UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
PENERAPAN QUEUEING THEORY SISTEM ANTRIAN CUCIAN MOBIL CAR WASH AUTO BRIDAL 75 PADANG BERBASIS WEB Firdaus, Rini Sovia, Rima Liana Gema Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang e-mail:
[email protected]
Abstrak Abstrak - Pada penulisan tugas akhir ini penulis membahas tentang bagaimana cara merancang sebuah sistem aplikasi sistemantrian cucian mobil car wash auto bridal padang khatib sulaiman dengan penerapanQueueing Theory. Selamaini, sistemantriancucian mobil yang ada di car wash auto bridal masih dilakukan dengan cara melakukan pendaftaran di kasir. Dari penelitian tugas akhir ini, bagaimana merancang proses pengambilan nomor antrian yang terkomputerisasi dengan baik. Dalam melaksanakan penelitian ini bertujuan membantu pelanggan melakukan pengambilan nomor antrian cucian mobil carwash auto bridal padang khatib sulaiman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aplikasi system antrian ini dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dalam melakukan pengambilan nomor antrian cucian mobil Kata Kunci : Queueing Theory, Sistem Antrian, PHP, MySQL, Web.
1. Pendahuluan Car Wash Auto Bridalmerupakan perusahaan jasa pencucian mobil, Di samping itu pihak pemberi pelayanan secara tidak langsung juga mengalami kerugian, karena akan mengurangi efisiensi kerja, keuntungan yang sedikit dan bahkan akan menimbulkan citra kurang baik pada pelanggannya. Dalam suatu antrian fenomena menunggu merupakan hasil langsung dari keacakan dalam operasi sarana pelayanan tersebut karena kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan yang tidak diketahui sebelumnya. Karena jika bisa diketahui maka pengoperasian sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa sehingga sepenuhnya akan menghilangkan keharusan untuk menunggu. Car wash merupakan perusahaan jasa pencucian mobil, Di samping itu pihak pemberi pelayanan secara tidak langsung juga mengalami kerugian, karena akan mengurangi efisiensi kerja, keuntungan yang sedikit dan bahkan akan menimbulkan citra kurang baik pada pelanggannya. Dalam suatu antrian fenomena menunggu merupakan hasil langsung dari keacakan dalam operasi sarana pelayanan tersebut karena kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan yang tidak diketahui sebelumnya.
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Sistem Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (realword). Banyak metode yang dibangun dalam Operation Research dan System Analyst untuk kepentingan pengambilan keputusan dengan menggunakan berbagai analisis data. Contoh sederhana ada dalam mata ajaran Linier Programming. Simulasi memeberikan hasil yang cukup bila digunakan bila memecahkan berbagai persoalan, termasuk dalam pembuatan perencanaan kegiatan. Namun demikian apabila untuk waktu yang maka akan lebih tepat bila menggunakan Multi Periode Linier Programming yang didasarkan pada perhitungan tahuhnan dan kemudian untuk peninjauan kebulanan ataupun mingguan diambil dari rata-rata tahuhnan. (Thomas J.Kakiay, 2003).
29
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
2.1.1 Definisi Sistem Istilah sistem berasal dari kata Yunani “systema”, yang mengandung arti sehimpunan bagian atau kelompok yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole). Pengertian yang lebih lengkap, sistem adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan pengolahan (pemprosesan) untuk mencapai sesuatu atau berupa tujuan, dan hal ini dilakukan dengan cara pengolahan data atau energi dan barang dalam waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan energi ( Bambang Sridadi, 2009).
2.2 Antrian Antrian (Queueing) adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di tempat kasir untuk mendapatkan nomor antrian dan beberapa kasus antrian yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Karena menunggu memakan waktu, sementara waktu merupakan sumber daya yang berharga, maka pengurangan waktu menunggu merupakan tema menarik untuk dianalisis tetapi tidak berarti analisis antrian hanya membahas waktu menunggu(jurnalPelitaInformasi Budi Darma,Vol. 5, No. 1(2013) ISSN:2301-9425). 2.2.1 Struktur Antrian
Menurut (Siswanto, 2007) dalam suatu antrian ada 4 model struktur antrian berdasarkan pelayanannya. Struktur antrian yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian yaitu: 1. Single Channel–Single Phase,single channel yaitu hanya ada satu fasilitas pelayanan yang melayani jalur tunggal. Single phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan. Contohnya adalah sebuah loket pembayaran rekening listrik, air dan telepon yang disebut payment point online Bank (PPOB) dengan mempunyai satu loket pelayanan dengan jalur satu antrian kemudian contoh lainnya yaitu supermarket yang hanya memiliki satu kasir sebagai tempat pembayaran. 2. Single Channel–Multi Phase,yaitu ada dua atau lebih fasilitas yang bekerja secara berurut dengan diikuti antrian tunggal. Sebagai contoh adalah pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya. 3. Multi Channel–Single Phase,yaitu ada dua atau lebih fasilitas pelayanan di aliri oleh antrian tunggal. Contohnya adalah antrian pada sebuah Bank dengan beberapa teller, pembelian tiket atau karcis yang dilayani oleh beberapa loket, pembayaran dengan beberapa kasir. 4. Multi Channel–Multi Phase ini menunjukkan bahwa setiap sistem mempunyai beberapa fasilitas pe-layanan pada setiap tahap sehingga terdapat lebih dari satu pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan. Contoh pada model ini adalah pada pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit dimulai dari pendaftaran, diagnosa, tindakan medis, sampai pembayaran. Kemudian registrasi ulang mahasiswa baru pada sebuah universitas, dan lain-lain (Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura, Vol. 02, No. 2 (2014) ISSN: 2338-493x). 2.2.2 Sistem Antrian Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan. Keadaan sistem menunjukan pada jumlah pelanggan yang berada dalam suatu fasilitas pelayanan, termasuk dalam antriannya. Populasi adalah jumlah pelanggan yang dating pada fasilitas pelayanan, sedangkan besaranya populasi merupakan jumlah pelanggan yang memerlukan pelayanan (server) (Saintia Matematika, Vol.02, No.3 (2010) ISSN: 2337-9197). 2.3 Queueing Theory
Teori antrian (Queuering Theory) merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu (Waiting Lines), yakni satu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem yang ada. Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah
30
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
organisasi selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak pemberi layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat sangat membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu saja akan meningkatkan keuntungan perusahaan(Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, Vol. 5, No. 1(2013) ISSN: 2301-9425). 2.3.1 Disiplin antrian Disiplin antrian adalah cara server memilih pelangan untuk dilayani. Beberapa jenis disiplin antrian antara lain: 1. FCFS (First Come First Serve), pelanggan yang datang terlebih dahulu akan dilayani terlebih dahulu. 2. LCFS (Last Come First served), pelanggan yang datang paling terakhir maka yang dilayani terlebih dahulu. 3. SIRO (service In Random Older) berarti semua pelanggan memiliki kesempatan yang sama untuk dilayani terlebih dahulu, tidak pedul isiapa yang datang terlebih dahulu. 4. PS (Prioritas Service) berarti pelanggan yang memiliki prioritas lebih tinggi akan dilayani terlebih dahulu, tidak peduli siapa yang datang terlebih dahulu. 5. GD (General Service Discipline) digunakan jika disiplin antri tidak ditemukan dan hasil yang diperoleh akan sama dengan disiplin antrian yang lain, misalnya FCFS dan LCFS. (Jurnal Seminar Nasional IENACO (2015) ISSN 2337-4349).
2.4 UML (Unified Modeling Language) Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simulasi-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemrograman ini dikenal kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembangan bahasa pemograman berorientasi objek.(Rosa A.S, M.Shalahudin 2014).
2.5 Pelayanan Cucian Mobil Car Wash Auto Bridal Padang Tahap pelayanan pada pelanggan (customer) cucian mobil Car Wash Auto Bridal Padang Jalan Khatib Sulaiman: 1. Tahap Awal Pelanggan (customer) harus memasuki tempat parkir yang disediakan car wash. 2. Tahap pendaftaran di konter pendaftaran Setelah pelanggan (customer) tiba di tempat pencucian, pelanggan (customer) melakukan pendaftaran dan mengambil nomor antrian yang tersedia pada loket pendaftaran Cucian mobil . Kemudian pelanggan (customer) memberitahu petugas konter pendaftaran jika mobil anda melakukan perawatan. Setelah itu pelanggan (customer) menunggu sampai seluruh proses selesai, namun bisa juga pulang dulu dan kembali lagi setelah mobil kita selesai di cuci. 3. Tahap pasca pencucian
Setelah mobil pelanggan (customer) selesai dicuci, maka pelanggan (customer) tinggal membayar kepada petugas kasir bahwa mobil kita sudah selesai dicuci. Lalu petugas akan mengatakan biaya pencucian mobil.
31
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
3. Metodologi Penelitian 3.1 Pengumpulan Data
Adapun kerangka penelitian dalam metodologi penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1, sebagai berikut :
Gambar 1 : Kerangka Penelitian
3.2 Tahap Penelitian Dalam penelitian ini akan di jelaskan mengenai urutan langkah-langkah yang di buat secara sistematis dan logis sehingga dapat di jadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, tiap tahapan merupakan bagian yang menentukan tahapan selanjutnya dan berkaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya. 1. Data Perancangan data yang dimaksudkan adalah perancangan data-data yang berkaitan dengan pembuatan perangkat lunak meliputi : a. Data input Termasuk di dalamnya data-data penunjang sebagai inputan pembuatan sistem. b. Data output Dari data input di atas, bagaimana sistem akan menggunakannya hingga data baru sebagai output sistem. 2. Proses Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana sistem akan bekerja, proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang kemudian diproses oleh sistem sehingga menjadi data output. 3. Antarmuka Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan tentang penggunaan tree dan keterangannya serta struktur data yang digunakan dalam pembuatan sistem.
4. Hasil dan Diskusi 4.1 Implementasi dan Pengujian Pengujian dan implementasi system bertujuan untuk melihat apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum, setelah dilakukannya pengujian dan implementasi, kualitas sebuah system akan terlihat. Tampilan program yaitu merupakan sub bab yang menjelaskan tentang proses dimulainya sampai program ini selesai dieksekusi, point-point
32
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
pada sub bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana sebuah form dijalankan dan apa saja fungsi yang terdapat pada form tersebut 1. Halaman Home Halaman Home adalah halaman utama sistem informasi ini, Auto Bridal berisi gambaran perusahaan.
Gambar 2 : Halaman Home
2. Halaman Registrasi Halaman registrasi publik ini sebagai tempat mendaftar user agar dapat melakukan pengambilan nomor antrian. Tampilan halaman registrasi dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 : Halaman Registrasi
3. HalamanLogin User Pada halaman ini menampilkan login user member. Halaman login user dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 : Halaman Login User
33
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
4. Halaman Nomor Antrian Halaman Nomor Antrian tempat user mengambil nomor antrian untuk cuci mobil. Halaman nomor antrian dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 : Halaman Nomor Antrian
5. Halaman Nomor Antrian Admin
Gambar 6 : Halaman Nomor Antrian Admin
6. Bukti Nomor Antrian Halaman bukti nomor antrian agar user dapat mencetak bukti nomor antrian. Tampilan halaman bukti nomor antrian dapat dilihat pada Gambar 7.
34
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
Gambar 7 : Halaman Bukti Nomor Antrian
7. Laporan Harian
Halaman laporan harian untuk mencetak laporan cucian mobil setiap harinya. Tampilan halaman laporan harian dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 : Laporan Harian
5. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan perancangan sistem dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Aplikasi system antrian ini,dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, praktis dan dapat meminimalisasikan waktu dan biaya dan dapat terjalin hubungan baik dengan pelanggan serta loyalitas pelanggan dapat dibangun. 2. Dengan adanya perancangan sistem antrian ini, dapat memudahkan pihak perusahaan dalam melihat laporan masukan pendapatan cucian mobil perharinya dan informasi perawatan yang dibutuhkan oleh pelanggan. 3. Dengan adanya aplikasi system antrian ini,dapat meningkatkan kualitas antrian pada Car wash Auto Bridal Padang di mata para customernya. Dan dapat menarik customer baru karena lebih mudah mengambil antrian di Car wash Auto Bridal Padang.
35
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal. 29-36 Copyright©2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN :2356-0010
Daftar Pustaka [1] S, Rosa dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika [2] Daryanto. 2010. Teknik Jaringan komputer. Bandung : ALFABETA [3] Danang Sunyoto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS [4] Madcoms, 2012. Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP MySQL. Madiun : ANDI [5] Sri Wahyuningsih. 2013. Perancangan Aplikasi Sistem Antrian Service Mobil Pada Bengkel Waris Sibolga Menggunakan Metode Multi Channel-Multi Server.Jurnal Pelita Informatika Budi Darma. 5 (1), 2301-9425 [6] Sridadi, Bambang. 2009. Pengantar Sistem Simulasi, Dan Contoh Program Dalam Bahasa C. Bandung: Informatika. [7] Thomas, J. Kakiay. 2003. Pengantar Sistem Simulasi. Bandung: Informatika. [8] Ida Nur Santi, dkk. 2015. Analisa Perbaikan Sistem Antrian Skin Care. Surakarta: Industri. [9] Wahana Komputer. 2011. Mudah & Cepat Membuat Website dengan CodeIgniter. Yogyakarta : Andi.
36