PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT1)
Ghufraanaka Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Dina Fitrisia Septiarini Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Unversitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: The purpose of this research is to assess the implementation of accounting aspects such as recognition, measurement, presentation and revelation of zakat transactions within LAZISMU in regards to PSAK 109 concerning zakat accounting. This research employs a qualitative descriptive approach with case study methodology. The technique of analysis used within this research is the domain analysis technique. The research determines two domains in relation to zakat accounting, which are acquisition, management and distribution of zakat, infaq and shadaqah. Results suggest that in the aspect of recognition and measurement, LAZISMU demonstrated compliance to the PSAK 109 during the acquisition of zakat, infaq and shadaqah, however LAZISMU failed to show compliance in regard to the aspects of revelation and presentation during the acquisition process. In conclusion, LAZISMU are not compliant to the general guide of zakat accounting, mostly due to lack of able personnel in LAZISMU. Keywords : Syariah Accounting, PSAK 109, Asset Management, Zakat Accounting I. PENDAHULUAN Latar Belakang
penyaluran
Di Indonesia mayoritas penduduknya
2013).
dana
zakat
(Ferdiansyah:
Masyarakat wajib menjalankan
beragama Islam, salah satu instrumen
zakat, infak, dan shadaqah sesuai dengan
pemeratan pendapatan adalah Zakat,
ajaran Islam untuk berada di jalan Allah
Infak, dan Shadaqah (ZIS). Kedudukan
SWT.
lembaga zakat dalam lingkungan yang semakin
maju
dan
kompleks
Lembaga Amil Zakat merupakan
sangat
institusi
resmi
yang
ditujukan
untuk
penting, seiring dengan semakin majunya
menciptakan pemerataan dan keadilan
umat,
bagi
baik
dari
pengetahuan beragama, muzakki
segi
ekonomi,
maupun
maka
keyakinan
diharapkan
(pembayar
ilmu
zakat)
masyarakat,
kehidupan
sehingga
masyarakat
taraf dapat
jumlah
ditingkatkan. Zakat sebagai rukun Islam
akan
ketiga merupakan instrumen ajaran Islam
bertambah dan juga kuantitas zakat akan
yang
meningkat. Dalam hal ini Lembaga Amil
pendapatan, bagi yang mampu wajib
Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ)
menyedekahkan
merupakan lembaga kepercayaan publik
untuk orang yang lebih membutuhkan
dalam
agar terjadi kemaslahatan di masyarakat.
hal
penghimpun
dana
dan
berfungsi
sebagai
pemerataan
sebagian
hartanya
1) jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh, Ghufraanaka: 041114107, yang diuji pada 11 February 2016
375
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
Pencatatan transaksi zakat diatur
secara transparan, akuntable, baik dan
dalam PSAK 109. Besarnya potensi zakat di
benar
Indonesia maka pengelolaan zakat yang
pelaporan keuangan dapat dipercaya.
harus
Organisasi
dilaksanakan
secara
profesional
agar
kebenaran
Pengelola
pencatatan
Zakat
(OPZ)
oleh Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
mempunyai
tugas
Dalam Bab III Undang-Undang No. 38
memerlukan
laporan
tahun 1999, Organisasi Pengelola Zakat
mempermudah kinerjanya. Perintah untuk
(OPZ) terdiri dari dua jenis, yaitu Badan
melakukan pencatatan transaksi jual beli
Amil Zakat (pasal 6) yang dibentuk oleh
ataupun transaksi muamalah terdapat
pemerintah dan Lembaga Amil Zakat
dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah 282:
(pasal 7) yang dibentuk oleh masyarakat
(Sudarsono, 2008:262).
mengelola
zakat
keuangan
untuk
Menurut Zuhayly (2008: 280) zakat
Kelompok
ya>’ayyuha>’l-laz\i>na ‘amanu> ‘iz\a> tada>yantum bidaynin ‘ila> ‘ajalim musamman fauktubu>hu walyaktub baynakum ka>tibu bi ‘l‘adli. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
muallaf (orang yang baru masuk Islam),
apabila kamu bermu'amalah tidak secara
(5) Memerdekakan budak, (6) Kelompok
tunai
gharimin atau kelompok yang berutang,
hendaklah
kamu
(7) Fi sabilillah, (8) Ibnu sabil.
hendaklah
seorang
kamu
menuliskannya
disalurkan
kepada
asnaf: (1) Fakir, (2) amil
(petugas
delapan
golongan
Miskin, (3) Kelompok
zakat),
(4)
Zakat dapat disalurkan kepada amil,
untuk
dalam pengelolaan zakat tersebut harus
benar..........”
berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
2007).
Sebagai umat muslim memiliki kewajiban
waktu
yang
ditentukan,
menuliskannya. penulis
di
dan
antara dengan
(Departemen
Agama
RI,
Menurut Baznas Kota Kediri jumlah
membayar zakat dari sebagaian harta
dana
yang
telah
perkembangan ini dapat dilihat dari hasil
ditentukan membayar zakat sebesar 2,5%
perolehan zakat, infak dan shadaqah
dari
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota
dimilikinya.
Dalam
Islam
pendapatannya.
Muzzaki
zakat
cukup
berkembang,
menyalurkan zakatnya kepada sebuah
Kediri,
lembaga amil zakat dan sebagai amanah
tahunnya.
Hal
ini
lembaga amil zakat harus menyalurkan
masyarakat
yang
semakin
zakat tersebut dengan baik dan benar,
terhadap BAZNAZ sebagai Badan Amil
sebagian dana zakat digunakan untuk
Zakat yang profesional dan amanah.
aset kelolaan. Lembaga Amil Zakat dalam
Tetapi BAZNAS juga harus meningkatkan
mengelola aktivitas asetnya tidak lepas
pelayanan kepada masyarakat. Baznas
dari pencatatan akuntansi. Pencatatan
kota
pelaporan
membangun
keuangan
harus
dilakukan
376
mengalami
Kediri
peningkatan
memilik
setiap
menunjukkan percaya
program
kemadirian
untuk umat,
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
mengurangi
kemiskinan
pendidikan.
Dengan
bantuan
berupa
dan
modal
bantuan
yang aset pengelolaan pengeluaran dan
memberikan
penerimaan
usaha
dengan PSAK 109, masih banyak yang
baik
dana
menengah dan kecil, bantuan konsumtif
menggunakan
untuk
padahal
fakir
miskin,
dan
bantuan
akuntansi
sudah
pendidikan beasiswa kepada anak yang
tentang
kurang mampu.
akuntansi zakat.
Berdasarkan
pada
berita
yang
Zakat (BAZ) Kediri, Jawa Timur, pada
“Penerapan
tahun
Lembaga
zakat
sesuai
konvensional,
dikeluarkan
peraturan
PSAK
109
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh
menyalurkan
tidak
menggunakan
ditulis oleh Gumay (2014), Badan Amil
2014
zakat
yang
Kristin
(2011)
yang
Akuntansi Amil
berjudul
Zakat
Zakat”
Pada
menunjukkan
diperoleh dari sumbangan masyarakat,
dalam proses pelaporannya LAZ DPU DT
instansi, maupun para pegawai negeri sipil
Cabang
kepada 1.435 mustahik di 46 kelurahan
laporan sumber dan penggunaan dana
yang tersebar di tiga kecamatan wilayah
dan
Kota Kediri. BAZ Kediri telah mendapatkan
penggunaan dana, karena LAZ DPU DT
dana berupa zakat lebih dari Rp100 juta.
Cabang Semarang belum mempunyai
Uang
yang
asset sendiri seperti tanah dan bangunan,
terkumpul, dan akan dibagikan kepada
sehingga LAZ DPU DT Cabang Semarang
masyarakat secara langsung. Selain itu,
belum melakukan lima laporan keuangan
juga terdapat bantuan beras dari PT
menurut PSAK No. 109 diantaranya adalah
Gudang Garam, Tbk Kediri sebanyak tiga
neraca,
kuintal.
akan
penggunaan dana, laporan perubahan
disalurkan kepada seluruh warga yang
dana asset kelolaan, laporan arus kas,
berhak menerima. Semua uang yang
dan catatan atas laporan keuangan.
terkumpul
beras,
Oleh karena itu LAZ DPU DT Cabang
sehingga lebih mudah pembagiannya.
Semarang belum diaudit oleh akuntan
Selain dibagikan ke warga, beras itu akan
publik dan belum sesuai dengan PSAK No.
dibagikan
109.
itu
merupakan
Untuk
itu
zakat
pembagiannya,
akan
ke
dirupakan
yayasan,
pengurus
madrasah, tempat pendidikan Al-Quran. harus
dilakukan
laporan
laporan
hanya
membuat
penerimaan
sumber
dan
dan
Muhamadiyah adalah organisasi
Mengelola zakat dalam semua prosesnya
Semarang
Islam terbesar kedua setelah NU. Salah
dengan
satu LAZ yang ada di Kota Kediri adalah
tanggung jawab. Allah maha mengetahui
Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah
dan maha mendengar, maka lembaga
Muhamadiyah yang disingkat menjadi
pengelola zakat harus menyusun laporan
LAZISMU.
keuangan dengan baik dan benar. Tetapi
salah satu lembaga resmi yang mengelola
dewasa ini masih banyak BAZ dan LAZ
tentang zakat, infak, dan shadaqah milik
377
LAZISMU Kota Kediri adalah
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
persyarikatan
Muhamadiyah.
LAZISMU
Qur’an pada ayat 82, didalam kitab-kitab
merupakan lembaga zakat yang terbesar
hadist, yang kemudian dikembangkan
kedua setelah NU. LAZISMU Muhamadiyah
oleh ijtihad manusia yang memenuhi
Kediri memiliki aset berupa rombong, klinik,
syarat
dan zakat fitrah sebagai aset kelolaan.
islam.”
Dengan demikian penulis tertarik untuk
(2006: 1) “Zakat adalah suatu kewajiban
mengetahui kesesuaian penerapan aset
bagi umat islam yang telah ditetapkan
kelolaan, pengeluaran dan penerimaan
dalam Al-Qur’an, Sunah nabi, dan ijma’
dana
para ulama.” Di antara tentang zakat
zakat
pada
PSAK
109,
sekecil
apapun aset yang dimiliki suatu lembaga
dalam
Sedangkan
mengetahui pencatatan yang dilakukan Kota
Kediri.
Khuz\ min ‘amwa>li>him tut}ahhiruhum wa tuzzaki>hi>m
Penelitian
dengan judul “Pelaporan Aset Kelolaan pada
LAZ
,
Studi
Kasus
di
diuraikan
dengan
membersihkan dan menyucikan mereka.” Dan hikmah menunaikan zakat terdapat
latar
penyajian,
belakang
diatas
rumusan
“Bagaimana
dapat
masalah
pengakuan,
pengungkapan
yang
pada surat An-Nahl 71 :
dibuat
...
dengan
pengukuran, pada
Wa’l-la>hu fad}d}ala ba’d}akum ‘ala> ba’d}i fi>
aset
‘r-rizq
kelolaan LAZISMU?”
Artinya:
Tujuan Penelitian Penelitian mengetahui penyajian,
s}adaqatan
harta mereka, dengan zakat itu kamu
Rumusan Masalah
sudah
Mahmud
Artinya: “ Ambillah zakat dari sebagian
LAZISMU
Muhamadiyah Kediri”.
Dengan
menurut
hukum
...
pelaporan keuangan, maka peneliti ingin LAZISMU
aliran
adalah surat At-Taubah 103 :
amil zakat harus memiliki pencatatan dan
oleh
berbagai
“dan
Allah
melebihkan
sebahagian kamu dari sebagian yang lain ini
bertujuan
pengakuan, pengungkapan
untuk
dalam hal rezki”.
pengukuran, pada
Laporan Keuangan Amil Zakat
aset
Laporan
keuangan
amil
zakat
kelolaan LAZISMU
sangatlah penting bagi sebuah lembaga
II. Landasan Teori
amil
Pengertian Zakat
aktivitas
harus
zakat
untuk
yang
mengetahui
dilakukan
segala
oleh
suatu
Zakat merupakan kewajiban yang
lembaga
dilakasanakn
dengan baik dan benar agar dapat
muslim. mengenai
Ada
oleh
setiap
beberapa
pengertian
zakat.
umat
zakat
dan
pendapat
dipercaya
oleh
Menurut
Kustiawan
(2012:19)
harus
masyarakat. “Suatu
dicatata
Menurut laporan
Djuanda (2006: 13) “Zakat merupakan
keuangan bermanfaat apabila informasi
rukun islam ketiga disebut di dalam Al-
yang disajikan dalam laporan keuangan
378
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
tersebut dapat dipahami, relevan, andal,
a) Jika dalam bentuk kas maka
dan dapat diperbandingkan.” Laporan keuangan
tidak
menyediakan
sebesar jumlah yang diterima
seluruh
b) Jika
dalam
bentuk
nonkas
informasi yang mungkin dibutuhkan oleh
maka sebesar nilai wajar aset
pihak-pihak yang berkepentingan dengan
nonkas tersebut
Amil Zakat karena secara umum laporan keuangan
hanya
3. Zakat yang diterima diakui sebagai
menggambarkan
dana amil untuk bagian amil dan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
dan
tidak
diwajibkan
dana zakat untuk bagian nonamil.
untuk
4. Jika muzakki menentukan mustahik
menyediakan informasi non keuangan.
yang
Amil Zakat perlu menyediakan informasi
zkat melalui amil maka aset zakat
yang mempunyai pengaruh keuangan
yang
masa depan.
sebagai dana zakat. Jika atas jasa
PSAK 109 – Akuntansi Zakat
tersebut
PSAK 109 – akuntansi zakat telah
harus
diterima
atau
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
menerima
amil
fee
Pernyataan ini diterapkan untuk :
awal:
1. Mengatur pengakuan, pengukuran,
amil
yang
pengungkapan menerima
dan
pengakuan
amil b. Kerugian dan pengurang dana
dan
Pengukuran
Transaksi
amil,
paragraf
jika
disebabkan
oleh
kelalaian amil
Berdasarkan PSAK 109- Akuntansi 9-31pengakuan
akuntansi
zakat
Penyaluran zakat:
dan
1. Zakat
sebagai
yang
mustahik
berikut :
setelah
tidak disebabkan oleh kelalaian
Akuntansi Zakat
pengukuran
sebagai
a. Pengurang dana zakat, jika terjadi
sedekah
Zakat
diakui
ujrah
sebagai:
menyalurkan zakat dan infak atau Pengakuan
mendapatkan
1. Penurunan nilai aset zakat diakui
transaksi zakat infak/ sedekah 2. Untuk
diakui
penambah dana amil. Pengukuran
dan
seluruhnya
maka
Keuangan pada tanggal 26 Februari 2008.
penyajian
penyaluran
disalurkan
kepada
diakui
sebagai
pengurang dana zakat sebesar:
Zakat
a. Jumlah
Pengakuan awal
yang
diserahkan,
jika dalam bentuk kas
1. Penerimaan zakat saat diakui pada
b. Jumlah tercatat, jika dalam
saat kas atau aset lainnya diterima.
bentuk nonkas
2. Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambahan dana
Infak atau sedekah
Pengakuan awal:
zakat :
379
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
1. Infak atau sedekah yang diterima diakui
sebagai
dana
infak
1. Penyaluran dana atau infak sedekah
atau
diakui sebagai pengurang dana infak
sedekah terikat atau tidak terikat
atau sedekah sebesar:
sesuai dengan tujuan pemberi infak
a. Jumlah
atau sedekah sebesar :
diserahkan,
jika
dalam bentuk kas
a. Jumlah yang diterima, jika dalam
b. Nilai tercatat aset yang dierahkan,
bentuk kas
jika dalam bentuk aset nonkas
b. Nilai wajar, jika dalam bentuk
Dana nonhalal:
nonkas
2. Penerimaan nonhalal diakui sebagai
2. Infak atau sedekah yang diterima diakui
yang
sebagai
dana
amil
dana nonhalal, yang terpisahkan dari
untuk
dana zakat, dana infak atau sedekah
bagian amil dana dana infak atau
dan
dana
amil.
Aset
nonhalal
sedekah untuk bagian amil penerima
disalurkan sesuai dengan syariah. Penyajian dan Transaksi Akuntansi Zakat
infak atau sedekah. Pengukuran setelah pengakuan awal :
Amil menyajikan dana zakat, dana
1. aset tidak lancar yang diterima oleh
infak atau sedekah, dana amil, dan dana
amil dan diamanahkan untuk dikelola
nonhalal secara terpisah dalam neraca
dinilai
(laporan posisi keuangan).
sebesar
nilai
wajar
saat
Pengungkapan Transaksi Akuntansi Zakat
penerimaannya dan diakui sebagai aset tidak lancar infak atau sedekah. Penyustuan
dari
diperlakukan dana
aset
sebagai
infak
atau
apabila
tersebut
Amil harus mengungkapkan hal hal
pengurang
berikut terkait dengan transaksi zakat,
sedekah
terikat
penggunaan
pengelolaan
aset
1. Zakat
tersebut
tetapi tidak terbatas pada:
atau
a. Kebijakan penyaluran zakat, seperti
sudah
penentuan
ditentukan oleh pemberi. 2. Penurunan
nilai
aset
infak
atau
b. Kebujakan pembagian antara dana amil
a. Pengurang
penerimaan
sedekah,
jika
prioritas
penyaluran, dan penerima
sedekah tidak lancar diakui sebagai: dana
skala
infak
terjadi
atau bukan
dan
dana
nonamil
zakat,
atas seperti
presentase pembagian, alasan, dan
disebabkan oleh kelalaian amil
konsistensi kebijakan
b. Kerugian dan pengurang dana
c. Metode penentuan nilai wajar yang
amil, jika disebabkan oleh kelalaian
akan digunakan untuk penerimaan
amil
zakat berupa aset nonkas
Penyaluran infak atau sedekah :
d. Rincian jumlah penyaluran dana zakat
yang
mencakup
jumlah
beban pengelolaan dan jumlah
380
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
dana
yang
diterima
langsung
mustahik e. Hubungan istimewa antara amil
presentase
terhadap
penggunaan
dana
seluruh
infak
atau
sedekah serta alasannya.
dan mustahik yang meliputi:
f.
Rincian julah penyaluran dana infak
i.
Sifat hubungan istimewa
atau
ii.
Jumlah dan jenis aset yang
jumlah
disalurkan
jumlah dana yang diterima langsung
Presentase dari aset yang
oleh penerima infak atau sedekah
disalurkan tersebut dari total
g. Rincian dana infak atau sedekah
iii.
penyaluran selama periode
sedekah
yang
mencakup
beban pengelolaan dan
berdasarkan peruntukannya, terikat
2. Infak atau sedekah
dan tidak terikat
Amil harus megungkapkan hal-hal
h. Hubungan
istimewa
berikut terkait dengan transaksi infak atau
dengan
sedekah, tetapi tidak terbatas pada:
sedekah yang meliputi:
antara
amil
infak
atau
penerima
a. Metode penentuan nilai wajar yang
i.
Sifat hubungan istimewa
digunakan untuk penerimaan infak
ii.
Jumlah dan jenis aset yang
atau sedekah berupa aset nonkas
dislurkan
b. Kebijakan pembagian antara dana amil
dan
dana
nonamil
iii.
atas
disalurkan tersebut dari total
penerimaan infak atau sedekah, seperti
presentase
penyaluran selama periode
pembagian,
3. Selain membuat pengungkapan amil
alasan, dan konsistensi kebijakan c. Kebijakan
penyaluran
Presentase dari aset yang
mengungkapkan hal-hal berikut:
infak atau
a. Keberadaan dana nonhalal, jika
sedekah, seperti penentuan skala
ada,
prioritas penyaluran, dan penerima
kebijakan atas penerimaan dan
d. Keberadaan sedekah disalurkan dahulu,
dana
yang
tidak
tetapi jika
infak
atau
terleih
maka
harus
ada,
jumlahnya b. Kinerja amil atas penerimaan dan penyaluran
diungkapkan jumlah dan presentase
dana
III. Metode Peneletian
sedekah selama periode pelaporan
Pendekatan Penelitian
serta alasannya
sedekah yang berhak,
Penelitian dana
menjadi
infak aset
diperuntukkan jika
ada,
zakat
dan
dana infak atau sedekah.
dari seluruh penerimaan infak atau
e. Penggunaan
mengenai
penyaluran dana, alasan, dan
langsung
dikelola
diungkapkan
ini
menggunakan
atau
pendekatan kualitatif deskriptif. Bodgan
kelolaan
dan Taylor dalam Moleong (2006: 4)
bagi
yang
jumlah
dan
mendefinisikan sebagai
381
penelitian
prosedur
penelitian
kualitatif yang
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
menggunakan how atau why, bila peneliti
kata tertulis atau lisan dari orang-orang
hanya
dan perilaku yang dapat diamati.
mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan
Penelitian
deskriptif
menurut
memiliki
diselidiki,
dan
sedikit
fokus
peluang
untuk
terletak
pada
Arikunto (1998: 309) adalah penelitian
fenomena kontemporer (masa kini) di
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
dalam konteks kehidupan nyata (Yin,
informasi mengenai status suatu gejala
2014: 1).
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya
pada
penelitian
kasus adalah: 1) Hasil penelitian strategi
dilakukan. Tujuan dari penelotian deskriptif
studi kasus tidak memungkinkan untuk
adalah membuat deskripsi, gambaran
dimanipulasi karena peneliti tidak memiliki
secara
peluang
sistematis,
mengenai
saat
Alasan penggunaan strategi studi
aktual
fakta-fakta,
dan
akurat
sifat
serta
pengertian
mengontrol
peristiwa-
peristiwa yang akan terjadi, 2) Merupakan
hubungan antar fenomena yang dimiliki. Berdasarkan
untuk
strategi yangsesuai dengan pertanyaan
diatas
penelitian dalam penelitian ini adalah
dapat dikemukakan bahwa penelitian
“Bagaimana”, 3) fokus penelitian terletak
deskriptif
yang
pada fenomena kontemporer (masa kini)
berdasarkan apa yang ada didalam
dalam konteks kehidupan nyata. Fokus
penelitian atau berdasarkan fakta yang
penelitian ini terletak pada penerapan
ada pada saat penelitian berlangsung,
pencatatan dan pelaporan aset kelolaan
dan
atas
adalah
penelitian
menghubungkan
fenomena
yang
menganalaisa konsep
terjadi
berdasarkan
yang
sebelumnya
fenomena-
telah
serta konsep-
dibutuhkan
memudahkan
adalah
Kediri.
tidak
hanya
LAZIZMU
Data
yang
data
historis
dan observasi langsung di lapangan. Jenis dan Sumber Data
Adapun rumusan masalah dalam ini
pada
tetapi juga membutuhkan wawancara,
peneliti memecahkan masalah.
penelitian
zakat
Muhamadiyah
dikembangkan
sehingga
akuntansi
Jenis data yang digunakan dalam
“Bagaimana
penelitian
ini
adalah
data
kuantitatif
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
berupa angka-angka laporan keuangan.
pengungkapan aset kelolaan pada LAZ?”.
Selain itu dikumpulkan pula data kualitatif
Berdasarkan
mengenai sejarah serta gambaran umum
masalah,
pada
perumusan
latar
belakang
masalah,
serta
LAZ, kebijakan akuntansi dan sebagainya.
tujuan penelitian, maka strategi yang
Dalam penelitian ini, data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
digunakan adalah data primer dan data
studi kasus. Studi kasus merupakan strategi
sekunder. Data primer adalah data dari
yang
apabila
masalah
suatu
pertanyaan
rumusan
informasi yang dikumpulkan penulis dari
penelitian
dengan
instansi selama kegiatan penelitian. Data
382
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
yang berkaitan dengan penelitian ini
Tahapan observasi menurut Sugiyono
diperoleh dari sumber intern instansi dan wawancara
yang
dilakukan
(2012: 230) dibagi menjadi tiga, yaitu:
dengan
i.
pihak terkait. Data sekunder adalah data
Observasi Deskriptif Pada tahap ini peneliti melakukan
yang diperoleh peneliti yang berasal dari
penjelajahan
riset, laporan-laporan antara lain bukti
melakukan deskrpsi terhadap semua yang
transaksi; jurnal; buku besar; dokumen-
dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua
dokumen
dan
data direkam dan hasil obsevasi masih
membantu
belum tertata. Pada tahap ini peneliti
yang
mendukung
berhubungan
serta
dapat
umum
dan
menyeluruh,
memecahkan permasalahan ini.
memperoleh gambaran secara umum
Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data
mengenai
Sesuai dengan prosedur penelitian pada
umumnya,
maka
alur
prosedur
ii.
Observasi Terfokus Pada tahap ini data yang
berikut:
belum
1. Survey Pendahuluan
tertata
difokuskan
Dilaksanakan dengan tujuan untuk gambaran
dan
pelaporan LAZ.
pengumpulan data skripsi adalah sebagai
mendapatkan
pencatatan
disempitkan
pada
aspek
dan
tertentu
karena peneliti melakukan analisis
umum
taksonomi
sehingga
dapat
mengenai LAZ yang berkaitan dengan
menemukan fokus. Di dalam tahap
masalah yang akan diteliti.
ini penulis fokus kepada pelaporan
2. Studi Kepustakaan
dan pencatatan aset kelollan yang
Prosedur
ini
dilaksanakan
dengan
digunakan oleh LAZISMU Kota Kediri.
tujuan untuk memperoleh landasan teori dan
implementasinya
melalui
iii.
Observasi Terseleksi
literatur,
Pada
tahap
ini
telah
laporan, makalah, jurnal, dan artikel yang
menguraikan fokus yang ditemukan
berkaitan dengan permasalahan yang
sehingga datanya lebih rinci. Pada
ada serta berguna bagi penyusunan
tahap
skripsi. Studi kepustakaan difokuskan pada
karakteristik,
literatur mengenai LAZ, akuntansi zakat,
perbedaan dan kesamaan antar
dan akuntansi syariah.
kategori yang lain.
3. Penelitian Lapangan
ini
peneliti
menemukan kontras-kontras
b. Wawancara
Langkah ini bertujuan untuk melihat
Mengadakan tanya jawab secara
secara lebih jelas serta memperoleh data
langsung
yang akurat sebagai masukan dalam
pembukuan pada LAZISMU Kota Kediri
proses
untuk
analisis
selanjutnya.
Penelitian
dilaksanakan melalui:
dengan
ketua
mendapatkan
dan
data
bagian
yang
dibutuhkan. Ketua merupakan pihak yang
a. Obsevasi
mengetahui atas seluruh aktifitas LAZISMU
383
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
Kota Kediri. Bendahara dan ketua LAZISMU
menggunakan
merupakan informan dalam penelitian ini
dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah,
karena bagian pembukuan merupakan
catatan
pihak
seluruh
pribadi dan gambar atau foto. Dari
pencatatan dan pelaporan aset kelolaan
metode ini, peneliti akan membandingkan
pada LAZISMU Kota Kediri.
keselarasan antara wawancara dengan
yang
mengetahui
atas
c. Dokumentasi
observasi
resmi,
catatan
terlibat,
atau
tulisan
pihak terkait, observasi di lapangan, dan
Dokumentasi dalam penelitian ini
dibuktikan dengan arsip dokumen yang
adalah pencatatan dan pelaporan aset
ada, sehingga data dapat akurat dan
kelolaan yang terdapat pada buku harian
dapat dipertanggungjawabkan.
kas LAZISMU Kota Kediri.
Triangulasi
sumber
menguji
Unit Analisis dan pertanyaan Protokol
kredibilitas data dengan cara mengecek
Yang sudah dikemukakan pada rumusan
data
masalah, yang menjadi unit analisis dalam
sumber.
penelitian ini adalah penerapan akuntansi
menguji kredibilitas data tentang PSAK 109
zakat pada pencatatan dan pelaporan
dilakukan
aset kelolaan LAZISMU Kota Kediri.
yang diperoleh dari beberapa informan
Untuk
mendapatkan
data
tersebut,
yang
Dalam
beberapa ini,
untuk
mengkroscek
data
terpilih. Selanjutnya data yang terkumpul dideskripsikan
berikut:
berdasarkan
dan
dikategorisasikan
pandangan
yang
sama,
dan
berbeda dan spesifik. Data yang telah
pencatatan saat pembelian aset
dianalisis menghasilkan kesimpulan yang
kelolaan?
selanjutnya
b. Bagaimana
pelaporan
dari
penelitian
dengan
dibutuhkan pertanyaan protokol sebagai a. Bagaimana
didapat
pelaporan
dan
Triangulasi
aset kelolaan ?
teknik
dilakukan
dengan cara mengkroscek data yang pelaporan
dan
didapat dari informan-informan terpilih
pencatatan pada saat penjualan ?
dengan
Teknik Validasi Dari
dimintakan
kesepakatan.
pencatatan pada saat pengelolaan
c. Bagaimana
akan
bukti-bukti
yang
ada.
Bukti
tersebut berupa dokumen-dokumen yang empat
metode
yang
mendukung penelitian, yaitu PSAK 109
dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 241),
yang mengatur tentang akuntansi zakat.
peneliti menggunakan metode triangulasi
Teknik Analisis
sumber data untuk menguji kreadibilitas
Peneliti teknik
data
melalui
pengolahan data yang diperoleh peneliti
beberapa sumber. Misalnya, selain melalui
selama dilapangan serta mengolah hasil
wawancara dan observasi, peneliti juga
wawancara dan dokumentasi. Tekhnik
telah
diperoleh
384
data
menggunakan
data dilakukan dengan cara mengecek yang
analisis
ini
yang
berupa
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
yang digunakan untuk menganalisa data
mengenai akuntansi zakatnya yang telah
menurut Spradley dalam Sugiyono (2012:
disajikan dalam laporan penerimaan kas
255) ada tiga:
masuk dan kas keluar diatas, dibawah ini
a. Analisis Domain
menunjukkan
perbandingan
perlakuan
Memperoleh gambaran yang umum
akuntansi LAZISMU dengan PSAK 109.
dan menyeluruh dari obyek penelitian
Terdapat beberapa transaksi yang dapat
atau situasi sosial. Ditemukan berbagai
diperbandingkan pada saat menerima
domain atau kategori yang didapat dari
aset kelolaan, mengelola aset kelolaan
pertanyaan grand dan minitour. Peneliti
dan menyalurkan aset kelolaan, berikut
menetapkan domain tertentu sebagai
adalah
pijakan
seharusnya dilakukan oleh LAZISMU:
untuk
peneliti,
yaitu
proses
proses
pencatatan
yang
penerimaan aset, pengelolaan aset, dan
Pada Saat Menerima Zakat, Infak, Dan
pada
Shadaqah.
saat
penyaluran
aset
yang
terkandung di dalam proses perlakuan akuntansi
mulai
pengukuran,
dari
LAZISMU
pengakuan,
pengungkapan
sampai
zakat, infak dan shadaqah. a) Jurnal
Muhamadiyah kediri. b. Analisis Taksonomi dijabarkan
berdasarkan terpilih
menjadi
lebih
mengetahui
perlakuan
selanjutnya rinci
kas
yang
menerima
zakat
PSAK
109
adalah
sebagai berikut: Tabel 1. Jurnal Penerimaan Kas (zakat)
untuk
akuntansinya. Tgl
Dilakukan dengan observasi terfokus pada
Rekening Dr. Kas
domain terpilih. Selanjutnya, domain yang
Debit
Kredit
Rp 276.190.000
Cr. Dana
telah ditentukan dalam analisa domain
Rp 276.190.000
Zakat
selanjutnya diperinci dan diseleksi.
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
Tabel 1. menunjukkan penerimaan kas
IV. Pembahasa Perlakuan
penerimaan
diperuntukkan
yang
melakukan
penjurnalan terkait pada saat menerima
penyajian yang dilakukan oleh LAZISMU
Domain
tidak
Akuntansi
Aset
(zakat)
Kelolaan
yang
diterima
oleh
LAZISMU.
LAZISMU melakukan pencatatan dana
Berdasarkan PSAK 109
zakat yang diterima dari muzakki diakui
LAZISMU dalam pencatatan dan melakukan
sebagai penambahan dana zakat dalam
pencatatan buku kas masuk dan kas
bentuk kas sebesar jumlah yang diterima.
keluar serta melaporkan pada Laporan
Namun pencatatan dana zakat, hanya
Pentasharufan tahunan sehingga tidak
dilakukan pada pencatatan buku kas
sesuai dengan PSAK 109. Setelah melihat
masuk saja, tidak tercatat dalam jurnal.
pelaporannya
hanya
b) Jurnal penerimaan dana zakat fitrah
pencatatan yang dilakukan oleh LAZISMU bagaimana
perlakuan
berupa beras yang seharusnya sesuai
akuntansi
385
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
dengan PSAK 109 adalah sebagai
infak dan shadaqah hanya dilakukan
berikut:
pada pencatatan buku kas masuk saja
Tabel 2. Jurnal Penerimaan Dana Zakat Fitrah Berupa Beras Tgl
Rekening Dr.
Debit
Persediaan
tidak tercatat dalam jurnal. Pada Saat Pengelolaan Aset Kelolaan. Kredit
Rp 23.080.000
LAZISMU tidak melakukan penjurnalan terkait
(Beras) Cr. Dana Zakat
Rp 23.080.000
pada
saat
pengelolaan
kelolaan, LAZISMU hanya mencatat pada buku kas masuk dan kas keluar saja dan
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
Tabel 2. menunjukkan jurnal penerimaan
melaporkannya
zakat fitrah berupa beras yang diterima
laporan pentasharufan.
oleh
LAZISMU.
pencatatan diterima
LAZISMU
dana
dari
zakat
muzakki
diakui
Tabel 4. Jurnal Pemindahbukuan dari Kas ke Bank Tgl
Namun pencatatan dana zakat, infak dan dilakukan
Rekening Dr. Kas
Cr.
Rp 279.050.000
Bank Muamalat
c) Jurnal penerimaan dana zakat fitrah
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
berupa uang yang seharusnya sesuai
Tabel
dengan PSAK 109 adalah sebagai
4.
menunjukkan
pemindahbukuan
berikut:
dari
kas
jurnal ke
Bank
Muamalat yang seharusnya dicatat oleh
Tabel 3. Jurnal Penerimaan Dana Zakat Fitrah Berupa Uang Rekening
Debit
LAZISMU.
LAZISMU
pencatatan
Kredit
tidak
apapun
melakukan
terkait
dengan
pemindahbukuan dari kas ke bank.
Rp
b) Jurnal pembelian aset tetap kelolaan
12.650.000 Cr.
Kredit
279.050.000
tercatat dalam jurnal.
Dr. Kas
Debit Rp
pada
pencatatan buku kas masuk saja tidak
Tgl
pada
PSAK 109 adalah sebagai berikut:
sebagai
persediaan sebesar jumlah yang diterima.
hanya
tahun
bank yang seharusnya sesuai dengan
yang
penambahan dana zakat dalam bentuk
shadaqah
setiap
a) Jurnal pemindahbukuan dari kas ke
melakukan fitrah
aset
LAZISMU
Rp 12.650.000
Dana zakat
yang
seharusnya
sesuai
dengan PSAK 109 adalah sebagai
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
berikut:
Tabel 3. menunjukkan dana zakat fitrah
Tabel 5. Jurnal Pembelian Aset tetap
yang diterima oleh LAZISMU berupa uang. Tgl
LAZISMU melakukan pencatatan dana zakat fitrah yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambahan dana zakat
Rekening Dr. Aset tetap kelolaan (rombong) Cr. Kas
Debit Rp 4.500.000
Kredit
Rp 4.500.000
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
dalam bentuk kas sebesar jumlah yang diterima. Namun pencatatan dana zakat,
386
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
Tabel 5. menunjukkan jurnal pembelian
LAZISMU. LAZISMU memiliki aset berupa
aset tetap yang seharusnya dicatat oleh
rombong tetapi LAZISMU tidak melakukan
LAZISMU.
pencatatan
LAZISMU
hanya
melakukan
apapun
terkait
pencatatan pada buku kas keluar saja,
penyusutannya, yang seharusnya memiliki
terkait
penyusutan
pembelian
3
rombong,
yang
untuk
aset
tetap
berupa
seharusnya menurut PSAK 109 pencatatan
peralatan, menurut PSAK 109 paragraf 23
debet akun aset tetap dilakukan pada
bahwa, “Aset tidak lancar yang diterima
saat aset tersebut diterima dan siap untuk
oleh
dioperasikan.
hanya
dikelola dinilai sebesar nilai wajar saat
mencatat pada buku kas keluar saja,
penerimaannya dan diakui sebagai aset
tidak
melakukan
apapun
tidak lancar infak / sedekah, penyusutan
terkait
dengan
rombong
dari aset tersebut diperlakukan sebagai
Namun
LAZISMU
penjurnalan pembelian
tersebut.
amil
dan
diamanahkan
untuk
pengurang dana infak / sedekah terikat
c) Berdasarkan PSAK 109 aset kelolaan
apabila penggunaan atau pengelolaan
yang jumlahnya material diharuskan
aset tersebut sudah ditentukan.” Namun
untuk melakukan penyusutan dengan
LAZISMU tidak mencatat terkait dengan
menggunakan metode disesuaikan
penyusutan
dengan kebijakan akuntansi LAZISMU.
melakukan penjurnalan.
dibawah perhitungan
ini
adalah untuk
contoh
LAZISMU
dan
tidak
tidak
melakukan
penjurnalan terkait pada saat penyaluran
Harga perolehan rombong:
aset
@ Rp 1.500.000 × 3 = Rp. 4.500.000
kelolaan.
Hanya
melakukan
pencatatan pada buku kas keluar saja.
Diasumsikan penyusutan selama 3
a) Jurnal penyaluran zakat fitrah yang
tahun:
seharusnya sesuai dengan PSAK
ܴ. 4.500.000 = ܴ. 1.500.000 3 ܽݐℎ݊ݑ
109 dilakukan oleh LAZISMU adalah sebagai berikut:
Jurnal penyusutan aset tetap yang sesuai dengan PSAK 109 adalah sebagai berikut:
Tgl
Tabel 6. Jurnal Penyusutan Aset Tetap Rekening Debit Dr. Peyusutan aset Rp tetap 1.500.000 (rombong) Cr. Akumulasi Penyusutan Sumber: data primer, 2016 (diolah)
tersebut
Pada Saat Penyaluran Aset Kelolaan.
penyusutan
rombong dilakukan setiap 3 tahun:
Tgl
aset
Kredit
Tabel 7. Jurnal Pengeluaran Kas Rekening Debit Kredit Dr. Dana Rp zakat 23.080.000 Cr. Rp Persediaa 23.080.000 n
Sumber: data primer, 2016 (diolah) Rp 1.500.000
Tabel 7. menunjukkan jumlah dana zakat fitrah yang disalurkan untuk fakir miskin
Tabel 6. menunjukkan penyusutan aset tetap
oleh
(rombong) yang seharusnya dicatat oleh
menyalurkan
387
LAZISMU. zakat
LAZISMU fitrah
dalam hanya
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
melakukan pencatatan pada buku kas
pencatatannya dalam menyalurkan aset
keluar saja, tidak melakukan penjurnalan
tersebut,
terkait dengan penyaluran zakat fitrah
pencatatan
tersebut yang sesuai dengan PSAK 109.
penyaluran aset kelolaan tersebut.
dan shadaqah sesuai dengan usulan SPZ
LAZISMU diakui
ranting
melakukan sesuai
di
dengan
jumlah
apapun
melakukan
terkait
Berdasarkan
kelurahan.
pencatatan
tidak
dengan
V. Simpulan
LAZISMU menyalurkan zakat, infak,
masing-masing
LAZISMU
analisis
hasil
penelitian yang dilakukan pada perlakuan
dan
akuntansi
yang
yang
terhadap
aset
diterapkan kelolaan
LAZISMU
dari
tahap
disalurkan kepada mustahiq, tetapi yang
menerima aset kelolaan, selama proses
benar menurut PSAK 109 pada paragraf
mengelola hingga saat penyaluran aset
17 dan 29 bahwa, “ zakat, infak, dan
kelolaan dapat disimpulkan bahawa:
shadaqah
yang
disalurkan
kepada
a. Pada
mustahiq diakui sebagai pengurang dana
LAZISMU
tidak
aset
nonkas.”
melakukan
PSAK 109, sedangkan penyajian
Namun
dan pengungkapannya pada saat
penjurnalan
menerima
terkait penyaluran aset tersebut. LAZISMU
memiliki
aset
b. Pada
pengungkapan, pengungkapan penyaluran
terkait
aset
tersebut,
dana untuk aktivitas operasional dana amil dalam hal pengakuan dan pengukurannya sudah sesuai
dalam
dengan
dengan
penjurnalan
penyaluran
aset
Pada
3
LAZISMU,
tetapi
penyusutan
dalam
rombong dan klinik itu dimiliki dan dikelola oleh
109,
namun
tidak sesuai dengan PSAK 109.
terkait
tersebut.
PSAK
pengungkpan dan penyajiannya
bentuk aset nonkas.” Namun LAZISMU melakukan
saat
porsi dana amil dan penggunaan
bentuk kas, jumlah tercatat, jika dalam
tidak
pada
Sedangkan pada saat pembagian
sebagai pengurang dana zakat sebesar jika
aset
tidak sesuai dengan PSAK 109.
seharusnya
yang disalurkan kepada mustahiq diakui
diserahkan,
pengelolaan
pemindahbukuan dari kas ke bank
dengan
bahwa, “ zakat, infak, dan shadaqah
yang
saat
penyajian
dan
menurut PSAK 109 paragraf 17 dan 29
jumlah
tidak
pengukuran, pengungkapan dan
pencatatan,
pengukuran,
kelolaan,
kelolaan, dalam hal pengakuan,
pemberdayaan ekonomi, LAZISMU tidak pencatatan,
aset
sesuai dengan PSAK 109.
berupa
rombong yang akan disalurkan untuk
melakukan
dan
aset kelolaan sudah sesuai dengan
dalam bentuk kas, jumlah tercatat, jika bentuk
pengakuan
pengukuran pada saat menerima
zakat sebesar jumlah yang diserahkan, jika dalam
saat
pengukuran,
dalam
388
hal
aset
tetap
pengakuan, penyajian
dan
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
pengungkapan
tidak
sesuai
dengan PSAK 109. c. Pada
saat
Hafidhuddin, Didin. 2002. Zakat Dalam
penyaluran
aset
Perekonomian Modern. Jakarta:
kelolaan, dalam hal pengakuan
Gema Insani.
dan
Harahap, Sofyan, Syafri. 2004. Ekonomi
pengukuran
dengan
PSAK
sudah 109,
sesuai namun
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
pengungkapan dan penyajiannya
Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar
tidak sesuai dengan PSAK 109.
Akuntansi Keuangan PER 26 Februari 2008 –PSAK 109. Jakarta: Salemba Empat. Kementrian Agama Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
2011. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tentang pengelolaan zakat.
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Versi
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
pdf.http://dki.kemenag.go.id/file/file/U
Cipta.
ndangundang/moua1363200664.pdf
Azra, Azyumardi. 2003. Berderma Untuk
(diakses pada 15 Desember 2015 pukul
Semua. Jakarta: Teraju.
13.00).
BAZNAS Kota Kediri. 2014. Jumlah Dana
Kristin, 2011. Penerapan Akuntansi Zakat
Zakat yang Diterima Dari Muzakki Edisi
Pada Lembaga Amil Zakat (Studi
Januari 2011 sampai Desember 2014.
Kasus Pada LAZ DT Cabang Semarang).
Djuanda, Gustian. 2006. Pelaporan Zakat
Skripsi IAIN Walisongo Semarang.
Pengurang Pajak Penghasilan. Jakarta: PT.
Kustiawan, Teten. 2012. Pedoman
Raja Grafindo Persada.
Akuntansi
Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an
Implementasi
terjemahan perkata. Bandung: Syamil Al-
Zakat
(Panduan
Penyusunan
Laporan
KeuanganBerbasis PSAK 109. Jakarta:
Qur’an.
Forum Zakat (FOZ).
Ferdiansyah, wavi. 2013. Faktor Yang Berpengaruh
Amil
Terhadap
Mahmud, Al Ba’iy Abdul Al Hamid. 2006.
Pemahaman
Akuntan Tentang PSAK No. 109 Pada
Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter
Lembaga Zakat Di Surabaya. Fakultas
dan keuangan Syariah. Jakarta: PT.
Ekonomi
Raja Grafindo Persada.
Dan
Bisnis
Universitas
Moleong, Lexy. 2002. Metodologi
Airlangga.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Gumay, Akbar Nugroho. 2014. BAZ Kediri Salurkan
Zakat
Kepada
Rosdakarya.
1435
Mustahik.(Online),(http://ramadhan.ant
Pusat Badan Amil Zakat Nasional. 2014.
aranews.com/berita/327856/baz-kediri
Jumlah Dana Zakat yang di terima Dari Muzakki
salurkan-zakat-kepada-1435-mustahik, diakses 20 September 2015).
389
Edisi
Januari
2011
sampai
Ghufraanaka, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 5 Mei 2016: 375-390; PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET KELOLAAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
Desember
2014.
www.pusat.baznas.go.id Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Ketiga. Cetakan pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syahrul dan Afdi Nizar. 2000. Kamus Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima. Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus Desain dan Metode.
Jakarta:
PT.
Raja
Grafindo
Persada. Zuhayly, Wahbah. 2008. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. .
.
390