Prosiding SNYuBe 2013
PENERAPAN METODE JARIMATIKA DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR 1*
2
Ummi Habibah , Zahra Fona , Raudah
2
1,2
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata-Lhokseumawe * Email:
[email protected] Abstrak
Kegiatan pelatihan dengan judul ‘Metode belajar jarimatika bagi anak-anak Gampong Blang Punteuet’ dilaksanakan pada kelompok belajar Geulanggang mendapat sambutan yang serius dari peserta dan pengelola kelompok belajar tersebut,serta aparat Gampong setempat. Anak-anak usia Sekolah Dasar yang dijadikan sebagai sasaran kegiatan pelatihan ini dibedakan dalam dua kelompok belajar yaitu kelompok A dengan usia antara 6-9 tahun dan kelompok B dengan usia antara 10-12 tahun. Dalam kegiatan pelatihan ini akan diperkenalkan metode belajar jarimatika untuk kelancaran proses berhitung dengan menggunakan jari dalam operasi aritmatika baik tambah, kurang, dan kali. Sebelum dilaksanakan kegiatan pelatihan ini, peserta pelatihan menyelesaikan proses hitungan dengan menggunakan cara-cara lama. Sedangkan setelah kegiatan pelatihan ini berlangsung, peserta pelatihan mengetahui cara-cara berhitung menggunakan jari yang disebut dengan jarimatika yang lebih efektif dan efesien dalam menyelesaikan operasi aritmatika dan merekapun menggunakannya saat menyelesaikan preses perhitungan. Saat ini kegiatan ini masih terus dilanjutkan dan diharapkan ke depan, pengelola dan peserta kelompok belajar Geulanggang dapat dijadikan sebagai model dalam penerapan metode berhitung jarimatika kepada anakanak usia SD yang ada di Gampong Blang Punteuet dalam menyelesaikan operasi aritmatika nantinya. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan pelatihan ini adalah terjadinya peningkatan nilai belajar berhitung pada anak usia (6-9) tahun sebesar 13 % dan untuk anak usia (10-12) tahun sebesar 31 % . Kata kunci: Metode Jarimatika, peningkatan hasil belajar, matematika, anakanak usia sekolah dasar
Pendahuluan Peningkatan hasil belajar matematika peserta kelompok belajar Geulanggang sebagai mitra kegiatan pelatihan ini menjadi tujuan khusus pelaksanaan kegiatan ini. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada berbagai bentuk perubahanperubahan yang terjadi pada diri peserta dalam belajar, seperti perubahan sikap, perubahan tingkah laku, serta perubahan aspek lain pada diri peserta. Kelompok belajar Geulanggang sebagai mitra kegiatan pengabdian ini merupakan kelompok belajar yang didirikan untuk hal di atas. Peserta yang termasuk dalam kelompok belajar ini terdiri atas dua kelompok yaitu anak-anak usia 6–9 tahun sebagai kelompok A sebanyak 15 orang dan anak-anak usia 10–12 tahun sebagai kelompok B sebanyak 15 orang.
287
Prosiding SNYuBe 2013
Dari hasil wawancara dengan pengelola kelompok belajar Gelanggang dalam pelaksanaan kegiatan belajar matematika peserta, peserta yang berkemampuan berfikir tinggi sanggup menghafal semua pelajarannya mengenai konsep-konsep yang eksak maupun yang tak eksak sedangkan ada sebagian dari mereka sangat menjadi beban yang berat seandainya hal tersebut terus dipaksakan. Pembelajaran matematika di sekolah dasar (SD) yang didominasi dengan proses hitungan menjadi sangat sulit untuk diajarkan pada peserta golongan tersebut seandainya metode yang sama terus digunakan. Belajar berhitung dengan jari atau disebut dengan metode jarimatika dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi hal di atas, dalam peningkatan hasil belajar matematika peserta kelompok belajar Geulanggang. Dimana dengan penerapan metode belajar berhitung dengan jarimatika dapat memproses pengaktifan dan pengkonstuktifan peserta dalam menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut akan membuat peserta aktif, tanpa aktifitas maka proses belajar tidak akan terjadi. Ditambah lagi, penggunakan cara-cara berhitung dengan jarimatika tidak akan memberatkan memori otak anak, karena metode ini hanya menggerak-gerakkan jari tangan saja dalam menyelasaikan operasi hitung tambah, kurang, kali, dan bagi. Kegiatan pelatihan ini menjadi sangat perlu untuk mengaplikasikan metode berhitung jarimatika dalam mendukung kelangsungan pembelajaran dan kemandirian peserta agar mampu menemukan cara-cara mudah dan efektif dalam menguasai konsepkonsep ilmu pengetahuan [1,2]. Sesuai dengan kurikulum untuk pelajaran matematika di Sekolah Dasar yang didominasi dengan hitungan, artinya dengan mahir berhitung jarimatika ini dapat menjadikan peserta lebih percaya diri dalam belajar, sehingga menjadikan belajar matematika mereka khususnya menjadi mudah dan belajar menjadi berkualitas tentunya. Mengingat hal di atas, peserta pelatihan dipentingkan untuk menguasai hitungan atau matematika. Apabila peserta menguasai matematika bisa dikatakan peserta tersebut dengan mudah bisa belajar ilmu lain. Yang menjadi kendala sekarang bagaimana supaya peserta bisa menguasai ilmu matematika tersebut dengan benar? Dalam pencapaian target nantinya, peserta akan menggunakan metode berhitung jarimatika dalam melakukan operasi hitungan, baik pada penambahan, pengurangam, perkalian, dan pembagian. Berhitung dengan jari bisa selalu dipergunakan peserta dimanapun dan kapanpun mereka perlukan. Peserta tidak perlu risau dengan kemampuan berfikir mereka yang rendah. Peserta memiliki bekal yang alami dan sempurna diberikan Allah yang bisa mereka gunakan selamanya dan tak pernah ketinggalan zaman sampai kapan pun. Karena dengan jarimatika ini hanya menggunakan jari tangan sebagai alat bantu yang tak pernah disita dan akan pernah disita oleh petugas saat ujian berlangsung [3,4].
Metode Solusi yang Ditawarkan. Dalam mendukung upaya-upaya yang dilakukan pengelola kelompok belajar Geulanggang mitra pengabdian jarimatika ini dalam usaha pengembangan dan perberdayaan kualitas sumber daya manusia, maka kami dari staf pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe berinisiatif untuk mengadakan kegiatan pelatihan menggunakan metode jarimatika untuk berhitung pada peserta kelompok
288
Prosiding SNYuBe 2013
belajar tersebut. Gambar 1 adalah lambang metode belajar jarimatika yang dikembangkan di Indonesia dewasa ini.
Gambar 1. Lambang jarimatika Indonesia Pelatihan ini diharapkan dapat menjadikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra kegiatan pengabdian ini. Pemilihan ide pelaksanaan kegiatan pelatihan metode jarimatika dalam berhitung disebabkan karena proses pembelajarannya sederhana, mudah dan menyenangkan. Diharapkan kegiatan ini dapat memotivasi peserta kelompok belajar untuk lebih mencintai dan senang dengan pelajaran matematika yang didominasi dengan hitungan . Dilihat dari permasalahan yang dihadapi mitra, peserta kelompok belajar ini masih enggan/malas dan ada yang takut belajar matematika. Setelah diobservasi kendala tersebut karena mereka kurang mahir dalam operasi hitungan. Intinya peserta tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk meningkatkan kualitas belajar mereka menjadi sempurna. Padahal ditinjau dari semangat mereka, mereka sangat antusias dalam belajar. Dalam rangka peningkatan kualitas belajar peserta kelompok belajar mitra kegiatan pengabdian jarimatika menjadi sempurna, banyak hal dilakukan diantaranya: 1. Memberikan penyuluhan kepada pengelola dan peserta kelompok belajar mitra kegiatan pengabdian ini tentang pentingnya pendidikan dan belajar matematika. 2. Memberikan pelatihan pengenalan berhitung metode jarimatika kepada peserta mitra kegiatan pengabdian ini. 3. Memberikan pelatihan cara-cara berhitung metode jarimatika kepada peserta mitra kegiatan pengabdian ini. 4. Mengevaluasi belajar berhitung dengan metode jarimatika peserta mitra kegiatan pengabdian ini. Kerangka Pemecahan Masalah. Permasalahan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Gampong Blang Punteuet memerlukan penganan yang serius dari berbagai pihak. Hal tersebut dimulai dari peningkatan hasil belajar pada anak-anak usia Sekolah Dasar. Upaya-upaya sosialisasi dari berbagai pihak perlu terus dilakukan dan dilaksanakan di Gampong-gampong ataupun di desa-desa. Dalam kegiatan pelatihan metode belajar jarimatika bagi anak-anak Gampong Blang Punteuet, pemberian materi terkait cara-cara melakukan perhitungan dengan jari dilakukan setelah diuji tes kemampuan awal (pretes) pada kedua kelompok peserta. Di akhir kegiatan juga dilakukan uji tes kemampuan akhir (postes) untuk melihat tingkat kecapaian penguasaan materi yang telah diberikan. 289
Prosiding SNYuBe 2013
Realisasi Pemecahan Masalah. Mengingat usia anak-anak sekolah dasar mulai dari 6-12 tahun, kegiatan ini dibedakan dalam dua kelompok belajar yaitu anak-anak usia 6- 9 tahun sebagai kelompok A dan anak-anak usia 10-12 tahun sebagai kelompok B. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan dengan masa-masa perkembangan anak. Pelatih menjelaskan bagaimana cara-cara menyelesaikan operasiaritmatika dengan menggunakan metode jarimatika, dimulai dari perkenalan formasi jari tangan dalam berhitung. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang cara-cara menyelesaikan operasi tambah, kurang, dan kali saja, tidak dilanjutkan dengan operasi bagi karena kegiatan ini masih permulaan atau baru bagi mereka. Demonstrasi terus dilakukan sepanjang kegiatan berlangsung, kepada peserta diminta untuk mengikuti atau mengacungkan jari tangan mereka mengikuti instruksi dari tutor yang memandu. Kemudian kepada masing-masing peserta juga diminta untuk menyelesaikan operasi yang diberikan dengan metode jarimatika Khalayak Sasaran. Kegiatan pelatihan ini ditujukan bagi anak-anak usia sekolah dasar di Gampong Blang Punteuet yang diterapkan pada anak-anak kelompok belajar Geulanggang. Kegiatan pelatihan ini guna memberdayakan anak-anak agar memiliki ketrampilan atau keahlian dalam hal menguasai metode berhitung jarimatika untuk mempermudah menyelesaikan operasi tambah, kurang, dan kali.
Metode Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan metode berhitung jarimatika dalam upaya peningkatan kualitas hasil belajar peserta kelompok belajar Geulanggang meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Rincian tahap demi tahapnya sebagai berikut: Tahap Perencanaan 1. Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku dalam pembelajaran matematika yang didominasi hitungan di Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan analisis tersebut kemudian akan direncanakan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat usia peserta kelompok belajar Geulanggang yang bervariasi, diperlukan perencanaan yang mantap dalam penyusunan RPP untuk operasi hitungan sesuai dengan usia peserta. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan motode berhitung jarimatika dalam operasi hitungan merupakan wujud nyata dari langkah-langkah yang telah direncanakan. Tahap ini meliputi: 1. Kegiatan awal yang dilakukan adalah pengenalan dengan peserta untuk meningkatkan antuisme dan motivasi belajar peserta. 2. Penyampaian tujuan dan indikator kegiatan pengabdian ini dan penjelasan tentang metode belajar yang akan dilaksanakan. 3. Pengujian kemampuan awal peserta tentang kemampuan berhitung atau pretes sebagai langkah awal mengukur keberhasilan kegiatan ini. 4. Kegiatan inti yaitu pelaksanaan belajar berhitung dengan jari atau jarimatika dengan penjelasan menggunakan jari tangan atau formasi dasar dalam operasi hitungan penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian. 5. Latihan soal-soal untuk dicoba menyelesaikannya dengan jari tangan. 290
Prosiding SNYuBe 2013
6. Diberikan soal-soal tes untuk memantau hasil belajar peserta dan tugas-tugas untuk diselesaikan di rumah. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dimaksud untuk memantau respon peserta terhadap kegiatan ini. 1. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan mengobservasi terhadap semua kegiatan peserta selama mengikuti pelatihan ini 2. Wawancara langsung dengan peserta setelah kegiatan ini selesai dilaksanakan. 3. Dilaksanakan evaluasi hasil dalam bentuk tes akhir (postes) dalam menentukan keberhasilan belajar peserta. Pembahasan Dalam pelaksanaannya, anak-anak usia SD dibedakan dalam dua kelas, yaitu kelompok A untuk anak usia 6-9 tahun dan kelompok B untuk anak usia 10-12 tahun. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan dengan masa-masa perkembangan anak menurut Suryobroto (Djamarah, 2002) yaitu: masa-masa kelas rendah kira-kira usia 6 atau 7 tahun - 9 atau 10 tahun dan masa-masa kelas tinggi usia 9 atau 10 tahun -12 atau 13 tahun. Berikut data-data hasil belajar peserta ke dua kelompok selama kegiatan pelatihan berlangsung.
Tabel 1: Rata-rata hasil belajar anak-anak peserta pelatihan jarimatika No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kelompok A pretes Postes 80 100 80 90 60 80 70 80 90 100 100 100 60 70 90 100 50 70 50 70 100 100 80 80 70 70 80 100 100 100
Kelompok B pretes postes 80 100 70 100 80 90 50 100 40 90 60 100 90 100 90 100 30 100 80 90 80 90 80 90 80 70 80 100 100 100
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini berjalan lancar dan mendapat sambutan antusias dari pengelola dan peseerta kelompok belajar Geulangang dan aparat Gampong Blang Punteuet. Sebanyak 17 peserta yang mengikuti untuk katagori kelompok A dan 15 peserta untuk katagori kelompok B. Dalam pengujian nantinya dipilih 15 peserta tiap kelompok untuk keperluan analisa. Dari hasil kegiatan pelatihan yang dilakukan masing-masing pada 15 orang anak dengan masa-masa usia berbeda, sesuai dengan data di table 1, kelompok A memiliki nilai rata-rata hasil belajarnya pada pretes adalah 77,4, sedangkan setelah kegiatan berlangsung terjadi peningkatan menjadi 87,4 yaitu untuk nilai rata-rata pada 291
Prosiding SNYuBe 2013
postesnya. Artinya terjadi peningkatan kualitas belajar matematika dalam hal perhitungan pada anak usia (6-9) tahun sebelum dan sesudah penggunaan metode jarimatika sebesar 13 %. Untuk anak usia kelompok B, memiliki nilai rata-rata hasil belajarnya pada pretes adalah 72,7, sedangkan untuk nilai rata-rata pada postesnya terjadi peningkatan menjadi 94,7. Artinya terjadi peningkatan kualitas belajar matematika dalam hal perhitungan untuk anak usia (10-12) tahun sebelum dan sesudah penggunaan metode jarimatika sebesar 31 % . Diskripsi dari data hasil belajar anak-anak usia SD untuk dua masa perkembangannya dapat dijabarkan sesuai dengan tabel 2 berikut, yaitu: pada kelompok B terjadi peningkatan hasil belajar yang sangat tinggi setelah pelaksanaan kegiataan pelatihan yaitu 134 % pada nilai terendahnya atau minimum. Anak-anak usia 10 - 12 tahun bisa lebih atau cepat memahi materi berhitung jarimatika mengingat masa belajar mereka yang lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak usia 6-9 tahun yang didominasi dengan anak-anak usia 7 tahun. Perubahan tingkat penguasaan materi metode jarimatika pada anak-anak dapat dilihat pada diskripsi tabel 2 berikut. Berdasarkan hasil diskripsi data tabel 2 terhadap masing-masing kelompok belajar A dan B, dapat disimpulan bahwa pada kelompok A, hasil tes belajar berhitung sebelum dan sesudah menggunakan metode jarimatika diperoleh nilai terendah dari 50 meningkat menjadi 70 atau terjadi perubahan sebesar 40 % dan nilai tertingginya tetap 100 sehingga terjadi penurunan pada range (jangkauan) dari 50 menjadi 30. Untuk kelompok B, hasil tes belajar berhitung sebelum dan sesudah menggunakan metode jarimatika diperoleh nilai terendah dari 30 meningkat menjadi 70 atau terjadi perubahan sebesar 134 % dan nilai tertingginya tetap 100 sehingga terjadi penurunan pada range (jangkauan) dari 70 menjadi 30. Tabel 2. Diskripsi data hasil penelitian Deskripsi Rata-rata Median Modus Range Mínimum Maksimum
Kelompok A Pretes Postes 77,4 87,4 80 90 80 100 50 30 50 70 100 100
Kelompok B pretes Postes 72,7 94,7 80 100 80 100 70 30 30 70 100 100
Selama kegiatan pelatihan berlangsung, peserta pelatihan mengikutinya dengan serius bagaimana cara-cara berhitung menggunakan jari atau disebut jarimatika dalam menyelesaikan operasi aritmatika baik tambah, kurang, dan kali. Peserta melakukannnya dengan gembira saat menggerak-gerakkan jari tangan mereka dalam menyelesaikan operasi aritmatika. Kegiatan tersebut dapat memproses pengaktifan peserta dalam menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ditambah lagi peserta semuanya senang melakukannya karena tidak memerlukan keahlian tertentu dalam penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan semua peserta bisa melakukannnya tanpa memberatkan memori otak peserta.
292
Prosiding SNYuBe 2013
Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan yang berkenaan dengan penerapan metode jarimatika dalam proses pembelajaran berhitung pada anak usia sekolah dasar di Gampong Blang Punteuet antara lain: 1. Belajar berhitung dengan metode jarimatika akan memberikan visualisasi proses berhitung sehingga akan membuat anak mudah untuk melakukannya. 2. Dengan menggerak-gerakkan jari tangan akan menarik minat anak dalam belajar sehingga mereka akan melakukannnya dengan gembira. 3. Terjadi peningkatan kualitas belajar berhitung anak usia (6-9) tahun setelah penggunaan metode jarimatika sebesar 13 %. 4. Terjadi peningkatan kualitas belajar berhitung untuk anak usia (10-12) tahun sesudah penggunaan metode jarimatika sebesar 31 % .
Referensi [1] Wulandani, S. P., 2007, Jarimatika Perkalian dan Pembagian, Kawan Pustaka, Jakarta [2] Jafar, Muhammad, 2011, Cara cepat berhitung beragam variasi metode baru: Arithmetic Jarimatika, wiyata karya pustaka, Yogyakarta. [3] http://jarimatika-pusat.com/jarimatika. Diakses tanggal 27 Junu 2013 [4] Hurlock, Elisabeth, B., 1980, Psikologi perkembangan, Erlangga, Jakarta
293