PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks LQ45 Dan JII Periode 2004-2013)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pasca sarjana pada program studi magister manajemen Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen
Oleh: Noviana Puspitasari P100130030
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
i
iii
PENGARUH ASMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ-45 DAN JII PERIODE 2004-2013)
ABSTRAK Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh asimetri informasi, leverage dan profitabilitas terhadap manajemen laba riil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa asimetri informasi,leverage dan profitabilitas terhadap manajemen laba riil pada perusahaan manufaktur go public yang tergabung dalam Indeks LQ-45 dan JII. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 181 perusahaan untuk indeks LQ-45 dan 163 perusahaan untuk JII. Teknik pengamilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi liniear berganda sedangkan uji statistik dengan menggunakan Uji R2 , Uji F dan Uji t(pengujian hipotesis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan untuk indeks LQ-45 asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba riil, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil sedangkan untuk indeks JII asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, leverage dan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Kata kunci: asimetri informasi, leverage, profitabilitas, manajemen laba riil ABSTRACT This research was aimed to analyze the influence of asymmetry of information, leverage and profitability of the real earnings management. The purpose of this study was to obtain empirical evidence that asymmetry of information, leverage and profitability of the real earnings management in manufacturing companies go public joined in LQ-45 Index and JII. The sample used in this study were 181 companies for LQ-45 index and 163 companies for JII. The sampling technique by using purposive sampling method. Methods of data analysis used is multiple linear regression statistical test while using R2 test, F test and t test (testing hypotheses). Results from this study showed for the LQ-45 index information asymmetry effect on real earnings management, leverage and profitability have no effect on real earnings management while JII index of asymmetry of information has no effect on earnings management, leverage and profitability effect to earnings management. Keywords : asymmetry information, leverage, profitability, real earnings management
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi perusahaan yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan baik pihak internal dan eksternal terhadap perusahaan. Principal tidak memiliki informasi yang cukup terhadap kinerja agent karena principal tidak dapat memonitor aktivitas agen sehari-hari untuk memastikan bahwa agent bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham, sedangkan agent memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang menyebakan terjadinya kesenjangan informasi yang dimiliki antara principal dan agent (asimetri informasi). Asimetri informasi yang terjadi antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis, yaitu demi memperoleh keuntungan pribadi (Ujiyantho, et.al, 2007). Roychowdhury (2006) yang secara langsung menguji manajemen laba nyata melalui aktivitas riil yang dikonsentrasikan pada aktivitas investasi. Manajemen memanipulasi aktivitas riil untuk menghindari kerugian pada laporan keuangan tahunan perusahaan. Pengukuran manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen laba riil. Pemilihan model pendekatan ini karena menurut Roychowdhury (2006) dalam Ferdawati (2009) bahwa (1) manipulasi akrual kemungkinan besar akan menarik perhatian auditor atau regulatory scrutiny dibanding dengan keputusan - keputusan riil, seperti yang dihubungkan dengan penetapan harga dan produksi; (2) dalam pendekatan manajemen laba jika hanya menggunakan pada manipulasi akrual saja membawa risiko. Dengan menggunakan manajemen laba akrual, jika target laba yang diinginkan tidak tercapai maka manajer dianggap tidak mempunyai kinerja yang baik sehingga kesempatan mendapatkan kompensasi akan hilang atau bahkan bisa berujung pada pemecatan manajer. Oleh karena itu, melakukan manipulasi melalui aktivitas riil merupakan jalan aman untuk mencapai target laba karena bisa dilakukan sepanjang periode operasi perusahaan, sehingga kemungkinan kurangnya laba sesuai target bisa ditiadakan. Roychowdhury (2006) dalam Ferdawati (2009) menemukan bukti bahwa perusahaan menggunakan berbagai macam cara manajemen laba riil sebagai acuan pelaporan keuangan untuk menghindari pelaporan kerugian tahunan, hasil penelitiannya menemukan bahwa para manajer menyediakan tiga cara untuk tindakan manajemen laba riil yaitu dengan memberikan diskon-diskon harga untuk menaikkan penjualan sementara, melakukan produksi secara besar-besaran untuk menurunkan harga barang yang terjual dan mengurangi kebijakan pengeluaran untuk memperbaiki margin yang dilaporkan. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini merupakan rasio antara total hutang dengan total aset. Semakin besar rasio leverage berarti semakin tinggi utang perusahaan. Ditinjau dari rasio hutang atau debt equity ratio, penelitian Dechow, et.al (1996) dalam Widyaningdyah (2001) menemukan bahwa motivasi
2
perusahaan melakukan manajemen laba adalah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan eksternal dan memenuhi perjanjian hutang. Semakin besar Return on Assets (ROA) sebagai rasio profitabilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. sehingga akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor (Madli, 2014). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba riil berupa asimetri informasi, leverage dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Indeks LQ-45 dan Indeks JII. Dengan periode waktu yang digunakan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam Indeks LQ-45 dan Indeks JII merupakan perusahaan-perusahaan yang berkapitalisasi besar dan berkinerja unggul. Indeks LQ-45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham yang terpilih di dalam Indeks LQ-45 berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan ( setiap awal bulan februari dan agustus). Sedangkan Indeks JII merupakan indeks yang ada Di Bursa Efek Indonesia yang setiap periodenya terdiri dari 30 saham yang memenuhi kriteria syariah dimana seperti indeks lainnya yang juga terikat dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan ditambah dengan aturan syariah. Sehingga penelitian mengenai pengaruh asimetri informasi, leverage dan profitabilitas pada Indeks LQ-45 dan Indeks JII menarik untuk dibahas. Dengan demikian penelitian empiris ini untuk menganalisis “Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage dan Profitabiltas terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks LQ-45 dan JII periode 2004-2013)”. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi empiris yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang tergabung dalam indeks LQ-45 dan JII yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2004 – 2013. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia, yang dianggap memiliki data yang lengkap dan telah terorganisasi dengan baik. Sampel penelitian adalah sebagian perusahaan manufaktur yang tergabung di indek LQ 45 dan indek JII periode 2004-2013. Metode pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria yang digunakan untuk memilih sampel yaitu (1) Perusahaan go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kategori Indeks
3
LQ-45 dan Jakarta Islamic Indeks (JII) selama periode 2004-2013, (2) Perusahaan go public yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada Indeks LQ-45 dan JII untuk periode 31 Desember 2004-2013, (3) Perusahaan Manufaktur yang mempublikasikan Laporan Keuangan pada Indeks LQ-45 dan JII untuk periode 31 Desember 2004-2013, (4) Data laporan keuangan perusahaan manufaktur lengkap yang dipublikasikan indeks LQ-45 dan JII selama periode 31 Desember 2004-2013. Jumlah sampel dari Indeks LQ-45 sebanyak 181 perusahaan dan 163 perusahaan untuk jumlah sampel dari Indeks JII. Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari Indonesian Capital Market Directory, www.idx.co.id, data base pojok BEI UNS dan yahoo.finance untuk memperoleh data harga saham. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel terikat dan variabel bebas yang dijadikan indikator empiris dari penelitian ini adalah: Manajemen Laba Riil Pengukuran dilakukan dengan mengestimasi setiap industri setiap tahun pada masing-masing proksi. Residual adalah penyimpangan dari nilai estimasi merupakan abnormal discretionary expenses, abnormal production cost dan abnormal discretionary expenses perusahaan i pada tahun t. Indikasi keterlibatan perusahaan dalam manajemen laba dengan manipulasi aktivitas nyata dapat ditunjukkan oleh nilai abnormal kegiatan. Selanjutnya, masing-masing proksi dihitung dengan pendekatan yang digunakan dalam Subekti dkk (2010) sebagai berikut: a. Abnormal Cash Flow Operation CFOt/At-1 = a0 + a1(1/log.At-1)+ b1(St/At-1) + b2(ΔSt/At-1) + et ….. (1) b. Abnormal Production Costs PRODt/At-1 = a0 + a1(1/Log.At-1) + b1(St/At-1) +b2(ΔSt/At-1) + b3(ΔSt -1/ At-1) + et …(2) c. Abnormal Discretionary Expenses DISCt/At-1 = a0 + a1(1/Log. At-1) + b (ΔSt -1/At-1) + et ……. (3) Dimana: CFOt = arus kas operasi perusahaan i pada tahun t PRODt = harga pokok penjualan ditambah perubahan persediaan. DISCt = biaya penelitian dan pengembangan ditambah biaya iklan ditambah biaya penjualan, administrasi, dan umum. At-1 = Total aset perusahaan pada akhir tahun t-1 St = Penjualan perusahaan pada akhir tahun t ΔSt = Perubahan penjualan perusahaan pada tahun t dibandingkan dengan penjualan pada akhir tahun t-1 ΔSt-1 = Perubahan penjualan perusahaan pada tahun t-1 dibandingkan dengan penjualan pada akhir tahun t-2 a, b = Koefisien regresi et = error
4
Di dalam meneliti pengaruh manipulasi laba aktivitas riil melalui tiga variabel dalm ukuran yang komprehensif, berdasarkan cohen et.al. (2008) dalam Ulfah,dkk (2012) menghitung variabel tunggal dengan menggabungkan ketiga variabel-variabel real indiviu dari manipulasi laba. Untuk menghitung nilai REM (Real Earnings Management), maka seluruh nilai dari standardized variables CFO,PROD,dan DISXEP harus dijumlahkan. Dalam penjumlahan, nilai standardized CFO,PROD,dan DISXEP harus dikalikan dengan -1 terlebih dahulu sebelum nilai standardized ketiganya dijumlahkan. Asimetri Informasi Penelitian ini mengukur asimetri informasi dengan menggunakan relative bid-ask spread (Putra, dkk. 2014) yang dioperasikan sebagai berikut: SPREAD = (aski,t – bidi,t) / (aski,t + bidi,t) /2} x 100 Keterangan: Aski,t : harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada tahun t Bidi,t : harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada tahun t Leverage Rumus leverage yang digunakan sebagai berikut dalam Wikratama dan Suriyani (2015): Leverage = total hutang / total aktiva Profitabilitas Pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah bunga dan pajak dengan total asset Kasmir(2011:202) dalam Madli (2014) dengan rumus seperti berikut: laba bersih setelah bunga dan pajak ROA= total aktiva Pengujian Hipotesis Model analisis dalam penelitian ini adalah: REM = a + b1(AI) + b2(LEV) + b3(PROFIT) + ei Keterangan: REM = Real Earnings Management atau Manajemen Laba Riil a = Konstanta b1 …b3 = Koefisien regresi AI = Asimetri Informasi LEV = Leverage PROFIT = Profitabilitas ei = error Setelah terbentuk fungsi persamaan regresinya, maka perlu dianalisis seberapa besar variasi perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independennya dengan menggunakan koefisien Determinasi (R Square), pengujian ketepatan model (Uji F), dan pengujian hipotesis (Uji t)
5
Hasil Penelitian Uji Statistik Deskriptif Deskripsi Data Perusahaan indeks LQ-45 Variabel Min Max Mean AI 0,17931 1,79016 0,77727 LEV 0,00074 0,95144 0,45698 PROFIT -0,11445 22,60012 0,24324 REM 0,04646 0,89882 0,28112 Sumber: hasil pengolahan data penulis, 2015 Asimetri Informasi memiliki nilai minimum 0,17931 , nilai maksimum 1,79016 dan dengan rata-rata 0,77727 yang berarti bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel pengamatan mempunyai Asimetri Informasi yang bernilai positif. Leverage memiliki nilai minimumnya 0,00074 dan maksimum 0,95144 dengan rata-rata 0,45698 yang menunjukkan perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi. Nilai Profitabilitas menunjukkan hasil minimumnya -0,11445, maksimum 22,60012 dan rata-rata 0,2432490 hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai target laba yang tinggi manajer akan melakukan manipulasi melalui aktivitas manajemen laba riil. Manajemen Laba Riil mempunyai nilai minimum 0,04646 dan maksimum 0,89882 dan rata-rata 0,28112. Rata-rata Manajemen Laba Riil untuk perusahaan Indeks LQ-45 bernilai positif , hal ini menunjukkan bahwa pada selama periode tahun 2004-2013 ratarata perusahaan indeks LQ-45 di Indonesia cenderung melakukan tindakan manajemen laba riil dengan menaikkan laba. Deskripsi Data Perusahaan Indeks JII Variabel Min Max Mean AI 0,17931 1,72737 0,74966 LEV 0,00168 0,89273 0,41395 PROFIT -0,07089 0,61258 0,12183 REM 0,4813 1,15280 0,34738 Sumber: hasil pengolahan data,2015 Asimetri Informasi bernilai minimum 0,17931, nilai maksimum 1,72737 dan dengan rata-rata 0,74966 yang berarti bahwa jika manajer memiliki informasi yang lebih besar dari para pemegang saham perusahaan lainnya maka manajer dapat memanfaatkan fleksibilitas yang dimilikinya untuk melakukan manajemen laba riil. Leverage memiliki nilai minimumnya 0,00168, nilai maksimum 0,89273 dengan rata-rata 0,41395 yang menunjukkan jika perusahaan memiliki hutang yang besar resiko perusahaan yang dihadapi semakin besar sehingga untuk menghindari investor tidak berinvestasi / lari maka manajer melakukan manajemen laba riil. Untuk Profitabilitas nilai minimum -0,07089 dan maksimum 0,62158 dengan rata-rata 0,12183 hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi sehingga untuk menarik investor maka manajer cenderung melakukan manajemen laba riil. Manajemen Laba Riil untuk perusahaan JII nilai minimum 0,04813, maksimum 1,15280 dan rata-rata 0,34738 nilai Manajemen Laba Riil pada Indeks JII bernilai positif yang berarti bahwa perusahaan 6
manufaktur yang ada di dalam indeks JII cenderung melakukan manajemen laba riil dengan menaikkan angka laba. Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas Data Perusahaan LQ-45 Keterangan P-value Simpulan Normalitas 0,057 Berdistribusi Normal Sumber: hasil pengolahan data, 2015 Hasil Uji Normalitas Data Perusahaan Indeks JII Keterangan P-value Simpulan Normalitas 0,052 Berdistribusi Normal Sumber: hasil pengolahan data, 2015 Uji Normalitas untuk data perusahaan LQ-45 menunjukkan nilai residual dengan tingkat signifikansi 0,057 dan Hasil uji normalitas untuk Indeks JII yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,052 yang berarti lebih besar dari 0,05. Angka ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. Uji Heterokedastisitas Hasil Uji Heterokedastisitas Data Perusahaan LQ-45 Variabel Sig Keterangan Asimetri Informasi 0,137 Bebas Heterokedastisitas Leverage 0,439 Bebas Heterokedastisitas Profitabilitas 0,382 Bebas Heterokedastisitas Sumber: hasil pengolahan data, 2015 Hasil Uji Heterokedastisitas data perusahaan Indeks JII Variabel Sig Keterangan Asimetri Informasi 0,483 Bebas Heterokedastisitas Leverage 0,074 Bebas Heterokedastisitas Profitabilitas 0,224 Bebas Heterokedastisitas Sumber: hasil pengolahan data,2015 Hasil pengujian Indeks LQ-45 dan JII menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu asimetri informasi, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh pada nilai absolut residual (ABRES). Nilai signifikansi masingmasing variabel independen diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas. Uji Multikoliniearitas Hasil uji Multikoliniearitas Data Perusahaan LQ-45 Variabel VIF Simpulan Asimetri Informasi 1.015 Bebas multikolinieritas Leverage Profitabilitas
1.003 1.017
Bebas multikolinieritas Bebas multikolinieritas
Sumber: hasil pengolahan data,2015
7
Hasil Uji Multikoliniearitas Data Perusahaan Indeks JII Variabel VIF Simpulan Asimetri Informasi 1.002 Bebas multikolinieritas Leverage 1.113 Bebas multikolinieritas Profitabilitas 1.113 Bebas multikolinieritas Sumber: hasil pengolahan data, 2015 Hasil pengujian indeks LQ-45 dan JII menunjukkan bahwa variabelvariabel dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance lebih dari 10 % atau nilai VIF kurang dari 10 yang berarti antarvariabel Independen bebas multikolinearitas. Uji Autokorelasi Hasil Uji Autokolerasi Data Perusahaan LQ-45 Ket Durbin Watson Du
8
informasi (AI) bernilai positif sebesar 0,078 yang berarti semakin banyaknya informasi internal perusahaan yang dimiliki oleh seorang manajer maka manajer akan cenderung melakukan peningkatan manajemen laba riil atau mencari celah untuk keuntungan pribadinya. Nilai kofisien regresi Leverage sebesar - 0,115, menunjukkan bahwa berkurangnya nilai hutang perusahaan diharapkan dapat menguntungkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi dengan menggunakan dana perusahaan yang didapat untuk memenuhi kewajibannya membayar hutang perusahaan akan tetapi hal ini memicu seorang manajer perusahaan meningkatkan manajemen laba riil. Besarnya nilai kofisien regresi Profitabilitas sebesar 0,011 hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas maka kecenderungan seorang manajer melakukan tindakan manajemen laba riil akan meningkat. Nilai dari Adj R2 (Koefisien Determinasi R square) sebesar 0,040 yang berarti bahwa 4,0% menunjukkan bahwa variabel dependen manajemen laba riil dapat dijelaskan oleh variabel Asimetri Informasi, Leverage dan Profitabilitas, sedangkan sisanya 96,0% dijelaskan oleh variabel diluar model. Hasil dari uji F dengan nilai Fhitung = 3,520 dengan tingkat signifikansi 0,016 < 0,05. Hal ini berarti variabel asimetri informasi,leverage dan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba riil sehingga model dapat dikatakan tepat atau baik. Hasil Uji t untuk Indeks LQ-45 menunjukkan dari variabel asimetri informasi yang menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar 2,185 < ttabel sebesar 1,973 (df=181-3=178) dengan tingkat signifikansi 0,030 < 0,05 maka variabel asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Hasil uji t dari variabel leverage menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar -1,799 < ttabel sebesar 1,973 (df=181-3=178) dengan tingkat signifikansi 0,074 > 0,05 maka artinya variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Hasil uji t dari variabel profitabilitas menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar 1,469 < ttabel sebesar 1,973 (df=181-3=178) dengan tingkat signifikansi 0,144 > 0,05 maka artinya variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Hasil Analisis Regresi Berganda indeks JII Variabel Koef thitung Sig. B Konstanta 0,042 0,723 0,471 Asimetri Informasi -0,019 -0,411 0,681 Leverage 0,391 4,693 0,000 Profitabilitas 1,292 8,137 0,000 R 0,556 F 23,752 2 R 0,309 Sig. 0,000 Adj. R2 0,296 Std. Error of the Estimate 0,195 Sumber: Hasil Analisis Data,2015 Persamaan model regresi yang dirumuskan penelitian ini sebagai berikut: REM = 0,042 - 0,019(AI) + 0,391(LEV) + 1,292(PROFIT) + ei
9
Persamaan model regresi diatas diintepretasikan sebagai berikut ini: Nilai konstanta (a) menunjukkan nilai sebesar 0,042 hal ini memperlihatkan variabel Asimetri Informasi (AI), Leverage (LEV) dan Profitabilitas (PROFIT) bernilai konstan atau sama dengan nol, maka manajemen laba riil akan meningkat. Nilai kofisien regresi variabel asimetri informasi (AI) bernilai negatif sebesar - 0,019, menunjukkan bahwa manajer yang memiliki informasi perusahaan secara lebih maka kecenderungannya melakukan pengurangan nilai manajemen laba riil. Nilai kofisien regresi variabel leverage sebesar 0,391, yang berarti nilai leverage yang positif menunjukkan tingkat kecenderungan manajer untuk melakukan manajemen laba riil meningkat jika nilai hutang perusahaan meningkat. Besarnya nilai kofisien regresi variabel profitabilitas sebesar 1,292 yang artinya tingginya tingkat nilai profitabilitas suatu perusahaan akan memicu juga tingginya tingkat seorang manajer untuk melakukan manajemen laba riil. Uji R2 (Koefisien Determinasi R square) menunjukkan bahwa nilai dari R2 = 0,309 hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel Asimetri informasi, leverage dan Profitabilitas menjelaskan perubahan variabel Manajemen laba riil sebesar 0,309 atau 30,9% sedangkan 70,1% sisanya berasal dari luar model ini. Dari uji F dengan nilai Fhitung = 23,752 dengan tingkat signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini berarti asimetri informasi,leverage dan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba riil sehingga model dapat dikatakan tepat atau baik. Hasil uji t dari variabel asimetri informasi menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar -0,411 < ttabel 1,974 sebesar (df=163-3=160) dengan tingkat signifikansi 0,681 > 0,05 maka variabel asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Hasil uji dari variabel leverage yang terdapat pada tabel 4.14, menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar 4,693 < ttabel sebesar 1,974 (df=163-3=160) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka artinya variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Hasil uji t dari variabel profitabilitas, menunjukkan hasil dari nilai thitung sebesar 8,137 < ttabel sebesar 1,974 (df=183-3=180) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka artinya variabel profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Riil Pada hasil hipotesis untuk indeks LQ-45 menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai thitung sebesar 2,185 dan tingkat signifikansi sebesar 0,030. Hasil hipotesis Indeks LQ-45 didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Putra,dkk (2014), Tarigan (2011) dan Tyasari (2009) yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba. Semakin tinggi asimetri informasi yang terjadi antara principal dengan agent, maka semakin besar kemungkinan tindakan praktek manajemen laba yang dilakukan oleh agent didalam perusahaan. Sedangkan hasil hipotesis Indeks JII konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Healy et.al (2001) dalam Firdaus (2013) yang meneliti tentang information asymetri, corporate disclosure, and the capital markets: A review of the empirical disclosure literature. Yang menemukan bahwa asimetri
10
informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Juga temuan studi ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Olyvia (2010), Miranti (2011) dan Adriyani (2011) dalam Firdaus (2013) yang menyatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 2. Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba Riil Hasil pengujian hipotesis di dalam indeks LQ-45 thitung sebesar -1,799 dengan tingkat signifikansi 0,074 yang berarti bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil hipotesis dari Indeks LQ-45 konsisten dengan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suriyani (2015), Firdaus (2013), Perdana (2012), Purwandari (2011), Jao,dkk (2011) dan Roudotunnisa (2009) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Lain dengan pengujian hipotesis Indeks JII thitung sebesar 4,693 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukkan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan hasil hipotesis Indeks JII menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Subhan (2010) dalam Elfira (2014) yang menyatakan leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Artinya jika perusahaan memiliki hutang yang tinggi untuk mendanai aset-aset atau investasinya maka, manajer akan melakukan manajemen laba untuk mengatur angka laba yang dihasilkan dengan memiliki tujuan seperti untuk menarik investor ataupun kreditor yang ingin memberikan pinjaman dana atau perpanjangan kontrak. 3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Hasil pengujian hipotesis yang ada di dalam Indeks LQ-45 thitung sebesar 1,469 dengan tingkat signifikansi 0,144 yang berarti bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Madli (2014) , Husni (2013) dan Purwandari (2011) yang menyatakan bahwa profitablitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Meskipun hasilnya tidak signifikan, bukan berarti bahwa penanam modal dapat mengabaikan retur on asset (ROA) suatu perusahaan, dikarenakan return on asset (ROA) mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (asset) yang dimilikinya. Sedangkan dengan hasil berbeda dari Indeks JII dengan thitung 8,137 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukkan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini di dukung oleh Husni (2013) dan Perdana (2012) yang berarti bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan tersebut dan sebaliknya, semakin rendah rasio profitabilitas maka semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN 1. Hasil Regresi Berganda Indeks LQ-45 variabel asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba riil yang berarti Asimetri informasi yang banyak dimiliki oleh seorang manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan manajemen laba riil, karena dia memiliki informasi yang lebih mengenai informasi internal perusahaan sedangkan dalam hasil Indeks JII,
11
variabel asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil yang menunjukkan adanya tingkat kemungkinan yang kecil melakukan praktik manajemen laba riil dikarenakan kemungkinan pemilik perusahaan membatasi akses informasi internal perusahaan kepada manajer. 2. Di Indeks LQ-45 Variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel leverage terhadap praktik manajemen laba riil. Karena investor lebih menyukai perusahaan yang memiliki tingkat rasio hutang yang rendah. Semakin rendah tingkat rasio hutang maka perlindungan terhadap kerugian kreditur semakin besar sehingga manajer cenderung tidak melakukan manajemen laba, sedangkan pada Indeks JII variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba riil sehingga tingkat leverage yang tinggi akan membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar hutang. Hal ini dapat memotivasi manajer untuk melakukan tindakan praktek manajemen laba riil karena untuk menghindari pelanggaran perjanjian hutang perusahaan. 3. Variabel profitabilitas yang terdapat dalam Indeks LQ-45 tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil karena semakin meningkatnya nilai profitabilitas menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik sehingga para pemegang saham akan menerima keuntungan yang semakin meningkat sehingga manajer akan mendapatkan imbalan yang besar dan tidak akan melakukan manajemen laba riil. Indeks JII untuk variabel profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba riil hal ini dikarenakan bahwa seorang manajer harus melengkapi pengungkapan laporan tahunan perusahaan dengan melihat tingkat rasio profitabilitas di dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat rasio profitabilitas maka semakin tinggi tingkat kelengkapan laporan tahunan perusahaan sehingga mengakibatkan seorang manajer melakukan aktivitas manajemen laba riil. SARAN 1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti yang akan melakukan penelitian serupa dapat menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak dan menambah variabel independen yang lain sehingga penelitian diharapkan dapat mencerminkan keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya. Dengan menambahkan kiteria jenis perusahaan yang lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga akan mendapatkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya. 2. Untuk penelitian yang sama untuk variabel asimetri informasi dapat menggunakan alternatif pengukuran yang lain seperti pengukuran dispersi dan volatilitas forecast analisis, karena menunjukkan suatu pengukuran yang mungkin saja tepat bagi asimetri informasi dibandingkan relative bid ask spread. DAFTAR PUSTAKA Elfira, Anisa. 2014. Pengaruh Kompensasi Bonus Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yangterdaftar Di Bursa Efekindonesia Tahun 2009-2012). Skripsi. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang.
12
Fazeli, Yasin S & Habib A. Rasouli. 2011. “Real Earnings Management And The Value Relevance Of Earnings”. International Research Journal Of Finance And Economics ISSN: 1450-2887 Issue 62. Ferdawati. 2009. Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan : Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No 1 Juni 2009. Ghozali, Imam. 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. Gujarati, Damodar; 2001; Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga Jakarta. Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Joumal of Financial Economics 3: pp. 305-360. Madli. (2014).”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Debt To Equity Ratio Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Proprti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012”. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. Purwandari, Indri Wahyu dan Drs. H. Mohammad Kholiq Mahfud, M.Si. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Praktek Manajemen Laba (Earning Management) (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009). Putra, Putu Adi; Ni Kadek Sinarwati, dan Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Volume: 2 No: 1 Tahun 2014. Roudotunnisa, Ida. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index. Skripsi. Fakultas Syariah Program Studi Keuangan Islam Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga. Ujiyantho, Moh. Arief dan Bambang Agus P. 2007. “Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan” ,Simposium Nasional Akuntansi X. Ulfah,Faoziah, Yeni Januarsi dan Bustanul Arifin. 2010. Perbedaan Kecenderungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Pengujian Terhadap Manipulasi Akrual Dan Manipulasi Real. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Roychowdhury, S. 2006. Earnings Manajement Through Real Activities ManipuIation. Journal of Accounting and Economics, 42: pp. 335-370. Subekti, Imam, Anita Wijayanti dan Komarudin Akhmad. 2010. The Real and Accruals Earning Management: Satu Perspektif Dari Teori Prospek. SNA XII Purwokerto: Universitas Soedirman Purwokerto. Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris. Edisi pertama. Jakarta : Grasindo. Suriyani, Putu Putri, Gede Adi Yuniarta dan Ananta Wikratama T.A. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Sudi Empiris Pada
13
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Peride Tahun 2008-2013). E-journal S1 Ak, Jurusan Akuntansi Program S1 Vol. 3 No. 1 tahun 2015. Universitas Pendidikan Ganesha. Tarigan, Theresia Christina. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi, Corporate Governance, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 20082010). Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Tyasari, Irma. 2009. Asimetri Informasi Dan Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Modernisasi, Volume 5, Nomor 3, Oktober 2009. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang. Widyaningdyah, Agnes Utari, 2001. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Earnigs Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 2, November 2001.
14