23
Tabel 3.1
Skala Likert
59
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
69
Tabel 4.1
Apakah Anda penduduk Jakarta, sedang bekerja
78
atau menempuh pendidikan di Jakarta Tabel. 4.2
Mengetahui Enjoy Jakarta
78
Tabel 4.3
Usia
79
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
80
Tabel 4.5
Asal Daerah
81
Tabel 4.6
Pekerjaan Utama
82
Tabel 4.7
Frekuensi Berkunjung
83 xiii
Tabel 4.8
Sumber Informasi “Enjoy Jakarta”
84
Tabel 4.9
Wisata yang Pernah Dikunjungi
84
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding 87
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding 88
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel
88
City Branding Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Citra Kota
89
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Citra Kota
90
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Tryou Variabel
90
Keputusan Berkunjung Tabel 4.16
Reliability Statistics
91
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Perancangan Identitas Sebuah Brand
18
Gambar 2.2
The City Brand Hexagon
28
Gambar 2.3
Five-Model of the Consumer Buying Process Stage 38
Gambar 2.4
Steps Between Evaluation ofAltenatives
41
and a Purchase Decision Gambar 2.5
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
53
Gambar 3.1
Model SubStruktural I
65
Gambar 3.2
Model SubStruktural II
65
Gambar 4.1
Peta DKI Jakarta
73
Gambar 4.2
Logo Enjoy Jakarta
75
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Kuesioner Untuk Wisatawan ke Kota Jakarta
141
Lampiran 2
Data Responden
145
Lampiran 3
Tabulasi Hasil Jawaban Responden
148
Lampiran 4
Distribusi Hasil Frekuensi
161
Lampiran 5
Uji Reliabilitas dan Validitas
164
Lampiran 6
Path Analysis
167
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Globalisasi dan kemajuan zaman menjadikan wilayah bukan lagi sebagai hambatan dalam pergerakan. Keadaan tersebut memberikan peluang bagi kotakota di dunia untuk berkompetisi mendapatkan pelanggan daerah. Pelanggan suatu daerah adalah penduduk dan masyarakat daerah tersebut yang membutuhkan layanan publik, TTI (Trader, Tourist, Investor) baik dari dalam maupun luar daerah, Talent (Sumber Daya Manusia yang berkualitas), Developer, Organizer dan seluruh pihak yang memiliki kontribusi dalam pembangunan keunggulan bersaing (Kartajaya dan Yuswohady, 2005) sebagai penggerak perkembangan sebuah kota. Kompetisi global ini tidak lagi terbatas pada kota-kota besar yang berkompetisi untuk dijadikan lokasi kantor pusat (headquarters) dari perusahaan multinasional dan badan PBB, atau untuk event olahraga besar. Sebagai contoh, Kota Alicante di Spanyol berjuang untuk berkompetisi sebagai tujuan wisata pantai dunia dengan banyak kota lain di dunia. Mulai dari Antalya di Turki hingga Pattaya di Thailand.Bordeaux dan wilayahnya menghadapi kompetisi ketat dengan banyak daerah. Mulai dari Australia Bagian Selatan hingga Afrika Bagian Selatan dalam hal pembuatan anggur (wine) tradisional yang terbaik. Selain itu, pusat pembuatan mobil tradisional seperti West Midlands, Detroit, Stuttgart, dan Nagoya bersaing
1
dengan Bratislava dan Shanghai (Van Gelder, 2008 dalam Karim dan Nia, 2012). Kota merespon keadaan tersebut, selain mengubah regulasi dalam sistem ekonomi dan keuangan, usaha juga diinvestasikan pada citra yang dimiliki pada suatu tempat. Menurut Ashworth dan Voogd (1990, dalam Kavaratzis, 2008), persepsi pada kota dan citra yang dimiliki suatu tempat, menjadi komponen sukses atau gagalnya ekonomi. Kota-kota yang ada di dunia butuh untuk mengekpresikan karakteristik unik yang dimilikinya, menetapkan tujuan ekonomi, kultur, dan politik dalam kaitannya untuk membedakan dirinya dari wilayah lain dan dapat berkompetisi dengan baik untuk menarik sumberdaya, wisatawan, dan penduduk. Fenomena bersaing kota melalui teknik pemasaran tersebut dikenal dengan City Branding. Menurut Simon Anholt dalam Moilanen dan Rainisto (2009:7) mendefinisikan sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah mendefinisikan City Branding sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah. Menurut Dinnie (2011), City Branding adalah mengidentifikasi suatu set brand attributes sebagai yang dimiliki sebagai sebuah kota sesuai urutan untuk membentuk sebuah dasar yang digunakan untuk menghasilkan persepsi positif dari banyak audiences.
2
Kegiatan city branding bukan sebatas membuat slogan atau logo, tetapi merupakan ruh dari kota tersebut. Ruh yang menjiwai segala aktivitas kota ,baik itu jiwa warganya, watak birokrasinya, maupun ketersediaan infrastruktur penunjangnya. Sementara slogan, logo, desain interior, arsitektur bangunan, ruang publik, serta unsur penataan visual kota lainnya merupakan penyempurnaan dari keseluruhan ruh kota. City branding juga menuntut sinergi dari keseluruhan unsur pembentuk kota, baik dari aspek sumber daya manusia, fasilitas umum, fasilitas sosial maupun sistem transportasi. Tanpa sinergi yang baik, upaya city brandingakan sia-sia. Fungsinya tidak hanya mencakup komunikasi pemasaran kota secara umum tetapi dapat juga mendukung strategi pengembangan seni-budaya dan pariwisata, sentra industri dan perdagangan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya. Dampak akumulasi dari semuanya akan turut memutar roda perekonomian dari masyarakat di kota tersebut (Karim dan Nia, 2012). Dalam upaya mem-branding-kan suatu kota, terdapat tiga faktor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu positioning kota, aspek tangible di dalam kota dan komunikasi yang konsisten. City Branding bukan hanya masalah meningkatkan awareness terhadap kota, namun juga bagaimana menimbulkan komitmen untuk tinggal, berkunjung ataupun berinvesatasi di kota tersebut. Untuk bisa mencapai itu, suatu kota harus terlebih dahulu memahami tujuantujuan khusus dari setiap pihak dan berusaha memenuhi tujuan tersebut. Branding sebuah kota tentunya bisa berdiri sendiri. Branding yang dibentuk harus tercermin dari pengelolaan dan pemahaman konsumen, dalam hal ini 3
penduduk, wisatawan dan investor serta kualitas produk yang bagus, terutama terkait ekonomi, sosial dan budaya (Marketeers, 2015 : 143). Kota-kota di dunia selalu berada dalam kompetisi antara satu dengan lainnya. Tetapi, tidak semua kota melakukan upaya branding yang efektif. Di era digital yang ditandai oleh semakin ditinggalkannya bentuk-bentuk promosi fisik, iklan perlahan akan menjadi hal yang justru membuang-buang waktu dan sumber daya. Menurut (Singh, 2015) terkait dengan City Branding terdapat dua hal yang harus dilakukan. Pertama, mempromosikan kota tidak dengan caracara atau gaya beriklan. Kedua, tekankan pada penguatan identitas sebuah kota. Salah satu tujuan branding tempat adalah mendatangkan wisatawan, karena penerimaan devisa negara berasal dari sektor pariwisata. Dunia Pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan dari jumlah kunjungan. Pada tahun 2014, Indonesia dikunjungi oleh sekitar 9,4 juta wisatawan asing. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 8,8 juta wisatawan. Sektor pariwisata menduduki uratan ke empat sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto Indonesia. Pariwisata bisa memberikan kontribusi untuk penyerapan tenaga kerja di Indonesia. UNWTO menyebutkan bahwa satu dari 11 pekerjaan yang ada disebuah negara berasal dari dunia pariwisata jika negara tersebut memberikan perhatian khusus pada dunia ini (Nirwandar, 2014: 7). Seluruh stakeholder terkait dapat merumuskan pemikiran dan terobosan baru untuk pengembangan pariwisata Indonesia dan semakin menyadari kekuatan dan potensi besar di sektor ini, khususnya dalam mewujudkan visi tahun 2020 yaitu menarik Dua puluh juta wisatawan asing ke 4
Indonesia (Yahya, 2015), maka dari itu program city branding pada setiap kota sangat menunjang visi tersebut. Tidak hanya sebuah produk, kota juga harus memiliki Branding yang jelas. Sebab Brand menjadi arah kemana sebuah kota menentukan tata letak, desain, kebijakan pemerintah dan lainnya (Marketeers, 2014: 25). Dalam perencanaan Branding kota khususnya di Indonesia, telah menjadi tradisi bahwa perencanaan masih menjadi wilayah pemerintah. Pemerintah Daerah diminta
melakukan
penyesuaiaian
perencanaan
wilayahnya
dengan
perencanaan pemerintah pusat. Pemberlakuan UU 32/2004 telah memberi ruang bagi kota-kota di Indonesia melakukan perencanaan secara mandiri dengan sendirinya membuka peluang perencannan melibatkan semua pemangku kepentingan, khususnya warga kota (Rahmat dan Ummi, 2014 :33). Menurut (Kartajaya, 2007). City, lebih penting daripada Country hal penting dalam menggelar aktivitas city branding adalah fokus. Sebelumnya, Kesadaran akan pentingnya city branding sudah di terlihat di setiap kota di Indonesia. Tetapi, aktivitas yang dilakukan masih sangat terbatas, dan tidak sedikit yang salah pemahaman. Seperti berbagai slogan „Berseri‟, „Bersih‟ dan sebagainya yang merupakan kependekan dari berbagai keinginan kota tersebut. Di Indonesia, sudah ada beberapa kota besar yang telah menerapkan program City Branding dengan baik, diantaranya Yogyakarta dengan slogan “Jogja, Never Ending Asia” yang awal Februari 2015 di re-branding menjadi “Jogja Istimewa“, Provinsi Bali dengan “Santhi Santhi Santhi”, Solo memakai
5
slogan “The Spirit Of Java”, Surabaya dengan“Sparkling Surabaya” begitu pun dengan Ibukota Indonesia dengan Branding “Enjoy Jakarta”. Kota yang juga telah melakukan Branding adalah Jakarta dengan Slogan “Enjoy Jakarta”. Branding Jakarta diluncurkan tahun 2006 oleh Gubernur DKI dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Branding ini fokus pada pencitraan
kota
Jakarta
untuk
meningkatkan
kunjungan
wisatawan
mancanegara maupun wisatawan domestik. Walaupun dikenal dengan kemacetan dan banjir setiap tahun, Jakarta masih memiliki destinasi pariwisata yang indah, seperti Pulau Bidadari, Pulau Tidung, wisata bermain Dunia Fantasi, Ancol, Kidzania, taman-taman tematik, wisata kuliner, wisata belanja tradisonal dan modern yang berada di berbagai mal yang tersebar di Jakarta. Selain itu Event yang terselenggara hampir setiap minggu di Kota Jakarta menjadi tujuan banyak orang untuk mengunjungi kota Jakarta. Jakarta juga memiliki bus untuk mengelilingi Kota Jakarta, yaitu Jakarta City Tour. Tetapi bus ini terbatas jumlah dan wilayah operasionalnya. Merek
daerah
didefinisikan
sebagai
aktivitas
pemasaran
untuk
mempromosikan citra positif suatu daerah tujuan wisata demi mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjunginya (Blain, et al, 2005 dalam Roostika, 2012). Berikut adalah data jumlah pengunjung domestik dan Mancanegara selama sepuluh tahun yaitu dari Tahun 2004-2013.
6
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jakarta dan Indonesia 2004-2008
Keterangan Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
2004
2005
Tahun 2006
13.577.388
13.282.490
13.697.222
14.160.434
14.891.277
1.063.910
1.235.514
1.216.132
1.216.057
1.534.785
4.541.165
4.074.354
4.871.351
5.505.759
6.234.497
2007
2008
Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara ke Jakarta dan Indonesia 2009-2013 Keterangan Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
2009
2010
Tahun 2011
15.201.551
17.158. 855
17.617.650
19.811.561
17.097.669
1.451.914
1.892.866
2.003.944
2.125.513
2.313.742
6.323.730
7.002.944
7.649.731
8.044.462
8.802.129
2012
2013
Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam sepuluh tahun tersebut, jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik mengalami fluktuasi, namaun umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
7
Berikut Data dari BPS DKI Jakarta jumlah pengunjung Objek wisata di Jakarta. Taman Impian Jaya Ancol merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan selama lima tahun dari tahun 2009-2013 Tabel 1.3 Jumlah Kedatangan Wisatawan ke Objek Wisata di Jakarta 2009-2013
No .
Objek Wisata
2009 2010 Taman Impian 12.920.733 12.834.890 1. Jaya Ancol Taman Mini 4.822.945 5.298.719 2. Indonesia Indah Kebun 3.545.212 3.580.024 3. Binatang Ragunan Monumen 2.112.217 1.253.266 4. Nasional Museum 245.682 724.082 5. Sejarah Jakarta Museum 165.907 375.710 6. Nasional Museum Satria 53.769 63.797 7. Mandala Pelabuhan 12.677 34.112 8. Sunda Kelapa Jumlah Wisatawan ke 23.879.142 24.164.600 Objek Wisata Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Tahun 2011
2012
2013
18.450.016
15.848.956
15.948.829
5.186.445
7.888.787
4.483.847
4.090.567
4.283.895
3.681.968
1.516.153
1.418.469
1.380.868
437.040
396.253
371.467
193.864
148.118
169.527
74.742
50.818
46.002
34.179
32.067
40.210
29.983.006
30.067.363
26.122.718
Seperti yang kita ketahui, Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia yang modern. Namun bagaimanakah posisi dan prestasi kota Jakarta di dalam maupun diluar negeri menurut berbagai survey? Jakarta, menduduki peringkat ketiga dunia sebagai kota yang menawarkan tarif yang dikelompokkan dan pelayanan hotel termurah bagi wisatawan (www.indonesia.travel). Jakarta 8
meraih peringkat pertama Kota di Negara berkembang dalam Global Rangking of Emerging Cities versi Konsultan dari AT Kearney. Ini didapatkan sehubungan perencanaan infrastruktur transportasi massal, penangaan banjir dengan pengerukan waduk dan pemenuhan kebutuhan dasar (Widodo, 2014). Menurut survey yang dilakukan Price water house Coopers (PwC) tahun 2014, dari 30 kota yang masuk dalam “Cities of Oppurtunity”, Jakarta memiliki sinyal positif mengenai perkembangan kota di masa depan. Kategori pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta berada di peringkat empat, Jakarta juga masuk peringkat tujuh dalam peringkat dalam tarif pajak badan dan aktivitas pembangunan.Selain itu Jakarta memiliki kinerja terbaik dalam indikator biaya, peringkat kedua dalam hal biaya hidup, peringkat sebelas dalam hal biaya perkantoran, juga teratas dalam biaya transportasi umum. Namun, dari sisi kualitas hidup kota ini menduduki urutan ke 29. Deretan kota dalam Emerging City, posisi Jakarta belum termasuk kota yang diperhitungkan, yaitu berada diperingkat 16 (Moonen dan Clark, 2013). Menurut Versi Trip Advisor tahun 2014 Jakarta pun menduduki urutan empat di Indonesia sebagai kota tujuan wisata dan tahun 2015 menjadi kota tujuan wisata terfavorit, sedangkan Jakarta berada di peringkat 81 pada tahun 2015 dalam kategori kota tujuan wisata dunia (Euromonitor). Tetapi, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota termacet di dunia menurut data Indeks Stop-Start pada tahun 2015 dari survey Castrol Magnatec. Saat ini Program City Branding “Enjoy Jakarta” sedang dibangun kembali yang dapat diharapkan bisa membuat citra kota Jakarta yang masih 9
bisa dinikmati oleh warganya dan wisatawan ditengah persoalan didalam kota tersebut. Berbagai komunikasi pemasaran telah dilakukan mulai dari brosur, penyelenggaraan event nasional dan internasional, pemilihan Abang-None Jakarta, Aplikasi Enjoy Jakarta, mengikuti berbagai pameran dan promosi hingga luar negeri, Dinas Pariwisata tahun 2014 telah memilih JKT48 sebagai Brand Ambassador“Enjoy Jakarta” untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Jepang dan wisatawan domestik dan berbagai rencana infrastruktur kendaraan pun sedang dijalankan dan bahkan merancang untuk mewujudkan Smart City seperti di Bandung dan Surabaya. Kota Metropolitan yang modern ini banyak dituju warga diluar kota untuk mendapatkan pekerjaan, tinggal atau hanya berkunjung untuk menikmati objek wisata di Jakarta. Menurut Markplus.inc, tiga segementasi pasar yang perlu diperhatikan di Indonesia adalah kalangan Youth, Women and Netizen. Bukan hanya karena jumlahnya yang besar, tetapi buying powernya juga besar, mereka bukan hanya main influencers tetapi juga main decision makers untuk mayoritas produk dan jasa yang ditawarkan. Berdasarkan segmentasi tersebut, penulis membatasi segementasi Youth sebagai objek penelitian tentang City Branding “Enjoy Jakarta” ini, karena mereka juga dapat menjadi decision makers seperti pemilihan vacation spot, cafe/resto dan buying clothing (Marketeers, 2014). Maka, apakah program City Branding berpengaruh terhadap Citra Kota menurut youth traveller luar kota Jakarta? apakah memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung Youth Traveler yang berasal dari luar kota Jakarta? Hal inilah yang menjadi daya tarik penulis untuk mengetahui Pengaruh City 10
Branding terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah City Branding berpengaruh langsung terhadap Citra Kota? 2. Apakah City Branding berpengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta? 3. Apakah Citra Kota berpengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta? 4. Apakah City Branding berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta melalui intervening Citra Kota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ; 1. Untuk menganalisis pengaruh City Branding berpengaruh langsung terhadap Citra Kota 2. Untuk menganalisis City Branding berpengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta
11
3. Untuk menganalisis Citra Kota berpengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta 4. Untuk menganlisis City Branding berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta melalui intervening Citra Kota Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi ; 1. Peneliti Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan penulis yaitu tentang ilmu pemasaran, serta dapat menambah pengetahuan tentang Branding tempat, Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. 2. Pemerintah Daerah Dapat menjadi evaluasi City Branding yang telah diterapkan yang diharapkan selanjutnya agar menjadi lebih baik untuk membangun kota terutama dalam industri pariwisata kota agar mendatangkan banyak wisatawan. 3. Akademisi Menambah referensi bagi universitas maupun mahasiswa sehingga penelitian
ini
menjadi
Study
literature
untuk
penelitian
lebih
lanjut.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Merek Praktik branding telah berlangsung berabad-abad. Kata Brand dalam bahasa inggris dalam “brandr” dalam bahasa old norse, yang berarti “to burn” mengacu pada pengidentifikasian ternak merek citra muncul bersama produk atau jasa yang sulit dibedakan atau untuk menilai kualitasnya, atau yang menyampaikan pesan mengenai penggunaannya. Sejumlah strategi antara lain menciptakan desain yang unik., mengasosiasikannya dengan para pengguna dari kalangan selebriti, atau menciptakan citra iklan yang sangat berpengaruh. Biasanya merek-merek tersebut untuk memberikan kesan positif bagi pengguna merek tersebut (Tjiptono, 2011: 117). 1.1. Definisi Merek Merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau disain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang dan jasa dari produk–produk milik pesaing (Kotler, 2012). Sedangkan merek menurut Durianto, dkk (2004) merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek lebih sekadar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut 13
ini: a. Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan mengetahui dengan pasti atribut- atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. b. Manfaat Selain atribut, merek
juga memiliki
serangkaian
manfaat.
Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus menerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional. c. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. d. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya, Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. e. Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, 14
kepribadian pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yangdi inginkan. f. Pemakai Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orangorang terkenal untuk penggunaan mereknya. 1.2. Manfaat Penanaman Merek (Branding) Keputusan penanaman merek sekarang ini merupakan suatu keharusan sehingga produk. Penanaman merek atau Branding memberikan beberapa keuntungan bagi penjual, yaitu sebagai berikut: a. Nama merek mempermudah penjual untuk memproses pemesanan dan melacak masalah b. Nama Merek dan merek dagang perlindungan hukum terhadap fitur produk yang unik c. Penanaman merek membantu penjual mensegmentasi pasar d. Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan sehingga mempermudah perusahaan tersebut meluncurkan merek baru dan diterima oleh distributor dan konsumen (Tjiptono, 2011:107)
2. Place Marketing Pengertian Place Secara umum seperti kota, regional, komunitas, area, bangsa dan negara. Kotler dan Gertner (2002) mengatakan bahwa
15
„place’ adalah negara bangsa, wilayah geopolitik, regional atau negara bagian, kebudayaan, sejarah atau etnik dalam batas wilayah yang sama, ibu kota dan populasi yang mengelilinginya, pasar dengan variasi atribut yang dapat didefinisikan, pusat industri dan pengklusteran seperti industri dan suppliernya, serta atribut psikologis yang dihasilkan dari hubungan manusia. Place Marketing merupakan proses pendesainan daerah untuk memuaskan kebutuhan dari Target Market. Kesuksesan Place Marketing terwujud ketika warga kota dan perusahaan merasa puas terhadap daerah mereka serta terpenuhinya ekspektasi para pengunjung dan investor di daerah tersebut (Kotler dan Gertner, 2002). Secara umum memasarkan daerah berarti mendesain suatu daerah agar mampu memenuhi dan memuaskan keinginan dan ekspektasi pelanggannya. Pelanggan suatu daerah adalah penduduk dan masyarakat daerah tersebut yang membutuhkan layanan publik, TTI (Trader, Tourist, Investor) baik dari dalam maupun luar daerah, Talent (SDM berkualitas), Developer, Organizer dan seluruh pihak yang memiliki kontribusi dalam pembangunan keunggulan bersaing. Membangun keunggulan bersaing daerah menurut Michael Porter adalah upaya meningkatkan produktivitas (nilau output yang dihasilkan per unit input yang digunakan) yang pada gilirannya akan menaikkan kualitas dan standar hidup masyarakat dalam jangka panjang (Kartajaya dan Yuswohady, 2005: 6). Tiga komponen penting pemasaran daerah adalah penetapan positioning, pengembangan diferensiasi dan upaya membangun merek 16
daerah. Positioning adalah upaya untuk membangun suatu posisi tertentu di benak pelanggan. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri melalui pemberian value proposition yang unik dan berbeda dari apa yang diberikan oleh daerah pesaing. Dan membangun merek tidak lain adalah membangun awareness, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Positioning yang tepat yang ditopang oleh diferensiasi yang kokoh dapat meghasilkan merek daerah yang kokoh dan kredibel di mata pelanggan. Daerah juga harus melakukan segmentasi pasar dan secara fokus memilih pelangganya. Selain itu menjalankan Marketing Mix (Product, Price, Place dan Promotion), strategi penjualan dan harus memperlancar proses di dalam organisasi dan memperkuat layanan kepada pelanggan daerah (Kartajaya dan Yuswohady, 2005: 13) Menurut Aaker (2010:79) dalam Gambar 2.1 proses positioning dimulai dengan menganalisis terlebih dahulu strategi pada brand tersebut. Analisis ini dilihat dari beberapa aspek seperti dari pihak konsumen, kompetitor, dan dari brand itu sendiri. Aspek konsumen termasuk pada bagaimana kebiasaan, kebutuhan, hingga segmentasi mereka terhadap brand. Dari aspek kompetitor dilihat dari kelemahan, kelebihan, ancaman dan peluang yang dihasilkan brand terhadap brand saingannya. Sedangkan aspek brand itu sendiri dilihat dari potensi yang dimilikinya. Hal–hal tersebut yang nantinya menguatkan penempatan brand sebelum dieksekusi.
17
Gambar 2.1 Perancangan Identitas Sebuah Brand
Sumber: Aaker, 2010 Kotler dan Lee memperkenalkan konsep pemasaran dalam praktik bisnis (perusahaan) dapat dibawa masuk ke manajemen sektor publik.D alam perjalannanya, pemasaran telah mengalami perkembangan tidak hanya dilihat dalam organisasi bisnis tapi juga non bisnis. Perkembangan di organisasi non bisnis ini ditandai dengan munculnya konsep pemasaran sosial. Pemasaran sosial merupakan perkembangan paling mutakhir dalam konsep marketing.P emasaran sosial menjadi jembatan bagi pemasaran untuk masuk dalam manajemen sektor publik. Pemasaran sosial tidak berhenti pada produk yang dihasilkan, volume penjualan dan kepuasan pelanggan. Pemasaran sosial adalah tentang nilai yang diperoleh oleh pengguna jasa. Seruan untuk memasukan pertimbangan etis dan sosial ke 18
dalam aktivitas pemasaran, menyebabkan aktivitas bisnis tidak hanya beroirentasi jangka pendek tapi terkait dengan kesejahteraan bersama dimasa yang akan datang. Pemikiran ini meyebabkan pemasaran bisa diterapkan disektor publik (Kotler dan Lee, 2007) Pemerintah adalah penyedia jasa pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, instansi pemerintah tidak hanya berhadapan dengan apa yang diproduksi, tapi juga mendistribusi kepada masyarakat, menentukan biaya produksi dan menginformasikan kepada publik. Isu yang mengemuka dari kerja pemerintah ini terkait dengan nilai yang diperoleh warga dari pelayanan publik. Menurut Kotler dan Lee pemasaran dapat memecahkan masalah yang dihadapi sektor publik dengan menetapkan Lima Prinsip, yaitu : Menganut filosofi yang terpusat pada pelanggan, melakukan segmentasi dan membidik pasar, identifikasi pesaing, menggunakan 4P yang ada dalam setiap pemasaran dan memantau upaya pemasaran dan membuat penyesuaian (Kotler dan Lee, 2007). 3. City Branding Menurut Dinnie (2011) City Branding adalah mengidentifikasi suatu set brand attributes sebagai yang dimiliki sebagai sebuah kota sesuai urutan untuk membentuk sebuah dasar yang digunakan untuk menghasilkan persepsi positif dari banyak audiences. Menurut Simon Anholt dalam Moilanen dan Rainisto (2009:7) mendefinisikan sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah mendefinisikan City 19
Branding sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah. Selanjutnya Kavaratzis dan Ashworth (2008) menganggap bahwa City Branding mirip dengan merek perusahaan. Dalam hal ini, kota dan perusahaan sama-sama ingin menarik perhatian berbagai pemangku kepentingan dan kelompok pelanggan. Mereka berdua memiliki akar multidisiplin,
dan
kompleksitas
yang
tinggi.
Keduanya
harus
mempertimbangkan tanggung jawab sosial, sekaligus merencanakan pembangunan jangka panjang. Selain itu City Branding adalah perangkat pembangunan ekonomi perkotaan. City Branding merupakan perangkat yang dipinjam dari praktikpraktik pemasaran oleh para perencana dan perncang kota beserta seua pemangku kepentingan. Sebagaimana produk, jasa dan organisasi, kota membutuhkan citra dan reputasi yang kuat dan berbeda demi mengatasi persaingan kota memperebutkan sumber daya ekonomi di tingkat loka, regional, nasional dan Global (Yananda dan Salamah, 2014:1). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa City Branding merupakan upaya membangun sebuah kota dengan menggunakan teknik pemasaran untuk menemukan identitas dan positioning yang kuat agar dapat bersaing yang bertujuan menarik investor, penduduk, sumber daya yang baik, wisatawan yang dikomunikasikan melalui berbagai cara kepada pihak internal dan eksternal.
20
Tabel 2.1 Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat Brand Korporat adalah Brand diaplikasikan kepada produk dan jasa dalam kerangka kerja organisasi korporat.Brand tempat didefinisikan sebagai brand yang diaplikasikan pada produk dan jasa dalam kerangka politik/geografi. Ketika prinsip-prinsip branding korporat diaplikasikan di arean branding tempat, implementasinya bisa jadi berbeda. Brand Korporat Memiliki
Komponen
Brand Tempat Tunggal Memiliki banyak komponen produk/jasa
Produk/Jasa
Hubungan
terfragmentasi
dengan
Hubungan kohesif dengan pemangku pemangku kepentingan kepentingan
Kompleksitas organisasi tinggi
Kompleksitas Organisasi Rendah
Berbasis pada pengalaman/hedonis
Bersifat fungsional
Orientasi Kolektif
Orientasi Perorangan
Rivalitas/ketidaksejajaran subbrand
Koherensi Subbrand
Kemitraan privat dan publik
Perusahaan Privat
Peran pemerintah tinggi
Peran pemerintah terbatas
Atribut produk bersifat musiman
Atribut produk konsisten
Tidak fleksibel dalam penawaran produk
Fleksibel dalam penawaran produk Sumber : Allen, 2007 (dalam Rahmat dan Ummi, 2014 : 20) 3.1. Kriteria City Branding Terdapat beberapa kriteria dalam membuat city branding yang harus dipenuhi menurut Yuli (2011), diantaranya:
21
1. Attributes, city branding mampu menggambarkan sebuah karakter, daya tarik, gaya dan personalitas kota. 2. Message,
menggambarkan
sebuah
cerita
secara
pintar,
menyenangkan dan mudah atau selalu diingat. 3. Differentiation, memberikan kesan unik dan berbeda dari kota-kota yang lain 4. Ambassadorship, menginsipirasi orang untuk datang dan ingin tinggal di kota tersebut. Sedangkan menurut Gelder (dikutip dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, 2012) menjelaskan bahwa City Brand memiliki lima syarat, antara lain: a. City Brand harus menunjukkan kondisi kualitas dari kota atau daerah yang sebenarnya bukan cita-cita atau visi semata-mata yang ingin dicapai,
tetapi
adalah
kenyataan
yang
sebenarnya
yang
menggambarkan kondisi kota tersebut. City Brand juga bukan pula merupakan pula semata-mata suatu janji, tetapi adalah janji yang ditepati ketika orang tinggal, hidup dan menetap atau sekedar berkunjung ke dalam suatu kota. b. City Brand harus mudah diucapkan, dikenal, diingat, dijiwai, dihayati dan dipahami oleh tidak hanya penduduk kota, tetapi juga bagi setiap orang yang melihat, membaca dan mendengarnya. c. City Brand harus mudah terbedakan, oleh karena itu harus spesifik dan khas 22
d. City Brand harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris harus menggambarkan pengertian yang sama dan identik, sehingga tidak membingungkan orang yang mengetahuinya e. City Brand harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat pelindungan hukum Layaknya suatu produk untuk membentuk brand yang kuat, sebuah kota perlu terlebih dahulu menentukan positioning yang ingin dibentuk. Positioning yang tepat sasaran dan didukung denga diferensiasi yang solid akan kuat pula. Ekonomi dan budaya masyarakat menjadi hal uang penting bagi penduduk suatu kota. Sedangkan bagi calon investor, selain kedua hal tersebut, regulasi pemerintah menjadi kriteria penting dari suatu kota. Berbeda dengan kriteria yang dinilai oleh wisatawan. Mereka hanya melihat dari sisi budaya masyarakat dan lingkungan. Berikut sejumlah fakta yang terkait apa yang dibutuhkan oleh sejumlah elemen masyarakat.
23
Tabel 2.2 Hasil Survei Kriteria Kota
Perkembangan Ekonomi Budaya dan Hubungan Masyarakat Area Hijau dan Pelestarian Lingkungan
Kriteria Kota untuk Tempat Tinggal (%)
Kriteria Kota untuk Investasi (%)
Kriteria Kota untuk Wisata (%)
31 %
34%
3%
22%
16%
47%
17%
10%
32%
Kriteria Kota untuk Tempat Tinggal (%)
Kriteria Kota untuk Investasi (%)
Kriteria Kota untuk Wisata (%)
13%
9%
6% 16%
4% 4%
6%
2%
1%
1%
Kondisi Lalu Lintas dan 11% Transportasi Sarana Pendidikan 11% Regulasi Pemerintahan Kota 5% Infrastruktur Kesehatan dan 2% Sanitasi Penanganan dan Kendali 0% Bencana Sumber: kataanda.com dalam Marketeers, 2015:143
3.2. Tujuan City Branding Beberapa Kota melakukan strategi dengan
menerapkan City
Branding. Hal ini dianggap menguntungkan bagi para pemangku kepentingan. Berikut alasan mengapa City Branding perlu dilakukan menurut Handito (dalam Sugiarsono, 2009) yaitu : 1. Memperkenalkan kota/ daerah lebih dalam Penerapan city branding, suatu kota akan memperkenalkan dirinya lebih dalam, karena pihak eksternal harus mengetahui keberadaan suatu kota. Yang kemudian peningkatan kunjungan terhadap suatu kota semakin tinggi. 24
2. Memperbaikicitra Citra suatu kota yang sudah dinilai buruk oleh pengunjung maupun penduduk kota sendiri, cukup sulit suatu kota memiliki daya tarik bagi pihak yang berkepentingan, namun salah satu strategi mengembalikan citra positif kota yaitu dengan city branding yang diimbangi
dengan
implementasi
komprehensif,
maka
akan
meningkatkan daya tarik kota sebagai tujuan para pemangku kepentingan. 3. Menarik wisatawan asing dan domestik Penerapan city brand yang tepat dapat menarik pemangku kepentingan eksternal kota termasuk wisatawan domestik maupun asing,
hal
ini dikarenakan wisatawan memandang merek
merupakan pembeda satu dengan yang lainnya sehingga akan memilih suatu tempat dengan keunikan atau ciri khas yang tidak dimiliki kota lain. 4. Menarik minat investor untuk berinvestasi Tujuan lain dari city brandin guntuk mendapatkan investasi guna meningkatkan pengembangan kota baik itu dari sector ekonomi, social atau yang lainnya. 5. Meningkatkan perdagangan Melalui penerapan city brand suatu kota akan dikenal luas oleh masyarakat baik itu di dalam negeri ataupun luar negeri. Maka akan tercipta suatu transaksi yang dilakukan oleh pihak eksternal kota 25
maupun pihak internal kota yang menyebabkan terjadinya peningkatan perdagangan. 3.3. Teknik Branding Kota Pada dasarnya terdapat dua pendekatan untuk melakukan branding kota, yaitu positioning spasial dan penjangkaran spasial (Syssner,2009 dalam Yananda dan Salamah 2014: 82). Kedua pendekatan ini pada dasarnya merupakan teknik yang menggunakan ciri-ciri spasial secara selektif dan digunakan untuk merepresentasikan keseluruhan ruang baik di tingkat local ,urban maupun regional. Penjangkaran Spasial adalah penggunaan teknik dimana brand sebuah kota ditambatkan pada titik atau nodal tertentu dalam kota yang di branding. Sedangkan Positioning lebih luas digunakan dan merupakan teknik positioning dalam ruang yang relatiF terbtas dalam kaitannya dengan kategori spasial yang lebih luas.Kategori spasial yang lebih luas dan lebih dikenal dengan meta-ruang dan merupakan kategori cair konsep spasial dimana aktor yang berbeda-beda bias memposisikan kategori spasial lainnya atau tidak. Beberapa contoh branding tepat yang ada di Indonesia menunjukkan teknik positioning spasial seperti Solo (The Spirit of Java) yang menempatkan posisi Solo di Lansekap Jawa, Yogyakarta (Never Ending Asia) yang menempatkan kota ini di lansekap yang lebih luas yaitu benua Asia. Teknik ini berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh Surabaya (Sparkling Surabaya) dan Jakarta (Enjoy Jakarta). 26
3.4. Pentingnya City Branding Pemasaran tempat menjadi penting karena globalisasi ekonomi telah menjadikan kota sebagai modal srategis. Walaupun memakai termonologi global, dampak globalisasi tidaklah sama dan menyeluruh menyasar semua tempat di permukaan bumi. Pendapat beberapa pakar, kota adalah kotributor yang sebenarnya dala pembangunan ekonomi negara karena aktivitas penyumbang pendapatan nasional berlokasi di kota. Sedangkan secara nasional, negara hanya melakukan pencatatan. Kota yang berdaya saing tinggi menjadi tujuan lokasi berpindahnya modal, manufaktur mutakhir, bakat-bakat terbaik, teknologi, turis, event dan warga kaya. Kota memanfaatkan praktik pemasaran lokasi khususnya city branding, untuk menarik modal, manufaktur, bakat, teknologi, turis, event dan penduduk kaya tersebut. Karena suatu kawasan, lokasi da kota membutuhkan Brand Image (Yananda dan Salamah, 2014: 1-2). Outcome City Branding adalah membangun citra positif tentang tempat melaui pembangunan spasial maupun non spasial yang membuat perencanaan dan pengelolaan kota menjadi lebih fokus dan terintegrasi pada produksi dan penyampaian pesan yang tepat kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal kota. City Branding adalah Strategi yang membuat suatu tempat (Kota, Kabupaten, Provinsi) mampu berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, khususnya warga. Proses ini merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan aspek 27
spasial, non spasial, ekonomi, sosial, politik dan budaya (Yananda dan Salamah, 2014 :Hal 34 3.5. City Branding Hexagon City branding diyakini memiliki kekuatan untuk merubah persepsi sesorang terhadap suatu kota atau bertujuan untuk melihat perbedaan potensi suatu kota dengan kota lainnya. Dibawah ini merupakan tentang city brand six hexagon dari Anholt (2007:59-62) yang merupakan cara untuk mengukur branding suatu kota dan harus diperhatikan oleh para pemasar sebagai kerangka acuan untuk memahami, menganalisa, dan merancang strategi dalam menciptakan city branding yang sesuai dengan target pasarnya. Gambar 2.2 The City Brand Hexagon
Sumber: Anholt (2007: 60)
Gambar 2.1 diatas menunjukkan terdapat enam komponen yang harus dimiliki oleh suatu kota dalam menciptakan tempat yang dapat
28
memberikan nilai bagi pemangku kepentingan termasuk wisatawan. Keenam komponen tersebut diantaranya: 1. Presence Menjelaskan tentang status atau kedudukan kota tersebut dimata internasional dan seberapa akrab dengan kota. Anholt melakukan survey terhadap 30 kota dan mengidentifikasi karakteristik khusus dari kota tersebut serta menggali memiliki kontribusi penting di tingkat dunia dalam hal budaya, sains atau jalannya pemerintahan selama kurun waktu 30 tahun terakhir. 2. Place Mengukur bagaimana persepsi mengenai aspek fisik dari setiap kota apakah publik merasa nyaman apabila melakukan perjalanan keliling kota, seberapa indah penataan kota, serta bagaimana cuaca tersebut. 3. Potential Mengevaluasi kesempatan ekonomi dan pendidikan yang ditawarkan kepada pengunjung, pengusaha, imigran seperti apakah mudah mencari pekerjan, apakah tempat yang bagus untuk bisnis, apakah merupakan tempat yang baik untuk mendapatkan kualifikasi pendidikan yang tinggi 4. Pulse Menganalisa apakah kota tersebut memperlihatkan nuansa gaya hidup urban sebagai bagian terpenting dari citra kota, serta apakah 29
publik dapat dengan mudah menemukan hal-hal yang menarik sebagai pengunjung maupun sebagai penduduk kota tersebu untuk jangka pendek maupu jangka panjang. 5. People Menilai apakah penduduk kota bersahabat dan memberikan kemudahan dalam bertukar budaya, serta bahasa juga apakah tersebut apakah menimbulkan rasa aman saat berada didalamnya. 6. Prerequiste Memaparkan potensi publik terhadap dasar suatu kota, apakah suka jika tinggal disana, apakah kota tersebut memberikan dengan akomodasi yang disediakan, serta kemudahan akses pemenuhan kebutuhan seperti sekolah, transportasi publik, fasilitas olahraga, dan lain-lain 7. Porpescu cobos Memaparkan City Branding Hexagon memberikan instrumen pengukuran inovatif sehingga dapat mempermudah pemerintah untuk mengetahui persepsi mengenai citra kota (Porpercu dan Cobos, 2010 dalam Ayu, 2014). Anholt mengatakan sangat penting untuk memahami City Branding pada suatu kota. Namun yang terpenting adalah kesesuaian antara citra kota dengan keadaan yang sebenarnya
dengan kata lain pencitraan
kota harus dapat
merepresentasikan kota tersebut secara nyata (Anholt, 2007).
30
4. Citra Kota 4.1. Pengertian Citra Kota Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal: a. Memanfaatkan karakter produk b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dalam sarana kontak merek (Kotler, 2012). Adapun pengertian Brand Image adalah pada mulanya konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan dari keyakinan atau suatu merek tersebut akan membentuk citra merek (Kotler, 2012: 338). 4.2. Pengukuran Citra Menurut pendapat Keller (2013: 343) pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strenghtness, Uniqueness dan Favorable.
31
a. Strengthness (Kekuatan) Kekuatan dalam hal ini adalah keunggulan –keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atau merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut. b. Uniqueness (Keunikan) Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek lainnya.Kesan unik ini muncul dari atribut produk menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk. c. Favorable (Kesukaan) Kesukaan mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam keompok favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebt untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara
32
kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahan atas merek yang bersangkutan. Image daerah dapat dikomunikasikan dan dibentuk setidaknya melalui tiga strategi yaitu slogan dan tema, simbol dan visual, Event dan Sponsorship (Kartajaya dan Yuswohady, 2005). Sebuah citra lingkungan (kota) menurut (Lynch, 1982) dalam bukunya “Image of the city” dapat dianalisis kedalam komponen yang meliputi: 1. Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri. 2. Struktur, citra harus meliputi hubungan spasial atau hubungan pola citra objek dengan pengamat dan dengan objek-objek lainnya. 3. Makna, yaitu suatu objek harus mempunyai arti tertentu bagi pengamat baik secara kegunaan maupun emosi yang ditimbulkan. Menurut Pike (2008: 207) menjelaskan tentang pengukuran citra destinasi dengan komponen Kognitif, Afektif dan Konatif. Kognitif merupakan
pengetahuan
atau
kepercayaan
tentang
sebuah
destinasi.Afeksi mewakili perasaan individual mengenai suatu objek seperti suka, tidak suka atau netral.Citra konatif adalah analogi untuk yang menimbulkan perilaku atau sikap.Konatif bisa seperti keinginan untuk mengunjungi suatu saat nanti.Janes (2010) juga memaparkan bahwa beberapa penulis seperti Laroche, Prameswaran dan Pisharodi, berpendapat terdapat tiga dimensi untuk mengukur citra suatu destinasi, 33
yaitu
kognitif,
afektif
dan
konatif.Dimensi
kognitif
meliputi
kepercayaan dan pengetahuan, afektif mengukur aspek nilai emosional, sedangkan konatif membahas tentang perilaku yang terkait dengan destinasi.Jadi Tiga Hierarki Kognitif Afektif dan konatif bisa mengukur citra suatu destinasi. Philip Kotler membagi citra tempat berdasarkan situasi, yaitu citra positif, citra yang lemah, citra negatif, citra campuran, citra kontradiksi dan Citra dengan daya tarik yang berlebihan kota dengan citra positif mampu menyihir pikiran orang. Citra yang lemah terjadi pada tempat–tempat yang kurang dikenal karena kecil, memiliki daya tarik terbatas atau tidak di iklankan.Banyak tempat terjebak dengan citra negatif.Citra campuran adalah citra yang dimiliki kebanyakan tempat.Citra campuran adalah citra positif dan negatif.Citra menjadi kontadiktif karena orang mempersepsikan tempat tersebut secara bertentangan. Citra atraktif yang berlebih terjadi pada beberapa tempat sehingga membatasi mereka untuk berpromosi ( Kotler, dalam Yananda dan Salamah, 2014) 4.3. Kota Membutuhkan Citra Sebuah kota membutuhkan citra karena dua alasan, yaitu kota sebagai entitas politik dan ekonomi. Sebagai pusat pertumbuan ekonomi.Kota harus mampu membuat pelaku bisnis dan investor masuk dan tertarik untuk berusaha dan menanamkan modalnya.Kota juga 34
harus menarik hati turis untuk datang berkunjung dan membelanjakan uangnya. Sebagai sebuah entitas politik, kota wajib melakukan diplomasi publik selain juga mendukung promosi poduk yang dihasilkan. Selain itu, sebuah kota jug harus mempu mempertegas identitas dan meningkatkan harkat yang dimiliki oleh warganya (Rainisto, 2009). Dari Alasan tersebut di atas, terlihat bahwa sebuah kota memiliki pemangku kepentingan yang relatif banyak. Pemangku kepentingan kota terdiri dari pihak internal seperti warga, pihak swasta, dan pemerintah kota. Selain itu terdapat pihak eksternal, yaitu calon investor, pekerja, turis, pemeritah pusat, dan lain sebagainya.Kota perlu memenangkan persaingan antarkota yang dilakukan untuk menapatkan sumber
daya,
baik
itu
uang,
orang,
pekerjaan
dan
juga
perhatian.Langkah sebuah kota terkait pemangu kepentingan internal dan eksteralnya ini akan lebih mudah dicapai bila kota memiliki citra yang positif. Citra tentang sebuah tempat adalah Schemata (Kumpulan Skema) yang digunakan sebagai jalan pintas proses informasi dan pengambilan keputusan oleh konsumen atau pengguna. Bila citra tentang sebuah kota telah terbentuk maka akan sulit untuk mengubahnya. Cara untuk megubah citra bukanlah dengan menghapus citra lama.Perubahan citra hanya dapat dilakukan dengan menambah asosiasi baru yang lebih kuat dan positif dari asosiasi yang ada sebelumnya (Kotler dan Gartner, 2002). 35
5. Keputusan Berkunjung Youth Traveler 5.1. Definisi Wisatawan Tidak semua orang yang masuk ke dalam suatu wilayah disebut wisatawan. Panitia Statistik Liga Bangsa – Bangsa dalam sidang dewan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menciptakan kriteria bahwa orang-orang tersebut dibawah ini dianggap sebagai wisatawan (Oka A Yoeti, 2008: 190) : a. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk pertemuan (meeting) atau sebagai
utusan
untuk
keperluan
tertentu
(ilmiah,
diplomatik,
keagamaan, dan olahraga) b. Mereka yang melakukan perjalanan untuk usaha (business) c. Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk tujuan bersenang-senang (Travel for Pleasure), Kunjungan Keluarga (Family Reasons), Menyembuhkan suatu penyakit (Travel for Health) d. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau tinggal kurang dari 24 jam Pengunjung dalam pariwisata terdiri atas dua jenis, yaitu wisatawan (tourist dan pengunjung harian same day visitor). Yang termasuk dalam kategori pengunjung harian ialah penumpang kapal pesiar, awak kendaraan seperti pramugari dan anak buah kapal serta ekskursionis. Sementara itu, yang termasuk dalam kategori wisatawan ialah orang asing, para awak kendaraan yang bukan residen dan warga negara penduduk luar 36
negeri. Wisatawan menurut UNWTO memiliki tiga kelompok tujuan kunjungan, seperti berikut ini: a) Leisure and recreation (Vakansi dan rekreasi) Segala kegiatan
yang memiliki tujuan vakansi dan rekreasi,
mengunjungi event budaya, kesehatan, olahraga aktif (yang bukan profesional), dan tujuan lain termasuk dalam kategori bersenangsenang. Kegiatan utama dalam kategori ini berupa kegiatan berjalanjalan, keliling kota dan makan. Wisatawan yang memiliki tujuan bersenang-senang dan rekreasi disebut sebagai wisatawan vakansi.Ada yang mengatur perjalanan sendiri, ada pulayang meminta bantuan biro perjalanan untuk mempersiapkan perjalanan. b) Business and professional (Bisnis dan profesioanal) Beberapa tujuan kunjungan dalam kategori bisnis dan profesiona adalah rapat,
misi,
perjalanan
insentif
dan
bisnis.Tujuan-tujuan
itu
berhubungan erat dengan pekerjaan.Perjalanan yang dilakukan tidak untuk
mencari
nafkah,
tetapi
kegiatannya
berdampak
pada
pekerjaannya. c) Other Tourism Purposes (tujuan wisata lain) Wisata untuk belajar, pemulihan kesehatan, transit, dan berbagai tujuan lain termasuk dalam kategori tujuan wisata lain. Tujuan lain di antaranya melakukan kunjungan kepada kerabat dan saudara, ziarah,
37
melakukan perjalanan keagamaan, melakukan widyawisata (Ismayanti, 2010:8) Objek penelitian ini di dikhususkan bagi pengunjung kota Jakarta yang bertujuan untuk tipe Vakansi dan Rekreasi. 5.2. Keputusan Berkunjung Teori Keputusan kunjungan wisatawan diasumsikan sebagai keputusan
pembelian pada teori pemasaran. Penulis menggunakan
Teori Keputusan Pembelian dari Kotler dan Keller (2012: 166). Proses tersebut meliputi lima tahap, yaitu: Gambar 2.3 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage
Berdasarkan
gambar
2.3
menjelaskan
proses
keputusan
pembelian terdiri dari 5 tahapan sebagai berikut : 1. Problem Recognition (Pengenalan Masalah) Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari suatu masalah 38
atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal ataupun eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Kemudian mereka dapat mengembangan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. 2. Information Search (Pencarian Informasi) Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari informasi lebih lanjut atau tidak. Ketika konsumen mngumpulkan informasi, hanya beberapa pilihan yang menjadi kuat. Jika kebutuhan itu sangat penting bagi konsumen maka pencarian informasi akan lebih mendalam salah satu cara konsumen yaitu mendapatkan informasi dari berbagai pihak.Informasiinformasi yang didapatkan konsumen dibagi menjadi empat kelompok sumber informasi diantaranya: a. Pribadi
: keluarga, teman, tetangga
b. Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c. Publik
: Media massa, organisasi pemeringkat, konsumen
d. Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi tergantung pada jenis produk dan karakteristik pembeli. Secara umum konsumen menerima informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar. Namun 39
sumber informasi yang paling efektif didominasi dari sumber pribadi.Setiap sumber informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian yang menjadi pusat perhatian pemasaran adalah sumber informasi pokok yang diperhatikan konsumen. 3. Evaluation Alternatif Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternatif ini melalui suatu proses tertentu, yaitu : a. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai sifat produk b. Pemasar harus mempertimbangkan kegunaan ciri-ciri suatu produk c. Konsumenbiasanya membangun seperangkat kepercayaan merek sesuai dengan ciri-cirinya. d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan setiap
ciri
yang
menggambarkan
bagaimana
konsumen
mengharapkan kepuasan dari suatu produk yang bervariasi pada tingkat yang berbeda untuk masing-masing ciri. e. Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa merek melalui prosedur penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur penilaian
yang
berbeda
untuk
membuat
suatu
pilihan
diantarasekian banyak ciri-ciri objek.
40
4. Purchase Decision (Keputusan Pembelian) Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu minat terhadap merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek, penyalur, kuantitas waktu dan metode pembayaran. Cara sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas negative orang lain pada alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Minat beli berada pada posisi setelah konsumen melakukan evaluasi alternatif sebelum melakukan keputusan pembelian. Seperti gambar 2.3. Gambar 2.4 Steps Between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision
Sumber: Kotler dan Keller (2012: 170) 5. Postpurchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian) Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidapuasan. Konsumen juga akan 41
melakukan beberapa kegiatan membeli produk yang akan menarik bagi pemasar. Tugas pemasar belum selesai setelah konsumen membeli produk, namun akan terus berlangsung sampai periode pasca pembelian. ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pemasar setelah produk terjual. Menurut Kotler dan Keller (2012:172), terdapat tiga langkah yang menyangkut perilaku pascap embelian, diantaranya: a. Post purchase satisfaction (kepuasan pascapembelian) Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari kedekatan antara harapan pembeli produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja tidak memenuhi harapan maka
konsumen
kecewa,
jika memenuhi harapan maka
konsumen merasa puas, dan jika melebihi harapan maka konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal yang positif atau negatif tentang produk itu kepada orang lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan yang terjadi. Disini gaya konsumen memainkan
peran.
Beberapa
konsumen
memperbesar
kesenjangan itu ketika produk tidak sempurna dan sangat mengecewakan, Sedangkan konsumen lain meminimalkan kesenjangan dan tidak terlalu kecewa.
42
b. Post purchase actions( tindakan pascapembelian) Jika konsumen puas, kemungkinan akan membeli kembali produk tersebut dan cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek tersebut pada orang lain. Tetapi konsumen yang tidak puas mungkin meninggalkan atau mengembalikan produk. Mereka mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi. Jadi kepuasan dan ketidakpuasan pembeli atas suatu produk akan mempengaruhi tindakan selanjutnya. c. Post purchaseuse and disposal (pemakaian dan pembuangan pascapembelian) Tingkat kepuasan konsumen merupakan suatu fungsi dari keadaan
produk
yang
sebenarnya
dengan
produk
yang
diharapkan konsumen. Kepuasan atau ketidakpuasan akan mempengaruhi aktifitas konsumen berikutnya, rasa puas akan mepengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian berikutnya. Tetapi jika konsumen merasa tidak puas, konsumen akan beralih ke merek lain. Selain itu menurut Swastha dan Irawan (2006:118), setiap keputusan
pembelian
mempunyai
struktur
sebanyak
tujuh
komponen, yaitu: a. Keputusan tentang jenis produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. 43
Perusahaan memusatkan perhatiannya pada konsumen yang memiliki niat
pembelian setelah mengevaluasi berbagai
alternatif yang ada. b. Keputusan tentang bentuk produk Konsumen mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pada ukuran, kualitas, maupun corak warna dan sebagainya. c. Keputusan tentang merek Konsumen mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibelinya. Penting bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana konsumen dalam memilih sebuah merek. d. Keputusan tentang penjualnya Konsumen mengambil keputusan dimana produk akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. e. Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Perusahaan harus menyiapkan berbagai macam produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
44
f. Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Tersedianya dana untuk membeli sangat
mempengaruhi
keputusan pembelian.
g. Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, baik secara tunai atau cicilan. Keputusan tersebut mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembelian.
B. Hubungan Antar Variabel Kota ataupun daerah yang telah memiliki branding memiliki ciri khas yang membedakan satu kota dengan kota lainnya dan citra dimata pengunjung maupun penduduk. Hal ini juga bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari berbagai kalangan untuk mengunjungi objek-objek wisata yang berada di kota tersebut, khusunya objek wisata yang berada di Jakarta. 1. Hubungan City Branding dengan Keputusan Berkunjung Destination brand sering juga dikatakan sebagai merek suatu tempat. Merek daerah didefinisikan sebagai aktivitas pemasaran untuk mempromosikan citra positif suatu daerah tujuan wisata demi mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjunginya (Blain, et al.,2005 dalam Roostika,2012). 2. Hubungan City Branding dengan Citra Kota City branding merupakan strategi dalam memasarkan daerah dengan memberi branding terhadap suatu kota agar kota tersebut dapat dikenal. 45
Penelitian Jose Antonio et., al (2015) bertujuan mengukur kontribusi Cultural Heritage, Events, Tourist Attraction dan Insfrastucture yang merupakan dimensi dari city branding untuk pengembangan citra kota. Hasilnya empat faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap citra kota.
3. Hubungan Cita Kota dengan Keputusan Berkunjung Citra tentang sebuah tempat adalah Schemata (Kumpulan Skema) yang digunakan sebagai jalan pintas proses informasi dan pengambilan keputusan oleh konsumen atau pengguna. Bila citra tentang sebuah kota telah terbentuk maka akan sulit untuk mengubahnya. Cara untuk megubah citra bukanlah dengan menghapus citra lama. Perubahan citra hanya dapat dilakukan dengan menambah asosiasi baru yang lebih kuat dan positif dari asosiasi yang ada sebelumnya (Kotler dan Gertner, 2002).
46
C. Penelitian Terdahulu 2.3 Tabel Penelitian Terdahulu No.
Nama
Judul Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian
Peneliti dan Tahun Pengaruh “City Kuantitatif Branding” Terhadap “City Image” (Studi Pencitraan Kota Solo: “The Spirit of Java” Ayu, Pengaruh persepsi Deskriptif pengujung pada Kuantitatif Brand Image dan Harga Tiket Masuk Terhadap Keputusan Berkunjung
1. Ratu Yulya Chaerani, 2011
2.
Dewi 2013
Terdapat hubungan yang positif, kuat dan signifikan antara variabel City Branding dengan City Image Persepsi pengunjung pada Brand Image memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan berkunjung kembali ke TMR, Persepsi pengunjug pada Brand Image dan harga tiket masuk secara simlutan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung
47
2.3 Tabel (lanjutan) Penelitian Terdahulu No.
Nama
Judul Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian
Peneliti dan Tahun 3.
Riyadina
G Pola Komunikasi Kualitatif
Komunikasi
yang
Pratikto,
Humas
Pemda
dilakukan
Humas
2013
DKI
Jakarta
Pemda informatif dan
dalam
persuasif
Menyosialiasikan
melakukan
Program
pendekatan
dengan
masyarakat
terkait
Enjoy
Jakarta
untuk
dengan
program
Enjoy Jakarta seperti Media
Relation,
Event, Seminar, dsb. 4.
Motlovicova
City Brand Image Kualitatatif
Praque memiliki citra
dan
Association
dan
positif
Kormanticov
Detection
Case Kuantitatif
dengan
a, 2014
Study Of Praque
yang
kuat
kekayaan
sejarah namun logo tidak
menunjukan
karakter kota.
48
2.3 Tabel (lanjutan) Penelitian Terdahulu No.
Nama
Judul Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian
Peneliti dan Tahun 5.
Abdul Yusuf dan Eman Sulaeman , 2014
Pengaruh Atribut Kuantitatif Produk Wisata terhadap Place Branding dan implikasinya Keputusan Mengunjungi Destinasi Wisata Pantai (Survey terhadap Wisatawan Nusantara di Kabupaten Karawang)
Atribut produk wisata di Karawang dinilai para wisnus cukup baik. Pelaksanaan Place Branding Dinas Perhubungan, Pariwisata dan kebudayaan serta pihak terkait lainnya, dinilai para wisnus cukup baik. Keadaan keputusan mengunjungi destinasi pariwisata secara umum dinilai tinggi. Diketahui secara simultan pengaruh atribut produk wisata dan Place Branding berpengaruh secara simultan terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata terbukti.
49
2.3 Tabel (lanjutan) Penelitian Terdahulu No.
Nama
Judul Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian
Peneliti dan Tahun 6.
Lita Ayu Wandari, Srikandi Kumadji dan Andriani, 2014
Pengaruh City Kuantitatif Branding “Shining Batu” terhadap City Image dan Keputusan Berkunjung Wisatawan
City Branding memiliki pengaruh signifikan terhadap City Image, City Branding memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung City Image memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap variabel Keputusan Berkunjung.
7.
Jose Antonio, dkk, 2015
Assesing The Kuantitatif Differentiated Contribution Of City Resources To City Brand Image
Hasilnya kontribusi Cultural Heritahe, Events, Tourist Attraction Dan Inftastrukturuntuk citra kota signifikan, namun rendah.
Penelitian Chaerani menghasilkan terdapat hubungan yang positif, kuat dan signifikan antara variabel City Branding dengan City Imagedi Kota Solo. Kesamaan yaitu teori yang digunakan pada Variabel City Brandingdan City Image.Perbedaan nya pada teknik analisis data dan tidak ada variabel Y2. Pada 50
jurnal Ryadina (2013) mendeskripsikan tentang pola komunikasi yang dilakukan humas dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta. Kesamaanya terletak pada objek penelitiannya yaitu tentang “Enjoy Jakarta” sedangkan perbedaannya terletak pada judul dan metodologi penelitian. Thesis Dewi Ayu menghasilkan bahwa persepsi pengunjung pada Brand Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung kembali ke Taman Margasatwa Ragunan, Persepsi pengunjug pada Brand Image dan harga tiket masuk secara simlutan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung kembali ke Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian ini memiliki kesamaan Variabel yang digunakan yaitu Brand Imagedan Keputusan Berkunjung Wisatawan. Penggunaan teori Keputusan Berkunjung juga menggunakan teori Kotler.Perbedaan nya adalah teknik sampling dan analisis yang digunakan. Penelitian Matlovicova dan Komanikova ini bertujuan mengetahui perbedaan citra kota dilihat oleh rofesional dan Masyarakat umum. Hasilnya Praque memiliki Citra positif yang kuat dari kekayaan sejarah, namun logo yang digunakan tidak menunjukan karakter kota. Perbedaaan penelitian ini adalah Analisis yang digunakan, yaitu Analisis Profil Polarity as a simplified research of semantic differential, surveyor dibagi dalam dua kategori, dan metode kualitatif juga digunakan dalam penelitian citra Praque. Kesamaan dengan penulis adalah menilai Citra Kota yaitu teori Afektif, Kognitif dan Konatif.
51
Penelitian Yusuf dan Sulaeman mengenai Place Branding Kabupaten Karawang menghasilkan data bahwa atribut wisata di Kabupaten Karawang dinilai para Wisnus cukup baik.Penelitian ini Memiliki kesamaan dengan penulis teori Place Branding dan metode penelitian kuantitatif menggunakan analisis jalur. Perbedaan ada pada teori yang digunakan dalam melihat proses keputusan berkunjung wisatawan dan variabel yang digunakan. Pada Jurnal Lita Ayu dkk memiliki kesamaan karena merupakan jurnal utama bagi penulis, perbedaan nya pada objek Kota yang diteliti dan struktur penelitian, dan penulis menambahkan analisis pada struktur yaitu analisis pengaruh City Branding terhadap Keputusan Berkunjung melalui Brand Image dan objek penelitian ini berfokus pada segmen youth traveler. Penelitian Jose Antonio bertujuan mengukur kontribusi Cultural Heritage, Events, Tourist Attraction dan Insfrastucture untuk pengembangan citra kota. Hasilnya
Empat
Faktor
tersebut
signifikan
namun
memiliki
kontribusi
rendah.Perbedaan dengan penelitian ini adalah Variabel penelitian dan Metode yang digunakan Partial Least Square Path Modeling, memiliki kesamaan teori Citra yaitu Afektif, Kognitif dan Konatif.
52
D.Kerangka Berpikir Penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi landasan dalam penulisan. Kerangka Penelitian dapat digambarkan seperti ini Gambar 2.5 Model Kerangka Pemikirian Penelitian H1, H4 Citra Kota (Y1)
City Branding (X)
H2
H3, H4 Keputusan Berkunjung Wisatawan (Y2)
Metode Analisis : Data Kuantitatif Deskriptif. Sampling :
-Uji Reliabilitas dan Validitas -Uji Hipotesis : Path Analysis - Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Non Probability Sampling
- Uji Statistik t - Perhitungan Pengaruh
Hasil
Kesimpulan dan Saran 53
E. Hipotesis Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut : Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah dibuat maka dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Sub Struktural I Y1 = ρy1xX + ρy Є 1Є1 Hipotesis 1 : Ho : β1 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra Kota
H a1 : β1 ≠ 0 :
Ada pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra Kota
2. Sub Struktural II Y2= ρy2xX+ ρy1y2Y1+ ρy2 Є2Є2 Hipotesis 2 : Ho : β2 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Ha2: β2 ≠0 :
Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
54
Hipotesis 3 : Ho : β3 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
H a3: β3 ≠ 0 :
Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Hipotesis 4 : Ho : β3 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota.
Ha4 : β4 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota.
55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Kota Jakarta yang berfokus untuk menganalisa pengaruh langsung City Branding terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Lokasi penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi wisata dan mal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai September 2015 dan objek penelitian ini adalah wisatawan muda yang berasal dari luar Jakarta. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalilasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Populasi yang dimaksud ialah wisatawan luar kota yang mengunjungi Jakarta dengan tujuan rekreasi, seperti objek wisata, wisata kuliner, wisata belanja, dan sebagainya.
56
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2010: 62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini didapatkan dengan cara mencari orang yang pernah berwisata ke Jakarta dan juga mengunjungi lokasi wisata dan mal di Jakarta dan dengan menggunakan teknik nonprobabilty sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling. Covenience Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010). Pertimbangan yang dilakukan dalam memilih responden adalah a. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang mengunjungi Jakarta dengan tujuan untuk rekreasi atau bersenang-senang, seperti mengunjungi objek wisata, wisata belanja, kuliner, event, mengunjungi tempat spa dan sebagainya. b. Kategori Youth menurut Markplus.inc ialah orang yang berusia 15-35 tahun, untuk penelitian ini responden berusia 18-35. 57
c. Youth Traveler bukanlah penduduk Jakarta dan tidak sedang menempuh pendidikan ataupun bekerja di Jakarta Untuk menguji kevalidan dan reliabel butir-butir pertanyaan pada kuesioner, maka penulis dapat melakukan Try Out dengan 20 responden untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Menurut Roscue dalam Sugiyono (2010:74), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500, dan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam analisis path sebaiknya digunakan sampel di atas 100 (Sarwono, 2007: 3). Jadi dalam penelitian ini menggunakan 128 responden untuk dijadikan sampel penelitian
C. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data sekuder. a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Menurut Maholtra (2009, 120) data primer dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditangani. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara lengkap dari responden melalui daftar pertanyaan yang diajukan. Data primer yang 58
dikumpulkan meliputi data responden, pendapat responden mengenai City Branding Enjoy Jakarta, citra kota dan keputusan berkunjung youth traveler dan wawancara dengan pihak dinas pariwisata DKI Jakarta. Pada penelitian ini penulis akan menyebarkan beberapa pertanyaan tertulis kepada konsumen yang pernah mengunjungi kota Jakarta guna memperoleh data untuk dianalisis. Pernyataan-pernyataan pada kuesioner dibuat dengan skala Likert. Skala likert adalah pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara“sangat setuju” dan”sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009: 298). Skala 1-5 untuk memperoleh data yang bersifat numerical dan diberi skor atau nilai. Untuk kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju atau sangat setuju. Tabel 3.1 Skala Likert No
Jenis jawaban
Bobot
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Malhotra, 2009
59
Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima) menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju). b. Data Sekunder Menurut Maholtra (2009: 121) data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Data sekunder dapat diperoleh dapat ditemukan dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dnga objek yang diteliti. Data sekunder yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan studi kepustakaan, literatur pada berbagai perpustakaan didalam dan diluar kampus maupun toko buku dan website.
D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis yang perhitungannya dengan menggunakan SPSS 22. Kuesioner menggunakan skala likert. 1. Uji kualitas data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh 60
kusioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Hasil analisis korelasi bivariate dengan melihat output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item – Total Correlation adalah identik karena keduanya mengukur hal yang sama (Ghozali, 2013:55) b. Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya
adalah mengukur reliabilitas
dari alat Reliabilitas.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47). Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak kita bisa menggunakan dengan bantuan program SPSS pada komputer. Kriteria peniliaian uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh Ghozali (2013: 48) adalah jika Cronbach’s Alpha memberikan nilai > 0.70 maka instrumen penelitian dianggap reliabel. 61
2. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen (Riduwan dan Kuncoro, 2011:2). Seluruh pengujian dan analisis data mengguanakan bantuan SPSS 22.0. Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah pengujian analisis jalur menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:128) adalah sebagai berikut : a. Menggambarkan diagram jalur lengkap b. Merumuskan persamaan struktural c. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah dirumuskan d. Menghitung koefisien jalur secara individual maupun secara simultan (kesuluruhan) e. Merangkum ke dalam tabel, kemudian memaknai dan menyimpulkan hasil analisis jalur Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas anatr variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang dekat kesebalelah kiri. Setiap nilai menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2013: 250). Teknik analisis Jalur (Path Analysis) ini akan digunakan dalam pengujian besarnya 62
kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel City Branding (X) terhadap Citra Kota (Y1) dan pada Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2). Є1 ρy Є 1Є1
H1, H4 City Branding (X)
Citra Kota (Y1)
ρy1xX
ρy2xX
ρy1y2 Y1 H3, H4
H2 Keputusan Berkunjung (Y2)
Є2 ρy2 Є 2Є2
Keterangan : ρy1xX
: Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh langsung X terhadap Y1.
ρy2xX
: Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh langsung X2 terhadap Y2
ρy1y2 Y1
: Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh langsung Y1 terhadap Y2
ρy Є 1Є1
: Besar pengaruh variabel lain 63
ρy2 Є2Є2
: Besarnya pengaruh variabel lain
X
: Variabel eksogen City Branding
Y1
: Variabel intervening Citra Kota
Y2
: Variabel Endogen Keputusan Berkunjung Youth Traveler Berdaasarkan gambar model jalur diajakukan hubungan bahwa City
Branding mempunyai pengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Namun demikian City Branding juga mempunyai hubungan tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler yaitu dari City Branding terhadap Citra Kota kemudian ke Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tadi.Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini.yang tak dapat dijelaskan oleh variabel itu (Ghozali, 2013:211). Berdasarakan diagram jalur diatas dibuat dua persamaan struktural : 1. Struktur I Y1 = ρy1xX + ρy1 Є1Є1
64
2. Struktur II Y2= ρy2xX + ρy1y2 Y1 + ρy2 Є 2Є2 Model persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut : a. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural I Gambar 3.1 Model Sub Struktural I
Є1 ρy1 Є 1Є1
City Branding (X)
ρy1xX
Citra Kota (Y1)
Gambar 3.2 Model Sub Struktur II
City Branding (X)
ρy1xX
Citra Kota (Y1)
ρy1y2 Y1
ρy2xX Keputusan Berkunjung (Y2)
ρy2ϵ2Є2 65
Persamaan struktural di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Ghazali (2013:251) dalam pembahasan Analisis Jalur. Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain : a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian. Nilai Koefisien Determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
memprediksi variasi variabel dependen ( Ghozali, 2013 : 97). Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku. Koefisien jalur yang distandarkan ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakuakan sebagai variabel terikat (endogen). (Riduwan dan Kuncoro, 2012 : 116). Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007:30) : KD
= r2 x 100%
66
Menurut Ghazali (2013: 97), kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang di masukkan ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. b . Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji statsistik t pada dasarnya menunjukan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam meneragkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan menurut Riduwan dan Kuncoro (2011: 64) adalah sebagai berikut : 1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ sig). maka Ho diterima dan ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
67
c. Perhitungan Pengaruh Langsung Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan Kuncoro, 2011: 2)
E. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional mengacu pada makna serta pengukuran dari variabel (karakteristik yang melekat dari sebuah variabel, bisa formatif atau reflesif). Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik. Definisi operasional berkaitan dengan penyusunan alat ukur atau skala penelitian (Wijaya, 2013:14). Berdasarkan Pokok permasalahan dan hipotesis penelitian mengenai City Branding Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Variabel tersebut diantaranya : 1. Variabel Bebas (Eksogen) X adalah City Branding 2. Variabel Terikat (Endogen) 68
Y1 adalah Citra Kota Y2 adalah Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian No. Variabel 1
City Branding
Dimensi 1. Presence
(Anholt, 2007)
Indikator 1-3 Tingkat
Skala Ordinal
keakraban kota 4-5 Kontribusi atau kedudukan kota di Dunia Internasional 2. Place
6. Kota merupakan
Ordinal
lokasi yang strategis 7-8. Aspek fisik kota 9-10. Kota tersebut nyaman dan memiliki cuaca yang baik 3. Potential
11-13. Peluang Kota
Ordinal
yang ditawarkan
69
Tabel 3.2 (lanjutan) Operasional Variabel Penelitian No. 1
Variabel City Branding
Dimensi 4. Pulse
(Anholt, 2007)
Indikator
Skala
14. Kota memiliki gaya hidup
Ordinal
modern 15-17. Daya tarik non fisik 5. People 18. Keramahan penduduk
Ordinal
19. Penduduk dapat bertukar budaya dan bahasa 20. Tingkat Keamanan 6. Prereq 21. Kesukaan tinggal di dalam uiste
Ordinal
kota 22. Memiliki akses pemenuhan kebutuhan pokok yang mudah 22-26. Memiliki Kelengkapan fasilitas kesehatan, Pendidikan, Olahraga, Akomodasi dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya
70
Tabel 3.2 (Lanjutan) Operasional Variabel Penelitian No
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
2.
Citra Kota
a. Kognitif
27. Pengetahuan terhadap
Ordinal
( Pike, 2008
Branding Kota 28-29 Kepercayaan branding kota b.Afektif
30-33. Tingkat kesukaan
Ordinal
terhadap branding kota c. Konatif
32-37 Sikap dan
Ordinal
kesesuaian Branding terhadap kota 3. Keputusan Berkunjung
Keputusan
38-44 maksud
Berkunjung
pengambilan keputusan
Ordinal
Wisatawan (Kotler dan Keller, 2012)
71
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat DKI Jakarta Kota pelabuhan ini mulanya bernama Sunda Kelapa, namun pada 22 Juni 1527 Pangeran Fatahillah menghancurkan Sunda Kelapa dan sebagai gantinya mendirikan kota Jayakarta di area tersebut. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari berdirinya kota Jakarta. Kota Jayakarta berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk, para pedagang dari Cina, India, Arab dan Eropa serta dari negara-negara lainnya saling bertukar barang-barang komoditi. Tahun 1619, Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan dengan serta merta membangun kota baru yang terletak di bagian barat sungai Ciliwung yang dia namakan Batavia, nama yang diambil dari Batavieren. Batavia direncanakan dan dibangun hamper mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dibangun dalam bentu blok, masing-masing dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng dan parit. Di masa-masa kejayaan Batavia yang terkenal sebagai “Permata dari Timur” diduduki oleh VOC dan kemudian akhirnya diduduki pemerintah Belanda. Pada masa penjajahan Jepangdi tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
72
Gambar 4.1 Peta DKI Jakarta
Sumber: Google Map, 2015 2. Sejarah Singkat Enjoy Jakarta Branding Enjoy Jakarta dibentuk untuk menciptakan citra kota Jakarta yang positif di benak penduduk maupun wisatawan khususya menjadikan Jakarta sebagai tujuan rekreasi. Berawal pada tahun 1994, pemerintah DKI Jakarta bersama konsultan Landor melakukan sebuah penelitian tentang branding yang tepat untuk Jakarta. Saat itu terdapat 19 usulan nama, lalu disaring menjadi 10 dan akhirnya terpilih nama Enjoy Jakarta, karena diaggap istilah yang tidak asing, semua orang diperkirakan mengenal istilah tersebut sehingga dapat menerima kata Enjoy Jakarta. Ide ini juga bukan hanya tagline , tapi memperbaiki tata kota, fasilitas dan infrastruktur secara bertahap agar dapat menjadikan kota Jakarta lebih baik. Tahun 2001 direncanakan pembangunan Trans Jakarta untuk mengurangi 73
kemacetan di Jakarta
dan di rencanakan juga sebagai bagian dari
perencanaan pariwisata Jakarta, karena melalui koridor-koridor dapat mempermudah penduduk dan wisatawan untuk berwisata di Jakarta. Akhirnya pada tahun 2004 proyek Trans Jakarta selesai dan tanggal 17 Agustus 2006 Gubernur DKI Jakarta meresmikan Enjoy Jakarta sebagai tagline kota tersebut, Dinas Pariwisata dan Budaya sebagai pelaksana dari program tersebut. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah yaitu mengadakan Media Center untuk memperoleh informasi langsung mengenai pariwisata, membangun teater besar di Taman Ismail Marzuki, Pemilihan Abang dan None, pengembangan dan pembangunan kota tua, penyelenggaraan berbagai Event, Festival budaya betawi, dan sebagainya. Sebagai penguat Branding, Pemerintah DKI UU No. 29 tahun 2007, yaitu mewajibkan masyarakat turut berperan serta dalam mengembangkan budaya betawi Gambar 4.2 Logo Enjoy Jakarta
. Sumber: Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, 2015 74
3. Visi dan Misi Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta a. Visi dan Misi Kota Jakarta Visi Kota Jakarta yaitu menjadikan Jakarta Baru, Kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berbudaya dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Sedangkan Misi Kota Jakarta adalah: 1) Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan rencana tata ruang wilayah 2) Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lainlain 3) Menjamin ketersediaan hunian pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan ang berkualitas secaea gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta 4) Membangun pemerintahan
yang bersih dan transparan serta
berorientasi pada pelayanan publik b. Visi Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta 1) Visi Jakarta
sebagai
tujuan
wisata
dan
budaya
dengan
standar
internasional.Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah Jakarta, terutama disparbud Jakarta untuk menyejajarkan Jakarta dengan Kota-Kota besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya. 2) Misi Dinas Pariwisata 75
a) Membangun
sumber-sumber
serta
produk
pariwisata
dan
kebudayaan b) Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas serta organisasi yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan membangun infrastruktur pariwisata dan kebudayaan. c) Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata dan kebudayaan. Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan secara terukur, efektif dan efisien. 4. Perkembangan Jakarta dan Program Enjoy Jakarta Kota Jakarta saat ini memiliki Sepuluh juta penduduk yang berasal dari berbagai daerah.Jakarta merupakan pusat bisnis, pemerintahan dan budaya di Indonesia. Namun DKI Jakarta tetap memiliki ciri khas yaitu budaya betawi. Untuk melesatrikannya, setiap tahun Jakarta memiliki acara budaya betawi dari Jakarta Fair sampai pemilihan abang dan none sebagai duta tahunan Jakarta yang berguna melestarikan dan memperkenalkan Jakarta kepada semua pihak.Tahun 2014 memilih JKT48 sebagai Brand Ambassador Enjoy Jakarta untuk lebih memperkanalkan pariwisata dan budaya di Jakarta kepada wisatawan lokal maupun mancanegara khususnya Wisatawan asal Jepang. Kerjasama ini mencakup promo di Jepang dan Indonesia, pembuatan iklan untuk TV kabel dan di di publikasikan di youtube. Menurut wawancara dengan Ibu Sherly dari Dinas Paariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, sebelumnya DKI Jakarta memiih Krisdayanti 76
sebagai bintang iklan dan Sherina sebagai endorser di dunia maya. Jakarta memiliki bus tingkat yang diberi namaCity Tour sebagai fasilitas untuk berkeliling ibu kota dengan nyaman. Namun rute dan jumlah kendaraann yamasih
terbatas.
Banyak
acara-acara
besar
dan
penting
yang
diselenggarakan di Jakarta skala nasional maupun internasional. Tahun 2015 Jakarta sebagai tempat peringatan Konfrensi Asia Afrika yang berfokus pada bisnis, seperti World Economy Forum selain itu ada New Cities Summit 2015 yang berskala internasional, Event Olahraga seperti Asean Football, Kompetisi Bulu tangkis, Golf Enjoy Jakarta, Muay Thai 2015 dan lain sebagainya. Musisi internasional banyak yang memilih Jakarta sebagai tujuan World Tour mereka. Menurut Survey yang dilakukan oleh Markplus.inc mengenai kota-kota yang ada di Indonesia, Jakarta sudah memiliki Akses internet dan keterlibatan komunitas dunia maya yang baik, Jakarta memiliki City Branding yang sangat baik dilihat dari Broadband Plan, Value Democracy, Maritime Economy, Mental Revolution, and Market Integration (Marketeers, 2015: 125). Jakarta saat ini sedang merancang agar menjadi Kota pintar, Green City, pelayanan integrasi Trans Jakarta dengan Go-Jek, membangun proyek fasilitas massal seperti MRT dan LRT untuk mengurangi kemacetan dan khususnya di bidang pariwisata Jakarta memiliki banyak potensi terutama wisata pantai, Jakarta memiliki banyak pulau dan pantai yang disebut kepulauan seribu. Saat ini pemerintah DKI Jakarta memberikan perhatian
77
yang lebih untuk mengembangakan pariwisata, seperti memperindah kawasan monas, kota tua, pulau tidung, ragunan, dan lain-lain.
B. Karakteristik Responden Responden yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah para wisatawan luar Jakarta. Berikut rangkuman data dari Wisatawan yang bersedia menjadi responden : Tabel 4.1 Apakah Anda penduduk Jakarta, Sedang bekerja atau menempuh pendidikan di Jakarta? Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak 128 100.0 100.0 100.0
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.31presentase untuk responden yang bukan penduduk, tidak sedang bekerja atau menempuh pendidikan adalah 100 %. Hal ini merupakan hasil screening data responden.
Tabel 4.2 Mengetahui Enjoy Jakarta
Valid Iya
Frequency Percent 128 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
78
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.32 presentase untuk responden mengetahui Enjoy Jakarta adalah 100 %. Hal ini merupakan hasil screening data responden. 1. Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 Usia
Valid
18-23 Tahun 24-29 Tahun 30-35 Tahun Total
Frequency 104 16 8 128
Percent 81.3 12.5 6.3 100.0
Valid Percent 81.3 12.5 6.3 100.0
Cumulative Percent 81.3 93.8 100.0
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.33 dapat dilihat dari kategori umur terdapat responden yang berusia 18 – 23 tahun dengan presentase sebesar 81,3 %, usia 24 – 29 tahun sebesar 12,5% dan usia 3035 tahun sebesar 6,3 %. Melalui data tersebut dapat disimpulkan dari 128 responden, 81,3% anak muda yang lebih banyak mengetahui tentang Enjoy Jakarta dan Berkunjung ke Jakarta.
79
2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.4 Jenis Kelamin
Valid Laki-laki Perempuan Total
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
67 61 128
52.3 100
52.3 47.7 100
52.3 47.7
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.33 presentase untuk responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 52,3 % dan untuk responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 47,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak berwisata Jakarta adalah laki-laki, namun jumlahnya tidak jauh berbeda dengan wisatawan perempuan.Karena untuk berwisata ke Jakarta tidak di segmentasikan untuk jenis kelamin tertentu atau untuk semua jenis kelamin.
80
3. Berdasarkan Asal Daerah Tabel 4.5 Asal Daerah
Valid Kuningan, Jawa Barat Tangsel, Banten Bogor Depok Cianjur Bandung Karawang Semarang Padang Surabaya Garut Bekasi Ternate Sukabumi Medan Mataram Kisaran Makassar Pati Batam Tangerang Serang Total
Berdasarkan
Valid Frequency Percent Percent
Cumulative Percent
8
6.3
6.3
6.3
21 16 13 3 4 5 3 3 2 2 8 2 9 3 2 1 2 2 2 13 4 128
16.4 12.5 10.2 2.3 3.1 3.9 2.3 2.3 1.6 1.6 6.3 1.6 7.0 2.3 1.6 .8 1.6 1.6 1.6 10.2 3.1 100.0
16.4 12.5 10.2 2.3 3.1 3.9 2.3 2.3 1.6 1.6 6.3 1.6 7.0 2.3 1.6 .8 1.6 1.6 1.6 10.2 3.1 100.0
22.7 35.2 45.3 47.7 50.8 54.7 57.0 59.4 60.9 62.5 68.8 70.3 77.3 79.7 81.3 82.0 83.6 85.2 86.7 96.9 100.0
data yang diolah oleh pada tabel 4.34 dapat dilihat
bahwa presentase Wisatawan terbanyak Tangerang Selatan sebesar 16% Tangerang 10,2% Bogor 12,5 % Depok 10,2 % dan sisanya dari wilayah luar Jabodetabek yang berasal dari Padang, Mataram, Surabaya, Batam dan
81
sebagainya. Kesimpulannya wisatawan sekitar Jakarta seperti provinsi Jawa Barat dan Banten yang banyak mengunjungi Jakarta pada panelitian ini. 4. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.6 Pekerjaan Utama Valid Frequency Percent Percent B Valid PNS 3 2.3 2.3 Karyawan 8 6.3 6.3 e Wiraswasta 7 5.5 5.5 Pelajar dan r 107 83.6 83.6 Mahasiswa Lainnya 3 2.3 2.3 d Total 128 100.0 100.0 a
Cumulative Percent 2.3 8.6 14.1 97.7 100.0
Berdasarkan dari data yang diolah pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa presentase pengunjung Daebak Fan Café yang masih bekerja sebagai Pelajar dan Mahasiswa sebesar 83,6%, Karyawan Swasta 6,3% PNS sebesar 2,3% Wiraswasta sebesar 5,5% dan Lain-lain sebesar 2,3%. Melalui data tersebut dapat disimpulkan
bahwa dari 128
responden, Pelajar dan
Mahasiswa lebih mendominasi sebagai wisatawan Jakarta.
82
5. Berdasarkan Frekuensi Berkunjung
Tabel 4.7 Frekuensi Berkunjung Valid Frequency Percent Percent Valid Sering 38 29.7 29.7 1 8 6.3 6.3 2 6 4.7 4.7 3 10 7.8 7.8 4 12 9.4 9.4 5 16 12.5 12.5 6 3 2.3 2.3 7 3 2.3 2.3 8 5 3.9 3.9 9 1 .8 .8 10 17 13.3 13.3 12 2 1.6 1.6 14 2 1.6 1.6 15 4 3.1 3.1 20 1 .8 .8 Total 128 100.0 100.0 Berdasarkan
Cumulative Percent 29.7 35.9 40.6 48.4 57.8 70.3 72.7 75.0 78.9 79.7 93.0 94.5 96.1 99.2 100.0
data yang diolah oleh pada tabel 4.36 dapat dilihat
bahwa presentase Wisatawan Jakarta yang mengunjungi Jakarta setahun 1 kali adalah sebesar 6,3% adalah para pengunjung yang lebih dari 10 kali sampai sering sebesar 57,3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 57,3% pengunjung di adalah Wisatawan yang terbiasa mengunjungi Jakarta dan sisanya sebesar 46,4% tidak terlalu sering berwisata ke Jakarta.
83
6. Berdasarkan Informasi mengenai “Enjoy Jakarta” Tabel 4.8 Sumber Informasi “Enjoy Jakarta” Jenis Promosi Pameran Internet Media Cetak Brand Ambassador Event Iklan TV Lainnya (Bis) Total
Frekuensi 17 91 43 18 17 31 4 221
Presentase 7,69 41,1 19,4 8,1 7,69 14 1,8 100 %
Berdasarkan dari data yang diolah pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa presentase sumber informasi yang efektif melalui media internet sebesar 21%, Media Cetak 19,4 %, Iklan TV 14% Brand Ambassadorsebesar 8,1 % Event dan Pameran sebesar 7,69 % lainnya 1,8% mengetahui tagline dari tulisan di Bis Pariwisata Jakarta. 7. Berdasarkan Tujuan Wisata Tabel 4.9 Wisata yang Pernah Dikunjungi Jenis Wisata Wisata Rekreasi Wisata Kuliner Sport atau Spa Event dan Hiburan Wisata Belanja Total Berdasarkan
Frekuensi 128 81 49 62 64 384
Presentase 33,3 21 12,76 16,14 16,67 100 %
data yang diolah oleh pada tabel 4.15 dapat dilihat
bahwa presentase terbesar yaitu jenis wisata yang pernah dikunjungi adalah 84
wisata rekreasi sebesar 33,3% wisata kuliner 21 % Wisata Belanja sebesar 16,67 % Event dan Hiburan 16,14% sisanya bertujuan untuk Sport atau Spa 12,76 %.
C. Hasil dan Pembahasan 1. Validitas dan Reliabilitas Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Dan salah satu ukuran reliabilitas adalah dengan
nilai koefisien
Cronbach’s Alpha > 0, 7 menunjukan instrumen tersebut reliabel (Ghozali, 2011:48). Penghitungan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan software SPSS 22. Untuk mendapatakan data primer, penulis melakukan penyebaran kuesioner secara keseluruhan kepada 128 responden. Sebelum kuesioner disebarkan kepada 128 responden, penulis melakukan uji coba kuesioner (tryout) terhadap 20 responden dengan memberikan 44 butir pernyataan 85
untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuesioner tersebut dibagi menjadi 3 variabel yaitu Variabel City Branding Enjoy Jakarta (X) dibagi menjadi 16 indikator dengan 26 butir pernyataan, variabel Citra Kota (Y1) dibagi menjadi 7 indikator dengan 11 pernyataan, dan variabel Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2) dibagi menjadi 1 indikator dengan 7 pernyataan. Berikut ini adalah hasil tryout 2 yang diberikan kepada 20 responden dengan 44 pernyataan yang dibagi menjadi 3 variabel utama, yaitu City Branding, Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler.
86
1. City Branding (X) Adapun dalam pernyataan City Branding ini terdapat 10 butir pernyataan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel City Branding. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding Item Pernyataan
Corrected Keterangan Item-Total Correlation X_1 .493 VALID X_2 .310 VALID X_3 .394 VALID X_4 .498 VALID X_5 .392 VALID X_6 .310 VALID X_7 .510 VALID X_8 .601 VALID X_9 .510 VALID X_10 .629 VALID X_11 .677 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2015
87
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding Item Pernyataan
Corrected Keterangan Item-Total Correlation X_12 .629 VALID X_13 .411 VALID X_14 .737 VALID X_15 .408 VALID X_16 .334 VALID X_17 .534 VALID X_18 .538 VALID X_19 .537 VALID X_20 .357 VALID X_21 .413 VALID X_22 .351 VALID X_23 .334 VALID X_24 .336 VALID X_25 .392 VALID X_26 .394 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2015 Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada variabel City Branding, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan dinyatakan seluruh pernyataan valid. Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel City Branding Cronbach’s Alpha
N of Item
.896 Sumber: Data Primer, diolah 2015
26
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s 88
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s Alpha 0.896> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental City Branding adalah reliabel. 2. Citra Kota (Y1) Adapun dalam Citra Kota ini terdapat 11 butir pernyataan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel Citra Kota Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Citra Kota Item Pernyataan
Corrected Keterangan Item-Total Correlation Y1_1 .682 VALID Y1_2 .525 VALID Y1_3 .392 VALID Y1_4 .432 VALID Y1_5 .317 VALID Y1_6 .381 VALID Y1_7 .303 VALID Y1_8 .449 VALID Y1_9 .433 VALID Y1_10 .467 VALID Y1_11 .458 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2015 Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada variabel Citra Kota, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan dinyatakan seluruh pernyataan valid.
89
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Citra Kota Cronbach’s Alpha
N of Item
.775 Sumber: Data Primer, diolah 2015
11
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s Alpha 0.775> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental citra kotaadalah reliabel. 3. Keputusan Berkunjung (Y2) Adapun dalam pernyataan keputusan berkunjung Youth Traveler ini terdapat 7 butir pernyataan yang diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel Keputusan Berkunjung. Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Keputusan Berkunjung Item Pernyataan
Corrected Keterangan Item-Total Correlation Y2_1 .317 VALID Y2_2 .634 VALID Y2_3 .507 VALID Y2_4 .475 VALID Y2_5 .393 VALID Y2_6 .734 VALID Y2_7 .507 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2015 90
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada variabel Citra Kota, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan dinyatakan seluruh pernyataan valid. Tabel 4.16 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.825
7
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s Alpha 0.825 > 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental keputusan berkunjung adalah reliabel.
91
Saya mengenal Jakarta sebagai pusat bisnis disamping sebagai Ibu Kota Negara
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
5.5
5.5
5.5
Setuju
66
51.6
51.6
57.0
Sangat Setuju
55
43.0
43.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Valid Netral
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden mengenal Jakarta sebagai pusat bisnis disamping sebagai ibukota negara, sebanyak 7 responden menyatakan Netral, sebanyak 66 responden menyatakan Setuju, dan 55 responden menyatakan Sangat Setuju. Kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1.6
1.6
1.6
Setuju
67
52.3
52.3
53.9
Sangat Setuju
59
46.1
46.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Valid Netral
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya, sebanyak 2 responden menyatakan Netral, sebanyak 67 responden menyatakan Setuju, dan 59 responden menyatakan Sangat Setuju. 92
Saya mengenal Jakarta sebagai Kota Metropolitan Valid Frequency Percent Percent
Cumulative Percent
5
3.9
3.9
3.9
Setuju
96
75.0
75.0
78.9
Sangat Setuju
27
21.1
21.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Valid Netral
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden mengenal Jakarta sebagai kota Metropolitan, sebanyak 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 96 responden menyatakan Setuju, dan 27 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta pernah menjadi tuan rumah Konfrensi Asia Afrika Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Netral
25
19.5
19.5
19.5
Setuju
78
60.9
60.9
80.5
Sangat Setuju
25
19.5
19.5
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa kota Jakarta pernah menjadi tuan rumah Konfrensi Asia Afrika, sebanyak 25 responden menyatakan Netral, sebanyak 78 responden menyatakan Setuju, dan 25 responden menyatakan Sangat Setuju. 93
Jakarta yang dahulunya bernama Jayakarta, merupakan pusat pelabuhan terbesar Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Netral
13
10.2
10.2
10.2
Setuju
89
69.5
69.5
79.7
Sangat Setuju
26
20.3
20.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta yang dahulunya Jayakarta,merupakan pusat pelabuhan terbesar sebanyak 13 responden menyatakan Netral, sebanyak 89 responden menyatakan Setuju, dan 26 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta kota yang strategis
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Netral
2
1.6
1.6
1.6
Setuju
68
53.1
53.1
54.7
Sangat Setuju 58
45.3
45.3
100.0
Total
100.0
100.0
128
Cumulative Percent
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa kota Jakarta merupakan kota yang strategis, sebanyak 2 responden menyatakan Netral, sebanyak 68 responden menyatakan Setuju, dan 58 responden menyatakan Sangat Setuju. 94
Tata kota Jakarta semakin indah
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
24
18.8
18.8
18.8
Netral
57
44.5
44.5
63.3
Setuju
43
33.6
33.6
96.9
Sangat Setuju
4
3.1
3.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa tata kota Jakarta semakin indah, sebanyak 24 responden menyatakan tidak setuju, 57
responden menyatakan Netral, sebanyak 43
responden menyatakan Setuju, dan 4 responden menyatakan Sangat Setuju. Daya tarik dari segi fisik Kota Jakarta terletak pada banyaknya bangunan yang tinggi Valid Percent
Cumulative Percent
3.9
3.9
3.9
Frequency Percent Valid Tidak Setuju 5 Netral
34
26.6
26.6
30.5
Setuju
78
60.9
60.9
91.4
Sangat Setuju
11
8.6
8.6
100.0
Total
128
100.0
100.0
95
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa daya tarik dari segi fisik kota Jakarta terletak pada banyaknya bangunan yang tinggi, sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan Netral, sebanyak 78 responden menyatakan Setuju, dan 11 responden menyatakan Sangat Setuju. Kota Jakarta menyenangkan sebagai tempat rekreasi Frequency Valid Tidak Setuju 25
Percent
Cumulative Valid Percent Percent
19.5
19.5
19.5
Netral
54
42.2
42.2
61.7
Setuju
44
34.4
34.4
96.1
Sangat Setuju
5
3.9
3.9
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa kota Jakarta menyenangkan sebagai tempat rekreasi, sebanyak 25 responden menyatakan tidak setuju, 54 responden menyatakan Netral, sebanyak 44 responden menyatakan Setuju, dan 5 responden menyatakan Sangat Setuju. Walaupun panas dan terkadang hujan, saya cukup nyaman berkeliling kota Jakarta Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
96
Valid Tidak Setuju
2
1.6
1.6
1.6
Netral
10
7.8
7.8
9.4
Setuju
88
68.8
68.8
78.1
Sangat Setuju
28
21.9
21.9
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa walaupun panas dan terkadang hujan, saya cukup nayaman berkeliling kota Jakarta, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 10 responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan Setuju, dan 28 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta memberi peluang yg besar utk mendapatkan pekerjaan memiliki keahlian tertentu Valid Percent
Cumulative Percent
1.6
1.6
1.6
Frequency Percent Valid Tidak Setuju 2 Netral
13
10.2
10.2
11.7
Setuju
77
60.2
60.2
71.9
Sangat Setuju
36
28.1
28.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta memberi peluang untuk mendapatkan pekerjaan jika memiliki keahlian tertentu, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 13 97
responden menyatakan Netral, sebanyak 77 responden menyatakan Setuju, dan 36 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka bisnis Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
6.3
6.3
6.3
Setuju
88
68.8
68.8
75.0
Sangat Setuju
32
25.0
25.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Valid Netral
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka bisnis, 8 responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan Setuju, dan 32 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta merupakan tempat yang baik untuk Saya atau anggota keluarga untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi Valid Percent
Cumulative Percent
5.5
5.5
5.5
Frequency Percent Valid Tidak Setuju 7 Netral
24
18.8
18.8
24.2
Setuju
80
62.5
62.5
86.7
Sangat Setuju
17
13.3
13.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
98
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta merupakan tempat yang baik untuk saya atau anggota keluarga untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi, sebanyak 7 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden menyatakan Netral,
sebanyak 80 responden menyatakan Setuju, dan 17 responden menyatakan Sangat Setuju. Pada umumnya, masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup modern Valid Percent
Cumulative Percent
2.3
2.3
2.3
Frequency Percent Valid Tidak Setuju 3 Netral
56
43.8
43.8
46.1
Setuju
60
46.9
46.9
93.0
Sangat Setuju
9
7.0
7.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa pada umumnya masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup modern, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 56
responden
menyatakan Netral, sebanyak 80 responden menyatakan Setuju, dan 9 responden menyatakan Sangat Setuju.
99
Mudah mendapatkan hal yang menarik untuk dilakukan di Jakarta Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju
3
2.3
2.3
2.3
Netral
24
18.8
18.8
21.1
Setuju
85
66.4
66.4
87.5
Sangat Setuju 16
12.5
12.5
100.0
Total
100.0
100.0
128
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mudah mendapatkan hal yang menarik untuk dilakukan di Jakarta, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden
menyatakan Netral, sebanyak 85 responden menyatakan Setuju, dan 16 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta menyenangkan untuk dikunjungi dalam jangka pendek
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
5
3.9
3.9
3.9
Setuju
97
75.8
75.8
79.7
Sangat Setuju
26
20.3
20.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta menyenangkan untuk dikunjungi dalam jangka 100
pendek, 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 97 responden menyatakan Setuju, dan 26 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta menarik sebagai tempat untuk menetap dalam jangka panjang
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
46
35.9
35.9
35.9
Netral
54
42.2
42.2
78.1
Setuju
27
21.1
21.1
99.2
Sangat Setuju 1
.8
.8
100.0
Total
100.0
100.0
128
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta menyenangkan untuk menetap dalam jangka panjang, sebanyak 46responden menyatakan tidak setuju, 54
responden
menyatakan Netral, sebanyak 27 responden menyatakan Setuju, dan 1 responden menyatakan Sangat Setuju.
101
Penduduk Jakarta ramah
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
34
26.6
26.6
26.6
Netral
63
49.2
49.2
75.8
Setuju
30
23.4
23.4
99.2
Sangat Setuju
1
.8
.8
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa penduduk Jakarta ramah, sebanyak 34 responden menyatakan tidak setuju, 63
responden menyatakan Netral, sebanyak 30
responden menyatakan Setuju, dan 1 responden menyatakan Sangat Setuju. Menurut Saya, mudah masuk ke dalam komunitas penduduk Jakarta untuk berbagi budaya atau bahasa mereka
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
7
5.5
5.5
5.5
Netral
60
46.9
46.9
52.3
Setuju
55
43.0
43.0
95.3
Sangat Setuju
6
4.7
4.7
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa menurut responden,mudah masuk ke komunitas penduduk 102
Jakarta untuk berbagi budaya atau bahasa mereka, sebanyak 7 responden menyatakan tidak setuju, 60
responden menyatakan Netral, sebanyak 55
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju. Menurut apa yang saya rasakan, Saya cukup aman berada di Jakarta
Valid
Valid Frequency Percent Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
3.9
3.9
3.9
Netral
36
28.1
28.1
32.0
Setuju
75
58.6
58.6
90.6
Sangat Setuju
12
9.4
9.4
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa menurut responden, Jakarta merupakan kota yang aman, sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju, 36 responden menyatakan Netral, sebanyak 75 responden menyatakan Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
103
Saya suka jika tinggal di Jakarta
Valid
Frequency Percent
Cumulative Valid Percent Percent
Tidak Setuju
36
28.1
28.1
28.1
Netral
51
39.8
39.8
68.0
Setuju
38
29.7
29.7
97.7
Sangat Setuju
3
2.3
2.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden suka tinggal di Jakarta, sebanyak 36 responden menyatakan tidak setuju, 51
responden menyatakan Netral, sebanyak 38
responden menyatakan Setuju, dan 3 responden menyatakan Sangat Setuju. Saya mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
8
6.3
6.3
6.3
Setuju
88
68.8
68.8
75.0
Sangat Setuju
32
25.0
25.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta, 8
104
responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan Setuju, dan 32 responden menyatakan Sangat Setuju. Mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Cumulative Valid Percent Percent
Netral
5
3.9
3.9
3.9
Setuju
96
75.0
75.0
78.9
Sangat Setuju
27
21.1
21.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta, 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 96 responden menyatakan Setuju, dan 27 responden menyatakan Sangat Setuju. Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
8
6.3
6.3
6.3
Setuju
94
73.4
73.4
79.7
Sangat Setuju
26
20.3
20.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga, 8 responden 105
menyatakan Netral, sebanyak 94 responden menyatakan Setuju, dan 26 responden menyatakan Sangat Setuju. Mudah menemukan rumah sakit di Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
13
10.2
10.2
10.2
Setuju
92
71.9
71.9
82.0
Sangat Setuju
23
18.0
18.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mudah menemukan rumah sakit di Jakarta, 13 responden menyatakan Netral, sebanyak 90 responden menyatakan Setuju, dan 23 responden menyatakan Sangat Setuju. Mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
.8
.8
.8
Netral
5
3.9
3.9
4.7
Setuju
95
74.2
74.2
78.9
Sangat Setuju
27
21.1
21.1
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta , sebanyak 106
1 responden menyatakan tidak setuju, 5
responden menyatakan Netral,
sebanyak 95 responden menyatakan Setuju, dan 27 responden menyatakan Sangat Setuju. Mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat yang bisa dinikmati sesuai dengan tagline "Enjoy Jakarta"
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
32
25.0
25.0
25.0
Setuju
79
61.7
61.7
86.7
Sangat Setuju
17
13.3
13.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat yang bisa dinikmati sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, 32
responden
menyatakan Netral, sebanyak 79 responden menyatakan Setuju, dan 17 responden menyatakan Sangat Setuju.
107
Mempercayai bahwa tagline "Enjoy Jakarta" dapat mencerminkan ciri khas kota, sesuai potensi yang dimiliki
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
8
6.3
6.3
6.3
Netral
42
32.8
32.8
39.1
Setuju
67
52.3
52.3
91.4
Sangat Setuju
11
8.6
8.6
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden memercayai bahwa tagline “Enjoy Jakarta” dapat mencerminkan ciri khas kota, sesuai potensi yang dimiliki, sebanyak 8 responden menyatakan tidak setuju, 42
responden menyatakan Netral,
sebanyak 67 responden menyatakan Setuju, dan 11 responden menyatakan Sangat Setuju. Saya meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk dikunjungi sesuai dengan tagline nya "Enjoy Jakarta"
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
2.3
2.3
2.3
Netral
41
32.0
32.0
34.4
Setuju
74
57.8
57.8
92.2
Sangat Setuju
10
7.8
7.8
100.0
Total
128
100.0
100.0 108
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk dikunjungi sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 41
responden menyatakan Netral, sebanyak 74
responden menyatakan Setuju, dan 10 responden menyatakan Sangat Setuju. Branding Kota Jakarta "Enjoy Jakarta" mencerminkan suasana yang menyenangkan
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
3.9
3.9
3.9
Netral
36
28.1
28.1
32.0
Setuju
75
58.6
58.6
90.6
Sangat Setuju
12
9.4
9.4
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk dikunjungi sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju, 36
responden menyatakan Netral, sebanyak 75
responden menyatakan Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
109
Menyukai logo "Enjoy Jakarta" karena sesuai dengan karakter kota Jakarta
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
3.9
3.9
3.9
Netral
48
37.5
37.5
41.4
Setuju
68
53.1
53.1
94.5
Sangat Setuju 7
5.5
5.5
100.0
Total
100.0
100.0
128
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden menyukai logo “Enjoy Jakarta” karena sesuai dengan karakter kota Jakarta, sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju, 48 responden menyatakan Netral, sebanyak 68 responden menyatakan Setuju, dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju. Menyukai branding "Enjoy Jakarta" karena memiliki banyaknya kuliner dari berbagai daerah
Valid
Frequency
Percent
Cumulative Valid Percent Percent
Tidak Setuju
2
1.6
1.6
1.6
Netral
25
19.5
19.5
21.1
Setuju
85
66.4
66.4
87.5
Sangat Setuju
16
12.5
12.5
100.0
Total
128
100.0
100.0
110
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa menyukai branding ”Enjoy Jakarta” karena memiliki banyaknya kuliner dari berbagai daerah, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 25
responden menyatakan Netral, sebanyak 85 responden
menyatakan Setuju, dan 16 responden menyatakan Sangat Setuju. Menyukai branding " Enjoy Jakarta" karena sesuai dengan situasi dan kondisinya
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
13
10.2
10.2
10.2
Netral
55
43.0
43.0
53.1
Setuju
53
41.4
41.4
94.5
Sangat Setuju
7
5.5
5.5
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden menyukai branding “Enjoy Jakarta” karena sesuai dengan situasi dan kondisinya, sebanyak 13 responden menyatakan tidak setuju, 55 responden menyatakan Netral, sebanyak 53 responden menyatakan Setuju, dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju.
111
Branding "Enjoy Jakarta" sesuai dengan harapan ketika berada di Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
9
7.0
7.0
7.0
Netral
52
40.6
40.6
47.7
Setuju
61
47.7
47.7
95.3
Sangat Setuju
6
4.7
4.7
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta”sesuai dengan harapan ketika berada di Jakarta, sebanyak 9 responden menyatakan tidak setuju, 52 responden menyatakan Netral, sebanyak 61 responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju. Branding "Enjoy Jakarta" mencerminkan keseluruhan kualitas kota Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
11
8.6
8.6
8.6
Netral
49
38.3
38.3
46.9
Setuju
66
51.6
51.6
98.4
Sangat Setuju
2
1.6
1.6
100.0
Total
128
100.0
100.0
112
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta”mencerminkan keseluruhan kualitas kota Jakarta, sebanyak 11 responden menyatakan tidak setuju, 49 responden menyatakan Netral, sebanyak 66 responden menyatakan Setuju, dan 2 responden menyatakan Sangat Setuju. Branding "Enjoy Jakarta sesuai dengan citra kota yang memiiki banyak potensi dari pariwisatanya Percent
Cumulative Valid Percent Percent
Tidak Setuju 4
3.1
3.1
3.1
Netral
36
28.1
28.1
31.3
Setuju
82
64.1
64.1
95.3
Sangat Setuju
6
4.7
4.7
100.0
Total
128
100.0
100.0
Frequency Valid
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang memiliki banyak potensi dari pariwisatanya, sebanyak 4 responden menyatakan tidak setuju, 36
responden menyatakan Netral, sebanyak 82
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju.
113
Branding "Enjoy Jakarta sesuai dengan citra kota yang memiiki banyak potensi dari kebudayaannya
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
14
10.9
10.9
10.9
Netral
49
38.3
38.3
49.2
Setuju
59
46.1
46.1
95.3
Sangat Setuju
6
4.7
4.7
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang memiliki banyak potensi dari kebudayaannya, sebanyak 14 responden menyatakan tidak setuju, 59
responden menyatakan netral, sebanyak 61
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju. Saya mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada di Jakarta sebelum memutuskan berkunjung ke Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
1.6
1.6
1.6
Netral
8
6.3
6.3
7.8
Setuju
64
50.0
50.0
57.8
Sangat Setuju
54
42.2
42.2
100.0
Total
128
100.0
100.0
114
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada di Jakarta sebelum memutuskan berkunjung ke Jakarta, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 8
responden menyatakan Netral, sebanyak 64
responden menyatakan Setuju, dan 54 responden menyatakan Sangat Setuju. Akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Jakarta
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
.8
.8
.8
Netral
1
.8
.8
1.6
Setuju
74
57.8
57.8
59.4
Sangat Setuju
52
40.6
40.6
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Jakarta, sebanyak 1 responden menyatakan tidak setuju, 1
responden
menyatakan Netral, sebanyak 74 responden menyatakan Setuju, dan 52 responden menyatakan Sangat Setuju.
115
Citra Kota sebagai Kota Modern menjadi pertimbangan Saya untuk berkunjung ke Jakarta
Valid
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulativ e Percent
Tidak Setuju
2
1.6
1.6
1.6
Netral
12
9.4
9.4
10.9
Setuju
102
79.7
79.7
90.6
Sangat Setuju
12
9.4
9.4
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa citra kota sebagai kota modern menjadi pertimbangan saya untuk berkunjung ke Jakarta, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 12
responden menyatakan Netral, sebanyak 102 responden menyatakan
Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju. Harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan Saya berkunjung ke Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Cumulativ Valid Percent e Percent
Netral
14
10.9
10.9
10.9
Setuju
91
71.1
71.1
82.0
Sangat Setuju
23
18.0
18.0
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan saya 116
berkunjung ke Jakarta, sebanyak 14 responden menyatakan Netral, sebanyak 91 responden menyatakan Setuju, dan 23 responden menyatakan Sangat Setuju. Berwisata di Jakarta menjadi pertimbnagan Saya dalam memutuskan berapa lama Saya berkunjung ke Jakarta
Valid
Frequency
Percent
Cumulati ve Valid Percent Percent
Netral
30
23.4
23.4
23.4
Setuju
76
59.4
59.4
82.8
Sangat Setuju
22
17.2
17.2
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa berwisata di Jakarta menjadi pertimbangan responden dalam memutuskan berapa lama berkunjung ke Jakarta, 30 responden menyatakan Netral, sebanyak 76 responden menyatakan Setuju, dan 22 responden menyatakan Sangat Setuju.
117
Saya bisa berkunjung ke Jakarta kapan saja saya inginkan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
2.3
2.3
2.3
Netral
1
.8
.8
3.1
Setuju
75
58.6
58.6
61.7
Sangat Setuju
49
38.3
38.3
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa responden bisa berkunjung ke Jakarta kapan saja diinginkan,, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 1
responden
menyatakan Netral, sebanyak 75 responden menyatakan Setuju, dan 49 responden menyatakan Sangat Setuju. Banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi pertimbangan Saya dalam memutuskan berkunjung
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Netral
5
3.9
3.9
3.9
Setuju
66
51.6
51.6
55.5
Sangat Setuju
57
44.5
44.5
100.0
Total
128
100.0
100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang pernyataan bahwa banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi 118
pertimbangan responden dalam memutuskan berkunjung, 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 66 responden menyatakan Setuju, dan 57 responden menyatakan Sangat Setuju.
D. Pengujian Hipotesis 1. Menguji dan Memahami Sub Strukutural I Adapun rumus model persamaan sub struktural I adalah sebagai berikut :Y1 = ρy1xX + ρy Є 1Є1 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut a. Koefisien Determinasi (Uji Kontribusi Model) Untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel City Branding terhadap Citra Kota, kita akan melihat hasil perhitungan dalam Model Summary, khususnya angka R Square di bawah ini : Tabel 4.5 Model Summary Sub Struktur I Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .447 .200 .194 4.693 a. Predictors: (Constant), City Branding Sumber: Data Primer diolah, 2015 Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,194. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya kontribusi variabel City Branding 119
terhadap Citra Kota dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r2 x 100% KD = 0,194 x 100% KD = 19,4 % Angka tersebut mempunyai maksud bahwa City Branding berkontribusi terhadap Citra Kota sebesar 19,4 %, sedangkan sisanya sebesar 79,6 % (100% - 19,4% ) disumbangkan oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Citra Kota yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel City Branding sebesar 19,4 % sementara pengaruh sebesar 79,6 % disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error Beta
1(Constant) 9.486 5.290 City Branding .295 .052 a. Dependent Variable: Citra Kota
.447
1) Pengaruh langsung antara City Branding
T
Sig.
1.793 .075 5.617 .000
dengan Citra Kota,
Hipotesisnya : Ho : β1 = 0:
Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra Kota 120
H a1 : β1 ≠ 0: Ada pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra Kota Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t hitung didapat sebesar 5,617 dan t tabel diperoleh sebesar 1,9790. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau 128-2 = 126 menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan kriteria uji hipotesis : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 5,617 > t tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara City Branding dengan Citra Kota. b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf signifikansi 0,05. (1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
121
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients angka signifikansi (Sig) untuk City Branding adalah 0,000 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara City Branding dengan Citra Kota. Besarnya pengaruh City Branding terhadap Citra Kota sebesar 0,447 atau 44,7%. Sedangkan sisanya (100% - 44,7% = 55,3%) dijelaskan oleh variabel lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan oleh Chaerani (2011), Bahwa City Branding berpengaruh terhadap Citra Kota di Solo, Jannah dkk (2014) yang mengasilkan City Branding “Sunrise of Java” berpengaruh terhadap City Image Kabupaten Banyuwangi menurut penelitian Ayu dkk (2014) bahwa City Branding berpengaruh terhadap City Image Kota Batu selain itu Jose Antonio dkk (2015) Hasilnya kontribusi
Cultural
Heritage,
Events,
Tourist
Attraction
Dan
Inftastruktur yang merupakan dimensi City Branding berpengaruh untuk citra kota signifikan, namun rendah. Diketahui bahwa City Branding memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Citra Kota. Dengan kata lain, semakin banyak program yang menunjang City Branding Jakarta yang diselenggarakan Pemerintah DKI Jakarta kepada penduduk ataupun wisatawan maka Citra Kota juga akan meningkat. Karena pengaruhnya yang signifikan, maka
122
City Branding menjadi variabel yang penting untuk dipertimbangkan wisatawan dalam menciptakan citra sebuah kota. Persamaan struktural I menjadi : Y1 = 0,447 X1 + 0,894Є1 Angka residu sebesar 0,800 diperoleh dari √1 – R2 √1 – 0,200 = 0,894 Gambar 4.4 Model Sub Struktural I
Є1 0,894
City Branding (X)
0,447
Citra Kota (Y1)
2. Menguji dan Memahami Sub Struktural II Adapun rumus model persamaan sub struktural II adalah sebagai berikut : Y2 = ρy2xX+ ρy1y2Y1+ ρy2ϵ2Є2 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut secara dan parsial
123
a. Koefisien Determinasi (Uji Kontribusi Model) Untuk melihat kontribusi variabel City Branding dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youh Traveler, kita akan melihat hasil perhitungan dalam Model Summary, khususnya angka Adjusted R Square di bawah ini :
Tabel 4.6 Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .655 .430 .420 1.980 a. Predictors: (Constant), Citra Kota, City Branding Sumber: Data Primer diolah, 2015
Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,420. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya kontribusi City Branding dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r2 x 100% KD = 0,420 x 100% KD = 42 % Angka tersebut mempunyai maksud bahwa kontribusi City Branding dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth
124
Traveler sebesar 42%, sedangkan sisanya sebesar 58% (100% - 42%) disumbangkan oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Keputusan Berkunjung
Youth
Traveler
yang
dapat
diterangkan
dengan
menggunakan variabel City Branding dan Citra Kota sebesar 42% sementara 58% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. b. Melihat Pengaruh City Branding (X) dan Citra Kota (Y1) Secara Parsial Terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2) Untuk melihat besarnya pengaruh variabel City Branding dan Citra Kota secara parsial terhadap Keputusan Berkunjung digunakan Uji t dibawah ini :
Model 1 (Constant) City Branding "Enjoy Jakarta Citra Kota
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 7.713 2.260
T 3.412
Sig. .001
.177
.025
.540
7.150
.000
.100
.038
.201
2.666
.009
a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung Sumber: Data Primer diolah, 2015
125
1) Pengaruh antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung.. Hipotesisnya : Ho : β2 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Ha2: β2 ≠0 :
Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t hitung didapat sebesar 7,150 dan t tabel diperoleh sebesar 1,9790. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau 128-2 = 126 menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan kriteria uji hipotesis : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 7,150 > t tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ho ditolak, berarti ada pengaruh antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung. b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf signifikansi 0,05.
126
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients angka signifikansi (Sig) untuk City Branding adalah 0,000 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Besarnya pengaruh City Branding terhadap Keputusan Berkunjung adalah sebesar 0,540 atau 54,0% dan hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup, sedangkan sisanya 56,0% (100% - 54% = 56%) dijelaskan oleh variabel lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan Jannah (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh City Branding “Sunise of Java” terhadap City Image dan Keputusan Berkunjung diketahui bahwa City Branding berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler dan jurnal dari Abdul Yusuf dan Eman Sulaeman (2014). Place 127
Branding
berpengaruh
terhadap
keputusan
mengunjungi
destinasi pariwisata ke Kabupaten Karawang. Dengan kata lain, City Branding yang diterapkan Pemerintah DKI Jakarta memiliki pengaruh kepada Youth Traveler untuk melakukan Keputusan Berkunjung . 2) Pengaruh antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Hipotesisnya : Ho : β3 = 0 :
Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
H a3: β3 ≠ 0 : Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t hitung didapat sebesar 2,666 dan t tabel diperoleh sebesar 1,9790. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau 126-2 = 126 menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan kriteria uji hipotesis : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
128
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 2,666 > t tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf signifikansi 0,05. (1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients angka signifikansi (Sig) untuk Citra Kota adalah 0,009 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,009] maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Besarnya pengaruh Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler adalah sebesar 0,201 atau 20,1% sedangkan sisanya 79,9% (100% - 20,1% = 79,9%) dijelaskan oleh variabel lain.
129
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan oleh Ayu (2014) bahwa City Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Batu selain itu penelitian Dewi Ayu (2013) mengenai Persepsi pengunjung pada Brand Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan berkunjung kembali ke Taman Margasatwa Ragunan. Persamaan struktural II menjadi : Y2= 0,540X + 0,201Y1 + 0,754Є2 Angka residu sebesar 0,740 diperoleh dari√1 – R2 √1 – 0,430 = 0,754
Gambar 4.4 Model Sub Struktur II City Branding (X)
0,447
Citra Kota (Y1)
0,201
0,540
Keputusan Berkunjung (Y2)
0,754
Є2
130
3. Penghitungan Pengaruh a. Pengaruh Langsung (Direct Effect) Untuk menghitung pengaruh langsung , digunakan formula sebagai berikut : 1) Pengaruh variabel City Branding terhadap Citra Kota X
Y1 = 0,447
2) Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler X
Y2 = 0,540
3) Pengaruh variabel Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler Y1
Y2 = 0,201
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota X
Y1
Y2 = (0,447 x 0,201) = 0,0898
Pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota sebesar 8,9% (0,089). Jadi, pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung, maka dapat disimpulkan citra kota bukan variabel intervening City Branding terhadap keputusan berkunjung Youth Traveler. 131
c.
Pengaruh Total (Total Effect) Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota X
d.
Y1
Y2 = (0,447 + 0,201) = 0,648
Analisis besar pengaruh langsung dan tidak langsung 1) City Branding Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh langsung City Branding terhadap Citra Kota sebesar 44,7% (0,447) dan City Branding terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler sebesar 54,0% (0,540), Pengaruh langsung Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung sebesar 20,1 % dan pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota sebesar 8,9% (0,089). Jadi, pengaruh langsung City Branding dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler lebih besar dari pengaruh tidak langsung.
132
Gambar 4.5 Model StrukturAnalisis Jalur Є 0,89 4
City Branding (X)
0,447
0,54
Citra Kota (Y1)
0,201
Keputusan Berkunjung 0,754
Є2
Persamaan strukturalnya adalah : Sub struktur I : Y1= 0,477 X1 +0,894Є1 Substruktur II : Y2= 0,540X1 + 0,201Y1 + 0,754Є2
133
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang disebutkan pada bab 1 sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh langsung City Branding terhadap Cita Kota sebesar 44,7 % 2. Terdapat pengaruh langsung City Branding terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta sebesar 54 % 3. Terdapat pengaruh langsung Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta sebesar 20,1 % 4. Pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota sebesar 8,9% (0,089). Jadi, pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung.
134
B. Saran 1. Bagi Pemerintah DKI Jakarta a. Jakarta memiliki Visi dan Misi yang sangat baik sesuai dengan teori City Branding yang di kemukakan oleh Anholt bukan hanya slogan dan logo “Enjoy Jakarta” tanpa ada nya perbaikan fasilitas dan pelayanan. Program City Branding “Enjoy Jakarta” hendaknya terus di tingkatkan dan di komunkasikan melalui berbagai media seperti sosial media, media cetak dan iklan televisi yang memiliki pengaruh yang besar berdasarkan penelitian ini. b. Melakukan kerjasama dengan pihak yang terlibat untuk membangun branding kota dalam industri pariwisata seperti Asosiasi atau persatuan hotel, agen perjalanan dan sebagainya c. Memaksimalkan keberadaan Abang dan None Jakarta guna mendekatkan komunikasi antara pemerintah dengan penduduk dan memiliki program untuk melibatkan penduduk dan komunitas di Jakarta terutama komunitas Traveler, anak muda, pengguna internet dan wanita karena segementasi tersebut merupakan segmentasi yang tepat untuk menunjang keberhasilan City Branding sehingga bisa menggerakan penduduk untuk semakin mempunyai rasa memiliki terhadap kota dan ikut serta memperlancar visi dan misi kota Jakarta . d. Memiliki program pelestarian kebudayaan betawi yang berkelanjutan misalnya satu hari dalam seminggu menggunakan pakaian adat betawi untuk pegawai pemerintahan, guru, pelajar dan pelayanan publik 135
terutama di bidang pariwisata. Agar meningkatkan identitas dan menjadi daya tarik kota Jakarta. e. Menambah fasilitas bus yang nyaman dan aman, khususnya untuk wisatawan seperti bus tingkat atau Jakarta City Tour, dan wilayah operasionalnya diperluas, agar wisatawan dapat berkeliling dengan nyaman, serta menambahkan logo Enjoy Jakarta di setiap fasilitas bus publik, agar semakin sadar tentang Enjoy Jakarta. 2. Bagi Akademisi Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain diluar penelitian ini dan objek kota lain serta menambah sampel maupun metode analisis yang digunakan.
136
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. 2010. Building Strong Brand. The Free Press Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities and Regions. USA: Palgrave Macmillan. Basu Swastha dan Irawan. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Dinnie, K. 2011.City Branding : Theory and Cases. London: Palgrave Macmillan Durianto, Darmadi, dkk, 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset dan Ekuitas Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Ismayanti. 2010. PengantarPariwisata. Jakarta: PT.Gramedia Kartajaya dan Yuswohady. 2005. Strategi Pemasaran Era Otonomi: Attracting Investor and Tourist. Jakarta: Gramedia Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. “Principles of Marketing 15thedition”. Pearson Education, Inc ____________. 2009 “ManajemenPemasaran”.Edisi 12. Jakarta: PT. Macana Jaya Cemerlang. ____________. 2012 “Marketing Management” 14th edition. New York: Pearson Education Ltd ____________and Nancy Lee. 2007. Marketing in Public Sector A Roadmap for Improved Performance. Wharton School Publishing, New Jersey Lynch, Kelvin. 1960. The Image of The City. The MIT Press, Cambridge M Rahmat Yananda dan Ummi Salamah. 2014. Branding Tempat: Membangun Kota, Kabupaten dan Provinsi Berbasis Identitas. Jakarta :Makna Informasi Nirwandar, Sapta. 2014. Building WOW Indonesia Tourism and Creative Industry. Jakarta: PT. Gramedia Pike,
Steven. 2008. Destination Marketing: communication approach. Oxford :Elsiever
Anntegration
marketing
Riduwan, Drs. MBA. dan Dr. Engkos A. Kuncoro. 2008 “Cara Menggunakandan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)”. Bandung: Alfabeta Sarwono, Jonathan. 2007 “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”. Yogyakarta: Andi Offset. 137
Sekaran, Uma. 2007 “Research Methods For Business”. Edisi ke empat jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono.2010 “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta Suliyanto.2005 “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”. Bogor: Ghalia Indonesia. Teemu Moilanen and Seppo Rainisto. 2009. How to Brand Nations, Cities and Destinations .USA: Palgrave Macmillan Tjiptono, Fandi. 2011. Brand Managemet & Strategy. Malang :Bayu Media Publishing Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu Yoeti A, Oka. 2008 Ekonomi Pariwisata :Introduksi, informasi dan implementasi. Jakarta: Kompas Ali Akbar dan Nia Kurniasih. 2012. Penerapan City Branding di Indonesia :StudiKasus Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N2 Bidriatul Jannah et.al 2014. Pengaruh City Branding dan City Image Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Banyuwangi. Jurnal Administrasi dan Bisnis (JAB) Vol. 17 No. 1 Desember 2014 Chaerani, Ratu Yulya. 2011. Pengaruh City Branding terhadap City Image (Studi :Pencitraan Kota Solo: The Spirit of Java). Jurnal. Universitas Sultan AgungTirtayasa Kavaratzis M, 2004, “From City Marketing to City Branding: Towards a Theoretical Framework for Developing City Brands”, Journal of Place Branding, Vol. 1, No. 1, pp. 58-73 Yuli, Aditya. City Branding Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Ditinjau Dari Aspek Hukum Merek (Studi Kasus City Branding Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan Di Indonesia). Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTI Vol. 5 No. 1 Januari 2011 Kotler P and Gertner D, 2002, “Country as Brand, Product and Beyond: A Place Marketing and Brand Management Perspective”, Journal of Brand Management, Vol. 9, No. 4-5, pp. 249-261 Lita Ayu et.,al. Pengaruh City Branding “Shining Batu” Terhadap City Image dan Keputusan Berkunjung Wisatwan ke Kota Batu 2014. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) vol. 16 no 1 November 2014 Jose Antonio, Paulo Alexandre dan Jose Manuel. 2015. Assesing the differentiated of City Resources to City Brand Image. Tourism and Management Studies 138
Matlovicova K., Kormaníkova J. 2014. City Brand-Image Associations Detection. Case Study of Prague.SGEM International Multidisciplinary Scientific Conferences on Social Sciences and Arts, SGEM 2014, Psychology & Psychiatry, Sociology & Healthcare, Education, Conference Proceedings, Volume II., Sociology and Healthcare,Albena, Bulgaria, ISBN 978-6197105-23-0, ISSN 2367-5659, pp. 139-146 Muhammad Yet.,al. Potensi Kota Cirebon yang Mendukung Pembentukan City Branding. 2012 Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N1 Riyadi. Fenomena City Branding Pada Era Otonomi Daerah .Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 5 No.1, Maret 2009 Hal-1 Riyodina.2013. Pola Komunikasi Humas Pemda DKI Jakarta Dalam Menyosialisasikan Program Enjoy Jakarta! (Studi Kasus Pada Kota Jakarta Melalui Program Enjoy Jakarta!). Jurnal. Universitas Budi Luhur Roostika, Ratna. April 2014. Citra Merek Tujuan Wisata dan Perilaku Wisatawan :Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol 1 no 1 Abdul Yusuf dan Eman Sulaeman. 2014. Pengaruh atribut produk wisata terhadap place branding dan implikasinya terhadap keputusan mengunjungi destinasi wisata pantai. Jurnal ilmiah solusi vol 1 no 1 Januari sampai maret 87-94 Kavaratzis, M. 2008. From City Marketing to City Branding : An Interdisciplinary Analysis with Reference to Amsterdam, Budapest, and Athens. Dissertation. Groningen: Rijksuniversiteit Groningen http://bappeda.semarangkota.go.id/uploaded/prop_city.pdf tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.20
di
download
pada
http://blog.euromonitor.com/2015/01/top-100-city-destinations-ranking.html diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.18 http://marketeers.com/article/yang-tak-boleh-dilewatkan-dalam-citybranding.htmldiakses pada tanggal 16 Juni 2015 pukul 22.12 http://properti.kompas.com/read/2015/01/10/160954621/Jakarta.Peringkat.Kedua . Asia.Pasifik.untuk.Investasi.Properti diakses pada tanggal 25 2015 pukul 23.15 http://www.marketing.co.id/pertumbuhan-pdb-jakarta-masuk-peringkat-4-dunia/ diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.20 http://www.muslimahcorner.com/2014/10/jakarta-menangkan-objek-wisatapaling-populer-versi-tripadvisor/ diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.17 139
http://www.republika.co.id/berita/koran/bincang-bisnis/15/01/26/nirw55-ariefyahya-menteri-pariwisata-ri-kita-akan-siapkan-wisata-khas diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.16 http://www.southeast-asia.atkearney.com/news-media/news-releases/newsrelease-local/-/asset_publisher/D0na2eQUpSMh/content/jakartamenduduki-posisi-puncak-dalam-global-ranking-of-emerging-cities-a-tkearney diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.19 http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/08/12561431/Ini.Alasan.DKI.Gand eng.JKT.48.Jadi.Duta.Enjoy.Jakarta diakses pada tanggal 25 Mei 2015 Kiprah, City Branding, Cara unik menampilkan Daya Saing Kota. Kiprah volume 58 th XIV. September – Oktober 2013, Hal 29. Marketeers, Tak Hanya Produk, Kota Pun Butuh Branding. Edisi Juni 2014, Hal 025 ________ ,Kota Paling WOW untuk Pemasar di Indonesia, Edisi Agustus 2014, Hal 047-056 ________, City Branding Strategy The Four Steps, Edisi April 2015, Hal 140 ________, Putting `18 Cities on The Map, Edisi Aprl 2015, Hal 124 _________, City Branding, Perlukah?,Edisi Mei 2015, Hal 143 Sherly.Wawancara dengan Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan kebudayaan Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2015. Sugiarsono, Joko. 2009. City Branding, Bukan Asal Membuat Logo dan Slogan. SWA, Vol. 25., no. 17., hlm. 192 SWA. Ayo City Branding, 14 Juni 2007 (Online) http://swa.co.id/2007/06/ayocity-branding diakses padatanggal 7 Januari 2015 pukul 19.48 WIB. www.bps-dki.go.id www.tourism-jakarta.go.id
140
Lampiran 1
Kuesinoner Untuk Wisatawan ke Kota Jakarta
Kepada Yth : Wisatawan
Dengan Hormat, Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul Pengaruh City Branding “Enjoy Jakarta” Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Maka saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu menjawab dan mengisi daftar pertanyaan dengan jujur. Kesediaan Anda merupakan bantuan yang sangat besar dan berarti karena dapat membantu menyelesaikan tugas akhir Saya. Atas Partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Siti Zumroh Nur Ivani
141
Petunjuk: Isilah sesuai dengan kondisi Anda yang sebenarnya dengan memberi centang pada kotak yang tersedia IDENTITAS RESPONDEN 1.
Email :
2.
JeniskelaminAnda (beri centang):
3.
Usia Anda saat ini?
4.
Darimana Anda berasal? Kota/Kabupaten ________________ Propinsi__________________
5.
Apakah Anda Pednduduk Jakarta atau sedang bekerja atau menempuh pendidikan di Jakarta? Ya
18-23 tahun
Laki-laki
Perempuan
24-29 tahun
30-35 th
diatas 35th
Tidak
6. Apakah Anda mengetahui tagline “Enjoy Jakarta”? Tahu, sebutkan dimana Anda mendapatkan info tersebut (Boleh menjawab > 1) Pameran
Internet
Brand Ambassador
Media Cetak Iklan
Event
Lainnya (Sebutkan) ..
Tidak tahu 7.
8.
Pekerjaan utama Anda (beri centang): PNS Karyawan Wiraswasta Pelajar/Mahasiswa __________________
Wisata/tempat apa saja yang pernah kamu kunjungi di Jakarta?(Boleh menjawab> 1) Wisata Rekreasi Wisata Belanja
9.
Lainnya (Sebutkan)
Wisata Kuliner
Sport dan SPA
Event dan Hiburan
Lainnya (Sebutkan) …..
Dalam setahun, berapa kali Anda mengunjungi tempat wisata di Kota Jakarta ? __________________
142
Petunjuk: Berikan tanda lingkaran pada jawaban yang paling sesuai dengan pilihan Anda untuk pernyataan-pernyataan berikut ini Keterangan: SS : Sangat Setuju TS S : Setuju STS N : Netral TS : TidakSetuju STS : SangatTidakSetuju
No.
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan
PilihanJawaban SS
S
N
TS
STS
A
Presence (Kehadiran)
1
Saya mengenal Jakarta karena sebagai pusat bisnis Indonesia, disamping menjadi Ibukota negara
SS
S
N
TS
STS
2
Kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya
SS
S
N
TS
STS
3
Kota Jakarta dikenal dengan kota metropolitan
SS
S
N
TS
STS
4.
Jakarta pernah menjadi tuan rumah dalam peringatan Konfrensi Asia Afrika
SS
S
N
TS
STS
5.
Jakarta yang dahulunya Jayakarta merupakan pusat pelabuhan terbesar
SS
S
N
TS
STS
B
Place (Tempat)
6
Jakarta kota yang strategis
SS
S
N
TS
STS
7
Tata kota Jakarta semakin indah
SS
S
N
TS
STS
8
Daya tarik Jakarta dari segi fisik, terletak pada SS banyaknya gedung tinggi
S
N
TS
STS
9.
Kota Jakarta menarik sebagai tempat rekreasi
SS
S
N
TS
STS
10
Meskipun cuaca panas dan terkadang hujan, tetap SS membuat Saya cukup nyaman berkeliling kota Jakarta
S
N
TS
STS
C
Potential(Potensi)
11
Jakarta memberi peluang utk mendapatkan pekerjaan SS yang baik Jika memiliki keahlian tertentu Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka SS bisnis Jakarta tempat yang baikuntukSayaatau anggota keluarga untuk mendapatkanpendidikan yang lebih SS tinggi.
S
N
TS
STS
S
N
TS
STS
S
N
TS
STS
12 13
143
D
Pulse (Semangat)
14
Pada umumnya masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup SS modern Mudah mendapatkan hal-hal yang menarik untuk SS dilakukan di Kota Jakarta Jakarta menarik untuk dikunjungi dalam jangka pendek. SS
15 16
S
N
TS
STS
S
N
TS
STS
S
N
TS
STS
S
N
TS
STS
17
Kota Jakarta menariksebagai tempat untuk menetap SS dalam jangka panjang.
E
People (Orang)
18
Penduduk Jakarta ramah
SS
S
N
TS STS
19
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
F
Mudah masuk ke dalam komunitas penduduk kota Jakarta untuk berbagi budaya atau bahasa mereka. Menurut apa yang Saya rasakan, Saya cukup aman berada di kota Jakarta Prerequisites (Prasyarat)
21
Saya suka jika tinggal di Jakarta
SS
S
N
TS STS
22
Mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta
SS
S
N
TS STS
23
Mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta
SS
S
N
TS STS
24
Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga
SS
S
N
TS STS
25
Mudah menemukan pelayanan kesehatan di Jakarta
SS
S
N
TS STS
26
Mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta
SS
S
N
TS STS
G
Kognitif SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
20
27 28 29 H 30 31 32 33 I
Mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat yang bisa dinikmati sesuai dengan tagline“Enjoy Jakarta” Mempercayai bahwa tagline“Enjoy Jakarta” dapat mencerminkan ciri khas kota, sesuai potensi yg dimiliki Saya meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk dikunjungi sesuai dengan tagline nya “Enjoy Jakarta” Afektif Branding Kota Jakarta ”Enjoy Jakarta” mencerminkan suasana yang menyenangkan Saya menyukai Logo ”Enjoy Jakarta” karena sesuai dengan karakter Kota Jakarta Saya menyukai branding”Enjoy Jakarta” karena memiliki banyak event/acara besar Menyukai branding ”Enjoy Jakarta” karena sesuai dengan situasi dan kondisinya Konatif
144
34 35 36 37 J 38 39 40 41 42 43 44
Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan harapan ketika berada di Jakarta Branding “Enjoy Jakarta”mencerminkan keseluruhan kualitas Jakarta Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang memiliki banyak potensi dari pariwisatanya Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang memiliki banyak potensi dari kebudayaannya Keputusan Berkunjung Saya mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada di Jakarta sebelum memutuskan berkunjung Akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Jakarta Citra Kota yang dimiliki Jakarta sebagai kota modern menjadi pertimbangan Saya untuk berkunjung ke Jakarta Harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan Saya dalam memutuskan berkunjung ke Jakarta Berwisata di Jakarta menjadi pertimbangan saya dalam memutuskan berapa lama Saya berkunjung ke Jakarta Saya bisa berkunjung kapan saja saya inginkan Banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi pertimbangan Saya dalam memutuskan berkunjung
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
SS
S
N
TS STS
Lampiran 2 Data Responden
145
Asal Daerah
Pekerjaan
Mengetahu i tentang Enjoy Jakarta
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
2
P
18-23
Bogor-Jabar
pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
1
3
L
18-23
Bekasi-Jawa Barat
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
5
4
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Media Cetak dan Bis
20
5
L
18-23
Brebes-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
10
6
P
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
2
7
P
18-23
Tangerang-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
10
8
L
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet dan Bis
5
9
L
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Media Cetak
4
10
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Media Cetak
9
11
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
10
12
P
18-23
Tangerang-Banten
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Event
10
13
L
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
15
14
L
18-23
Tangerang-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Event
10
15
L
18-23
Bogor-Jabar
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
15
16
L
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Event
10
17
P
18-23
Bekasi-Jawa Barat
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan, internet
5
18
P
18-23
Mataram-NTB
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Event
10
19
P
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Media cetak
4
No.
Jenis Kelamin
1
L
2
Usia(th n)
Sumber Informasi tentang Enjoy Jakarta
Frekuensi Berkunjung
Jenis Wisata Tujuan Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi Wisata Rekreasi, Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa Wisata rekreasi ,wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata Rekreasi Event dan Hiburan Wisata rekreasi Wisata rekreasi ,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi ,wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan Wisata rekreasi 146
20 21
L L
18-23 18-23
Depok-Jabar Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa Pelajar/Mahasiswa
Tahu
22
L
18-23
Bogor-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
23
P
18-23
Bogor-Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet dan Iklan Internet internet dan media cetak Media cetak
24
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
media cetak
5
25
L
18-23
Medan, Sumut
Pelajar/mahasiswa
Tahu
media cetak
7
26
L
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet dan media cetak
3
27
P
30-35
Tangerang-Banten
Karyawan
Tahu
internet dan iklan
4
28
P
18-23
Kisaran, Sumut
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
8
29
P
18-23
Tangerang-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
5
30
P
18-23
Tangerang-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
7
31
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
internet dan iklan
32
P
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
33
L
18-23
Padangsidempuan , Banten Tangerang-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet event dan iklan Internet
34
P
18-23
Depok-Jabar
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
10
35
L
18-23
Medan, Sumut
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet dan event
10
36
L
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
37
L
18-23
Bogor-Jabar
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
38
L
18-23
Tangsel-Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Tahu
internet dan Brand Ambassador internet dan Brand Ambassador Internet. Media cetak dan Brand
4 8
Wisata rekreasi
15
Wisata rekreasi
5
10
Wisata rekreasi, Wisata Belanja Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
10
Wisata rekreasi Wisata Belanja
15
5
Wisata rekreasi Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
10
Wisata Rekreasi Event dan Hiburan, Wisata Belanja
8
Wisata kuliner
Wisata rekreasi
147
Ambassador
39 40
L L
18-23 18-23
Sukabumi, Jabar Bogor-Jabar
Pelajar/mahasiswa Pelajar/Mahasiswa
Tahu
10 5
Wisata rekreasi , Wisata kuliner
8
Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
Tahu
Internet Internet, Iklan Internet,, media cetak dan Event Brand Ambassador
41
L
18-23
Cianjur,Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
42
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
43
P
18-23
44
L
18-23
Sukabumi, Jabar Pemalang, Jawa Tengah Payakumbuh, Sumbar
5
Wisata rekreasi
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
5
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet dan event
4
Wisata Rekreasi,Event dan Hiburan
3
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
2
Tahu
Event dan Hiburan
45
L
18-23
Ternate, Maluku Utara
46
L
18-23
Sukabumi, Jabar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet. Media cetak dan Brand Ambassador Internet, media cetak
47
P
24-29
Sukabumi, Jabar
Freelancer
Tahu
Media Cetak dan bus
3
48
P
24-29
Sukabumi, Jabar
Karyawan
Tahu
Pameran dan bus
2
Wisata rekreasi Wisata rekreasi, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan
3
Wisata rekreasi
Pelajar/mahasiswa
Tahu
49
L
24-29
Bogor-Jabar
Ibu Rumah Tangga
Tahu
Internet, Pameran, Brand Ambassador/duta, Media Cetak, Event
50
P
24-29
Bogor, Jabar
PNS
Tahu
Iklan
5
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
51
L
18-23
Bogor / Jawa Barat
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet, Brand Ambassador/duta, Event
14
Wisata rekreasi
52
P
18-23
Tangerang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan, Event
Sering
Wisata rekreasi,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
53
P
18-23
tangerang selatan
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Sering
Wisata Rekreasi dan Event
54
L
18-23
Tangsel
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet, Pameran, Iklan Iklan
Wisata rekreasi dan Belanja
55
P
18-23
Palembang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Iklan
4 sangat sering
Wisata Kuliner 148
56 57
P P
18-23 18-23
bekasi jawa barat
Tahu
Brand Ambassador
Sering
Wisata Rekreasi, Event, Kuliner
kab.tangerang
Pelajar/mahasiswa Pelajar/mahasiswa
Tahu
12
Wisata Rekreasi
30-35
Kab tangerang, Banten
Wiraswasta
Tahu
3
Wisata Rekreasi
L
30-35
Bogor
Wiraswasta
Tahu
Internet, Iklan Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak, Event Internet
58
P
59
Sering
60
L
24-29
Batam
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Iklan, Event
6
Wisata Rekreasi,kuliner Wisata rekreasi ,wisata kuliner, Event dan Hiburan
61
L
24-29
serang, banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak, Event
1
62
P
24-29
Banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan
Sering
63
L
24-29
tangerang selatan
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
TV
Sering
64
P
30-35
Tangerang Selatan
Wiraswasta
Tahu
Iklan
Sering
Wisata rekreasi
65
L
30-35
Makassar, Sulawesi Selatan
Karyawan
Tahu
Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak, Event
Sering
Wisata rekreasi ,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
66
L
18-23
tangerang selatan
Wiraswasta
Tahu
Iklan
1
67
L
30-35
tangerang selatan
Karyawan
Tahu
Media Cetak
Sering
68
P
18-23
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
1
69
P
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Media Cetak
Sering
70
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Event
Sering
Wisata rekreasi
71 72 73
P L P
18-23 18-23 18-23
Tangerang Selatan/Banten Tangsel/Banten Tangerang Selatan/Banten Tangsel
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi ,wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan Wisata rekreasi
Tahu
Iklan, TV
Sering
Wisata rekreasi
Tahu
Iklan
Sering
Wisata rekreasi
Bekasi
Pelajar/Mahasiswa Pelajar/mahasiswa Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan
3
74
L
18-23
Tangsel banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Iklan
4
75
L
18-23
Tangerang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Brand Ambassador/duta, Media Cetak, Event
12
Wisata rekreasi, Wisata Belanja Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja 149
Kuningan
Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata Rekreasi Event dan Hiburan
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
76
L
24-29
Tangerang
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Iklan
Sering
77
P
18-23
Bekasi
Wiraswasta
Tahu
Iklan
Sering
78
L
18-23
Bekasi
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Iklan
Sering
79
L
18-23
Bekasi
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
Sering
80
L
18-23
Bogor, Jawa Barat
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Pameran, Iklan
Sering
81
L
18-23
Bogor
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
Sering
82
P
30-35
Tangerang, Banten
PNS
Tahu
Iklan, bis
Seringkali
Wisata rekreasi Wisata Belanja
sering, hampir tiap akhir minggu di akhir bulan
Wisata rekreasi
83
P
18-23
Banten
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Brand Ambassador/duta, Event
84
P
18-23
Sukabumi, Jawa Barat
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Brand Ambassador, Event
20
85
P
18-23
Sukabumi, Jawa Barat
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
Sering
86
P
18-23
Sukabumi, jawa barat
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Brand Ambassador/duta
Sering
87
L
18-23
Bogor, Jawa Barat
Wiraswasta
Tahu
Iklan
5
88
P
18-23
pati, jawa tengah
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
89
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
90
P
18-23
91
L
18-23
92
P
18-23
93
P
18-23
Bogor, Jawa Barat Tangerang selatan, Banten Tangerang Selatan Depok Karawang Jawa Barat
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata Rekreasi Event dan Hiburan, Wisata Belanja
10
Wisata kuliner
Tahu
Internet, Pameran, Brand Ambassador/duta Internet, Event
Sering
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan
Sering
Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Karyawan
Tahu
Iklan, Media Cetak, Event Pameran Iklan, Brand Ambassador/duta,
10
Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
3
Wisata rekreasi Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja 150
Sering
Media Cetak
94
P
18-23
Tangerang Selatan
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
95
P
18-23
banjarnegara
Pelajar/mahasiswa
Tahu
96
L
18-23
Kab. Garut
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak, Event Internet
97
P
18-23
karawang
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
Sering
98
L
18-23
Karawang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
1
99
P
18-23
karawang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
Sekali
100
P
18-23
karawang
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan, Media Cetak, Event
Sering
101
P
18-23
Depok
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
internet dan iklan
Sering
102
P
24-29
Bogor, Jawa Barat
Karyawan
Tahu
Media cetak
Sering
103
L
30-35
PNS
Tahu
Internet dan Iklan
1
104
L
18-23
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Intenet dan Iklan
4
105
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet dan media cetak internet dan media cetak
6
106
5
107
L
18-23
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
internet media cetak d
Sering
Wisata rekreasi Wisata Belanja
108
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
internet dan Brand Ambassador
6
Wisata rekreasi
109
P
18-23
Kuningan, Jawa Barat Kuningan, Jawa Barat Kuningan, Jawa Barat Kuningan, Jawa Barat Bandung, Jawa Barat Bandung, Jawa Barat Bandung, Jawa Barat
Wisata rekreasi Wisata rekreasi, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja Wisata rekreasi, Wisata Belanja Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan dan Internet
4
110
P
18-23
Bandung, Jawa Barat
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Media cetak
5
111
P
18-23
serang, banten
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan, pameran, media
Sering
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Internet
3
Wisata Rekreasi,Event dan Hiburan
Sering
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
Sering
151
cetak
Event dan Hiburan
112
L
24-35
serang, banten
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
2
113
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet internet dan Brand Ambassador
Sering
114
10
Event dan Hiburan
115
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan dan Internet
10
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
116
P
30-35
Karyawan
Tahu
Iklan
7
Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
117
L
30-35
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
Sering
Wisata rekreasi
118
L
18-23
serang, banten Depok, Jawa Barat Depok, Jawa Barat Depok, Jawa Barat Surabaya, Jawa Timur Cianjur,Jawa Barat
Wisata Rekreasi Event dan Hiburan, Wisata Belanja Wisata kuliner
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
8
119
P
18-23
Padang,Sumbar
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
4
120
P
18-23
Padang, Sumbar
Wiraswasta
Tahu
Internet dan Iklan
4
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan Wisata Rekreasi,Event dan Hiburan Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
121
P
18-23
Surabaya, Jawa Timur
Pelajar/Mahasiswa
Tahu
Internet
1
Wisata rekreasi
122
L
18-23
Semarang, Jawa Tengah
Karyawan
Tahu
Iklan dan Internet
1
123
L
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
2
124
P
18-23
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Iklan
3
Wisata rekreasi
125
P
18-23
Semarang, Jawa Tengah Semarang, Jawa Tengah Cianjur, Jawa Barat
Wisata rekreasi, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan
Pelajar/mahasiswa
Tahu
Internet
4
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
126
L
18-23
Kuningan, Jawa Barat
Karyawan
Tahu
Internet
3
Wisata rekreasi
127
L
18-23
Kuningan, Jawa Barat
Karyawan
Tahu
Internet
5
Wisata rekreasi,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
128
L
18-23
Kuningan, Jawa Barat
Pelajar/ Mahasiswa
Tahu
Internet
4
Wisata Rekreasi, Wisata Kuliner
152
Lampiran 3 Tabulasi Hasil Jawaban Responden X.1
X.2
X.3
X.4
X.5
X.6
X.7
X.8
X.9
X.10
X.11
X.12
X.13
X.14
X.15
X.16
X.17
X.18
X.19
X.20
X.21
X.22
X.23
X.24
X.25
X.26
X
4 4 3
5 4 4
5 4 4
4 4 4
4 3 3
4 4 4
3 3 3
3 3 3
2 2 2
4 4 4
4 4 4
5 4 3
4 5 5
4 4 3
3 4 4
5 4 4
4 2 3
3 2 2
4 3 3
4 3 4
5 2 3
4 4 4
5 4 4
4 4 3
4 3 4
5 4 4
105 91 91
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4
3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5
4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5
2 4 4 3 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 5 3 2 3 3 4 4
3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4
2 4 4 3 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 5 3 2 3 3 4 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4
3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 3 3 3 2 4 5 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 4
2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4
3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4
3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 2 3 3 4
2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4
81 110 106 102 90 99 89 98 114 112 114 101 100 101 103 99 102 92 102 99 94 110 153
4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4
2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 5 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3
3 3 4 4 4 5 3 3 4 2 3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 5 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3
4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3
4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4
4 3 3 2 4 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 3 5 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 4 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3
4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 92 107 99 104 111 93 98 103 95 91 105 95 111 108 111 101 87 107 108 95 95 98 106 99 109 96 102 100 100 154
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4
4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3
5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3
5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 4 2 3 2 4 3 4
5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3
3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 4 2 3 2 4 3 4
5 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4
3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
111 95 97 94 99 98 101 121 114 92 99 95 102 102 103 106 104 102 105 115 119 109 96 104 89 96 89 100 84 98 155
5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5
5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5
5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 2 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5
2 4 4 2 2 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3
2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3
4 5 4 4 3 3 2 4 4 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3
2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3
4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5
2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4
5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5
4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
93 98 98 97 87 102 95 98 94 98 100 112 83 109 84 100 92 100 99 104 102 100 98 97 97 96 97 110 106 110 156
4 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 5 4
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4
4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2
4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4
4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 5 2
5 5 5 4 2 4 4 3 3 4 2 4 3
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4
5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 2 2 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2
3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 5 3
4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 5 3
4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 3
3 2 2 3 3 3 5 3 2 2 4 4 3
4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4
4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4
4 5 5 3 4 5 5 2 4 4 5 5 4
104 105 101 101 87 110 119 90 102 95 104 124 95
157
Y1.1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4
Y1.2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3
Y1.3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3
Y1.4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 4 4 3
Y1.5 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4
Y1.6 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4
Y1.7 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3
Y1.8 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4
Y1.9 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3
Y1.10 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4
Y1.11 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4
Y1 44 29 39 33 43 41 39 38 38 34 43 45 41 46 41 42 34 44 38 42 35 25 35 40 43 36 34 42 34 45 44 37 40 46 33 34 43 34 37 37 45 40 39
Y2.1 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
Y2.2 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5
Y2.3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 3
Y2.4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4
Y2.5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3 5 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 3
Y2.6 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5
158
Y2.7 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4
Y2 30 24 26 27 29 30 29 31 27 27 29 33 30 33 28 31 32 33 30 31 29 31 28 29 35 29 27 31 34 32 35 28 28 33 26 29 29 28 33 33 34 31 29
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4
4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4
4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3
4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3
3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 4 2 4 5 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3
3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 5 2 3 3 3 4 2 2 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2
41 45 42 42 39 45 41 45 42 41 45 43 43 36 42 33 40 44 44 47 46 34 35 38 45 41 41 42 43 36 44 48 43 47 43 37 42 31 35 42 37 40 37 36
5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
159
5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4
32 32 29 31 28 31 32 30 29 32 28 28 32 29 29 28 29 28 28 31 32 28 28 28 30 28 26 32 32 32 30 33 33 31 28 29 28 29 28 28 25 26 29 29
4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3
3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 3 4 4 4 2 5 5 3 4 3 3 3 2
3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 3 3 4 2 5 5 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 2 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 3 3 3 5 3 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2
4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3
4 2 3 3 2 2 3 3 4 5 3 3 2 4 3 4 5 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 5 5 4 3 4 3 4 2
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3
4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 4 2 4 2 4 3
4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 5 5 3 4 3 2 4 3
42 38 33 38 33 36 35 38 40 47 40 40 36 44 39 44 43 46 38 44 45 43 35 34 33 47 40 47 38 39 42 31 23 32 30 28 25 31 28 36 30
4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 2 2 5 5 3 5 4
4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 5 2 4 5 4 4 5 4
4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4
4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 5 3
4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 3
160
4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 3 4 5 5
28 30 29 31 31 28 25 28 29 35 25 34 26 28 25 28 32 32 32 28 29 28 27 25 25 31 31 31 27 30 30 34 24 31 25 23 31 24 27 33 27
Lampiran 4 Distribusi Hasil Frekuensi
Statistics
N
Valid Missing
Mean
Apakah Anda penduduk Jakarta, Sedang bekerja atau menempuh pendidikan di Jakarta? 128 0 1.00
Mengetahui Enjoy Jakarta 128 0 1.00
Usia 128 0 1.25
Asal Daerah 128 0 8.86
Pekerjaan Utama 128 0 3.77
Frekuensi Berkunjung 128 0 4.44
Apakah Anda penduduk Jakarta, Sedang bekerja atau menempuh pendidikan di Jakarta? Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak 128 100.0 100.0 100.0 Mengetahui Enjoy Jakarta
Valid
Iya
Frequency 128
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Usia
Valid
18-23 Tahun 24-29 Tahun 30-35 Tahun Total
Frequency 104 16 8
Percent 81.3 12.5 6.3
Valid Percent 81.3 12.5 6.3
128
100.0
100.0
Cumulative Percent 81.3 93.8 100.0
Asal Daerah
Valid
Kuningan, Jawa Barat Tangsel, Banten Bogor Depok Cianjur Bandung Karawang Semarang Padang Surabaya Garut Bekasi Ternate Sukabumi Medan
Frequency 8 21 16 13 3 4 5 3 3 2 2 8 2 9 3
Percent 6.3 16.4 12.5 10.2 2.3 3.1 3.9 2.3 2.3 1.6 1.6 6.3 1.6 7.0 2.3
Valid Percent 6.3 16.4 12.5 10.2 2.3 3.1 3.9 2.3 2.3 1.6 1.6 6.3 1.6 7.0 2.3
Cumulative Percent 6.3 22.7 35.2 45.3 47.7 50.8 54.7 57.0 59.4 60.9 62.5 68.8 70.3 77.3 79.7
161
Mataram Kisaran Makassar Pati Batam Tangerang Serang Total
2 1 2 2 2 13 4
1.6 .8 1.6 1.6 1.6 10.2 3.1
1.6 .8 1.6 1.6 1.6 10.2 3.1
128
100.0
100.0
81.3 82.0 83.6 85.2 86.7 96.9 100.0
Pekerjaan Utama
Valid
PNS Karyawan Wiraswasta Pelajar dan Mahasiswa Lainnya Total
Frequency 3 8 7 107 3
Percent 2.3 6.3 5.5 83.6 2.3
Valid Percent 2.3 6.3 5.5 83.6 2.3
128
100.0
100.0
Cumulative Percent 29.7 35.9 40.6 48.4 57.8 70.3 72.7 75.0 78.9 79.7 93.0 94.5 96.1 99.2 100.0
Cumulative Percent 2.3 8.6 14.1 97.7 100.0
Frekuensi Berkunjung
Valid
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 15 20 Total
Frequency 38 8 6 10 12 16 3 3 5 1 17 2 2 4 1
Percent 29.7 6.3 4.7 7.8 9.4 12.5 2.3 2.3 3.9 .8 13.3 1.6 1.6 3.1 .8
Valid Percent 29.7 6.3 4.7 7.8 9.4 12.5 2.3 2.3 3.9 .8 13.3 1.6 1.6 3.1 .8
128
100.0
100.0
Pameran Internet Media Cetak Brand Ambassador Event Iklan TV Lainnya (Bis) Total
Sumber Informasi “Enjoy Jakarta” Frekuensi 17 91 43 18 17 31 4 221
Presentase 7,69 41,1 19,4 8,1 7,69 14 1,8 100 %
162
Wisata Rekreasi Wisata Kuliner Sport atau Spa Event dan Hiburan Wisata Belanja Total
Wisata yang Pernah Dikunjungi Frekuensi 128 81 49 62 64 384
Presentase 33,3 21 12,76 16,14 16,67 100 %
163
Lampiran 5. Uji Reliabilitas dan Validitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.872
N of Items
.879
26
Item-Total Statistics Squared
Cronbach's
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
X_1
96.11
58.413
.467
.
.867
X_2
96.04
59.172
.431
.
.868
X_3
96.31
59.319
.471
.
.867
X_4
96.48
57.480
.535
.
.865
X_5
96.38
59.041
.433
.
.868
X_6
96.05
59.494
.391
.
.869
X_7
97.27
56.956
.458
.
.867
X_8
96.74
57.752
.470
.
.867
X_9
97.26
56.665
.465
.
.867
X_10
96.38
59.370
.355
.
.870
X_11
96.34
57.894
.467
.
.867
X_12
96.30
58.777
.482
.
.867
X_13
96.65
59.080
.305
.
.872
X_14
96.90
57.856
.466
.
.867
X_15
96.59
58.684
.402
.
.869
X_16
96.32
59.527
.448
.
.868
X_17
97.62
58.506
.329
.
.872
X_18
97.50
57.953
.402
.
.869
X_19
97.02
57.386
.501
.
.866
X_20
96.75
58.646
.369
.
.870
X_21
97.42
56.703
.452
.
.868
X_22
96.30
58.982
.455
.
.867
X_23
96.31
59.618
.429
.
.868
X_24
96.34
59.408
.431
.
.868
X_25
96.41
59.487
.393
.
.869
X_26
96.33
59.025
.470
.
.867
164
Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
128
100.0
0
.0
128
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.861
N of Items
.861
11
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y1_1
3.87
.607
128
Y1_2
3.63
.732
128
Y1_3
3.70
.634
128
Y1_4
3.72
.663
128
Y1_5
3.58
.647
128
Y1_6
3.88
.623
128
Y1_7
3.41
.726
128
Y1_8
3.49
.687
128
Y1_9
3.45
.662
128
Y1_10
3.68
.614
128
Y1_11
3.45
.751
128
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-Total
Squared Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
Y1_1
35.97
19.133
.601
.412
.846
Y1_2
36.21
17.995
.670
.639
.840
Y1_3
36.14
19.004
.594
.518
.846
Y1_4
36.12
18.939
.573
.427
.848
Y1_5
36.26
19.453
.493
.281
.853
165
Y1_6
35.95
19.919
.429
.216
.858
Y1_7
36.43
18.294
.623
.445
.844
Y1_8
36.34
18.637
.603
.430
.845
Y1_9
36.39
19.720
.431
.327
.858
Y1_10
36.16
19.345
.549
.427
.850
Y1_11
36.39
18.697
.528
.472
.852
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.755
.757
N of Items 7
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if
Variance if
Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
Y2_1
25.09
5.094
.409
.262
.742
Y2_2
25.04
4.935
.627
.646
.693
Y2_3
25.45
5.573
.398
.181
.740
Y2_4
25.35
5.568
.361
.186
.747
Y2_5
25.48
5.071
.450
.256
.731
Y2_6
25.09
4.857
.563
.598
.704
Y2_7
25.02
5.118
.517
.284
.716
166
Lampiran 6. Path Analysis Model Summary Std. Error of the Model
R
1
R Square .447
a
Adjusted R Square
.200
Estimate
.194
4.693
a. Predictors: (Constant), City Branding
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) City Branding
Coefficients
Std. Error 9.486
5.290
.295
.052
Beta
t
.447
Sig. 1.793
.075
5.617
.000
a. Dependent Variable: Citra Kota
Model Summary Std. Error of the Model
R
1
R Square .655
a
Adjusted R Square
.430
Estimate
.420
1.980
a. Predictors: (Constant), Citra Kota, City Branding
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) City Branding Citra Kota
Std. Error
7.713
2.260
.177
.025
.100
.038
Coefficients Beta
t
Sig. 3.412
.001
.540
7.150
.000
.201
2.666
.009
167