JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 125 - 132
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM EMITEN SEKTOR KEUANGAN DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh
Iswandi Sukartaatmadja Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham sektor keuangan di Bursa efek Jakarta. Hasil dari analisis hipotesis menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap tingkat keuntungan, disisi lain laba akuntansi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap likuiditas saham. Artinya, perusahaan mengumumkan kecenderungan arus kas yang lebih baik untuk mencapai tingkat keuntungan yang lebih baik juga dan perusahaan mengumumkan kecenderungan keuntungan yang lebih besar untuk mencapai peningkatan volume perdagangan saham. Namun tes hipotesis menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Keywords : Arus Kas Operasi; Laba Akuntansi; Likuiditas Saham.
PENDAHULUAN Laporan keuangan adalah informasi mengenai laba dan komponennya. Laba merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang dapat perhatian utama dari investor dan kreditur. Selain laba investor dan kreditur juga menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, sehingga dua ukuran kinerja tersebut menjadi fokus perhatian investor dan kreditur yang dapat mengambarkan kondisi ekonomi serta prospek perusahaan dimasa depan. Investor dan kreditur berkepentingan untuk mengetahui informasi yang lebih superior dan lebih bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan agar tidak salah memilih dalam melakukan transaksi di pasar modal. Investor memainkan peranan sentral di pasar modal. Investor membeli dan menjual
saham atau surat-surat berharga (efek) lainnya melalui perusahaan-perusahaan efek yang terdaftar resmi di bursa. Kegiatan pasar modal tidak akan terlepas dari tersedianya berbagai macam informasi tentang emiten. Informasi bagi para pelaku di lantai bursa tersebut akan mempengaruhi berbagai macam keputusan yang akan diambil yang berakibat pada perubahan atau fluktuasi baik harga maupun kuantitas saham yang diperdagangkan. Salah satu informasi yang tersedia di publik (bursa efek) adalah laporan keuangan tahunan perusahaan emiten yang telah diaudit, yang komponennya meliputi : (1) neraca, (2) laba-rugi, (3) perubahan ekuitas, (4) arus kas, dan (5) catatan atas laporan keuangan. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan
SUKARTAATMADJA, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap Tingkat
transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga saham dan volume perdagangan saham.
dan sesudah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi untuk periode akuntansi 2003
METODE PENELITIAN
Hari Ke
Metode penelitian yang akan digunakan penulis dalam penyusunan thesis ini adalah metode kuantitatip analitis, yaitu metode yang menginterpretasikan data-data yang diperoleh dengan faktor-faktor yang tampak dalam situasi yang diselidiki, dimana dapat menggambarkan dan melukiskan keadaan yang diteliti.
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
1.
Analisa Kuantitatif Data yang telah diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan metode analisa kuantitaif. a. Analisa tingkat keuntungan saham Dengan analisa ini maka akan dapat diketahui tingkat keuntungan setiap saham harian yang berada di bursa efek Jakarta masing – masing perusahaan dari sektor keuangan selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah publikasi laporan keuangan khususnya laopran arus kas operasional dan laba akuntansi. b. Analisa Trading Volume Activity (TVA) saham Dengan analisa TVA maka akan dapat dihitung untuk mengetahui perubahan abnormal return dari suatu peristiwa selama lima hari sebelum dan liama hari sesudah publikasi. 2. Populasi dan Sampel Penelitian Satuan pengamatan yang akan menjadi objek penelitian (populasi) adalah laporan keuangan tahunan (annual report) emiten yang diaudit yang dipublikasikan di Bursa Efek Jakarta untuk periode akuntansi tahun 2003. Sampel sebagai bahan penelitian yaitu pada sektor keuangan sebanyak 57 emiten.
HASIL DAN UJI HIPOTESIS 1. Hasil Penelitian 1.1 Tingkat Keuntungan Tabel 1. Rata–rata keuntungan saham 57 emiten di sektor keuangan lima hari sebelum 126
Keuntungan Sesungguhnya (Ri) 0.0066766 0.002930112 -0.001866602 0.00556604 0.005581401 0.014208843 0.009976806 0.003957501 0.011312316 0
Keuntungan Ekspektasi (Rm) -0.009601023 -0.012760551 0.001107397 0.010592605 0.006508235 0.011050884 0.020862342 0.006482416 0.005446482 0
Keuntungan (AR t) 0.016277622 0.009830439 0.000759205 -0.005026565 -0.000926834 0.003157959 -0.010885536 -0.002530915 0.005865834 0
Selanjutnya rata–rata keuntungan saham komulatif 57 emiten pada sektor keuangan sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuntungan pada periode akuntansi 2003 adalah sebagai berikut : Tabel 2. Rata – rata keuntungan saham komulatif 57 emiten disektor keuangan lima hari sebelum dan sesudah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi untuk periode akuntansi 2003 Pengamatan Lima hari sebelum Lima hari sesudah
R2 0.0209 0.0044
1.2 Trading Volume Activity Tabel 3. TVA 57 emiten di sektor keuangan lima hari sebelum dan sesudah pengumuman Arus kas operasi dan laba Akuntansi untuk periode akuntansi 2003 Pengamatan -5 -4 -3 -2 -1
TVA 0.0040 0.0059 0.0025 0.0119 0.0115
Pengamatan 1 2 3 4 5
TVA 0.0065 0.0033 0.0152 0.0096 0.0174
Berdasarkan table 3. TVA lima hari sebelum menunjukkan bahwa rata–rata tingkat likuiditas tertinggi pada hari ke -2 dan -1, sedangkan terendah terjadi pada hari 3 .TVA setelah pengumuman menunjukkan bahwa rata –rata tingkat likuiditas saham
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober 2005
tertinggi terjadi pada hari ke 3 Dan ke 5 sedangkan terendah terjadi pada hari ke 2. Berdasarkan rata–rata likuiditas saham komulatif sesudah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi lebih besar bila dibandingkan dengan rata–rata likuiditas saham komulatif sebelum pengumuman yaitu sebelum pengumuman sebesar 0.0357023 dan setelah pengumuman sebesar 0.0520193 dengan selisih yang dapat dilihat sebesar 0.01631 maka dengan selisih ini membuktikan bahwa setelah pengumuman investor merespon informasi dengan melakukan pembelian saham pada saham emiten yang bersangkutan. 2.
Pengujian Hipotesis
pengaruh X1 terhadap Y2 adalah = 1.3225 % Pengaruh variabel luar = 98.6775 % Tabel 6. Hasil uji pengaruh X1 terhadap Y2 Variabel Pengaruh X1 - Y2
Hitung
F Tabel
hitung
Ti Tabel
Signifi kansi
1.356 -
3.170 -
1.165
1.670
Tidak Tidak
2.4 Hipotesis ke empat Pengaruh arus kas operasi (X2) terhadap tingkat likuiditas (Y2) adalah sebesar 0.065. Koefesien determinan = 0.004. Besar pengaruh X2 terhadap Y2 = 0.4225 % dan Pengaruh variabel luar = 99.6775 %
2.1 Hipotesis pertama
Tabel 7. Hasil uji pengaruh X2 terhadap Y2
Pengaruh arus kas (X1) terhadap tingkat keuntungan (Y1) adalah sebesar 0.116. Besar pengaruh X1 terhadap Y1 adalah = 1.3456 % dan pengaruh variabel lain = 98.6544 %
Variabel pengaruh
Tabel 4. Hasil uji pengaruh X1 terhadap Y1 Variabel Pengaruh X1 , Y1
F Hitung 0.756 -
Ti Tabel 3.170 -
Hitung 0.870
Tabel 1.670
Signifi kansi Tidak Tidak
X2 - Y2
F Hitung 0.235 -
Ti Tabel 3.170 -
Hitung
Tabel
Signifi kansi
0.485
1.670
Tidak Tidak
2.5 Hipotesis ke lima Pengaruh arus kas operasi (X1) dana laba akuntansi (X2) terhadap tingkat keuntungan saham (Y1) serta korelasi antar variable adalah dapat dilihat dalam paradigma berikut :
2.2 Hipotesis Ke dua Pengaruh arus kas operasi (X2) terhadap tingkat keuntungan saham (Y2) adalah sebesar = 0.7056 % dan pengaruh variabel luar = 99.2944 % Tabel 5. Hasil uji Pengaruh X2 terhadap Y1 Variabel Pengaruh X2 - Y1
F Hitung 0.389 -
Ti Tabel 3.170 -
hitung
Tabel
0.624
1.670
Signifi kansi Tidak Tidak
2.3 Hipotesis Ke tiga Pengaruh arus kas operasi (X1) terhadap tingkat keuntungan (Y2) adalah sebesar 0.155. Koefesien determinan = 0.024. Besar
Gambar 1. Koefesien jalur struktur hubungan antara variable X1,X2 dengan Y1. Besar pengaruh X1 dan X 2 terhadap Y1 adalah 1.7393 % dan Pengaruh variable luar 98.261 % Untuk melihat apakah pengaruh signifikan. Berikut ini adalah hasil uji f (uji keseluruhan) pada tingkat ∝ = 5% dan derajat bebas V1 = K dan V2 = n-k-1 dan uji 127
SUKARTAATMADJA, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap Tingkat
t (uji individual) pada tingkat α = 5% dan db = n-k-1 Tabel 8. Hasil uji pengaruh X1 dan X2 terhadap Y1 Variabel pengaruh X1 & X2 X1 X2
F Hitung 0.395 -
Ti Tabel 3.170 -
Hitung 0.217 0.637
Tabel 1.670 1.670
Signifi kansi Tidak Tidak Tidak
2.6 Hipotesis ke enam Pengaruh arus kas operasi (X1) dan laba akuntansi (X2) terhadap likuiditas saham (Y2) serta korelasi antar variable dapat dilihat dalam paradigma sebagi berikut :
Tabel 9. Hasil uji pengaruh X1 dan X2 terhadap Y2 Variabel pengaruh X1& X2 X1 X2
F hitung 0.704 -
T1 Tabel 3.170 -
Hitung 1.185 1.119
Tabel 1.670 1.670
Signifi kansi Tidak Tidak Tidak
X1 dan X2 terhadap Y2 tidak signifikansi, hal ini menunjukkan bahwa besarnya arus kas operasi dan laba akuntansi dan emiten sektor keuangan yang diumumkan di BEJ kurang mempengaruhi likuiditas saham dan emiten sektor keuangan. Sedangkan pengaruh yang terbesar adalah berasal dan variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Pengaruh arus Kas (X1) dan laba Akuntansi (X2) terhadap tingkat keuntungan (Y1) dan likuiditas saham (Y2) serta korelasi antar variabel dapat dilihat dalam paradigma sebagai berikut :
Gambar 2. Koefesien jalur struktur hubugan antara variabel X1,X2 dengan Y2 Berdasarkan paradigma tersebut, tampak bahwa koefesien jalur pengaruh arus kas operasi (X1) terhadap likuiditas saham (Y2) adalah sebesar 0.164. Sedangkan koefesien jalur pengaruh laba akuntansi (X2) terhadap likuiditas saham (Y2) sebesar -0.017. Koefesien determinasi multiple berdasarkan hasil perhitungan adalah = 0.024 sehingga koefesien jalur pengaruh variable– variable lain yang tidak diukur dalam penelitian ini adalah sebesar 0.976, maka besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y2 = 2.5496% dan pengaruh variabel luar = 97.5614% Untuk melihat apakah pengaruhnya signifikan, berikut adalah hasil uji F (uji keseluruhan) pada tingkat α = 5% dan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1 dan uji t (uji individual) pada tingkat α = 5% dan db = nk-1 :
128
Gambar 3. korelasi antara variabel X1 dengan X2 dan Y1 dengan Y2. Hasil analisis korelasi variable X1 dan X2 serta variabel Y1 dan Y2 serta uji signifikansi pada α = 5% dan db=n-k-1 adalah sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober 2005
Tabel 10. Koefesien korelasi variable X1 dengan X2 dan variable Y1 dengan Y2 serta uji signifikansinya Korelasi
Koefesien
r x2x1 X1 dgn X2 Y1 dgn Y2
r y2y1
0.502 0.113
Uji t T Hitung T tabel 4.3046 1.670 0.8434 1.670
Signifikan si Signifikan Tidak
Dan hasil uji hipotesis ke lima tersebut diatas, menunjukkan bahwa pengaruh X1 dan X2 baik uji keseluruhan adalah signifikansi. Dimana (t hitung) lebih besar dan t tabel sehingga ditolak Ho dan diterima Ha. Kesimpulannya bahwa besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi dan 57 emiten sektor keuangan yang diumumkan di BEJ dengan waktu pengamatan lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman laporan keuangan periode akuntansi 2003, mempengaruhi tingkat keuntungan saham dan volume perdagangan saham. sedangkan pengaruh Y1 dan Y2 baik uji keseluruhan adalah tidak signifikan. Dimana (t hitung) lebih kecil dan t tabel sehingga diterima Ho dan ditolak Ha. Kesimpulannya bahwa besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi dan 57 emiten sektor keuangan yang diumumkan di BEJ dengan waktu pengamatan lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman laporan keuangan periode akuntansi 2003, tidak mempengaruhi Arus Kas operasi dan laba akuntansi. Hasil analisis tingkat keuntungan saham dengan uji signifikansi pada α = 5% dan db=n-k-1 adalah sebagai berikut : Tabel 11. Hasil keuntungan saham Kurun Waktu 5 hari sebelum 5 hari sesudah
CAAR
Selisih
uji
Hipotesis
t hitung
t tabel
Signifi kansi
0.03754
1.670
Tidak Signifi kan
0.00418 0.00088
0.00506
tingkat
Dari hasil analisis dengan uji t tampak bahwa CAAR lima hari sebelum tanggal pengumuman menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pengumuman. Dengan menggunakan uji t diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa t
hitung = 0.037539 lebih kecil dari t tabel = 1.670. Sehingga hasil analisis adalah tidak signifikansi, maka menerima Ho dan menolak Ha. Hasil yang diharapkan adalah bahwa dengan adanya publikasi arus kas operasi dan laba akuntansi di BEJ, investor akan menanggapi informasi tersebut sehingga akan terjadi perubahan harga setelah publikasi arus kas operasi dan laba akuntansi. Dengan adanya perubahan harga, maka keuntungan saham yang diperoleh juga akan mengalami perubahan. Tetapi dari hasil pengujian tersebut di atas, menunjukkan hasil yang sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa keberadaan pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi (laporan keuangan tahunan) yang diterbitkan oleh emiten secara periodik kurang ditanggapi oleh investor sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan hasil uji tersebut, mengindikasikan bahwa di BEJ belum menggunakan analisis fundamental dalam melakukan penilaian terhadap saham. Seperti telah diuraikan dalam landasan teori , bahwa arus kas operasi dan laba akuntansi dapat digunakan untuk menilai saham. Hal ini, bias juga menunjukkan bahwa investor di BEJ masih berorientasi jangka pendek dalam berinvestasi jangka panjang, yang menandakan aspek –aspek fundamental emiten. Sebaliknya dari sisi laporan keuangan yang diterbitkan, investor menganggap laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan tidak memberikan informasi yang diperlukan investor. Termasuk juga informasi arus kas operasi dan laba akuntansi yang dianggap oleh investor tidak informatif. Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis likuiditas saham
Kurun Waktu 5 hari Sebelum 5 hari Sesudah
XTVA
Selisih
t hitung
t tabel
0.1210
1.670
Signifi kansi
0.03570 0.01631 0.05202
Tidak signifi kan
Dan hasil analisis dengan uji t tampak bahwa XTVA lima hari sesudah tanggal pengumuman, menunjukkan angka yang lebih dibandingkan dengan sebelum pengumuman. Dengan menggunakan uji t 129
SUKARTAATMADJA, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap Tingkat
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil t tabel. Sehingga hasil analisis adalah tidak signifikansi maka Ho diterima dan ha ditolak. Pada pengujian terhadap likuiditas saham lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi, menunjukkan hasil yang berbeda (sebaliknya) dengan pengujian terhadap tingkat keuntungan saham. Pada pengujian likuiditas saham tampak bahwa likuiditas saham sesudah pengumuman lebih besar dengan sebelum pengumuman. Namun karena perbedaannya sangat kecil sekali, sehingga hasil pengujian menunjukkan hasil yang tidak segnifikan. Pada tabel 3 tampak bahwa rata–rata TVA untuk 57 emiten pada hari ke lima setelah pengumuman menunjukkan angka tertinggi 0.0174 dibandingkan dengan hari pengamatan yang lain. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa setelah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi investor tidak secara langsung melakukan transaksi saham namun menunggu dahulu sampai pada hari ke lima berarti masih ada hal lainnya yang diperhatikan oleh investor selain laporan arus kas operasi dan laba akuntansi yang merupakan pertimbangan informasi. Keadaan seperti diatas, menggambarkan bahwa terdapat interpretasi yang berbeda terhadap laporan keuangan, khususnya terhadap arus kas operasi dan laba akuntansi. Ada investor yang menanggapi infomasi secara positif dan negatif. Bagi investor yang menanggapi secara positif, dia akan melakukan pembelian emiten yang bersangkutan. Sebaliknya bagi investor yang menanggapi secara negatif akan melakukan aksi jual terhadap saham yang dimilikinya. Karena banyak perbedaan interprestasi investor yang bermain dibursa, maka akan terjadi kenaikan transaksi dalam bursa pada hari tersebut sebagai akibatnya volume perdagangan saham pada hari tersebut meningkat dibandingkan dengan hari–hari lain selama periode pengamatan.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan : 130
1. Pengaruh arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan saham sebesar 0.116 dengan koefesien determinan sebesar 0.014 dan pengaruh variabel-variabel yang tidak diukur adalah 0.986. Pengaruh langsung arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan sebesar 1.3456 dan t hitung lebih kecil dari t tabel ( 0.756<3.170) dan f hitung lebih kecil dari f tabel ( 0.870<1.670) maka Arus Kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat keuntungan, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.388 yang jauh lebih besar dari α = 0.05 maka hubungan arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan tidak nyata tetapi ada kecenderungan yang bersangkutan akan naik (hasil yang didapat positif). Dilihat dari grafik sebaran data terlihat menjauhi garis lurus bahwa normalitas tidak terpenuhi serta data berpencar disekitar nol maka memenuhi syarat untuk memprediksi tingkat keuntungan saham. 2. Pengaruh laba akuntansi terhadap tingkat keuntungan saham sebesar 0.084 dengan koefesien determinan sebesar 0.07 dan pengaruh variabel-variabel yang tidak diukur adalah 0.993944. Pengaruh langsung laba akuntansi terhadap tingkat keuntungan sebesar 0.7056 dan t hitung lebih kecil dari t tabel ( 0.389<3.170) dan f hitung lebih kecil dari f tabel ( 0.624<1.670) maka Arus Kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat keuntungan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.535 yang jauh lebih besar dari α = 0.05 maka hubungan arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan tidak nyata tetapi ada kecenderungan yang bersangkutan akan naik (hasil nilainya positif). Dilihat dari grafik sebaran data terlihat menjauhi garis lurus bahwa normalitas tidak terpenuhi serta data berpencar disekitar nol maka memenuhi syarat untuk memprediksi tingkat likuiditas saham. 3. Pengaruh arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan saham sebesar 0.155 dengan koefesien determinan sebesar 0.024 dan pengaruh variabel-variabel yang tidak diukur adalah 0.976. Pengaruh langsung arus kas operasi terhadap likuiditas saham sebesar 1.3225 dan t hitung lebih kecil dari t tabel (
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober 2005
1.356<3.170) dan f hitung lebih kecil dari f tabel ( 1.165<1.670) maka Arus Kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat keuntungan dengan tingkat signifikansi sebesar 0.249 yang jauh lebih besar dari α = 0.05 maka hubungan arus kas operasi terhadap tingkat keuntungan tidak nyata tetapi ada kecenderungan yang bersangkutan akan naik (hasil nilainya positif). Dilihat dari grafik sebaran data terlihat menjauhi garis lurus bahwa normalitas tidak terpenuhi serta data berpencar disekitar nol maka memenuhi syarat untuk memprediksi tingkat keuntungan saham. 4. Pengaruh laba akuntansi terhadap likuiditas saham sebesar 0.065 dengan koefesien determinan sebesar 0.004 dan pengaruh variabel-variabel yang tidak diukur adalah 0.996. Pengaruh langsung laba akuntansi terhadap likuiditas saham sebesar 0.4225 dan t hitung lebih kecil dari t tabel ( 0.235<3.170) dan f hitung lebih kecil dari f tabel ( 0.485<1.670) maka laba akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap likuiditas saham dengan tingkat signifikansi sebesar 0.629 yang jauh lebih besar dari α = 0.05 maka hubungan laba akuntansi terhadap likuiditas saham tidak nyata akan tetapi ada kecenderungan likuiditas saham dan emiten yang bersangkutan akan naik. Dilihat dari grafik sebaran data terlihat menjauhi garis lurus bahwa normalitas tidak terpenuhi serta data berpencar disekitar nol maka memenuhi syarat untuk memprediksi tingkat likuiditas saham. 5. Pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi kurang berpengaruhi terhadap tingkat keuntungan saham dan likuditas. Namun bila dilihat lebih jauh, pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap keuntungan saham lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh arus kas operasi dan laba akuntansi yang lebih baik, ada kecenderungan naiknya tingkat keuntungan saham dari emiten yang bersangkutan. Hasil uji korelasi antar variabel menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang tinggi antara arus kas operasi dan laba akuntansi, sementara terdapat korelasi positif antara tingkat keuntungan saham dan likuiditas.
6. Hasil uji hipotesis enam menunjukkan bahwa rata – rata keuntungan tidak normal (CAAR) sebelum tanggal pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi untuk laporan keuangan periode akuntansi 2003 dan 57 emiten sample, lebih besar dibandingkan dengan CAAR setelah tanggal pengumuman, dan hasil uji menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama periode pengamatan, para investor di BEJ belum menggunakan publikasi arus kas operasi dan laba akuntansi untuk laporan keuangan perode akuntansi 2003 dari 57 emiten sampel untuk analisa fudamental. Hal ini bisa juga menunjukkan bahwa investor di BEJ masih berorientasi jangka pendek dalam berinvestasi di bursa efek. Hasil uji hipotesis enam menunjukkan bahwa rata-rata likuiditas saham (XTA) sebelum tanggal pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi untuk laporan keuangan periode akuntansi 2003 dari 57 emiten sampel, lebih kecil bila dibandingkan dengan (XTA) setelah tanggal pengumuman, namun karena perbedaannya sangat kecil sekali sehingga hasil uji menunjukkan tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat interpetasi yang berbeda-beda terhadap laporan keuangan khususnya arus kas operasi dan laba akuntansi. Bagi yang menanggapi secara positif, mereka akan melakukan transaksi pembelian saham emiten yang bersangkutan. Sebaliknya yang menanggapi secara negatif akan melakukan aksi jual. Hal ini akan mengakibatkan kenaikan transaksi (volume perdagangan) saham dibursa saham.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Ashig. The Incremental Information Content of Earning, Working Capital from Operations, and Cash Flow, Journal of Accounting Research (spring) 1994 Ambar Woro Hastuti. Pengaruh Publikasi laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham di bursa efek Jakarta. Yogyakarta: Simposium Nasional Akuntansi I. 1997
131
SUKARTAATMADJA, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap Tingkat
Beaver and R.E. Dukes. Interperiod Tax Allocation , Earning Expectation, and Behavior of Security Prices, Accounting Review 48 (April 1972) Bowen. Roberet M., David Burgs tahler and lane A. Daley. Fundamental Information Analysis. The Accounting Review, vol. I.XI. No.4, Oktober 1989. Jakarta Stock Exchange. JSX Statistik 2003. Jakarta: Jakarta Stock Exchange Publication, 2003. Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi pertama, Yogyakarta : BPFE-UGM, 1998. Lev, Baruch and S. Ramu Thiagarajan. Fundamental Information Analysis. Journal of Accounting Research, Vol. 31, No. 2, Autum 1993. Mardiati, Endang. Evaluasi Pendapatan Laporan Keuangan atas Kegunaan Informasi Laporan Alur Kas. Yoyakarta : Program Pascararjana FE UGM, 1994. Parawiyati, Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas. Perusahaan Go Publik di Indonesia. Yogyakarta: Simposium Nasional Akuntan I. FEUGM, 1997.
132
Suad Husnan, Dasar – dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua, Yogyakarta: Odhiambo Odera. Determining The Accuracy Of The Nairobi Stock Exchange 20-Share index. Firman Syarif. Peranan Informasi Arus Kas : Studi sebelum dan sesudah diberlakunya PSAK No. 2 serta hubungan dengan The Bid-Ask Spreads, Simposium Nasional Akuntansi 5, 5-6 Sept, Semarang, 2002. Abdul Rohman. Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham emiten di Burasa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IV. Indah Kurniawati,SE.,M.Si. Analisis Pengaruh Pengumuman Deviden terhadap Abnormal Return: Gengujian Signaling Hypothesis di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. STIE. Agustus, 2003. Etty Gurendrawati.,Bambang Sudibyo.,” Studi Empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik di Indonesia” Jurnal Riset Akuntansi, 2005.