JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DENGAN METODETWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA MATA DIKLAT TEKNIK MESIN DI SMK MUHAMMADIYAH SUMOWONO Surianto1 Muhammad Akhyar2 Joko Nurkamto3 1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS 3 Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS 2
ABSTRACT
This study directed forDetermine the implementation of Mechanical Engineering with a method of learning two stay two stray (TS-TS) at SMKMuhammadiyah Semarang regency Sumowono.Determine the success of Mechanical Engineering with a method of learning two stay two stray (TSTS) on quality and learning outcomes learners in vocational Muhammadiyah Sumowono Semarang District.And,know the obstacles and weaknesses in Mechanical Engineering with a method of learning two stay two stray (TSTS) at SMKMuhammadiyahSumowono Semarang regency.This study was a qualitative research. The Methods of collecting data used interviews, the participation of observation, and the triangulation of data. Analysis of the data used the interactive method. The Validity of data used triangulation methods, and the learning of Implementation Plan Analysis Mechanical Engineering with two stay two stray methods (TS-TS) at SMKMuhammadiyah Sumowono done systematically. The prior to implementing the learning activities of mechanical engineering studies teachers prepare the necessary equipment such as forming groups, arranging seating, setting up the learning, teaching materials to be used, learning media and named groups. The Teachers finished with some reflection activities with learners who analyzed the results of the discussion. Mechanical Engineering Learning used two stay two stray (TS-TS) at SMKMuhammadiyah Sumowono could be said to be successful when viewed from the aspect of quality and learning outcomes. Quality is evident from the interactive learning process conducted by teachers and learners. Mechanical Engineering Barriers to learning usedtwo stay two stray (TS-TS) at this school from the learner factors, the time, the scope of the material, and learning spaces.Learning time reduced because equipments used to prepare teachers used ICT and learners to organize the space and draw up a table and chairs. Not all materials can be provided by using two stay two stray (TS-TS) so that the teacher must pick and choose appropriate materials for learning. The school does not have a dedicated space for group activities so that they use the regular classroom where the arrangement of office is seen is not maximized. .Keywords: learning, two stay two stray (TS-TS), mechanical engineering
199
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
PENDAHULUAN Di
zaman
tingkah laku ke arah yang lebih baik.
yang
penuh
dengan
Demikian
juga
dengan
SMK
perubahan saat ini yang kita sebut era
Muhammadiyah Sumowono bertujuan
globalisasi saat ini tentunya menuntut
dapat
adanya
sumber daya
berkualitas.
Kualitas
mencetak
manusia
menjadi
manusia
yang
sumber daya manusia yang handal dan
sumber
daya
terampil
di
bidangnya.
Pendidikan
manusia ini hanya dapat diperoleh dari
sebenarnya merupakan suatu rangkaian
proses belajar yaitu melalui pendidikan.
peristiwa
Proses pendidikan dewasa ini bukan
tersebut merupakan suatu rangkaian
hanya
kegiatan
untuk
kurikulum adanya
memenuhi
semata,
pemahaman
didik.
Pemahaman
target
yang
kompleks.Peristiwa
komunikasi
antar
manusia
namunmenuntut
sehingga manusia itu tumbuh sebagai
kepada
pribadi yang utuh. Selain itu dalam
yang
peserta
dimaksud
dunia
pendidikan,
proses
belajar
bukanlah pemahaman dalam arti sempit
mengajar merupakan proses yang bisa
yaitu
diterapkan.
menghafal
materi
pelajaran,
Mengajar
dan
belajar
namun pemahaman dalam arti luas
merupakan proses kegiatan yang tidak
yaitu lebih cenderung menekankan pada
dapat dipisahkan.
kegiatan
proses
pembelajaran
yang
Proses
belajar
mengajar
yang
meliputi menemukan konsep, mencari
berkembang
dan lain sebagainya serta peserta didik
ditentukan oleh peran guru dan siswa
dituntut
sebagai individu-individu yang terlibat
untuk
dapat
di
kelas
umumnya
mengaplikasikannya dalam kehidupan
langsung
sehari-hari. Namun sayangnya, praktek
Prestasi belajar siswa itu sendiri sedikit
pembelajaran
banyak
yang
demikian
masih
di dalam proses tersebut.
tergantung
pada
cara
guru
pada
anak
belum diterapkan secara keseluruhan,
menyampaikan
sehingga
hasil
didiknya. Oleh karena itu kemampuan
yang
serta kesiapan guru dalam mengajar
tujuan
dan
pendidikanbelumsesuaidariapa diharapkan.
memegang
Pembelajaran kegiatan
penting
bagi
keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya
kehidupan manusia, dengan pendidikan
keterkaitan antara prestasi belajar siswa
manusia
dengan
berusaha yang
universal
peranan
dalam
potensi
yang
merupakan
pelajaran
mengembangkan
dimilikinya,
mengubah
metode
digunakan oleh guru. 200
mengajar
yang
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
Salah
satu
pengajaran
alternatif
Metode
bermasyarakat.
untuk
Kebanyakan
pengajar
adalah
enggan menerapkan system kerja sama
pembelajaran
di dalam kelas karena beberapa alasan.
tersebut
menggunakan
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Two Stay Two Stray (TS-TS) di SMK
Alasan
Muhammadiyah Sumowono. Penerapan
bahwa akan terjadi kekacauan kelas dan
Metode pembelajaran yang bervariasi
siswa
akan
siswa
ditempatkan dalam grup (kelompok)
sehingga dapat dikatakan bahwa Metode
(Lie, 2007: 28).Selain itu, banyak orang
pembelajaran
berpengaruh
mempunyai kesan negative mengenai
pemahaman
kegiatan kerja sama atau belajar dalam
mengatasi
terhadap
kejenuhan
sangat tingkat
utama
tidak
siswa.Aktivitas belajar siswa merupakan
kelompok.
salah
senang
satu
kegiatan
faktor
belajar
penting
dalam
mengajar.Hal
adalah
kekhawatiran
belajar
Banyak
jika
siswa
apabila
mereka
juga
disuruh
tidak untuk
bekerjasama dengan yang lain. Siswa
ini
mengingatkan bahwa kegiatan belajar
yang
mengajar
melebihi siswa yang lain, sedangkan
diadakan
memberikan
dalam
rangka
tekun
siswa
pengalaman-pengalaman
merasa
yang
kurang
harus
bekerja
mampu
merasa
belajar pada siswa. Jika siswa aktif
minder ditempatkan dalam satu grup
dalam kegiatan tersebut kemungkinan
dengan siswa yang lebih pandai.Metode
besar
pembelajaran
akan
dapat
mengambil
pengalaman-pengalaman
belajar
dengan
kooperatif
sekedar
belajar
sama dalam
tersebut. Kegiatan belajar dipandang
kelompok.
sebagai
pembelajaran
kooperatif
siswa dan guru. Kegiatan komunikasi ini
membedakannya
dengan
tidak akan tercapai apabila siswa tidak
kelompok yang dilakukan asal-asalan.
dapat
Pelaksanaan
kegiatan
aktif
mengajar.
komunikasi
dalam
Dengan
kegiatan adanya
antara
belajar
kooperatif
keaktifan
Ada
tidak
unsur-unsur
yang
pembagian
prosedur dengan
Metode
benar
akan
siswa dalam proses belajar mengajar
memungkinkan
kemungkinan
kelas dengan lebih efektif. (Lie, 2007:
besar
prestasi
belajar
pendidik
dasar
mengelola
29).
yang dicapai akan memuaskan.Metode pembelajaran kooperatif belum banyak
METODE PENELITIAN
diterapkan dalam pendidikan, walaupun
Tempat penelitian ini adalah di SMK
orang Indonesia sangat membanggakan
Muhammadiyah Sumowono Kabupaten
sifat gotong royong dalam kehidupan
Semarang. Waktu yang akan peneliti 201
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
gunakan
dalam
melakukan
http://jurnal.fkip.uns.ac.id Informan
kegiatan
yang
akan
diwawancarai
penelitian ini kurang lebih tiga bulan
meliputi: Kepala SMK Muhammadiyah
mulai bulan Februari hingga Mei 2013.
Sumowono Kabupaten Semarang, Wakil
Jenis
ini
termasuk
kepala sekolah bagian kurikulum, Wakil
yaitu
prosedur
kepala
penelitian
penelitian
kualitatif,
penelitian
yang
menghasilkan
sekolah
bagian
sarana
dan
prasarana, Guru Diklat Teknik mesin
data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
SMK
lisan dari orang-orang dan perilaku yang
Kabupaten Semarang, serta Peserta didik
dapat diamati (Bogdan dan Tailor dalam
SMK
Moleong, 2006: 4).
Kabupaten
Sumber
data
penelitian
Muhammadiyah
Sumowono
Muhammadiyah Semarang
Sumowono yang
diambil
perwakilan kelas X sebanyak 7 peserta.
ini
Peneliti akan melakukan kegiatan
meliputi nara sumber, tempat peristiwa, dan dokumentasi. Nara sumber dalam
wawancara
penelitian ini adalah kepala sekolah,
pembelajaran
guru, dan juga siswa di lingkungan SMK
metodeTwo Stay Two Straydiantaranya
Muhammadiyah Sumowono Kabupaten
adalah (1) Kegiatan pembuatan dan
Semarang. Tempat atau lokasi untuk
pengembangan Two Stay Two Stray oleh
mendapatkan data yang akan dianalisis
guru
sebagai titik fokus penelitian mengenai
pembelajaran Teknik mesin mulai dari
pelaksanaan pembelajaran Diklat Teknik
kegiatan awal yang dilakukan oleh guru,
mesindengan
Teknik
Teknik
mesin,
dengan
mesindengan
(2)
Kegiatan
Stay
Two
hingga kegiatan evaluasi yang dilakukan
di
SMK
oleh guru, (3) Ketersediaan fasilitas Two
Muhammadiyah Sumowono Kabupaten
Stay Two Stray juga akan peneliti amati
Semarang, dengan pertimbangan bahwa
sehingga
sekolah tersebut merupakan sekolah
pembelajaran
Islam terpadu yang telah menyediakan
digunakan
fasilitas
mesin
Stray,
metodeTwo
berhubungan
dengan
lokasi
Two Stay
Two
Stray(TS-TS)
dapat
diketahui
seperti
oleh
dalam
guru
model
apa
yang
Diklat
Teknik
melakukan
kegiatan
seperti laboratorium komputer, media
pembelajaran, (4) Aktivitas belajar siswa
pembelajaran, buku
selama
elektronik, LCD,
adalah
Diklat
Two Stray(TS-TS)berlangsung, dan (5)
Teknik pengumpulan data dalam ini
pembelajaran
Teknik mesindengan metodeTwo Stay
dan lain sebagainya.
penelitian
proses
Tampilan
wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi.
media
pembelajaran
yang
digunakan dalam pembelajaran Diklat 202
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Teknik mesindengan metodeTwo Stay
dengan
Two
(interactive model of analysis).
Straydi
Sumowono
SMK
Muhammadiyah
Kabupaten
model
analisis
Struktur
Semarang.
interaktif
TS-TS
memberi
Dokumentasi merupakan alat penunjang
kesempatan kepada kelompok untuk
dalam
(1)
membagi hasil dan informasi dengan
Muhammadiyah
kelompok lain, hal ini menunjukkan
penelitian
Kurikulum
ini
SMK
meliputi
:
Sumowono Kabupaten Semarang.
bahwa
(2)
lima
unsur
kooperatif
disusun oleh guru Diklat Teknik mesin.
ketergantungan positif, tanggung jawab
(3) Buku penunjang pembelajaran baik
perseorangan, tatap muka, komunikasi
buku mata pelajaran maupun buku
antar kelompok dan evaluasi proses
Teknik
kelompok dapat terlaksana. Pada saat
(4)
Perangkat
terdiri
belajar
Model Naskah Two Stay Two Stray yang
mesin.
yang
proses
saling
pembelajaran Diklat Teknik mesin. (5)
anggota
Foto kegiatan pembelajaran. (5) Profil
kelompok lain maka akan terjadi proses
sekolah. (7) Hasil belajar peserta didik.
pertukaran
Teknik dalam
trianggulasi
penelitian
ini
pemeriksaan
dengan
penggunaan
sumber,
saling
digunakan
kelompok
atas:
bertamu
informasi
melengkapi,
yang
dan
kegiatan dilaksanakan maka akan terjadi
memanfaatkan,
proses tatap muka antar siswa dimana
yang
akan terjadi komunikasi baik dalam
berarti
maupun
keterpercayaan suatu informasi yang
sehingga
siswa
diperoleh melalui waktu dan alat yang
tanggung jawab perseorangan.
berbeda dalam metode kualitatif.Macamadalah
Pelaksanaan
Sebelum
16) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu:
melakukan
kegiatan
harus di lakukan yaitu dengan melihat
penarikan
langkah-langkah metode Two Stay Two
kesimpulan atau verifikasi (conclusion biasa
Teknik
pembelajaran ada langkah-langkah yang
reduksi data (data reduction), penyajian
drawing/verivication),
Pembelajaran
Sumowono Kabupaten Semarang
dijelaskan Miles dan Huberman (2007:
dan
mempunyai
Stray (TS-TS) di SMK Muhammadiyah
peneliti mengacu kepada tahapan yang
display)
tetap
kelompok
Mesin dengan Metode Two Stay Two
Di dalam melakukan analisis data
(data
antar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebagai
berikut.
data
saat
teknik
adalah
kelompok
triangulasi
bersifat
pada
membandingkan dan mengecek balik
macam
ke
Stray(TS-TS).
dikenal 203
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id menyampaikan indikator pembelajaran,
Adapun langkah-langkah Metode pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu
mengenal
(dalam Lie, 2002:60-61) adalah sebagai
sesuai dengan rencana pembelajaran
berikut.:(1) Siswa bekerja sama dalam
yang
kelompok
Kelompok
berempat
seperti
biasa.(2)
dan
menjelaskan
telah
dibuat.(3).
materi
Kegiatan
Pada kegiatan ini pembelajaran
Setelah selesai, dua siswa dari masingmasing kelompok akan meninggalkan
menggunakan
kelompoknya
berisi tugas-tugas yang harus dipelajari
dan
masing-masing
lembar
oleh
siswa yang tinggal dalam kelompok
kelompok.Setelah
bertugas membagikan hasil kerja dan
kegiatan
informasi mereka ke tamu mereka.(4)
permasalahan yang berkaitan dengan
Tamu
ke
konsep materi dan klasifikasinya, siswa
sendiri
dan
mempela-jarinya dalam kelompok kecil
mereka
dari
(4 siswa) yaitu mendiskusikan masalah
kelompok melaporkan
diri
dan
mereka temuan
kelompok
kembali
lain.(5)
yang
tersebut
Kelompok
siswa
dalam
yang
bertamu ke kelompok yang lain.(3). Dua
mohon
tiap-tiap
kegiatan
menerima berisi
satu lembar
permasalahan-
bersama-sama
anggota
mencocokkan dan membahas hasil-hasil
kelompoknya. Masing-masing kelompok
kerja mereka.
menyelesai-kan
Tahapan-tahapan
dalam
Metode
atau
memecahkan
masalah yang diberikan dengan cara
pembelajaran TS-TS
mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4
Pembelajaran kooperatif Metode
anggota dari masing-masing kelompok
TS-TS terdiri dari beberapa tahapan
meninggalkan
sebagai berikut :.(1) Persiapan. Pada
bertamu
tahap persiapan ini, hal yang dilakukan
sementara 2 anggota yang tinggal dalam
guru
dan
kelompok bertugas menyampaikan hasil
sistem penilaian, desain pembelajaran,
kerja dan informasi mereka ke tamu.
menyiapkan tugas siswa dan membagi
Setelah memperoleh informasi dari 2
siswa
anggota yang tinggal, tamu mohon diri
adalah
membuat
menjadi
silabus
beberapa
kelompok
dengan masing-masing anggota 4 siswa
dan
dan setiap anggota kelompok harus
masing
heterogen
serta
berdasarkan
prestasi
akademik siswa dan suku.(2). Presentasi Guru.Pada
tahap
ini
ke
kembali dan
kelompok
ke
melaporkan
kerja
Formalisasi.Setelah 204
dan
dan
yang
kelompok
mancocokkan
hasil-hasil
guru
kelompoknya
lain,
masing-
temuannya membahas mereka.(4).
belajar
dalam
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
menyelesaikan
dikenalkan oleh guru. Namun kegigihan
permasalahan yang diberikan salah satu
dan kesriusan guru Teknik Mesin SMK
kelompok
Muhammadiyah Sumowono menjadikan
kelompok
dan
mempresentasikan
diskusi
kelompoknya
dikomunikasikan
atau
hasil untuk
pembelajaran
Teknik
Mesin
dengan
menggunakan metode Two Stay Two
didiskusikan
dengan kelompok lainnya. Kemudian
Stray (TS-TS)
guru membahas dan mengarahkan siswa
memberkan dampak positif bagi proses
ke
pembelajaran, peserta didik dan juga
bentuk
formal.(5).
Evaluasi
Kelompok dan Penghargaan
berjalan optimal dan
bagi guru sendiri. Hal yang terlihat
Pada tahap evaluasi ini untuk
begitu
berbeda
adalah
situasi
mengetahui seberapa besar kemampuan
pembelajaran yang terlihat interaktif
siswa
dan penuh makna.
SMK
Muhammadiyah
dalam
memahami materi yang telah diperoleh dengan
menggunakan
pembelajaran
kooperatif
Situasi
Metode Metode
pembelajaran
sangat
berbeda setelah penggunaan metode
TS-
Two
Stay
Two
Stray
(TS-TS).
TS.Masing-masing siswa diberi kuis yang
Pembelajaran berjalan sistematis yang
berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil
terlihat dari aktiviats guru memberikan
pembelajaran
motivasi, menjelaskan hal yang akan
dengan
Metode
TS-TS,
yang selanjutnya dilanjutkan dengan
dipelajari,
pemberian
memberikan materi, serta memberikan
penghargaan
kepada
membentuk
kelompok,
kelompok yang mendapatkan skor rata-
pembahasan
rata tertinggi.
kepada peserta didik. Aktiviats-aktivitas
Keberhasilan
Pembelajaran
untuk
Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang
peserta
didik
seeprti
kegiatan menyiapkan
kelompok,
bertanya,
dan
melakukan
juga
memperhatikan, debat
dengan
pembelajaran yang menyenangkan ini
pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-
disebabkan
dalam
anggota kelompok yang lainnya. Situasai
Pada awalnya memang kegiatan
lancar.Hal
diberikan
keperluan belajar, melakuakn diskusi
Hasil Belajar Peserta Didik di SMK
berjalan
aktif
pembelajaran
Stray (TS-TS) Terhadap Kualitas dan
kurang
yang
guru tersebut mendorong peserta didik
Teknik
Mesin dengan Metode Two Stay Two
TS)
materi
yang
ini
diisi
aktivitas
harus
Teknik
beradaptasi terhadap metode baru yang 205
dengan
penuh
menjadikan Mesin
SMK
berbagai
pembelajaran Muhammadiyah
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id 3. Berorientasi pada keaktifan
Sumowono terlihat berbeda dan penuh siswa.
makna.
4.Memunculkan karakter berani Hambatan Dalam Pembelajaran Teknik
pada
Mesin dengan Metode Two Stay Two
pendapatnya
Stray
di
SMK
Muhammadiyah
6.
Mesin dengan menggunakan metode Two
Stray
di
mengungkapkan
rasa percaya diri siswa.
Hambatan dalam pembelajaran Teknik
Stay
dalam
5. Memupuk kekompakan dan
Sumowono Kabupaten Semarang
Two
siswa
Peningkatan
kemampuan
berbicara siswa dapat ditingkatkan.
SMK
7.
Meningkatkan
minat
dan
Muhammadiyah Sumowono datang dari
prestasi belajar.
faktor
Sedangkan kekurangan dari Metode
peserta
didik,
waktu,
ruang
lingkup materi, dan ruang pembelajaran.
TS-TS adalah:
Tidak semua peserta didik memiliki
a. Waktu yang dibutuhkan lama
kemampuan
b. Siswa lebih cenderung tidak
yang
sama
sehingga
Pengajar memberikan motivasi kepada peserta
didik
yang
rendah
untuk
aktif
kelompok. berkurang untuk
kemampuannya dalam
Waktu sebab
mau belajar dalam kelompok c.
kegiatan
banyak
persiapan bagi guru dalam (materi, dana
pembelajaran
dan tenaga)
digunakan.Pengajar
menyiapkan
Membutuhkan
d. Dalam pengelolaan kelas, guru
perlengkapan,
mengalami kendala-kendala.
namun ada kelebihan dan kekurangan dari metode TS-TS.
Untuk
Kelebihan dan kekurangan MetodeTS-
pembelajaran
TS
sebelum
Suatu
Metode
memiliki
pembelajaran
pasti
kekurangan
kelebihan.Adapun
kelebihan
Penerapannya
bisa
Metode
pembelajaran
kekurangan TS-TS, guru
maka terlebih
dahulu mempersiapkan dan membentuk
dan
kelompok-kelompok
dari
heterogen
MetodeTS-TS adalah sebagai berikut. 1.
mengatasi
kelamin
untuk
ditinjau
dari
segi
dan
akademis.Berdasarkan
semua kelas/tingkatan
belajar
yang jenis
kemampuan sisi
jenis
kelamin, dalam satu kelompk harus ada
2. Proses belajar siswa menjadi
siswa laki-laki dan perempuannya.Jika
lebih bermakna
berdasarkan 206
kemampuan
akademis
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
maka dalam satu kelompok terdiri dari
Keberhasilan
satu orang berkemampuan akademis
Mesin dengan Metode Two Stay Two
tinggi, dua orang dengan kemampuan
Stray Terhadap Kualitas dan Hasil
sedang dan satu lainnya dari kelompok
Belajar
kemampuan
Muhammadiyah
Pembentukan
akademis
kurang.
kelompok
heterogen
Peserta
Didik
Teknik
di
SMK
Sumowono
Kabupaten Semarang Kegiatan
memberikan kesempatan untuk saling
Pembelajaran
Teknik
saling
mendukung
Mesin dengan menggunakan metode
memudahkan
pengelolaan
Two
mengajar sehingga
Pembelajaran
dan
Stay
Two
Stray
di
kelas karena dengan adanya satu orang
Muhammadiyah
yang berkemampuan akademis tinggi
dikatakan berhasil jika dilihat dari aspek
yang
mutunya dan hasil belajar. Mutu yang
diharapkan
bisa
membantu
dimaksud
anggota kelompok yang lain.
Sumowono
SMK
ditunjukkan
pembelajaran
yang
dapat
dari
proses
interaktif
yang
dilakukan oleh Pengajar dan peserta
SIMPULAN Pelaksanaan
Pembelajaran
didik. Pengajar lebih kreatif menyiapkan
Teknik
Mesin dengan Metode Two Stay Two
permasalahan
yang
Stray (TS-TS) di SMK Muhammadiyah
kepada peserta didik
akan
diberikan
Sumowono Kabupaten Semarang pembelajaran
Hambatan Dalam Pembelajaran Teknik
Teknik Mesin dengan metode Two Stay
Mesin dengan Metode Two Stay Two
Two
Stray
Pelaksanaan
Stray
di
SMK
Muhammadiyah
melaksanakan
SMK
Muhammadiyah
Sumowono Kabupaten Semarang
Sumowono dilakukan dengan sistematis. Sebelum
di
Hambatan dalam pembelajaran
kegiatan
pembelajaran Pengajar Teknik Mesin
Teknik
Mesin
dengan
menyiapkan
perlengkapan
yang
metode Two Stay Two Stray di SMK
dibutuhkan
seperti
perangkat
Muhammadiyah Sumowono datang dari
pembelajaran, bahan ajar yang akan
faktor
digunakan,
dan
lingkup materi, dan ruang pembelajaran.
menyiapkan masalah aktual yang akan
Tidak semua peserta didik memiliki
dipercahkan oleh peserta didik.
kemampuan
media
pembelajaran
peserta
didik,
menggunakan
yang
waktu,
sama
ruang
sehingga
Pengajar memberikan motivasi kepada peserta 207
didik
yang
kemampuannya
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
rendah
untuk
aktif
dalam
http://jurnal.fkip.uns.ac.id antara
kegiatan
bersinergis
kelompok
suasana
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan MetodeTwo
guru
bahwa Stay
Stray
(TS-TS)
b. Mewujudkan ruang
belajar
kelompok.
dan
pembelajaran 2.
menjadi lebih bermakna. Kekurangan Metode
pembelajaran
TS-TS
dalam
dapt
membangun
belajar
adalah siswa lebih aktif dalam proses mengajar
siswa
yang
lebih
menarik.
kelebihan
Two
dan
untuk
kegiatan
Guru mengembangkan
teknik ini membutuhkan persiapan yang
ajar
matang karena proses belajar mengajar
sangatlah
dengan
peserta
MetodeTS-TSmembutuhkan
berupa
khusus
a. Dalam
adalah
fasilias
metode
yang
digunakan
berpengaruh didik,
bahan
pada
dibutuhkan
waktu yang lama dan pengelolaan kelas
perhatian yang luar biasa bagi
yang optimal. Selain itu berdasarkan
seorang
hasil
mewujudkannya.
pembahasan
di
atas,
dapat
guru
b. Agar
disarankan bahwa dalam menerapkan
guru
untuk
mengasah
Metode Two Stay Two Stray hendaknya
kemampuannya dalam menyusun
disesuaikan dengan materi yang akan
bahan
diajarkan
media pembelajaran, adakalanya
oleh
guru.
Bagi
guru
ajar dan
selanjutnya disarankan agar tidak hanya
guru
menilai hasil belajar tapi juga menilai
menggunakan
multimedia
segala aktivitas atau keaktifan setiap
tersebut
di
siswa
langkah-
laboratorium komputer, dimana
langkah metodeTwo Stray Two Stay(TS-
setiap komputer sudah terdapat
TS) ini.
file multimedia dan siswa dapat
dalam
melaksanakan
c. Berusaha
Kepala Sekolah a. Senantiasa
berinovasi
melaksanakan mengajar,
proses
dengan
kepada
seperti
untuk
dalam
membuat
hal
belajar
meningkatkan
penguasaan
teknologi
informasi untuk pengembangan multimedia pembelajaran.
guru
metode
untuk
kemampuan diri sendiri dalam
dalam
menerapkan
semua
menggunakan mampu
siswa
mengaksesnya.
SARAN 1.
meminta
menggunakan
3.
yang
hubungan 208
Siswa
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id Anita Lie, 2010. Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widasarana Indonesia. Mantja, W. 2008.Etnografi Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen Pendidikan. Malang: Elang Mas.
a. Siswa hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik, dan mencatat hal-hal yang penting dan menanyakan materimateri yang belum dipahami. b. Diharapkan Siswa tidak hanya belajar dari satu sumber saja,
Maidar G. Arsjad Mukti U.S. (1988). Pembinaan Kemampuan Berbicara BahasaIndonesia. Jakarta: Erlangga. Nana Sudjana.(2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Sinar Baru Algasindo. Ngalim Purwanto. (1994). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Numan Somantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan Teknik Otomotif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Roestiyah.(2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sapriya.(2009). Pendidikan TeknikOtomotif Mesin. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.121 Savage, Tom S dan David G. Armstrong. (1996). Effective Teaching In Elementary Social Studies. New Jarsey: Prantice Hall, Inc. Simangunsong dan Zainal Abidin.(1987). Metodologi IIS (Teknik Otomotif), Untuk SPGSGO-KPG-dan Guru SD (I). Jakarta: CV. Akademika Pressindo. Sugiyanto.(2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Supardi.(2011). Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak.
yaitu mengandalkan penjelasan dari guru, namun juga mencari referensi
lain
internet,
buku,
seperti
dari
dan
juga
perpustakaan sehingga mampu memperluas pemahaman tentang pembelajaran teknik mesin. c. Saling
ikut
memberikan
rangsangan
atau
dorongansemangat belajar antar siswa, sehingga tidak ada lagi siswa
yang
tertinggal
ISSN: 2354-6441
materi
pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Miles, Mattew B dan Amichael Huberman.2007. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru.Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia. Moleong, L.J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Harsono. 2011. Etnografi Pendidikan sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 209
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 199 – 210, Edisi April 2014
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Crow, L. D. and Crow, A. 1956.Human Development and Learning. New York: American Book. Gage, N.L. & Berliner, David, C. 1984.Educational Psychology 3rd Ed. Boston: Houghton Mifflin Company. Gagne and Briggs. L. J. 1979. Principles of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston Gok dan & Silay. 2010. “The Effects of Problem Solving Strategies on Students’ Achievement, Attitude and Motivation”. Journal of Physixs.Education.Vol. 4, No. 1. Pg: 7-21 Hadi, Syamsul. 2010. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran, http:www.google.co. diakses 5 januari 2013. Hoskins, Bryony and Fredriksson, Ulf. 2008. Learning to Learn: What is it and can it be measured?. Italy: Institute for the Protection and Security of the Citizen. Harsono. 2008. Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 1992. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Suryosubroto.(2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Trianto.(2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Wina Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Abdulkadir, Munsyi dkk. 1981.Pedoman Mengajar. Surabaya: Al- Ikhlas. Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa, http://re_searchengine.com/art0565html 3 Mei 2013. Ahmad,Tafsir. 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ahokas, Laura. 2010. Civic Education And Youth Participation. Europeun: Tampereen Yliopistopaino Oy Juvenes Print, Tamper. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bolich. 2001. Peer Tutoring And Social Behaviors: A Review. International Journal of Special Education 2001, Vol 16, No.2. Pg: 254-360. Brews, Peter J. dan Hunt, Michelle R. 1999. “Learning To Plan And Planning To Learn: Resolving The Planning School/Learning School Debate”. Strategic Management Journal.Vol 1 No 20. Pg: 889–913. Chuah, Kim L. 2003. “Student Evaluation of Teacher Performance: Random Pre-Destination”. Journal International. Vol 2 No 2.Pg: 54-67. Chickering, Arthur W., dan Zelda F. Gamson. March 1987. "Seven Principles for Good Practice." AAHE Bulletin 39: 3-7. ED 282 491.6 pp. MF-01; PC-01. 210