PENERAPAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN MANDIRI ANAK BANGSA NUSANTARA DALAM KAITANNYA DENGAN KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN. (PSAK No. 45 Application at Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara in Relation to Financial Statement Information) Oleh/By:
David Hasibuan Dosen STIE Kesatuan
ABSTRACT
PENDAHULUAN
A Foundation can be said as an organization established not to get just profit (non-profit) although in its progress the foundation needs a lot of fund earned from business activity. It means that the business activity is merely to provide fund, not as amajor activity of the foundation. Therefore, it’s needed supervision on the foundation which can be done together with the community as stakehorders. Hence, financial transparency in the form of financial statement publicationto public must be one of the arranged obligations. PSAK No. 45 which regulate the financial statement of non-profit organization has the same spirit, that is financial transparency of the organization requires consistent recording and reporting standard and it can be compared with PSAK. It’s expected that the organization will be able to manage financial information more professionally and the information yielded has more quality. The main purpose of financial statement is to provide relevant information to fulfill the interest of the contributors or funders, organization members, creditors, and other sides who provide sources for the non-profit organization. The other purposes are to evaluate the services given by the non-profit organization and its capability to provide the services continuously and how the managers carry out their responsibility or perform. The result of the research done by the author shows that Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara has not yet presented financial statement in accordance with PSAK No. 45 that regulatethe financial statement of non-profit organization, in this case is the foundation. In the way to present the report, the foundation still provide it as a commercial organization reporting in general, that is just as balance of finance and profitloss reporting. Concerning the information quality of the foundation’s financial statement, the foundation should provide its financial statementin accordance with PSAK No. 45. By applicating PSAK No. 45, the financial statement made by the foundation has financial information quality because it has met the requirements of cost effectiveness, relevance, and reliability.
Yayasan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Kini lembaga nirlaba berbentuk yayasan bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan. Bentuk organisasi nirlaba atau yayasan berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan yang mendasar terdapat pada bagaimana cara organisasi tersebut mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan operasinya. Pada organisasi nirlaba memperoleh sumber daya keuangan berasal dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Saat ini tidak sedikit organisasi nirlaba seperti yayasan, membiayai sendiri kegiatan opersionalnya sebagai entitas yang akan senantiasa hidup dan beraktivitas (going concern). Namun tetap pada landasan utama, kegiatan organisasi nirlaba tidak berorientasi terhadap laba.
Keywords: PSAK No. 45, the Quality of Finance Report Information
Pengawasan atas yayasan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sebagai stakeholders. Karena itu, transparansi keuangan dalam bentuk publikasi laporan keuangan kepada masyarakat luas menjadi salah satu kewajiban yang diatur. Demikian juga, penggunaan auditor eksternal, yaitu Kantor Akuntan Publik merupakan kewajiban bagi yayasan yang memenuhi kriteria tertentu. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga sudah mengantisipasi mengenai perkembangan lembaga nirlaba di Indonesia melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 Tahun 2007. Dengan menerapkan PSAK, diharapkan lembaga dapat mengelola informasi keuangan secara lebih profesional dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
METODE PENELITIAN Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer data sekunder. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan melakukan riset kepustakaan (Library Research), dan riset lapangan (Field Research). Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu simpulan.
HASIBUAN, DAVID. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan dalam Kaitannya dengan Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan pada Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara Laporan yang dibuat oleh yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara saat ini terdiri dari neraca dan Laporan Laba-Rugi. Yayasan belum menerapkan dan melakukan pembukuan sesuai dengan PSAK No. 5 yang mengatur mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan keuangan yayasan yang dibuat selama ini hanya sebatas pada pembuatan laporan laba-rugi dan neraca, yang tidak disertai dengan laporan arus kas maupun catatan atas laporan keuangan. Dalam laporan tersebut tidak dijelaskan dengan rinci mengenai sumber atau jenis sumbangan, penerimaan baik berupa uang kas maupun dalam bentuk aktiva lainnya, apakah ada pembatasan atas sumbangan yang diterima tersebut atau tidak. Dalam laporan yayasan tersebut, semua penerimaan baik kas maupun dalam bentuk lainnya di masukan ke dalam kelompok modal dalam bagian neraca. Begitu juga dalam laporan laba-rugi, tidak disebutkan dengan jelas apakah pendapatan atau penerimaan tersebut merupakan sumbangan, penerimaan atas layanan jasa. Semua penerimanaan diakui sebagai pendapatan. 1. Metode Pencatatan Dalam melakukan pencatatan, yayasan menggunakan konsep akuntansi modifikasi akrual basis (modified Accrual Basis) dengan kas basis (cash basis), alasan yayasan menggunakan metode tersebut karena didasarkan pada prinsip kehati-hatian (conservatism) dipandang perlu untuk membedakan perlakuan antara pandapatan dengan biaya. Yayasan menilai bahwa pendapatan (penerimaan) pada yayasan dinilai memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya. Dalam kasus penerimaan atau pendapatan yayasan yang berasal dari sumbangan pihak luar atau pihak ke-3 terbilang sangat kecil. Dana yang diterima dan masuk pada yayasan sebagai besar berasal dari internal yayasan, digunakan untuk membiayai semua kegiatan operasional yayasan. Terhadap pengakuan pendapatan ini yayasan menggunakan metode basis kas (cash basis), sedangkan dalam pengakuan biaya yayasan menggunakan metode basis akrual. 2. Proses Pembuatan Laporan Keuangan a. Tahap Pencatatan Semua dokumen dicatat berdasarkan urutan tanggal transaksi. Selanjutnya transaksi dikelompokkan dan digolongkan kedalam perkiraan dalam bentuk jurnal. b. Tahap Meringkas Tahap selanjutnya dilakukan penjurnalan yang di input kedalam program MYOB, kemudian dilakukan penyesuaian seperti pengakuan penyusutan, pembayaran utang gaji dan sebagainya. Selanjutnya dilakukan koreksi atau review atas jurnal-jurnal yang telah dicatat apakah telah dilakukan dengan benar, untuk menjamin agar laporan keuangan yang dihasilkan tidak mengandung suatu kesalahan. Transaksi yang telah di entry ke dalam jurnal MYOB akan diolah secara otomatis oleh program, setiap transaksi yang dicatat akan dimasukan atau dibukukan secara otomatis ke dalam akun masing-masing sesuai dengan jenis transaksinya.
26
c. Pembuatan Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dihasilkan oleh yayasan terdiri dari : a. Laporan Laba-Rugi Laporan ini berisi mengenai penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran dari kegiatan operasional yayasan pada satu periode tertentu. Dalam laporan laba-rugi ini menampilkan hasil yang diperoleh selama satu periode, apakah laba atau rugi. Sehingga dengan laporan ini pihak yayasan dapat melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kegiatan yayasan dan dapat memberikan serta menentukan keputusan yang akan diambil terkait dengan laporan tersebut serta rencana untuk periode mendatang. Pada laporan ini menyajikan mengenai jumlah penerimaan, pengeluaran biaya tetap, biaya variabel, dan seluruh biaya operasional lainnya. Dalam laporan keuangan PSAK No. 45 tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba, tidak ada perkiraan atau bagian harga pokok penjualan. Semua penerimaan di akui sebesar harga pasar dan harga pokoknya dicatat sebagai pengurang di pos biaya. b. Neraca Merupakan laporan keuangan yang menyajikan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal yayasan pada satu periode tertentu. Neraca menyajikan semua harta, kewajiban dan modal yayasan sampai periode tertentu, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 1. Kas Dana kas yang ada pada pos neraca diatas, merupakan gabungan dari beberapa sumber, yaitu rekening bank BCA dan Permata. Dalam neraca pos ini di gabungkan dalam satu akun, yaitu Kas. 2. Perlengkapan Perlengkapan merupakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional yayasan, mulai dari alat-alat tulis dan segala kebutuhan kantor serta semua kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan operasional yayasan secara keseluruhan. Perlengkapan pada saat pembelian diakumulasi ke dalam akun perlengkapan, sedangkan pembebanannya dilakukan pada akhir bulan dengan membuat jurnal penyesuaian. Yayasan menggunakan tarif dalam pembebanan perlengkapan tersebut, sebesar 8% perbulan. 3. Persediaan Persedian yang dimaksud merupakan barang-barang kebutuhan yayasan, yang harus selalu ada dengan nilai yang sama. Ada beberapa jenis persediaan barang dalam laporan yayasan, antara lain: a. Persediaan Merchandise, merupakan persediaan souvenir yang di perjualbelikan khusus kalangan sendiri. b. Persediaan Member Package, merupakan persediaan atas barang untuk member baru. Setiap ada pendaftaran baru, maka member
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April 2010
HASIBUAN, DAVID. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan dalam Kaitannya dengan Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan
4.
5.
6.
7.
tersebut berhak mendapatkan member package dari yayasan. c. Persediaan sticker, merupakan persediaan barang sticker yang biasanya di bagikan kepada anak-anak setelah mengikuti kegiatan setiap harinya. d. Persediaan souvenir. Merupakan persediaan barang untuk hadiah atas kegiatan atau acara tertentu yang diadakan oleh yayasan. Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva tetap yayasan diakui sebesar harga perolehannya dan yayasan menggunakan metode garis lurus untuk menilai besarnya penyusutan tiap aktiva. Penetapan nilai residu atas aktiva tetap yayasan ditentukan berdasarkan nilai taksir yang ditetapkan oleh kebijakan pengurus yayasan. Lisensi Merupakan pembelian franchise atas nama TUMBLE TOTS sebagai merk yang digunakan yayasan dalam mengelola salah satu kegiatannya yaitu sekolah/lembaga pendidikan. Yayasan membeli franchise untuk 3 tahun yang dapat di perpanjang kembali dengan membayar fee yang telah ditentukan. Yayasan kemudian mendapatkan lisensi untuk menggunakan nama Tumble Tots. Untuk itu yayasan melakukan pembebanan amortisasi atas lisensi. Selain itu, yayasan juga harus membayar biaya royalty setiap bulan dari total penerimaan bruto dengan persentase tertentu. Kewajiban Pada pos kewajiban, yayasan hanya memiliki beberapa akun, antara lain: a. Hutang mercahandise, merupakan hutang yang timbul dari kegiatan pembelian mercahandise kepada head office, yang dapat diperjual-belikan kepada member. b. Biaya yang masih harus dibayar, merupakan kewajiban yang timbul setiap bulan atas pembebanan biaya royalti pada periode tersebut tetapi baru dibayarkan pada bulan berikutnya. c. Pendapatan diterima dimuka, merupakan biaya atas sekolah playgroup untuk 3 bulan. Biaya tersebut oleh orang tua murid dibayarkan pada awal kelas baru dimulai. d. Hutang pajak, kewajiban ini muncul akibat dari adanya pembebanan pajak PPh pasal 23 atas pajak royalti. Modal Yayasan Modal yang ditanam pada yayasan merupakan dana gabungan dari beberapa sumber penyandang dana. Dari jumlah tersebut terdapat dana yang dikucurkan sebagai dana abadi dan dana yang digunakan untuk tujuan tertentu, salah satunya dana untuk kegiatan
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April 2010
pembangunan area outbond. Namun dalam hal ini semua dana digabungkan dalam satu akun yaitu Modal. Selain itu, yayasan masih mengunakan istilah laba/rugi untuk akun dari hasil sisa kegiatan. Laba/rugi berjalan dan tahun lalu atas kegiatan operasional juga ditampung pada pos ini dengan menggunakan akun yang berbeda. Dari keseluruhan laporan keuangan yang disusun oleh yayasan, terlihat bahwa yayasan belum menerapkan prinsip-prinsip pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Pada Organisasi Nirlaba. Dalam laporan keuangan tersebut, yayasan hanya menyajikan laporan laba-rugi dan neraca, yayasan belum membuat laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, sebagaimana laporan yang harus dibuat oleh yayasan yang sesuai dengan PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan pada organisasi nirlaba, antara lain: Laporan posisi keuangan, Laporan aktivitas, Laporan arus kas dan Laporan catatan atas laporan keuangan. B.
Penyusunan Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan PSAK No. 45 Kaitannya dengan Kualitas Informasi Keuangan Dari hasil penelitian dan pengembangan materi pembahasan dari laporan keuangan yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pencatatan jurnal atas transaksi yang terjadi, belum sepenuhnya dicatat dan dijurnal sesuai dengan PSAK No. 45. 2. Laporan keuangan yang dibuat tidak sesuai dengan PSAK No. 45, mulai dari penulisan judul laporan keuangan. Seperti laporan laba-rugi, seharusnya ditulis sebagai Laporan Aktivitas. 3. Laporan keuangan yang dibuat oleh yayasan antara lain: laporan laba-rugi dan neraca. 4. Dalam laporan keuangan yayasan tidak terdapat pembatasan-pembatasan mengenai penggunaan sumber daya yang diperoleh dari sumbangan, baik pembatasan permanen maupun pembatasan temporer atau sementara, sumbangan terikat dan tidak terikat. 5. Dalam laporan neraca yayasan telah dikelompokkan dan disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya dan kewajiban berdasarkan jatuh temponya, tetapi tidak diungkapkan mengenai pembatasan aset pada catatan laporan keuangan. 6. Dalam laporan laba-rugi belum menyajikan laporan kegiatan aktivitas perubahan jumlah aset bersih, baik terikat permanen, terikat temporer maupun tidak terikat selama satu periode. Perubahan aset bersih tersebut selanjutkan akan tercermin dalam neraca (laporan posisi keuangan). 7. Yayasan belum membuat laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. 8. Dari keseluruhan laporan keuangan yang ada, masih terdapat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan ketentuan PSAK No. 45 tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba/yayasan. Karenanya yayasan perlu melakukan perbaikan terhadap laporan keuangan yang disesuaikan PSAK No. 45.
27
HASIBUAN, DAVID. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan dalam Kaitannya dengan Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan
a. Perkiraan Dalam pembuatan bagan akun atau perkiraan yang digunakan oleh yayasan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis transaksi yang terjadi pada yayasan, sebaiknya pembuatan akun tetap mengacu pada PSAK No. 45. Dalam PSAK No. 45 terdapat pengelompokkan akun-akun yang harus digunakan dalam pelaporan keuangan yayasan. Dalam laporan keuangan yayasan harus ada pemisahan antara penerimaan dari sumbangan, sebagai sumber utama yayasan, serta penerimaan dari jasa yang diberikan yayasan. Semua akun yang digunakan harus dikelompokkan berdasarkan jenis transaksi dan kegiataan (program yang dilakukan). b. Kelompok Aktiva Lancar Perbedaan yang terjadi antara perkiraan pada yayasan dan perkiraan PSAK adalah di gabungkannya persediaan sticker dan persediaan souvenir ke dalam akun persediaan merchandise. Penggabungan dilakukan karena pada dasarnya baik persediaan sticker maupun souvenir merupakan jenis barang yang sama dengan merchandise yang dikeluarkan yayasan kepada member. c. Kelompok Aktiva Tetap Tidak terdapat perbedaan d. Kelompok Aktiva Tidak Berwujud Tidak terdapat perbedaan e. Kelompok Kewajiban Tidak terdapat perbedaan yang mendasar atas perkiraan-perkiraan tersebut baik dari sisi yayasan maupun PSAK. Tetapi ada satu akun yang diganti nama akunnya. Akun Pendapatan PG DDM menjadi akun Pendapatan jasa layanan DDM, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan mengenai jenis pendapatan dalam PSAK 45. f. Modal atau Aktiva Bersih Dalam kelompok ini sangat terlihat jelas perbedaannya. Dalam PSAK NO. 45 tidak dikenal yang namanya Modal, yang ada adalah Aktiva Bersih. Dalam laporan posisi keuangan disajikan jumlah masing-masing kelompok aset bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen. g. Harga Pokok Penjualan Dalam laporan keuangan yang disesuaikan dengan PSAK tidak terdapat harga pokok penjualan. Barang yang diperoleh diakui sebagai persediaan untuk dijual kembali. Setiap ada penerimaan dari penjualan merchandise tersebut diakui sebagai pendapatan layanan jasa, atau pendapatan lainlain. Sedang harga beli merchand yang dijual jadi pengurang dan dimasukan kedalam kelompok biaya. h. Biaya Untuk kelompok biaya tidak banyak terdapat perbedaan yang mencolok antara biaya yng terjadi di yayasan dengan biaya yang disesuaikan dengan PSAK. Jenis biaya-biaya yang terjadi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pada organisasi tersebut.
28
i. Jurnal Akun-akun yang telah dibuat sebelumnya akan berkaitan langsung dengan jurnal-jurnal transaksi yang terjadi pada yayasan. Setelah melakukan kegiatan pencatatan secara keseluruhan, termasuk jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi jika diperlukan, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan buku besar (jika dilakukan secara manual), apabila pencatatan dilakukan secara komputerisasi dalam hal ini yayasan akan menggunakan aplikasi komputer akuntansi yang sudah ada, yaitu MYOB. Setelah dilakukan pencatatan atau penjurnalan secara otomatis akun-akun yang telah dicatat langsung masuk atau ter-posting ke buku besar masing-masing akun. C. Laporan Posisi Keuangan Laporan Aktivitas Laporan aktivitas menyajikan penerimaan dan pengeluaran dengan menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan Arus Kas Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah untuk menyediakan dasar untuk para pengguna laporan keuangan dalam menilai kemampuan yayasan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan yayasan untuk menggunakan arus kas tersebut. Menurut PSAK No. 2, Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. D. Kualitas Informasi Keuangan Laporan keuangan telah disesuaikan dengan laporan keuangan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan pada Organisasi Nirlaba, tampak bahwa terdapat perbedaan-perbedaan mengenai informasi keuangan yang disampaikan dalam setiap laporan. Laporan yang disusun berdasarkan PSAK No. 45 memiliki karakteristik dan kualitas informasi keuangan yang cukup memenuhi dalam memberi penjelasan dan interpretasi bagi pengurus mengenai pelaporan yang dapat membantu penyedia sumber daya dan penggunapengguna lain memahami informasi keuangan yang ada. Selain itu laporan yang disajikan memenuhi kriteria atas kualitas informasi keuangan yang tinggi, yaitu: 1. Efektivitas Biaya Informasi akuntansi yang berkualitas memiliki manfaat yang akan diperoleh jika keuntungan yang didapat dari informasi melebihi biaya. Dalam kaitannya dengan pelaporan keuangan yayasan, efektivitas biaya terdapat pada bagaimana laporan keuangan yayasan tersebut disusun. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan PSAK No. 45 akan memiliki tingkat efektivitas biaya paling tinggi dalam hal memperoleh manfaat atas kualitas informasi keuangan. Dengan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45, yang telah diatur dan disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maka para penyumbang atau donatur serta pengurus akan memiliki persepsi yang sama dalam menginterpretasikan laporan keuangan, sehingga tidak memerlukan lagi penyusunan laporan keuangan yang harus disesuaikan lagi dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April 2010
HASIBUAN, DAVID. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan dalam Kaitannya dengan Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan
akan menekan waktu dan biaya untuk memperoleh informasi keuangan. 2. Materialitas Materialitas laporan keuangan pada yayasan lebih ditekankan pada besarnya dana atau rupiah yang dicantumkan dalam laporan, apakah sudah sesuai dengan peruntukkannya, sehingga laporan keuangan dapat memberikan informasi yang jelas kearah penyaluran dana, apakah besarnya dana sesuai dengan besarnya program atau peruntukan dana yang akan dilakukan yayasan, sehingga donatur yang akan memberikan sumbangan tidak merasa ragu untuk menyumbangkan dananya untuk kegiatan program tersebut. Tingkat materialitas laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan mengenai apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan memilik dampak yang signifikan atau meterial terhadap pengambilan keputusan, baik untuk pihak pengurus yayasan maupun donatur. 3. Relevansi Agar laporan keuangan memiliki relevansi, maka informasi keuangan yang disajikan harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik serta sekaligus disampaikan pada saat yang sama tepat pada waktunya. Keandalan laporan keuangan yang akan disajikan tergantung pada tingkat ketepatan penyajian laporan keuangan atas suatu peristiwa. 4. Keandalan Keandalan akan suatu laporan keuangan akan berbeda diantara pengguna, tergantung pada sejauh mana pengetahuan mereka terhadap penggunaan aturan dalam penyediaan informasi keuangan. Ketepatan penyajian dan kelengkapan mengacu kepada kesesuain antara data akuntansi dengan peristiwa-peristiwa yang dimaksudkan untuk diwakili oleh data tersebut. Keandalan laporan keuangan juga berkaitan dengan netralitas, yaitu berkenaan dengan tidak adanya bias dalam penyajian laporan keuangan atau informasi akuntansi. Informasi keuangan berkualitas dan netral adalah informasi keuangan yang bebas dari dari bias dan mengarahkannya kepada hasil yang diinginkan atau mempengaruhi mode prilaku tertentu. Berdasarkan informasi laporan keuangan yayasan yang telah disesuaikan dengan PSAK No. 45 diatas, berdasarkan hasil penelitian, maka laporan keuangan yang disajikan oleh Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara belum sesuai dengan PSAK No. 45, sehinggga laporan keuangan yayasan belum memiliki kualitas informasi keuangan karena belum memenuhi syarat dari kualitas informasi pelaporan keuangan yaitu, efektifivitas biaya, materialitas, relevansi, dan keandalan.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan 1.
2.
Laporan keuangan yang dibuat oleh Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara belum sesuai dengan laporan keuangan PSAK No. 45. Dalam melakukan pengolahan dan penyajian laporan keuangan yayasan menggunakan software akuntansi MYOB, dan belum dapat sepenuhnya disesuaikan dengan laporan keuangan PSAK No. 45.
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April 2010
3.
Yayasan harus melakukan pengelolaan, penelitian dan penerapan lebih lanjut terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Dalam pelaporan keuangan keuangan yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara belum memiliki syarat atau karakteristik pelaporan yang memiliki kualitas informasi laporan keuangan, yaitu efektivitas biaya, materialitas, relevansi, dan keandalan.
Rekomendasi Berdasarkan simpulan diatas, disaranka sebagai berikut: 1. Yayasan Mandiri Anak Bangsa Nusantara sebaiknya segera menerapkan PSAK No. 45 dalam menyajikan pelaporan keuangan, sehingga laporan keuangan memiliki informasi yang berkualitas bagi pengurus dalam pengambilan keputusan. 2. Dalam penggunaan software akuntansi seperti MYOB jika yayasan masih menggunakan aplikasi MYOB, maka yayasan perlu melakukan penganturan dan pengelolaan yang disesuaikan dengan PSAK No. 45 dengan menambahkan perkiraan-perkiraan dan setting yang sesuai dengan PSAK No. 45. Atau yayasan dapat menggunakan aplikasi sofware khusus untuk yayasan seperti yang dimiliki software akuntansi Accurate.
DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Buku 2, Salemba Empat, Jakarta Financial Accounting Standards Board. 1993. Statement of Financial Accounting Standards No. 117. http://www.google.com (Diakses 11 Agustus 2008) Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Edisi September 2007, Salemba Empat, Jakarta Kieso, Donal E., Jerry J. Weygandt ., dan Tery D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate. Alih Bahasa : Emil Salim, SE. Erlangga. Jakarta Pusat informasi dan komunikasi depkumham. 2007. Data Olahan : Yayasan. http://depkumham.info (diakses 14 april 2009) Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2006. Accounting Theory: Teori Akuntansi. Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat (Forum Zakat). 2005. Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat 2005 (PA-OPZ 2005). http://www.google.com (Diakses 11 Agustus 2008) Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi (YKIP) – Financial Statements. 2004. Laporan Keuangan untuk periode 31 Desember 2004 dan 2003. http://www.google.com (Diakses 11 Agustus 2008) Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi (YKIP) – Financial Statements. 2006. Laporan Keuangan untuk periode 31 Desember 2006 and 2005. http://www.ykip.org/financial_statements (Diakses 18 Oktober 2008)
29
HASIBUAN, DAVID. Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan dalam Kaitannya dengan Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan
30
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April 2010