ISBN : 978-602-73865-4-9
PENERAPAN KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN DI PUSKESMAS PEMBANTU KEDUNG JAMBAL DITINJAU DARI PSIKOLOGI KESEHATAN Widi Nugrahaningsih1, Mira Erlinawati,Spd2 STMIK Duta Bangsa Surakarta, Email:
[email protected] STMIK Duta Bangsa Surakarta, Email:
[email protected]
ABSTRAK Mutu dapat diartikan sebagai suatu totalitas dari wujud serta ciri suatu barang dan/atau jasa yang didalamnya terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para penggunanya. Puskesmas Unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kerja kecamatan. Sebagian unit pelaksana teknis melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan kab/kota. Jenis penelitian ini adalah yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundangundangan yang mengatur terhadap permasalahan. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap narasumber, dan juga data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai buku-buku, undang-undang, dan peraturan-peraturan lain yang terkait dengan penelitian ini. Mutu pelayanan harus sesuai dengan kebijakan yang ada karena tugas sudah diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang dan berdasarkan dengan hukum. Presentase berdasarkan penyakit yang sering dialami oleh pasiennya yakni penyakit darah tinggi. Darah tinggi/hipertensi (stroke, jantung) penyebab bisa dari faktor usia, pola makan, banyak pikiran, keturunan. Penanganan lebih di tekankan pada psikologi pasien, pasien diusahakan lebih tenang tidak banyak pikiran dan disamping itu dibantu dengan pengobatan yang teratur dan olahraga. Karena secara umum yang menderita penyakit hipertensi yakni yang sudah usia lanjut. Hal itu disebabkan terlalu banyak fikiran yang dialaminya. Darah tinggi/hipertensi (stroke, jantung) penyebab bisa dari faktor usia, pola makan, banyak pikuran, keturunan. Penanganan lebih di tekankan pada psikologi pasien, pasien diusahakan lebih tenang tidak banyak pikiran dan disamping itu dibantu dengan pengobatan yang teratur dan olahraga. Karena secara umum yang menderita penyakit hipertensi yakni yang sudah usia lanjut. Kata Kunci: Kebijakan, Puskesmas, Psikologi Kesehatan
ABSTRACT Quality can be defined as a totality of form as well as the characteristics of the goods and / or services contained therein sense of security or compliance needs of its users. Health Center Public Health Service Unit technical implementation districts / cities are responsible for organizing health development in one or more of the working area districts. Most technical and operational units carry out some tasks Health Department district / city. This research is a sociological juridical a study that deductive initiated an analysis of the clauses in the legislation governing the issue. Primary data is data obtained from interviews directly to the sources, as well as secondary data, ie data obtained from various books, laws, and other regulations related to this research. Quality of service shall be in accordance with existing policies for the task is set up and accounted for in accordance with the laws and with the law. Percentage based disease that is often experienced by patients that high blood diseases. High blood pressure / hypertension (stroke, heart disease) can cause of aging, diet, lots reflexions, descent. Handling is more emphasized on the psychology of the patient, the patient sought quieter and not much thought besides that assisted with regular medication and exercise. Because in general who suffer from hypertension that is already elderly. It was caused by too many thoughts going through. High blood pressure / hypertension (stroke, heart disease) can cause of aging, diet, lots reflexions, descent. Handling is more emphasized on the psychology of the patient, the patient sought quieter and not much thought besides that assisted with regular medication and exercise. Because in general who suffer from hypertension that is already elderly. Keywords: Policy, Health Center, Health Psychology
PENDAHULUAN Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
62
ISBN : 978-602-73865-4-9
Pelayanan di bidang medis, tidak terpisahkan dengan adanya tenaga kesehatan dan konsumen, dalam hal ini pasien. Pasien sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan dan dari pihak rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan dalam bidang perawatan kesehatan. Pasien sebagai konsumen jasa di bidang pelayanan medis, dengan melihat perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan saat ini yang pesat, risiko yang dihadapi juga semakin tinggi. Oleh karena itu, dalam hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien memerlukan adanya hal yang menjadi tolok ukur, misalnya mengenai kesederajatan dan non diskriminasi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Selain dokter, maka pasien selaku konsumen juga memerlukan perlindungan hukum yang proporsional, mengenai pasien sebagai konsumen telah diatur dalam undang-undangan no.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen perlindungan tersebut terutama diarahkan kepada kemungkinan-kemungkinan bahwa dokter melakukan kekeliruan dan atau kelalaian, sedangkan disisi lain pasien selaku konsumen adalah seseorang yang menerima perawatan medis sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam undang-undangan no.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dalam penelitian ini ada tiga rumusan masalah yakni (1) Apakah pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah sesuai dengan kebijakan yang ada? (2) Bagaimana hubungannya psikologi kesehatan dengan kejiwaan yang mereka hadapi? (3) Apa penyakit yang sering diserita oleh pasien?
TINJAUAN PUSTAKA Mutu dapat diartikan sebagai suatu totalitas dari wujud serta ciri suatu barang dan/atau jasa yang didalamnya terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para penggunanya. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa terkait pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996). Hak Pasien dalam Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17.
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang mempunyai Surat ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
63
ISBN : 978-602-73865-4-9
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan lain sebagainya.
Strategi peningkatan mutu pelayanan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai pelayanan prima melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yaitu sebagai berikut: 1. Pelanggan dan harapannya Pasien sebagai pelanggan, ketika membutuhkan pelayanan kesehatan, maka pelanggan tersebut memiliki harapan yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan itu sendiri. 2. Perbaikan kinerja Perbaikan kinerja dalam pelayanan kesehatan, merupakan faktor yang juga sangat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat. 3. Proses perbaikan Tindak lanjut dari adanya suatu kritik ataupun ketidak puasan pasien sebagai pengguna layanan kesehatan yaitu adanya perbaikan mutu pelayanan kesehatan. 4. Budaya yang mendukung perbaikan berkesinambungan Perbaikan yang berkesinambungan perlu dilakukan untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan supaya pelayanan kesehatan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Persepsi kualitas pelayanan kesehatan puskesmas sudah menunjukkan kualitas yang baik namun pada kenyataannya masih terdapat beberapa isu pelayanan seperti pemeriksaan dilakukan secara cepat, sesuai dengan prosedur, pasien tidak menunggu lama dalam mendapatkan pelayanan, waktu buka dan tutup puskesmas sesuai jadwal hal ini. Masyarakat yang memanfaatkan subsidi menganggap. Pelayanan yang diberikan sudah cukup berkualitas. Perilaku tenaga kesehatan ini sesuai dengan teori Planned Behaviour berisi keyakinankeyakinan berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-norma subyektif, dan pada kontrol perilaku yang dihayati. Perilaku petugas terutama puskesmas, memperlihatkan adanya indikasi untuk meningkatkan utilisasi/kunjungan puskesmas dengan menambahkan jumlah kunjungan walaupun kunjungan sebenarnya tidak sesuai dengan kunjungan sebenarnya. (Jurnal kebijakan Indonesia, No 4:2013)
METODE PENELITIAN 1.
2.
3.
Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur terhadap permasalahan diatas. Penelitian hukum secara yuridis maksudnya penelitian yang mengacu pada studi kepustakaan yang ada ataupun terhadap data sekunder yang digunakan. Sedangkan bersifat sosiologis maksudnya penelitian hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan sosial mengenai gejala yang timbul dari adanya suatu kebijakan yang telah ditetapkan. Jenis data dan Sumber data Data Primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap narasumber, dan juga data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai buku-buku, undang-undang, dan peraturanperaturan lain yang terkait dengan penelitian ini. Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap sebagai berikut : Wawancara langsung narasumber, yang menjadi narasumber yaitu: Studi Kepustakaan yaitu : Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam buku-buku, literature, perundang-undangan, majalah serta makalah yang
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
64
ISBN : 978-602-73865-4-9
berhubungan dengan objek yang diteliti. Peraturan yang digunakan yaitu Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan 4.
5.
Kerangka berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini dengan menganalisa hasil wawancara terhadap Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan selanjutnya menganalisa mengenai mutu pelayanan kesehatan yang ditetapkan dalam undang-undang terhadap keadaan mutu pelayanan kesehatan yang senyatanya terjadi. Teknik Analisa Data Teknik Analisis Data Proses analisis data dilakukan dengan menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesa-hipotesa. Data yang telah ada dianalisis dengan maksud untuk mendiskripsikan karakteristik pada variable yang diteliti, kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis untuk selanjutnya dianalisa secara kualitatif berdasarkan disiplin ilmu hukum untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan Pelayanan perawat kepada masyarakat dalam menghadapi pasien melayani dengan ramah, tidak membeda-bedakan pasien, murah senyum, melayani dengan ikhlas dan sabar. Mutu pelayanan harus sesuai dengan kebijakan yang ada karena tugas sudah diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan undangundang dan berasakan dengan hukum. Karena peranan pelayanan kesehatan sangat diutamakan untuk mendukung faktor kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat. Tanpa pelayanan dengan baik seorang pasien tidak akan merasa puas jika berkunjung ke Puskesmas tersebut. Dalam hal ini sudah terdapat aturan yang berlaku dalam pelayanan kepada masyarakat. Sehingga perawat hanya mentaati peraturan yang ada untuk memajukan pelayanan tersebut.
Ada beberapa syarat pokok pelayanan kesehatan antaralain: 1. Tersedia dan berkesinambungan Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang baik yaitu pelayanan yang harus tersedia di masyarakat, serta serta memiliki sifat berkesinambungan. Sehingga semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dengan mudah dicapai oleh masyarakat dan dapat diakses dengan berkesinambungan. 2. Dapat diterima dan wajar Dapat diterima yaitu bahwa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat diterima oleh masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Juga bersifat wajar, artinya pelayanan kesehatan dapat diterima dan sesuai dengan adat istiadat yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat. 3. Mudah dicapai dan atau dijangkau masyarakat Mudah dicapai oleh masyarakat, dalam hal ini yaitu pelayanan kesehatan memiliki lokasi yang dapat dengan mudah dicapai oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang lain yaitu dari sudut biaya. Masyarakat memerlukan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau dalam hal biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan sarana prasarana bagi masyarakat yang baik pula. 5. Bermutu Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang Psikologi kesehatan dengan kejiwaan yang mereka hadapi Hubungan psikologi kesehatan dengan kejiwaan sangat berkaitan, karena dengan jiwa yang sehat maka seseorang dapat hidup sehat jauh dari penyakit. Apabila ada orang sakit yang bisa mengobati diri Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
65
ISBN : 978-602-73865-4-9
sendiri dengan fikiran yang positif. Pada hakikatnya kejiwaan yang ia hadapi hanya bisa disembuhkan dengan optimisme pada diri pribadi. Apabila terkena penyakit yang sulit untuk disembuhkan maka sebaiknya harus ada penyemangat dalam memulihkan kejiwaan yang dihadapinya. Karena jika mempunyai penyemangat dalam masa penyembuhan maka seseorang itu akan pulih dengan sendirinya.
Psikologi Kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikologi kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya. Psikologi kesehatan juga fokus pada etiologi dan kaitannya dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara ‘berkawan’ dengan stress. Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami dinamika psikologis individu yang tetap menjaga kesehatannya, dinamika psikologis individu yang sehat namun kemudian mendapat diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis individu saat merespon keadaan sakit kronis yang sedang dialami. Berdasarkan data berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka penyakit yang dialami oleh pasien yang berkunjung ke Puskesmas yakni penyakit hipertensi. Secara umum penyakit ini di derita oleh usia 55-60 tahun. Dan
KESIMPULAN Mutu pelayanan harus sesuai dengan kebijakan yang ada karena tugas sudah diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang dan berasakan dengan hukum. Karena peranan pelayanan kesehatan sangat diutamakan untuk mendukung faktor kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat. Tanpa pelayanan dengan baik seorang pasien tidak akan merasa puas jika berkunjung ke Puskesmas tersebut. Hubungan psikologi kesehatan dengan kejiwaan sangat berkaitan, karena dengan jiwa yang sehat maka seseorang dapat hidup sehat jauh dari penyakit. Apabila ada orang sakit yang bisa mengobati diri sendiri dengan fikiran yang positif. Pada hakikatnya kejiwaan yang ia hadapi hanya bisa disembuhkan dengan optimisme pada diri pribadi. Penanganan lebih di tekankan pada psikologi pasien, pasien diusahakan lebih tenang tidak banyak pikiran dan disamping itu dibantu dengan pengobatan yang teratur dan olahraga. Karena secara umum yang menderita penyakit hipertensi yakni yang sudah usia lanjut. Hal itu disebabkan terlalu banyak fikiran yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Sinar Harapan. Satrianegara, M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Titik Triwulan Tutik dan Shita Febriana, 2010. Perlindungan Hukum bagi Pasien, Jakarta: Prestasi Pustaka. Wila Chandrawila Supriadi, 2001. Hukum Kedokteran, Bandung: Mandar Maju. Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 02, No. 4. Hal 185 Desember 2013 http://dr-suparyanto.blogspot.com/search/label/Komunitas http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/pelayanan-kesehatan-health-service.html http://drsuparyanto.blogspot.com/search/label/Kuliah%20Manajemen%20dan%20Organisasi http://cafe-radiologi.blogspot.com/2010/09/pelayanan-kesehatan-dan-mutu-pelayanan.html http://www.gudangmateri.com/2010/10/aturan-standar-mutu-pelayanan-kesehatan.htm
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
66