PENGARUH AKSI KORPORASI DAN KAPITALISASI PASAR DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
RAYZA RIFQI
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh aksi korporasi dan kapitalisasi pasar dalam pembentukan portofolio optimal saham di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2016
Rayza Rifqi NIM H24120102
ABSTRAK RAYZA RIFQI. Pengaruh Aksi Korporasi dan Kapitalisasi Pasar dalam Pembentukan Portofolio Optimal Saham di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh BUDI PURWANTO. Investor sering kali membentuk portofolio dengan saham yang berasal dari emiten yang belum melakukan aksi korporasi saja dan tidak sedikit investor yang kurang memperhatikan kapitalisasi pasar dari saham pembentuk portofolionya. Tujuan penelitian ini adalah menguji proporsi dan komposisi portofolio optimal; menganalisis pengaruh kapitalisasi pasar dalam posisi optimal portofolio; dan memproyeksi tingkat pertumbuhan jangka panjang dari portofolio optimal yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action. Metode analisis yang digunakan adalah model Markowitz. Alat analisis yang digunakan yaitu microsoft excel 2010. Hasilnya, portofolio optimal kapitalisasi A dan A* memberikan pengembalian yang diharapkan 10% per tahun; risiko 3,16% per tahun dan 4,8% per tahun; pertumbuhan 9,95% per tahun dan 9,89% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi B dan B* memberikan pengembalian yang diharapkan 50% per tahun dan 19% per tahun; risiko 0,00148% per tahun dan 0,000011% per tahun; pertumbuhan 50% per tahun dan 19% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi C dan C* memberikan pengembalian yang diharapkan 90% per tahun dan 27% per tahun; risiko 28,97% per tahun dan 0,609% per tahun; pertumbuhan 90% per tahun dan 27% per tahun. Kata kunci: aksi korporasi, kapitalisasi, portofolio optimal
ABSTRACT RAYZA RIFQI. Corporate Action and Market Capitalization Impact in Forming The Best Portfolio at Indonesian Stock Exchange. Supervised by BUDI PURWANTO Investor often forming portfolio only on the stock of the listed companies which never do corporate action and many investor didn’t concern about market capitalization of the stock on forming their portfolio. The purpose of the research are to testing the proportion and composition of the best portfolio; to analyzing market capitalization impact on the best portfolio position; and to projecting the best portfolio growth rate in the long term which formed by all stock and noncorporate action stock. The method of the analysis is Markowitz model. The tool of the analysis is microsoft excel 2010. The result of the research show that A and A* cap of the best portfolios give expected return 10% each year; risk 3,16% each year and 4,8% each year; growth 9,95% each year and 9,89% each year. B and B* cap give expected return 50% each year and 19% each year; risk 0,00148% each year and 0,000011% each year; growth 50% each year and 19% each year. C and C* Cap give expected return 90% each year and 27% each year; risk 28,97% each year and 0,609% each year; growth 90% each year and 27% each year. Keywords: best portfolio, capitalization, corporate action
PENGARUH AKSI KORPORASI DAN KAPITALISASI PASAR DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
RAYZA RIFQI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ini adalah portofolio optimal dalam berinvestasi pada saham, dengan judul Pengaruh Aksi Korporasi dan Kapitalisasi Pasar dalam Pembentukan Portofolio Optimal Saham di Bursa Efek Indonesia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Budi Purwanto selaku pembimbing yang telah banyak memberi kritik dan saran untuk tercapainya kesempurnaan dari skripsi ini, Ibu Andita Sayekti selaku moderator seminar saya yang telah banyak memberikan perbaikan sehingga tetap terjaga kualitas isi dan berbagai format dalam skripsi saya, Ibu Yusrina Permanasari dan Ibu Anggraini Sukmawati selaku penguji dalam sidang saya yang memberikan banyak perbaikan sehingga skripsi saya menjadi sangat menarik dan bermanfaat bagi pembacanya. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya; juga temanteman seperjuangan saya yang turut memberikan semangat dan memotivasi saya yaitu Akbar Setiadi, Daffa Ammarul, Farah Hani Andini, Hanifa Dwi Santi, Indah Nur Kirana, Rantika Dewi, Rosharia Andina, dan Usnawati Indria Sari; juga untuk teman-teman terdekat saya yang tidak terhitung jasanya dalam membantu dan memotivasi saya yaitu Deristya Handoko, Fajrul Falah, Imam Ali, dan Winda Dezi Putri. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada semua dosen dan staf jurusan Manajemen IPB yang telah membantu sejak awal kuliah. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bogor, Oktober 2016 Rayza Rifqi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal dan Kondisi Perekonomian Indonesia Stock Split Reverse Stock Split Kapitalisasi Pasar Proses Investasi Portofolio Portofolio Efisien Teori Portofolio Markowitz Penelitian Terdahulu METODE Kerangka Pemikiran Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Penentuan Sampel Metode Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Portofolio Optimal Objek Penelitian Pengaruh Aksi Korporasi dalam Portofolio Optimal Objek Penelitian Pengaruh Kapitalisasi Pasar dalam Portofolio Optimal Objek Penelitian Tingkat Pertumbuhan Portofolio Optimal Objek Penelitian Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
vi vi vi 1 1 3 3 3 4 4 5 6 6 6 7 7 7 8 10 10 12 12 12 13 17 17 18 29 30 30 33 34 34 35 36 38 62
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kapitalisasi pasar rata-rata 40 saham teratas tahun 2007-2015 Perkembangan pasar modal Indonesia 2010 sampai triwulan 2013 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap A seluruh saham Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap B seluruh saham Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap C seluruh saham Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap A* saham noncorporate action Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap B* saham noncorporate action Proporsi dan komposisi portofolio optimal kap C* saham noncorporate action Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi A Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi A* Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi B Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi B* Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi C Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi C*
1 5 20 21 23 24 25 27 31 31 32 32 33 33
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7
Kerangka pemikiran Efficient frontier kapitalisasi A seluruh saham Efficient frontier kapitalisasi B seluruh saham Efficient frontier kapitalisasi C seluruh saham Efficient frontier kapitalisasi A* saham non-corporate action Efficient frontier kapitalisasi B* saham non-corporate action Efficient frontier kapitalisasi C* saham non-corporate action
11 19 21 23 24 25 27
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Penelitian terdahulu 1995-2016 Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi A Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi A* Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi B Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi B* Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi C* Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi C Daftar saham kapitalisasi A untuk seluruh saham Daftar saham kapitalisasi A* untuk saham non-corporate action Daftar saham kapitalisasi B untuk seluruh saham Daftar saham kapitalisasi B* untuk saham non-corporate action Daftar saham kapitalisasi C untuk seluruh saham Daftar saham kapitalisasi C* untuk saham non-corporate action Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi A Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi A* Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi B
39 41 41 42 43 43 44 45 46 46 47 48 49 51 52 53
17 18 19 20 21 22 23 24 25
Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi B* Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi C Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi C* Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi A Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi A* Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi B Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi B* Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi C Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi C*
55 56 58 59 59 60 60 61 61
PENDAHULUAN Latar Belakang Saham merupakan salah satu sarana investasi yang tersedia untuk seseorang yang mengharapkan keuntungan yang luar biasa pada masa mendatang. Potensi keuntungan yang besar tidak terlepas dari risikonya yang kemungkinan besar pula. Dalam menetapkan keputusan investasi, investor selalu berusaha untuk meminimalisir berbagai risiko yang timbul, baik risiko jangka pendek maupun risiko bersifat jangka panjang karena setiap perubahan berbagai kondisi mikro dan makro ekonomi akan turut mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan seorang investor memutuskan apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar tetap memperoleh keuntungan atau tingkat pengembalian yang diharapkannya. (Irham dan Yovi 2009) Investor perlu memantau perkembangan setiap perusahaan publik (emiten) untuk mengetahui perusahaan apa yang layak untuk dipilih sebagai tempat investasi mereka dan mengambil tindakan cepat dalam mengantisipasi penurunan harga saham yang dapat merugikan modal mereka. Aksi korporasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh emiten dalam meningkatkan kinerja emiten yang juga akan meningkatkan kinerja saham di bursa. Beberapa aksi korporasi yang biasa dilakukan emiten adalah pemecahan saham (stock split) dan penggabungan saham (reverse stock). Selain aksi korporasi, perkembangan setiap emiten juga dapat diketahui berdasarkan pada kapitalisasi pasarnya. Peningkatan atau penurunan harga saham mengakibatkan meningkatnya atau menurunnya kapitalisasi pasar setiap emiten. Sebagai gambaran, Tabel 1 menunjukkan sejumlah saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata tahun 2007 sampai 2015. Tabel 1 Kapitalisasi pasar rata-rata 40 saham teratas tahun 2007-2015 Cap rata-rata No Kode Saham Nama Perusahaan (triliun rupiah) 1 ASII Astra International Tbk. 214,7202665 2 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 202,6079925 3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 193,0347049 4 HMSP H.M. Sampoerna Tbk. 189,1433077 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 160,0588318 6 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 149,5903889 7 BMRI Bank Mandiri Tbk. 148,1495278 8 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 90,20904451 9 GGRM Gudang Garam Tbk. 73,95980484 10 SMGR Semen Indonesia Tbk. 62,89058844 11 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 61,94868518 12 UNTR United Tractor Tbk. 60,80248241 13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 60,19836431 14 KLBF Kalbe Farma Tbk. 39,7305724 15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 39,65792677
2 Kapitalisasi pasar rata-rata 40 saham teratas tahun 2007-2015 (Lanjutan) Cap rata-rata No Kode Saham Nama Perusahaan (triliun rupiah) 16 INCO Vale Indonesia Tbk. 37,222629 17 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 36,30145982 18 BUMI Bumi Resources Tbk. 34,7658843 19 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 33,72578875 20 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 33,04405884 21 EXCL XL Axiata Tbk. 30,91179233 22 ISAT Indosat Tbk. 30,64134752 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 29,71690074 24 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 29,57892556 25 JSMR Jasa Marga Tbk. 26,24422222 26 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 22,25652769 27 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 20,43737059 28 SCMA Surya Citra Media Tbk. 20,27987316 29 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 20,18667123 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 18,34704792 31 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 17,54985374 32 SMMA Sinarmas Multiartha Tbk. 17,27857555 33 ANTM Aneka Tambang Tbk. 17,10148062 34 LPPF Matahari Department Store Tbk. 16,67383865 35 SMAR Smart Tbk. 15,533779 36 BMTR Global Mediacom Tbk. 15,40000354 37 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 14,278537 38 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 12,52753651 39 MYOR Mayora Indah Tbk. 12,09201075 40 AKRA AKR Corporindo Tbk. 11,76108971 Sumber : sahamok.com Ketidakpastian merupakan keniscayaan yang diperoleh investor dalam berinvestasi pada saham. Ketidakpastian menyebabkan investor menerima keuntungan yang besar dalam waktu singkat tetapi ketidakpastian juga merupakan penyebab investor kehilangan seluruh modalnya secara seketika (high risk high return). Portofolio dalam bidang keuangan diartikan sebagai sekumpulan investasi untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi dalam berinvestasi. Portofolio dalam saham dapat dibentuk dengan berbagai cara atau model. Salah satu cara pembentukan portofolio saham yaitu dengan menggunakan model Markowitz. Portofolio model Markowitz merupakan portofolio yang memiliki keseimbangan diantara seluruh komponen saham-sahamnya sehingga memberikan investor perlindungan dan kesempatan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. (Markowitz 1959) Portofolio yang terbaik (optimal) untuk investor terdiri dari sejumla h saham yang memberikan keuntungan dalam bentuk tingkat pengembalian yang stabil dan tinggi, ketidakpastian yang dihadapi investor dalam bentuk tingkat risiko yang sangat rendah dan aman, serta modal yang berlipat ganda setiap tahun
3 dalam bentuk tingkat pertumbuhan portofolio yang konsisten dan cepat. Namun, Permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu investor sering kali membentuk portofolio dengan mempertimbangkan hanya pada saham yang berasal dari emiten yang belum melakukan aksi korporasi saja karena dianggap lebih sederhana dalam memutuskan saham mana yang lebih baik dibandingkan mempertimbangkan pada seluruh saham. Selain itu, tidak sedikit investor yang kurang memperhatikan kapitalisasi pasar dari saham pembentuk portofolionya karena menganggap saham dari emiten yang ternama dan cukup dikenal masyarakat luas merupakan saham terbaik untuk mengisi portofolionya. Dengan demikian, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Aksi Korporasi dan Kapitalisasi Pasar dalam Pembentukan Portofolio Optimal Saham di Bursa Efek Indonesia”. Perumusan Masalah Banyaknya emiten yang telah melakukan aksi korporasi seperti pemecahan saham (stock split) atau penggabungan saham (reverse stock) membuat investor kesulitan dalam menentukan saham apa yang sesuai untuk masuk dalam portofolionya. Setiap emiten yang memiliki kapitalisasi pasar berbeda-beda juga membuat investor mengalami kesulitan dalam memutuskan saham dengan kapitalisasi pasar berapa yang sesuai untuk masuk dalam portofolionya. Investor perlu untuk mengetahui seperti apa pengaruh yang diberikan aksi korporasi dan kapitalisasi pasar dalam portofolionya. Dengan demikian, timbullah pertanyaan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana komposisi dan proporsi portofolio optimal yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action ? 2. Bagaimana pengaruh yang diberikan kapitalisasi pasar dalam portofolio optimal yang dihasilkan dari seluruh saham dan saham non-corporate action? 3. Bagaimana tingkat pertumbuhan portofolio yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action? Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Menguji proporsi dan komposisi portofolio untuk menemukan portofolio optimal yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action dengan menggunakan model Markowitz. 2. Menganalisis pengaruh kapitalisasi pasar dalam posisi optimal portofolio yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action dengan menggunakan model Markowitz. 3. Memproyeksi tingkat pertumbuhan jangka panjang dari portofolio optimal yang dibentuk dari seluruh saham dan saham non-corporate action dengan menggunakan model Markowitz. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan dua objek penelitian. Objek penelitian pertama yaitu ‘seluruh saham’ yang merupakan seluruh saham yang tercatat (listing) dan belum dihapuskan (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2007. Objek penelitian kedua yaitu ‘saham non-corporate
4 action’ yang merupakan seluruh saham yang belum melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) atau penggabungan saham (reverse stock) sejak awal tercatat di bursa. Dalam objek penelitian yang terdiri dari seluruh saham, terdapat tiga saham yang tidak masuk dalam perhitungan disebabkan oleh kurangnya data harga penutupan yang disesuaikan (Adjusted Close Price) yakni saham PT Mitra International Resources Tbk. (MIRA), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF). Alat analisis yang digunakan adalah Microsoft excel 2010.
TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal dan Kondisi Perekonomian di Indonesia Aset berisiko sudah ada sejak tahun 1990-an dan sering dipilih untuk mengisi portofolio investor saham salah satunya yaitu investor rumah tangga. Aset berisiko yang dikenal sampai saat ini yaitu saham yang menunjukkan unit penyertaan terhadap suatu perusahaan yang telah Go Publik dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Salah satu contoh sektor yang kian berkembang saat ini yaitu sektor Consumer Goods Industry karena berdasarkan data dari Jakarta Composite and Sectoral Indices Movement pada tahun 2013 bahwa sektor consumer merupakan sektor ketiga yang mengalami peningkatan terbesar dengan persentase sebesar 42,88 dari jumlah keseluruhan sektor yang ada. Pada dasarnya, sektor manapun yang dipilih, investor selalu berharap untuk memahami pengaruhnya dalam jangka panjang dari kebijakan investasi jangka pendek. Investor juga perlu untuk mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat terjadi berupa kondisi perekonomian pasar modal di Indonesia. Dalam perkembangannya tahun 2005, perekonomian Indonesia mulai memasuki babak baru menuju sistem ekonomi dimana peran pemodal semakin penting artinya. Pasar modal merupakan tempat penyaluran investasi alternatif dan sebagai sumber dana yang tepat untuk melakukan ekspansi. Bank menjadi jantung krisis ekonomi Indonesia tahun 1997/1998, karena lebih dari 50% PDB (tahun 2000) digunakan untuk rekapitalisasinya. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir sampai 2010 tidak stabil disebabkan oleh beberapa hal yaitu krisis ekonomi, naik turunnya harga minyak dunia, bencana alam besar, dan kondisi makroekonomi yang belum pulih. Pada krisis keuangan tahun 2009, Indonesia bersama China dan India merupakan tiga negara G20 yang perekonomiannya tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang terbesar ke-16 berdasarkan GDP nya (The World Bank 2011). Krisis finansial ini menyebabkan suku bunga tinggi, meningkatnya angka inflasi, dan dampak paling berat yaitu merosotnya perekonomian Indonesia. Minat investasi di pasar modal Indonesia tahun 2011 semakin meningkat. Peningkatan nilai transaksi terutama disebabkan semakin mudah dan cepatnya bertransaksi dengan dukungan perkembangan komputer dan internet. Implementasi remote trading dan online trading menjadikan masyarakat dapat melakukan transaksi setiap saat melalui perangkat komputer. Peningkatan kinerja
5 tersebut disertai dengan perbaikan kualitas pertumbuhan ya ng tercermin dari tingginya peran investasi. Kegiatan investasi menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan mampu meningkatkan PDB negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mencapai 6,5%, angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Sedangkan pada perekonomian tahun 2012, mengalami sedikit penurunan tetapi masih berada pada level pertumbuhan yang telah disasarkan yakni 6,2%, disertai dengan pencapaian inflasi pada level yang rendah sebesar 3,79% tahun 2011 dan 4,3% tahun 2012 berada pada kisaran sasaran inflasi 4,5%. Pada Tahun 2011, investasi saham mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 1,3%, namun masih bisa dibilang ini masih ada peningkatan dari sisi IHSG dan nilai saham dari tahun lalu. Tahun 2012, mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 13%, hal ini terkait dengan pertumbuhan IHSG yang meningkat tajam meskipun dari sisi volume dan nilai saham mengalami penurunan dari tahun 2011. Pada tahun 2013 hingga triwulan 1, investasi saham sedikit mengalami peningkatan menuju 14,5%. Tabel 2 Perkembangan pasar modal Indonesia tahun 2010 sampai triwulan I tahun 2013 Tahun 2010 2011 2012 2013a a
Volume (juta saham) 1.330.865 1.203.550 1.053.762 375.973
Nilai (juta rupiah) 1.176.238 1.223.441 1.116.114 376.054
IHSG
Tingkat Pertumbuhan
3.703,51 3.821,99 4.316,69 4.940,99
0,461 0,031 0,130 0,145
sampai dengan triwulan I Sumber : Fact book BAPEPAM.
Pada tahun 2013, Iklim investasi dalam negeri mengalami perubahan ke arah yang positif. Kembali diraihnya posisi investment grade dan ketahanan Indonesia dalam menghadapi krisis yang melanda Eropa dan Amerika menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi yang menarik. Pada tahun 2014 akan menjadi tahun yang sulit dihadapi perekonomian Indonesia disebabkan akan adanya perubahan politik akibat pemilihan umum yang akan berlangsung. Meskipun begitu, pada triwulan I Bank Indonesia telah berhasil mempertahankan kebijakan BI Rate sebesar 7,5% untuk menjaga agar nilai inflasi pada 2014 ini kembali pada titik sasaran yakni, 4,5%. Stock Split Menurut Irham (2009), Stock split adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal saham; misalkan nilai nominal satu saham dibagi menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang masing- masing memiliki nilai nominal setengah dari nilai nominal awal. Ada beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan stock split, yaitu : 1. Untuk menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membeli/ memiliki saham tersebut 2. Mempertahankan tingkat likuiditas saham 3. Menarik investor yang berpotensi lebih banyak guna memiliki saham tersebut 4. Menarik minat investor kecil untuk memiliki saham tersebut karena jika terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak akan terjangkau
6 5. Menambah jumlah saham yang beredar 6. Memperkecil risiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki saham tersebut dengan kondisi harga saham yang rendah maka karena sudah dipecah tersebut artinya telah terjadi diversifikasi investasi 7. Menerapkan diversifikasi investasi Reverse Stock Split Menurut website (sahamok.com), reverse stock atau reverse stock split merupakan kebalikan dari stock split dimana pengertiannya adalah pemampatan jumlah lembar saham yang lebih sedikit dengan menggunakan nilai nominal yang lebih tinggi per lembar sahamnya secara proporsional. Tiga alasan utama perusahaan emiten melakukan reverse stock split adalah sebagai berikut : 1. Reverse stock split akan mengurangi biaya transaksi, jumlah lembar saham yang berkurang akan menyebabkan biaya transaksi juga berkurang 2. Reverse stock split akan memperbaiki fleksibilitas harga saham baru (new issue) ketika dibutuhkan. Perusahaan emiten yang melakukan reverse stock split akan mengurangi nilai nominal sahamnya, sehingga ketika perusahaan tersebut akan menerbitkan saham baru perusahaan tersebut tidak perlu menetapkan nilai nominal dengan diskon untuk saham barunya Kapitalisasi Pasar Menurut Wikipedia Indonesia, Kapitalisasi pasar atau kap pasar adalah sebuah istilah bisnis yang menunjuk ke harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan yaitu sebuah harga yang harus dibayar seseorang untuk membeli seluruh perusahaan. Besar dan pertumbuhan dari suatu kapitalisasi pasar perusahaan seringkali adalah pengukuran penting dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan terbuka. Proses Investasi Menurut Husnan (2001), Proses investasi terdiri dari lima tahapan, yakni : 1. Menentukan kebijakan investasi Pemodal perlu menentukan tujuan investasinya, pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi. Jumlah dana yang diinvestasikan mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung. 2. Analisis Sekuritas Analisis terhadap invidual atau sekelompok sekuritas. Secara garis besar analisis dikelompokkan menjadi analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal menggunakan data harga masa lalu untuk memperkirakan harga masa yang akan datang. Analisis fundamental mengidentifikasi prospek perusahaan untuk memperkirakan harga masa yang akan datang. 3.
Pembentukan Portofolio
7 Identifikasi sekuritas yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang ditanamkan pada masing- masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung.
4. Melakukan Revisi Portofolio Kalau dirasa bahwa portofolio sekarang tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. 5. Evaluasi Kinerja Portofolio Penilaian terhadap kinerja, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberikan keuntungan lebih tinggi mesti lebih baik dari portofolio lainnya. Portofolio Menurut Irham (2009), Portofolio didefinisikan sebuah bidang ilmu khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi seminimal mungkin, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut. Tujuan Pembentukan Portofolio untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang diharapkan (expected return). 1. Menciptakan risiko yang minimum. 2. Menciptakan continuity dalam bisnis. Portofolio Efisien Menurut Irham (2009), Portofolio efisien (efficient portfolio) adalah portofolio yang berada dalam kelompok yang layak menawarkan ke para investor ekspektasi return maksimum atas berbagai level risiko dan juga risiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return. Efisien selalu dilihat dari segi biaya (cost), maka portofolio yang efisien juga melihat dari segi biaya yang paling efektif dari berbagai portofolio yang ditawarkan, karena setiap investor tidak menginginkan menginvestasikan dananya pada tempat-tempat yang dianggap tidak efisien. Menurut Halim (2005), Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut : 1. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama, atau 2. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama Teori Portofolio Markowitz Menurut Jogyanto (2008), Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Waktu yang digunakan hanya satu periode 2. Tidak ada biaya transaksi
8 3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio 4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko Pada asumsi 3, ditegaskan bahwa asumsi tersebut terjadi karena model Markowitz tidak mempertimbangkan aktiva bebas risiko dan hanya mempertimbangkan return ekspektasi dan risiko saja, maka model ini disebut juga dengan mean-variance model (mean artinya return ekspektasi yang banyak dihitung dengan cara rata-rata dan variance adalah pengukuran risiko yang digunakan). Penelitian Terdahulu Suryadi (1995) dengan judul penelitian “Analisis Investasi Saham di Bursa Efek Jakarta” menggunakan data harga saham harian dari 223 saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode 20 Februari – 6 April 1995. Model analisis yang digunakan adalah model portofolio berdasarkan metode peramalan. Hasil analisis menunjukkan dari 43 saham yang memberikan rata-rata tingkat penerimaan (capital gain) positif, hanya 15 yang memberikan tingkat penerimaan yang diharapkan (expected return) positif yang kemudian diseleksi dengan prinsip stochastic dominance yang menghasilkan enam saham unggulan yaitu Bank Papan Sejahtera (BNPS), Asuransi Ramayana (ASRM), Kabel Metal Indonesia (KBLI), Prasidha Aneka Niaga (PSDN), Modernland Realty Ltd (MDLN), dan Intan Wijaya Chemical Industry (INCI). Chandradewi (2001) dengan judul penelitian “Analisis Portofolio Optimal Saham Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Jakarta” menggunakan 38 perusahaan kelompok agribisnis di Bursa Efek Jakarta pada periode Februari-April 2001. Model analisis yang digunakan adalah model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan analisis prinsip-prinsip stochastic dominance, sahamsaham yang termasuk saham unggulan yaitu saham Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), Fajar Surya Wisesa (FASW), Sumalindo Lestari Jaya (SULI), Sari Husada (SHDA), dan Sekar Laut (SKLT). Natasja (2001) dengan judul penelitian “Membentuk Portofolio Berisiko yang Optimal dengan Seleksi Portofolio Markowitz” melakukan penelusuran dan penulisan kembali model seleksi portofolio Markowitz. Model analisis yang digunakan adalah model Markowitz. Hasil analisis menunjukkan tidak ada portofolio lain yang menawarkan kombinasi harapan kembalian yang lebih tinggi atau tingkat risiko yang lebih rendah daripada portofolio-portofolio yang terletak pada efficient frontier sedangkan minimum ragam portofolio (mvp) adalah portofolio optimal yang menawarkan tingkat risiko yang paling rendah. Hartono (2008) dengan judul penelitian “Analisis Optimalisasi Portofolio Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – Juli 2008” menggunakan 20 emiten pada sektor pertambangan pada periode Agustus 2007 – Juli 2008. Model analisis yang digunakan adalah model indeks tunggal dan koefisien variasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 10 saham yang memiliki tingkat keuntungan di atas tingkat bunga investasi bebas risiko yaitu Indo Tambang Raya Megah (ITMG), Bumi Resources (BUMI), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Apexindo Pratama Duta (APEX), Radiant Utama
9 Interinsco (RUIS), Medco Energy (MEDC), Energi Mega Persada (ENRG), Timah (TINS), dan Aneka Tambang (ANTM). Larasati (2013) dengan judul penelitian “Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ45” menggunakan 19 saham dari indeks LQ45 pada periode Desember 2008 – Desember 2011. Model analisis yang digunakan adalah model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan portofolio optimal dibentuk oleh saham Astra International (ASII), United Tractors (UNTR), Indofood Sukses Makmur (INDF), Astra Agro Lestari (AALI), dan Bank Ne gara Indonesia (BBNI) yang memberikan expected return portofolio sebesar 0,05365 dengan tingkat risiko 0,09. Sunandar (2014) dengan judul penelitian “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal : Studi Kasus Indeks IDX30” menggunakan 30 saham dari IDX30 pada periode Desember 2012 – Desember 2013. Model analisis yang digunakan adalah model Markowitz dan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan portofolio optimal untuk model Markowitz terbentuk dari enam saham yaitu Bank Central Asia (BBCA), PP London Sumatra Indonesia (LSIP), Media Nusantara Citra (MNCN), Perusahaan Gas Negara (PGAS), United Tractors (UNTR), dan Unilever Indonesia (UNVR) yang memberikan tingkat keuntungan 0,906% per bulan dan tingkat risiko 0,058% per bulan sedangkan portofolio optimal untuk model indeks tunggal terbentuk dari lima saham yaitu Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indofood Sukses Makmur (INDF), Kalbe Farma (KLBF), Media Nusantara Citra (MNCN), dan Unilever Indonesia (UNVR) yang memberikan tingkat keuntungan 2,130% per bulan dan tingkat risiko 0,316% per bulan. Rusmanggala (2014) dengan judul penelitian “Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dari Saham-saham Indeks Kompas 100 menggunakan Markowitz Model dan Single Index Model Periode Januari 2008 – Oktober 2013” menggunakan 100 saham dalam indeks Kompas 100 yang diseleksi menjadi 24 saham pada periode Januari 2008 – Oktober 2013. Model analisis yang digunakan adalah model Markowitz dan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan portofolio optimal model Markowitz terdiri dari saham AALI, AKRA, BBCA, BBKP, BDMN, BKSL, BMTR, GGRM, INDF, KLBF, LPKR, PGAS, PNBN, SMGR, dan UNVR yang memberikan tingkat keuntungan sebesar 0,09% per hari dengan tingkat risiko 0,0163% per hari dan portofolio optimal model indeks tunggal terdiri dari saham UNVR, , GGRM, GJTL, AKRA, INTP, dan BMTR yang memberikan tingkat pengembalian portofolio (portfolio expected return) sebesar 0,16 % perhari dengan tingkat risiko sebesar 0,0321%. Andini (2016) dengan judul penelitian “Pendekatan Sektoral Pembentukan Portofolio Saham Optimal di BEI” menggunakan perusahaan setiap sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari – Mei 2016. Model analisis yang digunakan adalah model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan portofolio optimal tersebar pada sembilan sektor, saham yang mewakili sektor pertanian adalah BISI dan IIKP, sektor pertambangan adalah ARTI dan BYAN., sektor industri dasar adalah AKPI dan JKSW, sektor aneka indutri adalah INDR, sektor barang konsumsi adalah HMSP dan SKLT, sektor properti adalah FMII dan RODA, sektor infrastruktur adalah SUPR, sektor keuangan adalah ABDA, AMAG, BACA, BCAP, BSIM, BSWD, MAYA, MEGA, dan VRNA dan sektor perdagangan adalah AKRA, ARTA, JSPT, MIDI, PTSP, SRAJ, dan UNTR yang
10 memberikan tingkat pengembalian dan risiko yang diperoleh dari portofolio masing- masing adalah 41.52% per tahun dan 28.08% per tahun.
METODE Kerangka Pemikiran Dalam berinvestasi, investor dihadapkan dengan sejumlah saham yang telah tercatat (listing) pada Bursa Efek Indonesia yakni 526 saham per september 2016. Tanpa adanya pertimbangan yang mendalam dan cermat akan berakhir pada kerugian yang besar di masa mendatang berupa tergerusnya modal yang diinvestasikan investor. Pada dasarnya, investor berharap modal yang diinvestasikan akan berlipat ganda seiring waktu, tetapi pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar, perusahaan, masyarakat, dan faktor eksternal lainnya yang dapat berdampak terhadap pergerakan saham. Hal ini menyebabkan pergerakan saham menjadi tidak stabil dan penuh dengan ketidakpastian. Portofolio merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada tempattempat yang terhindar dari risiko dan maksimal dalam hal keuntungan. Penelitian ini memiliki dua objek yang diteliti meliputi seluruh saham dan saham non-corporate action. Penelitian dimulai dengan mengurutkan seluruh saham dan saham non-corporate action yang tercatat (listing) pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007. Dalam seluruh saham, diurutkan seluruh saham yang tercatat (listing) sejak tahun 2007 sedangkan saham non-corporate action dimana sesuai dengan namanya yakni mengurutkan seluruh saham yang tercatat (listing) sejak tahun 2007 tetapi saham tersebut belum pernah melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) atau penggabungan saham (reverse stock) sejak tercatat (listing) di bursa. Selanjutnya, seluruh saham dan saham noncorporate action akan dibagi menjadi tiga strata (tingkatan) yang didasarkan pada kapitalisasi pasar rata-ratanya sejak tahun 2007 sampai dengan 2015. Pembagian tingkatan ini dilakukan karena alat analisis yang memiliki keterbatasan yaitu hanya mampu menganalisis maksimum 200 saham dalam menentukan portofolio optimal. Ketiga tingkatan untuk seluruh saham terdiri dari Kapitalisasi A (A Cap), Kapitalisasi B (B Cap), dan Kapitalisasi C (C Cap) dan tiga tingkatan untuk saham non-corporate action terdiri dari Kapitalisasi A* (A* Cap), Kapitalisasi B* (B* Cap), dan Kapitalisasi C* (C* Cap). Selanjutnya, analisis portofolio dilakukan dengan menggunakan Model Markowitz, terdiri dari analisis: (1) kinerja saham individual dari seluruh saham dan saham non-corporate action dengan didasarkan pada tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat risikonya, (2) pembentukan portofolio efisien yang terdiri dari beberapa atau sejumlah kombinasi saham dari seluruh saham dan saham non-corporate action, (3) penentuan proporsi dan komposisi portofolio yang dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat risiko yang paling efisien dan optimal dari seluruh saham dan saham noncorporate action, dan (4) menganalisis tingkat pertumbuhan portofolio optimal untuk mengetahui selama periode pengamatan seberapa besar dana investor dapat
11 tumbuh dan berlipatganda pada portofolio optimal dari seluruh saham dan saham non-corporate action. Setelah semua analisis dilakukan akan terbentuk 6 portofolio optimal dari seluruh saham dan dan saham non-corporate action. Portofolio optimal tersebut diharapkan dapat menjadi proyeksi bagi investor dalam berinvestasi pada saham di Bursa Efek Indonesia dengan membentuk portofolio optimal yang mempertimbangkan apakah emiten saham telah melakukan aksi korporasi atau belum dan pada emiten dengan tingkat kapitalisasi pasar seberapa yang layak untuk investor pilih. Gambar 1 menunjukkan kerangka pemikiran dari penelitian ini.
Bursa Efek Indonesia
Investor
Investasi
Seluruh Saham
A Cap
Kinerja Saham
B Cap
Saham non-corporate action
C Cap
Portofolio Efisien
A* Cap
B* Cap
Proporsi dan Komposisi Portofolio Optimal
Model Markowitz
Portofolio Optimal
Proyeksi Gambar 1 Kerangka pemikiran
C* Cap
Tingkat Pertumbuhan Portofolio
12 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan sebagai referensi dan bahan analisis berasal dari data sekunder. Data sekunder sebagai referensi diperoleh dari buku terkait, jurnal terkait, skripsi terdahulu, tesis terdahulu, dan disertasi terdahulu. Data sekunder sebagai bahan analisis diperoleh dari website Yahoo Finance, website britama.com, website Sahamok.com, website galerisaham.wordpress.com, dan perusahaan efek (KDB DAEWOO Securities). Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam analisis berupa data time series (runtun waktu/historis) dengan periode tahunan mulai dari tahun 2007 sampai 2015 untuk kedua objek penelitian. Data harga penutupan (closed price) dan data relevan lainnya digunakan pada objek penelitian yang meliputi seluruh saham berasal dari perusahaan sekuritas KDB DAEWOO Securities. Data harga penutupan disesuaikan (adjusted closed price) digunakan pada objek penelitian yang meliputi saham non-corporate action berasal dari website Yahoo Finance. Data dividen saham tahun 2007 sampai 2015 diperoleh dari website britama.com. Data kapitalisasi pasar akhir tahun untuk tahun 2007 sampai 2015 diperoleh dari website sahamok.com dan bantuan website galerisaham.wordpress.com untuk kapitalisasi tahun 2009. Metode Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik (emiten) yang tercatat (listing) dan tidak dihapuskan (delisting) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2007. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling (nonprobability sampling) karena subjek dipilih oleh peneliti berdasarkan beberapa kriteria spesifik, meliputi : 1. Objek penelitian yang meliputi saham non-corporate action hanya memperbolehkan seluruh saham dari populasi penelitian yang belum sekalipun melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) atau penggabungan saham (reverse stock) sejak pertama tercatat di bursa. 2. Objek penelitian yang terdiri dari seluruh saham dan saham non-corporate action akan dibagi menjadi tiga tingkatan atas dasar kapitalisasi pasar rata-rata dari setiap saham. Tingkatan untuk objek seluruh saham yaitu Kapitalisasi A, Kapitalisasi B, dan Kapitalisasi C sedangkan untuk objek saham noncorporate action yaitu Kapitalisasi A*, Kapitalisasi B*, dan Kapitalisasi C*. Kapitalisasi A dan Kapitalisasi A* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, Kapitalisasi B dan Kapitalisasi B* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata terletak diantara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, Kapitalisasi C dan Kapitalisasi C* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah.
13 Metode Analisis Data 1. Tingkat Pengembalian yang diharapkan, Tingkat Risiko saham individual, dan Kovarian
Menurut Markowitz (1959), Analisis portofolio yang sesungguhnya akan dimulai dari daftar panjang berisi saham-saham yang menjanjikan. Sekuritas ini akan menjadi kandidat dalam portofolio yang kita inginkan. Analisis portofolio mempertimbangkan kinerja dari portofolio sehingga tingkat pengembalian (return) tahun ke-n (n =2008,2009…2015) saham individual ditentukan dengan :
Rn =
P n -Pn-1 +Dn Pn
……………………………...(1)
Keterangan : Rn = tingkat pengembalian (Return) tahun ke-n Pn = harga penutupan (Closed Price) tahun ini / tahun ke-n Pn-1 = harga penutupan (Closed Price) tahun sebelumnya / tahun ke-(n-1) Dn = dividen pada periode ke-n Dengan varians (var) saham individual :
σi 2 = ∑nt=1 Keterangan : σi = tingkat 2 σi = tingkat Rin = tingkat E(Ri ) = tingkat N = jangka
[Rin -E(Ri )2 ] N
……………………...(2)
risiko (standar deviasi) dari saham i ragam (varians) dari saham i pengembalian (Return) dari saham i untuk tahun ke-n pengembalian yang diharapkan (Expected Return) dari saham i waktu investasi (dalam tahun)
Kovarian (covariance) mengukur sejauh mana dua saham dengan sejumlah return-nya cenderung bergerak ke atas dan ke bawah bersamaan. Jika 𝑞 dan 𝑟 adalah return rata-rata keduanya, maka koefisien korelasi untuk dua variabel acak 𝑞 dan 𝑟 dirumuskan sebagai :
cov(q,r) σq .σr
…………………….……….……...(3)
Keterangan : cov(q,r) = kovarian saham q dan r σq = tingkat risiko (standar deviasi) dari saham q σr = tingkat risiko (standar deviasi) dari saham i
14 2. Portofolio Sah, Tingkat Pengembalian yang diharapkan pada portofolio, dan Tingkat Risiko Portofolio Dalam pembentukan suatu portofolio harus terlebih dahulu memenuhi standar yang disebut sebagai portofolio sah (legitimate portfolio) dengan memenuhi kendala sebagai berikut : X1 ≥0, X2 ≥0, X3 ≥0,…,XN ≥0…………….…………....(4a) dan X1 +X2 +X3 +⋯+XN =1…………………….……(4b) Keterangan : X1 = proporsi dana X2 = proporsi dana X3 = proporsi dana XN = proporsi dana
untuk untuk untuk untuk
saham saham saham saham
ke-1 ke-2 ke-3 ke-N
Dalam analisis sejumlah saham, tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio/ expected return (𝐸) portofolio dapat dirumuskan sebagai berikut : E= X1 μ1 +X2 μ2 +X3 μ3 +…+XN μN……………………...(5) Keterangan : X1 = proporsi dana untuk saham X2 = proporsi dana untuk saham X3 = proporsi dana untuk saham XN = proporsi dana untuk saham μ1 = tingkat pengembalian yang μ2 = tingkat pengembalian yang μ3 = tingkat pengembalian yang μN = tingkat pengembalian yang
ke-1 ke-2 ke-3 ke-N diharapkan diharapkan diharapkan diharapkan
(expected return) dari saham (expected return) dari saham (expected return) dari saham (expected return) dari saham
1 2 3 N
Varian portofolio memiliki hubungan umum dengan kovarian, yang dirumuskan dengan : V= ∑Ni=1 ∑Nj=1 Xi Xj σij ……………………………(6) Untuk tiga saham, akan sama dengan : X1 X1 σ11 X2 X1 σ21 X3 X1 σ31 + + + V= ∑3i=1 ∑3j=1 Xi Xj σij = X1 X2 σ12 + X2 X2 σ22 + X3 X2 σ32 ………......(7) + + + [X1 X3 σ13 ] [X2 X3 σ23 ] [X3 X3 σ33 ]
15 Keterangan : X1 = proporsi dana untuk saham ke-1 X2 = proporsi dana untuk saham ke-2 X3 = proporsi dana untuk saham ke-3 Xi = proporsi dana untuk saham ke-i Xj = proporsi dana untuk saham ke-j σ11 = kovarian saham 1 dan saham 1 σ12 = kovarian saham 1 dan saham 2 σ13 = kovarian saham 1 dan saham 3 σ21 = kovarian saham 2 dan saham 1 σ22 = kovarian saham 2 dan saham 2 σ23 = kovarian saham 2 dan saham 3 σ31 = kovarian saham 3 dan saham 1 σ32 = kovarian saham 3 dan saham 2 σ33 = kovarian saham 3 dan saham 3 σij = kovarian saham i dan saham j 3. Portofolio Efisien Input dari analisis portofolio efisien yaitu: 𝐶, matriks kovarian 𝑛 dan 𝑛; 𝜇, vector kolom dari expected return; A, matriks m dan n b, vector elemen 𝑚 Matriks baru 𝑀 digunakan dalam perhitungan, yaitu : σ11 ⋮ σ M= a n1 11 ⋮ [am1
… … … …
σ1n ⋮ σnn a1n ⋮ amn
a11 … am1 ⋮ ⋮ a1n … amn ………………….(8) 0 … 0 ⋮ ⋮ 0 … 0 ]
M= [
C A' ]……………………………(9) A 0
Secara ringkas dirumuskan :
Dimana A’ adalah transpose dari A, C matriks kovarian n dan n, dan A adalah matriks m dan n. 0 ⋮ 0 0 R= b = [ ] ………………………......(10) 1 b ⋮ [bm ]
16 R adalah anggota dari vektor kolom (m+n). μ1 ⋮ μn μ S= = [ ] …………………………...(11) 0 0 ⋮ [0] S adalah anggota dari vektor kolom (m+n). Portofolio efisien terbentuk melalui titik kritis (critical line). Variabel yang dihubungkan dengan titik kritis adalah variabel 𝑖𝑛 . Variabel lainnya disebut sebagai 𝑜𝑢𝑡. Rumus titik kritis adalah sebagai berikut : X1 ⋮ Xn ̅ ̅ M λ1 =R+SλE ………………………..(12) ⋮ [ λm ] Secara singkat dinyatakan dengan rumus : ̅ [X] =R+S̅ λE …………………………(13) M λ ̅ adalah matiks M tetapi variabel baris dan kolom yang 𝑜𝑢𝑡 diganti dengan 1 𝑀 (unit crosses). 𝑆 ̅adalah vektor kolom dari S, kecuali variabel 𝑜𝑢𝑡 yang diganti nol (0). Contoh : jika 𝑛 = 4, 𝑚 = 1, dan 𝑗 = 2 & 4 adalah 𝑜𝑢𝑡, maka μ1 0 S̅ = μ3 …………………………………(14) 0 [0] 𝜆 𝐸 adalah sebuah angka (bukan vektor ataupun matriks). Dengan demikian rumus titik kritis dapat ditulis : X ̅ )-1 R+(M ̅ )-1 S̅ λE……………………….(15) [ ] =(M λ ̅ )−1 memiliki angka 1 (unit cross) dalam setiap baris dan kolom yang (𝑀 ̅ )−1 dengan angka nol (zero cross) ditetapkan sebagai 𝑁(𝑖). merupakan 𝑜𝑢𝑡. (𝑀 Persamaan diatas akan menjadi : X [ ] =N(i)R+N(i).S.λE …………………………(16) λ Catatan : S saat ini menyatakan 𝑆 ̅.
17 4. Tingkat Pertumbuhan Portofolio Analisis tingkat pertumbuhan merupakan analisis yang dilakukan secara terstruktur untuk menentukan tingkat pertumbuhan dari portofolio selama periode yang dianalisis. Tujuannya adalah investor dapat mengetahui seperti apa pertumbuhan portofolio yang diberikan dari waktu ke waktu berdasarkan pada tinjauan historis. Dengan demikian, investor akan yakin bahwa portofolio terhindar dari risiko berlebihan dan juga tingkat pengembaliannya tetap tinggi. Nilai ini akan sama dengan nilai akhir portofolio (expected return portofolio) tetapi berbeda dalam sistematika perhitungannya dan tujuan perhitungannya. Tingkat pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai berikut : n Tingkat Pertumbuhan= √ (1+r1 )(1+r2 )(1+r3 )…(1+rn ) - 1……..............(17)
Keterangan : r1 = tingkat r2 = tingkat r3 = tingkat rn = tingkat n = jangka
pengembalian (return) portofolio pengembalian (return) portofolio pengembalian (return) portofolio pengembalian (return) portofolio waktu investasi (dalam tahun)
pada periode pada periode pada periode pada periode
ke-1 ke-2 ke-3 ke-n
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini melibatkan dua objek penelitian untuk membandingkan portofolio optimal yang dihasilkan dari objek yang meliputi seluruh saham dan saham non-corporate action. Keterbatasan dari alat analisis penelitian dalam menganalisis seluruh saham secara bersamaan menyebabkan tiap objek penelitian akan dibagi menjadi tiga tingkatan berdasarkan kapitalisasi pasar rata-ratanya. Ketiga tingkatan untuk seluruh saham terdiri dari Kapitalisasi A (A Cap), Kapitalisasi B (B Cap), dan Kapitalisasi C (C Cap) dan tiga tingkatan untuk saham non-corporate action terdiri dari Kapitalisasi A* (A* Cap), Kapitalisasi B* (B* Cap), dan Kapitalisasi C* (C* Cap). Kapitalisasi A dan Kapitalisasi A* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, Kapitalisasi B dan Kapitalisasi B* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata terletak di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, Kapita lisasi C dan Kapitalisasi C* terdiri dari saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah. Pertimbangan dalam menentukan kriteria kapitalisasi pasar rata-rata untuk tiap tingkatan yaitu distribusi jumlah saham yang cukup merata pada tiap tingkatan. Kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah untuk seluruh saham (Kapitalisasi A) terdiri dari 75 saham sedangkan objek saham non-corporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah (Kapitalisasi A*) hanya terdiri dari 16 saham. Kapitalisasi pasar rata-rata terendah untuk kapitalisasi A dan kapitalisasi A* yaitu sebesar 5 triliun rupiah. Namun, kapitalisasi A
18 memiliki saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata tertinggi mencapai angka 214 triliun rupiah sedangkan pada objek saham non-corporate action hanya mencapai 148 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa emiten dengan kapitalisasi pasar rata-rata tertinggi di Bursa Efek Indonesia merupakan emiten yang telah melakukan aksi pemecahan saham (stock split) atau penggabungan saham (reverse stock). Lampiran 8 dan Lampiran 9 menunjukkan daftar kapitalisasi pasar rata-rata untuk saham dari kapitalisasi A dan kapitalisasi A*. Kapitalisasi pasar rata-rata di antara 5 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah untuk seluruh saham (Kapitalisasi B) terdiri dari 155 saham sedangkan objek saham non-corporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di antara 5 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah (Kapitalisasi B*) hanya terdiri dari 66 saham. Kapitalisasi pasar rata-rata terendah untuk kapitalisasi B dan kapitalisasi B* yaitu sebesar 500 miliar rupiah sedangkan kapitalisasi pasar rata-rata tertinggi untuk kapitalisasi B dan kapitalisasi B* yaitu sebesar 4,8 triliun rupiah. Lampiran 10 dan Lampiran 11 menunjukkan daftar kapitalisasi pasar rata-rata untuk saham dari kapitalisasi B dan kapitalisasi B*. Kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah untuk seluruh saham (Kapitalisasi C) terdiri dari 116 saham sedangkan objek saham noncorporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah rupiah (Kapitalisasi C*) hanya terdiri dari 50 saham. Kapitalisasi pasar rata-rata terendah untuk kapitalisasi C dan kapitalisasi C* yaitu sebesar 10 miliar rupiah sedangkan kapitalisasi pasar rata-rata tertinggi untuk kapitalisasi C dan kapitalisasi C* yaitu sebesar 490 miliar rupiah. Lampiran 12 dan Lampiran 13 menunjukkan daftar kapitalisasi pasar rata-rata untuk saham dari kapitalisasi C dan kapitalisasi C*. Portofolio Optimal Objek Penelitian Analisis portofolio dimulai dengan informasi tentang saham secara individual dan diakhiri dengan kesimpulan mengenai portofolio yang seimbang secara keseluruhan. Lampiran 14 sampai dengan Lampiran 19 menunjukkan informasi expected return saham secara individual untuk kedua objek penelitian. Suatu portofolio dikatakan efisien apabila memiliki tingkat pengembalian yang tidak lebih kecil daripada portofolio lainnya tetapi memiliki kepastian yang lebih besar daripada portofolio lainnya. Menurut Markowitz (1959), suatu portofolio dikatakan efisien apabila memenuhi tiga kondisi : 1. Portofolio tersebut sah (proporsi masing- masing saham dalam portofolio lebih besar sama dengan nol dan jumlah proporsi tersebut sama dengan 1) 2. Portofolio memiliki variance lebih kecil daripada portofolio lain, jadi tidak ada portofolio yang tidak sah yang dapat memiliki variance lebih kecil atau sama dengan expected return yang lebih besar 3. Tidak ada portofolio yang dapat memiliki variance lebih kecil, jadi tidak ada portofolio yang memiliki variance sama atau lebih besar dari expected returnnya Portofolio efisien ditemukan setelah melalui berbagai macam proses panjang dengan melibatkan penggunaan linear programming untuk menemukan portofolio yang memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan ketidakpastian atau risiko yang minimal. Hal ini apabila dilakukan
19 terhadap seluruh objek penelitian dengan berbagai macam matriks yang telah dibahas pada bab Metode akan memakan waktu sangat lama dalam penyelesaiannya. Namun, alat analisis penelitian ini dapat menerjemahkan seluruh proses panjang tersebut yang melibatkan penggunaan linear programming dengan lebih cepat, akurat, dan valid. Alat analisis tersebut yaitu solver. Program add-ins yang ada pada Microsoft excel 2010 ini digunakan dalam menentukan portofolio efisien dari kedua objek penelitian. Sekumpulan portofolio efisien akan membentuk garis yang disebut sebagai Efficient Frontier. Suatu portofolio efisien itu dikatakan optimal atau tidak bergantung pada karakteristik investornya itu sendiri. Karakteristik tersebut secara umum dibagi menjadi tiga : risk avoider (menghindari risiko/safety player), risk indifference (peragu), dan risk lover (spekulator). Menurut Markowitz, tujuan umum semua investor adalah investor menginginkan “return” yang tinggi dan investor menginginkan return ini dapat diandalkan, stabil, dan tidak mengarah pada ketidakpastian. Dengan demikian, investor yang dimaksud Markowitz adalah bersifat risk avoider karena pada dasarnya kepastian lebih baik daripada ketidakpastian. Gambar 2 menunjukkan Efficient frontier Kapitalisasi A dari objek seluruh saham.
Gambar 2 Efficient frontier kapitalisasi A seluruh saham (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah (kapitalisasi A). Dari 75 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 3 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari seluruh saham dengan kapitalisasi A.
20 Tabel 3 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi A seluruh saham No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 4,90% ANTM 10,00% 3,16% 2 33,01% APEX 3 3,56% BNBR 4 2,65% BUMI 5 1,90% FASW 6 11,51% IIKP 7 1,15% INKP 8 20,89% ISAT 9 7,88% LPKR 10 1,53% MAYA 11 4,87% MEGA 12 1,90% PLIN 13 4,24% ULTJ Sumber : Data diolah Portofolio optimal untuk objek seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah (Kapitalisasi A) terdiri dari saham: (1) PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM) yang bergerak di Sektor Mining untuk nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara dan jasa pemurnian logam mulia; (2) PT Apexindo Pratama Duta yang bergerak di Sektor Mining untuk minyak dan gas bumi; (3) PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) yang bergerak di Sektor Trade and Services untuk perdagangan umum, pembangunan, pertanian, pertambangan, dan industri; (4) PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang bergerak di Sektor Mining untuk batubara, minyak, gas bumi, dan mineral; (5) PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) yang bergerak di Sektor Basic Industry and Chemicals untuk pembuatan kotak kemasan (display); (6) PT Inti Agri Resources Tbk. (IIKP) yang bergerak di Sektor Agriculture untuk penangkaran ikan, pembudidayaan dan perdagangan ikan arwana super red dengan merek dagang ShelookRED; (7) PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) yang bergerak di Sektor Basic Industry and Chemicals untuk memproduksi bubur kertas dengan merek dagang Asia Pulp & Paper; (8) PT Indosat Tbk. (ISAT) yang bergerak di Sektor Infrastructure, Utility & Transportation untuk penyedia layanan seluler; (9) PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk Residential & Urban Development, Large Scale Integrated Development,dan lainlain; (10) PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (11) PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (12) PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza Office Tower (gedung perkantoran), Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel dan Keraton Residence (apartemen); (13) PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk. (ULTJ) yang bergerak di Sektor Consumer Goods untuk produk susu, teh, dan produk konsumsi lainnya. Gambar 3 menunjukkan efficient frontier Kapitalisasi B dari objek seluruh saham.
21
Gambar 3 Efficient frontier kapitalisasi B seluruh saham (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah (kapitalisasi B). Dari 155 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 4 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari seluruh saham dengan kapitalisasi B. Tabel 4 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi B seluruh saham No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 23,00% ARTI 50,00% 0,00148% 2 7,58% COWL 3 10,19% DLTA 4 0,97% DOID 5 6,10% HEXA 6 2,98% KBLV 7 2,87% KKGI 8 2,65% MERK 9 4,99% MTFN 10 3,98% OMRE 11 2,47% SIPD 12 29,99% SMSM 13 2,22% TKGA Sumber : Data diolah
22 Portofolio optimal untuk objek seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata terletak di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah(Kapitalisasi B) terdiri dari saham: (1) PT Ratu Prabu Energi Tbk. (ARTI) yang bergerak di Sektor Mining untuk investasi dibidang energi (minyak dan gas) dan real estate (pengembangan, penyewaan dan pengelolaan properti); (2) PT Cowell Development Tbk. (COWL) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk pembangunan, pengembangan, dan penjualan unit Rumah, Ruko dan Kavling di perumahan Melati Mas Residence, Serpong Park dan Serpong Terrace, yang berlokasi di Serpong, Tangerang; (3) PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) yang bergerak di Sektor Consumer Goods untuk bir pilsener dan bir hitam dengan merek Anker, Carlsberg, San Miguel, San Mig Light, dan Kuda Putih; (4) PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) yang bergerak di Sektor Mining untuk batubara; (5) PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk distributor alat-alat berat dengan merek Hitachi, John Deere, Krupp dan Bell; (6) PT First Media Tbk. (KBLV) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk penyediaan layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm); (7) PT Resources Indonesia Tbk. (KKGI) yang bergerak di Sektor Mining untuk industri high pressure laminate dan melamine laminated particle boards; (8) PT Merck Tbk. (MERK) yang bergerak di Sektor Consumer Goods untuk produkproduk obat tanpa resep dan obat peresepan dengan merek utama ya ng dipasarkan adalah Sangobion dan Neurobion; (9) PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang investasi; (10) PT Indonesia Prima Property Tbk. (OMRE) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk persewaan perkantoran (Wisma Sudirman Jakarta), Apartemen (Puri Casablanca di Jakarta), Hotel (Novotel Surabaya dan Grand Tropic di Jakarta), pusat perbelanjaan (Blok M Mall di Jakarta dan Parahyangan Plaza di Bandung) dan perumahan (Bukit Tiara Tangerang); (11) PT Sierad Produce Tbk. (SIPD) yang bergerak di Sektor Basic Industry and Chemicals untuk peternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga, industri pemotongan dan pengolahan ayam terpadu dengan cold storage, industri pakan ternak dan industri pengeringan jagung; (12) PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) yang bergerak di Sektor Miscellaneous Industry untuk berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya dengan merek Sakura untuk produk S/F dan Filtration; dan merek ADR untuk produk radiator, dump hoist, coolant dan brake parts; (13) PT Permata Prima Sakti Tbk. (TKGA) yang bergerak di Sektor Mining untuk batu bara. Gambar 4 menunjukkan efficient frontier Kapitalisasi C dari objek seluruh saham.
23
Gambar 4 Efficient frontier kapitalisasi C seluruh saham (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah (kapitalisasi C). Dari 116 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 5 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari seluruh saham dengan kapitalisasi C. Tabel 5 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi C seluruh saham No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 85,33% BRNA 90,00% 28,97% 2 14,67% GMTD Sumber : Data diolah Portofolio optimal untuk objek seluruh saham dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah (Kapitalisasi C) terdiri dari saham: (1) PT Berlina Tbk. (BRNA) yang bergerak di Sektor Basic Industry & Chemicals untuk botol plastik, botol air galon, sikat gigi, mould, laminating tube dan plastik tube; (2) PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk Kawasan Pariwisata Tanjung Bunga, Makassar dan kawasan terpadu St. Moritz Makassar yang berlokasi di Panakkukang, pusat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Gambar 5 menunjukkan efficient frontier Kapitalisasi A* dari objek saham non-corporate action.
24
Gambar 5 Efficient frontier kapitalisasi A* saham non-corporate action (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari saham noncorporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah (kapitalisasi A*). Dari 16 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 6 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari saham non-corporate action dengan kapitalisasi A*. Tabel 6 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi A* saham non corporate action No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 54,50% APEX 10,00% 4,80% 2 2,60% ENRG 3 11,57% INKP 4 10,04% MAYA 5 18,28% MEGA 6 2,73% MNCN 7 0,27% WIKA Sumber : Data diolah Portofolio optimal untuk objek saham non-corporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah (Kapitalisasi A*) terdiri dari saham: (1) PT Apexindo Pratama Duta yang bergerak di Sektor Mining untuk minyak dan gas bumi; (2) PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang bergerak di Sektor Mining untuk minyak mentah dan gas bumi; (3) PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) yang bergerak di Sektor Basic Industry and Chemicals untuk memproduksi bubur kertas dengan merek dagang Asia Pulp & Paper; (4) PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) yang bergerak di Sektor Finance untuk
25 bidang perbankan; (5) PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (6) Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk pengoperasian 4 TV Free-To-Air nasional (RCTI, MNCTV, GlobalTV dan SindoTV); (7) Wijaya Karya Tbk. (WIKA) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk bidang konstruksi. Gambar 6 menunjukkan efficient frontier Kapitalisasi B* dari objek saham non-corporate action.
Gambar 6 Efficient frontier kapitalisasi B* saham non-corporate action (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari saham noncorporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah (kapitalisasi B*). Dari 66 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 7 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari saham non-corporate action dengan kapitalisasi B*. Tabel 7 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi B* saham noncorporate action No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 7,97% ARTI 19,00% 0,000011% 2 20,58% BACA 3 24,35% BKSW 4 0,93% BTEK 5 11,68% COWL 6 6,31% FISH 7 5,86% KBLV
26 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi B* saham noncorporate action (lanjutan) No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 8 3,95% SDRA 9 1,96% SMMT 10 16,41% SUGI Sumber : Data diolah Portofolio optimal untuk objek saham non-corporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata terletak di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah(Kapitalisasi B*) terdiri dari saham: (1) PT Ratu Prabu Energi Tbk. (ARTI) yang bergerak di Sektor Mining untuk investasi dibidang energi (minyak dan gas) dan real estate (pengembangan, penyewaan dan pengelolaan properti); (2) PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (3) PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (4) PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) yang bergerak di Sektor Agriculture untuk bidang bioteknologi pertanian, Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan; (5) PT Cowell Development Tbk. (COWL) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk pembangunan, pengembangan, dan penjualan unit Rumah, Ruko dan Kavling di perumahan Melati Mas Residence, Serpong Park dan Serpong Terrace, yang berlokasi di Serpong, Tangerang; (6) PT FKS Multi Agro Tbk. (FISH) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk industri dan perdagangan yang meliputi perikanan, bahan pakan protein, produk turunan jagung (tepung jagung gluten & pakan jagung gluten) dan bahan baku pangan (kacang kedelai); (7) PT First Media Tbk. (KBLV) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk penyediaan layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm); (8) PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (9) PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) yang bergerak di Sektor Mining untuk batu bara; (10) PT Sugih Energy Tbk. (SUGI) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk bidang eksplorasi dan produksi minyak, gas bumi serta energi. Gambar 7 menunjukkan efficient frontier Kapitalisasi C* dari objek saham non-corporate action.
27
Gambar 7 Efficient frontier kapitalisasi C* saham non-corporate action (Data diolah) Pada gambar di atas menunjukkan efficient frontier dari saham noncorporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah (kapitalisasi C*). Dari 50 saham yang dianalisis dengan bantuan solver, menghasilkan portofolio optimal yang ditunjukkan pada titik warna merah dalam garis efficient frontier. Tabel 8 menunjukkan proporsi dan komposisi portofolio optimal dari saham non-corporate action dengan kapitalisasi C*. Tabel 8 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi C* saham noncorporate action No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 1 6,33% AIMS 27,00% 0,609% 2 0,0064% AKKU 3 0,019% AKSI 4 0,014% ARTA 5 46,65% BMSR 6 21,69% BNBA 7 0,021% BTON 8 0,18% GEMA 9 2,00% GMTD 10 3,50% IATA 11 7,26% IKBI 12 0,047% ITMA 13 0,025% LMAS 14 0,57% LPGI
28 Proporsi dan komposisi portofolio optimal kapitalisasi C* saham noncorporate action (lanjutan) No Proporsi Komposisi Saham Expt Return Std Deviasi 15 0,086% MYTX 16 0,034% PEGE 17 0,036% SCPI 18 11,48% SQMI 19 0,011% WAPO 20 0,023% WOMF 21 0,018% YULE Sumber : Data diolah Portofolio optimal untuk objek saham non-corporate action dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah (Kapitalisasi C*) terdiri dari saham: (1) PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk perdagangan batubara; (2) PT Alam Karya Unggul Tbk. (AKKU) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk jasa konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi; jasa penunjang kegiatan pertambangan; jasa bidang manajemen pertambangan umum; (3) PT Majapahit Inti Corpora Tbk. (AKSI) yang bergerak di Sektor Finance untuk investasi di berbagai bidang usaha lainnya; (4) PT Arthavest Tbk. (ARTA) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk pengelolaan aset dan jasa penasehat keuangan; (5) PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (BMSR) yang bergerak di Sektor Trade & Services perdagangan bahan-bahan kimia; (6) PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang perbankan; (7) PT Betonjaya Manunggal Tbk. (BTON) yang bergerak di Sektor Basic Industry and Chemicals untuk bidang industri besi beton; (8) PT Gema Grahasarana Tbk. (GEMA) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk perdagangan umum, industri, jasa perancangan dan pemborongan di bidang interior, furnitur dan furnishing perkantoran dan residensial; (9) PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) yang bergerak di Sektor Construction, Property & Real Estate untuk Kawasan Pariwisata Tanjung Bunga, Makassar dan kawasan terpadu St. Moritz Makassar yang berlokasi di Panakkukang, pusat kota Makassar, Sulawesi Selatan; (10) PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) yang bergerak di Sektor Infrastructure, Utility & Transportation untuk pengangkutan udara, menyewakan dan/atau menyewa, perdagangan, perawatan, jasa kebersihan dan jasaboga, perwakilan dan agen penjualan umum dan jasa pengamanan bandar udara; (11) PT Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) yang bergerak di Sektor Miscellaneous Industry untuk konduktor, kabel listrik, kabel kontrol dan kabel telekomunikasi konduktor tembaga & kabel serat optic; (12) PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk bidang perdagangan dan ekspor impor serta jasa konsultasi dalam bidang pertambangan dan energy; (13) PT Limas Indonesia Makmur Tbk. (LMAS) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk bidang terminal data dan informasi keuangan real time StockWatch, StockWatch Retail, StockWatch Mobile dan solusi perdagangan saham secara jarak jauh StockTrade, StockTrade Mobile, Limas DataFeed dan portal finansial; (14) PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) yang bergerak di
29 Sektor Finance untuk asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi perlindungan perjalanan, perlindungan barang elektornik, dan asuransi miscellaneous; (15) PT Asia Pacific Investama Tbk. (MYTX) yang bergerak di Sektor Miscellaneous Industry untuk bidang industri tekstil terpadu; (16) PT Panca Global Securities Tbk. (PEGE) yang bergerak di Sektor Finance untuk perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan penasehat keuangan; (17) PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. (SCPI) yang bergerak di Sektor Consumer Goods untuk pembuatan, pengemasan, pengembangan dan memasarkan produk farmasi untuk manusia dan hewan, produk kebersihan, kosmetik, keperluan rumah tangga dan sejenisnya; (18) PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk perdagangan batubara; (19) PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO) yang bergerak di Sektor Trade & Services untuk perdagangan komoditas utama hasil pertanian dan hasil kelautan; (20) PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) yang bergerak di Sektor Finance untuk bidang pembiayaan konsumen; (21) PT Yulie Sekurindo Tbk. (YULE) yang bergerak di Sektor Finance untuk perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Pengaruh Aksi Korporasi dalam Portofolio Optimal Objek Penelitian Pada kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, kapitalisasi A dari objek seluruh saham menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 13 saham yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 10% per tahun dan tingkat risiko sebesar 3,16% per tahun. Pada sisi lain, kapitalisasi A* dari objek saham noncorporate action menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 7 saham yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 10% per tahun dan tingkat risiko sebesar 4,8% per tahun. Dengan demikian, portofolio optimal dalam kapitalisasi A memiliki tingkat pengembalian yang sama dengan kapitalisasi A*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi A memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada kapitalisasi A*. Pada kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, kapitalisasi B dari objek seluruh saham menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 13 saham yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 50% per tahun dan tingkat risiko sebesar 0,00148% per tahun. Pada sisi lain, kapitalisasi B* dari objek saham non-corporate action menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 10 saham yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 19% per tahun dan tingkat risiko sebesar 0,000011% per tahun. Dengan demikian, portofolio optimal dalam kapitalisasi B memiliki tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada kapitalisasi B*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi B memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada kapitalisasi B*. Pada kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah, kapitalisasi C dari objek seluruh saham menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 2 yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 90% per tahun dan tingkat risiko sebesar 28,97% per tahun. Pada sisi lain, kapitalisasi C* dari objek saham noncorporate action menghasilkan portofolio optimal yang terdiri dari 21 saham yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 27% per tahun dan tingkat risiko sebesar 0,609% per tahun. Dengan demikian, portofolio optimal dalam kapitalisasi C memiliki tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada
30 kapitalisasi C*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi C juga memiliki tingkat risiko yang jauh lebih tinggi daripada kapitalisasi C*. Pengaruh Kapitalisasi Pasar dalam Portofolio Optimal Objek Penelitian Objek seluruh saham terdiri dari tiga tingkatan yakni kapitalisasi A yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, kapitalisasi B yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, dan kapitalisasi C yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah. Portofolio optimal yang terbentuk dari kap italisasi A memiliki tingkat pengembalian 10% per tahun dan tingkat risiko 3,16% per tahun. Portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi B memiliki tingkat pengembalian 50% per tahun dan tingkat risiko 0,00148% per tahun. Portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi C memiliki tingkat pengembalian 90% per tahun dan tingkat risiko 28,97% per tahun. Dengan demikian, portofolio optimal yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi dan tingat risiko tertinggi pada seluruh saham yaitu kapitalisasi C (High Risk High Return). Namun, portofolio optimal yang memiliki ketidakpastian yang terendah (risiko terendah) yaitu dari kapitalisasi B. Selain itu, kapitalisasi B juga memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada kapitalisasi A walaupun tidak setinggi kapitalisasi C. Objek saham non-corporate action yang berisi seluruh saham yang belum melakukan aksi korporasi, terdiri dari tiga tingkatan yakni kapitalisasi A* yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, kapitalisasi B* yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, dan kapitalisasi C* yang memiliki kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah. Portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi A* memiliki tingkat pengembalian 10% per tahun dan tingkat risiko 4,8% per tahun. Portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi B* memiliki tingkat pengembalian 19% per tahun dan tingkat risiko 0,000011% per tahun. Portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi C* memiliki tingkat pengembalian 27% per tahun dan tingkat risiko 0,609% per tahun. Dengan demikian, portofolio optimal ya ng, memiliki tingkat pengembalian tertinggi pada saham non-corporate action yaitu kapitalisasi C*. Namun, portofolio optimal yang memiliki ketidakpastian terendah (risiko terendah) yaitu dari kapitalisasi B*. Tingkat Pertumbuhan Portofolio Optimal Objek Penelitian Tingkat pertumbuhan portofolio terkait dengan investasi yang dilakukan kembali dengan harapan memperoleh stabilitas keuntungan dalam jangka panjang sebesar tingkat pertumbuhannya. Tabel 9 dan Tabel 10 menunjukkan tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi A dan kapitalisasi A*.
31 Tabel 9 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi A Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 3,68% 9,95% 2009 11,02% 2010 13,32% 2011 12,00% 2012 8,94% 2013 8,98% 2014 14,15% 2015 7,90% Sumber : Data diolah
Tabel 10 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi A* Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 14,82% 9,89% 2009 16,20% 2010 13,21% 2011 1,96% 2012 9,61% 2013 3,17% 2014 11,13% 2015 9,89% Sumber : Data diolah Pada kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah, portofolio optimal yang dihasilkan oleh seluruh saham dengan kapitalisasi A memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 9,95% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 9,95% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Pada sisi lain, portofolio optimal yang dihasilkan oleh saham non-corporate action dengan kapitalisasi A* memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 9,89% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 9,89% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Dengan demikian, portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi A memiliki tingkat pertumbuhan yang sedikit lebih besar daripada portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi A*. Tabel 11 dan 12 menunjukkan tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi B dan kapitalisasi B*.
32 Tabel 11 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi B Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 49,997% 50,00% 2009 49,998% 2010 49,996% 2011 50,000% 2012 49,999% 2013 49,999% 2014 49,998% 2015 49,994% Sumber : Data diolah
Tabel 12 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi B* Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 19,0005% 19,00% 2009 18,9991% 2010 18,9995% 2011 18,9999% 2012 18,9993% 2013 19,0001% 2014 18,9998% 2015 18,9998% Sumber : Data diolah Pada kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah, portofolio optimal yang dihasilkan oleh seluruh saham dengan kapitalisasi B memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 50% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 50% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Pada sisi lain, portofolio optimal yang dihasilkan oleh saham non-corporate action dengan kapitalisasi B* memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 19% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 19% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Dengan demikian, portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi B memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih besar daripada portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi B*. Tabel 13 dan 14 menunjukkan tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi C dan kapitalisasi C*.
33 Tabel 13 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi C Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 -28,601% 70,54% 2009 73,916% 2010 275,617% 2011 86,578% 2012 115,905% 2013 144,759% 2014 43,060% 2015 8,766% Sumber : Data diolah Tabel 14 Tingkat pertumbuhan portofolio optimal kapitalisasi C* Tahun Return per tahun Tk Pertumbuhan 2008 27,10% 27,00% 2009 27,10% 2010 26,89% 2011 27,00% 2012 26,84% 2013 27,39% 2014 28,00% 2015 25,68% Sumber : Data diolah Pada kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah, portofolio optimal yang dihasilkan oleh seluruh saham dengan kapitalisasi C memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 70,54% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 70,54% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Pada sisi lain, portofolio optimal yang dihasilkan oleh saham non-corporate action dengan kapitalisasi C* memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 27% per tahun yang artinya modal yang diinvestasikan investor akan berlipat ganda sebesar 27% tiap tahun jika modal investor diinvestasikan kembali (tidak diambil) pada tahun berikutnya. Dengan demikian, portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi C memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih besar daripada portofolio optimal yang terbentuk dari kapitalisasi C*. Implikasi Manajerial Analisis yang baik dan meluas tidak dilakukan hanya dengan segelintir sampel dari anggota populasi saja melainkan keseluruhan dari populasi yang ada. Penelitian ini menganalisis seluruh populasi saham yang tercatat pada bursa efek Indonesia sejak tahun 2007 (pada objek penelitian 1). Hal ini menunjukkan bahwa variabel saham yang diamati dan diperhitungkan sangat banyak hingga mencapai lebih dari 300 variabel saham. Namun, keterbatasan dari alat penelitian (program
34 solver dalam microsoft excel 2010) yang dipergunakan dalam melakukan pembentukan portofolio yakni variabel yang dapat dianalisis maksimum hanya 200 variabel menyebabkan terbaginya seluruh populasi penelitian menjadi tiga tingkatan (klaster) dengan saham yang terdistribusi dengan baik pada masingmasing klaster. Oleh karena itu, para ahli IT perlu untuk mengembangkan program solver untuk dapat menganalisis dengan variabel yang jauh lebih banyak dari kemampuannya saat ini. Dampaknya, hasil analisis nantinya bukan hanya proyeksi bagi investor melainkan rekomendasi bagi investor dalam berinvestasi pada saham.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dalam objek seluruh saham, terdapat tiga portofolio optimal yang dihasilkan. Portofolio optimal kapitalisasi A dengan kapitalisasi pasar rata-rata di atas 5 triliun rupiah terdiri dari 13 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : ANTM (4,9%); APEX (33,01%); BNBR (3,56 %); BUMI (2,65%); FASW (1,9%); IIKP (11,51%); INKP (1,15%); ISAT (20,89%); LPKR (7,88%); MAYA (1,53%); MEGA (4,87%); PLIN (1,9%); dan ULTJ (4,24%). Portofolio optimal kapitalisasi A memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 10% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 3,16% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi B dengan kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah terdiri dari 13 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : ARTI (23%); COWL (7,58%); DLTA (10,19%); DOID (0,97%); HEXA (6,1%); KBLV (2,98%); KKGI (2,87%); MERK (2,65%); MTFN (4,99%); OMRE (3,98%); SIPD (2,47%); SMSM (29,99%); dan TKGA (2,22%). Portofolio optimal kapitalisasi B memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 50% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 0,00148% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi C dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah terdiri dari 2 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : BRNA (85,33%) dan GMTD (14,67%). Portofolio optimal kapitalisasi C memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 90% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 28,97% per tahun. Dalam objek saham non-corporate action, terdapat tiga portofolio optimal yang dihasilkan. Portofolio optimal kapitalisasi A* dengan kapitalisasi pasar ratarata di atas 5 triliun rupiah terdiri dari 7 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : APEX (54,5%); ENRG (2,6%); INKP (11,57%); MAYA (10,04%); MEGA (18,28%); MNCN (2,73%); dan WIKA (0,27%). Portofolio optimal kapitalisasi A* memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 10% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 4,8% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi B* dengan kapitalisasi pasar rata-rata di antara 500 miliar rupiah dan 5 triliun rupiah terdiri dari 10 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : ARTI (7,97%); BACA (20,58%); BKSW (24,35%); BTEK (0,93%); COWL (11,68%); FISH (6,31%);
35 KBLV (5,86%); SDRA (3,95%); SMMT (1,96%); dan SUGI (16,41%). Portofolio optimal kapitalisasi B* memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 19% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 0,000011% per tahun. Portofolio optimal kapitalisasi C* dengan kapitalisasi pasar rata-rata di bawah 500 miliar rupiah terdiri dari 21 saham yang memiliki proporsi dan komposisi portofolio optimal yaitu : AIMS (6,44%); AKKU (0,0064%); AKSI (0,019%); ARTA (0,014%); BMSR (46,65%); BNBA (21,69%); BTON (0,021%); GEMA (0,18%); GMTD (2%); IATA (3,5%); dan IKBI (7,26%). Portofolio optimal kapitalisasi C* memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 27% per tahun dengan tingkat risiko sebesar 0,609% per tahun. Pengaruh aksi korporasi dalam portofolio optimal ditunjukkan dengan perbedaan tingkat pengembalian dan tingkat risiko antara kapitalisasi A dan A*, kapitalisasi B dan B*, dan kapitalisasi C dan C*. Portofolio optimal dalam kapitalisasi A memiliki tingkat pengembalian yang sama dengan kapitalisasi A*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi A memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada kapitalisasi A*. Portofolio optimal dalam kapitalisasi B memiliki tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada kapitalisasi B*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi B memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada kapitalisasi B*. Portofolio optimal dalam kapitalisasi C memiliki tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada kapitalisasi C*. Namun, portofolio optimal dalam kapitalisasi C juga memiliki tingkat risiko yang jauh lebih tinggi daripada kapitalisasi C*. Pengaruh kapitalisasi pasar dalam portofolio optimal ditunjukkan dengan perbedaan tingkat pengembalian dan tingkat risiko antara kapitalisasi A, B, dan C serta perbedaan kapitalisasi A*, B*, dan C*. Dalam objek seluruh saham, portofolio optimal yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi dan tingat risiko tertinggi yaitu kapitalisasi C (High Risk High Return). Namun, portofolio optimal yang memiliki ketidakpastian yang terendah (risiko terendah) yaitu dari kapitalisasi B. Selain itu, kapitalisasi B juga memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada kapitalisasi A walaupun tidak setinggi kapitalisasi C. Dalam objek saham non-corporate action, portofolio optimal yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi yaitu kapitalisasi C*. Namun, portofolio optimal yang memiliki ketidakpastian terendah (risiko terendah) yaitu dari kapitalisasi B*. Pertumbuhan portofolio optimal dalam jangka panjang untuk objek seluruh saham diproyeksikan sebesar 9,95% per tahun pada kapitalisasi A, 50% per tahun pada kapitalisasi B, dan 90% per tahun pada kapitalisasi C. Pada sisi lain, pertumbuhan portofolio optimal dalam jangka panjang untuk objek saham non-corporate action diproyeksikan sebesar 9,89% per tahun pada kapitalisasi A*, 19% per tahun pada kapitalisasi B*, dan 27% per tahun pada kapitalisasi C*. Saran Dalam penelitian ini, terdapat beberapa kekurangan yang mungkin dapat menjadi fokus dalam penelitian selanjutnya yang meliputi : 1. Penelitian selanjutnya akan lebih baik melakukan analisis portofolio saham model Markowitz dengan periode yang dianalisis dari 1990-an tanpa adanya asumsi untuk menghasilkan portofolio yang lebih akurat dan lebih baik.
36 2. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengulangan atau revisi analisis portofolio ini dengan periode analisis yang terbarukan karena analisis portofolio ini mungkin hanya dapat berlaku untuk beberapa tahun kedepan. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan simulasi monte carlo untuk mengetahui dampak jangka panjang portofolio, tidak hanya tingkat pertumbuhan portofolionya saja.
DAFTAR PUSTAKA Aan H. 2008. Analisis Optimalisasi Portofolio Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2007-Juli 2008 [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Abdul H. 2005. Analisis Investasi. Jakarta (ID): Salemba Empat. Andini FH. 2016. Pendekatan Sektoral Pembentukan Portofolio Saham Optimal di BEI [skripsi]. Jakarta (ID): Institut Pertanian Bogor. Ardhito R. 2014. Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dari Saham-saham Indeks Kompas 100 menggunakan Markowitz Model dan Single Index Model Periode Januari 2008-Oktober 2013 [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia. Ardyan P, Vivi A. 2013. Pembentukan Portofolio Optimal pada Perusahaan Keuangan di BEI. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi. 1(1): 49-58. [BI] Bank Indonesia. 2013. Fact Book BAPEPAM. [Internet]. [Diunduh 20 Juni 2016]. Tersedia pada http://www.bi.go.id.
Britama.com. 2016. Dividen. [internet]. [Diunduh 15 Mei 2016]. Tersedia pada http://britama.com. Cong W. 2008. Household Risky Assets: Selection and Allocation [disertasi]. Ohio (US): The Ohio State University. Dadan S. 2014. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi kasus Indeks IDX30 [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Desy SC. 2001. Analisis Portofolio Optimal Saham Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Jakarta (periode Februari-April 2001) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Dwi L. 2013. Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Ende BM. 2011. Optimasi Alokasi Portofolio Saham pada Pasar Modal Indonesia menggunakan Algoritma Genetik [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Euginia N, Darminto, Wi ENP. 2014. Penentuan Portofolio Saham yang Optimal dengan Model Markowitz sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012). Jurnal Administrasi Bisnis. 9(1): 1-9. Evaliati A. 2011. Penentuan Portofolio yang Efisien bagi Calon Investor pada Industri Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Surabaya. IQTISHODUNA. 3(2): 1-15.
37 Finance.yahoo.com. 2016. Historical Prices. [internet]. [diunduh pada 15 Mei 2016]. Tersedia pada http://finance.yahoo.com. Galerisaham.wordpress.com. Kapitalisasi pasar tahun 2009. [internet]. [diunduh pada 24 Juli 2016]. Tersedia pada http://galerisaham.wordpress.com. Harry MM. 1959. Portofolio Selection Efficient Diversification of Investments.London (UK): Chapman & Hall,ltd. Hearne JW, Santika T, Goodman P. 2008. Portfolio Selection Theory and Wildlife Management. The Journal of ORSSA. 24(2): 103-113. Id.wikipedia.org. 2016. Kapitalisasi pasar. [internet]. [diunduh pada 21 Agustus 2016]. Tersedia pada http://id.wikipedia.org. Irham F, Yovi LH. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta. Jarrod WW. 2003. Harry Markowitz and the Discretionary Wealth Hypothesis. The Journal of Portfolio Management. 29(3): 58-65. Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta (ID): BPFE Yogyakarta. Kaleem S. 2013. Analysis of Portfolio Optimization With and Without Shortselling Based on Diagonal Model: Evidence from Indonesian Stock Market [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Maria NVK. 2001. Membentuk Portofolio Beresiko yang Optimal dengan Seleksi Portofolio Markowitz [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Martha DS. 2013. Pembentukan Portofolio Markowitz Berdasarkan Volume Perdagangan pada Saham LQ45 Periode 2006-2011. FINESTA. 1(1): 22-29. Rahadian DR, Siti RH, Maria GWE. 2014. Analisis Pemilihan Portofolio Optimal dengan Model dan Pengembangan dari Portofolio Markowitz (Studi pada Indeks Bisnis-27 di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis. 14(1): 1-10. Sahamok.com. 2016. Kapitalisasi pasar tahun 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015. [internet]. [diunduh pada 24 Juli 2016]. Tersedia pada http://sahamok.com Suad H. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Ed ke-3. Yogyakarta (ID): UPP AMT YKPN. Sri Y. 2013. Analisis Portofolio sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham yang Terdaftar di BEI. IQTISHODUNA. 9(1): 1-19. Suryadi. 1995. Analisis Investasi Saham di Bursa Efek Jakarta (Studi Aplikasi Teori Portofolio Berdasarkan Metode Peramalan) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Visagie SE, de Kock HC, Ghebretsadik AH. 2004. Optimising an Integrated Crop-livestock Farm Using Risk Programming. The Journal of ORSSA. 20(1): 29-54. Wayan YI, Putu AD. 2013. Penentuan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz pada Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Universitas Udayana. 2(8): 869-884.
38
LAMPIRAN
39 Lampiran 1 Penelitian terdahulu tahun 1995-2016 No
1
2
3
4
5
Penulis
Suryadi (1995)
Judul Penelitian
Analisis Investasi Saham di Bursa Efek Jakarta
Permasalahan Pilihan (trade off) antara pengembalian tinggi dengan risiko yang tinggi, atau risiko yang rendah dengan tingkat pengembalian yang rendah dalam alternatif investasi
Chandradewi (2001)
Analisis Portofolio Optimal Saham Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Jakarta
Cara menentukan kombinasi atau proporsi sahamsaham agar diversifikasi portofolio menjadi optimal
Nastasja (2001)
M embentuk Portofolio Berisiko yang Optimal dengan Seleksi Portofolio M arkowitz
Berapa banyak kekayaan yang akan diinvestasikan pada tiap jenis sekuritas yang dapat meminimumkan risiko
Hartono (2008)
Analisis Optimalisasi Portofolio Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2007Juli 2008
Kehati-hatian dan analisis mendalam seperti apa yang diperlukan sehingga investor mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan risiko yang minimal
Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ45
Bagaimana memperoleh return yang dioptimalisasi dari kegiatan investasi dengan tingkat risiko yang diminimalisasi
Larasati (2013)
Kelebihan
Kekurangan
Saham yang dipilih dengan capital gain postif (investor rasional)
Perlu adanya penyesuaian alokasi dana dan jenis saham yang dipilih untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang diharapkan dan risiko yang optimal
Penentuan portofolio optimal dengan konsep model indeks tunggal mempertimban gkan risiko sistematik dari pasar Investor cukup dengan mengevaluasi himpunan bagian dari portofolio yang tersedia pada himpunan efisien Hasil Uji F yang menunjukkan adanya hubungan linear tingkat pergerakan indeks harga pasar dengan tingkat keuntungan tiap saham Adanya pengujian hipotesis untuk mengetahui adanya perbedaan secara statistik return dan risiko antar saham yang masuk portofolio optimum
Penentuan beta harus menggunakan data dengan periode jangka panjang
Hanya dua parameter untuk mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi, harapan pengembalian dan risiko
Portofolio yang dibentuk masih memiliki risiko yang cukup besar
IHSG yang digunakan menimbulkan bias karena dalam pembentukan IHSG juga terdapat saham-saham yang tidak aktif
40 Penelitian terdahulu tahun 1995-2016 (lanjutan) No
6
7
8
Penulis
Judul Penelitian
Sunandar (2014)
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan M odel M arkowitz dan M odel Indeks Tunggal : Studi Kasus Indeks IDX30
Rusmanggala (2014)
Andini (2016)
Permasalahan
Kelebihan
Kekurangan
Bagaimana memilih dan membandingkan portofolio optimal yang terbentuk dalam indeks IDX30
Kinerja portofolio dengan Excess Return on Value at Risk menunjukkan nilai kinerja portofolio M odel Indeks Tunggal lebih besar daripada portofolio M arkowitz
Periode pengamatannya yang masih sedikit
Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dari Saham-saham Indeks Kompas 100 menggunakan M arkowitz M odel dan Single Index M odel Periode Januari 2008Oktober 2013
Perbedaan seperti apa yang dihasilkan oleh M odel Indeks Tunggal dan M odel M arkowitz
Jika return lebih besar merupakan prioritas investor maka yang dipilih model Indeks Tunggal, apabila risiko lebih rendah maka yang dipilih model M arkowitz
Kemungkinan dalam keakuratan dibandingkan model lain
Pendekatan Sektoral Pembentukan Portofolio Saham Optimal di BEI
Bagaimana mengetahui portofolio optimal yang dapat dibentuk jika indeks harga pasar negatif dengan menggunakan M odel Indeks Tunggal
Portofolio optimal yang dihasilkan terdiri dari saham-saham yang mewakili seluruh sektor yang ada di BEI
Jumlah periode pengamatan yang masih sedikit
41 Lampiran 2 Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode Saham AALI ACES ADMF AKRA ANTM APEX ASII ASRI AUTO BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BNLI BUMI CPIN CTRA DUTI ENRG EXCL FASW GGRM HERO HMSP IIKP IMAS INDF INKP INTP ISAT
Nama Perusahaan (Tbk) PT Astra Agro Lestari PT Ace Hardware Indonesia PT Adira Dinamika Multi Finance PT AKR Corporindo PT Aneka Tambang (Persero) PT Apexindo Pratama Duta PT Astra International PT Alam Sutera Realty PT Astra Otoparts PT Bank Central Asia PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Danamon Indonesia PT MNC Investama PT Bank Mandiri (Persero) PT Global Mediacom PT Bakrie & Brothers PT Bank CIMB Niaga PT Bank Maybank Indonesia PT Bank Permata PT Bumi Resources PT Charoen Pokphand Indonesia PT Ciputra Development PT Duta Pertiwi PT Energi Mega Persada PT XL Axiata PT Fajar Surya Wisesa PT Gudang Garam PT Hero Supermarket PT H.M. Sampoerna PT Inti Agri Resources PT Indomobil Sukses Internasional PT Indofood Sukses Makmur PT Indah Kiat Pulp & Paper PT Indocement Tunggal Prakarsa PT Indosat
No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kode Saham ITMG JKON JPFA JRPT JSMR KLBF LPKR LSIP MAPI MAYA MEDC MEGA MLBI MNCN MPPA MYOR NISP PGAS PLIN PNBN PTBA PWON RALS SCMA SMAR SMCB SMGR SMMA SMRA TINS TLKM TSPC ULTJ UNTR UNVR WIKA
Nama Perusahaan (Tbk) PT Indo Tambangraya Megah PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama PT Japfa Comfeed Indonesia PT Jaya Real Property PT Jasa Marga (Persero) PT Kalbe Farma PT Lippo Karawaci PT PP London Sumatra Indonesia PT Mitra Adiperkasa PT Bank Mayapada Internasional PT Medco Energi Indonesia PT Bank Mega PT Multi Bintang Indonesia PT Media Nusantara Citra PT Matahari Putra Prima PT Mayora Indah PT Bank OCBC NISP PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Plaza Indonesia Realty PT Bank Pan Indonesia PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) PT Pakuwon Jati PT Ramayana Lestari Sentosa PT Surya Citra Media PT Smart PT Holcim Indonesia PT Semen Indonesia (Persero) PT Sinarmas Multiartha PT Summarecon Agung PT Timah (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Tempo Scan Pacific PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading PT United Tractors PT Unilever Indonesia PT Wijaya Karya (Persero)
Lampiran 3 Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi A* No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode Saham AALI ADMF APEX ASRI BBNI BMRI ENRG EXCL INKP MAPI MAYA MEGA MNCN PTBA WIKA
Nama Perusahaan (Tbk) PT Astra Agro Lestari PT Adira Dinamika Multi Finance PT Apexindo Pratama Duta PT Alam Sutera Realty PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) PT Energi Mega Persada PT XL Axiata PT Indah Kiat Pulp & Paper PT Mitra Adiperkasa PT Bank Mayapada Internasional PT Bank Mega PT Media Nusantara Citra PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) PT Wijaya Karya (Persero)
42 Lampiran 4 Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
Kode Saham ABDA ADES ADHI ADMG AGRO AISA AKPI AMAG AMFG APIC APOL ARNA ARTI ASGR ATPK BABP BACA BATA BBKP BBLD BBNP BCAP BCIC BEKS BFIN BISI BKDP BKSL BKSW BLTA BRAM BRPT BSWD BTEK BTEL BUDI BVIC CENT CFIN CITA CKRA CMNP CNKO COWL CPRO CSAP CTBN CTRP CTRS DART DEWA DILD DKFT DLTA DNET DOID DVLA ELTY EPMT FAST FISH FMII FPNI FREN GDYR GJTL GPRA GSMF HDTX HEXA HITS INDR INDS INPC INPP INRU INTA
Nama Perusahaan (Tbk) PT Asuransi Bina Dana Arta PT Akasha Wira International PT Adhi Karya (Persero) PT Polychem Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Argha Karya Prima Industry PT Asuransi Multi Artha Guna PT Asahimas Flat Grass PT Pacific Strategic Financial PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Arwana Citramulia PT Ratu Prabu Energi PT Astra Graphia PT Bara Jaya Internasional PT Bank MNC Internasional PT Bank Capital Indonesia PT Sepatu Bata PT Bank Bukopin PT Buana Finance PT Bank Nusantara Parahyangan PT MNC Kapital Indonesia PT Bank JTrust Indonesia PT Bank Pundi Indonesia PT BFI Finance Indonesia PT BISI International PT Bukit Darmo Property PT Sentul City PT Bank QNB Indonesia PT Berlian Laju Tanker PT Indo Kordsa PT Barito Pacific PT Bank of India Indonesia PT Bumi Teknokultura Unggul PT Bakrie Telecom PT Budi Starch & Sweetener PT Bank Victoria International PT Centratama Telekomunikasi Indonesia PT Clipan Finance Indonesia PT Cita Mineral Investindo PT Cakra Mineral PT Citra Marga Nusaphala Persada PT Exploitasi Energi Indonesia PT Cowell Development PT Central Proteina Prima PT Catur Sentosa Adiprana PT Citra Tubindo PT Ciputra Property PT Ciputra Surya PT Duta Anggada Realty PT Darma Henwa PT Intiland Development PT Central Omega Resources PT Delta Djakarta PT Indoritel Makmur Internasional PT Delta Dunia Makmur PT Darya-Varia Laboratoria PT Bakrieland Development PT Enseval Putera Megatrading PT Fast Food Indonesia PT FKS Multi Agro PT Fortune Mate Indonesia PT Lotte Chemical Titan PT Smartfren Telecom PT Goodyear Indonesia PT Gajah Tunggal PT Perdana Gapuraprima PT Equity Development Investment PT Panasia Indo Resources PT Hexindo Adiperkasa PT Humpuss Intermoda Transportasi PT Indo-Rama Synthetics PT Indospring PT Bank Artha Graha Internasional PT Indonesia Paradise Property PT Toba Pulp Lestari PT Intraco Penta
No 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154
Kode Saham JIHD JSPT KAEF KBLV KIAS KIJA KKGI KPIG KREN LAPD LCGP LPCK LTLS MAIN MASA MCOR MDLN MDRN MERK META MFIN MLIA MLPL MREI MTDL MTFN MYOH MYRX OMRE PANS PBRX PJAA PLAS PNIN PNLF POLY PSAB PTRO PTSP RAJA RDTX RMBA RODA SCBD SCCO SDRA SGRO SIPD SKBM SMDM SMDR SMMT SMSM SOBI SONA SRSN SSIA STTP SUGI SULI TBLA TCID TFCO TGKA TKGA TKIM TMAS TMPI TOTL TOTO TRIM TRST TRUB TURI UNIC UNSP VOKS
Nama Perusahaan (Tbk) PT Jakarta International Hotel & Development PT Jakarta Setiabudi Internasional PT Kimia Farma PT First Media PT Keramika Indonesia Asosiasi PT Kawasan Industri Jababeka PT Resource Alam Indonesia PT MNC Land PT Kresna Graha Investama PT Leyand International PT Eureka Prima Jakarta PT Lippo Cikarang PT Lautan Luas PT Malindo Feedmill PT Multisrada Arah Sarana PT Bank Windu Kentjana International PT Modernland Realty PT Modern Internasional PT Merck PT Nusantara Infrastructure PT Mandala Multifinance PT Mulia Industrindo PT Multipolar PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT Metrodata Electronics PT Capitalinc Investment PT Samindo Resources PT Hanson International PT Indonesia Prima Property PT Panin Sekuritas PT Pan Brothers PT Pembangunan Jaya Ancol PT Polaris Investama PT Paninvest PT Panin Financial PT Asia Pacific Fibers PT J Resources Asia Pacific PT Petrosea PT Pioneerindo Gourmet International PT Rukun Raharja PT Roda Vivatex PT Bentoel Internasional Investama PT Pikko Land Development PT Danayasa Arthatama PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 PT Sampoerna Agro PT Sierad Produce PT Sekar Bumi PT Suryamas Dutamakmur PT Samudera Indonesia PT Golden Eagle Energy PT Selamat Sempurna PT Sorini Agro Asia Corporindo PT Sona Topas Tourism Industry PT Indo Acidatama PT Surya Semesta Internusa PT Siantar Top PT Sugih Energy PT SLJ Global PT Tunas Baru Lampung PT Mandom Indonesia PT Tifico Fiber Indonesia PT Tigaraksa Satria PT Permata Prima Sakti PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia PT Pelayaran Tempuran Emas PT Sigmagold Inti Perkasa PT Total Bangun Persada PT Surya Toto Indonesia PT Trimegah Sekuritas Indonesia PT Trias Sentosa PT Truba Alam Manunggal Engineering PT Tunas Ridean PT Unggul Indah Cahaya PT Bakrie Sumatra Plantations PT Voksel Electric
43 Lampiran 5 Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi B* No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Kode Saham ADES ADHI AGRO AISA AMAG AMFG ARTI ATPK BABP BACA BBKP BBNP BCAP BEKS BISI BKDP BKSL BKSW BRPT BSWD BTEK BTEL BVIC CENT CITA CKRA CMNP COWL CPRO CSAP CTRP DEWA DNET
Nama Perusahaan (Tbk) PT Akasha Wira International PT Adhi Karya (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga PT Tiga Pilar Sejahtera Food PT Asuransi Multi Artha Guna PT Asahimas Flat Grass PT Ratu Prabu Energi PT Bara Jaya Internasional PT Bank MNC Internasional PT Bank Capital Indonesia PT Bank Bukopin PT Bank Nusantara Parahyangan PT MNC Kapital Indonesia PT Bank Pundi Indonesia PT BISI International PT Bukit Darmo Property PT Sentul City PT Bank QNB Indonesia PT Barito Pacific PT Bank of India Indonesia PT Bumi Teknokultura Unggul PT Bakrie Telecom PT Bank Victoria International PT Centratama Telekomunikasi Indonesia PT Cita Mineral Investindo PT Cakra Mineral PT Citra Marga Nusaphala Persada PT Cowell Development PT Central Proteina Prima PT Catur Sentosa Adiprana PT Ciputra Property PT Darma Henwa PT Indoritel Makmur Internasional
No 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Kode Saham ELTY FISH FPNI FREN GPRA INDS INPP INRU KAEF KBLV KIJA KPIG LAPD LCGP LPCK MASA MCOR MFIN OMRE RODA SCBD SCCO SDRA SGRO SKBM SMDM SMDR SMMT SUGI SULI TKIM TOTL TRUB
Nama Perusahaan (Tbk) PT Bakrieland Development PT FKS Multi Agro PT Lotte Chemical Titan PT Smartfren Telecom PT Perdana Gapuraprima PT Indospring PT Indonesia Paradise Property PT Toba Pulp Lestari PT Kimia Farma PT First Media PT Kawasan Industri Jababeka PT MNC Land PT Leyand International PT Eureka Prima Jakarta PT Lippo Cikarang PT Multisrada Arah Sarana PT Bank Windu Kentjana International PT Mandala Multifinance PT Indonesia Prima Property PT Pikko Land Development PT Danayasa Arthatama PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 PT Sampoerna Agro PT Sekar Bumi PT Suryamas Dutamakmur PT Samudera Indonesia PT Golden Eagle Energy PT Sugih Energy PT SLJ Global PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia PT Total Bangun Persada PT Truba Alam Manunggal Engineering
Lampiran 6 Nama perusahaan saham non-corporate action kapitalisasi C* No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Saham ABBA AIMS AKKU AKSI ARTA BMSR BNBA BTON CLPI CTTH ETWA FORU GEMA GMCW GMTD IATA IKAI IKBI ITMA ITTG JKSW KBLM KDSI LAMI LMAS
Nama Perusahaan (Tbk) PT Mahaka Media PT Akbar Indo Makmur Stimec PT Alam Karya Unggul PT Majapahit Inti Corpora PT Arthavest PT Bintang Mitra Semestaraya PT Bank Bumi Arta PT Betonjaya Manunggal PT Colorpak Indonesia PT Citatah PT Eterindo Wahanatama PT Fortune Indonesia PT Gema Grahasarana PT Grahamas Citrawisata PT Gowa Makassar Tourism Development PT Indonesia Transport & Infrastructure PT Intikeramik Alamasri Industri PT Sumi Indo Kabel PT Sumber Energi Andalan PT Leo Investment PT Jakarta Kyoei Steel Works PT Kabelindo Murni PT Kedawung Setia Industrial PT Lamicitra Nusantara PT Limas Indonesia Makmur
No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Kode Saham LPGI MICE MYTX OCAP OKAS PEGE PICO PKPK PSKT PTSN PYFA RBMS RELI RICY RIMO RUIS SCPI SKLT SQMI TIRA TMPO WAPO WEHA WOMF YULE
Nama Perusahaan (Tbk) PT Lippo General Insurance PT Multi Indocitra PT Asia Pacific Investama PT Onix Capital PT Ancora Indonesia Resources PT Panca Global Securities PT Pelangi Indah Canindo PT Perdana Karya Perkasa PT Red Planet Indonesia PT Sat Nusapersada PT Pyridam Farma PT Ristia Bintang Mahkotasejati PT Reliance Securities PT Ricky Putra Globalindo PT Rimo International Lestari PT Radiant Utama Interinsco PT Merck Sharp Dohme Pharma PT Sekar Laut PT Renuka Coalindo PT Tira Austenite PT Tempo Intimedia PT Wahana Pronatural PT WEHA Transportasi Indonesia PT Wahana Ottomitra Multiartha PT Yulie Sekurindo
44 Lampiran 7 Nama perusahaan seluruh saham kapitalisasi C No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Kode Saham ABBA AHAP AIMS AKKU AKSI ALKA ALMI APLI ARGO ARTA ASBI ASDM ASJT ASRM BAYU BIMA BIPP BMSR BNBA BRNA BTON CEKA CLPI CMPP CTTH DEFI DPNS DSFI EKAD ERTX ESTI ETWA FORU GEMA GMCW GMTD HADE IATA ICON IGAR IKAI IKBI INAI INCI INDX INTD ITMA ITTG JECC JKSW JPRS JTPE KARW KBLI KBLM KDSI KICI KONI
Nama Perusahaan (Tbk) PT Mahaka Media PT Asuransi Harta Aman Pratama PT Akbar Indo Makmur Stimec PT Alam Karya Unggul PT Majapahit Inti Corpora PT Alakasa Industrindo PT Alumindo Light Metal Industry PT Asiaplast Industries PT Argo Pantes PT Arthavest PT Asuransi Bintang PT Asuransi Dayin Mitra PT Asuransi Jasa Tania PT Asuransi Ramayana PT Bayu Buana PT Primarindo Asia Infrastructure PT Bhuwanatala Indah Permai PT Bintang Mitra Semestaraya PT Bank Bumi Arta PT Berlina PT Betonjaya Manunggal PT Wilmar Cahaya Indonesia PT Colorpak Indonesia PT Rimau Multi Putra Pratama PT Citatah PT Danasupra Erapacific PT Duta Pertiwi Nusantara PT Dharma Samudera Fishing Industry PT Ekadharma International PT Eratex Djaja PT Ever Shine Tex PT Eterindo Wahanatama PT Fortune Indonesia PT Gema Grahasarana PT Grahamas Citrawisata PT Gowa Makassar Tourism Development PT HD Capital PT Indonesia Transport & Infrastructure PT Island Concept Indonesia PT Champion Pacific Indonesia PT Intikeramik Alamasri Industri PT Sumi Indo Kabel PT Indal Aluminium Industry PT Intanwijaya Internasional PT Tanah Laut PT Inter Delta PT Sumber Energi Andalan PT Leo Investment PT Jembo Cable Company PT Jakarta Kyoei Steel Works PT Jaya Pari Steel PT Jasuindo Tiga Perkasa PT ICTSI Jasa Prima PT KMI Wira & Cable PT Kabelindo Murni PT Kedawung Setia Industrial PT Kedaung Indah Can PT Perdana Bangun Pusaka
No 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
Kode Saham LAMI LION LMAS LMPI LMSH LPGI LPIN LPLI LPPS MAMI MICE MITI MRAT MTSM MYTX NIPS OCAP OKAS PANR PEGE PGLI PICO PKPK PNSE POOL PRAS PSDN PSKT PTSN PUDP PYFA RBMS RELI RICY RIGS RIMO RUIS SAFE SCPI SDPC SHID SIMA SKLT SPMA SQMI SSTM TBMS TIRA TIRT TMPO TRUS UNIT WAPO WEHA WICO WOMF YULE ZBRA
Nama Perusahaan (Tbk) PT Lamicitra Nusantara PT Lion Metal Works PT Limas Indonesia Makmur PT Langgeng Makmur Industri PT Lionmesh Prima PT Lippo General Insurance PT Multi Prima Sejahtera PT Star Pacific PT Lippo Securities PT Mas Murni Indonesia PT Multi Indocitra PT Mitra Investindo PT Mustika Ratu PT Metro Realty PT Asia Pacific Investama PT Nipress PT Onix Capital PT Ancora Indonesia Resources PT Panin Sekuritas PT Panca Global Securities PT Pembangunan Graha Lestari Indah PT Pelangi Indah Canindo PT Perdana Karya Perkasa PT Pudjiadi & Sons PT Pool Advista Indonesia PT Prima Alloy Steel Universal PT Prasidha Aneka Niaga PT Red Planet Indonesia PT Sat Nusapersada PT Pudjiadi Prestige PT Pyridam Farma PT Ristia Bintang Mahkotasejati PT Reliance Securities PT Ricky Putra Globalindo PT Rig Tenders Indonesia PT Rimo International Lestari PT Radiant Utama Interinsco PT Steady Safe PT Merck Sharp Dohme Pharma PT Millennium Pharmacon International PT Hotel Sahid Jaya International PT Siwani Makmur PT Sekar Laut PT Suparma PT Renuka Coalindo PT Sunson Textile Manufacture PT Tembaga Mulia Semanan PT Tira Austenite PT Tirta Mahakam Resources PT Tempo Intimedia PT Trus Finance Indonesia PT Nusantara Inti Corpora PT Wahana Pronatural PT WEHA Transportasi Indonesia PT Wicaksana Overseas International PT Wahana Ottomitra Multiartha PT Yulie Sekurindo PT Zebra Nusantara
45 Lampiran 8 Daftar saham kapitalisasi A untuk seluruh saham Kap rata-rata (dalam triliun rupiah) 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 20 22 26 29 30 33 34 36 37 39 60 61 62 74 90 148 149 160 189 193 202 214
Kode Saham IIKP, DUTI, RALS, SIMP, FASW, HERO, BNBR, MAPI, ULTJ, ENRG MAYA, JKON, INKP, ASRI, APEX, JPFA, JRPT ADMF, MPPA, ACES PLIN, WIKA, BHIT, IMAS, MEDC, TSPC TINS, CTRA NISP, AUTO, SMRA MEGA, BNLI, MLBI, PWON, AKRA MYOR, LSIP SMCB BMTR, SMAR LPPF ANTM, SMMA, LPKR PNBN MNCN, SCMA, BNII BNGA JSMR ITMG, PTBA ISAT, EXCL CPIN, AALI BUMI BDMN INCO INDF, KLBF INTP, UNTR BBNI SMGR GGRM PGAS BMRI UNVR BBRI HMSP BBCA TLKM ASII
46 Lampiran 9 Daftar saham kapitalisasi A* untuk saham non-corporate action Kap rata-rata (dalam triliun rupiah) 5 6 7 11 20 29 30 33 61 148
Kode Saham SIMP, MAPI, ENRG MAYA, INKP, ASRI, APEX, ADMF WIKA MEGA MNCN PTBA EXCL AALI BBNI BMRI
Lampiran 10 Daftar saham kapitalisasi B untuk seluruh saham Kap rata-rata (dalam ratusan miliar rupiah) 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Saham MLIA, TRIM, BACA, ARTI, AKPI, AMAG, GSMF, SMDM, SIPD, SRSN, PTSP, GDYR, MTDL, SCCO, VOKS, SKBM, OMRE, INDS POLY, ATPK, INTA, BABP, FPNI, BEKS, BVIC, LAPD, APOL, BUDI, LTLS, AGRO, CENT, FISH, FMII, INDR, TKGA, ADES, SULI CSAP, APIC, BKDP, CKRA, MREI, BBNP, MCOR, MFIN, TMAS, MYOH, TRST, INPC, GPRA UNIC, MIRA, BATA, INPP, RDTX, ADMG, SMDR, SONA HDTX, BTEK, CNKO, BSWD LCGP, INRU COWL, BBLD DKFT, CFIN, BRAM PLAS, PTRO, DART, PBRX, TGKA DVLA, ASGR, KREN, BCIC, CITA, ABDA STTP, SDRA, TMPI, MTFN, RAJA MDRN, PANS, KBLV, TOTL, SOBI, PJAA, SMMT, JIHD BKSW, KIAS, JSPT, PSAB PNIN KKGI TCID BCAP TFCO, TKIM, LPCK, MAIN, ARNA
47 Daftar saham kapitalisasi B untuk seluruh saham (lanjutan) Kap rata-rata (dalam ratusan miliar rupiah) 23 24 25 26 27 28 29 30 31 33 34 35 37 39 42 43 44 45 46 47 48
Kode Saham AMFG, TBLA, MLPL, DEWA META, SSIA AISA, MERK MASA, TOTO, CTRS MDLN, HITS, FREN, UNSP BFIN, CPRO, DLTA, KAEF CTBN, ADHI, TURI CTRP, TRUB, MYRX SMSM, FAST KIJA RODA, HEXA DILD, BLTA BTEL, SCBD BKSL, BISI, KPIG BBKP, CMNP DOID, ELTY, RMBA EPMT SGRO, DNET SUGI GJTL PNLF, BRPT
Lampiran 11 Daftar saham kapitalisasi B* untuk saham non-corporate action Kap rata-rata (dalam ratusan miliar rupiah) 5 6 7 8 9 10 11 14
Kode Saham BACA, ARTI, AMAG, SMDM, SCCO, SKBM, OMRE, INDS ATPK, BABP, FPNI, BEKS, BVIC, LAPD, AGRO, CENT, FISH, ADES, SULI CSAP, BKDP, CKRA, BBNP, MCOR, MFIN, GPRA INPP, SMDR BTEK, BSWD LCGP, INRU COWL CITA
48 Daftar saham kapitalisasi B* untuk objek saham non-corporate action (lanjutan) Kap rata-rata (dalam ratusan Kode Saham miliar rupiah) 15 SDRA 16 KBLV, TOTL, SMMT 17 BKSW 21 BCAP 22 TKIM, LPCK 23 AMFG, DEWA 25 AISA 26 MASA 27 FREN 28 CPRO, KAEF 29 ADHI 30 CTRP, TRUB 33 KIJA 34 RODA 37 BTEL, SCBD 39 BKSL, BISI, KPIG 42 BBKP, CMNP 43 ELTY 45 SGRO, DNET 46 SUGI 48 BRPT Lampiran 12 Daftar saham kapitalisasi C untuk seluruh saham Kap rata-rata (dalam puluhan miliar rupiah)
Kode saham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KONI, JSKW, UNIT YULE, KICI, CMPP, SIMA RBMS, AIMS, INTD WAPO, INCI, LMAS, AKKU, SAFE, RIMO, PGLI, ERTX GMCW, LMSH, ZBRA INDX, DEFI, PYFA, BIMA, SDPC TIRT, ALKA, INAI, BTON, AKSI, WICO, LPIN CTTH, TMPO, AHAP GEMA, MTSM, PRAS, TIRA SCPI, OCAP, APLI, KDSI PUDP, FORU, ASDM, ASJT
49 Daftar saham kapitalisasi C untuk seluruh saham (lanjutan) Kap rata-rata Kode saham (dalam puluhan miliar rupiah) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 33 34 36 39 43 45 46 49
TBMS, ITTG, WEHA, SKLT, MAMI, HADE PEGE PICO, DPNS, DSFI, KBLM, RICY KARW, BAYU, PKPK MRAT ITMA, ARTA, MITI TRUS, ASRM, BIPP, ASBI, JECC, SQMI, LMPI EKAD SSTM, PSDN, RUIS NIPS MYTX, ALMI, LAMI BMSR, JPRS, MICE ETWA IGAR, IPOL ESTI, ABBA GMTD, PNSE, ICON, BRNA RIGS OKAS, LPLI LPPS, SPMA, PSKT IKBI, LPGI, PANR PTSN, LION, IKAI CLPI, CEKA IATA, BNBA JTPE, ARGO KBLI SHID RELI WOMF
Lampiran 13 Daftar saham kapitalisasi C* untuk saham non-corporate action Kap rata-rata (dalam puluhan miliar rupiah) 1 2 3 4 5 6 7
Kode Saham JKSW YULE RBMS, AIMS WAPO, LMAS, AKKU, RIMO GMCW PYFA BTON, AKSI
50 Daftar saham kapitalisasi C* untuk saham non-corporate action (lanjutan) Kap rata-rata Kode Saham (dalam puluhan miliar rupiah) 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 20 22 23 24 26 27 29 30 32 33 34 36 46 49
CTTH, TMPO GEMA, TIRA SCPI, OCAP, KDSI FORU ITTG, WEHA, SKLT PEGE PICO, KBLM, RICY PKPK ITMA, ARTA SQMI RUIS MYTX, LAMI BMSR, MICE ETWA ABBA GMTD OKAS PSKT IKBI, LPGI PTSN, IKAI CLPI IATA, BNBA RELI WOMF
51 Lampiran 14 Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi A Kode Saham AALI ACES ADMF AKRA ANTM APEX ASII ASRI AUTO BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BNLI BUMI CPIN CTRA DUTI ENRG EXCL FASW GGRM HERO HMSP IIKP IMAS INDF INKP INTP ISAT ITMG JKON JPFA JRPT JSMR KLBF LPKR LSIP MAPI MAYA MEDC MEGA MLBI MNCN MPPA MYOR NISP PGAS PLIN PNBN PTBA PWON RALS SCMA SMAR SMCB SMGR SMMA SMRA TINS TLKM TSPC ULTJ UNTR UNVR WIKA
2008 -65,00% -14,94% -34,09% -47,83% -75,64% 16,67% -61,36% -75,00% 5,26% -10,96% -65,48% -38,18% -61,25% -81,05% -42,14% -82,86% -91,38% -45,00% 29,83% -44,94% -84,83% -58,96% -79,34% 7,53% -94,36% -57,70% -14,61% -50,00% -3,03% -43,36% 88,68% -15,00% -63,88% -11,90% -43,90% -33,53% -44,44% -52,63% -52,60% -67,32% -52,11% -68,25% 15,94% -72,54% -50,00% 77,08% -63,69% 11,11% -14,22% -80,99% -8,70% -34,86% -22,22% -39,41% 33,33% -14,71% -42,50% -19,00% -41,18% -60,10% -71,67% -64,00% -25,45% -68,52% -71,62% -62,37% -32,02% -46,67% 23,08% -59,63% 15,56% -61,40%
2009 132,14% 104,03% 372,41% 62,50% 101,84% 4,08% 261,69% 109,98% 64,29% 49,23% 197,97% 69,31% 46,77% 0,00% 132,10% 18,60% 70,00% 43,43% -10,81% 63,26% 171,80% 417,25% 163,59% -47,00% 129,76% 109,78% 5,26% 407,06% 4,17% 28,39% 24,00% -45,38% 281,72% 135,13% 197,83% -17,83% 210,21% 1,39% 283,57% 59,99% 98,90% 224,97% -36,25% 185,47% 77,14% -25,88% 37,14% 28,61% 203,74% 38,84% 39,68% 294,74% 7,14% 110,13% 4,17% 31,03% 150,00% 33,33% 24,00% 59,97% 50,00% 146,03% 80,84% 488,22% 261,44% 85,18% 36,96% 82,50% -30,00% 252,27% 44,62% 47,73%
2010 18,11% 104,62% 79,17% 54,17% 12,79% 0,00% 99,38% 182,23% 197,92% 34,21% 105,38% 45,83% 27,38% 1210,68% 40,97% 212,75% -23,53% 173,86% 143,79% 130,80% 26,48% 430,87% 44,33% 296,23% -35,75% 174,61% 81,95% 88,61% -14,00% 190,39% -17,74% 1069,24% 39,85% -5,75% 17,78% 17,00% 66,81% 22,36% 128,31% 86,25% 95,96% 162,25% 40,77% 71,62% 331,45% 14,73% 37,76% 38,04% 83,27% 352,42% 147,46% 142,09% 126,67% 17,26% -20,33% 50,00% 36,67% 66,67% 40,34% 1240,89% 99,72% 45,16% 28,90% 20,07% 85,02% 40,06% -0,52% 142,66% 116,07% 57,01% 52,37% 114,53%
Tahun 2011 2012 -13,60% -8,04% 73,61% 107,64% 13,18% -15,70% 105,10% 36,16% -31,18% -14,41% 0,00% 0,00% 83,78% 28,85% 57,67% 32,05% 41,25% 6,01% 26,93% 16,69% -0,18% 0,26% 26,49% 4,80% -24,47% 38,91% 82,28% 77,62% 7,47% 17,28% 53,79% 139,31% 1,54% -24,24% -35,74% -9,84% -46,15% -5,95% -24,02% -1,40% -27,12% -72,04% 21,50% 65,44% 56,11% 47,88% -14,29% 58,33% 43,55% -53,93% -13,15% 25,77% 55,12% -45,14% 59,29% -8,18% 155,81% 293,18% 47,52% 55,91% 109,80% 30,84% 69,45% -16,76% -3,56% 31,43% -25,00% -42,28% 8,59% 35,15% 5,83% 16,48% -20,91% 18,39% 88,88% 1,39% 91,78% 72,99% 88,69% 42,38% 26,28% 34,20% 16,62% 73,27% -2,24% 52,82% -10,12% 4,12% 93,47% 30,78% 7,52% 97,92% -26,23% -32,37% 10,24% -4,29% 30,55% 11052,91% 41,24% 88,50% -26,41% 34,56% 34,00% 38,46% -36,47% 41,64% -25,28% 45,93% -22,03% 4,79% -31,58% -19,23% -22,26% -9,66% -13,54% 15,28% -11,95% 76,66% 242,26% 52,69% 30,87% 5,54% -1,16% 36,60% 24,25% 41,16% 41,67% 78,43% 15,76% 56,34% -35,83% -1,52% 10,65% 59,46% 51,30% 48,08% -10,74% 28,93% 17,39% -23,54% 18,23% 15,48% -8,05% 148,58%
2013 36,09% -26,33% -12,50% 9,82% -11,04% 0,00% -7,14% -26,95% 11,32% 5,52% 7,61% 7,07% -31,08% -33,78% 2,56% -18,07% 0,00% -16,36% -20,92% -3,82% -50,00% -2,70% -4,01% 57,02% -14,63% -3,54% -15,63% -23,89% -41,92% 5,52% 57,14% -6,16% 15,77% 97,18% -9,91% -35,15% -25,91% 118,56% 1,28% 45,19% -13,66% 23,17% -7,80% -10,96% -17,39% 4,23% 28,05% 25,65% 683,67% 13,29% 74,35% 56,16% -14,64% 3,35% 26,37% 4,76% -28,74% 27,23% -11,80% 20,77% 39,41% -19,12% -8,04% -27,46% -13,80% 10,34% 45,74% -9,82% 226,09% 0,39% 25,52% 6,90%
2014 -1,12% 34,00% 17,38% -4,94% -1,35% 29,41% 12,54% 32,35% 17,69% 38,18% 59,23% 65,01% 19,87% -14,16% 40,70% -23,96% 0,00% -9,24% -32,14% 20,75% -73,33% 13,38% 72,71% 9,05% 42,86% -5,23% -18,52% 46,68% -1,86% 14,34% 51,82% -18,03% 4,38% -23,55% 29,82% -2,41% -40,81% 55,63% -21,46% 31,89% 51,26% 47,96% 13,45% -0,05% -7,38% -31,64% 80,95% -2,44% 0,61% -2,06% 68,60% -18,45% 10,57% 39,62% 98,56% 76,52% 28,38% 92,85% -23,62% 35,10% 3,26% -0,80% 14,49% 10,79% 101,45% 18,59% 38,15% -9,56% -17,08% -6,33% 27,16% 135,78%
2015 -33,29% 5,10% -51,81% 78,20% -64,90% 0,91% -16,52% -37,99% -61,07% 2,44% -16,50% 0,32% -29,28% -39,79% -12,63% -22,81% 0,00% -28,74% -17,79% -36,66% -37,50% -30,77% 19,16% 31,15% -50,00% -24,97% -36,97% -7,84% -51,68% 49,49% 10,03% -40,71% -20,86% -6,03% -5,20% 35,80% -58,37% -1,18% -33,16% -28,37% -25,12% -27,11% 3,02% -27,82% -25,22% 8,86% -79,08% 63,75% -31,38% -24,79% -39,37% 46,85% -6,25% -52,82% 8,98% -29,61% -62,71% -2,66% -18,35% -7,68% -48,04% -54,46% -27,62% 38,20% 9,84% -57,81% 11,23% -36,91% 6,05% 1,72% 16,81% -27,86%
Expt Return 8,16% 48,47% 46,01% 36,65% -10,49% 6,38% 50,15% 34,29% 35,33% 20,28% 36,04% 22,58% -1,64% 150,23% 23,29% 34,59% -8,45% 9,05% 4,98% 13,00% -18,32% 107,00% 40,05% 49,75% -4,06% 25,70% 1,43% 63,97% 42,58% 43,53% 44,32% 124,58% 35,61% 14,73% 28,77% -1,72% 13,12% 29,30% 58,84% 32,34% 26,96% 56,61% 9,96% 17,47% 54,11% 19,10% -2,18% 21,33% 1501,14% 53,31% 36,27% 69,88% 13,30% 12,35% 16,73% 8,40% 6,15% 25,02% 4,26% 197,99% 13,64% 11,03% 16,07% 72,68% 55,55% -0,42% 21,21% 27,70% 42,80% 29,91% 26,97% 44,53%
52 Lampiran 15 Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi A* Kode Saham AALI ADMF APEX ASRI BBNI BMRI ENRG EXCL INKP MAPI MAYA MEGA MNCN PTBA WIKA
2008 -61,52% -21,36% 20,33% -75,00% -63,99% -36,80% -94,36% -55,40% -11,90% -46,93% 75,00% 13,15% -80,37% -41,13% -60,36%
2009 135,97% 407,59% 4,08% 111,38% 193,74% 137,44% 129,76% 103,16% 135,14% 72,22% 0,06% -34,29% 39,61% 156,34% 51,38%
2010 18,04% 78,72% 0,00% 181,95% 98,11% 40,85% -35,75% 174,61% -5,75% 333,87% -20,36% 38,04% 350,95% 36,14% 112,31%
Tahun 2011 2012 -13,59% -4,95% 13,78% -16,60% 0,00% 0,00% 57,30% 31,77% -0,23% -0,99% 5,70% 21,56% 43,55% -53,93% -12,60% 28,84% -25,00% -44,72% 93,27% 29,81% 7,52% 139,65% 10,24% -4,29% 40,96% 93,51% -21,96% -8,93% -7,78% 145,50%
2013 30,53% -10,11% 0,00% -25,90% 9,82% -0,63% -14,63% -6,40% 105,88% -16,65% -18,18% -38,81% 7,20% -27,68% 8,27%
2014 -1,00% 22,22% 29,41% 31,86% 58,12% 40,24% 42,86% -5,19% -23,57% -7,36% -31,64% -2,44% -0,95% 27,08% 134,68%
2015 -32,69% -46,31% 0,91% -37,50% -15,83% -12,18% -50,00% -24,97% -6,22% -25,22% 3,72% 64,47% -24,49% -61,20% -27,72%
Expt Return 8,85% 53,49% 6,84% 34,48% 34,84% 24,52% -4,06% 25,25% 15,48% 54,13% 19,47% 5,76% 53,30% 7,33% 44,54%
53 Lampiran 16 Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi B Kode Saham ABDA ADES ADHI ADMG AGRO AISA AKPI AMAG AMFG APIC APOL ARNA ARTI ASGR ATPK BABP BACA BATA BBKP BBLD BBNP BCAP BCIC BEKS BFIN BISI BKDP BKSL BKSW BLTA BRAM BRPT BSWD BTEK BTEL BUDI BVIC CENT CFIN CITA CKRA CMNP CNKO COWL CPRO CSAP CTBN CTRP CTRS DART DEWA DILD DKFT DLTA DNET DOID DVLA ELTY EPMT FAST FISH FMII FPNI FREN GDYR GJTL GPRA GSMF HDTX HEXA HITS INDR INDS INPC INPP INRU
2008 -9,10% -69,18% -80,15% -60,00% 0,00% -43,33% 24,29% -39,76% -62,19% -64,18% -66,92% 2,63% 56,76% -66,10% -89,59% -36,98% -4,71% 0,00% -64,29% -1,04% -0,66% -9,09% -26,47% -28,58% -22,66% -9,00% -76,19% -90,00% 34,00% -78,11% -5,26% -78,57% -33,33% -28,78% -87,86% -58,06% -38,81% -18,05% -43,55% 0,00% -77,74% -57,27% -76,19% 34,33% -86,98% -17,56% 20,00% -78,50% -83,88% -53,70% -92,65% -56,99% 0,00% 31,04% -35,00% -12,82% -41,25% -88,39% -57,24% 22,45% 47,17% -22,73% -79,75% -80,77% -61,54% -55,10% -18,07% -38,27% -10,00% -6,76% -6,37% -31,51% -15,29% -48,00% 0,00% -72,92%
2009 50,01% 184,44% 51,85% 91,43% -40,00% -15,30% 33,33% 90,02% 52,89% 10,83% -23,26% -20,50% -18,97% 57,49% 75,78% 61,31% -4,83% 113,74% 87,50% -40,00% -13,33% -20,00% 0,00% 90,00% 59,59% -25,82% 206,00% 46,97% 11,94% 12,07% -19,44% 121,67% -25,00% -11,11% 188,24% 69,23% 48,38% -35,59% 31,94% 22,32% 130,51% -2,13% 20,00% -22,22% 7,14% -40,83% -26,69% 89,92% 222,79% -22,00% 172,00% 60,00% 0,00% 226,31% -7,69% 231,37% 58,51% 168,04% 146,16% 51,67% 20,51% 5,88% 146,91% 0,00% 80,00% 93,18% -58,83% 60,00% -50,00% 356,52% 9,09% -6,00% -9,73% 19,23% 0,00% 7,69%
2010 86,39% 153,13% 132,07% 60,45% 19,14% 116,67% 65,52% 51,57% 217,40% 84,22% -27,27% -6,46% -40,43% 127,99% -16,89% 35,68% 9,69% 58,13% 81,23% 43,86% 0,16% 53,01% 0,00% 211,32% 151,45% 38,52% -24,18% 12,37% 38,67% -37,31% 75,05% -12,03% 38,03% 695,45% 59,86% 4,09% 15,94% 0,97% 205,89% 2,24% -36,76% 49,72% 156,67% -64,33% -11,67% 7,00% -7,41% 81,66% 35,29% -4,61% -47,79% 53,87% 10,00% 93,55% -11,11% -4,73% 57,05% -18,17% 47,07% 113,74% -2,56% 0,00% -29,00% 0,00% 61,24% 448,31% -3,44% 12,50% 38,89% 126,98% -33,33% 261,70% 1335,43% 72,58% 37,69% 538,10%
Tahun 2011 2012 112,51% 142,48% -37,65% 88,12% -33,30% 216,93% 169,77% -37,07% -29,76% 23,73% -31,35% 120,20% 6,25% -18,63% 5,86% 66,37% 14,02% 28,57% 8,09% -2,44% 0,00% -58,33% 51,91% 411,31% -8,93% 0,00% 71,21% 26,14% -11,23% -24,10% -20,93% 59,43% 51,74% -25,00% -18,64% 9,09% -4,57% 10,11% 41,37% 72,67% 6,67% 1,39% -7,85% 186,72% 0,00% 0,00% -20,99% 11,16% 53,02% -30,88% -50,96% -10,96% -0,86% -17,39% 143,11% -27,93% 75,81% -5,63% -42,73% 3,70% -5,52% 42,86% -34,19% -46,75% 3,99% 164,94% 42,86% -7,00% 10,64% -80,77% 11,28% -52,92% -7,06% -10,08% -31,44% 1129,22% -32,52% -3,49% 0,00% 0,00% 219,77% -5,45% 24,53% 4,15% -20,13% 184,55% 92,63% -37,17% 0,00% 0,00% 116,96% -0,41% 79,86% 3,53% 13,22% 26,04% 28,31% 156,15% 133,86% 63,22% 9,86% -35,90% -40,00% 26,53% 681,83% 85,80% -7,08% 287,52% 0,00% -21,88% -57,74% -77,31% 0,88% 50,76% -24,20% -54,62% -33,55% 149,70% 40,60% 25,49% 120,76% 10,59% 14,44% 128,16% 10,56% -29,30% 0,00% -91,30% -1,65% 68,66% 30,98% -26,34% 17,65% -12,91% 18,89% 66,36% -24,00% 400,00% 25,18% -10,06% -26,25% -3,39% 16,47% -27,96% 18,28% 80,02% -10,28% 14,94% 53,63% 23,64% 4,48% 0,00%
2013 136,47% 5,26% -13,95% -39,73% -17,44% 33,23% -2,41% -10,13% -14,83% 155,00% 0,00% 108,61% -29,02% 27,74% 122,42% -21,31% -22,47% 79,15% 6,39% 13,65% 20,19% -15,47% 0,00% -30,58% 26,90% -28,96% -15,79% -17,80% -7,33% 0,00% -22,94% 0,00% -58,33% 63,44% 0,00% -3,54% 7,76% 44,41% 4,71% 23,81% -17,31% 93,64% -10,00% 224,14% -5,66% -18,56% 2,27% 3,03% -39,64% -35,02% 0,00% -0,27% -0,11% 90,41% 605,47% -39,47% 33,81% -7,41% 130,02% -29,66% -10,79% 63,83% 0,00% -37,93% 79,10% -22,97% 51,24% -46,07% -56,32% -59,94% 17,54% -28,57% 16,34% -17,27% -38,24% -21,43%
2014 2015 49,10% 29,14% -31,25% -26,18% 135,88% -29,84% -25,00% -46,06% -12,71% -5,07% 47,10% -42,24% 4,72% 6,85% 23,42% 68,42% 16,26% -18,63% 10,78% 16,81% 54,00% -24,68% 7,85% -42,53% -44,20% 68,32% 17,11% -1,33% -22,59% -7,18% -30,22% -16,67% 12,77% 113,54% 7,43% -18,13% 26,82% -6,67% 154,52% -33,33% 57,79% -18,99% -25,52% 71,45% 0,00% 0,00% -4,76% -33,75% 6,03% 26,70% 44,41% 73,30% 22,50% -8,16% -33,76% -44,04% 2,99% -29,27% 0,00% 0,00% 122,22% -4,81% -26,10% -57,10% 69,23% 226,82% -17,11% 42,86% 0,00% 0,00% -1,83% -41,12% -0,21% -12,50% -17,08% -37,19% 9,75% -37,36% 141,03% 0,00% -7,44% -74,87% -11,33% 2,83% -50,79% -67,74% 32,98% -4,00% 106,00% -51,46% 224,30% -29,94% 17,78% -1,41% 40,52% -50,37% 132,51% -22,22% 60,29% -38,24% 0,00% 0,00% 109,87% -23,40% 19,53% 0,00% 28,29% -3,92% 14,38% 25,14% 109,78% -72,02% -22,29% -19,61% 0,00% 0,00% -30,00% 7,14% 11,95% -45,24% -5,74% -11,57% 16,62% 78,17% -18,02% 1,10% 68,52% -43,96% 0,43% 70,31% -14,71% -62,37% 99,32% -32,78% -2,08% 13,83% -6,02% 126,92% 8,68% -62,05% 119,40% 2,04% -23,00% -1,30% -22,57% -76,77% -13,19% -18,99% -2,86% 75,49% 4,55% -72,17%
Expt Return 76,46% 63,77% 57,48% 44,91% -5,38% 29,38% 22,15% 34,81% 50,14% 7,30% -35,16% 87,78% -2,31% 43,35% -13,21% 19,70% 5,38% 32,47% 22,00% 23,37% -1,16% 40,56% -5,29% 52,58% 42,11% -11,65% 17,47% 16,91% 30,96% -28,48% 17,54% -9,98% 29,72% 138,28% 18,02% -5,28% 1,68% 209,02% 31,66% 4,91% 46,06% 3,80% 52,98% 0,65% -18,30% 13,03% 13,86% 26,47% 71,73% 23,35% 1,10% 8,68% 155,52% 126,27% -15,14% 15,75% 25,19% -3,47% 50,43% 50,79% 39,29% 25,15% 3,89% -34,41% 29,34% 98,21% -15,12% 23,89% 70,98% 98,37% -12,05% 42,54% 281,74% 9,69% 22,99% 95,47%
54 INTA JIHD JSPT KAEF KBLV KIAS KIJA KKGI KPIG KREN LAPD LCGP LPCK LTLS MAIN MASA MCOR MDLN MDRN MERK META MFIN MLIA MLPL MREI MTDL MTFN MYOH MYRX OMRE PANS PBRX PJAA PLAS PNIN PNLF POLY PSAB PTRO PTSP RAJA RDTX RMBA RODA SCBD SCCO SDRA SGRO SIPD SKBM SMDM SMDR SMMT SMSM SOBI SONA SRSN SSIA STTP SUGI SULI TBLA TCID TFCO TGKA TKGA TKIM TMAS TMPI TOTL TOTO TRIM TRST TRUB TURI UNIC UNSP VOKS
-57,28% -78,00% 22,97% -75,08% 25,33% 63,78% -78,26% 103,49% -36,00% -17,33% -17,31% -35,90% -70,31% 20,45% -6,82% -34,88% -69,78% -89,80% -65,00% -22,45% -65,96% -52,92% -32,35% -50,98% -22,66% -61,42% 50,95% 0,00% -25,37% 53,23% -41,79% -65,63% -67,73% 24,64% -54,85% -57,44% -95,00% 10,00% -36,84% -10,00% -69,51% -4,58% -7,14% -61,18% -3,08% -9,38% -65,54% -65,51% -25,37% 0,00% -54,17% -63,04% 15,43% 83,09% -28,00% -17,50% -74,72% -60,78% -60,27% 40,01% -94,26% -69,84% -38,10% 15,22% -1,85% -16,67% -29,29% -48,23% -86,15% -85,08% 25,70% -61,64% -5,18% -96,48% -39,52% 5,88% -88,57% -62,96%
193,63% 131,82% -23,08% 67,11% 2,13% -55,17% 138,00% 25,71% -1,56% 30,64% -45,35% 0,00% 15,79% 41,51% 9,75% 46,43% -34,28% 149,98% -2,03% 118,42% 37,50% 116,81% 41,30% 18,00% 92,69% 22,54% 12,49% 0,00% 0,00% -5,26% 32,33% -4,93% 43,66% -5,81% 71,14% 68,67% 162,00% 2,97% 150,00% -22,22% 87,11% 37,60% 25,00% -18,18% 0,00% -9,66% 449,02% 126,89% 0,00% 0,00% -25,45% 49,02% 13,29% 15,38% 82,22% -3,03% -26,37% -30,00% 51,72% 2,38% 102,70% 78,94% 55,77% 16,98% -3,77% 0,00% 160,96% -4,54% 53,70% 111,35% -3,41% 41,03% 33,34% 152,00% 180,36% -11,11% 123,08% 40,00%
329,00% 54,90% 0,73% 25,19% 31,61% -27,69% 0,84% 579,95% 26,07% 48,63% 0,00% 0,00% 79,55% 14,76% 370,06% 61,52% 235,67% 96,01% 868,64% 469,88% 80,11% 127,60% 29,23% 109,57% 101,81% 46,09% 42,22% 0,00% 300,00% -62,22% 147,69% 1279,45% 73,80% 24,69% 123,53% 50,00% 83,21% 0,00% 226,72% 10,71% 382,74% 22,09% 23,08% -7,41% -20,63% 51,19% 21,18% 19,58% 42,00% 0,00% 23,17% 8,55% 1179,50% 54,18% 110,84% 0,00% -10,45% 232,12% 75,00% -26,98% -49,28% 23,48% -8,04% 64,52% 190,44% 0,00% 67,12% -12,86% 80,72% 75,55% 594,92% -32,78% 30,27% -37,30% 37,74% -22,39% -32,04% 7,14%
29,74% -21,52% 1,37% 122,63% -38,95% -20,20% 58,33% 77,56% 74,68% 41,49% -22,55% 18,00% 353,16% 7,68% 56,25% 52,78% 25,33% -2,04% 41,07% 1131,08% -37,88% 70,87% 5,95% -47,53% 43,89% -3,06% 30,86% 380,31% 47,50% 55,88% 19,02% 19,32% 25,16% 12,87% -26,58% -45,24% 87,50% 36,38% 82,12% 122,58% -26,19% 28,57% 4,53% 350,00% 0,00% 66,64% -20,56% -3,27% -23,82% 0,00% 28,71% -6,71% 0,00% 35,19% -32,09% 41,52% -10,00% 213,20% 79,22% 0,00% 2,29% 51,17% 11,57% -1,96% 71,48% 0,00% -28,37% 8,74% -4,00% 17,23% 141,72% -19,97% 51,58% -36,71% 5,56% 11,14% -26,05% 82,22%
-23,73% 11,29% 8,59% 114,65% 3,45% 141,32% 5,27% -61,27% 117,39% 33,33% -3,85% 154,24% 78,77% -0,20% 134,72% -13,63% -2,13% 166,66% 27,13% 14,73% -10,24% -27,78% -47,19% 43,40% 116,77% 42,29% -31,34% -37,74% -5,08% 26,42% 159,80% -4,29% -13,97% -19,30% 23,67% 17,39% -58,00% 961,04% -59,94% 255,07% -5,79% 29,63% -25,32% 44,44% 66,00% 40,89% 199,24% -15,44% -7,23% 0,00% 46,92% 14,62% 462,49% 89,45% -64,40% 4,55% -7,41% 48,21% 65,22% 177,42% -20,90% -13,85% 48,98% 24,00% 66,12% 0,00% -5,48% 85,93% 233,33% 242,74% 111,55% 39,09% -12,50% 0,00% 52,85% 4,74% -66,45% 31,08%
-42,22% 92,75% 1,63% -17,60% -3,33% -14,25% -1,59% -9,92% -12,67% 48,00% -35,43% 90,00% 52,34% 5,42% 41,09% -9,30% -27,43% 21,88% 1,75% 134,47% 38,59% 17,82% 80,85% 67,68% 63,19% 78,06% -27,82% -41,67% 103,57% 1,49% 30,61% 0,00% 37,76% 31,52% 32,28% 44,44% -57,67% -49,74% -13,53% 63,27% 23,30% 40,00% -3,39% 38,46% 225,30% 8,07% 42,39% -16,01% 0,00% 23,08% -0,52% -24,81% 61,64% 45,91% 128,39% 116,58% 0,00% -46,10% 35,96% 58,93% -30,19% -1,96% 11,78% -19,35% 78,47% 850,00% -7,52% -41,22% 14,58% -42,40% 21,88% -42,49% -20,81% 0,00% -39,64% -2,53% -46,24% -25,95%
7,31% -21,05% 1,90% 151,05% 346,55% -4,17% 53,09% -50,98% -0,73% 31,50% -55,75% 110,53% 113,33% 183,95% -32,32% 8,05% -3,83% 34,65% -12,07% 125,75% -21,18% 45,58% 23,53% 138,60% 64,18% 124,40% 102,18% -2,26% 21,93% 0,00% 27,24% 41,73% 70,43% 28,93% 11,19% 53,33% 18,75% 57,50% -19,56% 42,50% 95,65% 9,42% -8,77% 2,89% -25,93% -6,93% 30,46% 5,71% 960,00% 102,08% -34,74% 439,19% 5,89% 42,50% 35,14% -14,58% 0,00% 99,38% 85,81% -4,04% -16,22% 63,50% 51,05% 80,00% -0,38% -24,21% -37,55% 954,78% -11,27% 124,00% 7,68% 15,25% 54,45% 0,00% 14,15% -11,46% 0,00% 7,43%
-3,23% -44,29% 27,38% -40,20% -27,61% -38,78% -15,85% -58,21% 9,30% 336,21% 0,00% 3,33% -30,29% -44,44% -28,40% -15,83% 145,62% -8,09% -77,78% 1788,71% -63,18% -9,02% -1,90% -68,80% 46,23% 9,52% -75,96% 14,63% -8,63% -11,76% -10,23% 11,08% 17,33% 0,64% -26,85% -38,13% -43,16% 153,70% -68,65% 49,12% -42,06% 15,99% -1,92% 28,51% -15,25% -0,63% -3,95% -17,39% -83,96% -2,58% -23,39% -65,99% -90,42% 2,95% -23,60% -1,22% 0,00% -31,98% 4,69% 10,07% -17,74% -31,26% -3,97% 0,00% -2,19% 0,00% -40,92% -11,03% -10,25% -45,09% 76,45% -25,00% -18,42% 0,00% -0,83% -3,22% 0,00% 23,27%
94,27% 19,70% 2,12% 50,90% 4,72% 20,41% 24,84% 145,09% 36,12% 27,35% -17,81% 27,27% 91,39% 16,84% 112,79% 22,45% 30,96% 64,16% 173,96% 342,33% 0,71% 46,92% -0,61% 14,49% 66,50% 9,29% 21,04% 68,51% 63,41% 13,61% 63,41% 244,78% 12,18% 7,42% 27,38% 6,68% 35,94% 202,08% 72,41% 71,23% 73,67% 22,66% 4,03% 61,54% 8,46% 27,94% 116,67% 12,45% -2,88% 0,00% 3,84% 0,49% 334,14% 55,46% 13,72% 5,11% -25,79% 80,55% 42,18% 38,57% -11,89% 13,98% 14,04% 23,75% 64,48% -3,33% 32,99% 5,81% 55,52% 72,36% 174,10% -6,86% 19,50% -3,70% 47,40% -2,35% -18,01% 19,50%
55 Lampiran 17 Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi B* Kode Saham ADES ADHI AGRO AISA AMAG AMFG ARTI ATPK BABP BACA BBKP BBNP BCAP BEKS BISI BKDP BKSL BKSW BRPT BSWD BTEK BTEL BVIC CENT CITA CKRA CMNP COWL CPRO CSAP CTRP DEWA DNET ELTY FISH FPNI FREN GPRA INDS INPP INRU KAEF KBLV KIJA KPIG LAPD LCGP LPCK MASA MCOR MFIN OMRE RODA SCBD SCCO SDRA SGRO SKBM SMDM SMDR SMMT SUGI SULI TKIM TOTL TRUB
2008 -69,18% -79,06% 0,00% -43,33% -39,76% -59,69% 16,00% -89,51% -51,89% -4,72% -58,42% 0,00% -35,90% -28,57% -9,00% -76,19% -90,00% 34,00% -78,57% -33,33% -28,78% -87,86% -38,82% -17,28% -7,14% -75,47% -57,27% 22,99% -86,98% -17,56% -78,50% -92,65% -35,00% -88,39% 30,83% -79,75% -80,77% -17,83% -13,79% 0,00% -72,92% -74,16% 0,00% -78,26% -36,00% -3,85% -35,49% -67,97% -34,42% -66,67% -46,75% 0,00% -61,18% 0,80% 2,07% -59,46% -61,25% 0,00% -58,33% -57,25% 0,00% 51,21% -94,26% -29,29% -83,81% -96,48%
2009 184,44% 56,14% -40,00% -15,29% 90,00% 56,20% -18,97% 74,42% 93,55% -2,97% 97,18% -13,91% 0,00% 90,00% -25,82% 206,00% 46,97% 10,45% 121,67% 3,33% -11,11% 188,24% 58,18% -23,08% 15,38% 109,23% -1,17% -14,20% 7,14% -38,46% 89,92% 172,00% -10,26% 168,06% 22,50% 146,91% 0,00% -58,82% 8,33% -3,85% 7,69% 70,38% 2,13% 138,00% -1,56% -32,00% 0,00% 9,76% 46,43% 49,33% 137,91% -15,79% -18,18% 0,00% -7,59% 470,00% 134,45% 0,00% -17,00% 46,36% 50,00% -4,44% 102,70% 160,00% 113,64% 152,00%
2010 153,13% 128,84% 19,15% 116,67% 51,58% 215,68% -40,43% -16,89% 12,88% 4,08% 81,37% -5,38% 22,40% 70,53% 38,52% -24,18% 12,37% 40,54% -12,03% 4,00% 695,45% 59,86% 15,94% -30,80% 2,77% -36,76% 48,91% -64,37% -11,67% 7,00% 81,22% -47,79% -8,57% -18,13% -3,19% -29,00% 0,00% -3,57% 760,00% 43,20% 228,57% 25,20% -1,04% 0,84% 26,03% -7,84% 0,00% 75,56% 61,46% 33,93% 126,32% -57,50% -7,41% -20,63% 51,15% 5,71% 19,26% 0,00% 21,69% 8,55% 866,67% -26,98% -65,07% 67,22% 41,13% -37,30%
Tahun 2011 2012 -37,65% 90,10% -32,71% 208,68% -29,76% 24,58% -36,54% 119,49% 9,03% 63,27% 14,31% 27,94% -8,93% 1,96% -11,23% -22,29% -20,99% 58,49% 56,86% -25,00% -7,43% 10,83% 6,62% 1,31% -7,87% 191,61% -28,40% 3,45% -50,80% -12,09% -0,86% -23,48% 143,12% -28,68% -31,73% -2,82% -34,19% -45,45% 3,83% 165,25% 42,86% -1,00% 10,64% -80,77% -19,38% -9,30% -35,29% 1010,09% -56,81% 0,00% 219,77% -5,45% 24,08% 1,07% 92,62% -37,27% 0,00% 0,00% 116,82% 1,96% 12,95% 24,08% 9,86% -35,90% 0,00% -21,88% -24,20% -54,62% 120,88% 10,50% 10,56% -26,75% 0,00% -91,60% 17,16% -34,94% -66,67% 24,57% 53,63% 23,64% 94,20% 4,48% 119,10% 119,47% -38,95% 3,45% 58,33% 5,26% 74,68% 117,39% -22,55% -3,85% 18,00% 188,14% 353,16% 80,17% 51,82% -9,60% 25,33% -5,32% 71,70% -27,18% 55,88% 26,42% 350,00% 55,56% 0,00% 66,00% 64,87% 35,04% -21,03% 249,23% -2,90% -15,97% 0,00% -13,33% 28,71% 46,92% -6,42% 14,19% 0,00% 66,67% 0,00% 103,82% 2,29% -19,40% -28,67% -5,65% 17,52% 231,23% -36,71% 0,00%
2013 4,17% -12,87% -19,73% 33,15% -8,70% -14,70% -30,38% 109,30% -20,83% -26,67% 5,04% 14,85% -16,87% -30,00% -27,85% -9,09% -16,93% -34,78% -2,38% -58,33% 53,54% 0,00% 6,84% -80,17% 23,81% -17,31% 99,40% 228,67% -5,66% -20,22% 6,00% 0,00% 220,00% -7,41% -10,68% -3,48% -35,71% 53,00% -18,21% -38,24% -21,43% -19,52% -3,33% -3,50% -12,67% -35,43% 67,65% 51,16% -13,33% -28,65% 17,75% 1,49% 28,57% 225,30% 14,81% 35,52% -18,20% 23,08% -0,52% -24,35% 62,76% 39,06% -31,48% -9,09% -41,19% 0,00%
2014 -31,25% 134,94% -11,54% 46,50% 23,74% 16,14% -44,20% -22,59% -36,84% 9,09% 25,92% 57,16% -25,52% -4,76% 43,21% 22,50% -33,76% -8,89% -26,10% 69,23% -17,11% 0,00% -0,08% -17,08% 141,03% -7,44% -11,04% 32,98% 106,00% 222,22% 39,68% 0,00% 14,38% 0,00% -5,64% -18,02% 68,52% 99,34% -36,45% -2,86% 4,55% 148,31% 346,55% 52,85% -0,76% -55,75% 110,53% 113,33% 7,95% 61,42% 44,86% 0,00% 2,89% -25,93% -6,82% 30,45% 5,75% 104,68% -34,74% 417,93% -69,75% -4,04% -16,22% -52,22% 131,00% 0,00%
2015 -26,18% -37,47% -5,03% -42,24% 67,38% -17,64% 68,32% -7,18% -16,67% 113,54% -3,48% -18,87% 69,85% -33,75% 73,54% -8,16% -43,99% -29,27% -57,10% 226,82% 42,86% 0,00% -12,50% -37,19% 0,00% -74,87% -17,74% -4,00% -51,46% -29,91% -50,56% 0,00% 25,36% 0,00% -11,54% 1,10% -43,96% -32,61% -74,69% 75,49% -72,17% -40,04% -27,61% -15,80% 10,08% 0,00% 3,33% -30,29% -15,95% 46,34% -8,88% -11,76% 28,51% -15,25% -0,63% -3,91% -17,33% -1,34% -23,39% -63,43% -90,42% 10,07% -17,74% -40,59% -42,41% 0,00%
Expt Return 33,45% 45,81% -7,79% 22,30% 32,07% 29,78% -7,08% 1,75% 2,21% 15,53% 18,88% 5,22% 24,71% 4,81% 3,71% 10,82% -1,36% -2,81% -16,77% 47,60% 97,09% 11,26% 0,11% 96,15% 14,88% 13,96% 10,78% 32,18% -5,33% 30,23% 15,60% 0,69% 23,00% -3,09% 19,21% 0,20% -22,94% 2,72% 72,89% 18,88% 21,62% 43,59% 35,15% 19,72% 22,15% -20,16% 44,02% 73,11% 11,79% 14,46% 39,46% -0,16% 47,34% 28,79% 19,11% 88,31% 5,48% 14,13% -4,58% 41,95% 110,74% 21,09% -17,40% 7,71% 45,89% -2,31%
56 Lampiran 18 Expected return seluruh saham dengan kapitalisasi C Kode Saham ABBA AHAP AIMS AKKU AKSI ALKA ALMI APLI ARGO ARTA ASBI ASDM ASJT ASRM BAYU BIMA BIPP BMSR BNBA BRNA BTON CEKA CLPI CMPP CTTH DEFI DPNS DSFI EKAD ERTX ESTI ETWA FORU GEMA GMCW GMTD HADE IATA ICON IGAR IKAI IKBI INAI INCI INDX INTD ITMA ITTG JECC JKSW JPRS JTPE KARW KBLI KBLM KDSI
2008 -39,13% -61,78% -1,48% -27,53% 9,52% -1,25% -6,32% -28,57% -3,85% -6,25% 15,94% -40,00% 0,00% -19,44% -48,46% 0,00% -40,48% 124,83% -75,92% -24,71% 120,00% -10,00% 25,00% 94,44% -42,53% -3,08% -30,77% -35,90% 6,50% 0,00% -35,07% -69,85% -43,75% -21,14% -3,61% -51,25% -89,62% -54,55% 0,00% -51,26% 52,25% -44,44% -56,15% -68,57% 0,00% -18,46% -8,33% -84,85% -42,55% -56,10% -53,24% 252,90% -70,00% -44,44% 15,38% -64,36%
2009 -57,86% 32,56% -13,53% 199,95% -1,74% 1,27% -33,71% 24,00% -4,00% 0,00% -27,50% 57,89% 0,00% 47,54% 116,42% -2,22% 0,00% -40,30% 104,61% 87,51% -16,67% 98,41% -13,16% -28,57% 36,00% -20,63% 70,37% 0,00% -4,58% -65,31% 8,00% 109,19% 66,65% -55,07% 0,00% -5,13% -7,41% 0,00% -40,36% 120,70% -34,91% 224,00% 72,01% 122,73% -63,53% 5,66% 51,52% -8,50% 81,48% -22,22% 59,64% 69,97% -2,50% 12,01% -4,16% 58,16%
2010 374,58% 16,65% 17,39% -14,01% -9,50% 0,00% 42,38% 45,16% 8,33% -18,89% -12,07% 243,78% 7,04% 68,04% 86,21% 2,27% 0,00% 32,50% 25,98% 309,48% 23,64% -0,58% -78,03% -30,00% 5,88% 25,99% -5,08% 0,00% 108,06% -30,59% 89,11% 12,19% 29,76% 351,60% 7,50% 78,64% 0,00% 0,00% -5,05% 66,77% -86,64% -25,14% 67,45% 25,00% 80,65% -25,00% -61,50% -25,00% 31,96% 130,00% 118,87% 203,27% 23,93% 42,86% -4,35% 51,61%
Tahun 2011 2012 -57,50% -32,77% 64,61% -1,56% 88,89% -5,88% 20,17% 5,80% -24,24% -4,00% -31,25% 0,00% 22,00% -20,59% -7,41% 14,67% -15,38% -9,09% 67,12% -49,18% 7,84% 86,67% -11,41% 57,62% 15,00% 15,65% 7,89% 61,37% -5,56% 37,25% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00% -20,75% -9,52% -13,72% 19,72% 45,68% 134,78% -1,47% 110,93% -13,64% 29,47% 293,61% 14,44% 368,57% 82,93% -1,39% -21,13% -11,11% 0,00% 65,12% -45,78% 0,00% 10,00% 40,18% 29,62% 238,98% 62,50% 61,40% 0,63% 86,96% -29,07% 33,27% -5,66% 7,95% 31,67% 0,00% 0,00% 324,45% 6,11% 0,00% 0,00% 0,00% 276,00% -4,26% -11,11% 154,81% -6,29% -3,40% 1,41% -37,16% 109,50% 50,00% -14,82% -14,29% 16,67% 2,68% 26,96% 0,00% 0,00% 16,88% 166,67% -13,33% -9,89% -3,23% 231,78% -42,24% 8,60% -16,38% -30,93% 129,88% 27,75% 0,00% 389,66% 29,99% 83,66% 5,56% 14,56% 4,26% 108,16%
2013 25,00% -7,62% 375,00% 85,98% 73,61% 9,09% 2,04% -24,42% 20,00% -33,87% 11,72% -3,99% -8,06% 3,49% 14,29% -22,22% -10,00% -28,42% 0,62% -30,88% -20,29% -5,69% -60,42% -67,33% 14,29% 42,86% 26,19% -7,27% 12,13% -13,85% 18,75% 19,67% 34,14% 25,04% 0,00% 1166,38% 0,00% -56,91% 2,34% -15,62% -2,78% -36,81% 56,90% -2,04% 40,41% -9,52% 1058,33% 0,00% 58,73% -2,97% -19,40% -15,78% -73,94% -23,39% 25,42% -32,35%
2014 -39,00% 42,86% -67,11% 0,00% 0,00% 50,00% -4,85% 24,62% -4,17% 62,44% 103,97% 87,26% -26,50% 41,37% 148,75% 0,00% 5,56% 32,35% 4,66% 54,94% -1,82% 40,75% 44,07% 1,22% 4,69% 49,43% -21,07% 292,16% 34,97% 125,00% 1,58% -28,35% 323,29% -14,32% 0,00% -26,07% 6,00% 3,70% 24,44% 10,41% -15,71% 15,47% 19,72% -0,83% 151,22% 0,00% 0,00% 0,00% -17,54% -30,61% -10,37% 26,95% 163,78% -2,11% -1,90% 5,51%
2015 -18,03% 5,78% 12,00% 136,28% 0,00% -18,33% -26,12% -19,75% -21,74% 14,41% -53,68% 6,14% 20,43% 78,99% 25,63% -50,00% -7,37% 38,89% 24,35% 6,33% -16,22% -10,00% -11,74% -13,71% -16,42% 20,09% 14,41% -47,00% -20,73% 42,86% -6,74% -70,00% 0,00% -16,96% 0,00% 22,95% -5,66% -40,48% 35,11% -28,89% -3,39% 5,28% 26,81% 28,15% -74,76% 0,00% 0,00% 0,00% -40,58% 0,00% -50,41% -36,24% -80,74% -11,41% -14,84% -47,53%
Expt Return 19,41% 11,44% 50,66% 50,83% 5,46% 1,19% -3,15% 3,54% -3,74% 4,47% 16,61% 49,66% 2,95% 36,16% 46,82% -9,02% 5,96% 16,20% 11,29% 72,89% 24,76% 16,09% 26,72% 50,94% -2,58% 12,94% 9,18% 26,50% 25,77% 44,95% 17,21% 3,84% 54,71% 38,60% 0,49% 189,51% -12,09% 15,97% 0,14% 31,33% -11,65% 26,34% 27,74% 13,35% 20,45% -5,92% 152,95% -17,70% 37,51% -1,94% -0,28% 82,34% 43,77% 10,89% 4,46% 10,43%
57 KICI KONI LAMI LION LMAS LMPI LMSH LPGI LPIN LPLI LPPS MAMI MICE MITI MRAT MTSM MYTX NIPS OCAP OKAS PANR PEGE PGLI PICO PKPK PNSE POOL PRAS PSDN PSKT PTSN PUDP PYFA RBMS RELI RICY RIGS RIMO RUIS SAFE SCPI SDPC SHID SIMA SKLT SPMA SQMI SSTM TBMS TIRA TIRT TMPO TRUS UNIT WAPO WEHA WICO WOMF YULE ZBRA
-36,42% -77,41% -36,67% 39,80% -41,18% -40,77% 71,43% -37,04% -17,50% -74,78% -53,70% -52,83% -77,63% -53,27% -48,47% 20,00% -50,98% 16,67% 8,70% -97,90% -59,55% -22,56% -1,64% -10,89% -58,12% -6,25% 0,00% 0,00% 135,29% 0,00% -49,23% -76,25% -38,27% -36,84% -20,27% -56,25% -43,82% 5,00% -6,67% -56,67% -52,95% 2,04% -61,56% -77,27% 47,54% -67,78% -67,89% -44,44% -16,67% 0,00% -57,26% -34,06% -9,21% -28,49% 18,67% -72,04% -41,86% -76,21% -21,35% -34,21%
-33,64% 21,31% 0,00% -34,95% 0,00% 179,22% -27,78% 33,82% -16,67% 18,10% 0,00% 2,00% 52,94% 10,00% 159,86% 50,00% 4,00% -17,15% 0,00% 104,48% 66,67% -3,98% -15,83% -51,11% -2,82% 24,01% 9,09% -6,30% 23,33% 7,69% -67,88% 222,34% 120,00% -21,88% 37,29% -34,29% 30,00% -73,54% -56,43% 20,19% 201,45% -28,00% 170,26% 174,00% 66,66% 135,62% 0,00% -4,00% -35,00% -13,00% 42,00% -16,49% 8,70% 0,00% 8,99% -15,39% 0,00% 70,44% -14,29% 0,00%
153,42% 35,14% 104,21% 230,38% 2,00% 25,58% 110,85% 165,19% 184,09% 78,83% 100,00% -1,96% 63,07% -1,82% 67,78% 0,00% 30,77% 174,18% 4,00% -31,38% -14,68% 8,63% -40,60% -13,64% -41,26% 201,24% 11,90% -21,85% -45,95% 0,00% -24,53% 35,52% 15,45% 8,00% 30,86% 12,43% 12,31% 0,00% 15,17% -8,00% 21,47% 2,78% 160,00% -6,57% -6,67% 12,20% 113,11% -6,25% 196,53% 0,00% 9,86% 11,85% -4,00% 13,01% 3,09% 84,38% 0,00% 313,34% 5,00% 0,00%
-2,70% 80,00% 15,98% 116,00% -1,96% -24,07% 15,13% 55,84% -29,60% -16,33% -44,00% 0,00% -5,14% -5,56% -18,75% 184,45% 230,88% 0,63% 25,00% -32,18% -7,58% 60,11% -16,66% 1,58% 4,60% 72,51% 239,62% 41,94% 287,50% 0,29% 6,26% 42,71% 38,58% 6,17% -5,66% 1,66% -32,19% 0,00% 13,30% -24,35% -34,04% -9,46% -61,06% 0,00% 1,45% 4,35% 257,69% -20,00% -33,70% 0,00% -17,95% 23,53% 119,44% 115,83% 0,00% -15,00% 22,00% -57,90% 34,92% 0,00%
50,00% 38,89% -4,44% 182,99% 0,00% 24,39% 138,76% 35,00% 277,27% 31,71% 49,11% 0,00% 9,38% 58,82% 0,94% 9,37% 42,22% 5,63% 0,00% -18,00% 28,76% 3,78% 135,97% 34,72% 20,88% 78,16% 202,14% 93,18% -33,87% 0,00% 49,41% 21,97% -2,27% 62,79% -1,00% -4,40% -8,08% 132,00% -7,73% -2,30% 25,00% 37,32% -11,11% 0,00% 30,44% 24,83% 93,55% -25,56% 18,68% 10,82% 7,81% 42,85% -31,65% 15,00% -36,00% 0,58% -14,75% -23,60% 64,71% 140,00%
0,00% 36,00% -16,09% 59,34% 0,00% -15,69% -8,84% 56,73% -39,76% 77,78% 16,17% 0,00% 11,79% -6,84% -1,86% -1,07% -4,69% 176,92% 38,46% -22,44% 104,13% 26,30% 37,50% -40,38% -60,91% 20,45% 1,20% -27,45% -26,83% 0,00% -35,11% 0,11% -14,53% -35,00% 21,21% 0,58% -46,15% -0,86% -0,83% 15,29% -7,20% 5,44% -5,13% 0,00% 1,69% -27,59% -28,89% -41,04% 18,52% 35,86% -24,64% 5,87% -19,44% -27,54% -7,81% 46,59% 0,00% 23,04% -23,57% -30,00%
-0,74% -2,94% 57,06% 22,10% 2,00% -18,60% 8,10% 52,21% 24,00% 25,00% 12,89% 0,00% -11,50% -37,67% -24,73% 0,00% -58,03% 50,87% 0,00% -30,19% 25,89% -23,63% -30,00% 3,23% 2,33% -4,11% 79,19% 10,27% -4,67% 62,07% 3,66% -5,52% -8,16% -3,30% 9,17% 2,85% 14,29% 65,22% 17,23% 0,00% 0,00% -9,28% -8,36% 0,00% 68,60% -6,19% 132,81% 30,38% 18,75% -11,76% 65,38% -23,42% -3,22% 27,20% 8,47% 8,51% 90,38% 3,49% 19,63% 70,24%
-6,72% -15,15% 0,72% 12,90% -1,96% -35,43% -10,85% 9,37% -13,31% -70,00% -59,82% 58,00% 4,82% -32,97% -40,57% -66,96% -60,16% -12,73% -4,00% -16,22% -5,77% 2,50% -34,29% -20,00% -43,18% -24,95% 0,50% -38,73% -14,69% 7,83% -9,41% -4,76% -17,04% -28,41% -29,87% -6,37% -42,86% 0,00% 3,58% -8,16% 0,00% -21,60% 77,52% 28,13% 23,33% -47,72% 20,81% -49,51% -36,84% 9,23% -41,86% -42,98% -5,94% -18,24% -15,63% -43,53% -48,48% -57,80% -36,72% -41,26%
15,40% 14,48% 15,10% 78,57% -5,14% 11,83% 37,10% 46,39% 46,07% 8,79% 2,58% 0,65% 5,97% -8,66% 11,77% 24,48% 16,75% 49,38% 9,02% -17,98% 17,23% 6,39% 4,31% -12,06% -22,31% 45,13% 67,96% 6,38% 40,02% 9,74% -15,85% 29,51% 11,72% -6,06% 5,22% -10,47% -14,56% 15,98% -2,80% -8,00% 19,22% -2,60% 32,57% 14,79% 29,13% 3,47% 65,15% -20,05% 16,28% 3,89% -2,08% -4,10% 6,84% 12,10% -2,53% -0,74% 0,91% 24,35% 3,54% 13,10%
58 Lampiran 19 Expected return saham non-corporate action dengan kapitalisasi C* Kode Saham ABBA AIMS AKKU AKSI ARTA BMSR BNBA BTON CLPI CTTH ETWA FORU GEMA GMCW GMTD IATA IKAI IKBI ITMA ITTG JKSW KBLM KDSI LAMI LMAS LPGI MICE MYTX OCAP OKAS PEGE PICO PKPK PSKT PTSN PYFA RBMS RELI RICY RIMO RUIS SCPI SKLT SQMI TIRA TMPO WAPO WEHA WOMF YULE
2008 -39,13% 1,48% -27,54% 9,52% -11,46% 121,48% -76,94% 81,08% 9,18% -42,53% -69,85% -57,94% -20,00% 3,61% -63,33% -54,55% 37,84% -47,83% 0,00% -84,85% -64,58% 0,00% -64,36% -42,67% -41,18% -27,59% -75,95% -52,83% 178,26% -70,00% -25,37% -14,85% -56,70% 0,00% -49,23% -38,27% -36,18% -14,86% -56,25% 5,56% -4,00% -51,86% 20,00% -52,63% 0,00% -34,78% 20,00% -71,63% -75,68% -23,56%
2009 -57,86% -16,06% 200,00% -1,74% -1,18% -39,39% 126,65% -17,91% 2,40% 36,00% 109,18% 80,00% -32,14% 0,00% 12,24% 0,00% -28,10% 252,60% 78,57% -8,50% -2,35% -4,17% 58,16% 11,76% 0,00% 59,46% 67,65% 4,00% -28,13% 159,40% -1,32% -48,84% -7,46% 0,00% -68,18% 120,00% -22,68% 30,65% -20,41% -73,68% -53,57% 276,81% 66,67% 0,00% 8,75% -15,56% 7,78% -6,01% 77,78% -14,29%
2010 374,58% 17,39% -14,00% -8,85% -13,10% 32,50% 25,56% 23,64% -77,53% 5,88% 12,20% 28,89% 194,74% 0,00% 38,10% 0,00% -86,64% -25,06% -61,50% -25,00% 93,98% -4,35% 51,61% 104,21% 2,00% 108,77% 60,38% 30,77% -43,48% -31,38% 8,97% -13,64% -40,37% 0,00% -23,81% 15,45% 8,00% 30,86% -7,18% 0,00% 15,85% -2,82% -6,67% 44,44% 0,00% 11,84% 3,09% 68,63% 287,50% 5,00%
Tahun 2011 2012 -57,50% -32,77% 88,89% -5,88% 20,16% 5,81% -24,00% -4,00% 67,12% -48,36% -20,75% -9,52% -13,41% 22,05% -1,47% 114,93% 296,46% 10,98% -1,39% -18,31% 86,96% -27,91% 33,04% -4,83% 8,21% 31,67% 0,00% 0,00% 323,03% 5,76% 0,00% 290,00% -3,40% 0,00% -36,67% 109,60% 16,88% 233,33% -13,33% -3,30% -42,24% -5,38% 5,45% 21,05% 4,26% 102,04% 15,98% -4,44% 96,08% 0,00% 55,34% 22,90% -3,95% 9,59% 230,88% 66,67% 25,00% 0,00% -32,16% -18,48% 52,00% 4,09% 1,58% 34,72% 4,60% 23,63% 0,21% 0,00% 6,25% 17,65% 38,58% 0,57% 6,17% 66,28% -5,66% 2,00% 1,66% -3,26% 0,00% 132,00% 14,00% -9,55% -34,04% 25,00% 1,43% 30,00% 257,69% 72,04% 0,00% 9,77% 23,53% 42,86% 0,00% -39,00% -15,00% 0,00% -57,42% -26,00% 34,92% 64,71%
2013 25,00% 375,00% 85,98% 73,61% -34,92% -28,42% -1,10% -21,43% -58,56% 10,34% 17,74% 32,82% 26,84% 0,00% 1157,58% -58,46% -1,41% -35,43% 826,67% -6,82% 11,36% 19,26% -30,30% -15,35% 0,00% 69,10% 7,89% -18,67% 38,46% -20,50% 26,67% -40,38% -61,78% 0,00% -17,45% -16,95% -36,36% 17,65% -0,57% -0,86% -1,54% -7,20% 1,67% -20,00% 25,30% 6,00% -3,28% 38,24% 27,03% -23,57%
2014 -39,00% -67,11% 0,00% 0,00% 62,44% 32,35% 4,52% -1,82% 43,11% 4,69% -28,32% 325,15% -14,47% 0,00% -25,90% 3,70% -15,71% 15,22% 0,00% 0,00% -30,61% -1,90% 5,51% 57,06% 2,00% 51,66% -11,46% -58,03% 0,00% -30,19% -23,64% 3,23% 2,33% 18,57% 3,66% -8,16% -3,30% 9,17% 2,89% 65,22% 16,93% 0,00% 68,89% 132,81% -11,76% -23,42% 8,47% 8,51% -12,77% 19,63%
2015 -18,03% 12,00% -1,64% 0,00% 14,41% 38,89% 23,80% -15,74% -12,35% -16,42% -70,00% 0,00% -15,19% 0,00% 24,02% -40,48% -3,39% 2,57% 0,00% 0,00% 0,00% -11,61% -47,53% 0,72% -1,96% 13,13% 7,65% -60,16% -4,00% -16,22% 7,50% -20,00% -43,18% 7,83% -9,41% -17,04% -28,41% -38,93% -6,32% 0,00% 3,69% 0,00% 25,00% 20,81% 8,00% -42,98% -15,63% -43,53% -60,98% -36,72%
Expt Return 19,41% 50,71% 33,60% 5,57% 4,37% 15,89% 13,89% 20,16% 26,71% -2,72% 3,75% 54,64% 22,46% 0,45% 183,94% 17,53% -12,60% 29,37% 136,74% -17,72% -4,98% 2,97% 9,92% 15,91% 7,12% 44,10% 7,72% 17,83% 20,76% -7,44% 6,11% -12,27% -22,37% 3,33% -17,57% 11,77% -5,81% 3,86% -11,18% 16,03% -2,27% 25,74% 25,87% 56,90% 5,01% -4,06% -2,32% -2,60% 19,93% 3,26%
59 Lampiran 20 Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi A Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun 0,03676 0,11015 0,13320 0,11997 0,08942 0,08983 0,14147 0,07895
ditambah 1 1,036760841 1,110152159 1,133201678 1,119965586 1,089423918 1,089832581 1,141469401 1,078953341 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
LOG BASIS 10 0,015678585 0,045382508 0,054307209 0,049204678 0,037196906 0,037359787 0,057464274 0,033002664 0,329596611 0,041199576 1,099510994 1 0,099510994 9,95%
Lampiran 21 Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi A* Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun Portofolio 0,14822753 0,162040888 0,132073904 0,019648208 0,09609982 0,031747965 0,111294521 0,098875157
ditambah 1 1,14822753 1,162040888 1,132073904 1,019648208 1,09609982 1,031747965 1,111294521 1,098875157 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
LOG BASIS 10
0,060027955 0,06522141 0,053874779 0,00845036 0,039850106 0,013573621 0,045829173 0,040948355 0,32777576 0,04097197 1,09893491 1 0,09893491 9,89%
60 Lampiran 22 Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi B Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun Portofolio 0,499970754 0,499982114 0,49995785 0,500000563 0,499994901 0,499989042 0,499978843 0,499943677
ditambah 1
LOG BASIS 10
1,499970754 1,499982114 1,49995785 1,500000563 1,499994901 1,499989042 1,499978843 1,499943677 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
0,176082791 0,176086081 0,176079055 0,176091422 0,176089783 0,176088086 0,176085133 0,176074952 1,408677303 0,176084663 1,499977218 1 0,499977218 50,00%
Lampiran 23 Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi B* Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun Portofolio 0,190005441 0,189990508 0,189995457 0,189999479 0,189992985 0,19000103 0,18999843 0,189997696
ditambah 1 1,190005441 1,189990508 1,189995457 1,189999479 1,189992985 1,19000103 1,18999843 1,189997696 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
LOG BASIS 10
0,075548947 0,075543497 0,075545303 0,075546771 0,075544401 0,075547337 0,075546388 0,075546121 0,604368766 0,075546096 1,189997628 1 0,189997628 19,00%
61 Lampiran 24 Tingkat pertumbuhan seluruh saham kapitalisasi C Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun Portofolio -0,286011226 0,739155411 2,756167449 0,865777973 1,159053465 1,447590861 0,430601808 0,087658574
ditambah 1 0,713988774 1,739155411 3,756167449 1,865777973 2,159053465 2,447590861 1,430601808 1,087658574 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
LOG BASIS 10
0,146308617 0,240338392 0,574744945 0,270859962 0,334263397 0,388738823 0,15551877 0,036492588 1,854648259 0,231831032 1,705418746 1 0,705418746 70,54%
Lampiran 25 Tingkat pertumbuhan saham non-corporate action kapitalisasi C* Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return per tahun Portofolio 0,270987928 0,270991196 0,268911169 0,27002326 0,268356781 0,273915328 0,280040783 0,256774198
ditambah 1 1,270987928 1,270991196 1,268911169 1,27002326 1,268356781 1,273915328 1,280040783 1,256774198 Jumlah LOG ANTILOG PENGURANG TK PERTUMBUHAN TK PERTUMBUHAN
LOG BASIS 10
0,104141426 0,104142542 0,10343122 0,103811675 0,103241435 0,105140563 0,107223807 0,099257256 0,830389924 0,103798741 1,269985436 1 0,269985436 27,00%
62
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 7 September 1994 dari ayah Mohamad Razif Rifai dan ibu Sri Husniyah. Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Tahun 2006 penulis lulus dari SD Negeri Cipete Utara 01 pagi, kemudian tahun 2009 penulis lulus dari SMP Negeri 19 Jakarta, dan selanjutnya tahun 2012 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tertulis dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti program S-1, penulis pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) pada tahun 2013 dimana penulis merupakan wakil ketua komisi 2 DPM FEM IPB. Selain itu, penulis pernah mengikuti kompetisi olahraga yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) yaitu Sportakuler. Penulis bersama tim berhasil mendapat medali dalam memenangkan juara ke-3 perlombaan renang Sportakuler FEM pada tahun 2014 dan memenangkan perlombaan renang Sportakuler FEM pada tahun 2015 dengan meraih juara ke-2.