PENGARUH ASOSISASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA KORAN SINDO DI WILAYAH JAKARTA TIMUR
Anggita Chairunnisa, Tuti Hermiati Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini membahas pengaruh yang diberikan oleh asosiasi merek terhadap respon konsumen setelah melakukan pembelian pada koran SINDO. Dimensi pengukuran pada asosiasi merek berasal dari fungsi merek yaitu garansi, identifikasi pribadi dan identifikasi sosial untuk diukur pengaruhnya terhadap respon konsumen dalam merekomendasikan merek kepada orang lain dan kesediaan menerima perluasan merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh asosiasi merek terhadap respon konsumen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Pada penelitin ini asosiasi merek konsumen pada koran SINDO berpengaruh sebesar 37.5% terhadap respon konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asosiasi merek berpengaruh signifikan terhadap respon konsumen pad Koran SINDO di Wilayah Jakarta Timur. Kata Kunci : Asosiasi Merek, Fungsi Merek, Respon Konsumen
ABSTRACT The effect of brand association on Customer Response at SINDO Newspaper at Jakarta Timur This thesis discusses about the effect of brand associations on consumer response after making a purchase at SINDO newspaper. Diementions of measurement used in the brand association comes from the brand fuction warranty, personal identification, and social identification what will measures effects on consumer response in recommending the brand to others and a willingness to accept the brand extention. The purpose of this research is to show the effect of brand association on consumer respon. This research is quantitative research with explanatory type of research. This study suggests that consumers associate of the SINDO newspaper brand influence the consumer response for 37.5%. The results showed that the brand association of SINDO newspaper affect consumer response significantly. Keywords: Brand Association; Brand Function; Consumer Response
PENDAHULUAN Merek dianggap sebagai jaminan terhadap kulitas sebuah produk. Sebuah merek dapat mempengaruhi konsumen dalam menentukan perilaku pembeliannya. Merek yang telah memiliki nama besar dapat lebih memberikan keyakinan pada konsumen dibandingkan merek baru untuk menjadi pilihan mereka. Kerap kali merek baru kurang begitu diminati karena belum dapat teruji apakah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan mereka dibandingkan produk dengan merek yang sudah dipercaya.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Nielsen pada Januari tahun 2013 ini, lebih dari 55% konsumen di Asia Pasifik lebih menyukai untuk membeli suatu produk dari merek yang sudah dikenal dari pada harus membeli produk dari suatu merek baru. Survey yang dinamakan ”The Nielsen Global Survey of New Product Purchase Sentiment” ini menyatakan bahwa hasil survey menyimpulkan kedekatan terhadap merek memiliki pengaruh yang sangat kuat pada konsumen di Asia Pasific. Hampir dua pertiga dari responden asia pacific menunggu sampai produk baru dari merek baru tersebut telah teruji terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya. (www.nielsen.com dan www.intisari-online.com) Hasil survey tersebut mengambarkan bahwa suatu merek memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri konsumen untuk membeli suatu produk. Asosiasi-asosiasi yang telah dibangun pada sebuah merek akan memberikan gambaran mengenai kekuatan ataupun kelemahannya, sehingga konsumen dapat memberikan respon terhadap merek tersebut sebelum dan sesudah memutuskan untuk melakukan pembelian. Respon menurut Schiffman dan Kanuk (2008) adalah sebuah cara bereaksi para individu terhadap dorongan atau isyarat bagaimana seseorang dapat berprilaku. Keller (1998) mengatakan bahwa respon konsumen terhadap sebuah merek merupakan pencerminan dari persepsi, preferensi dan semua perilaku atau tindakan yang berhubungan dengan pemasaran dari sebuah merek. Respon konsumen menurut Ballen del Rio (2001) adalah hasil dari sikap dan perilaku yang terjadi akibat dorongan dari usaha-usaha pemasaran yang dilakukan pemasar. Dan
apabila dikaitkan dengan merek maka respon tersebut dapat berupa
merekomendasikan merek kepada orang lain, kesediaan konsumen menerima perluasan merek dan kesediaan konsumen dalam membayar harga premium. Merek menurut Kotler (2005) adalah jaminan dan janji yang diberikan untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Merek akan memberikan mutu dan bukan hanya sekedar simbol. Menurut Keller (1998) setiap merek memiliki kekuatan yang terdapat pada apa yang dipelajari, dirasakan dilihat dan didengarkan dari pengalaman sepanjang waktu. Kekuatan tersebut merupakan asset yang dinamakan sebagai ekuitas merek. Bahkan Keller menyatakan bahwa ekuitas merek terbentuk disaat konsumen dapat mengenali merek tersebut dengan baik dan memiliki asosiasi merek yang kuat, layak, dan unik dalam benaknya Asosiasi merek menurut Aaker (1991) adalah segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Dimana asosiasi merek memiliki kaitan yang erat dengan citra merek yaitu didefinisikan sebagai rangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
Asosiasi merek akan menunjukan persepsi yang akan terbentuk di dalam benak konsumen mengenai karakteristik atau atribut yang dimiliki oleh sebuah merek. A . Balen Del Rio (2001) menyatakan ”Brand Associations have a positive influence on consumer choice, preferences and intention to purchase, their willingness to pay price premium for the brand, accept brand extension and recommended the brand to others” Dari kalimat tersebut dijelaskan bahwa suatu respon atau pilihan konsumen dalam menentukan minatnya serta kemauannya dalam merekomendasikan merek kepada orang lain, menerima perluasan merek dan kesediaan membayar harga premium dipengaruhi oleh adanya asosiasi-asosiasi positif yang terbentuk di dalam benak konsumen. Pilihan konsumen tersebut dapat dipengaruhi oleh dorongan yang terjadi dari sebuah asosiasi merek yang terbentuk dalam pikiran seseorang, konsumen dapat melakukan pilihan tersebut melalui respon yang akan dilakukannya. Dengan berarti sebuah respon konsumen akan dipengaruhi oleh asosiasi seperti apa yang terbentuk pada pikiran seseorang, dan respon tersebutlah yang akan menjadi pilihannya. Dengan asosiasi merek yang terbentuk tersebut konsumen akan terdorong untuk melakukan suatu respon pembelian, setelah pembelian dan setelah meraskan manfaat pada merek tersebut tmaka konsumen akan kembali melakukan suatu respon, apakah konsumen tersebut akan bersedia untuk merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain baik disadari ataupun tidak karena menurut mereka merek tersebut memang cocok dan pantas untuk direkomendasikan dan atau konsumen bersedia untuk nantinya membeli produk dengan merek yang sama apabila merek tersebut mengeluarkan produk baru. Sebuah surat kabar tentunya juga memiliki asosiasi merek yang dapat membedakannya dari surat kabar yang lainnya. Berita yang disajikan dengan berbagai kategori surat kabar mulai dari surat kabar daerah hingga surat kabar nasional, surat kabar harian atau mingguan dan surat kabar khusus ekonomi, olahraga, politik ataupun umum. Sebagai sumber berita yang masih diminati, dimana hasil survey yang dilakukan oleh Nielsen pada pertengahan tahun 2011 di beberapa kota besar di Indonesia menyatakan
minat
membaca surat kabar pada masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan. Meskipun penggunaan internet yakni termasuk yang membaca situs berita online semakin populer, media cetak belum ditinggalkan sepenuhnya. Dari hasil survey tersebut disimpulkan bahwa koran masih merupakan sumber berita yang diminati dan dipercaya sebagai media referensi yang dipilih konsumen untuk mendapatkan sebuah berita dan informasi. Dengan begitu, sebuah koran harus memiliki ciri
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen dapat memutuskan untuk memilih koran tersebut diantara yang lainnya. Koran yang baik tentunya adalah koran yang dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya. Fungsi dari koran menurut Effendy (2005) adalah sebagai sumber pendidik, sumber informasi, sumber hiburan dan sumber untuk mempengaruhi si pembaca. Melihat masih terdapatnya minat baca konsumen akan surat kabar maka penulis memilih Koran SINDO sebagai objek yang akan diteliti pada penelitian ini. Koran SINDO dipilih sebagai objek yang diteliti karena baru-baru ini Surat Kabar dengan kategori surat kabar harian umum nasional ini melakukan perubahan pada brand nya, sehingga penelitian akan dikondisikan pada Koran SINDO setelah melakukan perubahan nama tersebut, yang semula Harian Seputar Indonesia kini menjadi Koran SINDO. Perubahan pada merek tersebut akan memberikan aososiasi merek yang berbeda terhadap produk sehingga dapat memberikan respon yang berbeda dari konsumen terhadap perubahan yang telah dilakukannya. Selain itu, alasan lain yang mendasari pemilihan objek adalah dengan melihat posisi dari Koran SINDO. Sebagai surat kabar harian umum yang masih terbilang baru dimana Koran SINDO berdiri pada Juli 2005 yaitu hampir delapan tahun yang lalu, tetapi kini sudah dapat menduduki peringkat kedua sebagai surat kabar harian umum nasional menyaingi kompas. Sebuah asosiasi dari merek baru akan terbentuk dalam pikiran konsumen. Pikiran kosumen terhadap merek baru tersebut akan mempengaruhi ekuitas dari merek tersebut apakah menjadi semakin kuat atau akan
melemah pada pikiran dan ingatan konsumen.
Asosiasi merek baru yang terbentuk pada pikiran konsumen akan memberikan dampak terhadap respon konsumen. Respon konsumen yang akan diteliti adalah respon konsumen setelah pembelian, karena asosiasi merek yang terbentuk sudah didasarkan dari pengalaman yang konsumen dapat dari setelah melakukan pembelian Koran SINDO tersebut. Dengan begitu peneiti tertarik untuk melakukan penelitian dan memberikan judul skripsi ini “PENGARUH ASOSIASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA KORAN SINDO DI WILAYAH JAKARTA TIMUR”. Perumusan Masalah “Apakah terdapat pengaruh antara asosiasi merek terhadap respon konsumen pada Koran SINDO di Wilayah Jakarta Timur?”. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh asosiasi merek terhadap respon konsumen yang dimiliki oleh Koran SINDO.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
BAHAN DAN METODELOGI Model Analisis Penelitian Gambar 1 Model analisis Penelitian
Asosiasi Merek (X)
Respon Konsumen (Y)
Hipotesis Penelitian Adapun perumusan hipotesisnya sebagai berikut. Ho = Tidak terdapat pengaruh antara asosiasi merek dengan respon konsumen. Ha =
Terdapat pengaruh antara asosiasi merek dengan respon konsumen.
Operasional Konsep Pada operasional konsep penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah asosiasi merek. Asosiasi merek adalah informasi mengenai suatu produk atau merek yang ada di dalam pikiran konsumen yang akan menggambarkan merek atau produk tersebut menurut persepsi konsumen. Asosiasi merek menurut Aaker (1991) adalah segala sesuatu yang ada di dalam memori konsumen yang berhubungan dengan merek pada sebuah produk dan bukan hanya eksis tetapi juga memiliki tingkat kekuatan. Dalam penelitian ini pengukuran asoasiasi merek akan menggunakan fungsi merek sebagai dimensi pengukurnya seperti pada penelitian A. del Rio. Fungsi merek digunakan sebagai dimensi penelitian karena fungsi merek dapat menggambarkan seberapa dalam suatu merek ada di dalam benak konsumen sehingga dapat terlihat respon seperti apa yang akan muncul dari merek tersebut. Fungsi merek yang menjadi dimensi untuk mengukurnya adalah garansi, identifikasi personal, identifikasi sosial. Fungsi Jaminan dimana merek yang baik dapat memenuhi janjinya sehingga konsumen dapat merasa puas dengan kinerja yang dihasilkan dari merek tersebut, sehingga akan terjalin keterkaitan antara merek dengan janji yang pada akhirnyapun dapat memenuhi harapan konsumen dan membuat merek tersebut menjadi dapat dipercaya. Fungsi identifikasi konsumen adalah fungsi dimana konsumen dapat mengidentifikasikan diri mereka dengan beberapa merek dengan mengembangkan perasaan afinitas terhadap mereka. Dan Tingkah laku konsumen yang dipengaruhi karena faktor-faktor
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
seperti keluarga, kelompok kecil, serta peran dan status sosial konsumen. Fungsi identifikasi sosial adalah ketika merek dapat bertindak untuk mengkomunikasikan apa yang diingikan konsumen, untuk menyatukan konsumen dan untuk memisahkan diri dari lingkungan sekitar yang membentuknya Pada beberapa penelitian terdahulu untuk variabel ini ditambah lagi dengan satu variabel yaitu variabel status. Variabel status tidak digunakan oleh peneliti karena untuk objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah koran. Untuk variabel respon konsumen penulis akan menggunakan teori yang dikemukakan oleh A. del Rio sebagai teori yang digunakan peneliti untuk mengukur respon konsumen. Dari tiga aspek yang ada yaitu dari kesediaan konsumen untuk membayar harga premium, rekomendasi kepada orang lain dan yang terakhir perluasan merek. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, aspek yang digunakan untuk respon konsumen hanyalah rekomedasi kepada orang lain dan perluasan merek. Kedua aspek ini dapat mewakili penelitian ini sedangkan untuk aspek kesediaan membayar harga premium tidak digunakan dengan alasan bahwa setiap koran khususnya pada penelitian ini yang dilihat adalah koran dengan peringkat lima besar sebagai surat kabar harian umum nasional memilki range atau kisaran harga yang hampir sama untuk kategori surat kabar harian umum nasional dan harga yang diberikan oleh Koran SINDO masih berada pada kisaran harga yang sama dengan kategori produk kelasnya tersebut. Perbedaan harga yang terjadi tidak signifikan, beberapa koran dengan harga yang lebih mahal memiliki halaman yang lebih banyak. Oleh sebab itu harga premium tidak digunakan di dalam penelitian ini. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan jenis penelitian eksplanasi. Berdsaarkan pengumpulan datanya jenis penelitian ini adalah kuantitatif survey. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang berdomisili di Jakarta yang suka membaca Koran. Laki-laki ataupun perempuan dengan rentang usia minimal 18 tahun. Pemilihan kriteria usia populasi dilihat dari target utama Koran SINDO yang membidik usia 18 hingga 40 tahun ke atas. Berdasarkan populasi yang telah ditentukan sebelumnya, maka sampel yang akan digunakan peneliti adalah masyarakat yang berdomisili di Jakarta Timur yang suka membaca Koran dan melakukan pembelian koran sindo baik laki-laki ataupun perempuan dengan minimum usia 18 tahun yang telah melakukan pembelian terhadap Koran SINDO setelah tanggal 1 maret 2013 hingga saat ini. . Disebabkan karena jumlah populasi tidak diketahui maka jumlah sampel yang akan diambil
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
peneliti adalah sebanyak 150 (seratus lima puluh) responden pembaca koran sindo yang akan dimintai informasi dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Jenis penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah Judgmental/Perposive Sampling. Teknik ini dilakukan dengan memilih kelompok yang berkompetisi dalam menyediakan informasi yang disediakan. (Mustafa dan Hardius, 2007). Sampel dipilih berdasarkan orangorang yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut dan memiliki sangkut paut dengan ciri-ciri dan sifat populasi (Santoso dan Tjiptono, 2001). Ciri-ciri khusus yang akan menjadi petimbangan penelti dalam memilih sampel adalah : a. Mengetahui rebranding yang dilakukan oleh Koran SINDO b.
Telah melakukan pembelian “Koran SINDO”
c.
Dan minimal melakukan pembelian 4 kali
Skala yang digunakan adalah skala interval dengan range 1-5. Untuk Analisis datanya, menggunakan system SPSS 21,0 dengan analisis data bivariate karena hanya menggukan dua variabel saja. Untuk mendapatkan hasilnya terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan pengukurannya menggunakan KMO dan reabilitas dengan menggunakan cronbach alpha serta regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent. Dan pada penelitian ini berarti untuk melihat adakah pengaruh antara asosiasi merek dengan respon konsumen pada Koran SINDO. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada 150 sampel responden, penulis terlebih dahulu melakukan pre-test untuk menguji validitas dan reabilitasnya untuk mengetahui apakah setiap pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam kuesioner valid dan realible atau tidak. Dengan demikian penulis terlebih dahulu menyebarkan 30 kuesioner atau sekitar 30% dari keseluruhan jumlah responden untuk menguji validitas dan reabilitasnya. Setelah kuesioner tersebut disebarkan dan diisi oleh responden, dan hasilnya seluruh indikator telah valid karena memiliki nilai KMO diatas 0,50 dan memiliki signifikansi sebesar 0,00. Dan setiap pernyataan juga dapat digunakan seluruhnya karena memiliki nilai anti image diatas 0,50 pada setiap butir pernyataan. Dengan demikian seluruh indikator dan pernyataan pada variabel asosiasi merek yang telah di uji validitasnya pada SPSS 21.0 telah dinyatakan valid. Setelah mengetahui hasil uji validitas dari setiap variabel, maka selanjutnya adalah uji reabilitas. Uji reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dari masing-masing pernyataan. Pengukuran reabilitas ini digunakan dengan menggunakan koefisien cronbach’s alpha dimana cara pengukurannya adalah dengan melihat hasil alpha, apabila semakin
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
mendekati satu maka semakin realible sedangkan semakin mendekati 0 maka dianggap tidak realible. Dari hasil pengolahan data disimpulkan bahwa variabel asosiasi merek dari setiap dimensi baik itu garansi, identifikasi pribadi, dan identifikasi sosial memiliki cronbach’s alpha di atas 0,60 yaitu garansi (0,797>0,60), identifikasi pribadi (0,84> 0,60) dan identifikasi sosial (0,737> 0,60), maka dengan demikian pernyataan-pernyataan dalam kuesioner pada variabel asosiasi merek di setiap dimensinya sudah dijawab oleh responden dengan konsisten dan telah di anggap realible sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Sedangkan untuk variabel respon konsumen, variabel tersebut memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,889 yang menunjukkan bahwa angka tersebut berada diatas 0,60 yang berarti bahwa variabel respon konsumen sudah realible diantara pernyataan-pernyataannya dan penelitianpun sudah dapat dilanjutkan. Setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas dan kuesioner telah disebar secara keseluruhan, selanjutnya adalah melihat tanggapan dari para responden mengenai asosiasi merek pada Koran SINDO terhadap respon konsumen. Dari hasil statistik deskriptif diketahui bahwa jumlah sampel yang diamati sejumlah 150 sampel. Analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran pada setiap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent yaitu variabel asosiasi merek dan variabel respon konsumen. Dari pengamatan pada asosiasi merek, variabel ini memiliki nilai tengah 54 dan nilai maximal 97 dengan rata-rata 83,67. Sedangkan dari pengamatan hasil respon konsumen, memiliki nilai minimum sebesar 14 dan maximum 34 dengan mean sebesar 26,73. Bila ditinjau dari pernyataan pada variabel asosiasi merek, pernyataan yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaBitu “Koran SINDO menyediakan berita yang informatif”. Pernyataan tersebut memiliki mean hingga pada kisaran 4.22. Pernyataan ini menggambarkan bahwa konsumen merasa bahwa SINDO dapat memberikan informasi yang diharapkan yang dapat mewakili dirinya yang selalu membutuhkan berita. Sedangkan pada variabe respon konsumen, pernyataan yang memiliki rata-rata paling tinggi adalah “Saya akan tetap membaca SINDO apabila “Koran SINDO” membuat produk baru seperti, majalah”. Nilai mean yang paling besar terdapat pada pernyataan kelima sebesar 3,98 dimana konsumen akan bersedia untuk membeli Koran SINDO apabila Koran SINDO membuat produk majalah. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Ballen Del Rio bahwa asosiasi merek yang positif akan menghasilkan respon konsumen yang baik. Dengan asosiasi merek yang terbentuk dalama benak konsumen, maka konsumen tersebut bersedia untuk menerima perluasan merek apabila dilakukan oleh koran SINDO.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
Analisis Regresi Linear Sederhana Dari hasil kuesioner yang disebar sebanyak 150 responden untuk mengetahui adakah pengaruh antara asosiasi merek dengan respon konsumen dilakukan pengujian melalui regresi sederhana. Didapatkan bahwa pengaruh dari variabel asosiasi merek terhadap respon konsumen adalah konstanta sebesar 6,604 artinya jika tidak ada asosiasi merek maka respon konsumen akan sebesar 6,604%. Sedangkan Koefisien regresi variabel asosiasi merek sebesar 0,236 artinya apabila asosiasi merek mengalami kenaikan 1satuan maka respon konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 0, 236%begitu juga sebaliknya, Apabila terdapat kenaikan atau peurunan pada variabel X asosiasi merek maka akan berpengaruh terhadap variabel Y respon konsumen. Koefisien yang terdapat pada hubungan variabel ini adalah koefisien yang positif. Koefisien yang positif berarti terdapat hubungan yang positif antara asosiasi merek dengan respon konsumen. Sedangkan apabila dilihat dari koefisien determinasi yang berfungsi untuk melihat berapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel X yaitu asosiasi merek terhadap variabel Y. Dan juga dapat di lihat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. R dalam analisis regresi linear sederhana disini menunjukkan korelasi sederahana antara variabel asosiasi merek dan respon konsumen. Angka R yang menunjukkan 0,612 berarti menyatakan bahwa terdapat hubungan antara variabel asosiasi merek terhadap respon konsumen sebesar 0,612 yang berarti hubungan yang terjadi dalam kedua variabel cukup erat karena angka R mendekati angka 1. Dimana semakin dekat hasil R dengan angka 1 maka semakin erat hubungan yang terjalin antara variabel terebut. Gambar 2 Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
R Square
.612a
.375
Adjusted R Square .371
Std. Error of the Estimate .79317166
Sumber: Hasil SPSS Juni 2013
Sedangkan untuk hasil R Square menunjukkan nilai koefisien determinasi. Angka ini menunjukkan sumbangan pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent. Dengan demikian berarti variabel asosiasi merek hnaya memberikan sumbangan pengaruh sebesar 37,5% terhadap respon konsumen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel-
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
variabel lainnya yang bukan berasal dari variabel dalam penelitian ini. Variabel lainnya dapat berasal dari variabel lain yang mungkin digunakan dalam penelitian terdahulu. Seluruh hasih analisis regresi linear sederhana tersebut berarti sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ballen del Rio bahwa sebuah asosiasi merek dapat mempengaruhi respon konsumen. Bahwa sebuah asosiasi merek yang terbentuk dalam benak konsumen mengenai koran SINDO mempengaruhi respon yang diberikan oleh konsumen atas asosiasi merek yang terbentuk tersebut. Uji Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang telah ada maka dibuatlah suatu kriteria pengambilan keputusan untuk menetukan signifikansi pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dipendent. Kriteria Pengambilan Keputusan adalah: H0 diterima jika t tabel > t hitung pada a = 5% Ha diterima jika t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel pada a = 5% Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS didapatkan t hitung sebesar 9,425. Dan dari tabel t didapatkan t tabel dua sisi sebesar 1,960. Hasil keputusannya adalah oleh karena t hitung < dari pada t tabel (1,960<9,425) maka disimpulkan bahwa H0 ditolak. Pernyataan dalam H0 adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek dengan respon konsumen. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek terhadap respon konsumen. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpukan bahwa asosiasi merek berpengaruh terhadap respon konsumen. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa asosiasi merek berpengaruh secara signifikan
kepada respon konsuemen. Berdasarkan hasil tersebut, berarti perlu adanya
perhatian khusus dari pihak manajemen Koran SINDO untuk dapat menghasilkan respon konsumen yang positif. Implikasi Manajerial Penelitian ini menghasilkan bahwa asosiasi merek yang ada pada konsumen memiliki besaran pengaruh hanya sebesar 37.5%
pada respon yang dilakukan konsumen . Hal-hal
yang perlu diperhatikan adapun antara lain: 1. Jaminan merek Koran SINDO 2. Rasa kecocokan konsumen akan Koran SINDO, dan
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
3. Informasi dari lingkungan sosial konsumen yang dapat mempengaruhi asosiasi merek produk. Ketiga hal tersebut menjadi faktor yang digunakan untuk mengukur asosisi merek pada penelitian ini. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajemen Koran SINDO antara lain : 1.
Asosiasi merek dalam benak konsumen dapat ditingkatkan, salah satu caranya adalah dengan memperhatikan jaminan merek, kecocokan merek dengan konsumen, dan pengaruh lingkungan luar.
2. Dalam segi jaminan merek, manajemen dapat memberikan jaminan berita, baik dari segi kualitas berita, dari segi keakuratan informasi, kelengkapan berita, dan kesesuaian dengan harga. Misalnya, koran SINDO dapat memberikan berita yang lebih cepat, akurat dan up to date dibandingkan dengan surat kabar yang lain. 3. Dalam segi identifikasi sosial, manajemen Koran SINDO dapat mulai memikirkan untuk dapat membuat suatu komunitas pecinta Koran SINDO yang dapat memberikan pengaruh positif kepada orang lain, sehingga informasi-informasi yang didapatkan oleh calon konsumen atau konsumen itu sendiri merupakan informasi-informasi yang positif. 4. Dan poin utama yang membuat asosisi konsumen tersebut akan terbentuk dengan baik dan respon yang dilakukan konsumenpun positif maka manajemen koran SINDO harus dapat menciptakan kepuasan pada konsumen. Kepuasan yang dapat dicapai konsumen mengenai koran misalnya : a. Memberikan berita yang cepat dan akurat kebenarannya, sehingga berita yang disajikan benar-benar up to date. b. Informasi yang disajikan lengkap. c. Penyebaran koran SINDO lebih meluas, sehingga Koran ini mudah untuk di akses. d. Dapat memberikan harga yang berbeda signifikan lebih murah dengan surat kabar lain di kelas surat kabar harian nasional. Apabila kepuasan tersebut sudah dapat tercipta, maka dengan sendiriya suatu asosiasi positif pun akan terbentuk dan respon konsumen untuk merkomneadasikan merek dan menerima perluasan merek tersebut akan terjadi dengan sendirinya dan tanpa disadari.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
SIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian mengenai Pengaruh Asosiasi Merek terhadap Respon Konsumen Pada Koran SNDO di Jakarta Timur. Penelitian dilakukan kepada 150 responden koran SINDO yang berada di wilayah Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka didapatkan beberapa hasil penelitian yang dapat disimpulkan untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh variabel asosiasi merek terhadap variabel respon konsumen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan garansi, identifikasi pribadi dan identifikasi sosial sebagai dimensi untuk mengukur asosiasi merek dan dimensi rekomendasi serta perluasan merek untuk mengukur respon konsumen. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh antara asosiasi merek terhadap respon konsumen. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel asosiasi merek dengan variabel respon konsumen pada Koran SINDO di Wilayah Jakarta Timur. Dilihat secara keseluruhan, variabel asosiasi merek tidak memberikan pengaruh yang terlalu besar. Dengan tidak begitu besarnya pengaruh yang dberikan melalui dimensi-dimensi tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang merekomendasikan dan menerima perluasan merek yang dilakukan koran SINDO bukan hanya dipengaruhi asosiasi merek pada garansi dari Koran SINDO sebagai sumber referensi yang terpercaya, kecocokan citra merek dengan citra diri ataupun pengaruh dari lingkungan sekitar tetapi karena ada faktor lain selain asosiasi merek yang mempengaruhi respon konsumen. SARAN Dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : i.
Penelitian ini kurang komprehensif karena penelitian ini hanya melihat asosiasi merek pada dimensi garansi, identifkasi pribadi dan identifikasi sosial yang diukur pengaruhnya terhadap respon konsumen dalam merekomendasikan merek kepada orang lain dan menerima perluasan merek. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan dimensi yang lebih lengkap dengan menambahkan dimensi status pada asosiasi merek dan menerima harga premium pada respon konsumen.
ii.
Pilihlah Jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang baik, yaitu jurnal-jurnal internasional dan dari Universitas ternama. Menggunakan teori-teori yang lebih lengkap mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
iii.
Kepada Koran SINDO diharapkan agar dapat membuat mereknya dapat semakin melekat kuat di dalam benak konsumen, salah satunya dengan membentuk suatu Komunitas pecinta Koran SINDO yang dapat memberikan respon positif kepada perkembangan Koran SINDO seterusnya.
iv.
Koran SINDO diharapkan dapat memberikan berita yang selalu cepat, akurat, informatif dan terpercaya dan lebih cepat menampilkan berita dibandingkan para pesaingnya.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
DAFTAR REFERENSI Buku Aaker, A David. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing, on the value of a brand name. New York: The Free Press. Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. Nasir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Peter, J Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Nasution, E Mustafa dan Hardius Usman. 2007. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.Jakarta: Rajawali Pers. Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management and Strategy. Yogyakarta: ANDI. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran, Edisi kedua. Yogyakarta: Andi Ofsset Santoso, Singgih. (2006). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15.Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Santoso, S dan Tjiptono, F. (2001). Riset Pemasaran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Schiffman, Leon, dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen, Edisi ketujuh. Jakarta: PT Indeks. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi keempat, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi keempat, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Widardjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan, Edisi pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Jurnal Del Rio, Bellen, Radolfo dan Victor E. 2001. The effects of Brand Associations on Consumer Response. Journal of Consumer Marketing Vol 1. 410-425 Sadeghi, Tooraj dan Elham Vaziri Rad. 2012. The effect of Brand Association on Consumer Response. African Journal Business Management Vol.6 (11). 4048-4056.
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013
Skripsi Rina Maha, Desi. 2010. Pengaruh Pembentukan Asosiasi Merek Terhadap Respon Konsumen. Depok: Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Departemen Ilmu Administrasi, Program Ekstensi. Media Electronic http://id.wikipedia.org, ”Sejarah Koran Sindo” diunduh pada tanggal 3 Maret 2013 pukul 22.30 WIB http://id.wikisource.org/wiki/Kode_Etik_Jurnalistik “Kode etik Jurnalistik” diunduh pada tanggal 29 Mei 2013 pukul 21.15 WIB http://www.koran-sindo.com, “Profil dan Perkembangan Koran Sindo” diunduh pada tanggal 3 Maret 2013 pukul 22.00 WIB www.nielsen.com, ”Survey for Newspaper Readership” diunduh 2 Maret 2013 pukul 21.30 WIB. www.nielsen.com “The Nielsen Global Survey of New Product Purchase Sentiment” diunduk 25 April 2013 pukul 20.00 WIB
Pengaruh asosiasi merek..., Anggita Chaerunnisa, FISIP UI, 2013