PENERAPAN IKON MEDAN SEBAGAI CINDRAMATA PADA BAJU KAOS DENGAN TEKNIK SABLON KUAS DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP ESTETIKA Siti Rahmadani Siregar1*, Sri Wiratma2* Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip estetika yang paling menonjol dan yang kurang menonjol pada karya sablon baju kaos yang menampilkan Ikon Medan teknik kuas sebagai cindramata. Prinsip-prinsip estetika tersebut meliputi, kesederhanaan, keserasan, irama, kesatuan dan keseimbangan. Penelitian dilaksanakan dari Juni 2016 sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualiatatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data tentang prinsip estetika apa yang menojol dan yang kurang menonjol pada karya 30 sampel yang diteiliti. Bahwa, secara umum dapat di kategorikan baik dengan jumlah rata-rata (r) 80,87 (baik). Penilaian yang lebih tinggi terdapat pada unsur Keselarasan dengan nilai 82,66 kategori baik dengan skala 3 dan yang lebih rendah adalah unsur Keseimbangan dengan nilai 79,94 kategori cukup dengan skala 2. Sementara unsure yang lain seperti Kesatuan 81,42 kategori baik dengan skala 3, Irama dengan nilai 80,89 dan kesederhanaan dengan nilai 81,67 kategori baik dengan skala 3. Kata Kunci : Ikon Medan, Cindramata, Prinsip-Prinsip Estetika
PENDAHULUAN Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan oleh manusia yang dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Selain itu, diperlukan juga
peningkatan terhadap kualitas kerajinan itu sendiri, contohnya dalam kualitas dan estetika peroduk kerajinan. Nilai fungsional atau kegunaan dalam seni kerajianan memiliki peranan yang sangat penting,
karena itu pemilihan bahan, teknik pembuatan serta penyusunan bentuk desain harus diperhatikan secara cermat oleh pengerajin.
yang kurang diperhatikan dalam karya sablon baju kaos icon teknik kuas sebagai cindramata. Sesuai dengan rumusan masalah untuk mengetahui peranan prinsip-prinsip estetika yang paling menonjol dan yang kurang menonjol diperhatikan terhadap karya sablon baju kaos ikon Medan teknik kuas sebagai cindramata. Hasil penelitian mengenai penerapan ikon medan sebagai cindramata baju kaos khas sumatera utara dengan teknik sablon kuas ditinjau dari perinsip-perinsip estetika diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak. 1. Manfaat praktis a. Agar pengusaha meningkatkan pengolahan prinsip-prinsip estetika yang lebih baik. b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti, sebagai sumber ilmu pengetahuan ilmiah yang objektif dan sebagai latihan untuk memperoleh pengalaman awal dalam penelitian selanjutnya dikemudian hari. 2. Manfaat teoritis a. Sebagai sumber bahan referensi ilmiah dalam dunia penelitian, khususnya bidang yang berkaitan dengan menyablon dengan teknik kuas khusunya Seni Rupa. b. Menambah literatur sebagai bahan tambahan ilmiah untuk mahasiswa jurusan Seni Rupa.
Seni dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, contoh misalnya Sablon (seri grafi) lukisan, ornamen, dan lain sebagainya. Di Sumatera Utara cindramata sangat mempengaruhi perkembangan industri yang ada, ditambah dengan penambahan desain ikon kota Medan sangat menunjang perkembangan jenis-jenis cindramata yang ada di Sumatera Utara seperti gantungan kunci, miniatur, kaos, dan lain sebagainya. Pada perkembangannya kaos dengan sablon Ikon Medan mengalami perkembangan dari teknik manual hingga teknik printing (digital). Dimana kesederhanaan disini tidak memiliki kesan bentuk, warna yang mewah atau berlebiahan. Hal yang menojol pada desain ini ialah gambar-gambar ikon medan dan tulisan yang mengatakan populernya kota sendiri. Dari uraian dan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Ikon Medan belum banyak dimanfaatkan pada aneka kerajianan yang berorientasi wisatawan. 2. Prinsip-prinsip estetika apa yang terdapat pada karya sablon baju kaos ikon Medan dengan teknik kuas sebagai cindramata. Agar pembahasan masalah menjadi fokus, maka permasalah di batasi pada : Pembuatan karya sablon baju kaos ikon Medan dengan teknik kuas sebagai cindramata belum sepenuhnya menerapkan prinsip estetika.
KAJIAN PUSTAKA 1. Ikon Medan Menurut Pierce (1987 : 35) “Icon adalah tanda yang menggunakan kesamaan, atau cirri-ciri bersama, dengan apa yang dimaksudkannya. Misalanya, kesamaan antara sebuah peta
Berdasarkan batasan masalah maka Prinsip estetika apa yang menonjol dan 17
dengan wilayah digambarkannya”.
geografis
yang
“Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus merga Sembiring Pelawi, lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli)”.
Menurut Pradopo (2003: 120) “Bahwa ikon adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan yang bersifat alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan itu adalah hubungan persamaan, gambar kuda sebagai (penanda) yang menandai kuda (petanda)”.
2. Cindramata a. Pengertian Cindramata Dalam kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009:228), kata souvenir diartikan: ”Souvenir is usually small and relatively inexpensive article given, kept or purchased as a reminder of a place visited, an occasion, etc.” “Souvenir adalah benda yang ukura nya relative kecil dan harganya tidak mahal untuk dihadiahkan, disimpan atau dibeli sebagai kenang-kenangan kepada suatu tempat yang dikunjungi, suatu kejadian tertentu”.
Jadi icon atau ikon adalah bentuk yang paling sederhana, karena ia hanya pola yang menampilkan kembali obyek yang ditandainya, sebagaimana bentuk fisik obyek itu. Ikon cenderung hanya menyederhanakan bentuk, tetapi mencoba menampilkan bagian yang paling esensial dari bentuk tersebut. Berikut contoh sederhana yang di simpulakan dari 3 menurut para ahli yang disimpulkan oleh peneliti yaitu : - Gambar wajah anda adalah ikon dari diri anda - Jadi kota Medan, kota terbesar no 3 seindonesia adalah ikon dari beberapa petanda bangunan tua yang bersejarah di kota Medan sendiri. Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Kota Medan adalah kota terbesar nomor 3 di Indonesia, Jakarta, Surabaya dan Medan. Jadi Ikon Medan adalah gambar-gambar pusat perhatian di kota yang menjadi sorotan di mata. Di Sumatera Utara kota Medan lah yang jadi center poin pusat para wisatawan untuk liburan dan yang ditanyakkan oleh wisatawan di mana tempat tempat bersejarah atau bangunan tua yang menjadikan Medan kota terbesar no 3.
Menurut Said (1992:52) Cindramata memiliki fungsi sebagai berikut : 1) Sebagai kenang-kenangan dari pristiwa/tempat tertentu, serta pengalaman selama melakukian perjalanan 2) Sebagai barang fungsional, yaitu yang dapat dipakai dan dimanfaatkan. Cindramata semacam ini tidak membosankan dibanding dengan yang lain, sematamata bersifat hiasan, karena produk ini termasuk dalam katagori kebutuhan. Cindramata memiliki fungsi untuk para wisatawan yang berkunjung benarbenar bermanfaat, sebagai cindramata khas kota medan dalam bentuk sablon baju kaos. b. Cindramata Wisata
Menurut BPS-Medan (2007:4) 18
Sebagai
Produk
Menurut Kusworo (2001:1) “Produk adalah segala sesuatu yang diproduksi oleh proses produksi, sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, dimakan dan secara ekonomi “dapat dijual”. Sedangkan halhal yang mendukung dihasilkannya produk tersebut disebut infrastruktur produksi”.
3. Sablon a. Pengertian Cetak Sablon / Cetak Saring Menurut Widro (2007:2) “Cetak sablon merupakan bagian dari teknik cetak yang dikembangkan oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-1890 berkebangsaan Jepang. Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk pencetakan kimono yang merupakan pakaian khas Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan menjadi sangat mahal harganya Selanjutnya cetak sablon berkembang hingga ke daratan Eropa pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan produk autotype”.
Muncul beberapa persyaratan untuk produk cindramata Menurut Kusworo (2001:125) yaitu ; 1) Ringan, hal ini berkaitan dengan segi kepraktisan dan kemudahan dalam membawanya. 2) Murah, diusahakan harganya terjangkau oleh wisatawan, dengan harapan agar wisatawan dapat membeli dalam jumlah banyak dan beraneka macam. 3) Cindramata harus spesifik (karakteristik), agar tidak akan diperoleh di daerah lain, sehingga untuk memperolehnya harus berkunjung ke tempat tertentu. c. Cindramata Sebagai Hasil Produk Kerajinan Menurut wahyu (2011:5) “Souvenir maupun cenderamata merupakan salah satu produk seni kerajinan. Salah satu komponen penting didalamnya objek wisata tersebut adalah cindramata”.
b. Pengertian cetak sablon dengan teknik kuas lukis Kaos Lukis Adalah sebuah karya seni yang terbuat dari media kaos berbahan kain katun dan di lukis dengan menggunakan alat seperti layaknya melukis di kanvas, hanya saja berbeda jenis media maupun catnya. Kaos Lukis atau biasa di sebut T-Shirt Painting sudah populer setelah sebelumnya hanya sekedar sebatas hobi saja. Namun sekarang kaos lukis menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda maupun tua. Kaos lukis sangatlah cocok untuk yang ingin membuat usaha kecil kecilan, Dan bahkan bisa mendapatkan omset yang besar jika alternatif bisnis kaos lukis terus dikuasai dengan memanfaatkan pangsa pasar .
Saat ini masyarakat melihat hasil industri kerajinan sebagai pelengakap interior atau fungsi lainya, karena sentuhan dari para seniman dalam bentuk dan penyesuaian dari produk kerajianan lebih menarik. Orang tidak asing lagi dengan barang barang hasil kerajianan karena barang hasil kerajinan itu tidak hanya bersifat fungsional melainkan juga mengandung nilai seni, hayal, ciri-ciri khusus yang terkandung didalamnya. 19
Gambar 2.2 Kantor Pos
c. Ciri Khas Kota Medan yang Bersejarah 1) Gedung Balai Kota
sumber: Siti Rahmadani Siregar 2013
4) Mesjid raya
Gambar 2.1 Balai Kota Medan Sumber: Siti Rahmadani Siregar 2013
2) PDAM Tirtanadi
Gambar 2.5 Mesjid Raya Sumber: Siti Rahmadani Siregar 2014
Gambar 2.4 PDAM Tirtanadi Sumber : Siti Rahmadani Siregar 2013
5) London Sumatra
3) Kantor Pos
Gambar 2.6 London Sumatera (Lonsum) Sumber: www.wikepedia
20
6) Istana maimun
diuraikan bahwa prinsip estetika adalah aturan pokok yang menjadi dasar atau cabang filsafat yang menyelidiki nilai dalam seni dan karya seni. Menurut Dharsono (2004:54-56) Ada lima prinsip estetika yang akan di gunakan dalam penelitian yaitu kesederhanaan , keselarasan , irama kesatupaduan dan keseimbangan. 1) Kesederhanaan 2) Keselarasan (harmony) 3) Irama (ritme) 4) Kesatuan (unity) 5) Keseimbangan
Gambar 2.6 Istana maimun Sumber: www.wikepedia
7) Becak medan Gambar 2.7 Becak Sumber : Siti Rahmadani Siregar 2014
4.
Inilah beberapa bangunanbangunan tua yang bisa dijadikan desain awal untuk cetak sablon yang di gabungan-gabungankan yang akan menjadi satu kesatuan desain. Dengan melihat-lihat bangunan tua ini, kita tidak hanya dapat melihat keindahan bangunannya saja, tetapi kita juga mendapatkan pengetahuan tentang sejarah yang ada di kota Medan, kita juga bisa tau khas kota Medan yang cocok jadi accesoris unik khas kota kita sendiri. d. Medium dalam sablon 1) Screen 2) Obat afdruk 3) Kipas angin/blower 4) Alat perata screen.
Desain Cindramata dalam Estetika Desain cindramata sangatlah penting dalam menexntukan hasil kualitas yang tinggi dilihat dari nilainilai yang terkandung di dalamnya. Karna hasil ini bukan semata asal jadi, tapi para wisatawan lebih mengerti barang-barang yang cocok dan berkualitas tinggi untuk diproduksi. Cindramata ini dinilai dari bentuk, warna, proporsi dan keseimbangan barang yang layak untuk diproduksi. Barang cindramata harus spesifik (karakteristik), syarat ini mengandung pengertian bahwa barang cindramata itu harus sampai pada wisatawan dengan hal memuaskan
Kerangka Konseptual Ikon medan adalah lambang tanda bentuk sederhana yang ada di kota Medan sebagai ciri khas yang akan menjadi sorotan wisatawan. Di mana teknik sablon baju kaos yang digunakan adalah teknik kuas. Teknik ini dibuat pada desain ikon Medan sebagai cindramata yang menerapkan prinsipprinsip estetika. Teknik ini masih jarang di kota Medan jadi, gimana caranya pengusaha ini lebih meningkatkannya
5) Prinsip-Prinsip Estetika dalam Seni Rupa Berdasarkan kutipan dari kamus ilmiah populer Al-barry,MDJ. (1994:625) pengertian prinsip adalah suatu dasar atau pokok, sedangkan pengertian estetika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki nilai dalam seni dan karya seni. Sehingga dapat 21
lagi dan membuat karya produk ini lebih bnyak. Teknik sablon kuas pada desain ikon Medan ini adalah teknik pewarnaan tambahan gradasi atau biasan warna dengan menggunakan teknik kuas yang mencolok agar menarik perhatian. Jadi, cindramata baju kaos adalah salah satu bentuk kerajinan yang dinimati wisatawan setiap berkunjung, apalagi memiliki desain ciri khas unik dan bisa digunakan langsung oleh setiap orang yang menandakan wisatawan pernah kesana. Disini cindramata baju kaos memiliki desain unik yaitu desain ikon Medan atau bangunan-bangunan tua kota Medan yang papuler dan harus dibudidayakan.
kuantitatif persentase sederhana kemudian dideskripsikan menjadi deskritif kualitatif, yaitu prosedur penelitian berdasarkan data kualitatif berupa hasil karya sablon baju kaos ikon Medan sebagai cindramata dengan teknik kuas yang kemudian dari objek tersebut akan diamati berdasarkan pada tinjauan prinsip-prinsip estetika yang telah ditentukan. Dari data yang akan diteliti akan diperoleh dan kemudian dianalisis dan dikaji oleh tim peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan untuk membuat suatu kesimpulan bagaimana wujud dari karya sablon baju kaos ikon Medan dengan teknik kuas yang baik. Berikut ini tabel penilaian yang akan digunakan sebagai acuan untuk mengamati masingmasing karya sablon dengan teknik kuas dalam mencari data yang diperlukan.
METODE PENELITIAN. Peneliti tidak akan mengakhiri fase pengumpulan data, sebelum ia yakin bahwa data yang berkumpul dari berbagai sumber yang berbeda dan terfokus pada situasi sosial yang diteliti telah mampu menjawab tujuan penelitian. Dalam konteks ini validitas, reliabilitas, dan triangulasi telah dilakukan dengan benar, sehingga ketepatan dan kredibilitastidak diragukan lagi oleh siapapun.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan maka peneliti telah mengumpulkan data hasil karya sablon Kaos Semut Medan 30 karya yakni penelitian pada karya desain ikon medan dengan teknik sablon kuas sebadagai cindramata yang diamati dan penilaian yang mengacu pada lima prinsip-prinsip estetika menurut Dharsono diantaranya kesederhanaan, keselarasan (harmony), irama (ritme), kesatuan (unity), dan keseimbangan. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskritif kualitatif. Berdasarkan hasil data yang telah dihimpun maka karya sablon kuas desain ikon medan pada baju kaos sebagai cindramata diamati berdasarkan karakteristik pada prinsipprinsip estetika yang telah ditentukan mana yang menonjol dan yang tidak menonjol pada karya sablon sebagai cindramata.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan
A. Hasil Penilaian Secara Umum 22
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peroleh hasil penelitian pada karya sablon baju kaos ikon Medan dengan tiknik kuas sebagai cindramata yakni terdapat sebanyak 30 karya. Tahap penelitian dilakukan oleh tiga penilai diantaranya dua orang dosen dan satu orang pemilik usaha. Pada proses penilaian terdapat lima criteria penilai yang ditinjau dari prinsip-prinsip estetika sebagai indicator penilaian.
pada baju kaos dengan teknik kuas ditinjau dari prinsip-prinsip estetika adalah : 1. Secara umum penerapan ikon Medan sebagai cindramata pada baju kaos dengan teknik kuas ditinjau dari prinsip-prinsip estetika belum semua menerapkan peranan prinsip-prinsip estetika. 2. Hasil desain pada baju kaos sablon ikon Medan masih belum ada menggunakan prinsip-prinsip desain, karena masih ada desain yang tidak seimbang dan sesuai dengan komposisinya. 3. Dimana bahan yang dipakai pada sablon dengan teknik kuas ini menggunakan bahan cat 303 yang lebih encer, tidak seperti bahan protex, rabber dan pasta yang padat seperti cetak sablon. Rabber dan pasta di pakai untuk cetak mal desain awal saja, lalu diwarnain kuas dengan cat 303 dan sari warna yang sesuai. 4. Baju kaos sablon ini ada yang memakai baju banyak warna jadi tidak sesuai kalau ditambah warna lagi. 5. Tambahan desain ornamen melayu pada desain ikon Medan sangat lah menarik, contoh pada gambar karya 10 memiliki nilai tertinggi campuran desain Balai Kota ditambah ornamen melayu 6. Masih kurang berkembang sablon teknik kuas ini karena memakan banyak waktu dan masih terlalu lama untuk proses mengerjakannya. 7. Baju kaos sablon sebagai cindramata ikon Medan ini masih mahal dijual ditoko-toko souvenir Medan, jadi pengusaha percetakan Kaos Sablon SEMUT Medan ini tidak terlalu mahal menjualnya agar lebih tinggi ketertarikan wisatawan
Penilaian keseluruhan pada karya sablon baju kaos ikon Medan dengan teknik kuas sebagai cindramata ditinjau dari prinsipprinsip estetika yakni dengan jumlah nilai total = 2345,32 dengan hasil nilai rata-rata 80,87 di kategorikan B (baik) dengan skala 3 yaitu pada nilai (80-89). Berdasarkan penilaian keseluruhan yang dilakukan maka terdapat penilaian yang paling menonjol yakni terdapat pada unsur keselarasan dengan nilai total 2479,91 dengan hasil nila rata-rata 82,66 di kategorikan B (baik) dengan skala 3 yaitu pada nilai (80-89). Adapun perolehan dengan nilai terendah yaitu terdapat pada unsur keseimbangan dengan nilai total 2398,27 dengan nilai rata-rata 79,94 di kategorikan C (cukup) dengan skala 2 yaitu pada nilai (60-79). Penilaian karya sablon baju kaos ikon Medan dengan teknik kuas sebagai cindramata ditinjau dari prinsip-prinsip estetika yang mencapai pada nilai 90-100 dengan kategori A (sangat baik) dengan skala 4 yaitu ada satu karya dengan nilai tertinggi 90 terdiri unsur keselarasan (harmony), irama (ritme) dan kesatuan (unity). B. Temuan Penelitian Sebagai temuan dalam penelitian penerapan ikon Medan sebagai cindramata
23
kaos dengan teknik kuas cindramata ikon Medan.
KESIMPULAN 1. Pada umumnya karya sablon baju kaos ikon medan dengan teknik kuas sebagai cindramata yang ditinjau dari prinsipprinsip estetika di Kaos Semut Medan Jalan Kapten Sumarsono No.1 Desa Helvetia (Pinggir Sungai Deli), bahwa untuk keseluruhan hasil penilaian karya yang di peroleh sudah baik dengan menerapkan prinsip-prinsip estetika. 2. Prinsip-prinsip estetika yang paling menonjol pada karya sablon baju kaos dengan teknik kuas sebagai cindramata ikon medan, terdapat pada unsur Keselarasan dengan nilai = 82,66 kategori baik dan skala 3, karya gambar 10 desain kantor Balai Kota keselarasan warna dan bentuk sudah menyatu ditambah dengan ornamen melayu dengan cirri khas kota Medan menjadikan karya ini memiliki nilai tertinggi pada total 449,99 dengan nilai rata-rata 90 kategori A (sangat baik) dengan skala 4. 3. Masih terdapat kelemahan pada prinsipprinsip estetika, terutama pada unsur Keseimbangan/ Komposisi dengan nilai = 79,94 kategori baik dan skala 2, karya gambar 8 desain ikon Medan dari beberapa ikon yang disatukan dengan bentuk keseimbangan yang tidak beraturan menjadikan karya ini memiliki nilai terendah pada total 338,31 dengan nilai rata-rata 64,46 kategori C (cukup) dengan skala 2. pada karya sablon baju
sebagai
SARAN 1. Bagi pengusaha Kaos Sablon SEMUT Medan Jl. Kapten Sumarsono No. 1 pinggir sungai deli ini gimana cara agar lebih meningkatkan pengolahan prinsipprinsip estetika yang baik. 2. Baju kaos sablon sebagai cindramata ikon Medan ini masih mahal dijual ditoko-toko souvenir Medan, karena memiliki proses yang rumit dan waktu yang lama, jadi hargai kerajinann tangan yang penuh keindahan ini dan tidak terlalu banyak model yang sama. 3. Untuk tahap selanjutnya baju kaos sablon bisa dilakukan dengan teknik kuas bukan hanya dengan teknik cetak, hasil lebih memuaskan. 4. Sekarang ini lagi marak anak remaja zaman sekarang dengan baju ala-ala anak medan dengan berbagai tulisan, tapi kurang berminat pada gambargambar ikon Medan. Pembuatan karya sablon baju kaos dengan teknik kuas sebagai cindramata ikon Medan di perlukan desain-desain khusus ikon Medan dari PDAM Tirtanadi, Mesjid Raya, Kantor Pos, Istana Maimun, London Sumatera (Lonsum), Becak agar mendapatkan hasil lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN Dharsono, 2005. Pengantar Bandung: Rekayasa Sains.
Estetika, Kusworo, Adji, Hendri. 2001. Jasa Keparawisataan dan Souvenir. Yogyakarta: Lembaga Pengabdian
Kartika, D.S.2007. Kritik Seni Rekayasa Sains. Bandung. 24
Kepada Masyarakat Universitas Gajah Mada.
Wisata. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed Vol.2 No.1 Maret. Hal 78-88.
Marianto, Dwi.M. 2002. Seni Kritik Seni. Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISI.
Peirce, Charles.Sanders. 1839. Teori Semiotika. Teori Tanda Yogyakarta : Lembaga Penelitian Mercu Buana.
Misgiya Dan Wahyu Tri Atmojo. 2013. Analisis Seni Cenderamata Di Objek Wisata Tomok Berdasarkan Teori Seni
Rachbini, 1996. Sablon Screen Printing. Surabaya.
25